Standar Kompetensi
Memahami sifat-sifat larutan non elektrolit dan elektrolit, serta reaksi oksidasi-reduksi
Kompetensi Dasar
Menjelaskan perkembangan konsep reaksi oksidasireduksi dan hubungannya dengan tata nama senyawa serta
penerapannya.
Di sekitar kita terdapat berbagai proses kimia yang dapat dijelaskan dengankonsep reaksi redoks. Contohnya proses pembakaran
bahan bakar, bahanmakanan menjadi basi karena teroksidasi oleh udara, penggunaan baterai sebagaisumber listrik, penyepuhan
logam, dan perkaratan.
Pada awalnya, sekitar abad ke-18, konsepreaksi oksidasi dan reduksi dikaitkan dengan pengikatan atau pelepasan senyawa
atau unsur dengan oksigen.
Oksidasi adalah pengikatan oksigen.
Reduksi adalah pelepasan oksigen.
a. Contoh reaksi oksidasi:
1. Perkaratan logam, misalnya:
4Fe(s) + 3O2(g) → 2Fe2O3(s)
2. Pembakaran, misalnya reaksi pembakaran metana:
CH4(g) + 2O2(g) → CO2(g) + 2H2O(g)
b. Contoh reaksi reduksi:
1. 2CuO(s) → 2Cu(s) + O2(g)
2. 2PbO2(s) → 2PbO(s) + O2(g)
Memasuki abad ke-20, para ahli melihat suatu karakteristikmendasar dari reaksi oksidasi dan reduksi ditinjaudari ikatan
kimianya, yaitu adanya serah terima elektron.Konsep ini dapat diterapkan pada reaksi-reaksi yangtidak melibatkan oksigen.
1
Contoh 1:
Reaksi oksidasi dan reaksi reduksi selalu terjadi bersamaan. Oleh karena itu,reaksi oksidasi dan reaksi reduksi disebut
juga reaksi oksidasi-reduksi atau reaksi redoks
Misal:
Oksidasi : Ca → Ca2+ + 2e-
Reduksi : Cl2 + 2e- → 2Cl-
reaksi keseluruhan: Ca + Cl2→ CaCl2
B. Konsep Bilangan Oksidasi
1. Pengertian Bilangan Oksidasi
Bilangan oksidasi adalah muatan yang dimiliki oleh suatu atom jika atom tersebut berikatan dengan atom lain atau dalam
keadaan bebas. Dengan kata lain, bilangan oksidasi merupakan suatu bilangan yang menunjukkan ukuran kemampuan suatu
atom untuk melepas atau menangkap elektron dalam pembentukan suatu senyawa, sehingga bilangan oksidasi dapat bertanda
positif maupun negatif.
Nilai bilangan oksidasi suatu unsur dalam senyawa dapat ditentukan melalui aturan berikut:
a. Unsur bebas mempunyai bilangan oksidasi = 0.
b. Umumnya unsur H mempunyai bilangan oksidasi = +1, kecuali dalam senyawa hidrida, bilangan oksidasi H = –1
Contoh: - Bilangan oksidasi H dalam H2O, HCl, dan NH3 adalah +1
- Bilangan oksidasi H dalam LiH, NaH, dan CaH2 adalah –1
c. Umumnya unsur O mempunyai bilangan oksidasi = –2, kecuali dalam senyawa peroksida, bilangan oksidasi O = –1
Contoh: - Bilangan oksidasi O dalam H2O, CaO, dan Na2O adalah –2
- Bilangan oksidasi O dalam H2O2, Na2O2 adalah –1
d. Unsur F selalu mempunyai bilangan oksidasi = –1.
e. Unsur golongan IA, IIA, IIIA berturut – turut mempunyai bilangan oksidasi = +1, +2, dan +3.
f. Bilangan oksidasi ion monoatomik = muatannya.
g. Jumlah bilangan oksidasi unsur-unsur dalam ion poliatom = muatan ion.
Jumlah bilangan oksidasi unsur-unsur dalam senyawa = 0.
Contoh:
Penyelesaian:
a. H2O2
(2 x b.o H) + (2 x b.o O) = 0
(2 x (+1)) + (2 x b.o O) = 0
Maka, b.o O = -1
b. CH4
(b.o C) + (4 x b.o H) = 0 2
(b.o C) + (4 x (+1)) = 0
Maka, b.o C = -4
c. SO42-
Latihan 2
Suatu reaksi tergolong reaksi redoks jika disertai perubahan bilangan oksidasi. Berdasarkan konsep perubahan bilangan
oksidasi, reaksi reduksi adalah reaksi penurunan bilangan oksidasi, sedangkan reaksi oksidasi adalah reaksi yang
mengalami kenaikan bilangan oksidasi.
0 oksidasi +1
0 oksidasi +2
Zn + 2HCl → ZnCl2 + H2
+1 reduksi 0
Latihan 3
Tentukan apakah reaksi di bawah ini tergolong reaksi redoks atau bukan!
a. CaCO3 + 2HCl → CaCl2 + CO2 + H2O
b. 2KMnO4 + 14HCl → 2MnCl2 + 2KCl + 5Cl2 + 7H2O
c. CuO + 2HCl → CuCl2 + H2O
d. BaCl2 + H2SO4→ BaSO4 + 2HCl
e. Cl2 + KOH → KCl + KClO + H2O
f. Cu2O + CO → 2Cu + CO2
Pada reaksi oksidasi reduksi, zat yang menyebabkan zat lainnya mengalami reaksi reduksi disebut reduktor. Sedangkan zat yang
menyebabkan zat lainnya mengalami reaksi oksidasi disebut oksidator.
3
Reduktor Oksidator
Menyebabkan zat lain Menyebabkan zat lain
mengalami reduksi mengalami oksidasi
Zat yang mengalami reaksi Zat yang mengalami reaksi
oksidasi: reduksi:
Mengikat oksigen Melepas oksigen
Melepas elektron Menangkap elektron
Peningkatan bilangan Penurunan bilangan oksidasi
oksidasi
Contoh:
0 oksidasi +2
Zn + CuCl2 → ZnCl2 + Cu
+2 reduksi 0
Suatu reaksi disebutdisproporsionasi atau atutoredoks jika terdapat satu zat yang mengalami reaksi oksidasi dan reaksi reduksi
sekaligus, dengan kata lain, oksidator dan reduktornya adalah zat yang sama
Contoh:
0 reduksi -1
0 oksidasi +1
Sedangkan, reaksi konproporsionasi apabila dalam suatu reaksi hasil reduksi dan hasil oksidasinya adalah zat yang sama.
Contoh:
-2 oksidasi 0
+4 reduksi 0
Pada bab sebelumnya, Anda telah belajar tata nama senyawa binerdan senyawa poliatom. Tata nama tersebut berlaku untuk zat
molekuleratau senyawa ion yang mengandung kation hanya memiliki satu hargamuatan atau biloks logam golongan IA, IIA dan
IIIA.
Untuk kation-kation logam yang memiliki lebih dari satu harga biloks(khususnya unsur-unsur transisi), tata namanya ditambah
angka romawidalam tanda kurung yang menunjukkan harga biloks
Contoh:
1. FeCl2 : besi (II) klorida
2. FeCl3 : besi (III) klorida
3. CuSO4 : tembaga (II) sulfat
4. Mn(NO3)2 : mangan (II) nitrat
5. SnCl4 : timah (IV) klorida
Latihan 5
Salah satu penerapan konsep reaksi redoks dalam kehidupan sehari-hariadalah dalam bidang pengolahan limbah. Prinsip
dasar yang dipergunakanadalah teroksidasinya bahan-bahan organik maupun anorganik, sehingga lebihmudah diolah lebih
lanjut.
Limbah merupakan salah satu pencemar lingkungan yang perlu dipikirkancara-cara mengatasinya. Berbagai tipe
penanganan limbah cair dengan melibatkan mikroorganismetelah dikerjakan di Indonesia, salah satu tekniknya yaitu teknik
lumpur aktif (activated sludge).
Proses lumpur aktif (activated sludge) merupakan sistem yang banyakdipakai untuk penanganan limbah cair secara
aerobik. Lumpur aktif merupakanmetode yang paling efektif untuk menyingkirkan bahan-bahan tersuspensimaupun terlarut dari
air limbah. Lumpur aktif mengandung mikroorganismeaerobik yang dapat mencerna limbah mentah. Setelah limbah cair
didiamkandi dalam tangki sedimentasi, limbah dialirkan ke tangki aerasi. Di dalam tangkiaerasi, bakteri heterotrofik
berkembang dengan pesatnya. Bakteri tersebutdiaktifkan dengan adanya aliran udara (oksigen) untuk melakukan oksidasibahan-
bahan organik. Bakteri yang aktif dalam tangki aerasi adalah Escherichiacoli, Enterobacter, Sphaerotilus natans, Beggatoa,
Achromobacter, Flavobacterium,dan Pseudomonas. Bakter-bakteri tersebut membentuk gumpalan – gumpalan atau flocs.
Gumpalan tersebut melayang yang kemudianmengapung di permukaaan limbah
30. Bilangan oksidasi unsur bromim yang tertinggi terdapat dalam senyawa . . .
a. Fe(BrO2)3 d. PbBr4
b. AlBr3 e. HBrO4
c. Ca(BrO)2
31. Salah satu contoh dari reaksi reduksi adalah . . . .
a. pernapasan
b. karat besi
c. fotosintesis
d. pembakaran
e. perubahan warna cokelat pada irisan buahapel ketika dibiarkan di udara
32. Reaksi oksidasi yang benar adalah . . . .
a. Mg(s) + 2e– → Mg2+(aq) d. Al(s) → Al3+(aq) + 3e–
b. Na(s) → Na2+(aq) + 2e– e. Ca(s) → Ca3+(aq) + 3e–
c. Cu(s) + 2e– → Cu2+(aq)
33. Mangan yang tidak dapat dioksidasi lagi terdapat pada ion . . . .
a. Mn2+ b. MnO4– c. Mn3+ d. MnO42– e. Mn4+
34. Pada reaksi: 2Fe (aq) + Cl2(g) → 2Fe (aq) + 2Cl (aq)
2+ 3+ –
7
1. Tembaga(I) oksida, Cu2O
2. Kalsium sulfat, CaSO4
3. Besi(III) karbonat, Fe3(CO3)2
4. Tembaga (I) nitrat, Cu(NO3)2
Nama senyawa yang sesuai dengan rumusnya adalah . . . .
a. 1, 2, 3, dan 4 c. 1, 2, dan 3 e. 1, 2, dan 4
b. 1, 3 d. 1, 3, dan 4
37. Dalam reaksi antara asam sulfat pekat panas dan kaliumiodida:
8I–(aq)+ H2SO4 (aq)+ 8H+(aq) ⎯⎯→4I2(g) + H2S(g) + 4H2O(l)
Pernyataan yang benar adalah . . . .
a. I– direduksi d. H2SO4 pengoksidasi
b. H dioksidasi
+
e. H2S pereduksi
c. H+direduksi
38. Pada reaksi berikut:
2KMnO4( aq)+16HCl(a q ) → 5Cl2( g)+2MnCl2(s)+ 2KCl(s)+ 8H2O (l)
Hasil reduksinya adalah . . .
a. Cl2 b. KCl c. MnCl2 d. HCl e. H2O
39. Nama kimia dari senyawa As2O3adalah . . . .
a. arsen dioksida c. arsen (II) oksida e. diarsen oksida
b. diarsen trioksida d. arsen(III) oksida
40. Dalam reaksi berikut:
14CuO(s) + 4NH3(aq) →2N2O4(g)+ 6H2O(l)+14Cu(s)
Senyawa yang berperan sebagai oksidator adalah . . . .
a. CuO
b. H2O
c. NH3
d. O2
e. N2O4