Anda di halaman 1dari 24

BAB I

POMPA
A. PENGERTIAN POMPA
Pompa adalah suatu alat atau mesin yang digunakan untuk memindahkan cairan dari
suatu tempat ke tempat yang lain atau untuk mengalirkan cairan dari daerah bertekanan
rendah ke daerah yang bertekanan tinggi melalui suatu media perpipaan
Pompa beroperasi dengan prinsip membuat perbedaan tekanan antara bagian masuk
(suction) dengan bagian keluar (discharge), Hal ini dicapai dengan membuat suatu tekanan
yang rendah pada sisi masuk atau suction dan tekanan yang tinggi pada sisi keluar atau
discharge dari pompa. Dengan kata lain, pompa berfungsi mengubah tenaga mekanis dari
suatu sumber tenaga (penggerak) menjadi tenaga kinetis (kecepatan), dimana tenaga ini
berguna untuk mengalirkan cairan dan mengatasi hambatan atau tahanan yang ada sepanjang
pengaliran.
Pada dasarnya gaya tekan yang diberikan oleh pompa adalah untuk mengatasi friksi
yang timbul saat mengalirnya cairan di dalam pipa saluran karena beda elevasi (ketinggian)
dan adanya tekanan yang harus dilawan.
Perpindahan zat cair dapat terjadi menurut arah horizontal maupun vertical, seperti zat
cair yang berpindah secara mendatar akan mendapatkan hambatan berupa gesekan dan
turbulensi, sedangkan pada zat cair dengan perpindahan ke arah vertical, hambatan yang
timbul terdiri dari hambatan-hambatan yang diakibatkan dengan adanya perbedaan tinggi
antara permukaan isap (suction) dan permukaan tekan (discharge) yang di pengruhi oleh
grafitasi bumi.
Pompa juga dapat digunakan pada proses-proses yang membutuhkan tekanan
hidraulik yang besar contohnya pada alat berat eskafator, dozer, alat tekan hidrolik dll.
Penggerak pompa ada yang menggunakan motor bakar dan ada juga menggunakan
motor listrik tergantung kegunaan, fungsi dan tujuannya.
B. KLASIFIKASI POMPA
Pada Prinsipnya, cairan apapun dapat ditangani oleh berbagai macam pompa, dan
menurut prinsip kerjanya Pompa dapat diklasifikasikan menjadi dua kategori, yaitu:

Pompa dan Sistem Pemipaan

Page 1

1. Pompa Perpindahan Positif/Positif Displacement Pump


Pompa ini dikenal sesuai dengan caranya beroperasi yaitu, cairan diambil dari ujung
dan dipindahkan ke ujung lain yang dialirkan secara positif, pompa ini digunakan di berbagai
macam sektor untuk memindahkan air maupun fluida yang kental. Pompa perpindahan positif
digolongkan berdasarkan cara pemindahannya:
1.1

Pompa Reciprocating
Pompa jenis ini memiliki prinsip kerja pada elemen pemindahnya yang

bergerak translasi dan bolak-balik. Pompa yang termasuk dalam jenis pompa ini
adalah:
1.1.1

Pompa torak/piston

Pompa torak adalah sebuah pompa dimana energi mekanis penggerak pompa
dirubah menjadi energi aliran fluida yang dipindahkan dengan menggunakan elemen
yang bergerak bolak balik di dalam sebuah silinder. Fluida masuk melalui katup isap
dan keluar melalui katup buang dengan tekanan yang tinggi. Pompa ini mengeluarkan
cairan dalam jumlah yang terbatas dengan debit yang dihasilkan tergantung pada
putaran dan panjang langkah torak. Volume cairan yang dipindahkan selama satu
langkah piston atau plunyer akan sama dengan perkalian luas piston dengan panjang
langkah piston.

Pompa dan Sistem Pemipaan

Page 2

Gambar 1.1 Cara kerja Pompa Piston


Pompa ini hanya digunakan untuk pemompaan cairan kental misalnya saja
dari sumur minyak.
1.1.2

Pompa diafragma

Pompa diafragma adalah pompa yang mentransfer energi dari penggerak ke


cairan melalui batang penggerak yang bergerak bolak-balik untuk menggerakan
diafragma sehingga timbul isapan dan penekanan secara bergantian antara katup isap
(inlet valve) dan katup tekan (outlet valve).

Gambar 1.2 Cara Kerja Pompa Diafragma


1.2

Pompa rotari
Pompa jenis ini memiliki prinsip kerja yang tidak jauh berbeda dengan pompa

reciprocating, tetapi elemen pemindahnya tidak bergerak secara translasi melainkan


bergerak secara rotasi di dalam casing (housing). Perpindahan dilakukan oleh gaya
Pompa dan Sistem Pemipaan

Page 3

putaran sebuah gear, cam atau baling-baling didalam sebuah ruang bersekat pada
casing yang tetap. Yang termasuk pompa jenis ini adalah:
1.2.1

Pompa Vane

Gambar 1.3 Cara Kerja Pompa Vane


Pompa yang menggunakan rotor silindrik yang berputar secara harmonik
untuk menghasilkan tenaga fluida tertentu.
1.2.2

Pompa Piston axial

Dalam Pompa piston axial, piston yang berada dalam cylinder barrel bergerak
maju mundur dalam garis linear yang hampir parallel dengan bagian tengah shaft-nya.
Dimana piston berada pada swashplate yang berbentuk wedge tetap. Sudut dari
swashplate ini mengendalikan jarak gerakan keluar masuk piston ke ruanggan barrel.
Makin besar sudut swashplatenya, maka makin besar pula jarak pergerakan piston
dan makin besar pula output pompa untuk tiap revolusinya.

Gambar 1.4 Komponen Pompa Piston Axial


1.2.3

Pompa Screw

Pompa dan Sistem Pemipaan

Page 4

Pompa ini menggunakan dua ulir yang saling berkontakan untuk bisa menarik
atau menekan fluida.

Gambar 1.5 Cara Kerja Pompa Screw


1.2.4

Pompa Gear
Sebuah pompa yang simple dimana menggunakan dua buah gear yang saling
berkontakan untuk menekan fluida.

Gambar 1.6 Cara Kerja Pompa Gear


1.2.5

Pompa Lobe

Mekanismenya hampir sama dengan pompa gear

Pompa dan Sistem Pemipaan

Page 5

Gambar 1.7 Cara Kerja Pompa Lobe


2. Pompa Dinamik/Dinamik Pump
Pompa dinamik juga dikarakteristikan oleh cara pompa tersebut beroperasi yaitu,
impeler yang berputar akan mengubah energi kinetik menjadi tekanan ataupun kecepatan
yang diperlukan untuk memompa fluida. Terdapat dua jenis pompa dinamik, yaitu:
2.1

Pompa rotari
Pompa yang pada elemen pemindahnya bekerja secara berputar. Yang

termasuk kedalam pompa jenis rotari dalam ketegori pompa dinamik ini adalah:
2.1.1

Pompa Sentrifugal

Pompa ini merupakan pompa yang sangat umum didalam suatu industri,
biasanya sekitar 70% pompa yang digunakan dalam suatu industri ialah pompa
sentrifugal. Pompa Sentrifugal adalah pompa dengan prinsip kerja merubah energi
kinetis (kecepatan) cairan menjadi energi potensial (tekanan) melalui suatu impeler
yang berputar dalam suatu casing. Pompa ini terdiri dari komponen utama berupa
kipas (impeler) yang dapat berputar dalam sebuah casing (rumah pompa), casing
tersebut dihubungkan dengan saluran isap dan saluran tekan. Impeler yang berputar
akan memberikan gaya sentrifugal sehingga cairan yang ada pada bagian pusat
impeler akan terlempar keluar dari impeler yang kemudian ditahan casing sehingga
menimbulkan tekanan alir.
Bagian-bagian pompa sentrifugal adalah sebagai berikut:
1. Casing (rumah keong)
Fungsinya untuk merubah atau mengkonversikan energi cairan menjadi energi
tekanan statis.
2. Impeller
Fungsinya untuk merubah energi kinetik atau memberikan energi kinetik
pada zat cair, kemudian di dalam casing diubah menjadi energi
tekanan.
Pompa dan Sistem Pemipaan

Page 6

3. Saft Pompa/poros
Fungsinya untuk meneruskan energi mekanik dari mesin penggerak (prime
over) kepada impeller.
4. Inlet
Fungsinya untuk saluran masuk cairan ke dalam impeller.
5. Outlet
Fungsinya untuk saluran saluran keluar dari impeller.
6. Motor
Fungsinya untuk memberikan energi gerak yang akan di transfer ke impeller
5

Gambar 1.8 Komponen Pompa Sentrifugal


2.1.2

Pompa axial flow

Pompa aksial merupakan salah satu jenis pompa yang masuk ke dalam
kategori pompa dinamik. Pompa jenis ini berfungsi untuk mendorong fluida kerja
dengan arah yang sejajar terhadap sumbu/poros impellernya.
Pada mekanisme kerjanya, saat blade yang mempunyai kedudukan sudut
tertentu berputar, tekanan dari sisi hisap blades pada daerah suction menjadi lebih
rendah, akibatnya fluida mengalir ke sisi hisap blades tersebut yang selanjutnya
masuk ke sisi tekan blades, pada daerah discharge yang bertekanan lebih tinggi.

Blade
Pompa dan Sistem Pemipaan

Page 7

Gambar 1.9 Cara Kerja Pompa Axial Flow


2.2

Pompa disain khusus


2.2.1

Pompa Jet (Jet Pump)

Pompa jet merupakan suatu kombinasi pompa sentrifugal volut dan susunan
venturi nosel. Pompa jet biasanya digunakan untuk mengangkat atau menarik air
dari sumur yang dalam ke suatu tempat yang lebih tinggi. Pada pompa jet, air pada
tekanan tinggi dipompakan melewati sebuah nosel dimana air akan dipercepat di
dalam nosel, sehingga energi tekanan akan diubah menjadi energi kinetik. Dan setelah
melewati nosel air akan masuk ke dalam venturi, dimana air yang telah dipercepat
akan menyebabkan tekanan menjadi turun, sehingga pompa jet dapat menghisap air.

Gambar 1.10 Prinsip Kerja Pompa Jet


2.2.2

Pompa Gas lift (Gas Lift Pump)

Prinsip dari pompa gas lift adalah memanfaatkan udara atau gas yang tertekan
untuk mengangkat air. Campuran udara dan air akan naik didalam pipa yang
dikelilingi oleh air. Pada dasarnya pompa gas lift terdiri dari pipa vertikal yang
sebagian terendam dalam air dan tabung supply udara yang menyediakan udara yang
tertekan diberikan ke pipa vertikal. Campuran udara dan air bisa naik sampai ke atas
permukaan air karena massa jenis dari campuran udara dan air tersebut lebih rendah
dari massa jenis air itu sendiri.
2.2.3

Hidraulik ram

Pompa hidraulik ram merupakan suatu alat untuk menaikkan sebagian dari
sejumlah besar air yang ada pada suatu tempat dengan ketinggian tertentu sampai ke
Pompa dan Sistem Pemipaan

Page 8

tempat yang lebih tinggi. Pompa hidraulik ram terpakai ketika beberapa sumber air
alami seperti mata air atau sungai berada pada ketinggian tertentu, misal pada daerah
berbukit.

BAB II
SISTEM PEMIPAAN
A. PENGERTIAN SISTEM PEMIPAAN (PIPING)
Sebelumnya kita telah menjelaskan tentang pompa adalah sebuah

alat pemberi

tekanan sehingga fluida bisa di pindahkan dari tempat bertekanan rendah ke tempat
bertekanan tinggi. Untuk memaksimalkan manfaat sebuah pompa dalam mempermudah
pemindahan fluida ketempat yang kita tuju, maka sebuah pompa membutuhkan pipa.
Pipa adalah Sebuah slongsong bulat yang terbuat dari metal (besi), plastic atau bahan
bahan lainya yang biasanya digunakan untuk mengalirkan fluida, gas atau apapun yang dapat
mengalir
Sistem pemipaan atau piping adalah rangkaian atau kotruksi pipa dengan komponen
pendukungnya dimana pipa sebagai alat transportasi dari aliran baik berupa gas atau cairan.
Sistem pemipaan juaga bisa di sebut dengan piping (perpipaan). Sistem pemipaan sangat
banyak di temui di perindutrian/exploitasi/pengeboran sumber daya minyak dan gas dan juga
perkapalan.
B. KOMPONEN SISTEM PEMIAAN
1. Pipa
Pipa adalah sebuah slongsong bulat panjang yang terbuat dari metal (besi), plastic
atau bahan bahan lainya yang biasanya digunakan untuk mengalirkan fluida, gas atau apapun
yang dapat mengalir.

Pompa dan Sistem Pemipaan

Page 9

Gambar 2.1 Pipa

1.1 Jenis-jenis pipa


Dari sekian jenis pembuatan pipa secara umum dapat dikelompokkan menjadi
dua
1.1.1

bagian

yaitu

Jenis pipa tanpa sambungan (pembuatan pipa tanpa sambungan

pengelasan)
1.1.2

Jenis pipa dengan sambungan (pembuatan pipa dengan pengelasan)

1.2 Bahan pipa


Bahan-bahan

pipa

secara

umum

Carbon steel, Carbon Moly, Galvanees, Ferro Nikel, Stainless Steel, PVC
(Paralon), Chrom Moly
1.3 Bahan pipa secara khusus:
Vibre Glass, Aluminium (Aluminium), Wrought Iron (besi tanpa tempa),
Cooper (Tembaga), Red Brass (kuningan merah), Nickel chrom iron = inconel (besi
timah chrom).
2. fitting
fitting adalah bagian dari system pemipaan yang berungsi untuk merubah
aliran.
Macam-macam fitting:
2.1

Elbow
Fungsinya Untuk merubah arah aliran. Macam-macam elbow juga banyak

tergantung besar sudut dan bentuk belokannya.

Pompa dan Sistem Pemipaan

Page 10

Gambar 2.2 Jenis-jenis Elbow


2.2

Tee
Tee adalah media yang berfungsi untuk untuk memecah arah atau membagi

arah aliran.

Gambar 2.3 tee


2.3

Reducer
Reducer adalah sebuah media yang berfungsi untuk menghubungkan aliran

antara pipa yang saling berbeda diameternya.

Gambar 2.4 reducer


3. Strainer/Filter

Pompa dan Sistem Pemipaan

Page 11

Fungsi dari stainer adalah sebagai penyaring dimana tersusun atas pokit yang
diberi lubang-lubang atau kasa penyaring, di perlukannya strainer karna dalam sebuah
system pemipaan terutama yang mengunakan steam, kerusakan sering sekali
disebabkan karena adanya kotoran-kotoran yang mengalir pada pipa seperti kerak,
karat atau persenyawaan pada sambungan. Semua kotoran tersebut perlu disaring,
yang nantinya di harapkan akan mengurangi waktu penghentian/downtime akibat
perwatan.

Gambar 2.5 Strainer


4. Sambungan
Sebuah mekanisme penyambungan atar pipa ke pipa, atau dari pipa ke
ekuipment seperti halnya vessel. Sebenarnya untuk mekanisme penyambungan, ada
berbagai macam jenis sambungan yang akan di gunakan sesuai kebutuhan pada sistem
pemipaan. Diantaranya yaitu:
4.1

Flange
Flange adalah sambungan yang dapat di bongkar-pasang dan cukup kuat

utntuk menahan tekanan yang tinggi. Sambungan flenge dapat di buka ketika ada
masalah tertentu dalam sistem pemipaan.

4.2

Gambar 2.6 flange


Sambungan las

Pompa dan Sistem Pemipaan

Gambar 2.7 sambungan flange setelah di pasang

Page 12

Sambungan las adalah sambungan yang menggunakann media pengelasan


sebagai penyambung dalam sistem pemipaan.

Gambar 2.8 sambungan las


5. Valve/Katup
Valve adalah komponen dalam sistem pemipaan yang dapat mengatur aliran
fluida, menutup alirannya atau mengatur besar kecil aliran yang masuk. Dalam sistem
pemipaan ada berbagai macam jenis katup. diantaranya:
5.1

Butterfly Valve
Katup untuk membuka dan menutup fluida, dan mengontrol kebutuhan fluida.

Katup ini mudah dalam pengoperasiannya dan harganya murah.

Gambar 2.9 Butterfly valve


5.2

Reducing Valve
Reducing valve merupakan katup yang paling berbeda dengan katup-katup

lainnya, karena katup ini memiliki fungsi untuk mengontrol tekanan fluida.

Pompa dan Sistem Pemipaan

Page 13

Gambar 2.10 Reducing Valve


5.3

Non Return Valve ( Check Valve )


Non return valve adalah katup yang arah aliran fluidanya hanya satu arah.

Gambar 2.11 Non Return Valve


5.4

Termostatik Valve
Merupakan katup untuk mengontrol suhu fluida.

5.5

Gate Valve ( Katup Pintu )


Untuk menutup aliran baik dengan membuka atau menutup katup sesuai

dengan kebutuhan.

Pompa dan Sistem Pemipaan

Page 14

Gambar 2.12 Gate Valve


5.6

Globe Valve ( Katup Bola / Safety Valve )


Digunakan untuk membuka seluruhnya atau menutup sama sekali alirannya.

6. Expansion joint.
Expansion joint ini biasanya digunakan untuk meredam expansi (pemuaian
panjang) yang dibatasi oleh jarak atau ruang.
7. Intrument/Pengukur
ketika fluida mengalir, maka ia akan memiliki parameter berbeda dari sisi
pressure, temperature sama flow rate (laju aliran). maka instrument adalah peralatan
berupa pengukur tekanan flida, kecepan fluida, suhu dll. yang nantinya
mengindikasikan, mencatat dan mengendalikan aliran di dalam pemipaan.
8. Suport
Suport adalah komponen dalan sistem pemipaan yang berfungsi untuk
penyangga atau penopang pipa yang telah terpasang sebab pipa memiliki berat dan
tegangan ketika beropereasi.
Ada banyak jenis support, semua tergantung dari referensinya juga
perhitugnannya. Yang kita kenal beberapa jenisnya adalah, stopper (limit), guide,
ancor dan hanger. Biasanya untuk judgment (penetapan) seperti apa support yang
harus di pasang dalam pemipaan tersebut, akan di lakukan oleh tim stress analys
engineer setelah dilakukan kalkulasi terhadap tenggangan pada pipa.

Pompa dan Sistem Pemipaan

Page 15

BAB III
PARAMETER POMPA DAN SISTEM PEMIPAAN
Pompa dan sistem pemipaan sangat erat hubungannya. terutama dalam bidang industri
minyak dan gas. Sehingga ketika pompa dan sistem pemipaan di satukan, maka akan ada
istilah-istilah dan parameter yang perlu kita ketahui diantaranya adalah.
A. Total head pompa
Yang dimaksud total head pompa adalah kemampuan tekanan maximum pada titik
kerja pompa, sehingga pompa tersebut mampu mengalirkan air dari satu tempat ke tempat
lainnya. Beberapa parameter yang diperlukan untuk menentukan total head pompa
diantaranya yaitu friction loss pipa, friction loss fitting & valve, pressure drop peralatan
mechanical, dan geodetic head.
Formulasi total head adalah sebagai berikut :
Htot = Hf pipe + Hf fitting + Hpd + Hsf + Hg + Hs
Dimana

Hf pipe

: friction loss pipa

Hf fitting

: friction loss fitting & valve

Hpd

: pressure drop peralatan

Hsf

: safety factor

Hg

: geodetic head

Hs

: suction/riser head

B. Friction loss pipa


Friction loss pipa adalah hambatan yang menyebabkan kerugian berupa tekanan
dan kecepatan aliran di dalam pipa. Yang artinya menurunkan efisiensi dalam kerja sebuah
sistem pemipaan.
Friction loss pipa terjadi karena disebabkan gesekan antara air dengan permukaan
dalam pipa, sehingga menimbulkan gaya gesek dan gaya gesek inilah yang meyebabkan
hambatan pada tekanan pompa. Besarnya friction loss pipa tergantung dari jenis material,
diameter, dan panjang pipa.
Dengan menggunakan pendekatan metode Hazen William maka formulasi untuk
menentukan besarnya friction loss adalah sebagai berikut.

Pompa dan Sistem Pemipaan

Page 16

C. Friction fitting & valve


Friction loss fitting & valve yaitu gaya gesek yang disebabkan karena gesekan
antara air dengan fitting & valve (elbow, tee, check valve, butterfly valve, globe valve, dll),
dan gaya gesek ini menyebabkan hambatan tekanan pompa. Besarnya friction loss ini
tergantung dari diameter, tipe, dan jumlah fitting & valve.
Dengan menggunakan pendekatan metode Hazen William maka formulasi untuk
menentukan besarnya friction loss adalah sebagai berikut:
Hf fitting = (hf1 x juml fitting)+(hf2 x juml fitting)
dimana

Hf fitting

:Jumlah total friction loss pipa

hf1

: friction loss fitting dg dia. (x) mm . m

hf2

: friction loss fitting dg dia. (y) mm . m

Pompa dan Sistem Pemipaan

Page 17

. m

D. Pressure drop peralatan mechanical


Peralatan mechanical yang biasa digunakan pada sistem pompa dan pemipaan
adalah seperti Y strainer, filter air, air handling unit (AHU), chiller, tanki air panas, dll.
Masing-masing dari peralatan tsb. sudah ditentukan nilai pressure dropnya oleh pabrik
pembuat yaitu antara 1m s/d 15m.
E. Geodetic head (Hg)
Geodetic head adalah ketinggian vertical dari titik tertinggi pipa suction ke titik
tertinggi pipa discharge. Geodetic head merupakan parameter penting dan nilainya pasti
sehingga tidak boleh diperkirakan.

Gambar 3.1 Geodetic

Head

F. Suction head (Hs)


Suction head

adalah ketinggian hisap pompa

dari level air ke titik

tertinggi pipa suction. Ketinggian

hisap

ditentukan

pompa

berdasarkan

kemampuan

hisap

maximal

ketinggian

hisap

dengan memperhatikan bahwa

terjadi

kavitasi pada pompa tsb. Suction

head ada 2 macam

yaitu negative suction dan positif

tidak

akan

suatu

pompa

yaitu

suction.
Negative

suction yaitu jika level air berada

dibawah pompa, dan positif suction yaitu jika level air berada diatas pompa.

Gambar 3.2 Negative Suction


Pompa dan Sistem Pemipaan

Page 18

Gambar 3.3 Positif Suction


G. Diameter pipa & velocity
Diameter pipa & velocity merupakan 2 parameter yang tidak terpisahkan dan
formulasinya dapat ditulis sebagai berikut :
Q=VxA

A = (d2)/4

dimana :
Q

: debit pompa

.. m3/jam

: kecepatan air

...... m/s

: luas penampang lubang pipa

.. mm2

: diameter dalam pipa

: 3,14

.. mm

Tidak ada batasan yang pasti untuk menentukan velocity, akan tetapi untuk
mendapatkan Total Head pompa yang optimal maka batasan velocity yang ideal adalah
0,9m/s 2m/s.
I. Tinggi hisap maximum & NPSH
Batas tinggi hisap maximum suatu pompa perlu diperhatikan terutama saat tahap
perencanaan, karena jika pompa bekerja diatas ketinggian hisapnya maka pompa tidak bisa
menghisap air atau mampu menghisap akan tetapi terjadi kavitasi sehingga performance
pompa turun. Ada beberapa parameter yang penting berkaitan dengan kemampuan hisap
yaitu, NPSHr , NPSHa.
1. NPSHr
NPSHr atau NPSHrequired (Net Positive Suction Head required) adalah pressure
pompa pada sisi hisap yang nilainya ditentukan berdasarkan design pompa (inlet suction,
impeler, dll). NPSHr bernilai positif sehingga bersifat menghambat kemampuan hisap pompa.
Jika pompa dengan nilai NPSHr kecil berarti pompa tersebut mempunyai kemampuan hisap
yang baik. Nilai NPSHr bisa didapat dari kurva pada katalog pompa.
Pompa dan Sistem Pemipaan

Page 19

Untuk menentukan NPSHr sebaiknya tidak ditentukan pada titik kerja pompa, akan
tetapi ditentukan pada titik kerja Qmax yaitu titik kerja pada kurva paling kanan, hal ini untuk
memberikan factor keamanan (kemampuan hisap) yang cukup.

Gambar 3.4 Data NPHSr dari Kurva Pompa


2. NPSHa
NPSHa atau NPSHavailable (Net Positive Suction Head available) adalah
pressure maximum pada sisi hisap yang bernilai positive. Nilai NPSHa ditentukan dari hasil
perhitungan dengan tujuan untuk membandingkan dengan NPSHr sehingga dapat diketahui
apakah pada pompa akan terjadi kavitasi atau tidak. Formula NPSHa adalah sbb :
NPSHa = Hb Hf Hv Hsf Hs
dimana :
Hb :

barometric head

Hf :

friction loss pipa

10,2 mtr
. mtr

friction loss fitting & valve

. mtr

pressure drop peralatan

. mtr

Hv :

vapour head (dari table)

. mtr

Hsf:

safety factor head

Hs :

suction head/tinggi hisap

Pompa dan Sistem Pemipaan

0,5 mtr
.... mtr

Page 20

Gambar 3.5 Tabel Vapour Head


J. Kavitasi
Kavitasi dinyatakan dengan cavities atau lubang di dalam fluida yang kita pompa.
Lubang ini juga dapat dijelaskan sebagai gelembung-gelembung, maka kavitasi sebenarnya
adalah pembentukan gelembung-gelembung dan pecahnya gelembung tersebut.
Hal ini dapat terjadi pada zat cair yang sedang mengalir di dalam pompa maupun
didalam pipa. Tempat-tempat yang bertekanan rendah dan/atau yang berkecepatan tinggi di
dalam aliran, maka akan sangat rawan mengalami kavitasi. Misalnya pada pompa maka
bagian yang akan mudah mengalami kavitasi adalah pada sisi isapnya.
Knapp (Karassik dkk, 1976) menemukan bahwa mulai terbentuknya gelembung sampai
gelembung pecah hanya memerlukan waktu sekitar 0,003 detik. Gelembung ini akan terbawa
aliran fluida sampai akhirnya berada pada daerah yang mempunyai tekanan lebih besar
daripada tekanan uap jenuh cairan. Pada daerah tersebut gelembung tersebut akan pecah dan
akan menyebabkan shock pada dinding di dekatnya. Cairan akan masuk secara tiba-tiba ke
ruangan yang terbentuk akibat pecahnya gelembung uap tadi sehingga mengakibatkan
tumbukan.
Peristiwa ini akan menyebabkan terjadinya kerusakan mekanis pada pompa sehingga
bisa menyebabkan dinding akan berlubang atau bopeng. Peristiwa ini disebut dengan erosi
kavitasi sebagai akibat dari tumbukan gelembung-gelembung uap yang pecah pada dinding
secara terus menerus.

Pompa dan Sistem Pemipaan

Page 21

Kavitasi bisa menimbulkan kerusakan pada pompa terutama impeller dan rumah
pompa sehingga menyebabkan performance pompa (Q & H) turun drastis.

Gambar 3.6 Akibat Terjadi Kavitasi Pada Impeller


Syarat supaya pompa tidak terjadi

kavitasi maka harus memenuhi ketentuan

sebagai berikut.
NPSHr < NPSHa
dimana :
NPSHr

: nilai NPSH dari data pompa

. mtr

NPSHa

: nilai NPSH hasil perhitungan

. mtr

Maka nilai NPSHa ditentukan untuk memberikan batasan/persyaratan nilai NPSHr


maximum yang dimiliki suatu pompa.
Jika pada system pompa terjadi kavitasi, maka ada beberapa metode untuk
mencegah kavitasi adalah sebagai berikut :
-

Ketinggian hisap diperpendek atau dirubah menjadi positif suction.

Diameter pipa hisap diperbesar.

- Temperatur air diturunkan.


-

Menggunakan pompa dengan NPSHr yang kecil.

K. Tinggi hisap maximum


Kemampuan tinggi hisap maximum suatu pompa dapat ditentukan, setelah data
NPSHr dan data-data lainya diketahui. Untuk menentukan tinggi hisap maximum ini harus
dipertimbangkan tidak akan terjadi kavitasi pada pompa. Formulasi untuk menentukan tinggi
hisap maximum adalah sebagi berikut :
Hs.max = Hb Hf Hv Hsf NPSHa
NPSHa = NPSHr
Pompa dan Sistem Pemipaan

Page 22

dimana :
Hs.max

: tinggi hisap maximum

. mtr

Hb

: barometric head

10,2 mtr

Hf

: friction loss pipa

. mtr

: friction loss fitting & valve

. mtr

: pressure drop peralatan

. mtr

Hv

: vapour head (dari table)

. mtr

Hsf

: safety factor head

0,5 mtr

Hs

: suct head/tinggi hisap max

. mtr

Daftar Referensi
1. http://sanfordlegenda.blogspot.co.id/2012/12/Jenis-jenis-pompa-air-berdasarkantenaga-penggeraknya.html
2. http://endangpurwaganda.blogspot.co.id/p/kavitasi_13.html
3. http://tokopompaonline.blogspot.co.id/2011/10/silahkan-pilih-pompa-sesuaifungsinya.html
4. http://mechanic-mechanicalengineering.blogspot.co.id/2011/03/pompa-pump.html
Pompa dan Sistem Pemipaan

Page 23

5. http://taufiqurrokhman.com/2014/08/27/menghitung-daya-pompa-yang-dibutuhkan/
6. jimmy1327.blogspot.co.id/2013/04/pengertian-definisi-dan-klasifikasi.html
7. http://www.prosesindustri.com/2014/12/pengertian-pompa-dan-jenis-jenispompa.html
8. http://artikel-teknologi.com/prinsip-kerja-pompa-aksial/
9. http://www.prosesindustri.com/2015/05/pompa-perpindahan-positif-positive.html
10. http://www.prosesindustri.com/2015/01/pengertian-pompa-sentrifugal-dan.html
11. http://engineeringbuilding.blogspot.com/2011/06/sistem-perpipaan-dalam-sebuahbangunan.html

Pompa dan Sistem Pemipaan

Page 24

Anda mungkin juga menyukai