Anda di halaman 1dari 26

SISTEM KOORDINAT MESIN CNC

MAKALAH
UNTUK MEMENUHI MATA KULIAH
Praktik Permesinan CNC 1
Yang di bina oleh Bapak Sandi Kurniawan, S.Pd., M.Pd

Oleh
Eprilius Pangkur
2121407002

POLITEKNIK BATULICIN
PROGRAM STUDI D3 TEKNIK MANUFAKTUR
Oktober 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan


kesempatan pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan
hidaya-Nya lah penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul (Sistem
Koordinat Mesin CNC ) tepat waktu.
Isi makalah ini membahas Definisi, Prinsip kerja, dan Komponen
Sistem Koorndinat Mesin CNC. Adapun penulisan makalah berjudul Sistem
Koordinat Mesin CNC ini buat untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Praktik
Permesinan CNC 1.
Penulis mengucapkan terimah kasih kepada pihak yang telah
mendukung serta membantu penyelesain makalah ini. Harapannya semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca sekaligus merasakan
menumbuhkan rasa cinta Tanah Air.
Dengan kerendahan hati, penulis mohon maaf apa bila ada
ketidaksesuaian kalimat dan kesalahan. Meskipun demikian, penulis terbuka pada
kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Batulicin, Oktober 2022

Eprilius Pangkur

i
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR ....................................................................................... i
DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1
A. Latar Belakang ................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................. 2
C. Tujuan ................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................. 3
A. Definisi Sistem Koordinat Mesin CNC ............................................ 3
B. Komponen Sistem Koordinat mesin CNC....................................... 17
BAB III PENUTUP ........................................................................................... 20
A. Kesimpulan ........................................................................................ 20
B. Saran .................................................................................................. 20
DAFTAR RUJUKAN ....................................................................................... 21

ii
DAFTAR GAMBAR
halaman
Gambar 1 Kaidah Tangan Kanan untuk Sistem Koordinat Kartesian ................. 3
Gambar 2 Metode Pengukuran Mutlak ( Absolute ) ............................................ 5
Gambar 3 Metode Pengukuran dengan Pertambahan /Berantai .......................... 6
Gambar 4 Titik Referensi Mesin disebut juga Titik Nol Mesin ......................... 7
Gambar 5 Titik Referensi Benda Kerja disebut juga Titik Nol ........................... 8
Gambra 6 Relation Of MRP and WRP .............................................................. 8
Gambar 7 Geometrical Data ............................................................................... 9
Gambar 8 Technology Data ................................................................................. 10
Gambar 9 Penentuan Sumbu Mesin Bubut (Bubut) ............................................ 13
Gambar 10 Penentuan Sumbu Pada Vertical Lathe .......................................... 13
Gambar 11 Penamaan Sumbu Mesin Frais Vertical (Milling). ......................... 14
Gambar 12 Penamaan Sumbu Mesin Frais Harisontal (Jig Borer). ................... 15

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kemajuan dalam bidang teknologi yang semakin berkembang merupakan
aspek sebuah pengetahuan dan teknologi yang meharuskan Pendidikan tinggi untuk
dapat meningkatkan kemampuan dalam penguasaan teknologi .terutama pada
teknologi tepat guna. Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang tepat Sasaram
yang dapat di gunakan atau di anfaat kan maasyarakat umum seperti mesin CNC.
Mesin CNC ( compuer numerical control) adalah mesin kerja yang di kendalikan
dengan computer yang pengoprasianya menggunakan Bahasa numerik (angka dan
huruf ).
Mesin CNC pengembangan dari mesin konvensional yang menggunakan
kontrol menggantikan fungsi operator mesin perkakas konvensional Penggunaan
teknologi CNC sebagai pengganti mesin-mesin perkakas konvensional pada proses
pemesinan memiliki beberapa keunggulan, antara lain; ketelitian, ketepatan, dan
produktivitas tinggi serta kompleksitas pekerjaan yang rumit. Salah satu dari proses
pemesinan menggunakan mesin CNC adalah proses pengefraisan (milling processes).
Dalam proses menulis Mesin CNC program, untuk menentukan posisi relatif
pahat dan benda kerja, jalur pergerakan pahat harus dijelaskan melalui titik referensi
pahat mesin dan sistem koordinat untuk memudahkan kita pada saat proses
pengerjaan. Prinsip pahat bergerak relatif terhadap benda kerja stasioner Prinsip ini
menetapkan bahwa terlepas dari apakah pahat mesin CNC adalah gerakan pahat atau
gerakan benda kerja, program ditulis berdasarkan lintasan pahat selama
pemrograman, sehingga pemesinan alat mesin CNC dapat langsung ditentukan sesuai
dengan kontur pemesinan dari proses menggambar bagian.

1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pemaparan latar belakang di atas sebulumnya, maka rumusan
masalah masalah ini adalah sebagai berikut.
1. Apakah yang dimaksud dengan Sistem Koordinat Mesin CNC?
2. Bagaimana perinsip kerja dari Sistem Koordinat Mesin CNC?
3. Komponen apa saja yang digunakan dalam Sistem Koordinat Mesin
CNC?

C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penulisan makalah ini
sebagai berikut.
1. Memahami definisi dari Sistem Koordinat Mesin CNC!
2. Mengetahui perinsip kerja Sistem Koordinat Mesin CNC!
3. Mengetahui komponen apa saja yang di gunakan dalam Sistem Koordinat
Mesin CNC!

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Sistem Koordinat Mesin CNC


Mesin CNC adalah mesin yang bekerja dengan gerakan dasar sesuai dengan
arah koordinat kartesius yaitu di sumbu X,Y, dan Z. Lokasi sistem koordinat relatif
terhadap mesin bergantung pada tipe mesin. Arah sumbu mengikuti aturan tiga jari
tangan kanan (sesuai dengan DIN 66217).
Ketika kita berdiri di depan mesin, arah jari tengah tangan kanan merupakan arah
sumbu utama spindle. Berikut kemudian berlaku: Ibu jari menunjuk ke arah sumbu X
positif, telunjuk menunjuk ke arah sumbu Y positif, jari tengah menunjuk ke arah
sumbu Z positif. Dalam prakteknya, ini dapat terlihat sangat berbeda pada berbagai
jenis mesin.
1. Sistem Koordinat
Mesin CNC adalah mesin yang bekerja dengan gerakan dasar sesuai dengan
arah koordinat kartesian yaitu di sumbu X,Y, dan Z.

Gambar 1. Kaidah Tangan Kanan untuk Sistem Koordinat Kartesian

3
Lokasi sistem koordinat relatif terhadap mesin bergantung pada tipe mesin.
Arah sumbu mengikuti aturan tiga jari tangan kanan (sesuai dengan DIN 66217).
Ketika kita berdiri di depan mesin, arah jari tengah tangan kanan merupakan arah
sumbu utama spindle. Berikut kemudian berlaku: Ibu jari menunjuk ke arah sumbu
X positif, telunjuk menunjuk ke arah sumbu Y positif, jari tengah menunjuk ke arah
sumbu Z positif. Dalam prakteknya, ini dapat terlihat sangat berbeda pada berbagai
jenis mesin.
2. Metode pengukuran koordinat
Terdapat dua jenis metode pengukuran koordinat yang dapat menjelaskan
pergerakan sumbu mesin dalam arah sumbu X, Y dan Z. Kedua jenis metode
pengukuran koordinat tersebut adalah :
a. Metode pengukuran mutlak ( absolute )
b. Metode pengukuran dengan pertambahan / berantai ( incremental ).
Dalam aplikasinya di mesin kedua metode pengukuran koordinat tersebut
dapat saling dikombinasikan penggunaannya secara bersamaan sesuai dengan
kebutuhan.
a. Metode pengukuran mutlak ( absolute )
Pengertian dari metode pengukuran mutlak ( absolute ) adalah metode
pengukuran koordinat yang hanya menggunakan sebuah titik tetap / sebuah titik
referensi. Kemudian titik tetap / titik referensi tersebut digunakan sebagai acuan atau
referensi untuk pengukuran koordinat tujuan selanjutnya. Sehingga dalam hal ini
terjadi proses menentukan titik tetap / titik nol pada benda kerja hanya satu kali saja
( tidak berulang ). Jadi setelah proses penetapan sebuah titik nol pada benda kerja
tersebut dilakukan, semua penulisan ukuran koordinat tujuan selanjutnya dihitung
dan diukur dari titik nol benda kerja yang telah ditentukan sebelumnya.

4
Gambar 2. Metode Pengukuran Mutlak ( Absolute )

b. Metode pengukuran dengan pertambahan /berantai (incremental )


Pengertian dari metode pengukuran dengan pertambahan / berantai
(incremental) adalah metode pengukuran koordinat yang menggunakan koordinat
tujuan terakhir yang kemudian digunakan sebagai acuan atau referensi untuk
pengukuran koordinat tujuan selanjutnya.
Dalam hal ini terjadi proses menentukan titik tetap / titik nol pada benda
kerja terjadi berulang kali ( setiap kali berhenti, koordinat tujuan terakhir tersebut
digunakan sebagai acuan atau referensi untuk pengukuran koordinat tujuan
selanjutnya). Sehingga semua penulisan ukuran koordinat tujuan selanjutnya
dihitung dan diukur dari koordinat titik setiap perhentian terakhir dari setiap
pergerakan yang telah dilakukan. Tanda pengenal plus ( + ) atau minus ( - )
menjelaskan tentang arah koordinat :
a) ( + ) bergerak ke kanan atau ke atas
b) ( - ) bergerak ke kiri atau ke bawah

5
Gambar 3. Metode Pengukuran dengan Pertambahan /Berantai (Incremental )

3. Titik Referensi
Titik referensi disebut juga titik nol atau Zero Point adalah titik acuan
dalam sebuah proses pengukuran. Dalam pemrograman mesin CNC, titik referensi
dapat dibedakan menjadi 2 macam :
1. Titik referensi mesin
2. Titik referensi benda kerja
a. Titik referensi mesin disebut juga titik nol mesin (Machine Zero Point)
Titik referensi mesin adalah titik dimana koordinat sumbu X, Y dan Z mesin
bernilai nol, maka disebut juga titik nol mesin. Titik ini mempunyai posisi yang
tetap, maksudnya posisinya sudah dipersiapkan oleh pembuat mesin dan tidak dapat
diubah oleh operator mesin CNC.

6
Gambar 4. Titik Referensi Mesin disebut juga Titik Nol Mesin (Machine Zero Point)

b. Titik referensi benda kerja disebut juga titik nol (Workpiece Zero Point)
Titik referensi benda kerja adalah titik dimana koordinat sumbu X, Y dan Z
benda kerja bernilai nol, maka disebut juga titik nol benda kerja. Titik ini mempunyai
posisi yang dapat ditentukan sendiri oleh programmer dan operator mesin CNC.
Posisi titik referensi benda kerja merupakan posisi titik dengan jarak yang kita
tentukan , diukur dari titik referensi mesin.

7
Gambar 5. Titik Referensi Benda Kerja disebut juga Titik Nol (Workpiece Zero Point)

Gambra 6. Relation of MRP and WRP

Hubungan antara Titik Referensi Mesin dan Titik Referensi Benda Kerja
Titik referensi benda kerja adalah hasil offset pengukuran dari titik referensi mesin.

8
4. Bagian – bagian Program CNC
Setelah membahas mengenai struktur program CNC, sekarang kita akan
membahas mengenai bagian – bagian program CNC, dilihat dari jenis instruksi pada
program CNC, secara garis besar bagian – bagian program CNC kita bedakan
menjadi 2 macam yaitu : Informasi Geometris dan Informasi Teknologi.

Gambar 7. Geometrical Data

a. Informasi Geometris
Adalah bagian program CNC yang berisi instruksi untuk menentukan posisi
koordinat – koordinat lintasan atau titik pada sumbu mesin CNC. Untuk
pemrograman kontur, ada 3 jenis informasi geometris pada lintasan alat potong yaitu:
1) Entry Point : adalah posisi peletakan awal tool sebelum penyayatan
a. Contoh : G0 X-10 Y-10
2) Tool Path : adalah titik – titik koordinat yang dilintasi oleh tool.
b. Contoh : G01 Z-5, G41 X10 dst
3) Exit Point : adalah posisi pembebasan tool setelah penyayatan
c. Contoh : G0 X-10 Y-10

9
Beberapa kode program CNC yang masuk dalam Informasi Geometris antara
lain :
X : Posisi absolut untuk sumbu X
Y : Posisi absolut untuk sumbu Y
Z : Posisi absolut untuk sumbu Z
A : Posisi memutar terhadap sumbu X (rotary around X)
B : Posisi memutar terhadap sumbu Y (rotary around Y)
C : Posisi memutar terhadap sumbu Z (rotary around Z)
U : Posisi relatif terhadap sumbu X
V : Posisi relatif terhadap sumbu Y
W : Posisi relatif terhadap sumbu Z
I : Jarak titik awal dan pusat radius gerakan melingkar di
sumbuX
J : Jarak titik awal dan pusat radius gerakan melingkar di
sumbuY
K : Jarak titik awal dan pusat radius gerakan melingkar di
sumbuZ
R : Data radius
P : Jumlah perulangan untuk sub program

10
Gambar 8. Technology Data
1) Address / Alamat
Address adalah bagian program CNC yang berupa  sebuah huruf dengan arti
yang tertentu
contoh :        N        F        S        T        M       G         
                   X        Y        Z        I          J        K
2) Word / Kata
Word adalah bagian program CNC yang terdiri dari sebuah huruf dan
beberapa angka (alamat dan sebuah bilangan)
contoh :        G01 F500 M30 dan lain – lain.
3) Block Program
Block Program adalah penggalan program CNC atau 1 baris program CNC
yang mempunyai maksud atau tujuan tertentu yaitu bagian program CNC yang terdiri
dari kumpulan word dan berisi semua informasi untuk melaksanakan sebuah
pengerjaan.
contoh :        N05 G01 X-50 F200
b. Informasi Tehnologi

11
Adalah bagian program CNC yang berisi antara lain tentang masukan –
masukan instruksi kepada mesin CNC selain posisi koordinaat sumbu mesin CNC,
misalnya instruksi untuk mengatur kecepatan pemakanan / feeding dan kecepatan
putaran spindle dalam satuan RPM misalnya F300 S800.
Beberapa kode program CNC yang masuk dalam Informasi Teknologi antara lain :
M : Miscellaneous function
F : Feeding
S : Spindle Speed dalam RPM
N : Nomor baris program atau line number
T : Pemilihan alat potong atau Tool
D : Cutter diameter/radius offset
H : Tool length offset

5. Penamaan Sistem Sumbu (Koordinat) Mesin Perkakas NC


Proses pemesinan bertujuan mengubah bentuk/geometrik benda kerja menjadi
geometri produk dengan cara pemotongan dan geometri produk dapat didefinisikan
dengan memakai sistem sumbu sumbu (koordinat) yang tertentu. Derajat kebebasan
gerakan pahat relatif terhadap benda kerja ditentukan oleh konstruksi mesin perkakas
CNC itu sendiri. Setiap gerakan komponen mesin yang mengakibatkan perubahan
posisi pahat sesuai dengan keinginan atau mampu dikontrol oleh unit pengontrol
mesindisebut dengan sumbu (axis).
Dengan demikian derajat kebebasan gerakan pahat ditentukan oleh jumlah
sumbu mesin perkakas CNC. Guna mempermudah pembuatan program maka sistem
sumbu yang digunakan untuk mendifinisikan geometri produk disamakan atau
disesuaikan dengan sistem sumbu mesin perkakas CNC yang digunakan untuk
membuatnya. Lebih jauh lagi, cara penamaan sumbu mesin CNC ini haruslah
distandarkan supaya mampu-tukar (interchangeability) dapat dijamin, yang berarti
suatu program CNC dapat diproses/dimengerti oleh berbagai jenis mesin dengan
berbagai jeins sistem kontrolnya tanpa ada suatu kesalaha pengertian arah gerakan.

12
Standar ISO 841 mendefinisikan sistem koordinat kartesian bagi gerakan
pahat tiga sumbu utama X, Y, Z dan (sumbu) putaran A, B, C. Arah gerakan translasi
positif mengikuti kaidah tangan kanan dan putaran positif mengikuti kaidah sekrup
ulir kanan. Apabila benda kerjanya yang bergerak maka diberi simbol aksen (X', Y',
Z', A', B' dan C') dan arah gerakan positif adalah berlawanan dengan arah gerakan
positif dari pahat. Penerapan simbol sumbu tersebut pada mesin perkakas CNC
mengikuti aturan tertentu, dimulai dengan sumbu Z, diikuti sumbu X dan akhirnya
sumbu Y sebagaimana penjelasan berikut.
1. Penentuan Sumbu Z
a. Sumbu Z direferensikan pada poros utama atau spindel mesin.
Spindel ini dapat memutar pahat (misalnya bagi Mesin Frais, Koter dan Gurdi)
atau memutar benda kerja (misalnya untuk Mesin Bubut dan Mesin Gerinda
silindris).
b. Apabila mesin mempunyai beberapa spindel, maka spindel yang direferensikan
sebagai sumbu Z adalah spindel yang tegak lurus meja mesin.
c. Jika spindel bisa dimiringkan (swivel, berputar pada sumbu yang lain), maka
dipilih kedudukannya sebagai sumbu Z pada posisi tertentu sehingga sejajar
dengan salah satu sumbu dasar mesin (sistem koordinat mesin) terutama jika
posisinya dapat tegak lurus meja.
d. Bila mesin tidak mempunyai spindel (contohnya Mesin Sekrap) maka sumbu Z
dipilih tegak tegak lurus meja.
e. Arah gerakan positif didefinisikan searah dengan gerakan yang memperbesar
jarak antara pahat dengan benda kerja (memperbesar volume ruang kerja).

13
Gambar 9. Penentuan Sumbu Mesin Bubut (Bubut)

Gambar 10. Penentuan Sumbu pada Vertical Lathe

2. Penentuan Sumbu X
a. Sumbu X ditetapkan sejajar dengan arah memanjang meja mesin dan dipilih
orientasinya horizontal.
b. Bagi mesin dengan pahat yang berputar, perlu dilihat terlebih dahulu orientasi
sumbu Z-nya, yaitu :
c. Untuk Z horizontal, maka arah gerakan positif adalah kekanan bila benda kerja
dipandang dari spindel mesin.

14
d. Untuk Z vertical, maka arah gerakan positif adalah ke kanan bila tiang (tiang kiri
untuk mesin dengan double column seperti gantry atau bridge type) dipandang
dari spindel mesin.
e. Bagi mesin dengan benda kerja berputar, maka sumbu X adalah sejajar dengan
gerak radial pahat dan arah positif menjauhi spindel. f. Untuk mesin tanpa spindel
(mesin sekrap) sumbu X ditetapkan sejajar dengan gerak potong dan arah positif
searah gerak potong.

Gambar 11. Penamaan Sumbu Mesin Frais vertical (Milling).

3. Penentuan Sumbu Y
Orientasi dan arah positif sumbu Y ditetapkan menurut kaidah tangan kanan
(setelah sumbu Z dan X ditentukan), menurut kaidah tangan kiri bila Y' ditentukan
berdasarkan orientasi Z' dan X'.
4. Penentuan Sumbu Putar dan Sumbu Tambahan
Arah positif sumbu putar A, B dan C ditentukan sesuai dengan kaidah sekrup
ulir kanan yaitu putaran positif membuat sekrup bergerak translasi searah dengan
gerakan sumbu positif translasinya X, Y dan Z. Bagi mesin sumbu yang mempunyai

15
sumbu tambahan yang sejajar dengan sistem sumbu utama (X, Y, Z sebagai prioritas
pertama yaitu yang paling dekat dengan spindel) maka sumbu tambahan tersebut
diberi nama sebagai berikut:
a. Sistem sumbu kedua : U, V, W (U', V', W')
b. Sistem sumbu ketiga : P, Q, R (P', Q', R')
c. Bagi setiap penambahan sumbu putar diberi nama D atau E.

Gambar 12. Penamaan Sumbu Mesin Frais Harisontal (Jig Borer).

Gambar-gambar berikut menunjukkan nama sumbu-sumbu mesin perkakas


NC yang secara resmi ditunjukkan pada standar ISO 841. Untuk setiap gambar mesin
tersebut diperlihatkan sistem koordinat kartesian yang sesuai bagi benda kerjanya
demi untuk mempermudah pembuatan program NC serta untuk meletakkan benda
kerja sehingga kedua sistem sumbu berimpit (sumbu benda kerja yang "dikhayalkan"
programmer berimpit dengan sumbu mesin CNC, X-X, Y-Y, Z-Z).
Dengan memperhatikan penamaan sumbu (Z, lalu X, kemudian Y)
sebagaimana yang dibahas di atas maka bagi beberapa mesin penamaan sumbunya
relatif mudah dipahami. Bagi jenis mesin yang lain dengan jumlah sumbu yang
banyak (melebihi jumlah sumbu pada sistem sumbu utama) maka penamaan

16
sumbunya mungkin agak sulit untuk dimengerti. Contoh penjelasan berikut
diharapkan dapat membantu pemahaman penamaan sumbu ini, misalnya :
a. Bagi Mesin Frais 5 sumbu , karena kepala mesin dapat dimiringkan (tilting head)
maka spindelnya sendiri tidak dinamakan sumbu Z melainkan W, sebab dalam hal
ini dipilih orientasinya yang selalu tegak tegak meja
b. Bagi mesin koter horizontal , spindel dinamakan sumbu Z dan gerakan tiang
tiangnya dinamakan sumbu W serta gerakan translasi pahat dalam arah horizontal
(mempunyai facing slide) disebut sumbu U (bukan sumbu sumbu X, karena
menurut difinisi sumbu X posisinya harus selalu tetap horizontal).

6. Prinsip Kerja dan Tata Nama Sumbu Koordinat


Prinsip Kerja dan Tata Nama Sumbu Koordinat – Mesin perkakas CNC ialah
mesin perkakas yang dalam pengoperasian proses penyayatan benda kerja oleh
pahat dibantu dengan kontrol numerik komputer atau CNC (Computer Numerical
Control). Untuk menggerakkan pahat pada mesin perkakas CNC disepakati
menggunakan sistem koordinat.
Sistem koordinat pada mesin bubut CNC adalah sistem koordinat kartesian
dengan dua sumbu yaitu sumbu X , dan sumbu Z. Sistem koordinat mesin
(MCS=Machine Coordinate System) tersebut bisa dipindah-pindah titik nolnya
untuk kepentingan pelaksanaan seting, pembuatan program CNC dan gerakan
pahat. Titik-titik nol yang ada pada mesin bubut CNC adalah titik nol Mesin (M),
dan titik nol benda kerja (W).
Sumbu X didefinisikan sebagi sumbu yang tegak lurus terhadap sumbu
spindel mesin bubut. Arah positif sumbu X adalah arah yang menjauhi
sumbu spindel. Sumbu Z adalah sumbu yang sejajar dengan sumbu spindel
dan arah positif adalah arah yang menjauhi kepala tetap mesin bubut.
Untuk kepentingan pembuatan program CNC digunakan sistem kordinat
benda kerja (Workpiece Coordinate System = WCS).
Pemrograman dapat dilakukan menggunakan sistem koordinat absolut dengan nama
sumbu (X,Z) atau sistem koordinat inkremental dengan nama sumbu (U,W), atau

17
campuran antara absolut dan inkremental (X/U, U/Z). Pada waktu membuat program
dengan sistem koordinat absolut harap diingat bahwa sumbu X adalah harga
diameter.

B. Komponen Sistem Koordinat Mesin CNC


1. Motor Utama
Motor utama adalah motor penggerak cekam untuk memutar benda kerja.
Motor ini adalah jenis motor arus searah/DC (Direct Current) dengan kecepatan
putaran yang variabel.
2. Eretan/support
Eretan adalah gerak persumbuan jalannya mesin. Untuk Mesin Bubut CNC
dibedakan menjadi dua bagian, yaitu sebagai berikut.
a) Eretan memanjang (sumbu Z)
b) melintang (Sumbu X)
3. Motor servo
Step motor berfungsi untuk menggerakkan eretan, yaitu gerakan sumbu X
dan gerakan sumbu Z. Tiap-tiap eretan memiliki motor servo sendiri-sendiri
4. Kepala lepas (Tail Stock)
Kepala lepas berfungsi sebagai tempat pemasangan senter putar pada saat
proses pembubutan benda kerja yang relatif panjang. Pada kepala lepas ini dapat
dipasang pencekam bor.
5. Rumah alat potong (revolver/toolturret)
Rumah alat potong berfungsi sebagai penjepit alat potong pada saat proses
pengerjaan benda kerja. Adapun alat yang dipergunakan disebut revolver atau
toolturet, revolver digerakkan oleh step motor, sehingga dapat digerakkan secara
manual maupun terpogram.
6. Cekam (Chuck)
Cekam pada Mesin Bubut berfungsi untuk menjepit benda kerja pada saat
proses penyayatan berlangsung. Kecepatan spindel Mesin Bubut ini diatur
menggunakan transmisi sabuk.

18
7. Meja mesin (Sliding bed)
Meja mesin atau sliding bed sangat mempengaruhi baik buruknya hasil
pekerjaan menggunakan mesin bubut ini, hal ini dikarenakan gerakan memanjang
eretan (gerakan sumbu Z) tertumpu pada kondisi sliding bed ini. Jika kondisi sliding
bed sudah aus atau cacat dapat dipastikan hasil pembubutan menggunakan mesin ini
tidak akan maksimal, bahkan benda kerja juga rusak. Hal ini juga berlaku pada mesin
bubut konvensional. Untuk kelancaran pada sliding bed kebersihannya harus dijaga
dari debu atau beram hasil pembubutan. Untuk itu, setiap selesai berkerja harus
dibersihkan dan diberi pelumas
8. Cover mesin
Cover mesin merupakan bagian pelindung mesin dari hal-hal yang dapat
memperbarui kerja mesin. Cover mesin biasanya dibuat dari bahan plat besi dengan
bermacam penguatan agar kokoh.
9. Pintu Mesin
Pintu mesin adalah bagian yang digunakan untuk melindungi operator dari
bahaya proses pemesinan, misalnya benda kerja yang lepas, beram, dan hasil proses
pemesinan lainnya. Selalu tutup pintu mesin ketika memulai proses pemesinan baik
manual, single block, ataupun otomatis.
10. Lampu
Lampu digunakan untuk menerangi bagian dalam mesin.
11. Panel kontrol
Panel kontrol merupakan merupakan bagian kontrol mesin CNC yang
berisikan tombol-tombol dan saklar serta dilengkapi dengan monitor.

19
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Mesin CNC adalah mesin yang bekerja dengan gerakan dasar sesuai dengan
arah koordinat kartesius yaitu di sumbu X,Y, dan Z. Lokasi sistem koordinat relatif
terhadap mesin bergantung pada tipe mesin. Arah sumbu mengikuti aturan tiga jari
tangan kanan (sesuai dengan DIN 66217).

20
Komponen utama dalam mesin CNC adalah: (1) Motor Utama; (2) Eretan/support;
(3) Kepala lepas (Tail Stock); (4) Cekam (Chuck); (5) Meja mesin (Sliding bed); (6)
Meja mesin (Sliding bed).
B. Saran
Dengan memperhatikan penamaan sumbu (Z, lalu X, kemudian Y)
sebagaimana yang dibahas di atas maka bagi beberapa mesin penamaan sumbunya
relatif mudah dipahami. Bagi jenis mesin yang lain dengan jumlah sumbu yang
banyak (melebihi jumlah sumbu pada sistem sumbu utama) maka penamaan
sumbunya mungkin agak sulit untuk dimengerti. Demikian makalah ini dapat
dipaparkan tentunya masih banyak kekurangan dalam proses pengerjaan makalah ini,
karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau refrensi yang
berhubungan dengan judul makalah yang dibuat.

DAFTAR RUJUKAN

http://cncsimulasi.blogspot.com/p/cnc-dasar.html
https://kursuscnc.com/sistem-koordinat-pada-mesin-cnc/#:~:text=Sist
panjiades.blogspot.com/2017/02/penentuan-sumbu-z-x-y-putar-pada.html
https://mas-alahrom.my.id/otomotif/bagian-bagian-mesin-cnc-dan-penjelasannya/
https://jasabubutcnc.com/prinsip-kerja-dan-tata-nama-sumbu-koordinat/

21
22

Anda mungkin juga menyukai