Anda di halaman 1dari 18

1

Sifat Koligatif Larutan


KD 3.1

Menganalisis fenomena sifat koligatif


larutan (penurunan tekanan uap jenuh,
kenaikan titik didih, penurunan titik beku,
dan tekanan osmosis
TUJUAN
 Mendeskripsikan penurunan tekanan uap,
kenaikan titik didih, penurunan titik beku
dan tekanan osmotik, termasuk sifat
koligatif larutan
 Membandingkan sifat koligatif larutan
elektrolit dengan sifat koligatif larutan non
elektrolit pada konsentrasi yang sama
Indikator:

5. Mengamati penurunan titik


beku dan kenaikan titik didih
suatu zat cair akibat
penambahan zat terlarut

6. Menjelaskan pengertian
osmosis dan tekanan serta
penerapannya
Masih Ingatkah Anda ?
Apa yang dimaksud dengan sifat
koligatif larutan ?

Apa saja sifat2 koligatif larutan?


Sifat Koligatif Larutan

Penurunan
Tekanan Uap Tekanan
Jenuh Osmotik

Kenaikan Titik Penurunan Titik


Didih Beku
PENURUNAN TITIK BEKU (∆TF)

Kapankah
larutan
membeku??
?
 Suhu pada saat zat cair mulai membeku disebut titik beku
(freezing point, Tf ).

 Titik beku adalah suhu pada saat tekanan uap zat cair sama
dengan tekanan uap zat padat.
 Suatu larutan akan membeku pada suhu yang lebih rendah
dibanding dengan titik beku air
 Air memiliki titik beku 0 oC.
Pada suhu ini air berada dalam
kesetimbangan cair–padat
pada diagram fasa.

 Selisih antara titik beku pelarut murni


dengan titik beku larutan disebut
PENURUNAN TITIK BEKU LARUTAN
( ΔTf )
Diagram Fasa (perubahan cair – padat)
garis transisi garis transisi kesetimbangan fasa
kesetimbangan pelarut
fasa larutan  
 

Cair

Padat

· ·
Tf 0 (Tf)

Tf
Pengaruh penambahan zat terlarut nonvolatile pada pelarut:

 Titik beku larutan lebih kecil daripada titik


beku pelarut murni

T < T 
Tf <f Tf f

 Terjadi penurunan titik


beku sebesar:

T=f =TTf – –TTf


Tf f f

Penurunan titik beku merupakan sifat koligatif karena nilainya


berbanding lurus dengan jumlah partikel semua zat terlarut dalam
larutan. (Konsentrasi larutan dinyatakan dengan besaran molalitas)
. Penurunan titik beku larutan dirumuskan oleh Raoult
sebagai berikut :
ΔTf = m . Kf

ΔTf = gr x 1000 . Kf
Mr P

Dengan, ΔTf = penurunan titik beku


Kf = tetapan penurunan titik beku molal
m = kemolalan larutan
gr = massa terlarut dalam gram
p = massa pelarut dalam gram
Mr = massa molekul relatif zat terlarut
Contoh soal : Dit : titk beku larutan (Tf) :
Perkirakan titik beku …?
larutan yang dibuat
Jawab :
dari 10,0 g urea,
CO(NH2)2, (Mr = 60) ΔTf = gr x 1000 . Kf
Mr p
dan 125 g air. (Kf H2O
= 1,86 C/m) = 10x 1000 . 1,86
60 125
= 2,47 ˚C
Sehingga :
Penyelesaian : Tf = Tb˚ - ΔTf
Diket : = 0 - 2,47
gr Urea : 10 gram = - 2,47˚C
Mr Urea : 60 gram/mol
Jadi titik beku larutan tersebut
P (gr air) : 125 gram adalah - 2,47˚C
Kf air : 1,86 ˚C
FENOMENA PENURUNAN TITIK
BEKU DALAM KEHIDUPAN
SEHARI-HARI
TEKANAN OSMOTIK ()

Proses berpindahnya pelarut dari larutan


yang memiliki konsentrasi lebih rendah
( encer ) ke larutan yang konsentrasinya
lebih tinggi ( pekat ) melalui membran semi
permeabel yang dapat ditembus oleh
molekul-molekul pelarut
RUMUS

 =
MRT
Keterangan :
 = tekanan osmosis
M = konsentrasi larutan dalam molar ( Molaritas)
T = suhu larutan ( K )
R = tetapan gas ( 0,082 atm /K. mol)
CONTOH :
Berapakah tekanan osmosis
larutan sukrosa 0,001 M
pada suhu 25 ºC ?
(R = 0,082 atm/K mol

Penyelesaian : Jawab :
Diket :
M : 0,001 M  = MRT
R : 0,082 atm/K mol
T : (25 + 273) ˚ K  = 0,001. 0,082 . 298
: 298 ˚ K
 = 0,024 atm
Dit : tekanan osmotik ():..?
Fenomena tekanan Osmotik
Kenapa cairan infus dapat masuk ke dalam pembuluh darah? Hal
ini terjadi karena cairan infus memiliki sifat osmosis. Yaitu sifat
cairan yang dapat menembus membran atau selaput
semipermeabel pada darah karena perbedaan konsentrasi.

Larutan infus dibuat


bertekanan sama (isotonik)
dengan tekanan cairan darah
pasien. Hal ini bertujuan
untuk menghindari kerusakan
pada sel darah maupun
pembuluh darah.

Anda mungkin juga menyukai