Dosen Pengampu:
Marsius. Ferdnian.S.T.,M.S
Oleh:
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu tanpa
ada halangan yang berarti dan sesuai dengan harapan.
Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada bapak Marsius Ferdnian S.T, M.S
sebagai dosen pengampu mata kuliah Mesin Konversi Energi yang telah membantu
memberikan arahan dan pemahaman dalam penyusunan makalah ini.
Saya menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan karena keterbatasan saya. Maka dari itu penyusun sangat mengharapkan
kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga apa yang ditulis dapat
bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.
Budi Karwanto
2
DAFTAR ISI
Hlm
COVER…………………………………………………………………… i
KATA PENGANTAR……………………………………………………. ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………… iii
BAB I: PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang …………………………………………………………. 1
1.2 Rumusan Masalah ……………………………………………………… 1
1.4 Tujuan Penulisan ………………………………………………….......... 1
BAB II: PEMBAHASAN
2.1 Pompa ………………….............................................................. 6
2.2 Kompresor ……………………………..…………………………....... 12
BAB III: PENUTUP
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………... 21
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………… 23
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam kehidupan sehari-hari sering kita jumpai alat yang disebut pompa dan
kompresor. Pompa (pump) menurut definisi rekayasa mekanika adalah sebuah alat
mekanika yang digunakan untuk mengalirkan cairan. Hal ini dilakukan dengan cara
menaikkan tekanan sehingga sistem fluida cair itu mempunyai tekanan yang tinggi di
sisi hisap pompa, dan tekanan yang rendah di sisi keluar pompa. Hal ini terjadi
karena fluida mengalir dari tekanan tinggi ke tekanan rendah.
Pompa digunakan untuk mengalirkan fluida dalam bentuk cairan, tidak untuk gas.
Meskipun gas juga merupakan fluida, namun fluida gas dan fluida cairan mempunyai
dua karakter yang berbeda. Salah satunya adalah reaksi mereka terhadap tekanan.
Cairan adalah fluida inkompresibel (tidak dapat ditekan/ tidak berubah volumenya
jika mendapat tekanan) sementara gas adalah fluida kompresibel (dapat di tekan).
Pada penjelasan di atas, pompa digunakan hanya untuk fluida cair karena sifat dari
fluida cair tersebut sehingga pompa tidak digunakan untuk mengalirkan fluida
kompresibel. Untuk mengalirkan fluida kompresibel, ada „istilah‟ atau alat lain yang
digunakan yaitu kompresor. Kompresor adalah alat mekanik yang berfungsi untuk
meningkatkan tekanan fluida mampu mampat, yaitu gas atau udara. tujuan
meningkatkan tekanan dapat untuk mengalirkan atau kebutuhan proses dalam
suatu system proses yang lebih besar (dapat system fisika maupun kimia contohnya
pada pabrik-pabrik kimia untuk kebutuhan reaksi). Secara umum kompresor dibagi
menjadi dua jenis yaitu dinamik dan perpindahan positif. Secara prinsip, kedua
5
benda ini sama. Masing-masing terdiri dari motor penggerak dan juga bagian untuk
meningkatkan tekanan di sisi hisap dan merendahkan tekanan di sisi keluar.
Tapi keduanya tidak sama pada segi aplikasi karena cara peningkatan tekanan
tersebut dilakukan dengan dua cara yang berbeda. Namun kedua alat ini yaitu
pompa dan kompresor tidak dapat saling dipertukarkan fungsinya, kompresor tidak
dapat digunakan untuk mengalirkan cairan dan pompa tidak dapat digunakan untuk
mengalirkan gas.
2.1 Pompa
Pompa adalah suatu alat atau mesin yang digunakan untuk memindahkan cairan
dari suatu tempat ke tempat yang lain melalui suatu media perpipaan dengan cara
menambahkan energi pada cairan yang dipindahkan dan berlangsung secara terus
menerus. Pompa beroperasi dengan prinsip membuat perbedaan tekanan antara
bagian masuk (suction) dengan bagian keluar (discharge). Dengan kata lain, pompa
berfungsi mengubah tenaga mekanis dari suatu sumber tenaga (penggerak) menjadi
tenaga kinetis (kecepatan), dimana tenaga ini berguna untuk mengalirkan cairan dan
mengatasi hambatan yang ada sepanjang pengaliran.
Pompa memiliki dua kegunaan utama:
1 Memindahkan cairan dari satu tempat ke tempat lainnya (misalnya air dari
aquifer bawah tanah ke tangki penyimpan air )
2 Mensirkulasikan cairan sekitar sistim (misalnya air pendingin atau pelumas yang
melewati mesin-mesin dan peralatan)
6
Komponen utama sistem pemompaan adalah:
1 Pompa
2 Mesin penggerak: motor listrik, mesin diesel atau sistim udara
3 Pemipaan, digunakan untuk membawa fluida
4 Kran, digunakan untuk mengendalikan aliran dalam sistim
5 Sambungan, pengendalian dan instrumentasi lainnya
6 Peralatan pengguna akhir, yang memiliki berbagai persyaratan
Klasifikasi Pompa
7
b. Pompa Desak (Positive Displacement Pumps) Sifat dari pompa desak adalah
perubahan periodik pada isi dari ruangan yang terpisah dari bagian hisap dan tekan
yang dipisahkan oleh bagian dari pompa. Kapasitas yang dihasilkan oleh pompa
tekan adalah sebanding dengan kecepatan pergerakan atau kecepatan putaran,
sedangkan total head (tekanan) yang dihasilkan oleh pompa ini tidak tergantung
dari kecepatan pergerakan atau putaran. Pompa desak di bedakan atas : oscilating
pumps (pompa desak gerak bolak balik), dengan rotary displecement pumps
(pompa desak berputar). Contoh pompa desak gerak bolak balik : piston/plunger
pumps, diaphragm pumps. Contoh pompa rotary displacement pumps : rotary
pump, eccentric spiral pumps, gear pumps, vane pumps dan lain-lain.
c. Jet pumps Sifat dari jets pump adalah sebagai pendorong untuk mengangkat cairan
dari tempat yang sangat dalam. Perubahan tekanan dari nozzle yang disebabkan
oleh aliran media yang digunakan untuk membawa cairan tersebut ke atas (prinsip
8
ejector). Media yang digunakan dapat berupa cairan maupun gas. Pompa ini tidak
mempunyai bagian yang bergerak dan konstruksinya sangat sederhana. Keefektifan
dan efisiensi pompa ini sangat terbatas.
d. Air lift pumps (mammoth pumps) Cara kerja pompa ini sangat tergantung pada aksi
dari campuran antara cairan dan gas (two phase flow
9
e. Hidraulic pumps Pompa ini menggunakan kinetik energi dari cairan yang
dipompakan pada suatu kolom dan energi tersebut diberikan pukulan yang tiba-tiba
menjadi energi yang berbentuk lain (energi tekan).
f. Elevator Pump Sifat dari pompa ini mengangkat cairan ke tempat yang lebih tinggi
dengan menggunakan roda timbah, archimedean screw dan peralatan sejenis.
10
g. Electromagnetic Pumps Cara kerja pompa ini adalah tergantung dari kerja langsung
sebuah medan magnet padi edia ferromagnetic yang dialirkan, oleh karena itu
penggunaan dari pompa ini sangat terbatas pada cairan metal
Pompa berfungsi untuk mengalirkan zat fluida dari suatu tempat ke tempat yang lain
melalui system perpipaan, biasanya system operasi pompa menggunakan suatu mekanisme
gerak.
Pompa telah banyak digunakan orang sejak lama, mulai dari unit terkecil di rumah tangga
sampai industri-industri besar. Penggunaan pompa yang semakin luas dari waktu ke waktu
menyebabkan perkembangan pompa sangat pesat. Pada era sekarang ini berbagai macam
bentuk pompa dengan berbagai keunggulannya telah banyak ditawarkan oleh perusahaan-
perusahaan produsen pompa. Sering kali suatu perusahaan membuat pompa tertentu yang
hanya digunakan untuk aplikasi khusus. Mengingat banyaknya jenis pompa di pasaran, maka
kejelian dalam memilih pompa menjadi syarat utama agar diperoleh kerja pompa yang
optimum sesuai dengan sistem yang dilayani.
11
2.2 Kompresor
Kompresor adalah alat untuk memompa bahan pendingin (refrigeran) agar tetap
bersirkulasi di dalam sistem. Kompresor berfungsi untuk membangkitkan/menghasilkan
udara bertekanan dengan cara menghisap dan memampatkan udara tersebut kemudian
disimpan di dalam tangki udara kempa untuk disuplai kepada pemakai (sistem pneumatik).
Kompresor dilengkapi dengan tabung untuk menyimpan udara bertekanan, sehingga udara
dapat mencapai jumlah dan tekanan yang diperlukan. Tabung udara bertekanan pada
kompresordilengkapi dengan katup pengaman, bila tekanan udaranya melebihi ketentuan,
maka katup pengaman akan terbuka secara otomatis. Pemilihan jenis kompresor yang
digunakan tergantung dari syarat-syarat pemakaian yang harus dipenuhi misalnya dengan
tekanan kerja dan volume udara yang akan diperlukan dalam sistim peralatan (katup dan
silinder pneumatik). Secara garis besar kompresor dapat diklasifikasikan seperti di bawah
ini.
12
Klasifikasi Kompresor
Secara garis besar kompresor dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian, yaitu Positive
Displacement compressor, dan Dynamic compressor, (Turbo), Positive Displacement
compressor, terdiri dari Reciprocating dan Rotary, sedangkan Dynamic compressor, (turbo)
terdiri dari Centrifugal, axial dan ejector, secara lengkap dapat dilihat dari klasifikasi di
bawah ini
a) Kompresor Torak Resiprokal (reciprocating compressor)
Kompresor ini dikenal juga dengan kompresor torak, karena dilengkapi dengan
torak yang bekerja bolak-balik atau gerak resiprokal. Pemasukan udara diatur oleh
katup masuk dan dihisap oleh torak yang gerakannya menjauhi katup. Pada saat
terjadi pengisapan, tekanan udara di dalam silinder mengecil, sehingga udara luar
akan masuk ke dalam silinder secara alami. Pada saat gerak kompresi torak bergerak
ke titik mati bawah ke titik mati atas, sehingga udara di atas torak bertekanan tinggi,
selanjutnya di masukkan ke dalam tabung penyimpan udara. Tabung penyimpanan
dilengkapi dengan katup satu arah, sehingga udara yang ada dalam tangki tidak
akan kembali ke silinder. Proses tersebut berlangsung terusmenerus hingga
diperoleh tekanan udara yang diperlukan. Gerakan mengisap dan mengkompresi ke
tabung penampung ini berlangsung secara terus menerus, pada umumnya bila
tekanan dalam tabung telah melebihi kapasitas, maka katup pengaman akan
terbuka, atau mesin penggerak akan mati secara otomatis.
13
b) Kompresor Torak Dua Tingkat Sistem Pendingin Udara
Kompresor udara bertingkat digunakan untuk menghasilkan tekanan udara yang
lebih tinggi. Udara masuk akan dikompresi oleh torak pertama, kemudian
didinginkan, selanjutnya dimasukkan dalam silinder kedua untuk dikompresi oleh
torak kedua sampai pada tekanan yang diinginkan. Pemampatan (pengompresian)
udara tahap kedua lebih besar, temperatur udara akan naik selama terjadi
kompresi, sehingga perlu mengalami proses pendinginan dengan memasang sistem
pendingin. Metode pendinginan yang sering digunakan misalnya dengan sistem
udara atau dengan sistem air bersirkulasi.
14
c) Kompresor Diafragma (diaphragma compressor)
Jenis Kompresor ini termasuk dalam kelompok kompresor torak. Namun letak torak
dipisahkan melalui sebuah membran diafragma. Udara yang masuk dan keluar tidak
langsung berhubungan dengan bagian-bagian yang bergerak secara resiprokal.
Adanya pemisahan ruangan ini udara akan lebih terjaga dan bebas dari uap air dan
pelumas/oli. Oleh karena itu kompresor diafragma banyak digunakan pada industri
bahan makanan, farmasi, obat-obatan dan kimia. Prinsip kerjanya hampir sama
dengan kompresor torak. Perbedaannya terdapat pada sistem kompresi udara yang
akan masuk ke dalam tangki penyimpanan udara bertekanan. Torak pada
kompresor diafragma tidak secara langsung menghisap dan menekan udara, tetapi
menggerakkan sebuah membran (diafragma) dulu. Dari gerakan diafragma yang
kembang kempis itulah yang akan menghisap dan menekan udara ke tabung
penyimpan.
16
dan rumahnya tidak dapat saling rapat betul. Berbeda jika dibandingkan dengan
pompa pelumas pada motor bakar, karena fluidanya adalah minyak pelumas maka
film-film minyak sendiri sudah menjadi bahan perapat antara dinding rumah dan
sayap-sayap kupu itu. Dilihat dari konstruksinya, Sayap kupu-kupu di dalam rumah
pompa digerakan oleh sepasang roda gigi yang saling bertautan juga, sehingga
dapat berputar tepat pada dinding.
18
Fungsi dan aplikasi Kompresor
Dalam pembahasan siklus refrigeran pada sistem refrigerasi kompresi gas telah diketahui
operasi kompresor. Maksud dari operasi kompresor adalah untuk memastikan bahwa suhu
gas refrigeran yang disalurkan ke kondenser harus lebih tinggi dari suhu condensing
medium. Bila suhu gas refrigeran lebih tinggi dari suhu condensing medium (udara atau air)
maka energi panas yang dikandung refrigeran dapat dipindahkan ke condensing medium.
akibatnya suhu refrigeran dapat diturunkan walaupun tekanannya tetap. Oleh karena itu
kompresor harus dapat mengubah kondisi gas refrigeran yang bersuhu rendah dari
evaporator menjadi gas yang bersuhu tinggi pada saat meninggalkan saluran discharge
kompresor. Tingkat suhu yang harus dicapai tergantung pada jenis refrigeran dan suhu
lingkungannya.
Aplikasi Kompressor
Kompressor merupakan alat yang berguna untuk mengalirkan udara atau gas.
Dimana fungsi ini sangat diperlukan dalam berbagai bidang. Beberapa aplikasi
kompressor antara lain:
19
b. Pada Bidang Industri
a. Dalam industri minuman botol dimana udara dalam botol
dihampakan dengan daya isap kompressor.
b. Industri pertambangan gas, gas akan diisap dengan kompressor untuk
ditampung dalam reservoir dan untuk dilanjutkan pada aplikasi
lainnya.
c. Dalam pertambangan juga digunakan dalam pengeboran hidrolik
dengan menggunakan gas yang bertekanan dari kompressor yang
menekan mata bor.
c. Aplikasi Lainnya
a. Digunakan dalam sistem pengkondisian udara untuk menaikkan
temperature dan tekanannya.
b. Digunakan dalam mekanisme turbo charge untuk memperbesar
udara yangmasuk ke silinder.
c. Digunakan dalam sistem pembangkitan listrik seperti pada PLTU dan
PLTG
20
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pompa & Kompresor
Pompa adalah suatu alat atau mesin yang digunakan untuk memindahkan cairan
dari suatu tempat ke tempat yang lain melalui suatu media pemipaan dengan cara
menambahkan
energi pada cairan yang dipindahkan dan berlangsung secara terus menerus. pompa
berfungsi mengubah tenaga mekanis dari suatu sumber tenaga (penggerak) menjadi
tenaga kinetis (kecepatan), dimana tenaga ini berguna untuk mengalirkan cairan dan
mengatasi hambatan yang ada sepanjang pengaliran. Sedangkan kompresor adalah
alat untuk mengalirkan fluida gas fungsi untuk membangkitkan/menghasilkan udara
bertekanan dengan cara menghisap dan
memampatkan udara tersebut kemudian disimpan di dalam tangki udara kempa
untuk disuplai kepada pemakai (sistem pneumatik).
21
Adapun klasifikasi dari pompa dan kompresor yaitu:
a. Klasifikasi Pompa
a. Pompa Sentrifugal (Centrifugal Pump)
b. Pompa Desak (Positive Displacement Pumps)
c. Jet pumps
d. Air lift pumps (mammoth pumps)
e. Hidraulic pumps
f. Elevator Pump
g. Electromagnetic Pumps
b. Klasifikasi Kompresor
a. Kompresor Torak Resiprokal (reciprocating compressor)
b. Kompresor Torak Dua Tingkat Sistem Pendingin Udara
c. Kompresor Diafragma (diaphragma compressor)
d. Kompresor Putar (Rotary Compressor)
e. Kompresor Sekrup (Screw)
f. Kompresor Root Blower (Sayap Kupu-kupu)
g. Kompresor Aliran (turbo compressor)
h. Kompresor Aliran Radial
i. Kompresor Aliran Aksial
22
DAFTAR PUSTAKA
http://pingujie.blogspot.com/2011/11/dalam-kehidupan-sehari-hari-kita-sering.html (di
akses pada tanggal 20 September 2013)
http://peralatann.wordpress.com/2012/11/29/jenis-jenis-kompresor/ (di akses pada
tanggal 20 September 2013) http://www.mediaproyek.com/2013/06/mengenal-jenis-jenis-
pompa-berdasarkan.html (di akses pada tanggal 20 Sepetember 2013)
http://sinelectronic.blogspot.com/2012/01/macam-macam-kompresor-pembangkit-
udara.html (di akses pada tanggal 20 September 2013)
http://www.mediaproyek.com/2013/06/mengenal-jenis-jenis-pompa-berdasarkan.html (di
akses pada tanggal 20 September 2013)
http://fitrahchem.blogspot.com/2013/01/kompresor-dan-pompa.html (di akses pada
tanggal 18 September 2013)
23