Anda di halaman 1dari 33

Menggunakan Mesin Las

Busur Manual
Indikator Pencapaian Kompetensi
Menganalisis Persiapan Pekerjaan Las dengan
Menggunakan Mesin Las Busur
Menyiapkan Pekerjaan Perbaikan Komponen
Mekanik dengan Proses Las Busur Manual
Menyusun Prosedur Perbaikan Komponen Mekanik
dengan Proses Las Busur Manual
Melakukan Pengelasan pada Pekerjaan Perbaikan
Komponen dengan Mesin Las Busur Manual Sesuai
Prosedur
Apakah Mesin Las Itu?
Mesin Las adalah Mesin yang
digunakan untuk menyambung benda
kerja dengan cara memanaskan dan
memberi bahan tambahan, sehingga
dihasilkan sambungan yang kuat dan
tetap.
Ditinjau berdasarkan arah arus listrik

Arus listrik searah ( Direct Curent )

Arus listrik bolak – balik (Alternating


Current )
Mesin Las pada dasarnya digunakan
untuk menurunkan tegangan listrik dan
memperbesar arus listrik.
Ditinjau berdasarkan Sumber Tenaga
Las, Pesawat Las Dibedakan Menjadi :
Arus Searah ( DC Welder )
Arus Bolak – Balik ( AC Welder )
Arus Ganda ( AC / DC Welder )
Sumber tenaga listrik untuk pesawat
las dapat diperoleh secara mekanik
melalui generator yang digerakkan
oleh motor atau sudah merupakan
jaringan dari PLN
Ditinjau berdasarkan cara kerjanya
 Transformator Las.

 Rectifier Las.
Pengkutuban Pada Pesawat Las DC
 Pengkutuban Langsung ( Direct Current
Straight Polarity / DCSP )
Panas yang dihasilkan benda kerja, akan
lebih panas bila dibandingkan dengan
elektroda
 Pengkutuban Terbalik ( Direct Current
Reverse Polarity / DCRP )
Elektroda akan lebih panas dibandingkan
benda kerja
Pengkutuban Langsung ( DCSP )
Mesin Las

Kabel Elektroda

Penjepit Elektroda

Elektroda Positif

-
+

Kabel Masa

Benda Pekerjaan Klem Masa


Pengkutuban Terbalik ( DCRP )
Mesin Las

Kabel Elektroda

Penjepit Elektroda

Elektroda Positif

+
-

Kabel Masa

Benda Pekerjaan Klem Masa


Peralatan Las Busur Manual
 Peralatan Utama
Peralatan Utama Las Busur Manual
 Kabel Tenaga

Adalah kabel yang menghubungkan jaringan


tenaga ( Power Supply ) dengan mesin las.
Jumlah kawat mesin las disesuaikan dengan
jumlah phasa mesin las, ditambah satu kawat
sebagai hubungan massa (ground) dari mesin
las.
Peralatan Utama Las Busur Manual

 Kabel Las

Kabel yang dipergunakan untuk keperluan mengelas


terdiri dari dua buah kabel yang masing-masing
ujungnya dihubungkan dengan penjepit elektroda dan
penjepit masa. Inti kabel las terdiri dari kawat–kawat
halus (kabel inti banyak) dihubungkan dengan bahan
isolasi yang tahan arus dan tidak mudah sobek atau
rusak. Kabel las harus kuat, lemas tidak kaku dan
mudah digulung
Peralatan Utama Las Busur Manual

 Penjepit Elektroda

Penjepit elektroda (electrode holder), dibuat dari


bahan penghantar arus yang baik yaitu tembaga
atau paduan–paduan tembaga.
Bagian pegangan penjepit elektroda dibungkus
dengan bahan isolasi yang tahan arus listrik dan
tahan panas seperti ebornit atau karet campuran.
Peralatan Utama Las Busur Manual

 Penjepit Massa

Untuk menghubungkan kabel las ke massa atau


benda/meja kerja dipergunakan penjepit massa.
Bahan untuk menjepit massa terbuat dari bahan
penghantar listrik yang baik. Penjepit massa
harus diikat kuat pada benda kerja atau meja
kerja yang bersih.
Peralatan Bantu Las

 PeralatanKeselamatan dan Kesehatan Kerja


 Kedok Las  Sarung Tangan
 Jaket Apron  Sepatu Las
 Alat Bantu Kerja Pengelasan
 Palu Terak  Sikat Baja
 Alat Ukur  Alat Lukis
 Alat Potong  Alat Pelubang
 Alat Pembuat Kampuh
Peralatan Keselamatan dan Kesehatan
Kerja
 Kedok Las

Untuk melindungi mata dan seluruh muka terhadap


kebakaran kulit akibat dari sinar (cahaya), panas dan
percikan las. Dengan kaca penyaring dalam helm /
kedok las tidak hanya intensitas radiasi dapat dikurangi
akan tetapi juga dapat melihat benda kerja dengan jelas.
Kaca penyaring sebagai pelindung mata harus mampu
menurunkan kekuatan pancaran cahaya/sinar yang
ditimbulkan dari busur las.
Peralatan Keselamatan dan Kesehatan
Kerja

 Jaket Apron

Jaket/apron digunakan untuk melindungi


badan dari pancaran sinar, panas dan
percikan api. Agar dapat memenuhi
fungsinya jaket/apron hendaknya dibuat
dari kulit atau asbes.
Peralatan Keselamatan dan Kesehatan
Kerja
 Sarung Tangan
Las

Sarung tangan digunakan untuk melindungi


tangan dari pancaran sinar, panas dan percikan
api/terak las. Sarung tangan yang baik harus
mampu menahan panas, tidak kaku. Sarung
tangan hendaknya dibuat dari bahan kulit atau
dapat juga dari asbes
Peralatan Keselamatan dan Kesehatan
Kerja
 Sepatu Las

Sepatu las terutama digunakan untuk melindungi


kaki dari percikan api / terak / sentuhan benda
panas, kejatuhan benda dan tersengat listrik.
Agar dapat memenuhi fungsinya, sepatu las
sebaiknya dibuat dari kulit dengan lapisan logam
dibagian atas dan tidak bertali
Alat Bantu Las

 Palu Terak

Palu terak dipergunakan untuk membuang terak las


setiap selesai proses pengelasan. Palu terak
mempunyai ujung yang berbentuk pahat dan
runcing. Ujung yang runcing ialah untuk
membersihkan terak las yang agak sulit
dikeluarkan/dibersihkan.
Alat Bantu Las
 Sikat Baja

Sikat baja digunakan untuk membuang


sisa-sisa terak las yang belum dapat
terbuang oleh palu terak supaya hasil
pengelasan benar-benar bebas dari terak
Elektroda Berselaput / Bersalut
Las busur logam manual menggunakan
elektroda berselaput. Elektroda ini terdiri
dari kawat inti (core wire) yang dilapis
dengan selaput (coating) yang terdiri dari
flux.
Kawat Inti
Selaput


Panjang Selaput

Panjang Elektroda
Elektroda Berselaput / Bersalut
Kawat Inti ( Core Wire )
Ukuran standar diameter kawat inti dari
1,5 mm s.d 7 mm dengan panjang 250
s.d 450 mm.
Tebal selaput elektroda berkisar antara
10% sampai 50% dari diameter elektroda.
Selaput elektroda sangat berpengaruh
terhadap sifat mekanik logam las, dan
semua logam las (all weld metal).
Elektroda Berselaput / Bersalut
Salutan ( Coating ) Elektroda
Dalam proses pengelasan salutan akan
terbakar membentuk gas yang berfungsi
sebagai pelindung dari pengaruh atmosfir
dan pembentuk terak cair, kemudian
membeku dan melindungi logam las yang
sedang proses pembekuan. Flux salutan
juga berfungsi sebagai pemantap busur dan
melancarkan pemindahan butir-butir logam
cair.
Elektroda Berselaput / Bersalut
 Bahan Salutan
Bahan - bahan yang digunakan pada pembungkus
/ salutan dapat digolongkan sebagai bahan:
Pemantap busur
Pembentuk terak
Penghasil gas deoksidator
Penambah unsur paduan, dan
Pengikat

Bahan-bahan tersebut antara lain:


Oksida logam karbonat, silikat, fluorida logam
paduan, serbuk besi dan zat-zat organik.
Elektroda Berselaput / Bersalut
Karakteristik Salutan
◦ Menambah konduktifitas pada panjang busur
◦ Menghasilkan gas (H2, O2, H2O, CO, CO2, N2),
asap metalik dan asap organik.
◦ Menyebabkan terak (slag), sebagai proteksi,
isolasi melawan panas, reaksi metalurugi
penghasil komposisi yang pasti, berpengaruh pada
kristalisasi.
 Kerusakan pada salutan bisa terjadi karena:
 Benturan • Udara yang lembab
 Umur terlalu lama
Proses Pengelasan

Gas Pelindung Elektroda

Busur Las

Terak Kawat Inti


Selaput

Logam Dasar
Klasifikasi Elektroda
Klasifikasi elektroda ini menggunakan kode dan
digunakan untuk mengelompokkan elektroda-
elektroda dari perbedaan pabrik pembuatannya
terhadap kesamaan jenis dan pemakaiannya.
Klasifikasi elektroda ini dibutuhkan baik pada
elektroda maupun pada bungkusnya. Klasifikasi
elektroda menurut standar AWS (American
Welding Society) maupun ASTM (American
Society for Testing Material) dinyatakan dengan
tanda E diikuti oleh 4 digit
Skema Klasifikasi Elektroda Menurut
Standar AWS - ASTM

{
=60 X Angka ketetapan 1000= 60.000 psi
(lb/sq inch)

KEKUATAN TARIK

=6 X Angka ketetapan 7= 42 kg/mm2 kekuatan


tarik minimum untuk logam yang diendapkan

E 6013
 TYPE SELAPUT
 ARUS LISTRIK AC atau DC

ELEKTRODA
MENUNJUKKAN POSISI LAS
Karakteristik Digit Ketiga Posisi
Pengelasan
Angka Ketiga
(E XXXX) POSISI PENGELASAN

0 - - - -

di atas
1 di bawah tangan horisontal tegak
kepala

2 di bawah tangan horisontal - -

3 di bawah tangan - - -
Karakteristik Digit Keempat Tipe Bersalut dan Arus Listrik
Angkake Kadar
Polaritas Tipe Daya
empat Sumber arus serbuk
elektroda salutan tembus
(EXXXX) besi
1 AC DC + Cellulose potasium Kuat Tidak ada

2 AC DC - Rutile Sodium Medium 0 – 10 %

3 AC DC + - Rutile Potasium Lunak 0 – 10 %

4 AC DC + - Rutile iron powder Lunak 30–50 %


Low hydrogen
5 DC + Medium Tidak ada
sodium
Low hydrogen
6 AC DC - Medium Tidak ada
potassium
Iron oxide,
7 AC DC + - Lunak 50 %
Iron powder
Low hydrogen,
8 AC DC + Medium 30 – 50 %
Iron powder
9 AC DC
0 Lihat data-data di bawah, angka akhir 0 ada pengecualian
E 6010 DC + Cellulose sodium Kuat 0 – 10 %

E 6020 AC DC - Iron oxide sodium Medium 0 – 10 %


E 6040 AC DC - Iron oxide Lunak
Penyimpanan Elektroda Las
Disimpan ditempat kering, terutama untuk low
hydrogen (basic electrode).
Pengepakkan dari pabrik sebagai profeksi untuk
menghindari pengaruh kelembapan harus baik.
Elektroda yang mempunyai kelembaban lebih
besar dari 50% diharuskan disimpan di oven
(sesuai rekomendasi pabrik).
Elektroda low hydrogen, seperti: E 7016,
E7015, E 7018 dan E 7028, sangat keritis karena
mudah menyerap kebasahan (moisture)
Penyimpanan Elektroda Las
Jika bungkus elektroda dibuka hanya untuk
digunakan selama 8 jam, apabila ada sisa harus
disimpan di oven.
Untuk elektroda baja lunak apabila dibuka harus
disimpan pada oven temperatur 100–1500 C
selama 8 jam.
Ruang penyimpanan elektroda harus dikontrol
dengan kelembapan lebih kecil dari 50%.
Untuk elektroda selulosa atau E 6010 dan E
6011 tidak harus selalu di oven, karena
mempunyai level moisture 3-7 %. Hal ini tidak
berpengaruh dalam proses las

Anda mungkin juga menyukai