Anda di halaman 1dari 26

ANGGOTA KELOMPOK

𖣠 ABYA SHAKILA
IRSYADUL
DAVINA
𖣠 AFKAR
𖣠 ISABELLA
𖣠 YULIA RAFITA
𖣠 DIKI TUAHDI
01
SIFAT
KOLIGATIF
LARUTAN
SIFAT KOLIGATIF
LARUTAN
Adalah sifat yang hanya bergantung pada jumlah
partikel terlarut dalam suatu larutan dan tidak
bergantung pada sifat alami partikel terlarut.
Dapat disimpulkan bahwa semakin banyak zat
terlarut maka sifat koligatif semakin besar.
Sebuah larutan dengan takaran air 500 ml
dengan gula 30 gram akan memiliki sifat
koligatif lebih besar daripada larutan
dengan air 500 ml dengan gula 10 gram
02
KONSENTRA
SI
LARUTAN
KONSENTRASI LARUTAN
Jumlah partikel zat yang terlarut dalam suatu larutan
dinyatakan dalam suatu besaran, yakni konsentrasi
larutan. Konsentrasi larutan merupakan suatu besaran
untuk menyatakan banyaknya jumlah partikel zat yang
terlarut dalam suatu larutan.

Misal: konsentrasi larutan garam,


konsentrasi larutan NaCl, dsb.
Konsentrasi Larutan:

Keterangan:
■ C = Konsentrasi Larutan
■ m = Massa Zat Terlarut
■ V = Volume Total Larutan
Molaritas (M)
Merupakan banyaknya mol zat yang terlarut dalam satu liter larutan.
Keterangan:
■ M = Molaritas (M)
■ n = Mol Zat (mol)
M = m/Mr × 1000/V (ml) ■ V = Volume Total Larutan
M = % × 10 × ρ/Mr ■ m = Massa Terlarut (gram)
■ Mr = Molekul Relatif (gr/mol)
■ ρ = Massa Jenis (gr/mL)
■ % = Persen Kadar Zat
Hitung molaritas 200 mL larutan glukosa yang mengandung 2 gram glukosa!
Diketahui:
massa glukosa = 2 gr
V.Larutan = 200 mL = 0,2 L
Mr glukosa = 180 gr/mol

Ditanya: M = ?

Jawaban:
jumlah mol glukosa = massa/Mr
jumlah mol glukosa = 2 gr /(180 gr/mol)
jumlah mol glukosa = 0,01 mol
M = jumlah mol/V
M = 0,01 mol /0,2 L
M = 0,05 mol/L

Jadi, molaritas larutan glukosa tersebut adalah 0,05 mol/L.


Molalitas (m)
Menyatakan banyaknya mol zat terlarut dalam setiap 1.000 gram pelarut.
Keterangan:
■ m = Molalitas (m)
■ gr = Massa Terlarut (gram)
■ p = Massa Pelarut (gram)
■ Mr = Molekul Relatif (gr/mol)
Jika ke dalam 500 gram air ditambahkan 17,1 gram larutan gula tebu (Mr =
342).Tentukan berapa nilai molalitas larutan tersebut ?

Pembahasan

m = g/Mr × 1000/p
m = 17,1/342 × 1000/500
m = 0,1 molal
Fraksi Mol (X)
Menyatakan perbandingan banyaknya mol dari zat pelarut dan pelarut
terhadap jumlah mol seluruh komponen dalam larutan.

Keterangan:
■ Xt = Fraksi Mol Terlarut
■ Xp = Fraksi Mol Pelarut
■ nt = Mol Terlarut
■ np = Mol Pelarut
Hitunglah nilai fraksi mol etanol (Mr = 46) dalam larutan etanol 46% massa ?

massa etanol = 46/100 × 100 = 46 gram


massa air = 100 – 46 = 54 gram
Jumlah mol etanol (nB) = 46/46 = 1 mol
Jumlah mol air (nA) = 54/18 = 3 mol

Jadi fraksi mol etanol (XB) :


XB = nB/nA+nB
XB = 1/1+3
XB = 0,25
03
MACAM-MACAM
SIFAT KOLIGATIF
LARUTAN
Penurunan Tekanan Uap (∆P)
Tekanan uap merupakan jumlah atau banyaknya
uap yang terbentuk di atas permukaan zat cair.
Ketika partikel-partikel zat cair meninggalkan
kelompoknya menjadi uap. Di waktu
bersamaan, uap tersebut akan kembali menjadi
zat cair.
Penurunan Tekanan Uap (∆P)
ΔP = Xt . Pᵒ Keterangan:
ΔP = Penurunan tekanan uap
Pᵒ – P = (1 – Xp) Pᵒ (mmHg)

Pᵒ – P = Pᵒ – Xp . Pᵒ Xp = Fraksi mol pelarut


Xt = Fraksi mol terlarut
■ P° = Tekanan uap jenuh pelarut
murni (mmHg)
Hitung tekanan uap larutan NaOH 0,2 mol dalam 90 gram air jika tekanan uap
air pada suhu tertentu adalah 100 mmHg!

X NaOH=mol NaOH/mol NaOH+mol air


=0,2mol/0,2mol+90 gram/18 g/mol=0,038

Karena NaOH merupakan elektrolit kuat (a = 1) dan n=2 maka


∆p = p°xB(1+(n-1)a)
=100x0,038(1+(2-1)1)
=7,6 mmHg
Tekanan uap larutan =100 mmHg -7,6 mmHg
=92,4 mmHg
Kenaikan Titik Didih (∆Tb)
Titik didih zat cair merupakan suhu tetap ketika zat cair
mendidih. Pada suhu itu, tekanan uap zat cair sama
dengan tekanan udara di sekitarnya. Hal tersebut
mengakibatkan munculnya penguapan di seulur bagian
zat cair, adapun kenaikan titik didih disebut perbedaan
titik didih larutan dengan titik didih pelarut murni.
Kenaikan Titik Didih (∆Tb)
ΔTb = Tb larutan – Tb pelarut
ΔTb = Tb – Tb°
ΔTb = m x Kb Tb larutan (Tb) = Titik didih larutan (°C)
Tb pelarut (Tb°) = Titik didih pelarut (°C)
ΔTb = Kenaikan titik didih (°C)
m = Molalitas larutan (molal)
● Kb = Tetapan kenaikan titik didih molal
(°C/molal )
Sebanyak 6 gram urea dilarutkan ke dalam 500 gram air. Tentukan titik didih larutan tersebut, jika Kb
air = 0.52°C /m (Mr urea = 60)!

Diketahui massa urea = 6 gram massa air 500 gram


Kb air = 0.52 °C/m

Ditanya: titik didih larutan

Langkah 1 menentukan molalitas urea


M = a/Mr x 1000/b = 6gram/60gram/pol x 1000/500 gram = 0,2 m

Langkah 2
∆Tb = m.Kb = 0,2 m x 0.52 °C/m = 0,104°C

Langkah 3 menghitung titik didih larutan


∆Tb = Tb larutan - Tb pelarut, maka Tb larutan = Tb pelarut + ∆Tb= 100°C + 0,10°C= 100,104°C
Sehingga, larutan urea mendidih pada suhu 100,104°C.
Penurunan titik beku (∆Tf)
Titik beku larutan merupakan suhu ketika tekanan uap
cairan sama dengan tekanan uap padatannya atau titik
yang mana air mulai membeku. Titik beku normal suatu
zat adalah suhu ketika zat melelh atau membeku pada
tekanan 1 atm (keadaan normal). Penurunan titik beku
(ΔTf) merupakan selisih titik beku pelarut (Tfo) dengan
titik beku larutan (Tf).
Penurunan titik beku (∆Tf)
Keterangan:
ΔTf = Tf pelarut – Tf larutan ■ Tf larutan (Tb) = Titik beku
larutan (°C)
ΔTf = Tf° – Tf ■ Tf pelarut (Tb°) = Titik beku
pelarut (°C)
ΔTf = m x Kf ■ ΔTf = Penurunan titik beku
(°C)
■ m = Molalitas larutan (molal)
■ Kf = Tetapan penurunan titik
beku molal (°C/molal )
Sebanyak 6 gram urea dilarutkan ke dalam 200 gram air pada tekanan 1 atm. Hitunglah titik
beku larutan tersebut (Mr = 60; Kf = 1,86 ºC/molal)

Jawaban:

nt = 6/60 = 0,1 mol


m = 0,1 x 1000/200 = 0,5

delta Tb = m Kf
= 0,5 x 1,86 = 0,93 ºC

Tf = Tf0 – delta Tf
= 0 – 0,93 = -0,93 ºC
Tekanan osmotik (π)
Peristiwa osmosis merupakan proses perpindahan molekul pelarut
dari satu larutan encer ke larutan yang lebih pekat atau dari satu
pelarut murni ke suatu larutan melalui selapu semipermeabel.
Tekanan osmosis terjadi ketika terdapat perbedaan volume dua
larutan pada kesetimbangan yang menghasilkan suatu tekanan.
Tekanan osmosis juga dapat diartikan sebagai tekanan yang
diberikan untuk mencegah terjadinya peristiwa osmosis.
Tekanan osmotik (π)
Keterangan:
PV = nRT atau πV = nRT ■ π = Tekanan osmosis (atm)
■ M = Molaritas (mol/L)
π = nRT/V ■ R = Tetapan gas (0,082 atm
L/mol K)
π = MRT ■ T = Suhu (K)
■ n= Mol terlarut (mol)
■ V = Volume larutan (L atau
mL)
Terdapat larutan non elektrolit yang berada di suhu 27 °C dengan tekanan osmotik sebesar
0,738 atm. Hitunglah berapa besarnya molaritasnya!

Diketahui:
π = 0,738 atm
T = 27 °C = (27+273) °K = 300 °K
R = 0,082 L atm/mol K

Jawaban:
π=MxRxT
M = π/(R.T)
M = 0,738/(0,082*300)
= 0,738/24,6
= 0,03 M

Jadi, molaritas dari tekanan osmotik 0,738 atm adalah 0,03 M.

Anda mungkin juga menyukai