Disusun oleh:
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari pengujian pompa sentrifugal ini sebagai berikut :
1. Menghitung tekanan aliran pada pengecilan dan pembesaran pipa dengan
menggunakan percobaan pompa 1, percobaan pompa 2 serta percobaan
kombinasi pompa 1 dan pompa 2.
2. Menghitung tinggi muka air melalui V-Notch, Rectangular-Notch,
Trapezoidal Notch dengan menggunakan percobaan pompa 1, percobaan
pompa 2 serta percobaan kombinasi pompa 1 dan pompa 2.
3. Menghitung debit aliran melalui V-Notch, Rectangular-Notch, Trapezoidal-
Notch dengan menggunakan percobaan pompa 1, percobaan pompa 2 serta
percobaan kombinasi pompa 1 dan pompa 2.
Prinsip kerja pompa ini adalah fluida memasuki nosel pada sisi masuk menuju
titik tengah impeler yang berputar. Ketika berputar, impeler akan memutar cairan
yang ada dan mendorongnya keluar antara dua siripnya, serta menciptakan
percepatan sentrifugal. Ketika cairan meninggalkan titik tengah impeller,
menciptakan daerah bertekanan rendah sehingga cairan dibelakangnya mengalir
ke arah sisi masuk. Karena sirip impeller berbentuk kurva, cairan akan terdorong
kearah tangensial dan radial oleh gaya sentrifugal terlihat. Gaya ini terjadi di
dalam pompa seperti halnya yang dialami air dalam ember yang diputar diujung
seutas tali. Intinya adalah bahwa energi yang diciptakan oleh gaya sentrifugal
adalah energi kinetik. Jumlah energi yang diberikan ke cairan sebanding dengan
kecepatan pada piringan luar impeler. Energi kinetik cairan yang keluar dari
impeller tertahan dengan penciptaan terhadap aliran. Tahanan pertama diciptakan
oleh rumah pompa (volute) yang makin cepat impeller berputar maka semakin
besar energi diberikan kepada cairan. Menangkap cairan dan memperlambatnya.
Pada nosel keluar, cairan makin diperlambat dan kecepatannya diubah menjadi
tekanan sesuai dengan prinsip Bernoulli. Gambar dari pompa sentrifugal dapat
dilihat pada gambar 2.2 di bawah ini :
Gambar 2. 2 Pompa Sentrifugal
Lipat kapasitas dititik (A), karena ada perubahan (kenaikan) head sistem.
Jika sistem mempunyai kurva karakteristik seperti R2 maka laju aliran akan sama
untuk susunan seri maupun paralel. Namun jika karakteristik sistem adalah seperti
R1 dan R3 maka akan di perlukan pompa dalam susunan paralel atau seri.
Susunan paralel pada umumnya untuk laju aliran besar, dan susunan seri untuk
head yang tinggi pada operasi. Untuk susunan seri, karena pompa kedua
menghisap zat cair bertekanan dari pertama, maka perlu perhatian khusus dalam
hal kekuatan konstruksi dan kerapatan terhadap kebocoran dari rumah pompa.
Kinerja Pompa Sentrifugal, operasi intalasi pompa dengan melayani head tertentu
akan berjalan normal dan mencapai harga efesiensi maksimum pada kapasitas
aliran mencapai harga normal atau pada kapasitas penuh, pada grafik pompa yang
beroperasi pada kapasitas tidak penuh atau berlebih, efisiensi operasinya rendah
2.4 Karakteristik dan Aplikasi
2.4.1 Karakteristik Aliran Seri
Hubungan antara debit dan tekan (head) untuk masing masing pompa.
Hasil pengujian didapat nilai head yang seragam atau tidak ada perubahan nilai
sedangkan untuk nilai debit memiliki nilai yang bervariasi. Variasi bukaan katup
mempengearuhi debit aliran semakin tinggi bukaan katup maka debit aliran akan
semakin meningkat. Dari hasil pengujian yang dilakukan pada pompa tersusun
seri dengan variasi bukaan katup, didapat bahwa seiring besarnya bukaan katup
maka head semakin tinggi dan debit semakin menurun. pengujian pompa seri kita
menggunkan dua buah pompa dengan satu sisi hisap, jadi head pompa 1
diteruskan oleh pompa 2 untuk di tekan dikeluarkan ke bak penampungan
sehingga mendapatkan nilai head yang lebih tinggi bila di bandingkan dengan
pompa tunggal maupun pompa tersusun paralel.
Gambar 2. 10 V- Notch
2. Rectangular Notch (Persegi)
Menurut Triatmodjo (1993), dipandang sebuah peluap persegi panjang di
mana air mengalir seperti yang ditunjukkan pada gambar 2.11 di bawah ini.
Vak= Cv . √2. g. h
dimana Vak = kecepatan aliran nyata
Cv = coefisien of velocity (0,95) h = head tekan
5) Tekanan P = 𝜌.g.h
dimana 𝜌 = massa jenis
g = gravitasi
h = head tekan
6) Perhitungan Debit Nyata (Terukur) Q = A . Vak
Q = (𝜋 𝑑2) . V
4 ak
dimana
= koefisien kontraksi ( 𝐶𝑐 =
𝑎𝑐
)
ℎ𝑐 𝑎
kerugian
pengecila
n pipa
(m)
𝐶𝐶
V = kecepatan aliran (m/s)
g = gravitasi (9,81 m/s2)
9) Kerugian pembesaran pipa
he = (1 - 𝑉 2
2 )
A 2g
B. PERHITUNGAN DEBIT
1. Debit melalui V-notch (segitiga)
Q=8
15 x Cdx √2. 𝑔 x tg 𝜃 x H5/2...................................................(1)
2
KETERANGAN
1. Pompa 1 dan pompa 2
2. Pressure gauge
3. Pipa pvc 1”
4. Pipa pvc ¾”
5. Pipa pvc ½”
6. Stopkran
7. V-north V
8. V-north persegi Panjang
9. V-north trapezium
10. Bak penampung
11. Stopkontak
12. Pressure gauge hisap
Chart Title
7
6
6
5.16
4.902
5
4 3.3
3 2.6
Debit
2.2
2
1 0.3632 0.56
0.121
0
Pompa 1 Pompa 2 Pompa Kombinasi
5.1 Kesimpulan
Hasil percobaan yang telah dilakukan diperoleh beberapa kesimpulan
sebagai berikut :
1. Percobaan yang telah dilakukan pada pompa 1, pompa 2 dan kombinasi
pompa 1 dan 2 dihasilkan untuk semua jenis aliran fluida yaitu aliran
turbulance karena nilai bilangan reynolds lebih dari 4000.
2. Nilai isap dan input terbesar terjadi pada percobaan kombinasi pompa 1 dan
2.
3. Besar kecilnya tekanan yang terjadi di dalam pipa dipengaruhi dari ukuran
pipa tersebut. Semakin besar diameter pipa, maka semakin besar pula
tekanannya.
4. Massa jenis fluida dan nilai head akan mempengaruhi besarnya tekanan pada
fluida
5. Hasil dari perhitungan diperoleh bahwa Trapezodial Notch menghasilkan
debit paling besar daripada V-Notch dan Rectangular Notch.
5.2 Saran
Adapun saran dalam praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Saat pelaksanaan praktikum prestasi mesin mengenai pompa ini perlu
diterapkan K3.
2. Selama pelaksanan kegiatan praktikum diharapkan mahasiswa lebih kondusif
dan melaksanakan praktikum sesuai prosedur.