Disusun Oleh :
Astari Latifah
(121724006)
Loni Novia A
(121724016)
Prio Wijaksono
(121724023)
Veny Martiani
(121724030)
2C-TPTL
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah mesin fluida yang berjudul Instalasi
Pompa Vakum pada Kondensor dengan tepat waktu .
Penulisan makalah ini untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Mesin Fluida
pada semester IV Program Studi Teknik Konversi Energi Tahun Akademik 2014.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Indry selaku dosen
mata kuliah Mesin Fluida.
Teman-teman seperjuangan dan juga semua pihak yang terlibat dalam penulisan
makalah ini yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu.
Menyadari akan keterbatasan kemampuan, penulis bersedia menerima kritik dan
saran.
Semoga makalah ini bermanfaat.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
dan timbulnya
getaran. Kavitasi terjadi sebagai akibat dari tekanan fluida kerja pada sisi isap pompa
sentrifugal yang mengalami penurunan tekanan hingga lebih rendah dari tekanan
penguapan fluida kerja tersebut yang menyebabkan gelembung uap air, yang
kemudian gelembung tersebut pecah karena mengalami tekanan yang lebih besar.
3
Pompa yang dioperasikan dalam kondisi kavitasi akan menimbulkan suara bising dan
getaran yang diakibatkan oleh gelembung - gelembung uap yang pecah secara
kontinyu karena tekanan disekelilingnya.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka beberapa masalah yang
dirumuskan dan akan dibahas dalam makalah ini adalah :
1.2.1
1.2.2
1.2.3
1.2.4
1.2.5
1.2.6
1.3.2
1.3.3
1.3.4
1.3.5
1.3.6
BAB II
DASAR TEORI
2.1 Pompa
Pompa adalah merupakan salah satu jenis mesin yang berfungsi untuk
memindahkan zat cair dari suatu tempat ke tempat yang diinginkan. Zat cair
tersebut contonya adalah air, oli atau minyak pelumas, atau fluida lainnya.
Industri-industri banyak menggunakan pompa sebagai salah satu peralatan bantu
yang penting untuk proses produksi. Sebagai contoh pada pembangkit listrik
tenaga uap, pompa digunakan untuk menyuplai air umpan ke boiler atau
membantu sirkulasi air yang akan diuapkan di boiler.
Pada pompa akan terjadi perubahan dari dari energi mekanik menjadi energi
fluida. Pada mesin-mesin hidrolik termasuk pompa, energi fluida ini disebut head
atau energi persatuan berat zat cair. Ada tiga bentuk head yang mengalami
perubahan yaitu head tekan, kecepatan dan potensial. Selain dapat memindahkan
cairan, pompa juga dapat berfungsi sebagai untuk meningkatkan kecepatan,
tekanan dan ketinggian pompa. (Prof. Djati Nursuhud, 2006. Mesin Konversi
Energi)
Pompa
memiliki
komponen-komponen
dalam
proses
memproduksi.
Pompa
2.
Mesin Penggerak, berupa : motor listrik, mesin diesel atau sistem udara.
3.
4.
5.
6.
2.1.1
Pompa Vakum
Pompa vakum adalah sebuah alat untuk mengeluarkan molekul-
molekul gas dari dalam sebuah ruangan tertutup untuk mencapai tekanan
vakum.
2.1.2
condenser pada saat turbin generator beroperasi , dimana uap bekas yang
telah digunakan untuk memutar turbin sisi LP terakir akan melewati sisi last
blade , untuk mempercepat terjadinya kondensasi menjadi air lagi dengan
jalan didalam condenser harus dibuat vacuum , yaitu uap akan turun dan
menyentuh dinding tube condenser sisi luar dan tube condenser sisi dalan
dialiri oleh media pendingin ( digunakan air laut ) yang dipompa oleh CWP.
Sehinnga dengan terjadinya heat transfer maka uap basah yang masih
bertemperatur dan menyentuh dinding tube condenser akan terkondensasi
menjadi air kembali dan didalam proses ini sering disebut air kondensat dan
akan tertampung didalam hot wall.
2.1.3
Pompa diafragma
Piston pump
Scroll pump
Screw pump
Wankel pump
Roots blower
Toepler pump
Lobe pump
Gambar Skema prinsip kerja pompa roda gigi dengan penggigian luar
(external gear pump)
(http://artikel-teknologi.com/macam-macam-pompa-positive-displacement/
(diakses pada: 24-03-2014 pukul 11.00-13.00)
Kegunaan
Untuk mencegah terjadinya kemacetan dan aus saat pompa
digunakan maka zat cair yang dipompa tidak boleh mengandung
padatan dan tidak bersifat korosif.Pompa dengan penggigian luar
banyak digunakan untuk memompa minyak pelumas atau cairan lain
yang mempunyai sifat pelumasan yang baik.Pompa dengan penggigian
dalam dapat digunakan untuk memompa zat cair yang mempunyai
kekentalan (viskositas) tinggi.
Gambar Potongan pompa roda gigi dengan penggigian luar (external gear pump)
http://artikel-teknologi.com/macam-macam-pompa-positive-displacement/
(diakses pada: 24-03-2014 pukul 11.00-13.00)
11
Kegunaan
Pompa lobe dapat digunakan untuk memompa cairan yang
kental (viskositasnya tinggi) dan mengandung padatan. Pemilihan dua
rotor lobe atau tiga rotor lobe didasarkan atas ukuran padatan yang
terkandung dalam cairan, kekentalan cairan, dan kontinyuitas aliran.
Dua rotor lobe cocok digunakan untuk cairan kental, ukuran padatan
yang relatif kasar dengan kontinyuitas kecepatan aliran yang tidak
halus.
12
menempel pada dinding dalam rumah pompa dan dapat berputar secara
radial dengan mudah. Rotor ini dipasang asimetri dalam rumah pompa.
Ketika rotor berputar tekanan dalam rumah pompa turun sehingga
terjadi kerja isap dan pada saluran pemasukkan terjadi pembesaran
ruang kosong, sehingga cairan dapat mengalir dari sumber dan mengisi
rongga kosong dalam rumah pompa. Pada tempat pengeluaran terjadi
pengecilan ruang kosong sehingga pada tempat ini terjadi kerja kempa.
Dengan cara ini secara berturut-turut terjadi kerja isap dan kerja
kempa.
Kegunaan
Pompa dinding vane dapat digunakan sebagai pompa vakum.
13
Kegunaan
Sama halnya dengan pompa roda gigi, pompa ulir ini cocok
untuk memompa zat cair yang bersih dan mempunyai sifat pelumasan
yang baik.
Secara umum pompa rotary mempunyai kecepatan aliran
volum yang konstan asal kecepatan putarannya dapat dipertahankan
tetap. Selain itu alirannya lebih teratur (tidak terlalu 4 pulsatif). Hal ini
sangat berbeda dengan pompa reprocating (bandingkanlah setelah
pembahasan pompa reprocating). Pompa rotary cocok untuk operasi
pada kisaran tekanan sedang dan untuk kisaran kapasitas dari kecil
sampai sedang (lihat gambar pemilihan jenis pompa berdasarkan
karanteristiknya)
Gambar b. Skema prinsip kerja pompa ulir berporos ganda (double screw pump)
Gambar a, b : (http://artikel-teknologi.com/wp-content/uploads/2011/10/20111003073412.jpg)
(diakses pada: 24-03-2014 pukul 11.00-13.00)
14
2.2.2
15
16
17
2.2.3
18
Sebelum pompa dijalankan rumah pompa dan saluran isap harus terisi
zat cair, untuk menjagaagar zat cair tidak mengalir dari saluran isap dan rumah
pompa kembali ke sumber biasanyadibagian bawah saluran isap dipasang
katup kaki.
Bila kipas berputar dengan cepat, maka sudu-sudu kipas memberikan
gerak berputarkepada zat cair yang berada di dalam rumah pompa. Gaya
sentrifugal yang terjadi mendorongzat cair ke bagian keliling sebuah luar kipas
dan terkempakan keluar. Karena itu pada lubangsaluran masuk ke dalam kipas
di dalam rumah pompa timbul ruang kosong sehingga tekanannyaturun
(hampa udara). Oleh sebab itu cairan dapat terdorong masuk ke dalam rumah
pompa atauterjadi kerja isap. Pada keliling sebelah luar kipas, zat cair
mengalir dalam rumah pompa dengantekanan dan kecepatan tertentu. Zat cair
mengalir sedemikian rupa dalam aliran yang tidak terputus-putus dari saluran
isap melalui pompa ke saluran kempa.
Gambar f. Skema prinsip kerja dan arah aliran dalam pompa sentrifugal
(http://www.agussuwasono.com/index)
(diakses pada: 02-04-2014 pukul 15.00)
Pompa sentrifugal jauh lebih banyak digunakan (lebih populer) dari
pada pompa desak.Karena bila dibandingkan pompa desak pompa sentrifugal
mempunyai beberapa kelebihandisamping kekurangan yang ada. Walaupun
demikian untuk keperluan-keperluan tertentu tetapdiperlukan pompa desak.
19
Adapun
kelebihan
dan
kekurangan
yang
dimililki
pompa
Tidak banyak bagian yang bergerak (tidak ada katup) sehingga biaya
perawatannya rendah.
Kekurangan:
Randemen rendah terutama untuk aliran volum yang kecil dan daya dorong
yang tinggi.
Tidak cocok untuk memompa cairan yang kental, terutama pada aliran volum
yang kecil.
Kemampuan head dan kapasitas yang dapat ditimbulkan oleh pompa
jenis ini terbatas,karena pada nilai yang tinggi efisiensi pompa tersebut akan
turun (tidak ekonomis). Biladiperlukan kapasitas atau head yang tinggi dapat
digunakan atau dipilih pompa sentrifugal jenisDOUBLE SUCTION ATAU
MULTISTAGE.
Kecepatan
: 2800 rpm
Frekuensi
:50 Hz
21
22
Gambar k. Kurva karakteristik laju volume terhadap Tekanan hisap nya. Sehingga
didapatkan kinerja pompa pada putaran 2800 rpm dan 3400 rpm. Kinerja pompa
maksimal terdapat pada saat tekanan hisapnya sebesar 100mbar
23
(http://www.supplyequip.com/pdf/SIHI-LOH%2025000.pdf)
(diakses pada 02-04-2014 pukul 19.30)
Dimension table LOH 25003, LOH 25007
24
(http://www.supplyequip.com/pdf/SIHI-LOH%2025000.pdf)
(diakses pada 02-04-2014 pukul 19.30)
Bagian liquid ring pump
25
Cooling water inlet adalah saluran tempat masuknya cooling water yang berasaldari
cooling tower. Cooling water ini berguna sebagai heat sink dalam proses kondensasi
uap yang berasal dari turbin uap. Suhu cooling water inlet ditunjukkan dengan
termometer T5
Cooling water outlet adalah saluran tempat keluarnya cooling water dari kondenser.
Cooling water yang keluar ini bersuhu lebih tinggi daripada cooling water masukan
karena telat menyerap panas dari uap. Selanjutnya cooling water ini akan dialirkan
menuju cooling tower. Suhu cooling water outlet ditunjukkan dengan termometer T3
Condenser adalah tempat kondensasi uap. Di tempat ini uap dirubah fasa menjadi cair
dengan cara memindahkan kalor dari uap ke cooling water. Tekanan di kondenser
ditunjukkan oleh manometer P3.
Steam inlet adalah saluran tempat masuknya uap yang akan didinginkan
(dikondensasikan). Suhu uap yang masuk ditunjukkan oleh termomter T4.
Vacuum extraction pump adalah pompa vakum itu sendiri, pompa untuk menyerap
kondensat dari kondenser agar proses perpindahan dalam kondenser lebih maksimal
Condensate measuring tank adalah tanki untuk mengukur jumlah condensat yang
dikeluarkan dari kondenser yang telah dipompa oleh pompa vakum dalam waktu
tertentu.
26
Condensate pump adalah pompa yang berguna untuk mengeluarkan kondensat dari
condensate measuring tank untuk dibuang.
2.5 Kavitasi
2.5.1 Pengertian Kavitasi
Kavitasi atau Cavitation adalah pembentukan gelembung gas
pada pompa karena tekanan sangat rendah mencapai dibawah tekanan
uap sehingga air menguap karena tekanan yang sangat rendah ini.Saat
sejenis pompa misal pompa dragon ditarik, maka akan menyebabkan
udara didalam pompa tekanannya turun drastis. Pada tekanan yang
sangat rendah menyebabkan air mudah sekali menguap meskipun
temperaturnya normal.
Misalnya, air pada tekanan 1 atm akan mendidih dan menjadi
uap pada suhu 100 derajat celcius.Tetapi jika tekanan direndahkan
maka air akan bisa mendidih pada temperatur yang lebih rendah
bahkan jika tekanannya cukup rendah maka air bisa mendidih pada
suhu kamar. Apabila zat cair mendidih, maka akan timbul gelembunggelembung uap zat cair. Hal ini dapat terjadi pada zat cair yang sedang
mengalir di dalam pompa maupun didalam pipa. Tempat-tempat yang
bertekanan rendah dan/atau yang berkecepatan tinggi di dalam aliran,
maka akan sangat rawan mengalami kavitasi. Misalnya pada pompa
maka bagian yang akan mudah mengalami kavitasi adalah pada sisi
isapnya.
Knapp (Karassik dkk, 1976) menemukan bahwa mulai
terbentuknya gelembung sampai gelembung pecah hanya memerlukan
waktu sekitar 0,003 detik. Gelembung ini akan terbawa aliran fluida
sampai akhirnya berada pada daerah yang mempunyai tekanan lebih
besar daripada tekanan uap jenuh cairan. Pada daerah tersebut
gelembung tersebut akan pecah dan akan menyebabkan shock pada
dinding di dekatnya. Cairan akan masuk secara tiba-tiba ke ruangan
yang terbentuk akibat pecahnya gelembung uap tadi sehingga
mengakibatkan tumbukan.
27
28
imploding
kebalikan
dari
exploding.
Gelembung-
gelembung itu pecah dari segala sisi, tetapi bila ia jatuh menghantam
bagian dari metal seperti impeller atau volute ia tidak bisa pecah dari
sisi tersebut, maka cairan masuk dari sisi kebalikannya pada kecepatan
yang tinggi dilanjutkan dengan gelombang kejutan yang mampu
merusak bagian pompa.
pump
yang tinggi
mempunyai
bentuk
impeller
yang
Tekanan sisi isap tidak boleh terlalu rendah Pompa tidak boleh
diletakkan jauh di atas permukaan cairan yang dipompa sebab
menyebabkan head statisnya besar.
Kecepatan aliran pada pipa isap tidak boleh terlalu besar. Bagian yang
mempunyai kecepatan tinggi maka tekanannya akan rendah. Oleh
karena itu besarnya kecepatan aliran harus dibatasi, caranya dengan
membatasi diameter pipa isap tidak boleh terlalu kecil.
29
Pipa isap dibuat sependek mungkin, atau dipilih pipa isap satu nomer
lebih tinggi untuk mengurangi kerugian gesek.
Head total pompa harus sesuai dengan yang diperlukan pada kondisi
operasisesungguhnya.
2.6 NPSH
NPSH adalah kebutuhan minimum pompa untuk bekerja secara normal.
NPSH menyangkut apa yang terjadi di bagian suction pompa, termasuk apa yang
datang ke permukaan pendorong. NPSH dipengaruhi oleh pipa suction dan
konektor-konektor, ketinggian dan tekanan fluida dalam pipa suction, kecepatan
fluida dan temperatur. NPSH dinyatakan dalam satuan feet.
Ada 2 macam NPSH yaitu NPSHa (Net Positive Suction Head Available)
dan NPSHr (Net Positive Suction Head Required).
NPSHa adalah nilai NPSH yang ada pada system di mana pompa akan bekerja.
NPSHr adalah nilai NPSH spesifik pompa agar bekerja dengan normal, yang
diberikan oleh pembuat berdasarkan hasil pengetesan.
NPSHa dapat dicari dengan formula:
NPSHa = Ha + Hs Hvp Hf Hi
Keterangan:
30
Hi = Inlet Head atau kehilangan energi yang terjadi pada leher suction
pompa (dari flange sampai permukaan baling-baling) dinyatakan dalam
feet. Dapat juga disebut safety factor 2 feet.
31
BAB III
ANALISA KEENERGIAN
Menghitung NPSH
NPSHa
+ Head Loss Mayor
Dik :
D = 42,6 mm = 0,0426 m
L = 155,5 cm = 1,555 m
= 997,003
= 890,106 Pa.s = 8,9 x 10-4
g = 9,807
v = 1,5
= 0,025
32
sehingga Re=
dari nilai Reynold Number tersebut didapatkan aliran dalam sistem berupa aliran
laminer
dengan menggunakan diagram moody
(sumber http://commons.wikimedia.org/wiki/File:Moody_diagram.jpg)
didapatkan f = 0,05
maka
hl = f
= 5,7034 x 10 4 m
33
dibutuhkan pompa yang akan kita gunakan harus lebih kecil daripada nilai NPSHa
pada sistem, yaitu sebesar
dipenuhi agar pompa dapat bekerja secara optimal juga dapat menghindari terjadinya
kavitasi pada pompa. Jika terjadi kavitasi, maka dapat merusak komponen-komponen
dalam pompa. Dimana di industri hal ini menjadi perhatian khusus, karena kavitasi
juga dapat menyebabkan kondisi kerja yang berbahaya
)+
)+ 3,125x10-4
2,207
= 5,8945 x 10-4 m
35
)= 2,207
(P1 P2 ) = 2.200,385 Pa
(P1 P2 ) = 0.0217 bar
Karena P2 adalah tekanan keluaran ke bak penampungan kondensat, yang memiliki
nilai tekanan yang sama dengan tekanan atmosfir, yaitu sebesar 1 bar, maka didapatkan
P1 = 1,0217 bar
Nilai P1 ini merupakan nilai tekanan keluaran pompa vakum. Terlihat terjadi
penurunan tekanan sepanjang instalasi dari pompa vakum menuju bak penampungan
kondensat, yaitu sebesar 0,0217 bar
36
BAB IV
KESIMPULAN
Tekanan permukaan (hp) pada tangki hisap yang berbanding lurus dengan
NPSHA
11. Dari hasil perhitungan analisa keenergian pada instalasi pompa vakum, dengan
asumsi P2 adalah tekanan keluaran ke bak penampungan kondensat, yang memiliki
nilai tekanan yang sama dengan tekanan atmosfir, yaitu sebesar 1 bar, maka
didapatkan besarnya tekanan keluaran pompa vakum P1 = 1,0217 bar
12. Terjadi penurunan tekanan sepanjang instalasi dari pompa vakum menuju bak
penampungan kondensat, yaitu sebesar 0,0217 bar
38
DAFTAR PUSTAKA
pada:
24-03-
39
40