Anda di halaman 1dari 9

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Dasar Pelaksanaan Praktek Kerja Industri

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini telah


mengalami banyak kemajuan yang begitu pesat. Sejalan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut, bangsa Indonesia
sebagai negara berkembang pun tidak lepas dari pengaruh kemajuan
tersebut. Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah dalam rangka
merealisasikan tujuan pembangunan nasional, yaitu menciptakan suatu
masyarakat yang adil dan makmur baik material maupun spiritual
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Salah satu upaya dalam mewujudkan tujuan tersebut, pemerintah


memberikan perhatian terhadap pembinaan dan pengembangan sumber daya
manusia yang merupakan modal dasar pembangunan. Pembinaan sumber
daya manusia mi diarahkan untuk menciptakan manusia terampil, tangguh
dan mempunyai kemampuan yang dapat memberikan keuntungan dan nilai
tambah bagi usaha - usaha pembangunan nasional.

Usaha yang dilakukan oleh pemerintah diantaranya ialah dengan


menciptakan suatu program sistim pendidikan yang terarah dan terpadu.
Sistim pendidikan tersebut bertujuan untuk mewujudkan manusia Indonesia
seutuhnya yang mampu mendukung pembangunan nasional yang dinamis
menuju terwujudnya perbaikan tingkat perekonomian nasional yang
berdasarkan asas percaya pada diri sendiri dan berorientasi pada
kemandirian bangsa. Dengan adanya perluasan dan peningkatan di bidang
kejuruan, maka terciptalah kader - kader bangsa yang bertanggung jawab
dan terampil dalam segala bidang.
Berdasarkan hal tersebut , pemerintah mendirikan lembaga-
lembaga pendidikan umum dan kejuruan yang bertujuan untuk mewujudkan
manusia yang berpotensi dan berdaya guna. Sekolah Menengah Kejuruan
Negeri 7 Semarang (STM Pembangunan) Semarang merupakan salah satu
sekolah kejuruan tingkat atas yang menerapkan pola pendidikan empat
tahun, didirikan oleh pemerintah sebagai sarana untuk mendidik, melatih
dan membina manusia pembangunan yang tampil sebagai figur yang siap
bekerja di berbagai sektor pembangunan.

Dalam upaya pengembangan sekolah kejuruan tersebut, pemerintah


bersama pihak ndustri bekerja sama untuk menciptakan suatu program yang
mampu menjembatani antara sekolah kejuruan dengan industri. Program
tersebut diwujudkan dalam bentuk Praktik Kerja Industri (PRAKERIN).
1.2 Tujuan Kegiatan Praktik Kerja Industri

Adapun tujuan dan pelaksanaan Praktik Kerja Industri tersebut


adalah sebagai berikut :

1.2.1 Meningkatkan, memperluas dan memantapkan keterampilan yang


membentuk kemampuan siswa sebagai bekal untuk memasuki
lapangan kerja sesuai dengan program studi yang dipilihnya.
1.2.2 Menumbuh kembangkan dan memantapkan sikap profesional yang
diperlukan siswa untuk memasuki lapangan kerja sesuai dengan
bidangnya.
1.2.3 Meningkatkan pengenalan siswa pada aspek - aspek usaha yang
potensial dalam lapangan kerja, antara lain: Struktur Organisasi
Usaha, Asosiasi Usaha, Jenjang Karir dan manajemem Usaha.
1.2.4 Memberikan kesempatan kepada siswa untuk memasyarakatkan
diri pada suasana atau iklim lingkungan kerja yang sebenamya,
baik seperti pekerja penerima upah (employee) maupun sebagai
pekerja mandiri (enterpreneur), terutama yang berkenan dengan
disiplin kerja.
1.2.5 Meningkatkan, memperluas dan memantapkan proses penerapan
teknologi baru dan lapangan kerja ke sekolah dan sebaliknya.
1.2.6 Memperoleh masukan serta umpan balik dalam rangka
memperbaiki dan megembangkan kesesuaian pendidikan dengan
pendidikan kejuruan.
1.2.7 Memberikan peluang masuk, penempatan lulusan dan kerjasama
antara pihak sekolah dengan industri.
1.3 Tujuan Penulisan Laporan

Penulisan Laporan Praktik Kerja Industri bertujuan untuk :

1.3.1 Siswa mampu memahami, memantapkan dan mengembangkan


pelajaran yang didapat di sekolah serta penerapannya di dunia
usaha atau dunia kerja.
1.3.2 Siswa mampu mempertanggungjawabkan isi laporan dalam ujian
lisan (presentasi) Praktik Kerja Industri di sekolah dan penilaiannya
ikut menentukan nilai kelulusan.

1.4 Alasan Pemilihan Judul

Dalam melaksanakan praktik kerja industri di PT Indonesia Steel


Tube Works Semarang, sebenarnya penulis mengenal beberapa macam
mesin. Disini penulis memilih salah satu mesin produksi yaitu Slitter dan
memilih judul “SISTIM KONTROL PNEUMATIK DAN HIDROLIK
PADA UNIT MESIN SLITTER ATAU PEMOTONG PELAT BESI.” Hal
ini penulis dasarkan pada:

1.4.1 Kesesuaian materi dan teori dengan program studi penyusun.


1.4.2 Sebagai pengenalan tentang sistem pengendali pneumatic dan
hidrolik mesin slitter.
1.4.3 Sebagai pengenalan tentang sistem pengendali mesin slitter.
1.4.4 Ketertarikan penulis pada sistem pengendali mesin slitter atau
mesin pemotong pelat besi
1.4.5 Adanya kesamaan teori di industri dan sekolah, sehingga layak
untuk dipelajari.
1.4.6 Sebagai pengenalan unit mesin slitter atau pemotong pelat besi.
1.5 Pembatasan Masalah

Dalam pembahasan laporan ini, karena ada berbagai macam jenis


mesin pembelah plat besi dan penulis hanya membahas satu tipe mesin
pembelah plat besi yaitu di PT. Inonesia Steel Tube Works, Semarang,
maka agar tidak terjadi kesalahpahaman antara penulis dan pembaca, maka
penulis membatasi laporan pada “SISTIM KONTROL PNEUMATIK DAN
HIDROLIK PADA UNIT MESIN SLITTER ATAU PEMOTONG PELAT
BESI DI PT. INDONESIA STEEL TUBE WORKS SEMARANG.” Yang
meliputi :

1. Sistim pengendali komponen pneumatic.


2. Sistim pengendali komponen hidrolik.

1.6 Metode Pengumpulan Data

Untuk menyelesaikan penyusunan Laporan Industri ini penulis


menggunakan beberapa cara untuk memperoleh bahan atau materi antara
lain:

1.6.1 Metode Wawancara

Metode dengan melakukan tanya jawab yang ditunjukan kepada


pembimbing, karyawan dan teknisi yang ada. Dalam metode ini penulis
melakukan beberapa hal seperti menanyakan materi – materi yang berkaitan
dengan judul laporan kepada operator mesin yang bersangkutan, karyawan,
dan teknisi.
1.6.2 Metode Literatur

Metode dilakukan dengan cara melihat, membaca dan memahami


buku buku yang ada kaitannya dengan materi laporan. Dalam metode ini
penulis melakukan beberapa hal seperti melihat pengoperasian mesin ,
membaca instruksi kerja dan cara pengoperasian suatu mesin serta mencari
dan memahami buku – buku yang bersangkutan dengan materi – materi
laporan yang akan ditulis.

1.6.3 Metode Eksperimen

Metode dengan melakukan eksperinen sehingga penulis


mengetahui secara benar proses kerja dan cara kerja di unit Mesin Slitter.

1.6.4 Metode Pengamatan

Metode dengan melakukan pengamatan obyek- obyek yang


berhubungan dengan laporan.

1.6.5 Metode Browsing

Metode dengan melakukan pencarian data di internet yang sesuai


dengan materi yang dibahas dalam laporan.
1.7 Sistematika Penulisan Laporan

Sistematika laporan ini dapat diuraikan sebagai berikut :

BAB 1 PENDAHULUAN

Pada bab 1 ini berisi pendahuluan dimana laporan akan


menguraikan banyak hal tentang latar belakang dari penulisan laporan yang
berhubungan dengan judul yang diambil sesuai dengan apa yang telah
dilaksanakan selama praktik di industri diawali dengan latar belakang
penulisan, tujuan penulisan laporan, alasan pemilihan judul, ruang lingkup
penulisan, metode pengumpulan data hingga sistematika penulisan laporan
praktik industri.

BAB 2 TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

Pada bab 2 ini berisi tinjauan umum yang diuraikan secara panjang
lebar mengenai keberadaan dari perusahaan yang bersangkutan yang
dijadikan tempat praktik industri bagi penulis. Pada dasarnya menguraikan
mengenai seluk beluk dari industri yang bersangkutan yang diawali dengan
sejarah singkat perusahaan yaitu mengenai awal berdirinya perusahaan
hingga perkembangan saat ini, lokasi perusahaan, struktur organisasi, sarana
produksi, produk perusahaan, kepegawaian , disiplin kerja serta keselamatan
kerja.
BAB 3 LANDASAN TEORI

Pada bab 3 ini berisi tentang teori teori pokok komponen yang
melengkapi suatu proses produksi yang dimana dibutuhkan untuk
menjelaskan komponen komponen yang digunakan pada pembahasan materi
Laporan Prakerin.

BAB 4 PEMBAHASAN

Pada bab IV ini berisi uraian tentang proses kerja, pengoperasian


mesin, Prinsip kerja rangkaian utama dan rangkaian kontrol, rangkaian
kontrol komponen pneumatic dan rangkaian kontrol komponen hidrolik
pada mesin slitter atau mesin pembelah pelat besi di PT. Indonesia Steel
Tube Works, Semarang.

BAB 5 PENUTUP

Berisi uraian yang menyimpulkan hal - hal penting dari cara kerja
mesin dan komponen utama pneumatic maupun hidrolik yang digunakan di
mesin slitter atau mesin pembelah pelat besi, Kesan-kesan penulis selama
melaksanakan praktik industri di PT. Indonesia Steel Tube Works
Semarang, dan saran - saran dari penulis yang ditujukan kepada perusahaan
yang bersangkutan dan juga saran-saran yang ditujukan kepada pihak
sekolah.

Anda mungkin juga menyukai