Anda di halaman 1dari 26

SIFAT KOLIGATIF

LARUTAN
JOULMAN CIPTA ALIEF ANUGRAH
SATUAN-SATUAN KONSENTRASI
Konsentrasi adalah nilai kepekatan yang menandai besarnya jumlah zat terlalur dalam larutan

Kadar Zat (%)

Molaritas (M)

Molalitas (M)

Fraksi Mol (M)


Kadar Zat (%)
𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎𝑧 .𝑡
%= 𝑥 100 %
𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙

Ket : % = Kadar zat (%)


Massaz.t = Massa zat terlarut (g)
Massa total = Massaz.t + Massaz.p
CONTOH SOAL
Hitunglah kadar gula dalam larutan yang dibuat dengan
mencampurkan 20 gram gula dalam 80 gram air
Molaritas (M)
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎
𝑛 𝑛=
𝑀= 𝑀𝑟
𝑉 ( 𝐿)
Ket :
n = mol zat terlarut (mol)
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎
V = Volume larutan (Liter / mililiter)
𝑀𝑟 Massa = massa zat terlarut (g)
𝑀=
𝑉 ( 𝐿) Mr = Massa molekul relatif (g/mol)

𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎
𝑀𝑟
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 1 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 1000
𝑀= 𝑀= 𝑥 𝑀= 𝑥
𝑉 ( 𝐿) 𝑚𝑟 𝑉 (𝐿) 𝑚𝑟 𝑉 (𝑚𝐿)
CONTOH SOAL
0,02 mol HCl dilarutkan ke dalam air hingga volumenya menjadi
250 mL. tentukan molaritas HCl dalam larutan tersebut
Molaritas (M)
Ket :
% . 𝞺 .10
𝑀= % = kadar zat (%)
𝑀𝑟 𝞺 = massa jenis (Liter / mililiter)
Mr = Massa molekul relatif (g/mol)

CONTOH SOAL
Pada label botol larutan KOH tertera kadar sebesar 40%.
Tentukan molaritas KOH dalam larutan apabila diketahui massa
jenis larutan tersebut yaitu 1,4 g/mL (Ar K = 39, Ar O = 16)
SIFAT-SIFAT KOLIGATIF LARUTAN
Sifat Koligatif adalah sifat yang tidak bergantung pada jenis zat, tetapi bergantung
pada jumlah zat

Penurunan Tekanan Uap Penurunan Titik Beku


(𝚫P) (𝚫Tf)

Kenaikan Titik Didih Tekanan Osmotik


(𝚫Tb) (𝛑)
LARUTAN (DAYA HANTAR LISTRIK)
Larutan HCl  H+ + Cl-
1 Elektrolit Contoh : Asam Kuat, Basa
Kuat Kuat, Garam

LARUTAN Larutan HCN ⇋ H+ + CN-


2 Elektrolit Contoh : Asam Lemah,
Leman Basa Lemah

Larutan Non C6H12O6(s)  C6H12O6(aq)


3 Elektrolit Contoh : Selain di atas

Larutan Elektrolit berlaku Faktor Van’t Hoff


Faktor Van’t Hoff
Untuk larutan elektrolit terdapat penyimpangan dari Hukum
Roult, sehingga rumus sifat koligatif larutan nantinya akan
dikalikan dengan Faktor Van’t Hoff

i = {1 + (n-1) . 𝜶

Ket : n = jumlah ion ; 𝜶 = derajat ionisasi


Elektrolit Kuat 𝜶 = 1 maka i = n
Elektrolit Lemah 0 < 𝜶 < 1
Penurunan Tekanan Uap (𝚫P)

Zat terlarut bersifat non volatile (sukar menguap)


Penurunan Tekanan Uap (𝚫P)
Apabila uap banyak maka tekanan besar dan
sebaliknya

Disebut penurunan disebabkan adanya zat terlalu


yang menyebabkan tekanan uap turun

Tekanan Uap pelarut murni > Tekanan uap Larutan


(Po) P
Penurunan Tekanan Uap (𝚫P)
Oleh karena itu
𝚫P = Po – P

Hubungan 𝚫P dengan X berdasarkan Hukum Roult


“Besarnya tekanan uap larutan sebanding dengan fraksi
mol pelarut dan tekanan uap pelarut murni”
P = Po . X p
𝚫P = Po . Xt (Larutan Non Elektrolit)
𝚫P = Po . Xt . i (Larutan Elektrolit)
CONTOH SOAL
1. Sebanyak 100 gram sukrosa C12H22O11 dilarutkan dalam 500
gram air pada suhu 25oC (Ar C = 12 ; H = 1 ; O = 16). Bila
tekanan uap jenuh air pada suhu 25oC adalah 23,76 mmHg.
Hitunglah
a. Penurunan tekanan uap larutan
b. Tekanan uap larutan

2. Tekanan uap air murni pada suhu tertentu sebesar 32 cmHg.


Penurunan tekanan uap yang terjadi pada larutan etanol
C2H5OH 46% adalah (Mr = 46). Tentukan tekanan uap
larutannya.
Penurunan Titik Beku (𝚫Tf)
Penurunan Titik Beku(𝚫Tf)
Titik Beku pelarut murni > Titik Beku Larutan
(Po) P

Tf air = 0oC Tf Larutan = < 0oC


Penurunan Titik Beku (𝚫Tf)
Oleh karena itu
𝚫Tf = Tfo – Tf

Hubungan 𝚫Tf dengan m berdasarkan Hukum Roult


“Besarnya penurunan titik beku sebanding dengan
molalitas larutan yang dikalikan dengan tetapannya”
𝚫Tf = Kf . m (Larutan Non Elektrolit)
𝚫Tf = Kf . m . i (Larutan Elektrolit)
CONTOH SOAL
1. Tentukan titik beku larutan yang mengandung 3,6 gram glukosa
yang dilarutkan dalam 100 gram air (Kf air = 1,86oC/m ; Mr
glukosa = 180)

2. Sebanyak 2,22 gram CaCl2 dilarutkan dalam 500 mL air. Bila


larutan CaCl2 terionisasi sempurna, tentukan titik beku larutan
(Kf = 1,86 ; Ar Ca = 40 ; Cl = 35,5)
Kenaikan Titik Didih (𝚫Tb)
Kenaikan Titik Didih(𝚫Tb)
Titik Didih pelarut murni > Titik Didih Larutan
(Tbo) (Tb)

Tb air = 100oC Tb Larutan = > 100oC


Kenaikan Titik Didih (𝚫Tb)
Oleh karena itu, karena adanya kenaikan maka dihitung
selisihnya atau istilahnya kenaikan titik didih
𝚫Tb = Tb – Tbo

Hubungan 𝚫Tb dengan m berdasarkan Hukum Roult


“Besarnya kenaikan titik didih sebanding dengan molalitas
larutan yang dikalikan dengan tetapan didihnya”
𝚫Tb = Kb . m (Larutan Non Elektrolit)
𝚫Tb = Kb . m . i (Larutan Elektrolit)
Aplikasi Kenaikan Titik Didih (𝚫Tb)
Diagram Fase
Tekanan Osmotik
Tekanan Osmotik
Konsep tekanan osmotik sama seperti konsep tekanan gas ideal

Ket :
𝛑 = Tekanan osmotik (atm)
n = Nilai mol (mol)
V = Volume (liter)
M = Molaritas (M)
R = Tetapan gas ideal (0,082 L.atm/mol/K
T = Suhu (Kelvin)
CONTOH SOAL
Sebanyak 49 gram H2SO4 dilarutkan ke dalam 0,5 liter air pada suhu 27oC
(Mr H2SO4 = 98 ; Kf air = 1,86 oC/m ; Kb air = 0,52 oC/m ; R = 0,082).
Tentukan :
a. Penurunan titik beku
b. Kenaikan titik didih
c. Tekanan Osmotik

Anda mungkin juga menyukai