Anda di halaman 1dari 13

Tugas 1 Mesin Fluida dan Perpindahan

Oleh
Sri Duto M
21050113120088
Ramanuzha Gunawan
21050117130084
Musa Yudfi Lazuardi
21050117130084

S1 Teknik Mesin
Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
1. Jelaskan
a. Pengertian pompa, kompresor, turbin
b. Klasifikasi pompa, kompresor, turbin
2. Jelaskan
a. Perbedaan pompa dinamis dan perpindahan positif
b. Klasifikasi pompa dinamis ditinjau jenis sudu dan kontruksi
c. Klasifikasi pompa perpindahan dan penggunaan
3. Jelaskan
a. Turbin air dan turbin angin
Semua penjelasan dan klasifikasi dilengkapi gambar dan keterangan gambar
PEMBAHASAN
1. a. Penjalasan Pompa, Kompresor, Turbin
✓ Pompa
Pompa menurut definisi rekayasa mekanika adalah sebuah alat mekanika yang digunakan
untuk mengalirkan cairan. Hal ini dilakukan dengan cara menaikkan tekanan sehingga
sistem fluida cair itu mempunyai tekanan yang tinggi di sisi hisap pompa, dan tekanan
yang rendah di sisi keluar pompa. Hal ini terjadi karena fluida mengalir dari tekanan tinggi
ke tekanan rendah. Pompa digunakan untuk mengalirkan fluida dalam bentuk cairan, tidak
untuk gas. Meskipun gas juga merupakan fluida, namun fluida gas dan fluida cairan
mempunyai dua karakter yang berbeda. Salah satunya adalah reaksi mereka terhadap
tekanan. Cairan adalah fluida inkompresibel (tidak dapat ditekan/ tidak berubah
volumenya jika mendapat tekanan) sementara gas adalah fluida kompresibel (dapat di
tekan). Pada penjelasan di atas, pompa digunakan hanya untuk fluida cair karena sifat dari
fluida cair tersebut sehingga pompa tidak digunakan untuk mengalirkan fluida
kompresibel. Untuk mengalirkan fluida kompresibel, ada istilah atau alat lain yang
digunakan yaitu kompresor.
✓ Kompresor
Kompresor adalah alat mekanik yang berfungsi untuk meningkatkan tekanan fluida
mampu mampat, yaitu gas atau udara. tujuan meningkatkan tekanan dapat untuk
mengalirkan atau kebutuhan proses dalam suatu system proses yang lebih besar (dapat
system fisika maupun kimia contohnya pada pabrik-pabrik kimia untuk kebutuhan
reaksi).
✓ Turbin
Turbin adalah sebuah mesin berputar yang mengambil energi dari aliran fluida.Turbin
sederhana memiliki satu bagian yang bergerak, "asembli rotorblade".Fluida yang bergerak
menjadikan baling-baling berputar dan menghasilkan energi untuk menggerakkan rotor.
Contoh turbin awal adalah kincir angin dan roda air.Sebuah turbin yang bekerja terbalik
disebut kompresor atau pompa turbo.
b. Berikut beberapa klasifikasi pompa, kompresor dan turbin.
✓ Pompa :
Secara umum pompa dapat diklasifikasikan dalam dua jenis kelompok besar yaitu :
1. Pompa Tekanan Statis (Positive Displacement Pump)
2. Pompa Tekanan Dinamis (Rotodynamic Pump)
1. Pompa Tekanan Statis
Pompa jenis ini bekerja dengan prinsip memberikan tekanan secara periodik pada
fluida yang terkurung dalam rumah pompa. Pompa ini dibagi menjadi dua jenis.
• Pompa Putar (Rotary Pump)
Pada pompa putar, fluida masuk melalui sisi isap, kemudian dikurung diantara
ruangan rotor dan rumah pompa, selanjutnya didorong ke ruang tengah dengan gerak
putar dari rotor, sehingga tekanan statisnya naik dan fluida akan dikeluarkan melalui
sisi tekan. Contoh tipe pompa ini adalah : screw pump, gear pump dan vane pump.

Gambar 1.1 Pompa Roda Gigi


• Pompa Torak (Reciprocating Pump)
Pompa torak mempunyai bagian utama berupa torak yang bergerak bolak-balik
dalam silinder. Fluida masuk melalui katup isap (suction valve) ke dalam silinder dan
kemudian ditekan oleh torak sehingga tekanan statis fluida naik dan sanggup
mengalirkan fluida keluar melalui katup tekan (discharge valve). Contoh tipe pompa
ini adalah : pompa diafragma dan pompa plunyer.

Gambar 1.2 Pompa Diafragma


• Pompa Tekanan Dinamis
Pompa tekanan dinamis disebut juga rotodynamic pump, turbo pump atau impeller
pump. Pompa yang termasuk dalam kategori ini adalah : pompa jet dan pompa sentrifugal.
Ciri-ciri utama dari pompa ini adalah:
- Mempunyai bagian utama yang berotasi berupa roda dengan sudu-sudu sekelilingnya,
yang sering disebut dengan impeler.
- Melalui sudu-sudu, fluida mengalir terus-menerus, dimana fluida berada diantara sudu-
sudu tersebut.
Prinsip kerja pompa sentrifugal adalah : energi mekanis dari luar diberikan pada
poros untuk memutar impeler. Akibatnya fluida yang berada dalam impeler, oleh
dorongan sudu-sudu akan terlempar menuju saluran keluar. Pada proses ini fluida akan
mendapat percepatan sehingga fluida tersebut mempunyai energi kinetik. Kecepatan
keluar fluida ini selanjutnya akan berkurang dan energi kinetik akan berubah menjadi
energi tekanan di sudu-sudu pengarah atau dalam rumah pompa. Adapun bagian-bagian
utama pompa sentrifugal adalah poros, impeler dan rumah pompa

Gambar 1.3. Bagian-bagian utama pompa tekanan dinamis


Pompa tekanan dinamis dibagi berdasarkan kriteria berikut, antara lain :
A. Klasifikasi Menurut Jenis Impeler
• Pompa sentrifugal
Pompa ini menggunakan impeler jenis radial atau francis. Konstruksinya
sedemikian rupa (gambar 1.4) sehingga aliran fluida yang keluar dari impeler akan
melalui bidang tegak lurus pompa. Impeler jenis radial digunakan untuk tinggi tekan
(head) yang sedang dan tinggi, sedangkan impeler jenis francis digunakan untuk head
yang lebih rendah dengan kapasitas yang besar. Impeler dipasang pada ujung poros
dan pada ujung lainnya dipasang kopling sebagai penggerak poros pompa.
Gambar 1.4. Pompa sentrifugal
• Pompa aliran campur
Pompa ini menggunakan impeler jenis aliran campur (mix flow), seperti pada
gambar 1.5. Aliran keluar dari impeler sesuai dengan arah bentuk permukaan kerucut
rumah pompa.

Gambar 1.5 Pompa aliran campur


• Pompa aliran aksial
Pompa ini (gambar 1.6) menggunakan impeler jenis aksial dan zat cair
yangmeninggalkan impeler akan bergerak sepanjang permukaan silinder rumah
pompa ke arah luar. Konstruksinya mirip dengan pompa aliran camput, kecuali
bentuk impeler dan difusernya.

Gambar 1.6 Pompa Aliran Aksial


B. Klasifikasi menurut bentuk rumah pompa
• Pompa volut
Pompa ini khusus untuk pompa sentrifugal. Aliran fluida yang meninggalkan
impeler secara langsung memasuki rumah pompa yang berbentuk volut (rumah siput)
sebab diameternya bertambah besar. Bentuk dan konstruksinya terlihat pada gambar
1.4. Dan inilah pompa yang akan kita gunakan dalam simulasi ini.
• Pompa diffuser
Konstruksi pompa ini dilengkapi dengan sudu pengarah (diffuser) di sekeliling
saluran keluar impeller (gambar 1.7). Pemakaian diffuser ini akan memperbaiki
efisiensi pompa. Difuser ini sering digunakan pada pompa bertingkat banyak dengan
head yang tinggi.

Gambar 1.7 Pompa Diffuser


• Pompa vortex
Pompa ini mempunyai aliran campur dan sebuah rumah volut seperti tergambar
pada gambar 1.8. Pompa ini tidak menggunakan diffuser, namun memakai saluran
yang lebar. Dengan demikian pompa ini tidak mudah tersumbat dan cocok untuk
pemakaian pada pengolahan cairan limbah

Gambar 1.8 Pompa Vortex


C. Klasifikasi menurut jumlah tingkat
• Pompa satu tingkat
Pompa ini hanya mempunyai sebuah impeler (gambar 1.4 s/d 1.8). Pada
umumnya head yang dihasilkan pompa ini relative rendah, namun konstruksinya
sederhana.
• Pompa bertingkat banyak
Pompa ini menggunakan lebih dari satu impeler yang dipasang secara berderet
pada satu poros (gambar 1.9). Zat cair yang keluar dari impeler tingkat pertama
akan diteruskan ke impeler tingkat kedua dan seterusnya hingga ke tingkat terakhir.
Head total pompa merupakan penjumlahan head yang dihasilkan oleh masing-
masing impeler. Dengan demikian head total pompa ini relative lebih tinggi
dibanding dengan pompa satu tingkat, namun konstruksinya lebih rumit dan besar.

Gambar 1.9 Pompa Bertingkat Banyak


D. Klasifikasi menurut letak poros
• Pompa poros mendatar
Pompa ini mempunyai poros dengan posisi horizontal (gambar 1.4 s/d 1.9).
pompa jenis ini memerlukan tempat yang relative lebih luas.
• Pompa jenis poros tegak
Poros pompa ini berada pada posisi vertikal, seperti terlihat pada gambar 2.10.
Poros inidipegang di beberapa tempat sepanjang pipa kolom utama bantalan.
Pompa ini memerlukantempat yang relative kecil dibandingkan dengan pompa
poros mendatar. Penggerak pompa umumnya diletakkan di atas pompa
Gambar 1.10 Pompa Jenis Poros Tegak
E. Klasifikasi menurut belahan rumah
• Pompa belahan mendatar
Pompa ini mempunyai belahan rumah yang dapat dibelah dua menjadi bagian atas
dan bagian bawah oleh bidang mendatar yang melalui sumbu poros. Jenis pompa ini
sering digunakan untuk pompa berukuran menengah dan besar dengan poros mendatar.

Gambar 1.11 Pompa Belahan Mendatar

• Pompa belahan radial


Rumah pompa ini terbelah oleh sebuah bidang tegak lurus poros. Konstruksi seperti
ini sering digunakan pada pompa kecil dengan poros mendatar. Jenis ini juga sesuai
untuk pompa-pompa dengan poros tegak dimana bagian-bagian yang berputar dapat
dibongkar ke atas sepanjang poros.
• Pompa jenis berderet
Jenis ini terdapat pada pompa bertingkat banyak, dimana rumah pompa terbagi
olehbidang - bidang tegak lurus poros sesuai dengan jumlah tingkat yang ada.
F. Klasifikasi menurut sisi masuk impeller
• Pompa isapan tunggal
Pada pompa ini fluida masuk dari sisi impeler. Konstruksinya sangat sederhana,
sehingga sangat sering dipakai untuk kapasitas yang relative kecil. Adapun bentuk
konstruksinya terlihat pada gambar 1.4 s/d 1.10.
• Pompa isapan ganda
Pompa ini memasukkan fluida melalui dua sisi isap impeler (gambar 1.12). Pada
dasarnya pompa ini sama dengan dua buah impeler pompa isapan tunggal yang
dipasang bertolak belakang dan dipasang beroperasi secara parallel. Dengan demikian
gaya aksial yang terjadi pada kedua impeler akan saling mengimbangi dan laju aliran
total adalah dua kali laju aliran tiap impeler. Oleh sebab itu pompa ini banyak dipakai
untuk kebutuhan dengan kapasitas yang besar.

Gambar 1.12 Pompa Isapan Ganda


✓ Kompresor
Kompresor dapat diklasifikasikan berdasarkan prinsip kerjanya, menurut kenaikan
tekanannya dan sebagainya.
A. Klasifikasi Berdasarkan Prinsip Kerja
Berdasarkan prinsip kerjanya kompresor dapat dibedakan menjadi:
• Positive Displacement Compressor
Fluida kerjanya diisap atas dasar pembesaran ruang kerja, sedangkan fluida kerja
dimampatkan atas dasar pengecilan ruang kerja. Lebih jauh berdasarkan cara merubah
volume ruang kerjanya. Kompresor displacement dapat digolongkan menjadi:
a. Kompresor Torak (Reciprocating Compressor)
Perubahan volume ruang kerja diakibatkan oleh gerakan bolak-balik translasi dari
torak.
b. Kompresor Rotari (Rotary Compressor)
Perubahan volume ruang kerja diakibatkan bilah-bilah sudu yang berputar tidak
konsentris relatif terhadap casing. Lebih jauh berdasarkan elemen rotarinya,
kompresor rotari dapat digolongkan dalam: Screw type, Roots/Lobe type, dan Vane
type.
• Rotodynamic/Centrifugal/Turbo/Dynamic Compressor
Fluida kerja dialirkan secara kontinyu dalam rotor yang berputar akibat efek dinamik
oleh rotor ke fluida kerja sedemikian sehingga daya yang diberikan melalui poros rotor
akan dikonversikan menjadi energi fluida berupa kenaikan total head fluida kerjanya.
Lebih jauh berdasarkan konstruksinya kompresor ini dapat digolongkan menjadi:
a. Kompresor Sentrifugal Tipe Radial
Aliran fluida secara aerodinamis dalam arah radial. Komponen utamanya adalah
rotor dan volute chamber.
b. Kompresor Sentrifugal Tipe Axial
Aliran fluida secara aerodinamis dalam arah axial. Komponen utamanya adalah
rotor dan sudu-sudu stator.
✓ Turbin
Turbin dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa kriteria antara lain
1. Berdasarkan Model Aliran Air Masuk Runner.
Berdasaran model aliran air masuk runner, maka turbin air dapat dibagi menjadi
tiga tipe yaitu :
a. Turbin Aliran Tangensial
Pada kelompok turbin ini posisi air masuk roda gerak dengan arah tangensial
atau tegak lurus dengan poros runner mengakibatkan roda gerak berputar,
contohnya turbin Pelton dan turbin cross-flow.

Gambar 1.13 Turbin Aliran Tangensial


b. Turbin Aliran Aksial
Pada turbin ini air masuk roda gerak dan keluar roda gerak sejajar dengan poros
roda gerak, turbin Kaplan atau propeller adalah salah satu contoh dari tipe turbin
ini.
Gambar 1.14 Turbin aliran aksial

c. Turbin Aliran Aksial - Radial


Pada turbin ini air masuk ke dalam roda gerak secara radial dan keluar roda
gerak secara aksial sejajar dengan poros. Turbin Francis adalah termasuk dari
jenis turbin ini.

Gambar 1.15 Turbin Aliran aksial-radial

2. Berdasarkan Perubahan Momentum Fluida Kerjanya.


Dalam hal ini turbin air dapat dibagi atas dua tipe yaitu :
a. Turbin Impuls.
Semua energi potensial air pada turbin ini dirubah menjadi menjadi energi kinetis
sebelum air masuk menyentuh sudu-sudu roda gerak oleh alat pengubah yang
disebut nosel. Yang termasuk jenis turbin ini antara lain : turbin Pelton dan turbin
cross-flow.
b. Turbin Reaksi.
Pada turbin reaksi, seluruh energi potensial dari air dirubah menjadi energi kinetis
pada saat air melewati lengkungan sudu-sudu pengarah, dengan demikian putaran
roda gerak disebabkan oleh perubahan momentum oleh air. Yang termasuk jenis
turbin reaksi diantaranya : turbin Francis, turbin Kaplan dan turbin propeller.

3. Berdasarkan Head dan Debit.


Dalam hal ini pengoperasian turbin air disesuaikan dengan potensi head dan debit
yang ada yaitu :
a. Tinggi jatuh yang rendah yaitu dibawah 40 meter tetapi debit air yang besar,
maka turbin Kaplan atau propeller cocok digunakan untuk kondisi seperti ini.
b. Tinggi jatuh yang sedang antara 30 sampai 200 meter dan debit relatif cukup,
maka untuk kondisi seperti ini gunakanlah turbin Francis atau cross-flow.
c. Tinggi jatuh yang tinggi yakni di atas 200 meter dan debit sedang, maka
gunakanlah turbin impuls jenis Pelton

Gambar 1.16 Jenis roda gerak turbin konvensional

2. a. Penjelasan perbedaan pompa dinamis dan perpindahan positif


➢ Pompa Perpindahan Positif
Pompa perpindahan positif bekerja dengan cara memberikan gaya tertentu
pada volume fluida tetap dari sisi inlet menuju ke sisi outlet pompa. Kelebihan dari
pengguanaan pompa jenis ini adalah dapat menghasilkan power density (gaya
persatuan berat) yang lebih berat dan memberikan perpindahan fluida yang tetap
atau stabil di setiap putarannya.
➢ Pompa Dinamis
Pompa ini beroperasi dengan menghasilkan kecepatan fluida tinggi dan
mengkonversi kecepatan menjadi tekanan melalui perubahan penampang aliran
fluida. Jenis pompa ini biasanya juga memiliki efisiensi yang lebih rendah dari
pada tipe pompa perpindahan positif, tetapi memiliki biaya yang rendah untuk
perawatannya. Pompa dinamik juga bisa beroperasi pada kecepatan yang tinggi
dan debit aliran yang juga tinggi.
c. Klasifikasi Pompa Perpindahan
Pompa jenis ini bekerja dengan prinsip memberikan tekanan secara periodik pada
fluida yang terkurung dalam rumah pompa. Pompa ini dibagi menjadi dua jenis.
• Pompa Putar (Rotary Pump)
Pada pompa putar, fluida masuk melalui sisi isap, kemudian dikurung diantara
ruangan rotor dan rumah pompa, selanjutnya didorong ke ruang tengah dengan gerak
putar dari rotor, sehingga tekanan statisnya naik dan fluida akan dikeluarkan melalui
sisi tekan. Contoh tipe pompa ini adalah : screw pump, gear pump (Gambar 1.1) dan
vane pump.
• Pompa Torak (Reciprocating Pump)
Pompa torak mempunyai bagian utama berupa torak yang bergerak bolak-balik
dalam silinder. Fluida masuk melalui katup isap (suction valve) ke dalam silinder dan
kemudian ditekan oleh torak sehingga tekanan statis fluida naik dan sanggup
mengalirkan fluida keluar melalui katup tekan (discharge valve). Contoh tipe pompa
ini adalah : pompa diafragma dan pompa plunyer.

3. Perbedaan Turbin Air dan Turbin Angin


Turbin angin adalah kincir angin yang digunakan untuk membangkitkan tenaga
listrik. Fluida yang digunakan adalah Fluida Compressibel. Turbin angin ini pada
awalnya dibuat untuk mengakomodasi kebutuhan para petani dalam melakukan
penggilingan padi, keperluan irigasi, dll. Turbin angin terdahulu banyak dibangun di
Denmark, Belanda, dan negara-negara Eropa lainnya dan lebih dikenal dengan
Windmill. Berbeda dengan turbin air, pada turbin air fluida yang digunakan adalah
fluida incompressible untuk menggerakan turbin yaitu air.
Turbin air adalah alat untuk mengubah energi potensial air menjadi menjadi energi
mekanik. Energi mekanik ini kemudian diubah menjadi energi listrik oleh
generator.Turbin air dikembangkan pada abad 19 dan digunakan secara luas untuk
pembangkit tenaga listrik. Dalam pembangkit listrik tenaga air (PLTA) turbin air
merupakan peralatan utama selain generator. Berdasarkan prinsip kerja turbin dalam
mengubah energi potensial air menjadi energi kinetik, turbin air dibedakan menjadi
dua kelompok yaitu turbin impuls dan turbin reaksi.

Anda mungkin juga menyukai