Anda di halaman 1dari 33

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bengkel listrik merupakan salah satu mata kuliah pada semester 5 yang harus
diselesaikan oleh mahasiswa Politeknik Negeri Padang yang berjurusan teknik listrik.
Pada praktikum bengkel ini mahasiswa akan mempelajari serta mengerjakan job
tentang pengontrolan motor pompa air untuk pembuangan air. Disini mahasiswa akan
diajarkan bagaimana membaca serta mengerjakan sketsa gambar single line control
dari motor pompa air tersebut. Disamping itu mahasiswa akan mengasah
keterampilannya dalam bidang pengontrolan.
Mahasiswa listrik harus mengetahui system pengontrolan dari sebuah motor
dan jebis-jenis dari pengontrolan mesin tersebut, karena dimanapun terutama di
industri mesin-mesin listrik sangat banyak digunakan seperti belt konveyor, motor
hoist, motor carry dan terutama pada motor pompa air sangat banyak dipergunakan di
Rumah Sakit, PDAM, PT-PT yang mempergunakan pompa sebagai penyalur air atau
fluida yang digunakan untuk mempermudah manusia dalam kehidupan.
1.2 Tujuan
Tujuan latihan bengkel semester VI ialah mahasiswa harus dapat :
1. Membaca dan mengerti gambar-gambar, gambar perencaan rangkaian dan
juga dapat mengetahui macam-macam simbol sesuai dengan standar IEC.
2. Menyukai pekerjaan, dimana berisi pengaturan panel tersendiri serta gambar
rangkaian, sebagai satu-satunya dokumen pendukung.
3. Mengembangkan bahan yang digunakan (kekurangan dokumen pendukung
dan gambar sketsa bengkel).
4. Mengetahui pedoman-pedoman pekerjaan. Merakit frame rangka, merakit
semua peralatan/komponen yang akan dirakit.

AZMUL FAUZIE - 1201032016

46

5. Menyiapkan dan merakit dengan baik untuk dioperasikan dan memberi


penandaan yang baik pada tutup panelnya.
6. Mengembangkan bakat serta kehlian mahasiswa dalam bidang pengontrolan.
7. Dapat membaca skema diagram kontrol sebagai pedoman praktikum.

AZMUL FAUZIE - 1201032016

47

BAB II
TEORI DASAR
2.1

Pengenalan Pompa
Pompa adalah mesin atau peralatan mekanis yang digunakan untuk menaikkan

cairan dari dataran rendah ke dataran tinggi atau untuk mengalirkan cairan dari
daerah bertekanan rendah ke daerah yang bertekanan tinggi dan juga sebagai penguat
laju aliran pada suatu sistem jaringan perpipaan. Hal ini dicapai dengan membuat
suatu tekanan yang rendah pada sisi masuk atau suction dan tekanan yang tinggi pada
sisi keluar atau discharge dari pompa.
Pada prinsipnya, pompa mengubah energi mekanik motor menjadi energi aliran
fluida. Energi yang diterima oleh fluida akan digunakan untuk menaikkan tekanan
dan mengatasi tahanan-tahanan yang terdapat pada saluran yang dilalui.
Pompa juga dapat digunakan pada proses-proses yang membutuhkan tekanan
hidraulik yang besar. Hal ini bisa dijumpai antara lain pada peralatan-peralatan berat.
Dalam operasi, mesin-mesin peralatan berat membutuhkan tekanan discharge yang
besar dan tekanan isap yang rendah. Akibat tekanan yang rendah pada sisi isap pompa
maka fluida akan naik dari kedalaman tertentu, sedangkan akibat tekanan yang tinggi
pada sisi discharge akan memaksa fluida untuk naik sampai pada ketinggian yang
diinginkan.
Klasifikasi Pompa
Pompa dapat diklasifikasikan menjadi dua kategori, yaitu:
1. Pompa perpindahan positif (positive displacement pump)
2. Pompa dinamik (dynamic pump)

AZMUL FAUZIE - 1201032016

48

1. Pompa Perpindahan Positif


Pada pompa perpindahan positif energi ditambahkan ke fluida kerja secara
periodik oleh suatu gaya yang dikenakan pada satu atau lebih batas (boundary) sistem
yang dapat bergerak. Pompa perpindahan positif terbagi menjadi :
1. Pompa torak ( Reciprocating pump )
2. Pompa putar ( Rotary pump )
3. Pompa diafragma (Diaphragm pump )
a. Pompa torak
Pompa torak adalah sebuah pompa dimana energi mekanis penggerak pompa
dirubah menjadi energi aliran fluida yang dipindahkan dengan menggunakan elemen
yang bergerak bolak balik di dalam sebuah silinder. Fluida masuk melalui katup isap
dan keluar melalui katup buang dengan tekanan yang tinggi. Pompa ini mengeluarkan
cairan dalam jumlah yang terbatas dengan debit yang dihasilkan tergantung pada
putaran dan panjang langkah torak. Volume cairan yang dipindahkan selama satu
langkah piston atau plunyer akan sama dengan perkalian luas piston dengan panjang
langkah.
b. Pompa putar
Pompa putar adalah pompa yang mentransfer energi dari penggerak ke cairan
menggunakan elemen yang bergerak berputar didalam rumah (casing). Fluida ditarik
dari reservoir melalui sisi isap dan didorong melalui rumah pompa yang tertutup
menuju sisi buang pada tekanan yang tinggi. Berapa tekanan fluida yang akan keluar
pompa tergantung pada tekanan atau tahanan aliran sistem. Sedangkan debit yang
dihasilkan tergantung pada kecepatan putar dari elemen yang berputar. Elemen yang
berputar ini biasanya disebut sebagai rotor.

AZMUL FAUZIE - 1201032016

49

c. Pompa diafragma
Pompa diafragma adalah pompa yang mentransfer energi dari penggerak ke
cairan melalui batang penggerak yang bergerak bolak-balik untuk menggerakan
diafragma sehingga timbul isapan dan penekanan secara bergantian antara katup isap
dan katup tekan. Keuntungan pompa diafragma ini adalah hanya pada diafragma saja
yang bersentuhan dengan fluida yang ditransfer sehingga mengurangi kontaminasi
dengan bagian lain terutama bagian penggerak.
2. Pompa dinamik
Pompa dinamik terdiri dari satu impeler atau lebih yang dilengkapi dengan
sudu-sudu, yang dipasangkan pada poros-poros yang berputar dan menerima energi
dari motor penggerak pompa serta diselubungi dengan sebuah rumah (casing). Fluida
berenergi memasuki impeler secara aksial, kemudian fluida meninggalkan impeler
pada kecepatan yang relatif tinggi dan dikumpulkan didalam volute atau suatu seri
laluan diffuser, setelah fluida dikumpulkan di dalam volute atau diffuser terjadi
perubahan dari head kecepatan menjadi head tekanan, yang diikuti dengan penurunan
kecepatan. Sesudah proses konversi ini selesai kemudian fluida keluar dari pompa
melalui katup discharge. Pompa dinamik dapat dibagi dalam beberapa jenis :

a. Pompa Sentrifugal (Centrifugal Pump)


Berdasarkan arah aliran di dalam impeler pompa sentrifugal dibagi menjadi :
1. Aliran radial (Radial flow)
2. Aliran aksial (Axial flow)
3. Aliran campur (Mixed flow)

AZMUL FAUZIE - 1201032016

50

b. Pompa Efek Khusus (Special Effect Pump)


1. Pompa Jet (Jet Pump)
2. Pompa Gas lift (Gas Lift Pump)
3. Hidraulik ram
3. Pompa Sentrifugal
Pompa ini digerakkan oleh motor. Daya dari motor diberikan pada poros
pompa untuk memutar impeler yang dipasangkan pada poros tersebut. Akibat dari
putaran impeler yang menimbulkan gaya sentrifugal, maka zat cair akan mengalir
dari tengah impeler keluar lewat saluran di antara sudu-sudu dan meninggalkan
impeler dengan kecepatan yang tinggi.
Zat cair yang keluar dari impeler dengan kecepatan tinggi kemudian melalui
saluran yang penampangnya semakin membesar yang disebut volute, sehingga akan
terjadi perubahan dari head kecepatan menjadi head tekanan. Jadi zat cair yang keluar
dari flens keluar pompa head totalnya bertambah besar. Sedangkan proses pengisapan
terjadi karena setelah zat cair dilemparkan oleh impeller, ruang diantara sudu-sudu
menjadi vakum, sehingga zat cair akan terisap masuk.
Selisih energi persatuan berat atau head total dari zat cair pada flens keluar
dan flens masuk disebut sebagai head total pompa. Sehingga dapat dikatakan bahwa
pompa sentrifugal berfungsi mengubah energi mekanik motor menjadi energi aliran
fluida. Energi inilah yang mengakibatkan pertambahan head kecepatan, head tekanan
dan head potensial secara kontinu.
Sekarang ini pemakaian pompa sentrifugal sangat banyak digunakan dan telah
berkembang sedemikian maju sehingga banyak menggantikan pemakaian pompapompa lain.
Keuntungan pompa sentrifugal dibandingkan jenis pompa lain :

AZMUL FAUZIE - 1201032016

51

a. Pada head dan kapasitas yang sama, dengan pemakaian pompa


sentrifugal umumnya paling murah.
b. Operasional paling mudah
c. Aliran seragam dan halus.
d. Kehandalan dalam operasi.
e. Biaya pemeliharaan yang rendah.
Pompa sentrifugal dapat diklasifikasikan menjadi beberapa macam :
1. Menurut kapasitas
a. Kapasitas rendah (<20>3/jam)
b. Kapasitas sedang (20 60 m3/jam)
c. Kapasitas tinggi (>60 m3/jam)
2. Menurut tekanan yang dihasilkan :
a. Tekanan rendah (<5>2)
b. Tekanan menengah (5 50 kg/cm2)
c. Tekanan tinggi (>50kg/cm2)
3. Menurut kecepatan spesifik :
a. Kecepatan rendah
b. Kecepatan menengah
c. Kecepatan tinggi
d. Pompa aliran campur

AZMUL FAUZIE - 1201032016

52

e. Pompa aliran aksial


4. Menurut jumlah impeler dengan tingkatannya :
a. Pompa dengan impeler tunggal.
b. Pompa dengan impeler banyak.
5. Menurut sisi masuk impeler :
a. Pompa isapan tunggal (single suction)
b. Pompa isapan ganda (double suction)
6. Menurut perencanaan rumah pompa :
a. Rumah tunggal
b. Rumah bersekat-sekat, digunakan pada pompa multi tingkat.
7. Menurut letak poros :
a. Pompa poros horisontal
b. Pompa poros vertikal
8. Menurut sistem penggerak :
a. Dikopel langsung pada unit penggerak
b. Melewati beberapa macam jenis transmisi (belt, roda gigi, dll)

AZMUL FAUZIE - 1201032016

53

2.2 Kontaktor
Kontaktor adalah suatu alat yang digunakan dengan prinsip gaya kemagnetan,
kontaktor dibedakan antara kutup utama dengan kutup bantu. Kutup bantu berfungsi
sebagai saklar rangkaian utama arus searah (DC) atau arus bolak-balik (AC). Kutup
bantu berfungsi sebagai rangkaian pengendali dan peralatan alarm ataupun sebagai
indikator.
Apabila tegangan diberikan pada kumparan kontaktor maka inti tetap
kumparan magnet akan terinduksi dan menarik inti yang bergerak untuk merapat
dengan inti yang tetap. Dengan tertariknya inti yang bergerak tersebut, maka posisi
kontak yang mulanya pada posisi NO (Normaly open) menjadi tertutup dengan
kontak pada posisi NC (Normaly Close) dan begitu sebaliknya pada anak kontak NC.
Jika elektromagnetik hilang atau tegangan yang diberikan terputus maka
dengan sendirinya inti yang bergerak kembali ke-posisi semula dan kontak kontaktor
tersebut akan kembali pada posisi semula.
Sistem penomoran pada kontaktor adalah:
a.

Untuk koil disimbolkan dengan A1 dan A2.

b.

Untuk kontak utama diberi nomor 1,3,5 (bagian input) dan 2,4,6 (bagian output)

c.

Untuk kontak bantu kontaktor penomoranya ditandai dengan cara 13,23 (bagian
input) dan 14,24 (bagian output).

Gambar 1. Bentuk dari kontaktor

AZMUL FAUZIE - 1201032016

54

Kontaktor Timer (Time Delay Relay)


Kontaktor timer adalah kontaktor yang digunakan sebagai relai penunda
waktu yang fungsinya untuk memindahkan kerja dari rangkaian pengontrol
kerangkaian tertentu yang bekerja secara otomatis. Misal dari star ke delta secara
otomatis. Prinsipnya sama saja dengan kontaktor, hanya saja memiliki waktu tunda
operasi. Kontaktor timer ini memiliki kontak NO dan juga kontak NC, seperti pada
magnetik kontaktor, hanya bekerjanya berdasarkan delay waktu yang telah
ditentukan. Biasanya kontaktor timer ini disebut timer/TDR.
TDR dengan Waktu Tunda Hidup (On Delay)
Timer ini bekerja dari normalnya dengan tunda waktu sesuai dengan setting
yang diberikan. Untuk NO, setelah koil dari kontaktor diberi daya, kontak NO masih
tetap terbuka hingga beberapa waktu tertentu, misalnya 5 detik. Setelah 5 detik,
kontak akan otomatis berubah status dari terbuka (off) menjadi tertutup (on) dan akan
tetap tertutup selama kontaktor mendapat catu daya. Jika catu daya diputus, maka
kontaktor akan kembali terbuka.
Untuk NC, setelah koil dari relay diberi catu, kontak NC masih tetap tertutup
hingga beberapa waktu tertentu, misalnya 5 detik. Setelah 5 detik, kontak akan
otomatis berubah status dari tertutup (off) menjadi terbuka (on) dan akan tetap
terbuka selama relay mendapat catu daya. Jika catu daya diputus, maka relay akan
kembali tertutup.
TDR dengan Waktu Tunda Mati (Off Delay)
Timer ini bekerjanya berkebalikan dengan timer On Delay, saat kontaktor
magnit mendapat tegangan dan aktif, maka kontak akan langsung aktif juga, namun
setelah tegangan hilang dan kontaktor magnit tidak aktif, maka kontak yang aktif tadi
akan menjadi tidak aktif setelah waktu yang ditentukan.

AZMUL FAUZIE - 1201032016

55

Untuk NO, setelah koil dari relay diberi catu, kontak NO akan berubah status
menjadi tertutup dan akan tetap tertutup selama koil diberi catu. Saat catu daya
diputus, kontak akan tetap tertutup hingga beberapa waktu tertentu, misalnya 5 detik.
Setelah 5 detik, kontak akan otomatis berubah status dari tertutup menjadi terbuka.
Untuk NC, setelah koil dari relay diberi catu, kontak NC akan berubah status menjadi
terbuka dan akan tetap terbuka selama koil diberi catu. Saat catu daya diputus, kontak
akan tetap terbuka hingga beberapa waktu tertentu, misalnya 5 detik. Setelah 5 detik,
kontak akan otomatis berubah status dari terbuka menjadi tertutup.
2.3 MCB 3 Fasa (Mini Circuit Breaker)
Alat pengaman otomatis yang dipergunakan untuk membatasi arus listrik.
Alat pengaman ini dapat juga berguna sebagai saklar. Dalam penggunaannya,
pengaman ini harus disesuaikan dengan besar listrik yang terpasang. Hal ini adalah
untuk menjaga agar listrik dapat berguna sesuai kebutuhan. Pengaman atau MCB
(Miniature Circuit Breaker).
MCB terdiri dari beberapa bagian antara lain sebagai berikut :
a. Bimetal adalah dua buah logam yang berbeda muai panjangnya diikat
menjadi satu.
b. Kumparan atau lilitan arus adalah yang berfungsi untuk pemasangan dari
bimetal.
c. Tuas kontak berfungsi untuk mendorong saklar pada MCB.
d. Saklar berfungsi untuk memutuskan dari sumber beban.

AZMUL FAUZIE - 1201032016

56

Dari karakteristik MCB dan karakteristik elektromagnetic maka MCB dibedakan atas:
a. MCB Tipe G
Mempunyai karakteristik pemutus yang baik yang digunakan untuk
melindungi peralatran listrik,serta mesin listrik dengan arus transier atau
arus start yang tinggi.
b. MCB Tipe K
Mcb tipe K digunakan untuk mengamankan jala-jala penerangan rumah
dari beban lebih atau hubung singkat.
c. MCB Tipe L
Mcb ini mempunyai karakteristik pemutus sesuai

dengan perlindungi

terhadap semi konduktor atau rangkaian trafo tegangan.


Penentuan ukuran pengaman adalah besarnya arus atau nominal dari sekering.
Adapun cara menentukan ukuran sekering adalah sebagai berikut :
a. Dihitung atau dijumlahkan berapa daya (watt) seluruh muatan penghantar
tersebut. Berdasarkan niali muatan itu,dihitung besar arus listrik ampere
yang mengalir pada penghantar, yaitu :
I=

Ukuran sekering atau pengaman, yaitu arus nominal dari sekering


(pengaman) harus lebih besar sedikit atau sama dengan arus beban.

AZMUL FAUZIE - 1201032016

57

Untuk ukuran pengaman pada APP yang digunakan adalah : MCB 4A,
sedangkan berdasarkan perhitungan atau pertimbangan yaitu ukuran pengaman harus
lebih besar sedikit atau sama dengan arus beban. Dikarenakan arus beban 3,5 A dan
ukuran pengaman yang ada dipasaran yang mendekati adalah MCB 4A.
Untuk pengaman PHB, yaitu :
Group I : 332/220 = 1,5 A
Sehingga ukuran pengaman yang digunakan MCB 2A.
Group II : 362/220 = 1,64 A
Sehingga ukuran pengaman yang digunakan MCB 2A
Bentuk fisik dari MCB yang digunakan adalah sebagai berikut :

Gambar 2. Mini Circuit Breaker

AZMUL FAUZIE - 1201032016

58

Prinsip Kerja Mini Circuit Breaker (MCB)


Bila MCB diberi sumber tegangan maka kumparan atau lilitan mendapat arus
listrik.Bila arus listrik yang diberikan melebihi ketentuan maka lilitan arus akan
sangat panas sehingga dapat merubah, akhirnya saklar bekerja untuk memutuskan
hubungan dan aliran pada rangkaian.
Miniatur Circuit Breaker (MCB) adalah salah satu macam Cirkuit Breaker
yang dilengkapi dengan pengaman bithermis (bimetal) sebagai pengaman beban lebih
dan juga dilengkapi dengan pengaman magnetis untuk arus lebih atau arus hubung
singkat.
Miniatur Circuit Breaker (MCB) ini banyak digunakan untuk mengamankan
rangkaian listrik arus hubung singkat dan beban lebih.

220
V

220
V

Gambar 1.a Kondisi Normal

Gambar 1.b Kondisi

Abnormal
Gambar 1. Konstruksi MCB

Fungsi dari Pemasangan Alat Pengaman Mini Circuit Breaker (MCB)


Fungsi dari pemasangan Mini Circuit Breaker (MCB) adalah sebagai alat
pengaman ataupun sebagai pembatas arus yang lewat pada saluran yang dimaksud.
AZMUL FAUZIE - 1201032016

59

Mini Circuit Breaker (MCB) dipergunakan dan dipasang pada saluran awal sebelum
saluran diberikan beban.
Untuk MCB dengan kapasitas tertentu, semestinya memiliki kemampuan
lepas dengan beban maksimal tertentu pula, tetapi kenyataan setelah diadakan suatu
penelitian sebagai pembatas arus, MCB sering melepas arus melebihi kapasitas yang
tertera pada alat tersebut.. Hal ini tentu sangat berpengaruh terhadap perencanaan
dalam penentuan besar dan kecilnya diameter dari saluran (kabel) itu sendiri.
2.4 Over Load (Pengaman Beban Lebih)
Overload Motor Protection, yang dimaksud motor ini adalah electric motor
yang oleh orang awam disebut dinamo. Dan disini dikhususkan yang terjadi pada
motor AC 3 phase. Fungsi dari motor ini adalah sebagai penggerak atau untuk
mengkonversi energi listrik menjadi mekanik/ gerak seperti lift, conveyor, blower,
crusher dll. Dalam dunia industri saat ini peran yang dilakukan motor ini sangat vital.
Untuk itu proteksi sangat diperlukan untuk menjaga kelancaran suatu proses.Sistem
proteksi motor ini sudah lama dikenal dan berkembang seiring kemajuan teknologi.
Mulai dari penggunaan eutic relay, thermal, sampai elektronik. Secara umum sistem
kerja alat tersebut dapat dibagi menjadi dua yaitu dengan thermal dan elektronik.
Sesuai dengan namanya proteksi motor ini menggunakan panas sebagai
pembatas arus pada motor. Alat ini sangat banyak dipergunakan saat ini. Biasanya
disebut TOR, Thermis atau overload relay. Cara kerja alat ini adalah dengan
menkonversi arus yang mengalir menjadi panas untuk mempengaruhi bimetal. Nah ,
bimetal inilah yang menggerakkan tuas untuk menghentikan aliran listrik pada motor
melalui suatu control motor starter (baca motor starter). Pembatasan dilakukan
dengan mengatur besaran arus pada dial di alat tersebut. Jadi alat tersebut memiliki
range adjustment misal TOR dengan range 1 ~ 3,2 Amp disetting 2,5 Amp. Artinya,
kita membatasi arus dengan TOR pada level 2,5 Amp saja.

AZMUL FAUZIE - 1201032016

60

Gambar 2.4. Karakteristik OverLoad

Gambar 2.5. Overload Reley


Overload electronic ini mempunyai 2 karakteristik trip, INVERSE dan
DEFINITE. Inverse, ia akan bekerja seperti thermal overload. Perbedaannya adalah
kemampuannya untuk menggeser kurva trip. Jadi overload ini selain mempunyai
setting arus juga kecepatan trip atau class adjustment. Selain itu dengan
menggunakan rangkaian elektronik ia akan tidak mudah dipengaruhi suhu sekitar
serta akurasi lebih terjaga. Definite, bekerja dengan pembatasan yang ketat. Dengan
karakteristik ini, berapapun besar kelebihan beban ia akan trip setelah mencapai
waktu yang ditentukan. Misal seting overload pada 10 amp dengan waktu trip 4 detik.
Jika terjadi kelebihan beban lebih dari 10 amp selama lebih dari 4 detik dia akan trip.
Kecepatan trip ini tidak tergantung besar arus overload (baik kecil atau besar sama
saja).

AZMUL FAUZIE - 1201032016

61

Dengan menggunakan rangkaian elektronik biasanya alat ini dilengkapi


dengan fasilitas proteksi lain seperti phaseloss protection, Lock Rotor Protection,
Short Circuit Protection dll.
2.5

Socket Relay
Socket Relay adalah komponen pembantu yang mempunyai beberapa nomor

kontak yang mana tiap tiap nomor adalah NO (Normaly Open). Tetapi, jika socket
ini di hubungkan dengan relay, maka kontak dari socket reley akan berubah. Karna
dari thermal yang terdapat pada relay yang dipasangkan ke mulut socket relay
terdapat koil yang akan menjadikan beberapa kontak menjadi NC.

Gambar 2.6 . Socket Relay

Gambar 2.7. Relay pada Socket Relay

AZMUL FAUZIE - 1201032016

62

2.6 Time Delay Relay (TDR)


Relay timer atau relay penunda batas waktu banyak digunakan dalam instalasi
motor terutama instalasi yang membutuhkan pengaturan waktu secara otomatis.
Peralatan kontrol ini dapat dikombinasikan dengan peralatan kontrol lain, contohnya
dengan MC (Magnetic Contactor), Thermal Over Load Relay, dan lain-lain. Fungsi
dari peralatan kontrol ini adalah sebagaii pengatur waktu bagi peralatan yang
dikendalikannya. Timer ini dimaksudkan untuk mangatur waktu hidup atau mati dari
kontaktor atau untuk merubah sistem bintang ke segitiga dalam delay waktu tertentu.
Timer dapat dibedakan dari cara kerjanya yaitu timer yang bekerja
menggunakan induksi motor dan menggunakan rangkaian elektronik. Timer yang
bekerja dengan prinsip induksi motor akan bekerja bila motor mendapat tegangan AC
sehingga memutar gigi mekanis dan memarik serta menutup kontak secara mekanis
dalam jangka waktu tertentu. Sedangkan relay yang menggunakan prinsip elektronik,
terdiri dari rangkaian R dan C yang dihubungkan seri atau paralel. Bila tegangan
sinyal telah mengisi penuh kapasitor, maka relay akan terhubung. Lamanya waktu
tunda diatur berdasarkan besarnya pengisisan kapasitor.Bagian input timer biasanya
dinyatakan sebagai kumparan dan bagian outputnya sebagai kontak NO atau NC.
Kumparan pada timer akan bekerja selama mendapat sumber arus. Apabila telah
mencapai batas waktu yang diinginkan maka secara otomatis timer akan mengunci
dan membuat kontak NO menjadi NC dan NC menjadi NO.

Pada umumnya timer memiliki 8 buah kaki yang 2 diantaranya merupakan kaki
koil sebagai contoh pada gambar yaitu kaki 2 dan 7, sedangkan kaki yang lain akan
berpasangan NO dan NC, kaki 1 akan NC dengan kaki 4 dan NO dengan kaki 3.
Sedangkan kaki 8 akan NC dengan kaki 5 dan NO dengan kaki 6. Kaki kaki tersebut
akan berbeda tergantung dari jenis relay timernya.

AZMUL FAUZIE - 1201032016

63

Gambar 2.8. Bentuk dari timer

2.7 Tombol Tekan(Push Button)


Sakelar tombol tekan masih banyak sekali dipakai untuk mengontrol
motor.tombol yang normal direncanakan untuk berbagai type yang mempunyai
kontak normally closed(NC) atau normally open(NO)
Kontak NO akan menutup jika ditekan oleh kontak NC akan membuka bila
tombol tekan.tombol tekan ini banyak digunakan untuk start,stop dan membalik arah
putaran motor.Tombol NO digubnakan untuk Start,sedangakn tombol NC digunakan
untuk Stop.

Gambar 2.9. Push button

AZMUL FAUZIE - 1201032016

64

2.8

Sakelar Apung (Float Switch)


Untuk mengontrol ketinggian cairan digunakan sakelar apung ,sakelar

iniditempatkan pada tangki atau pada permukaan cairan yang dikontrol.sakelar apung
mempunyai kontak NO dan kontak NC yang bekerjanya dikendalikan oleh tuas atau
mata rantai dari benda apung misalnya air.pada rangkaian pengontrol kontak-kontak
sakelar ini dihubungkan dengan rangkaian control motor secara seri.salah satu bentuk
saklar apung.
2.9

Kabel

Kabel listrik merupakan komponen listrik yang berfungsi untuk menghantarkan


energi

listrik

ke

sumber-sumber

beban

listrik

atau

alat-alat

listrik.

Untuk instalasi listrik rumah tinggal, kabel yang digunakan biasanya berjenis sebagai
berikut:
NYA, kabel jenis ini merupakan kabel listrik yang berisolasi PVC dan
berintikan/berisi satu kawat. Jenisnya adalah kabel udara atau tidak ditanam
dalam tanah. Kabel listrik ini biasanya berwarna merah, hitam, kuning atau
biru. Isolasi kawat penghantarnya hanya satu lapis, sehingga tidak cukup
kuat terhadap gesekan, gencetan/tekanan atau gigitan binatang seperti tikus.
Karena kelemahan pada isolasinya tersebut maka dalam pemasangannya
diperlukan pelapis luar dengan menggunakan pipa conduit dari PVC atau
besi.

Gambar 2.10. Bentuk Kabel

AZMUL FAUZIE - 1201032016

65

NYM, merupakan kabel listrik yang berisolasi PVC dan berintikan kawat
lebih dari satu, ada yang 2, 3 atau 4. Jenis kabel udara dengan warna isolasi
luar biasanya putih dan warna isolasi bagian dalam beragam, karena isolasi
yang rangkap inilah maka kabel listrik NYM ini relative lebih kuat terhadap
gesekan atau gencetan/tekanan.
NYY, kabel listrik jenis ini merupakan kabel berisolasi PVC, berintikan 2, 3
atau 4 dengan warna isolasi luarnya hitam. Jenis kabel tanah, sehingga tahan
terhadap air dan gencetan atau tekanan
2.10 Cam Switch (Sakelar Putar Cam)
Sakelar ini adalah salah satu jenis dari saklar manual.cam switch banyak
digunakan dalam rangkaian utama pada rangkaian control.misalnya untuk hubungan
bintang segitiga,membalik putaran motor 1 fasa atau motor 3 fasa.
Alat ini terdiri dari beberapa kontak,arah pemutaran dari saklar akan
mengubah kontak-kontak menutup atau membuka dan beroperasi dalam satu putaran.
1. Penutar(handle)
2. Plat dengan symbol pengoperasian
3. Mekanis yang berputar menentukan langkah putaran saklar.
2.11 Lampu indikator
Lampu indikator atau lampu tanda adalah komponen elektronika yang sering
di pakai di dunia listrik sebagai lampu penanda. Biasanya di pasangkan pada panel
panel listrik. Dimana tiap tiap warna mempunyai arti masing masing. Pada
praktek kali ini lampu indikator difungsikan sebagai penanda bahwa motor pompa
sedang dalam keadaan Run atau Stop. Dan juga sebagai tanda bahwa aliran fasa
masuk ke dalam rangkaian.

2.12 Impuls

AZMUL FAUZIE - 1201032016

66

Impuls adalah sebuah saklar yang bekerja berdasarkan medan magnet,sebuah


impuls mempunyai sebuah coil atau lilitan yang membangkitkan medan magnet bila
dialiri arus listrik,magnet tersebut akan menarik anak kontak impuls tergantung dari
lamanya arus yang mengaliri impuls. Saklar impuls biasanya dibantu dengan sakelar
tekan (pushbotton) dalam pengoperasianya.Bila tombol tekan ditekan maka anak
kontak impuls akan ditarik sehingga impuls akan bekerja,untuk mematikan kerja
impuls tombol tekan harus ditekan kembali sehingga coil impuls akan bekerja
menarik anak kontaknya makab impuls tidak akan lagi bekerja.

Gambar 1 . impuls

BAB III
AZMUL FAUZIE - 1201032016

67

ALAT DAN BAHAN


Alat dan bahan yang digunakan dalam pratikum kali ini adalah sebagai
berikut:
1. Panel, PEDC DRA 0065

1 buah

2. Pintu panel, PEDC DRA 0060

1 buah

3. Lembaran besi plat 320 x 462 mm


4. Besi plat, 2 mm x 30 mm
5. Profil C aliminium, 660 mm

2 buah

6. Profil C aliminium, 395 mm

2 buah

7. Profil G aliminium, 395 mm

3 buah

8. Profil Din 35 mm, 395 mm

3 buah

9. Kanal Duck, 43 x 43 mm, 395 mm

3 buah

10. Kanal Duck, 43 x 43 mm, 89 mm

1 buah

11. Kanal Duck, 43 x 43 mm, 93 mm

1 buah

12. Kanal Duck, 43 x 43 mm, 121 mm

1 buah

13. Pipa PVC, 21 mm


14. Baut kepala bundar M6 x 15

12buah

15. Baut kepala bundar M6 x 80

6 buah

16. Mur, M6

12buah

17. Ring, M6

20buah

AZMUL FAUZIE - 1201032016

68

18. Baut kepala bundar M4 x 15 mm

12buah

19. Baut kepala bundar, M4 x 20 mm

8 buah

20. Baut kepala bundar, M4 x 25 mm

6 buah

21. Baut kepala bundar, M4 x 15 mm

4 buah

22. Mur geser, M4

10buah

23. Mur, M4

16buah

24. Ring, M4

32buah

25. Baut kepala persegi, M3 x 15 mm

8 buah

26. Mur, M3

8 buah

27. Ring, M3

8 buah

28. Sekrup Parker, 3.5 x 15 . 20

6 buah

29. Terminal deret 4 mm

45buah

30. Klem plat pengunci, 44 mm

1 buah

31. Pengunci akhir, klem pemasangan

4 buah

32. Pengunci akhir terminal, 10 mm

4 buah

33. Klem plat pengunci, 44 mm 10 mm

1 buah

34. Terminal warna DE, 16 mm

9 buah

35. Terminal warna phase, 16 mm

1 buah

36. Klem plat pengunci, 16 mm

2 buah

37. MCB 3 phase, 10 A

2 buah

AZMUL FAUZIE - 1201032016

69

38. Sekring satu katub, 25 A

3 buah

39. Rumah sekring, ukuran II

3 buah

40. Looking screw, safety screw

1 buah

41. Looking screw 2 A

2 buah

42. Sekring, ukuran II, 6 A

1 buah

43. Sekring, ukuran II, 2 A

2 buah

44. Trafo belitan terpisah, 220/48 volt

1 buah

45. Saklar, 3 kutub 25 A

1 buah

46. Saklar Impuls, 1 kutub

2 buah

47. Tombol tekan, 11-12, 13-14

8 buah

48. Lampu tanda R, S dan T

3 buah

49. Bola lampu 48 volt

7 buah

50. Jam meter, 220 volt

2 buah

51. Kontaktor

2 buah

52. Overload

2 buah

53. Blok kontak bantu, LAI-D 09

2 buah

54. Kontaktor, LCI-D 09

2 buah

55. Blok pengatur waktu, LA2-D22

2 buah

56. Socket Relay, K11, 11 pin

8 buah

57. Relay, 11 pin 48 volt

7 buah

AZMUL FAUZIE - 1201032016

70

58. Relay CMC RSR, 48 volt

1 buah

59. NTC- tahanan, 500, 200c 478

2 buah

60. NTC- tahanan, 500, 200c 478

2 buah

61. Diode IN 4005, 4006, 4007

7 buah

62. Kabel fleksibel, 2.5 mm

2 buah

63. Kawat fleksibel, 1.5 mm

12buah

64. Kawat fleksibel, 1 mm

50 mm

AZMUL FAUZIE - 1201032016

71

BAB IV
DIAGRAM RANGKAIN

BAB V
LANGKAH KERJA

AZMUL FAUZIE - 1201032016

72

Langkah kerja dari praktek bengkel ini adalah sebagai berikut:


1. Menyiapkan box panel dengan ukuran 78 x 40 cm.
2. Memasang profil dan wiring chanel pada panel yang telah dipersiapkan.
3. Memasang komponen yang dibutuhkan sesuai dengan komponen yang
dibutuhkan yang terdapat pada gambar rangkaian.
4. Melakukan penyambungan atau membuat rangkaian seperti yang terdapat
pada gambar rangkaian untuk panel utama.
5. Setelah penel utama selesai dilanjutkan dengan merangkai simulator sesuai
dengan diagram rangkaian yang terdapat pada job sheet.
6. Melakukan pengecekan dengan menggunakan multimeter terhadap semua
rangkaian apakah komponen-komponen sudah dapat beroperasi sesuai dengan
fungsinya masing-masing.
7. Melakukan pengecekan rangkaian pada simulator setelah itu kita lakukan
penyanbungan antara panel simulator dengan panel utama.
8. Menjalankan rangaian pada panel dan simulator.
9. Melakukan analisa terhadap hasil kerja apakah sudah sesuai dengan yang
diinginkan.

BAB VI
ANALISA

AZMUL FAUZIE - 1201032016

73

Pratikum kali ini merupakan pratikum yang membahas tentang cara


penggunaan serta pengoperasian dari sebuah pompa air atau pengaturan dari level air
atau dapat dikatakan sebagai pusat pompa untuk air.
Di dalam pratikum ini terdapat dua buah box panel sebagai kontrolnya, yaitu
box panel utama dan box panel untuk simulator. Di dalam box panel utama terdapat
komponen-komponen yang merupakan awal dari kontrol semua rangkaian ini.
Dalam box panel utama ini terdapat komponen-komponen yang dirangkai
menjadi satu kesatuan yang utuh. Awal dari pengerjaan box panel ini permulaannya
kita membor pintu panel untuk menyiapakan kedudukan untuk tombol push button,
lampu indikator, switch, jam meter, serta peralatan lainnya yang mungkin dibutuhkan
untuk diletakan pada pintu box panel utama ini.
Setelah kita selesai menyiapkan pintu panel serta komponen-kompoennya
maka kita akan masuk pada isi dalam panel. Di dalam panel utama banyak erdapat
komponen-komponen yang sangat dibutuhkan. Komponen-komponen tersebut
diantaranya: kontaktor, auxelary, over load, relay, soket relay, timer, MCB 3 phasa,
MCB 1 phasa, saklar impuls, serta terminal-terminal yang digunakan untuk
penghubung kabel antara satu komponen dengan komponen lainnya.
Sedangkan cara kerja rangkaian setelah semua rangkaian ini diselesaikan
adalah rankaian bekerja berdasarkan input sensor masukan berupa saklar apung.
Dengan system kerja diatas maka pemompaan yang dilakukan pada panel utama
sebagai pengaturan level cairan untuk pada bak-bak penampungan yang telah
disediakan.
Di dalam box simulator terdapat komponen-komponen yang berfungsi untuk
membantu pegontrolan pada box panel utama Simulator adalah alat yang dibuat untuk
mengatur perintah-perintah yang diberikan oleh komponen-komponen yang ada
dalam panel dan memutuskan arus jika bak penampung air penuh atau juga untuk
melakukan penggantian tugas dari motor pompa satu ke pompa kedua.

AZMUL FAUZIE - 1201032016

74

Pengoperasian kedua pompa secara otomatis dipengaruhi oleh pengontrolan


ketinggian dan pengontrol aliran. Pada saat air bak penampungan bawah masih di
level ini maka kedua pompa belum beroperasi sebab air berada pada level bawah
kedua pompa. Bila mencapai level 2 maka saklar b16 akan terangkat dan anak
kontaknya langsung mengoperasikan motor pada pompa 2 dengan aliran arus dari
sumber melewati kontak NO d16 yang beroperasi, terus kontak NC d15 melewati
saklar b15 akan terangkat pada posisi automatis dank e control motor pompa 2.
Bila air pada bak penampungan awal telah mencapai level 2 maka saklar
apung b11 akan terangkat dan anak kontaknya mengoperasikan motor pada pompa 2
yang kemudian mensuply kedua rangkaian kontrol motor pompa 1 dan motor pompa
2 secara bersama-sama.
Pengoperasian pompa terdiri atas dua, pengoperasian secara otomatis dan
manual yang akan di urai kan lebih lanjut sebagai berikut :
1.

Pengoperasian secara otomatis.


Operasi ini dipengaruhi oleh pengontrolan aliran, kedua pompa yang akan

beroperasi dengan mengatur sakelar b 10 dan b 15 ke posisi auto, pada saat air
dipenampungan bawah dilefel ini maka kedua pompa akan beroperasi sebab air pada
masih berada pada level hisap kedua pompa telah mencapai level dua maka sakelar
b16 akan terangkat dan anak kontak langsung beroperasi.

2. Pengoperasian secara manual


Pengoperasian pompa secara manual tidak dipengaruhi oleh kontrol
ketinggian air, tetapi masih dipengaruhi oleh pengontrolan aliran, kedua pompa motor
dapat dioperasikan sendiri-sendiri maupun keduanya dengan mengatur posisi sakelar
b 20 dan b 15.

AZMUL FAUZIE - 1201032016

75

BAB VII
PENUTUP
Kesimpulan
Setelah melakukan praktikum ini maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

AZMUL FAUZIE - 1201032016

76

1. Untuk mengoperasikan pompa air bersih ini pertama sekali kita harus mengetahui
apakah motor dalam keadaan baik atau tidak. Untuk itu kita harus memutar
selector switch pada keadaan jmp, apabila motor bekerja dengan baik, maka kita
dapat mengoperasikan pompa air bersih ini pada posisi auto untuk memompa air
ke suatu penampungan.
2. Rangkaian kontrol air bersih ini merupakan rangkaian kontrol yang digunakan
untuk memompa air dari suatu sumur ke dalam suatu penampungan air dimana
rangkaiannya dirangkai sedemikian rupa sehingga dapat diaplikasikan ke dalam
proyek-proyek yang mengelola air bersih.
3. Untuk merancang dan merakit kontrol pompa air bersih kita harus dapat membaca
diagram rangkaian dan mengetahui sistem kerja rangkaian serta mengetahui
fungsi setiap komponen dengan pasti.
4. Untuk merancang dan merakit panel kontrol, posisi komponen-komponen
haruslah tepat agar dalam pengawatannya mudah, dan pada umumnya komponenkomponen yang berat diletakkan pada posisi paling bawah pada rangka / landasan
panel komponen.
5. Dalam melakukan pengawatan rangkaian kontrol pompa air bersih, penarikan
kabel dari terminal utama panel ke komponen-komponen yang terpasang di pintu
panel haruslah memiliki toleransi agar pintu panel dapat dibuka dan ditutup
dengan mudah (leluasa).
6. Apabila kita mengalami trouble (masalah) pada bagian rangkaian kontrol air
bersih ini maka kita terlebih dahulu :
Menganalisa kesalahan rangkaian dengan cara mengalokasikan kesalahan
(mengumpulkan setiap kesalahan) dengan melakukan pengoperasian awal
sebelum diperbaiki;
Men-check apakah supply sudah ada diberikan pada rangkaian kontrol;
AZMUL FAUZIE - 1201032016

77

Men-check apakah fuse, MCB dan pengaman lainnya masih berfungsi atau
tidak;
Men-check apakah ada kabel yang tidak terhubung pada tempatnya
(lepas/putus);
Periksa peralatan selain bagian kontrol (seperti lampu) apakah baik atau tidak;
Periksa bagian pengontrol (saklar) apakah masih berfungsi atau tidak;
Periksa bagian pengontrol (kontaktor/timer) apakah masih berfungsi atau
tidak;
Sesuaikan rangkaian kontrol panel berdasarkan gambar rangkaian.

Saran
1. Hendaknya peralatan yang ada di Politenik ini harus ditukar dengan yang baru
sesuai dengan perkembangan teknologi.
2. Peralatan-peralatan yang kurang lengkap mahasiswa sangat mengharapkan
semoga dilengkapi.
3. Peralatan yang tidak baik serta kurang baik diharapkan dapat diperbaiki.

AZMUL FAUZIE - 1201032016

78

Anda mungkin juga menyukai