Anda di halaman 1dari 40

MAKALAH MESIN FLUIDA

Instalasi Pompa Vakum Pada Kondensor

Disusun Oleh :
Astari Latifah

(121724006)

Loni Novia A

(121724016)

Prio Wijaksono

(121724023)

Veny Martiani

(121724030)

2C-TPTL

JURUSAN TEKNIK KONVERSI ENERGI


POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2014
i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah mesin fluida yang berjudul Instalasi
Pompa Vakum pada Kondensor dengan tepat waktu .
Penulisan makalah ini untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Mesin Fluida
pada semester IV Program Studi Teknik Konversi Energi Tahun Akademik 2014.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Indry selaku dosen
mata kuliah Mesin Fluida.
Teman-teman seperjuangan dan juga semua pihak yang terlibat dalam penulisan
makalah ini yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu.
Menyadari akan keterbatasan kemampuan, penulis bersedia menerima kritik dan
saran.
Semoga makalah ini bermanfaat.

Bandung, Mei 2014

Penulis

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pompa adalah alat yang digunakan untuk memindahkan cairan (fluida) dari
suatu tempat ke tempat yang lain, melalui media pipa (saluran) dengan cara
menambahkan energi pada cairan yang dipindahkan dan berlangsung kontinu. Pompa
beroperasi dengan prinsip membuat perbedaan tekanan antara bagian hisap (suction)
dan bagian tekan (discharge). Perbedaan tekanan tersebut dihasilkan dari sebuah
mekanisme misalkan putaran roda impeler yang membuat keadaan sisi hisap nyaris
vakum. Perbedaan tekanan inilah yang mengisap cairan sehingga dapat berpindah dari
suatu reservoir ke tempat lain.
Di jaman yang modern ini, posisi pompa menduduki tempat yang sangat
penting bagi kehidupan manusia. Pompa memerankan peranan yang sangat penting
bagi berbagai industri misalnya industri air minum, minyak, petrokimia, pusat tenaga
listrik dan sebagainya. Pada makalah ini akan dibahas mengenai pompa vakum pada
kondensor.
Pompa vakum termasuk salah satu jenis pompapositive displacement.
Pompa positive displacement bekerja dengan cara memberikan gaya tertentu pada
volume fluida tetap dari sisi inlet menuju titik outlet pompa. Kelebihan dari
penggunaan pompa jenis ini adalah dapat menghasilkan power density (gaya per
satuan berat) yang lebih besar. Dan juga memberikan perpindahan fluida yang
tetap/stabil di setiap putarannya.
Salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan pompa adanya
kemungkinan terjadinya kavitasi yang dapat menyebabkan penurunan kapasitas
pompa yang berakibat kerusakan mekanis pada impeller pompa

dan timbulnya

getaran. Kavitasi terjadi sebagai akibat dari tekanan fluida kerja pada sisi isap pompa
sentrifugal yang mengalami penurunan tekanan hingga lebih rendah dari tekanan
penguapan fluida kerja tersebut yang menyebabkan gelembung uap air, yang
kemudian gelembung tersebut pecah karena mengalami tekanan yang lebih besar.
3

Pompa yang dioperasikan dalam kondisi kavitasi akan menimbulkan suara bising dan
getaran yang diakibatkan oleh gelembung - gelembung uap yang pecah secara
kontinyu karena tekanan disekelilingnya.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka beberapa masalah yang
dirumuskan dan akan dibahas dalam makalah ini adalah :
1.2.1

Apa yang dimaksud dengan pompa vakum?

1.2.2

Apakah komponen-komponen utama yang terdapat pada pompa vakum?

1.2.3

Bagaimana prisip kerja dari pompa vakum?

1.2.4

Apa yang dimaksud dengan kavitasi?

1.2.5

Apa yang dimaksud dengan NPSH?

1.2.6

Bagaimana cara menghitung dan menentukan NPSH?

1.3 Tujuan Penulisan


Penulisan makalah ini dimaksudkan untuk mencapai beberapa tujuan, diantaranya :
1.3.1

Memahami secara detail tentang pompa vakum.

1.3.2

Memahami komponen-komponen utama yang terdapat pada pompa vakum.

1.3.3

Memahami prinsip kerja pompa vakum.

1.3.4

Memahami secara detail tentang kavitasi.

1.3.5

Memahami secara detail tentang apa itu NPSH.

1.3.6

Mengetahui cara menghitung dan menentukan analisa keenergian.

1.4 Manfaat Penulisan


Harapan penulis makalah ini dapat membantu mahasiswa teknik konversi energi
meningkatkan pemahaman pompa vakum, serta dapat mengaplikasikannya di dunia
industri.
1.5 Metode Penulisan
Makalah ini ditulis dengan metode studi instalasi sehingga didapatkan data-data yang
dapat digunakan untuk menghitung sistem keenergian pompa vakum.

1.6 Sistematika Penulisan


BAB IPENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penulisan
1.4 Manfaat Penulisan
1.5 Metode Penulisan
1.6 Sistematika Penulisan
BAB II DASAR TEORI
2.1 Pompa
2.1.1 Pompa Vakum
2.1.2 Fungsi Pompa Vakum
2.1.3 Prinsip Kerja Pompa Vakum
2.2 Klasifikasi Pompa
2.2.1 Pompa Desak (Positive Displacement)
2.2.2 Pompa Desak Gerak Bolak-Balik (Reciprocating Pumps)
2.2.3 Pompa Pusingan (Centrifugal Pumps)
2.3 Spesifikasi Pompa (Pompa Yang Dipakai)
2.4 Proses Kerja Sistem
2.5 Kavitasi
2.5.1 Pengertian Kavitasi
2.5.2 Pengaruh Kavitasi Terhadap Kinerja Pompa
2.5.3 Cara Menghindari Kaviasi
2.6 NPSH
BAB III ANALISA KEENERGIAN
BAB IV KESIMPULAN

BAB II
DASAR TEORI

2.1 Pompa
Pompa adalah merupakan salah satu jenis mesin yang berfungsi untuk
memindahkan zat cair dari suatu tempat ke tempat yang diinginkan. Zat cair
tersebut contonya adalah air, oli atau minyak pelumas, atau fluida lainnya.
Industri-industri banyak menggunakan pompa sebagai salah satu peralatan bantu
yang penting untuk proses produksi. Sebagai contoh pada pembangkit listrik
tenaga uap, pompa digunakan untuk menyuplai air umpan ke boiler atau
membantu sirkulasi air yang akan diuapkan di boiler.
Pada pompa akan terjadi perubahan dari dari energi mekanik menjadi energi
fluida. Pada mesin-mesin hidrolik termasuk pompa, energi fluida ini disebut head
atau energi persatuan berat zat cair. Ada tiga bentuk head yang mengalami
perubahan yaitu head tekan, kecepatan dan potensial. Selain dapat memindahkan
cairan, pompa juga dapat berfungsi sebagai untuk meningkatkan kecepatan,
tekanan dan ketinggian pompa. (Prof. Djati Nursuhud, 2006. Mesin Konversi
Energi)
Pompa

memiliki

komponen-komponen

dalam

proses

memproduksi.

Komponen-komponen tersebut antara lain:


1.

Pompa

2.

Mesin Penggerak, berupa : motor listrik, mesin diesel atau sistem udara.

3.

Pipa atau pemipaan digunakan untuk membawa fluida.

4.

Kran, digunakan untuk mengendalikan aliran dalam sistem.

5.

Sambungan, pengendalian dan instumentasi lainnya.

6.

Peralatan penggunaan akhir, yang memiliki berbagai persyaratan. Misalnya:


tekanan, aliranyang menentukan komponen dan susunan sistem pemompaan.
Contoh: Alat Penukar Panas atau Heat Exchanger, tangki dan mesin hidrolik.

2.1.1

Pompa Vakum
Pompa vakum adalah sebuah alat untuk mengeluarkan molekul-

molekul gas dari dalam sebuah ruangan tertutup untuk mencapai tekanan
vakum.
2.1.2

Fungsi Pompa Vakum


Fungsi umum pada vacuum pump adalah membuat vacuum pada

condenser pada saat turbin generator beroperasi , dimana uap bekas yang
telah digunakan untuk memutar turbin sisi LP terakir akan melewati sisi last
blade , untuk mempercepat terjadinya kondensasi menjadi air lagi dengan
jalan didalam condenser harus dibuat vacuum , yaitu uap akan turun dan
menyentuh dinding tube condenser sisi luar dan tube condenser sisi dalan
dialiri oleh media pendingin ( digunakan air laut ) yang dipompa oleh CWP.
Sehinnga dengan terjadinya heat transfer maka uap basah yang masih
bertemperatur dan menyentuh dinding tube condenser akan terkondensasi
menjadi air kembali dan didalam proses ini sering disebut air kondensat dan
akan tertampung didalam hot wall.
2.1.3

Prinsip Kerja Pompa Vakum


Pompa vakum dibuat dengan sirkulasi dan temperaturnya yang harus

dijaga agar didalam pompa tidak terjadi kapitasi ( ledakan gelembung


gelembung air ) untuk menjaga agar air tidak panas , maka air yang akan
digunakan dilewatkam HE ( heat exchanger ) dan uap panas yang tebawa /
terhisap oleh pompa akan keluar melewati venting separator , air yang masuk
separator dilwatkan ke HE dan msuk lagi ke dalam pompa. Kebanyakan
pompa yang digunakan pada power plant mengunakan dua stage ( Low stage
dan High stage).

Gambar Pompa Vakum


http://artikel-teknologi.com/macam-macam-pompa-positive-displacement/(diakses pada: 2403-2014 pukul 11.00-13.00)
2.2 Klasifikasi Pompa
Berdasarkan prinsip kerjanya banyak sekali jenis pompa yang digunakan di
industri kimia, tetapi pada pembahasan ini dibatasi untuk jenis-jenis yang banyak
digunakan (populer). Namun secara umum pompa dapat diklasifikasikan sebagai
berikut:

Gambar Jenis- Jenis Pompa


(http://artikel-teknologi.com/wp-content/uploads/2012/10/20121019-073332-PM.jpg)
(diakses pada: 24-03-2014 pukul 11.00-13.00)

Pompa yang akan dibahas dikelompokkan menjadi dua yaitu:


2.2.1

Pompa Desak (Positive displacement)


Pompa perpindahan positif adalah perpindahan zat cair dari suatu
tempat ke tempat lain disebabkan perubahan volume ruang kerja pompa yang
diakibatkan oleh gerakan elemen pompa yaitu maju-mundur (bolak-balik) atau
berputar (rotary). Dengan perubahan volume tersebut maka zat cair pada
bagian keluar (discharge) mempunyai tekanan yang lebih besar dibanding pada
bagian masuk (suction) dan konsekuensinya kapasitas yang dihasilkan sesuai
volume yang dipindahkan.
Pompa ini disebut juga dengan pompa aksi positif. Energi mekanik
dari putaran poros pompa dirubah menjadi energi tekanan untuk memompakan
fluida.
Pada pompa jenis ini dihasilkan head yang tinggi tetapi kapasitas yang
dihasilkan rendah. Ciri-Ciri Umum Pompa Positip :

Head yang dihasilkan relatif tinggi dibanding dengan kapasitas.

Mampu beroperasi pada suction yang kering, sehingga tidak memerlukan


proses priming.

Kapasitas atau aliran zat cair tidak berkelanjutan.


Berikut adalah pompa vakum yang termasuk ke dalam tipe positive
displacement:

Rotary vane pump (yang paling banyak digunakan)

Pompa diafragma

Liquid ring pump

Piston pump

Scroll pump

Screw pump

Wankel pump

External vane pump

Roots blower

Multistage Roots pump

Toepler pump

Lobe pump

Karakteristik pompa desak gerak berputar


Hubungan antara tekanan yang dibangkitkan (head) dan kecepatan
aliran volum(kapasitas) sering disebut dengan karakteristik pompa. Seperti
yang telah disebutkan di depanbahwa kapasitas pompa desak tidak
dipengaruhi oleh tekanan yang dibangkitkan.
Mesin penggerak pompa rotary
Mesin penggerak pompa rotary yang paling banyak dijumpai adalah
motor listrik dan mesin uap. Secara general pompa positive displacement
dibagi kedalam dua kelompok besar, yakni pompa jenis rotari dan jenis
reciprocating.
Perpindahan zat cair dalam pompa desak didasarkan pada pembesaran
(kerja isap) dankemudian pengecilan (kerja kempa) kembali ruang dalam
rumah pompa.Kecepatan aliran volum (kapasitas)pada pompa desak
berbanding lurus dengan jumlahpembesaran dan pengecilan ruang dalam
rumah pompa tiap satuan waktu.
Kapasitas pompa desak secara umum dapat dikatakan tidak
dipengaruhi oleh tekanan yangdibangkitkan (head) dalam pompa. Jadi dapat
disimpulkan bahwa tinggi tekan (head) yang dapat dicapai secara
maksimum pada pompa desak tidak tergantung padajumlah pembesaran
dan pengecilan ruang dalam rumah pompa tiap satuan waktu.Pada
tekanan yang tinggi ada kemungkinan kapasitas sedikit berkurang hal
inikemungkinan disebabkan adanya kebocoran.
Komponen pompa ini secara garis besar terdiri sebuah rumah pompa
dengan sambungansaluran isap (suction) dan sambungan saluran kempa
(discharge) dan didalam rumah pompatersebut terdapat komponen yang
berputar, yang dapat berupa roda gigi (gear pumps), atausilinder dengan sudusudu (sliding-vane pumps), atau ulir (screw pumps).
Untuk memperjelas hal ini akan dibahas satu-persatu jenis-jenis
pompayang termasuk jenis rotary pumps.
1) Pompa Roda Gigi (Gear Pump)
Cara kerja
Ketika roda gigi berputar, terjadi penurunan tekanan pada
rumah pompa sehingga cairan mengalir dan mengisi rongga gigi.
10

Cairan yang terperangkap dalam rongga gigi terbawa berputar


kemudian dikempakan dalam saluran pengeluaran, karena pada bagian
ini terjadi pengecilan rongga gigi.

Gambar Skema prinsip kerja pompa roda gigi dengan penggigian luar
(external gear pump)
(http://artikel-teknologi.com/macam-macam-pompa-positive-displacement/
(diakses pada: 24-03-2014 pukul 11.00-13.00)
Kegunaan
Untuk mencegah terjadinya kemacetan dan aus saat pompa
digunakan maka zat cair yang dipompa tidak boleh mengandung
padatan dan tidak bersifat korosif.Pompa dengan penggigian luar
banyak digunakan untuk memompa minyak pelumas atau cairan lain
yang mempunyai sifat pelumasan yang baik.Pompa dengan penggigian
dalam dapat digunakan untuk memompa zat cair yang mempunyai
kekentalan (viskositas) tinggi.

Gambar Potongan pompa roda gigi dengan penggigian luar (external gear pump)
http://artikel-teknologi.com/macam-macam-pompa-positive-displacement/
(diakses pada: 24-03-2014 pukul 11.00-13.00)

11

2) Pompa Lobe (Lobe Pump)


Cara kerja
Cara kerja pompa lobe pada prinsipnya sama dengan cara kerja
pompa roda gigi dengan penggigian luar. Pompa jenis ini ada yang
mempunyai dua rotor lobe atau tiga rotor lobe.

Kegunaan
Pompa lobe dapat digunakan untuk memompa cairan yang
kental (viskositasnya tinggi) dan mengandung padatan. Pemilihan dua
rotor lobe atau tiga rotor lobe didasarkan atas ukuran padatan yang
terkandung dalam cairan, kekentalan cairan, dan kontinyuitas aliran.
Dua rotor lobe cocok digunakan untuk cairan kental, ukuran padatan
yang relatif kasar dengan kontinyuitas kecepatan aliran yang tidak
halus.

Gambar Cara kerja pompa lobe


(http://artikel-teknologi.com/wp-content/uploads/2012/10/20121019-073332-PM.jpg)
(diakses pada: 24-03-2014 pukul 11.00-13.00)

3) Pompa Dinding (Sliding-Vane Pump)


Cara kerja
Pompa berporos tunggal yang di dalam rumah pompa berisi
sebuah rotor berbentuk silinder yang mempunyai alur-alur lurus pada
kelilingnya. ke dalam alur-alur ini dimasukkan sudu-sudu lurus yang

12

menempel pada dinding dalam rumah pompa dan dapat berputar secara
radial dengan mudah. Rotor ini dipasang asimetri dalam rumah pompa.
Ketika rotor berputar tekanan dalam rumah pompa turun sehingga
terjadi kerja isap dan pada saluran pemasukkan terjadi pembesaran
ruang kosong, sehingga cairan dapat mengalir dari sumber dan mengisi
rongga kosong dalam rumah pompa. Pada tempat pengeluaran terjadi
pengecilan ruang kosong sehingga pada tempat ini terjadi kerja kempa.
Dengan cara ini secara berturut-turut terjadi kerja isap dan kerja
kempa.
Kegunaan
Pompa dinding vane dapat digunakan sebagai pompa vakum.

Gambar Skema prinsip kerja pompa sliding vane


(http://artikel-teknologi.com/wp-content/uploads/2011/10/20111003-073412.jpg)
(diakses pada: 24-03-2014 pukul 11.00-13.00)
4) Pompa Ulir (Screw Pump)
Cara kerja
Oleh gerak putar poros ulir zat cair mengalir dalam arah aksial.
Pompa jenis ini hanya dapat digunakan untuk tekanan pada saluran
kempa lebih rendah dari tekanan pada saluran isap dan bila zat cair
yang dipompa mempunyai kekentalan tinggi. Pada keadaan kering
pompa ini tidak dapat mengisap sendiri, sehingga sebelum digunakan
pompa ini harus terisi cairan yang akan dipompa (dipancing).

13

Kegunaan
Sama halnya dengan pompa roda gigi, pompa ulir ini cocok
untuk memompa zat cair yang bersih dan mempunyai sifat pelumasan
yang baik.
Secara umum pompa rotary mempunyai kecepatan aliran
volum yang konstan asal kecepatan putarannya dapat dipertahankan
tetap. Selain itu alirannya lebih teratur (tidak terlalu 4 pulsatif). Hal ini
sangat berbeda dengan pompa reprocating (bandingkanlah setelah
pembahasan pompa reprocating). Pompa rotary cocok untuk operasi
pada kisaran tekanan sedang dan untuk kisaran kapasitas dari kecil
sampai sedang (lihat gambar pemilihan jenis pompa berdasarkan
karanteristiknya)

Gambar a. Skema prinsip kerja pompa ulir berporos tunggal

Gambar b. Skema prinsip kerja pompa ulir berporos ganda (double screw pump)

Gambar a, b : (http://artikel-teknologi.com/wp-content/uploads/2011/10/20111003073412.jpg)
(diakses pada: 24-03-2014 pukul 11.00-13.00)

14

2.2.2

Pompa Desak Gerak Bolak-Balik (Reciprocating Pumps)


Pada pompa desak gerak bolak-balik, gerak putar dari mesin penggerak
diubah menjadi gerak bolak-balik dari torak (piston), atau plunyer (plunger),
atau membran yang terdapat dalam rumah pompa.
Pompa resiprocating menggunakan piston yang bergerak maju-mundur
sebagai komponen kerjanya, serta mengarahkan aliran fluida kerja ke hanya
satu arah dengan bantuan check valve. Pompa positive displacement ini
memiliki rongga kerja yang meluas pada saat menghisap fluida, dan akan
mendorongnya dengan mempersempit rongga kerja tersebut. Dengan
bantuan check valve untuk mengatur arah aliran fluida, maka akan terjadi
proses pemompaan yang harmonis.
Pompa desak gerak bolak-balik dapat digolongkan dalam tiga jenis
yaitu: pompa torak, pompa plunyer, dan pompa membran.
1) Pompa Torak
Pompa torak merupakan pompa yang banyak digunakan dalam
kelompok pompa desakgerak bolak-balik. Menurut cara kerjanya
pompa torak dapat dikelompokkan dalam kerjatunggal dan kerja
ganda. Sedangkan menurut jumlah silinder yang digunakan,
dapatdikelompokkan dalam pompa torak sinder tunggal dan pompa
torak silinder banyak.
Cara kerja
Untuk pompa torak kerja tunggal dan silinder tunggal, aliran
cairan terjadi sebagai berikut. Bila batang torak dan torak bergerak
ke atas, zat cair akan terisap oleh katup isap di sebelahbawah dan
pada saat yang sama cairan yang ada disebelah atas torak akan
terkempakan ke luar.
Jika torak bergerak ke bawah katup isap akan tertutup dan
katup kempa terbuka sehingga cairantertekan ke atas torak melalui
katup kempa. Dengan gerakan ini maka akan terjadi kerja isap
dankerja kempa secara bergantian. Aliran cairan yang dihasilkan
terputus-putus.

15

Cara kerja pompa torak kerja ganda pada prinsipnya sama


dengan cara kerja pompa torakkerja tunggal, tetapi pada pompa
torak kerja ganda terdapat dua katup isap dan dua katup
kempayang masing-masing bekerja secara bergantian. Sehingga
pada saat yang sama terjadi kerja isapdan kerja kempa. Karena itu
aliran zat cair menjadi relatif lebih teratur. Untuk memperoleh
kecepatan aliran zat cair yang lebih konstan dapat digunakan
pompa torakkerja ganda dengan silinder banyak.

Gambar c. Skema prinsip kerja pompa torak kerja tunggal


silindertunggal
(http://fajarromadon.wordpress.com/2010/08/01/pompa/)
(diakses pada: 02-04-2014 pukul 15.00)
Kegunaan
Pompa torak cocok digunakan untuk pekerjaan pemompaan
dengan daya isap (suctionhead) yang tinggi disamping itu pompa
torak dapat digunakan untuk memompa udara dalamkapasitas yang
besar.
2) Plunger Pump
Cara kerja
Prinsip kerja pompa plunyer sama dengan prinsip kerja pompa
torak, tetapi torak digantidengan plunyer.
Kegunaan
Pompa plunyer pada umumnya digunakan untuk aliran volum
(kapasitas) yang kecil tetapitekanan yang dapat dicapai lebih tinggi

16

dari pada yang dapat dicapai dengan pompa torak.Pompa plunyer


banyak digunakan untuk pompa bahan bakar motor diesel.

Gambar d. Prinsip kerja pompa plunyer


(http://fajarromadon.wordpress.com/2010/08/01/pompa/)
(diakses pada: 02-04-2014 pukul 15.00)
3) Pompa Membran
Cara kerja
Pada pompa ini, pembesaran dan pengecilan ruang dalam
rumah pompa disebabkan olehmembran yang kenyal. Seperti halnya
pompa torak, pompa membran dapat digunakan sebagaikerja
tunggal dan kerja ganda, dan juga memberikan aliran cairan yang
terputus-putus.
Kegunaan
Pompa membran sering digunakan untuk memompa air kotor
(pompa kepala kucing) dandapat digunakan untuk pompa bahan
bakar.
Mesin penggerak pompa desak gerak bolak-balik
Pompa desak gerak bolak-balik digerakkan oleh motor listrik
atau mesin uap, yang dilengkapi dengan tali atau rantai yang
menghubungkan antara motor penggerak dengan rodagigi dan poros
engkol untuk merubah kerja putar menjadi kerja bolak-balik.
Karakteristik pompa desak gerak bolak-balik
Seperti halnya karakteristik pompa desak gerak berputar,
kapasitas pompa desak gerakbolak-balik tidak dipengaruhi oleh
tekanan yang dibangkitkan.

17

2.2.3

POMPA PUSINGAN (Centrifugal Pumps)


Merupakan pompa yang sangat umum digunakan untuk pemompaan
air dalam berbagai penggunaan industri. Biasanya lebih dari 75% pompa yang
dipasang di sebuah industri adalah pompa sentrifugal.
Pompa sentrifugal adalah salah satu peralatan sederhana yang sering
digunakan pada berbagai proses dalam suatu pabrik. Pompa sentrifugal ini
mempunyai tujuan untuk mengubah energi dari suatu pemindah utama (motor
electric atau turbin) menjadi kecepatan atau energi kinetik dan kemudian
menjadi energi tekanan dari suatu fluida yang dipompakan. Perubahan energi
terjadi melalui sifat dari kedua bagian utama pompa, impeller dan volute atau
diffuser. Impeller adalah bagian yang berotasi (berputar) yang mengubah
energi menjadi energi kinetik. Volute dan diffuser adalah bagian yang
stationer (tidak bergerak) yang mengubah dari energi kinetik menjadi energy
tekanan. (sularso, 1991).

Gambar e. Pompa sentrifugal.


(http://www.agussuwasono.com/index)
(diakses pada: 02-04-2014 pukul 15.00)
Pada kelompok pompa sentrifugal ini akan dibicarakan berperapa jenis
pompa yangmerupakan modifikasi dari pompa sentrifugal ini yaitupompa
sentrifugal, pompa sentrifugal baling-baling,pompa baling-baling, dan pompa
aliran pusar. Contoh pompa yang termaksud ke dalam sentrifugal yaitu :
Pompa Sentrifugal Baling-Baling (Mixed Flow Pump), Pompa Baling-Baling
(Axial Flow Pump), dan Pompa Slurry.
Cara kerja

18

Dalam bentuknya yang sederhana, pompa sentrifugal terdiri dari dari


sebuah kipas yangberputar dalam rumah pompa. Rumah pompa mempunyai
dua saluran yaitu saluran isap dansaluran kempa. Terhadap arah putaran
biasanya sudu-sudu kipas dibengkokkan ke belakang.

Sebelum pompa dijalankan rumah pompa dan saluran isap harus terisi
zat cair, untuk menjagaagar zat cair tidak mengalir dari saluran isap dan rumah
pompa kembali ke sumber biasanyadibagian bawah saluran isap dipasang
katup kaki.
Bila kipas berputar dengan cepat, maka sudu-sudu kipas memberikan
gerak berputarkepada zat cair yang berada di dalam rumah pompa. Gaya
sentrifugal yang terjadi mendorongzat cair ke bagian keliling sebuah luar kipas
dan terkempakan keluar. Karena itu pada lubangsaluran masuk ke dalam kipas
di dalam rumah pompa timbul ruang kosong sehingga tekanannyaturun
(hampa udara). Oleh sebab itu cairan dapat terdorong masuk ke dalam rumah
pompa atauterjadi kerja isap. Pada keliling sebelah luar kipas, zat cair
mengalir dalam rumah pompa dengantekanan dan kecepatan tertentu. Zat cair
mengalir sedemikian rupa dalam aliran yang tidak terputus-putus dari saluran
isap melalui pompa ke saluran kempa.

Gambar f. Skema prinsip kerja dan arah aliran dalam pompa sentrifugal
(http://www.agussuwasono.com/index)
(diakses pada: 02-04-2014 pukul 15.00)
Pompa sentrifugal jauh lebih banyak digunakan (lebih populer) dari
pada pompa desak.Karena bila dibandingkan pompa desak pompa sentrifugal
mempunyai beberapa kelebihandisamping kekurangan yang ada. Walaupun
demikian untuk keperluan-keperluan tertentu tetapdiperlukan pompa desak.
19

Adapun

kelebihan

dan

kekurangan

yang

dimililki

pompa

sentrifugaladalah sebagai berikut:


Kelebihan :

Pada aliran volum yang sama harga pembelian lebih murah.

Tidak banyak bagian yang bergerak (tidak ada katup) sehingga biaya
perawatannya rendah.

Lebih sedikit memerlukan tempat.

Jumlah putaran tinggi sehingga memungkinkan digerakkan langsung oleh


motor listrik atauturbin.

Jalannya tenang sehingga fondasi dapat dibuat ringan.

Bila konstruksi disesuaikan dapat digunakan untuk memompa cairan yang


mengandungkotoran atau padatan.

Aliran zat cair yang diperoleh tidak terputus-putus.

Kekurangan:

Randemen rendah terutama untuk aliran volum yang kecil dan daya dorong
yang tinggi.

Dalam pelaksanaan normal tidak dapat menghisap sendiri.

Tidak cocok untuk memompa cairan yang kental, terutama pada aliran volum
yang kecil.
Kemampuan head dan kapasitas yang dapat ditimbulkan oleh pompa
jenis ini terbatas,karena pada nilai yang tinggi efisiensi pompa tersebut akan
turun (tidak ekonomis). Biladiperlukan kapasitas atau head yang tinggi dapat
digunakan atau dipilih pompa sentrifugal jenisDOUBLE SUCTION ATAU
MULTISTAGE.

Karakteristik pompa sentrifugal


Pada pompa sentrifugal head yang dapat dicapai dan kapasitas terdapat
hubungan yangtidak dapat dipisahkan (berbeda dengan pompa desak).
Hubungan ini secara umum dapatdinyatakan sebagai berikut, bila head
bertambah besar maka kapsitasnya akan menurun asalsemua data pompa yang
lainnya dipertahankan tetap. Karekteristik pompa yang berbeda akanberbeda
pula.
20

2.3 Spesifikasi Pompa (pompa yang dipakai)


Pada praktikum instalasi pompa vakum yang telah dilakukan ini pompa
yang dipakai adalah pompa liquid ring pump yang termasuk ke dalam pompa
rotari, hal ini sesuai dengan name plate yang ada di instalasi pompa vakum dan
ciri-ciri fisik dari pompa tersebut.
Berikut merupakan spesifikasi dari pompa yang digunakan
Data Secara Umum

Tipe Pompa: LOH 25007

Kecepatan

: 2800 rpm

Frekuensi

:50 Hz

Tekanan Kompresi Maksimum

Momen Inersia dari rotasi bagian pompa dan pengisiian air

Tingkat suara tekanan saat tekanan hisap 80 mbar

Gambar g. Spesifikasi pompa SIHI-LOH


(http://www.supplyequip.com/pdf/SIHI-LOH%2025000.pdf)
(diakses pada 02-04-2014 pukul 19.30)

21

Gambar h. desain material pompa


(http://www.supplyequip.com/pdf/SIHI-LOH%2025000.pdf)
(diakses pada 02-04-2014 pukul 19.30)

Gambar i. komponen-komponen poma


(http://www.supplyequip.com/pdf/SIHI-LOH%2025000.pdf)
(diakses pada 02-04-2014 pukul 19.30)

22

Gambar j. liquid ring pump


(http://www.supplyequip.com/pdf/SIHI-LOH%2025000.pdf)
(diakses pada 02-04-2014 pukul 19.30)
Suction volume flow and power absorption LOH 25007

Gambar k. Kurva karakteristik laju volume terhadap Tekanan hisap nya. Sehingga
didapatkan kinerja pompa pada putaran 2800 rpm dan 3400 rpm. Kinerja pompa
maksimal terdapat pada saat tekanan hisapnya sebesar 100mbar

23

(http://www.supplyequip.com/pdf/SIHI-LOH%2025000.pdf)
(diakses pada 02-04-2014 pukul 19.30)
Dimension table LOH 25003, LOH 25007

Gambar l. Dimensi bagian-bagian pompa


(http://www.supplyequip.com/pdf/SIHI-LOH%2025000.pdf)

24

(http://www.supplyequip.com/pdf/SIHI-LOH%2025000.pdf)
(diakses pada 02-04-2014 pukul 19.30)
Bagian liquid ring pump

Gambar m. Bagian liquid ring pump


(http://www.supplyequip.com/pdf/SIHI-LOH%2025000.pdf)
(diakses pada 02-04-2014 pukul 19.30)

25

2.4 Proses Kerja Sistem

Gambar n. Instalasi Pompa vakum pada condenser


(Digambar ulang dari Manual Book Steam Bench)

Cooling water inlet adalah saluran tempat masuknya cooling water yang berasaldari
cooling tower. Cooling water ini berguna sebagai heat sink dalam proses kondensasi
uap yang berasal dari turbin uap. Suhu cooling water inlet ditunjukkan dengan
termometer T5

Cooling water outlet adalah saluran tempat keluarnya cooling water dari kondenser.
Cooling water yang keluar ini bersuhu lebih tinggi daripada cooling water masukan
karena telat menyerap panas dari uap. Selanjutnya cooling water ini akan dialirkan
menuju cooling tower. Suhu cooling water outlet ditunjukkan dengan termometer T3

Condenser adalah tempat kondensasi uap. Di tempat ini uap dirubah fasa menjadi cair
dengan cara memindahkan kalor dari uap ke cooling water. Tekanan di kondenser
ditunjukkan oleh manometer P3.

Steam inlet adalah saluran tempat masuknya uap yang akan didinginkan
(dikondensasikan). Suhu uap yang masuk ditunjukkan oleh termomter T4.

Termometer T1 menunjukkan suhu dari kondensat yang keluar dari kondenser.

Vacuum extraction pump adalah pompa vakum itu sendiri, pompa untuk menyerap
kondensat dari kondenser agar proses perpindahan dalam kondenser lebih maksimal

Condensate measuring tank adalah tanki untuk mengukur jumlah condensat yang
dikeluarkan dari kondenser yang telah dipompa oleh pompa vakum dalam waktu
tertentu.
26

Condensate pump adalah pompa yang berguna untuk mengeluarkan kondensat dari
condensate measuring tank untuk dibuang.
2.5 Kavitasi
2.5.1 Pengertian Kavitasi
Kavitasi atau Cavitation adalah pembentukan gelembung gas
pada pompa karena tekanan sangat rendah mencapai dibawah tekanan
uap sehingga air menguap karena tekanan yang sangat rendah ini.Saat
sejenis pompa misal pompa dragon ditarik, maka akan menyebabkan
udara didalam pompa tekanannya turun drastis. Pada tekanan yang
sangat rendah menyebabkan air mudah sekali menguap meskipun
temperaturnya normal.
Misalnya, air pada tekanan 1 atm akan mendidih dan menjadi
uap pada suhu 100 derajat celcius.Tetapi jika tekanan direndahkan
maka air akan bisa mendidih pada temperatur yang lebih rendah
bahkan jika tekanannya cukup rendah maka air bisa mendidih pada
suhu kamar. Apabila zat cair mendidih, maka akan timbul gelembunggelembung uap zat cair. Hal ini dapat terjadi pada zat cair yang sedang
mengalir di dalam pompa maupun didalam pipa. Tempat-tempat yang
bertekanan rendah dan/atau yang berkecepatan tinggi di dalam aliran,
maka akan sangat rawan mengalami kavitasi. Misalnya pada pompa
maka bagian yang akan mudah mengalami kavitasi adalah pada sisi
isapnya.
Knapp (Karassik dkk, 1976) menemukan bahwa mulai
terbentuknya gelembung sampai gelembung pecah hanya memerlukan
waktu sekitar 0,003 detik. Gelembung ini akan terbawa aliran fluida
sampai akhirnya berada pada daerah yang mempunyai tekanan lebih
besar daripada tekanan uap jenuh cairan. Pada daerah tersebut
gelembung tersebut akan pecah dan akan menyebabkan shock pada
dinding di dekatnya. Cairan akan masuk secara tiba-tiba ke ruangan
yang terbentuk akibat pecahnya gelembung uap tadi sehingga
mengakibatkan tumbukan.

27

Peristiwa ini akan menyebabkan terjadinya kerusakan mekanis


pada pompa sehingga bisa menyebabkan dinding akan berlubang atau
bopeng. Peristiwa ini disebut dengan erosi kavitasi sebagai akibat dari
tumbukan gelembung-gelembung uap yang pecah pada dinding secara
terus menerus.
2.5.2

Pengaruh Kavitasi Terhadap Kinerja Pompa


Pengaruh kavitasi secara umum adalah sebagai berikut :

Berkurangnya kapasitas pompa


Ini terjadi karena gelembung-gelembung udara banyak
mengambil tempat (space), dan kita tidak bisa memompa cairan dan
udara pada tempat dan waktu yang sama. Otomatis cairan yang kita
perlukan menjadi berkurang. Jika gelembung itu besar pada eye
impeller, pompa akan kehilangan pemasukan dan akhirnya perlu
priming (tambahan cairan pada sisi isap untuk menghilangkan udara).

Berkurangnya head (pressure)


Gelembung-gelembung tidak seperti cairan, ia bisa dikompresi
(compressible). Nah, hasil kompresi inilah yang menggantikan head,
sehingga head pompa sebenarnya menjadi berkurang. Pembentukan
gelembung pada tekanan rendah karena tidak bisa terbentuk pada
tekanan tinggi.

Terbentuknya gelembung-gelembung udara pada area bertekanan


rendah di dalam selubung pompa (volute)
Jika kecepatan fluida bertambah, maka tekanan fluida akan
berkurang. Ini artinya kecepatan fluida yang tinggi pasti di daerah
bertekanan rendah. Ini akan menjadi masalah setiap saat jika ada aliran
fluida melalui pipa terbatas, volute atau perubahan arah yang
mendadak. Keadaan ini sama dengan aliran fluida pada penampang
kecil antara ujung impeller dengan volute cut water.

28

Suara bising saat pompa beroperasi.

Gelembung-gelembung itu pecah di dalam dirinya sendiri, ini


dinamakan

imploding

kebalikan

dari

exploding.

Gelembung-

gelembung itu pecah dari segala sisi, tetapi bila ia jatuh menghantam
bagian dari metal seperti impeller atau volute ia tidak bisa pecah dari
sisi tersebut, maka cairan masuk dari sisi kebalikannya pada kecepatan
yang tinggi dilanjutkan dengan gelombang kejutan yang mampu
merusak bagian pompa.

Kerusakan pada impeller atau selubung pompa (volute).


Kerusakan ini kebanyakan terjadi membentuk sudut ke kanan
pada metal, tetapi pengalaman menunjukan bahwa kecepatan tinggi
cairan kelihatannya datang dari segala sudut. Semakin tinggi kapasitas
pompa, kelihatannya semakin mungkin kavitasi terjadi. Nilai Specific
speed

pump

yang tinggi

mempunyai

bentuk

impeller

yang

memungkinkan untuk beroperasi pada kapasitas yang tinggi dengan


power yang rendah dan kecil kemungkinan terjadi kavitasi. Hal ini
biasanya dijumpai pada casing yang berbentuk pipa, dari pada casing
yang berbentuk volute seperti yang sering kita lihat.
2.5.3

Cara Menghindari Kavitasi


Cara-cara yang bisa digunakan untuk menghindari terjadinya kavitasi antara lain :

Tekanan sisi isap tidak boleh terlalu rendah Pompa tidak boleh
diletakkan jauh di atas permukaan cairan yang dipompa sebab
menyebabkan head statisnya besar.

Kecepatan aliran pada pipa isap tidak boleh terlalu besar. Bagian yang
mempunyai kecepatan tinggi maka tekanannya akan rendah. Oleh
karena itu besarnya kecepatan aliran harus dibatasi, caranya dengan
membatasi diameter pipa isap tidak boleh terlalu kecil.

Menghindari instalasi berupa belokan-belokan tajam Pada belokan


yang tajam kecepatan aliran fluida akan meningkat sedangkan tekanan
fluida akan turun sehingga menjadi rawan terhadap kavitasi.

29

Pipa isap dibuat sependek mungkin, atau dipilih pipa isap satu nomer
lebih tinggi untuk mengurangi kerugian gesek.

Tidak menghambat aliran cairan pada sisi isap.

Head total pompa harus sesuai dengan yang diperlukan pada kondisi
operasisesungguhnya.

2.6 NPSH
NPSH adalah kebutuhan minimum pompa untuk bekerja secara normal.
NPSH menyangkut apa yang terjadi di bagian suction pompa, termasuk apa yang
datang ke permukaan pendorong. NPSH dipengaruhi oleh pipa suction dan
konektor-konektor, ketinggian dan tekanan fluida dalam pipa suction, kecepatan
fluida dan temperatur. NPSH dinyatakan dalam satuan feet.
Ada 2 macam NPSH yaitu NPSHa (Net Positive Suction Head Available)
dan NPSHr (Net Positive Suction Head Required).
NPSHa adalah nilai NPSH yang ada pada system di mana pompa akan bekerja.
NPSHr adalah nilai NPSH spesifik pompa agar bekerja dengan normal, yang
diberikan oleh pembuat berdasarkan hasil pengetesan.
NPSHa dapat dicari dengan formula:
NPSHa = Ha + Hs Hvp Hf Hi

Keterangan:

Ha = Atmospheric Head (dalam feet), yaitu tekanan atmosferik pada


ketitinggian terhadap permukaan laut. (lihat contoh tabel Ha air pada
beberapa elevasi terhadap permukaan laut).
Untuk menentukan Ha kita perlu memperhatikan tangki atau vessel
yang isinya akan disedot dengan pompa, apakah itu tangki terbuka atau
berventilasi, atau apakah itu tertutup/kedap udara. Nilai Ha dimulai dari
33.9 feet (14.7 psi x 2.31).
Untuk tangki tertutup tak bertekanan, nilai Ha sama dengan Hvp dan
mereka saling menghilangkan. Untuk Tangki tertutup bertekanan, dalam
setiap 10 psi tekanan akan ditambahkan 23.1 feet pada nilai Ha nya.

30

Hs = Static Head level fluida,positif atau negatif (dalam feet)


Yaitu tinggi dari center line suction pompa ke level fluida dalam
tangki yang akan disedot. Elevasi yang positif menambahkan energi ke
fluida dan elevasi negatif menyerap energi dari fluida.

Hvp = Vapor Head fluida (dalam feet)


Vapor Head dikalkulasi dengan memantau temperatur fluida dan
mencocokkan nilai Hvp nya pada grafik yang terlampir.

Hf = Friction Head atau Friction Losses dalam suction piping dan


konektor-konektornya
Friction Head dapat dikalkulasi, dtaksir atau diukur. Nilai Friction Head
dapat dikalkulasi dengan melihat tabel Friction Head pipa dan fitting. Jika
jarak pompa dari tangki relative dekat maka nilai Friction Head dapat
diabaikan.

Hi = Inlet Head atau kehilangan energi yang terjadi pada leher suction
pompa (dari flange sampai permukaan baling-baling) dinyatakan dalam
feet. Dapat juga disebut safety factor 2 feet.

31

BAB III
ANALISA KEENERGIAN

Gambar n. Instalasi Pompa vakum pada condenser


(Digambar ulang dari Manual Book Steam Bench)

Menghitung NPSH
NPSHa
+ Head Loss Mayor
Dik :

D = 42,6 mm = 0,0426 m
L = 155,5 cm = 1,555 m

Diasumsikan TW = 25c >

= 997,003
= 890,106 Pa.s = 8,9 x 10-4
g = 9,807
v = 1,5

= 0,025

32

sehingga Re=

= 1193,0428 = 1,2 x 103

dari nilai Reynold Number tersebut didapatkan aliran dalam sistem berupa aliran
laminer
dengan menggunakan diagram moody

(sumber http://commons.wikimedia.org/wiki/File:Moody_diagram.jpg)
didapatkan f = 0,05
maka

hl = f

= 5,7034 x 10 4 m

+ Head loss minor


Pada sistem terdapat 2 sambungan tipe elbow 90 dengan nilai k = 0,3 per sambungannya
(Sumber white, frank .M dalam fluid mechanics fourth edition halaman 368)
Sehingga ktotal= 0,6
maka
hlm =

= 1,911 x 10-5 = 0,1911 x 10-4 m

33

+ Head loss total = hl + hlm


= 5,7034 x 10 4 m + 0,1911 x 10-4 m = 5,8945 x 10-4 m
= 1,933 x 10-3 ft
+ Ketinggian di kota bandung rata-rata 768 m diatas permukaan laut
Hatm= 30,976 ft
(didapat dari Tabel 1: Tekanan Atmosferik Dan Barometrik Air Menurut Ketinggian
yang terlampir di bab lampiran)
+ level tangki 0,225 m dari centerline pompa
Hs = 0,738 ft
+ pada saat suhu air 25c
Hvp = 1,0639 ft
(didapat dari Tabel 2: Tekanan Uap Air yang terlampir di bab lampiran)
+ Inlet Head atau kehilangan energi yang terjadi pada leher suction pompa (dari flange
sampai permukaan baling-baling) dinyatakan dalam feet. Dapat juga disebut safety factor
2 feet.
Hi = 2 ft
(sumber http://mikhamarthen.wordpress.com/2011/01/18/cara-menghitung-netpositive-suction-head-npsh-pompa/)
Maka
NPSHa = Hatm + Hs Hloss Hvp Hi
= 30,976 ft + 0,738 ft - 1,933 x 10-3 ft - 1,0639ft - 2 ft
= 28, 648 ft
Catatan
Nilai NPSHa ini dapat menjadi parameter dalam pemilihan pompa vakum yang
ingin kita gunakan. Satu hal yang harus dipenuhi, bahwa nilai NPSHr yang
34

dibutuhkan pompa yang akan kita gunakan harus lebih kecil daripada nilai NPSHa
pada sistem, yaitu sebesar

28, 648 ft atau sama dengan 8,731 m. hal tersebut harus

dipenuhi agar pompa dapat bekerja secara optimal juga dapat menghindari terjadinya
kavitasi pada pompa. Jika terjadi kavitasi, maka dapat merusak komponen-komponen
dalam pompa. Dimana di industri hal ini menjadi perhatian khusus, karena kavitasi
juga dapat menyebabkan kondisi kerja yang berbahaya

Menghitung keseimbangan Energi


Keseimbangan energi dari pompa vakum ke bak penampungan kondensat
=

Head loss total

Point 1 adalah posisi di keluaran pompa vakum


Point 2 adalah posisi di keluaran bak penampungan kondensat
g = 9,81
z1 = 0
v1 = 0,025
z2 = 22,5 cm = 0,225 m
v2 = 0
= 997,003
sehingga
-

= Head loss total

)+

)+ 3,125x10-4

(9,81 x 0,225 m) = 5,8945 x 10-4 m

2,207

= 5,8945 x 10-4 m

35

)= 2,207

(P1 P2 ) = 2.200,385 Pa
(P1 P2 ) = 0.0217 bar
Karena P2 adalah tekanan keluaran ke bak penampungan kondensat, yang memiliki
nilai tekanan yang sama dengan tekanan atmosfir, yaitu sebesar 1 bar, maka didapatkan
P1 = 1,0217 bar
Nilai P1 ini merupakan nilai tekanan keluaran pompa vakum. Terlihat terjadi
penurunan tekanan sepanjang instalasi dari pompa vakum menuju bak penampungan
kondensat, yaitu sebesar 0,0217 bar

36

BAB IV
KESIMPULAN

Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan, maka dapat disimpulkan:


1. Pompa vakum yang digunakan adalah jenis rotary dengan spesifikasi pompa LOH
25007 yang termasuk ke dalam jenis pompa liquid ring pump.
2. Fungsi dari pompa vakum yang digunakan pada instalasi pompa vakum pada
kondesor ini yaitu untuk menyempurnakan proses kondensasi pada kondensor.
3. Pompa vakum bekerja dengan mengalirkan atau mendorong gas dengan cara
sedemikian rupa sehingga gas terdorong dari pompa inlet menuju pompa outlet.
Pompa vakum berdasarkan prinsip tekanan vakum memiliki tekanan (< 1atm).
4. Ketika terjadi perbedaan tekanan pada pompa vakum maka uap yang belum
terkondensasi secara sempurna akan terhisap ke pompa vakum kemudian fasanya
akan berubah mejadi cair.
5. Performansi dari pompa agar dapa bekerja secara optimal salah satunya dapat dilihat
dari NPSH.
6. NPSH dibagi menjadi NPSHA (tersedia) dan NPSHr (dibutuhkan).
7. Nilai NPSHa ini dapat menjadi parameter dalam pemilihan pompa vakum yang ingin
kita gunakan. Satu hal yang harus dipenuhi, bahwa nilai NPSHr yang dibutuhkan
pompa yang akan kita gunakan harus lebih kecil daripada nilai NPSHa pada sistem,
yaitu sebesar

28, 648 ft atau sama dengan 8,731 m.

8. Hal-hal yang mempengaruhinilai NPSHA:

Temperatur zat cair yang berbanding terbalik dengan NPSH

Vapor Pressure zat cair yang berbanding terbalik dengan NPSHA

Tekanan permukaan (hp) pada tangki hisap yang berbanding lurus dengan
NPSHA

9. Terjadinya kavitasi dapat menyebabkan kerusakan komponen-komponen pada pompa


10. Metode untuk mencegah kavitasi adalah sebagai berikut :

Ketinggian hisap diperpendek atau dirubah menjadi positive suction.

Diameter pipa hisap diperbesar.

Temperatur air diturunkan.


37

Menggunakan pompa dengan NPSHr yang kecil.

11. Dari hasil perhitungan analisa keenergian pada instalasi pompa vakum, dengan
asumsi P2 adalah tekanan keluaran ke bak penampungan kondensat, yang memiliki
nilai tekanan yang sama dengan tekanan atmosfir, yaitu sebesar 1 bar, maka
didapatkan besarnya tekanan keluaran pompa vakum P1 = 1,0217 bar
12. Terjadi penurunan tekanan sepanjang instalasi dari pompa vakum menuju bak
penampungan kondensat, yaitu sebesar 0,0217 bar

38

DAFTAR PUSTAKA

Suwidodo (2009). Bahan Ajar Mekanika Fluida. Bandung: POLBAN

M. White, Frank. Fluid Mechanics fourth edition. USA Mc Graw Hill.


http://www.agussuwasono.com/index (diakses pada: 02-04-2014 pukul 15.00)
http://artikel-teknologi.com/kondensor-2-komponen-komponen-yang-berhubungan/(diakses
pada: 24-03-2014 pukul 11.00-13.00)
http://artikel-teknologi.com/prinsip-kerja-pompa-vakum/(diakses pada: 24-03-2014 pukul
11.00-13.00)
http://artikel-teknologi.com/macam-macam-pompa-positive-displacement/(diakses pada: 2403-2014 pukul 11.00-13.00)
http://catatanabimanyu.wordpress.com/2011/05/07/apa-kavitasi-itu/(diakses

pada:

24-03-

2014 pukul 11.00-13.00)


http://fajarromadon.wordpress.com/2010/08/01/pompa/(diakses pada: 02-04-2014 pukul
15.00)
http://hendrisagung.wordpress.com/2008/07/09/operasi-pompa-sentrifugal/(diakses pada: 0204-2014 pukul 15.00)
http://kimdustri.blogspot.com/2012/05/definisi-pompa.html(diakses pada: 02-04-2014 pukul
15.00)
http://mikhamarthen.wordpress.com/2011/01/18/cara-menghitung-net-positive-suction-headnpsh-pompa/ (diakses pada: 02-04-2014 pukul 15.00)
http://nilaasafitri.blogspot.com/2012/06/pompa-menurut-prinsip-dan-cara-kerjanya.html
(diakses pada: 02-04-2014 pukul 15.00)
http://puballattack.blogspot.com/2013/07/vacuum-pump.html (di unduh tanggal 21-052014)(diakses pada: 02-04-2014 pukul 15.00)

39

http://www.fristam.de/cms/upload/download/positiv_displacement.pdf(diakses pada: 02-042014 pukul 15.00)


http://radiman.wordpress.com/2009/03/25/pompa/ (diakses pada: 02-04-2014 pukul 15.00)
http://www.scribd.com/doc/39594417/Pompa-Vakum-Dan-Motor-Listrik(diakses pada: 0204-2014 pukul 15.00)
http://www.supplyequip.com/pdf/SIHI-LOH%2025000.pdf (diakses pada 02-04-2014 pukul
19.30)
http://www.wintek-corp.com/liquid-ring/how-liquid-ring-works.html(diakses pada: 02-042014 pukul 15.00)

40

Anda mungkin juga menyukai