Anda di halaman 1dari 23

FAKTA DAN OPINI

Kompetensi Dasar

1. Mengevaluasi informasi, baik fakta maupun opini, dalam sebuah artikel yang dibaca.
2. Menyusun opini dalam bentuk artikel
3. Menganalisis kebahasaan artikel dan/atau buku ilmiah
4. Mengonstruksi sebuah artikel dengan memerhatikan fakta dan kebahasaan

Karakter yang dikembangkan

1. Keatif.
Siswa mampu berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil
baru dari sesuatu yang telah diamati.
2. Mandiri.
Siswa memiliki sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain
dalam menyelesaikan tugas - tugas.
3. Gemar membaca.
Siswa membiasakan diri dengan membaca untuk menambah nilai kebajikan dalam
dirinya.

Bahasa Indonesia Kelas XII Semester 2

1
Peta Konsep

Membaca artikel

Mengevaluasi
informasi, baik Membedakan fakta dan opini
fakta maupun opini,
dalam sebuah
artikel yang dibaca.
Mengevaluasi informasi, baik
fakta maupun opini, dalam
sebuah artikel yang dibaca

Mengidentifikasi opini
dalam bentuk artikel

Menyusun opini
dalam bentuk artikel Merancang opini dalam
bentuk artikel

Fakta dan Opini Menyusun opini dalam


bentuk artikel
Mengidentifikasi
kebahasaan artikel dan/atau
buku ilmiah
Menganalisis
kebahasaan artikel Memahami kebahasaan
dan/atau buku artikel dan/atau buku ilmiah
ilmiah

Menganalisis kebahasaan
artikel dan/atau buku ilmiah

Menyimpulkan tentang
kontruksi sebuah fakta dan
kebahasaan artikel

Mengonstruksi
sebuah artikel Menentukan artikel dengan
dengan memperhatikan fakta dan
memerhatikan fakta kebahasaan
dan kebahasaan
Mengonstruksi sebuah
artikel dengan
memerhatikan fakta dan
kebahasaan
A Mengevaluasi informasi, baik fakta dan opini

Setelah mempelajari materi ini, siswa diharapkan mampu

 Membedakan
Bahasa Indonesia Kelas XII Semester 2 fakta dan opini
informasi
 Menunjukan fakta dan opini
2
 Mengevaluasi informasi, baik fakta maupun opini
Banyak informasi yang bertebaran di sekitar kamu, mulai informasi dari media sosial
sampai perbincangan yang kamu dengar di warung kopi. Hal ini menuntut kamu untuk
mengetahui informasi yang kamu dapat tersebut termasuk informasi fakta atau opini. Karena
penting bagi kamu untuk mampu membedakan antara fakta dan opini. Untuk itu dalam bab
ini kamu akan melakukan beberapa latihan dalam mengevaluasi informasi fakta dan juga
opini.

Kegiatan 1

Membaca artikel

Untuk mengetahui perbedaan antara opini dan fakta dalam sebuah artikel, maka coba
kamu baca artikel dibawah ini dengan memperhatikan kaidah kaidah opini dan fakta.

Bahasa Indonesia Kelas XII Semester 2

3
Perlukah Ujian Nasional Online Diadakan?

Beberapa hari lagi Ujian nasional akan segera dilaksanakan baik di tingkat SMA hingga
tingkat SD Pelaksanaannya pun sama dengan pelaksanaan ujian nasional tahun lalu, hanya
saja pemerintah dalam hal ini Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendibud)
menambahkan sedikit aturan baru yaitu dengan melaksanakan ujian nasional secara online
di beberapa sekolah. 

Jika dilihat dari keadaan dan situasi yang ada di lapangan saat ini, rencana pelaksanaan
ujian nasional online tersebut tidaklah tepat dan perlu untuk dipertimbangkan kembali.
Sebenarnya ide yang disampaikan oleh pemerintah untuk melaksanakan ujian nasional
tersebut sangat baik tetapi dalam pelaksanaanya di lapaangan akan menimbulkan berbagai
macam permasalahan seperti infrastruktur yang belum merata dan kurangnya pengetahuan
atau tenaga-tenaga ahli di beberapa sekolah. 

Jika pelaksanaan ujian nasional online ini tetap dilakukan, beberapa sekolah akan
mengalami kesulitan karena ketiadaan infrastruktur yang memadai seperti komputer, akses
internet dan daya listrik. Coba kita bayangkan jika di sekolah tersebut memiliki 300 siswa
yang mengikuti ujian nasional, maka berapa jumlah komputer yang dibutuhkan oleh pihak
sekolah untuk melaksanakan ujian nasioanl ini. Tentunya mereka akan membutuhkan
komputer yang sangat banyak. Apabila tetap dipaksakan, cara satu-satunya adalah dengan
menggunakan komputer secara bergantian, tetapi cara ini malah akan menimbulkan
masalah baru yaitu timbulnya kecurangan-kecurangan dalam ujian nasional. Kalaupun
kecurangan ini tetap dibiarkan terjadi, lantas apa gunanya ujian nasional dilaksanakan
dengan menghambur-hamburkan uang Negara yang tidak sedikti tersebut, jika tujuan
utama ujian nasional tidak tersampaikan. 

Terlebih lagi masalah yang dapat ditimbulkan adalah kurangnya tenaga-tenaga ahli di
beberapa sekolah. Pelaksanaan ujian nasional yang baru akan dilaksanakan tahun ini akan
membuat beberapa sekolah bingung. Bahkan ada juga yang tidak mengerti bagaimana
melaksanakannya. Misalnya, jika ada guru  dan siswa yang tidak bisa menggunakan
komputer, lalu apa yang akan terjadi? bisa dipastikan mereka akan kesulitan dan tentunya
ini juga akan menambah beban beberapa siswa. Mereka bisa terganggu konsentarsinya dan
Semestinya apabila pemerintah ingin melaksanakan ujian nasional secara online, mereka
akibatnya mereka malah akan gagal dalam ujian nasioanl ini.
harus menjamin ketersediaan infrastruktur yang mendukung dan juga jangan terlalu
terburu-buru untuk melaksanakannya. Pemerintah pun perlu melakukan sosialisasi
langsung ke sekolah jauh-jauh hari sebelum ujian nasional dilaksanakan agar tidak
menimbulkan masalah yang telah disebutkan di atas.

(Sumber : http://www.kelasindonesia.com)

Kegiatan 2

Bahasa Indonesia Kelas XII Semester 2

4
Membedakan informasi fakta maupun opini

Setelah membaca artikel “Perlukah Ujian Nasional Online Diadakan?”, anda sudah
memiliki pandangan tentang beberapa informasi yang termasuk fakta dan opini. Cobalah
untuk mendiskusikannya dengan temanmu atau bertanya kepada guru, sehingga kamu yakin
jika pendapatmu tentang opini dan fakta dalam artikel tersebut adalah benar.

Perhatikan kembali artikel tersebut, dan berikan alasanmu tentang argumen dalam
mendefinisikan teks tersebut sebagai opini atau fakta.

Kegiatan 3

Mengevaluasi informasi, baik fakta maupun opini

Perlu diketahui, ketika mengevaluasi informasi baik fakta maupun opini, ada bebarapa
hal yang harus diperhatikan. Sebuah teks bisa dikatakan fakta jika sesuatu yang dapat diuji
dan dibuktikan kebenarannya, dan mempunyai bukti bahwa sesuatu itu benar adanya. Bukti
tersebut bisa dicek untuk memastikan kebenarannya. Dan sebuah teks bisa dikatan opini jika
sesuatu yang berdasarkan pendapat dan pandangan seseorang. Tentu saja, pendapat orang
satu dengan orang lainnya sangat mungkin berbeda. Karena itu, kebenaran sebuah opini
sangat susah untuk ditentukan. Seseorang mungkin saja menganggap pendapatnya sendiri
yang paling benar, dan pendapat orang lain yang bertentangan ia anggap salah.

Berikan contoh tentang teks opini dan fakta, isilah tabel yang tersedia dengan paragraf
yang termasuk opini dan paragraf yang termasuk fakta. Sehingga kamu dapat mengevaluasi
teks opini maupun fakta dengan benar dan tepat.

FAKTA OPINI
Pada tanggal 25 April 2015 lalu, terjadi Menurut Alex Sudrajat, Jokowi adalah
sebuah bencana alam yang sangat presiden yang sangat sederhana. Dia juga
mengerikan di negeri Nepal. Gempa bumi menambahkan bahwa Jokowi sangatlah
sebesar 7.9 SR tersebut telah mengguncang ramah dan tidak suka dengan hal yang berbau
negeri kecil di sebelah selatan Asia ini yang mewah.
terjadi tepat pada jam 11. 56 waktu setempat.

........................ ........................

Bahasa Indonesia Kelas XII Semester 2

5
........................ ........................

........................ .........................

Uji Pemahaman 1

1. Bentuklah kelompok masing-masing 3 orang tiap kelompok!


2. Baca dan cermatilah teks informasi di bawah!
3. Identifikasilah kemudian evaluasi dan golongkan mana yang yang termasuk
informasi fakta dan opini, dalam paragraf yang telah dibaca!
4. Presentasikan dan kemukakan alasan beserta argumentasimu!

Paragraf 1

Menurut Taufiq, sosok Joko Widodo alias Jokowi memang cukup fenomenal. Hal itu
terlihat dari ramainya pemberitaan yang diikuti dengan tingginya animo masyarakat
terhadapnya. Akan tetapi, menurut Taufiq, jika dibandingkan Ganjar, Jokowi masih kalah
fenomenal. Ia menilai, Jokowi besar karena peran media. Sementara itu, Ganjar, kata
Paragraf
Taufiq, 2
merupakan sosok yang militan.

Yudi juga adalah tersangka dalam dugaan kasus korupsi di sebuah bank yang ditangani
Kejaksaan Agung. Saat ini, Yudi berada di tahanan Kepolisian Daerah Kalimantan Selatan
sebagai tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan alat peraga dan sarana penunjang
pendidikan di Dinas Pendidikan Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan. Pengadaan
tersebut terjadi pada 2011.

Paragraf 3

"Indonesia belum bisa dipastikan aman atau enggak. Noordin M Top yang tertembak, tapi
sampai sekarang belum aman," ujar Tere di Pantai Carnaval Ancol, Jakarta Utara, Sabtu
(8/8) malam.

Paragraf 4

Dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Nasional, 11 Direksi PT Bank Rakyat


Indonesia (Persero) Tbk mengajar secara serentak di 11 sekolah menengah atas (SMA) di
seluruh Indonesia. Kegiatan ini juga merupakan dukungan atas

Gerakan
Bahasa Direksi Kelas
Indonesia Mengajar yang dicanangkan
XII Semester 2 oleh Kementerian BUMN. Para direksi
tersebut mengajar di sekolah yang dulunya merupakan tempat para direksi pernah
mengenyam pendidikan SMA atau sekolah yang telah ditentukan oleh BRI 6
b Menyusun opini dalam bentuk artikel

Setelah mempelajari materi ini siswa diharapkan mampu

 Mengidentifikasi opini dalam bentuk artikel


 Merancang opini dalam bentuk artikel
 Menyusun opini dalam bentuk artikel

Kegiatan 1

Cermatilah teks informasi Opini tersebut dengan memperhatikan kaidah kaidah teks Opini!.

Unas dan Timnas U-19

Ujian nasional (unas) tingkat SMP dan sederajat mulai hari ini. Mari kita doakan
anak-anak berhasil dalam perjuangan menaklukkan satu tantangan dalam pendidikan.
Yang melegakan, mafia joki-joki pembocor jawaban sudah ditangkapi. Polisi menengarai
mereka sebagai penyebar bocoran jawaban unas SMA di Jawa Timur. Meski demikian,
belum ada jaminan kebocoran tidak terjadi lagi.
Bahasa Indonesia Kelas XII Semester 2
Benarkah hanya mereka perongrong unas? Tentu tidak. Para pemangku
kepentingan (stakholders) pendidikan perlu menengok keberadaan ”tim sukses”. Di 7
sebagian daerah, mereka bekerja lebih masif. Modusnya pun sangat beragam demi
Siswa-siswi SMP dan SMA sekarang pada saatnya akan memasuki persaingan
yang ketat. Bila sekarang guru mengajarkan cara-cara instan untuk meraih prestasi,
mereka tidak akan memiliki ketangguhan mental untuk mampu bersaing. Sebaliknya,
cenderung menghalalkan segala cara dan gampang mengeluh saat menghadapi tantangan.
Ketika menghadapi persaingan yang sesungguhnya, bukan tidak mungkin mereka akan
bingung.

Ketangguhan punggawa-punggawa Timnas Sepak Bola Usia 19 Tahun (U-19)


bisa dicontoh oleh anak-anak muda. Senin malam ini, tim yang dikapteni Evan Dhimas
tersebut akan beruji coba dengan timnas U-19 Myanmar. Anak-anak muda itu tangguh
karena sejak awal telah menjalani penempaan yang luar biasa. Pelatih Indra Sjafri
menerapkan jaring seleksi yang begitu ketat. Kalah dalam kualitas teknik, fisik, taktik, dan
mental otomatis akan tereliminasi. Penempaan itu amat berguna. Ketangguhan seperti
mereka sangat diperlukan. Yang tak kalah memesona dalam diri mereka adalah akhlak di
dalam dan di luar lapangan.

Di lapangan, nyaris dalam semua pertandingan semua pemain bermain sportif.


Pernahkah mereka memperoleh kartu merah? Adakah yang sengaja diving demi
memperoleh hadiah penalti? Mereka juga punya kebiasaan lain nan memikat. Yaitu
bersujud setelah mencetak gol sebagai tanda syukur dan mencium tangan Indra Sjafri
sebagai sosok guru serta orang tua. Kita perlu anak-anak yang tangguh seperti itu. Butuh
putra-putri dengan keahlian (hard skill) dan sikap (soft skill) yang mumpuni. Pemuda-
pemuda yang tinggi kreativitas dan kuat integritas. Bagi pemuda-pemuda yang tangguh,
ujian nasional tidak akan menjadi momok menyeramkan. Unas hanya sebuah tantangan.
Taklukkan dan katakan unas itu mudah. (*)

https://www.jawapos.com/read/2014/05/05/461/Unas-dan-Timnas-U-19
Kegiatan 2
Bahasa Indonesia Kelas XII Semester 2

8
Merancang Opini Dalam Bentuk Artikel

Setelah mengidentifikasi teks Informasi diatas, kamu sudah mulai menemukan unsur-
unsur apa saja yang bisa kamu gunakan untuk merancang teks opini dalam artikel. Tetapi
sebelum kamu mulai merancang teks opini dalam sebuah artikel, alangkah baiknya jika kamu
mengetahui beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menulis opini.

Dengan melihat rangkaian artikel di atas, maka di sini untuk menulis opini dibutuhkan:

1. Pengetahuan akan bidang/masalah tertentu


2. Ide dan Gagasan
3. Argumentasi gagasan
4. Teknik Penulisan Opini
5. Pengetahuan bahasa
6. Pengetahuan Tentang Media Massa.

Kita uraikan satu persatu:

1. Pengetahuan Bidang/Masalah Tertentu.


Penulis opini memiliki otoritas akan bidang yang memang layak bagi dia untuk
diketengahkan kepada masyarakat. Ini bekal utama seorang penulis opini. Jika ia ahli
pertanian, tentu masyarakat akan percaya akan seluk beluk tanaman yang ditulisnya
daripada yang menulis seorang sarjana hukum.
Pengetahuan bidang tertentu ini sangat penting, juga terutama untuk ”legitimasi” diri
seorang penulis di depan publik.

2. Ide dan Gagasan


Ide merupakan barang termahal yang dimiliki penulis  -apa pun dan siapa penulis itu. Ide
bisa tumbuh dari mana pun. Penulis yang terlatih tidak pernah kehabisan ide untuk
menulis opini. Karena ide bisa muncul di mana pun, maka seorang penulis biasanya
langsung menulis ide-ide yang didapatnya  begitu ide itu muncul. Ide itulah yang
kemudian dikembangkannya begitu ia  memiliki waktu untuk menulis. Misalnya, di sini,
seorang penulis membaca atau mendapati kenyataan tentang makin sedikitnya para
mahasiswa tertarik dan ikut pada kegiatan-kegiatan kampus.  Penulis opini kemudian
mendapat ide: membandingkan fenomena ini dengan lima atau sepuluh tahun
sebelumnya dan kemudian menganalisa sebab musabahnya.

3. Argumentasi Gagasan
Argumentasi ini sesungguhnya pasti dimiliki seseorang jika orang itu memang menulis
bidangnya. Ini memang berkaitan dengan nomor 1 (pengetahuan bidang yang
dimilikinya). Argumentasi penting karena di sinilah pembaca akan mengetahui ”kadar”

Bahasa Indonesia Kelas XII Semester 2

9
keilmuan seorang penulis opini. Semakin kuat dan logis argumentasi yang
ditampilkannya, maka akan semakin memperkuat gagasan yang ditulisnya.

4. Teknik Penulisan Opini


Penulisan  opini di media massa berbeda dengan penulisan di media ilmiah. Pembaca
media massa sangat beragam. Karena itu, penulisan opini di media massa harus memakai
bahasa yang komunikatif, tidak bertele-tele, dan ringkas. Kecenderungan pembaca kini
adalah membaca tulisan yang tidak panjang, enak dibaca,  dan gampang dicerna.

5. Pengetahuan Bahasa
Kegagalan penulis opini dari kalangan ilmiah biasanya terletak pada penggunaan bahasa.
Penulis opini dari latar belakang ilmiah harus belajar untuk memakai bahasa yang
gampang dimengerti masyarakat, sehingga bahasa yang ditulisnya, efektif, efisien, dan
mudah dimengerti.
Jika pun penulis opini ingin menampilkan istilah asing, ia  harus pula mencari padanan 
dalam bahasa Indonesia. Penulis opini bahkan tidak usah khawatir untuk menampilkan
idiom-idiom bahasa daerah jika dipandang menarik. Nasehat untuk ini: JANGAN
SEKALI-KALI  MENGANGGAP PEMBACA SAMA TAHUNYA SEPERTI KITA.
Beberapa kata yang tidak efektif bisa dipangkas untuk menghasilkan tulisan yang padat.
Kata-kata itu, misalnya, ”oleh,” ”adalah,”  ”itu,” ”tersebut” dll.

6. Pengetahuan Media Massa


Pengetahuan tentang Media Massa merupakan hal penting yang perlu diketahui penulis
opini agar tulisannya bisa dimuat. Penulis opini, dengan mempelajari sebuah media
massa, akan bisa melihat, media massa itu,misalnya, apakah memberi perhatian kepada
masalah-masalah yang digeluti sang penulis opini itu atau tidak. Suratkabar Kompas,
misalnya, cenderung untuk memberi tempat kepada opini dalam bidang apa pun.
Demikian juga harian Suara Pembaruan. Dengan pengetahuan seperti ini, maka seorang
penulis opini tahu, ke mana artikel yang dibuatnya itu akan dikirim.

Kegiatan 3

Menyusun Opini Dalam Bentuk Artikel

Setelah mengetahui apa saja yang perlu dipersiapkan dalam menulis artikel opini di kegiatan
2. Sekarang kamu harus menyusun sebuah artikel opini dengan cara – cara dibawah ini!

A. Teknik Menulis Opini (berdasarkan struktur artikel)

1. Judul
2. Alinea Pembuka
3. Isi (Batang Tubuh)
4. Alinea Penutup (Ending)

Bahasa Indonesia Kelas XII Semester 2

10
Penulis Opini mesti membuat judul tulisannya dengan menarik. Judul haruslah eyes
catching. Memikat. Syarat untuk judul seperti ini: Tidak Panjang (Cukup tiga atau empat
kata) dan memakai  kata-kata yang tidak klise, menggugah.
Judul tidak mesti dibuat lebih dulu. Bisa belakangan, setelah tulisannya selesai.

B. Alinea pembuka  dan Lead

Lead adalah bagian penting sebuah tulisan. Lead seperti etalase, dia harus dibuat
menarik. Lead adalah kalimat pembuka. Ia seperti kail yang menarik minat pembaca. Ia
seperti lokomotif yang membuat  mata dan pikiran pembaca untuk terus mengikuti kalimat
dan buah pemikiran penulis.
Karena itulah lead harus menarik, tidak memakai pemikiran yang klise, dan
kalimatnya tidak panjang. Lead ini berfungsi untuk membawa pembaca untuk  mengerti
masalah apa yang akan dibicarakan oleh penulis opini. Lead adalah bagian penting dari alinea
pembuka.

C. Isi Tulisan (Batang Tubuh)

Inilah ”daging” sebuah opini. Disinilah penulis menuangkan gagasan dan ide-idenya. Dengan
demikian secara ringkas bagian ini berisi:

 gagasan apa yang ditawarkan


 argumentasi kenapa pentingnya  gagasan/ide/pemikirannya
 contoh-contoh dengan menampilkan data-data yang relevan dan menunjang.
 keuntungan dan kerugian jika gagasan itu diterapkan atau tidak diterapkan.

D. Alinea Penutup (Ending)

Bagian ini bisa dibilang merupakan kesimpulan dari tulisan opini. Kendati penutup,
penulis opini tetap harus menganggap ini bagian penting. Untuk mengulang dan
mengingatkan pembaca akan gagasan yang ditawarkannya.
Kendati tiga bagian di atas merupakan hal penting untuk menulis opini, sesungguhnya
tetap saja diperlukan panduan agar tiga hal itu menjadi kesatuan yang enak untuk dibaca –
juga menulisnya.
Untuk ini dibutuhkan apa yang disebut OUTLINE. Outline adalah semacam alur
yang dibuat dengan mencantumkan segala hal yang direncanakan akan dituangkan pada
sebuah opini. Outline ini juga untuk mengingatkan penulis agar tetap fokus atau tidak lupa
pada hal-hal yang sejak awal ia tetapkan untuk ditulis. Outline bentuknya adalah pointer-
pointer.

Uji pemahaman 2

Bahasa Indonesia Kelas XII Semester 2

11
1. Bentuklah kelompok masing-masing 4 orang tiap kelompok!
2. Setiap siswa menyusun 1 artikel opini dengan judul yang berbeda!
3. Evaluasi artikel yang sudah kamu buat dan diskusikan bersama teman
kelompokmu!
4. Pilih salah satu artikel terbaik dari kelompokmu!
5. Bacakan artikel tersebut didepan kelompok-kelompok yang lain!
6. Mintalah tanggapan tentang artikel yang sudah kamu buat kepada kelompok
yang lain!

c Menganalisis kebahasaan artikel dan/atau buku


ilmiah

Setelah mempelajari materi ini, siswa diharapkan mampu

 Mengidentifikasi kebahasaan artikel dan/atau buku ilmiah


 Memahami kebahasaan artikel dan/atau buku ilmiah
 Menganalisis kebahasaan artikel dan/atau buku ilmiah

Kegiatan 1
Mengidentifikasi kebahasaan artikel dan/atau buku ilmiah

Pada materi sebelumnya telah kita pelajari tentang penyusunan artikel opini dengan
beberapa cara yang sudah disarankan.

Dalam penyusunan tersebut tentunya kamu harus memperhatikan kebahasaan dalam


sebuah artikel. Bacalah pengertian tentang kebahasaan dalam sebuah artikel dibawah ini.

Struktur kaidah / unsur kebahasaan dari teks deskripsi


Unsur kebahasaan atau kaidah kebahasaan yang dilibatkan dalam teks deskripsi yaitu:

1. Rujukan Kata
Rujukan kata yaitu satu kata merujuk pada kata lain yang memperlihatkan keterkaitan.
Rujukan kata berhubungan dengan kata ganti (kata ganti orang, kepunyaan, dan penunjuk)

2. Kata berimbuhan
 Kata berimbuhan adalah kata dasar yang mendapat awalan (prefiks),akhiran (sufiks), dan
sisipan (infiks), contohnya:

 Penari (tari),
 Berjumlah (jumlah).

Bahasa Indonesia Kelas XII Semester 2

12
 Menyanyikan (nyanyi)
 Berbahasa (bahasa)
 Bercampur (campur)
 Menari (tari)

3. Konjungsi  (kata sambung / kata hubung)


Kata hubung (konjungsi) adalah kata yang digunakan sebagai penghubung antar kata, frasa,
klausa, atau kalimat.

Fungsi kata hubung (konjungsi)

 Konjungsi yang berfungsi sebagai penghubung satu kata dengan kata lainnya dalam
satu kalimat.
 Konjungsi yang berfungsi sebagai penghubung satu kalimat dengan kalimat lainnya.

Jenis Konjungsi
Jenis Konjungsi Berdasarkan fungsinya, konjungsi dibagi menjadi dua: 

a. Konjungsi Intra kalimat:


Konjungsi intrakalimat yaitu konjungsi yang digunakan dalam satu kalimat. Contoh: dan,
juga (bermakna penambahan), atau (bermakna pilihan), tetapi (bermakna ), karena, sehingga
(bermakna sebab-akibat), lalu, kemudian (bermakna kelanjutan).

Contoh konjungsi intra kalimat seperti:


Pada awalnya Tari Saman merupakan salah satu media untuk menyampaikan pesan (dakwah)
dan ditarikan oleh laki- laki. 

Kalimat di atas menggunakan kata hubung (konjungsi) intra kalimat “dan” yang bermakna
penambahan.

b.Konjungsi Antar kalimat


Konjungsi antarkalimat yaitu konjungsi yang dugunakan untuk menghubungkan satu kalimat
dengan kalimat lainnya. 
Contoh: meskipun demikian, dengan demikian, oleh sebab itu, oleh karena itu, akhirnya,
selanjutnya, lalu, kemudian.

Contoh penggunaan konjungsi akan tetapi dan oleh karena itu antar kalimat :
Ki Hajar Dewantara berasal dari keluarga keraton Jogjakarta. Akan tetapi, ia begitu dekat
dengan rakyatnya.

Novita ingin mendapatkan beasiswa prestasi untuk melanjutkan ke perguruan tinggi. Oleh
karena itu, ia selalu giat belajar

Bahasa Indonesia Kelas XII Semester 2

13
4. Kelompok kata (frasa)
Kelompok kata atau frasa yaitu kumpulan kata  2 kata atau lebih yang tersusun dari kata
bermakna dan membentuk arti kata baru.
Contoh kelompok kata misalnya : saputangan, takbenda

5.Kata baku dan tidak baku


 Kata baku adalah kata yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia.Sumber utama
yang telah ditentukan dalam pemakaian bahasa baku yaitu Kamus Besar Bahasa
Indonesia(KBBI). Kata baku umumnya digunakan dalam kalimat resmi( lisan dan tertulis)
sedangkan non-baku atau tidak baku sebaliknya.

Kegiatan 2

Memahami kebahasaan artikel dan/atau buku ilmiah

Pada kegiatan 1 ini, kalian diajak untuk memahami Unsur kebahasaan dalam sebuah artikel.
Kemudian perhatikanlah secara saksama teks berikut ini dan bacalah.

Pendidikan Karakter Untuk Membangun Peradaban Bangsa

Pendidikan adalah hal yang sangat dianggap penting di dunia, karena dunia
butuh akan orang-orang yang berpendidikan agar dapat membangun Negara yang
maju. Tapi selain itu karakter pun sangat diutamakan karena orang-orang pada zaman
ini tidak hanya melihat pada betapa tinggi pendidikan ataupun gelar yang telah ia raih,
melainkan juga pada karakter dari pribadi dari setiap orang.

Proses pendidikan di sekolah masih banyak yang mementingkan aspek


kognitifnya ketimbang psikomotoriknya, masih banyak guru-guru di setiap sekolah
yang hanya asal mengajar saja agar terlihat formalitasnya, tanpa mengajarkan
bagaimana etika-etika yang baik yang harus dilakukan.

Di dalam buku tentang Kecerdasan Ganda (Multiple Intelligences), Daniel


Goleman menjelaskan kepada kita bahwa kecerdasan emosional dan sosial dalam
kehidupan diperlukan 80%, sementara kecerdasan intelektual hanyalah 20% saja.
Dalam hal inilah maka pendidikan karakter diperlukan untuk membangun kehidupan
yang lebih baik dan beradab, bukan kehidupan yang justru dipenuhi dengan perilaku
biadab. Maka terpikirlah oleh para cerdik pandai tentang apa yang dikenal dengan
pendidikan karakter (character education).

Banyak pilarkarakter yang harus kita tanamkan kepada anak – anak penerus
bangsa, diantaranya adalah kejujuran, yah kejujuran adalah hal yang paling pertama
harus kita tanamkan pada diri kita maupun anak – anak penerus bangsa karena
kejujuran
Bahasa adalah
Indonesia benteng
Kelas dari semuanya,
XII Semester 2 Demikian juga ada pilarkarakter tentang
keadilan, karena seperti yang dapat kita lihat banyak sekali ketidakadilan khususnya di
Negara ini. 14
Selain itu harus ditanamkan juga pilarkarakter seperti rasa hormat. Hormat
kepada siapapun itu, contohnya adik kelas mempunyai rasa hormat kepada kakak
kelasnya, dan kakak kelasnya pun menyayangi adik – adik kelasnya, begitu juga
dengan teman seangkatan rasa saling menghargai harus ada dalam diri setiap murid -
murid agar terciptanya dunia pendidikan yang tidak ramai akan tawuran.

Sekarang mulai banyak sekolah – sekolah di Indonesia yang mengajarkan


pendidikan karakter menjadi mata pelajaran khusus di sekolah tersebut. Mereka
diajarkan bagaimana cara bersifat terhadap orang tua, guru –guru ataupun lingkungan
tempat hidup.

Mudah – mudahan dengan diterapkannnya pendidikan karakter di sekolah semua


potensi kecerdasan anak –anak akan dilandisi oleh karakter – karakter yang dapat
membawa mereka menjadi orang – orang yang diharapkan sebagai penerus bangsa.
Bebas dari korupsi, ketidakadilan dan lainnya. Dan makin menjadi bangsa yang
berpegang teguh kepada karakter yang kuat dan beradab. Walaupun mendidik karakter
tidak semudah membalikan telapak tangan, oleh karena itu ajarkanlah kepada anak
bangsa pendidikan karakter sejak saat ini.

https://www.kompasiana.com/nengristaindriani/artikel-tentang-pendidikan-
karakter_552045b9813311612c9dfca0

Setelah kalian membaca teks “Pendidikan Karakter Untuk Membangun Peradaban Bangsa”
tersebut, cobalah kalian diskusikan beberapa hal berikut.

(1) Setujukah kalian bahwa penulis teks tersebut ingin mengemukakan pendapatnya?
_________________________________________________________
_________________________________________________________
_________________________________________________________
_________________________________________________________
(2) Apakah penulis sekadar ingin menjelaskan pandangannya mengenai persoalan yang
diangkatnya, atau juga bermaksud memengaruhi pembaca agar menyetujui pemikirannya?
_________________________________________________________
_________________________________________________________
_________________________________________________________
_________________________________________________________
(3) Sebutkan alasan kalian mengapa teks “Pendidikan Karakter Untuk Membangun
Peradaban Bangsa” ini bisa disebut teks opini/editorial.

Bahasa Indonesia Kelas XII Semester 2

15
_________________________________________________________
_________________________________________________________
_________________________________________________________
_________________________________________________________
(4) Argumentasi apa saja yang dikemukakan oleh penulis dalam teks “Pendidikan Karakter
Untuk Membangun Peradaban Bangsa”?

__________________________________________________________
__________________________________________________________
__________________________________________________________
__________________________________________________________
__________________________________________________________
__________________________________________________________
__________________________________________________________
__________________________________________________________
__________________________________________________________

Kegiatan 3

Menganalisis kebahasaan artikel dan/atau buku ilmiah

Setelah membaca teks artikel pada kegiatan 2 kalian mulai memahami bagaimana
unsur kebahasaan yang terdapat dalam artikel tersebut, sekarang kalian akan mulai
menganalisis tentang kebahasaan pada artikel diatas sehingga kalian benar-benar paham
tentang kebahasaan dalam sebuah artikel.

Yang harus kalian lakukan adalah

1. Bentuk kelompok yang terdiri dari 3 – 4 orang!


2. Diskusikan dan analisislah artikel tersebut sesuai dengan kebahasaannya!
3. Buatlah pertanyaan tentang hasil pengamatan dan analisis yang kalian lakukan!

Uji Pemahaman 3

1. Bentuklah kelompok masing-masing 4 orang tiap kelompok!


2. Carilah artikel tentang pendidikan di internet atau buku!
3. Anilisislah bentuk kebahsaan dalam artikelyangtelah kalian temukan!
4. Diskusikan bersama kelompokmu!
5. Presentasikan didepan kelompok yang lain!

Bahasa Indonesia Kelas XII Semester 2

16
Mengonstruksi sebuah artikel dengan memerhatikan
D fakta dan kebahasaan

Setelah mempelajari materi ini, siswa diharapkan mampu

 Memahami tentang kontruksi sebuah fakta dan kebahasaan artikel


 Menentukan artikel dengan memperhatikan fakta dan kebahasaan
 Mengonstruksi sebuah artikel dengan memerhatikan fakta dan kebahasaan

Kegiatan 1
Memahami tentang kontruksi sebuah fakta dan kebahasaan artikel

Kalimat Fakta

Kalimat fakta merupakan kalimat yang didalamnya terkandung informasi, kejadian,


dan peristiwa yang benar-benar terjadi dan valid dalam segi kebenarannya. Untuk
membuktikan kebenaran dari kalimat ini biasanya akan dicantumkan data dalam kalimatnya.

Ciri-ciri Kalimat Fakta

 Bersifat objektif atau tidak memihak karena bersifat valid.


 Lebih merujuk pada orang, benda, kejadian yang terjadi dalalm waktu tertentu.
 Umumnya kalimat fakta merupakan sebuah jawaban dari pertanyaan siapa,
apa dan kapan.

Contoh Kalimat Fakta

1. Jakarta adalah ibukota Indonesia.


2. Macan tutul merupakan hewan karnivora.
3. Setiap tanggal 2 mei diperingati untuk hari pendidikan.
4. Pada tanggal 2004 terjadi tsunami di aceh.
5. Jayapura adalah ibukota Papua.
6. Tanggal 17 agustus 1945 Indonesia merdeka.
7. Tanggal 7 agustus 1945 BPUPKI dibubarkan.
8. Larry page adalah pendiri google.

Kebahasaan Teks Artikel

Bahasa Indonesia Kelas XII Semester 2

17
Pengertian Kalimat Efektif

Kalimat efektif dapat diartikan sebagai susunan kata yang mengikuti kaidah
kebahasaan secara baik dan benar. Tentu saja karena kita berbicara tentang bahasa Indonesia,
kaidah yang menjadi patokan kalimat efektif dalam bahasan ini adalah kaidah bahasa
Indonesia menurut ejaan yang disempurnakan (EYD).

 Syarat Kalimat Efektif

Pada dasarnya, ada empat syarat utama sebuah kalimat dapat dikatakan efektif atau tidak.

1. Sesuai EYD

Sebuah kalimat efektif haruslah menggunakan ejaan maupun tanda baca yang tepat.
Kata baku pun mesti menjadi perhatian agar tidak sampai kata yang kamu tulis ternyata tidak
tepat ejaannya.

2. Sistematis

Sebuah kalimat paling sederhana adalah yang memiliki susunan subjek dan predikat,
kemudian ditambahkan dengan objek, pelengkap, hingga keterangan. Sebisa mungkin guna
mengefektifkan kalimat, buatlah kalimat yang urutannya tidak memusingkan. Jika memang
tidak ada penegasan, subjek dan predikat diharapkan selalu berada di awal kalimat.

3. Tidak Boros dan Bertele-tele

Jangan sampai kalimat yang kalian buat terlalu banyak menghambur-hamburkan kata
dan terkesan bertele-tele. Pastikan susunan kalimat yang kalian rumuskan pasti dan ringkas
agar orang yang membacanya mudah menangkah gagasan yang kalian tuangkan.

4. Tidak Ambigu

Syarat kalimat efektif yang terakhir, kalimat efektif menjadi sangat penting untuk
menghindari pembaca dari multiftafsir. Dengan susunan kata yang ringkas, sistemastis, dan
sesuai kaidah kebahasaan; pembaca tidak akan kesulitan mengartikan ide dari kalimat kalian
sehingga tidak ada kesan ambigu.

 Ciri-ciri Kalimat Efektif

Untuk membuat kalimat efektif tidaklah sulit asalkan sudah memahami ciri-ciri suatu
kalimat dikatakan efektif. Berikut ini adalah 5 ciri-ciri sehingga suatu kalimat dapat kita
katakan efektif.

1. Kesepadanan Struktur

Hal pertama yang harus diperhatikan adalah kelengkapan struktur dan


penggunaannya. Inilah yang dimaksud dengan kesepadanan struktur. Ada beberapa hal yang
menyangkut ciri-ciri yang satu ini.

Bahasa Indonesia Kelas XII Semester 2

18
a) Pastikan kalimat yang dibuat mengandung unsur klausa minimal yang
lengkap, yakni subjek dan predikat.
b) Jangan taruh kata depan (preposisi) di depan subjek karena akan mengaburkan
pelaku di dalam kalimat tersebut.

Contoh kalimat efektif dan tidak efektif:

Bagi semua peserta diharapkan hadir tepat waktu. (tidak efektif)

Semua peserta diharapkan hadir tepat waktu. (efektif)

c) Hati-hati pada penggunaan konjungsi yang di depan predikat karena


membuatnya menjadi perluasan dari subjek.

Contoh:

Dia yang pergi meninggalkan saya. (tidak efektif)

Dia pergi meninggalkan saya. (efektif)

d) Tidak bersubjek ganda, bukan berarti subjek tidak boleh lebih dari satu,
namun lebih ke arah menggabungkan subjek yang sama.

Contoh:

Adik demam sehingga adik tidak dapat masuk sekolah. (tidak efektif)

Adik demam sehingga tidak dapat masuk sekolah. (efektif)

2. Kehematan Kata

Karena salah satu syarat kalimat efektif adalah ringkas dan tidak bertele-tele, kalian
tidak boleh menyusun kata-kata yang bermakna sama di dalam sebuah kalimat. Ada dua hal
yang memungkinkan kalimat membuat kalimat yang boros sehingga tidak efektif. Yang
pertama menyangkut kata jamak dan yang kedua mengenai kata-kata bersinonim. Untuk
menghindari hal tersebut, berikut ini contoh mengenai kesalahan dalam kata jamak dan
sinonim yang menghasilkan kalimat tidak efektif.

Contoh Kata Jamak:

Para siswa-siswi sedang mengerjakan soal ujian masuk perguruan tinggi. (tidak efektif)

Siswa-siswi sedang mengerjakan soal ujian masuk perguruan tinggi. (efektif)

Ketidakefektifan terjadi karena kata para merujuk pada jumlah jamak, sementara siswa-siswi
juga mengarah pada jumlah siswa yang lebih dari satu. Jadi, hilangkan salah satu kata yang
merujuk pada hal jamak tersebut.

Contoh Kata Sinonim:

Ia masuk ke dalam ruang kelas. (tidak efektif) Ia masuk ke kelas.

Bahasa Indonesia Kelas XII Semester 2

19
Ketidakefektifan terjadi karena kata masuk dan frasa ke dalam sama-sama
menunjukkan arti yang sama. Namun, kata masuk lebih tepat membentuk kalimat efektif
karena sifatnya yang merupakan kata kerja dan dapat menjadi predikat. Sementara itu, jika
menggunakan ke dalam dan menghilangkan kata masuk—sehingga menjadi ia ke dalam
ruang kelas—kalimat tersebut akan kehilangan predikatnya dan tidak dapat dikatakan kalimat
efektif menurut prinsip kesepadanan struktur.

3. Kesejajaran Bentuk

Ciri-ciri yang satu ini menyangkut soal imbuhan dalam kata-kata yang ada di kalimat,
sesuai kedudukannya pada kalimat itu. Pada intinya, kalimat efektif haruslah berimbuhan
pararel dan konsisten. Jika pada sebuah fungsi digunakan imbuhan me-, selanjutnya imbuhan
yang sama digunakan pada fungsi yang sama.

Contoh:

Hal yang mesti diperhatikan soal sampah adalah cara membuang, memilah, dan
pengolahannya. (tidak efektif)

Hal yang mesti diperhatikan soal sampah adalah cara membuang, memilah, dan
mengolahnya. (efektif)

4. Ketegasan Makna

Tidak selamanya subjek harus diletakkan di awal kalimat, namun memang peletakan
subjek seharusnya selalu mendahului predikat. Akan tetapi, dalam beberapa kasus tertentu,
kalian bisa saja meletakkan keterangan di awal kalimat untuk memberi efek penegasan. Ini
agar pembaca dapat langsung mengerti gagasan utama dari kalimat tersebut. Penegasan
kalimat seperti ini biasanya dijumpai pada jenis kalimat perintah, larangan, ataupun anjuran
yang umumnya diikuti partikel lah atau pun.

Contoh:

Kamu sapulah lantai rumah agar bersih! (tidak efektif)

Sapulah lantai rumahmu agar bersih! (efektif)

5. Kelogisan Kalimat

Ciri-ciri kalimat efektif terakhir yang amat krusial menyangkut kelogisan kalimat
yang kalian buat. Kelogisan berperan penting untuk menghindari kesan ambigu pada kalimat.
Karena itu, buatlah kalimat dengan ide yang mudah dimengerti dan masuk akal agar pembaca
dapat dengan mudah pula mengerti maksud dari kalimat tersebut.

Contoh:

Kepada Bapak Kepala Sekolah, waktu dan tempat kamu persilakan. (tidak efektif)

Bapak Kepala Sekolah dipersilakan menyampaikan pidatonya sekarang. (efektif)

Bahasa Indonesia Kelas XII Semester 2

20
Kegiatan 2

Menentukan artikel dengan memperhatikan fakta dan kebahasaan

Pada pembahasan sebelumnya, telah disampaikan tentang fakta dan kebahasaan dalam
sebuah artikel, untuk lebih memahaminya, maka carilah satu artikel fakta dan coba
identifikasi dan perhatikan fakta dan kebahasaan artikel tersebut.

Kegiatan 3

Mengonstruksi sebuah artikel dengan memerhatikan fakta dan kebahasaan

Langkah-langkah Menulis Artikel Secara Umum


Secara garis besar, langkah-langkah menulis artikel dapat kita bagi menjadi 5 poin penting
berikut ini:

1. Tentukan Tema. Tema haruslah spesifik. Semakin spesifik semakin menarik minat
baca.
2. Tetapkan Tujuan penulisan. 
3. Rumuskan ide pokok atau masalah. Biasanya perumusan masalah dalam bentuk
pertanyaan. 
4. Kembangkan tema dan pembahasan sesuai dengan jenis artikel
5. Buatlah kesimpulan. Kesimpulan bikinnya mudah. Anda bisa membuatnya dengan
baik bila logika atau alur artikel anda benar.

Demikian langkah-langkah penulisan artikel secara umum. Sedangkan langkah-langkah


rincinya harus anda sesuaikan dengan bentuk atau jenis artikel yang ingin anda tulis. Sebab
tiap bentuk atau jenis artikel memiliki cara penulisan berbeda.

Berikut ini akan dijelaskan konstruksi artikel deskriptif beserta penjabarannya

Artikel Deskripsi

Artikel deskripsi adalah karangan yang bertujuan untuk menulis gambaran suatu fakta
sehingga pembaca dapat membayangkannya di dalam benak. Saya lebih suka menjulukinya
sebagai artikel gambar. Sebab seratus persen artikel ini berisi gambaran keadaan, kejadian,
peristiwa.

Cara Penulisan Artikel Deskripsi

1. Tentukan objek, baik berupa keadaan atau konsep yang mau dideskripsikan
2. Tentukan juga tujuan penulisan.

Bahasa Indonesia Kelas XII Semester 2

21
3. Tentukan rumusan ide pokok.
4. Kembangkan tulisan menjadi urut-urutan. Apakah berdasarkan urutan waktu:
pagi-siang-sore; atau urutan jam 1, jam 2, jam 3; atau urutan tahun: tahun
2000, tahun 2003, tahun 2005; atau menggunakan urutan tempat: dari pinggir ke
tengah; dari pangkal ke ujung; atau kita ingin memakai urutan kepentingan: dari
yang paling penting, penting ke yang kurang penting.
5. Tutup dengan paragraf yang menyimpulkan obyek yang dideskripsikan.

Contoh artikel deskripsi:

Lebih Dekat dengan Asrama PPG SM-3T

Oleh : Andi Istanto

Bila Anda ke Darussalam, tepatnya di Jalan Inong Balee dari arah simpang galon dan lurus
saja mengikuti jalan tersebut. Sebelum simpang tiga Anda akan berjumpa dengan bangunan
yang di depannya ada papan nama “Asrama Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan, Terluar,
dan Tertinggal      (SM-3T) Pendidkan Profesi Guru (PPG)”. Nah di tempat itulah calon guru
masa depan diasramakan.

Hidup berasrama tentu ada suka dan dukanya. Kami dikumpulkan di sana dari berbagai
macam latar belakang, daerah, suku, dan keluarga yang berbeda. Di sana kami ditempah dan di
tanamkan kedisiplinan, kebersamaan, dan kekeluargaan. Kegiatan finger print pukul 04:30 wib
s.d. 05.30 wib menjadi rutinitas yang wajib kami laksanakan. Sholat Subuh Berjamaah bagi
yang putra juga wajib dilaksanakan, sarapan pagi pukul 07.00 wib, makan siang pukul 14.30
wib, dan makan malam pukul 19.15 s.d. 20.00 wib selalu kami lakukan secara bersama-sama.
Kegiatan tausyiah malam Minggu dan senam pagi di hari Minggu serta apel pagi juga menjadi
kegiatan wajib bagi peserta PPG SM-3T Unsyiah.

Fasilitas di Asrama PPG SM-3T lumayan berkelas. Dilihat dari segi bangunan cukup
memadai, ada satu ruang makan dilengkapi, meja panjang, kursi plastik, dan TV LCD 32 inci.
Ada dua ruang belajar yang nyaman. Satu ruang pustaka asrama menyediakan beragam jenis
dan judul buku. Semua ruangan  tersebut dilengkapi dengan AC. Kemudian di lingkungan
Asrama juga full wifi 24 jam nonstop.

Satu blok berisikan empat bagian blok dan tiap bagian blok berisikan lima kamar dan dua
kamar mandi serta 1 bak besar untuk mencuci pakaian. Fasilitas kamar tidur juga tak kalah
nyamannya, setiap kamar dihuni dua peserta berisikan dua ranjang spring bed, satu kipas
angin besar menempel di dinding, satu lemari pakaian, satu meja belajar, dan dua kursi.

Fasilitas olahraga juga sangat didukung penuh, seperti tersedia satu lapangan voli, dua papan
tenis meja, beberapa perlengkapan badminton, papan catur, dan khusus untuk peserta putra
Bahasa Indonesia
difasilitasi Kelas
bermain futsalXII Semester
gratis setiap 2minggunya. Selain kegiatan olahraga, di asrama juga
ada full instumen musik dari gitar hingga alat lainnya. 22
Mengenai keamanan, pihak asrama bekerja sama dengan pihak pamong asrama untuk menjaga
 Berikut Pola Pengembangan Artikel di atas:

Topik                        : Asrama PPG SM-3T

Tujuan                      : Mendeskrisikan Asrama PPG SM-3T

Rumusan masalah      : Bagaimanakah mendeskrisikan Asrama PPG SM-3T

Pengembangan        :

Deskripsi kegiatan : kegiatan di Asrama PPG SM-3T

Deskripsi tempat    : Ruang makan, Ruang belajar, blok dan fasilitas olahraga

Syarat sukses membuat artikel deskripsi adalah, pertama:  makin banyak indera yang kita
libatkan makin baik karena pembaca akan dapat merasakan, membayangkan bahkan ikut
mengalami apa yang kita deskripsikan. Dari contoh artikel di atas misalnya pada judul:
Semburat Senja… Si penulis ingin kita melihat senja.

Kedua, jangan masukkan opini atau pendapat anda kedalam artikel. Dasar artikel deskripsi
adalah MENGGAMBAR atau MELUKIS, jadi gambar dan lukislah apa adanya, pure alias
murni mengajak pembaca untuk melihat keadaan atau realita atau pengalaman yang anda
rasakan dan alami.

Uji pemahaman 2

1. Bentuklah kelompok masing-masing 4 orang tiap kelompok!


Bahasa Indonesia
2. SetiapKelas
siswaXII Semester
mencoba 2
mengkontruksi sebuah artikel yang dipilih!
3. Diskusikan dengan kelompokmu tentang fakta dan kebahasaan dalam artikel
yang akan kamu kontruksikan! 23
4. Presentasikan hasil konstruksimu di depan kelompok yang lain!

Anda mungkin juga menyukai