PENDAHULUAN
Agar motor diesel pada lokomotif dapat menghasilkan performa yang terbaik.
Lokomotif membutuhkan perawatan berkala yang meliputi Pemeliharaan Harian
(Daily Check), Pemeliharaan Bulanan (Check Sheet P1), Pemeliharaan Tiga
Bulanan (Check Sheet P3), Pemeliharaan Enam Bulanan (Check Sheet P6),
Pemeliharaan Tahunan (Check Sheet P12).
1
peralatan dilakukan secara terjadwal sesuai dengan estimasi umur peralatan,
predictive maintenance adalah aktivitas perbaikan peralatan untuk mengantisipasi
kegagalan suatu peralatan sebelum terjadi kerusakan total.
2
2. Mengukur dan menimbang kepercayaan diri dalam mahasiswa untuk siap
bersaing memasuki lapangan kerja sesuai dengan bidang keahliannya.
3. Memperkenalkan berbagai macam bidang usaha profesional dalam lapangan
kerja antara lain: struktur organisasi usaha kerja, menajemen usaha kerja, dan
pengelolaan usaha kerja.
4. Membiasakan diri mahasiswa pada suasana/kondisi tekanan lingkungan kerja
langsung, baik bekerja mandiri maupun bekerja sama dengan saling profesional.
5. Mengembangkan, meningkatkan dan berbagai pengetahuan ilmu teknologi
yang diperoleh selama kerja praktek ke kampus dan sebaliknya.
6. Memberikan motivasi sehingga mahasiswa bersemangat dalam meraih cita-cita
mereka.
Dalam setiap pekerjaan yang akan dikerjakan pasti memiliki tujan, begitu juga
dengan penulisan laporan kerja praktek ini dibuat. Rumusan tujuan perlu ditetapkan
terlebih dahulu agar laporan praktek ini jauh dari kesalahan-kesalahan pembahasan
sekecil mungkin.
3
1.4 MANFAAT KERJA PRAKTEK
Manfaat yang diperoleh dalam melaksanakan kerja praktek antara lain sebagai
berikut:
1. Sebagai langkah yang nyata dari pihak Industri dalam mendukung kemajuan
pendidikan di Indonesia.
4
2. Tidak menutup kemungkinan mendapat ide untuk menyempurnakan sistem
yang ada dari mahasiswa.
3. Dapat menjalin hubungan baik dengan lembaga pendidikan khususnya Sekolah
Tinggi Teknik Wiworotomo Purwokerto, sehingga semakin dikenal oleh
lembaga pendidikan sebagai pemasok tenaga kerja dan masyrakat sebagai
konsumen.
1. Teknik Observasi
Yaitu mengumpulkan data berdasarkan pengamatan selama praktek
berlangsung.
2. Teknik Interview
Yaitu melakukan wawancara atau tanya jawab dengan pembimbing atau
mekanik, sehingga dapat diperoleh data.
3. Teknik kepustakaan
Yaitu dengan cara membaca buku-buku referensi yang berhubungan dengan
objek kerja untuk dijadikan sumber data pembuatan laporan.
5
1.7 SISTEMATIKA PENULISAN LAPORAN
1. Bagian persiapan yang terdiri dari halaman judul, halaman pengesahan, motto,
persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar dan daftar tabel.
2. Bab I Pendahuluan, yang berisi tujuan praktek, tujuan penulisan laporan kerja
praktek, pembatasan masalah, teknik pengumpulan data dan sistematika
penulisan laporan kerja praktek.
3. Bab II Uraian Umum, yang berisikan sejarah perusahaan, visi misi perusahaan,
struktur organisasi, kepegawaian, disiplin kerja, dan lingkungan kerja.
4. Bab III Uraian Khusus, yang berisikan pembahasan Perawatan Motor Diesel
Pada Lokomotif CC 201.
5. Bab IV berisi tentang Pemeliharaan dan Perawatan Motor Diesel Pada
Lokomotif CC 201.
6. Bab V Penutup, yang berisikan kesimpulan, saran-saran, daftar pustaka dan
lampiran.
6
BAB II
7
Selain di jawa, pembangunan jalan KA juga dilakukan diaceh (1874), Sumatera
Utara (1886), Sumatera Barat (1891), Sumatera Selatan (1914), bahkan tahun1922
di Sulawesi juga dibangun jalan KA sepanjang 47 km antara Makasar-Takalar, yang
pengoperasiaannya dilakukan pada tanggal 1 juli 1923, sisanya ujung Pndang-
Maros, belum sempat diselesaikan. Sedangkan di Kalimantan, meskipun belum
sempat dibangun, studi jalan KA Pontianak-Sambas (220 Km) sudah diselesaikan.
Demikian juga pulau Bali dan Lombok, pernah dilakukan studi pembangunan jalan
KA.
Jenis jalan rel KA di Indonesia semula dibedakan dengan lebar sepur 1.067 mm,
750 mm (di Aceh) dan 600 mm dibeberapa lintas cabang dan tram kota. Jalan rel
yang dibongkar semasa pendudukan Jepang (1942-1943) sepanjang 473 Km,
sedangkan jalan KA yang dibangun semasa pendudukan Jepang adalah 83 Km
diantara Bayah-Cikara dan 220 Km antara Muaro-Pekanbaru. Ironisnya dengan
teknologi yang seadanya, jaln KA Muaro Pekanbaru diprogramkan selesai
pembangunannya selama 15 bulan yang memperkerjakan 27.500 orang, 25.000
diantaranya adalah Romusha. Jalan yang melintasi rawa-rawa, perbukitan, serta
sungai yang deras arusnya ini, banyak menelan korban yang makamnya bertebaran
sepanjang Muaro-Pekanbaru.
Sampai dengan tahun 1939, panjang jalan KA di Indonesia mencapai 6.811 Km.
Tetapi, pada tahun 1950 panjangnya berkurang menjadi 5.910 km, kurang lebih 901
Km raib, yang diperkirakan karena dibongkar semasa pendudukan Jepang dan
diangkut ke Burma untuk pembangunan jalan KA disana.
8
Indonesia. Inilah yang melandasi ditetapkannya 28 September 1945 sebagai Hari
Kereta Api di Indonesia, serta dibentuknya Djawatan Kereta Api Republik
Indonesia (DKARI).
Sumber: https://kai.id/corporate/about_kai/
9
2.4 BUDAYA PERUSAHAAN PT. KERETA API INDONESA
2.4.1 Integritas
2.4.2 Profesional
2.4.3 Keselamatan
Kami insan PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) memiliki sifat tanpa
kompromi dan konsisten dalam menjalankan atau menciptakan sistem atau proses
10
kerja yang rendah terhadap terjadinya kecelakaan dan menjaga aset perusahaan dari
kemungkinan terjadinya kerugian.
2.4.4 Inovasi
Sumber: http://kaikanika.blogspot.co.id/
Pola warna (colour scheme) pada lokomotif telah mengalami 4 priode atau 4
macam pola pengecatan, yaitu :
11
perusahaan adalah DKA, PNKA, dan PJKA. Contoh pola warna kuning, hijau,
merah, hitam dapat dilihat pada gambar.
Sumber: purwarailaviation.blogspot.com/2016
Sumber: purwarailaviation.blogspot.com/2016
12
2.5.3 Warna Putih Logo Z Warna Orange
Pada tahun 1995 atau tepatnya pada waktu HUT Kemerdekaan Indonesia yang
ke-50, PERUMKA meluncurkan kereta api jenis ARGO yang pertama, yaitu KA
Argo Bromo dan KA Argo Gede yang menggunakan lokomotif CC 203 dengan
warna putih. Pola warna pengecatan lokomotif yang dominan warna putih ditambah
garis strip warna biru dibagian bodi, sedangkan pada rangka bawah, suspense dan
roda dicat warna abu-abu. Hanya bagian depan dan belakang diberi warna merah
yaitu pada bagian bumper (cow catcher). Sampai sekarang lokomotif CC 201, CC
203, dan CC 204 dicat dengan warna pola putih, sedangkan lok-lok lain ada yang
masih tetap menggunakan pola warna orange, biru.
Sumber: purwarailaviation.blogspot.com/2016
Pada tanggal 28 September 2011 tepat Hari Ulang Tahun ke-66 diresmikan logo
baru yang diberi nama “Next Step” yang sekaligus dimulai perubahan di berbagai
bidang terutama pada pengecatan sarana, dimulai dari lokomotif, yaitu tetap
dominan warna putih, dengan strip warna orange dan biru disebelah kiri dan kanan
badan lokomotif serta penerapan logo baru. Warna rangka dasar bogie adalah abu-
abu.
13
Gambar 2.6 Pola cat 1 putih logo 3 garis
Sumber: purwarailaviation.blogspot.com/2016
Sumber: http://purwarailaviation.blogspot.com/2016/01/warna-warni-lokomotif-
di-indonesia-logo.html
14
2.7 LAY OUT DIPO LOKOMOTIF PURWOKERTO
15
Keterangan :
1. Kamar mandi
2. Ruang ganti
3. Ruang KR.LOOSD
4. Ruang pengawas bagian angin
5. Ruang pengawas bagian diesel
6. Ruang pengawas bagian elektrik
7. Ruang pengawas bagian mekanik
8. Ruang alat
9. Ruang pengawas daily check
10. Ruang sekertariat ISO 9001:2008
11. Ruang istirahat
12. Ruang pengawas gudang
13. Ruang KR.ADM
14. Ruang KOR
15. Ruang KR.QC
16. Ruang KR.UPT
17. Toilet
18. Ruang suku cadang
19. Ruang diktat
20. Parkir sepeda motor
21. Kantin
22. Tempat penyimpanan minyak
23. Tempat parkir unimog
24. Loss pemeliharaan
25. Tempat putar rolling stock
26. Parkir mobil
16
2.8 DAERAH OPERASI PT. KAI (PERSERO)
Jaringan kereta api dipulau jawa terdiri dari 9 daerah operasi (DAOP) yang
berkantor pusat di bandung. Daerah operasi tersebut antara lain Daop 1 Jakarta,
Daop 2 Bandung, Daop 3 Cirebon, Daop 4 Semarang, Daop 5 Purwokerto, Daop 6
Yogyakarta, Daop 7 Madiun, Daop 8 Surabaya, Daop 9 Jember.
Dipo ini terletak di kota purwokerto tidak jauh dari stasiun purwokerto, dipo ini
salah sati dipo terbaik dijawa tengah, ketersediaan lokomotif di dipo tak terbilang
banyak, di dipo ini memiliki beberapa lokomotif hidrolik dan beberapa diesel
elektrik, beberapa lokomotif diesel elektrik yang berada di daop purwokerto antara
lain: CC 201, CC 204 dan CC 206 lokomotif terbaru. Dipo ini salah satu dipo yang
17
terbaik yang bukan karena ketersediaan lokomotif, melainkan ketersediaan fasilitas
dan kebersihan dipo. Tugas dipo lokomotif adalah sebagai tempat penyimpanan,
menyiapkan, melakukan pemeriksaan, memelihara dan perbaikan ringan agar
lokomotif siap untuk melakukan tugas menarik rangkaian gerbong kerja.
RUAS
ADMINISTRASI
PEGAWAI KR.FAS,TOLL,BANGUNAN
QC & NR
18
2.9 VISI DAN MISI PERUSAHAAN
Sumber:https://visimisi95.blogspot.com/2018/07/Visi-misi-tujuan-sejarah-pt-
kereta-api-kai.html
19
2. Turn table berfungsi untuk memutarkan lokomotif.
3. Alat pemadam api berfungi untuk penanganan pertama saat terjadi kebakaran.
20
4. Ragum berfungsi untuk mencekan benda kerja.
21
7. Las listrik berfungsi untuk mengelas atau menyambung komponen logam.
22
9. Gerinda berfungsi untuk menghaluskan permukaan benda
10. Alat test nozzle: Untuk perbaikan nozzle pada saat ada kerusakan
23
11. Crane: Untuk membatu kerja mekanik dalam mengangkat benda berat.
24
15. Forklip: Membantu untuk mengangkat benda untuk perbaikan lokomotif.
25
BAB III
1. Mesin diesel memiliki efisiensi terhadap panas yang besar dibandingkan dengan
mesin bensin. Tentunya hal tersebut dapat lebih menghemat penggunaan bahan
bakar (solar) dari pada bensin dari mesin bensin.
2. Umumnya, mesin diesel lebih tahan lama dan tidak membutuhkan electric
igniter. Hal ini berarti bahwa kemungkinan terjadinya kesulitan tentu lebih kecil
dari pada mesin bensin.
3. Momen pada mesin diesel tidak berubah pada jenjang tingkat kecepatan yang
luas. Itu artinya mesin diesel lebih fleksibel dan lebih mudah dioperasikan bila
dibandingkan dengan mesin bensin dan karena hal inilah mesin diesel umum
digunakan untuk kendaraan-kendaraan besar.
26
3.1.2 Kerugian Motor Diesel
1. Tekanan pembakaran maksimum pada mesin diesel hampir dua kali lebih besar
dari pada mesin bensin. Hal ini berarti bahwa suara dan getaran pada mesin
diesel jauh lebih besar.
2. Tekanan pembakaran yang tinggi, maka kontruksi motor diesel harus dibuat
dari bahan yang tahan tekanan tinggi dan harus memiliki struktur yang sangat
kuat. Hal ini berarti bahwa untuk daya kuda yang sama, Motor diesel lebih berat
dari pada motor bensin dan biaya pembuatannya pun akan lebih mahal.
3. Motor diesel memerlukan sistem injeksi bahan bakar yang presisi. Dan ini
berarti bahwa harganya lebih mahal dan memerlukan pemeliharaan yang lebih
cermat dibanding dengan motor bensin.
4. Motor diesel mempunyai perbandingan kompresi yang tinggi dan
membutuhkan daya yang lebih besar untuk memutarnya. Oleh kerena itu, motor
diesel memerlukan alat pemutar seperti motor starter dan baterai yang
berkapasitas yang lebih besar.
Sumber:http://catatan-automotive.blogspot.com/2019/03/keuntungan-dan-
kerugian-mesin-diesel.html
Piston bergerak dari TMA (titik mati atas) ke TMB (titik mati bawah). Katup
masuk terbuka dan katup buang tertutup. Karena piston bergerak kebawah maka
didalam silinder terjadi kefakuman sehingga udara bersih akan terhisap dan
mengalir masuk kedalam ruang silinder melalui katup masuk.
Piston akan bergerak dari TMB (titik mati bawah) ke TMA (titik mati atas).
Kedua katup (katup masuk dan buang) tertutup. Karena piston bergerak keatas dan
kedua katup tertutup maka udara bersih didalam silinder akan terdorong dan di
27
mampatkan diruang bakar, akibatnya tertekan dan temperature udara menjadi
tinggi.
Pada akhir langkah kompresi sebelum piston mencapai TMA (titik mati atas),
injektor akan mengabutkan bahan bakar dan akan bercampur dengan udara yang
tertekan dan bertemperatur yang tinggi dengan tekanan. Karena tekanan dan
temperatur yang tinggi maka bahan bakar akan terbakar dengan sendirinya didalam
ruang bakar, hal ini menimbulkan daya dorong sehingga piston akan bergerak ke
TMA ke TMB.
Piston bergerak dari TMB (titik mati bawah) ke TMA (titik mati atas). Katup
buang membuka dan katup masuk tertutup, karena piston bergerak keatas maka gas
sisa hasil pembakaran akan terdorong keluar melalu katup buang.
Sumber: teknikkendaraanringan-otomotif.blogspot.com/2016
Sumber:http://www.bppp-tegal.com/web/index.php/artikel/161-sistim-bahan-
bakar-motor-diesel
28
3.3 DATA TEKNIK LOKOMOTIF CC 201
29
- Jenis 4 langkah, turbocharger
- Gear ratio 90 : 21
- Pasir 500 1t
Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Lokomotif_CC201
30
3.4 BENTUK RUANG BAKAR MOTOR DIESEL
Ruang bakar berfungsi sebagai tempat pembakaran campuran udara dan bahan
bakar. Ruang bakar dituntut memungkinkan terjadinya pembakaran yang
sempurna. Ruang bakar pada motor diesel adalah merupakan bagian yang penting
untuk menentukan kemampuan dari pada motor diesel itu sendiri. Pada saat ini telah
dikembangkan berbagai macam konfigurasi ruang bakar (combustion chamber)
motor diesel untuk menjamin bahan bakar yang disemprotkan ke dalamnya dapat
mengurai, mengabut, dan bercampur rata dengan udara. Cara yang digunakan disini
meliputi pembentukan saluran masuk pada kepala silinder sedemikian rupa
sehingga udara berputar didalam silinder, atau dengan jalan menambahkan ruang
bakar tambahan (auxilary combustion chamber) yang dapat mempercepat exspansi
gas pada tahap pembakaran awal untuk meningkatkan efisiensi pembakaran motor
diesel. Pada lokomotif CC 201 dengan motor diesel 7 FDL 8 menggunakan sistem
bahan bakar langsung.
31
Gambar 3.3 Macam-macam injeksi langsung
32
4. Mesin sangat peka terhadap kualitas bahan bakar, biasanya diperlukan bahan
bakar yang bermutu tinggi.
Sumber:https://www.bisaotomotif.com/jenis-jenis-ruang-bakar-mesin-diesel-
kelebihan-dan-kekurangannya/
Fuel injektion pump yang digunakan pada motor diesel lokomotif CC 201
adalah model impluse terpasang pada bagian atas tiap cylinder dan dikerjakan oleh
tekanan push rod dan camshaft. Fuel injection pump akan menaikan tekanan bahan
bakar yang menuju ke bagian injection dengan jumlah yang tepat dan menyalurkan
bahan bakar dalam waktu yang tepat ke cylinder melalui fuel nozzel.
33
pembakaran yang sempurna. Injection nozzle terdiri dari komponen yang bagian
dalamnya mudah dilepas untuk penggantian apabila diperlukan.
3.5.3 Piston
34
Gambar 3.6 Piston
Connection rod terdiri dari master connecting rod dan articulated rod, keduanya
disingkat dengan master rod dan art rod. Keduanya dibuat dari baja tuang. Art rod
diikat dengan baut pengikat ke pin pada master rod. Master rod dipasang pada
crankshaft diikat dengan bearing cup. Connection rod mengubah dan meneruskan
gerak bolak-balik dari torak menjadi putaran kontinyu pena poros engkol.
35
3.5.5 Crankshaft
Crankshaft terbuat dari baja tempa berkualitas tinggi agar tahan dalam waktu
pemakaian yang lama. Crankshaft berputar dibawah aksi torak melalui batang
engkol dan pena engkol yang terletak diantara pipi engkol (crankweb), dan
meneruskan daya dari torak kepada poros yang digerakan. Bagian dari poros engkol
yang didukung oleh bantalan utama dan berputar didalamnya disebut tap (journal).
3.5.6 Chamshaft
Chamshaft dibuat dari baja alloy yang digerakan oleh poros engkol oleh
penggerak rantai atau oleh roda gigi pengatur waktu mengoperasikan katup
pemasukan dan katup buang melalui nok.
36
3.5.7 Cylinder Head
Cylinder head terletak pada bagian atas cyinder liner dan berisikan katup tempat
udara dan bahan bakar diisikan dan gas buang dikeluarkan.
Cyilinder liner berfungsi untuk melindungi bagian dalam cylinder block dari
gesekan ring piston. Cylinder liner berbentuk seperti tabung dibuat dari baja tuang,
cylinder liner dapat dilepas dan didinginkan dengan air. Bagian atas dari liner
dipasang cylinder head bagian bawah liner terpasang rapat dengan cylinder.
Pemasangan liner pada cylinder harus tertutup rapat.
37
3.5.9 Silinder (Cylinder Block)
Cylinder block berfungsi sebagai tempat untuk menghasilkan energi panas dari
proses pembakaran. Bagian dalam silinder mesin diesel dibentuk dengan lapisan
(liner) atau selonsong (sleeve). Diameter dalam silinder disebut lubang (bore).
Sumber: wikipedia.co.id/(2013)
3.5.10 Governor
Motor diesel dilengkapi dengan governor yang bekerja dengan prinsip electro
hidrolic. Governor mempertahankan putaran mesin diesel tetap stabil pada beban
yang berbeda-beda dengan cara mengatur fuel rack travel pada injection pump dan
eksitasi generator.
38
3.5.11 Turbocharger
Turbocharger tunggal terpasang dibagian atas free end cover, diputar oleh gas
buang dan sisa pembakaran mesin diesel. Turbocharger menghasilkan udara untuk
pembakaran ke silinder, kurang lebih dua kali tekanan atmosfer. Pendinginan dan
pelumasan berasal dari sistem yang terdapat pada motor diesel itu sendiri.
3.5.12 Intercooler
39
3.6 SISTEM BAHAN BAKAR
Pada sistem bahan bakar ini memiliki fungsi untuk mengalirkan bahan bakar
mulai dari tangki bahan bakar sampai menyemprotkan dari pengabut pada waktu
pembakaran didalam silinder. Jenis bahan bakar yang digunakan minyak solar.
Bahan bakar solar berada ditangki bahan bakar dengan kapasitas 2500 liter. Dari
tangki, solar dinaikan dengan pompa bahan bakar menuju saringan atau filter kasar
kemudian di alirkan kembali menuju setiap silinder, disetiap silinder solar melalui
pompa injeksi. Dimana pompa injeksi memberi tekanan pada solar untuk dialirkan
ke nozzle dan nozzle mengkabutkan solar ke ruang bakar.
Sistem pendingin engine bertanggung jawab untuk menjaga suhu engine agar
selalu berada pada suhu operasi. Hal itu diperlukan karena engine akan beroperasi
optimum pada suhu operasinya. Sistem pendingin mengsirkulasikan cairan
keseluruh engine untuk membuang panas yang timbul akibat pembakaran dan
gesekan. Ia menggunakan dasar pemindahan panas. Panas selalu pindah dari
sumber panas yang satu (1) ke sumber panas yang lebih dingin (2). Sumber panas
dan sasaran panas dapat berupa logam, cairan atau udara. Apabila perbedaan suhu
tersebut semakin jauh maka makin banyak panas akan berpindah.
1. Water pump
Water pump terdiri dari sebuah impeller dengan kipas-kipas berbentuk kurva di
dalam rumah water pump tersebut. Bila impeller berputar, baling-baling kurva
mengalirkan air keluar rumah water pump.
2. Water Jacket
40
Dari aftercooler, air pendingin mengalir ke engine block dan disekitar cylinder
liner. Membuang panas yang tidak berguna dari piston, ring dan liner. Rongga-
rongga tempat air tersebut disebut water jacket.
3. Radiator
Bila regulator membuka, air pendingin mengalir melalui pipa-pipa atau selang-
selang ke bagian atas radiator yang telah mengambil energi panas engine. Di
dalam radiator situasinya dibalik. Air pendingin melepaskan panas ke atmosfer.
Didalam radiator air pendingin mengalir dari atas kebawah. Tabung dan sirip-
sirip bekerja sama membuang panas. Radiator umunya dipasang dimana udara
paling banyak dan pembuangan panas paling baik. Tutup radiator akan
menentukan berapa besar tekanan sistem pendingin selama engine bekerja.
Sistem pendingin yang bertekanan membantu mencegah air radiator mendidih
pada tempat operasi yang lebih tinggi. Bila sistem pendingin tidak bertekanan,
maka air pendingin cepat mendidih sehingga mempercepat kerusakan engine.
4. Fan (kipas)
Perpindahan panas melalui radiator adalah dengan bantuan kipas-kipas
menambah aliran udara melewati tabung dan sirip indikator. Ada 2 tipe kipas,
hisap (suction) dan tiup (blower), kipas hisap (1) menarik udara melalui radiator
dan kipas tiup (2) menekan udara melalui radiator. Beberapa engine
menggunakan tali kipas untuk menggerakan kipas, pompa air atau komponen
lainnya. Bila tali kipas terlalu kendor, kecepatan putar kipas turun, ini akan
mengurangi aliran udara melewati radiator dan akan menurunkan kemampuan
sistem pendingin.
Seperti kita ketahui di dalam motor diesel terjadi gesekan atau sentuhan antara
beberapa komponen seperti torak dengan silinder, poros dengan silinder bearing,
roda gigi dengan roda gigi lainnya. Tidak dapat kita bayangkan besarnya tenaga
untuk mengatasi gesekan dan tingginya tingkat keausannya jika hal tersebut tidak
dilumasi. Tujuan sistem pelumasan ialah untuk melumasi komponen-komponen
yang bergesekan dan mendinginkan komponen yang panas karena adanya
41
pembakaran dan gesekan, sehingga tingkat keausan dapat ditekan serendah
mungkin kerusakan akibat panas dapat dihindari. Untuk tujuan itu, minyak pelumas
harus memenuhi syarat sebagai berikut:
Dari bak engkol minyak dihisap oleh pompa, ditekan kependingin minyak
pelumas, filter dan masuk ke motor diesel yaitu kepipa induk (header) dan saluran
dalam badan motor. Dari pipa induk bercabang ke semua bearing poros hubung
(camshaft). Dari bearing utama melalui lubang dari poros engkol minyak melumasi
bearing batang torak (connecting-rod). Dari sini minyak pelumas naik melalui
batang torak melumasi pena torak dan mendinginkan torak, selanjutnya jatuh ke
bak engkol.
Minyak yang melumasi bearing poros hubung, kemudian naik melalui push rod
melumasi tuas-tuas rocker arm yang ada pada cylinder head selajutnya jatuh ke bak
engkol. Pada pipa tekan pompa dipasang tingkat pengatur tekanan untuk membatasi
tekanan minyak maksimal ± 0,38 kg/cm2 kontak tersebut lepas dan motor pompa
bahan bakar mati. Bearing turbo mendapatkan pelumasan dari header melalui pipa
tersendiri. Dari turbo minyak kembali ke bak engkol melalui pipa tersendiri juga.
Sumber:http://yogapermana16014.blogspot.com/2017/01/komponen-utama-
lokomotif-diesel_7.html
42
BAB IV
1. Periksa minyak pelumas mesin diesel pada idle antara dua garis dan
kemungkinan campur air atau bahan bakar.
2. Periksa minyak governor pelumas mesin diesel pada idle antara dua garis.
3. Dengarkan adanya suara asing pada notch satu sampai nocht 8 tanpa beban.
4. Periksa indikator saringan udara mesin diesel kalau merah tulis pada buku
riwayat lokomotif.
43
4.2 PEMELIHARAAN BULANAN (CHECK SHEET P1)
1. Periksa dan catat tekanan minyak pelumas mesin diesel (4,6 kg/cm2)
2. Periksa dan catat tekanan minyak bahan bakar (2,8 kg/cm2)
3. Periksa minyak governor mesin diesel pada level diantara 2 garis pada notch 8.
4. Putar throtle handle kembali ke idle, periksa dan catat ketinggian minyak
pelumas mesin diesel antara dua garis dan adanya kemungkinan campuran air
atau bahan bakar.
5. Periksa indikator saringan udara motor diesel.
1. Putar poros engkol, periksa dinding cylinder, piston bagian bawah art rod
pinconrod camshaft kemungkinan adanya bram-bram.
2. Periksa dan catat panjang sikat arang motor pompa bahan bakar (10mm
minimal). Bersihkan komutator dan strainer bahan bakar.
3. Bersihkan saringan plastik udara masuk.
4. Coba bekerjanya kontak ti WT1 dan WT2, ETS.
5. Periksa dan catat sleep ring dan panjang sikat arang eddy curent clatch (10mm
minimal). Semprot radiator dengan udara kering.
44
6. Ganti minyak pelumas kompresor dengan sheel ensis.
7. Periksa dan bersihkan katup kompresor.
8. Periksa kekencangan baut-baut kopling karet 28-30 Lb, ft.
9. Bersihkan tahanan dynamic braking dan periksa sikat arang blower (25mm
minimal).
1. Periksa dan catat tekanan minyak pelumas mesin diesel (4,6 kg/cm2).
2. Periksa dan catat tekanan minyak bahan bakar (2,8 kg/cm2).
3. Periksa minyak governor mesin diesel pada level diantara dua garis pada notch
8.
4. Putar throtle handle kembali ke idle, periksa dan catat ketinggian minyak
pelumas mesin diesel antara dua garis dan adanya kemungkinan campuran air
atau bahan bakar.
5. Periksa indikator saringan udara motor diesel.
6. Putar poros engkol, periksa dinding cylinder, piston bagian bawah artrod pin,
conrod camshaft terhadap adanya kemungkinan adanya bram.
7. Bersihkan window filter dan lapisi dengan ETNA OIL.
8. Coba bekerjanya pengaman tekanan lebih pada bak engkol (1,9-2,1”)
45
9. Periksa kekencangan baut-baut pengikat pompa plunger bahan bakar.
10. Periksa kekencangan sambungan pipa bahan bakar.
11. Periksa adanya kelainan baut-baut kendor, retakan-retakan, benda asing pada
turbocharger.
12. Periksa adanya kelainan/baut-baut kendor/retakan pada exhaust manifold.
13. Lumasi fleksibel kopling sampai 80% penuh (mobil grease EP3).
1. Putar poros engkol, periksa dinding cylinder, piston bagian bawah artrod pin,
conrod camshaft terhadap adanya kemungkinan bram-bram.
2. Periksa dan catat panjang sikat arang motor pompa bahan bakar (10mm
minimal).
3. Bersihkan komutator dan strainer bahan bakar.
4. Bersihkan saringan plastik udara masuk.
5. Coba berkerjanya kontak tip WT1 dan WT2, ETS.
6. Periksa dan catat sleep ring dan panjang sikat arang eddy cwent clatch (ECC),
(10mm minimal).
7. Semprot radiator dengan udara kering.
8. Ganti minyak pelumas kompresor dengan sheel ensis.
9. Periksa dan bersihkan katup kompresor.
10. Periksa kekencangan baut-baut kopling karet 28-30 Ib, ft.
11. Bersihkan tahanan dynamic braking dan periksa sikat arang blower (25mm
minimal).
12. Gear box fan radiator ganti minyak pelumas diloka 444 dan periksa roda gigi
bila ada kelainan.
46
5. Ganti noozle (telah ditest pada tekanan 3800 s/d 4000 Psi.
6. Periksa pompa plunger bahan bakar pada kedudukan akan memompa (satu
garis) dan setel timing.
7. Periksa langkah power piston pada over speed link (0,344”) dan langkah,
8. Fuel rack (ikuti nilai load terakhir balaiyasa).
9. Lumasi tuas-tuas fuel rack dengan MB3.
1. Periksa dan catat tekanan minyak pelumas mesin diesel (4,6 kg/cm2).
2. Periksa dan catat tekanan minyak bahan bakar (2,8 kg/cm2).
3. Putar throtle handle ke notch 1 dan secara bertahap sampai notch 8, periksa
terhadap suara asing.
4. Periksa minyak governor mesin diesel pada level diantara dua garis pada notch
8.
5. Putar throtle handle kembali ke idle, periksa dan catat ketinggian minyak
pelumas mesin diesel antara dua garis dan adanya kemungkinan campuran air
atau bahan bakar.
6. Periksa indikator saringan udara motor diesel.
7. Bersihkan window filter dan lapisi dengan ETNA OIL.
8. Coba bekerjanya pengaman tekanan lebih pada bak engkol (19-2,1”)
9. Periksa kekencangan baut-baut pengikat pompa plunger bahan bakar.
10. Periksa kekencangan sambungan pipa bahan bakar.
11. Periksa adanya kelainan baut-baut kendor, retakan-retakan,benda asing pada
turbocharger.
12. Periksa adanya kelainan/baut-baut kendor/retakan pada exhaust manifold.
47
13. Lumasi fleksibel kopling sampai 80% penuh (mobil grease EP3).
1. Putar poros engkol, periksa dinding cylinder, piston bagian bawah artrod pin,
conrod camshaft terhadap adanya kemungkinan adanya bram-bram.
2. Periksa dan catat panjang sikat arang motor pompa bahan bakar (10mm
minimal).
3. Bersihkan komutator dan strainer bahan bakar.
4. Bersihkan saringan plastik udara masuk.
5. Coba berkerjanya kontak tip WT1 dan WT2, ETS.
6. Periksa dan catat sleep ring dan panjang sikat arang eddy curent clatch (10mm
minimal).
7. Semprot radiator dengan udara kering.
8. Ganti minyak pelumas kompresor dengan sheet ensis.
9. Periksa kekencangan baut-baut kopling karet 28-30 Ib, ft.
10. Bersihkan tahanan dynamic braking dan periksa sikat arang blower (25mm
minimal).
11. Gear box fan radiator ganti minyak pelumas diloka 444 dan periksa roda gigi
bila ada kelainan.
12. Priksa roda gigi fleksibel kopling bila ada kelainan.
13. Tera ETS, WT1 dan WT2.
14. Bongkar dan lumasi torak pembuka kerai (MB2).
15. Cylinder-cylinder pembalik arah dynamo brake dilumasi (MB2).
48
6. Periksa pompa plunger bahan bakar pada kedudukan akan memompa (satu
garis) dan setel timing).
7. Periksa langkah power piston pada over speed link (0,334”) dan langkah fuel
rack (ikuti nilai load terakhir balaiyasa).
8. Lumasi tuas-tuas fuel rack dengan MB3.
4.5.3 Peiksa over speed link, bila perlu “0” ring diganti.
49
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Dari uraian kegiatan tentang permasalahan yang dihadapi dalam motor diesel
lokomotif CC 201 di PT. Kereta Api Indonesia (Persero) DAOP V Purwokerto Dipo
Lokomotif purwokerto dapat diambil kesimpulan:
50
5.2 SARAN
51
DAFTAR PUSTAKA
52