PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bengkel listrik merupakan salah satu mata kuliah pada semester 5 yang harus
diselesaikan oleh mahasiswa Politeknik Negeri Padang yang berjurusan teknik listrik.
Pada praktikum bengkel ini mahasiswa akan mempelajari serta mengerjakan job
tentang pengontrolan motor pompa air untuk pembuangan air. Disini mahasiswa akan
diajarkan bagaimana membaca serta mengerjakan sketsa gambar single line control
dari motor pompa air tersebut. Disamping itu mahasiswa akan mengasah
keterampilannya dalam bidang pengontrolan.
Mahasiswa listrik harus mengetahui system pengontrolan dari sebuah motor
dan jebis-jenis dari pengontrolan mesin tersebut, karena dimanapun terutama di
industri mesin-mesin listrik sangat banyak digunakan seperti belt konveyor, motor
hoist, motor carry dan terutama pada motor pompa air sangat banyak dipergunakan di
Rumah Sakit, PDAM, PT-PT yang mempergunakan pompa sebagai penyalur air atau
fluida yang digunakan untuk mempermudah manusia dalam kehidupan.
1.2 Tujuan
Tujuan latihan bengkel semester VI ialah mahasiswa harus dapat :
1. Membaca dan mengerti gambar-gambar, gambar perencaan rangkaian dan
juga dapat mengetahui macam-macam simbol sesuai dengan standar IEC.
2. Menyukai pekerjaan, dimana berisi pengaturan panel tersendiri serta gambar
rangkaian, sebagai satu-satunya dokumen pendukung.
3. Mengembangkan bahan yang digunakan (kekurangan dokumen pendukung
dan gambar sketsa bengkel).
4. Mengetahui pedoman-pedoman pekerjaan. Merakit frame rangka, merakit
semua peralatan/komponen yang akan dirakit.
46
47
BAB II
TEORI DASAR
2.1
Pengenalan Pompa
Pompa adalah mesin atau peralatan mekanis yang digunakan untuk menaikkan
cairan dari dataran rendah ke dataran tinggi atau untuk mengalirkan cairan dari
daerah bertekanan rendah ke daerah yang bertekanan tinggi dan juga sebagai penguat
laju aliran pada suatu sistem jaringan perpipaan. Hal ini dicapai dengan membuat
suatu tekanan yang rendah pada sisi masuk atau suction dan tekanan yang tinggi pada
sisi keluar atau discharge dari pompa.
Pada prinsipnya, pompa mengubah energi mekanik motor menjadi energi aliran
fluida. Energi yang diterima oleh fluida akan digunakan untuk menaikkan tekanan
dan mengatasi tahanan-tahanan yang terdapat pada saluran yang dilalui.
Pompa juga dapat digunakan pada proses-proses yang membutuhkan tekanan
hidraulik yang besar. Hal ini bisa dijumpai antara lain pada peralatan-peralatan berat.
Dalam operasi, mesin-mesin peralatan berat membutuhkan tekanan discharge yang
besar dan tekanan isap yang rendah. Akibat tekanan yang rendah pada sisi isap pompa
maka fluida akan naik dari kedalaman tertentu, sedangkan akibat tekanan yang tinggi
pada sisi discharge akan memaksa fluida untuk naik sampai pada ketinggian yang
diinginkan.
Klasifikasi Pompa
Pompa dapat diklasifikasikan menjadi dua kategori, yaitu:
1. Pompa perpindahan positif (positive displacement pump)
2. Pompa dinamik (dynamic pump)
48
49
c. Pompa diafragma
Pompa diafragma adalah pompa yang mentransfer energi dari penggerak ke
cairan melalui batang penggerak yang bergerak bolak-balik untuk menggerakan
diafragma sehingga timbul isapan dan penekanan secara bergantian antara katup isap
dan katup tekan. Keuntungan pompa diafragma ini adalah hanya pada diafragma saja
yang bersentuhan dengan fluida yang ditransfer sehingga mengurangi kontaminasi
dengan bagian lain terutama bagian penggerak.
2. Pompa dinamik
Pompa dinamik terdiri dari satu impeler atau lebih yang dilengkapi dengan
sudu-sudu, yang dipasangkan pada poros-poros yang berputar dan menerima energi
dari motor penggerak pompa serta diselubungi dengan sebuah rumah (casing). Fluida
berenergi memasuki impeler secara aksial, kemudian fluida meninggalkan impeler
pada kecepatan yang relatif tinggi dan dikumpulkan didalam volute atau suatu seri
laluan diffuser, setelah fluida dikumpulkan di dalam volute atau diffuser terjadi
perubahan dari head kecepatan menjadi head tekanan, yang diikuti dengan penurunan
kecepatan. Sesudah proses konversi ini selesai kemudian fluida keluar dari pompa
melalui katup discharge. Pompa dinamik dapat dibagi dalam beberapa jenis :
50
51
52
53
2.2 Kontaktor
Kontaktor adalah suatu alat yang digunakan dengan prinsip gaya kemagnetan,
kontaktor dibedakan antara kutup utama dengan kutup bantu. Kutup bantu berfungsi
sebagai saklar rangkaian utama arus searah (DC) atau arus bolak-balik (AC). Kutup
bantu berfungsi sebagai rangkaian pengendali dan peralatan alarm ataupun sebagai
indikator.
Apabila tegangan diberikan pada kumparan kontaktor maka inti tetap
kumparan magnet akan terinduksi dan menarik inti yang bergerak untuk merapat
dengan inti yang tetap. Dengan tertariknya inti yang bergerak tersebut, maka posisi
kontak yang mulanya pada posisi NO (Normaly open) menjadi tertutup dengan
kontak pada posisi NC (Normaly Close) dan begitu sebaliknya pada anak kontak NC.
Jika elektromagnetik hilang atau tegangan yang diberikan terputus maka
dengan sendirinya inti yang bergerak kembali ke-posisi semula dan kontak kontaktor
tersebut akan kembali pada posisi semula.
Sistem penomoran pada kontaktor adalah:
a.
b.
Untuk kontak utama diberi nomor 1,3,5 (bagian input) dan 2,4,6 (bagian output)
c.
Untuk kontak bantu kontaktor penomoranya ditandai dengan cara 13,23 (bagian
input) dan 14,24 (bagian output).
54
55
Untuk NO, setelah koil dari relay diberi catu, kontak NO akan berubah status
menjadi tertutup dan akan tetap tertutup selama koil diberi catu. Saat catu daya
diputus, kontak akan tetap tertutup hingga beberapa waktu tertentu, misalnya 5 detik.
Setelah 5 detik, kontak akan otomatis berubah status dari tertutup menjadi terbuka.
Untuk NC, setelah koil dari relay diberi catu, kontak NC akan berubah status menjadi
terbuka dan akan tetap terbuka selama koil diberi catu. Saat catu daya diputus, kontak
akan tetap terbuka hingga beberapa waktu tertentu, misalnya 5 detik. Setelah 5 detik,
kontak akan otomatis berubah status dari terbuka menjadi tertutup.
2.3 MCB 3 Fasa (Mini Circuit Breaker)
Alat pengaman otomatis yang dipergunakan untuk membatasi arus listrik.
Alat pengaman ini dapat juga berguna sebagai saklar. Dalam penggunaannya,
pengaman ini harus disesuaikan dengan besar listrik yang terpasang. Hal ini adalah
untuk menjaga agar listrik dapat berguna sesuai kebutuhan. Pengaman atau MCB
(Miniature Circuit Breaker).
MCB terdiri dari beberapa bagian antara lain sebagai berikut :
a. Bimetal adalah dua buah logam yang berbeda muai panjangnya diikat
menjadi satu.
b. Kumparan atau lilitan arus adalah yang berfungsi untuk pemasangan dari
bimetal.
c. Tuas kontak berfungsi untuk mendorong saklar pada MCB.
d. Saklar berfungsi untuk memutuskan dari sumber beban.
56
Dari karakteristik MCB dan karakteristik elektromagnetic maka MCB dibedakan atas:
a. MCB Tipe G
Mempunyai karakteristik pemutus yang baik yang digunakan untuk
melindungi peralatran listrik,serta mesin listrik dengan arus transier atau
arus start yang tinggi.
b. MCB Tipe K
Mcb tipe K digunakan untuk mengamankan jala-jala penerangan rumah
dari beban lebih atau hubung singkat.
c. MCB Tipe L
Mcb ini mempunyai karakteristik pemutus sesuai
dengan perlindungi
57
Untuk ukuran pengaman pada APP yang digunakan adalah : MCB 4A,
sedangkan berdasarkan perhitungan atau pertimbangan yaitu ukuran pengaman harus
lebih besar sedikit atau sama dengan arus beban. Dikarenakan arus beban 3,5 A dan
ukuran pengaman yang ada dipasaran yang mendekati adalah MCB 4A.
Untuk pengaman PHB, yaitu :
Group I : 332/220 = 1,5 A
Sehingga ukuran pengaman yang digunakan MCB 2A.
Group II : 362/220 = 1,64 A
Sehingga ukuran pengaman yang digunakan MCB 2A
Bentuk fisik dari MCB yang digunakan adalah sebagai berikut :
58
220
V
220
V
Abnormal
Gambar 1. Konstruksi MCB
59
Mini Circuit Breaker (MCB) dipergunakan dan dipasang pada saluran awal sebelum
saluran diberikan beban.
Untuk MCB dengan kapasitas tertentu, semestinya memiliki kemampuan
lepas dengan beban maksimal tertentu pula, tetapi kenyataan setelah diadakan suatu
penelitian sebagai pembatas arus, MCB sering melepas arus melebihi kapasitas yang
tertera pada alat tersebut.. Hal ini tentu sangat berpengaruh terhadap perencanaan
dalam penentuan besar dan kecilnya diameter dari saluran (kabel) itu sendiri.
2.4 Over Load (Pengaman Beban Lebih)
Overload Motor Protection, yang dimaksud motor ini adalah electric motor
yang oleh orang awam disebut dinamo. Dan disini dikhususkan yang terjadi pada
motor AC 3 phase. Fungsi dari motor ini adalah sebagai penggerak atau untuk
mengkonversi energi listrik menjadi mekanik/ gerak seperti lift, conveyor, blower,
crusher dll. Dalam dunia industri saat ini peran yang dilakukan motor ini sangat vital.
Untuk itu proteksi sangat diperlukan untuk menjaga kelancaran suatu proses.Sistem
proteksi motor ini sudah lama dikenal dan berkembang seiring kemajuan teknologi.
Mulai dari penggunaan eutic relay, thermal, sampai elektronik. Secara umum sistem
kerja alat tersebut dapat dibagi menjadi dua yaitu dengan thermal dan elektronik.
Sesuai dengan namanya proteksi motor ini menggunakan panas sebagai
pembatas arus pada motor. Alat ini sangat banyak dipergunakan saat ini. Biasanya
disebut TOR, Thermis atau overload relay. Cara kerja alat ini adalah dengan
menkonversi arus yang mengalir menjadi panas untuk mempengaruhi bimetal. Nah ,
bimetal inilah yang menggerakkan tuas untuk menghentikan aliran listrik pada motor
melalui suatu control motor starter (baca motor starter). Pembatasan dilakukan
dengan mengatur besaran arus pada dial di alat tersebut. Jadi alat tersebut memiliki
range adjustment misal TOR dengan range 1 ~ 3,2 Amp disetting 2,5 Amp. Artinya,
kita membatasi arus dengan TOR pada level 2,5 Amp saja.
60
61
Socket Relay
Socket Relay adalah komponen pembantu yang mempunyai beberapa nomor
kontak yang mana tiap tiap nomor adalah NO (Normaly Open). Tetapi, jika socket
ini di hubungkan dengan relay, maka kontak dari socket reley akan berubah. Karna
dari thermal yang terdapat pada relay yang dipasangkan ke mulut socket relay
terdapat koil yang akan menjadikan beberapa kontak menjadi NC.
62
Pada umumnya timer memiliki 8 buah kaki yang 2 diantaranya merupakan kaki
koil sebagai contoh pada gambar yaitu kaki 2 dan 7, sedangkan kaki yang lain akan
berpasangan NO dan NC, kaki 1 akan NC dengan kaki 4 dan NO dengan kaki 3.
Sedangkan kaki 8 akan NC dengan kaki 5 dan NO dengan kaki 6. Kaki kaki tersebut
akan berbeda tergantung dari jenis relay timernya.
63
64
2.8
iniditempatkan pada tangki atau pada permukaan cairan yang dikontrol.sakelar apung
mempunyai kontak NO dan kontak NC yang bekerjanya dikendalikan oleh tuas atau
mata rantai dari benda apung misalnya air.pada rangkaian pengontrol kontak-kontak
sakelar ini dihubungkan dengan rangkaian control motor secara seri.salah satu bentuk
saklar apung.
2.9
Kabel
listrik
ke
sumber-sumber
beban
listrik
atau
alat-alat
listrik.
Untuk instalasi listrik rumah tinggal, kabel yang digunakan biasanya berjenis sebagai
berikut:
NYA, kabel jenis ini merupakan kabel listrik yang berisolasi PVC dan
berintikan/berisi satu kawat. Jenisnya adalah kabel udara atau tidak ditanam
dalam tanah. Kabel listrik ini biasanya berwarna merah, hitam, kuning atau
biru. Isolasi kawat penghantarnya hanya satu lapis, sehingga tidak cukup
kuat terhadap gesekan, gencetan/tekanan atau gigitan binatang seperti tikus.
Karena kelemahan pada isolasinya tersebut maka dalam pemasangannya
diperlukan pelapis luar dengan menggunakan pipa conduit dari PVC atau
besi.
65
NYM, merupakan kabel listrik yang berisolasi PVC dan berintikan kawat
lebih dari satu, ada yang 2, 3 atau 4. Jenis kabel udara dengan warna isolasi
luar biasanya putih dan warna isolasi bagian dalam beragam, karena isolasi
yang rangkap inilah maka kabel listrik NYM ini relative lebih kuat terhadap
gesekan atau gencetan/tekanan.
NYY, kabel listrik jenis ini merupakan kabel berisolasi PVC, berintikan 2, 3
atau 4 dengan warna isolasi luarnya hitam. Jenis kabel tanah, sehingga tahan
terhadap air dan gencetan atau tekanan
2.10 Cam Switch (Sakelar Putar Cam)
Sakelar ini adalah salah satu jenis dari saklar manual.cam switch banyak
digunakan dalam rangkaian utama pada rangkaian control.misalnya untuk hubungan
bintang segitiga,membalik putaran motor 1 fasa atau motor 3 fasa.
Alat ini terdiri dari beberapa kontak,arah pemutaran dari saklar akan
mengubah kontak-kontak menutup atau membuka dan beroperasi dalam satu putaran.
1. Penutar(handle)
2. Plat dengan symbol pengoperasian
3. Mekanis yang berputar menentukan langkah putaran saklar.
2.11 Lampu indikator
Lampu indikator atau lampu tanda adalah komponen elektronika yang sering
di pakai di dunia listrik sebagai lampu penanda. Biasanya di pasangkan pada panel
panel listrik. Dimana tiap tiap warna mempunyai arti masing masing. Pada
praktek kali ini lampu indikator difungsikan sebagai penanda bahwa motor pompa
sedang dalam keadaan Run atau Stop. Dan juga sebagai tanda bahwa aliran fasa
masuk ke dalam rangkaian.
2.12 Impuls
66
Gambar 1 . impuls
BAB III
AZMUL FAUZIE - 1201032016
67
1 buah
1 buah
2 buah
2 buah
3 buah
3 buah
3 buah
1 buah
1 buah
1 buah
12buah
6 buah
16. Mur, M6
12buah
17. Ring, M6
20buah
68
12buah
8 buah
6 buah
4 buah
10buah
23. Mur, M4
16buah
24. Ring, M4
32buah
8 buah
26. Mur, M3
8 buah
27. Ring, M3
8 buah
6 buah
45buah
1 buah
4 buah
4 buah
1 buah
9 buah
1 buah
2 buah
2 buah
69
3 buah
3 buah
1 buah
2 buah
1 buah
2 buah
1 buah
1 buah
2 buah
8 buah
3 buah
7 buah
2 buah
51. Kontaktor
2 buah
52. Overload
2 buah
2 buah
2 buah
2 buah
8 buah
7 buah
70
1 buah
2 buah
2 buah
7 buah
2 buah
12buah
50 mm
71
BAB IV
DIAGRAM RANGKAIN
BAB V
LANGKAH KERJA
72
BAB VI
ANALISA
73
74
beroperasi dengan mengatur sakelar b 10 dan b 15 ke posisi auto, pada saat air
dipenampungan bawah dilefel ini maka kedua pompa akan beroperasi sebab air pada
masih berada pada level hisap kedua pompa telah mencapai level dua maka sakelar
b16 akan terangkat dan anak kontak langsung beroperasi.
75
BAB VII
PENUTUP
Kesimpulan
Setelah melakukan praktikum ini maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
76
1. Untuk mengoperasikan pompa air bersih ini pertama sekali kita harus mengetahui
apakah motor dalam keadaan baik atau tidak. Untuk itu kita harus memutar
selector switch pada keadaan jmp, apabila motor bekerja dengan baik, maka kita
dapat mengoperasikan pompa air bersih ini pada posisi auto untuk memompa air
ke suatu penampungan.
2. Rangkaian kontrol air bersih ini merupakan rangkaian kontrol yang digunakan
untuk memompa air dari suatu sumur ke dalam suatu penampungan air dimana
rangkaiannya dirangkai sedemikian rupa sehingga dapat diaplikasikan ke dalam
proyek-proyek yang mengelola air bersih.
3. Untuk merancang dan merakit kontrol pompa air bersih kita harus dapat membaca
diagram rangkaian dan mengetahui sistem kerja rangkaian serta mengetahui
fungsi setiap komponen dengan pasti.
4. Untuk merancang dan merakit panel kontrol, posisi komponen-komponen
haruslah tepat agar dalam pengawatannya mudah, dan pada umumnya komponenkomponen yang berat diletakkan pada posisi paling bawah pada rangka / landasan
panel komponen.
5. Dalam melakukan pengawatan rangkaian kontrol pompa air bersih, penarikan
kabel dari terminal utama panel ke komponen-komponen yang terpasang di pintu
panel haruslah memiliki toleransi agar pintu panel dapat dibuka dan ditutup
dengan mudah (leluasa).
6. Apabila kita mengalami trouble (masalah) pada bagian rangkaian kontrol air
bersih ini maka kita terlebih dahulu :
Menganalisa kesalahan rangkaian dengan cara mengalokasikan kesalahan
(mengumpulkan setiap kesalahan) dengan melakukan pengoperasian awal
sebelum diperbaiki;
Men-check apakah supply sudah ada diberikan pada rangkaian kontrol;
AZMUL FAUZIE - 1201032016
77
Men-check apakah fuse, MCB dan pengaman lainnya masih berfungsi atau
tidak;
Men-check apakah ada kabel yang tidak terhubung pada tempatnya
(lepas/putus);
Periksa peralatan selain bagian kontrol (seperti lampu) apakah baik atau tidak;
Periksa bagian pengontrol (saklar) apakah masih berfungsi atau tidak;
Periksa bagian pengontrol (kontaktor/timer) apakah masih berfungsi atau
tidak;
Sesuaikan rangkaian kontrol panel berdasarkan gambar rangkaian.
Saran
1. Hendaknya peralatan yang ada di Politenik ini harus ditukar dengan yang baru
sesuai dengan perkembangan teknologi.
2. Peralatan-peralatan yang kurang lengkap mahasiswa sangat mengharapkan
semoga dilengkapi.
3. Peralatan yang tidak baik serta kurang baik diharapkan dapat diperbaiki.
78