(a)
(b)
Gambar 3.55 (a) Alur pembakaran pada sistem turbin gas ; (b) Siklus Brayton ideal
Gambar 3.56 (a) Siklus tertutup PLTU ; (b) Siklus Rankine ideal
Energi
kimia
(bahan
bakar)
Energi
panas
(gas
tekanan
dan
temperatur
tinggi)
Energi
mekanik
(turbin gas)
Energi
listrik
(generator)
Energi
Energi
mekanik
panas
(turbin uap)
(uap
Gambar 3.57tekanan
Skema proses konversi energi pada PLTGU
dan
temperatur
Proses produksi dimulai dengan pengoperasian unit PLTG dimana dimulai proses start up
tinggi)
Energi
panas
(gas buang)
3. Gas hasil pembakaran bahan bakar pada ruang bakar akan memiliki energi dalam
bentuk tekanan dan temperatur yang sangat tinggi. Energi inilah yang digunakan untuk
memutar turbin gas. Pembakaran yang terus menerus akan menghasilkan energi
keluaran semakin meningkat akibatnya putaran turbin akan naik. Hingga mencapai
putaran 2850 rpm strating unit akan berhenti beroperasi karena pada putaran itu sistem
trasnmisi pada starting unit yang dikopel dengan generator, kompresor dan turbin akan
lepas.
4. Pada putaran 2850 rpm sistem PLTG sudah mampu aktif tanpa harus dibantu dengan
starting unit. Kenaikan putaran akibat pembakaran hingga putaran turbin mencapai 3000
rpm akan mulai menghasilkan listrik pada generator.
5. Dengan putaran konstan 3000 rpm, generator menghasilkan listrik dan disalurkan
menuju daerah pendistribusian.
Proses pada PLTGU dilanjutkan dengan proses pada unit PLTU, yaitu:
1. Proses pada unit PLTU dimulai dari gas buang dari turbin gas yang masih memiliki
energi panas dengan temperatur yang cukup tinggi yaitu sekitar 500 oC dimanfaatkan
untuk memanaskan air yang berada pada HRSG . Pemanasan air pada HRSG akan
menghasilkan uap panas yang dimanfaatkan untuk memutar turbin uap. Dimana uap
hasil pemanasan yang bertekanan tinggi akan digunakan untuk memutar turbin
bertekanan tinggi dan uap yang bertekan rendah akan digunakan untuk memutar turbin
yang bertekanan rendah.
2. Putaran turbin uap baik turbin tekanan tinggi maupun turbin tekanan rendah akan
dikopel dengan generator yang nantinya akan menghasilkan listrik yang akan disalurkan
pada unit pendistribusian.
3. Sedangkan uap hasil keluaran turbin uap akan disirkulasi kembali dengan
mengkondensasikan uap tersebut pada kondensor. Proses kondensasi pada kondensor ini
memanfaatkan air laut sebagai media pendinginnya.
4. Air hasil kondensasi dari kondensor akan dipompakan menuju HRSG untuk
dipanaskan kembali sebagai kelanjutan sistem. Namun dengan adanya losses dalam
bentuk kebocoran sistem maka air pengisi HRSG harus ditambahkan dari air laut yang
telah dinetralkan melalui proses water treatment sehingga kebutuhan air untuk HRSG
tetap pada kondisi ideal.
tangga dan industri kecil disuplai dari jaringan yang sama dengan terlebih dahulu
tegangannya diturunkan lagi.
PT. PJB UP Gresik dapat memenuhi dua kebutuhan tegangan listrik yaitu 150 kV untuk
saluran Jawa Timur dan 500 kV untuk saluran antar propinsi. Unit PLTU biasanya menyuplai
untuk kebutuhan 150 kV dan 500 kV dengan menggunakan sarandang pendukung. Sedangkan
penghubung dapat menaikkan tegangan dari 150 kV ke 500 kV dan sebaliknya. Hal ini sngat
berguna jika ada keadaan darurat dimana salah satu dari saluran kekurangan daya dan harus
dipenuhi segera.
III.2.4 Peralatan Utama pada PLTGU
Pada Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) terdapat komponen utama yang
sangat vital peranannya dalam pembangkitan listriknya, diantaranya :
III.2.4.1 Turbin Gas
Turbin gas merupakan komponen dari PLTGU yang mempunyai fungsi untuk
menggerakkan generator pada area PLTG. Putaran turbin gas diakibatkan karena tekanan dari
gas hasil pembakaran pada ruang bakar. Meskipun efisiensinya relatif rendah, turbin gas tetap
digunakan karena beberapa alasan, yaitu:
1. Sering terjadi kenaikan beban (load) yang sulit diprediksi, terutama dengan semakin
berkembangnya lapangan industri di Indonesia.
2. Relatif lebih mudah dalam pembangunan, perawatan, dan pengoperasiannya jika
dibandingkan dengan pembangkit yang menggunakan turbin uap.
3. Sebagai pembangkit cadangan dalam keadaan darurat jika ada trouble pada
pembangkit lainnya, karena proses starting yang relatif cepat jika dibandingkan
pembangkit dengan turbin uap.
III.2.4.2 Prinsip Dasar Turbin Gas
Turbin gas bekerja karena tekanan yang diberikan gas hasil pembakaran pada ruang bakar.
Dengan proses sebagai berikut.
1. Kompresor yang digerakkan dengan penggerak mula akan menyuplai udara
bertekanan pada putaran 1100 rpm. Udara bertekanan digunakan dalam proses
pembakaran bahan bakar (gas/minyak) pada ruang bakar / combution chamber.
2. Gas hasil pembakaran bahan bakar pada ruang bakar akan memiliki energi dalam
bentuk tekanan dan temperatur yang sangat tinggi. Energi inilah yang digunakan untuk
memutar turbin gas. Pembakaran yang terus menerus akan menghasilkan energi
keluaran semakin meningkat akibatnya putaran turbin akan naik. Hingga mencapai
putaran 2850 rpm strating unit akan berhenti beroperasi karena pada putaran itu sistem
trasnmisi pada starting unit yang dikopel dengan generator, kompresor dan turbin akan
lepas.
3. Pada putaran 2850 rpm sistem PLTG sudah mampu aktif tanpa harus dibantu dengan
starting unit. Kenaikan putaran akibat pembakaran hingga putaran turbin mencapai 3000
rpm akan mulai menghasilkan listrik pada generator.
Dalam satu rangkaian turbin gas mempunyai tiga komponen utama antara lain :
Program Studi D3 Teknik Mesin Kerjasama PLN - ITS
1. Kompresor
Kompresor berfungsi untuk mengkompresikan udara masuk kedalam ruang bakar
dengan tekanan mencapai 12-16 atm. Udara ini nantinya dipakai dalam proses
pembakaran dan tekanan udara yang dihasilkan kompresor digunakan untuk
mempercepat proses pembakaran.
2. Ruang Bakar
Ruang bakar merupakan tempat terjadinya pembakaran bahan bakar dan udara. Proses
ini menghasilkan gas panas dengan tekanan tinggi panas dan keluar melalui nozzle. Gas
panas hasil pembakaran inilah yang menggerakan turbin.
3. Turbin
Turbin merupakan peralatan utama yang menggerakkan peralatan lain (generator dan
kompresor). Putaran turbin ini merupakan akibat dari tekanan gas hasil pembakaran dari
ruang pembakaran. Gas panas hasil pembakaran ini memutar sudu sudu turbin, karena
sudu turbin berputar maka poros pada turbin akan ikut berputar. Poros turbin yang
dikopel dengan poros generator inilah yang mengakibatkan generator ikut berputar.
Jumlah tingkat
: 19
Spesifikasi Ruang Bakar
Tipe
: Canular Type
Jumlah ruang bakar : 18
Peralatan utama HRSG dapat dilihat pada gambar 3.60 dengan penjelasan sebagai berikut.
1. Super Heater
Super Heater berfungsi memanaskan uap jenuh yang keluar dari HP steam drum dengan
gas buang dari area PLTG. Tujuan super heater adalah agar uap yang dihasilkan benar
benar kering. Hal ini dilakukan agar tidak ada air yang masuk kedalam turbin yang
dapat mengakibatkan abrasi dan merusak turbin uap. Pada PLTGU UP Gresik, super
heater yang digunakan memiliki dua tingkatan yaitu primary super heater dan
secondary super heater.
2. LP Economizer
Peralatan ini sebagai pemanas awal air sebelum diuapkan pada LP evaporator dengan
memanfaatkan gas buang yang akan dibuang melalui cerobong.
3. HP Economizer
Peralatan yang berfungsi sebagai pemanas awal setelah LP Economizer dari deaerator
dimana air mencapai titik didihnya masuk ke High Pressure Evaporator.
4. LP Evaporator
Peralatan sebagai yang mengubah air menjadi dalam menjadi uap basah. Uap ini
kemudian ditampung kembali pada LP steam drum untuk dialirkan ke LP steam drum
dan sebagian ke deaerator.
5. HP Evaporator
Mengubah wujud air dari HP Drum menjadi uap kering yang selanjutnya melalui HP
super heater masuk kedalam HP turbine.
b. Spesifikasi Heat Recovery Steam Generator (HRSG)
Spesifikasi HRSG
Tipe
: Vertical Gas Flow Up Word Circulation Dual Pressure
Produksi
: CMI Belgium
Kemampuan penguapan
: HP = 181,8 ton/h ; LP = 48,5 ton/h
Tekanan uap
: HP = 77 kg/cm2 ; LP = 5,5 kg/cm2
Temperatur uap
: HP = 507 oC ; LP = saturation
Kapasitas gas
: 1500 ton/h
Temperatur gas
: inlet = 532o C ; outlet = 99 oC
III.2.4.3 Turbin Uap
Turbin uap merupakan komponen dari PLTGU yang mempunyai fungsi untuk
menggerakkan generator pada area PLTU. Putaran turbin uap diakibatkan oleh tekanan uap
dari hasil pemanasan air pada HRSG.
III.2.4.3.1 Prinsip Dasar Turbin Uap
Turbin uap berputar akibat gaya dorong yang diberikan oleh uap hasil pemanasan pada
HRSG dengan tekanan tinggi. Uap tekanan tinggi (HP steam) datang dari HP super heater dari
area HRSG menuju turbin uap tekanan tinggi (HP steam turbine), begitu juga untuk uap tekan
rendah (LP steam) datang dari evaporator pada area HRSG menuju turbin uap tekanan rendah
(LP steam turbine). Uap mengalir melalui sudu sudu reaksi turbin sehingga mengakibatkan
putaran poros turbin uap. Untuk turbin tekanan tinggi, uap keluaran dari turbin ini dicampur
dengan aliran uap menuju turbin tekanan rendah karena masih memiliki energi yang cukup
tinggi untuk dimanfaatkan lagi.
kenaikan temperatur dibuang menuju laut. Kondensor memiliki bagian bagian utama
diantaranya :
1. Shell
2. Water box
3. Tube sheet
4. Diaphragma plate
5. Cooling tube
6. Tube support plate
7. Hot well
8. Steam inlet dan steam outlet
Tube
: Diameter
= 25 mm
Ketebalan
= 1,25 mm/0,5 mm
Jumlah
= 14.636/636
Panjang efektif
Bahan
= 11.797 mm
= alumunium brass
III.2.4.5 Generator
Generator merupakan bagian pokok dalam pembangkitan tenaga listrik, karena disinilah
energi listrik dihasilkan dengan merubah energi mekanis. Pada PLTGU terdapat 9 generator
denga penggerak turbin gas dan 3 generator dengan penggerak turbin uap. Generator yang
digunakan menggunakan generator 3 fase sinkron dengan rotor silindris dan sistem 2 kutub.
Generator pada turbin gas didinginkan dengan pendingin berupa udara dan pada generator
turbin uap didinginkan dengan media pendingin hidrogen.
Generator didesain untuk beroperasi secara kontinyu dan mampu beroperasi pada fluktuasi
beban yang tinggi serta dilengkapi dengan peralatan proteksi untuk melindungi generator
terhadap kondisi kerja yang tidak normal.
Terdiri atas kumparan yang terdiri dari dua lapis dengan hubungan bintang dan bahan
yang digunakan tembaga berlapis rangkap dengan luas penampang kecil, dimasukkan
kedalam alur dengan posisi ujung kumparan dibalik untuk mengurangi arus Eddy.
2. Rotor
Pada rotor terdapat kumparan sebagai pembangkit medan magnet. Rotor terbuat dari
baja berkualitas tinggi dengan bentuk silindris.
3. Bearing
Rotor disanggah oleh dua sleeve bearing dengan pelumasan minyak bertekanan.
Beraing terletak pada upper dan lower pedestal dengan pelumasan dan pendinginan
didapat dari sistem pelumasan turbin. Bearing pedestal diisolasi terhadap slevee bearing
untuk mencegah aliran arus pada poros serta sebagai isolasi bearing terhadap ground.
Kedua bearing dilengkapi dengan hydraulic shaft lift oil system untuk meredam gesekan
yang terjadi pada saat turning gear dioperasikan. Dengan thermocouple dipasang pada
posisi di dekat babit metal bearing guna memonitoring temperatur.
III.2.4.5.2.Spesifikasi generator
Spesifikasi generator turbin gas :
Tipe
Output
Tegangan
Arus
Faktor daya
Sambungan
Phase
Spesifikasi generator turbin uap :
Tipe
Output
Tegangan
Arus
Faktor daya
Sambungan
Phase
: TLRI 108/36/SIEMENS
: 153,75 MW
: 10,5 + 5% kV
: 8454 S1
: 0,8
: YY
: 3 phase
Desalination plant adalah serangkaian unit pemurnian air laut dengan menjadi air tawar,
dengan menggunakan proses distilasi. Dimana pada unit ini terjadi pemisahan ion Cl - dengan
air.
memerintahkan control valve untuk menutup sehingga jalur aliran air kondensat akan berubah
langsung menuju ke laut, agar air yang masuk ke dalam make up water tank sesuai dengan
standar.
III.2.5.1.2 Spesifikasi Desalination Plant
Jumlah Unit
Pabrikasi
Produksi Distilasi
Kualitas Distilasi
- Kandungan benda padat
- Kandungan besi
Ratio output evaporator
Temperatur maksimum brine
Kandungan TDS dalam air laut
Tekanan uap air suplai
Temperatur uap air suplai
Laju air laut suplai
Tekanan air laut suplai
Temperatur air distilat
Tekanan air distilat
Laju aliran air distilat
: 3 (tiga)
: Sasakura Engineering Co. Ltd.
: 1000 Ton/hari (rata rata)
: 10 ppm
: 0,2 ppm (Fe)
: 6 kg Distilat / kg Uap
: 113 oC
: 45000 ppm
: 5,5 kg/cm2 (abs)
: 154,7 oC
: 440000 kg / jam
: 4 kg / cm2 (gauge)
: 39 oC
: 2 kg / cm2 (gauge)
: 41,67 kg / jam
Gambar 3.65 Raw Water Tank pada Water Treatment Plant PLTGU PT. PJB UP Gresik
NaOCl diproduksi dengan proses elektrolisis air laut. Air laut yang dipompakan oleh Sea
Water Booster Pump (SWBP) akan dialirkan menuju modul reactor. Dengan pemberian
tegangan sebesar 70 volt dan arus DC sebesar 2000 Ampere proses elektrolisis terjadi pada
modul reactor. Saat proses elektrolisis air laut akan berubah menjadi larutan NaOCl dan gas
H2. Reaksi kimia secara sederhana yang terjadi dalam modul reactor dapat dilihat pada
gambar 3.67 berikut.
NaOCl dan H2 akan ditampung pada tangki yang dinamakan degassing tank. Gas H2 akan di
venting ke udara bebas dengan prinsip perbedaan tekanan dalam dan luar tangki. Sedangkan
NaOCl akan dipompakan menuju bagian inlet CWP.