Anda di halaman 1dari 4

REAKSI REDUKSI – OKSIDASI (KONSEP BILANGAN OKSIDASI)

(MODUL 2)

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


KD pada KI 3 3.7.1 Menerangkan cara menentukan bilangan oksidasi atom unsur dalam senyawa
Menentukan bilangan atau ion berdasarkan aturan-aturan yang telah ditentukan.
oksidasi unsur untuk
3.7.2 Menjelaskan perubahan bilangan oksidasi dalam reaksi redoks.
mengidentifikasi reaksi
oksidasi dan reduksi 3.7.3 Mengidentifikasi reaksi redoks dan bukan redoks.
3.7.4 Menjelaskan pengertian oksidator, reduktor, hasil oksidasi dan hasil reduksi.
3.7.5 Menentukan oksidator, reduktor, hasil oksidasi dan hasil reduksi dalam reaksi
redoks.
KD pada KI 4 4.7.1 Membedakan konsep oksidasi-reduksi ditinjau dari peningkatan dan penurunan
Membandingkan antara bilangan oksidasi.
reaksi oksidasi dengan reaksi
4.7.2 Menuliskan perubahan bilangan oksidasi dalam reaksi redoks.
reduksi berdasarkan hasil
perhitungan bilangan oksidasi 4.7.3 Membedakan reaksi redoks berdasarkan konsep perubahan bilangan oksidasi.
4.7.4 Membedakan reduktor, oksidator, hasil reduksi, dan hasil reduksi suatu reaksi
redoks.

Ringkasan Materi
A. Bilangan Oksidasi
Bilangan oksidasi adalah bilangan yang menyatakan muatan yang diemban oleh suatu atom dalam senyawa
atau ion.
Aturan Penentuan Bilangan Oksidasi
1. Bilangan oksidasi unsur bebas adalah nol.
Contoh: Al, Fe, Na, C  bilangan oksidasinya = 0
F2, Br2, Cl2, I2  bilangan oksidasinya = 0
O2, N2, H2  bilangan oksidasinya = 0
2. Bilangan oksidasi suatu unsur dalam ion tunggal (monoatomik) sama dengan muatannya.
Contoh: Na+  bilangan oksidasi Na = +1
Fe2+  bilangan oksidasi Fe = +2
Al3+  bilangan oksidasi Al = +3
Br-  bilangan oksidasi Br = -1
3. Bilangan oksidasi unsur logam selalu positif
Contoh: biloks unsur-unsur Golongan IA (Li, Na, K, Rb, Cs) = +1
biloks unsur-unsur Golongan IIA (Be, Mg, Ca, Sr, Ba) = +2
4. Bilangan oksidasi H dalam senyawa umumnya +1.
Contoh: biloks H dalam senyawa HCl, NH3, H2O = +1
*Kecuali dalam hidrida (senyawa H dengan logam), bilangan oksidasi H adalah -1.
Contoh: biloks H dalam NaH, BaH2, AlH3 = -1
5. Bilangan oksidasi O dalam senyawa umumnya -2.
Contoh: biloks O dalam senyawa CaO = -2
*Kecuali:
Dalam peroksida (H2O2, Na2O2 ), biloks O = -1
1

Dalam superoksida (KO2), biloks O = 2
Dalam F2O, biloks O = +2
Bilangan oksidasi unsur-unsur Gol. VIIA dalam senyawa biner logam adalah -1.
Contoh: Biloks Cl dalam NaCl = -1
Biloks F dalam HF = -1
Biloks Cl dalam CaCl2 = -1
6. Untuk senyawa netral, jumlah biloks unsur-unsur dalam senyawa harus = 0.
Contoh: Biloks H2SO4 = 0
(2 x biloks H) + (1 x biloks S) + (4 x biloks O) = 0

1
Modul Kimia SMK Teknologi dan Rekayasa – Kelas X Semester 2
7. Untuk ion poliatomik, jumlah biloks atom-atomnya harus = muatan ionik dari ion.
Contoh: Biloks CO32- = -2
(1 x biloks C) + (3 x biloks O) = -2
Contoh soal:
Tentukan bilangan oksidasi unsur-unsur yang digaris bawahi pada senyawa berikut!
a. Fe2O3
(2 x biloks Fe + (3 x biloks O) = 0
(2 x biloks Fe + (3 x ….) = 0
(2 x biloks Fe) + ( …. ) = 0
2 x biloks Fe = ….
Biloks Fe = ....
....
Biloks Fe = ….

b. H2SO4
(2 x biloks H + (1 x biloks S) + (4 x biloks O) = 0
(2 x …. + (1 x biloks S) + (4 x ….) = 0
( …. ) + (biloks S) + ( …. ) = 0
biloks S = ….
Biloks S = ….

c. MnO4-
(1 x biloks Mn + (4 x biloks O) = -1
(1 x biloks Mn + (4 x ….) = -1
biloks Mn) + ( …. ) = -1
biloks Mn = …. - ….
biloks Mn = ….

B. Konsep Reaksi Reduksi – Oksidasi (Redoks)


Berdasarkan pertambahan (kenaikan) dan pengurangan (penurunan) bilangan oksidasi reaksi redoks
dapat dijabarkan sebagai berikut.
a. Reduksi adalah reaksi penurunan bilangan oksidasi.
Reduktor adalah:
(1) Zat yang mereduksi zat lain dalam reaksi redoks.
(2) Zat yang mengalami oksidasi.
Contoh:
SO3 → SO2 + O2
Bilangan oksidasi S mengalami perubahan biloks dari +6 (dalam SO3) menjadi +4 (dalam SO2). Maka
SO3 mengalami reaksi reduksi. Oksidatornya adalah SO 3. Zat hasil reduksinya adalah SO2.
b. Oksidasi adalah reaksi penambahan bilangan oksidasi.
Oksidator adalah:
(1) Zat yang mengoksidasi zat lain dalam reaksi redoks.
(2) Zat yang mengalami reaksi reduksi.
Contoh:
4 FeO + O2 → 2Fe2O3
Bilangan oksidasi Fe mengalami perubahan biloks dari +2 (dalam FeO) menjadi +3 (dalam Fe 2O3).
Maka FeO mengalami reaksi oksidasi. Reduktornya adalah FeO. Zat hasil oksidatornya adalah
Fe2O3.
Jika suatu reaksi kimia mengalami reaksi reduksi dan oksidasi sekaligus dalam satu reaksi, maka reaksi
tersebut disebut reaksi reduksi-oksidasi atau reaksi redoks.
Contoh:
a. 4FeO + O2 → 2Fe2O3 (bukan redoks)
b. Fe2O3 + 3CO → 2Fe + 3CO2 (reaksi redoks)
C. Reaksi Autoredoks

2
Modul Kimia SMK Teknologi dan Rekayasa – Kelas X Semester 2
Satu unsur dalam suatu reaksi mungkin saja mengalami reaksi reduksi dan oksidasi sekaligus. Hal ini
karena ada unsur yang mempunyai bilangan oksidasi lebih dari satu jenis.
Reaksi redoks di mana satu unsur mengalami reaksi reduksi dan oksidasi sekaligus disebut reaksi
autoredoks (reaksi disproporsionasi).
Contoh:

Contoh soal:
1. Berilah tanda () pada kolom yang sesuai dari reaksi berikut ini yang termasuk redoks dan yang bukan
termasuk redoks! (sertakan perubahan biloks yang terjadi!)
No. Persamaan Reaksi Reaksi Redoks Bukan Redoks
1. NaOH + HCl → NaCl + H2O
2. Zn + H2SO4 → ZnSO4 + H2
3. Cl2 + KBr → KCl + Br2
4. CuO + HCl → CuCl2 + H2O
5. I2 + H2S → 2HI + S

2. Tentukan oksidator, reduktor, hasil oksidasi, dan hasil reduksi dari reaksi redoks berikut!
ZnS + 2 HNO3 → ZnSO4 + N2O + H2O

Uji Kompetensi
Pilihan Ganda
1. Bilangan oksidasi Mn dalam senyawa KMnO4 c. +5
adalah …. 5. Diketahui reaksi redoks:
a. +3 CuSO4 + KI → CuI + I2 + K2SO4
b. +4 Zat yang bertindak sebagai reduktor pada reaksi
c. +5 tersebut adalah ….
d. +6 a. CuSO4
e. +7 b. KI
2. Besi mempunyai bilangan oksidasi +3 dalam c. CuI
senyawa …. d. I2
a. FeSO4 e. K2SO4
b. Fe(OH)2 6. Pada reaksi:
c. Fe(NO3)2 MnO2 + Fe2+ + H2 → Mn2+ + Fe3+ + H2O
d. Fe2O3 Zat yang bertindak sebagai oksidator adalah ….
e. FeCl2 a. H2O d. H+
3. Perubahan berikut yang merupakan reaksi b. Fe2+ e. Mn2+
oksidasi adalah …. c. MnO2
a. Mg → Mg2+ + 2e 7. Bilangan oksidasi Cu dalam senyawa CuSO4
b. Mg2+ + 2e → Mg adalah ….
c. V2O5 → V2O4 a. +1
d. Hg2+ + 2e → Hg b. +2
e. Cl2 + 2e → 2Cl- c. 0
4. Pada perubahan ClO- → Cl-, unsur klor d. -2
mengalami perubahan bilangan oksidasi e. -1
sebanyak …. 8. Di antara perubahan berikut yang merupakan
a. +2 d. +6 reaksi reduksi adalah ….
b. +4 e. +7 a. CrO42- → Cr2O72-

3
Modul Kimia SMK Teknologi dan Rekayasa – Kelas X Semester 2
b. CrO42- → Cr2O3 d. H2 + Cl2 → 2HCl
c. CrO42- → CrO3 e. SO3 + KOH → K2SO4 + H2O
d. Cr3+ → CrO42- 10. Biloks atom karbon pada ion CO32- adalah ….
e. Cr3+ → Cr2O72- a. -2
9. Di antara reaksi-reaksi berikut, merupakan b. -1
redoks, kecuali …. c. +2
a. SnCl2 + I2 + HCl → SnCl4 + 2 HI d. +3
b. CuO + 2 HCl → CuCl2 + H2O e. +4
c. I2 + H2S → HI + S

Uraian
1. Apakah yang dimaksud dengan bilangan oksidasi?
Jawab: ___________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
2. Tentukan bilangan oksidasi unsur yang digarisbawahi berikut!
a. H2S d. HNO3
b. FeCl3 e. K2Cr2O7
c. CaCO3 f. KMnO4
Jawab: ___________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
3. Tunjukkan dengan perubahan biloks reaksi berikut tergolong reaksi redoks atau bukan redoks!
a. 2 NaOH + H2SO4 → Na2SO4 + 2 H2O
b. 2 Fe + 6 HCl → 2 FeCl3 + 3 H2
c. Pb(NO3)2 + 2 KI → PbI2 + 2 KNO3
Jawab: ___________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
4. Tentukan oksidator, reduktor, hasil oksidasi, dan hasil reduksi pada reaksi redoks berikut!
a. Cl2 + SO2 + 2H2O → 2HCl + H2SO4
b. 2Na2S2O3 + I2 → 2 NaI + Na2S4O6
c. CuO + H2 → Cu + H2O
Jawab: ___________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
5. Hitung Apakah reaksi berikut termasuk reaksi autoredoks atau bukan? Jelaskan!
2H2S + SO2 → 3 S + 2 H2O
Jawab: ___________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________

Tanggal Nilai Paraf

4
Modul Kimia SMK Teknologi dan Rekayasa – Kelas X Semester 2

Anda mungkin juga menyukai