Anda di halaman 1dari 20

*

RANGKUMAN SEMESTER 2

ALVIN XI - IA1
SMA BRIGJEND KATAMSO 1
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas limpahan Rahmat-Nya sehingga
saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah tugas rangkuman semester dua, kimia ini dengan
sebaik-baiknya. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun
pedoman bagi para pembaca.
Makalah ini dilengkapi dengan rangkuman materi yang singkat dan jelas dan disertai dengan
soal hitungan yang membantu pembaca agar dapat lebih mengerti. Harapan saya mengenai makalah
ini adalah semoga dapat membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca.
Makalah ini masih memiliki banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki masih
terbatas. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan
yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini. Atas kontribusi tersebut, saya ucapkan
terimakasih

Medan, 02 Mei 2016

Tim Penyusun

RANGKUMAN MATERI KIMIA SEMESTER 2 1


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................1
DAFTAR ISI.............................................................................................................................2
RANGKUMAN MATERI SEMESTER 2...........................................................................3-18
BAB V : LARUTAN ASAM DAN BASA.....................................................3-6
BAB VI : HIDROLISIS GARAM..................................................................7-10
BAB VII : LARUTAN PENYANGGA.........................................................11-12
BAB VIII : KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN...................13-15
BAB IX : SISTEM KOLOID........................................................................16-18
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................19

RANGKUMAN MATERI KIMIA SEMESTER 2 2


RANGKUMAN MATERI
BAB 5 : LARUTAN ASAM DAN
Asam: BASA
Ion H+ menyebabkan:
Menghasilkan ion H+
Mengubah warna lakmus biru menjadi merah
Memberi rasa asam
Bereaksi dengan logam dan basa
Bersifat Korosif
Memiliki pH < 7
Contoh asam dalam kehidupan sehari-hari:
Asam sitrat (pada jeruk dan anggur)
Asam asetat (cuka)
Asam askorbat (vitamin C)
Asam sulfat (air aki)

Basa:
Menghasilkan ion OH-
Mengubah warna lakmus merah menjadi biru
Memberi rasa pahit dan bersifat kausatik
Bersifat korosif terhadap kulit
Memiliki pH > 7
Contoh basa dalam kehidupan sehari-hari:
Natrium bikarbonat (Soda kue)
Amonia (untuk pupuk)
Natrium hidroksida (pada pembersih oven)
Gabungan asam dan basa : memberi rasa asin

TEORI ASAM BASA


1.Teori Arrhenius (oleh Svante August Arrhenius)
Asam : pengionan dalam air melepaskan ion H+
contoh: HCl, H2SO4, H2CO3, H3PO4,HCN, HNO3
HCl + H2O H+ + Cl- + H2O
Basa : pengionan dalam air melepaskan ion OH-
contoh: NaOH, KOH, Ba(OH)2, Ca(OH)2
NaOH + H2O Na+ + OH- + H2O
Reaksi asam basa : Reaksi penetralan
Penggabungan ion H+ dan OH- membentuk air
Kation yang terikat pada OH- dan anion yang terikat pada H+ membentuk senyawa
ionik (garam)
HCl + NaOH NaCl + H2O
Asam Basa Garam Air

2.Teori Bronsted Lowry (oleh Bronsted dan Lowry)

RANGKUMAN MATERI KIMIA SEMESTER 2 3


Dasar teori: pertukaran proton (H+)
Asam: sebagai donor (pemberi) proton
Basa: sebagai akseptor (penerima) proton
Amfiprotik/ Amfoter: bisa bersifat asam atau basa
Contoh : H2O, NH3, HCH3COO, H2PO4-
HCl + H2O H3O+ + Cl-
Asam basa
H2O + NH3 NH4+ + OH-
Asam basa
Reaksi asam basa :
Reaksi perpindahan proton dari asam ke basa
Membentuk asam dan basa konjugasi
Asam kuat: basa konjugasi lemah
Basa kuat: asam konjugasi lemah
HCl + H2O H3O+ + Cl-
Asam1 basa1 asam2 basa2
Asam konjugasi memiliki atom H lebih banyak daripada basa konjugasinya
Basa konjugasi memiliki muatan negatif lebih banyak daripada asam konjugasinya
H2PO4- HPO42-
asam konjugasi basa konjugasi
CATATAN : Semua asam basa Arrhenius adalah asam basa bronsted lowry

3.Teori Lewis (oleh Lewis)


Dasar teori : pemakaian pasangan elektron bebas

Asam : menerima pasangan elektron bebas (akseptor pasangan elektron)


Ex: H+, kation logam (Fe3+, Al3+)
Senyawa melibatkan unsur gol.III biasanya asam lewis kuat (membentuk ikatan
kovalen koordinasi)

Basa : memberikan pasangan elektron bebas (akseptor pasangan elektron)


Contoh: OH-, atom dan ion dari golongan V - VII (F-,Cl-)

Reaksi asam basa :


Pemakaian bersama pasangan elektron (ex: pada ikatan kovalen koordinasi)
Contoh: Reaksi BF3 (asam) dan NH3 (basa)
Reaksi pembentukan senyawa kompleks
Catatan: Semua asam basa Arrhenius adalah asam basa Lewis

TETAPAN KESETIMBANGAN PENGIONAN ASAM BASA


Asam basa mengion dalam larutan dengan derajat pengionan yang berbeda
Asam kuat dan basa kuat : (mendekati 1)
Ex : asam kuat H2SO4, HNO3, HCl, HClO4,HBr
Basa kuat KOH, NaOH, Mg(OH)2,LiOH
Asam lemah dan basa lemah: (sgt jauh dari 1)
Ex : asam lemah H2CO3,CH3COOH,HCN, H3PO4
Basa lemah Fe(OH)3, NH4OH, Al(OH)3
o Tetapan kesetimbangan pengionan asam = Ka
Semakin tinggi Ka, semakin kuat asam

RANGKUMAN MATERI KIMIA SEMESTER 2 4


o Tetapan kesetimbangan pengionan basa = Kb
Semakin tinggi Kb, semakin kuat basa
o Tetapan Kesetimbangan autoionisasi air = Kw
Terjadi karena adanya sifat amfiprotik air

Asam atau basa lemah hanya mengion sebagian kecil. Konsentrasi ion H+ atau ion OH-
hanya dapat ditentukan jka konsentrasi asam atau basa serta derajat ionisasi atau tetapan
ionisasi asam atau basa diketahui

Asam Dan Basa Monovalen


valensi asam atau basa adalah satu
asam lemah monovalen. Contoh: asam asetat
CH3COOH H+ + CH3COO-
basa lemah monovale. Contoh: natrium hidroksida
NH4OH NH4+ + OH-
Pasangan asam-basa konjugasi:
Asam makin kuat, basa konjugasinya makin lemaht
Ka x Kb = Kw

Asam Dan Basa Polivalen


valensi asam atau basa adalah lebih dari satu
Asam dan basa polivalen mengion secara bertahap dan tiap tahap memiliki nilai tetapan
kesetimbangan sendiri.
Contoh: Asam sulfat
H2SO4 H+ + HSO4-
HSO4- H+ + SO42-
pH larutan praktishanya ditentukan dari ionisasi tahap pertama: [ + ] = 1

KONSENTRASI ION H+ DAN pH (derajat keasaman) Asam/Basa Kuat:


elektrolit kuat (mengion hampir sempurna dalam air)
pH dapat ditentukan langsung dari nilai konsentrasi (C) asam dan basa tersebut.
[H+]= Masam x valensiasam
[OH-]= Mbasa x valensibasa M= Molaritas

KONSENTRASI ION H+ DAN pH (derajat keasaman) Asam/Basa Lemah:


o Konsentrasi H+ dari asam dan OH- dari basa bergantung pada derajat ionisasi ()dan
tetapan ionisasi (Ka (asam) atau Kb (basa))
[H+] =
[H+] = M= Molaritas
[OH-]=
[OH] =

pH = -log [H+] pH + pOH = 14


pOH = -log [OH-]

= log
= log
= log

RANGKUMAN MATERI KIMIA SEMESTER 2 5


Trayek pH indikator adalah batas-batas pH dimana indikator mengalami perubahan warna

INDIKATOR ASAM-BASA (INDIKATOR pH)


Nilai pH dapat diukur dengan:
pH meter
indikator asam basa (indikator pH) zat (suatu asam atau basa lemah) yang akan
berubah
warna jika pH berubah pada kisaran tertentu.
Kisaran pH yang menyebabkan indikator berubah warna disebut trayek pH.
Bila pH < trayek pH maka indikator akan menunjukkan warna asamnya
Bila pH > trayek pH maka indikator akan menunjukkan warna basa
Contoh indikator: biru bromtimol (pH 6,0 7,6), merah metil (3,2 4,4), kuning alizarin
(10,1 12,0)

RANGKUMAN MATERI KIMIA SEMESTER 2 6


RANGKUMAN MATERI
BAB 6 : HIDROLISIS GARAM
Sifat larutan garam bergantunng pada kekuatan relatif asam dan basa penyusunnya.
Sifat larutan garam dapat dijelaskan dengan konsep hidrolisis.
Hidrolisis garam adalah reaksi antara komponen garam yang berasal dari asam atau
basa lemah dengan air. Komponen garam baik kation maupun anion yang berasal dari
asam lemah atau basa lemah akan bereaksi dengan air/terhidrolisis. Sedangkan kation
dan anion garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat tidak dapat bereaksi
dengan air.

Jenis-jenis garam berdasarkan asam basa penyusunnya


1. Garam dari asam kuat dan basa kuat
Garam dari asam kuat dan basa kuat tidak mengalami hidrolisis, larutannya bersifat
netral.
Contoh : NaCl (berasal dari NaOH dan HCl), KBr (berasal dari KOH dan HBr)
Garam ini tidak akan bereaksi dengan air. Hal ini disebabkan kation dan anionnya
berasal dari asam kuat dan basa kuat. Nilai pH larutan garamnya = 7 (netral)
Contoh Reaksi Hidrolisis NaCl:
Na+(aq) + H2O(l) (tidak bereaksi)
Cl(aq) + H2O(l) (tidak bereaksi)

Contoh Soal:
Tentukan pH dari 10ml larutan NaCl 2 M
Jawaban:
pH = 7 (netral), karena garamnya berasal dari asam kuat dan basa kuat

2. Garam dari asam kuat dan basa lemah


Garam dari asam kuat dan basa lemah mengalami hidrolisis parsial (hidrolisis kation),
larutannya bersifat asam.

[ + ] = ; =

Contoh : NH4Cl (berasal dari NH4OH dan HCl), Al2(SO4)3 (berasal dari Al(OH)3 dan
H2SO4)
Garam ini akan terhidrolisis sebagian/parsial yaitu hanya ion positif (kation) yang
berasal dari basa lemah yang bereaksi dengan air.

Contoh Reaksi Hidrolisis dari NH4Cl:


NH4+ + H2O NH4OH + H+
Cl + H2O (tidak bereaksi)

RANGKUMAN MATERI KIMIA SEMESTER 2 7


Karena menghasilkan ion H+ maka garam ini akan bersifat asam, jumlah [H+] dapat
dihitung melalui rumus perhitungan pH :

Kw Keterangan:
H M Kw = Tetapan Ionisasi Air = 10-14
Kb
Kb = tetapan ionisasi basa lemah
Kw
Kh M = Molaritas Kation
Kb
Kh = Tetapan hidrolisis
= [ + ]

Tipe soal I: Jika diketahui di soal hanya garam maka langsung masuk rumus.
Contoh Soal:
Tentukan pH dari larutan (NH4)2SO4 0,05 M (Kb NH3 = 10-5)
Jawaban:

H
Kw
Kb
M
10 14
10 5
0,05 2 10 10 10 5

Jumlah kationnya (NH4+) berjumlah 2 maka konsentrasi dikali 2


pH = 5

Tipe soal II: Jika diketahui di soal asam dan basanya, direaksikan dengan metode m,
r, s
Contoh Soal:
Larutan 1L NH4OH 2 M bereaksi dengan 1 L H2SO4 1 M tentukan pH campuran!
Jawaban:
Reaksi :
2NH4OH(aq) + H2SO4(aq) (NH4)2SO4 + 2H2O
Mula2 2 mol 1 mol
Reaksi 2 1 - 1 2 +
Sisa 1 mol 2 mol

Ciri Hidrolisis: Asam dan Basa akan habis

Menentukan M garam
n 1mol 1
M M
Vtotal 2L 2
Masuk Rumus :

H
Kw
Kb
M
10 14 1
10 5
2 10 9 10 4,5
2
pH = 4,5

3. Garam dari asam lemah dan basa kuat


Garam dari asam lemah dan basa kuat mengalami hidrolisis parsial (hidrolisis anion),
larutannya bersifat basa.

RANGKUMAN MATERI KIMIA SEMESTER 2 8



[ ] = ; =

Contoh : CH3COONa (berasal dari CH3COOH dan NaOH), KCN (berasal dari KOH
dan HCN)
Garam ini akan terhidrolisis sebagian karena hanya salah satu ion yang bereaksi
dengan air yaitu ion negatif (anion) yang berasal dari asam lemah.
Contoh Reaksi Hidrolisis CH3COONa adalah
CH3COO + H2O CH3COOH + OH
Na+ + H2O (Tidak bereaksi)
Karena menghasilkan ion OH maka garam ini akan bersifat basa
Perhitungan pH

H Kw Keterangan:

M Kw = tetapan kesetimbangan air = 10-14
Ka
Ka = tetapan ionisasi asam lemah
Kw
Kh M = Molaritas anion
Ka

pOH log OH
pH 14 pOH

Tipe soal I: Jika diketahui di soal hanya garam maka langsung masuk rumus.
Contoh Soal:
Tentukan pH dari larutan CH3COONa 0,1 M (Ka CH3COOH = 10-5)
Jawaban:

OH
Kw
Ka
M
10 14
10 5
0,1 1 10 10 10 5

Jumlah anionnya (CH3COO) berjumlah 1 maka konsentrasi dikali 1


pOH = 5
pH = 14 5 = 9

Tipe soal II: Jika diketahui di soal asam dan basa, harus direaksikan dengan metode
m, r , s
Contoh Soal:
Larutan 0,5L KOH 2M bereaksi dengan 0,5 L HCN 2M tentukan pH campuran!
Jawaban:
Reaksi :
KOH(aq) + HCN(aq) KCN + H2O
Mula 1 mol 1 mol
Reaksi 1 1 - 1 1 +
Sisa 1 mol 1 mol

RANGKUMAN MATERI KIMIA SEMESTER 2 9


Ciri Hidrolisis: Asam dan Basa akan habis
Menentukan M garam
n 1mol
M 1M
Vtotal 1L
Masuk Rumus :

OH
Kw
Ka
M
10 14
10 5
1 1 10 9 10 4,5

pOH 4,5
pH 14 4,5 9,5

4. Garam dari asam lemah dan basa lemah


Garam dari asam lemah dan basa lemah mengalami hidrolisis total, sifat larutannya
bergantung pada harga Ka asam dan Kb basa pembentuknya.
Contoh : NH4CN (berasal dari NH4OH dan HCN)
Garam ini akan terhidrolisis sempurna yaitu ion positif (kation) yang berasal dari basa
lemahdan ion negatif (anion) yang berasal dari asam lemah.
Contoh reaksi hidrolisis NH4CN adalah
NH4+ + H2O NH4OH + H+
CN + H2O HCN + OH
Sifat asam dan basa ditentukan oleh besarnya Ka dan Kb, Jika:
Ka > Kb garam akan bersifat asam
Ka < Kb garam akan bersifat basa
Ka = Kb garam akan bersifat netral
Perhitungan pH

Jika Ka > Kb (garam Jika Ka < Kb (garam Keterangan:


asam) Rumusnya: basa) Rumusnya: Kw = tetapan kesetimbangan air =
10-14
H
Kw Ka
Kb
OH
K w Kb
Ka Kb = tetapan ionisasi basa lemah
Ka = tetapan ionisasi asam lemah

Contoh Soal:
Tentukan pH dari larutan NH4CN 0,05 M (Kb NH3 = 10-5, Ka HCN = 10-8)
Jawaban:

OH
K w Kb
Ka

10 14 10 5
10 5
10 11 10 5,5

Ka < Kb maka akan bersifat basa


pOH = 5,5

pH = 14 5,5 = 8,5[ + ] = ; =

RANGKUMAN MATERI KIMIA SEMESTER 2 10


RANGKUMAN MATERI
BAB 7 : LARUTAN PENYANGGA
Larutan penyangga adalah larutan yang pH-nya praktis tidak berubah meskipun
ditambah sedikit asam, sedikit basa atau diencerkan.

Jenis larutan penyangga:


1. Larutan penyangga asam
Larutan penyangga asam terdiri dari suatu asam lemah dengan basa konjugasinya
Rumus menentukan pH:

[ + ] =

Tipe Soal:
a. Jika di soal diketahui asam lemah dan garamnya, caranya langsung masuk rumus.
b. Jika di soal diketahui asam lemah dan basa kuat direaksikan dengan menggunakan
metode m, r, s. Jika yang bersisa adalah asam lemah, berarti larutan buffer
Contoh Soal
Tipe I
HItunglah pH 100 mL CH3COOK 0,5 M dengan 200 mL CH3COOH 0,5 M (Ka
CH3COOH = 1,7 x 105).
Jawab :

[ + ] =

200 0,5
= 1,7 105
100 0,5
= 1,7 105 2
= 3,4 105
pH = 5 log 3,4

Larutan penyangga basa terdiri dari suatu basa lemah dengan asam konjugasinya
pH larutan penyangga dapat dihitung dengan rumus:

Penyangga asam: [ + ] = atau = log

Penyangga basa: [ ] = atau = log

2. Larutan penyangga basa


Larutan penyangga berperan penting dalam cairan tubuh dan dalam berbagai proses
yang menuntut trayek/tentang pH yang sempit
Rumus Menentukan pH

RANGKUMAN MATERI KIMIA SEMESTER 2 11



[ ] =

Tipe Soal:
a. Jika di soal diketahui basa lemah dan garamnya, caranya langsung masuk rumus.
b. Jika di soal diketahui basa lemah dan asam kuat direaksikan dengan menggunakan
metode m, r, s. Jika yang bersisa adalah basa lemah, berarti larutan buffer

Contoh soal: Tipe II


Hitunglah pH larutan jika 100 mL NH3(aq) 0,2 M dicampurkan dengan 100 mL HCl
0,1 M, Kb NH3(aq) = 1,8.105.
Jawab :
NH4OH + HCl NH4Cl + H2O
M 20 mmol 10 mmol
R 10 10 10 10 +
S 10 10 10
Zat yang bersisa adalah basa lemah = penyangga basa
10
= 1,8 105
10
= 1,8 105
pOH = 5 log 1,8
pH = 14- (5 - log 1,8)
= 9 + log 1,8

RANGKUMAN MATERI KIMIA SEMESTER 2 12


RANGKUMAN MATERI
BAB 8 : KELARUTAN & HASIL KALI
KELARUTAN
Kelarutan/Solubility (s) merupakan jumlah atau konsentrasi maksimum zat yang
dapat larut dalam sejumlah pelarut. Kelarutan setiap zat memiliki harga yang berbeda-
beda.
Kelarutan menyatakan jumlah maksimum zat yang dapat larut dalam sejumlah
tertentu pelarut.
Kelarutan (khususnya untuk zat yang sukar larut) dinyatakan dalam mol L-1. Jadi,
kelarutan sama dengan kemolaran larutan jenuh.
Karena reaksinya berupa reaksi kesetimbangan maka akan memiliki tetapan
kesetimbangan yang disebut tetapan hasil kali kelarutan (solubility product constant)
dan dilambangkan Ksp.
Tetapan hasil kali kelarutan (Ksp) adalah hasil perkalian konsentrasi ion-ion dalam
larutan jenuh, masing-masing dipangkatkan dengan koefisien ionisasinya.
Nilai Ksp dapat ditentukan dari kelarutan. Sebaliknya, kelarutan dapat ditentukan dari
data Ksp.
Ion senama memperkecil kelarutan.
Kelarutan juga dipengaruhi oleh pH larutan.
Pengendapan terjadi jika > .
Zat-zat yang sukar larut jika dilarutkan akan mengalami reaksi kesetimbangan antara
zat padat yang tidak larut dan ion-ion yang larut. Contoh:
MA(s) M+(aq) + A (aq)
Persamaan Ksp untuk MA dapat dituliskan:
Ksp = [M+].[A]

Hubungan Kelarutan dan Ksp


Kelarutan dapat dihitung dari nilai Ksp begitu pula sebaliknya

Menentukan Ksp dari kelarutan


Misalnya jika konsentrasi Ag2SO4 adalah s maka cara menentukan Ksp nya adalah
sebagai berikut:
Ag2SO4 2Ag+ + SO42-
s 2s s (menentukan konsentrasi ion-ionnya menggunakan prinsip
stoikiometri/perbandingan koefisien)
Ksp = [Ag+]2 . [SO4]2-
= (2s)2. (s)
= 4s2. s
= 4s3
Jadi nilai Ksp nya adalah 4s3

RANGKUMAN MATERI KIMIA SEMESTER 2 13


Contoh Soal:
Hitung Ksp Ag2CO3 jika kelarutan Ag2CO3 dalam air pada suhu 25oC adalah 10-4
mol/L.
Jawaban :
Ag2CO3 2Ag+ + CO32-
s 2s s
+ 2 2-
Ksp = [Ag ] . [SO4]
= (2s)2. (s)
= 4s2. s
= 4s3
= 4.(10-4)3
= 4.10-12

Menentukan Kelarutan dari Ksp


Contoh Soal:
Jika Ksp CaCO3 = 2,5 x 10-9, berapakah nilai kelarutannya!
Jawaban
CaCO3 Ca2+ + CO32-
s s s
Ksp = [Ca ]. [CO32-]
2+

=s.s
= s2
s =
s = 2,5 109
= 5 x 10-5 mol/L

Perkiraan Pengendapan
Harga Ksp dapat digunakan untuk menentukan apakah suatu zat elektrolit dapat larut
atau mengendap. Harga Ksp adalah batas jumlah zat yang ditambahkan agar tetap
larut jika zat yang ditambahkan (konsentrasinya) melebihi Ksp maka tidak akan larut
lagi. Penentuannya dapat menggunakan prinsip:
Contoh : Larutan MA
MA M+ + A
Jika [M+] . [A] < Ksp, larutan dikatakan belum jenuh (tak terjadi endapan).
Jika [M+] . [A] = Ksp, larutan dikatakan tepat jenuh (tak terjadi endapan).
Jika [M+] . [A] > Ksp, larutan dikatakan lewat jenuh (terjadi endapan).

Pengertian:
Larutan belum jenuh : larutan yang jumlah zat terlarutnya masih kurang dari jumlah
zat maksimum yang dapat larut. Belum diperoleh endapan.
Larutan jenuh/tepat jenuh : larutan yang jumlah zat terlarutnya maksimum untuk
dapat larut. Belum diperoleh endapan.

RANGKUMAN MATERI KIMIA SEMESTER 2 14


Larutan lewat jenuh : Larutan yang jumlah zatnya melebihi jumlah maksimum yang
dapat larut. Ditandai dengan adanya endapan.

Pengaruh Ion Senama


Adanya ion senama dapat menyebabkan kelarutan bertambah kecil
Contoh soal:
Diketahui Ksp CaCO3 = 4,8.10-9.
o Berapakah kelarutan CaCO3 dalam air?
o Berapa kelarutan CaCO3 dalam satu liter larutan yang mengandung CaCl2 0,15
mol?
Jawab :
o Misal kelarutan CaCO3 dalam air = X mol L1
CaCO3(s) Ca2+(aq) + CO32(aq)
Ksp CaCO3 = [Ca2+][CO32-]
4,8.10-9 = (X).(X) = X2
X = 4,8 109
X = 6,9.10-5
Kelarutan CaCO3 dalam air adalah = 6,9.10-5 mol L1
o Misal kelarutan CaCO3 dalam CaCl2 = X mol L1
CaCO3(s) Ca2+(aq) + CO32(aq)
(X + 0,15) mol X mol
Ca dari CaCl2 = 0,15 mol. Nilai ini jauh lebih besar dari nilai Ca2+ dan CaCO3
2+

sehingga (X + 0,15) ~ 0,15 mol


Ksp CaCO3 = [Ca2+][CO32]
4,8.10-9 = (0,15) x (X)
4,8109
= 0,15
= 3,2.10-8
Jadi, kelarutan CaCO3 dalam larutan CaCl2 0,15 M = 3,2.10-8 mol L1, ini lebih kecil
3.000 kali dibandingkan dengan kelarutan dalam air.

Hubungan harga Ksp dan pH


Contoh soal:
Kelarutan L(OH)2 dalam air sebesar 5 x 10-4 mol L-1, maka larutan jenuh L(OH)2
dalam air memiliki pH sebesar..
Mencari [OH]
L(OH)2 L2+(aq) + 2OH(aq)
5 x 10-4M 5 x 10-4 M 2 x 5 x 10-4 M
10-3 M
[OH] = 10-3 M
pOH = 3
pH = 14 3 = 11

RANGKUMAN MATERI KIMIA SEMESTER 2 15


RANGKUMAN MATERI
BAB 9 : SISTEM KOLOID
Koloid adalah sebuah bentuk campuran yang keadaannya terletak antara larutan
dan campuran kasar. Secara makroskopis koloid tampak homogen, tetapi secara
mikroskopis, koloid bersifat heterogen. Oleh karena itu, koloid digolongkan ke
dalam campuran heterogen. Campuran koloid pada umumnya bersifat stabil dan
tidak dapat disaring. Ukuran partikel koloid terletak antara 1-100 nm.

Perbedaan Koloid, Larutan dan Suspensi


No. Larutan Koloid Suspensi
1. Ukuran partikel Ukuran partikel antara 10-7 Ukuran partikel lebih
kurang dari 10-7 cm 10-5 cm dari 10-5 cm
2. Stabil Relatif stabil Mudah mengendap
3. Partikel tidak Partikel tampak pada Partikel tampak oleh
tampak pada ultramikroskop mata dan dapat dilihat
ultramikroskop dengan mikroskop
4. Dapat melewati Dapat melewati saringan Dapat disaring oleh
saringan dan dan tidak dapat melewati saringan dan tidak
melewati membran membran saringan dapat melewati
semipermeabel semipermeabel semipermeabel

Penggolonngan sistem koloid didasarkan pada fase pendispersi (medium dispersi)


dan fase terdispersinya. Seluruhnya ada 8 macam koloid. Dispersi gas dalam gas
tidak tergolong koloid, melainkan tergolong larutan.

Macam-macam koloid
Fase Medium Jenis Koloid Contoh Koloid
Terdispersi Pendispersi
Cair Gas Aerosol Kabut, awan
Padat Gas Aerosol padat Asap rokok, debu
Gas Cair Buih Busa sabun, krim
Gas Padat Busa padat Styrofoam, batu apung
Cair Cair Emulsi Susu, mayonaise
Cair Padat Emulsi padat Mentega, keju, jelly
Padat Cair Sol Cat, tanah liat
Padat Padat Sol padat Kaca berwarna, alloy
Partikel koloid dapat menghamburkan cahaya, sehingga berkas cahaya yang
melalui sistem koloid dapat diamati dari samping.

Sifat-sifat koloid
Efek Tyndall
Peristiwa penghamburan cahaya oleh partikel koloid, contoh: sorot lampu
mobil, terjadinya warna biru langit pada siang hari

RANGKUMAN MATERI KIMIA SEMESTER 2 16


Gerak Brown
Gerak acak partikel koloid dalam medium pendispersi
Elektroforesis
Pergerakan partikel koloid di bawah pengaruh medan listrik, contoh:
penggunaan cotrel di industri untuk menyaring debu
Adsorpsi
Proses penyerapan partikel bermuatan ke permukaan partikel koloid, contoh:
penjernihan air dengan tawas, penyembuhan sakit diare dengan norit.
Koagulasi/penggumpalan
Peristiwa pengendapan partikel koloid akibat pelucutan muatan, bisa timbul
jika ditambahkan zat elektroli., contohnya: pembentukan delta di sungai,
pengolahan karet dari lateks.
Koloid pelindung
Koloid yang dapat melindungi koloid lain agar tidak mengalami koagulasi,
contoh: penambahan kasein pada susu.
Dialisis
Proses penyaringan ion-ion pengotor menggunakan selaput semi permeabel.
Contoh: proses cuci darah.

Jika diamati dengann mikroskop ultra, ternyata partikel koloid senantiasa bergerak
dengan gerak patah-patah yang disebut gerak Brown. Gerak Brown terjadi karena
tumbukan tak simetris antara molekul medium dengan partikel koloid.

Koloid dapat mengadsorpsi ion atau zat lain pada permukaannya, dan oleh karena
luas permukaannya yang relatif besar, maka koloid mempunyai daya adsorpsi
yang besar

Adsorpsi ion-ion oleh partikel koloid membuatnya bermuatan. Muatan koloid


menyebabkan gaya tolak-menolak diantara partikel koloid, sehingga menjadi
stabil (tidak mengalami sedimentasi).

Muatan partikel koloid dapat ditunjukkan dengan elektroforesis, yaitu pergerakan


partikel koloid dalam medan listrik.

Penggumpalan partikel koloid disebut koagulasi. Koagulasi dapat terjadi karena


berbagai hal, misalnya pada penambahan elektrolit. Penambahan elektrolit akan
menetralkan muatan koloid, sehingga faktor yang menstabilkannya hilang.

Campuran koloid dapat dipisahkan dari ion-ion atau partikel terlarut lainnya
melalui dialisis.

Koloid yang medium dispersinya berupa cairan dibedakan atas koloid liofildan
koloid liofob. Koloid liofil mempunyai interaksi yang kuat dengan mediumya;
sebaliknya, pada koloid liofob interaksi tersebut tidak ada atau sangat lemah.

RANGKUMAN MATERI KIMIA SEMESTER 2 17


Banyak sekali produk industri dalam bentuk koloid, karena dengan bentuk koloid,
zat-zat yang tidak saling melarutkan dapat disajikan homogen secara makroskopis.

Pengolahan air bersih memanfaatkan sifat koloid, yaitu adsorpsi dan koagulasi.
Pada pengolahan air brsih digunakan tawas (aluminium sulfat, kaporit (klorin) dan
kapur.

Koloid dapat dibuat dengam cara dispersi atau kondensasi. Pada cara dispersi,
bahan kasar dihaluskan kemudian didispersikan ke dalam medium dispersinya.
Pada cara kondensasi, koloid dibuat dari larutan dimana atom atau molekul
mengalami agregasi (pengelompokkan), sehingga menjadi partikel koloid.

Pembuatan Koloid
Cara Kondensasi
i. Reaksi Hidrolisis
contohnya pembuatan sol Fe(OH)3. Reaksinya:
FeCl3(aq) + 3H2O(l) Fe(OH)3(s) + 3HCl(aq)
ii. Reaksi Oksidasi
contohnya pembuatan sol belerang
2H2S(g) + SO2(g) 3S(s) + 2H2O(l)
iii. Reaksi Reduksi
contohnya pembuatan sol emas.
2AuCl3(aq) + 3SnCl2(aq) 2SnCl4(aq) + 2Au(s)
iv. Mengubah Pelarut
Belerang larut dalam etanol tetapi tidak larut dalam air. Bila larutan
jenuh belerang dalam etanol dituangkan ke dalam air, maka akan
terbentuk sol belerang. Hal ini terjadi akibat menurunnya kelarutan
belerang di dalam campuran tersebut.
Cara Dispersi
A. Cara Mekanik
Dengan cara mekanik, partikel kasar dipecah sampai halus. Dalam
laboratorium kimia pemecahan partikel ini dilakukan dengan
menggunakan lumpang dan alu kecil, sedangkan dalam industri
digunakan mesin penggiling koloid.
B. Cara Peptisasi
Cara ini dilakukan dengan menambahkan ion sejenis pada suatu
endapan sehingga endapan terpecah menjadi partikel-partikel koloid.
Contohnya endapan Agl dapat dipeptisasi dengan menambahkan
larutan elektrolit dari ion sejenis, misalnya kalium iodida (Kl) atau
perak nitrat (AgNO3).
C. Cara Busur Listrik Bredig
Pemecahan partikel suspensi menggunakan arus listrik tegangan tinggi

Sabun dan detergen bekerja sebagai bahan aktif permukaan yang fungsinya
mengemulsikan lemak ke dalam air.
Asbut adalah suatu bentuk pencemaran yang merupakan sitem koloid

RANGKUMAN MATERI KIMIA SEMESTER 2 18


DAFTAR PUSTAKA
Purba, Michael (2007). Buku pelajaran Kimia XI SMA. Medan: Penerbit Erlangga.

Lasantha (2012). From:


http://ringkasanmapelsekolah.blogspot.co.id/2012/04/rangkuman-kimia-asam-
basa.html, 05 April 2016

Yudi (2014). From: http://tanya-tanya.com/belajar-kimia-hidrolisis, 24 April 2016

Yudi (2014). From: http://tanya-tanya.com/belajar-kimia-larutan-penyangga, 24 April


2016

Yudi (2014). From: http://tanya-tanya.com/belajar-kimia-kelarutan-ksp, 24 April


2016

Yudi (2014). From: http://tanya-tanya.com/belajar-kimia-koloid, 24 April 2016

Purba, Michael (2007). Buku pelajaran Kimia XI SMA. Medan: Penerbit Erlangga.

RANGKUMAN MATERI KIMIA SEMESTER 2 19

Anda mungkin juga menyukai