Anda di halaman 1dari 62

REDOKS – ELEKTROKIMIA - KOROSI

LOW LEVEL
1. Perhatikan reaksi-reaksi berikut
Reaksi-reaksi dibawah ini yang merupakan reaksi redoks adalah
A. AgNO3 (aq) + NaCl (aq)  AgCl (s) + NaNO3 (aq)
B. NH3 (aq) + H2O (l)  NH4+ (aq) + OH- (aq)
C. Al2O3 (s) + 2NaOH (aq)  2NaAlO2 (aq) + H2O (l)
D. 2KI (aq) + Cl2 (aq)  I2 (s) + 2KCl
Jawaban: D
Pembahasan: Reaksi redoks adalah reaksi yang mengalami oksidasi (kenaikan bilangan oksidasi)
dan reduksi (penurunan bilangan oksidasi).
2. Perhatikan reaksi berikut
3Br2 (g) + a OH- (aq)  b BrO3- + c Br- (aq) + d H2O (l)
Harga koefisien a, b, c dan d agar reaksi tersebut setara adalah
A. 6, 5, 1 dan 3
B. 6, 1, 5 dan 3
C. 5, 5, 3 dan 1
D. 5, 3, 5 dan 2
Jawaban: B
Pembahasan:
Soal diatas dapat diselesaikan dengan penyetaraan reaksi menggunakan metode setengah reaksi

Langkah-langkah penyelesaian ..

Langkah 1 : Menuliskan Reaksi Redoksnya

Reduksi : Br₂  Br⁻ (Biloks Br = 0  -1)

Oksidasi : Br₂  BrO₃⁻ (Biloks Br = 0  +5)

* Hilangkan semua antribut termasuk ion OH⁻ dan H₂O  serta koefisien reaksi

Langkah 2 : Menyetarakan unsur yang terlibat dalam reaksi Reduksi dan Oksidasi

 Reduksi : Br₂  Br⁻ (Setarakan Br⁻  2 Br⁻)

sehingga
 Reduksi : Br₂  2 Br⁻  (SETARA)

Oksidasi : Br₂  BrO₃⁻  (Setarakan Br⁻  2 BrO₃⁻)

sehingga

Oksidasi : Br₂  2 BrO₃⁻

Langkah 3 : Menyetarakan Jumlah atom Oksigen dan Hidrogen (Oksigen dahulu)

Penyetaraan atom Oksigen dilakukan dengan penambahan molekul H₂O pada sisi yang
kelebihan atom Oksigen

 Reduksi : Br₂  2 Br⁻  

Karena tidak ada kandungan Oksigen maka kita biarkan (Sudah Setara).

 Oksidasi : Br₂  2 BrO₃⁻

Karena disisi kanan terdapat kelebihan 6 atom Oksigen, maka kita tambahkan 6 molekul H₂O
disisi kanan menjadi:

Oksidasi : Br₂  2 BrO₃⁻ + 6 H₂O

Selanjutnya kita setarakan atom Hidrogen dengan menambahkan 12 ion OH⁻ pada sisi kiri yaitu:

Oksidasi : Br₂ + 12 OH⁻  2 BrO₃⁻ + 6 H₂O  (SETARA)

Langkah 4 : Menyetarakan muatan

Penyetaraan dilakukan dengan penambahan elektron (e⁻)

Reduksi : Br₂  2 Br⁻

Muatan di kiri = 0

Muatan di kanan = 2 x (-1) = -2

maka kita tambahkan 2 elektron di kiri sehingga muatan sama menjadi -2

Reduksi : Br₂ + 2 e⁻  2 Br⁻

Oksidasi : Br₂ + 12 OH⁻  2 BrO₃⁻ + 6 H₂O

Muatan di kiri = 0 + (12 x (-1)) = -12


Muatan di kanan = (2 x (-1)) + 0 = -2

maka kita tambahkan 10 elektron di kanan sehingga muatan sama menjadi -12

Oksidasi : Br₂ + 12 OH⁻  2 BrO₃⁻ + 6 H₂O + 10 e⁻

Langkah 5 : Menyetarakan Elektron

Penyetaraan elektron kita lakukan dengan melakukan perkalian terlebih dahulu sehingga jumlah
elektron pada reaksi reduksi dan Oksidasi nilainya sama yaitu:

Reduksi : Br₂ + 2 e⁻  2 Br⁻                                           | x 5|

Oksidasi : Br₂ + 12 OH⁻  2 BrO₃⁻ + 6 H₂O + 10 e⁻     | x 1 |

-----------------------------------------------------------------------------------------------

Reduksi : 5 Br₂ + 10 e⁻  10 Br⁻                                          

Oksidasi : Br₂ + 12 OH⁻  2 BrO₃⁻ + 6 H₂O + 10 e⁻

----------------------------------------------------------------------------------    

Redoks :  6 Br₂ + 12 OH⁻  2 BrO₃⁻ + 10 Br⁻  + 6 H₂O

Langkah 6 : Silahkan Cek ulang dan Hitung Ulang jika langkah benar maka sudah
SETARA.

Jadi Persamaan reaksi setaranya adalah:

6 Br₂ + 12 OH⁻  2 BrO₃⁻ + 10 Br⁻  + 6 H₂O

TAPI, karena pada soal diketahui koefisien reaksi untuk Br₂ adalah 3, maka persamaan reaksi
setara diatas koefisiennya disesuaikan dengan koefisien yang diketahui pada soal atau dibagi 2
sehingga menjadi:

3 Br₂ + 6 OH⁻  BrO₃⁻ + 5 Br⁻  + 3 H₂O

Sehingga nilai koefisiennya adalah:

a = 6, b = 1, c = 5, d = 3

3. Bilangan oksidasi dari unsur Mn pada senyawa KMn04 adalah .

A. +7
B. +6
C. +4
D. +3
Jawaban: A
Pembahasan:

Penentuan bilangan oksidasi Mn dalam senyawa KMnO₄. Penentuan  bilangan oksidasi atom Mn
dapat dilakukan dengan subtitusi dari bilangan oksidasi  yang sudah diketahui pada senyawa
KMnO₄

Bilangan oksidasi  total KMnO₄ adalah 0 (  karena bilangan oksidasi total untuk senyawa
diatomik atau poliatom yang netral adalah (0) ), bilangan oksidasi  O adalah -2 ( karena
bilangan oksidasi untuk Oksigen ( O) pada umumnya  adalah -2 ) dan bilangan oksidasi K
adalah +1 ( karena bilangan oksidasi untuk unsur golongan IA ( Li, Na, K, Rb, Cs, Fr) adalah
+1)

KMnO₄ = 0

(jumlah atom K x biloks atom K) + (jumlah atom Mn x biloks atom Mn) + (jumlah atom O x
biloks atom O) = 0
(1 x 1) + (1 x biloks Mn) + (4x (-2)) = 0
1 + Biloks Mn- 8 = 0
Biloks Mn= 8-1

Biloks Mn = +7

4. Bilangan oksidasi Mn tertinggi terdapat pada


A. KMnO4
B. K2MnO4
C. MnS
D. MnO2
Jawaban: A

Penjelasan:
Untuk menjawab soal teori yang akan kita gunakan adalah "Perubahan Bilangan Oksidasi".

Aturan bilangan oksidasi yang diperlukan untuk menjawab soal adalah

 Bilangan oksidasi K (Golongan IA) adalah +1


 Bilangan oksidasi O adalah -2
 Bilangan oksidasi S adalah -2
 Jumlah bilangan oksidasi pada senyawa adalah nol (0)

maka,

 KMnO₄
biloks K + biloks Mn + 4. biloks O = 0
(+1) + biloks Mn + 4. (-2) = 0
+1 + biloks Mn + (-8) = 0
biloks Mn = + 8 - 1
biloks Mn = +7

 K₂MnO₄
2. biloks K + biloks Mn + 4. biloks O = 0
2. (+1) + biloks Mn + 4. (-2) = 0
+2 + biloks Mn + (-8) = 0
biloks Mn = + 8 - 2
biloks Mn = +6

 MnS
biloks Mn + biloks S = 0
biloks Mn + (-2) = 0
biloks Mn = +2

 MnO₂
biloks Mn + 2. biloks O = 0
biloks Mn + 2. (-2) = 0
biloks Mn + (-4) = 0
biloks  Mn = +4

Sehingga
Bilangan oksidasi Mn tertinggi adalah KMnO₄
biloks Mn = +7

5. Perhatikan persamaan reaksi redoks berikut:

2HBr + H2SO4  Br2 + SO2 + 2H2O

Zat yang merupakan reduktor adalah..

A. HBr
B. Br2
C. H2SO4
D. SO2
Jawaban: A
Pembahasan:
2HBr + H2SO4  Br2 + SO2 + H2O
Reduksi
+6 +4
Oksidasi
-1 0
Br mengalami kenaikan biloks dari -1 ke 0, berarti Br dalam HBr mengalami oksidasi, dan
berperan sebagai reduktor. Sedangkan S mengalami penurunan biloks dari +6 menjadi +4, berarti
S dalam H2SO4 mengalami reduksi dan berperan sebagai oksidator.
Sehingga:
 Zat yang mengalami reduksi (oksidator) : H2SO4
 Zat yang mengalami oksidasi (reduktor): HBr
 Hasil reduksi : SO2
 Hasil Oksidasi Br2
6. Reaksi dibawah ini yang bukan reaksi redoks adalah
A. SnC12 + I2 + 2HC  SnCl4 + HI
B. CuO + CO  Cu2O + CO2

C. CuO + HCI  CuC12 + H2O


D. 2Ag + Cl2  2AgCl
Jawaban: C
Pembahasan

SnC12 + I2 + 2HCl  SnCl4 + 2HI CuO + CO  Cu2O + CO2


Oksidasi

+2 +4 +2 Reduksi +1
0 Reduksi -1
+2 Oksidasi +4
CuO + 2HCI  CuC12 + H2O
2Ag + Cl2  2AgCl

+2 +2 0 +1
Tidak ada perubahan biloks
0 Reduksi -1

Sehingga yang bukan reaksi redoks adalah Pilihan C

7. Perhatikan pernyataan berikut


(1) reaksi pelepasan hidrogen
(2) reaksi penurunan bilangan oksidasi
(3) reaksi pembebasan elektron
(4) reaksi pengikatan elektron

Dari pernyataan di atas yang merupakan konsep dari reaksi reduksi adalah
A. 1,2,3
B. 1,2
C. 1,3
D. 2,4
Jawaban: D
Pembahasan:
Peristiwa Reduksi mengalami hal berikut:
 Pelepasan oksigen
 Menangkap electron
 Penurunan biloks (bilangan oksidasi)

8. Berikut Reaksi yang merupakan reaksi autoredoks jika dilihat dari kemampuan menerima
atau melepaskan oksigen adalah
A. 2Na2O  4Na + O2
B. 2 BaO2  2 BaO + O2
C. Cu2O + H2  2Cu + H2O
D. 4K + O2  2K2O
Jawaban: B
Pembahasan:
2Na2O → 4Na + O2 >> REDOKS 
>> Na Reduksi (+1 ---> 0) 
>> O Oksidasi (-2 ---> 0) 

2BaO2 → 2BaO + O2 >> AUTOREDOKS 


b.
>> O Oksidasi O2 (-1 ---> 0) 
>> O Reduksi BaO (-1 ---> -2) 

c. Cu2O + H2 → 2Cu + H2O  >> REDOKS 


>> Cu Reduksi (+1 ---> 0) 
>> H Oksidasi (0 ---> +1) 

d, 4K + O2 → 2K2O  >> REDOKS 


>> K Oksidasi (0 ---> +1) 
>> O Reduksi (0 ---> -2) 

9. Perhatikan reaksi di bawah ini

CuO + H2  Cu + H2O

Zat yang bertindak sebagai oksidator pada reaksi tersebut adalah


A. COOH
B. H2O
C. CuO
D. Cu
Jawaban : C
Pembahasan:
Oksidator adalah spesi yang mengalami reaksi reduksi. Reaksi reduksi sendiri dapat diartikan
sebagai, reaksi penerimaan elektron atau reaksi penurunan bilangan oksidasi. Dapat juga disebut
sebagai reaksi pengurangan atom O atau reaksi penambahan atom H.

Berdasarkan soal di atas, diketahui reaksi redoks:

CuO + H₂ → Cu + H₂O

Dengan demikian maka bilangan oksidasi dari masing-masing atom:

 CuO, bilangan oksidasi atom O adalah -2. Jumlah bilangan oksidasi atom-atom dalam
suatu senyawa adalah nol. Sehingga bilangan oksidasi Cu dalam senyawa CuO adalah +2
atau dapat kita tuliskan sebagai Cu²⁺.
 H₂, adalah unsur bebas, sehingga bilangan oksidasinya adalah 0.
 Cu, adalah atom bebas, sehingga bilangan oksidasinya adalah 0.
 H₂O, bilangan oksidasi atom H adalah +1 dan bilangan oksidasi O adalah -2.

Sehingga pada reaksi redoks tersebut, dapat disimpulkan:

 Atom Cu mengalami penurunan bilangan oksidasi dari +2 (Cu2+) menjadi 0 (Cu) (atom
Cu mengalami reduksi).
 Atom H mengalami kenaikan bilangan oksidasi dari 0 (H₂) menjadi +1 (H⁺) (atom H
mengalami oksidasi).

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa:


Zat yang bertindak sebagai oksidator adalah CuO / Cu²⁺.
Zat yang bertindak sebagai reduktor adalah H₂.
Zat yang bertindak sebagai hasil reduksi adalah Cu.
Zat yang bertindak sebagai hasil oksidasi adalah H₂O / H⁺.

Maka jawaban yang tepat adalah CuO / Cu²⁺ (C)

10. Berikut ini adalah senyawa yang mengandung unsur oksigen, yaitu nitrogen monoksida,
karbondioksida dan dikloro oksida. Bilangan oksida unsur nitrogen, karbon dan klorin pada
senyawa tersebut berturut-turut adalah

A. +1, +2, +3

B. +1, +3, +2

C. +2, +4, +1

D. +2, +3, +1

Jawaban: C
Pembahasan:
Penentuan bilangan oksidasi pada senyawa tersebut adalah

 biloks O = −2
 jumlah biloks dalam senyawa = 0

Sehingga dengan 2 aturan di atas dapat menentukan biloks unsur yang lain sebagai berikut:

1. Nitrogen monoksida: NO
N + (−2) = 0
         N = +2

 Karbondioksida: CO2
C + 2(−2) = 0
             C = +4

 Diklorooksida: Cl2O
2Cl + (−2) = 0
           2Cl = +2
             Cl = +1
Jadi, bilangan oksidasi unsur nitrogen, karbon, dan klorin pada senyawa tersebut adalah +2, +4,
dan +1 (C).

11. Reaksi klorin dengan basa membentuk klorida dan hipoklorit sebagai berikut:

Cl2 (g) + 2NaOH (aq) → NaCl (aq) + NaClO (aq) + H2O (l)
Zat yang mengalami reaksi autoredoks beserta perubahan bilangan oksidasinya adalah ....

A. Cl2, dari −1 menjadi +1 dan 0


B. Cl2, dari 0 menjadi −1 dan +1
C. NaOH, dari 0 menjadi −1 dan +1
D. NaOH, dari −1 menjadi +1 dan 0
Jawaban: B
Pembahasan:
Pertama tentukan bilangan oksidasi atom selain atom H dan O (karena biloks H sudah pasti +1
dan biloks O sudah pasti −2). Berarti tinggal atom Cl dan Na.
Kemudian, atom Na merupakan logam golongan IA di mana bilangan oksidasinya sudah pasti
+1. Sehingga kita cukup menentukan perubahan biloks Cl saja.

Cl2 + 2NaOH  NaCl + NaClO + H2O


0 Reduksi +1 -1 +1 +1 -2

Oksidasi
Berdasarkan perubahan biloks di atas, menunjukkan bahwa Cl2 mengalami reaksi reduksi
sekaligus reaksi oksidasi. Berarti Cl2 mengalami reaksi autoredoks.

Jadi, zat mengalami reaksi autoredoks adalah Cl2 dengan perubahan bilangan oksidasi dari 0
menjadi −1 dan +1

12. Pada elektrolisis larutan ZnSO4 terjadi reduksi Zn2+ menjadi Zn. Massa ekivalen dari Zn
adalah … (Ar Zn = 65)

A. 7,5

B. 13

C. 15

D. 32,5

Jawaban: D
Pembahasan:

Mr
Massa ekivalen =
∆ BO

65
Jadi, massa ekivalen Zn = = 32,5
2

13. Perhatikan reaksi redoks berikut ini

MnO2 + 2H2SO4 + 2NaI  MnSO4 + Na2SO4 + 2H2O + I2

Spesi yang berperan sebagai oksidator adalah…


A. MnO2
B. H2SO4
C. NaI
D. Mn2+
Jawaban: A
Pembahasan:
Oksidator adalah spesi yang mengalami reduksi atau penurunan bilangan oksidasi. Bilangan
oksidasi Mn pada MnO2 adalah +4, bilangan oksidasi Mn pada MnSO4 adalah +2. Terjadi
penurunan bilangan oksidasi sehingga MnO2 menjadi oksidator.

14. Perhatikan persamaan reaksi berikut ini

a MnO4- (aq) + b H+ (aq) + C2C4O2- (aq)  2Mn2+ (aq) + 8H2O (l) + 10CO2 (g)
Harga koefisien reaksi a, b dan c adalah
A. 1, 4, dan 2
B. 1, 8 dan 3
C. 2, 8 dan 5
D. 2, 16 dan 5
Jawaban: D
Pembahasan:
Reaksinya adalah a MnO4- + b H+ + C2C4O2-  2Mn2+ + 8H2O + 10CO2

Reaksi disebelah kanan sudah lengkap koefisiennya, sehingga tinggal menyetarakan dengan
koefisien yang disebelah kiri.

 Menentukan a :
Jumlah Mn disebelah kanan adalah 2, agar Mn disebelah kiri berjumlah 2, maka a = 2.
 Menentukan b :
Jumlah H disebelah kanan adalah 16 (dari 8 x 2 = 16), agar H disebelah kiri juga 16, maka
b = 16.
 Menentukan c :
Jumlah C disebelah kanan adalah 10, agar C di sebelah kiri juga 10, maka c = 5 (karena 5 x
2 adalah 10).
Sehingga, a = 2, b = 16 dan c = 5

15. Perhatikan reaksi berikut

Cl2 (aq) + 2KOH (aq)  KCl (aq) + KClO (aq) + H2O (l)

Bilangan oksidasi klor berubah dari …


A. -1 menjadi +1 dan 0
B. +1 menjadi -1 dan 0
C. 0 menjadi -1 dan +1
D. 0 menjadi -1 dan -2
Jawaban: C
Pembahasan:
Cl2 memiliki biloks = 0
Cl pada KCl memiliki biloks = -1
Cl pada KClO memiloki biloks = +1

16. Bilangan oksidasi atom Cl tertinggi diantara senyawa berikut adalah…


A. KCl
B. KClO
C. CaCl2
D. KClO3
Jawaban: D
Pembahasan:
Bilangan oksidasi Cl pada KCl adalah -1
Bilangan oksidasi Cl pada KClO adalah +1
Bilangan oksidasi Cl pada CaCl2 adalah -1
Bilangan oksidasi pada KClO3 adalah +5

17. Perhatikan reaksi berikut ini

a Fe2+ + MnO4- + b H+  c Fe3+ + Mn2+ + d H2O


harga koefisien a, b, c dan d adalah
A. 4, 5, 8, 5
B. 4, 5, 5, 8
C. 5, 8, 5, 4
D. 5, 8, 4, 5
Jawaban: C
Pembahasan

Fe2+ + MnO4- + H+  Fe3+ + Mn2+ + H2O


x5 Naik 1
+2 +3
x1
+7 Turun 5 +2
Sehingga diperoleh
5 Fe2+ + 1MnO4- + H+  5Fe3+ + 1Mn2+ + H2O
Kemudian setarakan jumlah muatan untuk mendapatkan koefisien H+
5 Fe2+ + 1MnO4- + b H+  5Fe3+ + 1Mn2+ + H2O
+10 -1 b = +15 +2 0
b = +8

Kemudian setarakan jumlah O untuk mendapatkan koefisien H2O


5 Fe2+ + 1 MnO4- + 8 H+  5 Fe3+ + 1 Mn2+ + d H2O
=
Jumlah O kiri Jumlah O Kanan
4 = d
d = 4

Reaksi akhirnya adalah


5Fe2+ + MnO4- + 8H+  5Fe3+ + Mn2+ + 4H2O

18. Perhatikan reaksi dibawah ini

MnO2 + 4HCl MnCl2 + 2H2O + Cl2


Spesi yang bertindak sebagai Reduktor adalah

A. MnO2

B. HCl

C. MnCl2

D. H2O

Jawaban B
Pembahasan

Jumlah total bilangan oksidasi senyawa netral adalah nol


Jumlah bilangan oksidasi molekul unsur tunggal adalah nol

Bilangan oksidasi yang dimiliki oleh


⇒ oksigen O = -2
⇒ hidrogen H = +1
⇒ klor pada HCl adalah -1

Menentukan bilangan oksidasi Mn dalam MnO₂


⇔ Biloks Mn + 2(Ar O) = 0
⇔ Biloks Mn + 2(-2) = 0
∴ Biloks Mn = +4

Menentukan biloks Mn dalam MnCl₂


⇔ Biloks Mn + 2(Ar Cl) = 0
⇔ Biloks Mn + 2(-1) = 0
∴ Biloks Mn = +2

Perhatikan bilangan oksidasi tiap unsur yang ditulis di dalam kurung 

   MnO₂  +  4HCl   →   MnCl₂  + 2H₂O  + Cl₂


(+4) (-2)   (+1)(-1)      (+2)(-1)   (+1)(-2)   (0)

Terjadi perubahan bilangan oksidasi sebagai berikut:

(a) Reduksi
Bilangan oksidasi Mn turun dari +4 pada MnO₂ menjadi +2 pada MnCl₂
MnCl₂ adalah hasil reduksi

(b) Oksidasi
Bilangan oksidasi Cl naik dari -1 pada HCl menjadi 0 pada Cl₂
Cl₂ adalah hasil oksidasi

Kesimpulan:
⇒ MnO₂ bertindak sebagai oksidator
⇒ MnCl₂ adalah hasil reduksi
⇒ HCl bertindak sebagai reduktor
⇒ Cl₂ adalah hasil oksidasi 

19. Perubahan bilangan oksidasi atom Mn pada reaksi :


MnO2 + HCI  MnC12 + H2O + C12 adalah... .
A. +4 menjadi +2
B. +4 menjadi +1
C. +2 menjadi +1
D. +2 menjadi +4
Jawaban: A
Pembahasan:

MnO₂ + HCl → MnCl₂ + 2 H₂O + Cl₂

Tahap 1 :

Tentukan terlebih dahulu biloks Mn dalam MnO₂ :

Biloks Mn dalam MnO₂  

biloks O = -2

aturan biloks :  

Bilangan oksidasi dalam senyawa O adalah -2 kecuali dalam peroksida (-1) dan dalam senyawa
biner dengan fluor (+2). Contoh : Bilangan oksidasi O dalam H₂O = -2 , kecuali bilangan
oksidasi O dalam H₂O₂ dan BaO₂ = -1 , dan bilangan oksidasi O dalam OF = +2.

biloks MnO₂ = 0  
biloks Mn + (2 × biloks O) = 0  
biloks Mn + (2 × (-2)) = 0  
biloks Mn + (-4) = 0  
biloks Mn = +4  

Tahap 2 :

Selanjutnya tentukan biloks Mn dalam MnCl₂ :

Biloks Mn dalam MnCl₂

biloks Cl = -1         (Golongan VIIA)

aturan biloks :  

Bilangan oksidasi unsur golongan utama (IA,IIA,IIIA,IVA,VA,VIA ) sesuai dengan


golongannya. Contoh : IA = +1, IIA = +2, IIIA = +3, IVA = -4, VA = -3 , VIA = -2 , VIIA = -1 ,
VIIIA = 0.

biloks MnCl₂ = 0  
biloks Mn + (2 × biloks Cl) = 0  
biloks Mn + (2 × (-1)) = 0  
biloks Mn + (-2) = 0  
biloks Mn = +2  

MnO₂ + HCl → MnCl₂ + 2 H₂O + Cl₂

+4                     +2

Perubahan biloks pada unsur mangan adalah +4 menjadi +2

20. Larutan nikel(II) sulfat dielektrolisis dengan arus searah sebesar 1,93A. Jika pada katoda
diendapkan logam nikel sebesar 0,58 gram maka waktu yang diperlukan untuk proses
tersebut adalah… (Ar Ni = 58 dan 1F = 96500 C

A. 200 detik

B. 500 detik

C. 1000 detik

D. 1930 detik

Jawaban: C

Pembahasan
Nikel (II) sulfat berarti valensi nikel adalah +2 atau n = 2

Hukum Faraday I

Ar x i x t
W=
96500

58
x 1,93 x t
0,58 = 2
96500

0,58 x 96500 = 55,97 x t

0,58 x 96500
t=
55,97

t = 1000 detik

21. Perhatikan reaksi elektrolisis berikut ini!

a. Elektrolisis larutan NaCl dengan elektroda C


b. Elektrolisis larutan K2SO4 dengan elektroda C
c. Elektrolisis leburan CaC12 dengan elektroda Pt
d. Elektrolisis leburan CuC12 dengan elektroda C

Reaksi yang sama terjadi di katoda terdapat pada reaksi nomor „

A. (1) dan (2)


B. (1) dan (3)
C. (2) dan (3)
E. (3) dan (4)

Jawaban: A

Pembahasan:

C elektrode inert.

Na+ dan K+ merupakan ion dari golongan 1A, maka air tereduksi, sehingga:

 NaCl electrode C
NaCl  Na+ + Cl-
Katode: 2H2O + 2e-  2OH- + H2
Anode: 2Cl-  Cl2 + 2e-
 K2SO4 elektrode C
K2SO4  2K+ + SO42-
Katode: 2H2O + 2e-  2OH- + H2
Anode: 2H2O  4H+ + O2 + 4e-

22. Unsur klor dalam senyawa dapat di temukan dengan bilangan oksidasi dari -1 hingga +7. dari
ion-ion ClO–, ClO4- dan Cl–, yang tidak dapat mengalami reaksi disproporsiaonasi adalah…
A. ClO–
B. ClO4–
C. ClO– dan ClO4–
D. ClO4– dan Cl–

Jawaban : D
Pembahasan: unsur yang tidak dapat berdisproporsionasi adalah yang mempunyai biloks
maksimal atau minimal. dengan demikian ClO4– (biloks Cl maksimal = +7) dan Cl– (biloks Cl
minimal =-1) tidak dapat mengalami disproporsionasi.
23. Bilangan oksidasi Ni dalam ion [Ni(CN)4I]3- Adalah …
A. -5
B. -3
C. +2
D. +5

Jawaban : C

Pembahasan:

B.o Ni + 4 B.o CN + B.o I = – 3

B.o Ni + 4(- 1 ) + (- 1 )     = – 3

B.o Ni = +2

24. antara reaksi-reaksi berikut, yang bukan merupakan reaksi oksidasi dan reduksi adalah…
A. S2O32- → S2O42-             
B. N2O4 → NO2–
C. SO2 → HSO3-                 
D. NH3 → NO2

Jawaban: C

Pembahasan:

a. S+22O-23  S+32O-24 2-
oksidasi
reduksi
b. S+4O2-2  H+S+4O-23-

oksidasi
reduksi
c. NH3  NO22-

d. N+42O2-4  N+3O22-

reduksi
oksidasi

25. Pada elektrolisis larutan garam logam alkali atau alkali tanah tidak dihasilkan logamnya
karena ….
A. E. Sifat oksidatornya lemah
B. Garam halidanya mempunyai titik leleh tinggi
C. Energi ionisasi tinggi dari logam lain
D. Ion logamnya tidak mengalami reduksi
Jawaban: D
Pembahasan:

Pada elektrolisis larutan garam logam Alkali atau Alkali tanah tidak menghasilkan logam
sebab :

– harga E° lebih kecil dari E° air

– ion logamnya tidak mengalami reduksi


MEDIUM LEVEL

1. Pada elektrolisis leburan Al₂O₃ (Ar O = 16, Al = 27) diperoleh 0.225 gram Al. Jumlah
muatan listrik yang diperlukan adalah 2.412,5 C. ( 1 F = 96500 C/mol)
A. 221,9 Coulomb
B. 1804,0 Coulomb
C. 2412,5 Coulomb
D. 3685,0 Coulomb

Jawaban: C
Pembahasan:
Leburan Al₂O₃
Ar O = 16, Al = 27
Massa Al = 0,225 gr
1 F = 96500 C/mol
Reaksinya dapat ditulis sebagai berikut

Al2O3  2Al3+ + 3O2-

 Karena Al₂O₃ berupa leburan sehingga tidak ada kandungan air di dalamnya maka pada
Katode Al akan tereduksi dan pada Anode Oksigen akan teroksidasi.
 Namun, karena disini yang diminta adalah jumlah muatan listriknya maka kita bisa
menggunakan Hukum Faraday I & II secara langsung,

Sehingga penggabungan dari Hukum Faraday I dan II akan diperoleh persamaan:

 dimana k = 1 / 96.500 (Tetapan / Pembanding)


 maka:
Kita hitung terlebih dahulu ME dari Al yaitu:
Ar 27
e Al = = =9
jumlah ion 3
exQ
W Al =
96500
w x 96500
Q=
e
0,225 x 96500
Q=
9
Q = 2412,5 Coulumb

Jadi, jumlah muatan listrik yang dibutuhkan untuk melakukan elektrolisis pada leburan
Al₂O₃ adalah sebesar 2.412,5 Coulomb.

2. Dalam elektrolisis larutan CuSO4 dengan elektroda inert dihasilkan 224 mL gas (STP) di
anoda. Massa endapan yang didapat di katoda adalah (Ar Cu 63,5).
A. 1,27 gram
B. 2,54 gram
C. 3,81 gram
D. 5,08 gram
Jawaban : A
Pembahasan:

Massa zat yang dihasilkan pada proses elektrolisis akan berbanding lurus dengan muatan listrik
yang digunakan dalam percobaan tersebut.

1 F = 1 mol elektron = 96500 Coulomb

Rumus :

W=exF

W=ex

W=ex

V gas di anoda = 224 mL = 0,224 Liter

Ar Cu = 63,5

Menentukan reaksi di anoda

Reaksi ionisasi larutan CuSO₄ adalah


CuSO₄  Cu²⁺ + SO₄²⁻

       kation   anion

Reaksi dianode : 2 H₂O(l) → 4 H⁺ (aq) + O₂ (g) + 4 e

Menentukan jumlah mol gas di anoda

V gas (STP) = n x 22,4

0,224 = n x 22,4

n gas = 0,01 mol

Menentukan jumlah mol elektron (e)

Reaksi dianode : 2 H₂O(l) → 4 H⁺ (aq) + O₂ (g) + 4 e

maka, jumlah mol gas O₂ = 0,01 mol

n e = 4 x n gas O₂ = 4 x 0,01 = 0,04 mol

1 F = 1 mol elektron

F = 0,04 F

Menentukan e

Reaksi ionisasi larutan CuSO₄ adalah

CuSO₄ ---> Cu²⁺ + SO₄²⁻

jumlah ion = 2

e=

e = 31,75

Menentukan massa di katoda

W Cu = e x F

W Cu = 31,75 x 0,04

W Cu = 1,27 gram
3. Larutan CuSO4 dialirkan arus listrik sebesar 10 ampere melalui electrode karbon selama 965
detik. Volume gas yang dihasilkan pada anoda adalah

A. 0, 42 Liter

B. 0,56 Liter

C. 0,72 Liter

D. 0, 89 Liter

Jawaban: B

Pembahasan:

I = 10 A Persamaanyaa dapat ditulis berikut ini: Maka Jumlah molnya


adalah
t = 965 detik CuSO₄  Cu²⁺ (aq) + SO₄²⁻ (aq)
n O₂ = x n e
Hukum Faraday I Reaksi elektrolisis
n O₂ = x 0,1
W=exF Katode : Cu²⁺ (aq) + 2e  Cu

e xi xt n O₂ = 0,025 mol
maka n e = 0,1 mol
W=
96500
Sehingga Volumenya
Anode : 2 H₂O(l) → 4 H⁺ (aq) + O₂ (g) + 4 e
i xt
Maka, F = V O₂ = n x 22,4
96500 maka, n e = 0,1 mol
V O₂ = 0,025 x 22,4
10 x 965
F=
96500
V O₂ = 0,56 Liter
F = 0,1 F

n e = n F = 0,1 mol

4. Perhatikan gambar sel Elektroda di bawah ini


Sumber: UN Kimia tahun 2018

Sendok logam yang terbuat dari zink akan disepuh dengan logam tembaga.
Reaksi yang terjadi di katoda adalah ….

A. Cu2+(aq) + Zn(s) → Cu(s) + Zn2+


B. Zn(s) → Zn2+(aq) + 2e
C. Cu(s) → Cu2+(aq) + 2e
D. Cu2+(aq) + 2e → Cu(s)

Jawaban: D
Pembahasan:
Pada gambar di atas terlihat bahwa:

 Anoda  : logam tembaga (Cu)


 Katoda : logam seng (Zn)

Perhatikan, anodanya adalah elektroda aktif, yaitu Cu (selain Pt/C). Elektroda ini akan
mengalami oksidasi di anoda.

Sedangkan reaksi di katoda bergantung pada kation larutan, yaitu Cu2+. Kation ini akan
mengalami reduksi di katoda.

 Anoda  : Cu(s) → Cu2+(aq) + 2e


 Katoda : Cu2+(aq) + 2e → Cu(s)

Tembaga (Cu) mengendap pada katoda (Zn) sehingga tembaga akan melapisi sendok seng.

Jadi, reaksi yang terjadi di katoda adalah opsi D.

5. Diketahui notasi sel volta: Mg|Mg2+||Sn2+|Sn, E = 2,23 volt.


Gambar sel volta berdasarkan notasi sel tersebut adalah ….
C

D
Sn
Mg Sn
Sn

MgSO4 SnSO4

Sumber: UN Kimia tahun 2018

Jawaban: A
Pembahasan:
Sel Volta dapat ditulis sebagai berikut
Mg | Mg2+ || Sn2+ | Sn
Oksidasi Reduksi
(anoda) (katoda)

Di anoda, Mg mengalami oksidasi menjadi Mg2+ dengan melepas elektron. Kemudian Mg2+
masuk ke dalam larutan sedangkan elektron mengalir melalui kawat menuju katoda. Sesampai di
katoda, elektron tersebut ditangkap oleh Sn2+ sehingga mengalami reduksi menjadi Sn.

Dengan demikian,

 anoda  : Mg
 katoda : Sn
 arah elektron : dari anoda ke katoda

Jadi, gambar sel volta yang benar adalah A


6. Elektrolisis suatu larutan menghasilkan reaksi seperti berikut.

Katoda (−) : Ni2+(aq) + 2e → Ni(s)


Anoda (+)  : 2H2O(l) → O2(g) + 4H+(aq) + 4e
⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯
Reaksi sel  : Ni2+(aq) + 2H2O(l) → O2(g) + 4H+(aq) + Ni(s)

Gambar yang tepat untuk peristiwa elektrolisis tersebut adalah ….

Sumber: UN Kimia tahun 2018

Perhatikan reaksi yang terjadi di katoda dan anoda!

 Di katoda terjadi endapan Ni, berarti larutan mengandung kation Ni2+.


 Di anoda terjadi oksidasi air, berarti anion mengandung unsur O serta elektroda yang
digunakan bukan elektroda aktif.

Berdasarkan opsi yang ada, larutan yang digunakan adalah NiSO4 (opsi B dan D). Hanya saja
opsi D menggunakan elektroda aktif (selain Pt/C) pada anodanya.

Jadi, gambar yang tepat untuk peristiwa elektrolisis tersebut adalah opsi B
7. Gas klor dapat dibuat melalui reaksi redoks berikut:
a K2Cr2O7(aq) + 14HCl(aq)  2KCl(aq) + b CrCl3(aq) + c Cl2(g) + d H2O(l)
setelah disetarakan, nilai koefisien reaksi a, b, c dan d secara berurutan adalah
A. 1,2,2,7
B. 1,2,3,7
C. 1,2,1,7
D. 2,1,2,7
Jawaban: B
Pembahasan
Untuk mencari koefisien masing-masing maka harus menyetarakan biloks spesi pada sisi kiri dan
sisi kanan
a K2Cr2O7 + 14HCl  2KCl + b CrCl3 + c Cl2 + d H2O
 Menentukan a:
K: 2a = 1
1
a=
2
Jumlah O disetarakan untuk mendapatkan koefisien H2O
O: 7a = d
1
7x( ) = d
2
7
d =
2
H: b = 2d
7
b = 2x
2
d = 7
 Menentukan d:
Cl: b = 1 + 3 + 2c
7 = 4 + 2c
2c = 7 – 4
2c = 3
3
c=
2

1 3 7
K2Cr2O7 + 7HCl  KCl + CrCl3 + Cl + H2O
2 2 2
Untuk memperoleh bilangan bulat, reaksi dikalikan 2 sehingga persamaan reaksinya
sebagai berikut
K2Cr2O7 + 14HCl  2KCl + 2CrCl3 + 3Cl + 7 H2O
Jadi, b = 2, c = 3, dan d = 7

8. Gas Nitrogen monoksida merupakan gas yang tidak berwarna dan beracun. Gas tersebut
dapat dihasilkan dari reaksi asam sulfide dengan asam nitrat, dengan persamaan reaksi:

3H2S(g) + 2HNO3(aq) + 6H+(aq)  2NO(g) + 2S(s) + 4H2O(l)

Spesi yang merupakan oksidator adalah …


A. H2S
B. HNO3
C. NO
D. S
Jawaban: B
Pembahasan:
3 H2S (g) + 2 HNO3 (aq) + 6 H+ (aq) → 2 NO (g) + 2 S (s) + 4 H2O (l)

H2S , H = +1 maka S = -2
HNO3 , H = +1, O = -2, maka N = +5
NO, O = -2, maka N = +2
S=0

S : -2  0 oksidasi / reduktor (H2S ==> S)


N : +5  +2 reduksi / oksidator (HNO3 ==> NO)
oksidatornya adalah HNO3
9. Reaksi-reaksi berikut adalah reaksi redoks, kecuali…

A. K I (aq) + Cl2 (g) → KCl (aq) + I2 (aq)


B. Zn (s) + H2SO4 (aq) → ZnSO4 (aq) +H2 (g)
C. 2K2CrO4 (aq) + H2SO4 (aq) → K2Cr2O7 (aq) + K2SO4 (aq) + H2O (l)
D. H2O2 (aq) + H2S (g) → 2H2O (l) + S (s)
E. 2NaOH (aq) + Cl2 (g) → NaCl (aq) + NaClO (aq) + H2O (l)

Jawaban : C

Penjelasan:

 K+ + I- + Cl02  K+ + Cl- + I20

reduksi
oksidasi

 Zn + H2+1 + SO4  Zn+2S+6O-24 + H2

Oksidasi
Reduksi
 2K 2Cr O42- + H+12S+6O-24  K+12Cr+62O-27 + H2O
+1 +3

Oksidasi
 H+22O-22 + H+12S-2  2H2O + S0

Reduksi
Reduksi

10. 1, 12 gr besi ( Ar Fe=56) dilarutkan dalam asam, dan besi larut sebagai Fe2+. larutan ini
kemudian di reaksikan dengan larutan KmnO4 0,125 M, menurut reaksi (belum setara)
Fe2+ + MnO4– → Fe3+ + Mn2+. larutan KmnO4 yang di perlukan adalah…
A. 40 ml
B. 32 ml
C. 25 ml
D. 20 ml

Jawaban: B
Pembahasan:

Fe2+ + MnO4-  Fe3+ + Mn2+

+2 +7 +3 +2

Selisih 1 x 5

Selisih 5 x 1
5 Fe + MnO4  5 Fe3+ + Mn2+
2+ -

1,12
Jumlah mol Fe2+ = = 0,02 mol
56
1
Jumlah mol MnO4- = x 20 = 4 mmol
5
mmol 4
Volume MnO4- = =
M 0,125
= 32 ml
11. Perhatikan Potensial sel berikut ini

Zn2+ | Zn = -0,76 volt


Pb2+ | Pb = -0,13 volt
Cu2+ | Cu = +0,34 volt
Ag2+ | Ag = +0,80 volt

Diagram sel yang berlangsung spontan adalah


A. Cu2+ | Cu || Zn2+ | Zn
B. Zn2+ | Zn || Ag+ | Ag
C. Pb2+ | Pb || Zn2+ | Zn
D. Cu2+ | Cu || Pb2+ | Pb

Jawaban: B
Pembahasan: Reaksi dapat berlangsung spontan jika E sel mempunyai harga positif
 Notasi sel : Cu | Cu2+ || Pb2+ | Pb
E°sel = E°katode – E°anode
E°Pb – E°Cu
(-0,13) – 0,34
-0,47 V
(Harga E°sel negative sehingga reaksi tidak dapat berlangsung spontan
 Notasi sel : Zn | Zn2+ || Ag+ | Ag
E°sel = E°katode – E°anode
= E°Ag – E°Zn
= (+0,80) – (-0,76)
+1,56 V
(Harga E°sel positive sehingga reaksi dapat berlangsung spontan
 Notasi sel : Cu | Cu2+ || Zn2+ | Zn
E°sel = E°katode – E°anode
E°Zn – E°Cu
(-0,76) – 0,34
-1,10V
(Harga E°sel negative sehingga reaksi tidak dapat berlangsung spontan
 Notasi sel : Ag | Ag+ || Zn2+ | Zn
E°sel = E°katode – E°anode
E°Zn – E°Ag
(-0,76) – 0,80
-1,56 V
(Harga E°sel negative sehingga reaksi tidak dapat berlangsung spontan
 Jadi reaksi yang dapat berlangsung adalah Zn | Zn2+ || Ag+ | Ag

12. Banyaknya Fe2+ yang dapat di oksidasi oleh satu mol Cr2O72- menghasilkan Fe3+ dan Cr3+
adalah
A. 1 mol
B. 2 mol
C. 4 mol
D. 6 mol
Jawaban: D
Penjelasan:
Fe2+ + Cr2O72-  Fe3+ + 2Cr2+
Reaksi disetarakan dengan faktor pengali
Fe2+ + Cr2O72-  Fe3+ + 2Cr2+
+2 +12 +3 +6
Selisih 1 x 6

Selisih 6 x 1

Sehingga banyaknya Fe yang dapat dioksidasi oleh 1 mol Cr2O72- adalah 6 mol (lihat
perbandingan koefisien)

13. Logam Natrium dapat diperoleh dengan cara mengelektrolisis lelehan NaCl
menggunakan elektroda inert, massa logam Natrium yang dihasilkan di katoda dari
elektrolisis lelehan NaCl selama 20 menit dengan kuat arus 5 A adalah sebesar …. (Ar
Na = 23 gr/mol; Cl = 35,5 gr/mol)
A. 1,43 gr
B. 2,35 gr
C. 3,75 gr
D. 5,23 gr

Jawaban: A

Pembahasan:

Pada elektrolisis lelehan NaCl terjadi reaksi sebagai berikut:


Katoda : Na+ (aq) + e → Na (s)
Perubahan biloks = 1
Massa logam yang diendapkan di katoda adalah logam Na:

e xi xt
w=
96500
23
x 5 A x 20 x 60
w= 1
96500

w = 1,43 gram
14. Proses elektrolisis lelehan NaCl dengan elektroda karbon, digunakan arus sebesar 10
ampere selama 30 menit. Massa logam natrium yang diperoleh adalah.....(Ar Na 23, Cl
35,5)
23 x 10 x 30 x 60
A.
96500
23 x 10 x 30
B.
96500
58,5 x 10 x 30 x 60
C.
96500
58,5 x 10 x 30
D.
96500
Jawaban A
Pembahasan

t =30 menit

t = 30 menit x 60 detik

I = 10A

Reaksi ionisasi NaCl :

NaCl  Na⁺ (aq) + Cl⁻ (aq)

             kation       anion

Reaksi di katode bergantung dari jenis kationnya, jika kation dari logam aktif, maka kation
logam aktif dapat tereduksi, menurt reaksi :

Na⁺  (aq) + e-   Na (s)

Reaksi di anode :

Reaksi di anode bergantung pada jenis anionnya, sama seperti kation, pada anode anion juga
akan langsung dioksidasi menurut reaksi :

2Cl⁻ (aq)  Cl₂ (g) + 2e

Menentukan massa logam Na yang terbentuk di katode

Reaksi di katode : Na⁺  (aq) + e  Na (s)

Ar 23
Sehingga, e = = = 23
jumlah ion 1

Hukum Faraday I

e xi xt
W=
96500

23 x 10 x 30 x 60
WNa =
96500
15. Larutan krom (III) klorida dielektrolisis dengan arus searah sebesar 10A. Jika pada
katoda diendapkan logam krom sebesar 10,4 gram dan 1 F = 96500C, maka waktu yang
diperlukan untuk proses elektrolisis tersebut adalah (Ar Cr 52)

A. 5200 detik
B. 5790 detik
C. 96500 detik
D. 57900 detik
Jawaban: B
Pembahasan:
I = 10A
WCr = 10,4 gram
Reaksi di katode:

CrCl  Cr³⁺  +  3Cl⁻

Ar 52
e= = = 17,3
jumlah ion 3
Hukum Faraday I

e xi xt
W=
96500
17,3 x 10 x t
10,4 =
96500
10,4 x 96500 = 173 x t

10,4 x 96500
=t
173

5790 detik = t

16. Waktu yang dibutuhkan untuk melapisi suatu permukaan besi dengan 3,06 gram air seng
dalam larutan ion seng yang dialirkan arus listrik sebesar 5 ampere adalah (F = 96500, Ar
Zn = 65,4)
A. 20 menit
B. 30 menit
C. 45 menit
D. 55 menit
Jawaban B
Pembahasan
I = 5A
V = valensi seng = 2
Berat 3,05 gram
Ar i t
3,05 =
V 96500
65,4 5 t
3,05 =
2 96500
327 t
3,05 =
193000
327 t = 19300 x 3,05
588650
t= = 1800 det = 30 menit
327

17. 50 ml larutan Ba(OH)2 0,1 M diperlukan untuk menetralisir hasil elektrolisis LSO4
dengan elektroda Pt. Jika di katode terbentuk 0,35 gram logam L maka massa atom relatif
logam tersebut adalah…
A. 30 gram
B. 65 gram
C. 72 gram
D. 110 gram
Jawaban B
Pembahasan
Katoda: 2L2+ + 4E  2L
Anoda: 2H2O  4H+ + O2 + 4e

2L2+ + 2H2O  2L + 4H+ + O2


H+ dapat dinetralkan oleh 50 ml larutan Ba(OH)2 0,1 M
Berarti H+ = OH-
2 x 0,1 x 50
OH- = = 10-2 mol = H+
1000
2
Mol L = x 10-2 = 5 x 10-3 mol
4
-3
5 x 10 mol = 0,325 gram
0,325
1 mol = = 65 gram
5 x 10−3

18. Arus listrik yang sama di alirkan melalui larutan CuSO4 dan AgNO3 . jika ada proses
elektrolisis tersebut terbentuk Cu 6,35 gram, tentukan massa Ag yang terbentuk!(Ar Cu =
63,5; Ar Ag= 108
A. 21,6 gram
B. 33,75 gram
C. 27,39 gram
D. 17,24 gram
Jawab :
Pembahasan
Cu 2+ + 2 e  Cu
Ag+ + e  Ag
Jika Cu merupakan larutan 1 dan AgNO3 merupakan larutan 2, maka:

Ar Cu 63,5
e1 = = = 31,75
2 2
Ar Ag 108
e2 = = = 108
1 1
m1 lm2
=
e1 e2
lm1e2 6,35
m2 = = gram = 21,6 gram
e1 31,75

19. Pada elektrolisis larutan PbCl2 menggunakan elektroda inert, terbentuk endapan Pb
sebanyak 4,14 gram (Ar Pb = 207). Volume gas yang dihasilkan di anode pada suhu 00C
dan tekanan 1 atm adalah . . . .L
A. 4,48
B. 2,24
C. 1,12
D. 0,224
Jawaban: D
Pembahasan:

PbCl2 → Pb+2 + 2Cl–


Katoda : Pb+2
Anoda : Cl–

Reaksi :
Katoda  : Pb+2 + 2e → Pb
n Pb yang mengendap = gr/Ar = 4,14 / 207 = 0,02 mol
n e- = 2 x mol Pb = 2 x 0,02 mol = 0,04 mol

Anoda = 2Cl– → Cl2 + 2e


n e- anoda = n e katoda = 0,04 mol
n gas Cl2 = ¼ x 0,04 = 0,01 mol
V Cl2 STP = n x 22,4 = 0,01 x 22,4 = 0,224 L

20. Elektrolisis larutan Ni(NO3)2 dan Pb(NO3)2 yang disusun secara seri mengahasilkan
endapan Pb sebanyak 2,07 gram. Jika Ar Ni = 59 dan Ar Pb = 207, logam Ni yang
mengendap adalah . . . .gram
A. 0,59 gram
B. 1,87 gram
C. 3,63 gram
D. 8,56 gram
Jawaban A
Pembahasan

Ini merupakan salah satu bentuk soal Hukum Faraday II yang berlaku :

WPb ePb
=
WNi eNi

Ni(NO3)2 → Ni+2 + 2NO3-


Ar 59
e Ni = =
biloks 2

Pb(NO3)2 → Pb+2 + 2NO3-

Ar 207
ePb = =
Biloks 2
WPb ePb
=
WNi eNi

2,07 207 59
= /
WNi 2 2

59
WNi =20,7 x
207

= 0,001 x 59

= 0,59 gram

21. Perhatikan reaksi redoks berikut


H2S + Cr2O72-  S + Cr3+ (dalam suasana asam)
Berdasarkan reaksi redoks diatas, maka setiap mol Cr2O72- memerlukan H+ sebanyak
A. 5 mol
B. 6 mol
C. 7 mol
D. 8 mol
Jawaban D
Pembahasan
H2S + Cr2O72-  S + Cr3+
3H2S + Cr2O72-  3S + 2Cr3+
12 6
-2 0
2e x 3

-6e

Penyetaraan atom Oksigen dilakukan dengan penambahan molekul H₂O pada sisi yang
kelebihan atom Oksigen

14H+ + 3H2S + Cr2O72-  3S + 2Cr3+ + 7H2O


Menyetarakan muatan di kedua sisi
14H+ + 3H2S + Cr2O72-  3S + 2Cr3+ + 7H2O + 6H+
Sehingga reaksinya kesetaraannya menjadi
3H2S + Cr2O72- + 8H+  3S + 2Cr3+ +7H2O
Berdasarkan reaksi tersebut maka setiap 1 mol Cr2O72- dibutuhkan 8 mol H+
22. Diketahui harga E° untuk Zn dan Cu sebagai berikut:
Zn2+ + 2e  Zn E°= -0,76 volt
Cu2+ + 2e  Cu E°= +0,34 volt
Besarnya potensial sel volta dengan elektroda Zn dan Cu agar berjalan spontan adalah
A. 0,34 volt
B. 0,42 volt
C. 1,10 volt
D. 2,20 volt
Jawaban: C
Pembahasan
Dalam deret volta, logam Zn berada di sebelah kiri logam Cu. Sehingga Zn bertindak sebagai
anode dan mengalami oksidasi sedangkan Cu mengalami reduksi di katode.
E°sel = E°reduksi – E°oksidasi
= E° Cu2+ | Cu – E° Zn | Zn2+
= +0,34 V – (-0,76)
= +1,10 V
23. Aki mobil mempunyai elektroda Pb dan PbO2-
Perubahan yang terjadi pada elektroda aki tersebut adalah
A. Pb berubah menjadi PbSO4 dan PbO2 tidak mengalami perubahan
B. Kedua elektroda tidak mengalami perubahan
C. Pb larut sedangkan PbO2 berubah menjadi PbSO4
D. Pb dan PbO2 berubah menjadi PbSO4
Jawaban: D
Pembahasan:

Pb dan PbO2 akan menjadi PbSO4

 sel-sel aki terdiri dari elektroda-elektroda Pb dan PbO2 yang tercelup dalam larutan asam
sulfat. sesuai dengan prinsip pada sel volta , elektroda negatif Pb sebagai anoda
sedangkan elektroda positif PbO2 sebagai katoda. jika kedua elektroda ini di hubungkan
akan di hasilkan perbedaan potensial kira-kira 2 volt.
 saat pemakaian aki (aki di gunakan untuk bekerja), arus listrik searah mengalir dari kutub
negatif atau dalam arah yang berlawanan dengan saat pengisian aki, sehingga terjadi
reaksi kebalikannya saat pemakaian aki

elektroda Pb (anoda)

Pb (s) → Pb2+(aq) + 2e selajutnya ion Pb2+ bereaksi dengan SO42- yang ada dalam larutan
sehingga terbentuk PbSO4 Pb2+(aq) + SO42-(aq) → PbSO4(s)

elektroda PbO2 (katoda)

PbO2(S) 4H+(aq) + 2e → Pb2+(aq) + 2H2O(l) di samping itu ion Pb2+ bereaksi dengan

ion SO42-.

Pb2+ (aq) + SO42-(aq) → PbSO4(s)

Dengan berubahnya kedua elektroda Pb dan PbO2 menjadai PbSO4, setelah pemakaian maka
daya aki makin berkurang. secara singkat reaksi pemakaian dan pengisian aki tersebut di atas
dapat di tulis.

Secara singkat reaksi pemakaian dan pengisian aki tersebut di atas dapat ditulis:
                                                      pemakaian
Pb (s) + PbO₂ (s) + 2 H₂SO₄ (aq)        ⇄         2 PbSO₄ (s) + 2 H₂O (l)
                                                       pengisian
24. Diketahui potensial standar untuk reaksi sel seperti berikut:
Cu2+ + Zn  Cu + Zn2+ E° = +1,10 volt
Pb2+ + Zn  Pb + Zn2+ E° = 0,63 volt
Cu2+ + Pb  Cu + Pb2+ E° = 0,47 Volt
Berdasarkan harga potensial sel diatas, maka urutan ketiga logam yang sesuai dengan
urutan reduktor yang menurun yaitu
A. Zn, Cu, Pb
B. Cu, Zn, Pb
C. Cu, Pb, Zn
D. Pb, Zn, Cu
Jawaban: C
Pembahasan
Semakin kecil potensial oksidasi maka sifat reduktornya semakin rendah, sebaliknya
semakin besar potensial oksidasi maka sifat reduktornya semakin tinggi. Maka logam
diatas dengan urutan menurun adalah yang mempunyai Potensial sel yang rendah ke
tinggi. Cu, Pb, Zn

25. Logam yang dapat mencegah korosi pada pipa besi yang ditanam di dalam tanah adalah
A. Cu
B. Mg
C. Pb
D. Ni
Jawaban B
Pembahasan
Prinsip dari perlindungan katodik atau pengorbanan anoda adalah dengan membiarkan
logam lain yang lebih mudah bereaksi dengan oksigen sehingga logam besi tidak bereaksi
dengan oksigen. Logam yang dapat mencegah korosi pada pipa besi yang ditanam di
dalam tanah adalah logam magnesium (Mg). Pipa yang terbuat dari besi dilapisi dengan
logam Mg di seluruh permukaannya dengan tujuan mencegah agar pipa besi tidak mudah
teroksidasi.

26. Perhatikan potensial sel berikut


A | A2+ || B2+ | B E° = 3,5 volt
C | C2+ || D2+ | D E° = 1,2 volt
C | C2+ || B2+ | B E° = 1,75 volt
Berdasarkan data diatas, maka besarnya potensial sel : A | A2+ || D2+ | D adalah
A. 0,35 volt
B. 2,95 volt
C. 4,05 volt
D. 4,70 volt
Jawaban C
Pembahasan
A | A2+ || B2+ | B E° = 3,5 volt
B2+ | B || C | C2+ E° = - 1,75 volt
A | A2+ || C | C2+ E° = 5,25 Volt
C | C2+ || D2+ | D E° = 1,2 volt

A | A2+ || D2+ | D E° = 4,05 Volt


27. Zat yang berfungsi sebagai anoda pada aki adalah
A. PbSO4
B. PbO2
C. Cu
D. Pb
Jawaban: D
Pembahasan

Sel-sel aki terdiri dari elektroda-elektroda Pb dan PbO2 yang tercelup dalam larutan asam
sulfat. sesuai dengan prinsip pada sel volta , elektroda negatif Pb sebagai anoda
sedangkan elektroda positif PbO2 sebagai katoda. jika kedua elektroda ini di hubungkan
akan di hasilkan perbedaan potensial kira-kira 2 volt.

 Elektroda Pb (anoda)

Pb (s) → Pb2+(aq) + 2e selajutnya ion Pb2+ bereaksi dengan SO42- yang ada dalam larutan
sehingga terbentuk PbSO4 Pb2+(aq) + SO42-(aq) → PbSO4(s)

 Elektroda PbO2 (katoda)

PbO2(S) 4H+(aq) + 2e → Pb2+(aq) + 2H2O(l), ion Pb2+ bereaksi dengan ion SO42-.

Secara singkat reaksi aki tersebut di atas dapat ditulis:


                                                     
Pb (s) + PbO₂ (s) + 2 H₂SO₄ (aq)                2 PbSO₄ (s) + 2 H₂O (l)

28. Apabila suatu logam mengalami korosi, maka logam tersebut


A. Mengalami reaksi reduksi
B. Mengalami reaksi oksidasi dan membentuk oksidanya
C. Terhidrolisis menjadi larutan
D. Menerima electron dan O2 di Udara
Jawaban B
Pembahasan
Pada peristiwa korosi, logam mengalami oksidasi, sedangkan oksigen (udara) mengalami
reduksi. Karat logam umumnya adalah berupa oksida atau karbonat. Rumus kimia karat
besi adalah Fe2O3.nH2O, suatu zat padat yang berwarna coklat-merah.

Korosi merupakan proses elektrokimia. Pada korosi besi, bagian tertentu dari besi itu
berlaku sebagai anode, di mana besi mengalami oksidasi.

Fe(s)  Fe2+(aq) + 2e

Elektron yang dibebaskan di anode mengalir ke bagian lain dari besi itu yang bertindak
sebagai katode, di mana oksigen tereduksi.

O2(g) + 4H+(aq) + 4e  2H2O(l)

atau

O2(g) + 2H2O(l) + 4e  4OH-(aq)

Ion besi(II) yang terbentuk pada anode selanjutnya teroksidasi membentuk ion besi(III)
yang kemudian membentuk senyawa oksida terhidrasi, yaitu karat besi.

29. Perhatikan data potensial reduksi berikut


Zn2+ | Zn E° = -0,76 V
2+
Mg | Mg E° = -2,38 V
Cu2+ | Cu E° = +0,34 V
2+
Pb | Pb E° = -0,13 V
+
Ag | Ag E° = +0,80 V
Sel volta yang menghasilkan potensial listrik paling besar adalah
A. Zn | Zn2+ || Cu2+ | Cu
B. Mg | Mg2+ || Ag+ | Ag
C. Pb | Pb2+ || Cu2+ | Cu
D. Zn | Zn2+ || Ag+ | Ag
Jawaban: D
Pembahasan:
30. Perhatikan data potensial reduksi berikut
Ag+ | Ag E° = +0,80 V
Zn2+ | Zn E = -0,76 V
Berdasarkan data potensial elektroda diatas maka pernyataan berikut yang tidak tepat adalah
A. Perak bertindak sebagai katoda
B. Elektron mengalir dari perak ke seng
C. Potensial sel = 1,56 volt
D. Notasi sel : Zn | Zn2+ || Ag+ | Ag
Jawaban : B
Pembahasan
Katoda : Perak
Anoda: Zink
 Notasi sel : Zn | Zn2+ || Ag+ | Ag
E°sel = E°katode – E°anode
= E°Ag – E°Zn
= (+0,80) – (-0,76)
+1,56 V
Potensial sel: +1,56 V

31. Jika leburan NaCl dielektrolisis, Maka akan terbentuk


A. Natrium di katoda klorin di anoda
B. Natrium di katoda, oksigen di anoda
C. Hydrogen di katoda, oksigen di anoda
D. Hydrogen di katoda, klorin di anoda
E. Natrium dan hydrogen di katoda, klorin di anoda
Jawaban: A
Pembahasan
32. Jika larutan CuO dielektrolisis dengan elektroda inert, maka
A. Ion Cu2+ menuju katoda dan terjadi endapan Cu
B. Ion Cl- menuju katoda dan terbentuk gas Cl2
C. Ion H+ menuju katoda dan terbetuk gas H2
D. Di katoda terjadi oksidasi
E. Di anoda terjadi reduksi
Jawaban A
Pembahasan
33. Seng dipilih sebagai pelapis besi untuk mencegah terjadinya korosi karena . . . . 
A. Seng menjadi katode
B. Harga E0 besi lebih besar
C. Harga E0 besi dan seng sama
D. Besi menjadi mudah teroksidasi
Jawaban: C
Pembahasan :
Pada penecegahan korosi besi, yang sebenarnya kita lakukan adalah agar besi tidak
mengalami reaksi oksidasi membentuk ionnya. Reaksi oksidasi terjadi dianode. Untuk
mewujudkan hal ini, maka kita harus melapisi logam besi dengan logam lain yang
potensial reduksinya (E0) lebih kecil dibandingkan dengan besi sehingga besi tidak
teroksidasi. Proses ini dinamakan Galvanisasi. 
Salah satunya adalah dilapisi dengan seng (Zn). Misalkan ketika permukaan besi yang
telah dilapisi oleh seng tergores dan berkontak dengan uap air, gas CO 2 dan zat lain yang
ada diudara akan mengakibatkan terbentuknya sel volta kecil. Karena potensial reduksi
Zn lebih kecil dibandingkan Fe, maka yang akan mengalami oksidasi adalah Zn
sedangkan besi akan mengalami reduksi dan betindak sebagai katode. Hal ini
menyebabkan korosi elektrolitik pada besi tidak terjadi.

34. Perhatikan gambar berikut ini

Berdasarkan data tersebut urutan terbentuknya korosi paling cepat adalah .. . .


A. 1 – 2 – 4 – 3
B. 2 – 1 – 4 – 3 
C. 3 – 1 – 2 – 4
D. 3 – 4 – 1 – 2 
Jawaban: B
Pembahasan :
Korosi pada paku akan paling cepat terjadi pada tabung yang mengandung :

1. Larutan H2SO4 karena bersifat asam. Kita tahu pH < 7 akan mempercepat terjadinya
reaksi korosi karena adanya rekasi reduksi tambahan dari ion H+ yang berasal dari
asam.
2. Air. Karena air mengandun banyak oksigen terlarut yang mempercepat terjadinya
korosi.
3. Air yang didihkan. Karena jumlah oksigen terlarut dalam air manjadi sedikit.
4. CaCl2 dan udara kering. Kristas CaCl2 anhidrat berfungsi sebagai media yang dapat
menyerap uap air yang ada di udara sehingga memperkecil kontanya dengan paku.

35. Diketahui : 
Fe2+(aq) + 2e   Fe(s)         E0 = - 0,44 Volt
Ni2+(aq)  + 2e   Ni(s)         E0 = - 0,25 Volt
Mg2+(aq)  + 2e   Mg(s) E0 = - 2,37 Volt
Cu2+(aq)  + 2e   Cu(s)         E0 = + 0,34 Volt
Ag+(aq)  + e   Ag(s)         E0 = + 0,80 Volt
Pb2+(aq)  + 2e   Pb(s)         E0 = - 0,13 Volt
Logam yang dapat melindungi besi dari perkaratan dengan perlindungan katodik
adalah . .
A. Ni
B. Mg
C. Cu
D. Ag
Jawaban: B

Pembahasan :
 Prisip perlindungan katodik adalah dengan menghubungkan logam besi dengan
logam lain yang potensila reduksinya lebih kecil dibandingkan denan besi sehingga
besi mengalami reduksi dan betindak sebagai katoda sedangkan logam lain itu
mengalami oksidasi dan bertindak sebagai anoda.
 Diantara logam diatas yang paling baik dalam melindungi besi dari perkaratan adalah
Mg

36. Jika Fe digunakan sebagai anoda dan Cu sebagai katoda pada elektrolisis larutan CuSO4
maka akan terbentuk
A. Gas O2 di anoda
B. Endapan Cu di anoda
C. Endapan besi di katoda
D. Ion Fe2+ di anoda
Jawaban D
Pembahasan

37. Jumlah arus listrik yang dibutuhkan untuk mereduksi 1 mol ion ClO3- menjadi Cl2 dalam
larutan asam adalah
A. 1F
B. 3F
C. 5F
D. 7F
Jawaban C
Pembahasan
38. Jika larutan CuSO4 dielektrolisis selama 2 menit dengan arus 2A maka massa tembaga
(Ar Cu = 64) yang mengendap di katoda adalah
A. 79,58 g
B. 7,96 g
C. 79,58 mg
D. 7,96 mg
Jawaban: C
Pembahasan:
CuSO4 (aq)  Cu2+ (aq) + SO42- (aq)
Katode: Cu2+ + 2e-  Cu
Anode: 2H2O  4H+ + 4e- +O2
Valensi Cu 2
Ar Cu 64
Sehingga e = =
Valensi 2
i = 2A
e xi xt
W=
96.500
64
x 2 x 2 x 60
= 2
96500
64 x 120
=
96500
= 0,07958 gram = 79,58 mg
39. Arus listrik tertentu mengendap 0,54 g perak (Ar Ag = 108) dari larutan Ag+. Jika arus
tersebut dilewatkan melalui larutan X2+ , maka logam X (Ar X = 40) yang mengendap
sebanyak
A. 0,1 gram
B. 0,2 gram
C. 0,27 gram
D. 0,54 gram
Jawaban A
Pembahasan
40. Larutan ZnSO4 dielektrolisis dengan arus 0,1 F selama 2 jam. Endapan seng (Ar Zn =
65,4) yang terbentuk di katoda berjumlah
A. 0,05 mol
B. 0,10 mol
C. 0,20 mol
D. 3,27 mol
Jawaban A
Pembahasan

eaksi ionisasi larutan ZnSO₄ adalah


ZnSO₄ ---> Zn²⁺ + SO₄²⁻

maka,

e = Ar/jumlah ion

e = 65/2

e = 32,5

Hukum Faraday I

W=exF

WZn = e x F

WZn = 32,5 x 0,1

WZn = 3,25 gram

41. Untuk mengendapkan semua tembaga (Ar Cu = 63,5) dari 200 mLlarutan CuSO4 1M
dengan arus 10A diperlukan waktu …
A. 965 s
B. 1930 s
C. 3860 s
D. 5790 s
Jawaban C
Pembahasan
Volume larutan CuSO4 = 200 ml = 0,2 L
Molaritas CuSO4 = 1 M = 1 mol/L
I ( Kuat arus ) = 10 A
Ar Cu = 63,5 gram/mol
n Cu : 0,2 mol

Massa Cu :
= n . Ar
= 0,2 mol × 63,5 gram/mol
= 12,7 gram

e : Ar Cu / Valensi = 63,5 / 2 = 31,75


W = e . I . t / 96500
t = W . 96500 / e . l
t = 12,7 × 96500 / 31,75 × 10
t = 3860 s
42. Pada elektrolisis larutan kalium nitrat 0,1 M selama 100 menit menggunakan arus 2F.
Jumlah gas yang terbentuk di anoda (STP) adalah
A. 44,8 L
B. 22,4 L
C. 11,2 L
D. 5,6 L
Jawaban: C
Pembahasan
43. Jika arus listrik 965 mA dialirkan melalui larutan asam sulfat selama 5 menit, maka
banyaknya gas hydrogen yang terbentuk adalah
A. 1,5 x 10-3 mol
B. 2 x 10-3 mol
C. 2,5 x 10-3 mol
D. 3 x 10-3 mol
Jawaban D
Pembahasan
44. Pada elektrolisis larutan kalium klorida dengan listrik 0,02 F, volume gas yang terbentuk
di katoda pada suhu dan tekanan tertentu dimana 1 L gas nitrogen (Ar N = 14 g/mol)
bermassa 1,4 gram adalah
A. 100 mL
B. 200 mL
C. 224 mL
D. 400 mL
Jawaban B
Pembahasan
mol elektron = 0,02
V2 = 1L
m2 = 1,4 gram
n2 = m / mr  = 1,4 / 28 = 0,05mol

Reaksi di anode:
2Cl⁻   + Cl₂ + 2e⁻

Pakai perbandingan koefisien


mol Cl₂ = 1/2 mol elektron = 1/2 (0,02) = 0,01 --> n1 = 0,01

Gunakan hukum yang menyatakan perbandingan mol gas sama dengan perbandingan
volume gas pada tekanan dan suhu yang sama.
¿ v1
n2 = v 2

0,01 v 1
=
0,05 1
1
V1 = = 0,2 L
5
 V1 = 200 mL

45. Factor-faktor berikut yang mempengaruhi terjadinya korosi adalah


A. Pemanasan
B. Kelembaban udara
C. Kualitas logam
D. Waktu pemakaian
Jawaban: B
Pembahasan:
Korosi adalah proses perusakan suatu materi yang terjadi perlahan-lahandan dalam waktu
yang lama oleh suatu proses kimia.
Faktor-faktor yang mempengaruhi:
 Elektrolit
 Zat terlarut pembentuk asam
 Kelembapan udara
 Adanya O2
 Lapisan pada permukaan logam
 Letak logam dalam deret potensial reduksi

46. Elektrolisis larutan PbSO4 menghasilkan gas O2 pada anoda sebanyak 1,12 liter (STP).
Arus listrik yang diperlukan adalah
A. 0,1 F
B. 0,2 F
C. 0,4 F
D. 2 F
E. 4 F
Jawaban
Pembahasan
47. Suatu atom netral dapat membentuk ion negative dengan
A. Berfungsi sebagai oksidator
B. Berfungsi sebagai reduktor
C. Perubahan biloks
D. Menerima electron
E. Melepas electron
Jawaban
Pembahasan
48. Senyawa yang dapat menghasilkan gas hydrogen pada katoda adalah
A. NH3(l)
B. Na2SO4(l)
C. NaH(l)
D. HCl(aq)
E. KHSO4(aq)
Jawaban
Pembahasan
49. Fungsi jembatan garam garam dalam sel volta adalah
A. Sebagai katoda
B. Untuk menetralkan muatan listrik
C. Sebagai anoda
D. Sebagai sumber listrik
E. Sebagai larutan elektrolit
Jawaban
Pembahasan
50. Zat berikut yang berfungsi sebagai katoda pada sel kering adalah
A. Silinder seng
B. MnO2
C. Batang grafit
D. ZnCl2
E. NH4Cl
Jawaban
Pembahasan
51. Reaksi yang terjadi di anoda pada reaksi elektrolisis larutan CuSO4 dengan katoda grafit
dan anoda Cu adalah
A. Cu(s)  Cu2+(aq) + 2e
B. Cu2+(aq) + 2e  Cu(s)
C. CuSO4(aq)  Cu2+(aq) + SO42-(aq)
D. 2H2O(l) + 2e  2OH-(aq) + H2O(l)
E. 2H2O 4H+(aq) + O2(g) + 4e
Jawaban:
Pembahasan:
52. Dalam suatu sel volta terjadi reaksi:
Sn + 2 Ag+  Sn2+ + 2Ag
E° Sn2+ | Sn = -0,14 volt dan E° Ag+ | Ag = +0,80 volt, harga potensial sel reaksi tersebut
adalah
A. 1,88 volt
B. 1,74 volt
C. 0,94 volt
D. 0,36 volt
E. -0,94 volt
Jawaban
Pembahasan
53. Jika dalam larutan ZnSO4 akan mengendap 13 gram Zn(Ar=65), maka pada larutan SnCl4
akan diperoleh endapan Sn(Ar = 119) sebanyak
A. 0,9 gram
B. 11,9 gram
C. 18,3 gram
D. 71,0 gram
E. 595 gram
Jawaban
Pembahasan
53. Gas NO dapat dibuat melalui reaksi redoks berikut
-a Cu(s) + n HNO3(aq)  c Cu(NO3)2(aq) + d NO(g) + e H2O(l) (belum setara)
Reaksi akan setara jika harga a, b, c dan d berturut-turut adalah
A. 3, 6, 3 dan 2
B. 3, 6, 3 dan 3
C. 3, 8, 3 dan 2
D. 3, 8, 3 dan 4
Jawaban C
Pembahasan:
aCu(s) + b HNO3(aq)  c Cu(NO3)2(aq) + d NO(g) + e H2O(l)
a yang mengalami perubahan biloks adalah atom Cu dan N:
Cu(s) + HNO3  Cu(NO3)2 + NO + H2O
0 5+ 2+ 2+
Atom-atom yang mengalami perubahan biloks sudah sama
b Reduktor Cu melepas 2 elektron, oksidator (HNO3) menangkap 3 elektron
Cu(s) + HNO3  Cu(NO3)2 + NO + H2O
2e
0 2+

3e-
5+ 2+
c Jumlah perubahan electron dapat disamakan dengan cara mengalikan koefisien Cu --
Cu(NO3)2 dengan 3 dan mengalikan koefisien HNO3 – NO dengan 2
3Cu + 2HNO3  3Cu(NO3)2 + 2NO + H2O
d semua kation mengalami perubahan biloks. Anion yang tidak mengalami perubahan
biloks adalah 6NO3- (yang terikat pada Cu(NO3)2 yang juga berasal dari HNO3. Oleh
karena itu, tambahkan 6 molekul HNO3 di sebelah kiri dan setarakan semua koefisien.
3Cu + 8HNO3  3Cu(NO3)2 + 2NO + 4H2O
54. Peristiwa pembakaran kembang api merupakan reaksi redoks yang persamaan reaksinya
dapat ditulis sebagai berikut
KClO3(s) + S(s) + H+(aq)  KCl(s) + SO2(g) + H2O(l)
Zat yang berperan sebagai oksidator adalah
A. KClO3
B. S
C. KCl
D. SO2
Jawaban: A
Pembahasan:
KClO3(s) + S(s) + H+(aq)  KCl(s) + SO2(g) + H2O(l)
5+ 0 1- 4+ Oksidator: KClO3
reduksi Reduktor: S
Hasil Reduksi: KCl
Oksidasi Hasil Oksidasi: SO2
55. Suatu percobaan elektrolisis, 0,01 mol krom telah diendapkan pada katode ketika 0,06
mol elektron dilewatkan suatu larutan elektrolit yang mengandung krom. Apakah
elektrolit yang digunakan dalam percobaan tersebut?
A. CrCl3
B. CrF4
C. Na2Cr2O7
D. Cr2O3
Jawaban C
Pembahasan 0,01 mol Cr diendapkan oleh 0,06 mol elektron, maka
0,06
1 mol Cr = mol elektron
0,01
1 mol Cr = 6 mol elektron

Reaksi pada katode (reduksi kation) yang sesuai adalah yang membutuhkan 6 mol
elektron sehingga dihasilkan 1 mol Cr.
Cr6+ + 6e– → Cr

Dari alternatif yang tersedia dipilih Cr yang memiliki bilangan oksidasi 6.


Bilangan oksidasi Cr pada:
A. CrCl3 = +3
B. CrF4 = +4
D. Na2Cr2O7 = +6
E. Cr2O3 = +3

Sehingga jawaban yang tepat adalah Na2Cr2O7

56. Larutan perak nitrat dielektrolisis, berapakah elektron yang dibutuhkan untuk
mengendapkan 1,08 g perak pada katode? Diketahui Ar Ag = 108 dan L = tetapan
Avogadro.
A. L/200
B. L/100
C. L/50
D. L/10
Jawaban: B
Pembahasan Soal #4
Reaksi pada katode (reduksi kation): Ag+(aq) + e– → Ag(s)
Berdasar perbandingan koefisien antara oksigen (O2) dengan e–
jumlah mol e– = jumlah mol Ag(s)
jumlah mol e– = massa Ag : massa molar Ag
jumlah mol e– = 1,08 g : 108 g/mol
jumlah mol e– = 0,01 mol
Jumlah elektron = jumlah mol elektron × L
Jumlah elektron = 0,01 × L
Jumlah elektron = L/100
57. Ketika 193 Coulomb arus listrik dialirkan melalui leburan senyawa suatu logam, 1 × 10–3
mol atom logam mengendap di katode.
Manakah logam yang dimaksud
A. Cu dan Pb
B. Ag dan Cu
C. Ag dan Al
D. Al dan Pb

Jawaban: A
Pembahasan
Konversi 193 Coulomb ke Faraday
193 Coulomb = 193 Coulomb : 96500 Coulomb/Faraday
193 Coulomb = 2 × 10–3 Faraday

2 × 10–3 Faraday digunakan untuk mengendapkan 1 × 10–3 mol logam

Karena reaksi pada katode (reduksi kation): Ln+(l) + ne– → L(s)


Jadi muatan ion logam, n = 2 × 10–3 : 1 × 10–3
Jadi muatan ion logam, n = 2
Ag+ + e– → Ag
Al3+ + 3e– → Al
Cu2+ + 2e– → Cu
Na+ + e– → Na
Mg2+ + 2e– → Mg
Pb2+ + 2e– → Pb

Di antara pasangan logam yang memungkinkan tereduksi dengan menangkap 2 elektron


adalah Cu dan Pb

58. Massa logam krom yang dapat diproduksi dari elektrolisis K2Cr2O7 selama 2 jam dengan
arus sebesar 15,0 A adalah jika Diketahui Ar Cr = 52.
A. 3,564 gram
B. 5,739 gram
C. 9,698 gram
D. 11,785 gram
Jawaban C
Pembahasan Soal
2 jam = 2 jam × 60 menit/jam × 60 detik/menit = 7200 detik
7200 detik × 15,0 A = 108.000 coulomb = 1.119 Faraday
108.000 coulomb = 108.000 coulomb : 96.500 coulomb/Faraday
108.000 coulomb = 1,119 Faraday

Cr dalam K2Cr2O7 mempunyai bilangan oksidasi +6


1 mol of Cr+6 membutuhkan 6 mol elektron (6 Faraday)
1,119 Faraday : 6 Faraday/mol = 0,1865 mol Cr
0,1865 mol × 52 gram/mol = 9,698 gram Cr
59. Logam yang dapat mencegah korosi pada bumper mobil adalah …
A. Kromium
B. Timbal
C. Timah
D. Magnesium

Jawaban A
Pembahasan

 Peristiwa korosi pada logam atau yang lebih dikenal sebagai peristiwa perkaratan adalah
salah satu akibat dari reaksi oksidasi. Reaksi oksidasi adalah reaksi pembakaran atau
reaksi yang membutuhkan oksigen. Misal pada logam besi. Besi sangat mudah
teroksidasi apabila terjadi kontak langsung dengan udara luar.
 Fe (s) + O2 (g)  Fe2O3 (s) endapan kecoklatan
 Lingkungan yang lembab dengan kadar air yang cukup mampu membuat lapisan karat
pada besi. Selain itu, adanya zat atau laruan elektrolit (asam atau garam) juga dapat
menyebabkan besi berkarat.
 Untuk mengantisipasi atau mencegah terjadinya perkaratan lebih cepat, maka logam besi
perlu diberi lapisan. Ada beberapa cara yang digunakan untuk melapisi logam besi antara
lain :

a. Mengecat pagar rumah dari besi


b. Melapisi tutup kaleng biskuit dengan logam timah (Sn)
c. Melapisi besi dengan krom (Cr) pada velg mobil

60. Massa logam perak yang diendapkan dalam larutan AgNO3 yang dialirkan arus listrik
sebesar 5 Ampere selama 2 jam adalah… (Ar Ag = 108)
A. 24,90 gram
B. 29,40 gram
C. 40,29 gram
D. 42,09 gram

Jawaban C
Pembahasan

Dilakukan elektrolisis larutan AgNO₃ (perak nitrat) untuk menghasilkan endapan perak
di katoda. Karena Ag bukan termasuk logam reaktif (di luar dari golongan IA, IIA, Al,
dan Mn), maka di katoda terjadi reduksi terhadap kation Ag.

Katoda : Ag+ (aq) + e-  Ag (s)

Sedangkan di anoda terjadi oksidasi terhadap H2O, sebab anion nitrat termasuk sisa asam
oksi.
  Anoda : 2H2O (l)  O2 (g) + 4H+ (aq) + 4e-

Untuk menghitung massa endapan perak di Katoda digunakan Hukum Faraday Pertama

eIt
Massa endapan =
96500

muatan Ag adalah +1.

108 x 5 x 7.200
WAg =
1 x 96500

108 x 5 x 72
WAg =
965

Maka diperoleh massa endapan perak sebesar 40,29 gram

HARD LEVEL
1. Perhatikan rangkaian sel volta berikut

Diagram atau notasi sel yang tepat untuk rangkaian sel volta tersebut adalah
A. Al | Al3+ || Sn | Sn2+
B. Al | Al3+ || Sn2+ | Sn
C. Sn | Sn2+ || Al | Al3+
D. Sn2+ | Sn || Al | Al3+
Jawaban B
Pembahasan:
Anode (-): Al(s)  Al3+(aq) + 3e |x2
Katode (+): Sn2+(aq) + 2e  Sn(s) | x 3

2 Al(s) + 3Sn2+(aq)  2Al3+(aq) + 3Sn(s)


Diagram sel: Al | Al3+ || Sn2+ | Sn

2. Perhatikan sel elektrokimia berikut

Diketahui:
Zn2+ | Zn E° = -0,76 V
Cu2+ | Cu E° = +0,34 V

Besar potensial sel (E° sel) pada sel volta tersebut adalah … V
A. -0,42
B. -1,10
C. +0,42
D. +1,10

Jawaban: D
Pembahasan:
Anode(-) : Zn(s)  Zn2+ (aq) + 2e-
Katode(+) : Cu2+(aq) + 2e-  Cu(s)

Zn(s) + Cu2+(aq)  Zn2+(aq) + Cu(s)


E° sel = E° Reduksi – E° oksidasi
= +0,34 –(-0,76)
= +1,10 V

3. Pada elektrolisis leburan Al2O3 diperoleh 0,225 gram logam aluminium (Ar = 27). Waktu
yang diperlukan untuk mengendapkan aluminium tersebut jika arus yang digunakan 2A
adalah… detik
3 x 0,225 x 27
A.
96500 x 2
3 x 102 x 0,225 x 27
B.
96500
96500 x 0,225 x 3
C.
27 x 2
96500 x 0,225 x 27
D.
3 x2

Jawaban : C
Pemdahasan:
W = 0,225 gram
Ar Al 27
E= =
3 3
i = 2A
e xi xt
W=
96500
27
x2 xt
0,225 = 3
96500
96 500 x 0,225 x 3
t= detik
27 x 2

4. Sejumlah arus listrik yang sama dialirkan dalam dua sel elektrolisis yang berbeda sesuai
gambar berikut

Jika dalam larutan NiSO4 terendapkan 17,7 gram logam Ni (Ar = 59), pada larutan CrCl3
akan diperoleh endapan Cr (Ar = 52) sebanyak … gram
A. 5,8
B. 10,4
C. 15,8
D. 25,9
Jawaban B
Pembahasan:
WNi WCr
=
eNi eCr
17,7 WCr
=
59/2 52/3
306,8
WCr = = 10,4 gram
29,5
5. Perhatikan gambar proses korosi berikut ini

Proses korosi yang paling cepat terjadi pada tabung


A. 5
B. 4
C. 3
D. 2
Jawaban A
Pembahasan:
Pada gambar nomer 5, kndisi tabung terbuka dan paku terendam dalam air garam. Tabung yang
terbuka mempermudah udara masuk. Udara mempercepat terjadinya korosi. Selain itu,
keberadaan keberadaan air garam dapat mempercepat terjadinya korosi. Air garam termasuk
elektrolit kuat. Jadi pada gambar 5 korosi dipengaruhi oleh dua factor sehingga lebih cepat
terjadi korosi. Sementara pada gambar yang lainhanya dipengaruhi oleh satu factor saja.
6. Metode pencegahan korosi pada sendok stainless steel adalah
A. Pengecatan
B. Paduan logam
C. Perlindungan katodik
D. Pelapisan dengan timah
Jawaban B
Pembahasan:
Sendok stainless stell merupakan paduan logam besi, krom, nikel dan mangan. Logam besi
menjadi bersifat tahan karat apabila dicampur dengan logam lain seperti Cr, Ni dan Mn.
7. Dalam elektrolisis lemburan Al2O3 menggunakan elektrode inert. Berapakah volume gas
yang di ukur pada keadaan STP ketika arus sebesar 8 ampere di alirkan melalui elektrolit
tersebut tersebut selama 100 menit
A. 2,8 L
B. 8,4 L
C. 11,2 L
D. 22,4 L
E. 33,6 L
Jawaban
Pembahasan
8. Pada elektrolisis asam sulfat encer terjadi 2,24L gas hydrogen (STP). Jika jumlah muatan
yang sama dialirkan ke dalam larutan perak nitrat, hitung berapa gram perak mengendap di
katode. (Ar Ag = 108)
A. 18,7 gram
B. 21,6 gram
C. 4,37 gram
D. 7,43 gram
Jawaban B
Pembahasan

Larutan H₂SO₄ dengan elektrode inert

Reaksi ionisasi :

H₂SO₄ ---> 2H⁺ (aq) + SO₄²⁻ (aq)

                   kation       anion

Volume (STP) H₂ = 2,24 Liter , maka mol gas H₂ adalah

V (STP) H₂ = n x 22,4

n H₂ =

n H₂ =

n H₂ = 0,1 mol

Reaksi di katode bergantung pada jenis kation larutan, dari reaksi ionisasi larutan H₂SO₄ yang
merupakan kationnya dalah H⁺, maka ion hidrogen akan direduksi menjadi gas hidrogen.

Reaksi: 2 H⁺ (aq) + 2e → H₂ (g)

                                        0,1 mol
n e = 2 x n H₂

n e = 2 x 0,1

n e = 0,2 mol

Ingat pada soal : jika jumlah muatan yg sama dialirkan ke dalam larutan perak nitrat

Larutan AgNO₃ dengan elektrode inert maka,

Reaksi ionisasi :

AgNO₃  Ag⁻ (aq) + NO₃⁻ (aq)

                 kation        anion

Reaksi di katode bergantung pada jenis kationnya, dapat dilihat bahwa yang merupakan kation
adalah Ag⁺ yang merupakan logam tetapi bukan logam alkali atau alkali tanah atau Mn atau Al,
sehingga reaksi dikatode adalah ion logam akan mengalami reduksi menjadi logamnya.

Reaksi : Ag⁺ (aq) + e  Ag (s)

ingat jawaban sebelumnya : n e = 0,2 mol

Reaksi : Ag⁺ (aq) + e  Ag (s)

                          0,2 mol

n Ag = n e

n Ag = 0,2 mol

n Ag =  

massa Ag =  n Ag x Ar
massa Ag = 0,2 x 108
massa Ag = 21,6 gram

Jadi, gram perak yang mengendap dikatode adalah 21,6 gram

9. Larutan NiSO4 dielektrolisis dengan menggunakan electrode grafit. Jika endapan Ni yang
terbentuk di katode sebanyak 1,475 gram, Ni = 59 maka volume gas yang terbentuk di anoda
bila diukur pada plat dimana 30 gram gas NO Mr = 30 yang volumenya 20 liter adalah
A. 0,25 mol
B. 0,45 mol
C. 0,76 mol
D. 1,25 mol
Jawaban
Pembahasan A

 Reaksi elektrolisis larutan NiSO₄ dengan elektrode grafit (C)

NiSO₄ (aq) ---> Ni²⁺ (aq) + SO₄²⁻ (aq)

Reaksi di katode : Ni²⁺ (aq) + 2e ---> Ni (s).

Reaksi di anode : 2 H₂O(l) → 4 H⁺ (aq) + O₂ (g) + 4e

 Reaksi di katode : Ni²⁺ (aq) + 2e ---> Ni (s)

e= = = = 29,5

Hukum Faraday I

WNi = e x F

1,475 = e x 29,5

e = 0,05

n e = F = 0,05 mol

 Reaksi di anode : 2 H₂O(l) → 4 H⁺ (aq) + O₂ (g) + 4e

Dari reaksi diatas gas yang terbentuk di anode merupakan gas O₂

n e = F = 0,05 mol

n O₂ =    x n e =     x 0,05 = 0,0125 mol

 Rumus penentuan volume dengan perbandingan dua gas

n NO =   =  = 1 mol

n O₂ : n NO = V O₂ : V NO

0,0125 : 1 = VO₂ : 20

VO₂ = 0,0125 x 20
VO₂ = 0,25 mol

10. Pada elektrolisis CuSO4 dengan electrode Pt, dialirkan arus listrik 2 ampere selama 965 detik
(Ar Cu = 63,5) naka banyaknya logam tembaga yang dihasilkan … mg

A. 317,5

B. 635,0

C. 952,5

D. 1.270

Jawaban B
Pembahasan

I=2A

t = 965 s

Ar Cu = 63,5

Larutan CuSO₄

Reaksi ionisasi larutan CuSO₄ adalah

CuSO₄ ---> Cu²⁺ = SO₄²⁻

e=

e=

e = 31,75

maka,

W Cu = e

W Cu = 31,75

W Cu =

W Cu = 0,635 gram
Banyaknya logam tembaga yang dihasilkan adalah 0,635 gram atau 635 mg.

Anda mungkin juga menyukai