Anda di halaman 1dari 38

REAKSI REDUKSI DAN OKSIDASI

Kenapa yaa apel yang


sudah dibuka lama-
kelamaan menjadi
cokelat?
Ketika apel dikupas atau dipotong, enzim fenolase
(Polyphenol Oxidase/PPO) yang tersimpan di dalam
jaringan apel akan terbebas.

Enzim tersebut akan mengalami kontak dengan oksigen di


udara dan mengoksidasi komponen fenolik yang tidak
berwarna menjadi senyawa quinon hingga akhirnya
menjadi pigmen coklat atau melanin.
Reaksi Reduksi dan Oksidasi
Dengan mempelajari materi ini, kalian akan dapat memahami :
1. Konsep redoks dan Biloks
2. Penyetaraan reaksi redoks dengan metode bilangan oksidasi
3. Penyetaraan reaksi redoks dengan metode ½ reaksi
4. Reaksi redoks spesial
REDOKS

Aturan Penyetaraan Redoks


Biloks Redoks Spesial
Konsep Kilat Reaksi Redoks
01 Konsep Redoks
Konsep Redoks
Konsep Redoks Berdasarkan Oksigen Aturan Bilangan Oksidasi:

• Oksidasi : pengikatan oksigen 1. Unsur bebas dan molekul unsur, biloks = 0


4Fe (s) + 3O2 (g) → 2Fe2O3 (s) 2. Ion monoatomik, maka biloks = jumlah muatan ionnya
• Reduksi : pelepasan oksigen
3. Atom - atom logam golongan IA, IIA, dan Al maka biloks
6CO2 (g) +6H2O (l) → C6H12O6 (aq) + 6O2 (g)
sesuai dengan golongannya
4. Biloks atom hidrogen = +1, kecuali pada senyawa hidrida
Konsep Redoks Berdasarkan Elektron
(hidrogen berikatan dengan logam) maka biloks = -1
• Oksidasi : pelepasan elektron 5. Biloks atom F dalam senyawa selalu -1
Zn2+ → Zn + 2e 6. Biloks oksigen = -2, kecuali dalam senyawa peroksida
• Reduksi : pengikatan elektron biloks O = -1. senyawa superoksida biloks O = -½ ,
Mn + 2e → Mn2+
senyawa biner fluorida (OF2 ) biloks O = +2

Konsep Redoks Berdasarkan Biloks 7. Pada senyawa netral maka biloks = 0


8. Pada ion poliatomik, biloks = jumlah muatan ionnya
• Oksidasi : Kenaikan bilangan oksidasi (biloks)
• Reduksi : penurunan biloks
Konsep Redoks

Reduksi-Oksidasi

Reaksi oksidasi adalah perubahan kimia yang terjadi ketika elektron dilepaskan.
Reaksi reduksi adalah perubahan kimia yang terjadi ketika elektron diterima.

Reaksi oksidasi dan reduksi terkadang berjalan serempak, sehingga jumlah elektron
yang dilepas pada reaksi oksidasi sama dengan jumlah elektron yang diterima pada
reaksi reduksi. Reaksi ini dinamakan reaksi redoks.
Konsep Redoks

Reaksi oksidasi

Na  Na+ + e- Reaksi Redoks :

Reaksi reduksi

Cl2 + 2e-  2Cl-


Konsep Redoks

Reduksi : reaksi penurunan biloks


Oksidasi : reaksi kenaikan biloks

Bilangan oksidasi
(Biloks) menunjukkan
jumlah muatan (positif
atau negatif) yang
dimiliki suatu atom.
Konsep Redoks

1. Reduktor (pereduksi) adalah zat yang mengalami oksidasi atau zat yang
melepaskan elektron, atau zat yang bilangan oksidasinya naik
2. Oksidator adalah zat yang mengalami reduksi atau zat yang menangkap
elektron atau zat yang bilangan oksidasinya turun
3. Redoks adalah reaksi yang terdiri dari peristiwa reduksi dan oksidasi atau
reaksi perubahan bilangan oksidasi
4. Reaksi disproporsionasi (autoredoks) adalah reaksi redoks dimana
hanya satu jenis atom yang mengalami reduksi dan oksidasi atau reaksi
redoks sekaligus
5. Mol elektron adalah selisih bilangan oksidasi
Diberikan persamaan reaksi redoks sebagai berikut :
2HBr + H2SO4 → Br2 + SO2 + 2 H2O
Spesi yang bertindak sebagai reduktor adalah … .

A. HBr
B. H2SO4
C. Br2
D. SO2
E. H2O
Jawaban A

2HBr + H2SO4 → Br2 + SO2 + 2 H2O


-1 +6 0 +4

Reduktor adalah spesi yang mengalami oksidasi atau kenaikan biloks.

Pada reaksi tersebut , atom Br mengalami kenaikan biloks dari -1 menjadi 0, maka HBr bertindak sebagai
reduktor.
Sedangkan atom S mengalami penurunan biloks dari +6 menjadi +4, maka H2SO4 bertindak sebagai
oksidator.
02 Penyetaraan Reaksi Redoks
Penyetaraan Reaksi Redoks

Penyetaraan Reaksi Redoks

Metode
Bilangan
Metode

Oksidasi ½ Reaksi
Penyetaraan Reaksi Redoks

Metode Bilangan Oksidasi

MnO(s) + PbO2(s)  MnO4-(aq) + Pb2+(aq)


1. Tentukan bilangan oksidasi (Mn dan Pb)
2. Setarakan atom-atom yang mengalami perubahan biloks
+2 +4 +7 +2
(Mn dan Pb di kedua ruas sudah setara) 5
3. Tuliskan perubahan biloks (Mn mengalami kenaikan 5 2
biloks dan Pb mengalami penurunan 2 biloks)

2MnO(s) + 5PbO2(s)  2MnO4-(aq) + 5Pb2+(aq)


4. Samakan jumlah elektron yang dilepas dan yang +2 +4 +7 +2
diterima dengan mengisikan koefisien (Perubahan
biloks Mn dikali 2, sedangkan biloks Pb dikali 5) 5x2
2x5
Penyetaraan Reaksi Redoks
Metode Bilangan Oksidasi

5. Samakan jumlah muatan.


2MnO(s) + 5PbO2(s)  2MnO4-(aq) + 5Pb2+(aq)
 Bila suasana asam , tambahkan H+ pada
ruas yang muatannya lebih kecil.
 Bila suasana basa, tambahkan OH- pada Muatan = 0 Muatan
ruas yang muatannya lebih besar. [2 x -1 ]+ [5 x 2]
-2 + 10 = +8

Suasana Asam

2MnO(s) + 5PbO2(s) + 8H+  2MnO4-(aq) + 5Pb2+(aq) Suasana Basa

2MnO(s) + 5PbO2(s)  2MnO4-(aq) + 5Pb2+(aq) + 8OH-


Penyetaraan Reaksi Redoks
Metode Bilangan Oksidasi

6. Samakan jumlah atom H dan O,


dengan menambahkan H2O di ruas
yang kekurangan atom H dan O.

Suasana Asam

2MnO(s) + 5PbO2(s) + 8H+  2MnO4-(aq) + 5Pb2+(aq) + 4H2O

Suasana Basa

2MnO(s) + 5PbO2(s) + 4H2O  2MnO4-(aq) + 5Pb2+(aq) + 8OH-


Penyetaraan Reaksi Redoks
Metode ½ Reaksi

MnO(s) + PbO2(s)  MnO4-(aq) + Pb2+(aq)


+2 +4 +7 +2
1. Tuliskan setengah reaksi oksidasi dan reduksi
2. Setarakan jumlah atom yang mengalami
perubahan biloks (Mn dan Pb sudah setara)
Reduksi : MnO  MnO4-
Oksidasi : PbO  Pb2+
Penyetaraan Reaksi Redoks
Metode ½ Reaksi

3. Setarakan jumlah atom O dan H.


Suasana Asam
• Suasana asam : ditambah H2O pada ruas yang
kekurangan O ditambah H+ pada ruas yang
kekurangan H Reduksi : MnO + 3H2O  MnO4- + 6H+
• Suasana basa : ditambah H2O pada ruas yang Oksidasi : PbO2 + 4H+  Pb2+ + 2H2O
kelebihan O ditambah OH- pada ruas yang
kekurangan H
Suasana Basa

Reduksi : MnO + 6OH-  MnO4- + 3H2O


MnO(s) + PbO2(s)  MnO4-(aq) + Pb2+(aq
Oksidasi : PbO2 + 2H2O  Pb2+ + 4OH-
+2 +4 +7 +2
Penyetaraan Reaksi Redoks
Metode ½ Reaksi
Suasana Asam
4. Setarakan muatan dengan
menambahkan elektron (e-) pada ruas Reduksi : MnO + 3H2O  MnO4- + 6H+ + 5e-
yang lebih positif.

0 (-1) + 6 = +5
Suasana Basa Oksidasi : PbO2 + 4H+ + 2e-  Pb2+ + 2H2O

Reduksi : MnO + 6OH-  MnO4- + 3H2O + 5e-


+4 +2

-6 -1
Oksidasi : PbO2 + 2H2O + 2e-  Pb2+ + 4OH-

0 (+2) – 4 = -2
Penyetaraan Reaksi Redoks
Metode ½ Reaksi

Suasana Asam
5. Samakan jumlah
elektron yang dilepas
Reduksi : MnO + 3H2O  MnO4- + 6H+ + 5e- (x2)
dan diterima dengan
mengalikan.
Oksidasi : PbO2 + 4H+ + 2e-  Pb2+ + 2H2O (x5)
6. Jumlahkan kedua
reaksi tersebut.
Reduksi : 2MnO + 6H2O  2MnO4- + 12H+ + 10e-

Oksidasi : 5PbO2 + 20H+ + 10e-  5Pb2+ + 10H2O

2MnO + 5PbO2 + 8H+  2MnO4- + 5Pb2+ + 4H2O


Penyetaraan Reaksi Redoks
Metode ½ Reaksi
Suasana Basa
5. Samakan jumlah
elektron yang dilepas
Reduksi : MnO + 6OH-  MnO4- + 3H2O + 5e- (x2)
dan diterima dengan
mengalikan. Oksidasi : PbO2 + 2H2O + 2e-  Pb2+ + 4OH- (x5)
6. Jumlahkan kedua
reaksi tersebut.
Reduksi : 2MnO + 12OH-  2MnO4- + 6H2O + 10e-

Oksidasi : 5PbO2 + 10H2O + 10e-  5Pb2+ + 20OH-

2MnO + 5PbO2 + 4H2O  2MnO4- + 5Pb2+ +8OH-


Pada reaksi redoks berikut :
aH2O2 + bFe2+ + cH+  dFe3+ + eH2O
Harga a, b, dan c berturut-turut ialah … .
A. 1,1,1
B. 1,2,2
C. 1,2,1
D. 2,2,1
E. 2,1,2
Jawaban B

Dengan cara bilangan oksidasi : e. Menghitung muatan dan menambahkan H+


a. Menentukan biloks H2O2 + 2Fe2+  2Fe3+ + 2H2O

H2O2 + Fe2+  Fe3+ + H2O


-1 +2 +3 -2 +4 +6

b. Setarakan atom O dan Fe (terjadi perubahan biloks)


c. Tuliskan perubahan biloks dan kalikan
H2O2 + 2Fe2+ + 2H+  2Fe3+ + 2H2O
H2O2 + Fe2+  Fe3+ + 2H2O
-1 +2 +3 -2 aH2O2 + bFe2+ + cH+  dFe3+ + eH2O

1 x2 a= 1
-2 2 x1 -4 b= 2
c= 2
d.Tulis reaksi setelah dikalikan d= 2
H2O2 + 2Fe2+  2Fe3+ + 2H2O e= 2
1. Di antara reaksi – reaksi di bawah ini yang bukan merupakan reaksi
redoks adalah … .

A. H2 + Cl2  2HCl
B. CuO + C  Cu + CO
C. SnCl2 + I2 + 2 HCl  SnCl4 + 2HI
D. CuO + 2HCl  CuCl2 + H2O
E. MnO4 + 4HCl  MnCl2 + 2H2O + Cl2
2. Perhatikan reaksi redoks berikut!
aCr2O72- + bH+ + cCl-  dCr3+ + eH2O + fCl2
Harga koefisien a,b,c,d,e, dan f pada persamaan di atas agar setara adalah … .

A. 1, 6, 2, 2, 3, dan 1
B. 1, 10, 6, 2, 5 dan 3
C. 1, 14, 6, 2, 7, dan 3
D. 2, 8, 6, 4, 4, dan 3
E. 2, 14, 6, 2, 6, dan 3
3. Unsur klor dalam senyawa dapat ditemukan dengan bilangan oksidasi –1
hingga +7. Dari ion – ion ClO-, ClO4-, dan Cl- yang tidak dapat mengalami
reaksi disproporsionasi adalah … .

A. ClO-
B. ClO4-
C. Cl-
D. ClO- dan ClO4-
E. ClO4- dan Cl-
4. Berdasarkan urutan sifat oksidator unsur – unsur halogen, maka reaksi
redoks dibawah ini yang tidak mungkin berlangsung adalah … .

A. Cl2 + 2Br-  2Cl- + Br2


B. Br2 + 2F-  F2 + 2Br-
C. F2 + 2Br-  2F- + Br2
D. 2I- + Br2  2Br- + I2
E. 2Cl- + F2  Cl2 + 2F-
5. Pada reaksi berikut :
3Br2(g) + a OH- (aq)  b BrO3- + c Br- (aq) + d H2O (l)
Harga koefisien a, b, c, d berturut-turut agar reaksi di atas setara adalah … .

A. 6, 1, 5 dan 3
B. 6, 5, 1 dan 3
C. 5, 6, 3 dan 1
D. 4, 1, 5 dan 2
E. 2, 2, 5 dan 1
6. Gas nitrogen monoksida merupakan gas yang tidak berwarna dan beracun. Gas
tersebut dapat dihasilkan dari reaksi asam sulfida dengan asam nitrat, dengan
persamaan reaksi :
3 H2S (g) + 2 HNO3 (aq) + 6 H+ (aq) → 2 NO (g) + 2 S (s) + 4 H2O (l)
Spesi yang merupakan oksidator adalah....
A. H2S
B. HNO3
C. NO
D. S
E. H2O
7. Senyawa H2S dapat dioksidasi oleh KMnO4 menghasilkan antara lain
K2SO4 dan MnO2. Dalam reaksi tersebut setiap mol H2S melepaskan … .
A. 2 mol elektron
B. 4 mol elektron
C. 5 mol elektron
D. 7 mol elektron
E. 8 mol elektron
8. Reaksi redoks berikut :
2KMnO4 (aq) + 5H2C2O4(aq) + 3H2SO4(aq)  2MnO4(aq) + 10 CO2(g) + K2SO4(aq) + 8H2O(l)
Setengah reaksi oksidasi dari reaksi tersebut adalah … .

A. MnO4-(aq) + 8 H+ (aq) + 5e  Mn2+ (aq) + 4H2O (l)


B. MnO4-(aq) + 2H2O (l)+ 3e  MnO2 (s) + 4OH- (aq)
C. H2C2O4 (aq)  2CO2 (g) + 2H+ (aq) + 2e
D. CO2- (aq) + 2H+ (aq) + 2e  H2C2O4 (aq)
E. 2H2SO4 (aq)  2H2O (l) + 2SO2 (g) + O2 (g)
9. Pada persamaan reaksi redoks berikut :
a Cu (s) + b HNO3(aq) → c Cu(NO3)2 (aq) + NO (g) + d H2O (l)

Harga koefisien a, b, c, dan d berturut-turut adalah ... .

A. 2, 3, 2, dan 3
B. 2, 1, 3, dan 8
C. 3, 2, 3, dan 4
D. 3, 8, 3, dan 4
E. 4, 1, 2, dan 4
10. Suatu unsur transisi memiliki konfigurasi elektron sebagai berikut :
1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d5 4s2
Tingkat oksidasi tertinggi dari unsur tersebut adalah … .
A. +7
B. +5
C. +4
D. +3
E. +2
Oksidasi: Reduksi:
● Pengikatan Oksigen ● Pelepasan Oksigen
● Pelepasan Elektron ● Pengikatan Elektron
● Kenaikan Bilangan Oksidasi ● Penurunan Bilangan Oksidasi

Oksidator → Zat yang mengoksidasi zat


lain, dirinya sendiri mengalami reduksi

Reduktor → Zat yang mereduksi zat lain,


dirinya sendiri mengalami oksidasi
1. Unsur bebas dan molekul unsur, biloks = 0
2. Ion monoatomik, maka biloks = jumlah muatan ionnya
3. Atom - atom logam golongan IA, IIA, dan Al maka biloks sesuai dengan golongannya
4. Biloks atom hidrogen = +1, kecuali pada senyawa hidrida (hidrogen berikatan dengan logam) maka biloks = -1
5. Biloks atom F dalam senyawa selalu -1
6. Biloks oksigen = -2, kecuali dalam senyawa peroksida biloks O = -1. senyawa superoksida biloks O = -½ , senyawa biner
fluorida (OF2 ) biloks O = +2
7. Pada senyawa netral maka biloks = 0
8. Pada ion poliatomik, biloks = jumlah muatan ionnya

Anda mungkin juga menyukai