IAN ANSHARI
2 MEC
214411912
Penulis
BAB I
Pendahuluan
Dalam kehidupan sehari-hari sering kita jumpai alat yang disebut
pompa dan kompresor. Pompa (pump) menurut definisi rekayasa
mekanika adalah sebuah alat mekanika yang digunakan untuk
mengalirkan cairan. Hal ini dilakukan dengan cara menaikkan tekanan
sehingga sistem fluida cair itu mempunyai tekanan yang tinggi di sisi
hisap pompa, dan tekanan yang rendah di sisi keluar pompa. Hal ini
terjadi karena fluida mengalir dari tekanan tinggi ke tekanan rendah.
Pompa digunakan untuk mengalirkan fluida dalam bentuk cairan
karena cairan adalah fluida inkompresibel (tidak dapat ditekan/ tidak
berubah volumenya jika mendapat tekanan) sementara gas adalah fluida
kompresibel (dapat di tekan), sehingga untuk mengalirkan fluida
kompresibel digunakan yaitu kompresor.
Kompresor adalah alat mekanik yang berfungsi untuk meningkatkan
tekanan fluida mampu mampat, yaitu gas atau udara. tujuan
meningkatkan tekanan dapat untuk mengalirkan atau kebutuhan proses
dalam suatu system proses yang lebih besar (dapat system fisika maupun
kimia contohnya pada pabrik-pabrik kimia untuk kebutuhan reaksi).
Secara prinsip, kedua benda ini sama. Masing-masing terdiri dari
motor penggerak dan juga bagian untuk meningkatkan tekanan di sisi
hisap dan merendahkan tekanan di sisi keluar. Tapi keduanya tidak sama
pada segi aplikasi karena cara peningkatan tekanan tersebut dilakukan
dengan dua cara yang berbeda. Namun kedua alat ini yaitu pompa dan
kompresor tidak dapat saling dipertukarkan fungsinya, kompresor tidak
dapat digunakan untuk mengalirkan cairan dan pompa tidak dapat
digunakan untuk mengalirkan gas.
1.1. Tujuan praktik pompa dan
compressor
a. Memahami prinsip kerja pompa dan kompressor
b. Mengenal komponen-komponen pompa dan kompressor
c. Mengenal fungsi tiap-tiap komponen pompa dan kompressor
d. Mengenal karakterisitik pompa dan kompressor
e. Mendapatkan diagram H-Q
f. Mencari karakteristik pompa kerja tunggal, seri dan paralel
g. Mencari gangguan-gangguan yang sering terjadi pada pompa
h. Maintenance pompa
i. Overhaule pompa
j. Mengetahui efisiensi kerja kompressor
BAB II
ISI
2.1. Pembahasan
2.1.1Pompa
Pompa adalah suatu alat atau mesin yang digunakan
untuk memindahkan cairan dari suatu tempat ke tempat
yang lain melalui suatu media perpipaan dengan cara
menambahkan energi pada cairan yang dipindahkan dan
berlangsung secara terus menerus.
Pompa beroperasi dengan prinsip membuat
perbedaan tekanan antara bagian masuk (suction) dengan
bagian keluar (discharge). Dengan kata lain, pompa berfungsi
mengubah tenaga mekanis dari suatu sumber tenaga
(penggerak) menjadi tenaga kinetis (kecepatan), dimana
tenaga ini berguna untuk mengalirkan cairan dan mengatasi
hambatan yang ada sepanjang pengaliran.
Klasifikasi Pompa
Adapun jenis-jenis pompa tersebut antara lain :
Pompa perpindahan positif (positive displacement pump)
Prinsip kerja pompa in adalah pompa yang bekerja
menghisap zat cair, kemudian menekan zat cair tersebut,
selanjutnya zat cair dikeluarkan melalui katup atau lubang
keluar.
2.1.2 Kompresor
ekanan, sehinggaudaradapatmencapaijumlahdantekanan
yang diperlukan.
2.1.2.1Tabungudarabertekananpadakompresordilengkapideng
ankatuppengaman, bilatekananudaranyamelebihiketentuan,
makakatuppengamanakanterbukasecaraotomatis.Pemilihanjenis
kompresor yang digunakantergantungdarisyarat-
syaratpemakaian yang
harusdipenuhimisalnyadengantekanankerjadan volumeudara
yang akandiperlukandalamsistimperalatan
(katupdansilinderpneumatik).
Langkah Kompresi
Langkah kompresi terjadi
saat torak bergerak, katup
hiasap dan katup keluar tertutup sehingga udara dimampatkan di
dalam silinder.
Langkah Keluar
Bila torak meneruskan gerakannya, tekanan di dalam silinder
akan naik sehingga katup keluar oleh tekanan udara sehingga
udara keluar memasuki tangki penyimpanan udara.
Klasifikasi Kompresor
Kompresor Torak Resiprokal (reciprocating kompressor)
Kerja tunggal
P1
A PG (Kgf/cm2) Q
Valv V VG
NO n (rpm) (Amper [L/me m3/s
e (Volt) (cmHg) PG1 Pgout
e) n]
1 1 2836 1,7 380 24 1,3 1 0 0
2,50E-
2 3/4 2833 1,8 380 25 1,3 0,85 1,5 05
6,10E-
3 1/2 2829 1,7 380 27 1,1 0,25 36,6 04
7,17E-
4 1/4 2826 1,8 380 28 1,1 0 43 04
7,58E-
5 0 2826 1,8 380 29 1,1 0 45,5 04
Kerja tunggal
P2
A PG (Kgf/cm2) Q
Valv n V VG
NO (Amper [L/me m3/s
e (rpm) (Volt) (cmHg) PG1 Pgout
e) n]
Kerja seri
Kerja
Paralel
2.2 Tugas
2.2.1 Pompa
A. Pengujian Pompa
1. Tujuan praktik
Tujuan praktik instalasi pompa ini adalah melatih
mahasiswa dalam;
- Memahami prinsip kerja pompa
- Mengenal komponen-komponen pompa
- Mengenal fungsi tiap-tiap komponen pompa
- Mengenal karakteristik pompa
- Mendapatkan diagram H-Q
- Mencari karakteristik pompa kerja tunggal, seri dan
parallel
- Mencari gangguan gangguan yang sering terjadi pada
pompa
- Maintenance pompa
- Overhaul pompa
2. Prosedur pelaksanaan praktik
Prosedur pelaksanaan praktik pengujian pompa;
a. Mengidentifikasi rangkaian aliran pompa
b. Mengecek keadaan alat ukur yang tersedia
c. Menyambungkan aliran listrik dari pusat
d. Buat instalasi rangkaian aliran sesuai langkah kerja
(tunggal, seri, dan pompa)
e. Menyalakan pompa dan mencatat angka yang tertera
pada alat ukur
f. Analisa debit air yang keluar dari masing-masing
rangkaian pompa
3. Perhitungan besaran-besaran yang dinyatakan dalam
persamaan (1) s.d (16) dengan data hanya Qt, Qs, dan Qp
untuk bukaan valve=1
n V Qt m
Valv [rpm A [Volt VG PG [l/men [m/s Hkp Hks NH NP NM p [%
No e ] [Ampere] ] [m] [m] ] ] [m] [m] [W] [W] [W] [%] ]
28.
1.63 28. 52
1 1 88 1.4 375 1.8 0 0 61 0 0 0 0
2 58 5
2
Qs = hs + kQ2
Qp = hs + hp + hl + hv
dimana,
K = 0.36{1-(Q/QD)2}
hv = V2/2g
hS = 1.15
Penjelasan simbol.
17
16.5
16
14.5
14
13.5
1 2 3 4 5
18
16
14
12
10 Hkp (m)
8 Hks (m)
0
1 2 3 4 5
Kerja Seri
68
66
64
62
60 Hkp (m)
58 Hks (m)
56
54
52
50
1 2 3 4 5
Kerja Paralel
44
42
40
Hkp (m)
38
Hks (m)
36
34
32
1 2 3 4 5
a. Nh-Q
Kerja Tunggal P1
NH-Q
1000
900
800
700
NH (W)
600
500
400
300
200
100
0
1 2 3 4 5
Kerja Tunggal P2
NH-Q
1200
1000
800
NH (W)
600
400
200
0
1 2 3 4 5
Kerja Seri
NH-Q
800
700
600
500
NH (W)
400
300
200
100
0
1 2 3 4 5
Kerja Paralel
NH-Q
300
250
200
NH (W)
150
100
50
0
1 2 3 4 5
b. NP-Q
NP-Q
6
4
NP (W)
3
0
1 2 3 4 5
4
NP (W)
3
0
1 2 3 4 5
Kerja Seri
NP-Q
8
7
6
5
NP (W)
4
3
2
1
0
1 2 3 4 5
Kerja Paralel
NP-Q
7
6
5
4 NP (W)
3
2
1
0
1 2 3 4 5
1. Analisa Grafik
Pada setiap kerja pompa yaitu tunggal, seri, dan parallel, dapat
dilihat bahwa kapasitas pompa (Hkp) cenderung naik dan kapasitas
system (Hks) juga cenderung naik, dan memotong garis Hks.
Dilihat dari setiap karakteristik pompa yaitu Nh, Np, efisiensi
pompa, efisiensi daya pompa serta efisiensi daya motor cenderung
mengalami grafik yang terus naik walaupun dengan kenaikan yang
tidak stabil atau tidak rata sehingga membentuk grafik yang naik
namun berkelok-kelok.
B. Overhaule Pompa
1. Langkah kerja Overhaule Pompa Vane
- Keluarkan Impeller
- Keluarkan Penahan Impeller
- Keluarkan Poros
2. Prinsip Kerja
Saat engine berputar dan memutarkan pulley yang terhubung
dengan poros engkol dan mengakibatkan piston bergerak naik turun.
Udara akan terhisap oleh piston yang naik turun melalui katup masuk
dan di tekan keluar menuju tanki. Saat udara memasuki tanki
pressure gage akan naik menuju angka maksimal. Saat katup output
di buka maka udara akan langsung menekan keluar sesuai besaran
tekanannya
3. Spesifikasi compressor
Air Receiver
Max Working Pressure : 9 Kg/cm2
Water Test Pressure : 14.7 Kg/cm2
Capacity : 85 l
Inspection NO : 13130739
Manufacture Date : 031013
Air Compressor
Modes SVU 201
Bore 50,8 mm
Max Pressure : 8 kg/cm2
Number of Cycle 2
Stroke 45 mm
Date 032012
V = r2d
= 3.14 . 25,42 . 45
= 91161.208 mm
= 91.16 cc
= 91.16 x 2 = 183.31 cc
Engine
Honda GX 160
Bore 68 mm
Stroke 45 mm
Daya 5.5 Hp
Torsi Max : 10.3 Nm/ 2500 rpm
Output : 5.5 Hp / 3600 rpm
V= r2d
= 3.14.342.45
= 163342,8 mm3
= 163,34 cc
B. Pengujian Kompressor
Tekanan Waktu
No n [rpm]
[kg/cm2] (s)
1 1290 3,7 180
2 2853 4,9 180
3 3387 5 180
C. Menghitung Q desain
Qd = V . n
= 182.32 x 2392
= 436109 cm2/menit
= 4.36 m2/menit
D. Menghitung efisiensi
= Paktual = <100%
PTD
Mencari VtD
Dik :
D : 50,8mmL : 45mm VT: 0,085 m3 P : 1atm
= Paktual x 100%
PTD
= 3,7 x 100%
PTD
= 44,572 %
2. 1 x 1,560495 = PTD x 0,085
PTD = 18,35877
= Paktual x 100%
PTD
= 4,4 x 100%
PTD
= 23,966 %
= Paktual x 100%
PTD
= 5 x 100%
PTD
= 22,941 %
Kesimpulan efisiensi :
Semakin tinggi pengaturan dari kecepatan Kompresor (RPM), tekanan
yang masuk akan semakin cepat, namun efisiensi Kompresor akan
semakin kecil dikarenakan kerugian udara/gas cenderung lebih banyak
karena tekanan yang kuat dan kencang, misalnya kebocoran. Demikian
sebaliknya, semakin kecil pengaturan dari kecepatan Kompresor (RPM),
tekanan yang masuk semakin lambat, namun efisiensi Kompresor akan
semakin besar.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan