Anda di halaman 1dari 5

BAB II

PEMBAHASAN

A. Satuan Konsentrasi
1. Molalitas ( m )
Molalitas menyatakan banyaknya mol zat terlarut di dalam setiap 1000 gram
pelarut. Untuk larutan dalam air, massa pelarut dapat dinyatakan dalam volum
pelarut, sebab masa jenis air adalah 1 gram mL -1. secara matematis pernyataan
tersebut dapat dinyatakan dengan rumus :
Dengan, m=molalitas larutan
1000 n=jumlah mol zat terlarut
m=n x p=masa pelarut
P

atau

m = a x 1000 a = gram terlarut


Mr P Mr= masa rumus terlarut

Contoh soal
Berapakah molalitas larutan etanol (C2H5OH) yang kadarnya 46% berat dalam
air. (Ar C=12; O=16, H=1)
Jawab
Larutan C2H5OH kadarnya 46% berat dalam air 46 gram C2H5OH terlarut
dalam 54 gram (100-46)

Dik : Mr = 46 gr
a = 46
P = 54 gr air
Dit : m ?
Jawab:
m = a x 1000
Mr P
= 46 x 1000
46 54
= 18,5 molal

2. Molaritas (m)
Molaritas menyatakan banyaknya mol zat terlarut didalam setiap 1 liter
larutan. Satuan konsentrasi molar atau molaritas dinyatakan dalam mol
dm-3 atau mol L-1 dan diberi lambing M.
Secara sistematis dinyatakan sebagai berikut :
M= a . 1000 dengan a = gram terlarut
Mr = masa rumus terlarut
Mr V V = Voleme larutan (ml)

Contoh
Berpa molaritas larutan 11.2 gram KOH yang volumenya 500 ml
(K=39;O=16,H=1)
Dik : a= 11,2 gr
V= 500 ml
Mr = 56
Dit m ?
M = a . 1000

Mr V
= 11,2 . 1000
56 500
= 0,2.2
= 0,4 molar

3. fraksi mol (x)


Fraksi mol suatu zat didlam suatu larutan menyatakan perbandingan
banyaknya mol dari zzat tersebut terhadap jumlah mol seluruh
komponen dalam larutan. Bila nA mol zat A bercampur dengan nB mol
zat B, maka fraksi mol zat A(xA) dan fraksi mol zat B (xB) dinyatakan
dengan
XA = nA dan XB = nB

nA+ nB nA+ nB

sehingga XA + XB = nA + XB = nB
nA+ nB nA+ nB

XA + XB= 1
Contoh
Hitunglah fraksi mol glukosa didalam larutan glukosa 36% (Mr glukosa
=180 dan Mr air = 18)
Dik : a= 36% 36 gram
P= 64 gr air
Mr glukosa = 180
Mrair = 18
Dit x?
Jawab :
nglukosa= 36 mol = 0,2 mol
180
0,2 = 0,053
0,2+3,56
3,56 =0,947
0,2+3,56
Xglukosa + Xair = 1
0,053 + 0,947 = 1

4. Normalitas (N)
Normalitas suatu larutan menyatakan jumlah gram ekuivalen yang
tedapat disetiap liter larutan. Gram ekuivalen (grek) merupakan
sejumlah massa yang dapat menghasilkan 1 mol ion H+ dari suatu asam
atau 1 mol ion H dari suatu basa. Didalam redoks, 1 gram ekuivalen
adalah sejumlah massa dari suatu oksidator atau reduktor yang dapat
melepas atau meningkat
1 mol electron
Normalitas larutan dinyatakan dengan rumus
N = jumlah ekuivalen dengan N = normalitas
V V= volum dalam liter
Contoh
Didalam 400 ml, larutan terlarut 14,7 gram H2SO4 (Mr = 98) hitunglah
normalitas larutan tersebut.

H2SO4 = 14,7 mol = 0,15 mol


98

H2SO4 2H+ + SO4


1 mol 2 mol
Setiap mol H2SO4 setara dengan 2 ekuivalen maka 0,15 mol H2SO4 setara
dengan 0,3 ekuivalen
ml = 0,4 l
Volume larutan = 400
Jadi N = 0,3=0,75 N
0,4

B. sifat Koligatif Larutan


larutan merupakan campuran homogen antara dua atau lebih zat . adanya
interaksi antara zat terlarut dan pelarut dapat berakibat terjadinya perubahan
sifat fisis dar komponen-komponen penyusun larutan tersebut. Salah satu sifat
yang diakibatkan leh adanya interaksi antara zat terlarut dengan pelarut
adalah sifat koligatif larutan.
Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang hanya dipengaruhi oleh
jumlah partikel at teralut didalam larutan, dan tidk di pengaruhi oleh sifat dari
zat terlarut.
Terlarutnya zat didalam suatu pelarut akan mengakbatkan terpecahnya zat
tersebut menjadi ion-ion, molekul-moleku atau bergabungnya beberapa molekul
menjadi satu oleh karena itu dimungkinkan julah partikel yang ada dalam
larutan berbeda dari jumlah partikel sebellum zat dilarutkan.
Sifat koligatif larutan meliputi peurunan tekanan uap (ΔP), menaikan titik
didih (ΔTb), penurunan titik beku (ΔTf), dan tekanan asmotik (л)

1. penurunan Tekanan Uap (ΔP)


banya sedikitnya uap diatas permukaan cairan diujur berdasarkan
tekanan uap cairan tersebut, semakin tinggi suhu cairan semakin banyak
uap yang berbeda diatas permukaan cairan dan itu berarti tekanan
uapnya semakin tinggi. Jumlah uap diatas permukaan cairan akan
mencapai kejenuhan pada tekanan tertentu, sebab bila jumlah uap sudah
jenuh akan terjadi pengembunan, tekanan uap ini disebut tekanan uap
jenuh. Pada suhu 20oC, teanan uap air jenuh diatas permukaan air
adalah 17,53 mmHg.
Penguapan air merupakan peristiwa terlepasnya molekul-molekul air
dari permukaan air tersebut. Bila diatas permukaan air teralang oleh
partikel-partikel zat yang terlarut didalamnya, maka proses penguapan
akan terganggu dan akibatnya jumlah uapa air diatas permukaan air
menjadi berkurang, dan bila jumlah uapnya berkurang maka tekanan
uapnya akan turun, besarnya penurunan tekanan uap air akibat adanya
zat terlarut disebut dengan penurunan tekanan uap larutan.
Ahli kimia asal prancis, Francios Marie Raoult menemukan bahwa
besarnya tekanan uap larutan sebanding dengan fraksi ol pelarut dan
tekanan uap dari pelarut murninya.
Pernyataan tersebut dikenal sebagai hokum roult dan dapat dituliskan
dengan rumus

p=po x pelarut

dengan p=tekanan uap larutan


x= fraksi mol
po= tekanan uap pelarut murni

terjdinya penurunan tekanan uap larutan disebabkan leh adanya zat


terlarut. Untuk menntukan seberapa besar pengaruh jumlah partikel zat
terlarut terhadap penurunan tekanan uap perlu ditentukan hubungan
antara besarnya penurunan tekanan uap (Δp) dengan jumlah partikel zat
terlarut. Besarnya tekanan uap larutan (Δp) merupakan selisih dari
tekanan uap pelarut murni (po) dengan tekanan uap larutan (p), sehingga
dapat dinyatakan

Δp = po-p

Karena p=po x pelarut, maka persamaan tersebut dapat ditulis menajdi


Δp = po-po x pelarut
Δp = po- (1-x pelarut)
Jika fraksi mol total dalam suatu larutan = 1 atau x pelarut + x terlarut =
1 maka
1-x pelarut = x terlarut
1.

Anda mungkin juga menyukai