Anda di halaman 1dari 94

REDOKS &

ELEKTROKIMIA
Elektrokimia

Reaksi Sel Sel


Redoks Elektrokimia Elektrolisis
Reaksi
Redoks
Disetarakan

Cara ½ reaksi Cara Biloks


PENGERTIAN REAKSI REDOKS

• Reaksi kimia dimana terjadi perubahan bilangan


oksidasi (Pengertian lebih luas)
• Reaksi kimia dimana terjadi transfer elektron
• Reaksi kimia dimana terjadi pengikatan dan
pelepasan oksigen (pengertian lama)

4
Bilangan oksidasi

adalah muatan suatu atom / unsur dalam


suatu molekul / senyawa yang ditentukan
karena perbedaan harga elektronegatifitas.

5
Penentuan Bilangan Oksidasi
1. Bilangan oksidasi setiap atom dlm unsur bebas adalah nol.
Misalnya unsur Cl = 0, B = 0
2. Bilangan oksidasi ion suatu atom sama dengan muatan ion
tersebut.
a. Na+  biloks Na adalah +1
b. Fe3+  biloks Fe adalah +3
3. Pada suatu senyawa atau ion, umumnya biloks atom untuk :
a.
Golongan IA adalah +1
b. Golongan VIIA adalah -1
4. Bilangan oksidasi H dalam senyawa adalah +1, kecuali
pada senyawa hidrida ( NaH, LiH, CaH2 ) bilangan oksidasi
6
H = -1.
5. Bilangan oksidasi O dlm senyawa adalah -2, kecuali
pada senyawa peroksidaseperti H2O2 bilangan oksidasi O
adalah -1. Dan pd senyawa superoksida seperti KO2,
RbO2 biloks O adalah -½. Sementara untuk senyawa OF2
biloks O adalah +2.
6. Jumlah total biloks atom dlm suatu senyawa adalah nol.
Dan jumlah total biloks untuk senyawa bermuatan adalah
besarnya sama dengan muatannya.
a. H2SO4  total biloks sama
dengan nol
b. CO32-  total biloks sama dengan -2 7
LATIHAN SOAL

Tentukan bilangan oksidasi dari unsur – unsur


berikut :
1. S dalam senyawa HSO4-
2. Mn dalam senyawa KMnO4
3. Cr dalam senyawa Cr2O72-

8
PEMBAHASAN

1. S dalam senyawa HSO4-


BO H + BO S + 4 . BO O = -1
1 + BO S + 4 . ( -2 ) = -1
BO S – 7 = -1
BO S = +6

2. Mn dalam senyawa KMnO4


BO K + BO Mn + 4 . BO O = 0
1 + BO Mn + 4 . ( -2 ) = 0
BO Mn – 7 = 0
BO Mn = +7

9
PEMBAHASAN

3. Cr dalam senyawa Cr2O72-


2 . BO Cr + 7 . BO O = -2
2 . BO Cr + 7 . ( -2 ) = -2
2 . BO Cr – 14 = -2
2 . BO Cr = +12
Cr = +6

10
REAKSI PARO

Reaksi redoks dpt dikatakan sbg reaksi gabungan antara 2


reaksi paro yaitu reaksi reduksi dan oksidasi
Reaksi oksidasi dpt mempunyai 3 pengertian :
a. Reaksi yg menyebabkan terjadinya kenaikan biloks.

Misalnya :
K  K+ + e
0 +1
b. Reaksi pengikatan oksigen.
Misalnya :
C + O2  CO2
11
0 + +4
REAKSI PARO

c. Reaksi pelepasan hidrogen.


Misalnya :
CH4  C + 2H2
-4 0

12
Reaksi reduksi dpt mempunyai 3 pengertian :
a. Reaksi yg menyebabkan terjadinya penurunan biloks.
Misalnya :
K+  K + e
+1 0
b. Reaksi pelepasan oksigen.
Misalnya :
CO2  C + O2
+4 0
c. Reaksi pengikatan hidrogen.
Misalnya :
C + 2H2  CH4
0 -4 13
Reaksi autoredoks / reaksi disproporsionasi

0 -1
reduksi

Cl2 + 2OH-  Cl- + ClO- + H2O

oksidasi
0 +1

14
Penyetaraan Reaksi redoks
Ada 2 metode yg lebih eksak untuk menyetarakan suatu reaksi
redoks, yaitu metode setengah reaksi dan metode bilangan oksidasi
Adapun pedoman penyetaraan reaksi redoks sebagai berikut :
a.Dlm suasana asam => Pihak yg kurang O ditambah H2O sebanyak
kekurangannya, kemudian pihak yg lain
ditambah H+ sehingga jumlah atom – atom
sebelah kiri dan kanan tanda reaksi adalah
sama
b.Dlm suasana basa => Pihak yg kelebihan O ditambah H2O sebanyak
kelebihannyannya, kemudian pihak yg lain
ditambah OH- sehingga jumlah atom – atom
sebelah kiri dan kanan tanda reaksi adalah
sama
15
1. Metode ½ reaksi atau metode ion elektron
Langkah – langkah penyetaraan reaksi model ½ reaksi
a. Cara reaksi paro oksidasi dan reaksi paro reduksi. Reaksi akan lebih
mudah jika kita tulis dlm bentuk ion yg mengalami perubahan
bilangan oksidasi saja.
b. Setarakan O maupun H menggunakan prinsip diatas, baik dlm suasana
asam maupun basa
c. Samakan muatan dg menambahkan elektron masing – masing
setengah reaksi redoks
d. Samakan jumlah elektron di sebelah kiri dan kanan tanda reaksi ( jml
elektron merupakan kelipatan terkecil dari elektron di kiri dan kanan
tanda reaksi
Example :
Setarakan persamaan reaksi dibawah ini dgn menggunakan metode ½
reaksi
Sn + HNO3  SnO2 + NO2 + H2O 16
Penyelesaian
Pisahkan reaksi paro oksidasi dan reduksi
Oksidasi : Sn  SnO2 ( kiri kurang 2 O )
Reduksi : NO3-  NO2 ( kanan kurang 1 O )
a. Setarakan jumlah O dan H
Oksidasi : Sn + 2H2O  SnO2 + 4 H+
Reduksi : NO3- + 2 H+  NO2 + H2O
b. Setarakan muatan dgn menambahkan elektron
Oksidasi : Sn + 2H2O + 4e  SnO2 + 4 H+
Reduksi : NO3- + 2 H+  NO2 + H2O + 1e
c. Samakan jumlah elektron di kiri dan kanan
Oksidasi : Sn + 2H2O + 4e  SnO2 + 4 H+ ( kali 1 )
Reduksi : NO 3 + 2 H:  NO2 + H2O + 1e ( kali 4 )
- +
Hasil yg diperoleh
Oksidasi : Sn + 2H2O + 4e  SnO2 + 4 H+
Reduksi : 4NO3- + 8 H+  4 NO2 + 4H2O + 4e
Redoks : Sn + 4 NO3- + 4 H+  SnO2 + 4 NO2 + 2H2O
Atau : Sn + 4 HNO3  SnO2 + 4 NO2 + 2H2O 17
LATIHAN SOAL

Setarakan persamaan reaksi berikut :


1. Fe2+ + MnO4-  Fe3+ + Mn2+ ( suasana asam )
2. Al + NO3-  AlO2- + NH3 ( suasana basa )
3. HNO3 + H2S  NO + S + H2O

18
PEMBAHASAN

1. Oksidasi : Fe2+  Fe3+


Reduksi : MnO4-  Mn2+

Penyetaraan jumlah atom dan jumlah muatan

MnO4- + 8H+ + 5e  Mn2+ + H2O X1


Fe2+  Fe3+ + e X5

5 Fe2+ + MnO4- + 8H+  5 Fe3+ + Mn2+ + 4H2O

19
2. Oksidasi : Al  AlO2-

Penyetaraan jumlah atom dan jumlah muatan


Reduksi
 AlO2:- NO 3 ++NH
-
Al + 2H2O + 4H 3e 3
Al + 2H2O + 4OH-  AlO2- + 4H2O + 3e
Al + 4OH-  AlO2- + 2H2O + 3e

NO3- + 9H+ + 8e  NH3 + 3H2O


NO3- + 9H2O + 8e  NH3 + 3H2O + 9OH-
NO3- + 6H2O + 8e  NH3 + 9OH-

Al + 4OH-  AlO2- + 2H2O + 3e X8


NO3- + 6H2O + 8e  NH3 + 9OH- X3

8Al + 3NO3- + 5OH- + 2H2O  8Al2 + 3NH3 20


3. Oksidasi : H2S  S
Reduksi : HNO3  NO

Penyetaraan jumlah atom dan jumlah muatan

HNO3 + 3H+ + 3e  NO + 2H2O X2


H2S  S + 2H+ + 2e X3

2HNO3 + 3H2S  2NO + 3S + 4H2O

21
2. Metode bilangan oksidasi

Dalam metode bilangan oksidasi ini didasari atas jumlah elektron


yang terlibat. Oleh sebab itu untuk menyetarakan reaksi ini jumlah
elektron yang berada di kiri maupun dikanan tanda reaksi harus
sama, maka untuk penyelesaiannya dilakukan dengan cara
menyilangkan. Dimana perubahan bilangan oksidasi pada reaksi
oksidasi digunakan sebagai koefisien pada reaktan yang
mengalami reaksi reduksi dan sebaliknya.

Contoh :
Sn + HNO3  SnO2 + NO2 + H2O

22
Pembahasan

Sn + HNO3  SnO2 + NO2 + H2O


0 +5 +4 +4

1 Sn + 4HNO3  1 SnO2 + 4NO2


Karena dlm suasana asam maka yang kekurangan O harus ditambah
dengan H2O
Sehingga hasil akhir reaksi redoksnya adalah :
Sn + 4HNO3  SnO2 + 4NO2 + 2H2O

23
TUGAS

Setarakanlah reaksi redoks dibawah ini :

1. Fe3+ + Sn2+  Fe2+ + Sn4+


2. Ag + HNO3  AgNO3 + NO2 + H2O
3. MnO4 + H2SO3  SO42- + Mn2+
4. HPO32- + OBr-  Br- + PO43- ( dalam suasana basa )
5. C3H3O + CrO3 + H2SO4  Cr2(SO4)3 + C3H6O + H2O

24
Dicegah dengan
Korosi Proteksi Katodik

Terjadi Pada Dapat Katoda Reduksi


Tempat Terjadi
Elektroda
Anoda Oksidasi
Terdiri atas
Potensial Potensial
Sel Volta Mempunyai
Elektroda Elektroda
Bergantung Pada
Standar
Mempunyai Pada Keadaan Berupa
Standar Potensial
Potensial Pada
Keadaan Oksidasi
Sel Standar Potensial Sel
standar dan
Sel Reduksi
Akumulator (aki) Standar
Sekunder
Terdiri atas
Contoh Baterai Kering
Sel Baterai Perak Oksida
Primer Baterai ALkaline
MATERI

SEL VOLTA
SEL
ELEKTROKIMIA
SEL
ELEKTROLISIS
Sel Volta

Notasi Sel

Daftar
Potensial
Elektroda

Deret Volta

Potensial Sel

Sel Volta
dalam
Kehidupan
Sehari-hari
Sel Volta
Sel Volta Rangkaian Sel
Volta

Notasi Sel

Daftar
Potensial
Elektroda

Deret Volta

Potensial Sel

Sel Volta
dalam
Kehidupan
Sehari-hari
Latihan
Sel Volta
Rangkaian Sel Volta
Notasi Sel

Daftar
Potensial
Elektroda

Deret Volta

Potensial Sel

Sel Volta
dalam
Kehidupan
Catatan: Potensial Elektroda anoda selalu < Potensial Elektroda Katoda
Sehari-hari
Latihan
Sel Volta
Notasi Sel

Notasi Sel

Daftar ANODA │LARUTAN (ION) ││LARUTAN (ION) │KATODA


Potensial
Elektroda

Contoh Reaksi :
Deret Volta

Cu2+ (aq) + Zn(s) → Cu(s) + Zn2+(aq)


Potensial Sel
Zn(s) │ Zn2+(aq) ││ Cu2+ (aq) │ Cu(s)
Sel Volta
dalam
Kehidupan
Sehari-hari
Latihan
Daftar Potensial Elektroda
Logam-Logam Penting
Sel Volta

Notasi Sel

Daftar
Potensial
Elektroda

Deret Volta

Potensial Sel

Sel Volta
dalam
Kehidupan
Sehari-hari
Latihan
Sel Volta Deret Volta

Notasi Sel Li

Daftar
Potensial
Elektroda
Lihat Kalau Bapak Caesar Nanti Meninggal Alam Mana
Zaman Feraun Nabi Sulaiman Pemberantas Buta Huruf
Deret Volta Crupuk Hangus Agak Pahit Auw

Potensial Sel
Logam sebelah Kiri H → E0 (-) → Reduktor Kuat
Sel Volta Logam sebelah Kanan H → E0 (-) → Oksidator Kuat
dalam Unsur dalam Deret Volta → Mereduksi unsur kanan
Kehidupan
Sehari-hari
Contoh Latihan
CONTOH

Tuliskan reaksi yang terjadi


di bawah ini :
a. Mg + ZnSO4 → MgSO4 + Zn
b. Mg + Na2SO4 → (tidak ada reaksi)
c. Zn + 2HCl → ZnCl2 + H2
d. Ag + HCl → (tidak ada reaksi)
e. 2Al + 3NiSO4 → Al2(SO4)3 + 3Ni
f. 2Na + Mg(NO3)2 → 2NaNO3 + Mg
g. Cu + HCl → (tidak ada reaksi)
h. 2Fe + 6HBr → 2FeBr3 + 3H2
i. 3Pb + 2CrCl3 → 3PbCl2 + 2Cr
Latihan

1. Suatu sel volta tersusun dari elektroda timah dan


alumunium
Sn2+ + 2e- → Sn E0 = -0,14 V
Al3+ + 3e- → Al E0 =-1,66 V

a.Tentukan anoda dan katoda


b.Manakah yang merupakan elektroda negatif
c.Gambarkan notasi sel
d.Tuliskan reaksi sel
e.Hitunglah potensial sel

Soal JAWABAN
JAWABAN

a.Tentukan anoda dan katoda


Karena E0 Al <E0Sn → Al sebagai anoda
Sn sebagai katoda

b,Manakah yang merupakan elektroda negatif


dalam sel volta, elektroda negatif adalah anoda = Al

c,Gambarkan notasi sel


Al (s)│ Al3+ (aq) │ │ Sn2+ │ Sn
JAWABAN

d. Tuliskan reaksi sel


Anoda : Al (s)→ Al3+(aq) + 3e- E0 = 1,66 V
Katoda : Sn2+(aq) + 2e- → Sn(s) E0 = -0,14 V
Anoda : 2Al (s)→ 2Al3+(aq) + 6e- E0 = 1,66 V
Katoda : 3Sn2+(aq) + 6e- → 3Sn(s) E0 = -0,14 V
E0 = 1,52 V

e. Hitunglah potensial sel


E0 sel = E0 katoda - E0 anoda
= 1,66 V – (-0,14V)
= 1,52 V
Latihan

2. Diketahui :
Cu2+ (aq) + 2e → Cu(s) E0 = +0,34 V
Zn2+(aq) + 2e → Zn(s) E0 = -0.76 V
Tanya :
a.Anoda dan Katoda
b.Notasi Sel
c.Reaksi sel
d.Potensial sel

jawaban
JAWABAN

a. Anoda Zn
Katoda Cu

b. Zn(s) │ Zn2+(aq) ││ Cu2+ (aq) │ Cu(s)

c,. Anoda = Zn(s) → Zn2+(aq) + 2e E0 = 0,76 V


Katoda = Cu(s) + 2e→ Cu2+ (aq) E0 = 0,34V
Cu2+ (aq) + Zn(s) → Cu(s) + Zn2+(aq) E0 = 1,10 V

d. E0 sel = E0 katoda - E0 anoda


= 0,34V – (-0,76V)
= 1,10 V
Sel Volta

Notasi Sel

Daftar
Potensial
Elektroda

Deret Volta Penetapan


Potensial sel
Potensial Standar
Potensial Sel
Susunan sel
Sel Volta
dalam
Kehidupan
Sehari-hari
Latihan
Sel Volta
Penetapan Potensial Sel

Notasi Sel

Daftar Potensial sel : Perbedaan potensial standar


Potensial
Elektroda
E0 dari kedua elektroda

Deret Volta
E0 sel = E0 katoda - E0 anoda
= E0 Reduksi - E0 Oksidasi
Potensial Sel = E0 Kanan - E0 Kiri
= E0 yg Besar - E0 Yg Kecil
Sel Volta
dalam
Kehidupan Jika E0Sel > 0, reaksi redoks berlangsung
Sehari-hari Jika E0Sel < 0, reaksi redoks berlangsung tidak spontan
Latihan
Sel Volta Potensial Standar
Notasi Sel

Daftar
Potensial
Elektroda

Deret Volta

Potensial Sel

Sel Volta
dalam
Kehidupan
Sehari-hari
Potensial Standar Hidrogen (E0) = 0,00 volt
Latihan
Susunan Sel
Sel Volta

Notasi Sel

Daftar
Potensial
Elektroda

Deret Volta

Potensial Sel

Sel Volta
dalam
Kehidupan
Sehari-hari
Latihan
Sel Volta

Notasi Sel

Daftar
Potensial
Elektroda

Sel Aki
Deret Volta
Baterai Alkaline
Baterai Perak Oksida
Potensial Sel Sel Leclanche
Sel Nicad
Sel Volta
dalam Sel Bahan Bakar
Kehidupan
Sel Seng-Oksida
Sehari-hari
Latihan
Sel aki
Sel Volta

Notasi Sel

Daftar
Potensial
Elektroda

Deret Volta

Potensial Sel

Sel Volta
dalam
Kehidupan
Digunakan
Sehari-hari
Pengisian
Sel Volta Sel Leclanche

Notasi Sel

Daftar
Potensial
Elektroda

Deret Volta

Potensial Sel

Sel Volta
dalam
Kehidupan
Sehari-hari
Sel Volta
Sel Bahan Bakar

Notasi Sel

Daftar
Potensial
Elektroda

Deret Volta

Potensial Sel
1. Sel bahan bakar terdiri atas: anoda,katoda, cairan elektrolit, katalis, perangkat listrik dan
rangkaian listrik
Sel Volta 2. Hidrogen mengalir ke sel bahan bakar dan melewati pori-pori anode
3. Katalis di anode membagi atom hidrogen menjadi proton dan elektron
dalam 4. Elektron mengalir melalui rangkaian listrik
Kehidupan 5. Proton mengalir melewati cairan elektrolit ke katoda
6. Oksigen mengalir ke sel bahan bakar menuju ke katoda
Sehari-hari 7. Katalis di katode menggabungkan proton, elektron dan oksigen untuk membentuk air (H 2O)
8. Sel bahan bakar mengeluarkan udara, uap air dan panas
9. Sel bahan bakar menghasilkan sumber energi yang efisisen dan bersih
Sel Volta Baterai Alkalin

Notasi Sel

Daftar
Potensial
Elektroda

Deret Volta

Elektrolit : KOH
Potensial Sel

Sel Volta
dalam
Kehidupan
Sehari-hari
Sel Volta Sel Seng – Raksa Oksida

Notasi Sel
Anoda : Zn(s) + 2 OH- →Zn(OH)2(s) + 2 e-
E0 Sel =
Daftar Katoda : HgO + H2O +2e- → Hg(s) +2 OH-(aq) 1,34V
Potensial
Elektroda

Deret Volta Kalkulator


Sel Zn-Hg
Jam tangan
Alat pendengar
Potensial Sel Kamera Otomatik

Sel Volta
dalam
Elektrolit :KOH
Kehidupan
Sehari-hari
Sel Volta Sel Nicad

Notasi Sel Reversibel dan


Sel sekunder
dapat diisi kembali
Daftar
Potensial
Alat-alat Kalkulator
Elektroda
Alat cukur elektrik
elektronik
Handphone
Deret Volta

Potensial Sel

Sel Volta
dalam
Kehidupan
Sehari-hari
Sel Volta Sel Perak Oksida

Notasi Sel
Sel ini banyak digunakan untuk alroji, kalkulator
dan alat elektronik.
Daftar
Potensial
Elektroda

Reaksi yang terjadi :


Deret Volta
Anoda : Zn(s) + 2OH-(l)  Zn(OH)2(s) + 2e
Katoda : Ag2O(s) + H2O(l) + 2e  2Ag(s) + 2OH-(aq)
Potensial Sel Reaksi Sel : Zn(s) + Ag2O(s) + H2O(l)  Zn(OH)2(s) + 2Ag(s)

Potensial sel yang dihasilkan adalah 1,5 V


Sel Volta
dalam
Kehidupan
Sehari-hari
KOROSI /PERKARATAN

Reaksi redoks
Proses elektrokimia Udara (O2) dan air (H2O) antara suatu logam
(Sel Elektrokimia) pH Larutan / keasaman dengan berbagai zat
Garam-garam/ Larutan dilingkungannya
Kontak dengan logam lain

 Mudah tidaknya suatu logam berkarat Kereaktifan


 Semakin negatif E0 (potensial reduksi) semakin aktif logamnya sehingga
semakin mudah berkarat
 Tetapi Al dan Zn Tahan karat (labih awet) karena karat Al / Zn melekat kuat
Proses Korosi Besi

 Bagian permukaan Fe →
Anoda → Oksidasi → Fe
→Fe 2+ + 2e

 Elektron mengalir ke
bagian permukaan Fe →
Katoda → O2 direduksi →
O2 + 4H+ + 4e → 2H2O
atau O2 + 2H2O + 4e →
4OH-

Fe2+ dianoda → dioksidasi


→ Fe2O3. xH2O (karat
besi)
ELEKTROLISIS
Kimia
Kelas XII
SMA Negeri 59 Jakarta
Pengertian Elektrolisis

Sel Elektrolisis

Reaksi-reaksi pada Sel Elektrolisis

Kegunaan Elektrolisis
Sel Elektrolisis
Terdiri atas Mengikuti

Elektroda Hukum Faraday


Dapat
Dapat Tempat Terjadi Dapat Dapat

Anoda Katoda Reaksi Elektroda Elektroda


Elektroda Aktif Inert
Bergantung
Pada
Potensial
Oksidasi /
Reduksi
Standar
Pengertian Elektrolisis
• Peristiwa penguraian suatu elektrolit oleh arus
listrik.

• Arus listrik yang mengalir menyebabkan


terjadinya reaski kimia (Reaksi Redoks tidak
spontan).

Energi Listrik Energi Kimia


H
Sel Elektrolisis
• Sel elektrolisis terdiri dari :

ANODA KATODA

H
Elektroda
Dalam sel elektrolisis terdapat dua buah
elektroda:

1. Anoda : Elektroda Positif, mengalami Oksidasi


2. Katoda : Elektroda Negatif, mengalami
Reduksi
• Larutan elektrolit atau leburan/lelehan senyawa
tau ion dalam elektrolisis larutan elektrolit
sering digunakan elektroda INERT (elektroda
yang tidak bereaksi dengan zat-zat yang ada)
• Contoh : C, Pt, Au
• Bila arus listrik dialirkan maka ion positif dari
larutan elektrolit berpindah kekutub negatif
(katoda) dan ion negatif berpindah ke kutub
positif (anoda).

• Pada katoda terjadi reduksi terhadap kation (ion


positif)
• Pada anoda terjadi oksidasi terhadap anion (ion
negatif)
Reaksi-reaksi pada Sel Elektrolisis

Reaksi yang terjadi pada Katoda


• Reduksi terhadap Kation

Reaksi yang terjadi pada Anoda


• Oksidasi terhadap Anion
H
Reaksi yang terjadi pada Katoda
a. Jika dalam larutan terdapat ion-ion logam
golongan IA, IIA, Al3+, dan ion logam lain yang
mempunyai E0 , 0,83 volt tidak tereduksi, yang
tereduksi adalah air menjadi gas H2.
2H2O + 2e → H2 + 2OH-
b. Jika dalam larutan terdapat ion-ion logam
lain yang E0 > -0,83 volt, maka ion logam
tersebut direduksi menjadi logam.
Mn+(aq) + ne- → M(s)
c. Jika dalam larutan tersebut terdapat ion H+
dari asam, maka H+ direduksi menjadi gas
H2.
2H+(aq) + 2e- → H2(g)
d. Jika yang dielektrolisis leburan/ lelehan/
cairan elektrolit tanpa ada air, maka ion-ion
pada no. a dan b.
[E0 < -0,83 V dan E0 > -0,83 V ]
Direduksi menjadi logamnya.
Reaksi yang terjadi pada Anoda
a. Jika dalam larutan terdapat sisa asam (NO3-,
SO42-, PO43-) tidak dapat dioksidasi adalah air
menjadi gas O2.
2H2O → O2(g) + 4H+ + 4e-

b. Jika dalam larutan terdapat ion-ion halida (F-,


Cl-, Br-, I-), maka ion tersebut dioksidasi
menjadi gas halogen X2.
2X- → X2 + 2e-
c. Jika dalam larutan terdapat ion OH- dari basa,
maka OH- dioksidasi menjadi gas O2.
4OH- → O2(g) + 2H2O(l) + 4e-

d. Jika anodanya logam aktif (tak inert), maka


anoda tak inert (logam aktif) teroksidasi
menjadi ion yang larut (larutan).
M(s) → Mn+(aq) + ne-
Pada proses penyepuhan
dan pemurnian logam
Latihan
Tuliskan reaksi yang terjadi di anoda dan di katoda pada
elektrolisis berikut :
1. Larutan NaCl dengan anoda C dan katoda Au.
2. Larutan CuSO4 dengan elektroda inert.
3. Larutan CuSO4 dengan anoda Cu & katoda C.
4. Larutan KNO3
5. Larutan AuBr3
6. Larutan HI
7. LarutanBa(OH)2 Elektroda Inert
8. Larutan NaCl
9. Larutan TiO2
10. LarutanCaF2
H
Jawaban
1. NaCl(aq) → Na+ + Cl-
Katoda : 2H2O + 2e- → H2 + 2OH-
Anoda : 2Cl- → Cl2 + 2e-
Elektrolisis NaCl :
2Cl- + 2H2O → Cl2 + H2 + 2OH-
2Na+ + 2Cl- + 2H2O → Cl2 +H2 + 2NaOH
2. Larutan CuSO4 → Cu2+(aq) + SO42-(aq) (inert)
Anoda : 2H2O → O2 + 4H+ + 4e- x1
Katoda : Cu2+(aq) + 2e- → Cu(s) x2
2Cu2+ + 2H2O → 2Cu(s) + O2(g) + 4H+
2CuSO4 + 2H2O → 2Cu + O2 +4H+ +SO42-
3. Larutan CuSO4 → Cu2+(aq) + SO42- (anoda Cu)
Anoda : Cu(s) → Cu2+(aq) + 2e-
Katoda : Cu2+(aq) + 2e- → Cu(s)
Cu(s) + Cu2+(aq) → Cu2+(aq) + Cu(s)
4. Larutan KNO3 → K+ + NO3-
Anoda : 2H2O → O2 +4H+ + 4e-
Katoda : 2H2O + 2e- → H2 + 2OH-
6H2O → O2 + 2H2 + 4H+ + 4OH-
4H2O
2H2O → O2 + 2H2
KNO3 + 2H2O → K+ + NO3- + O2 + 2H2
10. Leburan CaF2 → Ca2+ + 2F-
Anoda : 2F- → F2(g) + 2e-
Katoda : Ca2+ + 2e- → Ca(s)
2F- + Ca2+ → F2(g) + Ca(s)
Hukum Faraday
• Elektrolisis menimbulkan reaksi redoks dan
banyaknya zat yang dihasilkan sebanding dengan
jumlah muatan listrik yang mengalir dalam sel
elektrolisis.

• Michael Faraday :
a. Mengembangkan metode elektrolisis
b. Menerangkan hubunga kuantitatif antara jumlah
arus listrik yang dilewatkan dengan jumlah zat
(massa) yang dihasilkan pada elektroda.
H
Hukum Faraday
1. Massa zat yang dihasilkan sebanding dengan
jumlah muatan listrik yang digunakan:
G ~ q → q = arus listrik x waktu
G=q q=i.t

G=i.t G = massa (gram)


q = muatan listrik (coulomb)
i = kuat arus (ampere)
t = waktu
2. Jika arus listrik yang sama dilewatkan pada
beberapa sel elektrolisis, maka massa zat yang
dihasilkan sebanding dengan massa ekivalen
zat (ME).
G ~ ME

ME = Ar atau Mr / Jumlah elektron = per biloks


jumlah elektron ME = massa ekivalen
Contoh :
1. Pada elektrolisis larutan CuSO4
Cu2+ + 2e- → Cu maka jumlah elektron = 2
jadi, ME CU = Ar Cu/jumlah e = 63,5/2 = 31,75
2. Reaksi-reaksi hasil elektrolisis :
• H2 : dihasilkan melalui reaksi
2H2O + 2e- → H2 + 2OH- Jml e- = 2
2H+ +2e- → H2
Maka : ME gas H2 = Ar H/Jml e
= 2∙1/2 = 1
• O2 : dihasilkan melalui reaksi
2H2O → O2 + 4H+ + 4e- Jml e- = 2
4OH- → 2H2O + O2 + 4e
Maka : ME gas O2 = Ar O/Jml e
= 2∙16/4 = 4
• Muatan 1 e- = -1,6021 ∙ 10-19 Coulomb
• 1 mol e- = 6,02 ∙ 1023 elektron
Maka,
Muatan 1mol e- = 1,6021 ∙ 10-19 ∙ 6,02 ∙ 1023
= 96487 C
Muatan 96487 Coulomb = 1 Faraday
1 Faraday = muatan 1mol elektron
= 96500 Coulomb

Mol elektron = F = Coulomb/96500


= i ∙ t/ 96500
Kedua hukum Faraday yang telah
dikemukakan di atas dapat dirumuskan sbb :
1. Jumlah massa zat yang terbentuk

G = ME ∙ F Atau

G = massa(gram) i = kuat arus(ampere)


ME = massa ekivalen t = waktu
F = jml listrik
2. Jika terdapat dua hasil elektrolisis
dengan arus listrik yang sama, maka
perbandingan massa zat yang dihasilkan
sama dengan perbandingan massa
ekivalen.

atau G1 : G2 = ME1 : ME2


Elektrolisis larutan CuSO4
dan larutan AgNO3

CuSO4 AgNO3
Contoh Soal
1. Jika larutan CuSO4 dielektrolisis dengan arus
listrik 1930C, hitunglah massa endapan Cu (Ar
Cu= 63,5) yang terbentuk di katoda.
Jawab : Cu2+ + 2e- → Cu
ME Cu = 63,5/2 = 31,75
2. Berapa gram perak (Ar Ag = 108) yang
terbentuk di katoda jika arus listrik 10 ampere
dialirkan melalui larutan AgNO3 selama 2jam.
Jawab : Ag+ + e- → Ag
ME Ag = 108/1 = 108 1jam = 3600detik

= 80,58 gram
3. Sejumlah arus listrik dialirkan melalui larutan
CuSO4 dan larutan AgNO3. Jika tembaga
mengendap adalah 6,35 gram, berapa gram
endapan perak yang terbentuk (Ar Cu = 63,5, Ar
Ag = 108).
Jawab : Cu+ +2e- → Cu : ME Cu =63,5/2=31,75
Ag+ + e- → Ag : ME Ag = 108
GAg : GCu = MEAg : MECu
GAg : 6,35 = 108 : 31,75
31,75 GAg = 108 ∙ 6,35
GAg = 21,6gram
4. Ke dalam 500mL larutan CuSO4 0,1M
dilewatkan arus listrik sebanyak 0,02 Faraday.
Hitunglah :
a. pH larutan sesudah elektrolisis
b. [Cu2+] dan [SO42-] yang tinggal dalam larutan
c. Volume gas O2 yang terbentuk pada kondisi
dimana 1,4gram gas N2 bervolume 25liter
Jawab : elektrolisis larutan CuSO4
Anoda : 2H2O → O2 + 4H+ + 4e-
Katoda : Cu2+ + 2e- → Cu
a. 2H2O → O2 + 4H+ + 4e- mol e- = 0,02F
0,02 0,02
mol H+ = (4/4) x mol e = (4/4)x 0,02 = 0,02
[H+] = 0,02mol/0,5liter = 4 ∙ 10-2M
pH = -log 4 ∙ 10-2 = 2-log4
b. Cu2+ mula-mula =500x0,1M = 50mmol
Cu2+ yang bereaksi = ½x0,02mol e-
= 0,01mol = 10mol
Cu2+ yang tinggal = 50 – 10mmol = 40mmol
[Cu2+] yang tinggal = 40mmol/500mL
= 0,08M
*[SO42-] tetap 0,1M karena tidak bereaksi
c. Mol O2 = ¼x mol e- = ¼x0,02 = 0,005
(mol O2/mol N2) = (vol O2/vol N2)
(0,005/(1,4/28)) = vol O2/25
0,05 vol O2 = 25 ∙ 0,005
vol O2 = 2,5 liter
Pengujian Reaksi
Kegunaan Elektrolisis
1. Produksi Zat
 Banyak zat kimia yang dibuat melalui
elektrolisis, misalnya logam alkali, Mg, Al,
F2, Cl2, NaOH, NaCl, H2O2.
 Dalam industri : klorin(Cl2) dan NaOH
diproduksi dari elektrolisis larutan NaCl.
Katoda : 2H2O + 2e- → H2 + 2OH- NaOH
Anoda : 2Cl- → Cl2 + 2e-
2H2O + Cl- → H2 +Cl2 +2OH-
2H2O + 2NaCl → H2 + Cl2 + 2NaOH
H
2. Pemurnian Logam Larutan elektrolit
Anoda : logam kotor sesuai dengan
Katoda : logam murni logamnya
Contoh : Pemurnian logam Cu

Anoda : logam Cu kotor Larutan elektrolit


Katoda : logam Cu murni CuSO4

CuSO4(aq) → Cu2+(aq) + SO42-(aq)


K : Cu2+(aq) + 2e- → Cu(s)
A : Cu(s) → Cu2+(aq) + 2e-
• Zat pengotor : Ag, Au, Pt, Fe, Zn
• Dengan mengatur tegangan selama elektrolisis
Ag, Au, Pt (E0 > positif) dari Cu tidak ikut larut,
tetapi logam tersebut terdapat pada lumpur
anoda, sedangkan Fe, Zn (E0 > negatif Cu) akan
tetapi larut tetapi tidak mengendap di katoda.
Proses Penyepuhan
Kedua
• Tujuan : elektroda
dicelupkan ke
▫ Untuk melindungi logam dari korosi dalam larutan
▫ Untuk memperbaiki penampilan elektrolit
(garam) dari
Anoda : logam penyepuhnya logam
Katoda : logam yang akan disepuh penyepuh.
Contoh : penyepuhan sendok yang terbuat dari besi
dengan perak murni dengan larutan elektrolit
AgNO3.
AgNO3(ag) → Ag+(aq) + NO3-(aq)
Anoda (perak murni) : Ag(s) → Ag+(aq) + e-
Katoda (besi) : Ag +(aq) + e- → Ag(s)
Soal-soal
1. Hitung berapa massa perak yang mengendap
di katoda jika arus listrik yang mengalir
melalui larutan Ag+ sbesar 0,25F. (Ar Ag=108)
2. Arus listrik searah dialurkan melalui larutan
elektrolit yang mengandung Cu2+, kuat arus
0,75A mengalir selama 25menit. Jika tembaga
mengendap 0,369 gram, berapa Ar Cu
tersebut?
3. Dalam suatu elektrolisis terjadi endapan Ag
1,44gram. Sel lainnya yang dihubungkan seri
menghasilkan 0,12gram logam M yang dalam
larutan menghasilkan M3+(aq). Tentukan Ar
logam M!
4. Arus listrik 0,5A dialirkan melalui larutan
H2SO4 selama 1jam, hitung volume gas H2 yang
terjadi dikatoda pada keadaan STP!
keluar

Anda mungkin juga menyukai