IAN ANSHARI
2 MEC
214411912
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Suyono selaku Dosen dan
Instruktur dalam praktikum pompa dan kompresor yang telah memberi bimbingan dan ilmu
sehingga dapat menyusun makalah ini.
Makalah ini merupakan suatu tuntutan guna memenuhi tugas praktikum yang
dilaksanakan selama satu minggu.
Penulis menyadari bahwa makalah ini mungkin jauh dari sempurna, maka dari itu
penulis meminta maaf bila terdapat kekurangan dan kekeliruan dalam penulisan makalah
ini, baik dari materi maupun sistematika. Penulis mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca agar di penulisan makalah berikutnya penulis dapat memperbaiki kekurangan itu
semua.
Akhir kata, penulis berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat khususnya bagi
penulis, umumnya bagi pembaca.
Penulis
BAB I
Pendahuluan
Dalam kehidupan sehari-hari sering kita jumpai alat yang disebut pompa dan
kompresor. Pompa (pump) menurut definisi rekayasa mekanika adalah sebuah alat
mekanika yang digunakan untuk mengalirkan cairan. Hal ini dilakukan dengan cara
menaikkan tekanan sehingga sistem fluida cair itu mempunyai tekanan yang tinggi di sisi
hisap pompa, dan tekanan yang rendah di sisi keluar pompa. Hal ini terjadi karena fluida
mengalir dari tekanan tinggi ke tekanan rendah.
Pompa digunakan untuk mengalirkan fluida dalam bentuk cairan karena cairan
adalah fluida inkompresibel (tidak dapat ditekan/ tidak berubah volumenya jika mendapat
tekanan) sementara gas adalah fluida kompresibel (dapat di tekan), sehingga untuk
mengalirkan fluida kompresibel digunakan yaitu kompresor.
Kompresor adalah alat mekanik yang berfungsi untuk meningkatkan tekanan fluida
mampu mampat, yaitu gas atau udara. tujuan meningkatkan tekanan dapat untuk
mengalirkan atau kebutuhan proses dalam suatu system proses yang lebih besar (dapat
system fisika maupun kimia contohnya pada pabrik-pabrik kimia untuk kebutuhan reaksi).
Secara prinsip, kedua benda ini sama. Masing-masing terdiri dari motor penggerak
dan juga bagian untuk meningkatkan tekanan di sisi hisap dan merendahkan tekanan di sisi
keluar. Tapi keduanya tidak sama pada segi aplikasi karena cara peningkatan tekanan
tersebut dilakukan dengan dua cara yang berbeda. Namun kedua alat ini yaitu pompa dan
kompresor tidak dapat saling dipertukarkan fungsinya, kompresor tidak dapat digunakan
untuk mengalirkan cairan dan pompa tidak dapat digunakan untuk mengalirkan gas.
BAB II
ISI
2.1. Pembahasan
2.1.1 Pompa
Pompa adalah suatu alat atau mesin yang digunakan untuk
memindahkan cairan dari suatu tempat ke tempat yang lain melalui suatu
media perpipaan dengan cara menambahkan energi pada cairan yang
dipindahkan dan berlangsung secara terus menerus.
Pompa beroperasi dengan prinsip membuat perbedaan tekanan
antara bagian masuk (suction) dengan bagian keluar (discharge). Dengan
kata lain, pompa berfungsi mengubah tenaga mekanis dari suatu sumber
tenaga (penggerak) menjadi tenaga kinetis (kecepatan), dimana tenaga ini
berguna untuk mengalirkan cairan dan mengatasi hambatan yang ada
sepanjang pengaliran.
Klasifikasi Pompa
Adapun jenis-jenis pompa tersebut antara lain :
Pompa perpindahan positif (positive displacement pump)
Prinsip kerja pompa in adalah pompa yang bekerja menghisap zat cair,
kemudian menekan zat cair tersebut, selanjutnya zat cair dikeluarkan melalui
katup atau lubang keluar.
Pada pompa ini fluida yang dihisap sama dengan fluida yang dikeluarkan.
Pompa langkah positif terbagi atas pompa reciprocating, pompa diafragma dan
pompa rotari. Penjelasan dari masing-masing pompa adalah sebagai berikut:
a) Pompa reciprocating
Pompa reciprocating adalah sebuah pompa dimana energi mekanis
penggerak pompa diubah menjadi energi aliran dari zat cair yang
dipindahkan dengan menggunakan elemen yang bergerak bolak-balik di
dalam sebuah silinder. Elemen yang bergerak bolak-balik itu dapat berupa
piston atau plunyer. Pompa reciprocating biasanya digunakan untuk
memindahkan fluida kental dan digunakan pada sumur minyak. Contoh dari
pompa reciprocating adalah pompa piston, pompa plunyer dan pompa
diapraghma.
b) Pompa rotari
Pompa rotari adalah pompa perpindahan positif dimana energi
ditransmisikan dari mesin penggerak ke cairan dengan menggunakan
elemen yang berputar di dalam rumah (casing). Pada waktu elemen
berputar, di dalam rumah pompa berbentuk ruangan yang mula-mula
volumenya berkurang (pada sisi tekan). Karena putaran elemen tersebut
konstan maka aliran zat cair yang dihasilkan hampir merata. Pompa rotari
banyak digunakan pada pemompaan cairan yang viskositasnya lebih tinggi
dari air.
Contoh dari pompa rotary adalah pompa gear, pompa lube, pompa screw
dan pompa baling-baling.
2.1.2.1Tabungudarabertekananpadakompresordilengkapidengankatuppenga
man, bilatekananudaranyamelebihiketentuan,
makakatuppengamanakanterbukasecaraotomatis.Pemilihanjeniskompresor
yang digunakantergantungdarisyarat-syaratpemakaian yang
harusdipenuhimisalnyadengantekanankerjadan volumeudara yang
akandiperlukandalamsistimperalatan (katupdansilinderpneumatik).
Langkah Keluar
Bila torak meneruskan gerakannya, tekanan di dalam
silinder akan naik sehingga katup keluar oleh tekanan
udara sehingga udara keluar memasuki tangki
penyimpanan udara.
Klasifikasi Kompresor
Kompresor Torak Resiprokal (reciprocating kompressor)
Kompressor jenis ini akan mengisap udara luar dari satu sisi ke sisi yang lain
tanpa ada perubahan volume. Torak membuat penguncian pada bagian sisi yang
bertekanan. Prinsip kompresor ini ternyata dapat disamakan dengan pompa
pelumas model kupu-kupu pada sebuah motor bakar. Beberapa kelemahannya
adalah: tingkat kebocoran yang tinggi. Kebocoran terjadi karena antara baling-
baling dan rumahnya tidak dapat saling rapat betul. Berbeda jika dibandingkan
dengan pompa pelumas pada motor bakar, karena fluidanya adalah minyak
pelumas maka film-film minyak sendiri sudah menjadi bahan perapat antara
dinding rumah dan sayap-sayap kupu itu. Dilihat dari konstruksinya, Sayap kupu-
kupu di dalam rumah pompa digerakan oleh sepasang roda gigi yang saling
bertautan juga, sehingga dapat berputar tepat pada dinding.
Kompresor Aliran (turbo kompressor)
Kerja tunggal P1
A VG PG (Kgf/cm2) Q
NO Valve n (rpm) V (Volt)
(Ampere) (cmHg) PG1 Pgout [L/men] m3/s
Kerja tunggal P2
A VG PG (Kgf/cm2) Q
NO Valve n (rpm) V (Volt)
(Ampere) (cmHg) PG1 Pgout [L/men] m3/s
Kerja seri
Kerja Paralel
2.2 Tugas
2.2.1 Pompa
A. Pengujian Pompa
1. Tujuan praktik
Tujuan praktik instalasi pompa ini adalah melatih mahasiswa dalam;
- Memahami prinsip kerja pompa
- Mengenal komponen-komponen pompa
- Mengenal fungsi tiap-tiap komponen pompa
- Mengenal karakteristik pompa
- Mendapatkan diagram H-Q
- Mencari karakteristik pompa kerja tunggal, seri dan parallel
- Mencari gangguan gangguan yang sering terjadi pada pompa
- Maintenance pompa
- Overhaul pompa
2. Prosedur pelaksanaan praktik
Prosedur pelaksanaan praktik pengujian pompa;
a. Mengidentifikasi rangkaian aliran pompa
b. Mengecek keadaan alat ukur yang tersedia
c. Menyambungkan aliran listrik dari pusat
d. Buat instalasi rangkaian aliran sesuai langkah kerja (tunggal, seri, dan
pompa)
e. Menyalakan pompa dan mencatat angka yang tertera pada alat ukur
f. Analisa debit air yang keluar dari masing-masing rangkaian pompa
3. Perhitungan besaran-besaran yang dinyatakan dalam persamaan (1) s.d
(16) dengan data hanya Qt, Qs, dan Qp untuk bukaan valve=1
n A V VG Qt Hkp Hks NH NP NM ƞp ƞm
No Valve [rpm] [Ampere] [Volt] [m] PG [m] [l/men] [m³/s] [m] [m] [W] [W] [W] [%] [%]
28.5 28.6
1 1 88 1.4 375 1.632 1.8 0 0 0 0 525 0 0
8 12
Qs = hs + kQ2
Qp = hs + Δhp + hl + hv
dimana,
K = 0.36{1-(Q/QD)2}
hl = hlf + (k V2/2g)
hv = V2/2g
hS = 1.15
Qt bernilai 0, hal ini disebabkan tidak ada debit air yang dihasilkan pada
bukaan valve=1 karena pada posisi tersebut valve tertutup semua.
Penjelasan simbol.
a. (Hks,Hkp)-Q
16.5
16
15.5
Hkp (m)
15 Hks (m)
14.5
14
13.5
1 2 3 4 5
18
16
14
12
10
Hkp (m)
8 Hks (m)
6
0
1 2 3 4 5
Kerja Seri
68
66
64
62
60
Hkp (m)
58 Hks (m)
56
54
52
50
1 2 3 4 5
Kerja Paralel
44
42
40
38 Hkp (m)
Hks (m)
36
34
32
1 2 3 4 5
a. Nh-Q
Kerja Tunggal P1
NH-Q
1000
900
800
700
600 NH (W)
500
400
300
200
100
0
1 2 3 4 5
Kerja Tunggal P2
NH-Q
1200
1000
800
NH (W)
600
400
200
0
1 2 3 4 5
Kerja Seri
NH-Q
800
700
600
500
NH (W)
400
300
200
100
0
1 2 3 4 5
Kerja Paralel
NH-Q
300
250
200
NH (W)
150
100
50
0
1 2 3 4 5
b. NP-Q
Kerja Pompa Tunggal P1
NP-Q
0.7
0.6
0.5
0.4 NP (W)
0.3
0.2
0.1
0
1 2 3 4 5
NP -Q
0.8
0.7
0.6
0.5
NP (W)
0.4
0.3
0.2
0.1
0
1 2 3 4 5
Kerja Seri
NP-Q
2.5
1.5 NP (W)
0.5
0
1 2 3 4 5
Kerja Paralel
NP-Q
1.6
1.4
1.2
1
NP (W)
0.8
0.6
0.4
0.2
0
1 2 3 4 5
1. Analisa Grafik
Pada setiap kerja pompa yaitu tunggal, seri, dan parallel, dapat dilihat bahwa
kapasitas pompa (Hkp) cenderung naik dan kapasitas system (Hks) juga cenderung
naik, dan memotong garis Hks. Dilihat dari setiap karakteristik pompa yaitu Nh, Np,
efisiensi pompa, efisiensi daya pompa serta efisiensi daya motor cenderung
mengalami grafik yang terus naik walaupun dengan kenaikan yang tidak stabil atau
tidak rata sehingga membentuk grafik yang naik namun berkelok-kelok.
B. Overhaule Pompa
Saat motor listrik, motor uap maupun engine menggerakan poros dan poros
menerusakn putarannya menuju impeller dan impeller akan berputar mengakibatkan
udara yang vakum pada saluran hisap, sehingga air akan masuk melalui saluran hisap
dan impeller akan menekan air keluar menuju saluran keluar dan menuju
penampungan.
I.1.1 Kompresor
A. Identifikasi Kompresor
1. Nama Bagian
2. Prinsip Kerja
Saat engine berputar dan memutarkan pulley yang terhubung dengan poros
engkol dan mengakibatkan piston bergerak naik turun. Udara akan terhisap oleh
piston yang naik turun melalui katup masuk dan di tekan keluar menuju tanki. Saat
udara memasuki tanki pressure gage akan naik menuju angka maksimal. Saat katup
output di buka maka udara akan langsung menekan keluar sesuai besaran tekanannya
3. Spesifikasi compressor
Air Receiver
Max Working Pressure : 9 Kg/cm2
Water Test Pressure : 14.7 Kg/cm2
Capacity : 85 l
Inspection NO : 13130739
Manufacture Date : 031013
Air Compressor
Modes SVU – 201
Bore 50,8 mm
Max Pressure : 8 kg/cm2
Number of Cycle 2
Stroke 45 mm
Date 032012
V = ∏r2d
= 3.14 . 25,42 . 45
= 91161.208 mm
= 91.16 cc
= 91.16 x 2 = 183.31 cc
Engine
Honda GX – 160
Bore 68 mm
Stroke 45 mm
Daya 5.5 Hp
Torsi Max : 10.3 Nm/ 2500 rpm
Output : 5.5 Hp / 3600 rpm
V= ∏ r2d
= 3.14.342.45
= 163342,8 mm3
= 163,34 cc
B. Pengujian Kompressor
Tekanan Waktu
No n [rpm]
[kg/cm2] (s)
1 1290 3,7 180
2 2853 4,9 180
3 3387 5 180
C. Menghitung Q desain
Qd = V . n
= 182.32 x 2392
= 436109 cm2/menit
= 4.36 m2/menit
D. Menghitung efisiensi
ᶯ = Paktual = <100%
PTD
Mencari VtD
Dik :
D : 50,8mm L : 45mm VT: 0,085 m3 P : 1atm
ᶯ= Paktual x 100%
PTD
= 3,7 x 100%
PTD
= 44,572 %
2. 1 x 1,560495 = PTD x 0,085
PTD = 18,35877
ᶯ= Paktual x 100%
PTD
= 4,4 x 100%
PTD
= 23,966 %
Kesimpulan efisiensi :
Semakin tinggi pengaturan dari kecepatan Kompresor (RPM), tekanan yang masuk akan
semakin cepat, namun efisiensi Kompresor akan semakin kecil dikarenakan kerugian
udara/gas cenderung lebih banyak karena tekanan yang kuat dan kencang, misalnya
kebocoran. Demikian sebaliknya, semakin kecil pengaturan dari kecepatan Kompresor
(RPM), tekanan yang masuk semakin lambat, namun efisiensi Kompresor akan semakin
besar.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan