POMPA
‘‘Diajukan sebagai syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah Praktikum Pengujian
Mesin Fakultas Teknik Program Studi S1 Teknik Mesin‘‘
Menyetujui,
1
KATA PENGANTAR
Akhir kata, penyusun menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu kritik dan saran dari pembaca akan sangat
bermanfaat bagi penyusun. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak yang membacanya.
Barito Kuala, 25 Januari 2024
Kelompok 1.B1
2
DAFTAR ISI
3
4.3 PERHITUNGAN ...................................................................................
20
4.3.1 Debit pada pompa tunggal 100% ..................................................... 20
4.3.2 Head Pompa (Ketinggian) pada pompa tunggal 100% ....................
21
4.3.3 Debit pada pompa Tunggal 50 % .....................................................
21
4.3.4 Head Pompa (Ketinggian) pada pompa tunggal 50% ......................
21
4.3.5 Debit pada pompa ganda 100% ........................................................
21
4.3.6 Head Pompa (Ketinggian) pada pompa ganda100% ........................
21
4.3.7 Debit pada pompa ganda 50 % .........................................................
21
4.3.8 Head Pompa (Ketinggian) pada pompa ganda 50% .........................
22
BAB V PENUTUP ............................................................................................... 23
5.1 KESIMPULAN ............................................................................................... 23
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 24
LAMPIRAN-LAMPIRAN .................................................................................. 25
BAB I
PENDAHULUAN
4
kemampuan kerja pompa agar dapat bekerja secara optimal. Salah satu
metode untuk menentukan kemampuan pompa dengan bentuk instalasi seri
parallel ialah dengan menguji pada sebuah instalasi pengujian. (Nasirwan,
2008)
Pada operasi pompa disusun seri diasumsikan terjadi peningkatan head
tekan yang lebih besar dari pada pompa paralel, sedangkan pompa paralel
diasumsikan akan terjadi peningkatan kapasitas pompa lebih besar daripada
pompa seri. . (Almanaf, 2016)
Prinsip kerja pompa adalah menghisap dan melakukan penekanan
terhadap fluida. Pada sisi hisap (suction) elemen pompa akan menurunkan
tekanan dalam ruang pompa sehingga akan terjadi perbedaan tekanan antara
ruang pompa dengan permukaan fluida yang dihisap. Akibatnya fluida akan
mengalir ke ruang pompa. Oleh elemen pompa fluida ini akan didorong atau
diberikan tekanan sehingga fluida akan mengalir ke dalam saluran tekan
(discharge) melalui lubang tekan. Proses kerja ini akan berlangsung terus
selama pompa beroperasi. (Amirullah, 2009)
1.2 Tujuan Praktium
Yang menjadi tujuan dalam praktikum pompa adalah sebagai berikut :
a. Mengetahui hasil debit dari pompa tunggal dan ganda
b. Mengetahui hasil tekanan dari pompa Tunggal dan ganda
c. Mengetahui hasil putaran dan daya keluar pada pengujian pompa tunggal
dan ganda
1.3 Manfaat Praktium
Yang menjadi manfaat dalam praktikum pompa adalah sebagai berikut :
a. Mahasiswa berperan aktif dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi khusus pompa pada turbin air
b. Mahasiswa mampu memahami prinsip kerja pompa pada turbin air
c. Mahasiswa mampu memahami siklus aliran air pada pompa agar
berpotensi sebagai menganalisa pada system turbin air
5
BAB II
DASAR TEORI
6
2.2 Prinsip Kerja Pompa
Pada gambar 2.1. dibawah ini merupakan prinsip kerja pompa dimana
aliran air didalam pompa akan ikut berputar karena gaya sentrifugal eler yang
berputar. Gambar 2.1. (a). Penampang Impeler, (b). Perubahan Energi Pompa
7
fluida tersebut dipaksa keluar (diekspansikan) melalui bagian outlet yang
berukuran lebih kecil sehingga tekanan fluida menjadi tinggi. (Simbolon,
2015)
Adapun kelebihan dari pompa perpindahan positif yaitu :
a. Performance fleksibilitas yang tinggi.
b. Ukuran relative kecil.
c. Efisiensi volumetric yang tinggi.
d. Menghasilkan tekanan fluida yang tinggi.
Pompa tekanan statis ini dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian yaitu
a. Rotary
Pompa rotary adalah pompa perpindahan positif dimana energi
mekanis ditransmisikan dari mesin penggerak kecairan dengan
menggunakan elemen yang berputar (rotor) didalam rumah pompa
(casing). Adapun pembagian rotary yaitu :
1) Gear pumps
Cara kerja pompa ini secara umum adalah pertama tekanan atmosfir
dalam tangki memaksa fluida masuk melalui port inlet dan masuk
kedalam selah-selah roda gigi yang berputar kearah luar. Gambar gear
pump dapat dilihat pada gambar 2.3. dibawah ini.
Gambar 2.3. Gear pump a ) Pompa roda gigi luar, b) Pompa roda gigi
dalam 2) Vane pumps
Pada pompa vane ini, rotornya berupa elemen berputar yang dipasang
eksentrik dengan rumah pompa. Pada keliling rotor terdapat alur-alur
yang diisi bilah-bilah sudu yang dapat bergerak bebas. Ketika rotor
diputar sudusudu bergerak dalam arah radial gaya sentrifugal sehingga
8
salah satu ujung sudu selalu kontak dengan permukaan dalam rumah
pompa membentuk sekat-sekat didalam pompa. Gambar vane pump
dapat dilihat pada gambar 2.4. dibawah ini.
9
- Kebersihan ditempat baik.
Untuk gambar lobe pumps dapat dilihat pada gambar 2.6. dibawah ini.
10
2.2.2 Pompa Tekanan Dinamis (Non Positive Displacement Pumps)
Pompa tekanan dinamis disebut juga rotodynamic pump, turbo pump
atau impeller pump. Pompa yang termasuk dalam kategori ini adalah :
pompa jet dan pompa sentrifugal. Ciri-ciri utama dari pompa ini adalah:
11
2.3. Pompa
12
pompa digabungkan menjadi satu. Untuk pengoperasian pompa tersusun
paralel dapat dilihat pada gambar 2.10.
13
Keterangan :
• Voltage/Hz : 220/50
• Daya Output Motor : 125 W
• Daya Input Motor : 0.3 kW
• Panjang pipa hisap : 9 m
• Daya dorong max. : 33 m
• Head (m) : 10, Kapasitas : 18 l/min Head (m) : 20, Kapasitas : 10 l/min
• Pipa hisap 1 inch
• Pipa tekan : -
• Pipa dorong : 1 inch (PS-128-BIT, 2019)
• Daya : 0.75 KW
• Speed : 2830 rpm
• Arus : 1.81 A
• Effisiensi : 75%
14
kemampuan untuk memindahkan fluida ke jarak yang berbeda. Persamaan
Head Pompa dapat ditulis sebagai berikut :
p 2−p 1
H = ………………………………………….(2.5)
pg
Dimana
H = head total
P1 = tekanan pada seksi hisap (Pa)
P2 = tekanan pada seksi tekan (Pa)
ρ = masa jenis air (kg/m3 )
g = gaya gravitasi (m/det2 )
b. Debit
𝑄 = 𝑣. 𝐴 ....................................................................... (2.6)
Dimana :
Q = Debit (𝑚3) 𝑠
v = Kecepatan aliran fluida(𝑚)
A = Luas penampang pipa(𝑚2)
Menentukan nilai debit dengan membaca beda
ketinggian air raksa pada manometer pipa U,
𝐴 1𝐴 2 𝑆 ℎ𝑔
𝑄 𝑎𝑐 √
Dimana :
Qac = Debit aktual (m3/s)
15
A2 = Luas penampang orifice (m2)
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
16
2. Mistar 1m
3. Jangka Sorong
4. Kabel Rol
5. Tacho meter
17
c. 2500 RPM
d. 2850 RPM
13) Setelah selesai kurangi kecepatan motor secara perlahan lahan sampai
putaran normal (nol). Kemudian tekan tombol “STOP” pada control
inverter.
14) Matikan saklar pompa 1 dan pompa 2 dan saklar MCB.
15) Setelah percobaan selesei bersihkan dan kembalikan alat ke tempatnya.
18
c. 75%
d. 100%
11. Setelah selesai percobaan kurangi kecepatan motor secara
perlahanlahan sampai putaran normal, kemudian tekan tombol “Stop”
pada control inventer.
12) Geser MCB pada posisi “OFF”.
13) Setelah percobaan selesai, bersihkan alat/mesin uji performa pompa
tunggal sampai benar-benar bersih/kering kembali.
19
BAB IV HASIL DAN PERHITUNGAN
4.1 Hasil Pengujian Pompa Tunggal
Bukan Debit m- Tekanan Daya keluaran
Katup % m3/det (Mpa) Watt
A V
100% 0,01 m3 540 m3 0,02 0,02 0,84 225 0,84 227 380,52
0,01 m3 540 m3 0,02 0,02 0,84 226 0,85 227 381,95
Rata-rata 0,01 m3 540 m3 0,02 0,02 0,84 225 0,85 240 383,54
0,015 m3 600 m3 0,06 0,02 0,83 227 0,85 226 380,51
50% 0,015 m3 600 m3 0,06 0,02 0,83 226 0,85 227 380,53
0,015 m3 600 m3 0,06 0,02 0,83 225 0,84 227 377,43
Rata-rata 0,015 m3 600 m3 0,06 0,02 0,83 226 0,84 226 379,49
20
4.3 PERHITUNGAN
Q = v.A
Q = 292,6 x 0,009
= 11,633 m2
4.3.2 Head Pompa (Ketinggian) pada pompa tunggal 100%
PH = 𝑃𝑑 − 𝑃𝑠
𝑦 𝑦
PH = −
= 23,260 m
Q = v.A
Q = 290,4 x 0,009
= 2,613 m2
PH
𝑦 𝑦
PH = −
= 23,741 m
Q = v.A
Q = 281,95 x 0,009
= 2,537 m2
PH
𝑦 𝑦
21
PH = −
= 24,487 m
Q = v.A
Q = 268,65 x 0,009
= 2,417 m2
4.3.8 Head Pompa (Ketinggian) pada pompa ganda 50%
PH
𝑦 𝑦
= 0,07 m
nh
ηp = x 100%
np
dengan :
nh
ηp = x 100%
np
243 , 13
ηp =
359 , 94
ηp = 0,6754
ηp = 67%
22
Tabel 4.1 Hasil Perhitungan pompa Tunggal
Buka Katup % Debit Head Pompa
100 % 11,633 m2 23,260 m
2
50 % 2,613 m 23,741 m
Pompa Tunggal
25
20
15
10
Pada bukaan katup 100% debit yang masuk sekisar 11,633m2 dengan head pompa
sebesar 23,260m sedangkan pada bukan katup 50% bukaan katup mengalami
penurunan menjadi 2,613m2 dengan head pompa yang mengangalami peningkatan
menjadi 23,741m
23
Pompa Ganda
30
25
20
15
10
Pada bukaan katup 100% debit yang masuk sekisar 2,537m2 dengan head pompa
sebesar 24,487m sedangkan pada bukan katup 50% bukaan katup mengalami
penurunan menjadi 2,417m2 dengan head pompa yang mengangalami penurunan
menjadi 0,07m
24
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
1. Dari perhitungan diatas dapat disimpulkan terdapat perbedaan pada pompa
Tunggal dan ganda dengan pembukaan katup 100% dan 50% pada perhitungan
pompa Tunggal 100% terdapat perhitungan debit 11,633 m2, dan bukaan 50%
2,613 m2. Selanjutnya pada perhitungan head pompa Tunggal 100% 2,537
m2,dan 50% 2,417 m2, dan pada perhitungan head pompa ganda 100% 24,487
m,dan 50% = 0,07 m.
2. Pada bukaan pompatunggal head pompa 50% mengalami peningkatan sebesar
23,471m sedangkan pada bukaan pompa 100% head pompa mengalami
penurunan sebesar 23,260m. sedangkan pada pompa ganda head pompa100%
mengalami peningkatan sebesar 24,487m sedangkan pada bukaan 50%
mengalami penurunan sebesar 0,07m
5.2 Saran
1. selalu berhati hati dalam melakukan praktikum selalu mengunakan pakaian
yang sudah di siapkan.
2. selalu fokus dalam praktikum agar tidak salah dalam mencatat data
praktikum
25
DAFTAR PUSTAKA
Almanaf. (2016). Praktikum Prestasi Mesin Pompa Seri dan Paralel. Riau:
Fakultas Teknik, Universitas Riau.
Amirullah, F. (2009). Pengujian Karakteristik Pompa Susunan Paralel
dengan Spesifikasi Berbeda. Semarang: Universitas Diponegoro.
Anis, S., & Karnowo. (2008). Buku Ajar Dasar Pompa. Semarang: Universitas
Negeri Semarang.
Ansori, F., & Edi, W. (2018). Analysis on Centrifugal Pump Performance
in Single, Serial, and Parallel. JEMMME | Journal of Energy,
Mechanical, Material, and Manufacturing Engineering, 3 No. 2,
79-86.
Miyaldi, S. (2008). Perencanaan Pompa Sentrifugal pada Saring Putar
dengan Kapasitas 960 m³/h. Jakarta: Universitas Mercu Buana.
Nasirwan. (2008). Optimasi Pengujian Pompa Seri dan Paralel . Jurnal Teknik
Mesin , Vol. 5, No. 1.
PS-128-BIT. (2019, Mei 19). Retrieved from Shimizu:
https://www.shimizu.co.id/products/PS- 128-BIT
Putro, W. D. (2010). Pengujian Kinerja Pompa Sentrifugal Menggunakan
Kontrol Inventer.
JURNAL ILMIAH SEMESTA TEKNIKA, 13 No. 1, 21-30.
Simbolon, H. (2015). Laporan Kerja Praktek Analisa Efisiensi Pompa
Sentrifugal (Vogel Pump) di PT. Krakatau Steel, Divisi Lab. Steel
Plant. 2015: Universitas Bengkulu.
Sularso, & Tahara, H. (2000). Pompa & Kompresor. Jakarta: Pradnya Paramita.
Wardjito. (2016). Perencanaan Instalasi Pompa Return Pump dengan
Kapasitas 130 m³/jam untuk Exchanger Heater Amonia. Jurnal
Teknik Mesin.
Yamin, F. (2016). PERANCANGAN DAN PENGUJIAN ALAT UJI POMPA
SERI
DAN PARALLEL. Bandar Lampung: Universitas Lampung.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
26
27