Anda di halaman 1dari 7

Pendidikan Konservasi 

Pentingnya Pendidikan Konservasi Dalam Kehidupan Bermasyarakat

Disusun Oleh : 

Muhammad Jiddan (5213421086) 

TEKNIK KIMIA 

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2022

BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Pendidikan konservasi merupakan sebuah proses pembelajaran untuk membangun


spirit penduduk (mahasiswa), tentang lingkungan untuk pembangunan berwawasan masa
kini dan memperhatikan genarasi masa mendatang. Tujuan pendidikan konservasi adalah
untuk mengubah perilaku dan sikap yang dilakukan oleh berbagai pihak atau elemen
masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan kesadaran
masyarakat tentang nilai-nilai lingkungan dan isu permasalahan lingkungan yang pada
akhirnya dapat menggerakan masyarakat untuk berperan aktif dalam upaya pelestarian
dan keselamatan lingkungan untuk kepentingan generasi sekarang dan yang akan esame.

Konservasi yang baik merupakan kegiatan dimana kita dapat melestarikan sumber
daya alam dan menggunakannya dengan efektif. Kegiatan tersebut dapat dilakukan secara
individu maupun secara berkelompok, sehingga dalam proses kegiatan dapat terlihat
progress yang kita lakukan. Dalam bermasyarakat penting bagi kita untuk menyadari
bahwa masih minimnya kesadaran terhadap pentingya konservasi di zaman sekarang,
apalagi setelah kemajuan teknologi yang berkembang secara pesat pastinya berbagai cara
dan upaya telah dilakukan untuk mencari solusi dalam meningkatkan perkembangan akan
kesadaran pentingya konservasi.

Banyaknya kerusakan lingkungan yang telah terjadi akibat masyarakat secara


disengaja atau tidak disengaja sudah menjadi suatu pertanda dimana pendidikan
konservasi sangatlah dibutuhkan. Masyarakat yang masih belum sadar akan pentingnya
pendidikan konservasi ini, akan selalu berpikiran bahwa lingkungan yang kita bangun
bersama sebagai esame masyarakat akan tetap sama selamanya. Nyatanya seiring
berjalannya waktu mulai timbul banyak bencana dan masalah sosial lainnya yang terjadi
akibat minimnya kesadaran akan pentingnya pendidikan konservasi dalam
bermasyarakat.

Maka dari itu sebagai masyarakat kita harus memberikan contoh-contoh baik
yang dapat kita lakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam pentingnya
konservasidan mengajarkan cara agar dapat mengolah sumber daya alam yang baik bagi
konservasi. Sehingga kegiatan tersebut sudah menjadi suatu kebiasaan baik yang dapat
membantu menolong sumber daya alam dan mengurangi dampak-dampak buruk dari
kurangnya pengetahuan akan pentingnya konservasi.
2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut rumusan masalah ini adalah :

a. Bagaimana cara agar meningkatkan kesadaran terhadap pentingnya


pendidikan konservasi di masyarakat ?
b. Dampak positif apa yang didapatkan dari kesadaran konservasi di
masyarakat ?

3. Tujuan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :

a. Memberikan cara atau solusi agar masyarakat memahami dan sadar akan
pentingnya pendidikan konservasi.
b. Menunjukkan dampak positif dari pentingnya konservasi dalam kehidupan
bermasyarakat.

4. Manfaat

Manfaat dari penulisan makalah ini adalah :

a. Mengajarkan masyarakat cara untuk bisa konservasi sumber daya alam di


kehidupan sehari-hari
b. Sebagai bahan informative bagi masyarakat agar sadar akan konservasi
sumber daya alam

BAB II

LANDASAN TEORI
Menurut (Rachman, M, 2012), makna konservasi dapat meliputi seluruh kegiatan
pemeliharaan sesuai dengan situasi dan kondisi setempat. Kegiatan konservasi dapat pula
mencakupi ruang lingkup preservasi, restorasi, rekonstruksi, adaptasi dan revitalisasi. Perlunya
konservasi merupakan sebuah keniscayaan. Pendidikan konservasi sangatlah urgen di samping
advokasi konservasi dan pembangunan partisifatif. Nilai-nilai konservasi yang perlu
ditumbuhkembangkan dan dipelihara yaitu nilai menanam, memanfaatkan, melestarikan, dan
mempelajari dalam arti fisik dan non-fisik. Gerakan konservasi merupakan kerja bersama, tidak
mungkin dilaksanakan sendirian. Tujuan utama dari pendidikan konservasi adalah
menumbuhkan kesadaran serta meningkatkan kepedulian terhadap alam serta mendorong
pemulihan dan perlindungan alami. Semua kalangan baik pelajar maupun masyarakat umum bisa
mendapatkan pendidikan konservasi.

Pendidikan Konservasi merupakan sebuah proses pembelajaran untuk membangun


spirit kepedulian terhadap lingkungan sekitar (BTN BNW 2020). Mengingat batasan dan
cakupan konservasi, paling tidak, terdapat empat nilai yang terkandung dalam konsep
konservasi, yaitu menanam, memanfaatkan, melestarikan dan mempelajari (Rachman, M,
2012). Diperlukannya sebuah pendeketan pembelajaran yang dapat memberikan ilmu
khususnya mengenai konservasi. Peningkatan jumlah penduduk berdampak pada peningkatan
kebutuhan hidup. Upaya eksplorasi berbagai sumber daya hayati terus dilakukan. Indonesia
merupakan Negara yang kaya sumber daya alam. Hampir tiap-tiap daerah di Indonesia memiliki
potensi lokal yang bernilai manfaat tinggi. Eksplorasi sumber daya alam Indonesia memberikan
kontribusi besar pada pemenuhan kebutuhan masyarakat. (Mumpuni et al, 2015).

Masyarakat adalah sekumpulan mahluk hidup yang terjalin karena sistem tertentu, tradisi
tertentu, konvensi dan hukum tertentu yang sama, serta mengarah pada kehidupan kolektif.
Sistem dalam masyarakat saling berhubungan antara satu manusia dengan manusia lainnya yang
membentuk suatu kesatuan. Masyarakat terbagi menjadi dua golongan utama, yakni penguasa
atau pengeksploitasi dan yang dikuasai atau yang dieksploitasi. Peranan masyarakat sangatlah
penting dalam kemajuan perkeonomian dan pembangunan Negara. Namun, masih banyaknya
masyarakat yang belum mengerti cara menggunakan sumber daya alam dengan maksimal.
Kegiatan pendidikan konservasi yang ditujukan untuk masyarakat umum dilakukan melalui
kegiatan penyuluhan atau disisipkan dalam pembuatan-pembuatan kesepakatan dengan
masyarakat. Pendekatan lainnya adalah melalui kelompok masyarakat khusus seperti porter dan
pemandu wisata (Sayektiningsih et al, 2008)

Usaha-usaha pengawetan (konservasi) tanah ditujukan untuk mencegah kerusakan tanah


oleh erosi, memperbaiki tanah yang rusak, dan menetapkan kelas kemampuan tanah dan
tindakantindakan atau perlakuan agar tanah tersebut dapat dipergunakan untuk waktu yang tidak
terbatas maupun berkelanjutan (Arsyad: 1989). Sedangkan teknik konservasi pada lahan hutan
dilakukan dengan penerapan manajemen pengelolaan hutan yang baik dan terencana. Pada
kawasan hutan lindung dan kawasan hutan konservasi, upaya KTA hanya menjaga lingkungan
dari kerusakan, karena pada kawasan ini tidak diperbolehkan dilakukan penebangan pohon
(Wahyudi: 2014). Selain itu, masalah sosial juga kerap menjadi hambatan, antara lain sistem
kepemilikan dan hak atas lahan, fragmentasi lahan pertanian, sempitnya lahan garapan petani,
dan tekanan penduduk.
BAB III

PEMBAHASAN

Konservasi sebagai suatu cara agar dapat mengelola suatu sumber daya alam maupun
sumber daya manusia harus dikembangkan dalam era modern. Kita sebagai masyarakat dapat
memajukan pendidikan konservasi dengan terus mencari solusi dan cara baru agar bisa
tertemukannya inovasi-inovasi dalam membantu perkembangan sumber daya. Beberapa cara
dapat diselesaikan dengan mudah seperti reuse, reduce, recycle. Namun, masyarakat masih saja
sulit menjalankan cara-cara tersebut dengan alasan malas maupun lalai. Berbagai cara telah
dilakukan pemerintah untuk menyadarkan masyarakat agar bisa memahami pendidikan
konservasi sebagai salah satu pedoman dalam melestarikan sumber daya dan budaya.

Pendidikan konservasi yang telah dilakukan oleh banyak mahasiswa bisa diajarkan
kepada masyarakat untuk membantu masyarakat untuk bisa memahami lebih tentang pentingnya
pendidikan konservasi. Mahasiswa seperti kita bisa dengan menggunakan cara yang simple dan
mudah seperti memberikan penyuluhan ke berbagai tempat, mengajarkan berbagai cara
konservasi dalam kemjuan sumber daya dan budaya, dan membantu masyarakat secara langsung
dengan mempraktikkannya.

Tidak hanya membantu dalam bidang penjagaan sumber daya, pendidikan konservasi
yang digunakan oleh mahasiswa dapat digunakan sebagai cabang pengetahuan lebih dan
kesadaran akan pentingnya menjaga daerah atau kawasan konservasi. Pada dasarnya banyak
masyarakat konservasi yang dimaksud dalam tema ini merupakan cara menjaga sumber daya,
namun dalam hal ini pendidikan konservasi yang dimaksud juga bertujuan untuk menjaga
kelestarian daerah konservasi yang sudah ada dan sudah didirikan. Cara yang dapat dilakukan
untuk menajaga daerah-daerah tersebut yaitu dengan memberikan lapangan pekerjaan bagi
masyarakat yang mau berpartisipasi dalam rangka menjaga kelestarian kita. Tidak hanya cara ini
dapat membantu mengurangi tingkat pengangguran yang ada di daerah tersebut dan membantu
perkembangan sumber daya manusia. Dengan mengajak masyarakat bekerja dalam menjaga
daerah konservasi yang telah didirikan, dapat menyadarkan masyarakat bahwa pendidikan
konservasi dapat membawa dampak positif bagi kelestarian sumber daya dan budaya yang ada
dan membuat masyarakat menjadi terus ingin memajukan konservasi.

Dalam hal ini, diharapkan banyaknya masyarakat yang dapat memahami bahwa masih
banyak cara dan inovasi yang dapat dilakukan dalam memajukan pendidikan konservasi sebagai
solusi dalam melestarikan sumber daya dan budaya yang ada disini, dan pastinya untuk menjaga
kelestarian Indonesia.
BAB IV

PENUTUP

1. Kesimpulan

Dari data dan pembahasan yang telah dijabarkan diatas dapat disimpulkan
beberapa cara yang telah dilakukan dan berbagai inovasi yang telah dibuat dapat
membuat banyak masyarakat tersadar akan pentingnya pendidikan konservasi.
Masyarakat diharapkan untuk bisa ikut mempelajari tentang pendidikan konservasi
dan mulai menemukan cara baru agar dapat melestarikan dan menjaga sumber daya
serta melestarikannya dengan cara yang lebih efektif.

2. Saran

Konservasi merupakan sebuah konsep dasar dari pengelolaan sumber daya alam
yang sangat efisien dan sangat ramah lingkungan. Namun, dari setiap orang yang
mampu menerapkan ilmu konservasi untuk diemplementasikan dalam lingkungan
sekitarnya seringkali dimanfaatkan untuk kepentingan sendiri degan cara
mengkonvensionalkan hasil dari konservasi tersebut, seperti contohnya lingkungan
alam sekitar yang dikelola dari penerapan ilmu konservasi dijadikan bisnis yang tidak
memperdulikan lingkungan tersebut lagi, sehingga terjadi ketidakmanusiaan atas
dasar konservasi. Dan hal yang harus dilakukan adalah bukan hanya mengedukasi
tentang ilmu dasar penerapan konservasi, namun juga harus mengedukasikan cara
mengelola dari hasil penerapan ilmu konservasi tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Rachman, M. (2012). Konservasi nilai dan warisan budaya. Indonesian Journal of


Conservation, 1(1).

[BTN BNW] Balai Taman Nasional Bogani Nani Wartabone. 2020. Pendidikan
Konservasi merupakan Program Unggulan Mengajar Resort Pinogaluman.
http://ksdae.menlhk.go.id/berita/7088/pendidikan-konservasi-merupakan-program-
unggulan-mengajar-resort-pinogaluman.html.

Mumpuni, K. E., Susilo, H., & Rohman, F. (2015). The Role of Society Toward Concervation.
In Proceeding Biology Education Conference: Biology, Science, Enviromental, and
Learning (Vol. 12, No. 1, pp. 779-782).

Sayektiningsih, T., Meilani, R., & Muntasib, E. H. (2008). Strategi Pengembangan Pendidikan
Konservasi Pada Masyarakat Suku Tengger di Desa Enclave Taman Nasional Bromo
Tengger Semeru. Media Konservasi, 13(1).

Anda mungkin juga menyukai