M.ANDRIYAN HIMAWAN DIAN MAULANA M.RYAN RASYID Pengertian Pahat Bubut Pahat bubut merupakan suatu alat potong utama yang biasa digunakan pada proses pembubutan. Jenis pahat bubut itu bermacam-macam tergantung dari fungsinya.
Hal ini berarti bahwa 1 macam bentuk pahat
bubut prinsipnya tidak boleh dipakai untuk berbagai macam pengerjaan. Berikut ini kami jelaskan macam-macam pahat bubut menurut berbagai sisi beserta gambarnya. Ada beberapa istilah geometris pada pahat bubut, antara lain : sudut potong samping (side cutting edge angle) sudut potong depan (front cutting edge angle) sudut tatal (rake angle) sudut bebas sisi (side clearance angle) sudut bebas depan (front clearance angle) Besarnya sudut potong dan sudut- sudut kebebasan pahat tergantung dari jenis bahan/material benda kerja. Karena akan sangat berpengaruh terhadap hasil pembubutan dan performa pahat. Pada dasarnya fungsi pahat bubut digunakan untuk menyayat bagian dalam dan luar benda kerja. Pahat bubut luar, digunakan untuk membubut benda kerja pada bagian luar. Pahat bubut dalam, digunakan untuk membubut lubang atau bagian dalam benda kerja. Untuk memudahkan operator dalam membubut dari berbagai arah pemakanan maka diciptakan pahat kanan dan kiri. Pahat Kanan yaitu digunakan untuk pemotongan dari kanan ke kiri. Pahat Kiri yaitu digunakan untuk pemotongan dari kiri ke kanan. 1)Pahat Bubut Rata Padigunakan untuk membubut diameter luar benda kerja hingga rata. Besar sudut puncaknya 80°. Meski bentuk asahan-nya bermacam- macam, namun bentuk sudutnya relatif tidak banyak berubah. Pahat ini ada 2 macam, yaitu pahat kiri (pemakanan di mulai dari kanan ke kiri) dan kanan (pemakanan di mulai dari kiri ke kanan)hat bubut rata 2) Pahat muka hampir sama dengan pahat rata. perbedaannya terletak pada besar sudut puncaknya yaitu 55°. Digunakan untuk membubut permukaan ujung benda kerja hingga rata, baik benda kerja yang ditahan oleh senter atau tidak. Pemakanannya di mulai dari bagian tengah (titik senter) ke arah sisi pekerjaan. Jadi gerakannya mundur. Putaran benda kerja harus benar. Jika putaran salah akan menyebabkan benda kerja tidak terpotong dan memberi beban berlebih pada pahat sehingga patah digunakan untuk memotong benda kerja pada mesin bubut. Pemotongan dapat dilakukan dengan benda kerja ditahan oleh senter (jika benda kerja panjang) atau tidak ditahan senter (jika benda kerja pendek). Pelaksanaan pemotongan tidak boleh sampai putus untuk menghindari meloncatnya benda kerja dan patahnya pahat. digunakan untuk membuat ulir yang dibutuhkan. Bisa untuk membuat ulir kiri, ulir kanan, ulir tunggal, ulir ganda, dan lain- lain. Sudut pahatnya juga berbeda sesuai dengan ulir yang akan dibuat. Contoh ulir metris dengan sudut 60° dan ulir whitworth dengan sudut 55° digunakan untuk membuat celah alur pada benda kerja sesuai dengan kebutuhan. Biasanya digunakan untuk pembatas ketika anak mengulir benda kerja. Bentuknya hampir sama dengan pahat alur. ialah pahat yang mata pemotongannya berbentuk sedemikian rupa sehingga hasil pemotongannya akan berbentuk sesuai dengan bentuk mata potongnya. Pada umumnya pahat ini memiliki sudut-sudut bebas sehingga dapat bergerak ke kiri atau ke kanan serta maju tegak lurus. Dengan pahat ini kita bisa menghasilkan bentuk yang sama untuk beberapa pekerjaan. digunakan untuk menumpulkan bagian benda kerja yang tajam. Tujuannya untuk memudahkan benda kerja dalam perakitannya. Sebenarnya semua bagian yang tajam sebaiknya di chamfer, walaupun di gambar kerja tidak ada perintahnya. Chamfer yang tidak ada pada gambar kerja cukup yang kecil saja. Ambil kira- kira 0,2 mm x 45°. 1) Baja karbon tinggi 2) HSS (High Speed Steel)/ Baja Digunakan sebagai alat potong kecepatan tinggi untuk pengerjaan baja lunak dan Material ini biasanya digunakan kuningan. Biasanya digunakan pada pahat bubut, mata bor, sebagai pahat bubut. Bahan ini pisau frais, reamer, dan lain- akan kehilangan kekerasannya lain. Kehilangan kekerasannya pada suhu 250°C. Memiliki pada suhu 600°C. Kadang- kekerasan kira-kira Rc = 65. kadang tungsten pada material Memiliki kecepatan potong 5 ini digantikan dengan m/menit. molybdenum. Karena HSS dengan bahan molybdenum lebih murah dibandingkan HSS dengan bahan tungsten. HSS dengan bahan molybdenum memiliki ketangguhan yang lebih tinggi dibandingkan HSS dengan bahan tungsten. Namun memiliki ketahanan air yang lebih rendah. 3) Baja paduan non ferro (Non – ferrous 4)Karbida/Widya (cemented carbides) cast alloys) Material yang diproduksi dengan teknik Material ini memiliki ciri khas tidak bisa metalurgi dengan pemanasan pada suhu dipanaskan. Digunakan untuk membuat 1000°C. Memiliki kecepatan potong 6 suatu cetakan atau dies. Kehilangan sampai 8 kali kecepatan potong HSS. kekerasannya pada suhu 800°C. Dapat bertahan hingga suhu 1000°C. Dibandingkan dengan HSS, material ini Memiliki kekuatan tekan yang tinggi memiliki usia pakai yang lebih lama dan namun memiliki kekuatan tarik yang dapat digunakan untuk kecepatan potong rendah. Material ini sangat kaku dan yang lebih tinggi. Namun memiliki memiliki modulusitas yang tinggi. ketegangan yang lemah, sehingga mudah Memiliki ketahanan aus yang tinggi dan pecah apalagi ketika menerima beban memiliki koefisien termal yang kejut. rendah. Memiliki konduktivitas termal yang tinggi. Kelebihan karbida adalah memiliki kapasitas produktivitas yang tinggi. Dapat menghasilkan permukaan benda kerja dengan kualitas yang baik. Dapat juga digunakan untuk pengerjaan baja yang telah dikeraskan. Sehingga menghemat biaya produksi. 5) keramik dan sintered 6) Cermet oxsides Cermet merupakan kombinasi Material yang digunakan untuk antara keramik dan logam alat potong berkecepatan melalui proses metalurgi. tinggi sekitar 500 m/menit. Keramik pada material ini Cocok digunakan untuk berfungsi meningkatkan pemotongan yang terus refraktifitas. Sedangkan logam menerus. Dapat bertahan pada material ini berfungsi hingga suhu 1200°C. Memiliki untuk memberikan ketahanan abrasi yang tinggi. ketangguhan yang tinggi dan Umumnya digunakan untuk ketahanan panas. pengerjaan bahan plastik. Biasanya menggunakan persentase 90% keramik dan 10% logam. Semakin tinggi persentase logam maka akan meningkatkan ketahanan kerapuhan dan mengurangi ketahanan aus. 7) Intan / Berlian 8) Cubic Boron Nitride Material ini memiliki tingkat (CBN) kekerasan yang sangat Umumnya dikenal dengan tinggi, ekspansi termal nama Borozone. Terbentuk yang rendah. Juga memiliki dari atom nitrogen dan konduktivitas termal yang boron melalui proses tinggi dan koefisien gesek metalurgi daya. Biasanya yang rendah. digunakan sebagai Alat potong dengan pengganti alat potong material berlian dapat dengan material berlian. digunakan untuk kecepatan Material ini juga digunakan 1500 sampai 2000 sebagai roda gerinda untuk m/menit. Dapat bertahan mengasah alat potong HSS. hingga suhu diatas 1500°C. Karena dapat memberikan permukaan finishing yang sangat baik. 9) UCON 10) Sialon (Si-Al-O-N) UCON merupakan material Sialon dibuat melalui proses yang dikembangkan oleh metalurgi serbuk. Dengan Union Carbide di AS. mencampurkan serbuk Material ini terdiri dari 50% Silicon, Nitrogen, Columbium, 30% Titanium, Aluminium, dan Oxygen dan 20% Tungsten. dengan cara dipanaskan Merupakan paduan logam sampai suhu 1800°C. tahan api yang memiliki Material ini memiliki permukaan luar yang keras kekerasan yang lebih tinggi dan inti yang lunak. daripada keramik dan dapat Material ini jarang digunakan untuk digunakan karena harganya pemotongan terputus. yang mahal. Memiliki kecepatan potong https://teknikece.com/pah 2 sampai 3 kali lipat dari at-bubut/ keramik. Berikut beberapa bentuk perawatan dan pemakaian pahat secara tepat: (1) Asah kembali ujung pahat bila telah tumpul. (2) Gunakan pahat sesuai dengan fungsinya. Pahat kayu untuk memahat kayu, pahat logam untuk memahat logam, dan seterusnya. (3) Jangan pukul bagian mata pahat atau ujung pahat. TERIMAKASIH