Anda di halaman 1dari 22

PROPOSAL PRAKTEK KERJA LAPANGAN

“EVALUASI KINERJA OPERASIONAL WORKOVER & WELL


SERVICE RIG #03 DAN RIG PEP #01”
DI PT PERTAMINA EP ASSET 1 FIELD RAMBA

Dibuat Untuk Memenuhi Persyaratan Perkuliahan Metode Penulisan Karya


Ilmiah Pada Semester II

Oleh :

MIRIL SALIWO (NPM. 1803040)


RAMA (NPM. 1803052)

PROGRAM STUDI TEKNIK EKSPLORASI PRODUKSI MIGAS


POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG
TAHUN 2019
LEMBAR PERSETUJUAN PROPOSAL

1. Judul : PROPOSAL PRAKTIK KERJA


LAPANGAN“EVALUASI KINERJA

OPERASIONAL WORKOVER & WELL


SERVICE RIG #03 DAN RIG PEP #01” DI
PTPERTAMINA EP ASSET 1 FIELD RAMBA

2. Data Pelaksana
1. Nama : MIRIL SALIWO (1803040)
2. Nama : RAMA (1803052)
3. Lokasi : PT PERTAMINA EP ASSET 1 FIELD RAMBA
4. Waktu pelaksanaan : 01 September 2019 s.d. 30 September 2019

Diajukan untuk memenuhi persyaratan administrasi pelaksanaan Praktek


Kerja Lapangan pada Program Studi Teknik Eksplorasi Produksi Migas
Politeknik Akamigas Palembang.

Palembang, Januari 2019


Menyetujui,
Pembimbing Proposal, Koordinator Pelaksana,

Euis Kusniawati, ST., MT MIRIL SALIWO


NPM. 1803040

Mengetahui,
Ketua Program Studi
Teknik Eksplorasi Produksi Migas

Roni Alida, ST.


PROPOSAL PRAKTEK KERJA LAPANGAN
“WORKOVER & WELL SERVICE”
DI PT PERTAMINA EP ASSET 1 FIELD RAMBA

I. PENDAHULUAN
Dewasa ini kemajuan dunia sains, teknologi modern yang mutakhir, serta
arus informasi dan komunikasi yang sudah tidak terbatas lagi oleh jarak dan
waktu, yang mana memberikan tantangan besar bagi perindustrian global.
Akibatnya, persaingan dan kebutuhan akan tenaga ahli yang berkemampuan dan
memiliki kompetensi tinggi menjadi kebutuhan wajib yang harus segera dipenuhi.
Hal ini dilakukan untuk dapat menyeimbangkan antara kemajuan dunia sains,
teknologi dan kebebasan informasi yang berakibat pada kualitas dan kuantitas
produksi yang akan dicapai. Terkhusus pada industri migas yang memiliki
pengaruh terbesar dalam dunia perindustrian dan perekonomian global, yang
mana hampir seluruh kebutuhan energi dunia saat ini bersumber dari energi fosil
minyak dan gas bumi.

Menanggapi hal ini, dunia pendidikan tingkat perguruan tinggi berusaha


untuk menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal, demi menjawab
dan memberikan solusi bagi permasalahan ini. Kebutuhan akan kemampuan dan
profesionalisme menuntut adanya pelatihan dan upaya yang sungguh-sungguh.
Hasilnya berbagai tindakan harus dilakukan oleh para pendidik dan mahasiswa
untuk dapat menyelaraskan teori perkuliahan dengan kenyataan yang ada di
lapangan, demi tercapainya tujuan pendidikan Politeknik Akamigas Palembang
khususnya. Dengan adanya peranan perguruan tinggi, sebagai research and
development diharapkan mampu menjawab tantangan dalam perubahan tersebut.

Politeknik Akamigas Palembang melalui Program Studi Teknik Eksplorasi


Produksi Migas (TEPM), dalam mencapai visinya demi terwujudnya institusi
yang unggul secara nasional di bidang energi dan berdaya saing global tahun
2025, salah satunya dengan melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di PT.
Pertamina EP Asset 1 Field Ramba.
Praktek Kerja Lapangan ini merupakan persyaratan yang harus dilaksanakan
di dalam menyelesaikan salah satu mata kuliah yang akan diakumulasikan dengan
nilai akhir di semester V nantinya. Selain, itu diharapkan juga sarana untuk
melatih dan mengembangkan ilmu yang telah maupun belum diperoleh di bangku
perkuliahan dengan atau pun dari keadaan sesunggunya di lapangan.

Dalam hal ini (Praktek Kerja Lapangan), mahasiswa mengangkat


permasalahan mengenai Work Over & Well Service. Dimana diketahuiPT.
Pertamina Asset 1 Field Rambasendiri merupakan salah satu perusahaan yang
tepat untuk melakukan kegiatan Praktek Kerja Lapangan. Praktek Kerja Lapangan
juga akan bermanfaat terhadap penciptaan iklim yang saling mendukung. Peran
perguruan tinggi sebagai penghasil Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki
tingkat kredibilitas tertentu mampu berperan di dunia industri dengan menjadikan
perusahaan partner dalam penelitian maupun dalam memberikan masukan.
Sehingga dengan adanya Praktek Kerja Lapangan akan tercipta kerja sama yang
saling menguntungkan dan kemitraan yang saling mendukung antara perguruan
tinggi dan industri.

II. Tujuan dan Manfaat

Tujuan dan manfaat yang ingin dicapai dari pelaksanaan kegiatan praktek
kerja lapangan ini antara lain sebagai berikut:

2.1.Tujuan
Adapun tujuan diadakannya Praktek Kerja Lapangan antara lain:
1. Untuk megetahui proses pekerjaan pada Work Over & Well Service.
2. Untuk mengetahuiperalatan yang digunakan padaWork Over & Well
Service.
3. Untuk mendapatkan data guna penyelesaian Praktek Kerja Lapangan.
2.2.Manfaat
Manfaat yang hendak dicapai pada kegiatan Praktek Kerja Lapangan ini
adalah sebagai berikut:
1. Bagi perusahaan
Memberikan peluang kepada anak bangsa untuk berkarya dan berinovasi
dalam mendidik mereka sebagai generasi penerus, serta hasil dan analisa
yang dilakukan oleh mahasiswa dapat menjadi bahan masukan bagi
perusahaan.
2. Bagi Mahasiswa
Dapat mengetahui secara generic hingga lebih mendalam tentang
pembahasan yang diambil dalam kegiatan Praktek Kerja Lapangan dan
mampu mengembangkan kemampuan yang dimiliki oleh mahasiswa yang
bersangkutan
3. Bagi Perguruan Tinggi
Sebagai bahan referensi khususnya mengenai perkembangan industri migas
di Indonesia tentang proses dan teknologi yang digunakan serta dapat
digunakan oleh pihak-pihak yang memerlukan

III. TINJAUAN UMUM


3.1 Definisi Work Over dan Well Service
Work Over dan Well Serviceadalah suatu pekerjaan yang dilakukan apabila
produksi minyak turun tetapi masih ada potensi untuk diproduksi. Work Over
adalah pekerjaan untuk mempertahankan atau memperbaiki/menambah produksi
dengan caramengubah atau mengolah zona produksi atau mengganti zona
produksi.
Well services adalah pekerjaan sumur yang dilakukan rutin untuk
mempertahankan produksi atau memperbaiki tanpa harus mengubah zona
produksinya. Well Service merupakan suatu bagian yang bertugas menangani
segala kegiatan yang berhubungan dengan sumur. Kegiatan tersebut meliputi
usaha agar sumur siap berproduksi (initial completion), maupun usaha perbaikan
sumur akibat kerusakan saat berproduksi (Work Over). Semua kegiatan yang
dilakukan oleh team ini bertujuan untuk mempertahankan serta meningkatkan laju
produksi sumur.

3.2 Sebab-Sebab Dilakukannya Work Over dan Well Service


Sebab suatu sumur minyak dilakukannya Work Over dan Well Service adalah
akibat adanya masalah pada reservoir minyak sumur tersebut, berikut ini beberapa
permasalahan yang sering terjadi, diantaranya :
1. Permeabilitas reservoir yang rendah
Penurunan produksi dengan cepat, dengan test produksi dan pressure build up
test dapat dibedakan dengan formation damage.
2. Tekanan reservoir yang rendah
Mekanisme pendorong reservoir adalah faktor yang penting dalam penurunan
tekanan dan pengontrolan sumur semburan dari suatu sumur.
3. Formation damage
Formation damage adalah kerusakan formasi yang diakibatkan sejalan
dengan proses produksi. Mekanisme kerusakan formasi diidentifikasikan
dengan tiga pendekatan.Menentukan derajat kerusakan, diagnostik
mekanisme kerusakan di lubang sumur, dan studi laboratorium untuk
meningkatkan pengetahuan tentang mekanisme kerusakan formasi.
4. Kerusakan Mekanik
Kerusakan mekanik pada peralatan-peralatan sumur minyak, seperti: pump
replace ment dan completion failure.

Diagnosis kerusakan formasi dapat dilakukan dengan dengan beberapa cara,


diantaranya sebagai berikut :
1. Well test analysis untuk menentukan kerusakan secara kuantitatif.
2. Observasi video untuk melihat lubang sumur dan daerah formasi.
3. Pengambilan sample liquid dan padatan dasar sumur.
4. Rotary sidewall core untuk complesi openhole.
Kerusakan formasi akan menurunkan effisiensi operasi produksi. Untuk
meningkatkan produktifitas sumur akibat kerusakan harus diidentifikasi dan
penanganan yang tepat untuk memperkecil pengaruhnya. Setiap operasi sumur
akan mengganggu kesetimbangan kandungan kimia, hidro dinamik dan termo
dinamik dan kemungkinan akan menimbulkan kerusakan. Gangguan yang terjadi
misalnya: tekanan dibawah tekanan reservoir dan kemungkinan juga temperatur
dasar sumur, terjadinya interaksi fluida pemboran dan fluida formasi yang tidak
kompatibel.

3.3 Jenis-Jenis Work Over dan Well Service


3.3.1 Work Over
Berdasarkan pengertian dari work over yang merupakan pekerjaan untuk
mempertahankan atau memperbaiki dan menambah produksi dengan cara
mengolah zona produksi atau mengganti zona produksi, contoh pekerjaan tersebut
diantara nya yaitu sebagai berikut :

3.3.1.1 Kerja Ulang Pindah Lapisan


KUPL adalah kerja ulang pindah lapisan yang bertujuan untuk membuka
lapisan prospek hidrokarbon baru dengan cara menutup lapisan produksi yang
sebelumnya dengan laju produksi yang sudah turun. Dasar pemilihan lapisan
untuk KUPL dengan melihat analisa petrofisik dari log sumur, kemudian sebagai
data pendukung adalah data well history, peta struktur, mud log, cadangan,
performance produksi, analisa data tekanan, radius pengurasan sumur, PVT,
Cement Bond Log (CBL), Inflow Performance Relationship (IPR), korelasi
sumur-sumur usulan dengan sumur-sumur referensi. Referensi dipilih berdasarkan
laju produksi sumur yang berproduksi cukup bagus pada lapisan yang sama.
Data-data pendukung tersebut diatas diintegrasikan untuk bisa
memberikan keputusan dipilihnya lapisan prospek yang akan dilakukan KUPL.
Pekerjaan ini juga melibatkan fungsi Teknik Geologi dan Geofisik, Teknik
Produksi dan Teknik Reservoir. Dengan melibatkan beberapa fungsi tersebut
diharapkan keputusan pelaksanaanKUPL ini dapat meningkatkan produksi sesuai
yang diharapkan.

3.3.1.2 Stimulasi
Stimulasi adalah merangsang sumur yang merupakan suatu proses
perbaikan terhadap sumur untuk meningkatkan harga permeabilitas formasi yang
mengalami kerusakan sehingga dapat memberikan laju produksi yang besar, yang
akhirnya produktifitas sumur akan menjadi lebih besar jika dibandingkan sebelum
diadakannya stimulasi sumur. Stimulasi dilakukan pada sumur-sumur produksi
yang mengalami penurunan produksi yang disebabkan oleh adanya kerusakan
formasi (formation damage) disekitar lubang sumur dengan cara memperbaiki
permeabilitas batuan reservoir. Metode stimulasi dapat dibedakan menjadi
Acidizing dan Hydraulic Fracturing.
1. Acidizing.
Acidizing adalah salah satu proses perbaikan terhadap sumur untuk
menanggulangi atau mengurangi kerusakan formasi dalam upaya peningkatan laju
produksi dengan melarutkan sebagian batuan, dengan demikian akan
memperbesar saluran yang tersedia atau barangkali lebih dari itu membuka
saluran baru sebagai akibat adanya pelarutan atau reaksi antara acid dengan
batuan.
Stimulasi dengan acidizing dapat dilakukan dengan menggunakan tiga
metode yaitu sebagai berikut :
 Matrik Acidizing, tujuannya yaitu untuk mendapatkan penetrasi yang uniform
secara radial pada formasi
 Acid Fracturing, yaitu dengan menggunakan asam yang memiliki
kemampuan memakan (etched) permukaan rekahan batuan dan meningkatkan
konduktivitas fluida pada rekahan.
 Acid Washing, yaitu menghilangkan endapan yang dapat larut dalam asam
atau untuk membuka saluran-saluran pada lubang perforasi.
Tabel 3.1.Larutan Asam yang sering digunakan

2. Hydraulic Fracturing.
Hydraulic fracturing merupakan usaha membuat rekahan untuk jalan
mengalirnya fluida reservoir kedalam sumur dengan cara menginjeksikan fluida
perekah pada tekanan diatas tekanan rekah formasi. Setelah formasi mengalami
perekahan fluida terus diinjeksikan untuk memperlebar rekahan yang terjadi.
Untuk menjaga agar rekahan tidak menutup kembali, maka rekahan yang terjadi
diganjal dengan pengganjal berupa pasir (proppant). Proppant yang digunakan
harus mampu mengalirkan fluida dan dapat menahan agar rekahan tidak menutup
kembali, oleh karena itu proppant tersebut harus memiliki permeabilitas yang
besar dan kekuatan yang cukup baik agar tidak mudah hancur terkena tekanan dan
temperatur yang tinggi.
Gambar 3.1Perbedaan sumur di fracturing dengan sumur yang diasam

Gambar 3.2Proses Hydraulic Fracturing

Alasan dilakukannya stimulasi antara lain karena adanya hambatan alami


yaitu permeabilitas reservoir yang rendah sehingga menyebabkan fluida reservoir
tidak dapat bergerak secara cepat melewati reservoir dan hambatan akibat yaitu
yang sering disebut dengan kerusakan formasi (formation damage), kerusakan
fomasi ini kebanyakan disebabkan oleh operasi pemboran dan penyemenan yang
menyebabkan permeabilitas batuan menjadi kecil jika dibandingkan dengan
permeabilitas alaminya sebelum terjadi kerusakan formasi, pengecilan
permeabilitas batuan formasiini akan mengakibatkan terhambatnya aliran fluida
dari formasi menuju ke lubang sumur sehingga pada akhirnya akan menyebabkan
turunnya produktivitas suatu sumur.
Sasaran dari stimulasi ini adalah formasi produktif, karena itu karakteristik
reservoir mempunyai pengaruh besar pada pemilihan stimulasi. Karakteristik
reservoir meliputi karakteristik batuan maupun karakteristik fluida reservoir
terutama berpengaruh pada pemilihan fluida treatment baik pada acidizing
maupun pada hydraulic fracturing, faktor lain yang berpengaruh dalam treatment
ini adalah kondisi reservoir yaitu volume pori, tekanan dan temperatur reservoir.

3.3.1.3 Well Completion


Well Completion adalah pekerjaan tahap akhir atau pekerjaan
penyempurnaan untuk mempersiapkan suatu sumur pemboran menjadi sumur
produksi. Untuk mendapatkan hasil produksi yang optimum dan mengatasi efek
negatif dari setiap lapisan produktif maka harus dilakukan pemilihan metode well
completion yang tepat dan ukuran peralatan yang sesuai untuk setiap sumur. Tidak
ada dua jenis well completion yang sama persis antara sumur satu dengan yang
lainnya, tetapi selalu bervariasi tergantung dari faktor yang dipertimbangkan.
Tujuan dari well completion adalah mengatur aliran fluida dari formasi produktif
dasar sumur ke permukaan sebaik mungkin.

3.3.1.4 Perforasi (perforating)


Perforasi (perforating) adalah proses pelubangan dinding sumur (casing
dan lapisan semen) sehingga sumur dapat berkomunikasi dengan formasi. Minyak
atau gas bumi dapat mengalir ke dalam sumur melalui lubang perforasi ini.
Gambar 3.3. Perforating Zone

Perforating gun yang berisi beberapa shaped-charges diturunkan ke dalam


sumur sampai ke kedalaman formasi yang dituju. Shaped-charges ini kemudian
diledakkan dan menghasilkan semacam semburan jet campuran fluida cair dan gas
dari bahan metal bertekanan tinggi (jutaan psi) dan kecepatan tinggi (7000m/s)
yang mampu menembus casing baja dan lapisan semen. Semua proses ini terjadi
dalam waktu yang sangat singkat. Perforasi dapat dilakukan secara elektrikal
dengan menggunakan peralatan logging atau juga secara mekanikal lewat tubing
(TCP-Tubing Conveyed Perforations).

3.3.2 Well Service


Well service adalah perbaikan sumur apabila ada kerusakan mekanik pada
alat-alatnya, misalnnya seperti kerusakan pump replacement dan completion
failure. Well Service secara umum dibagi ke dalam beberapa bagian pekerjaan
yaitu :
1. Tool House adalah bagian yang bertugas dalam menyediakan dan memelihara
segala peralatan sehingga dapat selalu siap pakai.
2. Operation adalah bagian yang melaksanakan pemasangan artificial lift serta
memperbaiki kerusakan yang ada pada sumur-sumur.
3. Transport Well Service adalah bagian yang memperlancar pekerjaan well
service dengan selalu menyediakan transport untuk mengantarkan segala
peralatan yang saat melakukan service terhadap sumur.Pekerjaan yang
dilakukan oleh divisi ini dibagi dalam empat kelompok kerja yaitu : initial
completion, well sevice job, work over dan equipment maintanance.

3.3.2.1 Initial Completion


Initial Completion merupakan pekerjaan awal dari suatu sumur baru yang
dilakukan setelah pengeboran yaitu dengan cara melengkapi sumur dengan segala
peralatan sehingga sumur dapat mulai berproduksi.
1. Run CBL (Cement Bond Logging)
Tujuannya untuk mengetahui kualitas penyemenan agar dapat diketahui
daerah yang belum tersemen dengan baik. Semen yang tidak terdistribusi
dengan baik dapat mengakibatkan terjadinya komunikasi antara zona
produktif dengan zona air. Bila ini terjadi maka kandungan air yang
terangkat ke permukaan akan tinggi.

2. Squeese Cementing
Squeeze cementing adalah kegiatan penyempurnaan semen sumur
produksi. Kegunaan squeeze cementing ini adalah :
 Memperbaiki penyemenan primer yang tidak sempurna.
 Menutup zona lost circulation.
 Memperbaiki casing yang bocor.
 Menutup lubang perporasi yang salah.
 Mengisi zona yang tidak produktif.

Teknik yang dilakukan dalam kegiatan penyempurnaan semen sumur


produksi (squeeze cementing) dibagi menjasi empat yaitu :
a. High Pressure Cementing yaitu penyemenan dengan menggunakan
tekanan tinggi yang berfungsi untuk menutup rekahan yang merugikan
yang terdapat di dalam formasi.
b. Low Pressure Cementing yaitu penyemenan dengan menggunakan tekanan
rendah.Tujuannya untuk membentuk filter cake atau dinding penutup
formasi,dan saluran fracture yang mungkin saja terbuka sampai ke
formasi.
c. Perforating, yaitu suatu pekerjaan yang dilakukan untuk melubangi casing
agar terjadi hubungan antara well bore dengan reservoir. Untuk melakukan
hal ini dibutuhkan suatu alat yang disebut GUN.
d. Swabbing, yaitu pekerjaan mengangkat sejumlah fluida dari dalam sumur
dengan menggunakan alat penghisap (swab Tool) melalui tubing dan drill
pipe.

3.3.2.2 Well Service Job


Well Service Job pada prinsipnya adalah kegiatan atau pekerjaan untuk
merawat suatu sumur supaya dapat terus berproduksi sesuai dengan yang
diinginkan. Untuk merawat sumur ini diperlukan alat yang dapat membantu untuk
mempermudah setiap pekerjaan yang dilakukan.

3.3.2.2.1 Surface Equipment


Surface equipment adalah segala peralatan yang berada di atas
permukaan sumur, yang meliputi :
1. Rigadalah suatu alat berat yang digunakan untuk melakukan pengeboran
sumur minyak. Rig digunakan untuk mencabut dan memasukkan pipa-
pipa dari dan ke dalam sumur.
2. Pompa adalah alat memindahkan fluida dari suatu tempat ke tempat yang
lain dengan tekanan rendah atau tinggi sesuai dengan kebutuhan.
Penggunaan pompa biasanya dilakukan pada sirkulasi air, tes casing, tes
BOPE dan kill well.
3. Blow Out Preventer Equipment (BOPE), merupakan suatu alat yang
berfungsi untuk menahan semburan liar akibat tekanan reservoar yang
tinggi dalam sumur. BlowOut Preventer Equipment (BOPE) dipasang di
atas flange bagian atas dari suatu sumur yang dilekatkan oleh beberapa
baut yang dikunci kuat untuk keselamatan jiwa, operasi dan hal-hal yang
tidak diinginkan.
3.3.2.2.2 Subsurface Equipment
Surface equipment adalah segala peralatan yang berada di bawah
permukaan sumur, yang meliputi :
1. Packer
Packer adalah alat berupa karet yang digunakan untuk mengisolasi suatu
kedalaman tertentu dari lubang sumur, packer memiliki beberapa
berfungsi diantaranya yaitu :
 Menyekat antara tubing dan casing untuk menjebak cairan ke
reservoir.
 Mencegah masuknya semen ke lubang perforasi pada saat dilakukan
squeeze cementing.
 Memisahkan zona-zona pada lubang bor.
 Penyangga tubing.
 Untuk keperluan pengetesan sumur seperti swab test.
 Mengisolasi casing yang mengalami kebocoran.
2. Tubular Product
Tubular product dibagi menjadi tiga bagian yaitu drill pipe, casing dan
tubing. Drill pipe adalah pipa yang dipakai dalam pemboran dan berfungsi
sebagai penyalur lumpur pemboran dan mentransmisikan putaran rotary table
sehingga dapat memutar bit. Dril lpipe merupakan tubing tanpa las, panjang setiap
bagiannya sekitar 30 ft.
Casing berfungsi untuk menahan tekanan formasi setelah lumpur dibuang
dari dalam sumur, mempertahankan stabilitas lubang bor sehingga tidak mudah
runtuh dan menghindari terjepitnya pipa akibat mud cake atau lempung ketika
produksi sedang berlangsung.
3. Sand Pump
Pompa pasir (sand pump bailer) berfungsi membersihkan pasir dari
dalam lubang sumur pada kedalaman yang sudah ditentukan. Cara kerjanya
adalah dengan menghisap pasir kotoran-kotoran tersebut sehingga dinamakan
suction bailer.
3.3.2.3 Equipment Maintenance
Perawatan dan penjagaan barang atau alat-alat dalam keadaan baik dan
dapat dipakai berulang-ulang kali merupakan pekerjaan dari equipment
maintenance. Pekerjaan ini sangat penting sekali mengingat peralatan yang
dipakai dalam produksi minyak bumi sangat mahal sehingga perlu untuk
menghematnya. Disamping itu tempat ini juga digunakan untuk memperbaiki
peralatan yang rusak seperti packer, swivel dan reda pump.

3.3.2.3.1 Subproduce Equipment


Subproduce equipment adalah peralatan yang berfungsi untuk
memindahkan minyak dari perut bumi ke permukaan. Terdapat beberapa peralatan
yang berfungsi sebagai subproduce equipment yaitu sebagai berikut :
1. Reda pump, pompa submersible yang berfungsi memompakan minyak ke
permukaan. Pompa ini memiliki kapasitas yang beragam yaitu 100 –
15000 bpd.
2. Switch board, berfungsi menyuplai listrik pada reda pump dan
mengontrol kerja reda pump.
3. Transformer, untuk mengubah tegangan arus listrik dari line agar sesuai
dengan kebutuhan reda pump yang dipasang.
4. Tubing hanger, berfungsi untuk menggantung tubing pada casing head.
5. Cable guard, berfungsi sebagi pelindung flat cable extention.

IV. RENCANA KEGIATAN


4.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan Praktek Kerja Lapangan ini, akan dilakukan di :
Tempat : PT. Pertamina EP Asset 1 Field Ramba
Alamat : Jalan Palembang-Jambi Kilometer 102, Ramba, Babat Supat,
Musi Banyuasin, Sumatera Selatan
Waktu : 01 September 2019 s.d 30September 2019
4.2 Rencana Pelaksanaan
Kegiatan Praktek Kerja Lapangan akan dilakukan pada jam kerja perusahaan
dan pengumpulan data-data dari perusahaan akan dikonsultasikan dengan dosen
pembimbing. Berikutadalah tabel rincian kegiatan Praktek Kerja Lapangan
tersebut :
Tabel 4.1 Rencana pelaksanaan PKL di PT. Pertamina EP
Asset 1 Field Ramba
Waktu Pelaksanaan Minggu ke
No Uraian Kegiatan 1 2 3 4
1 Safety Induction
2 Orientasi Lapangan
3 Pengumpulan Data
4 Tugas Khusus
5 Penyusunan Laporan

Keterangan : Waktu Pelaksanaan

4.3 Data Yang Diperlukan


Pada Praktek Kerja Lapangan ini diperlukan data-data untuk melengkapi
isi dari Laporan Praktek Kerja Lapangan. Data – data tersebut antara lain sebagai
berikut:
1. Profil dan sejarah perusahaan
2. Struktur organisasi
3. Peraturan kerja dan kebijakan perusahaan
4. Peta lokasi
5. Data produksi
6. Spesifikasi umum dan khusus peralatan pada Work Over dan Well Service
7. Data profil dan histori sumur.
8. Jumlah sumur produksi yang masih aktif dan sumur yang telah ditutup.
9. Sistem pengoperasian
4.4 Parameter Keberhasilan
Parameter – parameter keberhasilan pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan
ini antara lain:
1. Seluruh rangkaian kegiatan PKL terikuti minimal 80% (bisa dibuktikan
melalui absensi kegiatan harian mahasiswa PKL).
2. Semua kegiatan dapat dijalani dari awal hingga akhir dengan selamat.
3. Seluruh data yang diperlukan berhasil diperoleh.
4. Laporan hasil kegiatan dapat disusun dengan baik dan dipresentasikan
kepada pihak perusahaan pada akhir masa pelaksanaan PKL.

V. PENUTUP
Demikian paparan singkat mengenai maksud dan tujuan mahasiswa/i
Politeknik Akamigas Palembang untuk melaksanakan kegiatan Praktek Kerja
Lapangandi PT. Pertamina EP Asset 1 Field Ramba.
Mengingat begitu besar manfaat kegiatan ini terhadap penciptaan iklim yang
saling mendukung antara Politeknik Akamigas Palembang sebagai penghasil
Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal dan memilikitingkat kredibilitas yang
tinggi, dengan PT. Pertamina EP Asset 1 Field Ramba sebagai partner dalam
penelitian maupun dalam memberikan masukan untuk kemajuan bersama.
Merupakan harapan besar bagi kami mahasiswa/i Politeknik Akamigas
Palembang, untuk diterima dan terlaksananya kegiatan Praktek Kerja Lapangan
ini.
Atas perhatian dan kesediaan pihak PT. Pertamina EP Asset 1 Field Ramba
untuk dapat menyetujui dan menerima permohonan Praktek Kerja Lapangan ini
kami ucapkan terima kasih.
Palembang, Januari 2018
Koordinator Pelaksana,

MIRIL SALIWO
NPM : 1803040
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. DATA PRIBADI
Nama : Miril Saliwo
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Tempat/Tgl Lahir : Payuputat, 16-04-2000
Kewarganegaraan : Indonesia
Status : Belum Menikah
Agama : Islam
Alamat : RT.003 RW.001 Kelurahan Payuputat Kecamatan
Prabumulih Barat, Sumatera Selatan
Identitas : KTP Prabumulih NIK 1674031604000005
KTM Politeknik Akamigas Palembang
No. Hp : 0852-6638-1635
Alamat email : mirilsaliwo@gmail.com

B. RIWAYAT PENDIDIKAN
2006-2012 : SD Negeri 77 Prabumulih
2012-2015 : SMP Negeri 9 Prabumulih
2015-2018 : SMA Negeri 5 Prabumulih
2018 -Sekarang : POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG
Jurusan Teknik Eksplorasi Produksi Migas
C. PENGALAMAN ORGANISASI
o Anggota Himpunan Teknik Eksplorasi Produksi Migas (HIMATEP)
Politeknik Akamigas Palembang
o Ketua OSIS SMA Negeri 5 Prabumulih
o Anggota Bidang Humas BKLDK (Badan Koordinasi lembaga Dakwah
Kampus) Sumsel
o Anggota Bidang Infokom LSKI (Lembaga Studi Kajian Islam) Sumsel
o Anggota IKA-LKS (Latihan Kepemimpin Siswa) Prabumulih
D. PENDIDIKAN NON-FORMAL
1. Training Motivasi “Achievement Motivation and Spiritual”, Opdik dan
Madabintal Politeknik Akamigas Palembang 2018
2. Training Motivasi “Kiat Sukses Belajar” oleh Career Development Center
Politeknik Akamigas Palembang
3. Seminar Motivasi Nasional Pemuda Mandiri 2017 “Membangun Karakter,
Mental Kemandirian dan Seni Mengatur Waktu & Keuangan Untuk
Sukses Semuda Mungkin” 2018
4. Seminar “Peran Strategis Milenial Muslim dalam Menghadapi Revolusi
Industry 4.0” oleh Prof. H. Ing. Fahmi Amhar Bekerjasama dengan
BKLDK SUMSEL di Dermaga Point Convetion Center Palembang 2018

E. PENGALAMAN
1. Studi Geologi Lapangan (SGL) Palembang – Lahat Prodi Teknik
Eksplorasi Produksi Migas Politeknik Akamigas Palembang 2019

Demikian Riwayat Hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan


apabila terdapat data yang tidak benar,pembuat siap menanggung segalanya
resikonya.

Palembang, Januari 2019

MIRIL SALIWO
NPM .1803040
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. DATA PRIBADI
Nama : Rama
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tempat/Tgl Lahir : Palembang, 24-04-2000
Kewarganegaraan : Indonesia
Status : Belum Menikah
Agama : Islam
Alamat : Jalan Selarai RT/RW: 002/001 Desa. Keluang,
Kecamatan Sekayu
Identitas : KTP Sekayu NIK 1606082404000003
KTM Politeknik Akamigas Palembang
No. Hp : 0821-7552-3542
Alamat email : rama24@gmail.com

B. RIWAYAT PENDIDIKAN
2006-2012 : SD Negeri 156 Palembang
2012-2015 : SMP Negeri 2 Keluang
2015-2018 : SMA Negeri 2 Sekayu
2018 -Sekarang : POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG
Jurusan Teknik Eksplorasi Produksi Migas

C. PENGALAMAN ORGANISASI
o Anggota Osis SMA Negeri 2 Sekayu
o Anggota Himpunan Teknik Eksplorasi Produksi Migas (HIMATEP)
Politeknik Akamigas Palembang
o Anggota Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia (IATMI) Seksi
Mahasiswa Politeknik Akamigas Palembang
o Anggota Paskibra SMA Negeri 2 Sekayu
D. PENDIDIKAN NON-FORMAL
1. Training Motivasi “Achievement Motivation and Spiritual”, Opdik dan
Madabintal Politeknik Akamigas Palembang 2018
2. Kuliah Umum “Gambaran Kegiatan Perminyakan Hulu di Indonesia dan
Tantangannya Dimasa Yang Akan Datang” oleh Ibu Meidawati (SVP
Upstream Strategic Planning & Operation Evaluation PT. Pertamina
(Persero)) 2018
3. Seminar Motivasi Nasional Pemuda Mandiri 2017 “Membangun Karakter,
Mental Kemandirian dan Seni Mengatur Waktu & Keuangan Untuk
Sukses Semuda Mungkin” 2018
4. Kuliah Umum “Ketahanan Energi Hari Ini dan Esok” oleh GM PT.
Pertamina Asset 2, GM PT. Pertamina RU III, GM PT. Bukit Asam, dan
Guru Besar Universitas Teknologi Malaysia 2018

E. PENGALAMAN
1. Studi Geologi Lapangan (SGL) Palembang – Lahat Prodi Teknik
Eksplorasi Produksi Migas Politeknik Akamigas Palembang 2019

Demikian Riwayat Hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan


apabila terdapat data yang tidak benar,pembuat siap menanggung segalanya
resikonya.

Palembang, Januari 2019

RAMA
NPM .1803052

Anda mungkin juga menyukai