Anda di halaman 1dari 61

REDOKS

(REDUKSI-OKSIDASI)
JOULMAN CIPTA ALIEF ANUGRAH
PENGERTIAN2 REDOKS
Berkaitan Oksidasi : Penangkapan O2; Contoh : Reaksi Pembakaran

Oksigen Reduksi : Pelepasan O2; Contoh : Reaksi Fotosintesis

Oksidasi : Pelepasan e-; Contoh : Na  Na+ + e-


Berkaitan e -
Reduksi : Penangkapan e-; Contoh : Cl2 + 2e-  2Cl-

Berkaitan Oksidasi : Kenaikan biloks; Contoh : Na  Na+ + e-

Biloks Reduksi : Penurunan biloks; Contoh : Cl2 + 2e-  2Cl-

Biloks adalah muatan suatu atom dalam senyawa


ATURAN BILOKS
1. Biloks unsur bebas (O2, Cl2, P4, Fe, Na, C) = 0
Contoh : C(g) + O2(g)  CO2(g)

2. 𝛴b.o unsur dalam senyawa netral (tidak bermuatan) = 0


Contoh : H2SO4, b.o H x 2 + b.o S x 1 + b.o O x 4

3. 𝛴b.o dalam ion = muatan ion


Contoh : SO42- , b.o S x 1 + b.o x 4 = -2
ATURAN BILOKS (Prioritas)
IA : Li, Na, K , Rb, Cs b.o = +1
IIA : Be, Mg, Ca, Sr, Ba b.o = +2 Yang atas
Al b.o = +3 diprioritaskan
F b.o = -1 dimasukkan
H b.o = +1
O b.o = -2
terlebih dahulu
VIIA : Cl, Br, I b.o = -1

Contoh : H2SO4
COBA
a. OF
KERJA!!!
2
b. NH4Cl
c. KNO3
d. CrO42-
e. C2O42-
f. MnO4-
g. K2O2
h. BaH2
i. Cr2O72-
j. Fe(CN)63-
CONTOH SOAL
Tentukan reaksi reduksi-oksidasi pada pers reaksi berikut
0 +1 +5 -6 +4 -4 +4 -4 +2 -2

Sn + 4HNO3  SnO2 + 4NO2 + 2 H2O


+1 -2 -2 +1 -2
-2

Oksidasi
0 +4
Reduksi
+20 +16
Zat yang mengalami oksidasi : Sn Zat yang mengalami reduksi : HNO3
Reduktor : Sn Oksidator : HNO3
Hasil oksidasi : SnO2 Hasil oksidasi : NO2
CONTOH SOAL
Tentukan reduksi, oksidasi, reduktor, dan oksidator pada pers.
reaksi berikut

a. MnO2 + 2 H2SO4 + 2 NaCl  MnSO4 + Na2SO4 + 2 H2O + Cl2


b. 3H2C2O4 + 2KMnO4  2MnO2 + 6CO2
c. 3I2 + 6KOH  5KI + KIO3 + 3H2O
REAKSI AUTOREDOKS (DISPROPORSIONASI)
Satu unsur mengalami reaksi reduksi dan oksidasi
sekaligus
Contoh
Cl2 + 2OH-  Cl- + ClO- + H2O
PENYETARAAN REDOKS

Cara Biloks Cara ½ Reaksi


CARA BILOKS
Langkah-langkah
1. Tentukan bilangan oksidasi masing-masing unsur
2. Setarakan jumlah atom unsur yang berubah biloks
3. Tentukan jumlah kenaikan dan penurunan biloks
4. Setarakan jumlah kenaikan dan penurunan biloks
5. Setarakan muatan
• Suasana asam : tambahkan ion H+, di muatan yang kecil
• Suasana basa : tambahkan ion OH-, di muatan yang besar
6. Setarakan jumlah atom H (menambahkan molekul H2O yang
kurang H nya
CARA BILOKS
Contoh
Cr2O72- (aq) + SO2 (g)  Cr3+ (aq) + HSO4- (aq) (asam)

MnO4– (aq)  MnO2 (s) + MnO4- (aq) (asam)

Cr2O72- aq) + Fe2+(aq) + C2O42-(aq)  Cr3+(aq) + Fe3+ (aq) + CO2 (g) (asam)

KMnO4 + H2SO4 + H2C2O4  K2SO4 + MnSO4 + CO2 + H2O


(KAHO)
MnO42- (aq)  MnO2 (s) + MnO4- (aq) (asam)
+6 -2 +4 -2 +7 -2

I. Tentukan atom yang berubah biloks (Mn)


II. Tentukan jumlah kenaikan dan penurunan biloks (biloks total)
MnO42-  MnO2 + MnO4-
+6 +4 +7

↓2 x 1

↑1 x 2
Pembuktian
III. Setarakan jumlah kenaikan dan penurunan biloks Mn : 3  3
2MnO42-  MnO2 + 2MnO4- O : 12  12
IV. Setarakan jumlah atom yang berubah biloks H:44
3MnO42-  MnO2 + 2MnO4- Muatannya : -2  -2
V. Setarakan muatan
3MnO42- + 4H+  MnO2 + 2MnO4-
-6 0 -2
Cr2O72- aq) + Fe2+(aq) + C2O42-(aq)  Cr3+(aq) + Fe3+ (aq) + CO2 (g) (asam)
+6 -2 +2 +3 -2 +3. +3 +4 -2

I. Tentukan atom yang berubah biloks (Cr, Fe dan C)


II. Setarakan jumlah atom yang berubah biloks
Cr2O72- + Fe2+ + C2O42-  2Cr3+ +
Fe3+ + 2CO2
III. Tentukan jumlah kenaikan dan penurunan biloks (biloks total)
Cr2O72- + Fe2+ + C2O42-  2Cr3+ +
Fe3+ + 2CO2 3x2

+12 +2 +6 +6 +3

+8

↓6 x 1

↑1
VI. Setarakan atom H, +H2O di ruas yang kurang H-nya
Cr2O72- + 2Fe2+ + 2C2O42- + 14H+  2Cr3+ + 2Fe3+ + 4CO2 + 7H2O

-2 +4 -4 +14 +6 +6 0 0
Pembuktian
Cr : 2  2
O : 15  15
Fe : 2  2
C:44
H : 14  14

Muatan : +12  +12


CARA ½ REAKSI
Langkah-langkah
1. Reaksi dibagi dua (Reduksi – Oksidasi)
2. Setarakan jumlah atom yang berubah biloks
3. Setarakan jumlah atom O dengan menambahkan H2O
4. Setarakan jumlah atom H dengan menambahkan H+
5. Jika suasananya Basa, tambahkan OH- di kedua sisi sebanyak
H+
6. Setarakan muatan dengan menambahkan e- di muatan yang
besar
7. Setarakan jumlah e-
8. Reaksi dijumlahkan
CARA ½ REAKSI
Contoh
Cl2 + IO3-  Cl- + IO4- (basa)
BaCr2O7 + HCl + H2C2O4  CrCl3 + CO2 + BaCl2 + H2O
Cl2 + IO3-  Cl- + IO4- (basa)
0 +5 -1 +7

I. Pecah reaksi menjadi 2, kemudian setarakan jumlah atom yang berubah


biloks
R : Cl2  2Cl-
O : IO3-  IO4-
II. Tambahkan e-, pada reduksi di sebelah kiri, pada oksidasi di sebelah kanan
R : Cl2 + 2e-  2Cl-
O : IO3-  IO4- + 2e-
III. Setarakan muatan
R : Cl2 + 2e-  2Cl-
O : IO3- + 2OH- IO4- + 2e-
IV. Setarakan jumlah atom H, +H2O
R : Cl2 + 2e-  2Cl-
O : IO3- + 2OH- IO4- + 2e- + H2O
Cl2 + IO3-  Cl- + IO4- (basa)
0 +5 -1 +7

V. Setarakan e- , kemudian jumlahkan


R : Cl2 + 2e-  2Cl-
O : IO3- + 2OH- IO4- + 2e- + H2O

Cl2 + IO3- + 2OH-  2Cl- + IO4- + H2O


Pembuktian
Cl : 2  2
I:11
O:55
H:22
Muatan : -3  -3
ELEKTROKIMIA
Elektrokimia adalah cabang ilmu kimia yang membahas tentang elektro
(kelistrikan) / perubahan energi

SEL VOLTA / SEL GALVANI SEL ELEKTROLISIS


• Mengubah energi listrik menjadi
• Mengubah energi kimia menjadi
energi kimia
energi listrik
• Reaksi tidak spontan
• Reaksi berlangsung spontan
(membutuhkan arus listrik)
(menghasilkan arus listrik)
• Katoda (reduksi) : Elektroda (-)
• Katoda (reduksi) : Elektroda (+)
Anoda (oksidasi) : Elektroda (+)
Anoda (oksidasi) : Elektroda (-)
• Contoh : Pelapisan logam, Cas
• Contoh : Baterai, Aki
Aki
SEL VOLTA/GALVANI (Logam)
KPAN dan KRAO

Deret Volta :

Lihat Kalau Bapak Camat Nanti Meninggal Alamat Mana, Zaman Crisis Felda
Canda Cobaan Nabi Sulaiman Pemberantasa buta Huruf, Crupuk Hangus
Agak Pait Auu.
SEL VOLTA/GALVANI (Logam)

DERET VOLTA

EO makin kecil EO makin besar


Reduktor Oksidator
Mudah mengalami Oksidasi Mudah mengalami Reduksi
Anoda Katoda
Elektroda (-) Elektroda (+)
Susunan Sel Volta
Contoh : Al dan Zn Katoda (R) : Ln+ + ne-  L
Zn2+ + 2e-  Zn E0 = -0,76 volt Anoda (O) : L  Ln+ + ne-
Al3+ + 3e-  Al E0 = -1,66 volt

Reaksi Sel
Katoda (R) : 3Zn2+ + 6e-  3Zn E0 = -0,76 v
Anoda (O) : 2Al  2Al3+ + 6e- E0 = +1,66 v
3Zn2+ + 2Al  3Zn + 2Al3+
Diagram/Notasi Sel
Anoda | Ion Anoda || Ion Katoda | Katoda
Al | Al3+ || Zn2+ | Zn
Potensial Elektroda Standar
Aliran elektron Aliran listrik
Anoda  Katoda Katoda  Anoda
Al  Zn Zn  Al

E0 sel / Beda potensial

E0 sel = E0 reduksi – E0 oksidasi E0 Zn = -0,76 volt


= E0 katoda – E0 anoda E0 Al = -1,66 volt
= E0 besar – E0 kecil E0 sel = E0 reduksi – E0 oksidasi
= -0,76 – (-1,66)
= +0,9 volt (spontan)
Contoh Soal
Suatu sel volta tersusun dari elektroda Ca dan Sn, diketahui data berikut
Ca2+ + 2e-  Ca Eo = -2,87 v
Sn2+ + 2e-  Sn Eo = -0,14 v
a. Tentukan anoda dan katoda
b. Tuliskan reaksi sel
c. Tentukan nilai potensial sel
d. Tuliskan notasi sel
Reaksi Pendesakan
Kemampuan logam mengalami reduksi/oksidasi, dimana nantinya
suatu logam menggantikan posisi logam pada senyawa.

Syarat pendesakan : Kiri mendesak logam kanan (deret volta)


Contoh
Al + NaCl 

Cu + HCl 

Zn + 2HCl  ZnCl2 + H2

Contoh Soal
Logam L dapat mengendapkan tembaga dari larutan CuSO4 tetapi
logam L tidak bereaksi dengan ZnCl2, maka urutan logam berikut
yang sifat reduktornya makin kuat
https://www.youtube.com/watch?
v=3sEARjq1GxY&list=PLlIirwPwJjo
DnWhTxFCTFMfUr966Vtw3e&index
=7
KOROSI
Korosi merupakan kerusakan logam akibat reaksi kimia (redoks) antara logam
dengan berbagai zat di sekitarnya sehingga menghasilkan senyawa yang tidak
dikehendaki
Korosi merupakan proses elektrokimia dimana logam mengalami oksidasi
(sehingga oksigen mengalami reduksi). Contoh dari proses korosi yaitu
perkaratan besi (Fe)

Fe + O2 + H2O  Fe2O3.nH2O (coklat-merah)


KOROSI PADA BESI
Reaksi antara Fe dan O2

Fe mengalami oksidasi sehingga reaksinya


Fe  Fe2+ + 2e-
O2 mengalami reduksi sehingga reaksinya
O2 + 2H2O + 4e-  4OH-
Jadi reaksinya
Anoda : Fe  Fe2+ + 2e- x2 E0 = +0,44
Katoda : O2 + 2H2O + 4e-  4OH- x1 E0 = +0,40

2Fe  2Fe2+ + 4e- E0 = +0,44


O2 + 2H2O + 4e-  4OH- E0 = +0,40

2Fe + O2 + 2H2O  2Fe2+ + 4OH- E0 = +0,84 (spontan)


KOROSI PADA BESI
Karena adanya ion 2Fe2+ yang terlarut di air akan mengalami proses oksidasi
lebih lanjut dengan O2 dan H2O sehingga menghasilkan biloks +3

Fe2+  Fe3+ + e-
jadi
Fe3+ + O2 + nH2O  Fe2O3 . nH2O

Fe2O3 . nH2O (Karat Besi)


Faktor-faktor yang mempercepat
korosi
1. Air dan Kelembapan Udara
2. Adanya zat elektrolit
3. Permukaan logam yang tidak rata
4. pH
5. Terbentuknya sel elektrokimia (efek galvanic coupling)
Jika besi dihubungkan atau menempel atau didekatkan pada logam yang
kurang reaktif/lebih reduksi makan besi akan lebih cepat mengalami korosi.
Misal paku keling yang terbuat dari tembaga untuk menghubungkan besi.
Cara memperlambat korosi
1. Pengecatan (pelarut thinner)
2. Oli (non-polar)
3. Perlindungan katodik
Dihubungkan dengan logam yang mudah mengalami oksidasi (jadi di
sebelah kiri Fe pada deret volta. Contoh pada rel kereta api
dihubungkan logam Magnesium. Pada kapal ditempel zinc anode
4. Pelapisan
Dilapisi oleh logam yang sulit teroksidasi (di sebelah kanan Fe pada
deret volta). Contoh besi pada kaleng susu dilapisi timah
SEL ELEKTROLISIS
Komponen-komponen
- Arus listrik
- Elektroda Positif (Anoda-
Oksidasi)
- Elektroda Negatif (Katoda-
Reduksi)
- Larutan Elektrolit
(Larutan/Lelehan)

- Elektroda terdiri atas 2 yaitu


Inert dan Tak Inert
SEL ELEKTROLISIS (Reaksi pada Katoda)
Apabila dalam bentuk larutan Apabila dalam bentuk lelehan

1. Ion-ion IA, IIA, Al3+, dan Mn2+ 1. Ion-ion IA, IIA, Al3+, dan Mn2+
2H2O + 2e-  2OH- + H2 Mn+ + ne-  M

2. Ion-ion logam yang lain Contoh :


Larutan NaCl
Mn+ + ne-  M Larutan HCl
Lelehan NaCl
Lelehan HCl
3. Ion H+ (asam) Larutan CuSO4
2H+ + 2e-  H2 Lelehan CuSO4
SEL ELEKTROLISIS (Reaksi pada Anoda)
Elektroda Inert / Pasif (Pt, C, dan Au) Elektroda Tak Inert / Aktif (Logam lain)

1. Ion-ion sisa asam oksi Elektodanya akan bereaksi


2H2O  4H+ + 4e- + O2 L  Ln+ + ne-

2. Ion-ion halida Contoh :


Larutan NaCl elektroda grafit
2X-  X2 + 2e- Larutan HCl elektroda grafit
Larutan NaOH elektroda PT
Larutan ZnSO4 elektroda Ag
3. Ion OH- (basa)
4OH-  2H2O + 4e- + O2
SEL ELEKTROLISIS
Contoh Soal
Tuliskan reaksi kimia pada sel elektrolisis berikut
a. Larutan NaCl dengan Katoda Fe dan Anoda Cu
b. Larutan Mg(OH)2 dengan elektroda C
c. Lelehan CuSO4 dengan elektroda Cu
HUKUM FARADAY I
“Massa zat yang dihasilkan di elektroda pada peristiwa elektrolisis sebanding
dengan jumlah muatan listrik yang dialirkan selama elektrolisis berlangsung”

1 Faraday = 1 mol elektron = 96.500 C

𝐼=
𝑄
𝑡 𝑄=𝐼 . 𝑡 𝒎𝒐𝒍 𝒆𝒍𝒆𝒌𝒕𝒓𝒐𝒏=
𝑰 .𝒕
𝟗𝟔 . 𝟓𝟎𝟎

Ket :
I = Kuat Arus (Ampere)
Q = Muatan listrik (Coulomb)
t = Waktu (detik)
HUKUM FARADAY I
Karena yang kita cari jumlah massa zat yang dihasilkan maka menggunakan
persamaan stoikiometri pada umumnya
Ln+ + ne-  L(s) (endapan)
1 1 𝐼 .𝑡
𝑚𝑜𝑙 𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑛= 𝑥 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎h 𝑚𝑜𝑙 𝑒𝑙𝑒𝑘𝑡𝑟𝑜𝑛 𝑚𝑜𝑙 𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑛= 𝑥
𝑛 𝑛 96.500

𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎=𝑚𝑜𝑙𝑥 𝐴𝑟 𝒎𝒂𝒔𝒔𝒂𝒆𝒏𝒅𝒂𝒑𝒂𝒏=
𝑨𝒓
𝒙
𝑰 .𝒕
𝒏 𝟗𝟔 . 𝟓𝟎𝟎
𝒂𝒕𝒂𝒖
𝒆 . 𝑰.𝒕
𝟗𝟔 .𝟓𝟎𝟎
Ket :
I = Kuat Arus (Ampere) e = Berat Ekivalen
Q = Muatan listrik (Coulomb) Ar = Massa atom relatif (g/mol)
t = Waktu (detik) n = Jumlah muatan / biloks
HUKUM FARADAY I
Contoh Soal
Bila larutan AgNO3 dialiri listrik 10 ampere selama 1 jam, maka pada
katoda akan diendapkan logam perak sebanyak ..... (Ar Ag = 108)
HUKUM FARADAY II
“Jika dua elektrolisis menggunakan arus yang sama pada perbandingan mol
elektronnya juga tetap sama”
𝑒 . 𝐼 .𝑡 𝑚 𝐼 .𝑡 𝑚
𝑚= = = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎h 𝑒𝑙𝑒𝑘𝑡𝑟𝑜𝑛
96.500 𝑒 96.500 𝑒

𝒎𝟏 𝒎𝟐 𝐴𝑟
= 𝑒=
𝑛
𝒆𝟏 𝒆𝟐
Ket :
I = Kuat Arus (Ampere) e = Berat Ekivalen
Q = Muatan listrik (Coulomb) Ar = Massa atom relatif (g/mol)
t = Waktu (detik) n = Jumlah muatan / biloks
m = massa endapan
HUKUM FARADAY II
Contoh Soal
Ke dalam dua sel yang berisi larutan LSO4 dan AgNO3 yang disusun
secara seri dialirkan arus listrik ternyata diendapkan 3,25 gram logam L
dan 10,8 gram logam Ag (Ar Ag = 108). Massa atom relatif L adalah
STOIKIOMETRI FARADAY
Apabila telah mendapatkan nilai mol endapan atau mol elektron pada persamaan
faraday. Nilai mol tersebut dapat dikonversi ke berbagai hal berdasarkan konsep
stoikiometri, misal mol ke JP, mol ke massa, mol ke volume gas yang dihasilkan
berdasarkan reaksi elektrolisisnya, dsb
Perb. Koefisien = Perb. Mol

Non STP (Standard Temperature and Pressure)


P.V = n.R.T
STOIKIOMETRI FARADAY
Contoh Soal :
Berapa liter gas oksigen (STP) dapat terbentuk jika arus 10 ampere dialirkan
selama 965 detik ke dalam larutan asam sulfat
STOIKIOMETRI FARADAY
Contoh Soal :
Jika arus listrik 1 A dialirkan ke dalam 100 mL larutan perak nitrat AgNO3 melalui
elektroda Pt selama 1930 detik, maka hitunglah:
a. Endapan Ag yang terbentuk
b. pH
c. Volume gas yang dihasilkan
TATA NAMA SENYAWA
DAN ION KOMPLEKS
JOULMAN CIPTA ALIEF ANUGRAH
SENYAWA KOMPLEKS
Senyawa kimia yang terdiri dari logam atau ion logam yang terikat
melalui ikatan kovalen koordinasi ke satu atau lebih atom donor dalam
suatu ligan

Ligan merupakan molekul sederhana yang bertindak sebagai donor


pasangan elektron (basa lewis)

Ion Positif
Ion Negatif

Molekul Netral
ION KOMPLEKS
Senyawa Unsur
Senyawa
Transisi (pada Ion Kompleks
Kompleks
umumnya)

Contoh :
CuSO4 + 4NH3  [Cu(NH3)4]SO4
Senyawa Kompleks

[Cu(NH3)4]SO4  [Cu(NH3)4]2+ + SO42-


Ion Kompleks

[Cr(NH ) ]Cl  ?????


STRUKTUR ION KOMPLEKS

[Ag(NH3)4]+
Muatan Ion Kompleks

Atom Pusat Ligan Bilangan Koordinasi


(umumnya gol. (Jumlah Ligan)
unsur transisi)
NAMA LIGAN
SENYAWA (LIGAN) NAMA LIGAN
NH3 Amina
H2 O Aquo
CO Karbonil
NO Nitrosil
NH2 - CH2 - CH2 - NH2 Etilenadiamine (ED)
SENYAWA (LIGAN) NAMA LIGAN
CN- Siano
F- Flouro
Cl- Kloro
Br- Bromo
I- Iodo
OH- Hidrokso
SCN- Tiosiano
S2O32- Tiosulfato
SO42- Sulfato
CO32- Karbonato
O2- Okso
NO2- Nitro
C2O4- Oksalato
TATA NAMA ION KOMPLEKS
Ion  Jumlah Ligan  Nama Ligan  Atom Pusat  Biloks Atom Pusat

Jumlah Ligan
1 = mono
2 = di
3 = tri
4 = tetra
5 = penta
6 = heksa

Nama Ligan, diurutkan sesuai abjad


TATA NAMA ION KOMPLEKS
Atom Pusat

Muatan Ion Kompleks (-)  Nama Logam dalam Bahasa Latin + at


Muatan Ion Kompleks (+)  Nama Logam dalam Bahasa Indonesia
Contoh
Ag = Argentat (-) Perak (+)
Cu = Cuprat (-) Tembaga (+)
Ni = Nikelat (-) Nikel (+)
Co = Cobaltat (-) Kobalt (+)
Zn = Zinkat (-) Seng (+)
Fe = Ferrat (-) Besi (+)
Mn = Manganat (-) Mangan (+)
Au = Aurat (-) Emas (+)
Cr = Cromat (-) Krom (+)
TATA NAMA ION KOMPLEKS
Biloks Atom Pusat

[Ag(NH3)4]+
Biloks Ag + 4 x biloks NH3 = +1
Biloks Ag + 4 x (0) = +1
Biloks Ag = +1
TATA NAMA ION KOMPLEKS
Contoh

[Ag(NH3)4]+
Muatan Ion Kompleks = +1
Atom Pusat = Ag (Perak)
Ligan = NH3 (Amina, jumlahnya 4)
Bilangan Koordinasi =4
Biloks Atom Pusat = +1

Ion tetraamina perak (I)


TATA NAMA ION KOMPLEKS
Contoh

[Fe(H2O)4Cl2]+
Muatan Ion Kompleks = +1
Atom Pusat = Fe (Besi)
Ligan = H2O (Aquo, jumlahnya 4)
= Cl (Kloro, jumlahnya 2
Bilangan Koordinasi =6
Biloks Atom Pusat = +3
TATA NAMA ION KOMPLEKS
Contoh

[Cr(NH3)6]3+
[Ag(CN)2]-
[Co(NH3)2(CN)4]2-

Ion trioksalatoferrat(III)
TATA NAMA SENYAWA KOMPLEKS
Senyawa kompleks tinggal menambah nama unsur sesuai letaknya

Contoh
[Ag(NH3)4]+
Ion Tetraamina Perak (I)

Tapi apabila
[Ag(NH3)4]Cl
Tetraamina Perak (I) Klorida

Kata “Klorida” ditambahkan di belakang karena letaknya di belakang


pada rumus senyawa
TATA NAMA SENYAWA KOMPLEKS
Senyawa kompleks tinggal menambah nama unsur sesuai letaknya

Contoh
[Co(NH3)2(CN)4]2-
Ion Diamina Tetrasiano Cobaltat (II)

Tapi apabila
K2[Co(NH3)2(CN)4]
Kalium Diamina Tetrasiano Cobaltat (II)

Kata “Kalium” ditambahkan di depan karena letaknya di depan pada


rumus senyawa

Anda mungkin juga menyukai