Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini. Karya tulis ilmiah ini berjudul
"Pemanfaatan Nanoteknologi dalam Mengurangi Dampak dari Pemanasan Global". Karya
tulis ini disusun sebagai salah satu tugas kimia untuk syarat pemenuhan tugas kelas X.
Pemanasan global menjadi salah satu masalah lingkungan global yang sangat serius
dan membutuhkan perhatian yang serius dari semua pihak. Hal ini disebabkan oleh
peningkatan suhu rata-rata permukaan bumi yang disebabkan oleh meningkatnya emisi gas
rumah kaca yang dihasilkan oleh manusia. Oleh karena itu, perlu adanya solusi yang efektif
untuk mengurangi dampak dari pemanasan global ini.
Dalam karya tulis ini, penulis akan membahas tentang pemanfaatan nanoteknologi
sebagai salah satu solusi untuk mengurangi dampak dari pemanasan global. Nanoteknologi
merupakan teknologi yang menggunakan bahan-bahan dengan skala nanometer atau satu
miliar bagian dari meter. Penggunaan nanoteknologi dalam mengurangi dampak dari
pemanasan global diharapkan dapat menghasilkan solusi yang efektif dan efisien.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyelesaian karya tulis ini. Semoga karya tulis ini dapat memberikan manfaat dan menjadi
sumbangsih dalam upaya mengurangi dampak dari pemanasan global.
Penulis
Daftar Isi
1. Kata Pengantar
2. Daftar isi
3. Bab I
4. Bab II
5. Bab III
6. Lampiran
7. Daftar Pustaka
Bab I
a) Latar Belakang
Pemanasan global merupakan suatu fenomena yang terjadi akibat meningkatnya
konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer yang disebabkan oleh aktivitas manusia, seperti
penggunaan bahan bakar fosil dan deforestasi. Pemanasan global menyebabkan berbagai
dampak negatif, seperti perubahan iklim, kenaikan permukaan air laut, banjir, dan
kekeringan.
Selain itu, nanoteknologi juga dapat dimanfaatkan untuk mengurangi emisi gas rumah
kaca. Salah satu caranya adalah dengan menggunakan nanomaterial sebagai katalis dalam
proses pembakaran bahan bakar, sehingga emisi gas rumah kaca dapat dikurangi secara
signifikan. Selain itu, nanoteknologi juga dapat digunakan dalam pembuatan membran
pemisah gas yang lebih efisien dalam menangkap dan memisahkan gas-gas rumah kaca dari
sumbernya.
Dengan tujuan penelitian yang jelas dan terfokus, diharapkan karya tulis mengenai
pemanfaatan nanoteknologi dalam mengurangi dampak dari pemanasan global dapat
memberikan kontribusi dalam mengatasi masalah lingkungan global dan meningkatkan
kesadaran akan pentingnya penggunaan teknologi yang ramah lingkungan.
Secara keseluruhan, pemanasan global merupakan masalah global yang kompleks dan
membutuhkan kerjasama internasional untuk mengatasinya. Diperlukan upaya yang
terintegrasi dari berbagai sektor, termasuk sains, teknologi, ekonomi, dan politik untuk
mengatasi dampak dari pemanasan global.
b. Pengertian Nanoteknologi
Nanoteknologi adalah ilmu yang mempelajari manipulasi dan pengembangan material
dalam skala nanometer, yaitu sekitar 1 hingga 100 nanometer. Dalam skala nanometer, sifat-
sifat material dapat berubah secara signifikan dan memperlihatkan perilaku yang berbeda dari
sifat material dalam skala makroskopis. Oleh karena itu, nanoteknologi memiliki potensi
besar untuk diaplikasikan dalam berbagai bidang, seperti teknologi, kesehatan, energi,
lingkungan, dan lain-lain.
Menurut Sumio Iijima, ahli fisika dari Jepang yang pertama kali menemukan struktur
nanotube karbon pada tahun 1991, nanoteknologi dapat diartikan sebagai "ilmu dan teknologi
yang memanfaatkan sifat material di skala nanometer untuk menciptakan bahan baru dengan
kinerja dan fungsi yang unik".
Secara umum, nanoteknologi dapat diartikan sebagai ilmu dan teknologi yang
mempelajari pengembangan dan manipulasi material dalam skala nanometer untuk
menciptakan bahan baru dengan sifat dan kinerja yang unik dan aplikatif. Dalam bidang
lingkungan, nanoteknologi diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam mengatasi
masalah lingkungan global, seperti pemanasan global, pencemaran lingkungan, dan lain-lain.
1. Emisi gas rumah kaca: Gas-gas seperti karbon dioksida (CO2), metana (CH4), dan
nitrat oksida (N2O) yang dilepaskan ke atmosfer oleh manusia dan alam menyebabkan
peningkatan suhu rata-rata bumi. Gas-gas ini menahan panas dari matahari dan mencegahnya
keluar dari atmosfer, sehingga suhu bumi meningkat.
( ilustrasi dari emisi gas rumah kaca)
4. Perubahan iklim alami: Perubahan iklim alami seperti aktivitas vulkanik, perubahan
orbit bumi, dan perubahan radiasi matahari juga dapat menyebabkan perubahan suhu rata-rata
bumi.
( Ilustrasi dari dapmak peubahan iklim yang dapat mengakibatkan perubahan suhu dalam Bumi)
Proses pemanasan global dimulai dengan peningkatan emisi GRK ke atmosfer. Gas-
gas ini menangkap panas dari sinar matahari yang masuk ke atmosfer dan memantulkannya
kembali ke bumi. Semakin banyak GRK yang terperangkap di atmosfer, semakin banyak
panas yang terperangkap dan memanaskan suhu permukaan bumi.
Pemanasan global juga dapat dipengaruhi oleh perubahan dalam sirkulasi oseanik dan
atmosferik, seperti El Nino dan La Nina. Ini dapat mengubah pola cuaca dan iklim,
menyebabkan suhu udara yang lebih tinggi atau lebih rendah dari biasanya di berbagai
wilayah.
1. Perubahan suhu dan curah hujan: Pemanasan global dapat menyebabkan perubahan
suhu dan pola curah hujan, yang dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman,
pengolahan air, dan sumber daya alam lainnya. Beberapa wilayah akan mengalami
kekeringan, sementara wilayah lain akan mengalami banjir.
4. Kenaikan suhu udara: Pemanasan global dapat menyebabkan kenaikan suhu udara
yang dapat menyebabkan terjadinya gelombang panas, kebakaran hutan, dan
penyebaran penyakit yang disebabkan oleh serangga dan hewan tertentu.
7. Ekonomi: Pemanasan global dapat berdampak pada ekonomi melalui kerusakan pada
infrastruktur, peningkatan biaya energi, penurunan produktivitas pertanian dan
perikanan, dan kerusakan pada sektor pariwisata dan kehutanan.
2. Menanam lebih banyak pohon: Pohon dapat menyerap karbon dioksida dari udara,
sehingga menanam lebih banyak pohon dapat membantu mengurangi jumlah karbon dioksida
di atmosfer.
Dari penjabaran diatas Nanoteknologi juga dapat menjadi sebuah trobosan dalam
mengatasi pemanasan global, namun terdapat beberapa kelemahan dan kelebihan dari
penggunaan nanoteknologi. Yaitu :
Kelebihan:
Kelemahan:
1. Dampak lingkungan yang belum diketahui: Beberapa jenis nanomaterial masih belum
diketahui dampak lingkungannya secara keseluruhan. Oleh karena itu, perlu dilakukan
penelitian yang lebih intensif untuk memahami dampaknya secara keseluruhan
sebelum digunakan dalam skala besar.
- Mendaur ulang dan daur ulang: Mendaur ulang limbah, menggunakan kembali
barang-barang, dan membeli produk dengan kemasan yang dapat didaur ulang dapat
mengurangi limbah dan penggunaan sumber daya baru.
- Memilih produk yang ramah lingkungan: Memilih produk yang dihasilkan secara
berkelanjutan, dengan label ramah lingkungan, dan dengan pengemasan minimal dapat
membantu mengurangi dampak pemanasan global.