Anda di halaman 1dari 6

Soal dan Jawaban Materi Phase Diagram

Kelompok 3

1. Reyhan Dwi Saputra (5213421026)


2. Melanie Hartalia Putrie (5213421071)
3. Dwi Nur Istiqomah (5213421072)
4. Muhammad Herdi Pratama (5213421073)
5. Meci Aryani Saputri (5213421074)
6. Savira Rahma Diana (5213421076)
7. Nurul Khusna (5213421078)
8. Bintang Putra Hendriwijaya (5213421079)
9. Serlia Fitri Sadan (5213421080)
10. Annisa Amalia (5213421081)
11. Wenny Adritdna Kencana Wida (5213421082)
12. Luvena Salsabila (5213421083)
13. Alifa Zahira Prasetya (5213421084)
14. Mei Sulis Setiowati (5213421085)
15. Muhammad Jiddan (5213421086) 1
16. Anfita Aulia Sakinah (5213421087)
17. Shandy Alif Fahrezi (5213421088)
18. Shofiah Zulfa Putri (5213421089)
19. Handy Diasmika Ardhy (5213421090)
20. Xuanzie Alfareza (5213421091)
21. Dalnius Emyu (5213421092)
1. Dibawah ini adalah diagram P-T H2O, yang merupakan daerah perubahan titik beku beku
adalah …

Jawab : Daerah perubahan titik beku adalah daerah yang membatasi fase padat dan fase
cair yaitu garis C-B

2. Jelaskan dimaksud diagram fasa!


Jawab : Diagram fasa adalah diagram yang membandingkan antara tekanan dengan suhu.
Olehh karena diagram ini memperlihatkan hubungan antara tekanan dan suhu dengan
perubahan fasa, maka yang menjadi fokus perhatian dari diagram fasa adalah suhu dan
tekanan yang diberikan pada saat terjadinya perubahan fasa.

3. Apa saja kegunaan dari diagram fasa


Jawab : Diagram fasa dapat digunakan untuk menyatakan sifat koligatif larutan, seperti
kenaikan titik didih, penurunan titik beku, dan penurunan tekanan uap. Jika ke dalam air
ditambahkan zat non volatil, larutan yang terbentuk akan memiliki titik didih lebih tinggi
dibandingkan pelarut murninya. Adapun titik beku larutan akan lebih rendah dibandingkan
titik beku pelarut murninya.

4. Grafik dibawah ini adalah diagram P-T untuk air dan larutan NaCl, yang merupakan
kenaikan titik didih adalah :

Penyelesaian :
Kenaikan titik didih adalah selisih titik didih larutan – titik didih pelarut
∆Tb = Tb – Tb°
Tb = titik didih larutan (titik G)
Tb° = titik didih pelarut (titik D)
∆Tb = G-D
Maka kenaikan titik didih larutan adalah G-D, berarti jawaban yang benar adalah
C

5. Perhatikan diagram P-T berikut!

Garis beku pelarut ditunjukkan oleh….


Jawab: LR
Pembahasan
K = titik beku larutan
L = titik beku pelarut
KQ = garis beku larutan
LR = garis beku pelarut

6. Dari diagram P-T H2O berikut yang merupakan daerah perubahan titik beku adalah ….

Pembahasan
G = titik beku larutan
H = titik beku pelarut
Jadi, daerah perubahan titik beku adalah G dan H.
7. Dari diagram P-T fasa H2O berikut yang merupakan daerah perubahan titik didih adalah
….

Pembahasan:
I = titik didih pelarut
J = titik didih larutan
Jadi, daerah perubahan titik didih adalah I – J.

8. Berikan contoh sederhana dari diagram fasa zat!

Jawab: Contoh sederhana dari diagram fase zat adalah diagram fase air yang di tunjukkan
gambar di bawah ini:

Pada gambar diatas sumbu X-nya adalah suhu (T) dan sumbu Y-nya adalah tekanan (P).

Air memiliki 3 fase yaitu padat, cair dan gas


● Padat : jarak antara partikel air rapat dan teratur, memiliki bentuk dan volume
yang tetap.
● Cair : jarak antara partikel air renggang dan tidak teratur, memiliki bentuk yang
menyesuaikan wadahnya dan memiliki bentuk tetap.
● Gas : jarak antara partikel air berjauhan dan tidak teratur, memiliki bentuk dan
volume yang berubah
9. Dalam suatu percobaan pada tekanan 1 atm, larutan gula mendidih pada suhu 100,3 °C
sedangkan air mendidih pada suhu 100 °C, kemudian larutan gula membeku pada suhu -
0,3 °C sedangkan air membeku pada suhu 0 °C. Kenapa hal tersebut bisa terjadi?

Pembahasan

Hal tersebut dapat dijelaskan secara teoritis melalui diagram fase air vs larutan di bawah
ini

Pada suhu yang sama, suatu larutan memiliki tekanan uap lebih rendah dibanding
pelarutnya, oleh karena itu garis beku larutan (E-F) lebih rendah dibanding garis beku
pelarutnya (C-B) dan garis didih larutan (E-G) lebih rendah dibanding garis didih
pelarutnya (C-D). Penurunan tekanan uap larutan tersebut akan sangat mempengaruhi titik
larutan (G) dan titik beku larutan (F).

Lihat pada gambar, pada suhu 100 °C ternyata tekanan uap larutan belum mencapai 1 atm,
maka bisa dikatakan larutan belum mendidih (Ingat : titik didih larutan itu adalah suhu
larutan pada saat tekanan uap larutannya sama dengan tekanan uap udara luarnya = 1 atm
dan terjadi kesetimbangan fase cair dan gas). Logikanya larutan akan mendidih diatas suhu
100 °C ketika tekanan uap larutan mencapai 1 atm. Kesimpulan : Larutan memiliki titik
didih lebih besar dibanding pelarutnya (Tb > Tb°).

Sebaliknya, pada suhu 0 °C ternyata tekanan uap larutan belum mencapai 1 atm, maka bisa
dikatakan larutan belum membeku (Ingat : titik beku larutan itu adalah suhu larutan pada
saat tekanan uap larutannya sama dengan tekanan uap udara luarnya = 1 atm dan terjadi
kesetimbangan fase cair dan padat). Logikanya larutan akan membeku dibawah suhu 0 °C
ketika tekanan uap larutan mencapai 1 atm. Kesimpulan : Larutan memiliki titik beku
lebih rendah dibanding pelarutnya (Tf < Tf°).
10. Titik didih larutan yang mengandung 1,5 gram gliserin dalam 30 gram air adalah 100,28℃.
Jika Kb air = 0,52 ℃/m, hitunglah Mr gliserin.
Jawab:

Diketahui:
Massa gliserin (zat terlarut) = 1,5 gram
Massa air (pelarut) = 30 gram
Tb = 100,28℃
ΔTb = 100,28 - 100 = 0,28
Kb = 0,52℃/m

Penyelesaian:

Anda mungkin juga menyukai