Anda di halaman 1dari 28

BAB 2

REDOKS DAN ELEKTROKIMIA

1. KOMPETENSI DASAR
 Menyetarakan persamaan reaksi redoks dan memperkirakan reaksi yang terjadi berdasarkan
potensial elektroda.
 Menganalisis proses yang terjadi dan melakukan perhitungan zat atau listrik yang terlibat
pada suatu sel volta serta penerapannya dalam kehidupan.
 Menganalisis faktor-faktor terjadinya korosi dan cara mengatasinya.
 Menerapkan stoikiometri reaksi redoks dan hukum Faraday yang untuk menghitung
besaran-besaran yang terkait sel elektrolisis.

2. INDIKATOR PEMBELAJARAN
 Menyetarakan persamaan reaksi redoks dengan cara bilangan oksidasi
 Menyetarakan persamaan reaksi redoks dengan cara setengah reaksi (ion elektron).
 Menyimpulkan ciri reaksi redoks yang berlangsung spontan berdasarkan hasil pengamatan.
 Menggambarkan susunan sel volta atau sel galvani dan menjelaskan fungsi tiap bagiannya.
 Menuliskan lambang sel dari reaksi-reaksi yang terjadi pada sel volta.
 Menghitung potensial sel berdasarkan data potensial standar dan membandingkan hasil
pengukuran dengan hasil perhitungan.
 Menjelaskan bagaimana energi listrik dihasilkan dari reaksi redoks dalam sel volta.
 Menjelaskan prinsip sel-sel volta yang banyak digunakan dalam kehidupan.

. MATERI PELAJARAN
A. KONSEP OKSIDASI-REDUKSI
1. Konsep Oksidasi-Reduksi
No Konsep Reaksi Oksidasi Reaksi Reduksi
1. 1 - Penangkapan Oksigen - Pelepasan Oksigen
Contoh : Ca + O2  CaO Contoh : FeO  Fe + O2
2. 2 - Pelepasan Elektron - Penangkapan Elektron
Contoh : Zn  Zn2+ + 2e Contoh : Cu2+ + 2e  Cu
3. 3 - Bilangan Oksidasi Naik - Bilangan Oksidasi Turun
Contoh : S2O32-  S4O62- Contoh : MnO42-  Mn2+

2. Bilangan Oksidasi
Bilangan Oksidasi merupakan suatu bilangan yang dimiliki suatu atom, molekul, ion atau
senyawa yang menunjukkan jumlah elektron yang dilepaskan atau diterima.
Aturan Bilangan Oksidasi :
a. Bilangan Oksidasi atom dalam unsur bebas = 0
Contoh:
Bilangan oksidasi Unsur Na = 0, Bilangan oksidasi Unsur O 2 = 0, Bilangan oksidasi Unsur
Cl2 = 0
b. Bilangan Oksidasi atom logam pada suatu senyawa atau ion selalu bertanda positif
(Biloks logam golongan IA = +1, golongan IIA = +2)
Contoh:
Biloks atom Na dalam NaCl = +1; Biloks atom Mg dalam MgCl 2 = +2; Biloks atom Fe dalam
FeCl3 = +3
c. Bilangan Oksidasi atom O (oksigen) dalam bentuk senyawa atau molekul = -2, kecuali
1
pada peroksida (H2O2)= –1, superoksida ( KO2, RbO2 )= - , dan pada F2O = +2.
2
Contoh: Biloks atom O dalam H2O = -2, Biloks atom O dalam MgO = -2

1
d. Bilangan Oksidasi atom Hidrogen dalam bentuk senyawa atau molekul = +1, kecuali pada
hidrida (NaH, LiH dan CaH2 ) bilangan oksidasi H = - 1
Contoh: Biloks atom H dalam H2O = + 1, Biloks atom H dalam HCl = + 1
e. Jumlah total bilangan oksidasi pada senyawa netral = 0
Contoh: Biloks total senyawa NaCl = 0
f. Bilangan Oksidasi ion sesuai jumlah muatannya
Contoh: Biloks ion Fe2+ = +2, Biloks ion Cl - = - 1
g. Jumlah total bilangan oksidasi pada ion poliatom sesuai jumlah muatannya.
Contoh: Biloks total ion SO42- = -2
h. Bilangan oksidasi unsur golongan VIA pada senyawa biner adalah -2 dan unsur golongan
VIIA pada senyawa biner adalah -1.
Contoh : Biloks atom O dalam MgO = -2, Biloks atom Cl dalam NaCl = -1
Contoh Soal:
Tentukan bilangan oksidasi atom berikut ini yang dicetak tebal !
1. SO2 4. C2H4
2+
2. Mn 5. Ca(NO3)2
3. NH4Cl 6. K2Cr2O7

Jawab :
1. +4 4. -2
2. +2 5. +5
3. –3 6. +6

3. Reduktor dan Oksidator


a. Reduktor : Zat yang mengalami kenaikan bilangan oksidasi
b. Oksidator : Zat yang mengalami penurunan bilangan oksidasi
Contoh :
2K2MnO4 + 4H2SO4 + 5H2C2O4  2MnSO4 + 2K2SO4 + 10CO2 + 9H2O
- Reduktor : H2C2O4 sebab bilangan oksidasi C berubah dari +2 menjadi +4
- Oksidator : K2MnO4 sebab bilangan oksidasi Mn berubah dari +7 menjadi +2

LATIHAN 1
UJI KOMPETENSI KONSEP DASAR REDOKS
1. Tentukan bilangan oksidasi unsur yang dicetak tebal :
a. Zn f. Ca(ClO2)2
b. Fe3+ g. K2MnO4
2-
c. S h. H2O2
d. NH4+ i. NaAl(OH)4
e. Cr2O72- j. C2H6O2
2. Sebutkan jenis reaksi berikut oksidasi atau reduksi :
a. Fe2+  Fe3+ d. NH4+  NO3-
b. Cr2O7  Cr
2- 3+
e. Al  Al(OH)4-
c. C2O42-  CO2
3. Sebutkan jenis reaksi berikut redoks atau bukan redoks :
a. Fe2+ + Cr2O72-  Cr3+ + Fe3+
b. Cu + HNO3  Cu(NO3)2 + NO + H2O
c. HCl + NaOH  NaCl + H2O
d. I2 + S2O32-  2I- + S4O62-
4. Sebutkan reduktor adan oksidator untuk reaksi redoks berikut :
a. Cu + HNO3  Cu(NO3)2 + NO + H2O
b. I2 + S2O32-  2I- + S4O62-

2
c. Cl2 + OH-  ClO- + ClO3- + H2O
d. PbO2 + Pb + H2SO4  PbSO4 + H2O
5. Setarakan reaksi redoks berikut dengan cara matematika !
a. Cu + HNO3  Cu(NO3)2 + NO + H2O
b. I2 + S2O32-  2I- + S4O62-
c. Cl2 + OH-  ClO- + ClO3- + H2O
d. PbO2 + Pb + H2SO4  PbSO4 + H2O

B. PENYETARAAN REAKSI REDOKS


Reaksi redoks dikatakan setara bila memenuhi dua syarat yaitu :
1. Jumlah atom sebelum reaksi ( reaktan ) jumlahnya sama dengan jumlah atom sesudah reaksi
( produk )
2. Jumlah muatan sebelum reaksi ( reaktan ) jumlahnya sama dengan jumlah muatan sesudah
reaksi ( produk )
Penyetaraan reaksi redoks dapat dilakukan dengan dua cara yaitu :
1. Cara Bilangan Oksidasi
2. Cara Setengah Reaksi ( Cara Ion-Elektron )

1. Cara Bilangan Oksidasi


Langkah penyetaraan cara bilangan oksidasi :
a. Tentukan bilangan oksidasi atom-atom yang mengalami reaksi redoks
b. Setarakan jumlah atom yang mengalami perubahan bilangan oksidasi.
c. Tentukan selisih (kenaikan/penurunan) bilangan oksidasi atom-atom yang mengalami
reaksi redoks
d. Setarakan kenaikan dan penurunan bilangan oksidasi dengan cara kali silang (mengubah
koefisien atom/molekul yang mengalami perubahan bilangan oksidasi.
e. Untuk reaksi dalam bentuk ion:
1). Setarakan jumlah muatan dengan menambah H + ( untuk suasana asam ) dan OH -
untuk suasana basa)
2).Setarakan jumlah atom H dengan menambah H 2O
f. Untuk reaksi dalam bentuk molekul: setarakan atom-atom yang lain dengan urutan K-A-
H-O (Kation/logam- Anion – Hidrogen – Oksigen)
Contoh :
Setarakan reaksi berikut :
1. Fe2+ + MnO4-  Fe3+ + Mn2+ ( suasana asam )
2. CrO42- + Fe(OH)2  Cr2O3 + Fe(OH)3 ( suasana basa )
3. CrI3 + KOH + Cl2  K2CrO4 + KIO4 + KCl + H2O
Jawab :
1. Fe2+ + MnO4-  Fe3+ + Mn2+ ( suasana asam )
Langkah 1 & 2 : Fe2+ + MnO4-  Fe3+ + Mn2+
+2 +7 +3 +2
1
5

Langkah 3 : 5Fe2+ + MnO4-  5Fe3+ + Mn2+


Langkah 4 : 5Fe2+ + MnO4- + 8H+  5Fe3+ + Mn2+
Langkah 5 : 5Fe2+ + MnO4- + 8H+  5Fe3+ + Mn2+ + 4H2O

3
2. CrO42- + Fe(OH)2  Cr2O3 + Fe(OH)3 ( suasana basa )
Langkah 1 & 2 : 2CrO42- + Fe(OH)2  Cr2O3 + Fe(OH)3
+6.2 +3.2
+12 +2 +6 +3

6
1
Langkah 3 : 2CrO42- + 6Fe(OH)2  Cr2O3 + 6Fe(OH)3
Langkah 4 : 2CrO42- + 6Fe(OH)2  Cr2O3 + 6Fe(OH)3 + 4OH-
Langkah 5 : 2CrO42- + 6Fe(OH)2 + 5H2O Cr2O3 + 6Fe(OH)3 + 4OH-

3. CrI3 + KOH + Cl2  K2CrO4 + KIO4 + KCl + H2O


Langkah 1&2 : CrI3 + KOH + Cl2  K2CrO4 + 3KIO4 + 2KCl + H2O
+3 –3 0 +6 +21 -2
3
24
2
27

Langkah 3 : 2CrI3 + KOH + 27Cl2  2K2CrO4 + 6KIO4 + 54KCl + H2O


Langkah 4 : 2CrI3 + 64KOH + 27Cl2  2K2CrO4 + 6KIO4 + 54KCl + H2O
Langkah 5 : 2CrI3 + 64KOH + 27Cl2  2K2CrO4 + 6KIO4 + 54KCl + 32H2O

LATIHAN 1
UJI KOMPETENSI KONSEP PENYETARAAN REDOKS CARA BILANGAN OKSIDASI
1. Setarakan reaksi reduksi berikut :
a. MnO4-  Mn2+ ( suasana asam ) c. MnO4-  MnO2 ( suasana basa )
b. Cr2O7  Cr
2- 3+
( suasana asam ) d. NO3-  NH3 ( suasana basa )
2. Setarakan reaksi oksidasi berikut :
a. C2O42-  CO2 ( suasana asam ) c. C2H4  CH3COOH ( suasana basa )
b. I2  IO3- ( suasana asam ) d. Zn  ZnO22- ( suasana basa )
3. Setarakan reaksi redoks berikut dalam suasana asam dengan cara bilangan oksidasi :
a. Fe2+ + MnO4-  Fe3+ + Mn2+
b. S2- + NO3-  SO42- + NO2
c. MnO2 + Cl-  Mn2+ + Cl2
d. S2- + NO3-  S + NO
e. MnO + PbO2  MnO42- + Pb2+
4. Setarakan reaksi redoks berikut dalam suasana basa dengan cara bilangan oksidasi :
a. MnO42- + C2O42-  MnO2 + CO2
b. CrO42- + Fe(OH)2  Cr2O3 + Fe(OH)3
c. Cl2 + IO3-  Cl- + IO4-
d. Fe2+ + C2O42- + Cr2O72-  Fe3+ + CO2 + Cr3+
e. Cr3+ + 3I- + Cl2  CrO42- + IO4- + Cl-
5. Setarakan reaksi redoks berikut dengan cara bilangan oksidasi :
a. CuO + KI  CuI + I2 + K2O
b. K2MnO4 + HCl  MnO2 + KMnO4 + KCl
c. FeCl3 + KOH + l2  K2ClO4 + KClO4 + Kl + H2O
d. As2S5 + HNO3  H3AsO4 + H2SO4 + NO2 + H2O
e. K2Cr2O7 + H2SO4 + CH3CH2OH  K2SO4 + Cr2(SO4)3 + CH3COOH + H2O

4
2. Cara Setengah Reaksi ( Cara Ion-Elektron )
Langkah penyetaraan cara Setengah reaksi :
a. Pisahkan reaksi menjadi dua
b. Setarakan jumlah atom selain atom O dan H
c. Setarakan atom O dan H
1) Suasana asam / netral
a) Setarakan atom O dengan cara tiap kelebihan satu atom O tambahkan satu H2O
pada ruas yang berlawanan
b) Setarakan atom H dengan cara menambahkan H+ pada ruas yang kekurangan H.
2) Suasana basa
a) Setarakan atom O dengan cara tiap kelebihan satu atom O tambahkan satu H2O pada
ruas yang sama dan dua OH- pada ruas lawan
b) Setarakan H dengan cara setiap kelebihan satu H tambahkan satu OH- pada ruas
yang sama dan satu H2O pada ruas lawan.
d. Setarakan muatan dengan cara menambahkan e’ (1 elektron = muatan - 1) pada ruas yang
total muatannya lebih besar.
e. Setarakan jumlah elektron
f. Jumlahkan kedua setengah reaksi.
Contoh :
Setarakan reaksi berikut :
1. Fe2+ + MnO4-  Fe3+ + Mn2+ ( suasana asam )
2. CrO4 + Fe(OH)2  Cr2O3 + Fe(OH)3 ( suasana basa )
2-

3. CrI3 + KOH + Cl2  K2CrO4 + KIO4 + KCl + H2O


Jawab :
1. Fe2+ + MnO4-  Fe3+ + Mn2+ ( suasana asam )
+2 +7 +3 +2
Langkah 1 & 2 O : Fe2+  Fe3+
R : MnO4-  Mn2+
Langkah 3a. 1) O : Fe2+  Fe3+
R : MnO4-  Mn2+ + 4H2O
Langkah 3a.2) O : Fe2+  Fe3+
R : MnO4- + 8H+  Mn2+ + 4H2O
Langkah 4 & 5 O : Fe2+  Fe3+ + e x5
R : MnO4- + 8H+ + 5e  Mn2+ + 4H2O x 1
+
Langkah 6 5Fe2+ + MnO4- + 8H+  5Fe3+ + Mn2+ + 4H2O

2. CrO42- + Fe(OH)2  Cr2O3 + Fe(OH)3 ( suasana basa )


+6 +2 +3 +3
Langkah 1 R : CrO42-  Cr2O3
O : Fe(OH)2  Fe(OH)3
Langkah 2 R : 2CrO42-  Cr2O3
O : Fe(OH)2 +  Fe(OH)3
Langkah 3b.1) R : 2CrO42- + 5H2O  Cr2O3 + 10 OH-
O : Fe(OH)2 + 2OH-  Fe(OH)3 + H2O
Langkah 4 R : 2CrO42- + 5H2O + 6e  Cr2O3 + 10 OH-
O: Fe(OH)2 + OH-  Fe(OH)3 + e
Langkah 5 R : 2CrO42- + 5H2O + 6e  Cr2O3 + 10 OH- x1
O : Fe(OH)2 + OH-  Fe(OH)3 + e x6

5
Langkah 6 R : 2CrO42- + 5H2O + 6e  Cr2O3 + 10 OH-
O : 6 Fe(OH)2 + 6OH-  6Fe(OH)3 + 6 e
+
2CrO42- + 5H2O + 6Fe(OH)2  Cr2O3 + 6Fe(OH)3 + 4OH-

3. CrI3 + KOH + Cl2  K2CrO4 + KIO4 + KCl + H2O


+3 -1 0 +6 +7 -1
Langkah 1 & 2 O : Cr  CrO4
3+ 2-

3I- 3 IO4-
R : Cl2  2Cl-
Langkah 3 : Cr3+ + 8OH-  CrO42- + 4H2O
3I- + 24OH-  3IO4- + 12 H2O
Cl2  2Cl-
Langkah 4 : Cr3+ + 8OH-  CrO42- + 4H2O + 3e
3I- + 24OH-  3IO4- + 12H2O + 24 e
Cl2 +2e  2Cl-
Langkah 5 : Cr3+ + 8OH-  CrO42- + 4H2O + 3e x2
3I- + 24OH-  3IO4- + 12H2O + 24e x2
Cl2 + 2e  2Cl- x 27
Langkah 5 : 2Cr3+ + 16OH-  2CrO42- + 8H2O + 6e
6I- + 48OH-  6IO4- + 24H2O + 48 e
27 Cl2 + 54 e  54 Cl-

Langkah 6 2Cr3+ + 6I- + 27Cl2 + 64OH- 2CrO42- + 6IO4- + 54Cl- + 32H2O

LATIHAN 2
PENYETARAAN REAKSI REDOKS CARA SETENGAH REAKSI

1. Setarakan reaksi redoks berikut dengan cara setengah reaksi:


a. Cr2O72- + Cl-  Cr3+ + Cl2 ( suasana asam )
b. MnO4- + S2-  Mn2+ + S ( suasana basa )
c. Bi2O3 + ClO  BiO3- + Cl- ( suasana basa )

2. Setarakan reaksi redoks berikut dengan cara setengah reaksi :


a. Cl2 + OH-  Cl- + ClO3-
b. MnO42-  MnO2 + MnO4-

3. Setarakan reaksi redoks berikut dalam suasana basa dengan cara setengah reaksi :
a. Fe2+ + C2O42- + Cr2O72-  Fe3+ + CO2 + Cr3+
b. Cr3+ + 3I- + Cl2  CrO42- + IO4- + Cl-

4. Setarakan reaksi redoks berikut dengan cara setengah reaksi :


a. HgS + HNO3 + HCl  HgCl2 + NO + S + H2O
b. MnO + PbO2 + HNO3  HMnO4 + Pb(NO3)2 + H2O

6
C. SEL ELEKTROKIMIA
1. Sel Volta / Sel Galvani
a. Pengertian / Ciri-ciri :
- Merupakan sel yang merubah energi kimia menjadi energi listrik
- Menggunakan elektroda ( katoda dan anoda) dan larutan elektrolit
- Terjadi reaksi redoks ( reduksi pada katoda dan oksidasi pada anoda)
- Katoda merupakan kutub positif dan anoda kutub negatif
- Terjadi reaksi redoks spontan (bereaksi dengan sendirinya) menghasilkan energi
listrik
b. Dasar Teori :
- Logam mempunyai sifat mudah mengalami oksidasi dan ada yang sukar mengalami
oksidasi
- Jika dua jenis logam dimasukkan dalam larutan elektrolit maka terjadi aliran elektron
dari logam yang mudah mengalami oksidasi ke logam yang sukar mengalami oksidasi
- Logam yang mudah mengalami oksidasi diberi kutub negatif dan disebut Anoda
- Logam yang sukar mengalami oksidasi diberi kutub positif dan disebut Katoda
- Aliran elektron terjadi karena perbedaan potensial dan dapat diukur dengan
Voltameter
c. Mekanisme reaksi
Anoda ( - ) : Zn  Zn2+ + 2e ( oksidasi )
Katoda ( + ) : Cu2+ + 2e  Cu ( reduksi )
Zn Cu
Logam Zn melepas elektron mengalir dari anoda (- )
ke katoda ( + ), elektron akan bereaksi dengan ion
Cu2+ dan membentuk Logam Cu. Akibatnya muatan
pada gelas kimia (II) akan kelebihan ion SO 42-
( kelebihan muatan negatif ). Karena ada jembatan
garam ( berisi larutan NaCl/KNO 3) muatan negatif
akan mengalir ke gelas kimia (I), akhir netral kembali
dan seterusnya. Sehingga terjadi aliran elektron yang
kontinu,
ZnSO4(aq)  CuSO4(aq)

d. Potensial Elektroda ( E )

L H2
Potensial Elektroda merupakan perbedaan potensial
elektroda suatu logam terhadap elektroda hidrogen.
Potensial elektroda hidrogen diberi harga 0,00 volt

L2+(aq) H+(aq)

e. Potensial Elektroda Standart ( Eo )


Potensial Elektroda Standart ( E o )merupakan perbedaan potensial elektroda suatu logam
terhadap elektroda hidrogen yang diukur pada suhu 25 oC, tekanan 1 atm dan pada
larutan 1 M.

7
f. Potensial Sel Standart ( Eo Sel )
- Potensial Sel dapat diukur dengan menggunakan Voltameter
- Potensial Sel dapat diukur dengan menggunakan menggunakan rumus :
Eo Sel = Eored - Eooks

g. Notasi Sel Volta / Diagram Sel Volta


Ditulis: oksidasi ║ reduksi
Contoh:
Jika logam Zn dilarutkan dalam larutan CuSO4 maka akan terjadi reaksi :
Zn(s) + CuSO4(aq)  Zn SO4 (aq) + Cu(s)
Reaksi tersebut ditulis dalam bentuk ion : Zn + Cu2+  Zn2+ + Cu
Notasi Sel Volta ditulis : Zn / Zn2+ // Cu2+ / Cu

h. Kespontanan Reaksi Redoks


Reaksi redoks akan spontan (dapat berlangsung) bila E osel bernilai positif, atau dalam
deret volta logam yang berada lebih kiri mengalami oksidasi, sedangkan yang berada
lebih kanan mengalami reduksi.

i. Deret Volta

Li-K-Ba- Sr-Ca-Na-La-Ce-Mg-Lu -Al-Mn-(H2O)-Zn-Cr-Fe-Cd-Co-Ni-Sn-Pb-H-Sb-Bi-Cu-H-Ag-Pt-Au

 Deret volta disusun berdasarkan nilai Eo reduksi suatu zat dari harga Eo reduksi terkecil ke
Eo reduksi terbesar (sebelah kiri Eo reduksi kecil dan sebelah kanan Eo reduksi lebih
besar)
 Semakin kecil Eo reduksi suatu zat semakin sukar mengalami reduksi dan semakin mudah
mengalami oksidasi (unsur sebelah kiri mengalami oksidasi dan sebelah kanan
mengalami reduksi)
 Logam yang di sebelah kiri dapat mendesak (menggeser/mereduksi) logam yang berada
di sebelah kanan dan tidak berlaku sebaliknya (logam yang di sebelah kanan tidak dapat
mendesak logam di sebelah kirinya)
Contoh : Zn (s) + CuSO4 (aq) → Zn SO4 (aq)+ Cu (s)
Cu (s) + Zn SO4 (aq) → (tidak terjadi reaksi)

LATIHAN 3
UJI KOMPETENSI POTENSIAL STANDART SEL VOLTA

1. Diketahui : Zn2+ + 2e  Zn Eo= - 0,76 volt


Cu2+ + 2e  Cu Eo= +0,34 volt
Ditanya : a. Tuliskan diagram sel Voltanya
b. Tentukan Eo sel dari : Zn + Cu2+  Zn2+ + Cu
c. Tuliskan reaksi elektroda dan reaksi selnya !
2. Diketahui : Eo red Mg2+ = - 2,37 volt
Eo red Pb2+ = -0,13 volt
Ditanya : a. Tuliskan diagram sel Voltanya !
b. Tentukan Eo sel dari : Zn + Cu2+  Zn2+ + Cu
c. Tuliskan reaksi elektroda dan reaksi selnya !

8
3. Diketahui : Eo red A2+ = - 1,50 volt
Eo red B3+ = - 0,25 volt
Eo red C4+ = +1,20 volt
Ditanya : a. Tuliskan diagram sel volta yang dapat disusun dari ketiga logam tersebut !
b. Hitunglah potensial selnya
c. Tuliskan reaksi selnya !

4. Diketahui : A + B2+  A2+ + B Eo = +1,10 volt


L + B2+  L2+ + B Eo = +2,50 volt
M + A2+  M2+ + A Eo = +0,60 volt
P + M2+  P2+ + M Eo = -0,40 volt
Ditanya : a. A + B2+  A2+ + B Eo = … ?
b. A + P2+  A2+ + P Eo = … ?
c. M + B2+  M2+ + B Eo = … ?

5. Diketahui : A(s) + B2+(aq)  A2+(aq) + B(s) Eo= + 1,50 volt


C(s) + D2+(aq)  C2+(aq) + D(s) Eo= - 0,50 volt
D(s) + B (aq)  D (aq) + B(s)
2+ 2+
Eo= + 1,00 volt
E(s) + B (aq)  E (aq) + B(s)
2+ 2+
Eo= - 0,30 volt
a. Gambarkan rangkaian sel Volta untuk reaksi : A(s) + B 2+(aq)  A2+(aq) + B(s)

b. Susunlah A, B, C, D dan E berdasarkan daya pereduksi dari pereduksi yang paling kuat !
c. Hitunglah harga potensial sel ( Eo sel ) dari : A(s) + C2+(aq)  A2+(aq) + C(s)

6. Diketahui : Zn2+(aq) + 2e  Zn(s) Eo= - 0,76 volt


Cu2+(aq) + 2e  Cu(s) Eo= + 0,34 volt
Al3+(aq) + 3e  Al(s) Eo= - 1,66 volt
Sn4+(aq) + 2e  Sn2+(aq) Eo= + 0,15 volt
Tentukanlah :
a. Harga potensial sel ( Eo sel ) yang paling besar !
b. Diagram sel volta dari sel tersebut !

9
KEGIATAN 1
MENENTUKAN POTENSIAL SEL DARI BEBERAPA SEL VOLTA

A. DASAR TEORI ( bacalah reverensi )


B. TUJUAN
Menentukan Potensial Elektroda / Potensial Sel dari beberapa Sel Vota
C. ALAT DAN BAHAN
1. Logam Tembaga 5. Logam Seng
2. Logam Timbal 6. Logam Nikrom
3. Logam Timah 7. Logam Magnesium
4. Logam Aluminium 8. Ampermeter/ Voltameter
9. Larutan tembaga (II) sulfat
D. LANGKAH KERJA
1. Masukkan logam Mg dan Al kedalam larutan tembaga (II) sulfat. Ukur perbedaan potensial
antara kedua logam tersebut.
2. Ulangi dengan mengganti logam Al dengan Zn, Ni, Sn, Pb dan Cu
3. Catatlah semua perbedaan potensial elektroda logam-logam di atas.

E. HASIL PENGAMATAN
KATODA
NO ANODA Mg Al Zn Ni Sn Cu

1. Mg …….. …….. …….. …….. …….. …….. ……..


2. Al …….. …….. …….. …….. …….. …….. ……..
3. Zn …….. …….. …….. …….. …….. …….. ……..
4. Ni …….. …….. …….. …….. …….. …….. ……..
5. Sn …….. …….. …….. …….. …….. …….. ……..
6. Pb …….. …….. …….. …….. …….. …….. ……..
7. Cu …….. …….. …….. …….. …….. …….. ……..
8. ……. …….. …….. …….. …….. …….. …….. ……..

F. ANALISA DATA
…………………………………………………………………………………………………………………

G. KESIMPULAN

H. PERTANYAAN
1. Jelaskan yang dimaksud elektroda, anoda, katoda dan sebutkan muatan kutubnya !
2. Mengapa logam yang lebih mudah oksidasi digunakan sebagai anoda dan logam yang lebih
mudah reduksi digunakan sebagi katoda !
3. Tuliskan rumus Eosel dari Sel Volta !
4. Mengapa jika kita menggunakan elektroda yang sama dan larutan elektrolit dengan
konsentrasi sama mempunyai harga potensial sel nol ?
5. Supaya masalah dari soal nomor empat mempunyai potensial sel tidak nol. Langkah apa yang
kita kerjakan !

10
2. SEL ELEKTROLISIS
Suatu sel yang merubah energi listrik menjadi energi kimia
 Anoda berkutub positif dan katoda berktub negatif
 Reaksi oksidasi berlangsung di anoda dan reaksi reduksi di
katoda
A K
Ion Positif :Ion Logam ( Lx+ ) dan ion hidrogen
Ion Negatif : Ion OH- dan ion sisa asam ( oksi dan non oksi )

a. REAKSI ELEKTROLISIS:
1. Reaksi yang terjadi di katoda (perhatikan LARUTAN atau LELEHAN )
 Larutan
a. Ion Logam Aktif (IA, IIA, Mn2+ dan Al3+ )
 yang mengalami reduksi : air
 dengan reaksi: 2H2O + 2e  H2 + 2OH-
b. ion logam lain
 yang mengalami reduksi : ion logam tersebut
 reaksinya : Mn+ + ne  M
c. Asam (Ion H+)
 mengalami reduksi : Ion H+
 reaksinya : 2H+ + 2e  H2
 Lelehan/ Leburan / Cairan
 Yang mengalami reduksi : ion logam positif
 Reaksinya : Mn+ + ne  M

2. Reaksi yang terjadi di Anoda (perhatikan Anoda INERT atau AKTIF)


 Anoda Inert ( Anoda Pasif = tidak terlibat dalam reaksi ) → elekroda Pt, Au dan C
1. Ion- ion halida (VIIA) : F-, Cl-, Br-, dan I-
 Yang mengalami oksidasi : ion-ion F-, Cl-, Br-, dan I-
 reaksinya: 2X-  X2 + 2e
2. Ion OH- (basa)
 mengalami oksidasi ion OH- dengan reaksi : 4OH-  2H2O + O2 + 2e
3. Ion sisa asam oksi ( - SO42-, NO3-, PO43- )
 yang mengalami oksidasi: air (H2O)
 reaksinya : 2H2O  O2 + 4H+ + 4e
 Anoda Aktif ( Selain Logam Pt, Au dan C )
 Yang mengalami oksidasi : logam elektroda
 Reaksinya: M(s)  Mn+(aq) + ne
Contoh : Anoda Cu maka pada anoda terjadi reaksi oksidasi Cu
Cu(s)  Cu2+(aq) + 2e
Contoh soal :
Tuliskan reaksi elektorlisis dari :
1. Larutan NaCl dengan elektroda C
2. Larutan NaCl dengan anoda Fe dan Katoda C
3. Larutan K2SO4 dengan elektroda Pt
Jawab :
1. NaCl(aq)  Na+ (aq) + Cl- (aq) elektroda C
Anoda ( + ) : 2Cl-  Cl2 + 2e
Katoda ( - ) : 2H2O + 2e  H2 + 2OH-
Reaksi sel : 2 Cl-(aq) + 2 H2O(l)  Cl2(g) + H2(g) + 2OH-(aq)

11
2. Larutan NaCl dengan anoda Fe dan Katoda C
Anoda ( + ) : Fe  Fe2+ + 2e
Katoda ( - ) : 2H2O + 2e  H2 + 2OH-

Reaksi sel : Fe(s) + 2H2O(l)  Fe2+(aq)+ H2(g)+ 2 OH-(aq)


2−
3. Larutan K2SO4  2K-(aq) + SO 4 (aq)dengan elektroda Pt
Anoda ( + ) : 2H2O(l)  O2(g) + 4H+(aq) + 4e x1
Katoda ( - ) : 2H2O + 2e  H2 + 2OH -
x2

Reaksi sel : 6H2O(l)  O2(g) + 4H+(aq)+ 2H2(g)+ 4 OH-(aq)


( 2 H2O(l)  O2(g) + 2H2(g) )

b. PENERAPAN REAKSI ELEKTROLISIS


1) Pembuatan zat
Beberapa zat kimia dibuat melalui reaksi elektrolisis. Misal logam aluminium, magnesium,
klorin, fluorin, dan natrium hidroksida. Pembuatan aluminium secara elektrolisis dinamakan
proses Hall. Sementara itu, proses pembuatan klorin dan natrium hidroksida dari natrium
klorida secara elektrolisis dinamakan proses klor-alkali.
2) Penyepuhan Logam (Elektroplating)
Penyepuhan logam dilakukan secara elektrolisis. Tujuannya untuk mencegah korosi.
Pelapisan suatu logam dilakukan dengan logam lain yang lebih mudah teroksidasi. Pada
proses tersebut, logam yang akan dilapisi bertindak sebagai katode dan logam yang melapisi
bertindak sebagai anode. Misal besi yang dilapisi seng. Dalam sel elektrolisis, logam besi
bertindak sebagai katode, logam Zn bertindak sebagai anode, dan larutan ZnSO 4 bertindak
sebagai larutan elektrolit. Logam Zn yang terbentuk pada katode akan melapisi logam
besi.Reaksi yang berlangsung sebagai berikut.
Katode (reduksi) : Zn2+ + 2e- → Zn
Anode (oksidasi) : Zn →Zn2+ + 2e-
3) Pemurnian Logam
Tembaga dan magnesium dapat dimurnikan dengan cara elektrolisis. Elektrolisis untuk
menghasilkan tembaga murni dilakukan dalam larutan tembaga(II) sulfat (CuSO 4)
menggunakan elektrode dua jenis tembaga. Tembaga murni digunakan sebagai katode,
sedangkan tembaga kasar sebagai anode. Ion tembaga dari anode akan mengalir ke katode
dan membentuk endapan tembaga yang sudah murni. Kotoran dalam tembaga kasar akan
jatuh ke dasar bak elektrolisis. Reaksi pemurnian tembaga sebagai berikut.

Katode (reduksi) : Cu 2+ (aq) + 2e- → Cu (s)


Anode (oksidasi) : Cu (s) →Cu 2+ + 2e-
Reaksi sel : Cu (s) →Cu (s)
Pemurnian logam magnesium sama dengan pemurnian logam alkali dan alkali tanah yang lain
yaitu menggunakan leburan senyawanya. Hal ini karena ion alkali dan alkali tanah lebih sukar
direduksi dibandingkan dengan molekul air.

LATIHAN 4
UJI KOMPETENSI ELEKTROLISIS
1. Tuliskan reaksi elektrolisis dari :
a. Larutan NaCl elektroda C
b. Larutan CaSO4 elektroda Pt
c. Larutan CuSO4 anoda Cu katoda Cu
d. Lelehan NaCl elektroda C

12
e. Larutan H2SO4 anoda Zn katoda Pt
2. Tuliskan reaksi elektrolisis dari :
a. larutan nikel sulfat dengan elektroda Pt
b. larutan seng sulfat dengan elektroda Pt
c. lelehan kalsium klorida dengan elektroda C
d. lelehan aluminiium oksida dengan elektroda C
e. larutan kalsium hidroksida dengan elektroda C

D. KOROSI
Korosi adalah proses suatu logam mengalami reaksi oksidasi di udara bebas.
1. Faktor penyebab korosi / yang mempercepat korosi
a. Air dan kelembaban udara
Dilihat dari reaksi yang terjadi pada proses korosi, air merupakan salah satu faktor
penting untuk berlangsungnya korosi. Udara lembab yang banyak mengandung uap air
akan mempercepat berlangsungnya proses korosi.
b. Elektrolit
Elektrolit (asam atau garam) merupakan media yang baik untuk terjadinya transfer
muatan. Hal ini mengakibatkan elektron lebih mudah untuk diikat oleh oksigen di udara.
Air hujan banyak mengandung asam, sedangkan air laut banyak mengandung garam.
Oleh karena itu air hujan dan air laut merupakan penyebab korosi yang utama.
c. Permukaan logam yang tidak rata
Permukaan logam yang tidak rata memudahkan terjadinya kutub-kutub muatan, yang
akhirnya akan berperan sebagai anode dan katode. Permukaan logam yang licin dan
bersih akan menyebabkan korosi sulit terjadi, sebab kutub-kutub yang akan bertindak
sebagai anode dan katode sulit terbentuk.
d. Terbentuknya sel elektrokimia
Jika dua logam yang berbeda potensial bersinggungan pada lingkungan berair atau
lembab, dapat terbentuk sel elektrokimia secara langsung. Logam yang potensialnya
lebih rendah akan segera melepaskan elektron ketika bersentuhan dengan logam yang
potensialnya lebih tinggi, serta akan mengalami oksidasi oleh oksigen dari udara. Hal
tersebut mengakibatkan korosi lebih cepat terjadi pada logam yang potensialnya
rendah, sedangkan logam yang potensialnya tinggi justru lebih awet. Sebagai contoh,
paku keling yang terbuat dari tembaga untuk menyambung besi akan menyebabkan besi
di sekitar paku keling tersebut berkarat lebih cepat.
2. Pencegahan terhadap Korosi
a. Pencegahan Korosi Besi
1) Perlindungan Mekanis
Perlindungan mekanis dilakukan dengan tujuan permukaan logam tidak
berhubungan dengan oksigen dan uap air di udara. Perlindungan mekanis
dilakukan melalui berbagai cara sebagai berikut.
a) Pengecatan
Cat dapat menghindarkan kontak langsung antara logam besi dengan udara
dan air. Pengecatan biasa dilakukan pada pagar dan jembatan.
b) Melumuri dengan oli/gemuk
Oli atau gemuk dapat mencegah kontak langsung antara logam besi dengan
air. Mesin dan rantai pada kendaraan biasa dilumuri dengan oli/gemuk agar
tidak berkarat.
c) Membalut dengan plastik
Plastik yang dibalutkan pada barang dapat mencegah kontak langsung antara
logam dengan udara dan air. Barang-barang yang biasa dilapisi plastik yaitu rak
piring dan keranjang.

13
d) Melapisi dengan seng
Proses melapisi besi dengan logam-logam lain dinamakan galvanisasi. Besi
dapat dicegah dengan cara dilapisi seng. Jika terjadi goresan dan lapisan
pelindung seng mengelupas maka kedua logam akan muncul di permukaan.
Adanya uap air gas CO2 di udara dan partikel-partikel lain mengakibatkan
terbentuknya sel volta mini. Zn bertindak sebagai anodenya dan akan
teroksidasi terlebih dahulu karena harga E o-nya lebih kecil daripada Fe. Fe
bertindak sebagai katode dan tidak teroksidasi. Oleh karenanya, korosi
elektrolik tidak terjadi.di udra,dan partikel partikel lain mengakibatkan
terbentuknya sel volta mini. Fe bertindak sebagai anode karena E- nya lebih
kecil daripada Sn
e) Melapisi dengan timah
Pada besi yang dilapisi timah, jika terjadi goresan atau lapisan pelindung timah
mengelupas maka kedua logam akan muncul di permukaan. Adanya uap
air,gas CO2 di udara, dan partikel partikel lain mengakibatkan terbentuknya sel
volta mini. Fe bertindak sebagai anode karena E- nya lebih kecil daripada Sn.fe
akan teroksidasi terlebih dahulu sehingga terjadi korosi elektrolik. Oleh karena
itu,pelapisan besi dengan timah tidak terlalu menguntungkan. Namun, besi
yang di lapisi Ni, Cr, atau Sn tampak lebih indah daripada besi yang di lapisi Zn.
f) Membuat paduan logam
Paduan logam (aloi) misalnya stainless steel. Stainless steel dibuat dari
campuran logam nikel, krom, dan besi. Nikel bersifat tahan karat dan dalam
keadaan murni bersifat lembek. Namun jika dipadukan dengan krom dan besi,
sifat-sifat dari ketiga logam ini berpadu sehingga mampu membentuk baja
tahan karat yang keras.

2) Perlindungan Elektrokimia
Perlindungan Elektrokimia disebut juga perlindungan katode (proteksi katodik)
atau pengorbanan anoda (anodeising). Carannya dengan menghubungkan logam
besi dengan logam pelindung yang memiliki E o lebih kecil. Logam pelindung di
tanam di dalam tanah atau air yang berada di dekat logam yang akan dilindungi.
Sel volta raksasa akan terbentuk dengan logam pelindung sebagai anode. Logam
pelindung yang biasa digunakan adalah magnesium. Perlindungan elektrokimia
biasa dilakukan untuk melindungi karat pada air, menara raksasa, dan baling-
baling kapal laut.

b. Pencegahan Korosi Aluminiun


Aluminium merupakan logam yang lebih aktif daripada besi, tetapi lebih tahan
terhadap karat. Aluminium yang berkarat akan membentuk aluminium oksida (Al 2O3)
dengan cepat. Perkaratan akan segera terhenti setelah terbentuk lapisan oksida yang
tipis. Lapisan tersebut melekat kuat pada permukaan logam. Oleh karenanya, logam
di bawahnya akan terlindung dari perkaratan lebih lanjut. Melalui elektrolisis, lapisan
oksida tersebut dapat dipertebal. Proses ini dinamakan anodeising. Aluminium hasil
anodeising digunakan untuk membuat perkakas dapur, kerangka bangunan, kusen
pintu dan jendela, serta bingkai.

14
E. HUKUM FARADAY
 Hukum Faraday I :
“ Massa zat yang dibebaskan pada reaksi elektrolisis berbanding lurus dengan jumlah Listrik
yang digunakan “

W ¿ Q karena Q = i . t maka W = i . t

e .i . t C
W= atau W = e x F atau W = e x
96500 96500

Keterangan:
W = berat zat / endapan yg terjadi (g = gram)
i = kuat arus ( A = ampere) zat (
Ar
e = berat ekuivalen ( ) Ar = massa atom relatif
muatan
t = waktu ( detik)
1 F (faraday) = 1 mol elektron = 96500 Coulumb
1 C = 1 ampere x 1 detik

i. t
Mol elektron = 96500 mol karena 1 F = 96500 Coulomb = 1 mol elektron

 Hukum Faraday II :
“ Massa zat yang dibebaskan pada reaksi elektrolisis berbanding lurus dengan massa
ekuivalen ( e) zat itu “

W Ar
¿ e e= biloks

 Penggabungan Hukum Faraday I dan II menjadi :


“Jika dua atau lebih larutan dielektrosis secara seri maka perbandingan massa zat-zat
yadibebaskan sama dengan perbandingan massa ekivalennya.”

W1 : W2 : … = e1 : e2 : …

Contoh 1 :
1. Jika larutan AgNO3 dielektrolisis dengan arus sebesar 10 Amp selama 965 detik. Hitunglah
massa perak yang terjadi ! ( Ag = 108 )
2. Jika larutan AgNO3 dipasang seri dielektrosis dengan sjumlah listrik ternyata dibebaskan
perak sebesar 1,08 gram. Hitunglah massa tembaga yang dibebaskan ! ( Cu = 63,5 )
Jawab :
108 10 x965
1. W Ag = 1 96500 = 10,8 gram
2. W Ag : W Cu = e Ag : e Cu
1 , 08 X 31,75
W Ag x e Cu
W Cu = = 108 = 0,3175 gram
e Ag

Contoh 2:
Sebanyak 2 Liter larutan AgNO3 0,1 M dielektrolsis selama 100 detik dengan kuat arus sebesar
965 Amp.

15
Hitunglah :
a. Tuliskan reakasi elekrolosis
b. Volume gas oksigen ( STP ) dihasilkan di anoda
c. Hitunglah pH akhir elektrolisis
Jawab :

a. AgNO3  Ag+(aq) + NO 3
K ( - ) : Ag+ + e  Ag
A ( + ) : 2H2O  O2 + 4H+ + 4e
100 x 965
b. mol e’ = = 96500
1 100 x 965
mol gas Oksigen = 4 x 96500 = 0,25 mol
Volume gas oksigen = 0,25 x 22,4 = 5,6 L
1 100 x 965
c. mol ion H+ = 1 x 96500 = 1 mol
1
[H+] = molar = 5 x 10-1 molar, maka pH = 1 – log 5
2
Contoh 3:
1. Jika larutan AgNO3 dielektrolisis dengan arus sebesar 10 Amp selama 965 detik. Hitunglah
massa perak yang terjadi ! ( Ag = 108 )
2. Jika larutan AgNO3 dipasang seri dielektrolisis dengan sejumlah listrik ternyata dibebaskan
perak sebesar 1,08 gram. Hitunglah massa tembaga yang dibebaskan ! ( Cu = 63,5 )
Jawab :
108 10 x965
1. W Ag = 1 96500 = 10,8 gram
2. W Ag : W Cu = ME Ag : ME Cu
WAgxMECu 1 ,08 X 31, 75
3. W Cu = MEAg = 108 = 0,3175 gram

LATIHAN 5
UJI KOMPETENSI HUKUM FARADAY
1. Jika arus listrik sebesar 0,1 F dialirkan pada larutan tembaga (II) sulfat. Hitunglah massa tembaga
yang dapat dibebaskan pada katoda ! ( Ar Cu = 63,5 )
2. Hitunglah massa perak yang dihasilkan jika arus sebesar 10 Amp. dialirkan selama 965 detik pada
larutan perak nitrat ! ( Ar Ag = 108 )
3. Pada elektrolisis lelehan kalsium klorida dengan elektroda C digunakan listrik sebesar 0,02 F.
Hitunglah volume gas klorin yang dihasilkan jika diukur pada suhu dan tekanan dimana 1 L gas
nitrogen massanya 1,4 gram !
4. Sejumlah arus listrik dialirkan pada larutan perak nitrat dan tembaga (II) sulfat. Hitunglah massa
tembaga yang diendapkan jika massa perak yang diendapkan 1,08 gram ! ( Cu =63,5 , Ag = 108 )
5. Arus listrik sebanyak 9650 C selama beberapa waktu dialirkan melalui 1 L larutan perak nitrat 1
M dalam sebuah sel elektrolisa. Bila kedua elektroda terbuat dari Pt, volume larutan dianggap
sama. Hitunglah pH larutan setelah dielektrolisis !
6. Pada elektrolisis lelehan aluminium oksida ( Al=27, )=16 ) diperoleh 225 mgram Al. Hitunglah arus
listrik yang digunakan !
7. Dalam proses elektrolisis, arus listrik sebanyak 1930 C dialirkan dalam lelehan zat elektrolit dan
mengendapkan 1,5 gram unsur X pada katoda. Jika diketahui Ar X = 150 dan tetapan Faraday =
96500 C. Tentukan bilangan oksidasi unsur X tersebut !
8. Jika larutan LSO4 dielektrolisis dengan Pt, ternyata diperoleh 295 mgram logam L. Jika larutan
hasil elektrolisis itu ternyata dapat menetralkan 50 mL larutan NaOH 0,2 M. Hitunglah massa
atom unsur L itu !

16
SOAL-SOAL LATIHAN

PAKET 1
1. Diketahui : Eo red A2+ = - 1,50 volt
Eo red B3+ = - 0,25 volt
Eo red C4+ = +1,20 volt
Ditanya : a. Tuliskan diagram sel volta yang dapat disusun dari ketiga logam tersebut !
b. Hitunglah potensial selnya
c. Tuliskan reaksi selnya !

2. Diketahui : A + B2+  A2+ + B Eo = +1,10 volt


L + B2+  L2+ + B Eo = +2,50 volt
M + A2+  M2+ + A Eo = +0,60 volt
P + M2+  P2+ + M Eo = -0,40 volt

Ditanya : a. A + B2+  A2+ + B Eo = … ?


b. A + P2+  A2+ + P Eo = … ?
c. M + B2+  M2+ + B Eo = … ?

3. Sebanyak 0,5 mL larutan AgNO3 0,1 M dielektrolsis selama 965 detik dengan kuat arus
sebesar 1 Amp.
Hitunglah :
a. Tuliskan reaksi elekrolosisnya !
b. Volume gas oksigen ( STP ) dihasilkan di anoda !
c. Hitunglah pH akhir elekktrosis

4. Dalam proses elektrolisis, arus listrik sebanyak 3960 C dialirkan dalam lelehan zat elektrolit
dan mengendapkan 1,5 gram unsur X pada katoda. Jika diketahui Ar X = 150 dan tetapan
Faraday = 96500 C. Tentukan bilangan oksidasi unsur X tersebut !

5. Pada elektrolisis lelehan kalsium klorida dengan elektroda C digunakan listrik sebesar 0,02 F.
Hitunglah volume gas klorin yang dihasilkan jika diukur pada suhu dan tekanan dimana 1 L
gas nitrogen massanya 1,4 gram !

6. Jika larutan LSO4 dielektrolisis dengan Pt, ternyata diperoleh 590 mgram logam L. Jika larutan
hasil elektrolisis itu ternyata dapat menetralkan 50 mL larutan NaOH 0,1 M. Hitunglah massa
atom unsur L itu !

PAKET 2
1. Jika diketahui Eo red Zn = -0,76 volt dan Eo red Cu = +0,34 volt
Tentukanlah :
a. Potensial oksidasi dari : Zn(s)  Zn2+(aq) + 2e
b. Potensial reduksi dari : Cu2+(aq) + 2e  Cu(s)
c. Potensial Sel reaksi : Zn(s) + Cu2+(aq)  Zn2+(aq) + Cu(s)

17
2. Tuliskan reaksi elektrolisis dari :
a. Larutan NaCl dengan elektroda C
b. Lelehan NaCl dengan elektroda C

3. Jika arus listrik sebesar 1 F dialirkan pada larutan tembaga ( II ) sulfat. Hitunglah massa
tembaga yang dapat dibebaskan pada katoda ! ( Ar Cu = 63,5 )

4. Hitunglah massa perak yang dihasilkan jika arus sebesar 10 Amp. dialirkan selama 96,5 detik
pada larutan perak nitrat ! ( Ar Ag = 108 )

5. Sejumlah arus listrik dialirkan pada larutan perak nitrat dan tembaga (II) sulfat. Hitunglah
massa tembaga yang diendapkan jika massa perak yang diendapkan 2,16 gram ! ( Cu =63,5 ,
Ag = 108 )

PAKET 3
1. Setarakan reaksi redoks berikut dengan cara setengah reaksi dan cara bilangan oksidasi :
a. Cr2O72- + Cl-  Cr3+ + Cl2 ( suasana asam )
b. MnO4- + S2-  Mn2+ + S ( suasana basa )
c. Bi2O3 + ClO  BiO3 + Cl
- -
( suasana basa )

2. Setarakan reaksi redoks berikut dengan cara bilangan oksidasi dan cara setengah reaksi :
c. Cl2 + OH-  Cl- + ClO3-
d. MnO42-  MnO2 + MnO4-

3. Setarakan reaksi redoks berikut dalam suasana basa dengan cara setengah reaksi :
a. Fe2+ + C2O42- + Cr2O72-  Fe3+ + CO2 + Cr3+
b. b. Cr3+ + 3I- + Cl2  CrO42- + IO4- + Cl-

4. Setarakan reaksi redoks berikut dengan cara bilangan oksidasi dan cara setengah reaksi :
a. HgS + HNO3 + HCl  HgCl2 + NO + S + H2O
b. MnO + PbO2 + HNO3  HMnO4 + Pb(NO3)2 + H2O

5. Diketahui : Zn2+ + 2e  Zn Eo= - 0,76 volt


Cu2+ + 2e  Cu Eo= +0,34 volt
Ditanya : a. Tuliskan diagram sel Voltanya
b. Tentukan Eo sel dari : Zn + Cu2+  Zn2+ + Cu
c. Tuliskan reaksi elektroda dan reaksi selnya !

6. Diketahui : A(s) + B2+(aq)  A2+(aq) + B(s) Eo= + 1,50 volt


C(s) + D2+(aq)  C2+(aq) + D(s) Eo= - 0,50 volt
D(s) + B (aq)  D (aq) + B(s)
2+ 2+
Eo= + 1,00 volt
E(s) + B (aq)  E (aq) + B(s)
2+ 2+
Eo= - 0,30 volt
a. Gambarkan rangkaian sel Volta untuk reaksi : A(s) + B 2+(aq)  A2+(aq) + B(s)
b. Susunlah A, B, C, D dan E berdasarkan daya pereduksi dari pereduksi yang paling kuat !
c. Hitunglah harga potensial sel ( Eo sel ) dari : A(s) + C2+(aq)  A2+(aq) + C(s)

7. Diketahui : Zn2+(aq) + 2e  Zn(s) Eo= - 0,76 volt


Cu2+(aq) + 2e  Cu(s) Eo= + 0,34 volt
Al3+(aq) + 3e  Al(s) Eo= - 1,66 volt
Sn4+(aq) + 2e  Sn2+(aq) Eo= + 0,15 volt
Tentukanlah :
a. Harga potensial sel ( Eo sel ) yang paling besar !

18
b. Diagram sel volta dari sel tersebut !

8. Tuliskan reaksi elektrolisis dari :


a. Larutan NaCl elektroda C
b. Larutan CaSO4 elektroda Pt
c. Larutan CuSO4 anoda Cu katoda Cu
d. Lelehan NaCl elektroda C
e. Larutan H2SO4 anoda Zn katoda Pt

9. Hitunglah massa Cu yang dihasilkan jika arus listrik sebesar 10 ampere selama 965 detik pada
larutan CuSO4 ( Ar Cu = 63,5 )

10. Jika arus listrik dialirkan pada dua larutan CuSO 4 dan AgNO3 , ternyata massa Cu yang mengedap
3,175 gram. Hitunglah massa Ag yang dapat mengendap. ( Ar Cu = 63,5 dan Ag = 108 )

11. Jika suatu arus listrik dialirkan selama 96,5 detik pada larutan NiSO 4 ternyata Ni yang mengendap
sebesar 2,95 gram. Hitunglah arus listrik yang digunakan !

12. Sebanyak 0,5 mL larutan AgNO3 0,1 M dielektrolsis selama 965 detik dengan kuat arus sebesar 1
Amp.
Hitunglah :
a. Tuliskan reaksi elektrolisisnya !
b. Volume gas oksigen ( STP ) dihasilkan di anoda !

13. Dalam proses elektrolisis, arus listrik sebanyak 3960 C dialirkan dalam lelehan zat elektrolit dan
mengendapkan 1,5 gram unsur X pada katoda. Jika diketahui Ar X = 150 dan tetapan Faraday =
96500 C. Tentukan bilangan oksidasi unsur X tersebut !

14. Jika larutan LSO4 dielektrolisis dengan Pt, ternyata diperoleh 590 mgram logam L. Jika larutan
hasil elektrolisis itu ternyata dapat menetralkan 50 mL larutan NaOH 0,1 M. Hitunglah massa
atom unsur L itu !

PAKET 4

1. Diketahui : A(s) + B2+(aq)  A2+(aq) + B(s) Eo= + 1,50 volt


C(s) + D (aq)  C (aq) + D(s)
2+ 2+
Eo= - 0,50 volt
D(s) + B (aq)  D (aq) + B(s)
2+ 2+
Eo= + 1,00 volt
E(s) + B2+(aq)  E2+(aq) + B(s) Eo= - 0,30 volt
a. Gambarkan rangkaian sel Volta untuk reaksi : A(s) + B 2+(aq)  A2+(aq) + B(s)
b. Susunlah A, B, C, D dan E berdasarkan daya pereduksi dari pereduksi yang paling kuat !
c. Hitunglah harga potensial sel ( Eo sel ) dari : A(s) + C2+(aq)  A2+(aq) + C(s)

2. Diketahui :
Zn2+(aq) + 2e  Zn(s) Eo= - 0,76 volt
Cu2+(aq) + 2e  Cu(s) o
E = + 0,34 volt
Al3+(aq) + 3e  Al(s) Eo= - 1,66 volt
Sn4+(aq) + 2e  Sn2+(aq) Eo= + 0,15 volt
Cr2O72-(aq) + 14H+(aq) + 6e  2Cr3+(aq)+ 7H2O(l) Eo= + 1,33 volt
Tentukanlah :
a. Harga potensial sel ( Eo sel ) yang paling besar !

19
b. Diagram sel volta dari sel tersebut !
c. Harga potensial sel ( E sel ) dari : 2Al(s) + 3Cu 2+( 1M )(aq)  2Al3+( 0,1M )(aq) + 3Cu(s)
d. Harga potensial sel ( E sel ) dari : Cu(s) + Cu 2+( 0,1M )(aq)  Cu2+( 0,01M )(aq) + Cu(s)
3. Cromium Plating ( Pelapisan dengan Kromium ) digunakan untuk melapis besi / baja yang banyak
digunakan untuk bumper mobil, pagar rumah dan lainnya sehingga besi / baja tersebut mengkilat
dan tahan lama.
a. Tentukan anoda, katoda dan elektrolit yang digunakan sehingga proses Cromium Plating
tersebut dapat terjadi ( lengkap dengan aliran elektronnya ) !
b. Gambarkan process Cromium Plating tersebut !
c. Tuliskan reaksi elektrolisis process Cromium Plating tersebut !
d. Hitunglah massa kromium yang dapat diendapkan di katoda jika arus listrik yang digunakan
19300 Coulomb ! ( Ar Cr = 52 )

4. Sebanyak 500 mL larutan CaCl2 0,1 M dielektrolisis menggunakan elektroda karbon dengan arus
sebesar 9650 Coulomb
a. Tuliskan reaksi elektrolisis tersebut !
b. Tentukan volume gas klorin, Cl2(g) ( diukur pada keadaan dimana massa 1,6 gram gas oksigen
volumenya 1 L ) yang terjadi di katoda ! ( Ar O = 16 )
c. Tentukan pH larutan pada akhir elektrolisis, jika volume larutan dianggap tetap !
d. Apakah sudah terbentuk endapan Ca(OH) 2 pada akhir elektrolisis jika Ksp Ca(OH)2 = 2x10–10 !

5. Sejumlah arus listrik dialirkan pada tiga larutan, yaitu larutan NaCl, larutan CuSO 4 dan larutan
AgNO3. Jika ternyata akhir elektrolisis pada larutan NaCl dengan elektroda Pt terbentuk larutan
dengan pH = 13 + log 4
a. 1). Tuliskan reaksi elektrolisis pada larutan CuSO 4 dengan elektroda Cu !
2). Tentukan massa Cu yang terjadi pada elektrolisis larutan CuSO 4 ! ( Ar Cu = 63,5 )
b. 1). Tuliskan reaksi elektrolisis pada larutan AgNO 3 dengan elektroda C !
2). Tentukan volume gas oksigen ( STP ) yang terjadi pada elektrolisis larutan AgNO 3 !

PAKET 5

1. Tuliskan reaksi elektrolisis dari :


a. Larutan NaCl elektroda C
b. Larutan CaSO4 elektroda Pt
c. Larutan CuSO4 anoda Cu katoda Cu
d. Lelehan NaCl elektroda C
e. Larutan H2SO4 anoda Zn katoda Pt

2. Jika arus listrik sebesar 1930 Coulomb dialirkan pada larutan Nikel sulfat. Hitunglah massa
tembaga yang dapat dibebaskan pada katoda ! ( Ar Ni = 59 )

3. Hitunglah massa perak yang dihasilkan jika arus sebesar 96,5 Amp. dialirkan selama 10 detik pada
larutan Crom (III) nitrat ! ( Ar Cr = 52 )

4. Pada elektrolisis lelehan kalsium klorida dengan elektroda C digunakan listrik sebesar 9650
Coulomb. Hitunglah volume gas klorin yang dihasilkan jika diukur pada suhu dan tekanan dimana
1 L gas nitrogenmonoksida massanya 30 gram !

5. Sejumlah arus listrik dialirkan pada larutan perak nitrat, Nikel (II) sulfat dan tembaga (II) sulfat.
Hitunglah massa tembaga dan nikel yang diendapkan jika massa perak yang diendapkan 2,16
gram ! ( Cu =63,5 , Ag = 108, Ni = 59 )

20
6. Arus listrik sebanyak 9650 C selama beberapa waktu dialirkan melalui 500 mL larutan Tembaga
(II) Sulfat 0,1 M dalam sebuah sel elektrolisis. Bila kedua elektroda terbuat dari Pt, volume
larutan dianggap sama. Hitunglah pH larutan setelah dielektrolisis !

7. Pada elektrolisis lelehan Kalsium Kloida ( Ca=40, O=16 ) diperoleh 336mL (STP) gas Klorin.
Hitunglah arus listrik yang digunakan !

8. Dalam proses elektrolisis, arus listrik sebanyak 1930 C dialirkan dalam lelehan zat elektrolit dan
mengendapkan 1,5 gram unsur M pada katoda. Jika diketahui Ar X = 150 dan tetapan Faraday =
96500 C. Tentukan bilangan oksidasi unsur X tersebut !

9. Jika larutan LSO4 dielektrolisis dengan Pt, ternyata diperoleh 317,5 mgram logam L. Jika larutan
hasil elektrolisis itu ternyata dapat menetralkan 100 mL larutan KOH 0,1 M. Hitunglah massa
atom unsur L itu !

10. Cromium Plating ( Pelapisan dengan Kromium ) digunakan untuk melapis besi / baja yang banyak
digunakan untuk bumper mobil, pagar rumah dan lainnya sehingga besi / baja tersebut mengkilat
dan tahan lama.
a. Tentukan anoda, katoda dan elektrolit yang digunakan sehingga proses Cromium Plating
tersebut dapat terjadi ( lengkap dengan aliran elektronnya ) !
b. Gambarkan process Cromium Plating tersebut !
c. Tuliskan reaksi elektrolisis process Cromium Plating tersebut !
d. Hitunglah massa kromium yang dapat diendapkan di katoda jika arus listrik yang digunakan
19300 Coulomb ! ( Ar Cr = 52 )

11. Sebanyak 500 mL larutan CaCl2 0,1 M dielektrolisis menggunakan elektroda karbon dengan arus
sebesar 9650 Coulomb
a. Tuliskan reaksi elektrolisis tersebut !
b. Tentukan volume gas klorin, Cl2(g) ( diukur pada keadaan dimana massa 1,6 gram gas oksigen
volumenya 1 L ) yang terjadi di katoda ! ( Ar O = 16 )
c. Tentukan pH larutan pada akhir elektrolisis, jika volume larutan dianggap tetap !
d. Apakah sudah terbentuk endapan Ca(OH) 2 pada akhir elektrolisis jika Ksp Ca(OH)2 = 2x10–10 !

12. Sejumlah arus listrik dialirkan pada tiga larutan, yaitu larutan NaCl, larutan CuSO 4 dan larutan
AgNO3. Jika ternyata akhir elektrolisis pada larutan NaCl dengan elektroda Pt terbentuk larutan
dengan pH = 13 + log 4
a. 1). Tuliskan reaksi elektrolisis pada larutan CuSO 4 dengan elektroda Cu !
2). Tentukan massa Cu yang terjadi pada elektrolisis larutan CuSO 4 ! ( Ar Cu = 63,5 )
b. 1). Tuliskan reaksi elektrolisis pada larutan AgNO 3 dengan elektroda C !
2). Tentukan volume gas oksigen ( STP ) yang terjadi pada elektrolisis larutan AgNO 3 !

PAKET 6

1. Jika arus listrik sebesar 4825 Coulomb dialirkan pada larutan seng sulfat.
a. Tuliskan reaksi elektrolisis larutan seng sulfat dengan elektroda Pt
b. Hitunglah massa seng yang dapat dibebaskan pada katoda ! ( Ar Zn = 65 )
c. Hitunglah volume ( STP ) gas oksigen yang dihasilkan di anoda !

21
2. Pada 500 mL larutan perak nitrat 0,1 M dialiri arus listrik sebesar 1930 Ampere ternyata
dihasilkan perak di katoda sebanyak 504 mgram. ( Ar Ag = 108 )
a. Hitunglah waktu elektrolisis !
b. Berapakah pH larutan pada akhir proses elektrolisis ( volume dianggap tetap ) !

3. Proses pembuatan aluminium dengan Proses Hall dilakukan dengan elektrolisis lelehan
aluminium oksida dengan elektroda C. Pada elektrolisis selama 10 jam ternyata dihasilkan
aluminium sebanyak 1 ton. ( Al =27 )
a. Tuliskan reaksi elektrolisisnya !
b. Berapa besar arus listrik ( Coulomb ) yang dipakai pada elektrolisis di atas !
c. Hitunglah volume gas oksigen yang dihasilkan jika diukur pada suhu dan tekanan dimana 1 L
gas nitrogenmonoksida massanya 3 gram ! ( N= 14, O =16 )

4. Sejumlah arus listrik dialirkan pada tiga larutan yaitu larutan perak nitrat, larutan nikel sulfat dan
larutan tembaga (II) sulfat masing-masing dengan menggunakan elektroda C.
a. Hitunglah massa tembaga diendapkan jika massa perak yang diendapkan 2,16 gram ! ( Cu
=63,5 , Ag = 108 )
b. Berapa ampere arus listrik yang dipakai selama 100 detik pada elektrolisis di atas !

5. Dalam proses elektrolisis, arus listrik sebanyak 9650 C dialirkan dalam lelehan zat elektrolit
dengan elektroda C dan mengendapkan 4,1 gram unsur M pada katoda. Jika diketahui Ar M = 123
dan tetapan Faraday = 96500 C.
Tentukan bilangan oksidasi unsur M tersebut !

6. Jika larutan LSO4 dielektrolisis dengan Pt, ternyata diperoleh 317,5 mgram logam L. Jika larutan
hasil elektrolisis itu ternyata dapat menetralkan 100 mL larutan KOH 0,1 M.
a. Tuliskan reaksi elektrolisisnya !
b. Berapa Faraday arus listrik yang dialirkan pada elektrolisis tersebut !
c. Hitunglah massa atom unsur L itu !

7. Sebanyak 500 mL larutan Ca(OH) 2 0,1 M dielektrolisis menggunakan elektroda karbon ternyata
setelah 965 detik pH larutan sebesar 12 + log 2.
a. Tuliskan reaksi elektrolisis tersebut !
b. Berapa Ampere arus listrik yang dipakai pada elektrolisis tersebut !
c. Hitunglah volume ( 0oC, 1 atm ) gas hidrogen yang terjadi di katoda !

8. Sebanyak 1 L larutan CaCl2 0,2 M dialiri listrik dengan elektroda platina. Reaksi elektrolisis yang
terjadi dapat dinyatakan sebagai berikut :
Ca2+(aq) + 2Cl-(aq) + 2H2O(l)  Ca2+(aq) + 2OH-(aq) + H2(g) + Cl2(g)
Berapa volume gas H2 ( STP ) yang terjadi ketika Ca(OH)2 mulai mengendap !
( Ksp = 2 x 10-10 )

PAKET 7

1. Tuliskan reaksi elektrolisis dari :


f. larutan nikel sulfat dengan elektroda Pt
g. larutan seng sulfat dengan elektroda Pt
h. lelehan kalsium klorida dengan elektroda C
i. lelehan aluminiium oksida dengan elektroda C
j. larutan kalsium hidroksida dengan elektroda C

22
2. Jika arus listrik sebesar 1930 Coulomb dialirkan pada larutan nikel sulfat.
a. Hitunglah massa nikel yang dapat dibebaskan pada katoda ! ( Ar Ni = 59 )
b. Hitunglah volume ( STP ) gas oksigen yang dihasilkan di anoda !

3. Pada 500 mL larutan seng nitrat 0,1 M dialiri arus listrik sebesar 3860 Ampere ternyata dihasilkan
seng di katoda sebanyak 260 mgram. ( Ar Zn = 65 )
a. Hitunglah waktu elektrolisis !
b. Berapakah pH larutan pada akhir proses elektrolisis ( volume dianggap tetap ) !

4. Proses pembuatan kalsium dilakukan dengan elektrolisis lelehan kalsium dengan elektroda C.
Pada elektrolisis selama 1 jam ternyata dihasilkan kalsium sebanyak 10 ton. ( Ca = 40 )
a. Berapa besar arus listrik ( Coulomb ) yang dipakai pada elektrolisis di atas !
b. Hitunglah volume gas klorin yang dihasilkan jika diukur pada suhu dan tekanan dimana 1 L
gas nitrogenmonoksida massanya 3 gram ! ( N= 14, O =16 )

5. Sejumlah arus listrik dialirkan pada tiga larutan yaitu larutan aluminium nitrat, larutan nikel sulfat
dan larutan tembaga (II) sulfat.
a. Hitunglah massa tembaga dan nikel yang diendapkan jika massa Al yang diendapkan 5,4
gram ! ( Al = 27 , Ni = 59 dan Cu = 65,5 )
b. Berapa ampere arus listrik yang dipakai selama 100 detik pada elektrolisis di atas !

6. Dalam proses elektrolisis, arus listrik sebanyak 9650 C dialirkan dalam lelehan zat elektrolit dan
mengendapkan 5 gram unsur M pada katoda. Jika diketahui Ar M = 200 dan tetapan Faraday =
96500 C.
Tentukan bilangan oksidasi unsur M tersebut !

7. Jika larutan LSO4 dielektrolisis dengan Pt, ternyata diperoleh 200 mgram logam L. Jika larutan
hasil elektrolisis itu ternyata dapat menetralkan 100 mL larutan KOH 0,1 M.
a. Tuliskan reaksi elektrolisisnya !
b. Berapa Faraday arus listrik yang dialirkan pada elektrolisis tersebut !
c. Hitunglah massa atom unsur L itu !

8. Sebanyak 500 mL larutan KOH 0,1 M dielektrolisis menggunakan elektroda karbon ternyata
setelah 965 detik pH larutan sebesar 13 + log 5.
a. Berapa Ampere arus listrik yang dipakai pada elektrolisis tersebut !
b. Hitunglah volume ( 0oC, 1 atm ) gas hidrogen yang terjadi di katoda !

9. Sebanyak 250 mL larutan CaCl 2 0,2 M dialiri listrik dengan elektroda platina. Reaksi elektrolisis
yang terjadi dapat dinyatakan sebagai berikut :
Ca2+(aq) + 2Cl-(aq) + 2H2O(l)  Ca2+(aq) + 2OH-(aq) + H2(g) + Cl2(g)
Berapa volume gas H2 dan gas Cl2 ( STP ) yang terjadi ketika Ca(OH)2 mulai mengendap !
( Ksp = 2 x 10-10 )

10. Sebanyak 500 mL larutan AgNO3 0,1 M dielektrolisis dengan arus 100 ampere dengan elektroda C
ternyata pada akhir elektrolisis dihasilkan gas oksigen sebanyak 112 mL
a. Tuliskan reaksi elektrolisisnya
b. hitunglah lama elektrolisisnya
c. hitunglah pH larutan akhir elektrolisis
d. hitung massa Ag yang terjadi di katoda

23
PAKET 8

1. Setarakan reaksi redoks berikut dengan

a. Cara bilangan oksidasi :


MnO4-(aq) + C2O42-(aq)  Mn2+(aq) + CO2(g) ( suasana asam )

b. Cara setengan reaksi ( ion elektron ) :


Fe2+(aq ) + C2O42-(aq) + SO42-(aq)  Fe3+(aq) + CO2(g) + SO32-(aq) ( suasana basa )

2. Untuk menentukan kemurnian kristal KMnO 4 diambil 5 gram kristal KMnO4 kemudian dilarutkan
Kedalam 100 mL aquades. Larutan yang terjadi diambil 25 mL, kemudian dititrasi dengan larutan
H2C2O4 0,1 M menghabiskan 10 mL larutan H2C2O4 . Jika reaksi yang terjadi adalah :

MnO4-(aq) + C2O42-(aq)  Mn2+(aq) + CO2(g) ( belum setara )

Hitunglah berapa % kemurnian KMnO4 didalam kristal tersebut ! ( Ar K =39, Mn =55 dan O =16 )

3. Diketahui : X2+(aq) + 2e  X(s) Eo = -0,95 volt


Y2+(aq) + 2e  Y(s) Eo = -0,25 volt
a. Jika kedua elektroda digunakan sebagai sel Volta, tentukanlah anoda, katodanya !
b. Tuliskan reaksi elektroda dan reaksi sel !
c. Hitunglah potensial sel ( Eo sel ) dari : X(s) / X2+(aq) // Y2+(aq) / Y(s)

4. Diketahui : ( 1 ) A(s) / A2+(aq) // B2+(aq) / B(s) Eo = +1,20 volt


2+ 3+
( 2 ) A(s) / A (aq) // C (aq) / C(s) Eo = - 0,80 volt
( 3 ) D(s) / D2+(aq) // B2+(aq) / B(s) Eo = +0,50 volt
Hitunglah :
a. Eo sel dari : A(s) / A2+(aq) // D2+(aq) / D(s)
b. Eo sel dari : C(s) / C2+(aq) // B2+(aq) / B(s)
c. Jika A2+(aq) + 2e  A(s) Eo = 0,35 volt, Hitunglah potensial elektroda dari B, C dan D !

5. Tuliskan reaksi elektrolisis dari :


a. elektrolisis leburan MgCl2 dengan elektroda Karbon
b. elektrolisis larutan Cr2(SO4)3(aq) dengan anoda Crom dan katoda besi

6. Jika larutan 100 mL LSO4 dielektrolisis dengan Pt selama 100 detik ternyata diperoleh 960 mgram
logam L. Larutan hasil elektrolisis itu ternyata dapat menetralkan 150 mL larutan KOH 0,2 M.
a. Tuliskan reaksi elektrolisisnya !
b. Hitunglah massa atom unsur L itu !
c. Hitunglah pH akhir elektrolisis !

PAKET 9

1. Setarakan reaksi redoks berikut dengan

a. Cara setengan reaksi ( ion elektron ) :


MnO4-(aq) + C2O42-(aq)  Mn2+(aq) + CO2(g) ( suasana asam )

b. Cara bilangan oksidasi


Fe2+(aq ) + C2O42-(aq) + SO42-(aq)  Fe3+(aq) + CO2(g) + SO32-(aq) ( suasana basa )
2. Untuk menentukan kemurnian kristal KMnO 4 diambil 4 gram kristal KMnO4 kemudian dilarutkan

24
Kedalam 100 mL aquades. Larutan yang terjadi diambil 50 mL, kemudian dititrasi dengan larutan
H2C2O4 0,1 M menghabiskan 20 mL larutan H2C2O4 . Jika reaksi yang terjadi adalah :

MnO4-(aq) + C2O42-(aq)  Mn2+(aq) + CO2(g) ( belum setara )

Hitunglah berapa % kemurnian KMnO4 didalam kristal tersebut ! ( Ar K =39, Mn =55 dan O =16 )

3. Diketahui : X2+(aq) + 2e  X(s) Eo = +0,95 volt


Y2+(aq) + 2e  Y(s) Eo = +0,25 volt
a. Jika kedua elektroda digunakan sebagai sel Volta, tentukanlah anoda, katodanya !
b. Tuliskan reaksi elektroda dan reaksi sel !
c. Hitunglah potensial sel ( Eo sel ) dari : X(s) / X2+(aq) // Y2+(aq) / Y(s)

4. Diketahui : ( 1 ) A(s) / A2+(aq) // B2+(aq) / B(s) Eo = +2,10 volt


2+ 3+
( 2 ) A(s) / A (aq) // C (aq) / C(s) Eo = +0,80 volt
( 3 ) D(s) / D2+(aq) // B2+(aq) / B(s) Eo = -0,50 volt
Hitunglah :
a. Eo sel dari : A(s) / A2+(aq) // D2+(aq) / D(s)
b. Eo sel dari : C(s) / C2+(aq) // B2+(aq) / B(s)
c. Jika A2+(aq) + 2e  A(s) Eo = 0,50 volt, Hitunglah potensial elektroda dari B, C dan D !

5. Tuliskan reaksi elektrolisis dari :


a. elektrolisis leburan CaCl2 dengan elektroda Karbon
b. elektrolisis larutan CuSO4(aq) dengan anoda Cu dan katoda besi

6. Jika larutan 100 mL LSO4 dielektrolisis dengan Pt selama 100 detik ternyata diperoleh 960 mgram
logam L. Larutan hasil elektrolisis itu ternyata dapat menetralkan 300 mL larutan KOH 0,1 M.
a. Tuliskan reaksi elektrolisisnya !
b. Hitunglah massa atom unsur L itu !
c. Hitunglah pH akhir elektrolisis !

PAKET 10

1. Setarakan reaksi redoks berikut dengan

a. Cara setengan reaksi ( ion elektron ) :

MnO4-(aq) + C2O42-(aq)  Mn2+(aq) + CO2(g) ( suasana asam )

b. Cara bilangan oksidasi

Fe2+(aq ) + C2O42-(aq) + SO42-(aq)  Fe3+(aq) + CO2(g) + SO32-(aq) ( suasana basa )

2. Untuk menentukan kemurnian kristal KMnO 4 diambil 4 gram kristal KMnO4 kemudian dilarutkan
Kedalam 100 mL aquades. Larutan yang terjadi diambil 50 mL, kemudian dititrasi dengan larutan
H2C2O4 0,1 M menghabiskan 20 mL larutan H2C2O4 . Jika reaksi yang terjadi adalah :

MnO4-(aq) + C2O42-(aq)  Mn2+(aq) + CO2(g) ( belum setara )

Hitunglah berapa % kemurnian KMnO4 didalam kristal tersebut ! ( Ar K =39, Mn =55 dan O =16 )
3. Diketahui : X2+(aq) + 2e  X(s) Eo = +0,95 volt
Y2+(aq) + 2e  Y(s) Eo = +0,25 volt

25
a. Jika kedua elektroda digunakan sebagai sel Volta, tentukanlah anoda, katodanya !
b. Tuliskan reaksi elektroda dan reaksi sel !
c. Hitunglah potensial sel ( Eo sel ) dari : X(s) / X2+(aq) // Y2+(aq) / Y(s)

4. Diketahui : ( 1 ) A(s) / A2+(aq) // B2+(aq) / B(s) Eo = +2,10 volt


2+ 3+
( 2 ) A(s) / A (aq) // C (aq) / C(s) Eo = +0,80 volt
2+ 2+
( 3 ) D(s) / D (aq) // B (aq) / B(s) Eo = -0,50 volt
Hitunglah :
a. Eo sel dari : A(s) / A2+(aq) // D2+(aq) / D(s)
b. Eo sel dari : C(s) / C2+(aq) // B2+(aq) / B(s)
c. Jika A2+(aq) + 2e  A(s) Eo = 0,50 volt, Hitunglah potensial elektroda dari B, C dan D !

5. Tuliskan reaksi elektrolisis dari :


a. elektrolisis leburan CaCl2 dengan elektroda Karbon
b. elektrolisis larutan CuSO4(aq) dengan anoda Cu dan katoda besi

6. Jika larutan 100 mL LSO4 dielektrolisis dengan Pt selama 100 detik ternyata diperoleh 960 mgram
logam L. Larutan hasil elektrolisis itu ternyata dapat menetralkan 300 mL larutan KOH 0,1 M.
a. Tuliskan reaksi elektrolisisnya !
b. Hitunglah massa atom unsur L itu !
c. Hitunglah pH akhir elektrolisis !

PAKET 11

1. Setarakan reaksi redoks berikut dengan cara setengan reaksi ( ion elektron ) :

a. Cr2O72-(aq) + SO32-(aq)  Cr3+(aq) + SO42-(aq) ( suasana asam )


b. MnO42-(aq) + Cr(OH)4-(aq)  MnO4-(aq) + CrO42-(aq) ( suasana basa )

2. Setarakan reaksi redoks berikut dengan cara bilangan oksidasi

a. Cl2(g) + OH-(aq)  Cl-(aq) + ClO3-(aq) ( suasana basa )


b. Fe2+(aq ) + C2O42-(aq) + MnO4-(aq)  Fe3+(aq) + CO2(g) + Mn2+(aq) ( suasana asam )

3. Cuplikan bijih yang mengandung logam besi seberat 2 gram dilarutkan dalam asam dengan reaksi
Fe(s) + 2H+(aq)  Fe2+(aq) + H2(g)

Larutan yang mengandung Fe2+ tersebut terjadi diambil diambila separohnya, kemudian
diasamkan
dan dititrasi dengan larutan KMnO4 0,1 M ternyata memerlukan 20 mL. Jika reaksi yang terjadi
adalah :
Fe2+(aq ) + MnO4-(aq)  Fe3+(aq ) + Mn2+(aq) ( belum setara )
Hitunglah kadar besi dalam cuplikan tersebut ! ( Ar Fe = 56 )

4. Diketahui : A2+(aq) + 2e  A(s) Eo = -1,05 volt


B3+(aq) + 3e  B(s) Eo = -0,95 volt
a. Jika kedua elektroda digunakan sebagai sel Volta, tentukanlah anoda, katodanya !
b. Tuliskan reaksi elektroda dan reaksi sel !
c. Hitunglah potensial sel ( Eo sel ) dari : A(s) / A2+(aq) // B3+(aq) / B(s)
5. Diketahui : ( 1 ) A(s) / A2+(aq) // B2+(aq) / B(s) Eo = -1,20 volt
2+ 2+
( 2 ) C(s) / C (aq) // B (aq) / B(s) Eo = +2,50 volt
( 3 ) D(s) / D2+(aq) // A2+(aq) / A(s) Eo = -0,30 volt

26
Hitunglah :
a. Eo sel dari : A(s) / A2+(aq) // C2+(aq) / C(s)
b. Eo sel dari : B(s) / B2+(aq) // D2+(aq) / D(s)
c. Jika C2+(aq) + 2e  C (s) Eo = 0,00 volt, Hitunglah potensial elektroda dari B, C dan D !

6. Tuliskan reaksi elektrolisis dari :


a. elektrolisis leburan MgCl2 dengan elektroda Karbon
b. elektrolisis larutan CrSO4(aq) dengan anoda Cr dan katoda besi

7. Jika larutan 100 mL LSO4 dielektrolisis dengan Pt selama 100 detik ternyata diperoleh 960 mgram
logam L. Larutan hasil elektrolisis itu ternyata dapat menetralkan 300 mL larutan KOH 0,1 M.
a. Tuliskan reaksi elektrolisisnya !
b. Hitunglah massa atom unsur L itu !
c. Hitunglah pH akhir elektrolisis !

PAKET 12

1. Setarakan reaksi redoks berikut dengan cara setengan reaksi ( ion elektron ) :

a. Cr2O72-(aq) + SO32-(aq)  Cr3+(aq) + SO42-(aq) ( suasana asam )


b. MnO42-(aq) + Cr(OH)4-(aq)  MnO4-(aq) + CrO42-(aq) ( suasana basa )

2. Setarakan reaksi redoks berikut dengan cara bilangan oksidasi

a. Cl2(g) + OH-(aq)  Cl-(aq) + ClO3-(aq) ( suasana basa )


b. Fe2+(aq ) + C2O42-(aq) + MnO4-(aq)  Fe3+(aq) + CO2(g) + Mn2+(aq) ( suasana asam )

3. Cuplikan bijih yang mengandung logam besi seberat 2 gram dilarutkan dalam asam dengan
reaksi :

Fe(s) + 2H+(aq)  Fe2+(aq) + H2(g)

Larutan yang mengandung Fe2+ tersebut terjadi diambil diambila separohnya, kemudian
diasamkan
dan dititrasi dengan larutan KMnO4 0,1 M ternyata memerlukan 20 mL. Jika reaksi yang terjadi
adalah :
Fe2+(aq ) + MnO4-(aq)  Fe3+(aq ) + Mn2+(aq) ( belum setara )
Hitunglah kadar besi dalam cuplikan tersebut ! ( Ar Fe = 56 )
4. Diketahui : A2+(aq) + 2e  A(s) Eo = -1,05 volt
B3+(aq) + 3e  B(s) Eo = -0,95 volt
a. Jika kedua elektroda digunakan sebagai sel Volta, tentukanlah anoda, katodanya !
b. Tuliskan reaksi elektroda dan reaksi sel !
c. Hitunglah potensial sel ( Eo sel ) dari : A(s) / A2+(aq) // B3+(aq) / B(s)

5. Diketahui : ( 1 ) A(s) / A2+(aq) // B2+(aq) / B(s) Eo = -1,20 volt


( 2 ) C(s) / C2+(aq) // B2+(aq) / B(s) Eo = +2,50 volt
( 3 ) D(s) / D2+(aq) // A2+(aq) / A(s) Eo = -0,30 volt
Hitunglah :

27
a. Eo sel dari : A(s) / A2+(aq) // C2+(aq) / C(s)
b. Eo sel dari : B(s) / B2+(aq) // D2+(aq) / D(s)
c. Jika C2+(aq) + 2e  C (s) Eo = 0,00 volt, Hitunglah potensial elektroda dari B, C dan D !

6. Tuliskan reaksi elektrolisis dari :


a. elektrolisis leburan MgCl2 dengan elektroda Karbon
b. elektrolisis larutan CrSO4(aq) dengan anoda Cr dan katoda besi

7. Jika larutan 100 mL LSO4 dielektrolisis dengan Pt selama 100 detik ternyata diperoleh 960
mgram
logam L. Larutan hasil elektrolisis itu ternyata dapat menetralkan 300 mL larutan KOH 0,1 M.
a. Tuliskan reaksi elektrolisisnya !
b. Hitunglah massa atom unsur L itu !
c. Hitunglah pH akhir elektrolisis !

28

Anda mungkin juga menyukai