BAB II
PENGUKURAN LINIER
Pada gambar diatas terbaca 39 skala utama = 20 skala nonius. Besarnya 1 skala nonius
= 1/20 x 39 skala utama = 1,95 skala utama. Maka : ketelitian dari jangka sorong tersebut
adalah = 2 – 1,95 = 0,05 mm
Atau, ketelitian jangka sorong itu adalah 1 bagian Skala utama itu, dibagi sebanyak
jumlah skala nonius = 1/20 = 0,05 mm
2.2.1.1.2 Macam-macam Vernier Caliper
• Mistar Ingsut Kedalaman
Berfungsi untuk mengukur kedalaman, pengukur lebar, dan posisi alur terhadap tepi
atau alur lainnya (dengan ujung berkait). (Rochim, 2006,p.277).
• Mistar Ingsut Pipa
Berfungsi untuk mengukur tebal dinding pipa dan tebal pelat yang melengkung.
(Rochim, 2006,p.275).
Berfungsi untuk mengukur alur di dalam silinder, diameter silinder minimum 30 mm.
(Rochim, 2006,p.274).
• Mistar Ingsut Posisi dan Lebar Alur
Berfungsi untuk mengukur lebar alur dan posisi alur terhadap tepi atau alur lain.
(Rochim, 2006,p.275).
• Mistar Ingsut Jarak Center
Berfungsi untuk mengukur jarak antara center lubang dan mengukur jarak dari center
ke tepi. (Rochim, 2006,p.274).
1 5
6 4 3
8
Yaitu skala pengukuran yang menunjukkan angka belakang koma dengan skala ukur
dengan satuan inchi
8. Penggerak Rahang
Digunakan untuk menggeser rahang geser dan skala geser sehingga menempel pada
benda kerja yang di ukur.
(Hastono, 2008,p.39)
2.2.1.2 Micrometer
Mikrometer adalah alat ukur linier yang memiliki ketelitian lebih baik dari pada jangka
sorong atau mistar ingsut. Mikrometer memiliki bentuk yang bermacam-macam sesuai
dengan benda ukurnya. Bagian yang sangat penting dari micrometer adalah ulir utama yang
terletak di dalam micrometer itu sendiri. Dengan adanya ulir utama poros ukur dapat
bergerak dari gerakan rotasi menuju translasi yang nantinya dapat menjauhi atau mendekati
bidang ukur dari benda ukur. Ulir utama dibuat sedemikian rupa sehingga dengan memutar
satu putaran ulir utama dapat menggerakan kisaran tertentu sesuai benda ukurnya.
Secara umum, tipe dari micrometer ada tiga macam yaitu micrometer luar (outside
micrometer), micrometer dalam (inside micrometer), dan micrometer kedalaman (depth
micrometer). Meskipun micrometer ini terbagi dalam tiga jenis yang masing-masing
mempunyai bermcam-macam bentuk, akan tetapi komponen penting dan prinsip baca
skalanya pada umumnya sama.
Fungsi dari mikrometer dalam silinder adalah untuk mengukur diameter dalam.
Kedua ujung mikrometer berfungsi sebagai sensor. (Rochim, 2006,p.288).
b. Mikrometer Dalam (Inside Micrometer)
Fungsi dari mikrometer dalam adalah mengukur diameter dalam. Kapasitas ukur
dapat diubah dengan mengganti batang ukur. Batang pemegang berfungsi untuk
mempermudah pengukuran diameter yang dalam letaknya. (Rochim, 2006,p.288).
Fungsi dari mikrometer dalam tiga kaki adalah mengukur diameter dalam dengan
cepat dan teliti karena sensor mikrometer secara mandiri akan memposisikan sumbu
mikrometer berimpit dengan sumbu lubang atau self alignment. (Rochim, 2006,p.288).
d. Mikrometer Dalam Jenis Rahang (Inside Micrometer Caliper)
6
1 4
3
5 2
1. Nilai ukur pada skala tetap dinyatakan dengan garis pada skala utama yang
berhimpitan dengan skala putar (pada skala nonius).
2. Nilai ukur pada skala nonius dinyatakan dengan garis angka skala nonius yang sejajar
garis normal skala utama.
3. Jumlahkan skala utama dengan skala nonius yang terbaca.
Skala Utama : 45,00 mm
Skala Nonius : 0,22 mm +
Terbaca : 45,22 mm
Tabel 2.1
Set blok ukur 112 buah dengan tebal 1 mm
Selang Jarak Antara Kebaikan Jumlah Blok
1.001 – 1.009 0.001 9
1.010 - 1.490 0.010 49
0.5 – 24.5 0.5 49
25 – 100 25 4
1.0005 - 1
Sumber : Rochim (2006,p.294)
Tabel 2.2
Set blok ukur 112 buah dengan tebal 2 mm
Selang Jarak Antara Kebaikan Jumlah Blok
2.001 – 2.009 0.001 9
2.010 - 2.490 0.010 49
0.5 – 24.5 0.5 49
25 – 100 25 4
2.0005 - 1
Sumber : Rochim (2006,p.294)
g. Bersihkan blok ukur dengan lap yang halus kemudian kembalikan pada tempatnya
2. Cara Ukur
a. Contoh ukuran yang diukur 58,975
b. Mulailah angka desimal tebelakang dalam hal ini adalah 0,005 ambil
blok ukur dengan ukuran 1,005
c. Sisa ukuran 58,975-1,005=57,970
d. Perhatikan dua desimal terakhir ambil ukuran 1,47 karena ukuran
1,97 tidak tersedia
e. Sisa ukuran adalah 56,5
f. Untuk itu dapat dipilih blok ukur ukuran 0,5 dan 50mm
g. Dengan demikian diperoleh susunan sebagai berikut
1,005+1,47+9,5+50=58,975
Internal Spring
Anvil
Handle
Lock Screw
1. Anvil
Bagian yang akan kontak langsung dengan benda kerja, sebagai sensor yang
menentukan diameter dari benda kerja yang diukur.
2. Internal Spring
Pegas yang berada didalam silinder pembungkus anvil, berfungsi sebagai pengatur
gerak dari anvil.
3. Handle
Sebagai pegangan yang menjadi penghubung anvil dan lock screw
4. Lock Screw
Sebagai pengunci agar hasil ukur dari anvil tidak mengalami perubahan.
c. Cara Penggunaan Telescopic Gauge
1. Pemakaian telescopic gauge harus sesuai dengan ukuran diameter lubang yang diukur.
2. Pada saat membuka pengikat/pengunci, maka tabung dan spindle ditahan oleh ibu
jari penunjuk
3. Pada waktu mulai melaksanakan pangukuran, pengunci dibuka perlahan-lahan
sehingga menyentuh benda ukur.
4. Pada saat mengeluarkan telescoping gauge benda ukur dimiringkan sedikit (5 derajat)
agar alat ukur tersebut mudah lepas, apabila alat ukur tersebut tidak dimiringkan
mengalami kerusakan pada bagian permukaan ukur spindle dan tabung.
5. Apabila saat kita membuka pengunci/pengikat tidak ditahan akan menimbulkan
bahaya yaitu spindle dan tabung akan terlempar dan dapat mengenai mata.
6. Pada waktu melakukan pengukuran, letakkan alat ukur di atas panel (kain halus).
7. Ukur hasil pengukuran telescopic menggunakan Vernier caliper
Contoh pengukuran benda kerja dengan ukuran standar 65.50 mm
1. Pilih telescopic dengan range ukuran 54-90 mm
2. Masukkan alat ke benda kerja
3. Kunci dengan locking screw, kemudia keluarkan alat
4. Ukur hasil pengukuran dengan vernier, menghasilkan nilai aktual 65.35 mm
• Suaian sesak (Interfereance fits), adalah suaian yang akan selalu menghasilkan
kerapatan atau kesesakan (Munadi, 1980,p.31).
juga:
• Suaian longgar: dengan pasangan daerah toleransi h dan daerah toleransi lubang
A sampai H,
• Suaian transisi: dengan pasangan daerah toleransi h untuk poros dan daerah
toleransi lubang J sampai H,
• Suaian sesak: dengan pasangan daerah toleransi h untuk poros dan daerah untuk
lubang P sampai Z.
Bagi dimensi luar poros atau lubang harganya dinyatakn dengan angka yang dituliskan
diatas garis ukuran jika dilihat dengan sepintas maka A kurang memberikan informasi
dibanding dengan B dan C. Sedangkan untuk D meskipun tidak secara langsung tetapi
simbol dan huruf angka mengandung informasi yang sangat bermanfaat yaitu sifat satuan
bila komponen bertemu dengan pasangannya cara pembuatan dan metode pengukuran.
Perincian toleransi adalah sebagai berikut :
A. Ukuran maksimum dituliskan diatas ukuran minimum meski memudahkan penyetelan
mesin perkakas yang mempunyai alat kontrol terhadap dimensi produk tetapi tidak praktis
dipandang dari segi perancangan yaitu dalam hal perhitungan toleransi dan penulisan
gambar teknik.
B. Dengan menuliskan ukuran dasar beserta harga - harga penyimpangannya
penyimpangan dituliskan di daerah atas penyimpangan bawah dengan jumlah angka
desimal yang sama (kecuali untuk penyimpangan nol).
C. Serupa dengan cara 2 tetapi apabila toleransi terletak simetrik terhadap ukuran dasar maka
harga penyimpangan haruslah dituliskan sekali saja dengan didahului tanda I.
D. Cara penulisan ukuran (ukuran nominal) yang menjadi ukuran dasar bagi toleransi
dimensi yang dinyatakan dengan kode atau simbol ajaran ISO.
Dalam menentukan toleransi ukuran untuk ukuran dasar ada 2 hal yang harus
ditetapkan:
1. Posisi daerah toleransi, terhadap garis nol ditetapkan sebagai suatu fungsi ukuran
dasar,penyimpangan ini dinyatakan dengan simbol satu huruf. Huruf kapital besar
digunakan untuk penyimpangan lubang sedangkan huruf biasa digunakan untuk
penyimpangan poros.
2. Toleransi besarnya ditetapkan sebagai suatu fungsi ukuran dasar simbol yang dipakai
untuk menyatakan besarnya toleransi adalah suatu angka yang sering disebut dengan
angka kualitas. Contoh: 45 g 7 artinya suatu poros dengan ukuran dasar 45 mm posisi
daerah toleransinya (penyimpangan terhadap ukuran dasar mengikuti aturan kode huruf
dan besar toleransinya menuruti aturan kode angka 7).
3
𝑖𝑖 = 0,45 √𝐷𝐷 + 0,001 𝐷𝐷.........................................................................................(2-1)
Dimana :
i : satuan toleransi (µm)
D : diameter nominal (mm) ,p. harganya ditentukan berdasarkan harga rata-rata geometrik
dari dua harga batas pada tingkatan diameter nominal
Tabel 2.3
Tingkatan nominal s.d. 500 mm
Tingkatan utama (mm) Tingkatan perantara (mm)
di atas s.d. di atas s.d.
3 3
6
6
10
10 14
10 18
14 18
18 24
18 30
24 30
30 40
30 50
60 50
50 65
50 80
65 80
80 100
80 120
100 120
120 140
120 180 140 160
160 180
180 200
180 250 200 225
225 250
250 280
250 315
280 315
315 355
315 400
255 400
400 450
400 500
450 500
Sumber : Rochim, (2003,p.72)
Harga D merupakan rata rata geometrik dari diameter minimum Dmin dan Dmax pada
setiap tingkatan diameter yaitu :
2
D= √𝐷𝐷𝐷𝐷𝐷𝐷𝐷𝐷 𝑥𝑥 𝐷𝐷 𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚................................................................................................(2-2)
Keterangan :
D : rata-rata geometrik (mm)
Dmin : Diameter Minimum di satu tingkatan (mm)
Dmax : Diameter Maksimum di satu tingkatan (mm)
Selanjutnya berdasarkan satuan toleransi i besarnya toleransi standart dapat dihitung
sesuai dengan kualitasnya mulai dari 5 sampai dengan 16 dengan tabel 2.4
Tabel 2.4
Harga toleransi standar 5 sd 16
Harga
IT 5 7i
IT 6 10i
IT 7 16i
IT 8 25i
IT 9 40i
IT 10 64i
IT11 100i
IT12 160i
IT13 250i
IT 14 400i
IT15 640i
IT 16 1000i
Sumber : Munadi (1980,p.36)
Tabel 2.5
Harga toleransi standar untuk 0 dan 1
Harga kualitas toleransi dalam mikrometer dan D dalam milimeter
IT 01 =0.3 + 0.008D
IT 0 =0.5 + 0.12D
IT 1 =0.8 + 0.020D
Sumber : Munadi (1980,p.36)
11. Masukkan holtest secara perlahan-lahan kedalam benda kerja yang diukur, usahakan
dalam menggeser skala dengan memutar ratchetstop untuk menghindari penekanan
yang berlebihan dalam pengukuran.
12. Putarlah ratchetstop sampai berbunyi selama tiga kali.
13. Baca skala utama kemudian tambahkan dengan skala nonius.
14. Catat nilai yang sudah terbaca.
15. Setelah selesai pengukuran kembalikan holtest kedalam tempat semula dengan rapi.