Anda di halaman 1dari 4

Robert Wilhelm Eberhard Bunsen

1. Profil Robert Bunsen

Lahir di Göttingen, Jerman, anak bungsu dari empat bersaudara kepala


pustakawan Universitas Göttingen dan profesor filologi modern, Kristen
Bunsen (1770-1837)

Setelah menyelesaikan sekolah di Holzminden, pada tahun 1828


Bunsen diterima sebagai mahasiswa di Göttingen dan belajar kimia dengan
Friedrich Stromeyer, dan mendapatkan gelar Ph.D. pada tahun 1831.

Tahun 1832 dan 1833 ia melakukan perjalanan di Jerman, Perancis,


dan Austria, di mana ia bertemu Friedrich Runge (yang menemukan anilin dan
tahun 1819 menemukan isolasi kafein), Justus von Liebig di Giessen, dan
Eilhard Mitscherlich di Bonn.

Bunsen juga selama hidupnya dikenal sebagai pelopor pada bidang


Fotokimia, serta melakukan pekerjaan awal dalam bidang organoarsenic kimia.
Dengan dibantu oleh asisten laboratoriumnya bernama Peter Desaga, dia telah
berhasil mengembangkan pembakar Bunsen.

Selain dikenal sebagai seorang penemu, Bunsen juga adalah seorang


dosen di Göttingen. Setelah tiga tahun mengajar di Sekolah politeknik Kassel,
Bunsen akhirnya menerima sebuah asosiasi guru di Universitas Marburg.

Di Universitas Marburg dia kembali melanjutkan studinya tentang


cacodl derivatif. Atas penelitiannya tersebut, Bunsen akhirnya dipromosikan
menjadi profesor penuh pada tahun 1841.

Ketika Bunsen pensiun pada usia 78 tahun, ia merubah karyanya


semata-mata untuk geologi dan mineralogi, kepentingan yang telah ia kejar
sepanjang karirnya. Robert Wilhelm Eberhard Bunsen meninggal pada 16
Agustus 1899 (umur 88) di Heidelberg, Baden, Kekaisaran Jerman (sekarang
Jerman).

2. Penelitian dan Penemuan

Pada 1833, Bunsen menjadi dosen di Göttingen dan mulai studi


eksperimental kelarutan garam logam asam arsenous sebagai bakal penemuan
hidrat oksida besi sebagai obat penawar terhadap keracunan arsenik.

Pada 1836, Bunsen berhasil melakukan kerja sama dengan Friedrich


Wöhler di Sekolah Politeknik Kassel. Bunsen mengajar di sana selama tiga
tahun, disamping sebagai Dosen di Universitas Marburg, kemudian
melanjutkan studinya di cacodyl hingga dipromosikan menjadi profesor penuh
pada tahun 1841.

Bunsen hampir meninggal pada saat melakukan uji coba di cacodyl


karena keracunan arsenik, dan ledakan mencelakakan mata kanannya ditahun
yang sama dia menemukan Bunsen cell baterai, yang menggunakan karbon
elektroda bukan platina mahal elektroda yang digunakan dalam sel
elektrokimia William Robert Grove.
Pada akhir 1852 Bunsen menjadi penerus Leopold Gmelin di
University of Heidelberg. Di sana ia menggunakan elektrolisis untuk
menghasilkan logam murni, seperti kromium, magnesium, aluminium, mangan,
natrium, kalsium barium, dan lithium. Kolaborasi panjang dengan Henry
Enfield Roscoe mulai pada tahun 1852, di mana mereka mempelajari
pembentukan fotokimia klorida hidrogen dari hidrogen dan klorin.

Bunsen memutuskan berhenti bekerja sama dengan Roscoe pada tahun


1859 dan bergabung Gustav Kirchhoff untuk mempelajari spektrum emisi dari
unsur-unsur dipanaskan, area penelitian yang disebut analisis spektrum. Untuk
pekerjaan ini, Bunsen dan asisten laboratorium, Peter Desaga, telah
menyempurnakan kompor gas khusus oleh 1855, dipengaruhi oleh model-
model sebelumnya. Desain yang lebih baru dari Desaga Bunsen, yang
memberikan api yang sangat panas dan bersih penemuannya disebut "Bunsen
Burner"

Pada musim panas 1859, Kirchhoff menyarankan Bunsen untuk


mencoba membentuk spektrum prismatik dari warna. Pada bulan Oktober
ditahun yang sama dua ilmuwan ini telah menemukan suatu instrumen yang
tepat, spektrometer prototipe.

Penemuannya ini mampu mengidentifikasi karakteristik spektrum


natrium, litium, dan kalium. Bunsen membuktikan bahwa setiap sampel murni
memberikan spektrum yang unik. Dalam karya ini, Bunsen berhasil mendeteksi
warna biru emisi spektral dalam sampel air mineral dari Duerkheim, Jerman. Ia
menduga bahwa garis-garis ini menunjukkan adanya suatu unsur kimia yang
belum ditemukan. Setelah menyuling empat puluh ton air , pada musim semi
tahun 1860 ia berhasil mengisolasi 17 gram elemen baru. Yang disebut dengan
"cesium". Tahun berikutnya ia menemukan rubidium, dengan proses yang
sama.
Referensi:

http://en.wikipedia.org/wiki/Robert_Bunsen

https://study.com/academy/lesson/robert-bunsen-biography-inventions-facts.html

https://blogpenemu.blogspot.com/2015/05/robert-bunsen-penemu-cesium-
rubidium.html#:~:text=Robert%20Wilhelm%20Eberhard%20Bunsen
%20merupakan,1861)%20dengan%20fisikawan%20Gustav%20Kirchhoff.

Anda mungkin juga menyukai