Oleh :
NIM : H1F113222
2016
i
KATA PENGANTAR
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................. i
KATA PENGANTAR ........................................................................................ .ii
DAFTAR ISI....................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang ................................................................................... 1
1.2 Rumusan Maasalah ........................................................................... 1
1.3 Batasan Masalah................................................................................ 2
1.4 Tujuan ............................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Rotating Equipment .......................................................................... 3
2.2 TeoriDasarPompa.............................................................................. 3
2.3 PrinsipKerjaPompa ........................................................................... 4
2.4 KlasifikasiPompa .............................................................................. 5
2.5 TeoriDasarPompaSentrifugal .......................................................... ..9
2.5.1 Klasifikasi Pompasentrifugal PDAM Intan Banjar............. 10
2.5.2 Bagian-bagian Pompa Sentrifugal ...................................... 12
2.5.3 Prinsip Kerja Pompa Sentrifugal......................................... 15
2.5.4 Komponen - komponen Pompa Sentrifugal........................ 16
2.6 Mechanical Seal .............................................................................. 18
2.6.1 Fungsi Mechanical Seal ...................................................... 18
2.6.2 Komponen - komponen Mechanical Seal ........................... 20
2.6.3 Cara Kerja Mechanical Seal................................................ 22
BAB III METODOLOGI
3.1 Diagram Alir Penelitian .................................................................... 24
3.2 Waktu Dan Tempat............................................................................ 24
3.3 Metode Penelitian.............................................................................. 25
3.4 Metode Analisis Kasus ...................................................................... 25
iii
3.5 Spesifikasi Pompa ............................................................................. 25
3.6 Cara Kerja Pompa.............................................................................. 26
3.7 Prosedur Pompa................................................................................. 27
3.8
DAFTAR PUSTAKA
iv
DAFTAR GAMBAR
v
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1
c. Bagaimana cara agar Mechanical Seal bertahan lama atau
memperpanjang umur Mechanical Seal.
1.4 TUJUAN
a. Mengetahui kerusakan pompa GRUNDFOS, yaitu kebocoran
pada Mechanical Seal pompa tersebut.
b. Mengetahui bagaimana mechanical seal dapat bertahan lama.
c. Mencegah kerusakan fatal pompa akibat Mechanical Seal Aus
/ Rusak
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
tujuan agar kerugian head hisap dapat dikurangi sehingga kesulitan yang
mungkin timbul pada waktu operasi dapat diminimalkan. Pada gambar 2.1.
dibawah ini merupakan variasi instalasi pompa menurut tadah hisap.
(a) (b)
4
(a) (b)
5
Pumps
Gear Piston
Vane Diaphragm
Screw
Lobe
6
mekanis ditransmisikan dari mesin penggerak kecairan dengan
menggunakan elemen yang berputar (rotor) didalam rumah pompa (casing).
Adapun pembagian rotary yaitu :
1) Gear pumps
Cara kerja pompa ini secara umum adalah pertama tekanan atmosfir
dalam tangki memaksa fluida masuk melalui port inlet dan masuk kedalam
selah-selah roda gigi yang berputar kearah luar.Gambar gear pump dapat
dilihat pada gambar 2.4. dibawah ini.
(a) (b)
Gambar 2.4.Gear Pump a) Pompa roda gigi luar
2) Vane pumps
Pada pompa vane ini, rotornya berupa elemen berputar yang dipasang
eksentrik dengan rumah pompa. Pada keliling rotor terdapat alur-alur yang
diisi bilah-bilah sudu yang dapat bergerak bebas. Ketika rotor diputar sudu-
sudu bergerak dalam arah radial gaya sentrifugal sehingga salah satu ujung
sudu selalu kontak dengan permukaan dalam rumah pompa membentuk
sekat-sekat didalam pompa.Gambar vane pump dapat dilihat pada gambar
2.5. dibawah ini.
7
3) Screw pumps
Pompa skrup ini mempunyai satu, dua, tiga yang berputar dalam
rumah pompa yang diam. Tersedia sejumlah besar desain untuk berbagai
penggunaan.Gambar screw pump dapat dilihat pada gambar 2.6. dibawah
ini.
4) Lobe pumps
Pompa cuping (lobe pumps) ini mirip dengan pompa jenis pompa
roda gigi dalam hal aksinya dan mempunyai dua rotor atau lebih dengan
dua, tiga, empat kuping atau lebih pada masing-masing rotor. Pompa ini
biasa digunakan pada berbagai macam jenis aplikasi industry yang
disebutkan tadi karena:
Untuk gambar lobe pump dapat dilihat pada gambar 2.7. dibawah ini.
8
b. Reciprotating.
Pompa reciprotating adalah pompa dimana energi mekanik
dari penggerak pompa diubah menjadi energi aliran dari cairan
yang dipompa dengan menggunakan elemen yang bergerak bolak-
balik di dalam silinder.
1) Diaphragm Pump
9
impeler oleh dorongan sudu-sudu ikut berputar. Karena timbulnya gaya
sentrifugal maka fluida mengalir dari tengah impeler keluar melalui saluran
di antara sudu-sudu. Disini head tekanan fluida menjadi lebih tinggi.
Demikian juga head kecepatannya bertambah besar karena zat cair
mengalami percepatan. Fluida yang keluar dari impeler dan disalurkan
keluar pompa melalui nosel. Di dalam nosel ini sebagian head kecepatan
aliran diubah menjadi head tekanan.
Pompa sentrifugal (gambar 2.1)dapat mengubah energi mekanik
dalam bentuk kerja poros menjadi energi fluida. Dalam hal ini pompa
sentrifugal disebut juga mesin kerja sedangkan impeler pompa berfungsi
memberikan kerja kepada fluida sehingga energi yang dikandungnya
menjadi tambah besar. Selisih energi per satuan berat atau head total zat cair
antara pipa hisap (suction) dan pipa keluar (discharge) pompa disebut head
total pompa.
10
b. Pompa aliran aksial
Pompa aliran aksial menghasilkan tekanan tinggi oleh propeller akibat
aksi pengangkatan baling baling pada cairan. Diameter sisi buang sama
besar dengan diameter sisi masuk. Pompa aksial mempunyai kontruksi yang
mengakibatkan zat cair keluar dari impeler arah alirannya akan sejajar
dengan poros pompa.
11
2. Berdasarkan bentuk rumah pompa
1. Pompa volut, pompa dengan rumah berbentuk volut
Pada pompa ini diperlihatkan sebuah impeller mengeluarkan cairan
ke dalam rumah berbentuk spiral, untuk mengurangi secara proporsional
kecepatan cairan. Dengan demikian, sebagian energi kecepatan cairan
diubah ke bentuk energi tekanan.
12
A. Stuffing Box
B. Packing
Digunakan untuk mencegah dan mengurangi bocoran cairan dari
casing pompa melalui poros. Biasanya terbuat dari asbes atau teflon.
C. Shaft (poros)
D. Shaft sleeve
Shaft sleeve berfungsi untuk melindungi poros dari erosi, korosi dan
keausan pada stuffing box. Pada pompa multi stage dapat sebagai leakage
joint, internal bearing dan interstage atau distance sleever.
E. Vane
Sudu dari impeller sebagai tempat berlalunya cairan pada impeller.
F. Casing
Merupakan bagian paling luar dari pompa yang berfungsi sebagai
pelindung elemen yang berputar, tempat kedudukan diffuser (guide vane),
inlet dan outlet nozel serta tempat memberikan arah aliran dari impeller dan
mengkonversikan energi kecepatan cairan menjadi energi dinamis (single
13
stage). Rumah pompa biasanya terbuat dari besi tuang. Rumah pompa
sentrifugal berupa terbelah horizontal (aksial), vertikal (radial). Rumah
belah horizontal disebut juga rumah belah aksial. Kedua model pengeluaran
dan hisapannya biasanya ada pada bodi rumah yang bawah. Belahan
yang atas untuk memudahkan inspeksi. Rumah belah vertikal juga
dinamakan rumah belah radial, digunakan pada pompa jenis sambungan
tertutup juga pada rancangan bagian hisap yang dipasang pada rangka.
Pompa rumah dinding diklasifikasikan sebagai rumah belah vertikal untuk
pompa multi tingkat (multistage) yang digunakan untuk pompa tekanan
tinggi.
G. Eye of Impeller
Merupakan Bagian sisi masuk pada arah isap impeller.
H. Impeller
Impeler biasanya terbuat dari besi cor. Untuk fluida-fluida khusus,
impeler ini dapat dibuat dari baja tahan karat, timah hitam, kaca atau bahan-
bahan sesuai dengan keperluannya. Macam-macam impeler yaitu :
Impeler terbuka yaitu impeler yang mempunyai baling-baling yang
dipasang pada pusat poros dengan dinding yang relatif kecil.
Impeler semi terbuka, yaitu impeler yang mempunyai selubung atau
dinding pada satu sisi saja
Impeler tertutup, yaitu impeler yang mempunyai selubung atau dinding
pada kedua sisinya untuk menutup aliran fluida
Disamping diklasifikasikan sesuai dengan kecepatan spesifik (analisis
pompa), jenis impeler dan bagaimana fluida masuk, detail dari sudu-sudu
vanes dan kegunaannya. Impeler yang terbuka dilengkapi dengan sudu-sudu
pada map pusat dengan selubung yang relatif kecil. Impeler semi terbuka
mempunyai selubung atau dinding hanya pada satu segi. Impeler terbuka
digunakan untuk menangani fluida yang berisi padat, seperti saluran kotoran
danlimbah.
14
I. Wear Ring
Wear ring berfungsi untuk memperkecil kebocoran cairan yang
melewati bagian depan impeller maupun bagian belakang impeller, dengan
cara memperkecil celah antara casing dengan impeller.
J. Bearing
15
2.5.4 Komponen-komponen Pompa Sentrifugal
1. Impeller
2. Poros (Shaft)
Pasangan rotor pompa meliputi poros, impeller, sleeve, seal,
bearingdan coupling halve, di mana poros kemudian menjadi kunci utama
rotor pompa. Poros menjadi bagian yang terkena beban selama operasi yang
dapat berupa tension, compression, bending, dan torsi, yang dapat
mengakibatkan kegagalan lelah (fatigue).
3. Rumah Pompa
Pada keluaran impeller kecepatan fluida dapat mencapai 30-40 m/s
yang lalu akan direduksi hingga 3-7 m/s di discharge. Reduksi ini terjadi di
pump casing oleh recuperator, di mana energi kinetik fluida dikonversi ke
energi tekanan. Konversi energi ini diharuskan memiliki loss yang rendah
16
agar tidak banyak mempengaruhi efisiensi pompa. Berbagai jenis
recuperator adalah vaneless guide ring, concentric casing, volute casing,
diffuser ring vanes, diagonal diffuser vanes, dan axial diffuser vane.
4. Bantalan (Bearing)
Fungsi bearing pada pompa sentrifugal adalah menahan poros atau
rotor untuk tetap berada pada garis arah (alignment) yang benar terhadap
bagian stationary di bawah beban radial dan aksial. Maka itu terdapat dua
bearing, yaitu radial bearing yang memposisikan secara radial dan thrust
bearing yang memposisikan secara aksial.
5. Mechanical Seal
Mechanical seal dilengkapi oleh dua permukaan lekat yang sempurna,
satu diam (bagian stationary) dan lainnya bergerak (bagian rotary).
Ketahanan kebocoran, yang pada gland packing berada di sepanjang axis
dari poros, berada pada sumbu ortogonal. Permukaan seal tidak dapat saling
bekerja tanpa adanya pelumas karena dapat mengakibatkan keausan dengan
cepat dan malah dapat mengakibatkan kebocoran. Biasanya fluida sealant
akan diinjeksi ke seal housing pada tekanan tertentu, yang mana akan
melubrikasi dan mendinginkan face.
17
2.6 Mechanical Seal
18
Seal faces adalah bagian paling penting, paling utama dan paling
kritis dari sebuah Mechanical Seal dan merupakan titik primary
sealing. Terbuat dari bahan Carbon dengan serangkaian teknik
pencampuran, atau keramik atau Ni-resist, atau Silicone
Carbide atau Tungsten Carbide. Seal faces berarti ada 2 sealface. Yang satu
diam dan melekat pada dinding pompa, dan yang lainnya berputar, melekat
pada shaft. Yang berputar biasanya terbuat dari bahan yang lebih lunak.
Kombinasinya bisa berupa carbon versus silicone carbide, carbon vs
ceramic, carbon vs tungten carbide, silicone carbide vs silicone carbide,
silicone carbide vs tungsten carbide.
19
Dengan demikian bisa diambil simpulan definisi Mechanical Seal
adalah Sebuah alat pengeblok cairan/gas pada suatu rotating equipment,
yang terdiri atas:
1. Dua buah sealface yang bisa aus, dimana salah satu diam dan
satunya lagi berputar, membentuk titik pengeblokan primer
(primary sealing).
2. Satu atau sekelompok o-ring/bellows/PTFE wedge yang
merupakan titik pengeblokan sekunder (secondary sealing).
3. Alat pembeban mekanis untuk membuat sealface saling menekan.
4. Asesoris metal yang diperlukan untuk melengkapi rangkaian
Mechanical Seal.
20
bellows (8). Tekanan dari pegas (6) yang diteruskan oleh torque
transmission ring (7), menjaga agar rubber bellows selalu menempel ke
sisi shaft dan ikut berputar.
Pegas (6) berfungsi untuk mentransfer tekanan ke torque transmission
ring sisi atas dan bawah (5 dan 7). Tekanan yang didistribusikan
melalui torque transmission ring sisi atas (5) akan diteruskan ke rotating
seal ring (4). Rotating seal ring adalah komponen mechanical seal yang
terpasang dan ikut berputar bersama rubber bellows. Komponen ini
bergesekan langsung dengan bagian yang stasioner.
Sifat rubber bellows yang elastis dan fleksibel secara aksial, berfungsi
untuk mencegah kebocoran fluida kerja di antara shaft (9) dengan rotating
seal ring (4). Tekanan dari pegas serta sifat rubber bellows yang dapat
berdeformasi secara aksial, akan menjaga semua komponen seal saling
menekan sehingga tidak terjadi kebocoran pada saat pompa beroperasi
maupun tidak.
2. KomponenStasioner
Komponen-komponen mechanical seal yang diam terkoneksi
dengan casing/housing pompa (1). Komponen tersebut terdiri atas sebuah
dudukan/stationery seat (3) dan secondary rubber seal (2). Secondary
rubber seal berfungsi untuk mencegah terjadinya kebocoran di antara
dudukan dengan casing pompa. Sedangkan stationery seat menjadi
komponen yang bergesekan langsung dengan rotating seal ring. Oleh
karena itu, secondary rubber (karet) seal juga berfungsi untuk
menjaga stationery seat agar tidak berputar mengikuti putaran rotating seal
ring tersebut.
Pada saat pompa bekerja, di antara dua komponen mechanical
seal yang saling bergesekan yakni stationery seat dan rotating seal didesain
terbentuk sebuah lapisan film. Lapisan ini terbentuk dari fluida kerja yang
sangat sedikit jumlahnya keluar melalui sela-sela komponen-
komponen mechanical seal. Lapisan film tersebut berfungsi sebagai
pelumas dan secara alami akan menguap akibat temperatur gesekan yang
21
tinggi. Penguapan tersebut tidak kasat mata, dan karena jumlahnya yang
sangat sedikit maka dapat diabaikan. Namun apabila komponen-
komponen mechanical seal tidak bekerja dengan baik, maka dapat
menimbulkan kebocoran yang lebih besar.
2.6.3 Cara Kerja Mechanical Seal
22
Ada 4 (empat) titik sealing/pengeblokan, yang juga merupakan jalur
kebocoran jika titik pengeblokan tersebut gagal.
23
BAB III
METODOLOGI
Studi Literatur
Tinjauan Lapangan
Identifikasi Masalah
Pengambilan Data
Pembuatan Laporan
Seminar
Selesai
24
3.3 Metode Penelitian
Metode yang dipakai untuk mendapatkan data-data yang
diperlukan dalam kerja praktek ini adalah sebagai berikut :
25
Gambar 3.2 pompa GRUNDFOS
Voltase = 380 V
Arus Listrik = 220 A
Daya motor = 200 Kw
Bhp = V x I x Cos
= 380 Volt x 220 A x 0,89
= 74404 watt, atau 74,404 kilo watt
26
motor menjadi energi aliran fluida. Energi inilah yang mengakibatkan
pertambahan head kecepatan, head tekanan dan head potensial secara kontinu.
Keuntungan pompa sentrifugal dibandingkan jenis pompa lain :
1. Pada head dan kapasitas yang sama, dengan pemakaian pompa
sentrifugal umumnya paling murah.
2. Operasional paling mudah
3. Aliran seragam dan halus.
4. Kehandalan dalam operasi.
5. Biaya pemeliharaan yang rendah.
Agar pompa berjalan dengan baik maka harus dilakukan perawatan dan
pemeliharaan terhadap pompa. Pemeliharaan pompa sentrifugal adalah dengan
melakukan pemeriksaan harian, bulanan, tahunan, pemeriksaan bagian aus dan
penelusuran terhadap gangguan terutama pada bagian mechanical seal.
27
pada pompa tersebut. Salah satu upaya preventive maintenance yang dilakukan
pihak PDAM Intan Banjar adalah menganalisa kondisi motor dan pompa
(condition monitoring) dengan menggunakan pengamatan secara visual.
Pengamatan secara visual dilakukan pada komponen pompa atau
motor yang mengalami kerusakan saat pembongkaran berlangsung. kerusakan-
kerusakan yang terjadi pada pompa sentrifugal Grundfos diketahui, selanjutnya
dilakukan Root Cause Faure Analysis (RCFA) dengan menngunakan konsep
Ishikawa diagram. Konsep Ishikawa diagaram digunakan untuk menetukan
akar penyebab dari kerusakan-kerusakan yang terjadi, seperti yang ditampilkan
pada gambar dibawah .
28
Dalam perumusan FMEA suatu objek, terdapat beberapa langkah-langkah
yang harus dilakukan antara lain:
1. Menentukan objek atau sistem yang akan dianalisa .
2. Membuat hierarki equipment dari objek yang telah dipilih.
3. Merumuskan mode dan penyebab kegagalan.
4. Menganalisa dampak dari kerusakan yang terjadi.
5. Menentukan target yang akan dilindungi.
6. Menetapkan nilai severity.
7. Menetukan probabilitas kerusakan yang terjadi.
8. Menentukan risk code dengan menggunakan risk matrix.
9. Merumuskan langkah perbaikan dari setiap mode kegagalan.
29
DAFTAR PUSTAKA
Metallized Carbon Corp. 2013. Mechani- cal seal primary rings seal low-
viscosity liquids. Sealing Technology Magazine, October 2013.
Editor: Simon Atkinson. Editorial Office: Elsevier Ltd, Langford
Lane Kidlington, Oxford, UK.
Cundif, Jhon S, Fluid Power Circuit and Control Fundamentals
Aplications, Boca Raton London New York Washington, D.C.
30
Predicting maintenance of pumps using condition monitoring Ray Beebe,
Elsevier, 2004
31