Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Tahap Sarjana
OLEH :
AGUNG FITRAH DEWANA 1410912024
Oleh:
NumdrwzeVT
NIP19&&O2l8I9932100
ABSTRAK
Centrifugal dryer merupakan salah satu metode pengeringan yang dibuat untuk mengatasi
masalah pengeringan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persentase kadar air yang
diperoleh dari biji kakao menggunakan alat dengan sistem centrifugal dryer yang dibuat.
Komponen inti berupa tabung, motor, heater dan blower yang akan dirancang sebagai alat
centrifugal dryer dan dilakukan perakitan alat pengering. Pengamatan kinerja alat pengering
yang dibuat dengan sistem centrifugal dryer dilakukan terhadap persentase kadar air biji
kakao pasca panen yaitu sekitar 55% - 60% dengan variasi temperatur yaitu 40 oC dan 60oC
dan kecepatan putaran yaitu 60, 150, dan 300 rpm selama 120 menit (menit ke-30, 60, 90,
dan 120). Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan diperoleh hasil bahwa suhu dan
kecepatan putaran alat pengering mempengaruhi nilai kadar air dari sampel biji kakao. Nilai
kadar air optimal pada temperatur 40oC adalah pada kecepatan putaran 300 rpm dan pada
temperatur 60oC adalah pada kecepatan putaran 150 rpm.
Kata kunci: Centrifugal dryer, pengeringan, kadar air, temperatur, kecepatan putaran
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang
telah memberikan rahmat dan karunia-Nya dengan meneguhkan hati dan fikiran
serta memberikan kekuatan untuk selalu bangkit dan berusaha sepenuh hati,
sehingga dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan judul “Pembuatan dan
Pengujian Alat Pengering Biji Kakao dengan Sistem Centrifugal Dryer”.
Shalawat beriring Salam kepada junjungan umat Nabi besar Muhammad SAW
yang diharapkan syafa’atnya di yaumul qiyamah nanti.
Pembuatan Tugas Akhir ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk
menyelesaikan pendidikan tingkat sarjana di Fakultas Teknik Universitas
Andalas. Dengan selesainya Tugas Akhir ini penulis mengucapkan terimakasih
kepada semua pihak yang telah membantu penyelesaian Tugas Akhir ini,
khususnya kepada:
1. Kedua orang tua penulis, Ayah dan Ibu yang telah memberikan dukungan
baik moril maupun materil.
2. Bapak Ir. Nusyirwan. M.T selaku dosen pembimbing yang senantiasa
membimbing dengan tulus dan ikhlas.
3. Bapak Dr. Eng Eka Satria selaku ketua Jurusan Teknik Mesin Fakultas
Teknik Universitas Andalas
4. Bapak Ismet Hari Mulyadi selaku Koordinator Akademik Jurusan Teknik
Mesin, Fakultas Teknik Universitas Andalas
5. Himpunan Mahasiswa Mesin dan rekan-rekan angkatan 2014 Jurusan
Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Andalas.
6. Seluruh Asisten Laboratorium Konstruksi Mesin atas segala dukungan
baik secara langsung maupun tidak langsung.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Tugas Akhir ini masih
terdapat kekurangan baik dari penulisan maupun isi laporan, maka dari itu penulis
mengharapkan kritik dan saran agar dapat dijadikan acuan supaya lebih baik.
Akhir kata semoga Tugas Akhir ini bermanfaat bagi kita semua terkhusus bagi
penulis sendiri.
Padang, Januari 2019
Penulis
i
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
ABSTRAK
KATA PENGANTAR.................................................................................. i
DAFTAR ISI ................................................................................................ ii
DAFTAR TABEL ........................................................................................ iv
DAFTAR GAMBAR.................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang.......................................................................... 1
1.2 Tujuan ....................................................................................... 2
1.3 Manfaat ..................................................................................... 2
1.4 Batasan Masalah ....................................................................... 2
1.5 Sistematika Penulisan ............................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................. 3
2.1 Tanaman Kakao ........................................................................ 3
2.1.1Karakteristik Biji Kakao ................................................... 4
2.1.2 Pengeringan Kakao .......................................................... 5
2.2 Teori Pengeringan...................................................................... 5
2.4.1 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Pengeringan......... 6
2.3 Jenis – Jenis Alat Pengering ..................................................... 7
2.4 Pengaruh Suhu pada Proses Pengeringan ................................. 11
2.5 Sentrifugasi ............................................................................... 11
2.5.1 Fungsi Sentrifugasi.......................................................... 13
2.6 Prinsip Kerja Sentrifugasi......................................................... 14
BAB III METODOLOGI ............................................................................ 15
3.1 Tahap-Tahap Penelitian ............................................................ 15
3.2 Rancangan Pembuatan Alat Uji................................................ 16
3.2.1 Pemodelan Alat Centrifugal Dryer ................................. 16
3.3 Peralatan yang Dibutuhkan....................................................... 16
3.3.1 Mesin Perkakas yang Dibutuhkan ................................... 16
3.3.2 Alat Ukur Pengujian ........................................................ 19
3.3.3 Bahan ............................................................................... 22
i
3.4 Prosedur Percobaan.....................................................................22
3.4.1 Pengujian Kadar Air Dengan Temperatur 60 ̊C..................22
3.4.2 Pengujian Kadar Air Dengan Temperatur 40 ̊C..................23
3.5 Teknik Pengolahan Data Pemisah Kadar Air dengan Alat
Centrifugal Dryer........................................................................23
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................25
4.1 Hasil Pembuatan Alat Centrifugal Dryer....................................25
4.1.1 Motor..................................................................................26
4.1.2 Rangka................................................................................26
4.1.3 Blower.................................................................................27
4.1.4 Tabung................................................................................28
4.2 Hasil Pengujian Optimasi Karakteristik Pengeringan.................28
4.3 Hasil Pengujian Kadar Air Kakao................................................30
BAB V PENUTUP..........................................................................................33
5.1 Kesimpulan..................................................................................33
5.2 Saran............................................................................................33
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN A (Perancangan)
LAMPIRAN B (Gambar Teknik)
LAMPIRAN C (Tabel Data Hasil Pengujian)
LAMPIRAN D (Dokumentasi Hasil Pengujian)
i
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR GAMBAR
v
BAB I
PENDAHULUA
N
sinar matahari langsung (open sun drying) atau dengan pengeringan buatan, yaitu
pengeringan dengan menggunakan alat bantu.
Pengeringan biji kakao yang biasa dilakukan oleh petani kakao adalah
pengeringan langsung atau dibawah sinar matahari. . Pengeringan ini
membutuhkan waktu yang cukup lama dan akan mengakibatkan hasil pertanian
berjamur kemudian harganya menjadi turun.
Untuk mengatasi kondisi di atas, dilakukan pengembangan teknologi
pengeringan, dimana teknologi yang dikembangkan yaitu centrifugal dryer.
Centrifugal dryer sendiri adalah contoh pengeringan dengan alat bantu yang
memanfaatkan gaya sentrifugal. Gaya sentrifugal tersebut akan digunakan sebagai
separator atau pemisah partikel dan selanjutnya akan dilakukan pemanasan
dengan menggunakan pemanas yang berasal dari heater.
Aplikasi ini diharapkan mampu mengatasi permasalahan pengeringan kakao
yang membutuhkan waktu lama serta menambahkan kemudahan pada masyarakat
Pendahuluan
1.3 Manfaat
Manfaat yang didapatkan dari penelitian ini adalah untuk memperpendek
waktu pengeringan dan dapat memberikan informasi serta acuan tentang alternatif
cara pengeringan kakao.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kakao
Kakao termasuk tanaman perkebunan berumur tahunan. Tanaman tahunan
ini dapat mulai berproduksi sekitar umur 3-4 tahun . Tanaman kakao memiliki
klasifikasi sebagai berikut[3]:
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Ordo : Malvales
Famili : Sterculiaceae
Genus : Theobroma
Spesies : Theobroma cacao.
Buah kakao berbentuk elip dengan panjang 15 cm hingga 20 cm. Biji dan
daging kakao sendiri tersusun rapih di dalam kulit buah kakao. Jika buah
kakao dibelah menjadi dua maka susunan biji kakao dan dagingnya akan terlihat
seperti membentuk bunga seperti yang diperlihatkan pada Gambar 2.1.
Berserangga, hampa,
4 3 6 >6
berkecambah,
Tujuan pengeringan biji kakao adalah menurunkan kadar air dari 60%
menjadi 6%-7% . Ada beberapa cara pengeringan yaitu dengan sinar matahari,
[5]
biasanya merupakan proses terakhir dari sederetan suatu operuasi, dan hasilnya
siap untuk dikemas. Adapun tujuan pengeringan antara lain:
1. Agar produk dapat disimpan lebih lama.
2. Mempertahankan daya fisiologik bahan
3. Mendapatkan kualitas yang lebih baik,
4. Menghemat biaya pengangkutan.
udara bersuhu tinggi lebih cepat mengambil air dari bahan pangan
sehingga proses pengeringan lebih cepat.
3. Kecepatan Aliran Udara
Udara yang bergerak atau bersirkulasi akan lebih cepat mengambil uap
air dibandingkan udara diam. Pada proses pergerakan udara, uap air dari
bahan akan diambil dan terjadi mobilitas yang menyebabkan udara tidak
pernah mencapai titik jenuh. Semakin cepat pergerakan atau sirkulasi
udara, proses pengeringan akan semakin cepat. Prinsip ini yang
menyebabkan beberapa proses pengeringan menggunakan sirkulasi udara.
4. Kelembaban Udara
Kelembaban udara menentukan kadar air akhir bahan pangan setelah
dikeringkan. Bahan pangan yang telah dikeringkan dapat menyerap air dari
udara di sekitarnya. Jika udara disekitar bahan pengering tersebut
mengandung uap air tinggi atau lembab, maka kecepatan penyerapan uap
air oleh bahan pangan tersebut akan semakin cepat. Proses penyerapan akan
terhenti sampai kesetimbangan kelembaban nisbi bahan pangan tersebut
tercapai. Kesetimbangan kelembaban nisbi bahan pangan adalah
kelembaban pada suhu tertentu dimana tidak terjadi penguapan air dari
bahan pangan ke udara dan tidak terjadi penguapan air dari bahan pangan
ke udara dan tidak terjadi penyerapan uap air dari udara oleh bahan pangan.
5. Lama Pengeringan
Lama pengeringan menentukan lama kontak bahan dengan panas.
Karena sebagian besar bahan pangan sensitif terhadap panas maka waktu
pengeringan yang digunakan harus maksimum, yaitu kadar air bahan akhir
yang diinginkan telah tercapai dengan lama pengeringan yang pendek.
Pengeringan dengan suhu yang tinggi dan waktu yang pendek dapat lebih
menekan kerusakan bahan pangan dibandingkan dengan waktu
pengeringan yang lebih lama dan suhu lebih rendah.
Dalam kehidupan sehari-hari ada berbagai macam jenis alat pengering yang
sering digunakan yaitu sebagai berikut[7]:
1. Tray Dryer
Tray Dryer digunakan untuk mengeringkan bahan - bahan yang tidak
boleh diaduk saat pengeringan, sehingga didapatkan hasil berupa zat padat
yang kering. Bentuknya persegi dan didalamnya berisi rak-rak yang digunakan
sebagai tempat bahan yang akan dikeringkan Tray Dryer sering digunakan
untuk laju produksi kecil. Tray Dryer diperlihatkan pada Gambar 2.3.
2. Rotary Dryer
Rotary Dryer merupakan suatu alat pengering yang berbentuk silinder dan
bergerak secara berputar. Pada alat Rotary Dryer panas diperoleh dari
pembakaran bahan bakar atau pemanas lainnya. Rotary Dryer digunakan untuk
proses pengeringan zat padat seperti biji jagung, biji kakao, dan
sebagainya. Alat rotary dryer diperlihatkan pada Gambar 2.4 berikut :
bubur hingga kering. hasil produk berupa zat padat yang kering. Spray Dryer
2.5 Sentrifugasi
Campuran dapat tersusun atas beberapa unsur ataupun senyawa. Komponen
– komponen penyusun suatu campuran tersebut dapat dipisahkan berdasarkan
sifat fisika zat penyusunnya. Salah satu metode yang digunakan dalam pemisahan
campuran adalah sentrifugasi. Sentrifugasi ialah proses pemisahan partikel
berdasarkan berat partikel tersebut terhadap densitas layangnya (bouyant density)
. Dengan adanya gaya sentrifugal maka akan terjadi perubahan berat partikel
[10]
satu fase ringan yang lebih ringan dari lainnya. Padatan dapat lebih
ringan dari cairan dan pemisahan adalah dengan flotasi dari fase padat
terdispersi.
METODOLOGI
gan model alat uji, persiapan material yang diperlukan untuk membuat komponen centrifugal dryer
Pengujian
pengeringan
Analisa Hasil
Pengujian
Pembuatan komponen – komponen centrifugal dryer
Kesimpulan
Perakitan
Selesai
A
Tahapan pada diagram alir penelitian, seperti yang ditunjukan pada Gambar
3.1 dimulai dari membaca dan memahami literature. Dilanjutkan dengan
perancangan model alat dengan menggunakan Autodesk Inventor Professional
2015 serta persiapan material yang diperlukan untuk membat komponen
centrifugal dryer. Setelah itu dilakukan perakikan material sesuai dengan bentuk
yang telah dirancang serta dilakukan finishing pada komponen yang telah di
rangkai dan dirakit. Selanjutnya didapatkan alat centrifugal dryer dan dilakukan
analisa pada alat yang telah dibuat tersebut.
Metodolo
Blower
Rangka
Tabung
Pulley
Gear Box
V-Belt
Motor
Agung Fitrah 1
Metodolo
2. Gerinda Tangan
Pada proses penggerindaan, menggunakan gerinda tangan. Gerinda tangan
ini berfungsi sebagai penghalus permukaan atau mendatarkan permukaan
yang tidak rata.
- Merek MAKTEC
- Daya 570 W
3. Drilling
Pelubangan dilakukan untuk membuat lubang pada tabung,sebagai tempat
dudukan baut penutup tabung dan lubang sebagai tempat keluarnya air.
Agung Fitrah 1
Metodolo
Drilling juga digunakan untuk membuat lubang pada rangka sebagai tempat
dudukan bearing. Jenis yang digunakan adalah alat Hand Drill dengan
Spesifikasi bor tangan yang digunakan adalah sebagai berikut :
- Merek MAKTEC
- Daya 500 W
4. Pengelasan (welding)
Pada proses pengelasan ini, menggunakan mesin las listrik dan elektroda.
Mesin las listrik ini berfungsi untuk menyambungkan bagian pada rangka.
Gambar 3.6.
Mesin las listrik yang digunakan mempunyai spesifikasi sebagai berikut :
- Arus 55 – 160A
Agung Fitrah 1
Metodolo
1. Slide Regulator
Slide refulator seperti pada Gambar 3.7 digunakan untuk memvariasikan
voltase yang akan berpengaruh terhadap kecepatan putaran motor. Semakin
besar voltase yang diberikan maka semakin besar pula putaran motor.
2. Timbangan Digital
Timbangan digital seperti pada Gambar 3.8 digunakan untuk mengukur
berat kakao sebelum dikeringkan dan sesudah dikeringkan.
Agung Fitrah 1
Metodolo
3. Stopwatch
Stopwatch digital digunakan untuk menghitung durasi waktu yang
telah ditentukan pada saat pengujian. Stopwatch digital dapat dilihat pada
Gambar 3.9 berikut :
4. Tachometer
Merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengukur kecepatan putaran
dengan menggunakan sensor mekanik ataupun infra merah. Apabila
menggunakan sensor mekanik, sensor ditempelkan pada poros yang
berputar dan diperoleh pembacaan pada skala yang ditunjukkan oleh
jarum. Jika menggunakan sensor infra merah, sinar dari infra merah tadi
Agung Fitrah 2
Metodolo
Agung Fitrah 2
Metodolo
3.3.3 Bahan
Bahan yang digunakan pada pengujian kali ini yaitu biji kakao pasca
panen yang memliki kadar air rata-rata 60%.
Agung Fitrah 2
Metodolo
Agung Fitrah 2
Metodolo
………………. ( 3.2 )
Dimana : D = Diameter Posisi Partikel
N = Putaran Motor
Agung Fitrah 2
BAB IV
8
1
6 7
3
5
Keterangan :
1. Blower
2. Tabung
3. Bearing
4. Rangka
5. Pulley
6. Gearbox
7. Motor
8. V-Belt
Hasil dan
4.1.1 Motor
Motor yang digunakan dalam pengujian alat Centrifugal dryer untuk
pengeringan biji kakao untuk memutar gearbox yang selanjutnya akan diteruskan
untuk memutar tabung berlubang pada alat tersebut. Spesifikasi motornya adalah
Single phasa AC motor
Daya : 0.5 HP
Arus : 4.2 A
Tegangan : 220 V
4.1.2 Rangka
4.1.3 Blower
4.1.4 Tabung
Tabung pengujian Centrifugal dryer ini terbuat dari pelat alumunium dengan
panjang 35 cm, diameter luar 30 cm serta diameter dalam 22 cm. Pada bagian
tabung terdapat lubang – lubang dengan diameter 5mm sebanyak 200 buah yang
menyebar merata pada permukaan tabung. Tabung pengujian dapat dilihat pada
Gambar 4.5 berikut :
dilihat pada Lampiran B. Panas dalam tabung berasal dari heater yang
dihembuskan kedalam tabung tersebut. Adapun hasil pengujian yang diperoleh
terlihat pada Gambar 4.6 berikut :
1200
1000
800
Massa Akhir
600
400
200
0 30 60 90 120
Waktu (menit)
Dari Gambar 4.6 didapatkan nilai penurunan massa paling tinggi pada
putaran 300 rpm dan waktu 120 menit dengan hasil massa akhir adalah 415 gr.
Sedangkan penurunan massa paling kecil terdapat pada 60 rpm dengan waktu 30
menit. Dapat dilihat pada grafik bahwa kecepatan putaran semakin tinggi akan
mengakibatkan pengurangan massa yang semakin besar pada 30 menit, 60 menit ,
90 menit ataupun 120 menit.
1200
1000
800
Massa Akhir
600
400
200
0 30 60 90 120
Waktu (menit)
Dari Gambar 4.7 dapat dilihat bahwa penurunan massa tertinggi terdapat
pada putaran 300 rpm dan waktu 120 menit dengan hasil massa akhir adalah 484
gr. Sedangkan penurunan massa terkecil terdapat pada putaran 60 rpm dengan
waktu 30 menit. . Dapat dilihat pada grafik bahwa kecepatan putaran semakin
tinggi akan mengakibatkan pengurangan massa yang semakin besar pada 30
menit, 60 menit , 90 menit ataupun 120 menit.
Pemisahan kadar air yang optimal untuk mecapai 7% dari Gambar 4.6 dan
Gambar 4.7 adalah pada kecepatan putaran 150 rpm dan waktu 120 menit
temperatur 60 ̊C dan pada kecepatan putaran 300 rpm waktu 120 menit pada
temperatur 40 ̊C. artinya, semakin besar kecepatan putaran akan mengakitkan
waktu yang semakin cepat dan begitu sebaliknya, semakin kecil putaran maka
waktu pengeringan akan semakin lama juga.
42.7
37.5
38.3 28
50
KADAR AIR DIPISAHKAN
18.1
40 30.5 23.3
3013.5
7.6
20 14
10 4.5
1.5
0
30 60 90 120
WAKTU ( MENIT )
Gambar 4.8 Grafik Pengurangan Kadar Air Kakao Variasi Putaran Terhadap
Waktu Pengeringan dengan Temperatur 60 ̊C
Dari grafik diatas dapat dilihat nilai pengurangan kadar air setelah dilakukan
pengujian. Nilai pada grafik diatas adalah nilai pengurangan kadar air dari kadar
air sebelumnya yaitu 60%. Pada grafik dapat dilihat bahwa penurunan kadar air
maksimum terdapat pada pengujian dengan kecepatan 300 rpm dengan waktu 120
menit. Nilai kadar air dari biji kakao adalah 1,5% artinya nilai kadar air yang
dipisahkan adalah 58,5%. Pemisahan kadar terkecil terdapat pada kecepatan
putaran 60 rpm dan waktu 30 menit yaitu 17,3% yang menghasilkan nilai kadar
air 42,7%.
48.2
39
43.4
KADAR AIR DIPISAHKAN 38.6 30.2
50 19.8
27.5
40 31.3
18
30 23.5
16
20
7.4
10
0
30 60 90 120
WAKTU ( MENIT )
Dari grafik dapat dilihat bahwa nilai pengurangan kadar air setelah
dilakukan pengujian. Nilai pada grafik diatas adalah nilai pengurangan kadar air
dari kadar air sebelumnya yaitu 60%. Pada grafik dapat dilihat bahwa penurunan
kadar air maksimum terdapat pada pengujian dengan kecepatan 300 rpm dengan
waktu 120 menit. Nilai kadar air dari biji kakao adalah 7,4%. Nilai kadar terbesar
terdapat pada kecepatan putaran 60 rpm dan waktu 30 menit yaitu 48,2%.
Dari Gambar 4.8 dan Gambar 4.9 dapat dilihat bahwa kecepatan putaran
sangat berpengaruh terhadap pengeringan bahan. Hal tersebut membuktikan
bahwa gaya sentrifugal yang dihasilkan berpengaruh terhadap laju pengeringan
biji kakao. Nilai dari gaya sentrifugal yang dihasilkan pada 60 rpm adalah 5.91
kgm/s2 , pada 150 rpm adalah 36.97 kgm/s2 dan pada 300 rpm adalah 147,89
kgm/s2. Berdasarkan kecepatan putaran dan diameter tabung centrifugal tersebut
didapatkan nilai kecepatan pemisahan fluida yaitu 0,94 m/s pada 60 rpm, 2,35
m/s pada 150 rpm dan 4,71 m/s pada 300 rpm.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Telah dibuat sebuah alat pegering biji kakao dengan sistem centrifugal
dryer yang dapat didapat digunakan untuk melakukan pengeringan pada
biji kakao dengan waktu yang lebih cepat dari pengeringan biasanya.
5.2 Saran
Saran dari penulis tentang penelitian alat pengering biji kakao dengan sistem
sentrifugal ini masih dilakukan penelitian lanjutan dan pengujian lainnya dengan
berbagai macam objek yang akan dikeringkan.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Renaldi, Evan. 2015. Mesin pengering pakaian sistem terbuka dengan
[7] Brooker,D.B, dkk. 1992. Drying and Storage of Grains and Oilseeds.
The AVI Publishing Company Inc, USA. New York.
[8] Zulfantri. 2014. Pengujian Alat Pengering Kakao Tipe Drum Dryer
Dengan Mekanisme Pengaduk Untuk Kapasitas 5 kg. Universitas
Andalas, Padang.
[9] Taib, G. dkk. 1998. Operasi Pengeringan Pada Pengolahan Hasil
Pertanian. Mediyatama Sarana Perkaya. Jakarta.
[10] Coulson, J. M, 1983,Particle Technology and Separation Processes,
Volume 2, 5 ed. Pergamon Press, England.
[11] Sunardi. 2004. Diktat Kuliah Cara – Cara Pemisahan. Depok :
Departemen Kimia FMIPA UI.
[12] Budiman, Fitra . 2011. Analisis Pemisahan Kadar Air Dengan Separator
Sentrifugal. Universitas Andalas, Padang.
LAMPIRAN A
Perancangan
A.1 Dimensi Alat Pengering Biji Kakao dengan Sistem Sentrifugal Dryer
Adapun yang dimaksud dimensi alat pengering adalah dimensi dari ruang
pengering berbentuk silinder. Dimensi ruang pengering dari alat pengering
biji kakao tipe rotari sderhana dapat dihitung menggunakan data sebagai berikut;
Kapasitas : 1 kg
= 681,66 cm3
Volume kakao yang kita inginkan adalah sebesar 10% volume total. Asumsi ini
diambil berdasarkan luas permukaan biji kakao yang dihamparkan pada bidang
datar yaitu memiliki luas sekitar 1400 cm2. Luas ini bertujuan agar pengeringan
yang terjadi pada tabung merata pada seluruh biji kakao yang pada saat berputar
cenderung untuk berada pada bagian dinding dari tabung.
= 681,66 cm3 x 5
= 3408,3 cm3
A =π×D×L
= π × 20 cm × 22 cm
= 1382,3 cm2
Jadi, dapat disimpulkan bahwa, dimesi dari tabung pengering ini sesuai dengan
yang direncanakan dan dapat digunakan untuk meratakan pengeringan terhadap
setiap biji kakao yang berada didlam tabung pengering, karena luas permukaan
dari tabung mendekati dengan luas permukaan biji kakao dengan massa 1 kg pada
permukaan yang datar.
A.2 Perhitungan Mesin
Dalam rancang bangun suatu mesin, daya motor merupakan komponen utama yang
harus ditentukan. Daya motor dapat dihitung dengan :
P =Tx⍵ Sularso, Suga Kiyokatsu, (1997), Dasar
Perencanaan Dan Pemilihan Elemen Mesin
Dimana :
T = Torsi ( Nm)
T = Torsi
F = Gaya (N)
r = Jari-jari Tabung
F = Mtotal x g
Halliday/Resnick/Walker, Erlangga, Edisi 7 Jilid 1
Fisika Dasar: Jakarta
Dimana :
Mtotal = Massa
g = grafitasi (m/s2)
= 2, 47 kg
= 2,47 kg × 1 kg
= 3,47 kg
Didapatkan :
F = M total xg Halliday/Resnick/Walker, Erlangga, Edisi 7 Jilid 1
Fisika Dasar: Jakarta.
= 3,47 kg x 9,81 m/s2
= 34,04 N
Maka :
T =Fxr r : 150 mm = 0,15 m
T = 34,04 N x 0,15 m
= 5,106 Nm
𝜋 = (3,14)
Maka :
𝜔 = 2 . 3,14 . 300/60
= 31,4 rad/s
P =Tx ⍵
= 160,33 watt
Maka daya motor yang digunakan pada mesin pengering biji kakao dengan sistem
sentrifugal ini adalah 160,33 watt
Fc = faktor koreksi
Untuk perancangan kali ini diambil daya maximum sebagai daya rencana dengan
faktor koreksi sebesar fc = 1,2 Harga ini diambil dengan pertimbangan bahwa daya
yang direncanakan akan lebih besar dari daya maksimum sehingga akan semakin
aman terhadap kegagalan akibat momen puntir yang terlalu besar.
Pd = 1,2 x 0,160,33 kW
= 0,192,39 kW
= 190.39 W
A.3 Gearbox
𝑛 𝑖𝑛𝑝𝑢𝑡 =
1400 rpm
65𝑚𝑚
75𝑚𝑚
Gearbox yang dipakai mempunyai rasio putaran 1 : 20, sehingga didapatkan dari
persamaan A.9
𝑛output 𝑛 𝑖𝑛𝑝𝑢𝑡
=
20
dimana 𝑛𝑜𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡 merupakan putaran output gearbox (rpm). Maka:
𝑛output =
1213
20
Dg
𝑛poros = 𝑛output
𝐷𝑝
dimana 𝑛𝑝𝑜𝑟𝑜𝑠 menyatakan nilai putaran poros (rpm) dengan D sebagai diameter
pulley gearbox keluaran (mm) dan D sebagai diameter pulley poros (mm).
Maka:
75mm
𝑛poros = 60,65 rpm
75𝑚𝑚
Jadi nilai putaran keluaran gear box adalah sebesar 60,65 rpm
A.4 Blower
Dalam penelitian ini blower digunakan untuk mengalirkan udara panas dari heater ke
dalam tabung. Pemilihan blower didasarkan dari perhitungan reynold. Pada
pemanasan kali ini proses yang terjadi adalah proses perpindahan panas secara
koveksi paksa internal. Nilai dari laju alirannya adalah :
𝑉 𝐷ℎ
𝑅𝑒 =
ѵ
Dh = Diameter
Nilai Re
Laju aliran yang terjadi adalah jenis laju aliran turbulen karena menggunakan
alat dengan kecepatan yang tinggi. Maka dari itu nilai Re minimal adalah
10.000 ( Cengel, YA, Heat Transfer : A practical Approach)
Nilai Dh
Tabung yang digunakan adalah tabung berbentuk silinder, maka didapatkan
nilai Dh adalah sama dengan nilai diameter dari penampang silinder.
Nilai Ѵ
Fluida yang dialirkan kali ini adalah udara. Maka nilai dari viskositas
kinematic nya dapat dilihat pada tabel Heat Transfer Appendix Table yaitu
pada tabel A-
15. Pada perhitungan kali ini temperatur yang digunakan adalah temperatur
kamar yaitu 25 ̊C dengan temperatur pengeringan tabung 40 ̊C karena
dianggap temperatur minimal.
Maka nilai laju aliran fluida yang didapatkan
𝑉 𝐷ℎ
𝑅𝑒 =
ѵ
V × 0.2 m
10.000 =
1,562 ×10−5𝑚2/𝑠
V = 0,781 m/s
𝑄kv = h A ∆T
Menghitung nilai h
𝑁𝑢 𝐷ℎ
h = 𝑘
= 32,096
Maka nilai h :
𝑁𝑢 𝐷ℎ
h = 𝑘
32,096 ×0,2
=
0,02606
= 246,27
Jadi, nilai laju aliran koveksinya
𝑄kv = h A ∆T
= 246,27 × 0,0314 × ( 40 – 25 )
= 115,99 W
LAMPIRAN B
Gambar Teknik
PARTS LIST
PART
ITEM QTY DESCRIPTION
NUMBER
5 1 1 Motor 1/2 HP (1400
rpm)
4 2 2 Gear Box Rasio 1 : 20
3 1 Rangka Baja Profil L
3 4 1 Tabung Plat
Pengering Alumunium
5 1 Blower Blower
Sentrifugal
2 6 2 Bearing UCP 202
7 4 Pulley D1= 65mm,
1 D2= 75mm
8 2 V-Belt Tipe A
90 600
Profil penampang
4 x Ø12
2
20
425
385
1
8
0
4
5
0
1
Skala :1:1
Dibuat : Agung Fitrah Dewana PERINGATAN :
Satuan : mm
No. BP 1410912024
Tanggal : 11-01-2019
Diperiksa : Ir. Nusyirwan, M.T
JURUSAN TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS ANDALAS RANGKA 3 A4
PARTS LIST
4.7
4.4 4.5
4 A4
320
Ø200
200 X Ø5
UNIVERSITAS
DETAIL B
1
ANDALAS
SCALE 1 : 1
4-1 A
4
1
R125 A
4 X Ø10
Ø200
Ø3
45°
DETAIL A
SCALE 2 : 1
90°
117
Ø3
3.5
4 x Ø10
C
DETAIL C
SCALE 1 : 1
90°
D
DETAIL D
SCALE 1 : 1
45°
Ø3
Ø40
R125
4 x Ø10
Skala :1:4
Dibuat : Agung Fitrah Dewana PERINGATAN :
Satuan : mm
No. BP 1410912024
Tanggal : 11-01-2019
Diperiksa : Ir. Nusyirwan, M.T
JURUSAN TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS ANDALAS TUTUP TABUNG BAWAH 4.4 A4
Pengelasan ke tutup tabung pengering
170
Ø
Skala :1:1
Dibuat : Agung Fitrah Dewana PERINGATAN :
Satuan : mm
No. BP 1410912024
Tanggal : 11-01-2019
Diperiksa : Ir. Nusyirwan, M.T
JURUSAN TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS ANDALAS POROS 4.6 A4
R12
1
R13
200
Skala :1:1
Dibuat : Agung Fitrah Dewana PERINGATAN :
Satuan : mm
No. BP 1410912024
Tanggal : 11-01-2019
Diperiksa : Ir. Nusyirwan, M.T
JURUSAN TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS ANDALAS PIPA HOLLOW 4.7 A4
LAMPIRAN C
Tabel Hasil Pengujian
Tabel C.1 Pengujian Biji Kakao dengan Temperatur 60 ̊C
NO Massa Awal ( gr Waktu ( menit Putaran (rpm) Temperatur ( ̊C ) Massa Akhir ( gr Perubahan Massa ( gr ) Kadar Air dipisahkan( % ) Kadar Air Bahan (%)
) ) )
1 1000 30 60 60 827 173 17.3 42.7
2 1000 60 60 60 775 225 22.5 37.5
3 1000 90 60 60 680 320 32 28
4 1000 120 60 60 581 419 41.9 18.1
5 1000 30 150 60 783 217 21.7 38.3
6 1000 60 150 60 633 367 36.7 23.3
7 1000 90 150 60 535 465 46.5 13.5
8 1000 120 150 60 476 524 52.4 7.6
9 1000 30 300 60 705 295 29.5 30.5
10 1000 60 300 60 540 460 46 14
11 1000 90 300 60 445 555 55.5 4.5
12 1000 120 300 60 415 585 58.5 1.5
T = 60 menit T = 90 menit
T = 120 menit
Kecepatan Putaran 60 rpm
Temperatur 40 ̊C
T = 60 Menit T = 90 Menit
T = 120 Menit
Kecepatan putaran 150
rpm
T = 60 Menit T = 90 Menit
T = 120
Kecepatan Putaran 300
rpm
T = 60 Menit T = 90 Menit
T = 120
Kecepatan Putaran 150
rpm
T = 60 Menit T = 90 Menit
T = 120
Kecepatan Putaran 300
rpm
T = 60 Menit T = 90 Menit
T = 120