Disusun Oleh:
1. Helfi Julia (5213421012)
2. Mutiara Sandina Astri (5213421020)
3. Nandita Rismadiana (5213421030)
4. Rossy Cecylia Sihaloho (5213421042)
5. Iva Maulida (5213421046)
6. Amelia Putri Widiastuti (5213421048)
7. Laili Nailil Muna (5213421057)
8. Marshella Devianasari (5213421060)
9. Muhammad Jiddan (5213421086)
10. Daffa Nur Muhammad (5213421102)
2. Dynamic Pump
Dynamic Pump adalah pompa yang area kerjanya tidak berubah selama pompa
bekerja. Mengubah kenaikan tekanan tidak memerlukan perubahan volume aliran
fluida. Pompa ini memiliki elemen utama rotor dengan suatu impeler dengan
kecepatan tinggi.
a. Pompa Aksial
Prinsip kerja pompa aksial adalah berputarnya impeller untuk menyedot fluida
dipompa dan ditekan ke arah sumbu sisi tekanan dalam arah aksial. Biasanya
digunakan pada sistem pengairan.
b. Pompa Sentrifugal
Pengoperasian pompa sentrifugal adalah sebagai berikut: cairan memasuki
impeller dalam arah aksial melalui mata impeller dan bergerak dalam arah radial
diantara sudu sudu impeller hingga cairan tersebut keluar dari pusat impeller, zat
cair keluar melalui saluran antara sudu-sudu dan meninggalkan impeller dengan
kecepatan tinggi. Kemudian mengalir melalui saluran yang penampangnya
menjadi semakin besar, sehingga terjadi perubahan head kecepatan. Zat cair yang
keluar dari flens pompa head menjadi besar.
Pompa sentrifugal adalah salah satu jenis pompa non positive displacement
pump dengan prinsip kerja sebagai berikut:
1. Energi mekanik dari unit penggerak dikonversikan menjadi energi cairan
akibat adanya gaya sentrifugal yang ditimbulkan oleh impeler yang berputar.
2. Energi kecepatan cairan kemudian diubah menjadi energi potensial didalam
volute dan melalui diffuser dengan cara memperlambat laju cairan.
3. Energi tekanan cairan yang keluar dari pompa sentrifugal merupakan
tekanan cairan di bagian sisi tekan discharge.
Dengan demikian pompa sentrifugal memiliki prinsip kerja
mengkonversikan energi mekanik menjadi kecepatan fluida selanjutnya energi
kecepatan fluida diubah menjadi energi tekanan keluar dari pompa.
2. Pompa Aksial
Pompa aksial juga disebut dengan pompa propeler. Pompa ini menghasilkan sebagian besar
tekanan dari propeler dan gaya lifting dari sudu terhadap fluida. Pompa ini banyak digunakan
di sistem drainase dan irigasi. Pompa aksial vertikal single-stage lebih umum digunakan,
akan tetapi kadang pompa aksial two-stage (dua stage) lebih ekonomis penerapannya. Pompa
aksial horisontal digunakan untuk debit aliran fluida yang besar dengan tekanan yang kecil
dan biasanya melibatkan efek sifon dalam alirannya.
3. Special-Effect Pump
Pompa jenis ini digunakan pada industri dengan kondisi tertentu. Yang termasuk ke dalam
pompa jenis ini yaitu jet (eductor), gas lift, hydraulic ram, dan electromagnetic. Pompa jet-
eductor (injector) adalah sebuah alat yang menggunakan efek venturi dari nozzle konvergen-
divergen untuk mengkonversi energi tekanan dari fluida bergerak menjadi energi gerak
sehingga menciptakan area bertekanan rendah, dan dapat menghisap fluida di sisi suction.
Gas Lift Pump adalah sebuah cara untuk mengangkat fluida di dalam sebuah kolom dengan
jalan menginjeksikan suatu gas tertentu yang menyebabkan turunnya berat hidrostatik dari
fluida tersebut sehingga reservoir dapat mengangkatnya ke permukaan.
Pompa hydraulic ram adalah pompa air siklik dengan menggunakan tenaga hidro
(hydropower).
Dan pompa elektromagnetik adalah pompa yang menggerakkan fluida logam dengan jalan
menggunakan gaya elektromagnetik.
Macam-macam pompa positive displacement adalah pompa reciprocating dan rotary. Pompa
positive displacement bekerja dengan cara memberikan gaya tertentu pada volume fluida
tetap dari sisi inlet menuju titik outlet pompa. Kelebihan dari penggunaan pompa jenis ini
adalah dapat menghasilkan power density (gaya per satuan berat) yang lebih besar. Dan juga
memberikan perpindahan fluida yang tetap/stabil di setiap putarannya.
1. Pompa Reciprocating
Pada pompa jenis ini, sejumlah volume fluida masuk ke dalam silinder melalui valve inlet
pada saat langkah masuk dan selanjutnya dipompa keluar dibawah tekanan positif melalui
valve outlet pada langkah maju. Fluida yang keluar dari pompa reciprocating, berdenyut dan
hanya bisa berubah apabila kecepatan pompanya berubah. Ini karena volume sisi inlet yang
konstan. Pompa jenis ini banyak digunakan untuk memompa endapan dan lumpur.
Metering Pump termasuk ke dalam jenis pompa reciprocating, adalah pompa yang digunakan
untuk memompa fluida dengan debit yang dapat diubah-ubah sesuai kebutuhan. Pompa ini
biasanya digunakan untuk memompa bahan aditif yang dimasukkan ke dalam suatu aliran
fluida tertentu.
2. Rotary Pump
Adalah pompa yang menggerakkan fluida dengan menggunakan prinsip rotasi. Vakum
terbentuk oleh rotasi dari pompa dan selanjutnya menghisap fluida masuk. Keuntungan dari
tipe ini adalah efisiensi yang tinggi karena secara natural ia mengeluarkan udara dari pipa
alirannya, dan mengurangi kebutuhan pengguna untuk mengeluarkan udara tersebut secara
manual.
Bukan berarti pompa jenis ini tanpa kelemahan, karena sifat alaminya maka clearence antara
sudu putar dan sudu pengikutnya harus sekecil mungkin, dan mengharuskan pompa berputar
pada kecepatan yang rendah dan stabil. Apabila pompa bekerja pada kecepatan yang terlalu
tinggi, maka fluida kerjanya justru dapat menyebabkan erosi pada sudu-sudu pompa.
Pompa rotari dapat diklasifikasikan kembali menjadi beberapa tipe yaitu:
● Gear pumps – sebuah pompa rotari yang simpel dimana fluida ditekan dengan
menggunakan dua roda gigi.
● Screw pumps – pompa ini menggunakan dua ulir yang bertemu dan berputar
untuk menghasilkan aliran fluida sesuai dengan yang diinginkan.
Rotary Vane Pump – memiliki prinsip yang sama dengan kompresor scroll, yang
menggunakan rotor silindrik yang berputar secara harmonis menghasilkan tekanan
fluida tertentu.
2.1.2. Jenis-jenis Compressor
Secara umum kompresor dibedakan menjadi dua jenis, yaitu kompresor dinamis dan
kompresor perpindahan positif.
Kopresor piston kerja tunggal adalah kompresor yang memanfaatkan perpindahan piston,
kompresor jenis ini menggunakan piston yang didorong oleh poros engkol (crankshaft) untuk
memampatkan udara/ gas. Udara akan masuk ke silinder kompresi ketika piston bergerak
pada posisi awal dan udara akan keluar saat piston/torak bergerak pada posisi akhir/depan.
2) Kompresor piston kerja ganda
Kompresor piston kerja ganda beroperasi sama persis dengan kerja tunggal, hanya saja yang
menjadi perbedaan adalah pada kompresor kerja ganda, silinder kompresi memiliki port inlet
dan outlet pada kedua sisinya. Sehingga meningkatkan kinerja kompresor dan menghasilkan
udara bertekanan yang lebih tinggi dari pada kerja tunggal.
3) Kompresor diafragma
Kompresor diafragma adalah jenis klasik dari kompresor piston, dan mempunyai kesamaan
dengan kompresor piston, hanya yang membedakan adalah, jika pada kompresor piston
menggunakan piston untuk memampatkan udara, pada kompresor diafragma menggunakan
membran fleksible atau difragma.
Kompresor screw merupakan jenis kompresor dengan mekanisme putar perpindahan positif,
yang umumnya digunakan untuk mengganti kompresor piston, bila diperlukan udara
bertekanan tinggi dengan volume yang lebih besar.
2) Lobe
3) Vane
4) Liquid Ring
5) Scroll
2. Kompresor dinamis
Kompresor dinamis dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu kompresor sentrifugal dan kompresor
aksial.
• Kompresor Sentrifugal
• Kompresor Aksial
Kompresor aksial adalah kompresor yang berputar dinamis yang menggunakan serangkaian
kipas airfoil untuk semakin menekan aliran fluida. Aliran udara yang masuk akan mengalir
keluar dengan cepat tanpa perlu dilemparkan ke samping seperti yang dilakukan kompresor
sentrifugal. Kompresor aksial secara luas digunakan dalam turbin gas/udara seperti mesin jet,
mesin kapal kecepatan tinggi, dan pembangkit listrik skala kecil.
2.1.3. Jenis-jenis Conveyor
1. Belt Conveyor
Sesuai dengan namanya, Belt Coveyor merupakan jenis alat angkut barang yang memiliki
sabuk atau belt. Sabuk ini juga terbuat dari berbagai jenis bahan menyesuaikan dengan
barang apa yang akan diangkut. Belt conveyor mampu mengangkut benda dalam jumlah
banyak sehingga lebih efisien untuk digunakan.
Conveyor ini disediakan dalam bentuk horizontal dan diagonal. Pada bentuk diagonal barang
yang diangkut akan berjalan mendatar sedangkan pada bentuk horizontal barang akan
berjalan mendatar sehingga digunakan untuk pengangkutan ke bidang yang lebih rendah.
2. Roller Conveyor
Conveyor jenis ini memiliki komponen roll yang digunakan untuk memindahkan barang yang
diangkut. Barang yang dapat diangkut oleh roller conveyor berbentuk padat dan
menyesuaikan dengan sistem roller. Sistem kerja conveyor ini pada umumnya dilakukan
dengan dua cara. Ada yang menggunakan motor penggerak yaitu memutar poros pada motor
yang telah terpasang dengan drive roller untuk memindahkan barang. Selain itu, ada juga
pada drive roller yang dipasang sistem transmisi dan akan berputar ketika memindahkan
barang. Transmisi ini berputar dari roll satu ke roll yang lain.
3. Overhead Conveyor
Overhead Conveyor dipasang di bagian langit-langit ruangan. Conveyor jenis ini membawa
barang yang akan dipindahkan dengan metode digantung. Barang yang dibawa biasanya
merupakan barang yang di cat atau yang sedang dikeringkan.
4. Bucket Conveyor
Bucket conveyor adalah jenis conveyor memindahkan material ke suatu tempat yang berada
di bidang lebih rendah dan curam. Sesuai dengan namanya, bucket conveyor terdiri dari
timba-timba atau bucket yang dibawa oleh rantai yang bergerak.Terdapat beberapa jenis
bucket yang memiliki bentuk sesuai dengan penggunaannya masing-masing. Conveyor ini
bisa memindahkan bahan dalam bentuk bubuk maupun biji-bijian.
5. Screw Conveyor
Secrew conveyor memiliki bentuk menyerupai sekrup terbuat dari pisau yang memutar dan
mengelilingi suatu sumbu. Pisau-pisau yang berbentuk memutar tersebut biasa disebut flight.
Conveyor jenis ini cocok digunakan untuk memindahkan barang dalam bentuk padat
berstruktur bubuk seperti biji-bijian. Pemindahan bahan ini juga bisa digunakan untuk
mencampur dan mengaduk.
6. Slat atau Apron Conveyor
Slat conveyor biasanya digunakan untuk memindahkan benda material berkapasitas besar.
Bilah pada alat ini bisa terbuat dari kayu, baja, atau bahan yang menyesuaikan dengan barang
yang diangkat.
7. Spiral Conveyor
Spiral conveyor merupakan alat untuk memindahkan barang dari lantai atas ke lantai bawah
dengan hanya menggunakan alat gravitasi. Penggunaan alat ini lebih efektif daripada lift
dikarenakan tidak menggunakan listrik. Area kerja spiral conveyor sempit sehingga
sederhana dan praktis. Kapasitas benda yang bisa dipindahkan juga besar serta dengan waktu
yang singkat.
III. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
3.1 Pump
a. Pompa Sentrifugal
· Keunggulan Pompa Sentrifugal
Pada beberapa kasus pemanfaatan pompa sentrifugal, pompa ini
memberikan efisiensi yang lebih baik dibandingkan pompa jenis
displacement. Keunggulan lain pompa jenis ini :
~ Prinsip kerja sederhana.
~ Konstruksi kuat.
~ Tersedia berbagai jenis pilihan kapasitas output debit air.
~ Poros motor penggerak dapat langsung disambungkan ke pompa.
~ Tidak banyak bagian-bagian yang bergerak (tidak ada katup dan
sebagainya), sehingga pemeliharaannya mudah.
~ Lebih sedikit memerlukan tempat.
~ Jumlah putaran tinggi, sehingga memberi kemungkinan untuk
pergerakan langsung oleh sebuah elektromotor atau turbin.
~ Bila konstruksinya disesuaikan, memberi kemungkinan untuk
mengerjakan zat cair yang mengandung kotoran.
~ Aliran zat cair tidak terputus-putus.
· Kelemahan Pompa Sentrifugal
Disamping memiliki keunggulan, pompa sentrifugal ini juga tidak
luput dari kelemahan. Adapun kelemahan dari pompa sentrifugal adalah :
~ Dalam keadaan normal pompa sentrifugal tidak dapat menghisap
sendiri (tidak dapat memompakan udara).
~ Kurang cocok untuk mengerjakan zat cair kental, terutama pada
aliran volume yang kecil.
b. Pompa Aksial
· Kelebihan pompa aksial adalah sebagai berikut :
~ Memiliki konstruksi yang sederhana'
~ Perawatan pompa aksial mudah dilakukan
~ Memiliki kecepatan spesifik yang tinggi
· Kekurangan Pompa Aksial
Kekurangan pompa aksial adalah tidak dapat digunakan untuk
kebutuhan tekanan yang tinggi
c. Pompa Special effect
· Kelebihan
~ Pompa ini bertekanan tinggi
~ Tutup pompa dapat melindungi komponen yang berputar.
~ Saat beropreasi tdak menimbulkan pencemaran dalam air.
~ Dapat digunakan dalam perairan yang dangkal.
~ Daya dorong pompa cukup tinggi dan tidak menimbulkan suara
yang bising.
· Kekurangan
d. Popmpa Reciprocating
· Keuntungan Pompa reciprocating
~ Dapat memperoleh tekanan debit yang sangat tinggi, dan aliran
dan tekanan independen, kinerja inhalasi yang baik, efisiensi
tinggi, yang pompa reciprocating uap hingga 80% ~ 95%;
~ Pada prinsipnya, setiap medium dapat diangkut, yang hampir
tidak terpengaruh oleh sifat fisik atau kimia medium;
~ Kinerja pompa tidak berubah dengan tekanan dan viskositas
media pembawa.
~ Pompa lain tidak memiliki kelebihan pompa reciprocating di atas,
tetapi strukturnya relatif sederhana, mudah digunakan, tetapi
juga ukurannya kecil, ringan, aliran seragam, dan dapat
diserialisasikan dalam keuntungan produksi massal.
· Kekurangan pompa Reciprocating
~ Alirannya tidak terlalu stabil.
~ Laju aliran yang sama lebih besar dari pompa sentrifugal,
~ Mekanismenya kompleks, jumlah dana tidak mudah diperbaiki.
e. Rotary Pump
· Kelebihan pompa rotari adalah:
~ Ukuran keseluruhan lebih kecil sehingga lebih ringan.
~ Aliran zat cair yang dihasilkan uniform.
~ Dapat bekerja dengan putaran tinggi sehingga dapat dihubungkan
dengan tenaga penggeraknya.
~ Tekanan yang dihasilkan dapat cukup tinggi.
~ Dapat bekerja pada pengisapan kering.
~ Dapat bekerja dengan berbagai posisi.
b. Kompresor putar
· Keuntungan kompresor rotari.
c. Kompresor Sentrifugal
· Keuntungan kompresor sentrifugal :
~ Dapat digunakan dalam durasi yang cukup lama dibandingkan
dengan jenis kompresor yang lain
~ Dapat mempertahankan level getaran pada level yang lebih
rendah
~ Dapat menghasilkan tekanan yang lebih tinggi dibanding
kompresor torak
~ Kapasitas yang lebih banyak dibanding kompresor helical screw
~ Lebih dingin dibanding kompresor reciproceting
· Kerugian kompresor sentrifugal :
~ Kontruksi yang relative rumit
~ Instalasi yang harus dilakukan dengan teliti karena kontruksi
yang rumit
~ Sangat peka terhadap sifat udara
~ Harga yang mahal
~ Berpulang untuk terjadi tekanan balik jika terdiri banyak stage
~ Banyak peluang terjadinya kebocoran
d. Kompresor Aksial
· Kelebihan jenis kompresor aksial adalah sebagai berikut :
~ Menghasilkan debit yang besar
~ Bentuknya sangat cocok untuk keperluan mesin jenis turbojet
· Kekurangannya adalah tekanan yang dihasilkan relatif rendah.
3.3 Conveyor
a. Belt Conveyor
Kelebihan
1. Mampu membawa beban berkapasitas besar
2. Kecepatan sabuk dapat diatur
3. Lebih ringan dari pada konveyor rantai maupun bucket conveyor
Kekurangan
1. Sabuk sangat peka terhadap pengaruh luar
2. Kerusakan pada pinggir dan permukaan belt
3. Biaya perawatannya sangat mahal.
b. Roller Conveyor
Kelebihan
Bisa mentrasformasikan pada kemiringan tertentun sehingga conveyor bisa
menstrasportasikan barang dari satu tingkat ke tingkat yang lain.
Kekurangan
Bahan dapat jatuh melalui rolatau menjadi canggung berbentuk dan berukuran
dan demikian tidak bergerak sepanjang conveyor sangat baik.
c. Overhead Conveyor
Kelebihan
1. Dapat digunakan pada sudut tertentu
2. Dapat Mengangkat barang pada berbagai ketinggian
Kekurangan
1. Tidak Bersifat Portable
2. Memiliki Batasan Kapasitas
d. Bucket Conveyor
Kelebihan
1. Konstruksi mesin lebih sederhana.
2. Fungsinya lebih beragam.
3. Lebih aman digunakan
Kekurangan
1. Material yang diangkut tidak terjamin kebersihannya
2. Material berpeluang jatuh atau mengalir kembali.
3. Biaya investasi mahal.
e. Screw Conveyor
Kelebihan
1. Dapat digunakan sebagai pencampur bahan disamping fungsi
utamanya sebagai pemindah bahan.
2. Dapat mengeluarkan material pada beberapa titik yang dikehendaki.
Kekurangan
1. Tidak dapat digunakan untuk pemindahan bahan bongkah besar
2. Screw mengakibatkan adanya gesekan material
f. Apron Conveyor
Kelebihan
1. Kapasitas pemindahan besar, yaitu 2000 ton/jam
2. Dapat digunakan untuk bahan ukuran besar, kasar, maupun berminyak
Kekurangan
1. Konstruksi apron dan rantai yang berat
2. Jika digunakan pada industri makanan, mudah sekali terjadi
kontaminasi
3. Kecepatan yang relatif rendah
g. Spiral Conveyor
Kelebihan
Kekurangan
a. Aplikasi Pump
Pompa industri menjadi salah satu jenis pompa yang digunakan dalam kehidupan
sehari-hari. Pompa menjadi alat yang cukup sering penggunaannya di segala bidang.
Seperti halnya keperluan pertanian, industri, rumah tangga, dan yang lainnya. Dalam
dunia industri, alat tersebut menjadi komponen yang sangat penting.
Terutama dalam proses berjalannya sebuah industri. Pompa merupakan salah satu
jenis mesin fluida untuk memindahkan jenis fluida. Tentunya melalui pipa dari suatu
tempat ke tempat yang lainnya.
Pompa tersebut akan mengubah energi mekanik poros dengan menggerakkan sudut-
sudut pompanya. Sehingga akan menjadi sebuah energi kinetik dan energi tekanan
pada suatu fluida.
Saat ini, terdapat beberapa tipe pompa yang dapat digunakan untuk beberapa arah.
Untuk dapat memilih pompa yang sesuai menjadi sangat penting untuk Anda.
Sehingga perlu mengenal beberapa jenis pompa yang ada di pasaran saat ini.
Penyeleksian tipe pompa yang sesuai, tentunya akan membantu mengurangi ongkos
operasional dan ongkos perawatannya. Hal itu agar dapat memperpanjang umur
pompa tersebut.
Secara umum, terdapat dua jenis pompa industri yang biasa digunakan. Jenis
pompanya yaitu sentrifugal dan pompa peralihan positif. Pada masing-masing
kelompok pompanya, ada yang dirancang secara eksklusif untuk penggunaan tertentu.
b. Aplikasi Compressor
Udara terkompresi ini sebagian akan melewati suatu alat bernama air dryer yang
gunanya untuk menyerap kandungan air pada compressed air. Udara kering ini
disebut instrument air. Berbagai macam alat membutuhkan instrument air sebagai
sumber penggerak atau aktuator-nya. Valve dan damper sebagian aktuatornya
menggunakan instrument air sebagai sumber tenaga penggeraknya.
c. Aplikasi Conveyor
Conveyor sangat dibutuhkan untuk aplikasi yang membutuhkan pergerakan cepat dan
efisien baik dari material berat atau material dalam volume besar yang akan
menyulitkan manusia untuk bergerak secara efektif menggunakan metode manual.
Conveyor dapat digunakan untuk mengangkut material secara lateral atau dapat
dimiringkan atau ditinggikan untuk memindahkan material di antara berbagai tingkat.
Selain itu, conveyor sering dikonfigurasi untuk memindahkan dan membongkar
material secara otomatis, sehingga mengurangi jumlah orang yang diperlukan dalam
produksi.
Conveyor digunakan untuk memindahkan produk dengan cepat dari satu titik ke titik
lain di seluruh fasilitas. Saat digunakan di jalur perakitan, conveyor memungkinkan
pekerja berdiri di satu tempat untuk menyelesaikan pekerjaan mereka, sementara
produk berpindah dari satu tempat ke tempat berikutnya di conveyor. Hal ini tidak
hanya menghemat waktu dan tenaga, tetapi juga menghilangkan potensi kerusakan
produk yang dapat terjadi dengan pengangkutan manual.
Untuk mempersingkat proses produksi, sistem conveyor dapat digunakan untuk
menyimpan produk di antara langkah-langkah atau sebelum pengiriman. Conveyor
juga dapat digunakan untuk membuat bank akumulasi produk untuk penyimpanan
sementara untuk menyeimbangkan aliran proses. Untuk lebih mengatur produksi,
conveyor digunakan untuk mengurutkan produk antar proses.
1. Pump Calculation
Sebuah pompa diperlukan untuk mengalirkan air bebas mineral pada instalasi
pengolahan air radiasi gamma berkapasitas 200 Kci. Kapasitas pengolahan air bebas
mineral 3m2/jam atau setara dengan 50 liter/menit. Fluida yang mengalir adalah air
dengan massa jenis (P) = 1000 KG/M3. desain pompa tekanan (P) 709,1 kPa, kondisi
aliran di dalam pipa dengan ukuran yang sama dan terdapat perbedaan ketinggian.
Dari hasil perhitungan yang dilakukan didapatkan hasil : diameter pipa 25 mm,
kerugian gesek pipa dan peralatan 1,8840 m. NPSHA yang dihitung adalah 8,01 m,
total head pompa adalah 1,8840 m. Dipilih pompa sentrifugal yang memiliki nilai
NPHSR lebih kecil dari nilai NPSHA. Daya pompa 0,592 HP, daya listrik 436 Watt,
faktor keamanan 1,2. Jadi dengan melihat total head pompa. NPSHA, dan daya
pompa serta kapasitas atau debit pompa dipilih pompa lowara type 2HM5, dengan
spesifikasi : daya 0.6 HP, daya listrik 550 Watt, 220 V/AC, 50 Hz, 1 fasa, motor
kapasitor tipe lowara tipe 2HM5.
Untuk mendapatkan head pompa yang optimal, batasan laju alir fluida ideal (v) adalah
antara 0,9 m/s-2 m/s. Laju aliran pada instalasi pengolahan air bebas mineral (v) =
1,6 m/s. Maka perhitungannya adalah sebagai berikut :
= 1,8840 m
NPSHA adalah tekanan maksimum pada sisi hisap yang positif, yang ditentukan
dengan perhitungan, sebagai berikut :
NPSHA=Hb-(Hf+Hv+Hsf+Hs)
= 10,33- 2,284033
= 8,01 m
2. Kompresor Perhitungan
Piston kompresor satu tahap, satu silinder dan satu aksi memiliki diameter d= 200 mm
dan langkah s = 150 mm. Poros kompresor berputar pada n = 120 rpm. Udara di
dalam dikompresi pada tekanan dari Pl=0,1 MPa ke P2 = 0,32 MPa. Throughput
kompresor adalah Q=0,5 m/mnt. Koefisien politropik mis diasumsikan sama dengan
1.3. Hitung volume mati silinder Va
Solusi :
F = ( πd ❑2 .) / 4
= (3,14 . 0,22) / 4
= 0,0314 m2
Vp = F.s
= 0,0314 . 0,15
= 0,00471 m3
Dari rumus throughput kompresor, kita dapat menemukan laju pengiriman (karena ini
adalah kompresor aksi tunggal, koefisien z=1);
Q =𝛌.Z.F.s.n
𝛌 = Q / (z. F. s. n)
= 0.88
Sekarang kita akan menggunakan rumus aproksimasi perhitungan delivery rate untuk
mencari efisiensi volumetrik pompa:
= 0,93
𝛌 = 1 – c. ¿ ¿-1)
c = Vd / Vp
= 0,000228 m3
3. Perhitungan Conveyor
Jika suatu conveyor diketahui memiliki kapasitas 1000 t/h, tingginya 4 m, panjangnya
42 m dan lebar belt 1,2 m, bergerak dengan kecepatan 80 m/menit. berapa kapasitas
motornya?
Jawaban:
Jika suatu conveyor diketahui memiliki kapasitas 1000 t/h, tingginya 4 m, panjangnya
42 m dan lebar belt 1,2 m, bergerak dengan kecepatan 80 m/menit. berapa kapasitas
motornya?
Jawaban:
P1 = (f . (L+L0) . ω . V)/6120
= 0,03(42+49)1000/6120
= 3,2 Kw
P2 = (f.(L+L0).Qt)/367
= 0,039(42+49)1000/367
= 7,4 Kw
P3 = (H .Qt)/367
= (4 .1000)/367
= 10,9 Kw
P = (P1+P2+P3).S
(3,2+7,4+10,9)1,2
25,8 Kw
Jawaban:
P1 = (f . (L+L0) . ω . V)/6120
= 0,03(42+49)1000/6120
= 3,2 Kw
P2 = (f.(L+L0).Qt)/367
= 0,039(42+49)1000/367
= 7,4 Kw
P3 = (H .Qt)/367
= (4 .1000)/367
= 10,9 Kw
P = (P1+P2+P3).S
(3,2+7,4+10,9)1,2
25,8 Kw