DISUSUN OLEH :
TP 3A
JURUSAN TEKNIK PERMESINAN KAPAL
PROGRAM STUDI D4- TEKNIK PERPIPAAN
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI
SURABAYA 2023/2024
BAB I
PENDAHULUA
N
TIU :
- Setelah melakukan praktikum diharapkan mahasiswa dapat menjelaskan
cara kerja pompa
- Setelah melakukan praktikum diharapkan mahasiswa dapat menjelaskan
alat ukur yang digunakan untuk pengujian pompa
TIK :
- Setelah melakukan praktikum diharapkan mahasiswa dapat membuat
diagram karakteristik dari pompa dengan putaran tetap.
- Setelah melakukan praktikum diharapkan mahasiswa dapat membuat
diagram karakteristik dari pompa dengan putaran berubah-ubah.
- Setelah melakukan praktikum diharapkan mahasiswa dapat menganalisa
hasil percobaan
- Setelah melakukan praktikum diharapkan mahasiswa dapat memilih
pompa sesuai dengan yang diperlukan
4
BAB II DASAR TEORI
5
Macam–macam pompa rotari :
• Pompa Roda Gigi Luar
Pompa ini merupakan jenis pompa rotari yang paling sederhana. Apabila
gerigi roda gigi berpisah pada sisi hisap, cairan akan mengisi ruangan yang ada
diantara gerigi tersebut. Kemudian cairan ini akan dibawa berkeliling dan ditekan
keluar apabila giginya bersatu lagi
6
• Pompa Cuping (Lobe Pump)
Pompa cuping ini mirip dengan pompa jenis roda gigi dalam hal aksinya dan
mempunyai 2 rotor atau lebih dengan 2,3,4 cuping atau lebih pada masingmasing
rotor. Putaran rotor tadi diserempakkan oleh roda gigi luarnya.
7
• Pompa Baling Geser (Vane Pump)
Pompa ini menggunakan baling-baling yang dipertahankan tetap menekan
lubang rumah pompa oleh gaya sentrifugal bila rotor diputar. Cairan yang
terjebak diantara 2 baling dibawa berputar dan dipaksa keluar dari sisi buang
pompa.
8
Gambar 2.7 Reciprocating Pump (http://www.instructables.com)
2. Pompa Tekanan Dinamis
Pompa ini disebut juga dengan “ Non Positive Displacement Pump “,
pompatekanan dinamis terdiri dari poros, sudu – sudu impeller, rumah volut, dan
saluran keluar. Energi mekanis dari luar diberikan pada poros pompauntuk
memutar impeller. Akibat putaran dari impeler menyebabkan head dari fluida
menjadi lebih tinggi karena mengalami percepatan. Ditinjau dari arah aliran yang
mengalir melalui sudu – sudu gerak, maka pompa tekanan dinamis digolongkan
atas tiga bagian, yaitu :
a. Pompa Aliran Radial
Fluida diisap pompa melalui sisi isap adalah akibat berputarnya impeler yang
menghasilkan tekanan vakum pada sisi isap. Selanjutnya fluida yang telah terisap
terlempar keluar impeler akibat gaya sentrifugal yang dimiliki oleh fluida itu
sendiri. Dan selanjutnya ditampung oleh casing (rumah pompa) sebelum dibuang
kesisi buang. Dalam hal ini ditinjau dari perubahan energi yang terjadi, yaitu :
energi mekanis poros pompa diteruskan kesudu-sudu impeler, kemudian sudu
tersebut memberikan gaya kinetik pada fluida.
Akibat gaya sentrifugal yang besar, fluida terlempar keluar mengisi rumah
pompa dan didalam rumah pompa inilah energi kinetik fluida sebagian besar
diubah menjadi energi tekan. Arah fluida masuk kedalam pompa sentrifugal dalam
arah aksial dan keluar pompa dalam arah radial. Pompa sentrifugal biasanya
diproduksi untuk memenuhi kebutuhan head medium sampai tinggi dengan
kapasitas aliran yang medium. Dalam aplikasinya pompa sentrifugal banyak
digunakan untuk kebutuhan proses pengisian ketel dan pompa–pompa rumah
tangga.
9
Gambar 2.8 Sentrifugal Pump (http://mymachining.blogspot.co.id)
1
Gambar 2.10 Pompa Aliran Campuran (https://indonesian.alibaba.com)
1
BAB III
PETUNJUK PRAKTIKUM
b. Urutan percobaan :
1. Menghubungkan coupling pompa roda gigi dengan motor (pastikan
coupling pump piston tidak terpasang)
2. Memutar try way valve kearah instalasi pomparoda gigi
3. Memasang manometer tekan dan isap pada pompa rodagigi
4. Menutup valve reservoir (tangki) yang diatas
5. Menghidupkan motor dan memutar control kecepatan
6. Mensettingtekananisapdenganmemutar valve isap
7. Mensetting tekanan tekan dengan mengukur valve tekan.
1
BAB IV
Hasil Praktikum
4.1 Rumus
Tabel 4.1. rumus-rumus yang relevan
2. Debit 3 D0 = diameter
m /s
Theoritis (Qt) luar dari gear
(mm)
D1 =diameter dalam
dari gear
(mm)
𝝋 = 2 . Ap . L . Sp
t = ketebalan
permukaaan gear
(mm)
Sp = speed pump
(rev/s)
1
4.2 Perhitungan
Dari parameter yang terukur diperoleh data
Diketahui :
PERHITUNGAN
DEBIT
𝑽
𝑸=
𝐭
1,3
1. = 0,13 I/s 0,00013 m3/s
10
1,1
2. = 0,11 I/s 0,00011 m3/s
10
1
3.
10 = 0,01 I/s 0,00001 m3/s
DEBIT THEORISTIS
𝝋 = 2 . Ap . L . Sp
Poros) P = 2𝝅 . N . 𝑟
= 2 × 3,14 × 10 × 3
= 188,4 watt
1
DAYA POMPA
Pp = Q . 𝝆 . g . Hp
HEAD
𝐏𝟐−𝐏𝟏
Hp = 𝝆.𝒈
1,2−0,9
1. 1000 . 9,81 = 0,00030 m
1,4−0,9
2. 1000 . 9,81
= 0,00051 m
1,6−0,9 = 0,00071 m
3. 1000 . 9,81
EFISIENSI VOLUMETRIS
𝐐
𝝁𝑽 = × 𝟏𝟎𝟎%
𝐐𝐭
0,00013
1. 0,00105504 × 100% = 12,32%
0,00011
2. 0,00105504 × 100% = 10,42%
1
EFISIENSI HIDROLIS
𝝋 .𝝆 𝒈.𝑯
µ𝑯 = × 100%
𝟐𝛑.𝐍.𝛕
1
BAB V
LEMBAR KERJA
1
BAB VI
KESIMPULAN
Dari data hasil praktikum fan test diatas, maka dapat disimpulkan bahwa :
a) Pompa dengan putaran berubah – ubah atau semakin tinggi, maka kecepatan aliran
fluida atau debit yang dihasilkan akan meningkat, begitu pula dengan daya pompa, daya
motor, efisiensi volumetris, dan efisiensi hidrolis yang dialami akan mengalami
penigkatan sering berubah – ubahnya putaran pompa atau semakin tinggi.
b) Pompa dengan tekanan isap berubah – ubah atau semakin rendah, maka kecepatan
aliran fluida atau debit yang dihasilkan akan menurun, begitu pula yang terjadi pada
efisiensi volumetrisnya akan semakin kecil seiring dengan menurunnya tekanan isap.
Tetapi pada head pompa, daya motor, daya pompa, dan efisiensi hidrolis yang
dihasilkan akan semakin besar.
c) Parameter kinerja pompa (debit, aliran, head, daya) akan berubah dengan pengaruh
kecepatan putaran pompa dan tekanan isap pompa.
1
DAFTAR PUSTAKA