Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PERAWATAN DAN PERBAIKAN

POMPA SENTRIFUGAL

Disusun Oleh :

Satya Gina Pratiwi (KE 3B / 3.22.17.1.22)


Topan Adhestira (KE 3B/ 3.22.17.1.23)
Vela Agesti (KE 3B/ 3.22.17.1.24)

PROGRAM STUDI DIII TEKNIK KONVERSI ENERGI


JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
2019
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Pompa adalah mesin fluida yang banyak digunakan untuk mengalirkan
fluida incompressible dari suatu tempat yang rendah ketempat yang lebih tinggi
atau dari tekanan yang rendah ketekanan yang lebih tinggi. Bila ditinjau dari
tekanan yang menimbulkan energi fluida maka pompa dapat diklasifikasikan
kedalam dua jenis yaitu:

1. Pompa Tekanan Statis


2. Pompa Tekanan Dinamis

Pompa sentrifugal adalah termasuk kedalam jenis pompa tekanan


dinamis,dimana pompa jenis ini memiliki impeller yang berfungsi untuk
mengangkat fluida dari tempat yang rendah ketempat yang lebih tinggi atau dari
tekanan yang lebih rendah ke tekanan yang lebih tinggi.

Daya dari luar diberikan keporos untuk memutar impeller kedalam rumah
pompa, maka fluida yang berada disekitar impeller juga akan ikut berputar
akibat dari dorongan sudut-sudut impeller. Karena timbulnya gaya sentrifugal
maka fluida mengalir dari tengah impeller keluar melalui saluran diantara
sudut-sudut impeller. Head fluida akan bertambah besar karena fluida tersebut
mengalami percepatan. Fluida yang keluar dari impeller ditampung oleh saluran
yang berbentuk volute mengelilingi impeller dan disalurkan keluar pompa
melalui nosel, didalam nosel kecepatan aliran fluida diubah menjadi head
tekanan.

Karakteristik pompa sentrifugal ditentukan oleh besaran-besaran seperti


kapasitas, tinggi tekanan fluida, sifat atau keadaan disisi bagian isap, daya yang
dibutuhkan untuk memutar pompa, kecepatan putar, efisiensi.

1
Besarnya daya yang dibutuhkan pompa sentrifugal merupakan fungsi dari
kopel yang diberikan oleh motor penggerak yang dapat diukur dengan beberapa
metode, diantaranya dengan menggunakan metode brake dynamometer,
weirmeter dan metode rem prony.

Dalam proses untuk pengaturan kapasitas dari suatu instalasi pompa atau
perubahan karakteristik (pengaturan dengan pembukaan katup) dapat
dilakukan, tetapi hal ini berlaku bila penyimpangan kapasitas yang dibutuhkan
dari kapasitas nominal hanya berlaku dalam waktu yang singkat,dan bila daya
yang dibutuhkan mesin penggerak pompa pada kapasitas yang lebih kecil
menjadi makin turun (berkurang dan tidak bertambah naik).

Pengaturan pompa sentrifugal dan instalasi pompa (system pemipaan,


katup-katup, dan lain-lain) adalah merupakan 2 buah system yang bekerja sama
dan saling mempengaruhi. Karakteristik instalasi dalam banyak hal terdiri dari
bagian yang statis, melalui bagian ini lah terbentuknya kerugian tekanan yang
terdapat didalam saluran pipa dan kerugian tersebut jalannya berbanding
kuadrat dengan bertambahnya tinggi kenaikan.

1.2 Tujuan Percobaan


1. Memahami bagian-bagian dari pompa sentrifugal
2. Mengetahui Cara kerja Pompa sentrifugal
3. Dapat menguraikan dan merangkai kembali unit pompa sentrifugal
4. Mengetahui metoda secara umum perawatan dan perbaikan
BAB II
DASAR TEORI
2.1 Pompa

Pompa adalah mesin atau peralatan mekanis yang digunakan untuk


menaikkan cairan dari dataran rendah ke dataran tinggi atau untuk mengalirkan
cairan dari daerah bertekanan rendah ke daerah yang bertekanan tinggi dan juga
sebagai penguat laju aliran pada suatu sistem jaringan perpipaan. Pada
prinsipnya, pompa mengubah energi mekanik motor menjadi energi aliran
fluida. Energi yang diterima oleh fluida akan digunakan untuk menaikkan
tekanan dan mengatasi tahanan–tahanan yang terdapat pada saluran yang
dilalui.

2.1.1 Pompa sentrifugal


Pompa sentrifugal adalah alat untuk mengalirkan/memindahkan fluida
cair dengan aliran sentrifugal, yang penting dari aliran sentrifugal adalah laju
alir fluida, bagian isap (suction) dan keluaran (discharge), tinggi tekanan (head)
yang dihasilkan sehingga berpengaruh pada efisiensi pompa.

Prinsip-prinsip dasar pompa sentrifugal ialah sebagai berikut:


 gaya sentrifugal bekerja pada impeller untuk mendorong fluida ke sisi luar
sehingga kecepatan fluida meningkat

 kecepatan fluida yang tinggi diubah oleh casing pompa (volute atau
diffuser) menjadi tekanan atau head

Pompa sentrifugal diklasifikasikan berdasarkan beberapa kriteria, antara lain:


1. Bentuk arah aliran yang terjadi di impeller. Aliran fluida dalam impeller
dapat berupa axial flow, mixed flow, atau radial flow.
2. Bentuk konstruksi dari impeller. Impeller yang digunakan dalam pompa
sentrifugal dapat berupa open impeller, semi-open impeller, atau close
impeller.
3. Banyaknya jumlah suction inlet. Beberapa pompa setrifugal memiliki
suction inlet lebih dari dua buah. Pompa yang memiliki satu suction inlet
disebut single-suction pump sedangkan untuk pompa yang memiliki dua
suction inlet disebut double-suction pump.

4. Banyaknya impeller. Pompa sentrifugal khusus memiliki beberapa


impeller bersusun. Pompa yang memiliki satu impeller disebut single-
stage pump sedangkan pompa yang memiliki lebih dari satu impeller
disebut multi-stage pump.

Beberapa terminologi dan istilah khusus yang sering berkaitan dengan pompa,
ialah:

1. TDH = Total Dynamic Head, yaitu besarnya head pompa. Merupakan


selisih antara head discharge dengan head suction; terkadang disebut head
atau total head.
2. BEP = Best Efficiency Point, yaitu kondisi operasi dimana pompa bekerja
paling optimum.
3. NPSHr = Net Positive Suction Head required, yaitu nilai head absolut dari
inlet pompa yang dibutuhkan agar tidak terjadi kavitasi.
4. NPSHa = Net Positive Suction Head available, yaitu nilai head absolut y
ang tersedia pada inlet pompa.
5. Kavitasi, yaitu kondisi dimana terjadinya bubble (gelembung udara) di
dalam pompa akibat kurangnya NPSHa (terjadi vaporisasi) dan pecah
pada saat bersentuhan dengan impeller atau casing. Agar tidak terjadi
kavitasi, maka NPSHa harus lebih besar dari NPSHr.
6. Minimum flow, yaitu flow rate yang terkecil yang dibutuhkan agar pompa
beroperasi dengan baik. Apabila laju alir lebih rendah dari minimum flow,
pompa dapat mengalami kerusakan.
7. Efficiency, yaitu besarnya perbandingan antara energi yang dipakai
(input) dengan energi output pompa.

8. BHP = brake horsepower, yaitu power (daya) yang dibutuhkan oleh


pompa untuk bisa bekerja sesuai dengan kurvanya; memiliki satuan hp.
2.1.1.1 Klasifikasi Pompa Sentrifugal

 Pompa Volut
Aliran yang keluar dari impeller pompa volut ditampung dalam volut,
yang selanjutnya akan dialirkan memalui nozzle untuk keluar

Gambar 2.17 Skema Pompa Volut

 Pompa Diffuser
Pompa yang mempunyai difusser yang dipasang mengelilingi impeller.

Gambar 2.18 Skema Pompa Diffuser

 Pompa Hydraulic Rump


Pompa yang tidak menggunakan energi listrik/bahan bakar untuk bekerja.
Bekerja dengan sistem pemanfaatan tekanan dinamik atau gaya air yang
timbul karena adanya aliran air dari sumber air ke pompa, gaya tersebut
digunakan untuk menggerakkan katup yang bekerja dengan frekuensi
tinggi, sehingga diperoleh gaya besar untuk mendorong air ke atas.

Gambar 2.19 Hydraulic Rump

 Pompa Benam
Pompa benam menggunakan daya listrik untuk menggerakkan motor.
Motor itu mempunyai poros yang tegak lurus dengan impeller. Karena
kedudukan impeller satu poros dengan motor, maka bila motor bekerja,
impeller akan berputar dan air yang berada pada bak isapan terangkat
oleh sudu yang terdapat pada impeller. Untuk menahan air yang telah
diisap oleh impeller, supaya tidak bocor kembali ke bak isapan, air ditahan
oleh lower difusser yang berada di bagian bawah pompa.

Gambar 2.20 Pompa Benam


BAB III
METODOLOGI

3.1 ALAT DAN BAHAN


1. Pompa Sentrifugal 6. Majun
2. Tang 7. Palu
3. Kunci Ring 8. Balok kayu
4. Kunci Pas
5. Tracker

3.2 LANGKAH KERJA

Lepaskan baut-baut pada pompa sentrifugal

Amati bagian-bagian pompa sentrifugal

Pelajari prinsip kerja dari pompa sentrifugal

Gambar/foto bagian-bagian pompa


sentrifugal

Tulis spesifikasi alat yang tertera di alat

Tulis Komponen yang ada pada pompa


sentrifugal

Pasang kembali baut sehingga alat dalam


keadaan terpasang kembali
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 HASIL
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 KOMPONEN POMPA SENTRIFUGAL

 Stuffing Box
Stuffing Box berfungsi untuk mencegah kebocoran pada
daerah dimana poros pompa menembus casing.
 Shaft (poros)
Poros berfungsi untuk meneruskan momen puntir dari
penggerak selama beroperasi dan tempat kedudukan impeller dan
bagian-bagian berputar lainnya.

Gambar shaft
 Casing
Merupakan bagian paling luar dari pompa yang berfungsi
sebagai pelindung elemen yang berputar, tempat kedudukan diffusor
(guide vane), inlet dan outlet nozel serta tempat memberikan arah
aliran dari impeller dan mengkonversikan energi kecepatan cairan
menjadi energi dinamis (single stage).

Gambar Casing

 Bearing
Bearing (bantalan) berfungsi untuk menumpu dan menahan
beban dari poros agar dapat berputar, baik berupa beban radial
maupun beban axial. Bearing juga memungkinkan poros untuk
dapat berputar dengan lancar dan tetap pada tempatnya, sehingga
kerugian gesek menjadi kecil.
 Impeller
Impeller berfungsi untuk mengubah energi mekanis dari
pompa menjadi energi kecepatan pada cairan yang dipompakan
secara kontinyu, sehingga cairan pada sisi isap secara terus menerus
akan masuk mengisi kekosongan akibat perpindahan dari cairan
yang masuk sebelumnya.

Gambar Impeller
 Discharge Nozzle
Discharge nozzle adalah saluran cairan keluar dari pompa dan
berfungsi juga untuk meningkatkan energi tekanan keluar pompa.

Gambar Discharge nozzle


4.2 Prinsip Kerja Pompa Sentrifugal

Pompa sentrifugal adalah suatu pompa yang memindahkan cairan dengan


memanfaatkan gaya sentrifugal yang dihasilkan oleh putaran impeller. Pompa
sentrifugal mengubah enegi kecepatan menjadi energi tekanan. Ada juga yang
menyebutnya sebagai mesin kecepatan karena semakin cepat putaran
pompanya maka akan semakin tinggi tekanan head dihasilkan.

Gambar 2.16 Prinsip Kerja Pompa Sentrifugal

Ketika sebuah objek benda diputar dalam gerak melingkar, benda


tersebut akan cenderung terlempar keluar dari pusat lingkaran. Satu cara
untuk menambah energi kepada fluida cair adalah dengan memutar fluida
tersebut dalam arah melingkar. Gaya yang mengakibatkan sebuah objek
terlempar keluar dalam gerak melingkar disebut gaya sentrifugal. Bagian
pompa yang memutar flluida cair disebut impeller. Fluida cair mengalir
melalui inlet pompa dan masuk kedalam titik pusat impeller. Selanjutnya
impeller akan menggerakkan fluida tersebut dalam gerak melingkar, Fluida
cair akan didorong dari titik pusat menuju bagian terluar dari bibir impeller.
Semakin cepat impeller berputar, akan semakin cepat fluida cair bergerak.
Impeller disusun dari rangkaian vanes atau blade, yang berpungsi untuk
mengarahkan aliran fluida).
Pompa sentrifugal bekerja berdasarkan prinsip gaya sentrifugal yaitu
bahwa benda yang bergerak secara melengkung akan mengalami gaya yang
arahnya keluar dari titik pusat lintasan yang melengkung tersebut. Besarnya
gaya sentrifugal yang timbul tergantung dari masa benda, kecepatan gerak
benda, dan jari-jari lengkung lintasannya.

4.3 Trouble Shooting Pada Pompa Sentrifugal

Gejala Penyebab Penanganan


Pompa tak mau a. Motor Rusak a. Perbaiki Motor
menyala
b. Pompa Rusak b. Memperbaiki Pompa c.
Periksa Listrik
c. Tidak ada Arus listrik
d. Impeller Tersumbat d. Lakukan Pembersihan

Air tidak tersedot a. Katup Tertutup Impeller


a. Buka Katup
b. Katup Tidak Terbuka b. Perbaiki Katup
c. Impeller Tersumbat
c. Lakukan Pembersihan
Motor kelebihan a. Shaft Rusak Impellershaft
a. Mengganti
beban
b. Penghataran arus dengan yang baru
terlalu tinggi
b. Megurangi tekanan katup
c. Head rendah
c. Kurangi tekanan katup
Bearing terlalu a. Pelumas tidak cukup a. Isi pelumas
panas
b. Pelumas terlalu banyak b. Kurangi pelumas
c. Bearing tergores atau
c. Mengganti roller bearing
berkarat
dengan yang baru
d. Shaft bengkok
d. Mengganti shaft dengan
yang baru

Pompa bergetar a. Shaft bengkok a. Mengganti shaft


b. Getaran saat b. Memperkuat pipa c.
memompa Mengganti roller
c. Bearing rusak bearing dan underwater bearing
4.4 PERAWATAN
Agar pompa dapat beroperasi dengan baik, terdapat prosedur
proteksi standar yang diterapkan pada pompa sentrifugal. Beberapa
standar minimum paling tidak terdiri dari:
1. Proteksi terhadap aliran balik. Aliran keluaran pompa dilengkapi
dengan check valve yang membuat aliran hanya bisa berjalan satu
arah, searah dengan arah aliran keluaran pompa.
2. Proteksi terhadap overload. Beberapa alat seperti pressure switch
low, flow switch high, dan overload relay pada motor pompa
dipasang pada sistem pompa untuk menghindari overload.
3. Proteksi terhadap vibrasi. Vibrasi yang berlebihan akan
menggangu kinerja dan berkemungkinan merusak pompa. Beberapa
alat yang ditambahkan untuk menghindari vibrasi berlebihan ialah
vibration switch dan vibration monitor.
4. Proteksi terhadap minimum flow. Peralatan seperti pressure switch
high (PSH), flow switch low (FSL), dan return line yang dilengkapi
dengan control valve dipasang pada sistem pompa untuk melindungi
pompa dari kerusakan akibat tidak terpenuhinya minimum flow.
5. Proteksi terhadap low NPSH available. Apabila pompa tidak
memiliki NPSHa yang cukup, aliran keluaran pompa tidak akan
mengalir dan fluida terakumulasi dalam pompa. Beberapa peralatan
safety yang ditambahkan pada sistem pompa ialah level switch low
(LSL) dan pressure switch low (PSL).
4.5 PEMELIHARAAN
Pemeliharaan pompa sentrifugal adalah dengan melakukan
pemeriksaan harian, bulanan, tahunan, pemeriksaan bagian aus dan
penelusuran terhadap gangguan.
1. Pemeriksaan harian
pemeriksaan harian kondisi operasi pompa meliputi :
a. tekanan dan suhu
b. arus dan tegangan listrik
c. kebocoran air
d. getaran dan kebisingan
2. Pemeriksaan bulanan
pemeriksaan bulanan kondisi operasi pompa meliputi :
a. suhu bantalan
b. sekat
c. motor
d. poros kopling
e. tahanan isolasi
3. Pemeriksaan tahunan
meliputi pembongkaran dan pemeriksaan :
a. karat/korosi
b. rotor,poros dan bantalan
c. motor
4. Pemeriksaan bagian aus
a. sekat (sekali setahun, atau jika sudah mengeras)
b. sekat mekanik yang dapat menyebabkan kebocoran (sekali
setahun)
c. karet kopling (sekali setahun)
d. bantalan peluru (sekali dalam 2-3 tahun)
e. minyak pelumas (perlu diganti sekali setahun, atau jika sudah
hitam atau encer)
f. gasket (perlu diganti setiap kali mesin dibongkar)
5. Penelusuran gangguan
penelusuran gangguan meliputi fenomena/gejala, sebab, serta
prosedur pemeriksaan :
a. pompa horizontal ataupun vertical (benam) tidak
bekerja/berjalan
b. pompa tidak mengalirkan air
c. laju aliran dan tekanan kurang
d. arus listrik terlalu besar
e. terjadinya getaran dan kebisingan
f. pompa tidak bias start otomatik
BAB V KESIMPULAN

Anda mungkin juga menyukai