Kompetensi Dasar
1. Mengevaluasi informasi, baik fakta maupun opini, dalam sebuah artikel yang dibaca.
2. Menyusun opini dalam bentuk artikel
3. Menganalisis kebahasaan artikel dan/atau buku ilmiah
4. Mengonstruksi sebuah artikel dengan memerhatikan fakta dan kebahasaan
1. Keatif.
Siswa mampu berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil
baru dari sesuatu yang telah diamati.
2. Mandiri.
Siswa memiliki sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain
dalam menyelesaikan tugas - tugas.
3. Gemar membaca.
Siswa membiasakan diri dengan membaca untuk menambah nilai kebajikan dalam
dirinya.
1
Peta Konsep
Membaca artikel
Mengevaluasi
informasi, baik Membedakan fakta dan opini
fakta maupun opini,
dalam sebuah
artikel yang dibaca.
Mengevaluasi informasi, baik
fakta maupun opini, dalam
sebuah artikel yang dibaca
Mengidentifikasi opini
dalam bentuk artikel
Menyusun opini
dalam bentuk artikel Merancang opini dalam
bentuk artikel
Menganalisis kebahasaan
artikel dan/atau buku ilmiah
Menyimpulkan tentang
kontruksi sebuah fakta dan
kebahasaan artikel
Mengonstruksi
sebuah artikel Menentukan artikel dengan
dengan memperhatikan fakta dan
memerhatikan fakta kebahasaan
dan kebahasaan
Mengonstruksi sebuah
artikel dengan
memerhatikan fakta dan
kebahasaan
A Mengevaluasi informasi, baik fakta dan opini
Membedakan
Bahasa Indonesia Kelas XII Semester 2 fakta dan opini
informasi
Menunjukan fakta dan opini
2
Mengevaluasi informasi, baik fakta maupun opini
Banyak informasi yang bertebaran di sekitar kamu, mulai informasi dari media sosial
sampai perbincangan yang kamu dengar di warung kopi. Hal ini menuntut kamu untuk
mengetahui informasi yang kamu dapat tersebut termasuk informasi fakta atau opini. Karena
penting bagi kamu untuk mampu membedakan antara fakta dan opini. Untuk itu dalam bab
ini kamu akan melakukan beberapa latihan dalam mengevaluasi informasi fakta dan juga
opini.
Kegiatan 1
Membaca artikel
Untuk mengetahui perbedaan antara opini dan fakta dalam sebuah artikel, maka coba
kamu baca artikel dibawah ini dengan memperhatikan kaidah kaidah opini dan fakta.
3
Perlukah Ujian Nasional Online Diadakan?
Beberapa hari lagi Ujian nasional akan segera dilaksanakan baik di tingkat SMA hingga
tingkat SD Pelaksanaannya pun sama dengan pelaksanaan ujian nasional tahun lalu, hanya
saja pemerintah dalam hal ini Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendibud)
menambahkan sedikit aturan baru yaitu dengan melaksanakan ujian nasional secara online
di beberapa sekolah.
Jika dilihat dari keadaan dan situasi yang ada di lapangan saat ini, rencana pelaksanaan
ujian nasional online tersebut tidaklah tepat dan perlu untuk dipertimbangkan kembali.
Sebenarnya ide yang disampaikan oleh pemerintah untuk melaksanakan ujian nasional
tersebut sangat baik tetapi dalam pelaksanaanya di lapaangan akan menimbulkan berbagai
macam permasalahan seperti infrastruktur yang belum merata dan kurangnya pengetahuan
atau tenaga-tenaga ahli di beberapa sekolah.
Jika pelaksanaan ujian nasional online ini tetap dilakukan, beberapa sekolah akan
mengalami kesulitan karena ketiadaan infrastruktur yang memadai seperti komputer, akses
internet dan daya listrik. Coba kita bayangkan jika di sekolah tersebut memiliki 300 siswa
yang mengikuti ujian nasional, maka berapa jumlah komputer yang dibutuhkan oleh pihak
sekolah untuk melaksanakan ujian nasioanl ini. Tentunya mereka akan membutuhkan
komputer yang sangat banyak. Apabila tetap dipaksakan, cara satu-satunya adalah dengan
menggunakan komputer secara bergantian, tetapi cara ini malah akan menimbulkan
masalah baru yaitu timbulnya kecurangan-kecurangan dalam ujian nasional. Kalaupun
kecurangan ini tetap dibiarkan terjadi, lantas apa gunanya ujian nasional dilaksanakan
dengan menghambur-hamburkan uang Negara yang tidak sedikti tersebut, jika tujuan
utama ujian nasional tidak tersampaikan.
Terlebih lagi masalah yang dapat ditimbulkan adalah kurangnya tenaga-tenaga ahli di
beberapa sekolah. Pelaksanaan ujian nasional yang baru akan dilaksanakan tahun ini akan
membuat beberapa sekolah bingung. Bahkan ada juga yang tidak mengerti bagaimana
melaksanakannya. Misalnya, jika ada guru dan siswa yang tidak bisa menggunakan
komputer, lalu apa yang akan terjadi? bisa dipastikan mereka akan kesulitan dan tentunya
ini juga akan menambah beban beberapa siswa. Mereka bisa terganggu konsentarsinya dan
Semestinya apabila pemerintah ingin melaksanakan ujian nasional secara online, mereka
akibatnya mereka malah akan gagal dalam ujian nasioanl ini.
harus menjamin ketersediaan infrastruktur yang mendukung dan juga jangan terlalu
terburu-buru untuk melaksanakannya. Pemerintah pun perlu melakukan sosialisasi
langsung ke sekolah jauh-jauh hari sebelum ujian nasional dilaksanakan agar tidak
menimbulkan masalah yang telah disebutkan di atas.
(Sumber : http://www.kelasindonesia.com)
Kegiatan 2
4
Membedakan informasi fakta maupun opini
Setelah membaca artikel “Perlukah Ujian Nasional Online Diadakan?”, anda sudah
memiliki pandangan tentang beberapa informasi yang termasuk fakta dan opini. Cobalah
untuk mendiskusikannya dengan temanmu atau bertanya kepada guru, sehingga kamu yakin
jika pendapatmu tentang opini dan fakta dalam artikel tersebut adalah benar.
Perhatikan kembali artikel tersebut, dan berikan alasanmu tentang argumen dalam
mendefinisikan teks tersebut sebagai opini atau fakta.
Kegiatan 3
Perlu diketahui, ketika mengevaluasi informasi baik fakta maupun opini, ada bebarapa
hal yang harus diperhatikan. Sebuah teks bisa dikatakan fakta jika sesuatu yang dapat diuji
dan dibuktikan kebenarannya, dan mempunyai bukti bahwa sesuatu itu benar adanya. Bukti
tersebut bisa dicek untuk memastikan kebenarannya. Dan sebuah teks bisa dikatan opini jika
sesuatu yang berdasarkan pendapat dan pandangan seseorang. Tentu saja, pendapat orang
satu dengan orang lainnya sangat mungkin berbeda. Karena itu, kebenaran sebuah opini
sangat susah untuk ditentukan. Seseorang mungkin saja menganggap pendapatnya sendiri
yang paling benar, dan pendapat orang lain yang bertentangan ia anggap salah.
Berikan contoh tentang teks opini dan fakta, isilah tabel yang tersedia dengan paragraf
yang termasuk opini dan paragraf yang termasuk fakta. Sehingga kamu dapat mengevaluasi
teks opini maupun fakta dengan benar dan tepat.
FAKTA OPINI
Pada tanggal 25 April 2015 lalu, terjadi Menurut Alex Sudrajat, Jokowi adalah
sebuah bencana alam yang sangat presiden yang sangat sederhana. Dia juga
mengerikan di negeri Nepal. Gempa bumi menambahkan bahwa Jokowi sangatlah
sebesar 7.9 SR tersebut telah mengguncang ramah dan tidak suka dengan hal yang berbau
negeri kecil di sebelah selatan Asia ini yang mewah.
terjadi tepat pada jam 11. 56 waktu setempat.
........................ ........................
5
........................ ........................
........................ .........................
Uji Pemahaman 1
Paragraf 1
Menurut Taufiq, sosok Joko Widodo alias Jokowi memang cukup fenomenal. Hal itu
terlihat dari ramainya pemberitaan yang diikuti dengan tingginya animo masyarakat
terhadapnya. Akan tetapi, menurut Taufiq, jika dibandingkan Ganjar, Jokowi masih kalah
fenomenal. Ia menilai, Jokowi besar karena peran media. Sementara itu, Ganjar, kata
Paragraf
Taufiq, 2
merupakan sosok yang militan.
Yudi juga adalah tersangka dalam dugaan kasus korupsi di sebuah bank yang ditangani
Kejaksaan Agung. Saat ini, Yudi berada di tahanan Kepolisian Daerah Kalimantan Selatan
sebagai tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan alat peraga dan sarana penunjang
pendidikan di Dinas Pendidikan Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan. Pengadaan
tersebut terjadi pada 2011.
Paragraf 3
"Indonesia belum bisa dipastikan aman atau enggak. Noordin M Top yang tertembak, tapi
sampai sekarang belum aman," ujar Tere di Pantai Carnaval Ancol, Jakarta Utara, Sabtu
(8/8) malam.
Paragraf 4
Gerakan
Bahasa Direksi Kelas
Indonesia Mengajar yang dicanangkan
XII Semester 2 oleh Kementerian BUMN. Para direksi
tersebut mengajar di sekolah yang dulunya merupakan tempat para direksi pernah
mengenyam pendidikan SMA atau sekolah yang telah ditentukan oleh BRI 6
b Menyusun opini dalam bentuk artikel
Kegiatan 1
Cermatilah teks informasi Opini tersebut dengan memperhatikan kaidah kaidah teks Opini!.
Ujian nasional (unas) tingkat SMP dan sederajat mulai hari ini. Mari kita doakan
anak-anak berhasil dalam perjuangan menaklukkan satu tantangan dalam pendidikan.
Yang melegakan, mafia joki-joki pembocor jawaban sudah ditangkapi. Polisi menengarai
mereka sebagai penyebar bocoran jawaban unas SMA di Jawa Timur. Meski demikian,
belum ada jaminan kebocoran tidak terjadi lagi.
Bahasa Indonesia Kelas XII Semester 2
Benarkah hanya mereka perongrong unas? Tentu tidak. Para pemangku
kepentingan (stakholders) pendidikan perlu menengok keberadaan ”tim sukses”. Di 7
sebagian daerah, mereka bekerja lebih masif. Modusnya pun sangat beragam demi
Siswa-siswi SMP dan SMA sekarang pada saatnya akan memasuki persaingan
yang ketat. Bila sekarang guru mengajarkan cara-cara instan untuk meraih prestasi,
mereka tidak akan memiliki ketangguhan mental untuk mampu bersaing. Sebaliknya,
cenderung menghalalkan segala cara dan gampang mengeluh saat menghadapi tantangan.
Ketika menghadapi persaingan yang sesungguhnya, bukan tidak mungkin mereka akan
bingung.
https://www.jawapos.com/read/2014/05/05/461/Unas-dan-Timnas-U-19
Kegiatan 2
Bahasa Indonesia Kelas XII Semester 2
8
Merancang Opini Dalam Bentuk Artikel
Setelah mengidentifikasi teks Informasi diatas, kamu sudah mulai menemukan unsur-
unsur apa saja yang bisa kamu gunakan untuk merancang teks opini dalam artikel. Tetapi
sebelum kamu mulai merancang teks opini dalam sebuah artikel, alangkah baiknya jika kamu
mengetahui beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menulis opini.
Dengan melihat rangkaian artikel di atas, maka di sini untuk menulis opini dibutuhkan:
3. Argumentasi Gagasan
Argumentasi ini sesungguhnya pasti dimiliki seseorang jika orang itu memang menulis
bidangnya. Ini memang berkaitan dengan nomor 1 (pengetahuan bidang yang
dimilikinya). Argumentasi penting karena di sinilah pembaca akan mengetahui ”kadar”
9
keilmuan seorang penulis opini. Semakin kuat dan logis argumentasi yang
ditampilkannya, maka akan semakin memperkuat gagasan yang ditulisnya.
5. Pengetahuan Bahasa
Kegagalan penulis opini dari kalangan ilmiah biasanya terletak pada penggunaan bahasa.
Penulis opini dari latar belakang ilmiah harus belajar untuk memakai bahasa yang
gampang dimengerti masyarakat, sehingga bahasa yang ditulisnya, efektif, efisien, dan
mudah dimengerti.
Jika pun penulis opini ingin menampilkan istilah asing, ia harus pula mencari padanan
dalam bahasa Indonesia. Penulis opini bahkan tidak usah khawatir untuk menampilkan
idiom-idiom bahasa daerah jika dipandang menarik. Nasehat untuk ini: JANGAN
SEKALI-KALI MENGANGGAP PEMBACA SAMA TAHUNYA SEPERTI KITA.
Beberapa kata yang tidak efektif bisa dipangkas untuk menghasilkan tulisan yang padat.
Kata-kata itu, misalnya, ”oleh,” ”adalah,” ”itu,” ”tersebut” dll.
Kegiatan 3
Setelah mengetahui apa saja yang perlu dipersiapkan dalam menulis artikel opini di kegiatan
2. Sekarang kamu harus menyusun sebuah artikel opini dengan cara – cara dibawah ini!
1. Judul
2. Alinea Pembuka
3. Isi (Batang Tubuh)
4. Alinea Penutup (Ending)
10
Penulis Opini mesti membuat judul tulisannya dengan menarik. Judul haruslah eyes
catching. Memikat. Syarat untuk judul seperti ini: Tidak Panjang (Cukup tiga atau empat
kata) dan memakai kata-kata yang tidak klise, menggugah.
Judul tidak mesti dibuat lebih dulu. Bisa belakangan, setelah tulisannya selesai.
Lead adalah bagian penting sebuah tulisan. Lead seperti etalase, dia harus dibuat
menarik. Lead adalah kalimat pembuka. Ia seperti kail yang menarik minat pembaca. Ia
seperti lokomotif yang membuat mata dan pikiran pembaca untuk terus mengikuti kalimat
dan buah pemikiran penulis.
Karena itulah lead harus menarik, tidak memakai pemikiran yang klise, dan
kalimatnya tidak panjang. Lead ini berfungsi untuk membawa pembaca untuk mengerti
masalah apa yang akan dibicarakan oleh penulis opini. Lead adalah bagian penting dari alinea
pembuka.
Inilah ”daging” sebuah opini. Disinilah penulis menuangkan gagasan dan ide-idenya. Dengan
demikian secara ringkas bagian ini berisi:
Bagian ini bisa dibilang merupakan kesimpulan dari tulisan opini. Kendati penutup,
penulis opini tetap harus menganggap ini bagian penting. Untuk mengulang dan
mengingatkan pembaca akan gagasan yang ditawarkannya.
Kendati tiga bagian di atas merupakan hal penting untuk menulis opini, sesungguhnya
tetap saja diperlukan panduan agar tiga hal itu menjadi kesatuan yang enak untuk dibaca –
juga menulisnya.
Untuk ini dibutuhkan apa yang disebut OUTLINE. Outline adalah semacam alur
yang dibuat dengan mencantumkan segala hal yang direncanakan akan dituangkan pada
sebuah opini. Outline ini juga untuk mengingatkan penulis agar tetap fokus atau tidak lupa
pada hal-hal yang sejak awal ia tetapkan untuk ditulis. Outline bentuknya adalah pointer-
pointer.
Uji pemahaman 2
11
1. Bentuklah kelompok masing-masing 4 orang tiap kelompok!
2. Setiap siswa menyusun 1 artikel opini dengan judul yang berbeda!
3. Evaluasi artikel yang sudah kamu buat dan diskusikan bersama teman
kelompokmu!
4. Pilih salah satu artikel terbaik dari kelompokmu!
5. Bacakan artikel tersebut didepan kelompok-kelompok yang lain!
6. Mintalah tanggapan tentang artikel yang sudah kamu buat kepada kelompok
yang lain!
Kegiatan 1
Mengidentifikasi kebahasaan artikel dan/atau buku ilmiah
Pada materi sebelumnya telah kita pelajari tentang penyusunan artikel opini dengan
beberapa cara yang sudah disarankan.
1. Rujukan Kata
Rujukan kata yaitu satu kata merujuk pada kata lain yang memperlihatkan keterkaitan.
Rujukan kata berhubungan dengan kata ganti (kata ganti orang, kepunyaan, dan penunjuk)
2. Kata berimbuhan
Kata berimbuhan adalah kata dasar yang mendapat awalan (prefiks),akhiran (sufiks), dan
sisipan (infiks), contohnya:
Penari (tari),
Berjumlah (jumlah).
12
Menyanyikan (nyanyi)
Berbahasa (bahasa)
Bercampur (campur)
Menari (tari)
Konjungsi yang berfungsi sebagai penghubung satu kata dengan kata lainnya dalam
satu kalimat.
Konjungsi yang berfungsi sebagai penghubung satu kalimat dengan kalimat lainnya.
Jenis Konjungsi
Jenis Konjungsi Berdasarkan fungsinya, konjungsi dibagi menjadi dua:
Kalimat di atas menggunakan kata hubung (konjungsi) intra kalimat “dan” yang bermakna
penambahan.
Contoh penggunaan konjungsi akan tetapi dan oleh karena itu antar kalimat :
Ki Hajar Dewantara berasal dari keluarga keraton Jogjakarta. Akan tetapi, ia begitu dekat
dengan rakyatnya.
Novita ingin mendapatkan beasiswa prestasi untuk melanjutkan ke perguruan tinggi. Oleh
karena itu, ia selalu giat belajar
13
4. Kelompok kata (frasa)
Kelompok kata atau frasa yaitu kumpulan kata 2 kata atau lebih yang tersusun dari kata
bermakna dan membentuk arti kata baru.
Contoh kelompok kata misalnya : saputangan, takbenda
Kegiatan 2
Pada kegiatan 1 ini, kalian diajak untuk memahami Unsur kebahasaan dalam sebuah artikel.
Kemudian perhatikanlah secara saksama teks berikut ini dan bacalah.
Pendidikan adalah hal yang sangat dianggap penting di dunia, karena dunia
butuh akan orang-orang yang berpendidikan agar dapat membangun Negara yang
maju. Tapi selain itu karakter pun sangat diutamakan karena orang-orang pada zaman
ini tidak hanya melihat pada betapa tinggi pendidikan ataupun gelar yang telah ia raih,
melainkan juga pada karakter dari pribadi dari setiap orang.
Banyak pilarkarakter yang harus kita tanamkan kepada anak – anak penerus
bangsa, diantaranya adalah kejujuran, yah kejujuran adalah hal yang paling pertama
harus kita tanamkan pada diri kita maupun anak – anak penerus bangsa karena
kejujuran
Bahasa adalah
Indonesia benteng
Kelas dari semuanya,
XII Semester 2 Demikian juga ada pilarkarakter tentang
keadilan, karena seperti yang dapat kita lihat banyak sekali ketidakadilan khususnya di
Negara ini. 14
Selain itu harus ditanamkan juga pilarkarakter seperti rasa hormat. Hormat
kepada siapapun itu, contohnya adik kelas mempunyai rasa hormat kepada kakak
kelasnya, dan kakak kelasnya pun menyayangi adik – adik kelasnya, begitu juga
dengan teman seangkatan rasa saling menghargai harus ada dalam diri setiap murid -
murid agar terciptanya dunia pendidikan yang tidak ramai akan tawuran.
https://www.kompasiana.com/nengristaindriani/artikel-tentang-pendidikan-
karakter_552045b9813311612c9dfca0
Setelah kalian membaca teks “Pendidikan Karakter Untuk Membangun Peradaban Bangsa”
tersebut, cobalah kalian diskusikan beberapa hal berikut.
(1) Setujukah kalian bahwa penulis teks tersebut ingin mengemukakan pendapatnya?
_________________________________________________________
_________________________________________________________
_________________________________________________________
_________________________________________________________
(2) Apakah penulis sekadar ingin menjelaskan pandangannya mengenai persoalan yang
diangkatnya, atau juga bermaksud memengaruhi pembaca agar menyetujui pemikirannya?
_________________________________________________________
_________________________________________________________
_________________________________________________________
_________________________________________________________
(3) Sebutkan alasan kalian mengapa teks “Pendidikan Karakter Untuk Membangun
Peradaban Bangsa” ini bisa disebut teks opini/editorial.
15
_________________________________________________________
_________________________________________________________
_________________________________________________________
_________________________________________________________
(4) Argumentasi apa saja yang dikemukakan oleh penulis dalam teks “Pendidikan Karakter
Untuk Membangun Peradaban Bangsa”?
__________________________________________________________
__________________________________________________________
__________________________________________________________
__________________________________________________________
__________________________________________________________
__________________________________________________________
__________________________________________________________
__________________________________________________________
__________________________________________________________
Kegiatan 3
Setelah membaca teks artikel pada kegiatan 2 kalian mulai memahami bagaimana
unsur kebahasaan yang terdapat dalam artikel tersebut, sekarang kalian akan mulai
menganalisis tentang kebahasaan pada artikel diatas sehingga kalian benar-benar paham
tentang kebahasaan dalam sebuah artikel.
Uji Pemahaman 3
16
Mengonstruksi sebuah artikel dengan memerhatikan
D fakta dan kebahasaan
Kegiatan 1
Memahami tentang kontruksi sebuah fakta dan kebahasaan artikel
Kalimat Fakta
17
Pengertian Kalimat Efektif
Kalimat efektif dapat diartikan sebagai susunan kata yang mengikuti kaidah
kebahasaan secara baik dan benar. Tentu saja karena kita berbicara tentang bahasa Indonesia,
kaidah yang menjadi patokan kalimat efektif dalam bahasan ini adalah kaidah bahasa
Indonesia menurut ejaan yang disempurnakan (EYD).
Pada dasarnya, ada empat syarat utama sebuah kalimat dapat dikatakan efektif atau tidak.
1. Sesuai EYD
Sebuah kalimat efektif haruslah menggunakan ejaan maupun tanda baca yang tepat.
Kata baku pun mesti menjadi perhatian agar tidak sampai kata yang kamu tulis ternyata tidak
tepat ejaannya.
2. Sistematis
Sebuah kalimat paling sederhana adalah yang memiliki susunan subjek dan predikat,
kemudian ditambahkan dengan objek, pelengkap, hingga keterangan. Sebisa mungkin guna
mengefektifkan kalimat, buatlah kalimat yang urutannya tidak memusingkan. Jika memang
tidak ada penegasan, subjek dan predikat diharapkan selalu berada di awal kalimat.
Jangan sampai kalimat yang kalian buat terlalu banyak menghambur-hamburkan kata
dan terkesan bertele-tele. Pastikan susunan kalimat yang kalian rumuskan pasti dan ringkas
agar orang yang membacanya mudah menangkah gagasan yang kalian tuangkan.
4. Tidak Ambigu
Syarat kalimat efektif yang terakhir, kalimat efektif menjadi sangat penting untuk
menghindari pembaca dari multiftafsir. Dengan susunan kata yang ringkas, sistemastis, dan
sesuai kaidah kebahasaan; pembaca tidak akan kesulitan mengartikan ide dari kalimat kalian
sehingga tidak ada kesan ambigu.
Untuk membuat kalimat efektif tidaklah sulit asalkan sudah memahami ciri-ciri suatu
kalimat dikatakan efektif. Berikut ini adalah 5 ciri-ciri sehingga suatu kalimat dapat kita
katakan efektif.
1. Kesepadanan Struktur
18
a) Pastikan kalimat yang dibuat mengandung unsur klausa minimal yang
lengkap, yakni subjek dan predikat.
b) Jangan taruh kata depan (preposisi) di depan subjek karena akan mengaburkan
pelaku di dalam kalimat tersebut.
Contoh:
d) Tidak bersubjek ganda, bukan berarti subjek tidak boleh lebih dari satu,
namun lebih ke arah menggabungkan subjek yang sama.
Contoh:
Adik demam sehingga adik tidak dapat masuk sekolah. (tidak efektif)
2. Kehematan Kata
Karena salah satu syarat kalimat efektif adalah ringkas dan tidak bertele-tele, kalian
tidak boleh menyusun kata-kata yang bermakna sama di dalam sebuah kalimat. Ada dua hal
yang memungkinkan kalimat membuat kalimat yang boros sehingga tidak efektif. Yang
pertama menyangkut kata jamak dan yang kedua mengenai kata-kata bersinonim. Untuk
menghindari hal tersebut, berikut ini contoh mengenai kesalahan dalam kata jamak dan
sinonim yang menghasilkan kalimat tidak efektif.
Para siswa-siswi sedang mengerjakan soal ujian masuk perguruan tinggi. (tidak efektif)
Ketidakefektifan terjadi karena kata para merujuk pada jumlah jamak, sementara siswa-siswi
juga mengarah pada jumlah siswa yang lebih dari satu. Jadi, hilangkan salah satu kata yang
merujuk pada hal jamak tersebut.
19
Ketidakefektifan terjadi karena kata masuk dan frasa ke dalam sama-sama
menunjukkan arti yang sama. Namun, kata masuk lebih tepat membentuk kalimat efektif
karena sifatnya yang merupakan kata kerja dan dapat menjadi predikat. Sementara itu, jika
menggunakan ke dalam dan menghilangkan kata masuk—sehingga menjadi ia ke dalam
ruang kelas—kalimat tersebut akan kehilangan predikatnya dan tidak dapat dikatakan kalimat
efektif menurut prinsip kesepadanan struktur.
3. Kesejajaran Bentuk
Ciri-ciri yang satu ini menyangkut soal imbuhan dalam kata-kata yang ada di kalimat,
sesuai kedudukannya pada kalimat itu. Pada intinya, kalimat efektif haruslah berimbuhan
pararel dan konsisten. Jika pada sebuah fungsi digunakan imbuhan me-, selanjutnya imbuhan
yang sama digunakan pada fungsi yang sama.
Contoh:
Hal yang mesti diperhatikan soal sampah adalah cara membuang, memilah, dan
pengolahannya. (tidak efektif)
Hal yang mesti diperhatikan soal sampah adalah cara membuang, memilah, dan
mengolahnya. (efektif)
4. Ketegasan Makna
Tidak selamanya subjek harus diletakkan di awal kalimat, namun memang peletakan
subjek seharusnya selalu mendahului predikat. Akan tetapi, dalam beberapa kasus tertentu,
kalian bisa saja meletakkan keterangan di awal kalimat untuk memberi efek penegasan. Ini
agar pembaca dapat langsung mengerti gagasan utama dari kalimat tersebut. Penegasan
kalimat seperti ini biasanya dijumpai pada jenis kalimat perintah, larangan, ataupun anjuran
yang umumnya diikuti partikel lah atau pun.
Contoh:
5. Kelogisan Kalimat
Ciri-ciri kalimat efektif terakhir yang amat krusial menyangkut kelogisan kalimat
yang kalian buat. Kelogisan berperan penting untuk menghindari kesan ambigu pada kalimat.
Karena itu, buatlah kalimat dengan ide yang mudah dimengerti dan masuk akal agar pembaca
dapat dengan mudah pula mengerti maksud dari kalimat tersebut.
Contoh:
Kepada Bapak Kepala Sekolah, waktu dan tempat kamu persilakan. (tidak efektif)
20
Kegiatan 2
Pada pembahasan sebelumnya, telah disampaikan tentang fakta dan kebahasaan dalam
sebuah artikel, untuk lebih memahaminya, maka carilah satu artikel fakta dan coba
identifikasi dan perhatikan fakta dan kebahasaan artikel tersebut.
Kegiatan 3
1. Tentukan Tema. Tema haruslah spesifik. Semakin spesifik semakin menarik minat
baca.
2. Tetapkan Tujuan penulisan.
3. Rumuskan ide pokok atau masalah. Biasanya perumusan masalah dalam bentuk
pertanyaan.
4. Kembangkan tema dan pembahasan sesuai dengan jenis artikel
5. Buatlah kesimpulan. Kesimpulan bikinnya mudah. Anda bisa membuatnya dengan
baik bila logika atau alur artikel anda benar.
Artikel Deskripsi
Artikel deskripsi adalah karangan yang bertujuan untuk menulis gambaran suatu fakta
sehingga pembaca dapat membayangkannya di dalam benak. Saya lebih suka menjulukinya
sebagai artikel gambar. Sebab seratus persen artikel ini berisi gambaran keadaan, kejadian,
peristiwa.
1. Tentukan objek, baik berupa keadaan atau konsep yang mau dideskripsikan
2. Tentukan juga tujuan penulisan.
21
3. Tentukan rumusan ide pokok.
4. Kembangkan tulisan menjadi urut-urutan. Apakah berdasarkan urutan waktu:
pagi-siang-sore; atau urutan jam 1, jam 2, jam 3; atau urutan tahun: tahun
2000, tahun 2003, tahun 2005; atau menggunakan urutan tempat: dari pinggir ke
tengah; dari pangkal ke ujung; atau kita ingin memakai urutan kepentingan: dari
yang paling penting, penting ke yang kurang penting.
5. Tutup dengan paragraf yang menyimpulkan obyek yang dideskripsikan.
Bila Anda ke Darussalam, tepatnya di Jalan Inong Balee dari arah simpang galon dan lurus
saja mengikuti jalan tersebut. Sebelum simpang tiga Anda akan berjumpa dengan bangunan
yang di depannya ada papan nama “Asrama Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan, Terluar,
dan Tertinggal (SM-3T) Pendidkan Profesi Guru (PPG)”. Nah di tempat itulah calon guru
masa depan diasramakan.
Hidup berasrama tentu ada suka dan dukanya. Kami dikumpulkan di sana dari berbagai
macam latar belakang, daerah, suku, dan keluarga yang berbeda. Di sana kami ditempah dan di
tanamkan kedisiplinan, kebersamaan, dan kekeluargaan. Kegiatan finger print pukul 04:30 wib
s.d. 05.30 wib menjadi rutinitas yang wajib kami laksanakan. Sholat Subuh Berjamaah bagi
yang putra juga wajib dilaksanakan, sarapan pagi pukul 07.00 wib, makan siang pukul 14.30
wib, dan makan malam pukul 19.15 s.d. 20.00 wib selalu kami lakukan secara bersama-sama.
Kegiatan tausyiah malam Minggu dan senam pagi di hari Minggu serta apel pagi juga menjadi
kegiatan wajib bagi peserta PPG SM-3T Unsyiah.
Fasilitas di Asrama PPG SM-3T lumayan berkelas. Dilihat dari segi bangunan cukup
memadai, ada satu ruang makan dilengkapi, meja panjang, kursi plastik, dan TV LCD 32 inci.
Ada dua ruang belajar yang nyaman. Satu ruang pustaka asrama menyediakan beragam jenis
dan judul buku. Semua ruangan tersebut dilengkapi dengan AC. Kemudian di lingkungan
Asrama juga full wifi 24 jam nonstop.
Satu blok berisikan empat bagian blok dan tiap bagian blok berisikan lima kamar dan dua
kamar mandi serta 1 bak besar untuk mencuci pakaian. Fasilitas kamar tidur juga tak kalah
nyamannya, setiap kamar dihuni dua peserta berisikan dua ranjang spring bed, satu kipas
angin besar menempel di dinding, satu lemari pakaian, satu meja belajar, dan dua kursi.
Fasilitas olahraga juga sangat didukung penuh, seperti tersedia satu lapangan voli, dua papan
tenis meja, beberapa perlengkapan badminton, papan catur, dan khusus untuk peserta putra
Bahasa Indonesia
difasilitasi Kelas
bermain futsalXII Semester
gratis setiap 2minggunya. Selain kegiatan olahraga, di asrama juga
ada full instumen musik dari gitar hingga alat lainnya. 22
Mengenai keamanan, pihak asrama bekerja sama dengan pihak pamong asrama untuk menjaga
Berikut Pola Pengembangan Artikel di atas:
Pengembangan :
Deskripsi tempat : Ruang makan, Ruang belajar, blok dan fasilitas olahraga
Syarat sukses membuat artikel deskripsi adalah, pertama: makin banyak indera yang kita
libatkan makin baik karena pembaca akan dapat merasakan, membayangkan bahkan ikut
mengalami apa yang kita deskripsikan. Dari contoh artikel di atas misalnya pada judul:
Semburat Senja… Si penulis ingin kita melihat senja.
Kedua, jangan masukkan opini atau pendapat anda kedalam artikel. Dasar artikel deskripsi
adalah MENGGAMBAR atau MELUKIS, jadi gambar dan lukislah apa adanya, pure alias
murni mengajak pembaca untuk melihat keadaan atau realita atau pengalaman yang anda
rasakan dan alami.
Uji pemahaman 2