Anda di halaman 1dari 26

METODE PENELITIAN

ANALISA EFISIENSI POMPA SENTRIFUGAL (VOGEL PUMP)


DI PT. KRAKATAU STEEL DIVISI LAB STEEL PLANT

Diajukan Oleh:

Andi Anugrah Massomporang Irwan


197023111

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI


UNIVERSITAS BALIKPAPAN BALIKPAPAN
2021

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjat kan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan rahmat-Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian yang
berjudul ”Analisa Efisiensi Pompa Sentrifugal (Vogel Pump) di PT. Krakatau Steel,
Divisi LAB STEEL PLANT” tepat pada waktunya.
Meskipun telah berusaha menyelesaikan proposal penelitian ini sebaik mungkin,
penulis menyadari bahwa proposal penelitian ini masih ada kekurangan.Oleh karena
itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca guna
menyempurnakan segala kekurangan dalam penyusunan proposal penelitian ini.

Akhir kata, penulis berharap semoga proposal penelitian ini berguna bagi para
pembaca dan pihak-pihak lain yang berkepentingan.

Balikpapan,20 Juni 2021

Penulis

ii
iii
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pompa adalah suatu mesin konversi energi yang berfungsi memindahkan
fluida zat cair dimana dalam prosesnya terjadi perubahan tekanan. Dalam
konsep termodinamika pompa merupakan suatu sistem dimana fluida yang
mengalir didalamnya mengalami tingkat keadaan berupa peningkatan tekanan,
laju aliran dan temperature.

PT. KRAKATAU STEEL dalam proses produksinya didukung oleh


mesin pompa jenis sentrifugal yang berfungsi untuk memindahkan fluida (air)
dari satu tempat ke tempat yang lain dengan adanya perbedaan tekanan. Pompa
sentrifugal digunakan untuk mensuplai air dari sungai ke bak penampungan
kemudian di teruskan ke seluruh mesin-mesin pengolahan. Oleh sebab itu untuk
mengetahui seluruh kerusakan dan gangguan pompa terhadap kinerja pompa
menjadi salah satu bahasan pokok dan utama dalam menyelesaikan
permasalahan-permasalahan yang ada. Dengan demikian, perhitungan efisiensi
pompa begitu penting untuk mengetahui sejauh mana kinerja yang mampu
dicapai pompa tersebut dalam memenuhi kebutuhan debit maupun tekanan
fluida.

1.2 Rumusan Masalah

Untuk menghindari pembahasan yang terlalu luas, pada laporan ini penulis membatasi
pembahasan masalah meliputri:
1. Efesiensi mesin pompa sentifugal
2. Bagaimana sistem operasi mesin pompa sentrifugal

1.3 Tujuan

Tujuan dari penulisan laporan kerja praktek ini adalah :


Mengetahui efisiensi pompa dan kinerja serta faktor – faktor yang mempengaruhi
pompa di PT. KRAKATAU STEEL

1.4 Manfaat
Manfaat yang diperoleh dalam penulisan Laporan Kerja Praktek ini adalah
:
1. Mengetahui sistem operasi pompa.
2. Mengetahui aplikasi pompa pada dunia industri.
3. Mengetahui permasalahan yang muncul pada pompa.

5
4. Mengetahui efisiensi pompa dan parameter pada pompa.
1.5 Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penulisan Laporan Kerja Praktek ini adalah Analisa Efisiensi
Pompa Sentrifugal yang mengalirkan air isian dari sungai ke bak penampungan yang
kemudian di salurkan pada mesin-mesin pengolahan hingga di salurkan kembali ke
basin water treatment serta faktor – faktor yang mempengaruhi kerja pompa pada PT.
KRAKATAU STEEL. Untuk menghitung efisiensi tersebut, data yang dibutuhkan
yaitu tekanan keluar dan tekanan masuk pompa, debit pompa, daya terbaca pompa
dan daya hidrolik pompa.

1.6 Sistematika Penulisan


Laporan ini disusun bab demi bab dan terdiri dari lima bab yaitu :
Bab I Pendahuluan
Bab ini menjelaskan tentang studi kasus dan problem solving kerja praktek yang berisi
: Latar belakang permasalahan, Tujuan, Manfaat, Batasan Permasalahan dan
Sistematika Penulisan.

Bab II Tinjauan Pustaka


Berisi tentang tinjauan pustaka mengenai teori dasar Teori Dasar Pompa
Sentrifugal, Macam-macam Pompa Sentrifugal, Mekanisme Aliran dari Pompa
Sentrifugal, Komponen-Komponen Pompa Sentrifugal, dan Kavitasi

Bab III Metodologi


Pengumpulan dan pengolahan data dari hasil pengamatan.

Bab IV Analisa Dan Pembahasan


Berisi tentang hasil dari perhitungan yang telah dilakukan serta pembahasan hasil
tersebut.

Bab V Penutup
Pada bab penutup Terdiri dari Kesimpulan hasil dan pembahasan beserta
Saran untuk motivasi selanjutnya

Lampiran
Pada bagian lampiran ini berisi tentang tinjauan umum perusahaan,beserta
gambar teknik mengenai spesimen yang menjadi pembahasan

6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Teori Dasar Pompa


Menurut Samsudin, dkk (2008) pompa adalah mesin konversi energiyang
digunakan untuk memindahkan fluida dari suatu tempat yangrendah ke tempat
yang lebih tinggi, atau dari suatu tempat yang bertekanan rendah ke tempat
yang bertekanan lebih tinggi dengan melewatkan fluida tersebut pada sistem
perpipaan. Dengan demikian dalam instalasi pompa, peralatan yang diperlukan
adalah :
1. Pompa
2. Pipa hisap dan pipa tekan
3. Alat-alat bantu lainnya
Menurut Riman Sipahutar (2005) untuk merancang instalasi pompa perlu
diperhatikan letak pompa terhadap permukaan zat cair yang dihisap dan posisi
pompa sebisa mungkin tidak terlalu jauh dengan tadah hisap serta tidak
memerlukan terlalu banyak belokan. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan agar
kerugian head hisap dapat dikurangi sehingga kesulitan yang mungkin timbul
pada waktu operasi dapat diminimalkan. Pada gambar 2.1.dibawah ini
merupakan variasi instalasi pompa menurut tadah hisap.

7
Gambar 2.1.
a) Pemasukan dengan hisapan dan
b) Pemasukkan dengan dorongan/tekanan

Pada gambar 2.1.(a) diatas merupakan instalasi pompa dengan hisapan, dimana
untuk operasi pompa ini agak sulit dipakai untuk operasi pompa secara
otomatis disebabkan karena saluran hisapannya belum terisi fluida ataupun
terjadi kebocoran pada sistem perpipaan di saluran hisap. kecuali dengan
pompa vakum untuk memancing fluida. Sedangkan pada gambar 2.1.(b)
merupakan kondisi kerja pompa dengan dorongan atau tekanan, dimana operasi
pompa ini dapat beroperasi secara otomatis sebab saluran hisap selalu terisi
dengan fluida yang dipompakan.

2.2. Prinsip Kerja Pompa


Pada gambar 2.2.dibawah ini merupakan prinsip kerja pompa dimana aliran
air didalam pompa akan ikut berputar karena gaya sentrifugal dari impeler
yang berputar.

8
Gambar 2.2 a) Penampang impeler . b) Perubahan energi pompa.

Pada pompa terdapat sudu-sudu impeler yang berfungsi mengangkat zat


cair dari tempat yang lebih rendah ketempat yang lebih tinggi. Impeler dipasang
pada poros pompa yang berhubungan dengan motor pengerak, biasanya motor
listrik atau motor bakar.
Poros pompa akan berputar apabila pengeraknya berputar. Karena poros pompa
berputar impeler dengan sudu-sudu impeler berputar zat cair yang ada didalamnya
akan ikut berputar sehingga tekanan dan kecepatanya naik dan terlempar dari tengah
pompa ke saluran yang berbentuk volut atau sepiral dan disalurkan keluar melalui
nosel. Jadi fungsi impeler pompa adalah merubah energi mekanik yaitu putaran
impeler menjadi energi fluida (zat cair). Jadi, zat cair yang masuk pompa akan
mengalami pertambahan energi Pertambahan energi pada zat cair mengakibatkan
pertambahan head tekan, head kecepatan dan head potensial. Jumlah dari ketiga
bentuk head tersebut dinamakan head total. Head total pompa juga bisa didefinisikan
sebagai selisih head total (energi persatuan berat) pada sisi isap pompa dengan sisi
keluar pompa.

2.3. Klasifikasi pompa

Menurut Samsudin, dkk (2008) klasifikasi pompa dilihat berdasaran


head atau berdasarkan debit. Untuk positif displacement pump, yang diinginkan
adalah debit dan untuk dynamic pump, yang diinginkan adalah head. Untuk
klasifikasi pompa dapat dilihat pada gambar 2.3. dibawah ini.

9
Gambar 2.3.Klasifikasi Pompa

1. Pompa Perpindahan Positif (Positive Displacement Pumps) Pompa


ini bekerja dengan mengalirkan fluida dimana fluida dimasukkan dalam
sebuah rongga yang dapat mengekspansikan kemudian fluida tersebut
dipaksa keluar (diekspansikan) melalui bagian outlet yang berukuran
lebih kecil sehingga tekanan fluida menjadi tinggi.
Adapun kelebihan dari pompa perpindahan positif yaitu : a.
Performance fleksibilitas yang tinggi.
b. Ukuran relative kecil.
c. Efisiensi volumetric yang tinggi.
d. Menghasilkan tekanan fluida yang tinggi.

Pompa perpindahan positif ini dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian yaitu
:
a. Rotary
Pompa rotary adalah pompa perpindahan positif dimana energi mekanis
ditransmisikan dari mesin penggerak kecairan dengan menggunakan elemen

10
yang berputar (rotor) didalam rumah pompa (casing). Adapun pembagian rotary
yaitu :
1) Gear pumps
Cara kerja pompa ini secara umum adalah pertama tekanan atmosfir dalam
tangki memaksa fluida masuk melalui port inlet dan masuk kedalam selah-
selah roda gigi yang berputar kearah luar.Gambar gear pump dapat dilihat pada
gambar 2.4. dibawah ini.

Gambar 2.4.Gear Pump a) Pompa roda gigi luar b) Pompa roda gigi dalam

2) Vane pumps
Pada pompa vane ini, rotornya berupa elemen berputar yang dipasang eksentrik
dengan rumah pompa. Pada keliling rotor terdapat alur-alur yang diisi bilah-
bilah sudu yang dapat bergerak bebas. Ketika rotor diputar sudu-sudu bergerak
dalam arah radial gaya sentrifugal sehingga salah satu ujung sudu selalu kontak
dengan permukaan dalam rumah pompa membentuk sekat-sekat didalam
pompa.Gambar vane pump dapat dilihat pada gambar 2.5. dibawah ini.

Gambar 2.5.Vane Pump

3) Screw pumps
Pompa skrup ini mempunyai satu, dua, tiga yang berputar dalam rumah pompa
yang diam. Tersedia sejumlah besar desain untuk berbagai
penggunaan.Gambarscrew pump dapat dilihat pada gambar 2.6. dibawah ini.

11
Gambar 2.6.Screw Pump

4) Lobe pumps
Pompa cuping (lobe pumps) ini mirip dengan pompa jenis pompa roda gigi
dalam hal aksinya dan mempunyai dua rotor atau lebih dengan dua, tiga,
empat kuping atau lebih pada masing-masing rotor. Pompa ini biasa digunakan
pada berbagai macam jenis aplikasi industry yang disebutkan tadi karena:
• Memberikan kualitas yang baik dalam kesehatan.
• Efisiensi tinggi.
• Tahan uji.
• Tahan terhadap korosi.
• Kebersihan ditempat baik

Untuk gambar lobe pumpdapat dilihat pada gambar 2.7. dibawah ini.

Gambar 2.7 Lobe pump

b. Reciprotating

. Pompa reciprotating adalah pompa dimana energi mekanik dari penggerak pompa diubah
menjadi energi aliran dari cairan yang dipompa dengan menggunakan elemen yang bergerak
bolak-balik di dalam silinder.

1) Diaphragm Pump Pompa diaphragm ini memiliki daya hisap yang baik, beberapa
diantaranya merupakan pompa bertekanan rendah dengan laju aliran yang rendah pula,
terdapat pula pompa yang memungkinkan untuk laju aliran yang tinggi, tergantung diameter
kerja efektif diaghragm dan lebar langkah.Gambar diaphragm pump dapat dilihat pada
gambar 2.8. dibawah ini

12
Gambar 2.8.Diaphragm Pump

2. Non Positive Displacement Pump (Dynamic Pump)


Pompa dinamik atau dynamic pumps merupakan pompa yang bekerja dengan cara
memutar impeler yang akan merubah energi kinetik menjadi tekanan atau kecepatan
yang diperlukan untuk memompa fluida. Pompa ini terdiri dari centrifugal pumps
(pompa sentrifugal) dan special effect (khusus).

2.4 Teori Dasar Pompa Sentrifugal


Pompa sentrifugal adalah pompa yang menggunakan prinsip gaya sentrifugal dalam
operasinya. Tenaga ini bekerja pada semua bagian yang berputar pada suatu
sumbu.Daya dari luar diberikan kepada poros pompa untuk memutar impeler di
dalam fluida.Maka fluida yang ada di dalam impeler oleh dorongan sudu-sudu ikut
berputar. Karena timbulnya gaya sentrifugal maka fluida mengalir dari tengah impeler
keluar melalui saluran di antara sudu-sudu. Disini head tekanan fluida menjadi lebih
tinggi. Demikian juga head kecepatannya bertambah besar karena zat cair mengalami
percepatan. Fluida yang keluar dari impeler dan disalurkan keluar pompa melalui
nosel.Di dalam nosel ini sebagian head kecepatan aliran diubah menjadi head
tekanan. Pompa sentrifugal (gambar 2.1)dapat mengubah energi mekanik dalam
bentuk kerja poros menjadi energi fluida. Dalam hal ini pompa sentrifugal disebut
juga mesin kerja sedangkan impeler pompa berfungsi memberikan kerja kepada
fluida sehingga energi yang dikandungnya menjadi tambah besar.Selisih energi per
satuan berat atau head total zat cair antara pipa hisap (suction) dan pipa keluar
(discharge) pompa disebut head total pompa.

2.5 Klasifikasi Pompa Sentrifugal 1.


Berdasarkan bentuk impelernya
a. Pompa aliran radial
Pompa aliran radial mempunyai impeller yang membuang cairan ke dalam rumah
spiral yang secara berangsur – angsur berkembang.Hal ini bertujuan untuk
mengurangi kecepatan cairan sehingga dapat dirubah menjadi tekanan statis. Pompa
radial mempunyai kontruksi yang mengakibatkan zat cair keluar dari impeler arah
alirannya akan tegak lurus dengan poros pompa.

13
Gambar 2.9 Pompa aliran radial

b. Pompa aliran aksial


Pompa aliran aksial menghasilkan tekanan tinggi oleh propeller akibat aksi
pengangkatan baling – baling pada cairan. Diameter sisi buang sama besar dengan
diameter sisi masuk. Pompa aksial mempunyai kontruksi yang mengakibatkan zat cair
keluar dari impeler arah alirannya akan sejajar dengan poros pompa

Gambar 2.10 Pompa aliran aksial

c. Pompa aliran radial dan axial (aliran campur)


Pompa aliran campuran menghasilkan tinggi tekanan atau head sebagian oleh
pengangkatan baling-baling pada cairan.Arah aliran berbetuk kerucut mengikuti
bentuk impelernya.Diameter sisi buang baling-baling lebih besar dari diameter sisi
masuk.

Gambar 2.11 Pompa aliran campur

d. Peripheral
Cairan pada jenis ini diatur oleh baling-baling impeller dengan kecepatan yang tinggi
selama hampir satu putaran di dalam saluran yang berbentuk cincin.Energi
ditambahkan ke cairan dalam sejumlah impuls.

14
2. Berdasarkan bentuk rumah pompa
1. Pompa volut, pompa dengan rumah berbentuk volut
Pada pompa ini diperlihatkan sebuah impeller mengeluarkan cairan ke dalam rumah
berbentuk spiral, untuk mengurangi secara proporsional kecepatan cairan.Dengan
demikian, sebagian energi kecepatan cairan diubah ke bentuk energi tekanan.

Gambar 2.13 Pompa diffuser

3. Berdasarkan jumlah aliran yang masuk


1. Pompa satu aliran masuk
2. Pompa dua aliran masuk

4. Berdasarkan posisi poros


1. Pompa horizontal
Pompa poros horizontal mempunyai poros dengan posisi mendatar
2. Pompa vertical
Pompa poros tegak mempunyai poros dengan posisi tegak.

2.5.1 Klasifikasi Pompa di PT. KRAKATAU STEEL


1. Berdasarkan bentuk impelernya
Pompa aliran radial
Karena pompa mempunyai impeler yang membuang cairan kedalam rumah spiral dan
kontruksinya mengakibatkan zat cair keluar dari impeler arah alirannya akan tegak
lurus dengan poros pompa.

2. Berdasarkan bentuk rumah pompa


Pompa volut, pompa dengan rumah berbentuk volut Karena pompa mengeluarkan
cairan ke dalam rumah berbentuk spiral, untuk mengurangi secara proporsional
kecepatan cairan.Dengan demikian, sebagian energi kecepatan cairan diubah ke
bentuk energi tekanan.

15
3. Berdasarkan jumlah aliran yang masuk
Berdasarkan jumlah aliran yang masuk pompa di PT.Krakatau Steel merupakan jenis
Pompa satu aliran masuk, karena pompa memiliki satu saluran masuk.
4. Berdasarkan posisi poros
Merupakan jenis Pompa horizontal, Karena Pompa mempunyai poros dengan posisi
mendatar

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Waktu Dan Tempat


Waktu : 1 MEI – 19 MEI 2022
Tempat : PT. KRAKATAU STEEL

16
3.2 Pengumpulan Data

1. Mengamati dan melihat langsung proses pengoperasian instalasi pompa.


(mengamati alat ukur, kinerja dan operasi pompa)
2. Wawancara langsung dengan operator dan Supervesior pompa serta pihak-pihak
lain yang berkepentingan.
3. Studi literature dari buku-buku yang terkait dengan kasus ini.
4. Membaca dan melakukan pengolahan data-data lapangan maupun dari log sheet
operator.

3.3 Alat dan Bahan


.
1. Presure Gauge : Alat ukur tekanan
2. Flowmeter : Alat ukur volume
3. Stop Watch : Alat ukur waktu

3.4 Diagram Alir Penelitian


Langkah-langkah yang dilakukan dalam melakukan penelitian adalah sebagai
berikut:

17
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

18
4.1 Hasil
Susunan paralel dapat digunakan bila diperlukan kapasitas yang besar yang tidak
dapat dihandle oleh satu pompa saja, atau bila diperlukan pompa cadangan yang akan
dipergunakan bila pompa utama rusak/diperbaiki. Penyusu nan pompa secara paralel
dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 4.1 Skema letak Pompa

Data spesifikasi motor pompa :


Voltase = 380 V
Arus Listrik = 220 A
Daya motor = 200 Kw
Bhp = V x I x Cos ϕ
= 380 Volt x 220 A x 0,89
= 74404 watt, atau 74,404 kilo watt

4.1.1 Data Lapangan :

19
20
4 meter of head = 0,4 Bar 0.4
Bar = 40000 Pa Keterangan :
Hd : Head Dischard (Tekanan Keluar)
Hs : Head Suction (Tekanan Hisap)
∆P : Perubahan Tekanan Q
: Debit
Nhp : Daya hidrolik pompa
Bhp : Daya terbaca pompa η
: Efisiensi

4.1.2 Hasil perhitungan


Hasil Perhitungan aktual kinerja pompa berdasarkan data lapangan pada saat pompa
beroperasi tanggal 20 Januari 2020, pukul 07.00 WITA :
1. Tekanan pompa
∆ P = (Hd + Hs) = 25 m + 4 m = 29 m
= 29 m x 9806.5 Pa
= 284388,5 Pa

2. Daya hidrolik pompa (Nh)


Whp = ∆P x Q = 284388.5 Pa x 0,21 m3 /s
= 59721,58 watt

3. Efisiensi Pompa (ɳ)


a. Bhp x100%
η= Whp
η = 59721,58 watt/ 74404 watt x 100% =
80,2 %

21
• Untuk Perhitungan aktual pada jam berikutnya dilakukan dengan menggunakan
program FS.EXCEL.

Tabel 4.1 Hasil perhitungan Q,Whp,H,dan efisiensi pompa sentrifugal

22
23
4.2 Pembahasan
Dari data - data hasil perhitungan dapat dibuat grafik perbandingan, grafik
perbandingan perbandingan η VS ΔP dan η VS jam. Dengan adanya grafik maka
dapat dilihat peningkatan dan penurunan efisiensi pompa yang dipengaruhi oleh
perbedaan tekanan pompa.Perbandingan η VS ΔP didapat berdasarkan hasil dari ΔP,
yang dimana ΔP pada operasi pompa yang tersusun parallel ini lah yang berperan
penting terhadap perubahan atau ketidak konstannya efisiensi pompa pada saat
beroperasi. Perbandingan antara efisiensi pada set point yang tertera pada manual
book ( buku manual) pompa dengan efisiensi aktual hanya terdapat perbedaan antara
0,5-1,0 % ( kerugian efisiensi ). Pada buku manual terdapat efisiensi set point sebesar
75 % , sementara pada aktualnya efisiensi pompa saat beroperasi pada tanggal 20
Februari 2015 hingga tanggal 21 Februari 2015 jika dirata-ratakan sebesar 76,4 %.
Pada tekanan hisap (Ps) dan tekanan buang (Pd) terdapat satuan N/m 2 karena
dikonversikan dari head hisap dan head buang. Untuk head hisap konstan sementara
head buang tidak konstan, maka dalam hasil perhitungan di atas bahwa sangat
berpengaruhnya perubahan perubahan ketinggian head terhadap efisiensi pompa.

24
Grafik 4.1 perbandingan η VS ∆P, garis linear η menunjukkan hubungan berbanding
lurus dengan Q dan ∆P, ditunjukkan dengan semakin besar η maka semakin besar ∆P
yang dibutuhkan. Efisiensi mínimum sebesar 55,36 % pada beda tekanan (∆P)
196130.00 Pa dan efisiensi maksimum sebesar 63,66 % pada beda tekanan (∆P)
225549.50 Pa. Pompa sentrifugal pada WTP 3 ini beroperasi secara terus
menerus,setiap pompa per pipa aliran pada pabrik memiliki pompa cadagan. Pompa
ini digunakan sebagai operasi cadangan apabila salah satu pompa mengalami
kerusakan tak terduga. Nilai efisiensi rata-rata pada operasi sistem kerja pompa yaitu
60,95 %, efisiensi pada sistem operasi ini tidak konstan karena head buang/discharge
juga tidak kontan,dan juga dipengaruhi faktor lainnya seperti volume pada basin yang
terus di isi otomatis dari tangki emergenci yang volumenya konstan. Penurunan
efisiensi juga bisa terjadi akibat head losses,baik head losses mayor maupun minor.
Seperti pengaruh kekasaran pipa,belokan-belokan,percabangan maupun perkatupan
yang terdapat pada pipa.

25
BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Dari hasil pengamatan dan analisis yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut :
1. Efisiensi pompa berbanding lurus dengan beda tekanan (ΔP) dan debit (Q),
semakin besar efisiensi semakin besar pula beda tekanan (ΔP) dan debit (Q) yang
dibutuhkan dan sebaliknya.
2. Kebutuhan tekanan maupun debit air yang dibutuhkan oleh boiler telah
tercukupi oleh pompa dengan efisiensi yang kecil.
3. Tekanan flow pada pompa pada saat beroperasi tidak konstan dikarenakan
terjadinya getaran,dan juga terjadinya korosi pada komponen dalam pipa yang
diakibatkan oleh fluida yang mengalir.
4. Efisiensi berdasarkan perhitungan masih cukup jauh dibandingkan efisiensi
set point yang sudah dilakukan. Efisiensi pada perhitungan 60,95 %, sementara
efisiensi set point sebesar 75 %, maka disimpulkan bahwa efisiensi tersebut terjadi
penurunan sekitar ± 14 %.

5.2 Saran
Dari hasil pengamatan dan analisis terhadap efisiensi pada pompa sentrifugal, saran
yang diberikan adalah :
- Sistem sebaiknya tetap berlangsung terus menerus per jamnya untuk
mengurangi kebutuhan debit (Q) awal yang besar saat penghidupan pompa.
- Fluida pada pompa sebaiknya menggunakan air murni H 2 O, agar tidak
terjadinya korosi pada setiap komponen pompa yang dilewati fluida tersebut.

26
Perawatan pompa harus diutamakan,agar kinerja pompa tetap menghasilkan efisiensi
mendekati set point pompa.

DAFTAR PUSTAKA

Anis, Samsudin Dan Karnowo, 2008, Buku Ajar Dasar Pompa, PKUPT UNNES,
Universitas Negeri Semarang.

Cundif, Jhon S, Fluid Power Circuit and Control Fundamentals Aplications, Boca
Raton London New York Washington, D.C.

Brennen, Christopher E, Hydrodynamics of Pumps, California Institute of Technology


Pasadena, California.

Dietzel, Fritz, 1986, Turbin Pompa dan Kompresor, Erlangga, Jakarta Kreith,
Frank dkk, 1999.

“ Fluid Mechanics” Mechanical Engineering Handbook,Boca Raton: CRC Press


LLC

27

Anda mungkin juga menyukai