Anda di halaman 1dari 52

PAPER

PUMP, COMPRESSOR, CONVEYOR

Disusun Oleh:
1. Helfi Julia (5213421012)
2. Mutiara Sandina Astri (5213421020)
3. Nandita Rismadiana (5213421030)
4. Rossy Cecylia Sihaloho (5213421042)
5. Iva Maulida (5213421046)
6. Amelia Putri Widiastuti (5213421048)
7. Laili Nailil Muna (5213421057)
8. Marshella Devianasari (5213421060)
9. Muhammad Jiddan (5213421086)
10. Daffa Nur Muhammad (5213421102)

JURUSAN TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
I. PROSES CARA KERJA
A. Proses cara kerja pump
Pompa merupakan alat yang digunakan untuk memindahkan fluida dari tempat
satu ketempat lainnya dengan mengkonversikan energi mekanik menjadi energi
kinetik. Energi mekanik yang diberikan oleh alat berfungsi untuk peningkatan
kecepatan, tekanan atau ketinggian . Secara umum pompa digerakkan oleh motor,
mesin atau sejenisnya. Banyak faktor yang membuat jenis pompa, ukuran dan bahan
pembuatannya berbeda, antara lain jenis dan banyak bahan cair serta jarak dan
tekanan pengangkutan. Pompa digunakan untuk memindahkan atau menaikkan fluida.
Menurut prinsip kerja pompa dibagi menjadi dua macam yaitu Positive Displacement
Pump dan Dynamic Pump.
1. Positive Displacement Pump
Positive Displacement Pump adalah pompa yang menghasilkan kapasitas
intermiten, karena fluida ditekan dengan volume tertentu di antara elemen-elemen
pompa. Ketika fluida masuk, itu segera diarahkan ke sisi outlet untuk menghindarinya
kebocoran dari sisi buang ke sisi masuk. Kapasitas pompa ini kurang lebih berbanding
lurus dengan jumlah putaran atau jumlah gerakan bolak-balik setiap poros penggerak.
Pompa jenis ini menghasilkan head besar atau tinggi dengan kapasitas rendah.
a. Reciprocating Pump (pompa torak)
Prinsip kerja dari pompa ini adalah tekanan dihasilkan dari gerak bolak-balik
translasi dan elemen-elemennya dengan menggunakan crankshaft atau lainnya.
Pompa jenis ini dilengkapi dengan katup masuk dan katup keluar. Katup-katup itu
bekerja secara otomatis dan derajat pembukaannya tergantung pada fluida yang
dihasilkan. Tekanan yang dihasilkan lebih dari 10 atm. Kecepatan putar rendah 250-
500 rpm.
b. Rotary Pump
Prinsip kerja rotary pump adalah fluida yang masuk ditekan oleh elemen-elemen
yang dipindahkan ke sisi buang, lalu menekan ke pipa tekan. Sebab tidak memiliki
katup, maka pompa ini dapat bekerja secara terbalik, sebagai pompa atau sebagai
motor. Pompa ini bekerja dengan kecepatan tinggi hingga 5000 rpm atau lebih.
Karena keunggulan ini, pompa ini banyak digunakan untuk pelumasan pompa dan
transmisi tenaga hidrolik.
● Gear Pump (Pompa Roda Gigi)
Prinsip kerja pompa ini adalah perputaran dua roda gigi berpasangan yang
terdapat dalam rumah pompa akan menyedot dan menekan fluida dipompa. Fluida
pengisi di antara gigi ditekan ke arah sisi keluar, akibatnya ketika ruang antara sisi
tersebut pompa dapat beroperasi. Pengaplikasian pompa ini dalam sistem
pelumasan karena head pompa ini menghasilkan head tinggi dan debit rendah.
● Pompa Piston
Prinsip pengoperasian pompa ini dilakukan dengan berputarnya selubung
putar yang menyebabkan piston bergerak sesuai dengan posisi ujung piston di atas
piring dakian. Fluida tersedot ke dalam silinder dan ditekan masuk ke saluran
buang karena gerakan ke naik turun pada piston. Fungsi pompa ini adalah sebagai
pemenuhan kebutuhan head tinggi dan kapasitas rendah.

2. Dynamic Pump
Dynamic Pump adalah pompa yang area kerjanya tidak berubah selama pompa
bekerja. Mengubah kenaikan tekanan tidak memerlukan perubahan volume aliran
fluida. Pompa ini memiliki elemen utama rotor dengan suatu impeler dengan
kecepatan tinggi.
a. Pompa Aksial
Prinsip kerja pompa aksial adalah berputarnya impeller untuk menyedot fluida
dipompa dan ditekan ke arah sumbu sisi tekanan dalam arah aksial. Biasanya
digunakan pada sistem pengairan.
b. Pompa Sentrifugal
Pengoperasian pompa sentrifugal adalah sebagai berikut: cairan memasuki
impeller dalam arah aksial melalui mata impeller dan bergerak dalam arah radial
diantara sudu sudu impeller hingga cairan tersebut keluar dari pusat impeller, zat
cair keluar melalui saluran antara sudu-sudu dan meninggalkan impeller dengan
kecepatan tinggi. Kemudian mengalir melalui saluran yang penampangnya
menjadi semakin besar, sehingga terjadi perubahan head kecepatan. Zat cair yang
keluar dari flens pompa head menjadi besar.
Pompa sentrifugal adalah salah satu jenis pompa non positive displacement
pump dengan prinsip kerja sebagai berikut:
1. Energi mekanik dari unit penggerak dikonversikan menjadi energi cairan
akibat adanya gaya sentrifugal yang ditimbulkan oleh impeler yang berputar.
2. Energi kecepatan cairan kemudian diubah menjadi energi potensial didalam
volute dan melalui diffuser dengan cara memperlambat laju cairan.
3. Energi tekanan cairan yang keluar dari pompa sentrifugal merupakan
tekanan cairan di bagian sisi tekan discharge.
Dengan demikian pompa sentrifugal memiliki prinsip kerja
mengkonversikan energi mekanik menjadi kecepatan fluida selanjutnya energi
kecepatan fluida diubah menjadi energi tekanan keluar dari pompa.

B. Proses cara kerja kompresor


Kompresor adalah suatu mesin atau alat mekanis yang bekerja untuk menaikkan
tekanan suatu gas atau fluida udara. Kompresor biasanya menggunakan motor listrik,
mesin diesel, atau mesin bensin sebagai tenaga penggerak. Udara bertekanan dari
kompresor paling umum diterapkan atau digunakan untuk pengecatan dengan teknik
semprot/airbrush, mengisi angin pada ban, pembersihan, pneumatik, sirkulasi udara
(air milling) dan sebagainya. Prinsip kerja kompresor udara adalah saat piston dari
titik mati atas ke titik mati bawah udara di luar dihisap oleh piston tekanan rendah
melalui filter udara dan masuk ke dalam silinder melalui katup isap tekanan rendah
kemudian didinginkan di dalam intercooler. Kemudian udara dihisap masuk ke dalam
silinder tekanan tinggi melalui katup isap tekanan tinggi. Setelah dikompresikan udara
keluar ke tabung udara melalui katup tekanan tinggi. Proses ini terjadi berulang-ulang
dan udara yang dihasilkan ditampung dalam bejana udara yang selanjutnya udara
bertekanan ini dapat digunakan.
C. Proses cara kerja Conveyor
Conveyor system bisa dikatakan sebagai bagian dari peralatan mekanis yang
mengangkut material dari satu tempat ke tempat lain. Sistem ini berguna ketika ada
barang yang perlu diangkat dan dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain.
Keberadaannya membuat proses lebih mudah, lebih cepat dan lebih nyaman.
macam macam prinsip kerja conveyor :
1. Prinsip kerja belt conveyor ini adalah menyimpan material yang diangkut ke atas
sebuah ban yang berjalan. belt ini bisa berputar sebagai akibat dari berputarnya
sebuah pulley, pulley conveyor yang diberi penggerak disebut dengan head pulley,
sedangkan pulley yang sebagai titik balik dari sebuah belt dan tidak diberi penggerak
disebut tail pulley. untuk bahan ada beberapa macam diantaranya rubber textile dan
plastik. sedangkan yang berfungsi sebagai penggeraknya ada yang menggunakan
motor listrik dan gearbox dan ada juga yang menggunakan mesin diesel dan gearbox.
2. prinsip kerja screw Conveyor yaitu memindahkan material yang tidak menggunakan
ban yang berjalan akan tetapi menggunakan perputaran screw. bentuknya tidak seperti
pada conveyor yakni datar atau rata akan tetapi berbentuk bulat dan panjang atau
tubular menyerupai pipa dan di dalam terdapat screw. pada dua ujungnya terdapat
bearing sebagai bantalan AS dan salah satu ujung as dihubungkan dengan penggerak.
dan penggeraknya digunakan biasanya menggunakan motor gearbox. screw conveyor
ini digunakan untuk memindahkan Partikel kecil- kecil. pada screw conveyor ini tidak
menggunakan belt berjalan untuk memindahkan muatan di atasnya.
3. Gravity roller conveyor prinsip kerja dari Gravity roller conveyor ini hampir sama
dengan conveyor lainnya akan tetapi alat ini hanya terdiri dari beberapa susunan
Roller yang disusun secara mendatar dengan jarak tertentu di masing-masing roller ini
dapat berputar pada porosnya sehingga ada material yang didorong di atasnya roller
ini akan menggelinding atau berputar. Dan untuk memindahkan barang di atasnya
harus dimiringkan atau posisinya tidak miring maka untuk memindahkan material di
atasnya harus didorong atau ditarik.
4. bucket conveyor ini prinsipnya merupakan sebuah macam macam conveyor jenis belt
conveyor (ban berjalan )hanya saja pada bagian beltnya diganti dengan menggunakan
bucket.
II. JENIS-JENIS ALAT
2.1.1. Jenis-jenis Pump
1. Pompa Sentrifugal
Sebuah pompa sentrifugal tersusun atas sebuah impeler dan saluran inlet di tengah-
tengahnya. Dengan desain ini maka pada saat impeler berputar, fluida mengalir menuju
casing di sekitar impeler sebagai akibat dari gaya sentrifugal. Casing ini berfungsi untuk
menurunkan kecepatan aliran fluida sementara kecepatan putar impeler tetap tinggi.
Kecepatan fluida dikonversikan menjadi tekanan oleh casing sehingga fluida dapat menuju
titik outletnya. Beberapa keuntungan dari penggunaan pompa sentrifugal yakni aliran yang
halus (smooth) di dalam pompa dan tekanan yang seragam pada discharge pompa, biaya
rendah, serta dapat bekerja pada kecepatan yang tinggi sehingga pada aplikasi selanjutnya
dapat dikoneksikan langsung dengan turbin uap dan motor elektrik. Penggunaan pompa
sentrifugal di dunia mencapai angka 80% karena penggunaannya yang cocok untuk
mengatasi jumlah fluida yang besar daripada pompa positive-displacement.

2. Pompa Aksial

Pompa aksial juga disebut dengan pompa propeler. Pompa ini menghasilkan sebagian besar
tekanan dari propeler dan gaya lifting dari sudu terhadap fluida. Pompa ini banyak digunakan
di sistem drainase dan irigasi. Pompa aksial vertikal single-stage lebih umum digunakan,
akan tetapi kadang pompa aksial two-stage (dua stage) lebih ekonomis penerapannya. Pompa
aksial horisontal digunakan untuk debit aliran fluida yang besar dengan tekanan yang kecil
dan biasanya melibatkan efek sifon dalam alirannya.

3. Special-Effect Pump

Pompa jenis ini digunakan pada industri dengan kondisi tertentu. Yang termasuk ke dalam
pompa jenis ini yaitu jet (eductor), gas lift, hydraulic ram, dan electromagnetic. Pompa jet-
eductor (injector) adalah sebuah alat yang menggunakan efek venturi dari nozzle konvergen-
divergen untuk mengkonversi energi tekanan dari fluida bergerak menjadi energi gerak
sehingga menciptakan area bertekanan rendah, dan dapat menghisap fluida di sisi suction.

Gas Lift Pump adalah sebuah cara untuk mengangkat fluida di dalam sebuah kolom dengan
jalan menginjeksikan suatu gas tertentu yang menyebabkan turunnya berat hidrostatik dari
fluida tersebut sehingga reservoir dapat mengangkatnya ke permukaan.
Pompa hydraulic ram adalah pompa air siklik dengan menggunakan tenaga hidro
(hydropower).

Dan pompa elektromagnetik adalah pompa yang menggerakkan fluida logam dengan jalan
menggunakan gaya elektromagnetik.

Prinsip Pompa Elektromagnetik

4. Pompa Positive Displacement

Macam-macam pompa positive displacement adalah pompa reciprocating dan rotary. Pompa
positive displacement bekerja dengan cara memberikan gaya tertentu pada volume fluida
tetap dari sisi inlet menuju titik outlet pompa. Kelebihan dari penggunaan pompa jenis ini
adalah dapat menghasilkan power density (gaya per satuan berat) yang lebih besar. Dan juga
memberikan perpindahan fluida yang tetap/stabil di setiap putarannya.

1. Pompa Reciprocating

Pada pompa jenis ini, sejumlah volume fluida masuk ke dalam silinder melalui valve inlet
pada saat langkah masuk dan selanjutnya dipompa keluar dibawah tekanan positif melalui
valve outlet pada langkah maju. Fluida yang keluar dari pompa reciprocating, berdenyut dan
hanya bisa berubah apabila kecepatan pompanya berubah. Ini karena volume sisi inlet yang
konstan. Pompa jenis ini banyak digunakan untuk memompa endapan dan lumpur.
Metering Pump termasuk ke dalam jenis pompa reciprocating, adalah pompa yang digunakan
untuk memompa fluida dengan debit yang dapat diubah-ubah sesuai kebutuhan. Pompa ini
biasanya digunakan untuk memompa bahan aditif yang dimasukkan ke dalam suatu aliran
fluida tertentu.

2. Rotary Pump

Adalah pompa yang menggerakkan fluida dengan menggunakan prinsip rotasi. Vakum
terbentuk oleh rotasi dari pompa dan selanjutnya menghisap fluida masuk. Keuntungan dari
tipe ini adalah efisiensi yang tinggi karena secara natural ia mengeluarkan udara dari pipa
alirannya, dan mengurangi kebutuhan pengguna untuk mengeluarkan udara tersebut secara
manual.

Bukan berarti pompa jenis ini tanpa kelemahan, karena sifat alaminya maka clearence antara
sudu putar dan sudu pengikutnya harus sekecil mungkin, dan mengharuskan pompa berputar
pada kecepatan yang rendah dan stabil. Apabila pompa bekerja pada kecepatan yang terlalu
tinggi, maka fluida kerjanya justru dapat menyebabkan erosi pada sudu-sudu pompa.
Pompa rotari dapat diklasifikasikan kembali menjadi beberapa tipe yaitu:

● Gear pumps – sebuah pompa rotari yang simpel dimana fluida ditekan dengan
menggunakan dua roda gigi.

Prinsip Gear Pump

● Screw pumps – pompa ini menggunakan dua ulir yang bertemu dan berputar
untuk menghasilkan aliran fluida sesuai dengan yang diinginkan.

Rotary Vane Pump – memiliki prinsip yang sama dengan kompresor scroll, yang
menggunakan rotor silindrik yang berputar secara harmonis menghasilkan tekanan
fluida tertentu.
2.1.2. Jenis-jenis Compressor

Secara umum kompresor dibedakan menjadi dua jenis, yaitu kompresor dinamis dan
kompresor perpindahan positif.

1. Kompresor perpindahan positif

Kompresor perpindahan positif dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu kompresor piston


(reciprocating compressor) dan kompresor putar (rotary).

• Kompresor piston/torak (Reciprocating)

1) Kompresor piston kerja tunggal

Kopresor piston kerja tunggal adalah kompresor yang memanfaatkan perpindahan piston,
kompresor jenis ini menggunakan piston yang didorong oleh poros engkol (crankshaft) untuk
memampatkan udara/ gas. Udara akan masuk ke silinder kompresi ketika piston bergerak
pada posisi awal dan udara akan keluar saat piston/torak bergerak pada posisi akhir/depan.
2) Kompresor piston kerja ganda

Kompresor piston kerja ganda beroperasi sama persis dengan kerja tunggal, hanya saja yang
menjadi perbedaan adalah pada kompresor kerja ganda, silinder kompresi memiliki port inlet
dan outlet pada kedua sisinya. Sehingga meningkatkan kinerja kompresor dan menghasilkan
udara bertekanan yang lebih tinggi dari pada kerja tunggal.
3) Kompresor diafragma

Kompresor diafragma adalah jenis klasik dari kompresor piston, dan mempunyai kesamaan
dengan kompresor piston, hanya yang membedakan adalah, jika pada kompresor piston
menggunakan piston untuk memampatkan udara, pada kompresor diafragma menggunakan
membran fleksible atau difragma.

• Kompresor putar (Rotary)

1) Kompresor screw (Rotary screw compressor)

Kompresor screw merupakan jenis kompresor dengan mekanisme putar perpindahan positif,
yang umumnya digunakan untuk mengganti kompresor piston, bila diperlukan udara
bertekanan tinggi dengan volume yang lebih besar.

2) Lobe

3) Vane
4) Liquid Ring

5) Scroll

2. Kompresor dinamis

Kompresor dinamis dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu kompresor sentrifugal dan kompresor
aksial.

• Kompresor Sentrifugal

Kompresor sentrifugal merupakan kompresor yang memanfaatkan gaya sentrifugal yang


dihasilkan oleh impeller untuk mempercepat aliran fluida udara (gaya kinetik), yang
kemudian diubah menjadi peningkatan potensi tekanan (menjadi gaya tekan) dengan
memperlambat aliran melalui diffuser.

• Kompresor Aksial

Kompresor aksial adalah kompresor yang berputar dinamis yang menggunakan serangkaian
kipas airfoil untuk semakin menekan aliran fluida. Aliran udara yang masuk akan mengalir
keluar dengan cepat tanpa perlu dilemparkan ke samping seperti yang dilakukan kompresor
sentrifugal. Kompresor aksial secara luas digunakan dalam turbin gas/udara seperti mesin jet,
mesin kapal kecepatan tinggi, dan pembangkit listrik skala kecil.
2.1.3. Jenis-jenis Conveyor
1. Belt Conveyor

Sesuai dengan namanya, Belt Coveyor merupakan jenis alat angkut barang yang memiliki
sabuk atau belt. Sabuk ini juga terbuat dari berbagai jenis bahan menyesuaikan dengan
barang apa yang akan diangkut. Belt conveyor mampu mengangkut benda dalam jumlah
banyak sehingga lebih efisien untuk digunakan.

Conveyor ini disediakan dalam bentuk horizontal dan diagonal. Pada bentuk diagonal barang
yang diangkut akan berjalan mendatar sedangkan pada bentuk horizontal barang akan
berjalan mendatar sehingga digunakan untuk pengangkutan ke bidang yang lebih rendah.
2. Roller Conveyor

Conveyor jenis ini memiliki komponen roll yang digunakan untuk memindahkan barang yang
diangkut. Barang yang dapat diangkut oleh roller conveyor berbentuk padat dan
menyesuaikan dengan sistem roller. Sistem kerja conveyor ini pada umumnya dilakukan
dengan dua cara. Ada yang menggunakan motor penggerak yaitu memutar poros pada motor
yang telah terpasang dengan drive roller untuk memindahkan barang. Selain itu, ada juga
pada drive roller yang dipasang sistem transmisi dan akan berputar ketika memindahkan
barang. Transmisi ini berputar dari roll satu ke roll yang lain.

3. Overhead Conveyor

Overhead Conveyor dipasang di bagian langit-langit ruangan. Conveyor jenis ini membawa
barang yang akan dipindahkan dengan metode digantung. Barang yang dibawa biasanya
merupakan barang yang di cat atau yang sedang dikeringkan.
4. Bucket Conveyor

Bucket conveyor adalah jenis conveyor memindahkan material ke suatu tempat yang berada
di bidang lebih rendah dan curam. Sesuai dengan namanya, bucket conveyor terdiri dari
timba-timba atau bucket yang dibawa oleh rantai yang bergerak.Terdapat beberapa jenis
bucket yang memiliki bentuk sesuai dengan penggunaannya masing-masing. Conveyor ini
bisa memindahkan bahan dalam bentuk bubuk maupun biji-bijian.

5. Screw Conveyor

Secrew conveyor memiliki bentuk menyerupai sekrup terbuat dari pisau yang memutar dan
mengelilingi suatu sumbu. Pisau-pisau yang berbentuk memutar tersebut biasa disebut flight.

Conveyor jenis ini cocok digunakan untuk memindahkan barang dalam bentuk padat
berstruktur bubuk seperti biji-bijian. Pemindahan bahan ini juga bisa digunakan untuk
mencampur dan mengaduk.
6. Slat atau Apron Conveyor

Slat conveyor biasanya digunakan untuk memindahkan benda material berkapasitas besar.
Bilah pada alat ini bisa terbuat dari kayu, baja, atau bahan yang menyesuaikan dengan barang
yang diangkat.

7. Spiral Conveyor

Spiral conveyor merupakan alat untuk memindahkan barang dari lantai atas ke lantai bawah
dengan hanya menggunakan alat gravitasi. Penggunaan alat ini lebih efektif daripada lift
dikarenakan tidak menggunakan listrik. Area kerja spiral conveyor sempit sehingga
sederhana dan praktis. Kapasitas benda yang bisa dipindahkan juga besar serta dengan waktu
yang singkat.
III. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN

3.1 Pump

a. Pompa Sentrifugal
· Keunggulan Pompa Sentrifugal
Pada beberapa kasus pemanfaatan pompa sentrifugal, pompa ini
memberikan efisiensi yang lebih baik dibandingkan pompa jenis
displacement. Keunggulan lain pompa jenis ini :
~ Prinsip kerja sederhana.
~ Konstruksi kuat.
~ Tersedia berbagai jenis pilihan kapasitas output debit air.
~ Poros motor penggerak dapat langsung disambungkan ke pompa.
~ Tidak banyak bagian-bagian yang bergerak (tidak ada katup dan
sebagainya), sehingga pemeliharaannya mudah.
~ Lebih sedikit memerlukan tempat.
~ Jumlah putaran tinggi, sehingga memberi kemungkinan untuk
pergerakan langsung oleh sebuah elektromotor atau turbin.
~ Bila konstruksinya disesuaikan, memberi kemungkinan untuk
mengerjakan zat cair yang mengandung kotoran.
~ Aliran zat cair tidak terputus-putus.
· Kelemahan Pompa Sentrifugal
Disamping memiliki keunggulan, pompa sentrifugal ini juga tidak
luput dari kelemahan. Adapun kelemahan dari pompa sentrifugal adalah :
~ Dalam keadaan normal pompa sentrifugal tidak dapat menghisap
sendiri (tidak dapat memompakan udara).
~ Kurang cocok untuk mengerjakan zat cair kental, terutama pada
aliran volume yang kecil.

b. Pompa Aksial
· Kelebihan pompa aksial adalah sebagai berikut :
~ Memiliki konstruksi yang sederhana'
~ Perawatan pompa aksial mudah dilakukan
~ Memiliki kecepatan spesifik yang tinggi
· Kekurangan Pompa Aksial
Kekurangan pompa aksial adalah tidak dapat digunakan untuk
kebutuhan tekanan yang tinggi
c. Pompa Special effect
· Kelebihan
~ Pompa ini bertekanan tinggi
~ Tutup pompa dapat melindungi komponen yang berputar.
~ Saat beropreasi tdak menimbulkan pencemaran dalam air.
~ Dapat digunakan dalam perairan yang dangkal.
~ Daya dorong pompa cukup tinggi dan tidak menimbulkan suara
yang bising.

· Kekurangan

~ Efisiensi menurun apabila putaran baling- baling melambat.


~ Biaya pembelian dan perawatan mahal

d. Popmpa Reciprocating
· Keuntungan Pompa reciprocating
~ Dapat memperoleh tekanan debit yang sangat tinggi, dan aliran
dan tekanan independen, kinerja inhalasi yang baik, efisiensi
tinggi, yang pompa reciprocating uap hingga 80% ~ 95%;
~ Pada prinsipnya, setiap medium dapat diangkut, yang hampir
tidak terpengaruh oleh sifat fisik atau kimia medium;
~ Kinerja pompa tidak berubah dengan tekanan dan viskositas
media pembawa.
~ Pompa lain tidak memiliki kelebihan pompa reciprocating di atas,
tetapi strukturnya relatif sederhana, mudah digunakan, tetapi
juga ukurannya kecil, ringan, aliran seragam, dan dapat
diserialisasikan dalam keuntungan produksi massal.
· Kekurangan pompa Reciprocating
~ Alirannya tidak terlalu stabil.
~ Laju aliran yang sama lebih besar dari pompa sentrifugal,
~ Mekanismenya kompleks, jumlah dana tidak mudah diperbaiki.
e. Rotary Pump
· Kelebihan pompa rotari adalah:
~ Ukuran keseluruhan lebih kecil sehingga lebih ringan.
~ Aliran zat cair yang dihasilkan uniform.
~ Dapat bekerja dengan putaran tinggi sehingga dapat dihubungkan
dengan tenaga penggeraknya.
~ Tekanan yang dihasilkan dapat cukup tinggi.
~ Dapat bekerja pada pengisapan kering.
~ Dapat bekerja dengan berbagai posisi.

· Kekurangan pompa rotari adalah:


- Bekerja tidak maksimal apabila digunakan untuk cairan yang
bercampur zat padat.
3.2 Compressor

a. Kompresor piston/torak (Reciprocating)


· Kelebihan kompresor resiprocating yaitu
- Mempunyai daerah operasidengan tekanan yang paling tinggi
· Kekurangan kompresor resiprocating antara lain
~ fisiknya cenderung besar
~ .suaranya berisik'.
~ kebutuhan perawatannya tinggi
~ sering Timbul masalah getaran!vibrasi

b. Kompresor putar
· Keuntungan kompresor rotari.

- Karena setiap putaran menghasilkan langkah – langkah hisap


dan tekan secara bersamaan, maka momen putar lebih merata
akibatnya getaran/kejutan lebih kecil.
- Ukuran dimensinya dapat dibuat lebih kecil & menghemat
tempat.

· Kerugian kompresor rotari :


- Sampai saat ini hanya dipakai untuk sistem AC yang kecil saja
sebab pada volume yang besar, rumah dan rotornya harus besar
pula dan kipas pada rotor tidak cukup kuat menahan gesekan.

c. Kompresor Sentrifugal
· Keuntungan kompresor sentrifugal :
~ Dapat digunakan dalam durasi yang cukup lama dibandingkan
dengan jenis kompresor yang lain
~ Dapat mempertahankan level getaran pada level yang lebih
rendah
~ Dapat menghasilkan tekanan yang lebih tinggi dibanding
kompresor torak
~ Kapasitas yang lebih banyak dibanding kompresor helical screw
~ Lebih dingin dibanding kompresor reciproceting
· Kerugian kompresor sentrifugal :
~ Kontruksi yang relative rumit
~ Instalasi yang harus dilakukan dengan teliti karena kontruksi
yang rumit
~ Sangat peka terhadap sifat udara
~ Harga yang mahal
~ Berpulang untuk terjadi tekanan balik jika terdiri banyak stage
~ Banyak peluang terjadinya kebocoran

d. Kompresor Aksial
· Kelebihan jenis kompresor aksial adalah sebagai berikut :
~ Menghasilkan debit yang besar
~ Bentuknya sangat cocok untuk keperluan mesin jenis turbojet
· Kekurangannya adalah tekanan yang dihasilkan relatif rendah.
3.3 Conveyor

a. Belt Conveyor
Kelebihan
1. Mampu membawa beban berkapasitas besar
2. Kecepatan sabuk dapat diatur
3. Lebih ringan dari pada konveyor rantai maupun bucket conveyor
Kekurangan
1. Sabuk sangat peka terhadap pengaruh luar
2. Kerusakan pada pinggir dan permukaan belt
3. Biaya perawatannya sangat mahal.
b. Roller Conveyor
Kelebihan
Bisa mentrasformasikan pada kemiringan tertentun sehingga conveyor bisa
menstrasportasikan barang dari satu tingkat ke tingkat yang lain.
Kekurangan
Bahan dapat jatuh melalui rolatau menjadi canggung berbentuk dan berukuran
dan demikian tidak bergerak sepanjang conveyor sangat baik.
c. Overhead Conveyor
Kelebihan
1. Dapat digunakan pada sudut tertentu
2. Dapat Mengangkat barang pada berbagai ketinggian
Kekurangan
1. Tidak Bersifat Portable
2. Memiliki Batasan Kapasitas
d. Bucket Conveyor
Kelebihan
1. Konstruksi mesin lebih sederhana.
2. Fungsinya lebih beragam.
3. Lebih aman digunakan
Kekurangan
1. Material yang diangkut tidak terjamin kebersihannya
2. Material berpeluang jatuh atau mengalir kembali.
3. Biaya investasi mahal.
e. Screw Conveyor
Kelebihan
1. Dapat digunakan sebagai pencampur bahan disamping fungsi
utamanya sebagai pemindah bahan.
2. Dapat mengeluarkan material pada beberapa titik yang dikehendaki.
Kekurangan
1. Tidak dapat digunakan untuk pemindahan bahan bongkah besar
2. Screw mengakibatkan adanya gesekan material
f. Apron Conveyor
Kelebihan
1. Kapasitas pemindahan besar, yaitu 2000 ton/jam
2. Dapat digunakan untuk bahan ukuran besar, kasar, maupun berminyak

Kekurangan
1. Konstruksi apron dan rantai yang berat
2. Jika digunakan pada industri makanan, mudah sekali terjadi
kontaminasi
3. Kecepatan yang relatif rendah
g. Spiral Conveyor
Kelebihan

1. Dapat lebih banyak memindahkan material


2. Lebih hemat energi

Kekurangan

1. Perlu modal lebih besar

VI. APLIKASI DALAM INDUSTRI

a. Aplikasi Pump

Pompa industri menjadi salah satu jenis pompa yang digunakan dalam kehidupan
sehari-hari. Pompa menjadi alat yang cukup sering penggunaannya di segala bidang.
Seperti halnya keperluan pertanian, industri, rumah tangga, dan yang lainnya. Dalam
dunia industri, alat tersebut menjadi komponen yang sangat penting.

Terutama dalam proses berjalannya sebuah industri. Pompa merupakan salah satu
jenis mesin fluida untuk memindahkan jenis fluida. Tentunya melalui pipa dari suatu
tempat ke tempat yang lainnya.

Pompa tersebut akan mengubah energi mekanik poros dengan menggerakkan sudut-
sudut pompanya. Sehingga akan menjadi sebuah energi kinetik dan energi tekanan
pada suatu fluida.

Saat ini, terdapat beberapa tipe pompa yang dapat digunakan untuk beberapa arah.
Untuk dapat memilih pompa yang sesuai menjadi sangat penting untuk Anda.
Sehingga perlu mengenal beberapa jenis pompa yang ada di pasaran saat ini.
Penyeleksian tipe pompa yang sesuai, tentunya akan membantu mengurangi ongkos
operasional dan ongkos perawatannya. Hal itu agar dapat memperpanjang umur
pompa tersebut.

Secara umum, terdapat dua jenis pompa industri yang biasa digunakan. Jenis
pompanya yaitu sentrifugal dan pompa peralihan positif. Pada masing-masing
kelompok pompanya, ada yang dirancang secara eksklusif untuk penggunaan tertentu.

b. Aplikasi Compressor

Kompresor udara industri adalah perangkat mekanis yang digunakan untuk


menghasilkan tekanan dalam cairan atau gas yang dapat dikompresi. Yang paling
umum adalah udara. Dalam sebuah industri, kompresor berfungsi untuk mensuplai
kebutuhan compressed air atau udara terkompresi dengan jumlah dan tekanan
tertentu. Berbagai kompresor digunakan dalam industri untuk menyediakan fungsi
seperti:

instrumen atau udara toko;

menyalakan alat udara, peralatan ledakan abrasif, dan penyemprot cat;

pendingin shift dan pendingin AC;

serta mendorong gas melalui pipa.

Dalam sebuah industri besar seperti di pembangkit tenaga listrik misalnya,


keberadaan compressed air ini sangat penting. Seperti air motor atau juga disebut
pneumatic motor, accoustic horn pada Gas Air Heater, atomizing air pada proses
pembakaran furnace menggunakan solar, semuanya membutuhkan compressed air
sebagai sumber energinya.

Udara terkompresi ini sebagian akan melewati suatu alat bernama air dryer yang
gunanya untuk menyerap kandungan air pada compressed air. Udara kering ini
disebut instrument air. Berbagai macam alat membutuhkan instrument air sebagai
sumber penggerak atau aktuator-nya. Valve dan damper sebagian aktuatornya
menggunakan instrument air sebagai sumber tenaga penggeraknya.

Perkembangan teknologi di zaman ini telah memungkinkan untuk adanya inovasi


pada produk-produk kompresor, salah satunya adalah kompresor bebas oli. Jenis
kompresor ini tentunya berbeda dengan jenis kompresor konvensional dimana oli
adalah instrumen penting untuk mendukung kinerja dari kompresor itu sendiri.
Dengan adanya kompresor bebas oli ini, tentunya akan ada manfaat yang didapatkan
yang tidak didapat dari kompresor konvensional yang menggunakan oli. Selain anda
tidak perlu lagi memikirkan oli sebagai lubrikasi kompresor, kompresor bebas oli ini
tentunya gas yang dihasilkan lebih bersih karena tidak terkontaminasi cairan oli.

c. Aplikasi Conveyor

Conveyor sangat dibutuhkan untuk aplikasi yang membutuhkan pergerakan cepat dan
efisien baik dari material berat atau material dalam volume besar yang akan
menyulitkan manusia untuk bergerak secara efektif menggunakan metode manual.

Conveyor dapat digunakan untuk mengangkut material secara lateral atau dapat
dimiringkan atau ditinggikan untuk memindahkan material di antara berbagai tingkat.
Selain itu, conveyor sering dikonfigurasi untuk memindahkan dan membongkar
material secara otomatis, sehingga mengurangi jumlah orang yang diperlukan dalam
produksi.

Conveyor digunakan untuk berbagai aplikasi dalam industri seperti pengolahan


makanan, otomotif, pembotolan, farmasi, aerospace, kimia, dan banyak lagi.

Conveyor digunakan untuk memindahkan produk dengan cepat dari satu titik ke titik
lain di seluruh fasilitas. Saat digunakan di jalur perakitan, conveyor memungkinkan
pekerja berdiri di satu tempat untuk menyelesaikan pekerjaan mereka, sementara
produk berpindah dari satu tempat ke tempat berikutnya di conveyor. Hal ini tidak
hanya menghemat waktu dan tenaga, tetapi juga menghilangkan potensi kerusakan
produk yang dapat terjadi dengan pengangkutan manual.
Untuk mempersingkat proses produksi, sistem conveyor dapat digunakan untuk
menyimpan produk di antara langkah-langkah atau sebelum pengiriman. Conveyor
juga dapat digunakan untuk membuat bank akumulasi produk untuk penyimpanan
sementara untuk menyeimbangkan aliran proses. Untuk lebih mengatur produksi,
conveyor digunakan untuk mengurutkan produk antar proses.

V. CONTOH PERHITUNGAN PERANCANGAN DALAM PABRIK

1. Pump Calculation

Sebuah pompa diperlukan untuk mengalirkan air bebas mineral pada instalasi
pengolahan air radiasi gamma berkapasitas 200 Kci. Kapasitas pengolahan air bebas
mineral 3m2/jam atau setara dengan 50 liter/menit. Fluida yang mengalir adalah air
dengan massa jenis (P) = 1000 KG/M3. desain pompa tekanan (P) 709,1 kPa, kondisi
aliran di dalam pipa dengan ukuran yang sama dan terdapat perbedaan ketinggian.
Dari hasil perhitungan yang dilakukan didapatkan hasil : diameter pipa 25 mm,
kerugian gesek pipa dan peralatan 1,8840 m. NPSHA yang dihitung adalah 8,01 m,
total head pompa adalah 1,8840 m. Dipilih pompa sentrifugal yang memiliki nilai
NPHSR lebih kecil dari nilai NPSHA. Daya pompa 0,592 HP, daya listrik 436 Watt,
faktor keamanan 1,2. Jadi dengan melihat total head pompa. NPSHA, dan daya
pompa serta kapasitas atau debit pompa dipilih pompa lowara type 2HM5, dengan
spesifikasi : daya 0.6 HP, daya listrik 550 Watt, 220 V/AC, 50 Hz, 1 fasa, motor
kapasitor tipe lowara tipe 2HM5.

Untuk mendapatkan head pompa yang optimal, batasan laju alir fluida ideal (v) adalah
antara 0,9 m/s-2 m/s. Laju aliran pada instalasi pengolahan air bebas mineral (v) =
1,6 m/s. Maka perhitungannya adalah sebagai berikut :

Htotal = HFpipe+ HFitting-Hsf+Hs

Total head pompa = HFpipe+ HFitting+ Hsf+ Hs.

= (0.1533660 +0.030643 +0.5+1.2) m

= 1,8840 m
NPSHA adalah tekanan maksimum pada sisi hisap yang positif, yang ditentukan
dengan perhitungan, sebagai berikut :

NPSHA=Hb (Hf+ Hv + Hsf + Hs)

NPSHA=Hb-(Hf+Hv+Hsf+Hs)

= 10,33 (0,184003+0,4+0,5 +1,2)

= 10,33- 2,284033

= 8,01 m

2. Kompresor Perhitungan

Piston kompresor satu tahap, satu silinder dan satu aksi memiliki diameter d= 200 mm
dan langkah s = 150 mm. Poros kompresor berputar pada n = 120 rpm. Udara di
dalam dikompresi pada tekanan dari Pl=0,1 MPa ke P2 = 0,32 MPa. Throughput
kompresor adalah Q=0,5 m/mnt. Koefisien politropik mis diasumsikan sama dengan
1.3. Hitung volume mati silinder Va

Solusi :

Tentukan luas penampang piston Sesuai dengan rumus di bawah ini:

F = ( πd ❑2 .) / 4

= (3,14 . 0,22) / 4

= 0,0314 m2

Menghitung Vp-volume yang dipindahkan oleh piston per langkah:

Vp = F.s

= 0,0314 . 0,15

= 0,00471 m3
Dari rumus throughput kompresor, kita dapat menemukan laju pengiriman (karena ini
adalah kompresor aksi tunggal, koefisien z=1);

Q =𝛌.Z.F.s.n

𝛌 = Q / (z. F. s. n)

= 0.5 / (1 . 0.0314 . 0.15 . 120)

= 0.88

Sekarang kita akan menggunakan rumus aproksimasi perhitungan delivery rate untuk
mencari efisiensi volumetrik pompa:

𝛌 = 𝛌 v . (1,01 . 0,02. p2 / p1)

𝛌v = 𝛌 / (1,01 – 0,02. p2 / p1)

= 0,88 / (1,01 – 0,02 – 0,32 / 0,1)

= 0,93

Kemudian, dari rumus efisiensi volumetrik, kami akan mengungkapkan dan


menemukan silinder nilai ruang mati:

𝛌 = 1 – c. ¿ ¿-1)

c = Vd / Vp

Vd = ((1 – 0,93) /((0,32/0,1)¿¿ 1/1,3−1) ¿. 0,00471

= 0,000228 m3

Jadi volume akhir silinder adalah 0,000228 m3

3. Perhitungan Conveyor

Jika suatu conveyor diketahui memiliki kapasitas 1000 t/h, tingginya 4 m, panjangnya
42 m dan lebar belt 1,2 m, bergerak dengan kecepatan 80 m/menit. berapa kapasitas
motornya?
Jawaban:

Jika suatu conveyor diketahui memiliki kapasitas 1000 t/h, tingginya 4 m, panjangnya
42 m dan lebar belt 1,2 m, bergerak dengan kecepatan 80 m/menit. berapa kapasitas
motornya?

Jawaban:

P1 = (f . (L+L0) . ω . V)/6120

= 0,03(42+49)1000/6120

= 3,2 Kw

P2 = (f.(L+L0).Qt)/367

= 0,039(42+49)1000/367

= 7,4 Kw

P3 = (H .Qt)/367

= (4 .1000)/367

= 10,9 Kw

Untuk nilai P adalah:

P = (P1+P2+P3).S

(3,2+7,4+10,9)1,2

25,8 Kw

Jadi kebutuhan daya untuk motor adalah P/0,8=25,8/0,8=32,25 Kw


Jika suatu conveyor diketahui memiliki kapasitas 1000 t/h, tingginya 4 m, panjangnya 42 m
dan lebar belt 1,2 m, bergerak dengan kecepatan 80 m/menit. berapa kapasitas motornya?

Jawaban:

P1 = (f . (L+L0) . ω . V)/6120

= 0,03(42+49)1000/6120

= 3,2 Kw

P2 = (f.(L+L0).Qt)/367

= 0,039(42+49)1000/367

= 7,4 Kw

P3 = (H .Qt)/367

= (4 .1000)/367

= 10,9 Kw

Untuk nilai P adalah:

P = (P1+P2+P3).S

(3,2+7,4+10,9)1,2

25,8 Kw

Jadi kebutuhan daya untuk motor adalah P/0,8=25,8/0,8=32,25 Kw

Anda mungkin juga menyukai