Disusun Oleh :
RIZKY RAHFREZA ARDIANSYAH
2014 – 12 – 045
Telah selesai dan memenuhi persyaratan untuk dapat diujikan pada ujian
presentasi Laporan Kerja Magang pada Program Studi Teknik Mesin S1 STT –
PLN, yang diujikan pada periode semester genap tahun akademik 2017/2018.
Mengetahui,
Ketua Program Studi Teknik Mesin
i
DAFTAR ISI
ii
4.2 Penerapan Kerangka Teori .................................................................................. 52
4.2.1 Instruksi Kerja Alignment High Pressure Transfer Pump PLTGU
Muara Karang ......................................................................................................... 56
4.2.2 Proses Alignment Pompa High Pressure Transfer Pump ................... 58
4.2.3 Pengolahan Data Proses Alignment ...................................................... 63
4.3 Analisa.............................................................................................................. 67
BAB V .............................................................................................................................. 68
KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................................................... 68
5.1 Kesimpulan ...................................................................................................... 68
5.2 Saran ................................................................................................................ 68
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 69
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Logo Pembangkit Jawa-Bali .......................................................................... 8
Gambar 2. 2 PT. PJB UP Muara Karang .......................................................................... 13
Gambar 4. 1 Pompa Roda Gigi Sumber: Edward, Hick. Teknologi Pemakaian Pompa.
Erlangga.1996. hal 26 ....................................................................................................... 35
Gambar 4. 2 Skema Pompa Torak Sumber: Edward, Hick. Teknologi Pemakaian Pompa.
Erlangga.1996. hal 32 ....................................................................................................... 36
Gambar 4. 3 Skema Pompa Aksial Sumber: Sularso, Tahara; Pompa dan Kompresor;
Pradya Paramitha.2000.hal 76 .......................................................................................... 37
Gambar 4. 4 Pompa Sentrifugal dengan Isapan Ujung Sumber: Sularso, Tahara; Pompa
dan Kompresor; Pradya Paramitha.2000.hal 132.............................................................. 37
iii
Gambar 4. 5 Skema Pompa Volut Sumber: Sularso, Tahara; Pompa dan Kompresor;
Pradya Paramitha.2000.hal 244 ........................................................................................ 38
Gambar 4. 6 Skema Pompa Difusser Sumber: Fritz, Dietzel. Turbin, Pompa, dan
Kompresor.1990. hal 244 .................................................................................................. 38
Gambar 4. 7 Gambar teknik sisi dalam HPTP .................................................................. 39
Gambar 4. 8 Gambar Teknik HPTP dari sisi luar ............................................................. 40
Gambar 4. 9 Letak HPTP terhadap HRSG ....................................................................... 40
Gambar 4. 10 Sistem Piping HPTP................................................................................... 41
Gambar 4. 11 Offset / Parallel Misalignment (dokumen penulis) .................................... 42
Gambar 4. 12 Misalignment Sudut (dokumen penulis) .................................................... 42
Gambar 4. 13 Mengukur Offset dengan Penggaris (Rizqi Achsany , 2015)..................... 43
Gambar 4. 14 Mengukur Angular Misalignment dengan Penggaris. (Rizqi Achsany,2015)
.......................................................................................................................................... 43
Gambar 4. 15 Mengukur Axial Gap dengan Feeler Gauge. Sumber: (Rizqi Achsany,2015)
.......................................................................................................................................... 43
Gambar 4. 16 Mengukur Pitch dengan Micrometer. (Rizqi Achsany,2015) .................... 44
Gambar 4. 17 rim & face (Rizqi Achsany,2015) .............................................................. 45
Gambar 4. 18 reverse (Rizqi Achsany,2015) ................................................................... 45
Gambar 4. 19 Diffuser ...................................................................................................... 46
Gambar 4. 20 Trust bearing .............................................................................................. 47
Gambar 4. 21 Diagram Fish Bone .................................................................................... 52
Gambar 4. 22 Pemasangan Dial Gauge ke permukaan poros ........................................... 59
Gambar 4. 23 Reset Dial Gauge........................................................................................ 60
Gambar 4. 24 Pengambilan nilai aksial di 4 titik .............................................................. 60
Gambar 4. 25 Pengambilan nilai radial di 4 titik .............................................................. 61
Gambar 4. 26 Proses pengangkatan casing motor untuk memasukkan sims/plat ............. 62
Gambar 4. 27 Pembuatan pendorong casing dengan mengelas mur sebagai tempat masuk
baut pendorong.................................................................................................................. 62
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
pembakaran campuran gas alam dengan udara bertekanan tinggi di dalam
Combuster, dimana hasil pembakaran gas udara bertekanan tinggi di semprotkan
melalui nosel dan diarahkan ke blade turbin dengan transition piece sehingga
menggerakan turbin yang di kopel langsung ke generator dengan daya
pembangkitan maksimal 106 MW. Gas sisa pembakaran tidak langsung dibuang,
namun dimanfaatkan sebagai sumber energi untuk memanaskan air laut yang telah
diolah menjadi uap didalam HRSG (Heat Recovery Steam Generator) yang
kemudian uap menggerakan turbin uap yan dikopel langsung ke generator dengan
daya pembangkitan maksimal 180 MW. Pada PLTGU Muara Karang menggunakan
natural gas sebagai energi primer trubin gas dan menggunakan HSD (high Speed
Diesel) sebagai cadangan bahan bakar disaat emergency
Dalam Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Muara Karang,
pompa merupakan salah satu alat yang perannya sangat diperlukan untuk alat bantu
memindahkan fluida yang digunakan sebagai bahan baku atau pendukung produksi.
Pada rangkaian suatu pompa terdiri dari beberapa komponen utama yaitu motor
pompa, kopling(penghubung poros pompa) dan impeller(sudu pompa). Karena
pompa sebagai salah satu alat yang vital maka perawatan serta perbaikannya
sangatlah diperhatikan. Seperti pompa high pressure transfer yang digunakan pada
PLTGU Muara Karang.
Pompa high pressure transfer digunakan untuk menstransfer fluida kerja dari
low pressure drum menuju ke high pressure drum . HPTP ini akan bekerja bila
GTG di combine dengan STG. HPTP ini harus mampu mengalirkan fluida kerja
dari posisi ketinggian awal diatas tanah menuju HP drum yang berada diketinggian
cukup tinggi yaitu kurang lebih 20 meter dari atas tanah. Selain itu HPTP ini juga
harus mampu memenuhi volume HP drum dengan debit yang cukup besar agar
mampu menjaga sirkulasi yang terjadi di dalam HRSG.
HPTP yang ada Blok I Muara Karang sudah beroperasi sangat lama. Dengan
selalu menurunnya performa dari HPTP ini dari tahun ke tahun maka perlu adanya
tindak lanjut untuk me repair pompa HPTP ini. Setelah dibongkar dan diselidiki
banyak sekali kerusakan yang terjadi pada komponen, khususnya pada impelernya.
2
Kerusakannya yaitu terkikisnya sebagian sudu pada impeler, adanya crack, adanya
deflection pada shaft dan terkikisnya bearing.
Setelah repair yang dilakukan sukses dan sudah terpasang pada tempatnya, hal
yang perlu diperhatikan lagi yaitu alignment. Alignment ini sendiri berarti
menyamakan kedudukan poros putar pada shaft antara motor dan pompanya. Bila
kedudukan shaft keduanya tidak sesuai dengan toleransi yang distandartkan, akan
menimbulkan vibrasi yang berakibat kerusakan pada bearing, kopling, merusak
kedudukan motor atau pompa, dll. Alignment dilakukan harus sangat hati – hati dan
teliti, agar hasilnya akurat. Butuh waktu lama dan kesabaran untuk mendapatkan
hasil yang bagus.
Metode alignment yang dipakai disini menggunakan metode dial. Dial dianggap
bagus dalam memberikan keakuratan nilai untuk alignment, akan tetapi butuh
proses yang benar – benar sabar, karena pergeseran kecil yang timbul dapat
terdeteksi oleh alat dial. Dial mampu membaca pergeseran dengan skala ukur 1/100
mm. Kecilnya skala ukur ini memberikan keuntungan untuk mengukur dan
memberikan kehati – hatian dalam mengukur agar sesuai dengan toleransi yang
diiinginkan.
Dial yang dibutuhkan untuk mengukur yaitu ada dua, yang satu digunakan untuk
mengukur aksial dan yang satunya digunakan untuk mengukur radialnya. Aksial ini
sendiri artinya mengukur kesamaan posisi shaft pompa dan shaft motor dari
pandangan sesuai dengan arah shaft atau poros, dan radial menunjukkan kesamaan
posisi antara sahft motor dan shaft pompa dari pandangan berlawanan arah shaft
atau poros.
Berhubung dengan penempatan penulis ketika praktek kerja lapangan di
PLTGU Muara Karang Blok I yaitu bagian pemeliharaan mekanik, maka penulis
tertarik untuk mebahas “Alignment High Pressure Transfer Pump Dengan
Metode Dial Indicator UP PLTGU Muara Karang Blok I”, bagaimana cara kerja
alignment dan kenapa dilakukannya alignment akan dibahas oleh penulis melalui
laporan magang ini yang dapat menambah wawasan dan pengetahuan saya dan
orang lain.
3
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang terjadi, maka dapat diambil rumusan masalah
sebagai berikut
2. Standart nilai pengukuran aligment yang sesuai dengan ketentuan nilai yang
di izinkan dari desain pompa produk Zulser
4
3. Menambah wawasan dalam dunia kerja sehingga ketika terjun ke
dunia kerja yang sebenarnya diharapkan mampu beradaptasi dengan
cepat.
b. Bagi Institusi Pendidikan
1. Menjalin kerja sama antara perguruan tinggi dengan industri.
2. Mendapatkan bahan masukan tentang sistem pengajaran yang lebih
sesuai dengan lingkungan kerja yang sebenarnya.
3. Untuk meningkatkan kualitas dan pengalaman lulusan yang
dihasilkan.
c. Bagi Perusahaan
1. Membina hubungan yang baik dengan pihak institusi perguruan
tinggi dan mahasiswa.
2. Untuk merealisasikan partisipasi dunia usaha terhadap
pengembangan dunia pendidikan
5
1.5 Kerangka Pemecahan Masalah
Mulai
Identifikasi masalah
Penyesuaian toleransi
Tidak alignment yang sesuai
dengan standartnya, karena
pompa dipasang kembali
setelah direpair
Iya
Selesai
6
1.6 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan pada laporan kerja magang ini adalah sebagai berikut ;
Bab I Pendahuluan
Pada bab ini membahas tentang latar belakang peyesuaian toleransi
alignment yang sesuai dengan standart pompa pada high pressure
transfer pump unit 1A.1 Blok I Muara Karang, tujuan penulisan, manfaat
kerja magang, rumusan masalah atau batasan yang menjadi obyek
penelitian dan sistematika penulisan.
7
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
8
masyarakat, kuning juga melambangkan semangat yang menyala-nyala yang dimiliki
setiap insan yang berkarya diperusahaan ini.
Petir atau Kilat
Melambangkan tenaga listrik yang terkandung didalamnya sebagai produk jasa
utama yang dihasilkan yang dihasilkan oleh perusahaan. Selain petir juga
mengartikan kerja cepat dan tepat para insan dalam memberikan solusi terbaik bagi
para pelanggannya, warna yang merah berarti melambangkan kedewasaan PLN
sebagai perusahaan listrik pertama diindonesia dan kesinamisan gerak laju
perusahaan beserta tiap insan perusahaan serta keberanian dalam menghadapi
tantangan perkembangan jaman.
Tiga Gelombang
Memiliki arti gaya rambat energi listrik yang dialirkan oleh tiga bidang usaha utama
yang digeluti perusahaan yaitu pembangkitan, penyaluran, dan distribusi yang sering
sejalan dengan kerja keras para insan perusahaan guna memberikan layanan terbaik
bagi pelanggannya. Diberi warna biru untuk menampikkan kesan konstan seperti
halnya listrik yang tetap diperlukan dalam kehidupan manusia. Disamping itu biru
juga melambangkan keandalan yang memiliki insan perusahaan dalam memberikan
layanan terbaik bagi para pelanggannya.
9
Motto :
Dalam menjalankan bisnisnya PT. PJB menerapkan kaidah-kaidah
internasional yang berdasarkan pada tiga pilar strategis, yaitu asset
management sebagai core competence perusahaan (organization capital),
sistem menajemen SDM (human capital), dan teknologi informasi sebagai
business enabler ( inforkation capital readliness ). Tiga pilar strategis itu
dijabarkan dalam 10 sistem management resiko, menejement mutu ISO 9000,
menejemen lingkungan ISO 14000 dan K3 OHSAS 18000, menejemen good
corporate awad ant ( GCG ). Menejemen teknologi informasi , knowledge
management, menejemen SDM berbasis kompetensi, menejemen awadan
dan menejemen house keeping 5S diterapkan dengan prinsip :
Seiri ( Ringkas )
Membedakan antara yang diperlukan dan membuang yang tidak
diperlukan
Seito ( Rapi )
Menentukan tata letak yang tertata rapi sehingga selalu dapat
menemukan barang yang diperlukan
Seiso ( Resik )
Menghilangkan sampah, kotoran, dan barang asing untuk memperoleh
lingkungan dan tempat kerja yang bersih.
Seiketsu ( Rawat )
Memelihara barang dengan teratur, awad an bersih, juga dalam aspek
personal dan kaianya dengan polusi.
Shuitsuke ( Rajin )
Melakukan sesuatu yang benar sebagai kebiasaan ( disiplin ), mematuhi
dengan benar apa yang sudah diterapkan atau diatur, menjaga dan
menerapkan dengan sungguh-sungguh empat komponen 5S yang lain.
10
Budaya Perusahaan
Usaha strategi dan berisiko tinggi yang dijalankan PT Pembangkitan
Jawa Bali (PJB) menuntut tanggung jawab yang tinggi, yang harus tercemin
dalam setiap prilaku individu dan organisasi dalam menjalankan kegiatan
usaha seharihari. Rasa tanggung jawab tersebut diyakini sebagai kristalisasi
dari nilai-nilai budaya yang harus dimiliki setiap karyawan, yang berlaku
sekaligus sebagai identitas perusahaan (corporate identity), dimana salah satu
bentuknya adalah adanya keseragaman pola prilaku. Hal tersebut
menyebabkan budaya perusahaan menjadi hal yang sangat penting bagi
perusahaan.
11
2.1.2 Sejarah PT. Pembangkitan Jawa Bali dan UP Muara Karang
Sejarah PT. Pembangkitan Jawa Bali
Unit Pembangkitan Muara Karang merupakan salah satu unit pembangkit dari PT.
Pembangkitan Jawa Bali yang berperan utama dalam memenuhi kebutuhan listrik Ibukota
Jakarta, terutama daerah-daerah VVIP seperti Istana Presiden, Gedung MPR/DPR.
12
Gambar 2. 2 PT. PJB UP Muara Karang
Setiap tahun membangkitkan energi listrik rata-rata 7.900 GWh yang disalurkan
melalui Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi 500 kV dan Saluran Udara Tegangan
Tinggi 150 kV ke sistem interkoneksi Jawa Bali. Alamat Jl. Raya Pluit Utara Nomor 2A
Jakarta Utara 14450. PT PJB UP Muara Karang saat ini mengelola:
1. PLTGU Blok I dengan daya terpasang 3 GT x 106 MW dan 1 ST 180 MW,
menggunakan bahan bakar HSD dan gas.
2. PLTGU Blok II sebagai aset operator jasa O&M dengan daya terpasang 2 GT x
250 MW dan ST 3 x 70 MW menggunakan bahan bakar gas.
3. PLTU Blok 4&5 dengan daya terpasang 2 x 200 MW, menggunakan bahan bakar
MFO dan gas.
13
2.1.3 Struktur Organisasi UP Muara Karang
Berikut struktur organisasi PT PJB Unit Pembangkitan Muara Karang.
GENERAL MANAJER
Rahmat Azwin
Profesional/
Fungsional
Supervisor
SupervisorSenior
SeniorRendal
RendalHAR
HAR PLTGU Blok12
PLTGU Blok
Okwaldu Purba
Okwaldu Purba (PJS)
Ramdani
Supervisor Senior HAR(Spv.
MesinS) PLTGU Blok 1
1. AchmadAris
Ali (Engine)
Kurniawan
2. Yerson
3. Ebsan Simamora
4. Dwi Gilang
Supervisor
SupervisorSenior
SeniorHAR
HARListrik
ListrikPLTGU Blok12
PLTGU Blok
Helmy Nur Efendi Yusuf
I Gusti Putu Y
14
2.2 Proses Produksi UP Muara Karang
2.2.1 Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Gas
Starting motor crankling sebagai penggerak awal yang seporos dengan turbin
gas, generator, dan kompresor memutar poros sehingga kompresor menghisap udara
yang akan melewati air filter untuk disaring. Udara yang dikompresi tersebut
diperkecil volumenya dengan dikabutkan dan dicampur dengan bahan bakar melalui
nozzle pada ruang bakar (combuster). Dengan bantuan igniter, percikan api muncul
dan menimbulkan panas yang tinggi disertai naiknya tekanan serta menghasilkan
aliran gas panas. Aliran gas panas ini memutar turbin dan pada kecepatan putaran
tertentu (sekitar 60% putaran turbin) melepas operasi motor crankling. Saat mencapai
putaran nominal 3000 rpm, generator sudah mampu menghasilkan listrik.
15
sebagai bahan bakar utama turbin gas sudah diterapkan pada beberapa
pembangkit. Hal ini dikarenakan keunggulan gas alam sebagai bahan bakar yang
ramah lingkungan, murah, dan memiliki efisiensi yang lebih besar dibandingkan
dengan pemakaian minyak sebagai bahan bakar. Bahan bakar sendiri dialirkan
menggunakan pompa bahan bakar dari tangki menuju ruang bakar dengan
pengaturan debit supaya dapat dikontrol banyaknya.
16
Proses Pembangkitan Listrik Tenaga Uap
Pada PLTGU, bahan bakar yang digunakan untuk memanaskan air berasal dari
gas bekas (exhaust gas) yang masih bertemperatur tinggi. Gas bertemperatur tinggi
ini memanaskan air pada HRSG (Heat Recovery Steam Generator), dimana HRSG
memiliki fungsi yang sama seperti Boiler pada PLTU konvensional. Uap yang
dihasilkan dari HRSG digunakan untuk memutar turbin uap sehingga menggerakan
generator yang menghasilkan listrik. Uap sisa yang telah digunakan untuk memutar
turbin mengalir menuju kondensor untuk diembunkan menggunakan prinsip heat
exchanger sehingga uap bekas tadi menjadi air kondensat. Air ini dipompa ke
deaerator menggunakan Condensate Extraction Pump (CEP) untuk dihilangkan
kandungan udara dan Non Compressible Gas (NCG), kemudian dipompa menuju
drum menggunakan Boiler Feedwater Pump (BFP) untuk selanjutnya dipisahkan
berdasarkan massa jenisnya untuk dipanaskan kembali pada HRSG.
17
• Steam Turbine, berfungsi untuk mengubah energi energi potensiak uap yang
berasal dari HRSG menjadi energi kinetik dan kemudian energi kinetik ini
selanjutnya akan diubah menjadi energi mekanik dalam bentuk putaran poros
turbin.
• Kondenser, berfungsi mengkondensasikan uap hasil ekspansi turbin
menggunakan media air. Uap yang berasal dari turbin uap akan mengalir ke
kondenser akibat kondenser berada dalam kondisi vakum. Uap yang masih
bersuhu tinggi mengalir melalui tube dan air pendingin mengalir melalui tube
yang berbeda. terjadilah proses pertukaran panas yang mengubah uap panas sisa
tadi menjadi air kondensat yang ditampung pada hotwell.
• Deaerator, berfungsi menghilangkan kandungan udara pada air kondensat untuk
mencegah terjadinya kavitasi pada pipa menggunakan pemanasan air.
• Feedwater Pump, berfungsi memompakan air pengisi menuju HRSG.
Hidrogen Plant, berfungsi menguraikan air melalui proses elektrolisa arus tinggi
untuk menghasilkan gas H2 (Hidrogen) yang digunakan sebagai media pendingin
generator.
Chlorination Plant, berfungsi mengelektrolisa air laut supaya menghasilkan
NaOCl . NaOCl digunakan sebagai proteksi alat-alat dalam proses pengolahan air
terhadap biota-biota laut dikarenakan senyawa NaOCl bersifat memabukkan.
Desalination Plant, berfungsi mengolah air laut menjadi air tawar dengan proses
distilasi. Media panas yang digunakan diambil dari LP heater dan HP heater HRSG. Air
yang telah melalui proses distilasi disebut dengan service water.
Demineralisation Plant, berfungsi menghilangkan kadar mineral pada air yang
akan masuk menuju HRSG. Kadar mineral yang tinggi pada air pengisi HRSG dapat
menyebabkan korosi pada tube-tube HRSG sehingga mengurangi efisiensi maupun
keandalan unit.
18
Auxiliary Boiler, berfungsi sebagai pemanas air bantu yang uapnya akan digunakan
untuk proses desalination plant apabila HRSG tidak berfungsi dalam menyediakan panas
bagi proses desalination plant.
Combined Cycle
Berbeda dengan Open cycle, combine cycle menggunakan kembali exhaust gas
bersuhu tinggi dari turbin gas untuk digunakan sebagai bahan bakar pemanas air pada
HRSG sehingga pemanfaatan energi dari gas lebih maksimal. Gas yang sudah
digunakan untuk memanaskan air kemudian dikeluarkan melalui stack di atas HRSG.
19
BAB III
PENEMPATAN
Berikut ini merupakan waktu dan tempat kerja magang yang dilakukan oleh
penulis :
20
Tabel 3. 1 Uraian Kegiatan Selama Magang
• Studi literatur di
perpustakaan UP
Selasa / 13 Muara Karang
2. Februari • Membaca berbagai
2018 referensi laporan
magang
• Studi literatur di
perpustakaan
Rabu / 14
• Menemani Pak Amar
3. Februari
mencari diktat untuk
2018
bahan perkuliahan
21
No. Hari/Tanggal Uraian Kegiatan Foto Kegiatan
• Dibagian produksi,
belajar SOP start up
dan diskusi dengan
operator monitor
Selasa / 20 terkait dengan start up
7. Februari dan shut down
2018
• Dibagian produksi,
berdiskusi dengan
operator monitor
Rabu / 21
mengenai berbagai
8. Februari
parameter yang
2018
ditunjukkan di
monitor
• Melihat operator
yang sibuk
dengan
Kamis / 22
performance test
9. Februari
yang dilakukan
2018
untuk combine
cylce
Jum’at / 23 • Izin
10. Februari
2018
• izin pengumpulan
Senin / 26 surat penyetaraan dan
11. Februari pengajuan dosen
2018 pembimbing
22
No. Hari/Tanggal Uraian Kegiatan Foto Kegiatan
• saya dipindahkan
kebagian
pemeliharaan mesin
• kebetulan hari
hujan, adi jam pagi
hari tidak ada kerja
• jam siang hari
membantu
Rabu / 28 mengganti gear
13. Februari pompa yang ada di
2018 desal, karena
memang sudah
rusak dan harus
diganti
• dilanjut dengan
latihan mengelas
karena memang
tidak ada pekerjaan
lagi
Preventive Maintenance
membantu
memperbaiki screen
yang ada di water intake
Kamis / 1 dan mengganti filter
14.
Maret 2018 karena memang sudah
tidak bisa diperbaiki
lagi
Preventive maintenance
ikut membantu
alignment high pressure
transfer pump unit 1A.1
Blok I
Jum’at / 2
15.
Maret 2018
23
No. Hari/Tanggal Uraian Kegiatan Foto Kegiatan
• Preventive
Maintenance
membantu alignment
high pressure transfer
Senin / 5 pump, karena
16. Februari alignment sebelumnya
2018 masih kurang tepat
untuk sesuai dengan
toleransinya
• Preventive
Maintenance
membantu mencatat
kondisi berbagai
komponen (WO rutin)
• mambantu alignment
low pressure transfer
Selasa / 6
pump unit 1.1
17. Februari
2018
mambantu alignment
low pressure transfer
pump unit 1.1
Rabu / 7
18. Februari
2018
• Membantu alignment
condensate circulate
Kamis / 8 pump 3D1
19. Februari
2018
• Mambantu
memindahkan safty
Jum’at / 9 valve yang setelah
20.
Maret 2018 direpair ke gudang
24
No. Hari/Tanggal Uraian Kegiatan Foto Kegiatan
• Preventive maintenance
menambah pipa injeksi
hipoclorit di water
intake
• Melihat performance
test pada lp
circulation pump
yang dulu sudah di
alignment
Senin / 12 • Berdikusi tentang
21. keperluan alignment
Maret 2018
• Corrective
maintenance
Membongkar
centrifugal pump
karena memang sudah
jelek performancenya
Selasa / 13
22.
Maret 2018
• Corrective
maintenance
Membersihkan pompa
centrifugal kemaren
yang sudah dibongkar
• Preventive
Rabu / 14 Maintenance
23.
Maret 2018 pengecekan impiler
yang sudah direpair
25
No. Hari/Tanggal Uraian Kegiatan Foto Kegiatan
• Preventive
maintenance yaitu
mengecek lapran
kebocoran pipa bahan
bakar
• Coorective
Kamis / 15 maintenance yaitu
24. mencek kebocoran
Maret 2018
pompa yang sudah
dibongkar dan
diassembly lagi
• Corrective maintenance
mengganti inject valve
Jumat/16 HSD pada combustion
25 chamber, karena
Maret 2018
mengalami kebocoran
• Preventive
Maintenance,
membongkar screen
Senin / 19 wash pump
26
Maret 2018
• Preventive
Maintenance, yaitu
Selasa / 20 mengukur diflectio
27
Maret 2018 pada shaft screnn wash
pump dengan alat ukur
dial
• Preventive maintenance
membersihkan
Rabu/21 magnetic filter,
28 pemberian grees rotor
Maret 2018
fan pada radiator
26
No. Hari/Tanggal Uraian Kegiatan Foto Kegiatan
• Preventive
Maintenance,
membersihkan tube
bersirip pada radiator
dengan waterspray
• Corrective
Kamis / 22 maintenance,
29
Maret 2018 mengganti oil filter
pada high pressure
transfer pump 1.3 A2
27
No. Hari/Tanggal Uraian Kegiatan Foto Kegiatan
• Corrective
maintenance,
mengganti filter main
lube oil gas turbin
Selasa / 3
37
April 2018
• Preventive
Maintenance, yaitu
membersihkan
magnetic filter pada
low presre transfer
pump, dan low pressure
Rabu / 4
38 circulate pump
April 2018
• Prevetive
maintenannce,
mengecek kondisi mech
seal pada pompa
condensate circulate
pump
Kamis / 5 •
39
April 2018
Jumat / 6 •
40
April 2018
• Membongkar check
valve, karena
mengalamim problem
Senin / 9
41
April 2018
• Corrective
maintenance,
Selasa / 10 mengganti valve pada
42 buker HSD, karena
April 2018
sudah rusak akibat
korosi dan banyaknya
28
No. Hari/Tanggal Uraian Kegiatan Foto Kegiatan
crack di sekitaran
flangenya
• Mencari spesifikasi
Rabu / 11 komponen utuk
43
April 2018 keperluan skripsi di
perpustakaan seharian
• Preventive
maintenance,
membuang air bekas
Kamis / 12
44 pemakaian (sumur
April 2018
netralising) dengan
menyalakan pompa
basin
• Corecctive
maintenance,
mengganti check valve
Jumat / 13
45 udara untuk keperluan
April 2018
instrumen pengukuran
29
No. Hari/Tanggal Uraian Kegiatan Foto Kegiatan
Jumat / 20 • Konsulatsi dosen
50
April 2018 pembimbing
• Preventive
maintenance, mengecek
kualitas semprotan dari
nozzle bahan bakar
untuk combustion
Senin / 23 chamber
51
April 2018
• Membongkar nozzle
yang problem dan
assembly lagi
• Membantu membuat
pipe line bahan bakar
Selasa / 24
52
April 2018
• Predictive maintenance,
yaitu membuat line
baru untuk saluran
bahan bakar
Rabu/25
53
April 2018
30
No. Hari/Tanggal Uraian Kegiatan Foto Kegiatan
• Izin motor mogok
Jumat/ 27
55 karena tangki motor
April 2018
bocor
• Tidak ada kerjaan,
karena banyak teknisi
yang tidak masuk
karena dihari selsanya
Senin / 30
56 libur, jadi saya
April 2018
memutuskan untuk
membaca dan mencari
data untuk keperluan
laporan
Selasa / 1 • Libur tanggal merah
57
Mei 2018
• Ikut mengecek quality
control untuk coating
sisi inlet condensor,
sebab sisi inlet sudah
mengalami beberapa
Rabu / 2 Mei
57 metal loss pada line sisi
2018
dalamnya
31
No. Hari/Tanggal Uraian Kegiatan Foto Kegiatan
• Predictive
Maintenance, membuat
line untuk pengisian
HSD dari kapal
tongkang menuju HSD
tank
Senin / 7
60
Mei 2018
• Predictive
Maintenance, membuat
line untuk pengisian
HSD dari kapal
tongkang menuju HSD
tank
Selasa / 8
61
Mei 2018
32
No. Hari/Tanggal Uraian Kegiatan Foto Kegiatan
• Predictive
Maintenance,
Rabu / 9 Mei memasang valve pada
62
2018 line pengisian HSD dari
kapal tongkang menuju
HSD tank
Kamis / 10 • Libur Tanggal Merah
63
Mei 2018
• Quality control
condensor line sisi
inlet, mengecek sejauh
mana sudah
dibersihkannya biota
laut yang menenempel
(kerang) pada pipa, lalu
mengecek sudah
sebersih apa level
lumpur yang sudah
dibersihkan untuk
persiapan combine
Jumat / 11 cycle
64
Mei 2018
33
BAB IV
KONSEP TEORI DAN PENERAPAN
1. Pompa Piston
Prinsip kerja dari pompa ini adalah sebagai berikut: berputarnya selubung putar
akan menyebabkan piston bergerak naik-turun sesuai dengan ujung piston di atas
34
piring dakian. Fluida terisap ke dalam silinder dan kemudian ditukar ke saluran
buang akibat gerakan turun-naiknya piston. Bertemunya rongga silindris piston
pada selubung putar dengan saluran isap dan tekan yang terdapat pada alat
berkatup. Pompa ini diproduksi untuk memenuhi kebutuhan head yang sangat
tinggi dengan kapasitas aliran rendah. Dalam aplikasinya pompa piston banyak
digunakan untuk keperluan pemenuhan tenaga hidrolik pesawat angkat.
Prinsip kerjanya seperti pada gambar 4.1, adalah berputarnya dua buah roda gigi
berpasangan yang terletak antara rumah pompa dan menghisap serta menekan
fluida yang mengisi ruangan antar roda gigi (yang dibatasi oleh gigi dan rumah
pompa) ditekan ke sisi buang akibat terisinya ruang anatara roda gigi
pasangannya. Pompa ini biasanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan head
tinggi dengan kapasitas aliran sangat rendah. Dalam aplikasinya, pompa ini
digunakan untuk pelumas.
Gambar 4. 1 Pompa Roda Gigi Sumber: Edward, Hick. Teknologi Pemakaian Pompa. Erlangga.1996. hal 26
3. Pompa Torak
Prinsip kerjanya adalah torak melakukan gerakan isap terbuka dan katup tekan
tertutup seperti yang ditunjukan pada gambar 4.2 dibawah. Ketika pada saat torak
mulai melakukan gerakan tekan, katup isap tertutup dan katup tekan terbuka.
Kemudian fluida yang tadinya terisap dibuang pada katup tekan. Pompa ini biasa
35
digunakan untuk memenuhi head tinggi dengan kapasitas rendah. Dalam
aplikasinya pompa torak banyak digunakan untuk pemenuhan tenaga hidrolik.
Gambar 4. 2 Skema Pompa Torak Sumber: Edward, Hick. Teknologi Pemakaian Pompa. Erlangga.1996.
hal 32
b. Dynamic Pump
Pompa dinamik adalah pompa yang ruang kerjanya tidak berubah selama pompa
bekerja. Pompa ini memiliki elemen utama sebuah rotor dengan satu impeller
yang berputar dengan kecepatan tinggi. Fluida masuk dipercepat oleh impeller
yang menaikkan kecepatan absolut fluida maupun tekanannya dan melemparkan
aliran melalui volut. Yang tergolong pompa dinamik antara lain:
1. Pompa Aksial
Prinsip kerja pompa ini adalah sebagai berikut: berputarnya impeller akan
mengisap fluida yang akan dipompakan dan menekannya ke sisi tekan dalam arah
aksial (tegak lurus) seperti yang diperlihatkan gambar 4.3 . Pompa aksial biasana
diproduksi untuk kebutuhan head rendah dengan kapasitas aliran yang besar.
Dalam aplikasinya pompa jenis ini banyak digunakan untuk irigasi.
36
Gambar 4. 3 Skema Pompa Aksial Sumber: Sularso, Tahara; Pompa dan Kompresor; Pradya
Paramitha.2000.hal 76
2. Pompa Sentrifugal
Pompa ini terdiri dari satu atau lebih impeller yang dilengkapi dengan sudu-sudu
pada poros seperti pada gambar 4.1 dibawaah ini, yang berputar dan diselubungi
chasing. Fluida diisap pompa melalui sisi isap akibat berputarnya impeller yang
menghasilkan tekanan vakum. Pada sisi isap selanjutnya fluida yang telah terisap
kemudian terlempar ke luar impeller akibat gaya sentrifugal yang dimiliki oleh
fluida.
Gambar 4. 4 Pompa Sentrifugal dengan Isapan Ujung Sumber: Sularso, Tahara; Pompa dan Kompresor;
Pradya Paramitha.2000.hal 132
37
Klasifikasi Pompa Sentrifugal:
a. Pompa Volut Aliran yang keluar dari impeller pompa volut ditampung dalam
volut, yang selanjutnya akan dialirkan melalui nozzle untuk keluar. Seperti pada
gambar 4.5.
Gambar 4. 5 Skema Pompa Volut Sumber: Sularso, Tahara; Pompa dan Kompresor; Pradya
Paramitha.2000.hal 244
Gambar 4. 6 Skema Pompa Difusser Sumber: Fritz, Dietzel. Turbin, Pompa, dan Kompresor.1990. hal
244
38
c. Pompa Hydraulic Ramp Adalah pompa yang tidak menggunakan energi
listrik/bahan bakar untuk bekerja. Bekerja dengan sistem pemanfaatan tekanan
dinamik atau gaya air yang timbul karena adanya aliran air dari sumber air ke
pompa, gaya tersebut digunakan untuk menggerakkan katup yang bekerja dengan
frekuensi tinggi, sehingga diperoleh gaya besar untuk mendorong air ke atas.
Salah satu pompa yang terdapat di PLTGU Muara Karang adalah High pressure
Transfer Pump (HPTP) seperti pada gambar 4.7, yang merupakan jenis pompa
sentrifugal multi stage untuk memompakan air dari LP drum menuju ke HP drum.
HPTP merupakan penyuplai utama untuk HP drum dandapat menyuplai
kebutuhan air dengan debit 236,68 m3/s dan mampu menyuplai air pada
ketinggian sekitar 20 m.
39
Gambar 4. 8 Gambar Teknik HPTP dari sisi luar
40
Gambar 4. 10 Sistem Piping HPTP
Jika terjadi kendala misalignment pada pompa HPTP maka kinerja HPTP tidak
akan maksimal dan supply kebutuhan air HP drum tidak akan terpenuhi. Untuk
menjaga kinerja pompa tetap optimal maka perlu dilakukannya kegiatan
pemeliharaan dan pengecekan pada pompa agar komponen-komponen pada
pompa tetap terjaga dengan baik.
41
berikut menunjukkan dua poros yang sejajar satu sama lain tetapi tidak co-linear.
Secara teoritis, offset diukur di tengah sambungan.
42
Gambar 4. 13 Mengukur Offset dengan Penggaris (Rizqi Achsany , 2015)
Dengan metode penggaris dan feeler gauge, offset diukur dengan menggunakan
penggaris dan penggaris diletakkan seperti pada gamber di atas.
Pengukuran Angular Misalignment dengan menggunakan feeler gauge
ditunjukkan pada gambar 4.14, taper gauge dan caliper dsb. Celah perbedaan di
antara dua titik 180 derajat jauhnya digunakan untuk memutuskan arah dan jumlah
dari relative slope di antara poros.
Feeler Gauge dapat digunakan untuk mengukur axial gap seerti pada langkah
gambar 4.15:
Gambar 4. 15 Mengukur Axial Gap dengan Feeler Gauge. Sumber: (Rizqi Achsany,2015)
43
Micrometer dapat digunakan untuk mengukur pitch atau angular
missalignment pada poros dengan cara pada gambar 4.16:
44
Gambar 4. 17 rim & face (Rizqi Achsany,2015)
45
c. Ketelitian tinggi
d. Penghitungan otomatis
e. Laporan pengukuran otomatis tercatat
1. Diffuser
Pada keliling luar impeler dipasang sudu diffuser sebagai pengganti rumah
keong. Baling-baling pengarah yang tetap mengelilingi runner atau impeller pada
pompa jenis diffuser. Laluan-laluan yang berangsur-angsur mengembang ini akan
mengubah arah aliran cairan dan mengkonversikannya menjadi tinggi-tekan
tekanan (pressure head).
Gambar 4. 19 Diffuser
46
tekanan yang lebih rendah. Sisi keluaranan (discharge) dapat mengalirkan air
karena dianggap sisi yang memiliki tekanan rendah
3. Shaft Seal
Pengunci poros untuk HPTP menggunakan mechanical seal. Mechanical seal
sangat rentan dengan kebocoran terhadap aliran sistem pendinginan. Maka dari
itu mechanical seal harus terus tersirkulasi dan media pendingin harus bersih
dari pengotor agar tidak menimbulkan kerusakan dari dalam
4. Bearing
Bearing digunakan untuk menahan suatu shaft dari gaya aksial dan radial. Selain
itu juga digunakan untuk mengurangi gaya gesek yang terjadi saat shaft
melakukan putaran. Bearing yang dipakai untuk pompa sentri fugal yang ada di
disini menggunakan bearing tipe trust bearing. Trust bearing didesain khusus
yaitu hanya untuk menahan gaya aksial yang terjadi pada shaft.
5. Motor Pompa
Motor pompa ini juga berperan penting dalam kerja pompa. Pada dasarnya motor
pompa ini adalah sebagai penggerak utama pompa. Dimana, poros dari motor ini
disambungkan langsung dengan poros impeller pompa, sehingga putaran motor
pompa dapat dimanfaatkan langsung untuk memutar impeller pompa
47
6. Kopling
Digunakan untuk menghubungkan anatara poros motor dengan poros pompa.
Agar putaran yang terjadi pada poros motor dapat disalurkan ke poros pompa
supaya impeler berputar dan mentransfer fluida kerja. Tipe kopling yang dipakai
disini yaitu kopling fleksibel
7. Sistem Pelumasan
Peralatan bantu high pressure transfer pump selain terdiri dari peralatan yang
berbentuk komponen juga terdapat peralatan bantu berupa suatu siklus atau sirkit
yang disebut sistem. Adapun sistem tersebut yaitu:
Dengan cara kerja alat ukur Dial Gauge yang berbeda-beda setiap bagian yaitu:
a. Bagian dudukan, yang merupakan bagian dudukan bagi alat ukur dial yang
seperti box yang dapat menempel dengan gaya magnet didalam box tersebut,
48
box tersebut dilengkapi dengan switch yang dapat menghidupkan dan
mematikan gaya magnet tersebut pada saat digunakan.
b. Bagian engsel, pada bagian ini memiliki dua fungsi yaitu sebagai pengunci
poros dial gauge dan juga sebagai penghubung yang dapat memutar bagian
poros satu dengan yang lain.
c. Bagian parameter, pada bagian ini merupakan bagian inti dari alat ukur dial
gauge. Dimana, alat ukur ini dapat mengukur ketidak sejajaran antara
permukaan bidang satu dengan bisang yang lain dengan cara penentuan
putaran jarumnya. Jarum dial gauge ini dapat berputar secara fleksibel searah
jarum jam ataupun berlawanan jarum jam. Ketika jarum dial gauge berputar
searah jarum jam itu berarti menunjukan nilai positif namun apabila jarum dial
gauge berputar berlawanan arah jarum jam maka menunjukan nilai negative.
49
5. Buka dan tutup katub apabila ada kebocoran
6. Buka dan tutu
c. Shut – down
1. Menurut sirkulasi balik otomatis check valve yang terpasang di bagian discharge,
shut down pompa pada bagian keluaran dapat dilakukan dalam keadaan tetap
terbuka bila kasusnya off untuk waktu yang singkat. Untuk kasus off lama ,
50
perbaikan, tidak terpasangnya sirkulasi balik check valve, ini sangat penting untuk
menutup katub pada sisi keluaran
2. Matikan motor listrik
3. Matikan sistem suplay oli sekitat 15 menit, setelah motor listrik dimatikan
4. Matikan sistem air pendingin ketika pompa sudah dalam keadaan temperatur
normal
Pengecekan Mingguan
a. Pompa
Periksa kebocoran mekanikal seal ( mak 20 L / jam )
Periksa Level Pelumas, Tambah bila level kurang
Periksa baut – baut casing impeller. Kencangkan bila ada yang kurang
rapat
Periksa kebersihan pompa
Catat tekanan discharge pompa (normal 120 Bar)
Pastikan laju aliran air pendingin di flow indicator
Catat tekanan discharge balancing (max +,2 bar dari pressure inlet)
Periksa kondisi safety valve
b. Filter Pelumas
Periksa tekanan pelumas
Periksa differen pressure, apabila indikator merah, bersihkan filter
Periksa kebocoran pada casing filter
51
Periksa kebocoran pada valve
Periksa Grease, tambah bila perlu
Indikasi
Penyebab Diskusi Keterangan
Kerusakan
Material
Lifetime Sebelumnya telah dilakukan pembongkaran Bukan
untuk pembersihan dan penggantian faktor
komponen yang sudah harus diganti. penyebab
52
Spesifikasi Komponen High Pressure Transfer Pump Bukan
sudah sesuai spesifikasi pada manual book. faktor
penyebab
Metode
No Preventive Terdapat jadwal rutin PM Pemeliharaan Bukan
Maintenance Mesin PLTGU Muara Karang (WO PM faktor
terlampir) penyebab
Kesalahan Bukan
Operator mengoperasikan High Pressure
Operasi faktor
Transfer Pump sesuai Instruksi Kerja.
penyebab
Tidak Ada SOP Bukan
Terdapat SOP untuk mengoperasikan High
faktor
Pressure Transfer Pump.
penyebab
Tidak Ada Terdapat manual book High Pressure Bukan
Manual Book Transfer Pump dari pabrikan. faktor
penyebab
Lingkungan
Kotor Lingkungan di sekitar High Pressure Transfer Bukan
Pump bersih dan diperhatikan kebersihannya faktor
saat PM. penyebab
Korosif High Pressure Transfer Pump selalu dilapisi Bukan
cat anti karat. faktor
penyebab
Mesin
Misalignment Penyimpangan poros pompa terhadap poros Indikasi
motor sedikit melebihi batas toleransi . kerusakan
Sehingga bearing mendapat gesekan berlebih berlanjut
Kerusakan Bukan
Bearing Tidak ada bearing yang rusak factor
penyebab
53
Dari analisa fish bone di atas, dapat dikerucutkan lagi untuk mengetahui penyebab
misalignment yang menjadi indikasi utama penyebab vibrasi dan temperature abnormal
yang ditunjukkan tabel 4.28,
Diduga
Diskusi Keterangan
Penyebab
Mesin
Rusaknya shim plate akibat termakan usia,
Masalah Shim
kondisi lingkungan yang mengakibatkan
Plate Penyebab
perubahan pada shim baik itu bentuknya
atupun posisinya
Misalignment terjadi karena shim plate yang rusak. Hal ini dibuktikan dengan
terdapat perubahan pada ketebalan pada shim plate ketika diukur dengan millimeter
scrub. Misalignment terdapat pada sisi motor pompa sehingga harus dilakukan alignment.
Tabel 4. 3 Spesifikasi Unit Pompa High Pressure Transfer Pump 1.1A PLTGU Muara Karang
54
Pump Input (Kw) 842 + 8
Motor Input (kw) 900
55
Shaft sleeve 1.4057 X 22 CrNi 17 2
1.4027/ 1. 4138wnt G =
Balancing device
X20Cr14/G- X 120 Cr...
0.6025/0,7040 GG 25 /
Bear. Frame /housing
GGG 40
H75S2G115/ AQ1EGG –
Mech seal
or Equal
4.2.1 Instruksi Kerja Alignment High Pressure Transfer Pump PLTGU Muara
Karang
Alignment yang dimaksud adalah melakukan koreksi terhadap adanya ketidak
sebarisan (miss – alignment) secara manual antara poros penggerak dan poros yang
digerakkan, srhingga didapat suatu kesebarisan yang memenuhi persyaratan dari
kedua poros tersebut. Maka tahapan pengerjaan yang harus dilakukan yaitu :
56
8. Pasang dial gauge pada kopling, perhatikan pemasangan dengan mencari
letak jalur pada jarum dial dari permukaan yang tidak rata. Putar kopling
dan amati perputaran jarum Dial gauge, berapa deviasi yang terjadi dan
lakukan alignment
9. Kendorkan pondasi dengan menggunakan kunci pas ukuran 46, dan
tambahkan pipa untuk panjang dari kunci pas bila masih berat untuk
mengendorkan pondasinya
10. Lakukan pergeseran pada rumah motor dengan memutar mur
menggunakan kunci pas ukuran 30. Mur ini menjadi satu dengan baut
yang sudah ditanan dengan dilas
11. Amati kedudukan dari 4 pondasinya, apakah terjadi soft foot atau tidak
12. Lakukan penambahan atau pengurangan shim/plate untuk menambah
atau menurunkan kedudukan dari rumah motor. Untuk mengurangi dan
menambah shims/plate gunakan pompa hidrolik untuk mengangkat
rumah motor agar memberikan ruang yang tersedia untuk menambah
atau mengambil shims/plate
13. Untuk mengambil shim/plate gunakan tank jepit dan perhatikan jangan
sampai bengkok sim/platenya
14. Bila alignment sudah selesai, kencangkan mur pada pondasi dengan
menggunakan kunci pas 40. kencangkan dengan persilangan terhadap
sisi yang dikencangkan, sambil melihat dial untuk perubahan saat
dikencangkan untuk disesuaikan dengan persilangannya, lalu pasang
kopling dengan menggunakan kunci pas ukuran 24
15. Pasang lagi name plate sekaligus melindungi kopling dari kotoran
lingkungan
16. Bersihkan lingkungan HPTP
17. Tutup lagi casing pada rumah motor lalu tutup celah dengan krim sealant
18. Kemas lagi segala perlengkapan dan bersihkan tools
Hasil Alignment sesuai, Informasi operator untuk running test dan pengujian
hasil Alignment
57
4.2.2 Proses Alignment Pompa High Pressure Transfer Pump
High pressure transfer pump merupakan jenis pompa sentrifugal multi stage
yang berada pada PLTGU Cilegon. Pompa ini berfungsi untuk mengalirkan air dari
hotwell menuju ke HP drum yang kemudian air yang ada di HP drum ini dipakai untuk
air kerja yang masuk didalam Heat Recovery Steam Generation (HRSG). Alignment
pompa high pressure transfer pump adalah sebuah proses perawatan untuk
pensejajaran antara komponen pompa khususnya poros pompa dan poros motor
penggerak yang dilakukan untuk menjaga antar setiap permukaan poros yang
berdampak kepada getaran yang ditimbulkan oleh pompa high pressure transfer pump
sehingga ketika pompa high pressure transfer pump beroperasi tidak terjadi getaran
berlebih yang dapat menimbulkan kerusakan pada komponen yang ada pada pompa
dan motor pompa tersebut. Tetapi dalam kenyataannya pengertian lurus tidak bisa
didapatkan 100% sehingga harus diberikan toleransi kurang dari 0,05 mm. Pada proses
Alignment kali ini yang dilakukan adalah alignment poros pompa dengan poros motor
yang dihubungkan dengan coupling menggunakan alat ukur dial gauge. Coupling
merupakan poros penghubung antar kedua poros pompa dan poros motor. Untuk high
pressure transfer pump 1. A1 telah dilakukannya kegiatan Corrective Maintenance
dengan penggantian impeller pada pompa, maka alignment harus dilakukan agar
pompa dapat diopersikan seperti normalnya. Alignment tidak bisa diabaikan,
mengingat dampak yang ditimbulkan sangat parah dan merugikan perusahaan.
Adapun peralatan yang dibutuhkan adalah:
58
A. Langkah Awal Pengukuran Gap Sebelum Alignment:
1. Setelah pengukuran jarak sudah selesai. Siapkan alat ukur dial gauge yang sudah
dirangkai sedemikian rupa agar bisa langsung digunakan
2. Pasangkan dudukan dial gauge pada permukaan poros pompa dengan jarum
indikatornya pada permukaan poros motor pompa
3. Ketika posisi dial gauge sudah siap, maka lakukan reset pada indikatornya
sehingga menunjukkan tepat diangka 0 pada posisi atas (angka 12 pada jam)
59
Gambar 4. 23 Reset Dial Gauge
60
5. Setelah pengambilan data gaya aksial, maka mengukur gaya radial. Lakukan
pengukuran selanjutnya dengan cara yang hampir sama yaitu dengan pengambilan
sampel 4 titik namun dengan posisi yang berbeda Titik awal pengukuran harus
disesuaikan dengan sudut di titik 1800 nya. Pengukuran untuk mengukur nial
radial yang dilihat yaitu dial indikator yang jarumnya menempel pada permukaan
poros disisi luar atau jarum yang arahnya vertikal
6. Dalam setiap nilai pengukuran yang didapat merupakan nilai yang diterima untuk
diperhitungkan proses alignmentnya. Setiap penujukkan jarum ukur yang besar
nilai setiap garisnya 1/100 mm
61
Gambar 4. 26 Proses pengangkatan casing motor untuk memasukkan sims/plat
8. Kalau dirasa penambahan shims/plat sudah cukup, maka lakukan pergeseran pada
rumah motor untuk penyesuaian alignment yang diinginkan. Karena rumah motor
disini sangat bear, teknisi melakukannya dengan pendorong mur yang ditanam
dengan cara dilas. Jadi satu orang memutar mur dengan kunci pas dan satunya lagi
memberi aba – aba sambil melihat dial indikator
Gambar 4. 27 Pembuatan pendorong casing dengan mengelas mur sebagai tempat masuk baut pendorong
9. Kencangkan mur pendorong tapi hanya sebatas nempel atau span pada rumah
motor motor, lakukan proses aligment kembali untuk memastikan tidak terjadi
perubahan posisi
10. Lakukan pengecekan berulang hingga mendapatkan hasil yang sesuai standart.
11. Lakukan pengencangan fondasi pada rumah motor serapat mungkin agar tidak
terjadi perubahan lagi untuk pengukuran alignment saat pompa digunakan.
62
4.2.3 Pengolahan Data Proses Alignment
Pada proses alignment dilakukan 2 kali proses, proses pertama ketika setelah
pelepasan coupling/belt-pulley pengukuran awal ini dilakukan dengan tujuan untuk
mengetahui data awal perubahan, proses kedua setelah dilakukan pengaturan posisi shim
plate/plate yang sudah diketahui tingkat ketebalan yang diperlukan untuk mensejajarkan
ulang poros pompa dengan menambah atau mengurangi shim plate. Hasil perhitungan
alignment :
Dial indicator dipasang pada sisi yang dialignment dan ikut berputar.
Pengambilan data setiap posisi 90 dengan titik awal sisi atas dan nilai
penyimpangan dianggap nol.
Titik atas (T), Titik bawah (B), Titik kanan (R), Titik kiri (L), Diameter kopling
(D), Jarak dudukan terdekat dengan kopling (L1), Jarak dudukan terjauh pada
kopling (L2)
220
1130
570
0,18
63
,
AV1 = 1= 1130 = −0,9245 mm
Hasilnya (-), berarti kurang, sehingga shim perlu dikurangi setebal 0,9245 mm untuk
sisi bantalan yang belakang, karena shim plate tidak ada ukuran setepat dengan
kebutuhan, maka shim plate yang diambil yang sudah terpasang sebesar 0,9
-0,02
0,12
, ,
AH1 = 1= 1130 = −0,719 mm.
Hasilnya (-), berarti sisi belakang digeser sejauh 0,719 mm ke arah berlawanan arah
jarum jam.
64
Pandangan samping
0,3
220
1130 570
,
RV = = = 0,15
14
, ,
RV = = = 0,095
Karena hasilnya (+), maka poros digeser ke kiri sejauh 0,095 mm.
65
PT PEMBANGKITAN JAWA BALI No.Dokumen :
PJB INTEGRATED MANAGEMENT SYSTEM Tanggal Terbit :
INSTRUKSI KERJA Halaman :
Pemeliharaan Korektif Alignment High Pressure
Transfer Pump Revisi : 00
Before After
0 0
5 Radial 14 -6 Radial -4
Alignment High
30 8
Pressure Transfer Pump
1.1A 0 0
-2 Aksial 12 2 Aksial 1
8 3
66
4.3 Analisa
Berdasarkan dasar teori bab. 4.1.1, high pressure transfer pump (HPTP) merupakan
alat yang digunakan untuk memindahkan cairan (fluida) dari LP drum ke HP drum,
dengan ketinggian sekitar 20 meter dari pompa menuju HP drum. HPTP merupakan
jenis pompa sentrifugal multi stage. Jumlah impeler yang digunakan jumlahnya ada
6 jadi ada 7 stage untuk menciptakan tekanan yang besar. Untuk menjaga keoptimalan
kerja dari HPTP maka perlu diperhatikannya segala kendala yang dapat menghambat
kinerja dari pengoptimalan HPTP. Salah satu dari kendala yang dapat menurunkan
performa HPTP ialah missalignment antara poros pompa dengan poros motor.
Banyak sekali dampak yang akan diakibatkan gara – gara misslaignment, misalnya
kopling menjadi panas, terjadinya kelelahan pada elemen kopling, kerusakan pada
bantalan, penyebab timbulnya vibrasi, dll. Dari timbulnya kerusakan yang
diakibatkan ini akan dapat menimbulkan merembetnya kerusakan untuk masalah lain.
Maka dari itu untuk mencegah timbulnya kerusakan yang fatal maka perlu
diperhatikannya alignment yang benar, sesuai dengan standart toleransinya. Proses
alignment juga harus diperhatikan agar dapat menghasilkan alignment yang bagus
dengan durasi alignment yang sesuai dengan waktu yang seharusnya. Peralatan utama
alignment dengan metode dial indicator yaitu dial gauge. Hasil alignment yang bagus
menurut wawancara dari pihak teknisi yang berpengalaman yaitu kisaran angka
maksimum yang diperbolehkan tidak lebih dari 10 µcm . Semakin mendekati 0
(kosong) maka semakin bagus. Alignment yang bagus, menghasilkan vibrasi yang
bagus yang aman untuk peralatan saat beroperasi
67
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
68
DAFTAR PUSTAKA
69