Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN PRAKTIKUM PENGUJIAN MESIN PENGUJIAN

POMPA

‘‘Diajukan sebagai syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah Praktikum Pengujian
Mesin Fakultas Teknik Program Studi S1 Teknik Mesin‘‘

Disusun Oleh : Kelompok 1.B1


Regular Pagi Banjarmasin
Reza Satua Sandy NPM. 2006010002
Aldie Pramudya Saputra NPM. 2006010006
Fauzan Zendha Firmansyah NPM. 2006010012
Raffi Pratama NPM. 2006010013
Yunus Alfarisi NPM. 2006010035
Kevin Dodi Irawan NPM. 2006010037

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN MUHAMMAD
ARSYAD AL BANJARI BANJARMASIN
2024
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTIKUM PENGUJIAN MESIN

Yang telah bertanda tangan di bawah ini, Kepala Laboratorium Teknik


Mesin dan Ketua Prodi Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas
Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari. Dengan demikian, kelompok
1.B1 yang beranggotakan antara lain :
1. Reza Satua Sandy NPM. 2006010002 (Mengikuti praktikum)
2. Aldie Pramudya Saputra NPM. 2006010006 (Mengikuti praktikum)
3. Fauzan Zendha Firmansyah NPM. 2006010012 (Mengikuti
praktikum)
4. Raffi Pratama NPM. 2006010013 (Mengikuti praktikum)
5. Yunus Alfarisi NPM. 2006010035 (Mengikuti praktikum) 6. Kevin Dodi
Irawan NPM. 2006010037 (Mengikuti praktikum)

Tanda telah selesai melaksanakan praktikum dan membuat laporan hasil


praktikum pengujian mesin diesel. Barito Kuala, 25 Januari 2024 Mengetahui,

Ka.lab Teknik Mesin, Instruktur Praktikum,

Ahmadil Amin, S.T., M.T. Mujiburrahman, S.T., M.T.


NIP. 197 60707 200501 1 004 NIK. 061 611 969

Menyetujui,

Ketua Prodi Teknik Mesin,

Jainal Arifin, S.T., M.T.


NIK. 061 508 786

1
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puji syukur penulis ucapkan kepada ALLAH SWT yang


maha pengasih lagi maha penyayang, yang telah melimpahkan nikmat, anugerah
serta kekuatan lahir dan batin karena atas berkat rahmat-Nya, Laporan Praktikum
Pengujian Pompa ini dapat kami selesaikan dan dapat kami susun berdasarkan
hasil praktikum yang dilaksanakan di Laboratorium Teknik Mesin Program Studi
Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad
Al Banjari pada tanggal 19 Desember 2023.
Dalam kesempatan ini kami ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-
besarnya kepada :
1. Ibu Ir. Firda Herlina, S.T., M.Eng selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas
Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari Banjarmasin.
2. Bapak Jainal Arifin, S.T., M.T. selaku Ketua Program Studi Teknik Mesin
Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari Banjarmasin.
3. Bapak Abdurahim Sidiq, S.T., M.T. Selaku Dosen Pengampu yang telah
memberikan bimbingan dan masukan kepada penyusun.
4. Bapak Mujiburrahman, S.T., M.T. Selaku Instruktur praktikum yang telah
memberikan bimbingan dan masukan kepada penyusun.
5. Bapak Ahmadil Amin, S.T., M.T. selaku Kepala Laboratorium Teknik Mesin
Fakultas Teknik Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsad Al banjari.
6. Seluruh teman-teman angkatan 2020 Program Studi Teknik Mesin yang
telah memberikan bantuan kepada penyusun, sehingga terselesaikannya
laporan ini.

Akhir kata, penyusun menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu kritik dan saran dari pembaca akan sangat
bermanfaat bagi penyusun. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak yang membacanya.
Barito Kuala, 25 Januari 2024
Kelompok 1.B1

2
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ...................................................................................


1 KATA
PENGANTAR ............................................................................................ 2
DAFTAR ISI .............................................................……………………………
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang .........................................................................................
4
1.2 Tujuan Praktium ......................................................................................
5
1.3 Manfaat Praktium ....................................................................................
5
BAB II DASAR TEORI ........................................................................................ 6
2.1 Pengertian Pompa ....................................................................................
6
2.2 Prinsip Kerja Pompa ................................................................................
7 2.2.1 Pompa Tekanan Statis (Positive Displacement
Pumps) ..................... 7
2.2.2 Pompa Tekanan Dinamis (Non Positive Displacement Pumps) ........
11
2.3 Pompa ..................................................................................................
12 2.3.1 Pengoperasian Pompa
Seri ..............................................................12
2.3.2 Pengoperasian Pompa Paralel ............................................................. 12
2.4. Spesifikasi Pompa Shimizu PS-128 BIT .............................................. 13
2.5 Spesifikasi Pompa Y 801-2 ....................................................................
14
2.6 Dasar Perhitungan ..................................................................................
14 BAB III METODOLOGI
PRAKTIKUM ......................................................... 17
3.1 Dasar Perhitungan ..................................................................................
17
3.2 Langkah
Kerja ........................................................................................17
3.2.2 Langkah kerja pompa ganda (seri dan paralel) ...................................
18
BAB IV HASIL DAN PERHITUNGAN ........................................................... 20
4.1 Hasil Pengujian Pompa Tunggal ............................................................
20 4.2 Hasil Pengujian Pompa
Ganda .............................................................. 20

3
4.3 PERHITUNGAN ...................................................................................
20
4.3.1 Debit pada pompa tunggal 100% ..................................................... 20
4.3.2 Head Pompa (Ketinggian) pada pompa tunggal 100% ....................
21
4.3.3 Debit pada pompa Tunggal 50 % .....................................................
21
4.3.4 Head Pompa (Ketinggian) pada pompa tunggal 50% ......................
21
4.3.5 Debit pada pompa ganda 100% ........................................................
21
4.3.6 Head Pompa (Ketinggian) pada pompa ganda100% ........................
21
4.3.7 Debit pada pompa ganda 50 % .........................................................
21
4.3.8 Head Pompa (Ketinggian) pada pompa ganda 50% .........................
22
BAB V PENUTUP ............................................................................................... 23
5.1 KESIMPULAN ............................................................................................... 23
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 24
LAMPIRAN-LAMPIRAN .................................................................................. 25
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Didalam kehidupan sehari-hari, seringkali menggunakan alat kerja /
bantu yang memudahkan untuk menyelesaikan pennasalahan secara tepat dan
ekonomis. Dalam hal pemindahan suatu fluida dari satu tempat ke tempat lain
menggunakan suatu pompa. (Almanaf, 2016)
Pompa merupakan suatu mesin yang berfungsi untuk memindahkan,
mengalirkan, menaikkan dan menekan zat cair. Karena adanya perbedaan
tekanan antara di luar pompa dengan tekanan dalam pompa, zat cair akan
mengalir masuk ke dalam pompa melalui saluran masuk dan dikeluarkan
melalui saluran tekan. Didalam pompa akan terjadi perubahan energi kinetik
menjadi energi tekanan. Dalam pengoperasian pompa, susunan pemompaan
bervariasi ada yang dipasang secara seri, parallel dan ada yang secara seri
parallel. Dalam merencanakan instalasi yang demikian perlu diketahui

4
kemampuan kerja pompa agar dapat bekerja secara optimal. Salah satu
metode untuk menentukan kemampuan pompa dengan bentuk instalasi seri
parallel ialah dengan menguji pada sebuah instalasi pengujian. (Nasirwan,
2008)
Pada operasi pompa disusun seri diasumsikan terjadi peningkatan head
tekan yang lebih besar dari pada pompa paralel, sedangkan pompa paralel
diasumsikan akan terjadi peningkatan kapasitas pompa lebih besar daripada
pompa seri. . (Almanaf, 2016)
Prinsip kerja pompa adalah menghisap dan melakukan penekanan
terhadap fluida. Pada sisi hisap (suction) elemen pompa akan menurunkan
tekanan dalam ruang pompa sehingga akan terjadi perbedaan tekanan antara
ruang pompa dengan permukaan fluida yang dihisap. Akibatnya fluida akan
mengalir ke ruang pompa. Oleh elemen pompa fluida ini akan didorong atau
diberikan tekanan sehingga fluida akan mengalir ke dalam saluran tekan
(discharge) melalui lubang tekan. Proses kerja ini akan berlangsung terus
selama pompa beroperasi. (Amirullah, 2009)
1.2 Tujuan Praktium
Yang menjadi tujuan dalam praktikum pompa adalah sebagai berikut :
a. Mengetahui hasil debit dari pompa tunggal dan ganda
b. Mengetahui hasil tekanan dari pompa Tunggal dan ganda
c. Mengetahui hasil putaran dan daya keluar pada pengujian pompa tunggal
dan ganda
1.3 Manfaat Praktium
Yang menjadi manfaat dalam praktikum pompa adalah sebagai berikut :
a. Mahasiswa berperan aktif dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi khusus pompa pada turbin air
b. Mahasiswa mampu memahami prinsip kerja pompa pada turbin air
c. Mahasiswa mampu memahami siklus aliran air pada pompa agar
berpotensi sebagai menganalisa pada system turbin air

5
BAB II

DASAR TEORI

2.1 Pengertian Pompa


Pompa adalah suatu alat yang digunakan untuk memindahkan fluida
dari tekanan yang lebih rendah ke tekanan yang lebih tinggi dan/ atau posisi
yang lebih rendah ke posisi yang lebih tinggi. (Wardjito, 2016)
Pompa adalah salah satu mesin fluida yang termasuk dalam golongan
mesin kerja. Pompa berfungsi untuk merubah energi mekanis (kerja putar
poros) menjadi energi fluida dan tekanan. Suatu pompa sentrifugal pada
dasarnya terdiri dari satu impeler atau lebih yang dilengkapi dengan
sudusudu, yang dipasangkan pada poros yang berputar dan diselubungi oleh
sebuah rumah (casing). Fluida memasuki impeler secara aksial di dekat poros
dan mempunyai energi potensial, yang diberikan padanya oleh sudu-sudu.
Begitu fluida meninggalkan impeler pada kecepatan yang relatif tinggi ,
fluida itu dikumpulkan didalam „volute‟ atau suatu seri lluan diffuser yang
mentransformasikan energi kenetik menjadi tekanan. Ini tentu saja diikuti
oleh pengurangan kecepatan. Sesudah konversi diselesaikan, fluida kemudian
dikeluarkan dari mesin tersebut. (Wardjito, 2016)
Salah satu jenis pompa yang banyak dipakai untuk kebutuhan industri
ahjdalah pompa sentrifugal. Pompa-pompa sentrifugal pada dasarnya adalah
mesin-mesin berkecepatan tinggi (dibandingkan dengan jenis-jenis torak,
rotary, atau pepindahan). Perkembangan akhir-akhir ini pada turbin-turbin
uap, dan motor-motor listrik dan disain-disain sistem gigi kecepatan tinggi
telah memperbesar pemakaian dan penggunan pompa-pompa sentrifugal,
seharusnya dapat bersaing dengan unitunit torak yang ada. (Miyaldi, 2008).

6
2.2 Prinsip Kerja Pompa
Pada gambar 2.1. dibawah ini merupakan prinsip kerja pompa dimana
aliran air didalam pompa akan ikut berputar karena gaya sentrifugal eler yang
berputar. Gambar 2.1. (a). Penampang Impeler, (b). Perubahan Energi Pompa

Pada pompa terdapat sudu-sudu impeler yang berfungsi mengangkat zat


cair dari tempat yang lebih rendah ketempat yang lebih tinggi. Impeler
dipasang pada poros pompa yang berhubungan dengan motor pengerak,
biasanya motor listrik atau motor bakar.
Poros pompa akan berputar apabila pengeraknya berputar. Karena poros
pompa berputar impeler dengan sudu-sudu impeler berputar zat cair yang ada
didalamnya akan ikut berputar sehingga tekanan dan kecepatanya naik dan
terlempar dari tengah pompa ke saluran yang berbentuk volut atau sepiral dan
disalurkan keluar melalui nosel. Jadi fungsi impeler pompa adalah merubah
energi mekanik yaitu putaran impeler menjadi energi fluida (zat cair).
Jadi, zat cair yang masuk pompa akan mengalami pertambahan energi
Pertambahan energi pada zat cair mengakibatkan pertambahan head tekan,
head kecepatan dan head potensial. Jumlah dari ketiga bentuk head tersebut
dinamakan head total. Head total pompa juga bisa didefinisikan sebagai
selisih head total (energi persatuan berat) pada sisi isap pompa dengan sisi
keluar pompa. (Anis & Karnowo, 2008).

2.2.1 Pompa Tekanan Statis (Positive Displacement Pumps)


Pompa ini bekerja dengan mengalirkan fluida dimana fluida
dimasukkan dalam sebuah rongga yang dapat mengekspansikan kemudian

7
fluida tersebut dipaksa keluar (diekspansikan) melalui bagian outlet yang
berukuran lebih kecil sehingga tekanan fluida menjadi tinggi. (Simbolon,

2015)
Adapun kelebihan dari pompa perpindahan positif yaitu :
a. Performance fleksibilitas yang tinggi.
b. Ukuran relative kecil.
c. Efisiensi volumetric yang tinggi.
d. Menghasilkan tekanan fluida yang tinggi.
Pompa tekanan statis ini dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian yaitu
a. Rotary
Pompa rotary adalah pompa perpindahan positif dimana energi
mekanis ditransmisikan dari mesin penggerak kecairan dengan
menggunakan elemen yang berputar (rotor) didalam rumah pompa
(casing). Adapun pembagian rotary yaitu :
1) Gear pumps
Cara kerja pompa ini secara umum adalah pertama tekanan atmosfir
dalam tangki memaksa fluida masuk melalui port inlet dan masuk
kedalam selah-selah roda gigi yang berputar kearah luar. Gambar gear
pump dapat dilihat pada gambar 2.3. dibawah ini.

Gambar 2.3. Gear pump a ) Pompa roda gigi luar, b) Pompa roda gigi
dalam 2) Vane pumps
Pada pompa vane ini, rotornya berupa elemen berputar yang dipasang
eksentrik dengan rumah pompa. Pada keliling rotor terdapat alur-alur
yang diisi bilah-bilah sudu yang dapat bergerak bebas. Ketika rotor
diputar sudusudu bergerak dalam arah radial gaya sentrifugal sehingga

8
salah satu ujung sudu selalu kontak dengan permukaan dalam rumah
pompa membentuk sekat-sekat didalam pompa. Gambar vane pump
dapat dilihat pada gambar 2.4. dibawah ini.

Gambar 2.4. Vane Pumps


3) Screw pumps
Pompa skrup ini mempunyai satu, dua, tiga yang berputar dalam rumah
pompa yang diam. Tersedia sejumlah besar desain untuk berbagai
penggunaan. Gambar screw pump dapat dilihat pada gambar 2.5.
dibawah ini.

Gambar 2.5. Screw Pumps


4) pumps
Pompa cuping (lobe pumps) ini mirip dengan pompa jenis pompa roda
gigi dalam hal aksinya dan mempunyai dua rotor atau lebih dengan dua,
tiga Lobe, empat kuping atau lebih pada masing-masing rotor. Pompa ini
biasa digunakan pada berbagai macam jenis aplikasi industry yang
disebutkan tadi karena:
- Memberikan kualitas yang baik dalam kesehatan.
- Efisiensi tinggi.
- Tahan uji.
- Tahan terhadap korosi.

9
- Kebersihan ditempat baik.
Untuk gambar lobe pumps dapat dilihat pada gambar 2.6. dibawah ini.

Gambar 2.6. Lobe Pumps (Simbolon, 2015)


b. Reciprotating.
Pompa reciprotating adalah pompa dimana energi mekanik dari
penggerak pompa diubah menjadi energi aliran dari cairan yang
dipompa dengan menggunakan elemen yang bergerak bolak-balik di
dalam silinder. (Simbolon, 2015)
1) Diaphragm Pump
Pompa diaphragm ini memiliki daya hisap yang baik, beberapa
diantaranya merupakan pompa bertekanan rendah dengan laju
aliran yang rendah pula, terdapat pula pompa yang memungkinkan
untuk laju aliran yang tinggi, tergantung diameter kerja efektif
diaghragm dan lebar langkah.Gambar diaphragm pump dapat
dilihat pada gambar 2.7. dibawah ini.

Gambar 2.7. Diaphragm Pump

10
2.2.2 Pompa Tekanan Dinamis (Non Positive Displacement Pumps)
Pompa tekanan dinamis disebut juga rotodynamic pump, turbo pump
atau impeller pump. Pompa yang termasuk dalam kategori ini adalah :
pompa jet dan pompa sentrifugal. Ciri-ciri utama dari pompa ini adalah:

• Mempunyai bagian utama yang berotasi berupa roda dengan sudusudu


sekelilingnya, yang sering disebut dengan impeler.
• Melalui sudu-sudu, fluida mengalir terus-menerus, dimana fluida berada
diantara sudu- sudu tersebut.

• Prinsip kerja pompa sentrifugal adalah : energi mekanis dari luar


diberikan pada poros untuk memutar impeler. Akibatnya fluida yang
berada dalam impeler, oleh dorongan sudu-sudu akan terlempar menuju
saluran keluar. Pada proses ini fluida akan mendapat percepatan
sehingga fluida tersebut mempunyai energi kinetik. Kecepatan keluar
fluida ini selanjutnya akan berkurang dan energi kinetik akan berubah
menjadi energi tekanan di sudusudu pengarah atau dalam rumah pompa.
Adapun bagian-bagian utama pompa

gambar 2.8sentrifugal adalah poros, impeler dan rumah pompa

11
2.3. Pompa

2.3.1. Pengoperasian Pompa Seri


Pengoperasian pompa tersusun seri merupakan pengoperasian dua
pompa atau lebih. Dimana pada sistem kerjanya, dischange pompa satu
masuk ke suction pompa dua dan seterusnya. Untuk pengoperasian pompa
tersusun seri dapat dilihat pada gambar 2.9. dibawah ini.

Gambar 2.9. Pengoperasian Pompa Seri

Dari pengoperasianpompa tersusun seri maka didapat grafik yang


berbanding lurus. Dimana head yang diperoleh akan bertambah, hal ini
terjadi karena head yang dihasilkan merupakan penjumlahan dari nilai head
pompa yang beroperasi.
Tujuan pemasangan pompa secara seri adalah agar headnya menjadi
lebih tinggin dan juga dapat digunakan untuk variasi head. Sistem head
adalah penjumlahan head statis dengan head yang bervariasi.

2.3.2 Pengoperasian Pompa Paralel


Pengoperasian pompa tersusun paralel merupakan pengoperasian dua
pompa atau lebih. Dimana dalam sistem kerjanya untuk suction pompa
satu, dua dan seterusnya tersendiri sedangkan untuk semua dischange

12
pompa digabungkan menjadi satu. Untuk pengoperasian pompa tersusun
paralel dapat dilihat pada gambar 2.10.

Gambar 2.10. Pengoperasian Pompa Paralel


Untuk pengoperasian pompa yang tersusun paralel pada gambar
diatas maka didapat grafik yang berbanding lurus. Dimana debit yang
dihasilkan meningkat, hal ini terjadi karena debit yang dihasilkan
merupakan penjumlahan dari seluruh debit pada masing-masing pompa
yang beroperasi. (Simbolon, 2015)
Tujuan pemasangan pompa secara parallel adalah agar kapasitas
yang diinginkan lebih besar. Apabila kapasitasnya menurun pada satu
pompa, maka sebagian pompa dapat dinonaktitkan, sehingga efisiensinya
maksimum. (Almanaf, 2016)

2.4 Spesifikasi Pompa Shimizu PS-128 BIT

Gambar 2.11. Spesifikasi Pompa Shimizu PS-128 BIT

13
Keterangan :
• Voltage/Hz : 220/50
• Daya Output Motor : 125 W
• Daya Input Motor : 0.3 kW
• Panjang pipa hisap : 9 m
• Daya dorong max. : 33 m
• Head (m) : 10, Kapasitas : 18 l/min  Head (m) : 20, Kapasitas : 10 l/min
• Pipa hisap 1 inch
• Pipa tekan : -
• Pipa dorong : 1 inch (PS-128-BIT, 2019)

2.5 Spesifikasi Pompa Y 801-2

Gambar 2.12. Spesifikasi Pompa Y 801-2k Keterangan :

• Daya : 0.75 KW
• Speed : 2830 rpm
• Arus : 1.81 A
• Effisiensi : 75%

2.6 Dasar Perhitungan


a. Head Pompa
Head Pompa merupakan kemampuan dari pompa untuk
memindahkan fluida ke tempat dengan ketinggian berbeda atau

14
kemampuan untuk memindahkan fluida ke jarak yang berbeda. Persamaan
Head Pompa dapat ditulis sebagai berikut :
p 2−p 1
H = ………………………………………….(2.5)
pg
Dimana
H = head total
P1 = tekanan pada seksi hisap (Pa)
P2 = tekanan pada seksi tekan (Pa)
ρ = masa jenis air (kg/m3 )
g = gaya gravitasi (m/det2 )
b. Debit

 Debit pada fluida dapat diselesaikan dengan persamaan

𝑄 = 𝑣. 𝐴 ....................................................................... (2.6)
Dimana :

Q = Debit (𝑚3) 𝑠
v = Kecepatan aliran fluida(𝑚)
A = Luas penampang pipa(𝑚2)
 Menentukan nilai debit dengan membaca beda
ketinggian air raksa pada manometer pipa U,

𝐴 1𝐴 2 𝑆 ℎ𝑔

𝑄 𝑎𝑐 √

Dimana :
Qac = Debit aktual (m3/s)

Cd = Koefisien debit (0,67)

A1 = Luas penampang pipa bagian dalam (m2)

15
A2 = Luas penampang orifice (m2)

Shg = Berat jenis air raksa (13521 kg/m3)

Sair = Berat jenis air (996 kg/m3)

g = Percepatan gravitasi (9,81 m/s2)

∆𝑥 = Selisih ketinggian air raksa pada manometer pipa U (mm)

BAB III

METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Dasar Perhitungan


1. Alat uji performa pompa ganda dan tunggal

16
2. Mistar 1m
3. Jangka Sorong
4. Kabel Rol
5. Tacho meter

3.2 Langkah Kerja

3.2.1 Langkah kerja pompa ganda (seri dan paralel)\Persiapkan peralatan


yang akan digunakan.
1) Berdoa agar diberikan dalam melakukan percobaan.
2) Siapkan alat dan bahan.
3) Cek keadaan pompa,pipa dan air pada bak penampungan.
4) Isi bank penampungan dengan air.
5) Colokan pompa pada listirk agar bisa di nyalakan.
6) Lakukan percobaan sesuai interuksi yang di berikan.
7) Rangkai instalasi pompa secara parallel dengan menutup katup (K2)
dan Rangkai instalasi pompa secara seri dengan menutup katup (K1 dan
K4).
8) MCB diatur pada posisi “ON” dan tekan tombol “RUN” pada control
inverter.
9) Putar potensio meter pada inverter sesuai dengan kecepatan yang
diinginkan.
10) Tekan saklar pompa 1 dan pompa 2 bersamaan pada posisi “ON” 11)
Baca dan catat parameter ukur yang tersedia 6) Atur bukaan katup
(K5) pada posisi: a. 25%
b. 50%
c. 75%
d. 100%
12) Ulangi percobaan dengan putaran motor yang berbeda:
a. 1500 RPM
b. 2000 RPM

17
c. 2500 RPM
d. 2850 RPM
13) Setelah selesai kurangi kecepatan motor secara perlahan lahan sampai
putaran normal (nol). Kemudian tekan tombol “STOP” pada control
inverter.
14) Matikan saklar pompa 1 dan pompa 2 dan saklar MCB.
15) Setelah percobaan selesei bersihkan dan kembalikan alat ke tempatnya.

3.2.2 Langkah kerja pompa ganda (seri dan paralel)


1. Persiapkan bangku uji pompa tunggal dan perlengkapannya
2. Melakukan pengecekan kelengkepan
3. Periksa dan isi bak reservoir/penampung air di bawah meja dengan air
secukupnya sampai pipa sisi hisap tergenang air
4. Isi pompa dengan air (pancing dengan air) sebelum melakukan
percobaan
5. Pastikan selang pada manometer tidak bocor dan terisi oleh air
6. Berikan supply listrik ke control kecepatan motor listrik
7. Geser MCB pada posisi “ON” dan tekan tombol “RUN” pada pengatur
kecepatan motor (control inventer)
8. Putar potensiometer pada pengatur kecepatan motor sesuai dengan
putaran:
a. 1500 RPM
b. 2000 RPM
c. 2500 RPM
d. 2850 RPM
9. Pengukuran debit dilakukan dengna membaca penunjukkan alat ukur
manometer pipa “U”
10. Atur bukaan katup (K5) pada posisi:
a. 25%
b. 50%

18
c. 75%
d. 100%
11. Setelah selesai percobaan kurangi kecepatan motor secara
perlahanlahan sampai putaran normal, kemudian tekan tombol “Stop”
pada control inventer.
12) Geser MCB pada posisi “OFF”.
13) Setelah percobaan selesai, bersihkan alat/mesin uji performa pompa
tunggal sampai benar-benar bersih/kering kembali.

19
BAB IV HASIL DAN PERHITUNGAN
4.1 Hasil Pengujian Pompa Tunggal
Bukan Debit m- Tekanan Daya keluaran
Katup % m3/det (Mpa) Watt
A V

0,00116 m3 0,04 0,85 228 193,8

100% 0,0012857 m3 0,04 0,84 227 190,68

0,0012857 m3 0,05 0,85 229 194,65

Rata-rata 0,0011904m3 0,043 0,84 228 193,04

0,015 m3 0,08 0,84 228 191,52

50% 0,015 m3 0,08 0,83 227 188,41

0,015 m3 0,08 0,84 229 192,36

Rata-rata 0,015 m3 0,08 0,83 228 190,76

4.2 Hasil Pengujian Pompa Ganda


Bukan Katup Tekanan Daya keluaran
Debit m3/det Watt
% (Mpa) A V A V
0,01 m3 540 m3 0,02 0,02 0,85 228 0,86 226 388,16

100% 0,01 m3 540 m3 0,02 0,02 0,84 225 0,84 227 380,52
0,01 m3 540 m3 0,02 0,02 0,84 226 0,85 227 381,95

Rata-rata 0,01 m3 540 m3 0,02 0,02 0,84 225 0,85 240 383,54
0,015 m3 600 m3 0,06 0,02 0,83 227 0,85 226 380,51

50% 0,015 m3 600 m3 0,06 0,02 0,83 226 0,85 227 380,53
0,015 m3 600 m3 0,06 0,02 0,83 225 0,84 227 377,43

Rata-rata 0,015 m3 600 m3 0,06 0,02 0,83 226 0,84 226 379,49

20
4.3 PERHITUNGAN

4.3.1 Debit pada pompa tunggal 100%

Q = v.A

Q = 292,6 x 0,009

= 11,633 m2
4.3.2 Head Pompa (Ketinggian) pada pompa tunggal 100%
PH = 𝑃𝑑 − 𝑃𝑠
𝑦 𝑦

PH = −

= 23,260 m

4.3.3 Debit pada pompa Tunggal 50 %

Q = v.A

Q = 290,4 x 0,009

= 2,613 m2

4.3.4 Head Pompa (Ketinggian) pada pompa tunggal 50%

PH
𝑦 𝑦

PH = −

= 23,741 m

4.3.5 Debit pada pompa ganda 100%

Q = v.A

Q = 281,95 x 0,009

= 2,537 m2

4.3.6 Head Pompa (Ketinggian) pada pompa ganda100%

PH
𝑦 𝑦

21
PH = −

= 24,487 m

4.3.7 Debit pada pompa ganda 50 %

Q = v.A

Q = 268,65 x 0,009

= 2,417 m2
4.3.8 Head Pompa (Ketinggian) pada pompa ganda 50%

PH
𝑦 𝑦

226 0,08 PH =225 −0,04


9,8 9,8

= 0,07 m

4.4 Perhitungan Efesiensi Pompa

nh
ηp = x 100%
np

dengan :

ηp = efisiensi pompa (%)

Nh = daya hidrolik (watt)

Np = daya poros (watt)

nh
ηp = x 100%
np

243 , 13
ηp =
359 , 94

ηp = 0,6754

ηp = 67%

22
Tabel 4.1 Hasil Perhitungan pompa Tunggal
Buka Katup % Debit Head Pompa
100 % 11,633 m2 23,260 m
2
50 % 2,613 m 23,741 m

Pompa Tunggal
25

20

15

10

Pada bukaan katup 100% debit yang masuk sekisar 11,633m2 dengan head pompa
sebesar 23,260m sedangkan pada bukan katup 50% bukaan katup mengalami
penurunan menjadi 2,613m2 dengan head pompa yang mengangalami peningkatan
menjadi 23,741m

Tabel 4.2 Hasil Perhitungan pompa ganda


Buka Katup % Debit Head Pompa
100 % 2,537 m2 24,487 m
2
50 % 2,417 m 0,07 m

23
Pompa Ganda
30

25

20

15

10

Pada bukaan katup 100% debit yang masuk sekisar 2,537m2 dengan head pompa
sebesar 24,487m sedangkan pada bukan katup 50% bukaan katup mengalami
penurunan menjadi 2,417m2 dengan head pompa yang mengangalami penurunan
menjadi 0,07m

24
BAB V

PENUTUP

5.1 KESIMPULAN
1. Dari perhitungan diatas dapat disimpulkan terdapat perbedaan pada pompa
Tunggal dan ganda dengan pembukaan katup 100% dan 50% pada perhitungan
pompa Tunggal 100% terdapat perhitungan debit 11,633 m2, dan bukaan 50%
2,613 m2. Selanjutnya pada perhitungan head pompa Tunggal 100% 2,537
m2,dan 50% 2,417 m2, dan pada perhitungan head pompa ganda 100% 24,487
m,dan 50% = 0,07 m.
2. Pada bukaan pompatunggal head pompa 50% mengalami peningkatan sebesar
23,471m sedangkan pada bukaan pompa 100% head pompa mengalami
penurunan sebesar 23,260m. sedangkan pada pompa ganda head pompa100%
mengalami peningkatan sebesar 24,487m sedangkan pada bukaan 50%
mengalami penurunan sebesar 0,07m
5.2 Saran
1. selalu berhati hati dalam melakukan praktikum selalu mengunakan pakaian
yang sudah di siapkan.
2. selalu fokus dalam praktikum agar tidak salah dalam mencatat data
praktikum

25
DAFTAR PUSTAKA

Almanaf. (2016). Praktikum Prestasi Mesin Pompa Seri dan Paralel. Riau:
Fakultas Teknik, Universitas Riau.
Amirullah, F. (2009). Pengujian Karakteristik Pompa Susunan Paralel
dengan Spesifikasi Berbeda. Semarang: Universitas Diponegoro.
Anis, S., & Karnowo. (2008). Buku Ajar Dasar Pompa. Semarang: Universitas
Negeri Semarang.
Ansori, F., & Edi, W. (2018). Analysis on Centrifugal Pump Performance
in Single, Serial, and Parallel. JEMMME | Journal of Energy,
Mechanical, Material, and Manufacturing Engineering, 3 No. 2,
79-86.
Miyaldi, S. (2008). Perencanaan Pompa Sentrifugal pada Saring Putar
dengan Kapasitas 960 m³/h. Jakarta: Universitas Mercu Buana.
Nasirwan. (2008). Optimasi Pengujian Pompa Seri dan Paralel . Jurnal Teknik
Mesin , Vol. 5, No. 1.
PS-128-BIT. (2019, Mei 19). Retrieved from Shimizu:
https://www.shimizu.co.id/products/PS- 128-BIT
Putro, W. D. (2010). Pengujian Kinerja Pompa Sentrifugal Menggunakan
Kontrol Inventer.
JURNAL ILMIAH SEMESTA TEKNIKA, 13 No. 1, 21-30.
Simbolon, H. (2015). Laporan Kerja Praktek Analisa Efisiensi Pompa
Sentrifugal (Vogel Pump) di PT. Krakatau Steel, Divisi Lab. Steel
Plant. 2015: Universitas Bengkulu.
Sularso, & Tahara, H. (2000). Pompa & Kompresor. Jakarta: Pradnya Paramita.
Wardjito. (2016). Perencanaan Instalasi Pompa Return Pump dengan
Kapasitas 130 m³/jam untuk Exchanger Heater Amonia. Jurnal
Teknik Mesin.
Yamin, F. (2016). PERANCANGAN DAN PENGUJIAN ALAT UJI POMPA
SERI
DAN PARALLEL. Bandar Lampung: Universitas Lampung.

LAMPIRAN-LAMPIRAN

26
27

Anda mungkin juga menyukai