Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM

PISTON PUMP TEST

DISUSUN OLEH :

Amirul Galih Wicaksono /


0822040007 Hamdan Ditya Pratama /
0822040013 Moch. Akfi Muhadil A /
0822040018 Neni Tiana Rose /
0822040023

TP 3A
JURUSAN TEKNIK PERMESINAN KAPAL
PROGRAM STUDI D4- TEKNIK PERPIPAAN
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI
SURABAYA 2023/2024
BAB I
PENDAHULUA
N

TIU :
- Setelah melakukan praktikum diharapkan mahasiswa dapat menjelaskan
cara kerja pompa
- Setelah melakukan praktikum diharapkan mahasiswa dapat menjelaskan
alat ukur yang digunakan untuk pengujian pompa
TIK :
- Setelah melakukan praktikum diharapkan mahasiswa dapat membuat
diagram karakteristik dari pompa dengan putaran tetap.
- Setelah melakukan praktikum diharapkan mahasiswa dapat membuat
diagram karakteristik dari pompa dengan putaran berubah-ubah.
- Setelah melakukan praktikum diharapkan mahasiswa dapat menganalisa
hasil percobaan
- Setelah melakukan praktikum diharapkan mahasiswa dapat memilih
pompa sesuai dengan yang diperlukan

4
BAB II DASAR TEORI

Gambar 2.1 Instalasi Pompa (http://axaq.blogspot.co.id)

2.1 Definisi Pompa


Pompa adalah jenis mesin fluida yang digunakan untuk memindahkan
fluida melalui pipa dari satu tempat ke tempat lain dimana dalam
menjalankan fungsinya tersebut, pompa mengubah energi gerak poros untuk
menggerakkan sudu-sudu menjadi energi tekanan pada fluida.
Pompa merupakan pesawat angkut yang bertujuan untuk
memindahkan zat cair melalui saluran tertutup yang menghasilkan suatu
tekanan yang sifatnya hanya mengalir dari suatu tempat ke tempat yang
bertekanan lebih rendah.

2.2 Macam-Macam Pompa


Bila ditinjau dari segi tekanan yang menimbulkan energi fluida maka
pompadapat diklasifikasikan dalam 2 jenis yaitu :

1. Pompa Tekanan Statis


Pompa Tekanan Statis Pompa ini disebut juga “positive displacement”
dimana head yang terjadi akibat tekanan yang diberikan terhadap fluida dengan
cara energi yang diberikan pada bagian utama peralatan pompamenekan
langsung fluida yang di pompakan. Jenis pompa yang termasuk dalam golongan
statis, yaitu:
a. Pompa Putar ( Rotary Pump )
Sebagai ganti pelewatan cairan pompa sentrifugal, pompa rotari akan
merangkap cairan, mendorongnya melalui rumah pompa yang tertutup. Hampir
sama dengan piston pompa torak akan tetapi tidak seperti pompatorak (piston),
pompa rotari mengeluarkan cairan dengan aliran yang lancar (smooth).

5
Macam–macam pompa rotari :
• Pompa Roda Gigi Luar
Pompa ini merupakan jenis pompa rotari yang paling sederhana. Apabila
gerigi roda gigi berpisah pada sisi hisap, cairan akan mengisi ruangan yang ada
diantara gerigi tersebut. Kemudian cairan ini akan dibawa berkeliling dan ditekan
keluar apabila giginya bersatu lagi

Gambar 2.2 Pompa Roda Gigi Luar


(https://pacotekindoservice.wordpress.com)

• Pompa Roda Gigi Dalam


Jenis ini mempunyai rotor yang mempunyai gerigi dalam yang berpasangan
dengan roda gigi kecil dengan penggigian luar yang bebas (idler). Sebuah sekat
yang berbentuk bulan sabit dapat digunakan untuk mencegah cairan kembali ke
sisi hisap pompa.

Gambar 2.3 Pompa Roda Gigi Dalam (http://istanapompa.blogspot.co.id)

6
• Pompa Cuping (Lobe Pump)
Pompa cuping ini mirip dengan pompa jenis roda gigi dalam hal aksinya dan
mempunyai 2 rotor atau lebih dengan 2,3,4 cuping atau lebih pada masingmasing
rotor. Putaran rotor tadi diserempakkan oleh roda gigi luarnya.

Gambar 2.4 Lobe Pump (https://pacotekindoservice.wordpress.com)

• Pompa Sekrup (Screw Pump)


Pompa ini mempunyai 1,2 atau 3 sekrup yang berputar di dalam rumah
pompa yang diam. Pompa sekrup tunggal mempunyai rotor spiral yang berputar
di dalam sebuah stator atau lapisan heliks dalam (internal helix stator). Pompa 2
sekrup atau 3 sekrup masing-masing mempunyai satu atau dua sekrup bebas
(idler).

Gambar 2.5 Screw Pump (http://www.caesarvery.com)

7
• Pompa Baling Geser (Vane Pump)
Pompa ini menggunakan baling-baling yang dipertahankan tetap menekan
lubang rumah pompa oleh gaya sentrifugal bila rotor diputar. Cairan yang
terjebak diantara 2 baling dibawa berputar dan dipaksa keluar dari sisi buang
pompa.

Gambar 2.6 Vane Pump (https://www.britannica.com)

b. Pompa Bolak – Balik ( Reciprocating Pump )


Pompa yang bekerja dengan perubahan volume ruang pompa. perubahan
volume ruang pompa dilakukan oleh element gerak pompa yang bergerak translasi
atau bolak-balik dalam ruang pompa, maupun yang bergerak rotasi. Ketika terjadi
pembesaran volume rumah pompa maka akan terjadi penurunan tekanan di dalam
rumah pompa, sehingga fluida yang memiliki tekanan lebih tinggi akan mengalir
atau terhisap ke dalam rumah pompamelalui saluran hisap. Pada saat terjadi
pengecilan volume rumah pompamaka fluida dalam rumah pompa akan mengalami
penekanan sehingga fluida yang memiliki tekanan yang lebih tinggi dari tekanan di
luar rumah pompa, akan mengalir melalui saluran tekan. Untuk mencegah aliran
balik ke saluran hisap, maka pompa dilengkapi katup relief valve untuk mencegah
aliran balik ke rumah pompa. Pompa jenis ini dapat menghasilkan head yang tinggi,
tetapi aliran fluida yang dihasilkan tidak kontinyu tetapi periodik. Untuk
mendapatkan aliran fluida yang lebih kontiyu maka pompa perlu dibuat kerja
ganda.

8
Gambar 2.7 Reciprocating Pump (http://www.instructables.com)
2. Pompa Tekanan Dinamis
Pompa ini disebut juga dengan “ Non Positive Displacement Pump “,
pompatekanan dinamis terdiri dari poros, sudu – sudu impeller, rumah volut, dan
saluran keluar. Energi mekanis dari luar diberikan pada poros pompauntuk
memutar impeller. Akibat putaran dari impeler menyebabkan head dari fluida
menjadi lebih tinggi karena mengalami percepatan. Ditinjau dari arah aliran yang
mengalir melalui sudu – sudu gerak, maka pompa tekanan dinamis digolongkan
atas tiga bagian, yaitu :
a. Pompa Aliran Radial
Fluida diisap pompa melalui sisi isap adalah akibat berputarnya impeler yang
menghasilkan tekanan vakum pada sisi isap. Selanjutnya fluida yang telah terisap
terlempar keluar impeler akibat gaya sentrifugal yang dimiliki oleh fluida itu
sendiri. Dan selanjutnya ditampung oleh casing (rumah pompa) sebelum dibuang
kesisi buang. Dalam hal ini ditinjau dari perubahan energi yang terjadi, yaitu :
energi mekanis poros pompa diteruskan kesudu-sudu impeler, kemudian sudu
tersebut memberikan gaya kinetik pada fluida.
Akibat gaya sentrifugal yang besar, fluida terlempar keluar mengisi rumah
pompa dan didalam rumah pompa inilah energi kinetik fluida sebagian besar
diubah menjadi energi tekan. Arah fluida masuk kedalam pompa sentrifugal dalam
arah aksial dan keluar pompa dalam arah radial. Pompa sentrifugal biasanya
diproduksi untuk memenuhi kebutuhan head medium sampai tinggi dengan
kapasitas aliran yang medium. Dalam aplikasinya pompa sentrifugal banyak
digunakan untuk kebutuhan proses pengisian ketel dan pompa–pompa rumah
tangga.

9
Gambar 2.8 Sentrifugal Pump (http://mymachining.blogspot.co.id)

b. Pompa Aliran Aksial


Berputarnya impeler akan menghisap fluida yang dipompa dan menekannya
kesisi tekan dalam arah aksial karena tolakan impeler. Pompa aksial biasanya
diproduksi untuk memenuhi kebutuhan head rendah dengan kapasitas aliran yang
besar. Dalam aplikasinya pompa aksial banyak digunakan untuk keperluan
pengairan.

Gambar 2.9 Pompa Aksial (http://anggafauzian.blogspot.co.id)

c. Pompa Aliran Campuran


Head yang dihasilkan pada pompa jenis ini sebagian adalah disebabkan oleh
gaya sentrifugal dan sebagian lagi oleh tolakan impeler. Aliran buangnya sebagian
radial dan sebagian lagi aksial, inilah sebabnya jenis pompa ini disebut pompa
aliran campur.

1
Gambar 2.10 Pompa Aliran Campuran (https://indonesian.alibaba.com)

1
BAB III
PETUNJUK PRAKTIKUM

3.1 Peralatan Dan Komponen Yang Digunakan


1. Instalasi Pengujian Pump Test Set
2. Stopwatch

3.2 PROSEDUR KERJA


a. Persiapan percobaan :
1. Mengisi tangki dengan air bersih
2. Memastikan semua valve terbuka dahulu
3. Memastikans emua coupling terbuka dahulu
4. Menghubungkan instalasi pompa dengan suplai listrik220/240 V 50/60 Hz
dengan kabel yang tersedia dan memperhatikan lampu monitor harus
menyala.
5. Mempriming atau memancing terlebih dahulu meter tekanan
6. Mengkalibrasi meter torsi

b. Urutan percobaan :
1. Menghubungkan coupling pompa roda gigi dengan motor (pastikan
coupling pump piston tidak terpasang)
2. Memutar try way valve kearah instalasi pomparoda gigi
3. Memasang manometer tekan dan isap pada pompa rodagigi
4. Menutup valve reservoir (tangki) yang diatas
5. Menghidupkan motor dan memutar control kecepatan
6. Mensettingtekananisapdenganmemutar valve isap
7. Mensetting tekanan tekan dengan mengukur valve tekan.

1
BAB IV
Hasil Praktikum

4.1 Rumus
Tabel 4.1. rumus-rumus yang relevan

No Parameter Rumus Unit Note


`1. Debit (Q) 𝑽 L/s V = Volume (l) t
𝑸=
𝐭 = Waktu (s)

2. Debit 3 D0 = diameter
m /s
Theoritis (Qt) luar dari gear
(mm)
D1 =diameter dalam
dari gear
(mm)
𝝋 = 2 . Ap . L . Sp
t = ketebalan
permukaaan gear
(mm)
Sp = speed pump
(rev/s)

3. Head Pompa m P2 = Tekanan


(Hp) 𝐏𝟐−𝐏𝟏 Discharge (Pa)
Hp = 𝝆.𝒈 P1 = Tekanan
Suction (Pa)
4. Daya Motor watt N = Putaran
P = 2𝝅 . N . 𝑟 motor (rev/s) t
= torque (Nm)
5. Daya Hidrolik watt Hp = Head Pompa
Pompa (PP) Pp = Q . 𝝆 . g . Hp (m)

6. Efisiensi % Q = Debit (l/s) Qt


Volumetris 𝐐 =Debit
𝝁𝑽 = × 𝟏𝟎𝟎%
(V) 𝐐𝐭 3
Theoritis (m /s)
7. Efisiensi % Pp = Daya
𝝋 .𝝆 𝒈.𝑯
Hidrolis µ𝑯 = × 100% Hidrolik Pompa
𝟐𝛑.𝐍.𝛕 (watt)
Pm = Daya
Motor (watt)

1
4.2 Perhitungan
 Dari parameter yang terukur diperoleh data
Diketahui :

Torsi Suction Discharge Waktu Volume


No RPM
Nm Bar Bar s liter

1 600 3 0,1 0,2 10 1,3

2 600 3 0,1 0,4 10 1,1

3 600 3 0,1 0,6 10 1

 PERHITUNGAN

 DEBIT
𝑽
𝑸=
𝐭

1,3
1. = 0,13 I/s  0,00013 m3/s
10

1,1
2. = 0,11 I/s  0,00011 m3/s
10

1
3.
10 = 0,01 I/s  0,00001 m3/s

 DEBIT THEORISTIS

𝝋 = 2 . Ap . L . Sp

= 2 × 0,001256 × 0,042 × 10 rev/s = 0,00105504 m3/s

 DAYA MOTOR (Daya

Poros) P = 2𝝅 . N . 𝑟

= 2 × 3,14 × 10 × 3

= 188,4 watt

1
 DAYA POMPA

Pp = Q . 𝝆 . g . Hp

1. Pp = 0,00013 m3/s × 1000 × 9,81 × 0,00030 m


= 0,00038259 watt

2. Pp = 0,00011 m3/s × 1000 × 9,81 × 0,00051 m


= 0,000550341 watt

3. Pp = 0,00001 m3/s × 1000 × 9,81 × 0,00071 m


= 0,000069651 watt

 HEAD

𝐏𝟐−𝐏𝟏
Hp = 𝝆.𝒈

1,2−0,9
1. 1000 . 9,81 = 0,00030 m

1,4−0,9
2. 1000 . 9,81
= 0,00051 m

1,6−0,9 = 0,00071 m
3. 1000 . 9,81

 EFISIENSI VOLUMETRIS

𝐐
𝝁𝑽 = × 𝟏𝟎𝟎%
𝐐𝐭

0,00013
1. 0,00105504 × 100% = 12,32%

0,00011
2. 0,00105504 × 100% = 10,42%

0,00001 × 100% = 0,94%


3. 0,00105504

1
 EFISIENSI HIDROLIS
𝝋 .𝝆 𝒈.𝑯
µ𝑯 = × 100%
𝟐𝛑.𝐍.𝛕

0,00013 × 1000 × 9,81 × 0,00030


1. 2 ×3,14 ×10 ×3 × 100% = 0,0002 %

0,00011 × 1000 × 9,81 × 0,00051


2. 2 ×3,14 ×10 ×3 × 100% = 0,0003 %

0,00001 × 1000 × 9,81 × 0,00071


3. 2 ×3,14 ×10 ×3
× 100% = 3,70 %

1
BAB V
LEMBAR KERJA

1
BAB VI
KESIMPULAN

Dari data hasil praktikum fan test diatas, maka dapat disimpulkan bahwa :
a) Pompa dengan putaran berubah – ubah atau semakin tinggi, maka kecepatan aliran
fluida atau debit yang dihasilkan akan meningkat, begitu pula dengan daya pompa, daya
motor, efisiensi volumetris, dan efisiensi hidrolis yang dialami akan mengalami
penigkatan sering berubah – ubahnya putaran pompa atau semakin tinggi.
b) Pompa dengan tekanan isap berubah – ubah atau semakin rendah, maka kecepatan
aliran fluida atau debit yang dihasilkan akan menurun, begitu pula yang terjadi pada
efisiensi volumetrisnya akan semakin kecil seiring dengan menurunnya tekanan isap.
Tetapi pada head pompa, daya motor, daya pompa, dan efisiensi hidrolis yang
dihasilkan akan semakin besar.
c) Parameter kinerja pompa (debit, aliran, head, daya) akan berubah dengan pengaruh
kecepatan putaran pompa dan tekanan isap pompa.

1
DAFTAR PUSTAKA

 Dosen Laboratorium. 2010. Petunjuk Praktikum Mesin Fluida, Politeknik


Perkapalan Negeri Surabaya
 https://indonesian.alibaba.com
 http://anggafauzian.blogspot.co.id
 http://mymachining.blogspot.co.id
 http://www.instructables.com
 https://www.britannica.com
 http://www.caesarvery.com
 https://pacotekindoservice.wordpress.com
 http://istanapompa.blogspot.co.id
 http://axaq.blogspot.co.id

Anda mungkin juga menyukai