INDUSTRIAL METROLOGY
METROLOGI INDUSTRI
Oleh :
Adam Malik
by Adam Malik
INDUSTRIAL METROLOGY
Satuan sudut :
• Satu derajat (10) = 1/360 bagian dari lingkaran sempurna
• Satu menit (1’) = 1/60 derajat
• Satu detik (1’’) = 1/60 menit
Busur Bilah
skala utama tempat bilah bantu
bilah utama
skala nonius
(kiri & kanan)
060
03
30
60
kunci
piringan sisi kerja
piringan dasar
plat dasar
kunci bilah sisi kerja
Piringan dasar
Pelat dasar
Piringan indeks tempat
skala nonius sehingga
kecermatan hingga 2
menit
Bilah utama
INDUSTRIAL METROLOGY
by Adam Malik
Busur Bilah
by Adam Malik
INDUSTRIAL METROLOGY
Pemakaian busur bilah nonius
berimpit
(betul)
ada celah
(salah)
a b
by Adam Malik
INDUSTRIAL METROLOGY
bilah bantu
bilah bantu
busur bilah
universal
PROFIL PROYEKTOR
Pengukuran sudut objek ukur melalui
bayangan yang terbentuk melalui kaca
buram dari proyektor
Sudut dapat diukur dengan salah satu dari
dua cara berikut
Dengan memakai garis silang dan skala
piringan.
Dengan memakai gambar dari beberapa
sudut.
EXIT
by Adam Malik
INDUSTRIAL METROLOGY
Back
EXIT
by Adam Malik
INDUSTRIAL METROLOGY
CLINOMETER
pembacaan kaca
4 15 skala sudut lewat
okuler
(Kecermatan 1°)
posisi gelembung
tepat ditengah
pemutar halus
(Kecermatan 30°)
Satu set blok sudut terdiri dari 13 buah dgn blok sbb:
Satuan derajat: 1o, 3o, 9o, 27o dan 41o = 5 blok
Satuan menit : 1’, 3’, 9’, 27’ = 4 blok
Satuan detik : 3”, 6”, 18”, dan 30” = 4
blok
(0.05’, 0.1’, 0.3’ dan 0.5’)
------------------
Jika
Jumlah ketiga belas: blok tersebut disusun
13 bloksudut yang terbentuk
81o40’59’’ Namun demikian dari ketiga belas blok sudut ini dapat
dibuat hampir semua sudut yang diinginkan.
INDUSTRIAL METROLOGY
by Adam Malik
Contoh penyusunan Blok Sudut
by Adam Malik
INDUSTRIAL METROLOGY
Cara menentukan susunan blok sudut untuk membuat sudut yang
tertentu
• Misalkan harga sudut yang akan dibuat adalah : 57 o34’9”.
• Pertama-tama perhatikan harga detiknya, untuk harga 9” dapat
dicapai dengan menyusun blok sudut dari +3” dan +6”.
• Kedua, perhatikan harga menitnya, apabila harga menit lebih
besar dari 40’, maka harga tersebut harus dicari dari pengurangan
terhadap 1o (misalnya 47’= 60’ –13’= +60’-1’-3’-9’) dan harga 1o
ini harus ditambahkan pada angka derajatnya. Untuk contoh ini
maka 34o dapat dicapai dengan menyusun : +1’-3’+9’+27’.
• Terakhir, perhatikan harga derajatnya, tentukan lebih dahulu
apakah harus ditambahkan 1o akibat dari penyusutan menitnya,
kemudian dapat dicari susunan yang cocok. Dalam contoh ini 57 o
dapat disususn dari : +1o-3o-9o +27o+41o.
benda ukur
besar
Angle Dekkor
Pengukuran sudut secara tak langsung dgn bantuan rol dan bola
by Adam Malik
INDUSTRIAL METROLOGY
Pengukuran sudut secara tak langsung dgn bantuan rol dan bola
by Adam Malik
INDUSTRIAL METROLOGY
Pengukuran sudut secara tak langsung dgn bantuan rol dan bola
by Adam Malik
INDUSTRIAL METROLOGY
Pengukuran sudut secara tak langsung dgn bantuan rol dan bola
by Adam Malik
INDUSTRIAL METROLOGY
Pengukuran sudut secara tak langsung dgn bantuan rol dan bola
by Adam Malik
INDUSTRIAL METROLOGY
Ketegaklurusan (Squareness)
0.12 A
A
by Adam Malik
INDUSTRIAL METROLOGY
Standar Siku
Standar siku adalah selinder berdinding tebal dengan diameter 100
mm dan tinggi 100, 150, 200 mm yang diletakkan diatas meja rata.
Permuka-an selinder sangat halus dan permukaan penampangnya
sangat rata.
Tempelkan sensor jam ukur pada permukaan selinder dan set nol
Setelah itu selinder siku diganti dengan benda ukur dan lihat apakah
ada penyimpangan pada dial indikator/ jam ukur
Bila peyimpangan x mm, maka ketidaktegaklurusan sebesar x mm
untuk setinggi l mm
by Adam Malik
INDUSTRIAL METROLOGY
Prinsip Pendatar
Kalibrasi Pendatar
KEBULATAN
PENGUKURAN KEBULATAN
ALAT UKUR KEBULATAN
ARTI GRAFIK DAN PARAMETER
KEBULATAN
PENGUKURAN KESALAHAN BENTUK
DENGAN ALAT UKUR KEBULATAN
by Adam Malik
INDUSTRIAL METROLOGY KEBULATAN
Bentuk bulat atau penampang bulat banyak sekali ditemukan pada komponen mesin
atau peralatan teknik yang berputar, baik itu berupa poros, bantalan, rodagigi,
pulley, flywheel dsb., mulai dimensi kecil (komponen jam tangan) sampai dimensi
besar (flywheel turbin).
Kebulatan ideal sulit dibuat, makanya perlu ditolerir ketidakbulatannya dalam batas-
batas tertentu sesuai dengan fungsi/tujuan komponen tsb.
Ketidakbulatan terjadi sewaktu komponen tsb diproduksi dan penyebabnya antara lain
adalah :
1. Keausan dan ketidakberesan bantalan poros utama mesin bubut atau mesin
gerinda
2. Lenturan bendakerja akibat gaya pemotongan yang besar
3. Kesalahan posisi dua senter apabila bk dipegang dgn 2 senter
4. Tekanan alat pemegang bendakerja (Chuck)
5. Adanya getaran (Chatter)
6. Ketidakbulatan yang berasal dari ketidakbulatan cetakkan sewaktu komponen
dibuat secara forming.
Kebulatan memegang peranan penting dalam hal :
1. Membagi beban sama rata
2. Menentukan umur komponen
3. Memperlancar pelumasan
4. Menentukan ketelitian putaran (run-out)
5. Menentukan kondisi suaian
by Adam Malik
INDUSTRIAL METROLOGY
Profil Kebulatan
r1 r1
r2
r4
r2
a. Bulat sempurna
b. Terjadi ketidak bulatan sebesar r2-r1
c. Bentuk tidak beraturan
PENGUKURAN KEBULATAN
1. Alat ukur dengan dua sensor yang saling bertolak belakang, (180 o)
Sensor
Elips
Sensor
EXIT
by Adam Malik
INDUSTRIAL METROLOGY
PENGUKURAN KEBULATAN
2. Kaliber ring dengan jam ukur
Benda ukur Jam ukur
Kaliber ring
Benda ukur
12
120
0°
120°
(a) (c)
H
(b) (d)
H
1. Alat ukur dengan sensor berputar. 2. Alat ukur dengan meja berputar.
Komponen utama
Amplifier
• spindel
sensor
• sensor
• pengubah meja putar
• pencatat leveling
grafik polar
• Leveling
• centering sentering
spindel
bantalan motor
1,5 mm 3 mm 15 mm
Pembesaran, M = 500 x M = 1000 x M = 5000 x
Jarak lingkaran
konsentrisnya sama
Profil kebulatan
sempurna
Terdapat hubungan sudut posisi antara benda ukur dan profil kebulatan
by Adam Malik
INDUSTRIAL METROLOGY
ARTI GRAFIK DAN PARAMETER KEBULATAN
2 2
C C
1
1
E
270 90
240 120
210 150
180
by Adam Malik
INDUSTRIAL METROLOGY
ARTI GRAFIK DAN PARAMETER KEBULATAN
Empat jenis lingkaran referensi yang dapat digunakan dalam
menentukan harga parameter kebulatan.
Lingkaran luar minimum (Minimum Circumscribed Circle).
Minimum
Circumsribed Circle 180°
Ketidakbulatan
(out of roundness)
270° 90°
0°
180°
Maximum
Inscribed Circle
270° 90°
Ketidakbulatan
(out of roundness)
0°
180°
Ketidakbulatan, MRZ
(out of roundness)
Minimum Zone Circle
270° 90°
0°
180°
Mean Circle
(Least Square Circle)
270° 90°
ketidakbulatan
(out of roundness)
0°
MZC
bersatu dengan
pusat komponen
MZC tidak bersatu
dengan pusat komponen
Adanya goresan atau kotoran pada permukaan objek ukur akan menye-
babkan perubahan yang cukup besar bagi parameter kebulatannya, lihat
gambar 10.
a b
tonjolan max