Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas segala limpahan rahmat
dan karunia-Nya sehingga makalah mengenai Penentuan pH Larutan Asam Basa
Serta Terapannya dapat terselesaikan. Makalah ini merupakan tugas dalam mata
kuliah Kimia Asam Basa yang bertujuan untuk memberikan pendekatan belajar
agar mahasiswa lebih mudah memahami materi yang terkandung, juga
membangun motivasi mahasiswa untuk dapat mengaitkan suatu materi pada
kehidupan sehari-hari.
Penulis
i
DAFTAR ISI
3.2 Saran................................................................................................. 24
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Senyawa asam dan basa sering ditemukan dan berperan dalam kehidupan
sehari-hari. Contoh bahan yang bersifat asam yaitu pada buah-buahan misalnya
lemon dan jeruk. Sedangkan contoh bahan yang bersifat basa yaitu sabun dan
deterjen. Untuk menjelaskan mengenai asam dan basa, terdapat beberapa teori
asam basa, diantaranya teori Arrhenius, teori Bronsted-Lowry, teori asam basa
Lewis, dan teori Lux-Flood.
1
indikator warna, yang menunjukkan sifat suatu zat, kemudian dengan pengukuran
pH nya atau derajat keasaman. Apabila suatu larutan memiliki (H +) sama dengan
(OH-) walaupun bkan air murni larutan tersebut dikatakan netral. Asam adalah zat
yang menyebabkan (H+) lebih besar daripada (OH-) sedangkan basa adalah zat
yang menyebabkan (OH -) lebih besar daripada (H +). Dalam larutan asam kita
anggap bahwa (H+) berasal dari asamnya dan (H+) dari air diabaikan. Dalam
larutan basa kita anggap bahwa (OH-) berasal dari basanya, dan (OH -) dari air
diabaikan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Larutan asam dan basa memiliki derajat atau tingkat keasaman atau
kebasaan yang diukur dalam pH dan pOH.
3
Makna nilai pOH larutan:
1. Semakin besar [OH-] maka makin kecil nilai pOH.
2. Kebasaan berbanding terbalik dengan nilai pOH, keasaman berbanding
lurus dengan nilai pOH.
3. Larutan dengan pOH ˂ 7 bersifat basa, pOH = 7 bersifat netral, dengan
pOH ˃ 7 bersifat asam.
Contoh Soal 1:
Konsentrasi ion H+ dalam sebuah botol anggur ialah 3,2 10-4 M tepat setelah
tutupnya dibuka. Hanya setengah botol anggur yang dikonsumsi. Setengahnya
lagi, setelah dibiarkan terbuka diudara selama sebulan,ternyata konsentrasi ion
4
hidrogennya sama dengan 1,0 10-3M. Hitunglah pH anggur pada kedua keadaan
tersebut:
pH = -log[H +]
-3
pH = -log(1,0 ) = 3,00
Contoh 2:
Dasar larutan NaOH, [OH-] ialah 2,9 10-4 M. Hitung pH larutan ini.
pOH = -log[OH -]
= -log(2,9 10-4)
= 3,54
pH + pOH = 14,00
= 14,00 – pOH
5
Kekuatan Senyawa Asam Basa
Derajat kekuatan asam basa dapat diketahui dari pH dan pOH, digolongkan :
1. Asam kuat “jika memiliki daya hantar listrik yang kuat dan memiliki nilai
pH yang rendah 1–3”
2. Asam lemah “jika memiliki daya hantar listrik lemah dan nilai pH sedang 3-
6
3. Basa kuat “jika memiliki daya hantar listrik yang kuat dan nilai pH tinggi
12-14
4. Basa lemah “jika memiliki daya hantar listrik lemah dan nilai pH sedang 8-
11
Kesetimbangan air
Setelah diukur dengan cermat, ternyata air murni mengandung ion dalam
jumlah kecil sekali. Hal itu disebabkan oleh terjadinya reaksi asam basa sesama
molekul air (autoionisasi) dan membentuk kestimbangan:
H2O + H 2O H3O + OH -
Dengan kata lain, air adalah elektrolit lemah dan bila H3O+ disederhanakan
menjadi H+, maka kesetimbangan itu ditulis sebagai:
H2O H+ + OH -
Dengan:
Derajat ionisasi ( air sangat kecil, maka jumlah air yang terion dapat diabaikan
sehingga konsentrasi air yang tidak terion dapat dianggap konstan.
6
Kc [H2O] = Kw = [H+][OH-]
Kw adalah ionisasi air. Pada suhu kamar (25 ), nilai Kw = 10-14 sehingga dalam
air murni terdapat:
[H+] = [OH-] = √ =√ =
Nilai = tidak hanya untuk air murni tetapi juga larutan asam atau basa,
karena ada kesetimbangan ion.
H2O H+ + OH -
Nilai [H+], [ , dan sangat kecil dan terpaksa ditulis dalam pangkat
negatif. Agar lebih mudah, pangkat negatif itu dihilangkan dengan menggunakan
simbol “p” yang berarti –log. Dengan demikian, [H +], [OH-], dan dapat
dinyatakan dengan pH, pOH, p .
pH = -log[H +]
pOH = -log[OH -]
pKw = -log Kw
7
Pada suhu kamar (25 ), air mempunyai :
pH + pOH = pKw = 14
Kriteria untuk menentukan larutan bersifat asam, basa atau netral adalah sebagai
berikut :
Larutan asam atau basa kuat yang encer akan terion sempurna dalam air
sehingga jumlah ion dapat dihitung dari kosentrasi asam atau basanya. Contohnya,
dalam larutan HCL (dengan kosentrasi k a) terdapat dua macam pengionan, yaitu:
ka ka ka
10-7 10-7
Kosentrasi H+ dalam larutan bersumber dari HCL sebesar k a dan dari air
sebesar 10-7. Ion H + dari HCL akan menggeser kesetimbangan air ke kiri sehingga
[H+] dari air menjadi lebih kecil dari 10 -7. Dengan demikian [H +] dari air dapat
diabaikan terhadap yang berasal dari HCL. Jadi, dalam larutan asam:
[H+] ka
8
Larutan encer basa kuat, seperti NaOH juga membentuk dua macam
ionisasi:
NaOH(s) Na + + OH-
kb kb kb
H2O H+ + OH -
10-7 10-7
Ion OH- dari NaOH menggenser kesetimbangan air ke kiri sehingga [OH -]
yang berasal dari air lebih kecil dari 10 -7 dan dapat diabaikan. Dalam larutan
terdapat:
[OH-] kb
Contoh Soal 1:
Hitunglah pH larutan
a. HCL 0.01 M
b. 2,0 g NaOH dalam 2 L larutan
Jawab
a. ka = 0,01 M = 10-2 M
[H+] = ka = 10-2 M
pH = -log[H+] = -log 10-2
= -(-2) log 10
= 2
b. 2,0 g NaOH = mol = 0,05 mol
9
= 2,6
pH = 14 – 2,6 = 11,4
Contoh Soal 2:
Suatu benjana berisi larutan HBr, dan kemudian diambil 200 ml. Hitunglah
massa HBr yang terambil bila:
a. pH larutan = 2
b. pH larutan = 3
Jawab
HBr adalah asam kuat, maka pH = - log ka
a. pH = 2
[HBr] = ka = 10-2 M = 0,01 M
1 l larutan 0,01 mol HBr
200 ml larutan 0,002 mol HBr
0,002 mol HBr = 0,002 81 g = 0,0161 g HBr
b. pH = 3
[H+] = -log 10-3 M = 0,001 M
1 l larutan 0,001 mol HBr
200 ml larutan 0,0002 mol HBr
0,0002 mol HBr = 0,0002 81 g = 0,00161 g HBr
Bila kosentrasi asam atau basa sangat kecil, yaitu mendekati atau lebih kecil
dari 10-7, maka (H+) atau (OH -) dari air tidak dapat diabaikan. Hubungan
pengionan asam dan air adalah sebagai berikut:
HCL
H2O H+ + OH -
10
CL-
Dalam larutan, jumlah ion positif sama dengan ion negatif, maka
[H+] = ka +
[H+]2 = ka[H+] + kw
[H+]2 = ka[H+] kw = 0
√
x=
√
[H+]=
Contoh Soal 3:
a. 10-9 M b. 10-6 M
Jawab
a. ka = 10-9 M
√
[H+] =
11
=
= 0,76 10-6
pH = -log(0,76 10-6)
= 5,88
Demikian juga untuk basa yang kosentrasinya mendekati atau lebih kecil dari 10 -7
M. Dengan cara yang mirip didapat hubungan
[OH]2 = kb [OH-] kw = 0
√
[OH-] =
Contoh Soal 4:
Jawab
kb = 2,5 10-6 M
√
[OH-] =
12
= 2,50 10-6
= 5,6
pH = 14 – 5,6 = 8,4
Dalam larutan asam lemah atau basa lemah, terdapat dua kesetimbangan.
Yang pertama, kesetimbangan asam lemah atau basa lemah, dan kedua,
kesetimbangan air.
HA H+ + A-
Ma (1 - ) Ma Ma Ma = konsentrasi asam
10-7 10-7
Ion H+ yang berasal dari HA lebih besar dibandingkan yang dari air
sehingga menggeser kesetimbangan air ke kiri. Akibatnya [H +] dari air makin
kecil dan dapat diabaikan terhadap yang berasal dari HA, maka
[H+] Ka
( (
Ka = =
(
13
Ka = Ma
= √
[H+] = Ma
= Ma √
[H+] =√
Contoh Soal 1:
Ma = 0,1 x M = 0,125 M
[H+] =√
= √( ( = 9 x 10-3
pH = -log[H +]
14
Larutan basa lemah (B)
Mb(1- ) Mb Mb
H2O H+ + OH-
10-7 10-7
Kb =
=
(
Kb = Mb
=√
[OH-] dari air dapat diabaikan karena sangat kecil dibandingkan yang dari basa,
maka
[OH-] Mb
= Mb √
[OH-] = √
Contoh Soal 2:
Pembahasan.
15
Mb = 0,02 M = 2 x 10 -2 M
Kb = 1,8 x 10-5
[OH-] = √
= √( (
= 6 x 10-3
pOH = -log[OH -]
pH = 14 – 2,22 = 12,78
Larutan asam atau basa lemah berkonsentrasi sangat kecil akan memberikan
H+ atau OH- sangat sedikit sehingga yang berasal dari air tidak dapat diabaikan.
Oleh sebab itu perlu dicari rumus lain untuk menghitung pH atau pOH larutan.
Kita misalkan asam lemah HA
HA
H2O H+ + OH-
A-
Dalam larutan, jumlah ion positif dan ion negatif harus sama, maka [H +] =
[A+] + [OH-] atau [A-] = [H +] – [OH-], jumlah asam mula-mula (Ca) sama dengan
asam yang tinggi [HA] ditambah yang terion [A -]:
Ca = [HA] + [A-]
Atau
16
[HA] = Ca - [A-]
Ka =
{ }
=
{ }
[H+] adalah konsentrasi ion H+ dalam larutan yang berasal asam dan air,
sedangkan [OH-] hanya berasal dari air. Jika asam sangat lemah, [H +] yang
berasal dari asam hampir sama dengan yang berasal dari air sehingga [H +]-[OH -]
dapat diabaikan terhadap Ca.
Ca - {[H+] + [OH-]} Ca
{ }
Ka =
[OH-] =
Sehingga:
{ – ⁄ }
Ka =
[H+]2 - K
w = KaCa
[H+]2 = √
Dengan cara yang hampir sama seperti diatas, untuk basa lemah didapat
persamaan:
[OH-] = √
Contoh Soal 3:
17
Hitunglah pH larutan yang mengandung 0,054 g HCN dalam 2,5 l larutan.
Pembahasan
[H+] = √
= √( (
= 6,34 x 10-7
Asam diprotik dan asam poliprotik bisa menghasilkan lebih dari satu ion
hidrogen per molekul. Asam-asam ini terionisasi secara tertahap, artinya,
protonnya lepas satu per satu. Persamaan konstanta ionisasinya dapat ditulis untuk
setiap tahap ionisasi. Akibatnya, dua atau lebih persamaan konstanta
kesetimbangan harus digunakan untuk menghitung konsentrasi-konsebtrasi spesi
dalam larutan asamnya. Sebagai contoh, untuk H 2CO3 kita tuliskan
Perhatikan bahwa basa konjugasi pada tahap ionisasi pertama menjadi asam pada
tahap ionisasi kedua.
Contoh Soal 1:
Asam oksalat (C2 H2O4) ialah zat beracun yang digunakan terutama untuk bahan
pemutih dan bahan pembersih (misalnya, untuk menghilangkan kerak dikamar
18
mandi). Hitunglah konsentrasi semua spesi yang ada pada kesetimbangan dalam
larutan 0,10 M.
r: -x +x +x
s: (0,10 –x) x x
Tahap 2
Ka1 = = 6,5x10-2
= 6,5x10-2
[H+] = 0,054 M
[C2HO-4] = 0,054 M
19
Tahap 1. Misalnya y adalah konsentrasi kesetimbangan C dalam mol per liter.
Maka konsentrasi kesetimbangan C2H haruslah (0,054-y) M. Kita
mempunyai
C2H ( H+(aq) + C2 (
r: -y +y +y
s: (0,054 – y) (0,054 + y) y
Tahap 2.
(
= 6,1 x 10-5
(
0,054 + y = 0,054
0,054 – y = 0,054
y = 6,1 x 10-5 M
[C2H2O4] = 0,046 M
20
[C2 ] = 6,1 x 10-5 M
Contoh Soal 1: menunjukan bahwa untuk asam diprotik jika Ka1 > Ka2 , maka
konsentrasi ion H+ pada kesetimbangan dapat dianggap dihasilkan hanya dari
tahap ionisasi pertama. Selain itu, konsentrasi basa konjugat untuk ionisasi tahap
kedua memiliki nilai yang sama dengan Ka2.
Asam fosfat (H3 PO4) merupakan asam poliprotik penting dengan tiga atom
hidrogen yang dapat diionisasi:
Kita lihat bahwa asam fosfat adalah asam poliprotik lemah dan konstanta
ionisasinya sangat menurut untuk tahap kedua dan ketiga. Jadi kita dapat
memprediksi bahwa, dalam suatu larutan yang mengandung asam fosfat,
konsentrasi asam yang tidak terionisasi sangatlah tinggi, dan spesi lain yang ada
dalam konsentrasi yang tinggi hanyalah ion H + dan ion H2 P .
21
2.6 Hubungan antara konstanta-konstanta ionisasi Asam-Basa Konjugat
Satu hubungan penting antara konstanta ionisasi asam dan konstanta ionisasi
dari basa konjugatnya dapat diturunkan sebagai berikut, menggunakan asam asetat
sebagai contoh;
Ka =
Kb =
Ka Kb = x
= [H+][ ]
= Kw
Hasil ini mungkin terlihat janggal pada awalnya, namun ini dapat dimengerti
dengan melihat bahwa jumlah reaksi (1) dan (2) di sini tidak lain adalah autorisasi
air.
22
Contoh ini menggambarkan salah satu aturan untuk kesetimbangan kimia:
Ketika dua reaksi ditambahkan untuk menghasilkan reaksi ketiga, konstanta
kesetimbangan untuk reaksi ketiga adalah hasilkali antara konstanta-konstanta
kesetimbangan dari kedua reaksi yang dijumlahkan tadi. Jadi, untuk pasangan
asam basa konjugat-basa akan selalu berlaku.
Ka Kb = Kw (16.8)
Ka = Kb =
Kita bisa menarik suatu kesimpulan penting: Semakin kuat asam (semakin besar
Ka), semakin lemah basa konjugatnya (semakin kesil Kb), dan sebaliknya.
Kb =
= 5,6
23
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Dari makalah ini diharapkan dapat berguna bagi para pembacanya. Dan jika
ada kesalahan dalam baik dari segi kata, pembahasan mohon kritik dan sarannya.
24
DAFTAR PUSTAKA
Chang, Raymond.2005 Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti. Edisi Ketiga (Jilid 2).
Jakarta: Erlangga
misschemmreng.blogspot.com
http://zalzal04.blogspot.com
25