Anda di halaman 1dari 22

Dasar Perancangan Teknik Mesin

“PRINSIP KERJA MESIN TENAGA FLUIDA”

DWI KURNIA ALVIANTO


5315151371

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN VOKASIONAL TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2019
Tata Tertib Mengikuti Pembelajaran Dasar Perancangan Teknik Mesin :

1. Siswa yang datang terlambat harus mengetuk pintu terlebih dahulu (waktu terlambat
maksimal pukul 07.45 WIB).

2. Siswa jongkok selama 3 menit (ditanya alasan kenapa terlambat).

3. Siswa push up sebanyak 15 kali (agar semangat mengikuti pembelajaran).


Tujuan Pembelajaran pada Kompetensi Dasar 3.7 :

1. Siswa dapat menjelaskan definisi mesin fluida.

2. Siswa dapat menyebutkan prinsip kerja mesin fluida.

3. Siswa dapat mengidentifikasi macam-macam mesin fluida.

4. Siswa dapat mendeskripsikan cara kerja mesin fluida.


1.1 Definisi Mesin Fluida
Mesin fluida adalah mesin yang berfungsi untuk mengubah energi mekanik menjadi energi
potensial dan sebaliknya, mengubah energi fluida (energi kinetik dan energi potensial) menjadi
energi mekanik.
Dimana fluida yang dimaksud adalah air, uap dan gas.

Gambar 1.1 Air Gambar 1.2 Uap Gambar 1.3 Gas


Definisi Fluida :

Fluida adalah zat cair yang berubah bentuk secara kontinu (terus menerus) bila terkena
gaya geser. Gaya geser adalah komponen yang menyinggung permukaan dan gaya yang dibagi
dengan luas permukaan tersebut adalah tegangan geser rata-rata pada permukaan itu.

Pada benda padat, stress sebanding dengan


regangan, tetapi pada fluida, stress sebanding
dengan laju regangan.

Saat gaya gesek (shear stress) secara konstan


diberikan, benda padat akan berhenti berubah bentuk
pada sudut regangan yang konstan, sedangkan
cairan tidak pernah berhenti berubah dan mendekati
laju regangan yang konstan.
Gambar 1.4 Deformed Rubber
1. Mengubah Energi Mekanik Menjadi Energi Potensial

Contohnya : Pompa, kompresor, kipas

• Pompa adalah salah satu mesin fluida yang termasuk


dalam golongan mesin kerja.
• Pompa berfungsi untuk memindahkan zat cair dari
tempat yang rendah ke tempat yang lebih tinggi karena
adanya perbedaan tekanan.
Gambar 1.5 Pompa

Klasifikasi Pompa :
A. Pompa Tekanan Statis
B. Pompa Tekanan Dinamis (Rotodynamic Pump)
A. Pompa Tekanan Statis

Prinsip kerja : Memberi tekanan secara periodik pada fluida yang terkurung dalam rumah pompa.
Pompa ini dibagi menjadi dua jenis, yaitu pompa putar dan pompa torak.

1. Pompa Putar (Rotary Pump)

Pada pompa putar, fluida masuk melalui sisi isap, kemudian dikurung di antara ruangan
rotor, sehingga tekanan statisnya naik dan fluida akan dikeluarkan melalui sisi tekan.

Contoh pompa tipe ini adalah : Screw pump, gear pump dan vane pump.
Gambar 1.6 Pompa Putar
2. Pompa Torak (Reciprocating Pump)
Pompa torak ini mempunyai bagian utama berupa torak yang bergerak bolak-balik dalam
silinder. Fluida masuk melalui katup isap (suction valve) ke dalam silinder dan kemudian ditekan
oleh torak sehingga tekanan statis fluida naik dan sanggup mengalirkan fluida keluar melalui katup
tekan (discharge valve).
Contoh pompa tipe ini adalah : Pompa diafragma dan pompa plunyer.
Gambar 1.7 Pompa Torak
B. Pompa Tekanan Dinamis

Pompa tekanan dinamis disebut juga rotodynamic pump, turbo


pump atau impeller pump. Pompa yang termasuk dalam kategori ini
adalah : pompa jet dan pompa sentrifugal.

Gambar 1.8 Pompa Tekanan Dinamis

Ciri-ciri utama dari pompa ini adalah :


Mempunyai bagian utama yang berotasi berupa roda dengan sudu-sudu sekelilingnya yang
sering disebut dengan impeller. Melalui sudu-sudu, fluida mengalir terus menerus, dimana fluida
berasal di antara sudu-sudu tersebut.
1.2 Pompa Sentrifugal

Prinsip kerja pompa sentrifugal adalah energi mekanis


dari luar diberikan pada poros untuk memutar impeller.
Akibatnya fluida yang berada dalam impeller, oleh
dorongan sudu-sudu akan terlempar menuju saluran
keluar.
Gambar 1.9 Pompa Sentrifugal

Pada proses ini fluida akan mendapat percepatan sehingga fluida tersebut mempunyai energi
kinetik. Kecepatan keluar fluida ini selanjutnya akan berkurang dan energi kinetik akan berubah
menjadi energi tekanan di sudu-sudu pengarah atau dalam rumah pompa.

Bagian-bagian utama pompa sentrifugal adalah poros, impeller dan rumah pompa.
Bagian Utama Pompa Sentrifugal

Komponen utama dari pompa sentrifugal adalah komponen berputar dan komponen tetap.
Komponen berputar terdiri dari poros dan impeller, sedangkan komponen yang tetap adalah rumah
pompa (casing), penutup casing, dan bantalan (bearing).

Gambar 1.10 Komponen Pompa Sentrifugal


1.3 Klasifikasi Pompa Menurut Jenis Aliran Impeller

1. Pompa Aliran Radial


Pompa ini mempunyai konstruksi sedemikian
sehingga aliran zat cair yang keluar dari impeller akan
tegak lurus poros pompa (arah radial).
Gambar 1.11 Pompa Aliran Radial

2. Pompa Aliran Aksial


Aliran zat cair yang meninggalkan impeller akan
bergerak sepanjang permukaan silinder (arah aksial).

Gambar 1.12 Pompa Aliran Aksial


3. Pompa Aliran Campur

Aliran zat cair di dalam pompa waktu meninggalkan impeller akan bergerak sepanjang
permukaan kerucut (miring) sehingga komponen kecepatannya berarah radial dan aksial.

Gambar 1.13 Pompa Aliran Campur


1.4 Klasifikasi Pompa Menurut Jenis Impeller

1. Impeller tertutup
Sudu-sudu (kipas) ditutup oleh dua buah dinding yang
merupakan satu kesatuan, digunakan untuk pemompaan zat
cair yang bersih atau sedikit mengandung kotoran.

Gambar 1.14 Impeller Tertutup


2. Impeller setengah terbuka
Impeller jenis ini terbuka di sebelah sisi masuk (depan)
dan tertutup di sebelah belakangnya. Sesuai untuk
memompa zat cair yang sedikit mengandung kotoran
misalnya, air yang mengandung pasir.

Gambar 1.15 Impeller Setengah Terbuka


3. Impeller terbuka

Impeller jenis ini tidak ada dindingnya di depan maupun di belakang. Bagian belakang ada
sedikit dinding yang disisakan untuk memperkuat sudu. Jenis ini banyak digunakan untuk
pemompaan zat cair yang banyak mengandung kotoran.

Gambar 1.16 Impeller Terbuka


1.5 Klasifikasi Pompa Menurut Bentuk Rumah Pompa

1. Pompa Volut
Pompa ini khusus untuk pompa sentrifugal. Aliran fluida yang meninggalkan impeller secara
langsung memasuki rumah pompa yang berbentuk volut (rumah siput) sebab diameternya
bertambah besar.
2. Pompa Diffuser
Konstruksi pompa ini dilengkapi dengan sudu pengarah (diffuser) di sekeliling saluran keluar
impeller. Pemakaian diffuser ini akan memperbaiki efisiensi pompa.

Gambar 1.17 Pompa Volut dan Pompa Diffuser


3. Pompa Vorteks

Pompa ini mempunyai aliran campur dan sebuah rumah volut seperti tergambar pada
gambar di bawah ini. Pompa ini tidak menggunakan diffuser, namun menggunakan saluran lebar
berbentuk cincin. Dengan demikian pompa ini tidak mudah tersumbat dan cocok untuk pemakaian
pada pengolahan cairan limbah.

Gambar 1.18 Pompa Vorteks


1.6 Klasifikasi Pompa Menurut Jumlah Tingkat

1. Pompa Satu Tingkat (Single-stage pump)


Pompa ini hanya mempunyai satu impeller. Head total
yang ditimbulkan hanya berasal dari satu impeller, jadi relatif
rendah.

2. Pompa Bertingkat Banyak (Multi-stage pump) Gambar 1.19 Pompa Satu Tingkat

Pompa ini menggunakan beberapa impeller yang


dipasang secara berderet (seri) pada satu poros. Zat cair yang
keluar dari impeller pertama dimasukkan ke impeller berikutnya
dan seterusnya hingga impeller terakhir. Head total pompa ini
merupakan jumlahan dari head yang ditimbulkan oleh
masing‐masing impeller sehingga relatif tinggi.
Gambar 1.20 Pompa Bertingkat Banyak
TUGAS DI KELAS

1. Kompresor Udara :
A. Fungsinya
B. Bagian-bagian Utama
C. Cara Kerja

2. Pompa Sentrifugal :

A. Fungsinya

B. Bagian-bagian Utama

C. Cara Kerja
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai