Anda di halaman 1dari 38

Reaksi

REDOKS
( Reaksi Reduksi dan Oksidasi )

Oleh :
EKO APRIYANTO, S.Pd
A. Perkembangan Konsep Reaksi Reduksi-Oksidasi

1. Berdasarkan Pengikatan dan


Pelepasan Oksigen

2. Berdasarkan Pengikatan dan


Pelepasan Elektron

3. Berdasarkan Pertambahan
dan
Penurunan Bilangan Oksidasi
1. Berdasarkan Pengikatan dan Pelepasan Oksigen

a. Oksidasi adalah reaksi pengikatan


(penggabungan) oksigen oleh suatu zat.

Contoh:

1. 4 Fe + 3 O2 ⎯⎯→ 2 Fe2O3

2. Cu + 3O2 ⎯⎯→ 2CuO

3. 2 ZnS + 3 O ⎯⎯→ 2 ZnO + 2 SO


b. Reduksi adalah reaksi pelepasan oksigen dari
suatu senyawa.

Contoh:

1. CuO + H2 ⎯⎯→ Cu + H2O

2. Fe2O3 + 3 CO ⎯⎯→ 2 Fe + 3 CO2

3. Cr2O3 + 2 Al ⎯⎯→ 2 Cr + Al2O3


Contoh:

Zn + CuO -----→ ZnO + Cu

Oksidator (pengoksidasi) adalah : zat yang


menyebabkan zat lain mengalami oksidasi.
Jadi oksidator mengalami reaksi reduksi.
Yang berperan sebagai oksidator = CuO.

Reduktor (pereduksi) adalah : zat yang


menyebabkan zat lain mengalami reduksi.
Jadi reduktor mengalami reaksi oksidasi.
Yang berperan sebagai reduktor = Zn.
2. Berdasarkan Pengikatan dan Pelepasan Elektron

a. Oksidasi adalah reaksi pelepasan elektron


Contoh:
1) K ⎯⎯→ K+ + e–
2) Cu ⎯⎯→ Cu2+ + 2 e–
b. Reduksi adalah reaksi pengikatan elektron
Contoh:
1) Cl2 + 2 e– ⎯⎯→ 2 Cl–
2) Ca2+ + 2 e– ⎯⎯→ Ca
2. Berdasarkan Pengikatan dan Pelepasan Elektron

Oksidator adalah zat yang mengikat elektron dan


Reduktor adalah zat yang melepaskan elektron.

Dari contoh sebelumnya, yang bertindak sebagai :


Oksidator = Cl2 , Ca2+
Reduktor = K, Cu
3. Berdasarkan Pertambahan dan Penurunan
Bilangan Oksidasi (Biloks)

a. Oksidasi adalah reaksi kenaikan bilangan


oksidasi.

b. Reduksi adalah reaksi penurunan bilangan


oksidasi.

Oksidator = zat mengalami penurunan bilangan


oksidasi.

Reduktor = zat mengalami kenaikan bilangan


oksidasi.
B. Bilangan Oksidasi
1. Pengertian Bilangan Oksidasi

Bilangan oksidasi adalah suatu bilangan


yang menunjukkan ukuran kemampuan
suatu atom untuk melepas atau
menangkap elektron dalam pembentukan
suatu senyawa.

Nilai bilangan oksidasi menunjukkan


banyaknya elektron yang dilepas atau
ditangkap, sehingga bilangan oksidasi dapat
bertanda positif maupun negatif.
2. Penentuan Bilangan Oksidasi
Aturan penentuan bilangan oksidasi unsur
adalah:
a. Unsur bebas (misalnya H2, O2, N2, Fe, dan Cu)
mempunyai bilangan oksidasi = 0.
b. Umumnya unsur H mempunyai bilangan
oksidasi = +1, kecuali dalam senyawa hidrida,
bilangan oksidasi H = –1.

Contoh: - Bilangan oksidasi H dalam H2O, HCl, dan


NH3 adalah +1
- Bilangan oksidasi H dalam LiH, NaH, dan
CaH adalah –1
c. Umumnya unsur O mempunyai bilangan oksidasi
= –2, kecuali dalam senyawa peroksida, bilangan
oksidasi O = –1

Contoh: - Bilangan oksidasi O dalam H2O, CaO, dan


Na2O adalah –2
- Bilangan oksidasi O dalam H2O2, Na2O2
adalah –1

d. Unsur F , Cl , Br , dan I selalu mempunyai bilangan


oksidasi = –1.
e. Unsur logam mempunyai bilangan oksidasi selalu
bertanda positif.
Contoh: - Golongan IA (logam alkali: Li, Na, K, Rb,
dan Cs) bilangan oksidasinya = +1

- Golongan IIA (alkali tanah: Be, Mg, Ca,


Sr, dan Ba) bilangan oksidasinya = +2
Al = +3 Fe = +2 dan +3
Zn = +2 Hg = +1 dan +2
Ag = +1 Cu = +1 dan +2
Sn = +2 dan +4 Au = +1 dan +3
Pb = +2 dan +4 Pt = +2 dan +4

f. Bilangan oksidasi ion tunggal = muatannya.


Contoh: Bilangan oksidasi Fe dalam ion Fe2+
adalah +2
Bilangan oksidasi S dalam ion S2- adalah -2
g. Jumlah bilangan oksidasi unsur-unsur dalam
senyawa = 0.
Contoh: - Dalam senyawa H2CO3 berlaku:
2 biloks H + 1 biloks C + 3 biloks O = 0

h. Jumlah bilangan oksidasi unsur-unsur dalam


ion poliatom = muatan ion.

Contoh: - Dalam ion NH4+ berlaku : 1 biloks N + 4


biloks H = + 1
Contoh Soal
Tentukan bilangan oksidasi
unsur yang digarisbawahi pada
senyawa berikut :
a. Fe2O3
b. H2O2
c. MnO4
Jawab:
a. Fe2O3

bilangan oksidasi O = –2 (aturan c)

(jml Fe x biloks Fe) + (jml O x biloks O) = 0


(2 x biloks Fe )+ (3 x -2) = 0
2 biloks Fe + – 6 = 0
2 biloks Fe = +6
biloks Fe = +6
2
biloks Fe = +3
b. H2O2

biloks H = +1 (aturan b)

( jml H x biloks H ) + ( jml O x biloks O ) = 0


( 2 x +1 ) + ( 2 x biloks O ) = 0
+2 + 2 biloks O = 0
2 biloks O = –2
biloks O = –1
c. MnO4–
biloks O = –2 (aturan c)

(jml Mn x biloks Mn) + (jml O x biloks O) = -1


( 1 x biloks Mn + ( 4 x -2 ) = –1 (aturan h)

biloks Mn + –8 = –1
biloks Mn = –1 + 8
biloks Mn = +7
Latihan
Tentukan bilangan oksidasi unsur yang
digarisbawahi pada senyawa berikut :

a. NH4+

b. H3PO4
c. Cu(NO3)2
d. NH4NO2
Ingat !

Suatu reaksi kimia mengalami reaksi oksidasi dan reduksi


sekaligus dalam satu reaksi, maka reaksi tersebut disebut :
reaksi oksidasi reduksi
( reaksi redoks )
C. Penggolongan Reaksi Berdasarkan Perubahan
Bilangan Oksidasi

• Reaksi Bukan Redoks


1

• Reaksi Redoks
2

• Reaksi Autoredoks
3
1. Reaksi Bukan Redoks
Contoh :

+2 -2 +1 -1 +2 -1 +1 -2
CaO + 2 HCl → CaCl2 + H2O

Pada reaksi ini, biloks setiap unsur dalam reaksi tidak


berubah (tetap).
2. Reaksi Redoks
Contoh

Zn + 2 HCl ⎯⎯→ ZnCl2 + H2


Jawab:

0 +1 -1 +2 -1 0

Zn + 2 HCl → ZnCl2 + H2
Reaksi Oksidasi

Reaksi Reduksi
2. Reaksi Redoks
Contoh

I2 + H2S ⎯⎯→ 2 HI + S
Jawab:

0 +1 -2 +1 -1 0

I2 + H2S ⎯⎯→ 2 HI + S
Reaksi Reduksi

Reaksi Oksidasi
2. Reaksi Redoks
Info
0 +1 -2 +1 -1 0

I2 + H2S ⎯⎯→ 2 HI + S
Reaksi Reduksi

Reaksi Oksidasi

Oksidator = I2
Reduktor = H2S
Hasil Oksidasi = S
Hasil Reduksi = HI
3. Reaksi Autoredoks (Reaksi Disproporsionasi)

Reaksi Autoredoks adalah reaksi redoks di mana satu


unsur mengalami reaksi oksidasi dan reduksi sekaligus
Contoh
Tuliskan reaksi oksidasi reduksi berikut ini :

Cl2+ 2 KOH ⎯⎯→ KCl + KClO + H2O


Jawab:

0 +1 -2 +1 +1 -1 +1 +1 -2 +1 -2

Cl2+ 2 KOH ⎯⎯→ KCl + KClO +


H2O
Reaksi Reduksi

Reaksi Oksidasi
D. Tata Nama Senyawa Berdasarkan Bilangan Oksidasi

Tata nama yang berdasar harga biloks yaitu untuk senyawa-


senyawa yang dibentuk oleh logam-logam yang mempunyai
lebih dari satu harga biloks misalnya logam-logam transisi.

Contoh :
Bilangan oksidasi Fe = + 2, +3
Bilangan oksidasi Cu = + 1, +2
Bilangan oksidasi Mn = +2, +3, +4, +6, +7
Bilangan oksidasi Cr = +2, +3, +6
D. Tata Nama Senyawa Berdasarkan Bilangan Oksidasi

Sebutkan nama logam dalam bahasa Indonesia, diikuti dengan


biloks logam dalam tanda kurung, kemudian nama suku pertama
nonlogam yang dirangkai dengan akhiran –ida.
D. Tata Nama Senyawa Berdasarkan Bilangan Oksidasi
Contoh :

Tembaga mempunyai dua macam bilangan oksidasi,


yaitu Cu+ dan Cu2+

Rumus Senyawa Nama Senyawa


Cu2O Tembaga (I) oksida
CuO Tembaga (II) oksida
CuS Tembaga (II) sulfida
D. Tata Nama Senyawa Berdasarkan Bilangan Oksidasi

Sedangkan untuk senyawa yang terbentuk dari


unsur-unsur nonlogam, biloks-nya dapat juga akhir
nama senyawanya
Nama Alternatif
Rumus Kimia Nama Berdasarkan Biloks

N2O Dinitrogen monoksida Nitrogen(I) oksida

N2O3 Dinitrogen trioksida Nitrogen(III) oksida

HClO Asam hipoklorit Asam klorat(I)

HClO2 Asam klorit Asam klorat(III)

HClO3 Asam klorat Asam klorat(V)

HClO4 Asam perklorat Asam klorat(VII)


SELESAI
LATIHAN SOAL
Berikan tanda √ pada jawaban yang paling tepat !
1. Pernyataan berikut yang sesuai dengan peristiwa oksidasi adalah …..
A. penangkapan elektron D. kenaikan bilangan oksidasi
B. pelepasan oksigen E. pengurangan muatan positif
C. penambahan muatan negatif

2. Jika bilangan oksidasi Fe = +3 dan S = –2, maka bila kedua unsur


tersebut bersenyawa akan membentuk senyawa dengan rumus kimia .
A. Fe2S3 D. FeS2
B. Fe3S2 E. FeS
C. Fe3S

3. Unsur mangan yang mempunyai bilangan oksidasi sama dengan krom


dalam K2Cr2O7 adalah ... .
A. KMnO4 D. MnO
B. K2MnO4 E. MnO2
C. MnSO4
4. Nitrogen mempunyai bilangan oksidasi +1 pada senyawa ... .
A. HNO3 D. N2O
B. N2O4 E. NH3
C. NO

5. Logam dengan bilangan oksidasi +5 terdapat dalam ion ... .


A. CrO42– D. Cr2O72–
B. Fe(CN)63– E. SbO43–
C. MnO4–

6. Pada reaksi redoks:


KMnO4 + KI + H2SO4 ⎯⎯→ MnSO4 + I2 + K2SO4 + H2O
bilangan oksidasi Mn berubah dari ... .
A. +14 menjadi +8 D. –1 menjadi +2
B. +7 menjadi +2 E. –2 menjadi +2
C. +7 menjadi –4
7. Reaksi oksidasi yang benar adalah . . . .
A. Mg + 2 e– → Mg2+ D. Al → Al3+ + 3 e–
B. Na → Na2+ + 2 e– E. Ca → Ca3+ + 3 e–
C. Cu + 2 e– → Cu2+
8. Dalam senyawa manakah mangan memiliki biloks tertinggi ?
A. MnO2 D. K2MnO4
B. MnO E. KMnO4
C. Mn2O3

9. Bilangan oksidasi nitrogen dalam HNO3 adalah . . . .


A. –5 D. +3
B. –3 E. +5
C. 0
10. Reaksi reduksi dapat ditunjukkan oleh terjadinya . . . .
A. penambahan proton D. penambahan bilangan oksidasi
B. pelepasan elektron E. pengurangan bilangan oksidasi
C. penambahan muatan atom
11. Pada reaksi redoks:
2 CuSO4 + 4 KI ⎯⎯→ 2 K2SO4 + 2 CuI2 + I2
hasil oksidasinya adalah … .
A. CuSO4 D. KI
B. CuI E. K2SO4
C. I2

12. Bilangan oksidasi unsur bromim yang tertinggi terdapat dalam


senyawa … .
A. Fe(BrO2)3 D. AlBr3
B. Ca(BrO)2 E. PbBr4
C. HBrO4

13. Nama dan rumus kimia senyawa berikut yang tidak sesuai adalah …
A. nitrogen(I) oksida = N2O
B. nitrogen(II) oksida = NO
C. nitrogen(III) oksida = N2O3
D. nitrogen(IV) oksida = NO

Anda mungkin juga menyukai