Anda di halaman 1dari 4

Rangkuman dan Latihan Soal Kimia X Produta

Materi 1: Konsep Redoks


1. A. PERKEMBANGAN KONSEP REAKSI OKSIDASI DAN REDUKSI
1. Konsep Oksidasi – Reduksi ditinjau dari penggabungan dan pelepasan oksigen
a. Reaksi oksidasi adalah reaksi penggabungan unsur dengan oksigen
Contoh : 2Zn + O2  2ZnO
4Fe + 3O2  2Fe2O3
CH4 + 3O2  CO2 + H2O
b. Reaksi reduksi adalah reaksi pelepasan unsur dengan oksigen
Contoh : 2CuO ⃗
↑ 2Cu + O2
6CO2 + 6H2O ⃗
↑ C6H12O6 + 6O2
2Fe2O3 + 3C ↑⃗ 4Fe + 3CO2
2. Konsep Oksidasi – Reduksi ditinjau dari pelepasan dan penerimaan elektron
a. Reaksi oksidasi adalah reaksi pelepasan elektron
Contoh : Na  Na+ + e-
Mg  Mg2+ + 2e-
b. Reaksi reduksi adalah pengikatan / penerimaan elektron
Contoh : Cl2 + 2e-  2Cl-
O2 + 4e-  2O2-
3. Konsep Oksidasi – Reduksi ditinjau dari perubahan bilangan oksidasi
2. Bilangan Oksidasi (biloks)
3. Bilangan oksidasi adalah bilangan yang menunjukkan muatan yang disumbangkan oleh atom suatu unsur pada
molekul atau ion yang dibentuknya.
4. Aturan Penentuan Bilangan Oksidasi
1. Bilangan oksidasi unsur bebas adalah nol
Unsur atomik (monoatomik, diatomik, triatomik, dll) mempunyai biloks nol
Contoh : Na, Fe, Cl2, F2, O3, P4, S8 biloks = 0
2. Bilangan oksidasi atom H pada senyawa adalah +1, contoh: HCl, H2SO4
Kecuali pada senyawa hidrida logam, atom H memiliki biloks –1, contoh: NaH, MgH2
3. Bilangan oksidasi atom O pada senyawa adalah –2, contoh: SO2, N2O7
Kecuali pada senyawa peroksida, contoh: H2O2 biloks O = –1; senyawa superoksida, contoh: Na2O dan KO2, biloks O = -½
4. Bilangan oksidasi unsur golongan A sesuai golongannya pada tabel periodik
 Golongan IA biloksnya +1, contoh : biloks Na pada NaCl adalah +1
 Golongan IIA biloksnya +2, contoh : biloks Mg pada MgO adalah +2
 Golongan VI A biloksnya -2, contoh : biloks S pada Na2S
 Golongan VII A biloksnya -1, contoh : biloks Br pada AlBr3
5. Bilangan oksidasi logam golongan B dalam senyawa selalu positif
Biloks Fe = +2 atau +3, Zn = +2, Ag = +1, Cu = +1 atau +2
6. Bilangan oksidasi ion monoatom sama dengan muatan ionnya
Contoh : Fe2+ , biloks atom Fe = +2
N3- , biloks atom N = -3
7. Jumlah biloks ion poliatom sama dengan muatan ionnya
Contoh : biloks CO32- = -2
biloks C + (3 x biloks O) = -2
biloks C + (3 x –2) = -2
maka biloks C = -2 + 6 = +4
8. Jumlah bilangan oksidasi senyawa adalah nol
Contoh : biloks Ca3(PO4)2 = 0
(3 x biloks Ca) + (2 x biloks P) + (8 x biloks O) = 0
(3 x +2) + (2 x biloks P) + (8 x –2) = 0
2 x biloks P = 16 – 6 = 10
maka biloks P = 10/2 = +5
5. Konsep Reaksi redoks berdasarkan perubahan biloks
a. Reaksi oksidasi adalah reaksi dengan peningkatan biloks
b. Reaksi reduksi adalah reaksi dengan penurunan biloks
Contoh : biloksnya berkurang

4 Na + O2  2Na2O
0 0 +1 -2

biloksnya bertambah
Na unsur monoatomik sehingga biloksnya 0. O 2 unsur diatomik sehingga biloksnya 0. Pada senyawa Na 2O biloks Na +1 dan
biloks O -2
Zat yang mengalami oksidasi adalah Na, karena biloks berubah dari 0 menjadi +1 sedangkan zat yang mengalami reduksi
adalah O2, karena biloks dari 0 menjadi –2

6. B. PERSAMAAN REAKSI REDOKS SEDERHANA


Dalam reaksi redoks, selain dikenal reaksi oksidasi dan reaksi reduksi, juga dikenal istilah oksidator dan reduktor.
Oksidator adalah zat yang mengalami reaksi reduksi (mengoksidasi zat lain)
Reduktor adalah zat yang mengalami reaksi oksidasi (mereduksi zat lain)
Contoh : tentukan oksidator, reduktor, hasil reduksi dan hasil oksidasi pada reaksi
2Fe2O3 + 3C  4Fe + 3CO2
Langkah pertama adalah menentukan unsur-unsur yang mengalami perubahan biloks, kemudian hubungkan dengan garis dan anak
panah agar tampak perubahan biloks-nya
biloks bertambah (reaksi oksidasi)
0 +4
2 Fe2O3 + 3 C  4 Fe + 3 CO2
+3 0 biloks berkurang (reaksi reduksi)
Jadi oksidator adalah Fe2O3 (zat yang mengalami reduksi, di sebelah kiri anak panah)
reduktor adalah C (zat yang mengalami oksidasi, di sebelah kiri anak panah)
hasil reduksi adalah Fe (zat hasil reaksi reduksi, di sebelah kanan anak panah)
hasil oksidasi adalah CO2 (zat hasil reaksi oksidasi, di sebelah kanan anak panah)

7. C. JENIS REAKSI
(1) Reaksi bukan redoks
adalah reaksi penetralan biasa, tidak mengalami perubahan biloks
Contoh : NaOH + HCl  NaCl + H2O
+1 -2 +1 +1 -1 +1 -1 +1 -2

(2) Reaksi redoks biasa


Contoh : Na + HBr  NaBr + H2
0 +1 -1 +1 -1 0

(3) Reaksi autoredoks (reaksi disproporsionasi)


adalah reaksi redoks yang salah satu pereaksinya mengalami oksidasi dan reduksi (berperan sebagai oksidator sekaligus
reduktor)
Contoh : Cl2 + 2NaOH  NaCl + NaClO + H2O
0 -1 +1
reaksi reduksi

reaksi oksidasi

Cl2 mengalami reaksi reduksi dan oksidasi, sehingga berperan sebagai oksidator dan reduktor

(4) Reaksi konproporsionasi


adalah reaksi redoks yang hasil reduksi dan hasil oksidasinya sama
Contoh : 2H2S + SO2  4S + 2H2O
-2 +4 0
reaksi reduksi

reaksi oksidasi

S merupakan hasil reaksi reduksi sekaligus hasil reaksi oksidasi

8. D. PENERAPAN REAKSI REDOKS


(1) Pengolahan air kotor (air limbah)
Pengolahan air limbah menggunakan lumpur aktif. Lumpur aktif merupakan lumpur yang kaya bakteri aerob. Bakteri ini yang
mengolah limbah organik menjadi biomassa yang mengendap
(2) Reaksi redoks pada logam
Logam dapat mengalami korosi. Korosi adalah peristiwa perkaratan atau bereaksinya logam dengan oksigen di udara.
Contoh : 4Fe + 3O2  2Fe2O3
besi oksigen karat besi
(3) Reaksi redoks pada pemutih pakaian
Pemutih pakaian (NaOCl) jika dilarutkan dalam air akan terurai
NaOCl Na+ + OCl-
OCl- + H2O + 2e  Cl- + 2OH-
Cl berubah biloksnya dari +1 menjadi -1 atau mengalami reaksi reduksi, sehingga OCl- berperan sebagai oksidator. Sifat
oksidator ini yang mengikat noda pakaian
(4) Reaksi redoks pada ekstraksi logam
Pada umumnya logam di alam terdapat dalam bentuk senyawanya. Untuk memperoleh logam murni, maka dilakukan ekstraksi
pada senyawa tersebut
Contoh : Al + Fe3+  Al3+ + Fe
senyawa logam murni
(5) Reaksi redoks pada penyetruman aki
Pada aki terdapat larutan elektrolit yang berupa asam sulfat
Reaksi yang terjadi : 2PbSO4 + 2H2O  Pb + PbO2 + 2H2SO4
(6) Reaksi redoks dapa daur ulang perak
Perak sering digunakan secara luas dalam laboratorium dan industri. Untuk alasan ekonomi dan lingkungan, perak didaur
ulang.
Reaksi yang terjadi : Cu + 2Ag+  Cu2+ + 2Ag
LATIHAN SOAL

1. Perhatikan wacana berikut! Zat yang mengalami reaksi autoredoks beserta


Senyawa aktif pada pemutih adalah senyawa natrium perubahan bilangan oksidasinya adalah .... (UN-SMA-
hipoklorit (NaClO). Untuk menghitung kadar NaClO 2015-1-34)
dalam pemutih digunakan reaksi iodometri, yaitu: A. Cu, perubahan +1 menjadi 0 dan +2
NaClO(l) + 2KI(aq) + 2 HCl (aq) → NaCl(aq) + 2KCl(aq) + B. Cu, perubahan +1 menjadi +1 dan +2
I2(l) + H2O(l) C. Cu, perubahan -2 menjadi 0 dan +2
I2(l) + 2Na2S2O3(aq) → 2NaI(ag) + Na2S4O6(aq) D. Cl, perubahan -2 menjadi 0 dan +2
Berdasarkan wacana tersebut, sifat kimia senyawa E. Cl, perubahan +2 menjadi +1 dan +2
yang terdapat dalam pemutih adalah …( UN 2018 Type
A) 6. Pada reaksi: 3Cl2 (g) + 6 KOH (aq) → 5 KCl(aq)
A. katalisator + KClO3 (aq) + 3H2O(l)
B. reduktor Zat yang mengalami reaksi autoredoks berikut
C. emulgator perubahan bilangan oksidasinya adalah.... (UNAS 2014
D. oksidator TYPE 1 – 33)
E. inhibitor A. klorin dari 1 menjadi 0 dan +1
B. klorin dari 0 menjadi 0 dan -1
2. Berikut ini diberikan lima persamaan reaksi oksidasi C. klorin dari 0 menjadi -1 dan +5
atau reduksi yang belum setara (UN Kimia 2017 - 9 ) D. natrium dari +1 menjadi 0 dan -1
(1) MnO4- → Mn2+ E. natrium dari +1 menjadi -1 dan +2
(2) C2O42- → CO2
(3) Mg2+ + 2e- → Mg 7. Diketahui reaksi: 2Na2S2O3 (aq) + 4HCl (aq) → 2S (s) +
(4) C2H4 → C2H6 2SO2 (g) + 2 H2O (l) + 4NaCl (aq)
(5) FeO → Fe2O3 Pada reaksi tersebut zat yang mengalami autoredoks
berikut perubahan bilangan oksidasinya yang tepat
Kelompok persamaan reaksi yang merupakan proses
adalah ....( UNAS 2014 TYPE 2 – 33)
reduksi ditunjukkan oleh ....
A. S; +1 menjadi 0 dan +4
A. (1), (2), dan (3) B. S; +2 menjadi 0 dan +4
B. (1), (3), dan (4) C. S; +3 menjadi 0 dan +4
C. (2), (3), dan (4) D. Cl; +2 menjadi +2 dan +4
E. Cl; +1 menjadi 0 dan +2
D. (2), (3), dan (5)
E. (2), (4), dan (5)
8. Perhatikan persamaan reaksi berikut!
(1) CO → CO 2-
2 3
3. Perhatikan persamaan reaksi redoks
(2) Cr 3+ → CrO42-
berikut! MnO4-(aq) + SO32-(aq) → Mn2+ (3) F2 + 2e- → 2F-
(aq) + SO42-(aq) (4) S4O62- + 2e-→2S2O32-
Bilangan oksidasi dari zat yang bertindak Reaksi yang tergolong reaksi reduksi adalah nomor ....
sebagai reduktor dan zat hasil oksidasi (UNAS 2013 TYPE 1 – 32)
berturut-turut adalah.... (UN Kimia 2017 – 10) A. (1) dan (2)
A. +8 dan MnO4- B. (1) dan (3)
B. +7 dan SO32- C. (2) dan (3)
C. +6 dan Mn2+ D. (2) dan (4)
D. +5 dan SO32- E. (3) dan (4)
E. +4 dan SO42-
9. Proses pembuatan gas amoniak (NH3) dengan
persamaan reaksi:
4. Beberapa senyawa yang mengandung
8 Al + 3 NaNO3 + 5 NaOH + 2 H2O → 8 NaAlO2 + 3 NH3
unsur klor antara lain:
Zat yang bertindak sebagai oksidator adalah.... (UNAS
1. Natrium klorit
2011 P-15, No.27)
2. Natrium klorat
A. Al B. NaNO3 C. NaOH
3. Natrium perklorat
D.NaAlO2 E. NH3
Bilangan oksidasi Cl pada ketiga senyawa
secara berurutan adalah .... (UN 2016 T-
1-17) 10. Gas klorin (Cl2) yang ditambahkan ke dalam
A. +7, +5, +3 pengolahan air minum dan kolam renang bertujuan
B. +5, +7, +3 untuk
C. +5, +7, +7 membunuh bakteri. Reaksi pembentukan gas klorin
D. +7, +3, +5 adalah sebagai berikut:
E. +3, +5, +7 2 NaCl + 2 H2O → H2 + Cl2 + 2 NaOH
Zat yang berperan sebagai oksidator adalah...... (UNAS
5. Persamaan reaksi autoredoks dari logam tembaga (I) 2008 P-27, No.32)
oksida dengan larutan asam klorida sebagai berikut: A. NaCl B. H2O C. H2
Cu2O + 2 HCl → Cu + CuCl2 + H2O D. Cl2 E. NaOH

Anda mungkin juga menyukai