Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN KERJA PRAKTEK

LIPPO PLAZA KUPANG

ANALISIS PERAWATAN DAN KERUSAKAN GEAR BOX PADA


ESKALATOR

OLEH:

MIKHAEL DORGADO KOLO


1706020070

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN


FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK
UNIVERSITAS NUSA CENDANA KUPANG
2020

1
2
ABSTRAK

ANALISIS KERUSAKAN DAN PERAWATAN GEAR BOX PADA ESKALATOR

OLEH

MIKHAEL DORGADO KOLO

1706020070

Crane adalah alat yang dapat digunakan untuk mengangkat, menurunkan dan memindahkan
barang. Jenis crane yang sesuai untuk pengangkatan dan pengangkutan dalam ruangan
adalah jenis overhead crane. Gearbox merupakan salah satu komponen pada crane yang
berfungsi untuk merubah kecepatan dan arah putaran dari motor. Dalam hal ini sistem
pelumasan sangat penting untuk menjaga kinerja roda gigi, mencegah keausan dan
memperpanjang masa kinerja gearbox. Dalam penelitian tugas akhir ini objek yang
digunakan adalah Gearbox pada Overhead Crane 10 ton di LIPPO PLAZZA KUPANG.
enelitian dimulai dengan observasi data dan studi literatur terkait, kemudian dilakukan
pengambilan sampel pelumas dengan metode oil sampling. Sampel pelumas kemudian diuji
laboratorium untuk mengetahui kandungan yang terdapat pada pelumas. Hasil uji water
content yaitu 0,03%. Hasil uji densitas 15°C yaitu 0,89 Gr/cm3. Hasil uji kinematic viscosity
yaitu 17,55 Cst. Hasil uji wearparticle yaitu jumlah partikel besi (Fe) sebesar 105 ppm.
Berdasarkan hasil uji menunjukkan kandungan besi pada pelumas melebihi batas yaitu lebih
dari 100 ppm. Hal ini membuktikan bahwa kerusakan gearbox pada overhead craneberupa
keausan diakibatkan pelumas yang overheating. Setelah mengetahui kerusakan yang terjadi
sebaiknya dilakukan perawatan dengan penggantian part gear pada gearbox.

Kata kunci: sistem pelumasan, gearbox,crane

3
ABSTARK

ANALISIS KERUSAKAN DAN PERAWATAN GEAR BOX PADA ESKALATOR

OLEH

MIKHAEL DORGADO KOLO

1706020070
Crane is a tool that can be used for lifting, lowering and moving goods. The kind of
crane that suitable for lifting and transporting goods inside room is an overhead crane.
Gear sets are used to change speed or rotating direction of the primary driver.
Lubrication system is a system that is very important in maintaining the performance of
gear to prevent wear and extend the life of the gearbox. In this research the object is
Overhead Crane’s gearbox at LIPPO PLAZZA KUPANG. The study began with the
observation data and related literature study, and then does sampling lubricant using
oil sampling method. Samples of
lubricant were tested in laboratory to determine the content of water, density, kinematic
viscosity and iron. The test result of water content is 0.03%. The test
result of the density of 15°C is 0.89 gr/cm3. The test results kinematic viscosity is 17.55
Cst. The test results wear particle for the number of particles of iron (Fe) is 105 ppm.
Based on the test results show the iron content in the lubricant exceeds the limit that is
more than 100 ppm. This proves that the damage of gearbox on an overhead crane in
the form of wear caused by lubricant overheating. After knowing the damage, the
gearbox must replacement.
Keywords: lubrication system, gearbox, cra

4
KATA PENGANTAR
Tiada kata yang lebih indah selain ungkapan syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa
atas berkat, rahmat serta pertolongan-Nya sehingga penulis dapat menyusun laporan Kerja
Praktek II ini dengan baik. Laporan ini merupakan syarat yang harus ditempuh untuk
menyelesaikan studi S1 di Prodi Teknik Mesin, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa
Cendana, Kupang.
Dalam penyusunan laporan ini penulis mendapat dukungan dan bantuan dari
berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan pertama penulis tidak lupa mengucapkan
terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Jefri S. Bale, S.T., M.Eng. selaku Ketua Program Studi Teknik Mesin.
2. Bapak Defmit B. N. Riwu, S.T., M.T. selaku pembimbing kerja praktek yang telah
membimbing dalam menyusun laporan ini.
3. Bapak dan Ibu Dosen pada Prodi Teknik Mesin Fakultas Sains dan Teknik Universitas
Nusa Cendana, yang telah membantu penulis selama masa perkuliahan.
4. Saudara seperjuangan saya “Magnet 14” Teknik Mesin Universitas Nusa Cendana.
5. Ayah, kakak dan juga adik tercinta, serta seluruh keluarga.
Penulis juga menyadari akan keterbatasan dan kekurangan dalam penyusunan
laporan Kerja Praktek II ini, oleh karena itu penulis mengharapkan usul dan saran dari
pembaca demi penyempurnaan laporan ini.

Kupang 2019

Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Kerja Praktek


Dalam rangka peningkatan mutu pendidikan khususnya dibidang teknik mesin,
maka ditempuh salah satu cara yaitu dengan melaksanakan kerja pratek.Hal ini
dilakukan dalam menyikapi persaingan di dunia usaha/industri yang tidak hanya
membutuhkan tenaga kerja yang handal dalam teori namun juga dalam kerja di
lapangan, untuk memenuhi ketentuan tersebut, maka Universitas Nusa Cendana
Kupang menerapkan mata kuliah Kerja Praktek (KP) dalam kurikulum pengajaran di
Teknik Mesin dengan memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk
melaksanakan Kerja Praktek (KP) untuk memenuhi nilai mata kuliah yang berbobot 1
SKS (Satuan Kredit Semester). Kaitannya dalam hal ini, mahasiswa dituntut untuk
selalu mengikuti perkembangan teknologi yang terjadi diera modern.
Hal ini dilaksanakan, dengan maksud agar mahasiswa tidak hanya handal
dalam kemampuan berteori yang didapat dalam perkuliahan, namun juga memiliki
sedikit kemampuan dalam praktek, yang bisa dijadikan sebagai nilai tambah sesuai
dengan bidang keahliannya masing-masing. Pelaksanaan kerja praktek lapangan
menjadi salah satu persyaratan utama kurikulum di Fakultas Sains dan Teknik (FST)
untuk jenjang S1.

1.2 Tujuan Kerja Praktek

Adapun tujuan dari kerja praktek lapangan, antara lain:


1. Menghasilkan sarjana-sarjana teknik yang handal dan berkualitas tidak hanya
dalam teori namun juga praktek serta memiliki tingkat pengetahuan dan
keterampilan sesuai dengan yang dibutuhkan dalam dunia usaha/industri.
2. Meningkatkan hubungan kerja sama yang baik dalam hal peningkatan mutu
mahasiswa antara Universitas dengan dunia usaha/industri.
3. Menumbuhkan sikap profesionalisme dalam diri mahasiswa agar menjadi Sumber
Daya Manusia yang berkualitas di dalam dunia kerja sesuai dengan keahliannya
masing-masing.
1.3 Manfaat Kerja Praktek
Adapun manfaat dari kerja praktek lapangan antara lain:
1. Mengasah keterampilan mahasiswa dalam praktek lapangan yang tidak didapat
dalam perkuliahan.
2. Menambah wawasan dan pengetahuan bagi mahasiswa itu sendiri dari praktikum
tersebut.
3. Menjadi nilai tambah tersendiri bagi mahasiswa yang bersangkutan khususnya
dalam hal praktek dilapangan.
4. Agar mahasiswa dapat mengerti dan memehami dunia kerja di luar agar
kedepannya dapat bermanfaat.

1.4 Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Pelaksanaan kerja praktek ini dilaksanakan selama satu bulan, yaitu dari
tanggal 21 September 2020 sampai dengan 26 Oktober 2020 dan dilaksanakan di
Lippo Plaza Kupang Jl.Veteran, Fatululi, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang.
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Perusahaan


LIPPO Malls Indonesia yang merupakan pengembang dan operator mall
terbesar di Indonesia yang berdiri di bawah bendera Pak James Ryadi kembali
membuka pusat perbelanjaan Lippo Plaza Kupang di Indonesia bagian timur, tepatnya
di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur yang resmi beroperasi pada tanggal 23 April
2015. Lippo Plaza Kupang hadir dengan konsep superblok (mixed use). Pusat
perbelanjaan yang terdiri atas 4 lantai ini dibangun di area lahan seluas 1,6 hektare,
dengan total gross floor area (GFA) ± 33.000 meter persegi dan net leasable area
(NLA) ± 27.000 meter persegi.
Dalam kurun waktu lima tahun ke depan, Lippo Malls Indonesia berencana
menambah jumlah mall yang dikelolanya hingga mencapai 120 mall dengan
jangkauan 51 kota dan kabupaten di Indonesia yang meliputi pembangunan mall baru
di kota-kota di Indonesia timur, antara lain Bau Bau, Manado, Makassar, Ambon dan
Bitung yang hingga saat ini memiliki total tenaga kerja lebih dari 250.000.

2.2. Struktur Organisasi


Struktur organisasi perusahaan adalah satu kesatuan organisasi perusahaan
yang terbentuk untuk menciptakan dan memberikan jaminan yang memadai agar
tujuan organisasi dapat tercapai. Struktur adalah mekanisme-mekanisme formal
dimana organisasi itu dikelola. Struktur organisasi menunjukkan kerangka dan
susunan perwujudan-perwujudan pola tetap hubungan-hubungan diantara
fungsi-fungsi. Bagian-bagian atau posisi-posisi maupun orang-orang yang
menunjukkan kedudukan, tugas, wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda
dalam satu organisasi. Dalam struktur organisasi pada Lippo Plaza Mall Kupang,
setiap bagian mempunyai tugas dan pekerjaannya masing-masing.
Chief
Engineering
Jimmi Muskanan

Engineer Maintenance
1. Edi Kono Escalator
2. Frit 1. Try Yulianto
3. Muhamad Sariba 2. Adi
4. Nolten Ga
5. Hendra
6. Andi
7. Viki
8. Nuel
9. Ande Koten

Gambar 2.2 Struktur Organisasi Lippo Plazza Kupang

2.3 Kegiatan Usaha Perusahaan


Sesuai agenda, pusat perbelanjaan terbesar dan satu-satunya di NTT. Lippo
Plaza Kupang hadir pula memiliki lebih dari 70 tenant yang terdiri atas tenant fashion
dan aksesori, beauty & health, food and beverages, entertainment dengan Matahari
Department Store, Hypermart, Cinemaxx, Ace hardware dan Informa sebagai anchor.
Lippo Malls Indonesia pada tahun 2015 merencanakan membuka pusat perbelanjaan
baru sebanyak tujuh pusat perbelanjaan, meliputi pusat perbelanjaan di wilayah
Tangerang, Jakarta, Yogyakarta, Jambi, Bogor, Buton, Sulawesi Tenggara, dan Lippo
Plaza Kupang.
Dengan hadirnya pusat perbelanjaan ini, maka beberapa teknologi terbarupun
dipasang didalam gedung tersebut guna mempermudah akses pengunjung dan juga
memberikan kenyamanan bagi para konsumen yang hadir untuk berbelanja di Lippo
Plaza Kupang ini.
BAB III
TINJAUN PUSTAKA

3.1 Tangga Eskalator


Eskalator atau tangga berjalan adalah salah satu transportasi vertikal berupa
conveyor untuk mengangkut orang, yang terdiri dari tangga terpisah yang dapat
bergerak ke atas dan ke bawah mengikuti jalur yang berupa rel atau rantai yang
digerakkan oleh motor (Nutranta dan Ariswan, 2008). Eskalator ini dirancang untuk
mengangkut orang dari bawah ke atas atau sebaliknya. Secara umum tangga eskalator
ini banyak digunakan di pusat-pusat perbelanjaan, bandara, pusat konvensi, hotel dan
fasilitas umum lainnya.
Charles D. Seeberger bergabung dengan Perusahaan Otis Elevator Co pada
tahun 1899, yang mana dari Charles D. Seeberger timbullah nama eskalator (yang
diciptakan dengan menggabungkan kata scala, yang dalam bahasa Latin berarti
langkah-langkah (step) dengan elevator). Bergabungnya Charles D. Seeberger dan Otis
telah menghasilkan eskalator pertama step type eskalator untuk umum dan eskalator itu
dipasang untuk pertama kalinya di Paris Exibition 1900 dan memenangkan hadiah
pertama. Charles D. Seeberger pada akhirnya menjual hak patennya ke Otis pada tahun
1910 dan selanjutnya perusahaan Mitsubishi Electric Corporation telah berhasil
mengembangkan eskalator spiral dan secara eksklusif dijual sejak pertengahan tahun
1980.

Gambar 3.1 Tangga Eskalator


3.2 Mekanisme Kerja Eskalator
Eskalator adalah tangga berjalan yang terdiri dari pijakan-pijakan yang dipasang
pada sabuk yang beputar secara terus menerus. Pada umumnya eskalator digunakan
untuk jarak yang pendek dan juga digunakan memindahkan sejumlah orang dalam
jumlah besar dan tidak ada interval waktu tunggu. Eskalator biasanya dipasang didaerah
pusat perbelanjaan, bandara, sistem transit, pusat konvensi, hotel dan fasilitas umum
lainnya.
Cara kerja eskalator sebenarnya sederhana hanya saja eskalator membutuhkan
bagian-bagian pendukungnya. Ada tangga (step), pegangan (handrail), rantai pemandu
(chain guide), roda penggerak, motor elektrik, dan pelengkap lainnya. Tangga yang
digunakan pun bukan tangga biasa, tangga eskalator terbuat dari alumunium pra cetak
dan biasanya dilapisi dengan karet agar tidak licin saat diinjak orang. Tangga ini
dilengkapi dengan dua buah roda yang melekat sepanjang rel. Satu roda (wheel) bagian
atas tangga melekat pada rel luar (outer rail) yang berfungsi memandu tangga pada
posisinya. Roda yang kedua (return wheel) melekat di atas rel dalam (inner rail) yang
berfungsi sebagai tempat berjalannya tangga. Pegangan (handrail) merupakan tempat di
mana pengguna memastikan dirinya aman. Pegangan ini bergerak sesuai dengan
gerakan tangga. Rantai pemandu (chain guide) melekat pada roda penggerak (drive gear)
yang digerakkan oleh motor elektrik yang berfungsi untuk menggerakan tangga
eskalator. Saat motor elektrik berputar, puli (sistem yang menghubungkan semua bagian)
akan memutar roda penggerak. Tangga akan digerakkan sepanjang relnya dengan
bantuan tali pemandu. Pergerakan tangga akan sama dengan pergerakan pegangan
tangan karena roda penggerak juga dihubungkan dengan handrail drive.

Gambar 3.2 Mekanisme kerja eskalator


3.3 Bagian dan Komponen Eskalator
Eskalator yang kita lihat biasanya hanyalah bagian luarnya saja, jarang sekali
bagian dalamnya sampai ditampilkan seperti di luar negeri. Sebenarnya, sistem dari
eskalator sangatlah rumit dan merinci namun dalam makalah ini yang kami bahas
adalah versi singkatnya agar lebih mudah dimengerti. Menurut kami, bagian eskalator
dibagi menjadi 2 bagian, yaitu:
a. Bagian paling luar (bagian yang nampak)
b. Bagian dalam

3.3.1 Bagian Paling luar


Bagian paling luar adalah bagian yang paling nampak dalam sebuah
eskalator. Bagian luar eskalator ini dibagi lagi kebeberapa sub bagian komponen
agar tidak menyusahkan bila dipelajari. Pembagian tersebut, yaitu:
1. Handrail (Rel tangan / pegangan)
Handrail adalah bagian pegangan yang bergerak atau sabuk pagar
bergerak sepanjang pegangan. Bahan yang digunakan dalam karet handrail
hitam itu : Karet poliuretan yang berasal dari campuran polimer dan karet
sintetis agar kuat, tahan lama dan tidak licin. Karet pegangan ini dirancang
untuk melawan degradasi dari kondisi lingkungan, sobek dan perusakan oleh
manusia.
2. Comb
Comb adalah bagian dari peralatan eskalator berbentuk sama seperti
sisir, memiliki gigi yang cocok dengan alur step untuk mencegah benda-benda
kecil memasuki mekanisme internal eskalator. Comb menggunakan bahan plat
baja agar tidak cepat aus karena akan sering bergesekan dengan sepatu dan
benda-benda yang cukup keras.
3. Balustrade (Pagar penyangga rel tangan)
Balustrade (Pagar Penyangga Rel Tangan) di sini ada 2 jenis, yaitu
bagian interior panel adalah bagian panel utama dari balustrade terletak
langsung di bawah pegangan handrail. bahannya adalah kaca tebal sebagai
penahan pegangan.. Bagian kedua adalah deck board yaitu pijakan atau tempat
interior menempel. Deck board ini terbuat dari stainless steel yang tahan akan
karat karena seringnya kontak dengan udara luar dan gesekan dengan orang
yang menaiki eskalator.
4. Newel
Newel adalah bagian bulat balustrade yang terletak di ujung tangga
baik bagian bawah maupun atas. Semua pasti ada newel-nya. Newel ini terbuat
dari stainless steel yang menempel pada interior dan menjadi tumpuan awal
ketika seseorang akan menggunakan eskalator. Maka dari itu, bagian ini harus
kokoh dan anti karat.
5. Skirt
Skirt adalah proyeksi dari setiap sisi eskalator. Fungsinya adalah
untuk mengamankan susunan tangga yang ada di sisi dekat step. Bahan yang
digunakan juga sama seperti pada deck board, yaitu stainless steel.
6. Steps (Anak tangga)
Anak tangga merupakan tempat pijakan dari penumpang eskalator dan
bagian permukaannya harus selalu dalam keadaan horisontal pada saat
membawa penumpang. Adapun material yang digunakan harus terbuat dari
bahan yang tidak mudah terbakar seperti aluminium, stainless steel, dan besi
cor. Untuk memudahkan penumpang dalam membedakan satu anak tangga
dengan anak tangga yang lain harus diberi warna kuning.
7. Landing Platform (Lantai pendaratan)
Lantai pendaratan ada dua, yaitu bagian atas dan bawah yang berfungsi
sebagai tempat landasan saat kita akan naik ke eskalator atau turun dari
eskalator. Di bawah lantai pendaratan ini adalah sebuah kotak dek besar
dimana di dalamnya ada gear-gear dan mesin-mesin sebagai penggerak step.
Bahan dasarnya adalah plat baja keras yang diberikan terkstur khusus agar
menghindari licin dan sebagai penambah nilai estetika.

3.3.2 Bagian Dalam


1. Rangka
Rangka (Truss), dari namanya saja kita sudah pasti paham. Rangka inilah
bagian penopang utama dari sistem eskalator yang berjalan. Bahan yang
digunakan adalah baja yang terstruktur dan dicat anti karat. Sifat utama yang
diambil adalah kekuatannya dan pastinya daya tahan.
2. Step rail (roda anak tangga)
Rel berfungsi untuk mengarahklan gerakan luncuran roda rantai penggerak
anak tangga (step chain roller) dan roda anak tangga (step roller). Rel harus
dipasang dan disetel dengan benar agar gerakan roda anak tangga dan roda
rantai penggerak anak tangga halus dan lurus. Dalam pengoperasiannya, rel ini
harus diberi pelumas agar selalu solid. Materialnya adalah besi siku mengingat
akan pentingnya kekuatan menarik sebuah step yang berat saat dinaiki
seseorang.
3. Roller
Roller adalah penyangga dari sebuah step (anak tangga) pada rel yang
telah menempel di rangka utama. Bahan utamanya adalah karet liuretan.
Poliuretan digunakan secara meluas dalam dudukan busa fleksibel berdaya
lenting (daya pegas) tinggi, panel isolator busa yang kaku, segel busa
mikroseluler dan gasket, roda dan ban karet yang tahan lama, senyawa pot
elektrik, segel dan lem berkinerja tinggi, serat Spandeks, alas karpet dan bagian
plastik yang keras.
4. Chain
Ada beberapa jenis chain (rantai) yaitu :
a. Rantai penggerak utama (driving chain)
Rantai penggerak utama yaitu yang menggerakkan step agar tetap
melaju pada jalurnya. Bahannya terbuat dari Stainless/karbon besi hollow
dikarenakan perlu bahan yang kokoh dan anti karat agar bisa terus menerus
bergerak.
b. Rantai penggerak anak tangga (step chain)
Rantai penggerak anak tangga adalah rantai yang diberikan roller
sebagai pembuat anak tangga mendatar dikala keluar dari landasan. Bahan
rolller nya ialah karet poliuretan. Butuh bahan yang anti slip agar step tetap
bisa berjalan dengan lancar.
c. Rantai penggerak pegangan tangan (hand rail driving chain)
Rantai penggerak pegangan tangan adalah rantai yang bergerak
bersamaan dengan handrail dan berkecepatan sama dengan step. vfrolller
nya ialah karet poliuretan. Butuh bahan yang anti slip agar handrail tetap
bisa berjalan dengan lancar.
5. Gear
Gear dalam eskalator terbagi menjadi beberapa bagian:
a. Drive Gear (Gear pengarah)
Gear ini terletak di ruang mesin sebagai penggerak utama sistem
eskalator. Gear ini dihubungkan dengan mesin setelah kecepatan putar dari
mesin diturunkan melalui sebuah kotak pada mesin yang disebut gear
pereduksi kecepatan sehingga didapat kecepatan linear kurang lebih 30 m/s.
b. Gear pembalik
Gear pembalik berfungi sebagai pembalik step agar naik/turun. Yang
arahnya berlawanan dengan drive gear. Kedua gear ini bekerja secara
simbiosis mutualisme atau saling membantu dalam memutar step. Bahan
dari gear ini adalah baja khusus paduan antara krom dan molibdenum dalam
proses yang canggih sehingga menghasilkan tegangan tarik yang sangat kuat,
yaitu mencapai 2 ton.
6. Electric motor
Spesifikasi:
a. Motor penggerak adalah motor induksi 3 phasa dengan arus bolak – balik
dengan frekuensi 50 Hz.
b. Putaran dari motor penggerak ini kemudian diturunkan oleh kotak gear
pereduksi kecepatan, sehingga didapat kecepatan linear kurang lebih 30
meter permenit.
c. Untuk menahan gerakan anak tangga pada saat motor terhenti ataupun pada
saat supply daya terputus dipasang rem magnet.
d. Cara kerjanya mirip seperti mesin dalam traktor menggunakan prinsip gerak
benda melingkar

3.4. Komponen Elektronika


Dalam escalator terdapat komponen elektronika yang berguna untuk menjalan
kan system kerja eskalator dan selain itu juga digunakan untuk membuat komponen
safety untuk menjaga penggunanya. Berikut adalah beberapa komponen yang terdapat
pada escalator:
1. Resistor
Resistor adalah sarana untuk mengontrol arus dan tegangan yang bekerja
dalam rangkaian-rangkaian elektronika. Resistor merupakan suatu komponen
elektronika yang nilai resistensinya dinyatakan dalam satuan Ohm dan dilambangkan
dengan simbol omega (Ω). Sesuai dengan namanya resistor bersifat resistif dan
biasanya komponen ini terbuat dari bahan karbon. Berdasarkan macamnya resistor
terbagi menjadi 2 (dua) jenis yaitu resistor tetap (fixed resistor) dan resistor tidak
tetap (variable resistor).
2. Kapasitor
Kapasitor adalah perangkat yang digunakan untuk menyimpan muatan listrik.
Suatu kapasitor membutuhkan tidak lebih dari dua pelat logam sejajar. Spesifikasi
suatu kapasitor umumnya mencakup nilai kapasitansi yang dinyatakan dalam satuan
farad (microfarad, nanofarad dan pikofarad), rating tegangan yaitu tegangan
maksimum yang dapat diberikan secara terus menerus kepada kapasitor tersebut pada
kondisi-kondisi tertentu dan ketepatan atau toleransi yang dinyatakan sebagai
persentase penyimpangan maksimum yang diizinkan dari nilai yang tertera.

3. Dioda
Dioda adalah suatu komponen elektronika yang dibuat dari bahan
semikonduktor yang saling dipertemukan. Yang saling dipertemukan dalam hal ini
adalah kutub Positif (anoda) dengan kutub Negatif (katoda). Jika dua tipe bahan semi
konduktor dilekatkan maka akan didapat sambungan P-N yang dikenal sebagai dioda.
Dapat disimpulkan bahwa dioda adalah komponen elektronika yang dibuat dari
bahan semikonduktor tipe P-N yang saling dipertemukan. Karena dioda hanya dapat
mangalirkan arus ke arah katoda saja maka, komponen ini biasanya digunakan pada
aplikasi rangkaian penyearah arus.
4. Transistor
Transistor merupakan dioda dengan 2 (dua) sambungan, sambungan itu
sedemikian rupa sehingga membentuk transistor tipe PNP dan tipe NPN,
ujung-ujung terminalnya berturut-turut disebut emitor, base dan kolektor.
5. Rangkaian Terpadu (IC)
Rangkaian terpadu atau IC (integrated circuit) adalah rangkaian kompleks
yang dibuat pada sebuah irisan kecil silikon (Tooley, 2003). Rangkai terpadu (IC)
dapat memuat 10 hingga lebih dari 100000 perangkat aktif. IC dapat dibagi menjadi
dua kelas umum yaitu linear (analog) dan digital. Sejumlah perangkat menjembatani
jurang pemisah antara dunia analog dan digital. Perangkat semacam ini contohnya
pencacah waktu 555 yang berisikan dua tahap amplifier operasional bersama dengan
sebuah tahapan bistabil digital, sebuah amplifier buffer dan sebuah transistor
kolektor terbuka.
Sebagaimana transistor, beragam kemasan yang berbeda digunakan untuk IC.
Bentuk yang paling populer digunakan adalah kemasan dual-in-line (DIL) yang
dapat dibuat dari bahan plastik maupun keramik. Kemasan-kemasan DIL yang
umum memiliki 8, 14, 16, 28 dan 42 kaki pada sebuah matrik 0,1 inchi.
6. Relay
Relay adalah saklar listrik/elektrik yang membuka atau menutup
sirkuit/rangkaian lain dalam kondisi tertentu. Prinsip kerja relay menggunakan
teknik magnetik, pada relay terdapat lilitan kabel tembaga (spull) yang apabila dialiri
arus akan menimbulkan medan magnet yang kemudian mengubah posisi handle dari
NC (normaly close) ke NO (Normaly Open).
7. Transformator
Transformator adalah alat untuk menggabungkan daya atau sinyal a.c dari
suatu rangkaian ke rangkaian lainnya. Tegangan dapat dinaikkan (tegangan sekunder
lebih besar dari tegangan primer) atau diturunkan (tegangan sekunder lebih kecil dari
tegangan primer). Karena tidak dimungkinkan adanya kenaikan tagangan, kenaikan
tagangan sekunder hanya dapat dicapai dengan akibat berkurangnya arus sekunder,
demikian pula sebaliknya.
8. Motor DC
Motor DC merupakan jenis motor yang menggunakan tegangan searah
sebagai sumber tenaganya. Dengan memberikan beda tegangan pada kedua terminal
tersebut, motor akan berputar pada satu arah, dan bila polaritas dari tegangan tersebut
dibalik maka arah putaran motor akan terbalik pula.
9. Mikrokontroler
Mikrokontroler adalah Central Processing Unit (CPU) yang disertai dengan
memori serta sarana input/output dan dibuat dalam bentuk chip. Mikrokontroler
memadukan CPU, ROM, RWM, I/O paralel, I/O seri, countertimer dan rangkaian
clock. Dengan kata lain, mikrokontroler adalah suatu alat elektronika digital yang
mempunyai masukan dan keluaran serta kendali dengan program yang bisa ditulis
dan dihapus dengan cara khusus. Mikrokontroler merupakan komputer di dalam chip
yang digunakan untuk mengontrol peralatan elektronik yang menekankan efisiensi
dan efektifitas biaya.
BAB IV

PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

4.1 Unit Kerja Praktek


Pada unit kerja ruang mekanik khususnya pada LIPPO PLAZA KUPANG terdapat
beberapa jenis pekerjaan dan perawatan, pada semua jenis mesin yang terdapat di
perusahaan tersebut yang mengalami masalah ataupun gangguan. Dimana semua
pekerjaan ini berkaitan erat antara satu dan lainnya dan mahasiswa selama kerja praktek
bekerja membantu mekanik sesuai dengan pekerjaan yang ada di perusaaan tersebut.
Selama melakukan kerja praktek, mahasiswa sangat terbantu dengan adanya
fasilitas-fasilitas pembantu yang cukup memadai sehingga proses perbaikan, perawatan
dan pemeliharaan mesin dapat berjalan dengan baik, selain itu para mekanik dan
pembantu mekanik sangat memberikan kesempatan untuk mahasiswa agar bisa
mengembangkan kemampuannya.
Pada perusahaan diatas ada beberapa peralatan yang digunakam untuk memperbaiki
mesin yang mengalami gangguan. Peralatan yang digunakan antara lain:
1. Tang
Ada 3 jenis tang yang terdapat di ruang mekanik, yaitu :
a. Tang jepit
b. Tang potong
c. Tang ujung lancip
2. Travo las
3. Kompresor
4. Jenis – jenis kunci
a. kunci pass
b. kunci kombinasi
c. kunci inggris
d. kunci pipa
e. kunci kait
f. kunci rante
g. kunci sock
h. kunci L
5. Pengukur suhu
6. Obeng (-) (+)
7. Gurinda
8. Hand Blower
9. Katrol kaki tiga

4.2 Perawatan Eskalator


Dalam proses perawatan eskalator memerlukan beberapa peralatan yang
mendukung proses ini diantaranya:
1. Peralatan Keselamatan Kerja :
a. Sarung tangan
Sarung tangan berfungsi melindungi sewaktu kita memegang kabel yang
yang dialiri arus listrik.
b. Sepatu safety
Sepatu berfungsi untuk mengurangi kerugian sewaktu terjadi kecelakaan
kerja.
2. Bahan-bahan dan Proses Perawatan Eskalator
Bahan-bahan yang digunakan dalam proses perawatan eskalator anatara lain
adalah sebagai berikut:
a. Chain Oil/ Minyak Rantai
Chain Oil digunakan untuk melumasi setiap komponen eskalator seperti
rantai eskalator, gear eskalator,dll.
b. Obeng
Digunakan untuk mengencangkan setiap sekrup sewaktu ada sekrup yang
longgar.
c. Kunci-kunci
Digunakan untuk mengencangkan setiap baut yang longgar.
d. Hand Blower
Digunakan untuk membersihkan debu-debu pada bagian-bagian eskalator
yang sulit dijangkau.
4.3 Perawatan AC (Air Condensor)
Dalam proses perawatan AC (air condensor) dilakukan beberapa perawatan,
diantaranya ialah pembersihan filter/ saringan udara AC agar udara yang keluar dari AC
lebih bersih dan juga tidak ada penyumbatan kotoran dibagian filter/ saringan udaranya.
Untuk pembersihan filter/ saringan udara dibutuhkan beberapa peralatan, diantaranya
ialah:
a. Obeng
b. Tang
c. Jat Pump
d. Tangga
e. Selang
BAB V
ANALISIS KERUSAKAN DAN PERAWATAN GEAR BOX PADA
ESKALATOR

5.1 Pengertian Gearbox


Gearbox atau transmisi adalah salah satu komponen utama motor yang disebut
sebagai sistem pemindah tenaga, transmisi berfungsi untuk memindahkan dan
mengubah tenaga dari motor yang berputar yang digunakan untuk memutar spindel
mesin maupun melakukan gerakan feeding. Transmisi juga berfungsi untuk mengatur
kecepatan gerak dan torsi serta berbalik putaran sehingga dapat bergerak maju dan
mundur.
Transmisi manual atau lebih dikenal dengan sebutan gearbox mempunyai beberapa
fungsi:
1. Merubah momen puntir yang akan diteruskan ke spindel mesin (poros mesin)
2. Menyediakan rasio gigi yang sesuai dengan beban mesin
3. Menghasilkan putaran mesin tanpa selip

Gambar 5.1 Gearbox

5.2 Prinsip Kerja Gearbox


Putaran dari motor diteruskan ke input shaft (poros input) melalui hubungan antara
clutch/ kopling kemudian putaran diteruskan ke main shaft (poros utama), torsi/ momen
yang ada di mainshaft diteruskan ke spindle mesin karena adanya perbedaan rasio dan
bentuk dari gigi-gigi tersebut sehingga rpm atau putaran spindel yang dikeluarkan
berbeda tergantung dari rpm yang diinginkan
.
5.3 Komponen-Komponen Gearbox
5.3.1 Bearing
Bearing berfungsi untuk menjaga kerenggangan dari pada shaft (poros),
agar pada saat unit mulai bekerja komponen yang ada di dalam transmisi tidak
terjadi kejutan, sehingga transmisi bisa bekerja dengan smooth (halus).

Gambar 5.3.1 Bearing


5.3.2 sun gear
Sun gear berfungsi untuk meneruskan putaran ke planetary gear section.
Sun gear berhubungan langsung dengan gear yang ada pada unit planetary yang
berfungsi sebagai penerus putaran, momen dari transmisi.

Gambar 5.3.2 Sun gear


5.3.3 Input shaft (poros input)
Input shaft adalah komponen yang menerima momen output dari unit
kopling, poros input juga berfungsi untuk meneruskan putaran dari clutch kopling
ke main shaft ( poros utama ), sehingga putaran bisa di teruskan ke gear gear.
Input shaft juga sebagai poros dudukan bearing dan piston ring, selain itu
berfungsi juga sebagai saluran oli untuk melumasi bagian dari pada input shaft
tersebut.

Gambar 5.3.3 Input shaft


5.3.4 Gear shift housing (rumah lever pemindah rpm)
Gear shift housing adalah housing dari pada lever pemindah gigi yang
berfungsi untuk mengatur ketepatan pemindahan gigi, apabila gigi sudah di
pindahkan maka terkunci maka lever tidak bisa berpindah sendiri pada saat
spindel sedang berputar.

Gambar 5.3.4 gear shift housing


5.3.5 Main shaft (poros utama)
Main shaft yang berfungsi sebagai tempat dudukan gear sinchromest, bearing,
dan komponen komponen lain nya. Main shaft juga berfungsi sebagai poros
penerus putaran dari input shaft sehingga putaran dapat di teruskan ke spindel,
main shaft juga berfungsi sebagai saluran tempat jalannya oli.

Gambar 5.3.5 Main Shaft


5.3.6 O – ring
Berfungsi sebagai penyekat agar tidak terjadi kebocoran pada sistem
pelumasan, dan juga sebagai pengencang input shaft agar input shaft tidak
renggang pada saat unit berjalan

Gambar 5.3.6 o–ring


5.4 Perawatan dan Analisis Kerusakan
Dalam perawatan alat-alat berarti kita melakukan suatu penghematan karena
memperpanjang umur dari peralatan tersebut, jika:
1. Dilakukan oleh ahlinya
2. Menggunakan peralatan (tools) yang cocok
3. Memakai suku cadang yang tepat dan asli (correct genuine parts)
4. Dilaksanakan secara sistematis

5.5 Karakteristik Gearbox Rusak


1. Gearbox mengalami Vibrasi
Vibrasi/getaran adalah gerakan bolak-balik dalam suatu interval waktu
tertentu.Getaran berhubungan dengan gerak osilasi benda dan gaya yang
berhubungandengan gerak tersebut. Batasan vibrasi pada gear adalah 4 – 1000 Hz.
2. Gearbox mengalami Overheating
Sekitar 90% dari semua kegagalan transmisi otomatis disebabkan oleh
overheating transmisi, jadi ini bukan sesuatu yang bisa dianggap enteng. Overheating
dapat hampir selalu memberitahu Anda apa yang salah dengan transmisi Anda, yaitu
bahwa ada sesuatu yang salah dengan cairan transmisi. cairan transmisi adalah
nyawa dari transmisi Anda, menyediakan fungsi penting seperti pendingin untuk
pelumasan tekanan fluida dan banyak lagi. Tanpa cairan transmisi cukup atau cairan
yang efektif, transmisi Anda akan mulai bertindak keluar.
3. Roda gigi mengalami overclearance
Dengan fungsinya sebagai penggerak dan pemindah daya, clearance dari roda
gigi gear harus selalu diperhatikan demi memaksimalkan kinerja dari gears agar
tidak terjadi slip atau aus. Jika roda gigi (gears) mengalami overclearance maka
kemungkinan besar terjadi pada proses perpindahan daya antar gear akan terganggu
karena bisa slip antargears. Maka dalam riilnya harus sangat diperhatikan kondisi
gears agar tidak terjadi overclearance
4. Roda gigi aus dan patah secara bertahap
Fungsi roda gigi (gears) sebagai pemindah daya dengan putaran antar gearnya,
sangat berbahaya jika terjadi kerusakan pada salah satu gear karena hal ini dapat
mengganggu kinerja gearbox. Bahaya yang ditimbulkan berupa kerusakan pada part
lain dan beban motor bertambah sehingga mengurangi efisiensi dari gearbox itu
sendiri. Inspeksi rutin sangat diperlukan untuk menjaga ketahanan dan akan lebih
dini diketahui jika terjadi keausan dan patah pada gigi gearbox.

5.6 Analisis Penyebab Kerusakan Gearbox


Analisis penyebab kerusakan gearbox adalah sebagai berikut:
1. Kesalahan pemasangan missalignment
Gearbox memerlukan penyelarasan secara presisi untuk memastikan efisien
dan tidak terjadi kerusakan pada saat mesin bekerja. Keselarasan gearbox mengacu
pada posisi gearbox dalam kaitannya dengan unit penggerak/digerakkan untuk
memastikan bahwa gearbox dan shaft selaras satu sumbu dengan sempurna.
2. Human Error ketika pengoperasian
Kesalahan yang diakibatkan oleh factor manusia kemungkinan disebabkan
oleh pekerjaan yang berulang-ulang (repetitive work) dengan kemungkinan
kesalahan. Adanya kesalahan yang terjadi yang disebabkan oleh pekerjaan yang
berulang ini sedapat mungkin harus dicegah atau dikurangi, yang tujuannya untuk
meningkatkan keandalan seseorang dengan menurunnya tingkat kesalahan yang
terjadi.
3. Kurangnya pelumasan
Untuk bekerja dengan baik, setiap permukaan pada part gearharus bergerak
pada lapisan tipis film cair. Jika tidak ada,maka permukaan kerasdari gears akan
bergesekan secara langsung antar dua permukaan dan mudahpanas secaracepat dan
menyebabkan keausan pada setiap benda yang berputar hingga terjadi kegagalan
dalam beroprasi. Hal tersebut akan merusak setiap benda yang berputar dan
bergesekan pada permukaannya hanya dalam hitungan menit bahkan detik, sehingga
sangat perlu digunakan lapisan tipis film cair pada saat beroperasi dan pastikan.
Kurangnya pelumasan pada gearbox sering dialami ketika mesin berputar tersebut
mensirkulasi minyak pelumas namun terjadi kerusakan pada oil seal gear sehingga
mengalami kebocoran dan berdampak pada berkurangnya minyak pelumas dalam
gear box
4. Roda gigi mengalami overclearance
Dengan fungsinya sebagai penggerak dan pemindah daya, clearean daro roda
gigi gear harus selalu diperhatikan demi memaksimalkan kinerja dari gears agar
tidak terjadi slip atau aus. Jika roda gigi (gears) mengalami overclearance maka
kemungkinan besar terjadi pada proses perpindahan daya antar gear akan terganggu
karena bisa slip antargears. Maka dalam riilnya harus sangat diperhatikan kondisi
gears agar tidak terjadi overclearance.

5. Roda gigi aus dan patah secara bertahap


Fungsi roda gigi (gears) sebagai pemindah daya dengan putaran antar gearnya,
sangat berbahaya jika terjadi kerusakan pada salah satu gear karena hal ini dapat
mengganggu kinerja gearbox. Bahaya yang ditimbulkan berupa kerusakan pada part
lain dan beban motor bertambah sehingga mengurangi efisiensi dari gearbox itu
sendiri. Inspeksi rutin sangat diperlukan untuk menjaga ketahanan dan akan lebih
dini diketahui jika terjadi keausan dan patah pada gigi gearbox.

5.7 Cara Perawatan Gearbox


Berikut ini cara perawatan gearbox pada eskalator:
1. Selalu mengecek persediaan oli dalam gearbox
2. Selalu mengganti oli pada gearbox secara berkala
3. Selalu mengontrol dengan mendengarkan bunyi dari kerja gearbox (pada bearing)
agar tidak menimbulkan bunyi kasar guna menghindari terjadinya kerusakan
4. Melakukan running test machine (kontrol bunyi mesin) untuk mengetahui bagian
yang mengalami kerusakan
5.8 Cara Memperbaiki Kerusakan Gearbox
Berikut ini cara memperbaiki kerusakan gearbox pada eskalator:
1. Kuncian baut dan mur pada housing diperkuat
2. Menutup housing gearbox jika ada tumpahan oli untuk mengurangi kekurangan oli
dan menghindari kekurangan materi
3. Mengganti o-ring yang berkarat
4. Mengganti bearing yang termakan/terkikis akibat gesekan
5. Gear yang longgar diperkuat agar tetap menyatu
6. Mengganti semua material dengan yang baru
BAB VI
PENUTUP

6.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari kerja praktek ini adalah:
1. Dalam proses kerja praktek ini mahasiswa dapat memahami dan mengerti pekerjaan
yang tidak didapat di bangku kuliah dan mahasiswa mampu melihat bagaimana dunia
kerja yang sebenarnya.
2. Dalam kerja praktek ini juga mahasiswa dapat memahami dan mengoperasikan
alat–alat yang terdapat di tempat praktek.
3. Banyak pengalaman yang bisa didapat dari kerja praktek tersebut.
6.2 Saran
Adapun saran yang dapat diambil dari kerja praktek ini adalah:
1. Untuk memperoleh hasil kerja yang baik diperlukan ketelitian dan pemahaman yang
baik dalam melaksanakan praktek.
2. Perawatan diperlukan untuk meminimalis kerusakan barang dan juga menambah usia
pemakaian suatu alat.
3. Utamakan Kesehatan Keselamatan Kerja (K3) dalam proses pekerjaan.
DAFTAR PUSTAKA

Setiawan, Tomy Karunia. 2016. Analisa kerusakan pada gearbox overhead crane 10 ton di
PT. INKA (Persero) madiun dengan metode oil used analysis.
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://repository.its.ac.id/4124
3/1/2112030058-Non%2520Degree.pdf&ved=2ahUKEwjrtrbOy-vsAhU0H7cAHX1wAL
AQFjAAegQIAxAB&usg=AOvVaw1EzXpc1h8X0oB2OSJAQDs5. 03-11-2020

https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://veronika.staff.gunadarm
a.ac.id/Downloads/files/41639/1.%2BTransportasi%2BVertikal%2B-%2Beskalator.pdf&v
ed=2ahUKEwi41bfMzOvsAhXIfX0KHW9lBYIQFjAAegQIARAB&usg=AOvVaw3Dqjjf
ufZKEFzmLWmJGUb1

Anda mungkin juga menyukai