Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN ANALISIS DAN RANCANG

INSTALASI POMPA AIR

Disusun oleh :
1. Nasywa Gaitsa Arwanjani 2102411032
2. Muhammad Azhar Prakoso 2102411033
3. Leady Diana Agustina 2102411034
4. Rama Adriansyah Putra 2102411035
5. Muhammad Alwan Dzaikra 2102411036
6. Muhammad Satria Rizkiansyah 2102411037
7. Purnomo Setyo 2102411038

Dosen Pengampu : Haolia Rahman, PhD

PROGRAM STUDI MANUFAKTUR


JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
TAHUN 2022/2023
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Pompa adalah mesin fluida yang banyak digunakan untuk mengalirkan fluida
incompressible dari suatu tempat yang rendah ketempat yang lebih tinggi atau dari tekanan
yang rendah ketekanan yang lebih tinggi. Bila ditinjau dari tekanan yang menimbulkan energi
fluida maka pompa dapat diklasifikasikan kedalam dua jenis yaitu :
1. Pompa Tekanan Statis
2. Pompa Tekanan Dinamis

Pompa sentrifugal adalah termasuk kedalam jenis pompa tekanan dinamis.dimana


pompa jenis ini memiliki impeller yang berfungsi untuk mengangkat fluida dari tempat yang
rendah ketempat yang lebih tinggi atau dari tekanan yang lebih rendah ke tekanan yang lebih
tinggi.

Daya dari luar diberikan keporos untuk memutar impeller kedalam rumah pompa,
maka fluida yang berada disekitar impeller juga akan ikut berputar akibat dari dorongan
sudut-sudut impeller. Karena timbulnya gaya sentrifugal maka fluida mengalir dari tengah
impeller keluar melalui saluran diantara sudut-sudut impeller. Head fluida akan bertambah
besar karena fluida tersebut mengalami percepatan. Fluida yang keluar dari impeller
ditampung oleh saluran yang berbentuk solute mengelilingi impeller dan disalurkan keluar
pompa melalui nosel. didalam nosel kecepatan aliran fluida diubah menjadi head tekanan.

Besarnya daya yang dibutuhkan pompa sentrifugal merupakan fungsi dari kopel yang
diberikan oleh motor penggerak yang dapat diukur dengan beberapa metode, diantaranya
dengan menggunakan metode brake dynamometer, weirmeter dan metode rem prony.

Dalam proses untuk pengaturan kapasitas dari suatu instalasi pompa atau perubahan
karakteristik (pengaturan dengan pembukaan katup) dapat dilakukan, tetapi hal ini berlaku
bila penyimpangan kapasitas yang dibutuhkan dari kapasitas nominal hanya berlaku dalam
waktu yang singkat dan bila daya yang dibutuhkan mesin penggerak pompa pada kapasitas
yang lebih kecil menjadi makin turun (berkurang dan tidak bertambah naik).

Pengaturan pompa sentrifugal dan instalasi pompa (system pemipaan, katup-katup,


dan lain-lain) adalah merupakan 2 buah system yang bekerja sama dan saling mempengaruhi.
Karakteristik instalasi dalam banyak hal terdiri dari bagian yang statis. melalui bagian ini lah
terbentuknya kerugian tekanan yang terdapat didalam saluran pipa dan kerugian tersebut
jalannya berbanding kuadrat dengan bertambahnya tinggi kenaikan.

1.2. PERUMUSAN MASALAH

1.3. TUJUAN PENULISAN


BAB II
DASAR TEORI

2.1. DASAR TEORI POMPA


2.1.1. DEFINISI POMPA
Pompa adalah suatu alat yang digunakan untuk memindahkan suatu cairan
(fluida) dari suatu tempat ke tempat lain dengan cara menaikkan tekanan cairan
tersebut. Kenaikan tekanan cairan tersebut digunakan untuk mengatasi hambatan-
hambatan pengaliran. Hambatan-hambatan pengaliran itu dapat berupa perbedaan
tekanan, perbedaan ketinggian atau hambatan gesek. Pada prinsipnya, pompa
mengubah energi mekanik motor menjadi energi aliran cairan. Energi yang diterima
oleh fluida akan digunakan untuk menaikkan tekanan dan mengatasi tahanan tahanan
yang terdapat pada saluran yang dilalui.

2.1.2. POMPA SENTRIFUGAL


Salah satu jenis pompa kerja dinamis adalah pompa sentrifugal yang prinsip
kerjanya mengubah energi kinetik (kecepatan) cairan menjadi energi potensial melalui
suatu impeller yang berputar dalam casing. Gaya sentrifugal yang timbul karena
adanya gerakan sebuah benda atau partikel melalui lintasan lengkung (melingkar).

Pompa sentrifugal merupakan pompa kerja dinamis yang paling banyak


digunakan karena mempunyai bentuk yang sederhana dan harga yang relatif murah.
Keuntungan pompa sentrifugal dibandingkan jenis pompa perpindahan positif adalah
gerakan impeler yang kontinyu menyebabkan aliran tunak dan tidak berpulsa,
keandalan operasi tinggi disebabkan gerakan elemen yang sederhana dan tidak adanya
katupkatup, kemampuan untuk beroperasi pada putaran tinggi, yang dapat dikopel
dengan motor listrik, motor bakar atau turbin uap ukuran kecil sehingga hanya
membutuhkan ruang yang kecil, lebih ringan dan biaya instalasi ringan, harga murah
dan biaya perawatan murah.

2.1.3. KLASIFIKASI POMPA SENTRIFUGAL


Pompa sentrifugal dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa kriteria, antara lain :
1. Bentuk arah aliran yang terjadi di impeller : Arah aliran fluida dalam impeller
dapat berupa axial flow (aliran aksial), mixed flow (aliran campuran), dan radial
flow (aliran radial).
2. Kontruksi dari impeller : Impeller yang digunakan dalam pompa sentrifugal
dapat berupa open impeller, semi-open impeller, atau close impeller.
3. Jumlah suction inlet : Beberapa pompa sentrifugal memiliki suction inlet lebih
dari dua buah. Pompa yang memiliki satu suction inler disebut single-suction
pump sedangkan untuk pompa yang memiliki dua suction inlet disebut double-
suction pump.
4. Banyaknya impeller : Pompa sentrifugal khusus memiliki beberapa bersusun.
Pompa yang memiliki satu impeller disebut single-stage pump sedangkan pompa
yang memiliki lebih dari satu impeller disebut multi-stage pump.

2.1.4. BAGIAN – BAGIAN POMPA SENTRIFUGAL

Dalam pengoperasian pompa sentrifugal ada beberapa bagian yang perlu diperhatikan
agar pompa dapat bekerja dengan baik dan dapat bertahan lama. Adapun bagian-
bagian utama pompa sentrifugal tersebut antara lain:
1. Stuffing Box
Fungsi utama Stuffing box adalah untuk mencegah terjadinya kebocoran pada
daerah dimana pompa menembus casing. Jika pompa bekerja dengan suction lift
dan tekanan pada ujung stuffing box lebih rendah dari tekanan atmosfer. maka
stuffing box berfungsi untuk mencegah kebocoran udara masuk kedalam pompa.
Dan bila tekanan daripada tekanan atmosfer maka berfungsi untuk mencegah
kebocoran cairan keluar pompa. Secara umum stuffing box berbentuk silindris
sebagai tempat kedudukan beberapa mechanical packing yang mengelilingi shaft
sleeve. Untuk menekan packing digunakan gland packing yang dapat diatur
posisinya ke arah aksial dengan cara mengencangkan atau mengendorkan baut
pengikat.
2. Packing
Digunakan untuk mencegah dan mengurangi kebocoran fluida dari casing
pompa melalui poros. Biasanya terbuat dari asbes atau teflon.
3. Shaft
Shaft berfungsi untuk meneruskan momen puntir dari penggerak selama
pompa beroperasi, dan merupakan tempat kedudukan impeller dan bagian yang
berputar lainnya.
4. Shaft Sleeve
Shaft sleeve berfungsi untuk melindungi poros dari erosi, korosi dan keausan
pada stuffing box. Pada pompa multi stage dapat sebagai leakage joint, internal
bearing dan interstage atau distance sleever.
5. Vane
Sudut dari impeller sebagai tempat berlalunya fluida pada impeller.
6. Casting
Merupakan bagian paling luar dari pompa yang berfungsi sebagai pelindung
elemen yang berputar, tempat kedudukan diffusor (guide vane), inler dan outlet
nozel serta tempat memberikan arah aliran dari impeller dan mengkonversikan
energi kecepatan cairan menjadi energi dinamis single stage.
7. Eye Of Impeller
Bagian sisi masuk pada arah isap impeller.
8. Impeller
Impeller adalah bagian penting pompa sentrifugal dimana terjadi perubahan
energi mekanis berupa putaran menjadi kecepatan, aliran impeller akan diputar
oleh motor penggerak pompa, menyebabkan aliran akan berputar dan gerakan
aliran akan mengikuti impeller dan keluar dengan kecepatan yang besar. Pada
impeller juga terjadi head atau tekanan dan kecepatan aliran akan bertambah
besar. Kecepatan aliran yang besar berubah menjadi tekanan aliran atau head
pompa. Perubahan kecepatan head ini terjadi pada rumah kontak dan impeller.
Hal ini akan dipergunakan untuk mengatasi head loses dan beban lainnya pada
instalasi pompa jika head pada instalasi pipa ternyata masih lebih besar dari head
maksimum yang dihasilkan pompa maka aliran tidak akan sampai tujuan akhir
instalasi pipa. aliran akan berhenti pada daerah tertentu walaupun pompa terus
bekerja. Head maksimum dimana kapasitas pompa akan menjadi panas jikan
dibiarkan terus menerus dapat menyababkan kerusakan pada pompa.
9. Wearing Ring
Ring yang dipasang pada casing (tidak berputar) sebagai wearing ring casing
dan dipasang pada impeller (berputar) sebagai wearing ring impeller. Fungsi
utama wearing ring adalah untuk memperkecil kebocoran cairan dari impeller
yang masuk kembali ke bagian eye of impeller.
10. Bearing
Bearing (bantalan) berfungsi untuk menumpu dan menahan beban dari poros
agar dapat berputar, baik berupa beban radial maupun beban axial. Bearing juga
memungkinkan poros untuk dapat berputar dengan lancar dan tetap pada
tempatnya, sehingga kerugian gesek menjadi kecil.
11. Discharge Nozzle
Discharge nozzle adalah saluran fluida keluar dari pompa dan berfungsi juga
untuk meningkatkan energi tekanan keluar pompa.

2.1.5. PRINSIP KERJA POMPA SENTRIFUGAL


Pompa sentrifugal adalah suatu pompa yang memindahkan cairan dengan
memanfaatkan gaya sentrifugal yang dihasilkan oleh putaran impeller. Pompa
sentrifugal mengubah enegi kecepatan menjadi energi tekanan. Ada juga yang
menyebutnya sebagai mesin kecepatan karena semakin cepat putaran pompanya maka
akan semakin tinggi tekanan head dihasilkan.

Ketika sebuah objek benda diputar dalam gerak melingkar, benda tersebut
akan cenderung terlempar keluar dari pusat lingkaran. Satu cara untuk menambah
energi kepada fluida cair adalah dengan memutar fluida tersebut dalam arah
melingkar. Gaya yang mengakibatkan sebuah objek terlempar keluar dalam gerak
melingkar disebut gaya sentrifugal. Bagian pompa yang memutar fluida cair disebut
impeller. Fluida cair mengalir melalui inter pompa dan masuk kedalam titik pusat
impeller. Selanjutnya impeller akan menggerakkan fluida tersebut dalam gerak
melingkar. Fluida cair akan didorong dari titik pusat menuju bagian terluar dari bibir
impeller. Semakin cepat impeller berputar, akan semakin cepat fluida cair bergerak.
Impeller disusun dari rangkaian vanes atau blade, yang berfungsi untuk mengarahkan
aliran fluida.

2.1.6. AKSESORIS KOMPONEN


1. Pipa HDPE
Pipa HDPE atau Pipa PE-100 adalah produk perpipaan spesialis untuk saluran air
bersih bertekanan dan berstandard Food Grade. Keistimewaan produk ini adalah
kekuatan dan kelenturan yang sangat baik, dengan tingkat keretakan rendah.
 Ukuran dan Ketebalan Pipa HDPE

 Kelebihan Pipa HDPE


1) Ringan. Dibanding produk pipa besi dengan asumsi efektivitas untuk
saluran air bersih, pipa HDPE memiliki bobot lebih ringan. Kelebihan ini
mempermudah proses instalasi dan mobilisasi dalam proses pembangunan
jaringan saluran air bersih.
2) Usia penggunaan 50 tahun. Dengan sistem penyambungan
persenyawaan sempurna dan kualitas optimal produk pipa, membuat pipa
HDPE dapat digunakan dalam jangka waktu lama, lebih dari 50 tahun.
3) Sistem penyambungan bervariasi. Pipa HDPE dapat disambung dengan
beberapa cara, diantaranya welded fusion dan mechanical joint. Dengan
metode pelelehan (welded fusion) dapat dilakukan dengan cara butt fusion
dan electro fusion. Sementara cara electro fusion dilakukan tanpa mesin
penyambung dan bahan perekat, karena hanya menggunakan aksesoris
khusus atau biasa dikenal dengan istilah compression joint HDPE.
4) Ramah lingkungan dan standard food grade. Kecemerlangan produk
pipa HDPE adalah karakter bahan baku High Density Polyethylene atau
Polietilena berdensitas (massa jenis) tinggi, yang istimewa. Ikatan antar
molekul bahan baku yang kuat membuat bahan ini tak mudah rusak
karena kekuatan dan elastisitas tinggi, sementara tingkat keretakan rendah.
Potensi ini yang membuat bahan HDPE tak mudah rusak dan mencemari
aliran air bersih yang dialirkan, sehingga sesuai dengan standar food
grade. Selain itu, seperti produk thermoplastik kebanyak, pipa jenis ini
tidak mengalami masalah karat seperti pipa besi yang dapat mencemari
aliran air. Sementara itu bahan yang mudah didaur ulang membuat Pipa
HDPE lebih ramah lingkungan.
5) Lentur. Kelenturan adalah keistimewaan dari Pipa HDPE dibanding
produk pipa besi. Pipa ini memiliki tingkat kelenturan tinggi dengan
rumus 25 kali diameter luar pipa. Misalnya pipa dengan OD 32mm bisa
ditekuk dengan jarak 25x32mm = 800mm atau 0.8 meter.
Hal ini membuat proses instalasi tak membutuhkan banyak aksesoris,
terutama untuk belokan. Selain itu, kelenturan pipa HDPE membuat
produk ini tersedia dalam bentuk coil, atau roll (selain batang) dengan
satuan terkecil 50 hingga ratusan meter.
6) Tahan berbagai cuaca. Pipa HDPE cocok digunakan diberbagai wilayah
bahkan dengan kondisi cuaca ekstrim sekalipun. Karena selaian tahan
terhadap suhu hingga 60°C, pipa jenis ini juga tahan terhadap suhu
rendah. Sehingga produk bisa digunakan untuk saluran air baik di Eropa
hingga negara tropis seperti Indonesia tanpa permasalahan.

2. Sambungan pada Pipa HDPE


1) Elbow
Elbow adalah sebuah sambungan yang menghubungkan dua jalur
untuk membelok.

2) Sambungan T (Tee Stuck)


Pipa ini berfungsi untuk membuat jalur air utama terbagi menjadi dua
atau menyatukan dua jalur menjadi satu, yakni kanan dan kiri.
3) Gate Valve
Valve (Katup) adalah sebuah perangkat yang mengatur, mengarahkan
atau mengontrol aliran dari suatu cairan (gas,cairan, padatan ter fluidisasi)
dengan membuka, menutup, atau menutup sebagian dari jalan alirannya.

4) Flange
Fungsi utama dari Flange adalah untuk menyambungkan 2 komponen
menjadi 1 dengan partisi berupa Flange.

3. Strainer
Strainer adalah salah satu komponen yang dipasang pada suction pipe atau
pipa penghisap air. Suction pipe yang digunakan untuk menghisap air terkadang
mendapat sumber air yang belum tentu bersih, seperti misalnya air sungai atau
parit. Strainer juga akan mencegah kotoran seperti tanah yang bisa mengendap di
dalam sistem perpipaan. Karena jika tidak ada strainer, maka kotoran seperti
tanah akan mengendap dan mengganggu kinerja dan aliran air dari perpipaan.
4. Pressure Gauge
Pressure gauge adalah alat untuk mengukur intensitas cairan, gas, air, atau
uap dalam mesin bertenaga tekanan untuk memastikan tidak ada kebocoran atau
perubahan tekanan yang akan mempengaruhi kinerja sistem. Pressure gauge
merupakan alat yang digunakan untuk mengukur tekanan yang relatif terhadap
tekanan atmosfer.
Kebanyakan pressure gauge menggunakan tekanan atmosfer sebagai titik nol
atau titik referensi. Tekanan pengukur merupakan tekanan yang diperlihatkan
pada alat ukur tekanan (pressure gauge). Sedangkan tekanan absolut merupakan
hasil jumlah dari tekanan atmosfer dan tekanan pengukuran. Dari pernyataan
tersebut didapatkan rumus :

 Pabs = Patm + Pgauge


 Pabs = Patm + ρgh

2.1.7. HEAD POMPA


A. Head Loss
Zat cair/fluida yang ada di alam mempunyai kekentalan, meskipun demikian
dalam berbagai perhitungan mekanika fluida ada yang dikenal atau dianggap
sebagai fluida ideal. Menurut Triadmojo (1996:1). Rugi aliran (Head Losses)
merupakan pengurangan energi per satuan berat fluida pada aliran cairan pada
sistem perpipaan. Head loss terdiri dari major head loss (hf), minor head loss
(hm), dan total head loss (htot).
1) Major Losses
Major loss tejadi karena adanya kekentalan zat cair dan turbulensi karena
adanya kekasaran dinding batas pipa yang akan menimbulkan gaya gesek yang
akan menyebabkan rugi aliran di sepajang pipa dengan kecepatan konstan
pada aliran seragam. Rugi aliran sepanjang satu satuan panjang akan konstan
selama kekasaran dan diameter tidak berubah.Rumus untuk major loss adalah:
(3) Dimana: hl = major loss (m) f = faktor gesek L = panjang pipa (m) V =
kecepatan fluida dalam pipa (m/s) d = diameter dalam pipa (m) g = gravitasi
(m/s2 ) Nilai faktor gesek (f) dapat digambarkan dalam diagram Moody.
Diagram tersebut merupakan fungsi dari Bilangan Raynold (Raynold’s
number) dan kekasaran relatif (relative roughness-ɛ/D). Kekasaran relatif pipa
yang merupakan fungsi dari nominal diameter pipa dan kekasaran permukaan
dalam pipa (ɛ), yang tergantung jenis material pada pipa.

 Dikarenakan adanya perbedaan rumus antara fluida beraliran laminar dan


beraliran turbulent, maka harus ditentukan terlebih dahulu jenis alirannya
dengan rumus :

 Untuk Re < 2000 adalah aliran Laminar.


ρvD
ℜ=  Untuk 2000 < Re < 4000 adalah aliran Transisi.
μ
 Untuk Re > 4000 adalah aliran Turbulent.

→ Jika aliran Laminar, maka rumus untuk mencari Friction factor (f) sebagai
berikut :

→ Jika aliran Turbulent, maka rumus untuk mencari Friction factor (f)
sebagai berikut :
2) Minor Losses
Minor loss terjadi pada perubahan arah seperti pembelokan (elbow),
bengkokan (bends), pembesaran penampang (expansion), dan pengecilan
penampang (contracsion). Minor Loss akan mengakibatkan adanya tumbukan
antara partikel zat cair dan meningkatnya gesekan karena turbulensi, tidak
seragamnya distribusi kecepatan pada suatu penampang pipa. Adanya lapisan
batas terpisah dari dinding pipa maka akan terjadi pusaran air. Adanya pusaran
air akan menggangu pola aliran laminer sehingga akan menaikkan tingkat
turbulensi.

→ Untuk Penentuan Coefficient Of Losses Berdasarkan :


B. Total Head Pompa
Total Head dalam suatu sistem pompa industri adalah jumlah besarnya
tekanan ketika air mengalir dalam suatu sistem. Hal ini terdiri dari dua bagian
yaitu: Beda Tinggi (vertical rise) and Gesekan Hilang (friction loss). Perhitungan
ini sangatlah penting dan harus dilakukan secara akurat agar kita dapat
melakukan perhitungan yang benar sesuai dengan jumlah peralatan dan asesoris
yang dibutuhkan. Untuk menghitung “Total Head”, kita perlu mengukur dua hal
yaitu: A) Beda Tinggi (vertical rise), dan B) Gesekan Hilang (friction loss)
terhadap semua pipa dan komponen yang dilalui air pada sisi Hisap (suction) dan
sisi Buang (discharge) pompa. Kemudian keduanya dijumlahkan.

6. Laju Aliran (Flow Rate)


Laju aliran atau Flow rate adalah jumlah volume fluida yang bergerak dalam
satuan waktu tertentu. Flow rate tergantung pada luas penampang pipa atau
saluran yang dilalui fluida, dan kecepatan fluida. Flow rate dirumuskan dengan :

7. Tingkat Kekasaran Permukaan


Kekasaran material pada permukaan dalam pipa sangat mempengaruhi besar
nilai kecepatan rata-rata pada saluran pipa. Gambar dibawah merupakan standard
nilai kekasaran material.
2.1.8. PENENTUAN DAYA POMPA
Dari instalasi pengujian pompa ini dapat diketahui besarnya daya hidrolis
yang dibangkitkan dan daya motor penggerak yang diperlukan untuk
menggerakkannya, sehingga besarnya efisiensi dari pompa dan efisiensi sistem
instalasi pengujian pompa dapat diketahui. Besarnya daya dan besarnya efisiensi
tersebut dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut.
1. Daya Hidrolis
Daya hidrolis (daya pompa teoritis) adalah daya yang diperlukan untuk
mengalirkan sejumlah zat cair. Daya hidrolis dapat dihitung dengan persamaan
berikut.
Ph = γ . htot . Q
Dimana : Ph : Daya Hidrolis (kW)
γ : Berat jenis air (kN/m3)
Q : Debit (m3/s)
htot : Head Total (m)

2. Daya Poros
Daya poros yang diperlukan untuk menggerakan sebuah pompa adalah
sama dengan daya hidrolis ditambah kerugian daya di dalam pompa. Daya ini
dapat dinyatakan sebagai berikut.

Dimana : ηp : Efisiensi Pompa


Ph : Daya Hidrolis (kW)
Ps : Daya Poros (kW)

3. Daya Motor
Daya motor dapat dihitung dengan cara menggunakan data voltase dan
arus listrik dengan rumus berikut ini :

Dimana: Pi : Daya Motor (kW)


V : Tegangan Listrik (volt)
I : Arus Listrik (Amper)
Cos θ : Faktor Daya
4. Efisiensi Pompa
Efisiensi pompa merupakan perbandingan antara output dan input atau
antara daya hidrolis pompa dengan daya poros pompa. Harga efisiensi yang
tertinggi sama dengan satu harga efisiensi pompa yang didapat dari pabrik
pembuatnya. Rumus efisiensi dapat dilihat seperti berikut ini.

2.1.9. KARAKTERISTIK POMPA


Karakteristik dari pompa sentrifugal merupakan hubungan antara tekanan yang
dibangkitkan (head) dan kecepatan aliran volum (kapasitas). Karakteristik dapat juga
menyertakan kurva efisiensi dan harga brake horse power- nya. Karakteristik pompa
sentrifugal dapat digambarkan dalam kurva karakteristik yang melukiskan jalannya
lintasan dan besaran-besaran tertentu terhadap besaran kapasitas, besaran-besaran itu
adalah :
• Head pompa (H)
• Daya pompa (P)
• Efisiensi pompa (η)
Karakteristik pompa berbeda-beda berdasarkan pada jenis pompa, putaran spesifik
dan pabrik pembuatnya. Kurva-kurva karakteristik, yang menyatakan besarnya head
total pompa, daya poros, dan efisiensi pompa, terhadap kapasitas. Kurva performansi
tersebut, pada umumnya digambarkan pada putaran yang tetap. Kurva efisiensi
terhadap kapasitas dari pompa sentrifugal umumnya berbentuk lengkung seperti kurva
berikut ini:

Gambar 2.21. Kurva Head, Efisiensi dan Daya


Dari grafik dibawah ini terlihat bahwa kurva head – kapasitas menjadi semakin
curam pada pompa dengan harga ns yang semakin besar. Disini head pada kapasitas nol
(shut of head) semakin tinggi pada ns yang semakin besar. Kurva daya terhadap kapasitas
mempunyai harga minimum bila kapasitas aliran sama dengan nol pada pompa
sentrifugal dengan ns kecil. Kurva efisiensi terhadap kapasitas dari pompa sentrifugal
umumnya berbentuk mendekati busur lingkaran. Harga efisiensinya hanya sedikit
menurun bila kapasitas berubah menjauhi harga optimumnya. Dalam memilih pompa
yang tepat bagi keperluan tertentu, karakteristik pompa seperti diuraikan diatas sangat
penting untuk diperhatikan dan dipertimbangkan.

Gambar 2.22. Kurva karakteristik pompa volut Gambar 2.23. Kurva karakteristik pompa
aliran aksial

Gambar 2.24. Kurva karakteristik pompa aliran campur


BAB III
DATA DAN PERHITUNGAN

3.1. PERHITUNGAN HEAD LOSS


Data yang diketahui :
 Kekasaran (Roughness) Pipa HDPE PE-100 PN-10,
−5
ε =5,905 ×10 ∈¿ 0,0015 mm
 Massa Jenis Air,
3
ρ=1000 kg/m
 Viskositas Air,
−4 2
μ=8,8891× 10 N . s /m pada 25℃
 Diameter Pipa,
D Pipa=5 inch=127 mm=12 ,7 cm=0,127 m

 Flow Rate,
3
Q=40 LPS=0 ,04 m /s
 Gravitasi,
2
g=9 , 81m/ s
 Panjang Pipa,
L=318,675 m

3.1.1. PERHITUNGAN LUAS PENAMPANG PIPA


π 2 π 2 2
A= D = (0,127 m) =0,012667 m
4 4

3.1.2. PERHITUNGAN KECEPATAN ALIRAN FLUIDA


3
Q 0 , 04 m / s
v= = =3,1578 m/s
A 0,01267 m2

3.1.3. PERHITUNGAN BILANGAN REYNOLDS


3
ρvD 1000 kg /m . 3,1578 m/s . 0,127 m 5
ℜ= = −4 2
=451.064,9758=4 , 5× 10
μ 8,8891 ×10 N . s /m

3.1.4. PERHITUNGAN FRICTION FACTOR


 Menghitung Relatives Pipe Roughness :
ε 0,0015 mm −5
= =1,1811×10
D 127 mm
 Moody Diagram

 Hasil Friction Factor


f =0,12267

3.1.5. PERHITUNGAN HEAD LOSS MAJOR


2
L v
hl maj =f
D 2. g
2
318,675 m (3,1578 m/s )
hl maj =0,012267
0,127 m 2(9 , 81 m/s 2)
hl maj =15,64418 m

3.1.6. PERHITUNGAN HEAD LOSS MINOR


Diketahui Coefficient Of Losses (K) tiap aksesoris :
 K, Elbow 90° Flanged = KL x jumlah elbow = 0,3 x 20 = 6
 K, Tee (branch flow) = KL x jumlah tee = 1,0 x 2 = 2,0
 K, Strainer = KL x jumlah strainer = 2,2 x 1 = 2,2
 K, Valve Gate Fully Open = KL x jumlah = 0,2 x 6 = 1,2

 Jumlah keseluruhan Coefficient Of Losses (K) :


∑ K =6+2 , 0+2 , 2+1 ,2=11, 4
 Head Loss Minor :
2
v
hl min =∑ K
2. g
2
(3,1578 m/s)
hl min =11, 4
2 (9 , 81m/ s2 )
hl min =5,7939546 m

3.1.7. PERHITUNGAN HEAD ELEVATION


 Suction Head = 500 = 500 mm = 0,5 m
 Discharge Head = ( – 1000 ) + 500 + ( – 3150 ) + 11500 + ( – 300 )
= 7550 mm = 7,55 m
 Total Head Elevation, Za = 7,55 m + 0,5 m = 8,05 m

3.2. TOTAL HEAD


H=hl maj + hl min + Za

H=15,64418 m+5,7939546 m+8 , 05 m=29 , 49 m

3.3. TABEL HASIL PERHITUNGAN DATA


No. Keterangan Simbol Rumus Angka Jumlah Hasil Satuan
Data Pendukung
1. Roughness Pipa Ɛ 0,0015 mm
2. Massa Jenis Air ρ 1000 kg/m3
3. Viskositas Air μ 8,8891 x 10-4
3.4 Jenis Fitting yang Dipilih
Jenis fitting atau sambungan pipa yang digunakan memakai fitting pipa HPDE,
beberapa diantaranya yaitu :
- Elbow

Berdasarkan pemilihan ukuran pipa, Elbow (90° ) yang digunakan itu berukuran 5 inc
(127 mm).

- Sambungan T

Berdasarkan pemilihan ukuran pipa, sambungan T yang digunakan yaitu berukuran 5


inc (127 mm)

3.5 Jenis Accessories yang dipilih


- Valve

Penggunaan valve yang dipasang pada sistem perpipaan dan berfungsi untuk
mengatue, mengontrol, dan mengarahkan aliran cairan dengan membuka,
menutup bagian cairan untuk mencapai tekanan yang diinginkan.

- Strainer

Penggunaan strainer dimaksudkan untuk meminimalisir kerusakan pada pompa.


Strainer juga akan mencegah kotoran seperti tanah yang bisa mengendap di dalam
sistem perpipaan.

- Pressure Gauge
Penggunaan pressure gauge dimaksudkan untuk mengukur tingkat tekanan dalam
fluida seperti gas atau air, memastikan tidak ada kebocoran atau perubahan tekanan
yang akan mempengaruhi kinerja system.

Anda mungkin juga menyukai