Larutan
Susanti, M.Si., Apt.
Definisi
• SIFAT KOLIGATIF LARUTAN adalah
sifat-sifat larutan yang tidak bergantung
pada jenis zat, tetapi hanya bergantung
pada konsentrasi larutan.
• Sifat koligatif terdiri dari penurunan
tekanan uap jenuh (ΔP), kenaikan titik
didih larutan (ΔTb), penurunan titik beku
larutan (ΔTf), dan tekanan osmotik
larutan (π).
Penerapan Sifat Koligatif Larutan
a. Campuran Pendingin
• Campuran pendingin dibuat dengan menambahkan garam-garaman ke dalam es,
sehingga es mencair namun suhu campuran turun.
b. Cairan Antibeku
• Cairan antibeku akan menurunkan titik beku dan mencegah pembekuan. Cairan
antibeku yang baik adalah larut dalam campuran pendinginnya, viskositas rendah,
tidak korosif dan daya hantar panas yang baik.
c. Pencairan Salju di Jalan
• Dilakukan dengan menaburkan garam dapur atau urea ke salju agar titik bekunya
turun.
d. Membuat cairan fisiologis
• Cairan fisiologis (infus, obat tetes mata, dll.) dibuat isotonik dengan cairan tubuh
agar tidak terjadi osmosis.
e. Desalinasi air laut
• Dilakukan berdasarkan prinsip osmosis balik dengan memberi tekanan pada
permukaan air laut, sehingga terkumpul air murni.
Sub-Pokok
Bahasan
KONSENTRASI LARUTAN
TEKANAN OSMOTIK
Molaritas (M)
Molaritas adalah jumlah mol zat terlarut dalam satu liter larutan. (mol.L-1)
Keterangan :
M = Molaritas (M)
n = Jumlah mol zat terlarut (mol)
V = Volum larutan (L)
CONTOH
Jika dalam 500 mL larutan terdapat 6 gram urea (Mr =60), maka
molaritas larutan adalah :
Jawab :
INGA
T
Molalitas
Keterangan :
m = Molalitas larutan (m)
n = Jumlah mol zat terlarut (mol)
p = masa pelarut (kg)
CONTOH
Fraksi mol (X) menyatakan perbandingan jumlah mol (n) zat terlarut atau n
pelarut dengan n total larutan (terlarut + pelarut)
n terlarut
X terlarut =
n terlarut + n pelarut
n pelarut X terlarut + X pelarut = 1
X pelarut =
n terlarut + n pelarut
CONTOH
Hitunglah fraksi mol urea dalam larutan urea 20% (Mr = 60).
Jawab :
“Angka 18 didapat dari Mr nya AIR”
•Urea 20% = 20/100 x 100 gram = 20 gram.
•Air (pelarut) = (100 – 20) = 80 gram.
Kadar zat Terlarut (%)
Diagram fase (P-T)
air murni
larutan NaCl 1,0 M menghasilkan ion Na+ (biru)
dan ion Cl- (hijau) yang terlarut dalam air
Menurut Francois Marie Raoult menjelaskan bahwa fraksi mol pelarut
mempengaruhi tekanan uap larutan
∆P = Xter x Po
CONTOH
Tekanan uap air pada 100oC adalah 760 mmHg. Berapakah tekanan uap larutan
glukosa 18% pada 100oC? (Ar H= 1 ; C=12 ; O=16)
Jawab : INGAT
Plarutan = Xpelarut x Popelarut
Jadi mari kita hitung dulu Xpel (fraksi mol) nya !!! Jadi tekanan uap glukosa :
•Glukosa 18% = 18/100 x 100 gram = 18 gram.
•Air (pelarut) = (100 – 18) = 82 gram. Plarutan = Xpelarut x Popelarut
Peringatan : perlu diingat bahwa air adalah pelarut dan glukosa adalah larutan
KENAIKAN TITIK DIDIH (∆Tb)
Titik didih adalah suhu pada saat tekanan uap cairan sama dengan tekanan di
permukaan. Oleh karena itu, titik didih bergantung pada tekanan di permukaan.
Tb pelarut
Tb larutan = 0,104 + 100 (ketetapan)
Liat tabel
o
= 100,104 C Ketetapan Tb dan Tf
PENURUNAN TITIK BEKU (∆Tf)
Titik beku adalah suhu pada saat tekanan uap cairan sama dengan tekanan uap
padatnya.
RUMUS
ΔTf = m x Kf Atau
CONTOH
Tentukan titik beku larutan yang mengandung 18 gram glukosa (Mr = 180) dalam 500
gram air. (Dik :Kf air = 1,86oC)
Jawab :
ΔTf = Tf pelarut – Tf larutan atau Tf larutan = Tf pelarut - ΔTf
Tf pelarut
(ketetapan)
Tf larutan = 0 – 0,372 Liat tabel
Ketetapan Tb dan Tf
= – 0,372oC
Tabel :
Ketetapan kenaikan titik didih molal (Kb) dan tetapan penurunan titik beku molal (Kf)
dari beberapa pelarut.
RUMUS
πV = nRT π = MRT
π = tekanan osmotik (atm)
Atau V = volum larutan (L)
n = jumlah mol zat terlarut (mol)
T = suhu absolut larutan (Kelvin)
R = tetapan gas (0,082 L atm mol-1 K-1)
CONTOH
Hitunglah tekanan osmotik dari 500 mL larutan yang mengandung 9 gram
glukosa (Mr = 180) pada suhu 27oC .
Jawab :
Dik : R = 0,08
T = 27oC = 300oK
π = MRT
SIFAT KOLIGATIF LARUTAN ELEKTROLIT
Larutan elektrolit yaitu larutan yg dapat terionisasi atau terurai menjadi ion –
ion. Dan akibat peruraian itu maka dapat mengakibatkan bertambahnya
jumlah partikel
“Attention”
n = jumlah ion
α = derajat ionisasi
Hubungan harga i dengan persen ionisasi (derajat ionisasi) adalah sebagai
berikut :
i = 1 + (n – 1) α
n = jumlah ion
Misal : CaCl2(n = 3)
: KCl (n = 2)
: FeCl3 (n = 4)