Anda di halaman 1dari 187

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Gemuh


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : X / I ( Ganjil )
Materi Pokok : Ilmu Kimia
Sub Materi Pokok : 1. Hakikat Ilmu Kimia
2. Metode Ilmiah
3. Keselamatan Kerja
Alokasi Waktu : 6 x 45 Menit

A. Kompetensi Inti (KI)
Kompetensi Sikap : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya,
menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja
sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi
atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia”.

KI-3: Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural


berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerap-kan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
KI-4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Dari KI-3 Kompetensi Dasar Dari KI-4


3.1. Menjelaskan metode ilmiah,hakikat ilmu 4.1. Menyajikan hasil rancangan dan
Kimia,keselamatan dan keamanandi hasil percobaan ilmiah
laboratorium, serta peran kimiadalam
kehidupan
Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) Indikator Pencapaian Kompetensi
(IPK)
3.1.1 mengidentifikasibahan kimia dalam 4.1.1. Merancang percobaan reaksi
kehidupan kimia sederhana
3.1.2 mengidentifikasi hakekat ilmu kimia 4.1.2. Melakukan percobaan reaksi
3.1.3 mendeskripsikan peran kimia dalam kimia sederhana
kehidupan 4.1.3. Mempresentasikan hasil
3.1.4 mengelompokkan peran kimia dalam diskusi kelompok

MGMP KIMIA Page 1


perkembangan ilmu lain (farmasi, 4.1.4. Melaporkan hasil diskusi
geologi, pertanian, kesehatan) kelompok
3.1.5 mendeskripsikan Peran kimia dalam
menyelesaikan masalah global.
3.1.6 mendeskripsikan metoda ilmiah
3.1.7 mendeskripsikan sikap ilmiah
3.1.8 Menjelaskan keselamatan dan
keamanan di laboratorium
3.1.9 Mengenal alat-alat dan bahan kimia
serta tata tertib laboratorium.

C. Tujuan Pembelajaran

Melalui model pembelajaran Discovery Learningdengan menggali informasi dari


berbagai sumber belajar, penyelidikan sederhana dan mengolah
informasi, diharapkan peserta didik terlibat aktif selama proses belajar mengajar
berlangsung, memiliki sikap ingin tahu, teliti dalam melakukan pengamatan dan
bertanggung jawab dalam menyampaikan pendapat, menjawab pertanyaan,
memberi saran dan kritik serta dapat menjelaskan Menjelaskan metode ilmiah, sikap
ilmiah, hakikat ilmu Kimia,keselamatan dan keamanan di laboratorium, serta peran
kimia dalam kehidupanserta merancang melakukan percobaan kimia sederhana dan
melaporkan hasil percobaan

D. Materi Pembelajaran

Metode ilmiah,sikap ilmiah, hakikat ilmu Kimia,keselamatan dan keamanan di laboratorium,


serta peran kimia dalam kehidupanbahan kimia dalam kehidupan sehari-hari
1. Ruang lingkup ilmu kimia
2. Hakekat ilmu kimia
3. Peranan ilmu kimia dalam perkembangan ilmu lain
4. Peran ilmu kimia dalam menyelesaikan masalah global
5. Metoda ilmiah
6. Keselamatan dan keamanan kerja di laboratorium
7. Alat-alat laboratorium dan tata tertib laboratorium

E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik
Model Pembelajaran : Discovery Learning
Metode Pembelajaran: Diskusi, eksperimen, presentasi, tanya jawab

F. Media Pembelajaran dan Sumber Belajar


1. Media Pembelajaran : Whiteboard, LCD, laptop, LKS, serta alat dan bahan praktikum
2. Sumber Belajar : Buku Kimia SMA kelas X, internet, ruang laboratorium,

G. Langkah-langkah Pembelajaran

1. Pertemuan Ke-1: (3 JP)

Indikator Pencapaian Kompetensi:

MGMP KIMIA Page 2


3.1.1. Mengidentifikasi bahan kimia dalam kehidupan
3.1.2. Mengidentifikasi hakekat ilmu kimia
3.1.3. mengidentifikasi peran kimia dalam kehidupan
3.1.4. Mengidentifiksi peran kimia dalam perkembangan ilmu lain (farmasi, geologi, pertanian,
kesehatan)
3.1.5. Peran kimia dalam menyelesaikan masalah global.
3.1.6. Mendeskripsikan metoda ilmiah
3.1.7. Mendeskripsikan sikap ilmiah
4.1.1. Merancang percobaan reaksi kimia sederhana
4.1.2. Melakukan percobaan reaksi kimia sederhana
4.1.3. Mempresentasikan hasil diskusi kelompok
4.1.4. Melaporkan hasil diskusi kelompok

Tahapan Pembelajaran:

Kegiatan Sintaks Langkah-langkah Kegiatan Waktu


- Salam dan berdoa
Pendahulua - Guru mengkondisikan suasana belajar yang 15’
n menyenangkan
- Guru mengaitkan materi dengan kehidupan
sehari-hari. Contoh : tadi pagi kamu sarapan
dengan apa???
- Apakah yang kamu makan/minum
merupakan zat kimia???
- Mandi pakai apa??? Apakah itu zat kimia???
- Peserta didik menyimak manfaat materi
pembelajaranyang akan dipelajari dalam
kehidupan sehari-hari
- Guru menyampaikan garis besar cakupan
materi
- Siswa mendengarkan kompetensi yang akan
dicapai yang disampaikan okeh guru
- Siswa mendengarkan garis besar kegiatan
yang akan dilakukan yang disampaikan guru
- Guru menyampaikan lingkup dan teknik
penilaian yang akan digunakan
Inti Stimulation/ Peserta didik memperhatikan beberapa 10’
pemberian produk kimia yang sering dijumpai dalam
rangsangan kehidupan sehari-hari melalui tayangan
gambar
Problem Peserta didik diberi kesempatan untuk 10’
Statement/ bertanya setelah memperhatikan tayangan
Identifikasi gambar dengan pertanyaan diantaranya
masalah sebagai berikut:
- Apakah hubungannya bahan tersebut
dengan pelajaran kimia??
- Apakah semua produk tersebut
bermamfaat dan aman bagi manusia ???

Data Secara berkelompok, peserta didik bekerja 45’

MGMP KIMIA Page 3


Collection/ sama mengumpulkan informasi dari
Pengumpulan berbagai sumber tentang:
Data - bahan kimia dalam kehidupan sehari-
hari
- hakekat ilmu kimia
- peranan ilmu kimia dalam ilmu lain
- peranan ilmu kimia dalam
menyelesaikan masalah global
- metoda ilmiah
- sikap ilmiah

Data Processing 20’


(Pengolahan - Secara berkelompok peserta didik
Data) mengelompokkan bahan kimia berdasarkan
sumbernya (alam dan buatan)
- secara berkelompok peserta didik
mendiskusikan hakekat ilmu kimia dan
hakekat ilmu kimia
- secara berkelompok peserta didik
mendiskusikan peranan ilmu kimia dalam
bidang ilmu lain dan menyelesaikan
masalah global
- secara berkelompok peserta didik
mendiskusikan metoda ilmiah
- secara berkelompok peserta didik
mendiskusikan metoda ilmiah
- sikap ilmiah

Verification/ 10’
Pembuktian - Peserta didik membandingkan hasil
diskusikelompoknya dengan kelompok lain
melalui diskusi panel
- Peserta didik mengomentari hasil kerja
kelompok lain
Generalization 10’
/ - Peserta didik dengan bimbingan guru
Menarik membuat kesimpulan .
Kesimpulan
- Guru mempertegas kesimpulan yang sudah
disampaikan peserta didik
Penutup - Guru memfasilitasi dan membimbing peserta 15’
didik merangkum materi pelajaran
- Guru memfasilitasi dan membimbing peserta
didik untuk merefleksi proses dan materi
pelajaran
- Guru mengevaluasi (kuis) hasil pembelajaran
- Guru mengumumkan hasil penilaian
kelompok terbaik
- Guru menyampaikan rancangan
pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

MGMP KIMIA Page 4


2. Pertemuan Ke-2: (3 JP)

3.1.10 Menjelaskan keselamatan dan keamanan di laboratorium


3.1.11 Mengenal alat-alat dan bahan kimia serta tata tertib laboratorium.
4.1.1. Merancang percobaan reaksi kimia sederhana
4.1.2. Melakukan percobaan reaksi kimia sederhana
4.1.3. Mempresentasikan hasil diskusi kelompok
4.1.4. Melaporkan hasil diskusi kelompok

Kegiatan Sintaks Langkah-langkah Kegiatan Waktu


- Salam dan berdoa
Pendahulua - Guru mengkondisikan suasana belajar yang 15’
n menyenangkan
- Guru mengaitkan materi dengan kehidupan
sehari-hari. Contoh :
- Apakah yang kamu makan/minum
merupakan zat kimia??? Apakah berbahaya
atau tidak ????

- Peserta didik menyimak manfaat materi


pembelajaranyang akan dipelajari dalam
kehidupan sehari-hari
- Guru menyampaikan garis besar cakupan
materi
- Siswa mendengarkan kompetensi yang akan
dicapai yang disampaikan okeh guru
- Siswa mendengarkan garis besar kegiatan
yang akan dilakukan yang disampaikan guru
- Guru menyampaikan lingkup dan teknik
penilaian yang akan digunakan
Inti Stimulation/ Peserta didik memperhatikan beberapa alat 10’
pemberian dan bahan kimia yang sering dijumpai
rangsangan dalam kehidupan sehari-hari melalui
tayangan gambar dan tata cara masuk
laboratorium
Problem Peserta didik diberi kesempatan untuk 10’
Statement/ bertanya setelah memperhatikan tayangan
Identifikasi gambar dengan pertanyaan diantaranya
masalah sebagai berikut:
- Bagaimana peranan ilmu kimia dalam
kehidupn sehari-hari, keselamatan dan
keamanan kerka di laboratorium serta
mengenal alat2 dan bahan kimia
Data Secara berkelompok, peserta didik bekerja 45’
Collection/ sama mengumpulkan informasi dari
Pengumpulan berbagai sumber tentang:

MGMP KIMIA Page 5


Data - Keselamatan dan keamanan di
laboratorium
- Pengenalan alat2 kimia dan bahan
kimia serta tata tertib laboratorium

Data Processing 20’


(Pengolahan - Secara berkelompok peserta didik
Data) mengelompokkan alat dan bahan kimia
berdasarkan kegunaanya serta sifat
bahanya berbahaya atau tidak
- secara berkelompok peserta didik
mendiskusikan tata cara penggunaan alat
dan bahan kimia serta cara bekerja di
laboratorium
-

Verification/ 10’
Pembuktian - Peserta didik membandingkan hasil
diskusikelompoknya dengan kelompok lain
melalui diskusi panel
- Peserta didik mengomentari hasil kerja
kelompok lain
Generalization 10’
/ - Peserta didik dengan bimbingan guru
Menarik membuat kesimpulan .
Kesimpulan
- Guru mempertegas kesimpulan yang sudah
disampaikan peserta didik
Penutup - Guru memfasilitasi dan membimbing peserta 15’
didik merangkum materi pelajaran
- Guru memfasilitasi dan membimbing peserta
didik untuk merefleksi proses dan materi
pelajaran
- Guru mengevaluasi (kuis) hasil pembelajaran
- Guru mengumumkan hasil penilaian
kelompok terbaik
- Guru menyampaikan rancangan
pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

H. Penilaian Hasil Belajar


1. Teknik Penilaian:
a. Penilaian Sikap : Observasi/pengamatan/Jurnal
b. Penilaian Pengetahuan : Tes Tertulis
c. Penilaian Keterampilan : Unjuk Kerja dan portofolio

2. Bentuk Penilaian :
a. Observasi : lembar pengamatan aktivitas peserta didik
b. Tes tertulis : pilihan ganda dan uraian

MGMP KIMIA Page 6


c. Unjuk kerja : lembar penilaian diskusi
d. Portofolio : laporan hasil diskusi

3. Instrumen Penilaian

a. Instrumen Penilaian Sikap


No Waktu Nama Kejadian/ Butir Sikap + atau - Tindak
Perilaku Lanjut

b. Instrumen Penilaian Pengetahuan


(terlampir pada Lampiran 2 dan Lampiran 5)
c. Instrumen Penilaian Keterampilan
(terlampir pada Lampiran 3)

4. Remedial
a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta didik yang capaian KD nya belum
tuntas
b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial teaching (klasikal),
atau tutor sebaya, atau penugasan dan diakhiri dengan tes.
c. Tes remedial, dilakukan sebanyak 3 kali dan apabila setelah 3 kali tes remedial
belum mencapai ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam bentuk penugasan
tanpa tes tertulis kembali.

5. Pengayaan
a. Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran
pengayaan sebagai berikut:
- Peserta didik yang mencapai nilai n(ketuntasan )<n<n(maksimum)
diberikan materi masih dalam cakupan KD dengan pendalaman sebagai
pengetahuan tambahan
- Peserta didik yang mencapai nilai n>n (maksimum) diberikan materi
melebihi cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan

I. Materi Pembelajaran
Materi Inti
1. Hakikat Ilmu Kimia
Pengenalan Ilmu Kimia
Ilmu kimia adalah ilmuyang mempelajari tentang susunan, struktur, sifat,
perubahan serta energi yang menyertai perubahan suatu materi. Materi sendiri adalah
sesuatu yang menempati ruang dan mempunyai massa. Jelas bahwa hampir semua benda
di alam dibahas dalam ilmu kimia karena pada dasarnya setiap benda menempati ruang
dan mempunyai massa. Artinya setiap benda merupakan materi.

MGMP KIMIA Page 7


Hakikat Ilmu Kimia
Kimia termasuk salah satu rumpun mata pelajaran ilmu pengetahuan alam (IPA)
yang dibangun atas dasar produk ilmiah, proses ilmiah dan sikap ilmiah. Kimia merupakan
ilmu yang diperoleh dan dikembangkan berdasarkan percobaan(induktif) namun pada
perkembangan selanjutnya kimia juga diperoleh dan dikembangkan berdasarkan teori
(deduktif). Hakikat ilmu kimia mencakup dua hal, yaitu sebagai berikut:

1) Kimia Sebagai Proses Ilmiah


Perhatikan tahapan yang dilakukan oleh seorang ilmuan pada gambar berikut ini:

(1) (2) (3)

Keterangan Gambar:

(1) Mengamati

(2) Merumuskan masalah

(3) Melakukan eksperimen

(4) Menganalisis data (5) (4)

(5) Menarik kesimpulan

Berdasarkan gambar, dapat disimpulkan bahwa ilmu kimia berkaitan dengan cara
mencari tahu tentang gejala alam secara sistematis atau sering dikenal dengan metode ilmiah.
Kimia sebagai suatu proses (alat atau metode) merupakan keterampilan-keterampilan dan
sikap-sikap yang dibutuhkan untuk memperoleh dan mengembangkan pengetahuan. Sebagai
proses dapat diartikan semua kegiatan ilmiah untuk menyempurnakan pengetahuan maupun
untuk menemukan hal baru.

MGMP KIMIA Page 8


Contoh kimia sebagai proses dalam pembelajaran adalah peserta didik melakukan
eksperimen tentang larutan elektrolit dan larutan non-elektrolit. Peserta didik melakukan
pengujian hipotesis dengan merancang percobaan melalui pemasangan alat uji daya hantar
listrik, persiapan bahan, melakukan eksperimen, kemudian dilakukan pengambilan data, lalu
data yang diperoleh tadi diolah dan dilakukan penafsiran data untuk memperoleh kesimpulan.
Kemudian peserta didik menyampaikan hasil percobaan secara lisan atau tertulis.

2) Kimia Sebagai Produk Ilmiah


Perhatikan gambar di bawah ini:

Coba perhatikan semua benda-benda yang ada disekeliling kita, misalnya


benda-benda yang ada di dapur ada kompor gas, piring, sendok, panci, dan beberapa
bahan makanan. Ada juga benda-benda yang sering kita gunakan di kamar mandi yaitu,
sabun mandi, pasta gigi, shampo, detergen dan pengharum pakaian. Semua bahan
tersebut termasuk kedalam bahan kimia. Bagaimana cara memproduksi bahan-bahan
tersebut?

Pada hakikatnya ilmu kimia dapat dikatakan sebagai produk ilmiah. Kimia
sebagai produk meliputi sekumpulan pengetahuan yang terdiri atas fakta-fakta, konsep-
konsep, prinsip-prinsip, hukum-hukum dan teori-teori yang diformulasikan sedemikian
rupa sehingga membentuk suatu sistematika. Sebagai produk juga dapat diartikan
sebagai hasil proses berupa pengetahuan untuk penyebaran pengetahuan. Semua fakta-
fakta, konsep-konsep prinsip-prinsip, hukum-hukum dan teori-teori dalam kimia
merupakan produk sains yang telah ditemukan oleh para ahli melalui berbagai macam
proses sains. Produk sains tersebut dikembangkan oleh para ilmuwan untuk
mencipkatan bahan kebutuhan hidup melalui industri maupun penelitian di
laboratorium.

MGMP KIMIA Page 9


Fakta-fakta dalam kimia contohnya seperti larutan garam dapur (NaCl) dapat
menghantarkan arus listrik, fakta ini diperoleh melalui hasil percobaan yang telah
dilakukan. Para ilmuwan mencari tahu kenapa larutan garam dapur dapat
menghantarkan arus listrik, setelah diselidiki ternyata larutan garam dapur dapat
terionisasi dalam air menjadi ion-ionnya, sehingga dapat menghantarkan arus listrik.

Hukum-hukum kimia meliputi hukum dasar kimia yang memuat hukum


kekekalan massa (Hukum Lavoisier), hukum perbandingan tetap (Hukum Proust),
hukum kelipatan perbandingan (Hukum Dalton), dan lain sebagainya.

Teori-teori dalam kimia meliputi teori atom yang berkembang dari teori atom
Demokritus hingga teori atom mekanika kuantum merupakan produk yang lahir dari
proses berpikir secara ilmiah, teori yang lain seperti teori asam basa dimulai dari teori
asam-basa Arrhenius, teori asam-basa Bronsted Lowry, teori asam-basa Lewis dan lain-
lain.

2. Metode Ilmiah
Pengertian Metode Ilmiah

Salah satu hakikat dari ilmu kimia adalah ilmu kimia sebagai proses. Ilmu kimia
berkembang berdasarkan dari metode ilmiah yang dilakukan oleh para Ilmuwan dan
dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.Metode ilmiah juga dapat menyelesaikan
persoalan-persoalan yang terdapat dalam kehidupan.Misalnya untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan mengapa besi bisa berkarat?Mengapa deterjen dapat
membersihkan noda pada pakaian?Mengapa air tidak dapat bercampur dengan minyak
goreng? Proses kimia apakah yang terjadi pada lilin yang terbakar? Mengapa gula lebih
mudah larut dalam air panas daripada air dingin? Dan berbagai fenomena lainnya yang
sering ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.

Kata metode berasal dari bahasa yunani methodos yang merupakan gabungan
dari katat depan meta (menuju, melalui, mengikuti,) dan kata benda hodos (jalan, cara,
arah). Metode Ilmiah berarti cara bertindak menurut system aturan tertentu. Jadi
Metode ilmiah adalah suatu langkah-langkah untuk memecahkan masalah yang
dilakukan secara sistematis dan terkontrol serta didasarkan pada data empiris.

Tahap-tahap metode ilmiah

MGMP KIMIA Page 10


Di dalam menjelaskan suatu gejala alam, terdapat langkah-langkah metode
ilmiah yang meliputi kegiatan merumuskan masalah, mengamati, membuat hipotesis,
melakukan eksperimen, dan membuat kesimpulan.

1. Merumuskan Masalah

Merumuskan masalah adalah langkah awal dalam melakukan penelitian atau


percobaan..Masalah bersumber dari fenomena atau gejala-gejala alam yang tidak
mempunyai jawaban. Masalah dapat berupa hal-hal yang menarik untuk diketahui
dan dipecahkan..identifikasi awal terhadap masalah ahrus terlebih dahulu
dilakukan sebelum merumuskan maslaah.. Rumusan masalah biasanyadituliskan
dalam kalimat tanya apa, mengapa, bagaimana.

2. Melakukan pengamatan

Pengamatan dilakukan untuk mengumpulkan banyak informasi yang


direkam dalam bentuk catatan pengamatan.Data yang diperoleh dapat berupa data
kualitatif yaitu data data yang tidak dapat dinyatakan dlam angka dan data
kauntitatif yaitu data yang dinyatakan dalam bentuk angka.Namun data kauntitatif
lebih sering digunakan dibandingkan data kualitatif Karena data kauntitatif lebih
banyak informasi.

3. Menyusun hipotesis

Dari data dapat dipelajari fenomena secara utuh untuk mengambil kesimpulan yang
bersifat sementara yang disebut hipotesis.Hipotesis hanya merupakan jawaban
sementara yang masih memerlukan pembuktian melalui eksperimen.

4. Melakukan eksperimen

Eksperimen dilakukan untuk membuktikan hipotesis.Pada tahap ini dikumpulkan


data berupa data hasil eksperimen dalam bentuk catatan eksperimen, uraian, tabel,
grafik, dsb.

5. Membuat kesimpulan

MGMP KIMIA Page 11


Kesimpulan dibuat berdarakan data yang diperoleh dari eksperimen dan
dianalisis.Kesimpulan yang diperoleh digunakan untuk menguji hipotesis yang
diajukan benar.Kesimpulan dapat digunakan menjawab permasalahan.Apabila
kesimpulan tidak sesuai dengan hipotesis maka dapat dilakukan peninjauan ulang
terhadap penelitian atau percobaan.

3. Keselamatan Kerja
Pengertian keselamatan kerja dan laboratorium
Laboratorium merupakan tempat untuk melaksanakan kegiatan penelitian
ilmiah, yang berpotensi menimbulkan bahaya kepada siswa yang tidak dibekali dengan
pengetahuan mengenai keselamatan kerja di laboratorium.
Keselamatan kerja merupakan suatu langkah-langkah yang di lakukan
berdasarkan aturan-aturan yang ada agar pekerjaan yang dilaksanakan dapat menjadi
aman dan nyaman
Tata Tertib Laboratorium
Untuk menjaga keselamatan kerja laboratorium, maka perlu diperhatikan tata
tertib dan kehati-hatian ketika bekerja dilaboratorium. Untuk itu, beberapa hal berikut
perlu dijadikan perhatian:
1. Siswa tidak diperkenankan masuk ke dalam laboratorium tanpa seizin guru.
2. Siswa membaca petunjuk praktikum atau merencanakan percobaan yang akan
dilakukan sebelum memulai praktikum.
3. Siswa menggunakan peralatan kerja ( kacamata, jas praktikum, sarung tangan, dan
sepatu tertutup).
4. Bagi wanita yang berambut panjang, diharuskan mengikat rambutnya.
5. Siswa dilarang makan dan minum dilaboratorium
6. Siswa tidak diperkenankan membawa keluar alat serta bahan yang ada di laboratorium
tanpa seizin guru.
7. Siswa harus menggunakan alat dan bahan sesuai dengan petunjuk praktikum yang
diberikan.
8. Jika ada alat-alat yang rusak atau pecah dan etiket bahan hilang atau rusak hendaknya
segera melapor pada guru.
9. Jika terjadi kecelakaan sekecil apapun segera laporkan pada guru.
10. Setelah selesai percobaan, alat-alat harus dikembalikan ke tempat semula dalam
keadaan kering dan bersih.
11. Buanglah sampah pada tempat sampah yang sudah disediakan, jangan pada bak cuci.
MGMP KIMIA Page 12
12. Sebelum meninggalkan laboratorium, meja praktikum harus dalam keadaan bersih,
kran air dan gas ditutup, kontak listrik dicabut.

Contoh bahan-bahan yang ada di dalam laboratorium dan kegunaannya.


1 Amoniak pekat (NH4OH), Larutan pekat gas amoniak dalam air, jika terkena kulit
dan mata dapat menyebabkan iritasi. Dalam wujud uap dapat mengganggu alat
pernafasan. Amoniak pekat jika tertelan sangat berbahya.
2 Asam sulfat (H2SO4), Asam sulfat merupakan zat cair tak berwarna, beracun dan
sangat korosif. Asam sulfat dapat menimbulkan luka bakar pada kulit, mata, dan
dapat merusak pakaian.
3 Asam klorida (HCl), Asam klorida merupakan zat cair, bersifat racun, korosif dan
dalam wujud uap dapat merusak kulit, mata, dan alat pernafasan.
4 Etanol (C2H3OH), Etanol sering disebut alkohol. Etanol mempunyai sifat mudah
terbakar dan digunakan sebagai pelarut.
5 Formalin 40% (HCHO), Formalin bersifat racun, baik berwujud cair maupun gas.
Formalin digunakan untuk membunuh hama.
Simbol-Simbol Keselamatan Kerja di laboratorium
Terdapat bahan-bahan kimia yang bersifat berbahaya. Agar dapat dikenali,
maka diberi simbol. Simbol yang diberikan menunjukkan sifat dari bahan kimia yang
terdapat di dalamnya. Perhatikan tabel berikut ini!

Tabel Simbol beberapa bahan kimia

MGMP KIMIA Page 13


Kecelakaan yang terjadi dilaboratoium serta penangulangannya.

Beberapa jenis kecelakaan yang terjadi dilaboratoium, yaitu sebagai berikut.


1. Luka bakar
Tujuan penanganan luka bakar untuk mengurangi rasa panas dan sakit serta
mengurangi terjadinya pelepuhan. Luka bakar terdiri atas 2 jenis yaitu :
a. Penanganan luka bakar benda panas
1. Bagian yang terbakar direndam dalam air es atau kompres dengan kain
basah sampai rasa sakitnya hilang.
2. Bagian yang melepuh jangan dilepas, akan tetapi segera tutup dengan
kasa steril.
3. Bawa ke dokter segera.
b. Penangan luka bakar bahan kimia
Penanganan umum:
1. Luka bakar yang banyak, segera lepas pakaian yang terkena kimia lalu
guyur bagian luka selama 15 menit.

2. Akibat asam, cuci dengan air lalu cuci dengan larutan natrium bikarbonat
1 %, lalu cuci dengan air lagi.

3. Akibat basa, cuci dengan air lalu cuci dengan larutan asam asetat 1 %,
lalu cuci dengan air lagi.

MGMP KIMIA Page 14


4. Akibat logamNa atau logam K, ambil pecahan Na atau K yang melekat di
kulit, lalu rendam dalam air selama 20 menit, keringkan dan tutup dengan
kasa steril.
2. Cedera mata
Penanganan umum:
a. Tersiram asam keras, guyur dengan larutan soda 5 % atau air biasa, guyur
selama 15-30 menit terus menerus dan harus mengenai bagian-bagian
yang berada di balik kelopak.

b. Tersiram basa keras, guyur dengan larutan cuka encer (1 bagian cuka
dapur + 1 bagian air) atau air biasa, guyur selama 30-45 menit terus
menerus dan harus mengenai bagian-bagian yang berada di balik kelopak.
Selama diguyur gerakan-gerakan bola matanya

3. Keracunan
Penanganan umum:
a. Cari jenis racun yang menjadi penyebabnya. (jenis racun akan
menentukan jenis penanganan).
b. Bersihkan saluran nafas penderita dari kotoran, lendir atau muntahan.
c. Jangan beri nafas buatan dengan mulut, jika perlu lakukan cara lain.
d. Apabila jenis racun belum diketahui, untuk sementara beri norit/ putih
telur/ susu/ air sebanyaknya untuk mengurangi akibat yang timbul.

Gemuh, 17 Juli 2017

Mengetahui,
Kepala SMAN 1 Gemuh Guru Mata Pelajaran

Siswanto, S.Pd Agung S. Wardhono, S.Pd


NIP. 19651018 198803 1 005 NIP. 19750914 200801 1 004

MGMP KIMIA Page 15


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Gemuh


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : X / I ( Ganjil )
Materi Pokok : Perkembangan Model Atom
Sub Materi Pokok : Perkembangan model atom
Alokasi Waktu : 3 x 45 Menit

I. Kompetensi Inti (KI)
Kompetensi Sikap :Menghayatidan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya,
menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama,
toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”.

KI-3: Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural


berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerap-kan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI-4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan
metode sesuai kaidah keilmuan.

J. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi http://ayobain.blogspot.co.id/

Kompetensi Dasar Dari KI-3 Kompetensi Dasar Dari KI-4


3.2 Menganalisis perkembangan model atomdari 4.2 Menjelaskan
model atomDalton, fenomenaalamatau
Thomson,Rutherford,Bohr,dan Mekanika hasilpercobaan
Gelombang menggunakanmodel atom

Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) Indikator Pencapaian Kompetensi


(IPK)
3.2.1 Menjelaskan proses penemuan partikel 4.2.1 Merancang Gambar model atom
penyusun atom Dalton, Thomson, Rutherford,
Bohr, dan Mekanika Gelombang
3.2.2 Menentukan partikel dasar penyusun
4.2.2 Membuat gambar model atom
atom Dalton, Thomson, Rutherford,
3.2.3 Mendeskripsikan perkembangan teori Bohr, dan Mekanika Gelombang
atom/model atom
3.2.4 Membedakan model atomdari model
atomDalton, Thomson,Rutherford,Bohr,dan
Mekanika Gelombang
3.2.5 Menentukan hubungan nomor atom dan
nomor massa suatu atom dengan jumlah

MGMP KIMIA Page 16


partikel dasar penyusun atom
3.2.6 Menganalisis hubungan nomor atom dan
nomor massa suatu atom dengan jumlah
partikel dasar penyusun atom
3.2.7 Membedakan isotop, isoton dan isobar

K. Tujuan Pembelajaran

Melalui model pembelajaran Discovery Learning dengan menggali informasi dari berbagai
sumber belajar, penyelidikan sederhana dan mengolah informasi, diharapkan Peserta didik
terlibat aktif selama proses belajar mengajar berlangsung, memiliki sikap ingin tahu, teliti
dalam melakukan pengamatan dan bertanggungjawab dalam menyampaikan pendapat,
menjawab pertanyaan, memberi saran dan kritikserta dapat menjelaskan perkembangan
model atom Dalton, Thomson, Rutherford, Bohr, dan Mekanika Gelombang, dan
menentukan nomor atom, nomor massa suatu atom dengan jumlah partikel dasar
penyusun atom serta Merancang model atom Dalton, Thomson, Rutherford, Bohr, dan
Mekanika Gelombang.

L. Materi Pembelajaran

Struktur Atom
8. Perkembangan Teori Atom
9. Partikel Dasar Penyusun Atom
10. Nomor Atom dan nomor massa
11. Isotop, Isobar dan isoton

M.Metode Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik
Model Pembelajaran : Discovery Learning
Metode Pembelajaran : Diskusi, presentasi, tanya jawab, dan ceramah

N. Media Pembelajaran dan Sumber Belajar


3. Media Pembelajaran : Whiteboard, LCD, laptop, video bom atom, video animasi teori atom,
LKS, serta alat dan bahan percobaan (karton, spidol, , dan balon)
4. Sumber Belajar : Buku Kimia SMA kelas X, internet, ruang laboratorium, dan sumber
belajar lain yang relevan

O. Langkah-langkah Pembelajaran

3. Pertemuan Ke-1: (3 JP)

Indikator Pencapaian Kompetensi:


3.2.1 Menjelaskan proses penemuan partikel penyusun atom
3.2.2 Menentukan partikel dasar penyusun atom
3.2.3 Mendeskripsikan perkembangan teori atom/model atom
3.2.4 Membedakan model atom dari model atom Dalton, Thomson, Rutherford, Bohr, dan
Mekanika Gelombang
i. Merancang model atom Dalton, Thomson, Rutherford, Bohr, dan Mekanika
Gelombang

MGMP KIMIA Page 17


ii. Membuat gambar model atom Dalton, Thomson, Rutherford, Bohr, dan Mekanika
Gelombang

Tahapan Pembelajaran:

Kegiatan Sintaks Langkah-langkah Kegiatan Wakt


u
Pendahuluan 15’
- Memberi salam dan berdoa
- Guru mengkondisikan suasana belajar yang
menyenangkan
- Guru mengaitkan materi sebelumnya dengan materi
yang akan dipelajari
- Peserta didik menyimak manfaat materi
pembelajaranyang akan dipelajari dalam kehidupan
sehari-hari
- Peserta didik memprediksi garis besar cakupan
materi
- Guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai
- Guru menyampaikan garis besar kegiatan yang akan
dilakukan
- Guru menyampaikan lingkup dan teknik penilaian
yang akan digunakan
Inti Stimulation/ 10’
pemberian - Peserta didik memperhatikan dan menyimak
rangsangan tayangan video dan gambar tentang atom, misal
kacang atom dan bom atom

Problem 10’
Statement/ - Peserta didik diberi kesempatan untuk bertanya
Identifikasi setelah memperhatikan dan menyimak tayangan
masalah video mengenai bom atom dan kacang atom, dengan
pertanyaan diantaranya sebagai berikut:
- Bagaimana bentuk sebuah atom?
- Mengapa di dalam sebuah kacang atom ada isi
lagi didalamnya apa hubungannya dengan
atom?
Data 45’
Collection/ - Secara berkelompok ( 1 kelompok terdiri dari 4
Pengumpulan orang ), peserta didik mencari informasi dari
Data berbagai sumber tentang:
 Perkembangan teori atom
 Partikel dasar penyusunan atom
- Secara berkelompok, peserta didik melakukan
kegiatan dalam membuatgambar teori-teori atom
dengan karton yang diberikan
Data Processing 20’
(Pengolahan - Secara berkelompok, peserta didik berdiskusi untuk
Data) menyelesaikan tugas mengenai:
 Partikel dasar penyusunan atom
 Perkembangan teori atom

MGMP KIMIA Page 18


Kegiatan Sintaks Langkah-langkah Kegiatan Wakt
u
 Perbedaan teori-teori atom
- Secara berkelompok, peserta didik mengolah data
dari hasil percobaan yang dilakukan untuk
membedakan antara reaksi redoks dengan reaksi
bukan redoks.

Verification/ 10’
Pembuktian - Peserta didik berkeliling melihat hasil kerja masing-
masing kelompok dan membandingkan hasil
diskusinya dengan hasil dari kelompok lainnya.
- Peserta didik membandingkan hasil gambar teori-
teori atom kelompoknya dengan kelompok lainnya.

Generalization/ 10’
Menarik - Peserta didik dengan hasil terbaik
Kesimpulan mempresentasikan kesimpulannya
dalamMembedakan model atomdari model
atomDalton, Thomson,Rutherford,Bohr,dan
Mekanika Gelombang
- Peserta didik dengan hasil terbaik
mempresentasikangambar yang dibuatnya.
- Guru melengkapi kesimpulan yang sudah
disampaikan peserta didik

Penutup - Guru memfasilitasi dan membimbing peserta didik 15’


merangkum materi pelajaran
- Guru memfasilitasi dan membimbing peserta didik
untuk merefleksi proses dan materi pelajaran
- Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan
hasil pembelajaran
- Guru mengumumkan hasil penilaian kelompok
terbaik
- Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut
- Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada
pertemuan berikutnya.

Pertemuan 2

Indikator Pencapaian Kompetensi:

3.2.5. Menentukan hubungan nomor atom dan nomor massa suatu atom dengan jumlah
partikel dasar penyusun atom
3.2.6. Menganalisis hubungan nomor atom dan nomor massa suatu atom dengan jumlah
partikel dasar penyusun atom
3.2.7. Membedakan isotop, isoton dan isobar

Kegiatan Sintaks Langkah-langkah Kegiatan Waktu

MGMP KIMIA Page 19


Pendahuluan 1. Guru mengkondisikan suasana belajar yang 15’
menyenangkan
2. Guru mengaitkan materi sebelumnya dengan materi
yang akan dipelajari
3. Peserta didik menyimak manfaat materi
pembelajaranyang akan dipelajari dalam kehidupan
sehari-hari
4. Peserta didik memprediksi garis besar cakupan
materi
5. Guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai
6. Guru menyampaikan garis besar kegiatan yang akan
dilakukan
7. Guru menyampaikan lingkup dan teknik penilaian
yang akan digunakan
Inti Stimulation/ 10’
pemberian 8. Peserta didik memperhatikan dan menyimak
rangsangan tayangan slide notasi salah satu atom
Problem 10’
Statement/ 9. Peserta didik diberi kesempatan untuk bertanya
Identifikasi setelah memperhatikan dan menyimak tayangan
masalah slide notasi atom dengan pertanyaan diantaranya
sebagai berikut:
- Bagaimana membedakan nomor atom dengan
nomor massa
Data 10. Secara berkelompok peserta didik mencari 45’
Collection/ informasi dari berbagai sumber tentang:
Pengumpulan - Nomor atom dan nomor massa
Data - Isotop, isobar dan isoton
11. Secara berkelompok, peserta didik berdiskusi untuk
menganalisis tentang :
- Simbol atom
- Isotop, isobar dan isoton
Data Processing 12. Secara berkelompok, peserta didik mengolah data 20’
(Pengolahan yanjg ada di LKPD
Data)

13.Peserta didik membandingkan hasil diskusinya


dengan hasil diskusi kelompok lain
Verification/ 10’
Pembuktian 14. Peserta didik dengan hasil terbaik
mempresentasikan kesimpulannya dalam
menentukan isotop, isobar dan isoton
15.Peserta didik dengan hasil terbaik mempresentasikan
hasil diskusinya
Generalization/ 16.Guru melengkapi kesimpulan yang sudah 10’
Menarik disampaikan peserta didik
Kesimpulan
17.Guru memfasilitasi dan membimbing peserta didik
dalam merangkum materi pelajaran
18.Guru memfasilitasi dan membimbing peserta didik
untuk merefleksi proses dan materi pelajaran
Penutup 19.Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan 15’

MGMP KIMIA Page 20


hasil pembelajaran
20.Guru mengumumkan hasil penilaian kelompok
terbaik
21.Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut
22.Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada
pertemuan berikutnya.

P. Penilaian Hasil Belajar


6. Teknik Penilaian:
d. Penilaian Sikap : Observasi/pengamatan/Jurnal
e. Penilaian Pengetahuan : Tes Tertulis
f. Penilaian Keterampilan : Unjuk Kerja dan portofolio

7. Bentuk Penilaian :
d. Observasi : lembar pengamatan aktivitas peserta didik
e. Tes tertulis : pilihan ganda dan uraian
f. Unjuk kerja : lembar penilaian praktikum
e. Portofolio : laporan praktikum

8. Instrumen Penilaian

a. Instrumen Penilaian Sikap


No Waktu Nama Kejadian/ Butir Sikap + atau - Tindak
Perilaku Lanjut

b. Instrumen Penilaian Pengetahuan


(terlampir pada Lampiran 2 dan Lampiran 5)
c. Instrumen Penilaian Keterampilan
(terlampir pada Lampiran 3)

9. Remedial
d. Pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta didik yang capaian KD nya belum tuntas
e. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial teaching (klasikal), atau
tutor sebaya, atau penugasan dan diakhiri dengan tes.
f. Tes remedial, dilakukan sebanyak 3 kali dan apabila setelah 3 kali tes remedial belum
mencapai ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam bentuk penugasan tanpa tes tertulis
kembali.

10. Pengayaan
b. Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran
pengayaan sebagai berikut:
- Peserta didik yang mencapai nilai n(ketuntasan )<n<n(maksimum)
diberikan materi masih dalam cakupan KD dengan pendalaman sebagai
pengetahuan tambahan
- Peserta didik yang mencapai nilai n>n (maksimum) diberikan materi melebihi
cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan

MGMP KIMIA Page 21


Gemuh, 17 Juli 2017
Mengetahui,
Kepala SMAN 1 Gemuh Guru Mata Pelajaran

Siswanto, S.Pd Agung S. Wardhono, S.Pd


NIP. 19651018 198803 1 005 NIP. 19750914 200801 1 004

A. Materi Pembelajaran
1. Materi Prasyarat
a. Partikel penyusun atom
2. Materi Inti
a. Model Atom John Dalton
Pada tahun 1803, John Dalton mengemukakan pendapatnya tentang atom,
teori atom didasarkan pada dua hukum yaitu hukum kekekalan massa dan hukum
perbandingan (Proust). Teori atom Dalton menggambarkan atom seperti bola pejal.

Dalil atom John Dalton :

1. Atom merupakan bagian terkecil dari materi yang sudah tidak dapat dibagi lagi
2. Atom digambarkan sebagai bola pejal yang sangat kecil, suatu unsur memiliki
atom-atom yang identik dan berbeda untuk unsur yang berbeda
3. Atom-atom bergabung membentuk senyawa dengan perbandingan bilangan bulat
dan sederhana. Misalnya air terdiri atom-atom hidrogen dan atom-atom oksigen
4. Reaksi kimia merupakan pemisahan atau penggabungan atau penyusunan kembali
dari atom-atom, sehingga atom tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan.

Kelemahan teori john Dalton adalah Dalton tidak dapat menjelaskan mengapa
larutan dapat menghantarkan arus listrik
b. Model Atom J.J Thomson
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menonton televise untuk
memperoleh informasi atau hiburan. Salah satu bagian dari televise adalah bagian

MGMP KIMIA Page 22


tabung gambar yang berfungsi untuk menampilkan gambar yang nyata. Gambar ini
dihasilkan dari Cube Ray Tube (CRT). Di dalam tabung akan memancarkan sinar
katode yang berupa aliran elektron berkecepatan tinggi yang dipancarkan dari katode
yang berupa aliran elektron berkecepatan tinggi.
Model atom J.J Thomson didasari atas percobaan tabung katoda,. Pada saat
itu, Thomson melihat bahwa jika arus listrik melewati tabung vakum, ada semacam
aliran berkilau yang terbentuk. Thomson menemukan bahwa aliran berkilau tersebut
dibelokkan ke arah plat kutub positif. Teori atom Thomson membuktikan bahwa aliran
tersebut terbentuk dari partikel kecil dari atom dan partikel terebut bermuatan negatif.
Thomson menamai penemuan tersebut sebagai elektron.

Percobaan sinar katoda

Dalil Thomson
Sekiranya teori atom Thomson dapat diringkas sebagai berikut :

1. Atom berupa bola yang bermuatan positif dengan adanya elektron yang bermuatan
negatif di sekelilingnya.
2. Muatan positif dan negatif pada atom besarnya sama. Hal ini menjadikan atom
bermuatan netral. Suatu atom tidak mempunyai muatan positif atau negatif yang
berlebihan.

Model Atom J.J Thomson

MGMP KIMIA Page 23


Kelemahan teori atom Thomson adalah Thomson tidak mampu menjelaskan susunan
muatan positif dan negative dalam atom.
c. Teori Atom Rutherford
Rutherford bersama dua orang muridnya (Hans Geigerdan Erners
Masreden)melakukan percobaan yang dikenal dengan hamburan sinar alfa (λ) terhadap
lempeng tipis emas. Sebelumya telah ditemukan adanya partikel alfa, yaitu partikel yang
bermuatan positif dan bergerak lurus, berdaya tembus besar sehingga dapat menembus
lembaran tipis kertas. Percobaan tersebut sebenarnya bertujuan untuk menguji pendapat
Thomson, yakni apakah atom itu betul-betul merupakan bola pejal yang positif yang bila
dikenai partikel alfa akan dipantulkan atau dibelokkan. Dari pengamatan mereka, didapatkan
fakta bahwa apabila partikel alfa ditembakkan pada lempeng emas yang sangat tipis, maka
sebagian besar partikel alfa diteruskan (ada penyimpangan sudut kurang dari 1°), tetapi dari
pengamatan Marsden diperoleh fakta bahwa satu diantara 20.000 partikel alfa akan
membelok sudut 90° bahkan lebih. 
Berdasarkan gejala-gejala yang terjadi, diperoleh beberapa kesipulan beberapa berikut:

1. Atom bukan merupakan bola pejal, karena hampir semua partikel alfa diteruskan
2. Jika lempeng emas tersebut dianggap sebagai satu lapisanatom-atom emas, maka
didalam atom emas terdapat partikel yang sangat kecil yang bermuatan positif.
3. Partikel tersebut merupakan partikelyang menyusun suatu inti atom, berdasarkan fakta
bahwa 1 dari 20.000 partikel alfa akan dibelokkan. Bila perbandingan 1:20.000
merupakan perbandingan diameter, maka didapatkan ukuran inti atom kira-kira
10.000 lebih kecil daripada ukuran atom keseluruhan.

Gambar 1. Rutherford dan model atom Rutherford

MGMP KIMIA Page 24


Gambar 2. Percobaan Rutherford

Adapun kelemahan dari teori model atom Rutherford adalah :


Tidak dapat menjelaskan mengapa elektron tidak jatuh ke dalam inti atom.
Berdasarkan teori fisika, gerakan elektron mengitari inti ini disertai pemancaran
energi sehingga lama - kelamaan energi elektron akan berkurang dan lintasannya
makin lama akan mendekati inti dan jatuh ke dalam inti. Rutherford juga telah
mengenalan lintasan/kedudukan elektron yang nanti disebut dengan kulit.
Strategi Pembelajaran
1. Model Pembelajaran : Inkuiri terbimbing
2. Pendekatan pembelajaran : Sainstifik (5M)
3. Metode Pembelajaran : Diskusi kelompok dan Tanya jawab

B. Media dan Sumber Belajar


1. Media
 Lembar Kerja Peserta didik (LKS) model Atom J.J Thomson
 Alat-tulis menulis
 Slide ppt dan video
 LCD
2. Sumber Belajar
 Sudarmo, unggul.2014. Kimia Untuk SMA Kelas X. Erlangga; Jakarta
 Rachmawati, Johari.2011. Kimia Untuk SMA/MA kelas X. Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional: Jakarta
 Literature dari internet

MGMP KIMIA Page 25


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Gemuh


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : X / I ( Ganjil )
Materi Pokok : Perkembangan Model Atom
Sub Materi Pokok : Nomor Atom dan Nomor Massa
Isotop, Isobar dan Isoton
Alokasi Waktu : 3 x 45 Menit

C. Kompetensi Inti
KI.1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang di anutnya.
KI.2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI.3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural dan metakognitif dalam pengetahuan teknologi, seni
budaya dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan
dan keberadaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja
yang spesifik untuk memecahkan masalah.
KI.4. Mengolah, menalar, menyaji dan mencipta dalam ranah kongkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan yang dilepajarinya disekolah secara
mandiri, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung.

D. Kompetensi Dasar
1.1 Menyadari adanya keteraturan struktur partikel materi sebagai wujud kebesaran
Tuhan YME dan pengetahuan tentang bentuk dan penyusun atom sebagai hasil
pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif.
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif,
terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab,

MGMP KIMIA
kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif) dalam menghargai para penemu
dan memotivasi diri yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari.
3.2 Menganalisis perkembangan model atom
4.2 Mengolah dan menganalisis perkembangan model atom.

E. Indikator
1.1.1 Menyadari kebesaran Tuhan melalui fenomena keteraturan unsur di alam dengan
ciri masing-masing.
2.1.1 Menunjukkan rasa ingin tahu dalam mengkaji materi pembelajaran
2.1.2 Menunjukkan sikap disiplin selama proses pembelajaran berlangsung.
2.1.3 Menunjukkan sikap pro-aktif dalam tanya jawab.
3.2.1 Menganalisis perkembangan model atom untuk menjelaskan nomor atom dari
unsur yang telah diberikan.
3.2.2 Menghitungjumlah proton berdasarkan nomor atom dari tiap atom
3.2.3 Menjelaskan pengertian nomor massa atom dari keteraturan susunan atom dalam
beberapa data unsur.
3.2.4 Menghitung jumlah neutron suatu atom dilihat dari massa atomnya
3.2.5 Menuliskan notasi unsure berdasarkan nomor atom dan nomor massanya.
3.2.6 Mengelompokkan unsur-unsur isotop berdasarkan nomor atomnya.
3.2.7 Mengelompokkan unsur-unsur isobar berdasarkan nomor massanya.
3.2.8 Mengelompokkan unsur-unsur isoton berdasarkan jumlah neutronnya.
4.2.1 Mengkomunikasikanpenentuan nomor atom dan nomor massa melalui data unsur
yang telah ada.
4.2.2 Menyimpulkan definisi isotop berdasarkan nomor atomnya.
4.2.3 Menyimpulkan definisi isobar berdasarakan nomor massanya.
4.2.4 Menyimpulkan difinisi isoton berdasarkan jumlah neutronnya.

F. Tujuan Pembelajaran
Tujuan afektif
2.1.1 Siswa tertarik dalam mengkaji materi lebih dalam selama pembelajaran
berlangsung
2.1.2 Siswa menunjukkan sikap disiplin dalam proses pembelajaran.
2.1.3 Siswa aktif dan kritis dalam tanya jawab tentang nomor atom dan nomor massa.

MGMP KIMIA
Tujuan kognitif
3.2.1.1 Peserta didik dapat menganalisis perkembangan model atom untuk
menjelaskan nomor atom dari unsur yang telah diberikan melalui pengamatan
tabel data dan diskusi LKS.
3.2.2.1 Peserta didik dapat menghitungjumlah proton berdasarkan nomor atom dari
tiap atom melalui pengamatan tabel data.
3.2.3.1 Peserta didik dapat menjelaskan pengertian nomor massa atom dari
keteraturan susunan atom dalam beberapa data unsure dan kegiatan LKS.
3.2.4.1 Peserta didik dapat menghitung jumlah neutron suatu atom dilihat dari massa
atomnya melalui pengamatan tabel data
3.2.5.1 Peserta didik dapat menuliskan notasi atom berdasarkan nomor atom dan
nomor massanya melalui tanya jawab dan diskusi antar teman.
3.2.6.1 Peserta didikdapat mengelompokkan unsur-unsur isotop berdasarkan nomor
atomnya.
3.2.7.1 Peserta didikdapat mengelompokkan unsur-unsur isobar berdasarkan nomor
massanya.
3.2.8.1 Peserta didikdapat mengelompokkan unsur-unsur isoton berdasarkan jumlah
neutronnya.

Tujuan psikomotorik
4.2.1.1 Peserta didik dapat mengkomunikasikan hasil analisis perkembangan model
atom yaitu penentuan nomor atom dan nomor massa dengan data unsur yang
telah.
4.2.2.1 Peserta didik dapat menyimpulkan definisi isotop berdasarkan nomor
atomnya.
4.2.3.1 Peserta didik dapat menyimpulkan definisi isobar berdasarakan nomor
massanya.
4.2.4.1 Peserta didik dapat menyimpulkan difinisi isoton berdasarkan jumlah
neutronnya.

MGMP KIMIA
G. Materi Pembelajaran
3. Materi Prasyarat
b. Perkembangan model atom
c. Struktur atom
Struktur atom terdiri dari proton dan neutron yang berada dalam inti dan
elektron yang mengelilingi inti atom.

4. Materi Inti
Henry Gwyn-Jeffreys Moseley (1887 – 1915) pada tahun 1913 menemukan
bahwa jumlah muatan positif dalam inti atom merupakan sifat khasmasing-masing unsur.
Atom-atom dari unsur yang sama memiliki jumlahmuatan positif yang sama. Moseley
kemudian mengusulkan agar istilah nomoratom diberi lambang Z, untuk menyebutkan
jumlah muatan positif dalam intiatom.
Nomor atom unsur menunjukkan jumlah proton dalam inti. Setelahdilakukan
percobaan, diketahui bahwa atom tidak bermuatan listrik yangberarti dalam atom jumlah
muatan positif sama dengan jumlah muatan negatif,sehingga nomor atom juga
menunjukkan jumlah elektron dalam unsur.
Nomor atom (Z) = jumlah proton= jumlah elektron
Misalnya, unsur oksigen memiliki nomor atom 8 (Z = 8), berarti dalam atomoksigen
terdapat 8 proton dan 8 elektron.Selain nomor atom, ada juga yang disebut dengan nomor
massa yangbiasanya diberi lambang A. Nomor massa ini digunakan untuk menentukan
jumlah nukleon dalam atom suatu unsur. Nukleon sendiri adalah partikelpenyusun inti atom
yang terdiri dari proton dan neutron.
A(nomor massa) = jumlah proton (p) + jumlah neutron (n)

MGMP KIMIA
Dalam penulisan atom, nomor massa (A) ditulis di sebelah kiri
atas,sedangkannomor atom (Z) ditulis di sebelah kiri bawah dari lambang unsur.

PerananRadioaktifdalamBidangKesehatandanKedokteran
Bidangkesehatandankedokteranmerupakanbidang
terbesar yang
menggunakansenyawabertandaradioaktif.
Selaindigunakanuntukmendiagnosispenyakit,
radioisotopejuga
digunakanuntukterapiradiasi. Terapiradiasiadalahcarapengobatandenganmemakairadiasi.
Terapisepertiinibiasanyadigunakandalampengobatankanker.
Pemberianterapidapatmenyembuhkan, mengurangigejala, ataumencegahpenyebarankanker,
bergantungpadajenisdan stadium
kanker.Radiodiagnostikadalahkegiatanpenunjangdiagnosticmenggunakanperangkatradiasisin
arpengion (sinar x), untukmelihatfungsitubuhsecaraanatomi. Salah
satucontohradiodiagnosticadalahrontgen. Salah satu pemanfaatan radioisotop di bidang
kedokteran adalah Na-24 yang digunakan untukmendeteksigangguanperedarandarah manusia
seperti pada hasil foto rontgen pada gambar di atas.
Untuk lebih lanjut akan dibahas mengenai pengelompokan unsur radioaktifberdasarkan
perbedaan atom, nomor atom, nomor massa dan jumlah neutronnya.

Isotop
Atom-atom yang terdiridariunsuralam yang berbeda (nomor atom sama)
danmemilikinomormassa yang berbeda.
Contoh:

Unsur Isotop
Hidrogen 1
1 H , 21 H , 31 H
3
Helium 2 He , 42 He
12
Karbon C , 136C , 146C
6
14
Nitrogen N dengan 167 N
7

16
Oksigen 8 O , 178O , 188O

MGMP KIMIA
Isobar
Atom-atom darisuatuunsurealam yang berbeda (nomor atom berbeda) yang
mempunyainomormassasama.
Contoh:

Unsur Isobar
11 11
Boron danKarbon 5 B dengan C 6
81 81
KromdanRubidium 36 Kr dengan Rb 37

Isoton
Atom-atom darisuatu unsure alam yang berbeda (nomor atom berbeda) yang
mempunyaijumlah neutron sama.
Contoh:

Unsur Isoton Jumlah n


13
Karbondan Nitrogen 6 C dengan 147 N 7
31 32
FosfordanBelerang 15 P dengan 16 S 16

H. Strategi Pembelajaran
1. Model Pembelajaran : Inkuiri-induktif
2. Pendekatan Pembelajaran : Saintifik (5M)
3. Metode Pembelajaran : Tanya Jawab dan diskusi

I. Media dan Sumber belajar


1. Media Pembelajaran
a. LKS (Lembar Kerja Siswa) nomor atom dan nomor massa.
b. Alat tulis menulis (spidol, whiteboard, buku tulis, pulpen),
c. Power Point.

2. Sumber belajar

MGMP KIMIA
a. Utami, Budi (2009). Kimia untuk SMA/MA kelas X. Jakarta:Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional.
b. Sunarya, Yayan dan Agus Setiabudi (2009). Mudah dan Aktif Belajar Kimia I :
Untuk Kelas X SMA/MA. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional.
c. Raymond Chang(2008). General Chemistry The Essential Concepts 6th edition. New
York:The McGraw-Hill Companies, Inc.
d. Literatur dari internet.

MGMP KIMIA
J. Langkah-langkah pembelajaran
Tahapan Alokasi
Kegiatan Siswa Nilai
Kegiatan Waktu
Kegiatan
Awal - Siswa menjawab salam pembuka yang diucapkan oleh guru Religi 5 menit
1. Etika - Siswa berdoa sebelum memulai proses pembelajaran us
pendahulu - Siswa menginformasikan temannya yang tidak hadir
an 10 menit
2. Apersepsi - Memotivasi siswa dengan memberikan analogi tentang Rasa
identitas beberapa siswa. ingin
- Siswa menjawab pertanyaan guru tentang analogi yang tahu
diberikan guru tentang identitas masing-masing teman.
- Guru memberikan perbandingan analogi tentang siswa
dengan unsure yang ada di alam.
“ Pernahkah kalian berfikir mengapa setiap orang memiliki
identitas yang berbeda ?”
- Siswa akan menjawab dengan berbagai macam jawaban
seperti:
- “karena lahir di waktu yang berbeda-beda”
- “karena memiliki bentuk yang berbeda”
- “karena tergantung dari hatinya sehingga setiap orang tidak
sama”, dll.
- Guru kembali bertanya
“ Pernahkah kalian berfikir bahwa tiap unsure yang
memenuhi kita semuanya juga memiliki identias masing-
masing yang berbeda. Mengapa bisa?”
- Siswa mulai bertanya-tanya.
- “Nah hal inilah yang akan lebih lanjut kita bahas pada materi
nomor atom dan nomor massa”.
- Guru memberikan tujuan pembelajaran/KD yang ingin
dicapai serta cakupan materi yang akan dipelajari.
- Guru memberi penguatan singkat mengenai materi yang telah
diterima sebelumnya.
- “ Masih ingatkah kalian tentang model atom yang di jelaskan

MGMP KIMIA
Tahapan Alokasi
Kegiatan Siswa Nilai
Kegiatan Waktu
oleh tiap-tiap para ahli?”
- Siswa menjawab beberapa pertanyaan guru tentang materi
sebelumnya.
- “ diantara teori model atom yang dijelaskan para ahli yang
sangat berkaitan dengan materi kita kali ini adalah model
atom yang dijelaskan oleh Rutherford. Coba jabarkan
kembali hasil teori yang dijelaskan Rutherford tentang atom!”
- Siswa mencari lebih dalam mengenai teori atom Rutherford.
- Guru menjelaskan lebihlanjut tentang model atom Rutherford
dan struktur atom yang dijelaskan olehnya.
- Guru kemudian membagikan LKS.
- Siswa mempelajari bahan ajar (LKS) yang dibagikan oleh
guru.
Kegiatan Inti
Siswa memahamianalogi yang diberikan oleh guru yang berkaitan Teliti 20 menit
1. Mengamat
tentang materi nomor atom dan nomor , isotop, isobar dan isoton :
i
1. Keteraturan unsure dalam data beberapa unsure untuk nomor
atom

Atomic Name of Element Symbols of element


number
1 Hydrogen H
2 Helium He
3 Lithium Li
4 Beryllium Be
5 Boron B
6 Carbon C
7 Nitrogen N
8 Oxygen O
9 Fluorine F
10 Neon Ne

MGMP KIMIA
Atomic Name of proton neutron Mass Number Symbol of
Number Element Element

1
Tahapan Hydrogen 1 0 1 H
Alokasi
Kegiatan Siswa Nilai
2
Kegiatan Helium 2 … 4 He Waktu
3 Lithium … 4 7 Li

4 Beryllium 4 … 9 Be

5 Boron 5 5 … B

6 Carbon … 6 12 C

7 Nitrogen 7 7 14 N

8 Oxygen 8 8 … O

9 Fluorine 9 … 19 F

10 Neon … 10 20 Ne

2. Keteraturan nomor massa dalam beberapa data unsure

3. Pemanfaatan radioisotop dalam bidang kedokteran yang


ditampilkan
berupa gambar hasil rontgen.

Untuk Nomor Atom


2. Menanya (Siswa bertanya dari apa yang dibaca dalam literatur dan bahan Rasa 10 Menit
ajar terutama data nomor atom dan tampilan gambar hasil foto ingin
rontgen) tahu
- Mengapa terdapat keteraturan nomor atom dalam tabel Komu
beberapa data unsure? nikatif
Untuk Nomor Massa
(Siswa bertanya dari apa yang dibaca dari literature dan bahan
ajar terutama data nomor massa)
- Bagaimana cara mendapatkan nomor massa dari suatu unsure
dilihat dari tabel?
- Bagaimana menghitung massa neutron jika nomor atom dan
nomor massa diketahui?

MGMP KIMIA
Tahapan Alokasi
Kegiatan Siswa Nilai
Kegiatan Waktu
- Apa perbedaan nomor atom dan nomor massa dilihat dari
tabel?
- Bagaimana keterkaitan hubungan antara nomor atom dan
nomor massa suatu unsure?
Untuk Notasi Penulisan Atom
- Guru memberikan notasi atom

- Guru merangsang siswa untuk mengingat kembali contoh


unsure yang telah di perlihatkan pada pokok bahasan nomor
atom dan nomor massa.
- Guru menanyakan bagian mana yang menjadi bagian untuk
nomor atom dan nomor massa?
- Siswa mencoba menjawab bagian untuk nomor atom dan
nomor massa.
- Guru kemudian memberikan kembali contoh unsure dan
memberikan kesempatan kepada siswa untuk menentukan
proton, elektron dan neutronnya.
- Guru mempersilahkan siswa untuk memberikan pendapatnya
tentang keterkaitan antara nomor atom dan nomor massa.
Untuk Isotop, isobar dan Isoton
- Mengapa hasil foto rontgen berbeda dengan hasil foto kamera
biasa?
- Apa yang etrdapat dalam alat foto rontgen sehingga dapat
menembus lapisan kulit bahakn hingga terlihat aliran darah
dan tengkorak manusia?
- Apakah yang dimaksud dengan radioisotop?

3. Mengump 1. Siswa mengkaji literatur dan LKS yang diberikan untuk Kriti 25 menit
ulkan data menjawab pertanyaan yang mereka ajukan s

MGMP KIMIA
Tahapan Alokasi
Kegiatan Siswa Nilai
Kegiatan Waktu
2. Siswa mempelajari kembali struktur atom dan penemuan
proton, elektron, dan neutron.
3. Siswa mengkaji literature serta LKS terkait nomor massa.
4. Menghubungkan kembali materi sebelumnya terkait
pengetahuan
tentang penemuan massa dari proton, elektron, dan neutron
3. Siswa mengumpulkan data terkait materi isotop, isobar dan
isoton dengan cara membaca bahan ajar, literatur lain disertai
dengan data pengelompokan unsur yang ditampilkan di depan
kelas

4. Mengasosi - Siswa menghubungkan keterkaitan meningkatnya nomor Kriti 45 menit


asi atom dengan proton dan elektron yang dimiliki atom tersebut. s
- Siswa mencoba menjawab pertanyaan yang ada di LKS yang
diberikan
- Siswa menganalisis data yang ditampilkan berdasarkan
perbedaan atom,
nomor atom, nomor massa dan jumlah neutron suatu unsur agar
diperoleh kesimpulan dari pengelompokan tersebut
- Siswa berlatih melengkapi LKS berupa tabel rumpang dan
mengerjakan
pengelompokan unsur ke dalam isotop, isobar dan isoton serta
menetukan jumlah proton, elektron dan neutron suatu unsur
1. Lengkapilahtablerumpangberikut!
2. Tunjukkanpasanga
No Atom Jenis
n yang
I II III
1 39
19 K 40
…. K isotop merupakanisotop,
15 16 14
2 …. N 8 O 6 C .... isobar
11 ….
3 5 B …. C isobar
40 … 40
4 18 Ar 19 K 20 Ca ....
20 21 22
5 …. Ne 10 Ne …. Ne ....

danisotondariunsur-unsurberikut!
A. 39
19 K D. 40
19 K

MGMP KIMIA
Tahapan Alokasi
Kegiatan Siswa Nilai
Kegiatan Waktu
B. 24
12 Mg E. 40
20 K

C. 23
11 Na F. 40
18 Ar

3. Tentukanjumlah proton, neutron danelektrondarisoal no.2 di


atas!

5. - Siswa mengkomunikasikan penentuan nomor atom dan nomor Komu 15 menit


Mengkomuni
massa melalui data unsur yang telah ada. nikatif
kasikan
- Siswa menyimpulkan nomor massa dan hubungannya dengan
nomor atom, serta penentuan neutron suatu atom.
- Siswa mempresentasikan hasil analisis dan hasil kerja kelompok
dalam mengerjakan LKS materi isotop, isobar dan isoton.

Kegiatan - Siswa membuat kesimpulan dari materi nomor atom dan Tang 5 M
Akhir nomor massa gung e
- Siswa menyimpulkan kembali definisi dari isotop, isobar dan jawab n
isoton. it
- Siswa menyimak penguatan kesimpulan guru mengenai
nomor atom dan nomor massa
- Siswa menyimak penguatan kesimpulan yang disampaikan oleh
guru
terkait definisi isotop, isobar dan isoton
- Siswa memperoleh informasi rencana kegiatan pembelajaran
yang akan datang.

MGMP KIMIA
K. Penilaian Hasil Pembelajaran
1. Tujuan Evaluasi
a. Mengetahui kemampuan kognitif siswa dalam pemahaman materi nomor atom
dan nomor massa.
b. Mengetahuikemampuankognitifsiswadalammenyimpulkan definisi isotop
c. Mengetahuikemampuankognitif siswadalammengelompokkan unsur isobar
d. Mengetahuikemampuan afektif siswa dalam mngkomunikasikan definisi isoton

2. Jenis Evaluasi
a. Penilaian Kognitif
Jawaban siswa dalam mengerjakan soal latihan.
b. Penilaian Afektif
Hasil pengamatan sikap dan tingkah laku siswa.
c. Penilaian Psikomotorik
Hasil pengamatan keterampilan berdiskusi dan mengolah data.

Gemuh, 17 Juli 2017

Mengetahui,
Kepala SMAN 1 Gemuh Guru Mata Pelajaran

Siswanto, S.Pd Agung S. Wardhono, S.Pd


NIP. 19651018 198803 1 005 NIP. 19750914 200801 1 004

MGMP KIMIA
Lampiran 1

KISI INSTRUMEN PENILAIAN KOGNITIF

MGMP KIMIA
INDIKATOR SOAL

3.2.1 Menganalisis perkembangan model atom 1. Bagian manakah dari model atom Rutherford yang me
untuk menjelaskan nomor atom dari unsur massa suatu atom?
yang telah diberikan. a. inti atom
b. ion dari atom
c. jumlah proton dan elektron dari atom
d. elektron dari atom
e. muatan ion dari atom

2. Berapakah nomor atom unsure X dan Y jika elektronn


netral berturut-turut adalah 14 dan 24?
a. 7 dan 12 d. 14 dan 12

3.2.2 Siswa dapat menghitung jumlah proton


b. 7 dan 24 e. 14 dan 24

berdasarkan nomor atom dari tiap atom c. 12 dan 24

3. Jika diketahui suatu atom netral X memiliki nomor ato


jumlah protonnya adalah….
a. 58 d. 29
b. 48 e. 19
c. 39
4. Jumlah elektron yang terdapat dalam atom Cl dengan
adalah...
a. 15 d. 18
b. 16 e. 20
c. 17
3.2.3Siswa dapat menjelaskan nomor massa
atom dari keteraturan susunan atom dalam 5.Jumlah neutron dalam atom dengan nomor atom 19dan
beberapa data unsure. adalah ....
a. 17 d. 39
b. 19 e. 58
c. 20

6. Berapakah nomor massa unsure X jika memiliki elekt


MGMP KIMIA
Lampiran
2
KUNCI JAWABAN

1. A 4. C 7. D 10. C 13. C
2. E 5. C 8. D 11. E 14. D
3. D 6. A 9. 12. B 15. A

9. No Notasi No atom No massa p e n

a. 32
16 S 16 32 16 16 16
b. …
P 15 30 15 15 15

d. …
… O 8 16 8 8 16
e. …
Ba 56 137 56 56 81
56

Pedoman Penskoran (Pilihan Ganda)


B
Skor = x 100 (skala 0-100)
N
Keterangan:
B = banyaknya butir yang dijawab benar
N = banyak butir soal

MGMP KIMIA
Lampiran 3
INSTRUMEN PENILAIAN AFEKTIF

Kisi-Kisi Penilaian Afektif

Karakter Indikator
Memperhatikan penjelasan guru
Mengumpulkan sumber informasi lain dari buku ajar lain
Rasa Ingin Tahu
dan penjelasan guru
Tertarik mempelajari kimia
Mengajukan pertanyaan kepada teman atau guru
Hadir tepat waktu
Mempersiapkan diri sebelum pembelajaran
Disiplin Mengumpulkan tugas dan LKS tepat waktu
Tidak mengerjakan pekerjaan lain di luar kegiatan
pembelajaran
Mengajukan pertanyaan kritis kepada guru
Aktif Menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru

MGMP KIMIA
Lampiran 4
LEMBARAN OBSERVASI

Nama Penilai :
Nama peserta didik yang dinilai :
Kelas :
Hari/ tanggal penilaian :

Respon
No. Pernyataan Serin Tidak
Selalu Jarang
g pernah
1 Siswa hadir tepat waktu
2 Siswa memperhatikan penjelasan guru
3 Siswa mengumpulkan sumber informasi lain dari
buku ajar lain dan penjelasan guru
4 Siswa bertanya kepada teman atau guru
5 Siswa mengumpulkan tugas tepat waktu
6 Siswa mengerjakan pekerjaan lain di luar
kegiatan pembelajaran
7 Siswa menyontek saat ujian
8 Siswa mendiskusikan hasil pengamatan dengan
teman kelompo
9 Siswa berinteraksi dengan teman
10 Siswa membantu teman dalam menyelesaikan
LKS
11 Siswa mengerjakan tugas LKS dengan sungguh-
sungguh
13 Siswa menerima kritik dan saran dari teman dan
guru
17 Siswa memotong pembicaraan teman maupun
guru
18 Siswa menyampaikan pendapat dengan jelas
19 Siswa mengerjakan tugas individu dengan baik

Kriteria penskoran

MGMP KIMIA
Pernyataan Positif Pernyataan Negatif
4 = Selalu 4 = tidak pernah
3 = Sering 3 = Jarang
2 = Jarang 2 = Sering
1 = tidak pernah 1 = Selalu

total skor yang diperoleh


Nilai = x 100
total skor maksimal

Lampiran 4

INSTRUMEN PENILAIAN PSIKOMOTORIK

Penilaian
lan Indikator Her Novi Unna Iin Rizal Kik Kautsa Sab
y i r i
kasika Mengkreasikan data dengan data lain pada literature

MGMP KIMIA
yang lain.
Mengumpulkan sumber informasi data yang lain dari
buku ajar lain dan penjelasan guru.
Mengkomunikasikan hasil data temuan di dalam kelas

RUBRIK PENILAIAN AFEKTIF

r Indikator Penilaian
Her Nov Unna Ii Rizal Kik Kautsa Sab
y i n i r i
Memperhatikan penjelasan guru
Mengumpulkan sumber informasi lain dari buku ajar
ahu
lain dan penjelasan guru
Tertarik mempelajari kimia
Mengajukan pertanyaan kepada teman atau guru
Hadir tepat waktu
Mempersiapkan diri sebelum pembelajaran
Mengumpulkan tugas dan LKS tepat waktu
Tidak mengerjakan pekerjaan lain di luar kegiatan
pembelajaran
Menjawab pertanyaan yang diberikan guru
Mengajukan pertanyaan kritis kepada guru

Keterangan:

MGMP KIMIA
*Ceklist bila terdapat indicator yang terlihat (√ )

MGMP KIMIA
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Identitas sekolah : SMA N 1 Gemuh
Matapelajaran : Kimia
Kelas/Semester : X/1
Materi Pokok : Teori Atom Bohr
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

A. Kompetensi Inti (KI)


1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami ,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar
1.1 Menyadari adanya keteraturan struktur partikel materi sebagai wujud kebesaran Tuhan
YME dan pengetahuan tentang struktur partikel materi sebagai hasil pemikiran kreatif
manusia yang kebenarannya bersifat tentatif.
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, terbuka,
mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif,

MGMP KIMIA Page 57


inovatif, demokratis, komunikatif ) dalam merancang dan melakukan percobaan serta
berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari.
3.3 Menganalisis struktur atom berdasarkan teori atom Bohr dan teori mekanika kuantum
4.3 Mengolah dan menganalisis struktur atom berdasarkan teori atom Bohr dan teori
mekanika kuantum

C. Indikator
1.1.1 Menunjukkan sikap religius melalui pembiasaan salam dan doa dalam kehidupan
sehari-hari
2.1.1 Menunjukkan sikap ingin tahu dalam mengamati vidio
2.1.2 Menunjukkan sikap tanggung jawab dalam menyelesaikan soal-soal di LKS.
2.1.3 Menunjukkan sikap jujur dalam menuliskan jawaban hasil diskusi kelompok.
3.3.1. Menganalisis teori dan postulat atom Bohr
3.3.2. Menentukan Jumlah elektron maksimal suatu atom
3.3.3. Menentukan konfigurasi elektron suatu atom
3.3.4. Menentukan elektron valensi
4.3.1 Mengemukakan kesimpulan mengenai teori atom Bohr
4.3.2Menyajikan hasil diskusi mengenai tori atom Bohr

D. Tujuan Pembelajaran
Sikap
1.1.1.1. Peserta didik menunjukkan sikap religius melalui pembiasaan salam dan doa
sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran di kelas.
2.1.1.1 Peserta didik menunjukkan sikap ingin tahu dalam mengamati vidio.
2.1.2.1 Peserta didik menunjukkan sikap tanggung jawab dalam menyelesaikan soal-soal di
LKS.
2.1.3.1 Peserta didik menunjukkan sikap jujur dalam menuliskan jawaban hasil diskusi
kelompok.

Pengetahuan

MGMP KIMIA Page 58


3.3.1.1 Peserta didik menganalisis teori dan postulat teori atom Bohr dan menentukan
kelebihan dan kelemahannya
3.3.2.1 Peserta didik menentukan Jumlah elektron maksimal suatu atom
3.3.3.1 Peserta didik menentukan konfigurasi elektron suatu atom
3.3.4.1 Peserta didik menentukan elektron valensi
Keterampilan
4.3.1.1 Peserta didik terampil mengemukakan kesimpulan secara lisan mengenai teori atom
bohr
4.3.2.1 Peserta didik terampil menyajikan hasil diskusi mengenai teori atom Bohr

E. Materi Pembelajaran (rincian dari Materi Pokok)


a. Materi prasyarat
 Perkembangan teori atom
b. Materi Inti
Niels Bohr mengajukan teori atom Bohr ini pada tahun 1915. Karena model atom Bohr
merupakan modifikasi (pengembangan) dari model atom Rutherford, beberapa ahli kimia
menyebutnya dengan teori atom Rutherford-Bohr. Walaupun teori atom Bohr ini mengalami
perkembangan. Model atom Bohr berbentuk seperti tata surya, dengan elektron yang berada di
lintasan peredaran (orbit) mengelilingi inti bermuatan positif yang ukurannya sangat kecil. Gaya
gravitasi pada tata surya secara matematis dapat diilustrasikan sebagai gaya Coulomb antara
nukleus (inti) yang bermuatan positif dengan elektron bermuatan negatif.
Berikut ini adalah bunyi postulat dari teori atom bohr :
1. Elektron mengitari inti atom dalam orbit-orbit tertentu yang berbentuk lingkaran. Orbit-
orbit ini sering disebut sebagai kulit-kulit elektron yang dinyatakan dengan notasi K, L, M,
N ... dst yang secara berututan sesuai dengan n = 1, 2, 3, 4 ... dst.
2. Elektron dalam tiap orbit mempunyai energi tertentu yang makin tinggi dengan makin
besarnya lingkaran orbit atau makin besarnya harga n. Energi ini bersifat terkuantisasi dan
harga-harga yang diijinkan dinyatakan oleh harga momentum sudut elektron yang
terkuantisasi sebesar n (h/2π) dengan n = 1, 2, 3, 4 ... dst.
3. Selama dalam orbitnya, elektron tidak memancarkan energi dan dikatakan dalam keadaan
stasioner. Keberadaan elektron dalam orbit stasioner ini dipertahankan olehgaya tarik

MGMP KIMIA Page 59


elektrostatik elektron oleh inti atom yang diseimbangkan oleh gaya sentrifugal dari gerak
elektron.
4. Elektron dapat berpindah dari orbit satu ke orbit lain yang mempunyai energi lebih tinggi
bila elektron tersebut menyerap energi yang besarnya sesuai dengan perbedaan energi
antara kedua orbit yang bersangkutan, dan sebaliknya bila elektron berpindah ke orbit yang
mempunyai energi lebih rendah akan memancarkan energi radiasi yang teramati sebagai
spektrum garis yang besarnya sesuai dengan perbedaan energi antara kedua orbit yang
bersangkutan.
5. Atom dalam molekul dikatakan dalam keadaan tingkat dasar (ground state) apabila
elektron-elektronnya menempati orbit-orbit sedemikian sehingga memberikan energi total
terendah. Dan apabila elektron-elektron menempati orbit-orbit yang memberikan energi
lebih tinggi daripada energi tingkat dasarnya dikatakan atom dalam tingkat tereksitasi
(excited state). Atom dalam keadaan dasar lebih stabil daripada dalam keadaan tereksitasi.

F. Metode Pembelajaran (Rincian dari Kegiatan Pembelajaran)


Model pembelajaran : Inkuiri
Pendekatan : sainstifik
Metode : Tanya jawab

G. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran


1. Media : PPT, video, whiteboard, LKS
2. Alat/Bahan : LKS
3. Sumber Belajar :
- Sunarya, Yayan dan Agus Setiabudi. 2009. Mudah dan Aktif Belajar Kimia 2 Untuk
Kelas XI Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah Program Ilmu Pengetahuan Alam.
Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
- Watoni, H A. 2013. Kimia untuk SMA/MA Kleas XI Pemantapan. Bandung: Yrama
Widya.

H. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


Pendahuluan/Kegiatan Awal (10 menit)

MGMP KIMIA Page 60


 Peserta didik menjawab salam pembuka yang diucapkan oleh guru
 Peserta didik berdoa sebelum memulai proses pembelajaran
 Peserta didik menginformasikan temanya yang tidak hadir
 Apersepsi : Guru bertanya tentang teori atom Rutherfordyang dipelajari sebelumnya
 Motivasi : Pernahkah kalian melihat perlombaan lari? Mengapa dari sekian banyak pelari
tidak pernah terjadi tabrakan antar pelari?
 Peserta didik mendengarkan penjelasan mengenai tujuan pembelajaran yang akan dicapai
melalui tayangan slide.

Kegiatan Inti ( 70 menit)


I. Mengamati
 Peserta didik memperhatikan gambar model atomyang ditampilkan
 Peserta didik mengamati video yang ditampilkan

II. Menyakan
 Peserta didik membuat rumusan masalah dari gambar yang diamati

III. Mengumpulkan data


 Peserta didik membaca bahan bacaan dari guru tentang teori atom bohr dan
postulatnya
 Peserta didik membuat kesimpulan dari hasil analisi tentang teori atom Bohr
 Siswa menyimak penjelasan Guru bahwa penentuan konfigurasi bukan berasal dari
teori atom Bohr tetapi dari teori mekanika kuantum
 Peserta didik mengerjakan LKS yang diberikan Guru yang berisi pertanyaan
“Tentukan jumlah elektron maksimal kulit pertama (K), kulit ke Dua (L), Ke Tiga
(M), Ke empat (N), dengan menggunakan persamaan 2n2 !
 Setelah Peserta didik mampu menetukan jumlah elektron maksimal setiap kulit
Selanjutnya Peserta didik menuliskan konfigurasi electron dari unsur K, O, Ne, Li,
Caberdasarkan ketentuan sebelumnya
 Setelah Peserta didik mengkonfigurasikan elektron Peserta didik menentukan
elektron valensi unsur tersebut

MGMP KIMIA Page 61


IV. Mengasosiasi
 Peserta didik membuat kesimpulan dari materi pelajaran secara keseluruhan

V. Mengkomunikasikan
 Peserta didik menyajikan hasil kesimpulannya

Penutup (10 menit)


 Peserta didikmendengarkan penguatan yang diberikan oleh guru mengenai teori atom
Bohr
 Peserta didk mengerjakan evaluasi yang diberikan oleh guru.
 Peserta didikdiberi tugas mandiri (PR) untuk mengerjakan soal-soal yang berkaitan
dengan teori atom Bohr
 Peserta didik diinformasikan rencana kegiatan pembelajaran yang akan datang
mengenai teori mekanika kuantum
 Peserta didik dipimpin guru mengucap Hamdallah sesudah proses pembelajaran

I. Penilaian
3. Mekanisme dan prosedur
Penilaian dilakukan dari proses dan hasil. Penilaian proses terdiri dari penilaian sikap dan
penilaian keterampilan yang observasi melalui kegiatan diskusi. Sedangkan penilaian
hasil dilakukan melalui tes tertulis.

4. Teknik dan Bentuk Penilaian :


a. Teknik Penilaian :Tes Tertulis, observasi sikap, kinerja presentasi
b. Bentuk Instrumen : Essay, lembar observasi sikap dan lembar penilaian kinerja.

Gemuh, 17 Juli 2017

MGMP KIMIA Page 62


Mengetahui,
Kepala SMAN 1 Gemuh Guru Mata Pelajaran

Siswanto, S.Pd Agung S. Wardhono, S.Pd


NIP. 19651018 198803 1 005 NIP. 19750914 200801 1 004

MGMP KIMIA Page 63


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Gemuh


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : X/I (Satu)
Materi Pokok : Perkembangan Teori Atom
Sub Materi : Teori Atom Mekanika Kuantum
Alokasi Waktu : 3 x 45 menit

A. Kompetensi Inti
KI.1.Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI. 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli,
(gotong royong, kerjasama, toleran, dan damai), santun, responsif, dan pro-aktif,
dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
pergaulan dunia.
KI. 3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural,
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya
dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait, penyebab fenomena, dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
KI. 4. Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah kongkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan diri yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
1.1. Menyadari adanya kebolehjadian posisi elektron di dalam suatu atom sebagai wujud
kebesaran Tuhan YME.
2.1. Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif,
terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis,

MGMP KIMIA Page 64


kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif) dalam merancang dan melakukan
percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari.
2.2. Menunjukkan perilaku kerjasama, santun, toleran, cinta damai dan peduli lingkungan
serta hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam.
3.3. Menganalisis struktur atom berdasarkan teori atom Bohr dan teori mekanika kuantum.
3.4. Menganalisis hubungan konfigurasi elektron dan diagram orbital dalam menentukan
letak unsur pada table periodik dan sifat-sifat periodik unsur.
4.3. Mengolah dan menganalisis struktur atom berdasarkan teori atom Bohr dan teori
mekanika kuantum.
4.4. Menyajikan hasil analisis hubungan konfigurasi elektron dan diagram orbital untuk
menentukan letak unsur dalam tabel periodik dan sifat-sifat periodik unsur.
C. Indikator
1.1.1. Menyadari kebesaran Tuhan dengan adanya elektron yang bergerak mengelilingi inti
atom dengan kecepatan cahaya sehingga elektron tidak tertarik ke inti atom.
2.1.1. Menunjukan sikap rasa ingin tahu dalam memahami materi atom mekanika
kuantum.
2.1.2. Menunjukan sikap disiplin selama proses pembelajaran berlangsung.
2.1.3. Menunjukkan sikap tanggung jawab selama proses pembelajaran berlangsung.
2.1.4. Menunjukkan sikap komunikatif dalam berdiskusi.
2.2.1. Menunjukkan sikap kerjasama selama proses pembelajaran berlangsung.
3.3.1. Mengkorelasikan posisi elektron di dalam atom berdasarkan teori atom mekanika
kuantum.
3.4.1. Menyusun konfigurasi elektron berdasarkan aturan Aufbau.
4.3.1. Mengkomunikasikan hasil diskusi kelompok mengenai teori atom mekanika kuantum
baik dalam bentuk lisan maupun tulisan.
4.4.1. Mengkomunikasikan hasil diskusi kelompok mengenai konfigurasi elektron.
D. Tujuan Pembelajaran
Kognitif
3.3.1.1. Peserta didik dapat mengkorelasikansifat dualisme materi dengan teori atom
mekanika kuantum melalui diskusi kelompok yang dituangkan dalam LKS.

MGMP KIMIA Page 65


3.3.1.2. Peserta didik dapat mengkorelasikanprinsip ketidakpastian Haisenbergdengan teori
atom mekanika kuantummelalui diskusi kelompok yang dituangkan dalam LKS.
3.3.1.3. Peserta didik dapat menjelaskan kebolehjadian posisi elektron dalam atom melalui
diskusi kelompok yang dituangkan dalam LKS.
3.4.1.1. Menyusun konfigurasi elektron atom netral berdasarkan aturan Aufbau.
3.4.2.1. Menyusun konfigurasi elektron ion berdasarkan aturan Aufbau.
Ketrampilan
4.3.1.1. Peserta didik dapatmengkomunikasikan hasil diskusi kelompok mengenai teori
atom mekanika kuantum baik dalam bentuk lisan maupun tulisan.
4.4.2.1. Mengkomunikasikan hasil diskusi kelompok mengenai konfigurasi elektron.
Afektif
1.1.1.1. Menyadari kebesaran Tuhan dengan adanya elektron yang bergerak mengelilingi
inti atom dengan kecepatan cahaya sehingga elektron tidak tertarik ke inti atom.
2.1.1.1. Peserta didik dapat menunjukan sikap rasa ingin tahu dalam memahami materi atom
mekanika kuantum selama proses pembelajaran berlangsung.
2.1.1.2. Peserta didik dapat menunjukan sikap disiplin selama proses pembelajaran
berlangsung.
2.1.1.3. Peserta didik dapat menunjukkan sikap tanggung jawab selama proses pembelajaran
berlangsung.
2.1.1.4. Peserta didik dapat menunjukan sikap komunikatif dalam berdiskusi.
2.2.1.1. Peserta didik dapat menunjukkan sikap kerjasama selama proses pembelajaran
berlangsung.
E. Materi Pembelajaran
1. Materi Prasyarat
Teori Atom Bohr

2. Materi Inti

MGMP KIMIA Page 66


Teori Atom Mekanika Kuantum

“Pernahkah Kalian memperhatikan


bilah kipas angin dalam keadaan mati
dan dalam keadaan menyala?”
“ Apakah pada saat kipas angin dalam
keadaan mati, kalian dapat menentukan
dimana posisi tiap bilah yang ada pada
kipas angin dan sebaliknya?”

1. Hipotesis de Broglie
Pada tahun 1924, Louis de Broglie mengemukan hipotesisnya tentang sifat dualisme
materi bahwa materi dapat bersifat baik sebagai partikel maupun sebagai
gelombang.Persamaan de Broglie berlaku untuk semua materi. Persamaan tersebut juga
dapat menunjukkan bahwa materi bergerak dengan massa seperti mobil, lebih baik
dijelaskan oleh sifat partikelnya. Sedangkan materi bergerak dengan massa sangat kecil
seperti elektron, lebih baik dijelaskan oleh sifat gelombangnya.
Hipotesis de Broglie terbukti benar dengan ditemukannya sifat gelombang dari
elektron.Elektron mempunyai sifat difraksi seperti halnya sinar–X. Sebagai akibat dari
dualisme sifat elektron sebagai partikel dan sebagai gelombang, maka lintasan elektron yang
dikemukakan Bohr tidak dapat dibenarkan.Gelombang tidak bergerak menurut suatu garis,
melainkan menyebar pada suatu daerah tertentu (Johari dan Rachmawati, 2006).
2. Prinsip Ketidakpastian Heisenberg
Berdasarkan Hipotesis de Broglie yang menyatakan bahwa materi dapat bersifat
sebagai partikel dan sekaligus dapat mempunyai sifat sebagai gelombang.Akibat dualisme
sifat tersebut maka letak dan kecepatan elektron tidak dapat dipastikan secara
serentak.Dengan demikian ada ketidakpastian tentang letak dan kecepatan elektron
tersebut.Keadaan ini dikenal dengan prinsip ketidakpastian Heisenberg.Prinsip
ketidakpastian Heisenberg menyatakan bahwa tidak mungkin secara bersamaan dan akurat
mengukur posisi dan momentum dari partikel yang sedang bergerak. Ketidakpastian dapat
diabaikan untuk materi dengan massa besar, tetapi tidak untuk objek dengan massa kecil
(Johari dan Rachmawati, 2006).

MGMP KIMIA Page 67


Upaya pengukuran hanya akan memberikan ketidakpastian dalam pengukuran posisi
(Δx) dan momentum (mΔv) dirumuskan sebagai berikut:

h h
Δxx mΔv≥ atau Δx x Δv ≥ dengan h= 6,63 x 10-34 J/s
2π 2 πm

Menurut teori atom mekanika kuantum, posisi elektron dalam mengelilingi inti atom
tidak dapat diketahui secara pasti sesuai prinsip ketidakpastian Heisenberg.Oleh karena itu,
kebolehjadian (peluang) terbesar ditemukannya elektron berada pada orbit atom tersebut.
Dengan kata lain, orbitaladalah daerah kebolehjadian terbesar ditemukannya elektron dalam
atom (Yayan dan Agus, 2009).

Gambar 2.1 Atom mekanika kuantum

F. Strategi Pembelajaran
1. Model Pembelajaran :Inkuiri
2. Pendekatan pembelajaran : Saintifik (5 M)
3. Metode Pembelajaran : Diskusi dan Tanya jawab
G. Media dan Sumber Belajar
1. Media Pembelajaran
a. LKS (Lembar Kerja Siswa) teori atom mekanika kuantum.
b. Alat tulis menulis (spidol, whiteboard, buku tulis, pulpen).
c. Power Point mengenai teori atom mekanika kuantum.
2. Sumber Belajar
a. Johari dan Rachmawati. 2006. Kimia SMA dan MA Untuk Kelas XI. Jakarta: Esis

MGMP KIMIA Page 68


b. Sunarya, Yayan dan Agus Setiabudi. 2009. Mudah dan Aktif Belajar Kimia 2 Untuk
Kelas XI Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah Program Ilmu Pengetahuan
Alam. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
c. Sudarmo, Unggul. 2013. Kimia Untuk Kelas X SMA/MA. Jakarta: Erlangga.
d. Literatur dari internet

H. Langkah-langkah Pembelajaran

Tahapan Alokasi
Rincian Kegiatan Nilai
Kegiatan Waktu
Kegiatan a. Pendahuluan
Awal Religius 15
- Peserta didik menjawab salam pembuka yang
Menit
diucapkan oleh guru
- Peserta didik berdoa sebelum memulai proses
pembelajaran
- Peserta didik menginformasikan temannya yang
tidak hadir Rasa ingin
tahu
b. Apersepsi :
- Peserta didik menjawab pertanyaan guru tentang Motivasi
kelemahan teori atom Bohr?
- Memotivasi peserta didik dengan mengajukan
pertanyaan kontekstual
“ Pernahkah Kalian memperhatikan bilah kipas angin
dalam keadaan off dan dalam keadaan menyala?”
“ Apakah pada saat kipas angin dalam keadaan off,
kalian dapat menentukan dimana posisi tiap bilah
yang ada pada kipas angin dan sebaliknya? “
Nah hal inilah yang akan lebih lanjut kita bahas pada
materi teori atom mekanika kuantum.
- Peserta didik memperhatikan tujuan
pembelajaran/KD yang ingin dicapai serta cakupan
materi yang akan dipelajari.

MGMP KIMIA Page 69


Tahapan Alokasi
Rincian Kegiatan Nilai
Kegiatan Waktu
- Peserta didik mengatur kelompoknya masing-masing
yang terdiri dari 4 orang
Kegiatan A. Kegiatan I
Inti
Mengamati 90Meni
t
Peserta didik mengkaji literatur berupa tugas baca tentang - Rasa
ingin
analogi teori atom mekanika kuantum.
tahu
2. Analogi posisi bilah pada kipas angin yang sedang
dalam keadaan off.
3. posisi bilah pada kipas angin yang sedang dalam
keadaan menyala, yang diibaratkan sebagai elektron
yang sedang mengelilingi inti atom dengan kecepatan Rasa ingin
tahu
tinggi.
Menanya
(Peserta didik bertanya dari apa yang dibaca dalam
literatur) Kerja sama
- Mengapaposisi elektron yang sedang mengelilingi inti
atom tidak dapat ditentukan?
- Bagaimana cara menentukan posisi bilah pada kipas
angin yang sedang menyala?
Mengumpulkan data
- Peserta didik membaca LKS yang telah disediakan Rasa ingin
tahu
dan buku pegangan lainnya yang ada pada peserta
didik.
A. Kegiatan II
Mengamati
- Peserta didik mengamati fakta tentang diagram
tingkat energi eletron.

Rasa ingin

MGMP KIMIA Page 70


Tahapan Alokasi
Rincian Kegiatan Nilai
Kegiatan Waktu
tahu

Kerja sama

Menanya
Peserta didik bertanya :
a.
Tanggung
b. jawab
Kerjasama
Mengumpulkan Data
- Menganalisis cara menyusun konfigurasi elektron
suatu unsur berdasarkan aturan aufbau.
1. Berlatih menuliskan konfigurasi elektron
berdasarkan aturan aufbau untuk unsur
Disiplin

3
❑ ❑
Li , O , S , Al
8 16

13
3+¿ ❑
17
−¿
, Cl ¿ ¿ Komunikati
f
2. Mengerjakan soal-soal yang ada pada LKS secara
berkelompok.
Mengasosiasi
- Peserta didik membahas dan berdiskusi di dalam
kelompok mengenai hasil teori atom mekanika
kuantum yang telah dibaca.
- Peserta didik membahas dan mendiskusikan di dalam
kelompok mengenai jawaban dari soal yang terdapat
di dalam LKS.
- Peserta didik menyimpulkan carapenyusunan
konfigurasi elektron berdasarkan aturan aufbau
berdasarkan jawaban pertanyaan di LKS.
Mengkomunikasikan
MGMP KIMIA Page 71
Tahapan Alokasi
Rincian Kegiatan Nilai
Kegiatan Waktu
- Peserta didik mempresentasikan hasil hasil diskusi
mengenai teori atom mekanika kuantum.
- Peserta didik mengkomunikasikan hasil diskusi
mereka tentang cara penulisan konfigurasi elektron
berdasarkan aturan aufbau.

Kegiatan - Peserta didik menjawab pertanyaan yang akan - Tanggung 30


Akhir jawab
menuntun dalam menyimpulkan hasil diskusi. menit
- peserta didikmenyimpulkan mengenai teori atom
mekanika kuantum.
- Peserta didik membuat kesimpulan dari proses
pembelajaran yang telah dilaksanakan.
- Peserta didik memperoleh informasi rencana kegiatan
pembelajaran yang akan datang.

MGMP KIMIA Page 72


I. Penilaian Hasil Pembelajaran
1. Tujuan Evaluasi
a. Mengetahui kemampuan kognitif peserta didik dalammengkorelasikan posisi elektron
di dalam atom berdasarkan teori atom mekanika kuantum dan konfigurasi elektron
(Terlampir).
b. Mengetahui kemampuan peserta didik dalam melakukan diskusi mengenai teori atom
mekanika kuantum dan konfigurasi elektron (Terlampir).
c. Mengetahuikeaktifan dan sikap peserta didik selama proses pembelajaran di kelas dan
melakukandiskusi (Terlampir).
2. Jenis Evaluasi
a. Penilaian Kognitif
Jawaban peserta didik dalam mengerjakan soal latihan dan soal dalam LKS
(Terlampir).
b. Penilaian Psikomotorik
Melihat keterampilan peserta didik (performans) selama melakukan diskusi dan
persentasi (Terlampir).
c. Penilaian Afektif
Observasi keaktifan dan sikap peserta didik selama proses pembelajaran (Terlampir).

Gemuh, 17 Juli 2017

Mengetahui,
Kepala SMAN 1 Gemuh Guru Mata Pelajaran

Siswanto, S.Pd Agung S. Wardhono, S.Pd


NIP. 19651018 198803 1 005 NIP. 19750914 200801 1 004

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

MGMP KIMIA Page 73


Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Gemuh
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : X / I ( Ganjil )
Materi Pokok : Struktur Atom
Sub Materi Pokok : Diagram Orbital, Bilangan Kuantum dan
Bentuk Orbital
Alokasi Waktu : 3 x 45 Menit

L. Kompetensi Inti
KI.1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI.2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI.3 Memahami,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI.4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

M. Kompetensi Dasar
1.1 Menyadari adanya keteraturan struktur partikel materi sebagai wujud kebesaran Tuhan
YME dan pengetahuan tentang struktur partikel materi sebagai hasil pemikiran kreatif
manusia yang kebenarannya bersifat tentatif.
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, terbuka,
mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif,
inovatif, demokratis, komunikatif) dalam merancang dan melakukan percobaan serta
berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari.
3.4 Menganalisis hubungan konfigurasi elektron dan diagram orbital untuk menentukan letak
unsur dalam tabel periodik dan sifat-sifat periodik unsur

MGMP KIMIA Page 74


4.4 Menyajikan hasil analisis hubungan konfigurasi elektron dan diagram orbital untuk
menentukan letak unsur dalam tabel periodik dan sifat-sifat periodik unsur.

N. Indikator
1.1.1 Membiasakan diri menjawab salam sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran
1.1.2 Membiasakan diri berdoa sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran
2.1.1 Menunjukkan sikap rasa ingin tahu dalam kegiatan pembelajaran
2.1.2 Menunjukkan sikap tanggung jawab selama proses diskusi kelompok
2.1.3 Menunjukkan sikap jujur dalam mengumpulkan data.
2.1.4 Menunjukkan sikap komunikatif dalam mengemukakan hasil diskusi
3.4.1 Menerapkan aturan Hund dalammenggambarkan orbital suatu unsur
3.4.2 Menerapkan Azas Larangan Pauli untuk menggambarkan orbital suatu unsur
3.4.3 Menerapkan aturan penuh setengah penuh dalam pengisian orbital
3.4.4 Menganalisis suatu unsur berdasarkan diagram orbitalnya
3.4.5 Menjelaskan makna keempat bilangan kuantum.
3.4.6 Mengaitkan antarbilangan-bilangan kuantum
3.4.7 Menghubungkan bilangan kuantum terhadap bentuk orbital
4.4.1 Menggambarkan diagram orbital unsur berdasarkan konfigurasi elektron
4.4.2 Mengkomunikasikan hasil pengamatan dan diskusi kelompok mengenai diagram orbital
baik secara lisan maupun tulisan.
4.4.3 Mengkomunikasikan hasil pengamatan dan diskusi kelompok mengenai bilangan
kuantum baik secara lisan maupun tulisan.
4.4.4 Menggambarkan bentuk orbital s, p, d dan f

O. Tujuan Pembelajaran
Sikap
1.1.1.1 Membiasakan diri menjawab salam sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran
1.1.2.1 Membiasakan diri berdoa sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran
2.1.1.1 Menunjukkan sikap rasa ingin tahu dalam mengamati fenomena mengenai fenomena
“Misteri Rumah Elektron”.
2.1.2.1 Menunjukkan sikap tanggung jawab selama proses diskusi kelompok
2.1.3.1 Menunjukkan sikap jujur dalam mengumpulkan data.
2.1.4.1 Menunjukkan sikap komunikatif dalam memaparkan hasil diskusi kelompok

Pengetahuan

MGMP KIMIA Page 75


3.4.1.1 peserta didik dapat menerapkan aturan Hund dalam menggambarkan orbital suatu
unsur melalui diskusi dalam kelompok
3.4.2.1 peserta didik dapat menerapkan azas Larangan Pauli dalammenggambarkan orbital
suatu unsurmelalui diskusi dalam kelompok
3.4.3.1 peserta didik dapat menerapkan aturan penuh dan setengah penuh dalam pengisian
orbitalmelalui diskusi dalam kelompok
3.4.4.1 peserta didik dapat menganalisis suatu unsur berdasarkan diagram orbitalmelalui
diskusi dalam kelompok
3.4.5.1 peserta didik dapat menjelaskan makna keempat bilangan kuantum melalui diskusi
dalam kelompok
3.4.6.1 peserta didik dapat mengaitkan antarbilangan-bilangan kuantum melalui diskusi
dalam kelompok
3.4.7.1 Peserta didik dapat menghubungkan bilangan kuantum terhadap bentuk orbital
melalui diskusi dalam kelompok

Keterampilan
4.4.1.1 Peserta didik terampil menggambarkan diagram orbital suatu unsur berdasarkan
konfigurasi elektron
4.4.2.1 Peserta didik terampil mengkomunikasikan hasil pengamatan dan diskusi kelompok
mengenai bilangan orbital baik secara lisan maupun tulisan.
4.4.3.1 Peserta didik terampil mengkomunikasikan hasil pengamatan dan diskusi kelompok
mengenai bilangan kuantum baik secara lisan maupun tulisan.
4.4.4.1 Peserta didik terampil menggambarkanbentuk orbital s, p, d dan f

P. Materi Pembelajaran
1. Materi Prasyarat
 Teori Atom Bohr
 Teori Atom Mekanika Kuantum
 Konfigurasi elektron

2. Materi Inti

MGMP KIMIA Page 76


A. DIAGRAM ORBITAL
Konfigurasi elektron selain dapat digambarkan dengan diagram curah hujan, tetapi dapat
digambarkan jugadengan diagram orbital. Yang harus diperhatikan dalam pembuatan
diagram orbital yaitu :

1. Menuliskan konfigurasi elektron berdasarkan aturan Aufbau

2. Orbital-orbital dilambangkan dengan kotak

3. Elektron dilambangkan sebagai tanda panah dalam kotak

4. Banyak kotak ditentukan berdasarkan bilangan kuantum magnetik


5. Untuk orbital-orbital berenergi sama dilambangkan dengan sekelompok kotak yang
bersisian, sedangkan orbital dengan tingkat energi berbeda digambarkan dengan
kotak yang terpisah

MGMP KIMIA Page 77


6. Satu kotak orbital berisi dua elektron, satu tanda panah mengarah ke atas dan satu
tanda panah mengarah ke bawah.

Beberapa aturan dalam pengisian orbital yaitu :


1. Aturan Hund
Menurut Hund, pada pengisian orbital-orbital dengan tingkat energi sama, yaitu
orbital-orbital dalam satu subkulit, mula-mula elektron menempati orbital secara
sendiri-sendiri dengan spin yang parallel, baru kemudian berpasangan.

2. Larangan Pauli
Pauli mengemukakan bahwatidak ada dua elektron dalam satu atom yang boleh
mempunyai keempatbilangan kuantum yang sama. Dua elektron yang mempunyai
bilangankuantum utama, azimut, dan magnetik yang sama dalam satu orbital,
harusmempunyai spin yang berbeda. Kedua elektron tersebut berpasangan.
3. Aturan penuh dan setangah penuh
Sifat ini berhubungan erat dengan hibridisasi elektron. Aturan ini menyatakan bahwa “
suatu elektron mempunyai kecenderungan untuk berpindah orbital untuk dapat
membentuk susunan elektron yang lebih stabil. Untuk konfigurasi elektron yang
berakhiran pada subkulit d berlaku aturan penuh setengah penuh.

MGMP KIMIA Page 78


Untuk lebih memahami teori ini perhatikan contoh di bawah ini :
24Cr = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d4
Menjadi
24Cr = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1 3d5
Dari contoh terlihat apabila 4s diisi 2 elektron maka 3d kurang satu elektron
untukmenjadi setangah penuh. Maka elektrondari 4s akan berpin dah ke 3d.

B. BILANGAN KUANTUM
Berbicara mengenai bilangan kuantum berarti tidak terlepas dari model atom Bohr.
Mengapa demikian? Hal ini disebabkan model atom mekanikan kuantum mempunyai
persamaan dengan model atom Bohr dalam hal-hal tingkat-tingkat energi (kulit-kulit)
dalam atom. Akan tetapi, susunan kulit dalam model atom mekanika kuantum lebih
kompleks, dimana setiap kulit terdiri dari satu atau beberapa subkulit, sedangkan
subkulit terdiri dari satu atau beberapa orbital. Sekali lagi, perlu ditekankan bahwa istilah
obital berbeda dengan istilah orbit yang digunakan dalam teori atom Niels Bohr. Niels
Bohr menggunakan satu bilangan untuk menyatakan suatu orbit, yaitu bilangan kuantum
n. sementara itu, teori atom mekanika kuantum menggunakan empat bilangan untuk
menyatakan suatu orbital, yaitu bilangan kuantum utama(n), bilangan kuantum azimut
(l), bilangan kuantum magnetik (m), dan bilangan kuantum spin (s). Makna dan nilai
yang diijinkan untuk keempat bilangan kuantum tersebut adalah sebagai berikut.
1. Bilangan Kuantum Utama (n)
Bilangan kuantum utama (n) menentukan tingkat energi atau kulit atom.
Bilangan kuantum utama dapat mempunyai nilai semua bilangan bulat positif yaitu
1,2,3,4, dan seterusnya. Sama seperti dalam teori Bohr, kulit atom dinyatakan dengan
lambang K,L,M,N, dan seterusnya sesuai urutan abjad, masing-masing untuk nilai
n=1,2,3,4, dan seterusnya. Misalnya, elektron dengan bilangan kuantum utama (n)=3
berada pada kulit ketiga, yaitu kulit M.
2. Bilangan Kuantum Azimut (l)
Bilangan kuantum azimut menyatakan subkulit dan bentuk orbital suatu
atom. Bilangan kuantum azimut dapat mempunyai nilai semua bilangan bulat mulai
dari 0 sampai dengan (n-1) untuk setiap nilai n.

Nilail = 0 sampaidengan (n-1)

MGMP KIMIA Page 79


Untuk n = 1 nilai l = 0
Untuk n = 2 nilai l = 0 dan 1
Untuk n = 3 nilai l = 0,1 dan 2, dan seterusnya.
Jadi, untuk n=1 terdapat satu nilai l yang berarti terdapat satu subkulit, untuk n=2 terdapat
dua nilai l (0 dan 1) yang berarti terdapat dua subkulit di kulit kedua.
Orbital dengan nilai l = 0 disebut orbital s
Orbital dengan nilai l = 1 disebut orbital p, dan seterusnya
Nilai l 0 1 2 3 4 dan seterusnya
Lambang orbital s p d f g dan seterusnya

3. Bilangan Kuantum Magnetik (m)


Bilangan kuantum magnetik menyatakan orientasi orbital dalam ruang. Bilangan
kuantum magnetik dapat mempunyai nilai semua bilangan bulat mulai dari –l sampai
dengan +l, termasuk nol (0).

Nilaim =–l,0,hingga+l

Untuk l = 0 nilai m = 0
Untuk l = 1 nilai m = -1, 0, dan +1
Untuk l = 2 nilai m = -2, -1, 0, dan +1, dan +2, dan seterusnya.
Banyaknya nilai m yang diijinkan untuk suatu subkulit menentukan jumlah orbital
dalam subkulit itu, dimana setiap nilai m menyatakan satu orbital.
 Subkulit s (l=0) ada 1 nilai m, yaitu m = 0, berarti s terdiri dari 1
orbital.
 Subkulit p (l=1) ada 3 nilai m, yaitu m = -1,0,+1, berarti subkulit terdiri
dari 3 orbital.
 Subkulit d (l=2) ada 5 nilai m, yaitu m = -2,-1,0,+1,+2, berarti subkulit
terdiri dari 5 orbital.
 Subkulit f (l=3) ada 7 nilai m, yaitu m = -3,-2,-1,0,+1,+2,+3, berarti
subkulit terdiri dari 7 orbital, dan seterusnya.
4. Bilangan Kuantum Spin (s)

MGMP KIMIA Page 80


Bilangan kuantum spin menyatakan arah putar dari suatu elektron terhadap

+1 −1
sumbunya. Harga s = atau s = . Tanda (+) artinya serah jarum jam,
2 2
sedangkan tanda (-) artinya berlawanan dengan jarum jam.

Hubungan antar bilangan kuantum

Utama Azimut Orbital Magnetik Spin Jumlah elektron


(n) (l) (m) (s)
Subkulit Kulit
1 0 1s 0 +½, -½ 2 2
0 2s 0 +½, -½ 2
2 8
1 2p +1, 0, -1 +½, -½ 6
0 3s 0 +½, -½ 2
3 1 3p +1, 0, -1 +½, -½ 6 18
2 3d +2, +1, 0, -1, -2 +½, -½ 10
0 4s 0 +½, -½ 2
1 4p +1, 0, -1 +½, -½ 6
4 32
2 4d +2, +1, 0, -1, -2 +½, -½ 10
3 4f +3, +2, +1, 0, -1, -2, -3 +½, -½ 14
dst dst dst dst dst dst dst

C. BENTUK ORBITAL
a. Orbital s
Orbital-s memiliki bilangan kuantum azimut,l = 0 dan m= 0. Oleh karena nilai m
sesungguhnya suatu tetapan (tidak mengandung trigonometri) maka orbital-s tidak
memiliki orientasialam ruang sehingga orbital-s ditetapkan berupa bola simetris di
sekeliling inti. Permukaan bola menyatakan peluang terbesar ditemukannya elektron
dalam orbital-s. Hal ini bukan berarti semua elektron dalam orbital-s berada di

MGMP KIMIA Page 81


permukaan bola, tetapi pada permukaan bola itu peluangnya tertinggi (≈
99,99%),sisanya bolehjadi tersebar di dalam bola.

1s 2s 3s

b. Orbital p
Orbital-p memiliki bilangan kuantum azimut, l = 1 dan m= 0, ±l. Oleh karena itu,
orbital-p memiliki tiga orientasi dalam ruang sesuai dengan bilangan kuantum
magnetiknya. Oleh karena nilai m sesungguhnya mengandung sinus maka bentuk
orbital-p menyerupai bentuk sinus dalam ruang, Ketiga orbital-p memiliki bentuk
yang sama, tetapi berbeda dalam orientasinya. Orbital-px memiliki orientasi ruang
pada sumbu-x, orbital-py memiliki orientasi pada sumbu-y, dan orbital-pz memiliki
orientasi pada sumbu-z. Makna dari bentuk orbital-p adalah peluang terbesar
ditemukannya elektron dalam ruang berada di sekitar sumbu x, y, dan z. Adapun
pada bidang xy, xz, dan yz, peluangnya terkecil.

c. Orbital d
Orbital-d memiliki bilangan kuantum azimut l= 2 dan m = 0, ±1, ±2. Akibatnya,
terdapat lima orbital-d yang melibatkan sumbu dan bidang, sesuai dengan jumlah
bilangan kuantum magnetiknya.Orientasi orbital-dxy berada dalam bidang xy,
demikian juga orientasi orbital-orbital lainnya sesuai dengan tandanya. Orientasi
orbital ini berada pada sumbu z dan terdapat “donat” kecil pada bidang-xy. Makna
dari orbital-d adalah, pada daerah-daerah sesuai tanda dalam orbital (xy, xz, yz, x 2–
y2, z2) menunjukkan peluang terbesar ditemukannya elektron, sedangkan pada
simpul-simpul di luar bidang memiliki peluang paling kecil.

MGMP KIMIA Page 82


d. Orbital f
Bentuk orbital-f dan yang lebih tinggi dapat dihitung secara matematika, tetapi sukar
untuk digambarkan atau diungkapkan kebolehjadiannya sebagaimana orbital-s, p,
dan d.

Q. Strategi Pembelajaran
1. Metode Pembelajaran : Tanya Jawab dan Diskusi
2. Pendekatan Pembelajaran : Saintifik (5M)
3. Model Pembelajaran : Inkuiri-induktif

R. Media dan Sumber belajar


1. Media Pembelajaran
Alat tulis menulis (spidol, whiteboard, buku tulis, pulpen),
LKS (lembar kerja siswa ) materi bentuk orbital
Powerpoint
2. Sumber belajar
Sutresna, N. (2014). Kimia Untuk Kelas X Sekolah Menengah Atas Kelompok
Peminatan Matematika Dan Ilmu-Ilmu Alam. Bandung : Grafindo Media
Pratama.

MGMP KIMIA Page 83


Sunarya, Yayan dan Agus Setiabudi (2009). Mudah dan Aktif Belajar Kimia I:Untuk ,
Kelas X SMA/MA. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Purba Michael. (2007). Kimia untuk SMA Kelas XI. Jakarta : Erlangga.

S. Langkah-Langkah Pembelajaran
Rincian Kegiatan Waktu Nilai
KEGIATAN AWAL 30 Menit
 Peserta didik menjawab salam, berdoa dan menginformasikan
temannya yang tidak hadir
 Memberikan apersepsi
- Peserta didik menjawab pertanyaan guru terkait materi
konfigurasi elektron yang telah dipelajari pada pertemuan
sebelumnya
- Peserta didik memberikan contoh konfigurasi elektron suatu
unsur
 Kemudian guru melanjutkan dengan mengajukan pertanyan Rasa ingin

(Lanjutan Apersepsi) tahu

- Ada berapa model atom yang telah kalian pelajari?


- Bagaimana model atom menurut Bohr ?
- Bagaimana model atom menurut teori mekanika kuantum ?
 Memberikan motivasi dengan mengajukan pertanyaan :
- Pernahkah kalian mencari keberadaan seseorang?
- Ada yang tahu dimana Presiden SBY sekarang berada?
(Sambil menampilkan slide Powerpoint).
 Peserta didik memperhatikan KD/tujuan pembelajaranyang akan
dicapai.
 Pesertadidikmengatur kelompoknya masing-masing yang terdiri
dari 4 orang.
KEGIATAN INTI 75 Menit
Mengamati
 Peserta didik membaca dengan seksama bacaan yang berjudul
Misteri Rumah Elektron.
Menanya
(peserta didik bertanya berdasarkanbacaan Misteri Rumah Elektron)
MGMP KIMIA Page 84
- Bagaimana cara untuk mengetahui dimana kemungkinan Rasa ingin
elektron berada pada suatu atom? tahu
- Bagaimana bentuk dari orbital ?
Mengumpulkan Data
 Peserta didik Menganalisis pengisian elektron setiap orbital
berdasarkan konfigurasi elektron setiap unsur
- Berlatih mengisi orbital berdasarkan konfigurasi elektron
sesuai dengan aturan Hund
- Berlatih mengisi orbital berdasarkan konfigurasi elektron
dengan memperhatikan larangan dari Pauli Tanggung
- Berlatih mengisi orbital dengan nomor atom yang diberikan jawab &
guru sesuai dengan aturan penuh dan setengah penuh jujur
 Peserta didik memperhatikan slide powerpointtentang makna dan
hubungan antar bilangan kuantum.
 Peserta didik mengkaji hubunganbilangan kuantum terhadap
bentuk orbitalmelaui diskusi dalam kelompok
 Peserta didik mengamati video bentuk-bentuk orbital yang
ditayangkan oleh guru.
 Peserta didik menjawab pertanyaan-pertanyaan LKS yang
diberikan oleh guru.
Mengasosiasi
 Peserta didik menyimpulkan cara pengisian orbital suatu unsur
 Peserta didik mendiskusikan jawaban dari LKSMencari Alamat
Elektron.
 Peserta didik menyimpulkan bahwa kedudukan atau posisi
elektron suatu atom tidak dapat ditentukan secara pasti, yang bisa
ditentukan hanyalah kebolehjadian menemukan elektron dengan
melihat nilai keempat bilangan kuantumnya.
Tanggung
 Peserta didik melakukan diskusi dalam kelompok untuk
jawab
mengenal bentuk-bentuk orbital
Mengkomunikasikan
 Peserta didik mempresentasikan hasil analisis terkait cara
pengisian orbital suatu unsur
 Peserta didik mempresentasikan hasil yang diperoleh dari literatur

MGMP KIMIA Page 85


dan diskusi teman satu kelompok mengenai jawaban dari
LKSMencari Alamat Elektron.
 Peserta didik mempresentasikan hasil penyelesaian dari LKS Komunikatif
yang telah diselesaikan mengenai bentuk-bentuk orbital
KEGIATAN AKHIR 30 Menit
 Peserta didik membuat kesimpulan dari proses pembelajaran Tanggung
yang telah dilaksanakan. jawab
 Peserta didik menerima tugas untuk dikerjakan di rumah.
 Peserta didikmemperoleh informasi mengenai materi untuk
minggu yang akan datang
 Peserta didik menjawab salam penutup dari guru.

T. Penilaian Hasil Pembelajaran


b. Penilaian Kognitif
Jawaban siswa dalam mengerjakan soal latihan dan soal dalam LKS.
c. Penilaian Psikomotorik
Melihat keterampilan siswa (performans) selama melakukan tanya jawab dan diskusi kelas
d. Penilaian Afektif
Observasi keaktifan dan sikap siswa selama proses pembelajaran.

Gemuh, 17 Juli 2017

Mengetahui,
Kepala SMAN 1 Gemuh Guru Mata Pelajaran

Siswanto, S.Pd Agung S. Wardhono, S.Pd


NIP. 19651018 198803 1 005 NIP. 19750914 200801 1 004

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

MGMP KIMIA Page 86


SatuanPendidikan : SMAN 1 Gemuh
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : X/1
MateriPokok : TabelPeriodikUnsur
Alokasiwaktu : 3 jam pelajaran (3 x 45 menit)

A. KOMPETENSI INTI
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural dan metakognitif dalam pengetahuan teknologi, seni budaya dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan dan keberadaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, menyaji dan mencipta dalam ranah kongkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan yang dipelajarinya disekolah secara mandiri, dan mampu melaksanakan tugas spesifik
di bawah pengawasan langsung.

B. KompetensiDasar :
1.1 MenunjukkansikapreligiuskepadaTuhan Yang MahaEsamelauipembelajarankimia
Indikator:
1.1.1 Menunjukkansikapreligiusmelaluipembiasaansalamdandoadalamkehidupansehari-hari

2.1. Menunjukkan sifat ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, terbuka, teliti, bertanggung jawab,
kritis, kreatif, demokratif, komunikatif) dalam kegiatan pembelajaran kesetimbangan kimia yang
diterapkan dalam industri.
Indikator:
2.1.1 Menunjukkan sikap rasa ingin tahu dalam mengamatifenomena.
2.1.2 Menunjukkan sikap tanggung jawab selama diskusikelompok.
2.1.3 Menunjukkan sikap komunikatif dalam menyampaikan diskusikelompok.

MGMP KIMIA Page 87


3.4 Menganalisishubungankonfigurasielektrondan diagram orbital
untukmenentukanletakunsurdalamtabelperiodikdansifat-sifatperiodikunsur.
Indikator:
3.4.1 Membandingkan perkembangan tabel periodik unsur untuk mengidentifikasi
kelebihan dan kekurangannya.
3.4.2 Menjelaskan dasar pengelompokan unsur-unsur dalam setiap tabel periodik unsur.
3.4.3 Meramalkan letak unsur dalam tabel periodik dengan konfigurasi elektron.

4.4 Menyajikan hasil analisis hubungan konfigurasi elektron dan diagram orbital untuk
menentukan letak unsur dalam tabel periodik dan sifat-sifat periodik unsur.
Indikator:
4.4.1 Terampilmengemukakankesimpulanhasildiskusikelompoktentangperkembangansistemperiodi
kunsur
4.4.2 Terampilmengkomunikasikanhasildiskusikelompoktentangperkembangansistemperiodikunsur

C. TujuanPembelajaran:
Sikap
1.1.1.1 Peserta didik
menunjukkansikapreligiusmelaluipembiasaansalamdandoasebelumdansesudah proses
kegiatanbelajarmengajar
2.1.1.1 Peserta didik menunjukkan sikap rasa ingin tahu dalammengamatifenomena yang
ditampilkan
2.1.2.1 Peserta didik menunjukkan sikap tanggung jawab selama proses diskusikelompok
2.1.3.1Peserta didik menunjukkan sikap komunikatif dalam menyampaikan data
hasildiskusitentangperkembangansistemperiodikunsur.

Pengetahuan
3.4.1.1 Pesertadidikmampumembandingkankelebihandankekuarangantabelperiodikunsurdari
teori triade Dobereiner sampai dengan tabel periodik unsur moderen.
3.4.2.1 Pesertadidikmampumenjelaskan dasar pengelompokan unsur-unsur dalam setiap
tabel periodik unsur.
3.4.2.2 Pesertadidik meramalkan letak unsur dalam tabel periodik dengan konfigurasi
elektron.

MGMP KIMIA Page 88


Keterampilan
4.4.1.1 Pesertadidikterampil mengkomunikasikan hasil
diskusitentangperkembangansistemperiodikunsur
4.8.4.5 Pesertadidikterampilmengkomunikasikan data
hasildiskusitentangperkembangansistemperiodikunsur

D. MateriPelajaran
A. Materi Prasyarat
1. Notasi unsur
2. Konfigurasi elektron

B. Materi inti
Setelahparaahlisecaraterus-menerusmenemukanunsur-unsurbaru,
makajumlahunsursemakinbanyakdanhaliniakanmenimbulkankesulitandalammempelajarinya,
jikatidakadacara yang praktisuntukmempelajarinya. Olehkarenaitu,
paraahliberusahamembuatpengelompokansehinggaunsur-
unsurtersebuttertatadenganbaik.puncakdariusahatersebutadalahterciptanyasuatutabelunsur yang
disebuttabelperiodikunsur.

1. Penglompokkanatasdasarlogamdannonlogam
Penggolonganinidikemukakanoleh Lavoisier (1789), iamengelompokkanunusr-unsur
yang telahditemukanberdasarkansifatlogamdannonlogamnya. Unsur-unsur yang
dikelompokkanoleh Lavoisier baruterdapat 33 jenisunsur.

2. TriadeDobereiner
Padatahun 1892, Johann Wolfgang Dobereiner, profesorahlikimia di Jerman,
mengemukakanbahwamassa atom relatifStronsiumsangatdekatdenganmassa rata-
rata dua atom yang memilikisifatsamadenganStronsium, yaituKalsiumdan
Barium. Dobereinerjugamenemukanbeberapakelompoklain yang
memilikigejalasepertiini.

MGMP KIMIA Page 89


OlehkarenaituDobereinermengambilkesimpulanbahwaunsur-
unsurdapatdikelompokkankedalamtigakelompokunsurberdasarkanmassa rata-rata
dariduaunsur yang memilikikemiripansifat yang disebutdengantriade
3. HukumOktaf Newlands
Padatahun 1864, A.R. Newlands, ahlikimia di Inggris,
mengemukakanpenemuannyaberdasarkanmassa atom relatifnya.
Hukuminimengelompokkanunsurberdasarkankenaikkanmassa atom
relatifnyadankemiripansifat yang dimilikinyasetelahperbedaan 1 oktaf(unsur ke-1
memilikisifat yang miripdenganunsurke 8, unsur ke-2 memilikisifatdenganunsurke 9 danseterusnya)

4. SistemPeriodik Mendeleev
Padatahun 1869, DimitriMendeleev, sarjanaasalRusia, iamenyimpulkanbahwasifat-
sifatunsuradalahfungsiperiodikdarimassa atom relatifnya. Artinya,jikaunsur-
unsurdiurutkanberdasarkankenaikanmassa atom
relatifnyamakasifatnyaakanberulangsecaraperiodik. Unsur-unsur yang
memilikisifat yang sama di
susunsatulajurvertikaldisebutgolongan,dankenaikanmassa atom relatifnyadalamsatulajur horizontal,
yang disebutperiode.
5. SistemPeriodikModeren
Awalabad 20, setelahpenemuan proton, Henry
Moseleymenyempurnakansistemperiodik Mendeleev,
iamenetapkanbahwapenyusunanunsurdalamsistemperiodikberdasarkankenaikan
nomor atom dankemiripansifat. Unsur-unsurdiurutkanmenurutkenaikannomor
atom unsur-unsurdengansifat yang miripberadapadagolongan yang sama.
Henry
Mosel C. Materi Pengayaan

ey Mekanika kuantum

E. STRATEGI PEMBELAJARAN
Model : Inkuiri
Pendekatan : Saintifik
Metode :Diskusi

F. MEDIA DAN SUMBER BELAJAR


1. Media
MGMP KIMIA Page 90
LKS (Lembar Kegiatan Siswa)
Slide Power Pointfaktor- faktor yang mempengaruhiarahpergeserankesetimbangan
2. Sumber Belajar
Jauhari, J.M.C. dan M. Rachmawati. 2009. Kimia 1 (SMA dan MA untuk Kelas X). Jakarta: Esis
Sunarya, Y dan Setiabudi, A. 2009. Mudah dan Aktif Belajar Kimia 1: untuk Kelas X SMA/MA.
Jakarta: Pusat Perbukuan Departement Pendidikan Nasional

G. Langkah-LangkahKegiatanPembelajaran
Wakt
Rincian kegiatan Nilai
u
Kegiatan Pembukaan 15
a. Siswa menjawabsalam Religius menit
b. Siswa diperiksa kehadirannya Disiplin
c. Apersepsi Tanggung
Siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan jawab
dengan materi prasyarat:
23
1. Berapakah no. Atom dari 11 Na?
2. Sebutkan jumlah proton, elektron, dan neutron pada 23
11 Na?

3. Tuliskan konfigurasi elektron pada 23


11 Na?

d. Motivasi:
Siswadiberi motivasi melalui analogi yang diberikan guru
Rasa ingin
tentang keterkaitan materi dengan kehidupan nyata.
tahu
Guru: Dalam kehidupan sehari-hari ada pengelompokan-
pengelompokan, sebagai contoh di sekolah kita, mengapa ada
siswa kelas 1, 2 dan 3? Keberadaan siswa di setiap kelas
disesuaikan dengan kesamaan tingkat usia dan perkembangan
intelektualnya. Selain itu, setiap siswa memiliki nama atau
identitas masing-masing sehingga guru dengan mudah dapat
mengenal siswa-siswanya. Hal yang sama terjadi juga pada
unsur-unsur di alam, setiap unsur diberikan nama dan simbol
tertentu sehingga unsur-unsur tersebut dikelompokkan ke
dalam suatu tabel berdasarkan kemiripannya yang disebut
dengan sistem periodik unsur.
e. Siswa memperoleh informasi dari guru tentang tujuan

MGMP KIMIA Page 91


Wakt
Rincian kegiatan Nilai
u
pembelajaran yang akan dicapai.

Rasa ingin
tahu

Kegiatan Inti 120


Mengamati menit
Pesertadidikmengamatifenomena di
LKSyaitutentangpengelompokkanbarang-barangmenurutjenisnya.

Menanya
Siswamenanyakanfenomena yang dituliskan diLKS Komunikati
f
Mengumpulkan data
a. Kelompok I mempresentasikan hasil diskusi mereka tentang
pengelompokan unsur berdasarkan sifat logam dan nonlogam serta
sistem triade Dobereiner
b. Siswa melakukan tanya jawab dan mengisi LKS saat diskusi kelas
c. Kelompok II mempresentasikan hasil diskusi mereka tentang oktaf
Newlands
d. Siswa melakukan tanya jawab dan mengisi LKS saat diskusi kelas
e. kelompok III mempresentasikan hasil diskusi mereka tentang SPU
Meyer dan Mendeleev
f. Siswa melakukan tanya jawab dan mengisi LKS saat diskusi kelas
g. kelompok IV mempresentasikan hasil diskusi mereka tentang SPU
Modern
h. Siswa melakukan tanya jawab dan mengisi LKS saat diskusi kelas
i. siswa mengkaji keterkaitan antara letak unsur dalam tabel periodik
dengan konfigurasi elektron melalui bimbingan guru dan dibantu
dengan LKS
j. siswa meramalkan letak unsur dalam tabel periodik unsur melalui
konfigurasi elektron.

MGMP KIMIA Page 92


Wakt
Rincian kegiatan Nilai
u
k. Siswa menentukan konfigurasi elekron unsur yang diketahui posisi
unsur pada tabel periodik unsur (periode dan golongan)

Mengasosiasi
1. Siswa menganalisis hasildiskusitentangperkembangan system
periodic unsur
2. Siswamendiskusikanbeberapapertanyaan yang terdapatdalam
LKS besertatemansekolompoknya

Mengkomunikasikan
1. Siswaperwakilandarimasing-masingkelompok menyampaikan
hasil diskusinya
2. Setelahperwakilandarimasing-
masingkelompokselesaimempresentasikanhasildiskusinya,
siswa lain bolehbertanyatentanghal yang belumdipahami.
3. Saat guru membimbingdiskusikelompok, guru
menilaikeaktifansiswa.
4. Siswadiberikanpenguatanmateridari guru,
berupapenjelasankonseppentingdaripembelajaran yang
telahberlangsung.
Penutup Disiplin 10
a. Siswa mendengarkanpenguatan yang diberikan guru menit
b. Siswadibimbinguntukmenyimpulkanhasilpembelajaranhariini
c. Siswadiberitugasmandiri dan membaca literatur untuk materi
selanjutnya.

H. Penilaian Hasil Pembelajaran


1. Prosedur Penilaian
Penilaianpembelajarandilakukanmelaluiduajenispenilaian:
a. Penilaian proses belajar : PenilaianSikap, PenilaianKinerja
b. Penilaianhasilbelajar : TesTulis

2. Bentuk Instrumen, Instrumen dan Pedoman Penskoran

MGMP KIMIA Page 93


a. Bentuk : Soal Uraian
b. Instrumen : (terlampir)

Gemuh, 17 Juli 2017

Mengetahui,
Kepala SMAN 1 Gemuh Guru Mata Pelajaran

Siswanto, S.Pd Agung S. Wardhono, S.Pd


NIP. 19651018 198803 1 005 NIP. 19750914 200801 1 004

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMAN 1 Gemuh


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : X/I
Materi Pokok : Sifat Periodik Unsur
Sub Materi Pokok : Sifat-Sifat Tabel periodik Unsur
Alokasi Waktu : 3 x 45 menit

A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami ,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,

MGMP KIMIA Page 94


dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar
1.1 : Menyadari adanya keteraturan struktur partikel materi sebagai wujud kebesaran
Tuhan YME dan pengetahuan tentang struktur partikel materi sebagai hasil
pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif.
2.1 : Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif,
terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis,
kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif) dalam merancang dan melakukan
percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari.
2.2 : Menunjukkan perilaku kerjasama, santun, toleran, cinta damai dan peduli
lingkungan serta hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam.
2.3 : Menunjukkan perilaku responsif dan pro-aktif serta bijaksana sebagai wujud
kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan.
3.4 : Menganalisis hubungan konfigurasi elektron dan diagram orbital untuk
menentukan letak unsur dalam tabel periodik dan sifat-sifat periodik unsur.
4.4 : Menyajikan hasil analisis hubungan konfigurasi elektron dan diagram orbital untuk
menentukan letak unsur dalam tabel periodik dan sifat-sifat periodik unsur.

C. Indikator
1.1.1. Menunjukkan rasa kagum atas kebesaran Tuhan YME yang telah menciptakan
manusia dengan akal yang kreatif sehingga dapat menemukan keteraturan sifat unsur-
unsur dalam sistem periodik unsurmemiliki sifat periodik yang teratur .
1.1.2. Bersyukur kepada Tuhan YME karena telahmenciptakan unsur-unsur yang disusun
dalam konfigurasi elektron dan memiliki sifat-sifat periodik yang berbeda
2.1.1 Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi yang ditunjukkan dengan banyak bertanya
mengenai hubungan konfigurasi elektron dengan sifat-sifat periodik
2.1.2 Menunjukkan perilaku teliti dalam mengolah data yang berupa tabel jari-jari atom dan
energi ionisasi.

MGMP KIMIA Page 95


2.1.3 Menunjukkan perilaku komunikatif pada saat mempresentasikan hasil diskusi tentang
2.2.1 Menunjukkan sikap bekerja samadalam diskusi untuk menentukan pengertian,
kecenderungan dan penyebab dari sifat jari-jari atom dan energi ionisasi
3.4.1 Menjelaskan definisi jari-jari atom
3.4.2 Menganalisis kecenderungan jari-jari atom dalam satu golongan dan satu periode
3.4.3 Menelaah penyebab kecenderungan jari-jari atom dalam satu golongan dan satu
periode
3.4.4 Menjelaskan definisi energi ionisasi
3.4.5 Menganalisis kecenderungan energi ionisasi dalam satu golongan dan satu periode
3.4.6 Menelaah penyebab kecenderungan energi ionisasi dalam satu golongan dan satu
periode
3.4.7 Menjelaskan defenisi aftinitas elektron
3.4.8 Menelaah kecenderungan afinitas elektron dalam satu golongan dan satu periode
3.4.9 Menelaah penyebab kecenderungan aftinitas elektron dalam satu golongan dan satu
periode
3.4.10 Menjelaskan definisi keelektronegatifan.
3.4.11 Menelaah kecenderungan keelektronegatifan dalam satugolongan dan satu periode
3.4.12 Menelaah penyebab kecenderungan keelektronegatifan dalam satu golongan dan satu
periode
4.4.1 Menganalisis penyebab terjadinya kecenderungan jari-jari atom, energi ionisasi,
afinitas elektron, dan keelektronegatifan dalam satu golongan berdasarkan tabel
data/grafik.
4.4.2 Menganalisis penyebab terjadinya kecenderungan jari-jari atom, energi ionisasi,
afinitas elektron, dan keelektronegatifan dalam satu periode berdasarkan tabel
data/grafik

D. Tujuan Pembelajaran
Tujuan Afektif
1.1.1.1. Peserta didik dapat menunjukkan rasa kagum atas kebesaran Tuhan YME yang
telah menciptakan manusia dengan akal yang kreatif sehingga dapat menemukan
keteraturan sifat unsur-unsur dalam sistem periodik unsurmemiliki sifat periodik
yang teratur .

MGMP KIMIA Page 96


1.1.1.2. Peserta didik dapat bersyukur kepada Tuhan YME karena telahmenciptakan unsur-
unsur yang disusun dalam konfigurasi elektron dan memiliki sifat-sifat periodik
yang berbeda
2.1.1.1 Peserta didik dapat memiliki rasa ingin tahu yang tinggi yang ditunjukkan dengan
banyak bertanya mengenai hubungan konfigurasi elektron dengan sifat-sifat
periodik
2.1.1.2 Peserta didik dapat menunjukkan perilaku teliti dalam mengolah data yang berupa
tabel data/grafik
2.1.1.3 Menunjukkan perilaku komunikatif pada saat mempresentasikan hasil diskusi
tentang
2.1.1.4 Menunjukkan sikap bekerja sama dalam diskusi untuk menentukan pengertian,
kecenderungan dan penyebab dari sifat-sifat periodik unsur

Tujuan Kognitif
3.4.1.1 Peserta didik dapat menjelaskan definisi jari-jari atom
3.4.1.2 Peserta didik dapat menganalisis kecenderungan jari-jari atom dalam satu golongan
dan satu periode
3.4.1.3 Peserta didik dapat menelaah penyebab kecenderungan jari-jari atom dalam satu
golongan dan satu periode
3.4.1.4 Peserta didik dapat menjelaskan definisi energi ionisasi
3.4.1.5 Peserta didik dapat menganalisis kecenderungan energi ionisasi dalam satu
golongan dan satu periode
3.4.1.6 Peserta didik dapat menelaah penyebab kecenderungan energi ionisasi dalam satu
golongan dan satu periode
3.4.1.7 Menjelaskan defenisi aftinitas elektron
3.4.1.8 Peserta didik dapat menganalisis kecenderungan aftinitas elektron dalam satu
golongan dan satu periode
3.4.1.9 Peserta didik dapat menelaah penyebab kecenderungan aftinitas elektron dalam satu
golongan dan satu periode
3.4.1.10 Menjelaskan keeletronegatifan
3.4.1.11 Peserta didik dapat menganalisis kecenderungan keeletronegatifan dalam satu
golongan dan satu periode
3.4.1.12 Peserta didik dapat menelaah penyebab kecenderungan keeletronegatifan dalam
satu golongan dan satu periode

MGMP KIMIA Page 97


Tujuan Psikomotor
4.4.1.1 Peserta didik dapat menganalisis penyebab terjadinya kecenderungan jari-jari atom,
energi ionisasi, afinitas elektron, dan keelektronegatifan dalam satu golongan
berdasarkan tabel data/grafik.
4.4.1.2 Pesrta didik dapat menganalisis penyebab terjadinya kecenderungan jari-jari atom,
energi ionisasi, afinitas elektron, dan keelektronegatifan dalam satu periode
berdasarkan tabel data/grafik

E. Materi Pembelajaran
a. Materi Prasyarat : 1. Konfigurasi elektron
b. Materi Inti
Faktual
Dalam kehidupan sehari-hari sering melihat keteraturan penyusunan barang-barang di
swalayan. Begitupun dalam penyusunan dalam sistem periodik unsur, memiliki keteraturan
pada golongan dan periode. SPU memiliki keteraturan sifat-sifatnya pada unsur-unsur. Sifat
periodik merupakan sifat yang berubah secara beraturan sesuai dengan kenaikan nomor
atom, yaitu dari kiri ke kanan dalam satu periode, atau dari atas ke bawah dalam satu
golongan.

Konseptual
1. Jari-jari Atom
Jari-jari atom adalah jarak elektron terluar ke inti atom.Panjang pendeknya jari-jari atom
tergantung pada jumlah tingkat energidan muatan inti atom.Makin banyak jumlah tingkat
energi elektron maka jari-jari atom semakin panjang, dan bila jumlah kulit atom sama
banyak maka yang berpengaruh terhadap panjangnya jari-jari atom ialah muatan inti.
Semakin banyak muatan inti atom, makin besar gaya tarik inti atom terhadap elektronnya
sehingga elektron lebih dekat ke inti. Jadi, semakin banyak muatan inti, maka semakin
pendek jari-jari atomnya.
a) Dalam satu golongan, konfigurasi unsur-unsur satu golongan mempunyai jumlah proton
yang bertambah namun jumlah tingkat energinya juga bertambah dari atas ke bawah.
Adanya gaya tarik dari muatan inti diimbangi dengan bertambahnya tingkat energi,
sehingga jari-jari atom dalam satu golongan makin ke bawah semakin besar.
b) Unsur-unsur yang seperiode memiliki jumlah tingkat energi yang sama. Akan tetapi,
tidaklah berarti mereka memiliki jari-jari atom yang sama pula. Semakin ke kanan letak
unsur, jumlah muatan inti yang dimiliki makin banyak, sehingga tarik-menarik inti

MGMP KIMIA Page 98


dengan elektron makin kuat. Akibatnya, elektron-elektron terluar tertarik lebih dekat ke
arah inti. Jadi, bagi unsur-unsur yang seperiode, jari-jari atom semakin ke kanan
makin kecil

2. Energi Ionisasi
Energi ionisasi adalah energi minimum yang diperlukan atom untuk melepaskan satu
elektron yang terikat paling lemah dari suatu atom atau ion dalam wujud gas.Energi
ionisasi ini dinyatakan dalam satuan kJ/mol.

Harga energi ionisasi dipengaruhi oleh besarnya nomor atom dan ukuran jari-jari atom.
Makin besar jari-jari atom, maka gaya tarik inti terhadap elektron terluar makin lemah. Hal
itu berarti elektron terluar akan lebih mudah lepas, sehingga energi yang diperlukan untuk
melepaskan elektron terluar makin kecil
a. Dalam satu golongan energi ionisasi dari atas ke bawah makin kecil, karena jari-jari
atom bertambah besar. Meskipun jumlah muatan positif dalam inti bertambah tetapi
gaya tarik inti terhadap elektron terluar makin lemah karena jari-jari makin panjang.
Akibatnya energi ionisasi makin berkurang.
b. Dalam satu periode energi ionisasi unsur dari kiri ke kanan makin besar. Bertambahnya
jumlah muatan positif dalam inti dan jumlah kulit tetap menyebabkan gaya tarik inti
makin kuat. Selain itu jari-jarinya dari kiri ke kanan semakin kecil, sehingga pengaruh
gaya tarik inti terhadap elektron valensi semakin besar, akibatnya energi ionisasi (energi
yang diperlukan untuk melepaskan 1 elektron vaensinya) makin bertambah.
3. Aftinitas Elektron
Afinitas Elektron adalah energi yang terlibat pada saat suatu atom dalam keadaan
gas menerima elektron.

Cl (g) + e- Cl- (g) + energi

F (g) + e- F- (g) + energi

MGMP KIMIA Page 99


Nilai afinitas elektron umumnya sejalan dengan jari-jari atom, makin kecil jari-jari
atom, nilai afinitas elektron makin tinggi, sebaliknya makin besar jari-jari atom, nilai afinitas
elektron makin kecil.
Afinitas elektron dapat berharga positif atau negatif, berbeda halnya dengan energi
ionisasi.Jika satu elektron ditambahkan pada satu atom yang stabil dan sejunlah energi
diserap maka afinitas elektronnya berharga positif.Jika dilepaskan energi, afinitas
elektronnya berharga negatif. Jika harga afinitas elektron makin negatif, berarti afinitas
elektron semakin besar
4. Keelektronegatifan
Keelektronegatifanadalah kemampuan atau kecenderungan suatu atom dalam
molekul untuk menarik pasangan elektron yang digunakan pada ikatan ke arah atom yang
bersangkutan.

Skala keelektonegatifan yang dipakai sampai sekarang adalah yang dikembangkan


oleh Pauling sebab lebih lengkap dibandingkan skala keelektronegatifan yang lain. Pauling
memberikan skala kelektronegatifan 4 untuk unsur florin yang memiliki skala
kelektronegatifan terbesar, sedangkan unsur-unsur lainnya di bawah nilai 4
F. Strategi Pembelajaran
Pendekatan : scientific
Metode : diskusi dan tanya jawab
Model : Inkuiri terbimbing
G. Media dan Sumber Belajar
 Media
 Powerpoint tentang Sifat PeriodikUnsur
 Sumber Belajar
Referensi : 1) Sutresna, N. 2014. Kimia 1.Bandung : Grafindo.
2) Internet
Bahan ajar : Lembar Kegiatan Siswa

I. TEKNIK PENILAIAN

MGMP KIMIA Page 100


Dilakukan Tes Tertulis berdasarkan kemampuan pengetahuan siswa.Penilaian sikap dan
keterampilan siswa dalam menganalisis tabel/grafik.

c. Bentuk Instrumen
 Tes Pilihan Jamak
d. Contoh Instrumen (Tes dan Nontes)
Lembar soal dan lembar observasi
e. Kunci dan Pedoman Penskoran
Kunci jawaban
Pedoman : Rubrik Penilaian

Gemuh, 17 Juli 2017

Mengetahui,
Kepala SMAN 1 Gemuh Guru Mata Pelajaran

Siswanto, S.Pd Agung S. Wardhono, S.Pd


NIP. 19651018 198803 1 005 NIP. 19750914 200801 1 004

MGMP KIMIA Page 101


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

SATUAN PENDIDIKAN : SMA NEGERI 1 PURWADADI


MATA PELAJARAN : KIMIA

KELAS/SEMESTER : X/1 (GANJIL)

MATERI POKOK : IKATAN KIMIA


SUB MATERI POKOK : STRUKTUR LEWIS DAN IKATAN
ION
ALOKASI WAKTU : 3 x 45 Menit

A. KOMPETENSI INTI
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong


royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural


berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.

KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

B. KOMPETENSI DASAR

MGMP KIMIA Page 102


1.1 Menyadari adanya keteraturan ikatan ion sebagai wujud kebesaran Tuhan YME dan
pengetahuan tentang ikatan ion sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang
kebenarannya bersifat tentatif.
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, terbuka,
mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif,
inovatif, demokratis, komunikatif) dalam merancang dan melakukan percobaan serta
berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari.
2.2 Menunjukkan perilaku kerjasama, santun, toleran, cinta damai dan peduli lingkungan
serta hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam.
2.3 Menunjukkan perilaku responsif dan pro-aktif serta bijaksana sebagai wujud
kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan.
3.5. Membandingkan proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen
koordinasi dan ikatan logam serta interaksi antar partikel (atom, ion, molekul) materi
dan hubungannya dengan sifat fisik materi.

4.5. Mengolah dan menganalisis perbandingan proses pembentukan ikatan ion, ikatan
kovalen, ikatan kovalen koordinasi, dan ikatan logam serta interaksi antar partikel (atom,
ion, molekul) materi dan hubungannya dengan sifat fisik materi.
C. INDIKATOR
1.1. 1 Menyadari kebesaran Tuhan melalui menjawab salam pembuka
2.2. 1 Menunjukkan sikap rasa ingin tahu melalui keaktifan bertanya.
2.2. 2 Menunjukkan sikap kerjasama selama proses pembelajaran berlangsung
2.2. 3 Menunjukkan sikap komunikatif dalam berdiskusi
2.2. 4 Menunjukkan sikap kritis selama proses pembelajaran berlangsung
2.2. 5 Menunjukkan sikap disiplin selama proses pembelajaran berlangsung.
2.2. 6 Menunjukkan sikap tanggung jawab selama proses pembelajaran berlangsung.
2.2. 7 Menunjukkan sikap teliti selama proses pembelajaran berlangsung.
3.5. 1 Menjelaskan penyebab kestabilan atom unsur gas mulia.
3.5. 2 Mengamati simbol Lewis dari beberapa unsur.
3.5. 3 Menjelaskan hubungan antara susunan elektron valensi dengan simbol Lewis.
3.5. 4 Menjelaskan pengertian ikatan ion
3.5. 5 Menjelaskan proses terbentuknya ikatan ion
3.5. 6 Membedakan senyawa ionik dengan yang bukan senyawa ionik
4.5. 1 Menganalisis kecenderungan suatu unsur untuk mencapai kestabilan dengan cara
melepas atau menerima elektron.
MGMP KIMIA Page 103
4.5. 2 Menganalisis pembentukan senyawa berdasarkan simbol Lewis (berhubungan
dengan kecenderungan atom untuk mencapai kestabilan).
4.5. 3 Menganalisis data hasil percobaan, sehingga dapat menentukan sifat senyawa ionik.
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
2.2.1.1 Peserta didik menunjukkan sikap rasa ingin tahu ketika mempelajari struktur lewis
dan ikatan ion.
2.2.2.1 Peserta didik menunjukkan sikap kerjasama dengan kelompoknya dalam proses
pembelajaran
2.2.3.1 Peserta didik menunjukkan sikap komunikatif dalam berdiskusi
2.2.4.1 Peserta didik menunjukkan sikap kritis selama proses pembelajaran berlangsung
2.2.5.1 Peserta didik menunjukkan sikap disiplin pada saat mengumpulkan LKS

2.2.6.1 Peserta didik menunjukkan sikap tanggung jawab ketika pembagian kelompok dan
mengerjakan tugas yang diberikan
2.2.7.1 Peserta didik menunjukkan sikap teliti ketika mengamati fenomena ion dari
gambar yang di tampilkan

3.5.1.1 Peserta didik dapat menjelaskan penyebab kestabilan atom unsur gas mulia.
3.5.2.1 Peserta didik dapat mengamati simbol Lewis dari beberapa unsur.
3.5.3.1 Peserta didik dapat menjelaskan hubungan antara susunan elektron valensi dengan
simbol Lewis.
3.5.4.1 Peserta didik dapat menjelaskan pengertian ikatan ion melalui LKS
3.5.5.1 Peserta didik dapat menjelaskan proses terbentuknya ikatan ion di LKS
3.5.6.1 Peserta didik dapat membedakan senyawa ionik dengan yang bukan senyawa ionik di
LKS
4.5.1.1 Peserta didik dapat menganalisis kecenderungan suatu unsur untuk mencapai
kestabilan dengan cara melepas atau menerima elektron.
4.5.2.1 Peserta didik dapat menganalisis pembentukan senyawa berdasarkan simbol Lewis
(berhubungan dengan kecenderungan atom untuk mencapai kestabilan).
4.5.3.1 Peserta didik dapat menganalisis data hasil percobaan, sehingga dapat menentukan
sifat senyawa ionik.

E. MATERI PEMBELAJARAN
1. Materi prasyarat :
a. KonfigurasiElektron

MGMP KIMIA Page 104


b. ElektronValensi
c. Kestabilan atom
2. Materi inti :
Simbol Lewis
Simbol lewis adalah diagram yang menunjukkan ikatan-ikatan antar atom dalam
suatu molekul. Simbol Lewis dikembangkan oleh Gilbert N. Lewis, yang menyatakan
bahwa atom-atom bergabung untuk mencapai konfigurasi elektronyang lebih stabil.Untuk
menyusun simbol Lewis dari suatu atom atau unsur, dapat digunakandengan cara menuliskan
simbol titik pada sekeliling atom. Setiap titik mewakili satu elektron yang terdapat pada kulit
valensi atom tersebut.
Elektron yang terlibat dalam ikatan ini hanya elektron-elektron yang terdapat pada
kulit terluar dan jumlah total elektron yang terlibat dalam pembentukan ikatan ini tidak
mengalami perubahan (merupakan jumlah total elektron valensi dari atom-atom yang
berikatan). (http://id.wikipedia.org/wiki/Struktur_Lewis) diakses tanggal 14 maret 2014.
Dalam penulisan simbol Lewis, dimulai denganatom-atom yang berdekatan kemudian
membentuk ikatan kimia, sehingga jumlah elektron dari atom itu harus dibagi-bagikan
sesuai dengan aturan yang ada yaitu aturan oktet, dimana dalam aturan oktet setiap atom
harus memiliki 8 elektron valensi yang mengitarinya, dan pengecualian untuk atom hidrogen
yaitu 2 elektron valensi.
Adapun prasyarat yang harus diketahui sebelum menggambarkan simbol Lewis dari
suatu atom yaitu:
a. Konfigurasi elektron
Konfigurasi electron yaitu menggambarkan penataan elektron-elektron dalam
suatu atom.
Konfigurasi electron ini berfungsi untuk mengetahui jumlah kulit yang dimiliki
sebuah atom dan elektron valensinya.
b. Elektronvalensi
Elektron Valensi ialah jumlah electron pada kulit terluar dari suatu atom netral.
Elektron valensi ini dapat berikatan dengan elektron-elektron valensi dari atom lain
untuk membentuk ikatan kimia.
Elektron valensi juga dapat menentukan bagaimana ciri-ciri kimia unsur tersebut
dan apakah unsur tersebut dapat berikatan dengan yang lain atau tidak.
Penggambaran simbol Lewis untuk molekul beratom banyak (poliatom) perlu dibuat
beberapa kemungkinan.

MGMP KIMIA Page 105


1. Gambarlah semua elektron terluar (elektron valensi) dari masing-masing atom yang
berikatan.
2. Atom-atom di dalam simbol Lewis akan mempunyai delapan elektron valensi (oktet),
kecuali atom hidrogen yang hanya mempunyai dua elektron (duplet).
3. Atom-atom H akan membentuk pasangan elektron bersama dengan sebuah elektron dari
atom O dahulu.
4. Sebuah elektron dari atom O yang tersisa akan membentuk pasangan elektron dengan
atom lainnya.
5. Bila atom H dan atom O sudah dipasangkan semua. Maka sisa atom oksigen baru
membentuk pasangan elektron dengan atom lain.
6. Pada penggambaran simbol Lewis, semua elektron berpasangan. Termasuk pasangan
elektron bebas (tidak untuk berikatan).

Natrium Klorida

Gambar : Unsur Na Unsur Cl Senyawa NaCl

Sifat Unsur Unsur Senyawa


Natrium Klorida Natrium klorida
(Na) (Cl) NaCl
Wujud Padat Gas Padat
Warna keperakan Kuning bening
kehijauan
Kereaktifa Reaktif dengan Sangat beracun Tidak reaktif dan
n air dan lunak tidak beracun
digunakan sebagai
komponenen utama
garam dapur

a. Pengertian Ikatan ion

MGMP KIMIA Page 106


Ikatan ion (ikatan elektrovalen) adalah ikatan yang terjadi akibat adanya serah terima
elektron sehingga membentuk ion postif dan ion negatif yang diikat oleh suatu gaya
elektrostatis. Untuk mencapai kestabilan, atom-atom yang energi ionisasinya rendah
akan melepaskan elektron sedangkan atom-atom yang afinitas elektronnya tinggi akan
mengikat elektron. Atom yang melepas elektron berubah menjadi ion positif, sedangkan
atom yang menerima elektron menjadi ion negatif.
Contoh : Ikatan yang terbentuk antara atom natrium (Na) dan atom klorin (Cl) pada
pembentukan senyawa natrium klorida (NaCl).
b. Proses terbentuknya ikatan ion
Dalam membentuk ion, suatu atom akan melepas atau mengikat elektron. Atom-atom
yang mempunyai energi ionisasi rendah, misalnya atom-atom dari unsur golongan I A
dan II A dalam sistem periodik unsur akan mempunyai kecenderungan untuk
melepaskan elektronnya dan membentuk ion positif, sedangakan atom-atom yang
mempunyai afinitas elektron yang besar, misalnya atom-atom unsur golongan VI A dan
VII A dalam sistem periodik unsur akan cenderung mengikat elektron akan membentuk
ion negatif. Ion positif dan ion negatif yang terbentuk selanjutnya akan saling tarik
menarik dengan gaya elektrostatis membentuk senyawa netral.
Contoh :
a) Proses pembentukan senyawa natrium klorida (NaCl) dari atom natrium dan
atom klor
11 Na : 2 8 1 (agar atom Na stabil, maka atom Na melepaskan e- )
Reaksi : Na → Na+ + e-
17 Cl : 2 8 7 ( agar atom Cl stabil, maka atom Cl menerima e- )
Reaksi : Cl + e- → Cl -
Berdasarkan notasi reaksi di atas maka dapat di tuliskan
Na → Na+ + e-
Cl + e- → Cl-
Na + Cl → Na+ + Cl-
Reaksi dapat di tulis Na+ + Cl- → NaCl
Antara Na+ dan Cl- terjadi gaya elektrostatis, sehingga kedua ion itu
bergabung membentuk NaCl.
Pembentukan ikatan ion NaCl dengan menggunakan struktur lewis dapat
di gambarkan sebagai berikut

Na ˣ + Cl → [Na]+ ˣ Cl
MGMP KIMIA Page 107
Gaya elektrostatis
Gambar : Struktur kristal NaCl
b) Proses pembentukan senyawa kalsium klorida (CaCl 2) dari atom kalsium dan
atom klor
20 Ca : 2 8 8 2 (untuk melepas 2e- )
Reaksi : Ca → Ca2+ + 2e-
17 Cl : 2 8 7 ( menerima e- )
Reaksi : Cl + e- → Cl-
Berdasarkan notasi reaksi di atas, maka dapat di tuliskan
Ca → Ca2+ + 2e- X 1

Cl + e- → Cl- x 2
Ca → Ca2+ + 2e-
2Cl + 2e- → 2Cl-
Ca + 2Cl → Ca2+ + 2Cl-
Reaksi dapat di tulis Ca2+ + 2Cl- → CaCl2
Antara Ca2+ dan Cl- terjadi gaya elektrostatis, sehingga kedua ion itu
bergabung membentuk CaCl2.
c. Contoh senyawa ionik
Senyawa ionik adalah senyawa yang terbentuk antara ion positif (kation) dan ion
negatif (anion). Senyawa ionik antara lain: NaCl, MgO, K 2O, KBr, MgCl2, NaI, LiF dan
CaCl2.
d. Sifat senyawa ionik
1) Kristalnya keras tetapi rapuh
Apabila senyawa ion dipukul, akan terjadi pergeseran posisi ion positif dan
ion negatif dari semula berselang seling menjadi berhadapan langsung. Hal ini
menyebabkan ion positif bertemu dengan ion positif dan terjadi gaya tolak menolak.
Inilah yang menyebabkan kristal senyawa ionik bersifat rapuh.
MGMP KIMIA Page 108
2) Mempunyai titik lebur dan titik didih yang tinggi
Secara umum, senyawa ionik mempunyai titik lebur dan titik didih yang tinggi
karena kuatnya gaya elektrostatis yang ditimbulkan oleh ion positif dan ion negatif.

3) Mudah larut di dalam air


Pada saat Kristal senyawa ionik dimasukkan ke dalam air, maka molekul-
molekul air akan menyusup di antara ion positif dan ion negatif sehingga gaya
Tarik- menarik elektrostatis dari ion positif dan ion negatif akan melemah, dan
akhirnya terpecah.

4) Lelehan dan larutannya dapat menghantarkan arus listrik


Ion positif dan ion negatif apabila bergerak dapat membawa muatan listrik.
Apabila senyawa ionik terpecah menjadi ion positif dan ion negatif serta dapat
bergerak secara leluasa, maka senyawa dalam keadaan cair dan larutan dapat
menghantarkan listrik karena ion-ionnya dapat bergerak secara bebas. Akan tetapi,
dalam keadaan padat, senyawa ion tidak dapat menghantarkan arus listrik karena ion-
ionnya tidak dapat bergerak.

Berikut beberapa wacana yang berkaitan dengan adanya senyawa ionik yang berkaitan
dengan nilai yang akan ditanamkan.

1) Penanaman Nilai Rasa Ingin Tahu


Sering terdengar senyawa NaCl, Senyawa ini merupakan komponen utama garam
dapur. Senyawa ini tersusun dari unsur Natrium (Na) yang sangat reaktif dengan air dan
unsur klor (Cl) yang sangat beracun. Pertanyaan yang muncul yakni ”mengapa unsur Na
yang sangat reaktif dan unsur Cl yang sangat beracun ketika bersenyawa membentuk NaCl,
menjadi senyawa yang sangat dibutuhkan oleh tubuh dan bersifat tidak reaktif ?
Berdasarkan gambar yang telah diperlihatkan, siswa diharapkan mampu
membangkitkan rasa ingin tahu dengan mengkaji literatur yang berkaitan dengan fenomena
materi senyawa ionik.
2) Penanaman Nilai Kritis
Jika dikaji lebih lanjut lagi, ketika membentuk senyawa NaCl, unsur Na melepaskan
e- dan unsur Cl- menerima e- untuk mencapai kestabilannya. Hal ini mengisyaratkan bahwa
unsur Na dan Cl lebih stabil dalam keadaan bersenyawa.

MGMP KIMIA Page 109


3) Penanaman Nilai Komunikatif
Usaha untuk mencapai suatu kestabilan seperti konfigurasi gas mulia mendorong suatu
unsur untuk saling berikatan sehingga terbentuklah suatu senyawa yang stabil. Sehingga
senyawa NaCl bersifat stabil, tidak reaktif dan tidak beracun, zat

4) Penanaman Nilai Religius


Selain uraian yang telah dikemukakan, senyawa ionik juga terdapat di dalam tubuh,
mempunyai peranan antara lain sebagai garam dapur, oralit, cairan infus, sampo, sabun,
yang penting khususnya untuk mengatur kesetimbangan asam-basa dalam larutan tubuh.
ionik yang terdapat di dalamnya antara lain NH4Cl, MgCl2 Senyawa ionik ini akan
terionisasi menjadi ion Mg2+, Cl-, NH4+ dan akan hilang ketika tubuh berkeringat atau
menderita diare. Pada saat itu, ion-ion dalam tubuh harus digantikan dengan larutan yang
mengandung ion, misalnya oralit atau minuman isotonik.
F. STRATEGI PEMBELAJARAN
Model Pembelajaran : Kooperatif tipe Number Head Together (NHT)
Pendekatan pembelajaran : Scientific
Metode : Diskusi, permainan kartu dan Penemuan terbimbing

G. MEDIA DAN SUMBER BELAJAR


1. Media Pembelajaran
d. LKS (Lembar Kerja Siswa) ikatan ion, kartu anion dan kation
e. LCD Proyektor, Laptop, dan alat tulis menulis (spidol, whiteboard, buku tulis, pulpen)
f. Kartu Unsur
2. Sumber belajar
e. Unggul Sudarmo. (2013). Kimia 1:Untuk SMA/MA Kelas X. Surakarta: Erlangga
f. Elida S, Tety, (1996). Seri Diktat Kuliah Pengantar Kimia. Jakarta: Gunadarma
g. Literatur dari internet.

H. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Pertemuan I
Tahap Rincian Kegiatan Nilai Alokasi
Kegiatan Waktu

Kegiatan a. Peserta didik menjawab salam pembuka Religius 25 menit


awal yang diucapkan oleh guru
b. Peserta didik berdoa sebelum memulai
MGMP KIMIA Page 110
proses pembelajaran
c. Peserta didik menginformasikan
temannya yang tidak hadir
Stuktur Lewis
d. Peserta didik menuliskan konfigurasi
elektron 16S dan menentukan elektron
valensinya sebagai pengingat materi Rasa ingin
pelajaran yang sebelumnya. tahu
Apersepsi
Ikatan Ion

e. Memotivasi siswa membaca informasi


mengenai sifat unsur Na dan unsur Cl
yang sangat reaktif dan beracun, tetapi
ketika membentuk senyawa NaCl,
senyawa ini menjadi tidak reaktif dan
sangat di butuhkan oleh tubuh.

Nah hal inilah yang akan lebih lanjut


Rasa ingin
kita bahas pada materi Ikatan ion
tahu
setelah mempelajari struktur lewis.
f. Menyampaikan tujuan pembelajaran
g. Siswa mengatur kelompoknya masing-
masing yang terdiri dari 4 orang.

Tanggung

MGMP KIMIA Page 111


Jawab

Kegiatan Inti Kegiatan I


I a. Peserta didik mengamati analogi yang dibaca
Rasa Ingin
dari literatur yang dibagikan bahwa ada
Mengamati tahu
banyak kata bahkan kalimat yang bias 40 menit
terangkai dari 26 huruf A hingga Z.
b. Peserta didik mengamati bahwa bukan hanya
huruf yang bias dirangkaikan menjadi kata
atau kalimat tapi unsur-unsur yang ada di
alam juga mampu terangkai membentuk
senyawa.
(peserta didik bertanya dari apa yang dibaca
dalam literatur)

a. Mengapa unsur-unsur tersebut bisa saling


berikatan?
b. Berapa banyak senyawa yang terbentuk dari
unsur-unsur yang ada di alam jika mereka
saling berikatan?
c. Apakah semua unsur-unsur tersebut bias
berikatan satu sama lain?
Menanya
a. Peserta didik menuliskan konfigurasi elekron
dari atom unsur-unsur gas mulia dan
menentukan elektron valensinya dari Rasa ingin
konfigurasi yang mereka tuliskan. tahu
b. Peserta didik menggambarkan symbol Lewis
dari atom unsur-unsur gas mulia berdasarkan
literatur yang mereka baca.
c. Peserta didik mendapatkan masing-masing
nomor kartu dalam setiap anggota
kelompoknya yang berisi atom unsure lain,
kemudian menuliskan konfigurasi
elektronnya dan menentukan elektron

MGMP KIMIA Page 112


valensinya serta menggambarkan symbol
lewis dari atom tersebut.
Mengumpulk
- Peserta didik 1: unsur 20Ca
an data
- Peserta didik2: unsur 33As Kerjasama
- Peserta didik3: unsur 37Rb
- Peserta didik4: unsur 50Sn
d. Peserta didik mendapatkan masing-masing
nomor kartu dalam setiap anggota
kelompokan yang berisi atom-atom unsur
yang berbeda, kemudian menggambarkan
simbol lewis dari kedua atom unsur tersebut.
- Peserta didik1: K2O
- Peserta didik2: NH3
- Peserta didik3: HCN
- Peserta didik4: CCl4
a. Peserta didik menjelaskan kestabilan atom
unsur-unsur gas mulia yang dibimbing oleh
Teliti
guru.
b. Peserta didik menganalisis pembentukan
senyawa MgO bisa mencapai kestabilan
dengan cara melepas dan menerima elektron
dari video yang mereka tonton.
c. Peserta didik menganalisis pembentukan
senyawa CH4 berdasarkan simbol Lewis
a. Peserta didik menuliskan jawaban di papan
tulis yang diperoleh dari kartu yang mereka
dapatkan.
b. Peserta didik menginformasikan jawaban
dari LKS yang telah dikerjakan.
c. Peserta didik bersama guru membahas
jawaban yang telah diselesaikan peserta
didik.

MGMP KIMIA Page 113


Mengasosiasi

Teliti

Mengkomuni
kasikan

Tanggung
jawab

Kegiatan inti Kegiatan II


II
Siswa mengamati gambar pada LKS. Teliti
Mengamati
40 menit

Struktur Lewis Rasa ingin


Menanya
Tahu

Ikatan Ion

“Sifat unsur Na yang bersifat reaktif dan unsur


Cl yang sangat berbahaya bagi tubuh kita. Tetapi
ketika bersenyawa membentuk NaCl, ternyata
senyawa ini bersifat tidak reaktif, dan sangat di
butuhkan oleh tubuh kita.

MGMP KIMIA Page 114


 Menentukan rumus kimia dari garam dapur Kerja
 Menentukan atom-atom penyusun dari sama,
Mengumpulk
garam dapur bermain
an data
 Menentukan kestabilan dari atom-atom kartu dan
tersebut tersebut diskusi

 Menuliskan struktur lewis dari atom Na dan


atom Cl
 Menentukan gaya yang terjadi antara ion
Na+ dan Cl-
 Menganalisis pembentukan senyawa
berdasarkan pembentukan ikatan ion
(berhubungan dengan kecenderungan atom
untuk mencapai kestabilan).
 Siswa membahas dan berdiskusi dari hasil
pengolahan data
 Siswa melakukan diskusi kelompok untuk
membahas pengertian dari ikatan ion dan
proses pembentukan ikatan ion
 Dengan menggunakan permainan kartu
Kritis dan
siswa dapat membedakan senyawa ionik
diskusi
dengan bukan senyawa ionik.
 Siswa melakukan diskusi tentang sifat-sifat
senyawa ionik.
Mengasosiasi

Mengkomuni Perwakilan dari setiap kelompok


kasikan menyampaikan hasil menganalisis data dan
MGMP KIMIA Page 115
asosiasi mengenai contoh senyawa ionik

Kegiatan akhir a. Peserta didik bertanya mengenai materi 30 men


yang belum dipahami dengan baik it
b. Peserta didik membuat kesimpulan dari
proses pembelajaran yang telah
dilaksanakan
c. Peserta didik menerima soal evaluasi untuk
memperdalam materi struktur lewis dan
ikatan ion
d. Peserta didik memperoleh informasi
tentang pelajaran yang akan datang.
e. Peserta didik menjawab salam penutup dari
guru.

I. Penilaian Hasil Pembelajaran


5. Tujuan Evaluasi
e. Mengetahui kemampuan kognitif siswa dalam pemahaman materi struktur lewis dan
ikatan ion
f. Mengetahui keaktifan dan sikap siswa selama proses pembelajaran di kelas
g. Mengetahui nilai yang ditanamkan melalui pembelajaran struktur lewis dan ikatan ion
6. Jenis Evaluasi
e. Penilaian Pengetahuan
Jawaban peserta didik dalam mengerjakan soal latihan dalam LKS dan soal evaluasi.
f. Penilaian Keterampilan
Melihat keterampilan peserta didik dalam :
 Menganalisis kecenderungan suatu unsur untuk mencapai kestabilan dengan cara
melepas atau menerima elektron.
 Menganalisis pembentukan senyawa berdasarkan simbol Lewis (berhubungan
dengan kecenderungan atom untuk mencapai kestabilan).
 Menganalisis data hasil percobaan, sehingga dapat menentukan sifat senyawa
ionik.
g. Penilaian Sikap

MGMP KIMIA Page 116


Observasi keaktifan dan sikap siswa selama proses pembelajaran.

Gemuh, 17 Juli 2017

Mengetahui,

Kepala SMAN 1 Gemuh Guru Mata Pelajaran

Siswanto, S.Pd Agung S. Wardhono, S.Pd

MGMP KIMIA Page 117


NIP. 19651018 198803 1 005 NIP. 19750914 200801 1 004
I. PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN
A. INSTRUMEN PENILAIAN KOGNITIF DAN PEDOMAN PENILAIAN
Kisi-Kisi Instrumen Penilaian Kognitif

Mata Pelajaran : KIMIA

Kelas/Semester : X/GANJIL

Materi Pokok : Stuktur Lewis dan Ikatan Ion

Alokasi Waktu : 3 X 45 menit

Materi Jenjang Bentuk


Pembelajaran Indikator Soal Soal

Struktur 3.5. 1 Menjelaskan penyebab kestabilan atom unsur C2 1. Mengapa atom unsur-unsur gas mulia bisa mencapai Essay
Lewis gas mulia. kestabilan?
3.5. 2 Mengamati simbol Lewis dari beberapa 2. Berdasarkan gambar di bawah ini, yang manakah
C2 Essay
unsur. simbol lewis yang paling benar dari Magnesium?
Berikan alasan!

Mg Mg Mg

3.5. 3 Menjelaskan hubungan antara susunan 3. Gambarkan dan jelaskan hubungan antara susunan
MGMP KIMIA Page 118
elektron valensi dengan simbol Lewis. C3 elektron valensi dengan simbol Lewis dari atom 13Al?

4.5.1 Menganalisis kecenderungan suatu unsur 4. Bagaimana senyawa K2S bisa mencapai kestabilan
C4
untuk mencapai kestabilan dengan cara dengan cara melepas dan menerima elektron.
melepas atau menerima elektron.
4.5.2 Menganalisis pembentukan senyawa 5. Bagaimana pembentukan senyawa PCl3 untuk mencapai Essay

berdasarkan simbol Lewis (berhubungan kestabilan berdasarkan simbol Lewis?


C4
dengan kecenderungan atom untuk mencapai
kestabilan).

Essay

Ikatan ion 3.5.4. Menjelaskan pengertian ikatan ion C2 4. Jika ion Mg2+ dan ion F- berikatan ion membentuk Essay
senyawa MgF2, maka dari data tersebut apakah yang
dimaksud dengan ikatan ion pada senyawa MgF2?

3.5.5 Menjelaskan proses terbentuknya ikatan ion C2 5. Tuliskan proses pembentukan senyawa ionik antara ion Essay
Na+ dengan ion O2- !

3.5.6 Membedakan senyawa ionik dengan yang C2 6. Berikut beberapa senyawa kimia : Essay
bukan senyawa ionik CaS, Cl2, NH3, dan KF
Manakah yang termaksud senyawa ionik ?

MGMP KIMIA Page 119


4.5.3 Menganalisis data hasil percobaan, sehingga C4 7. Berikut percobaan daya hantar listrik larutan ion yang Essay
dapat menentukan sifat senyawa ionik. di hubungkan dengan sumber arus .

Berdasarkan percobaan di atas, percobaan nomor


berapakah yang menggunakan larutan ion ?
Jumlah 7 Soal Essay

MGMP KIMIA Page 120


KUNCI JAWABAN DAN PENSKORAN INSTRUMEN

1. Unsur-unsur gas mulia bisa mencapai kestabilan karena memenuhi kaidah oktet dan duplet, dimana pada oktet memenuhi 8 elektron valensi dan
duplet memenuhi 2 elektron valensi. (skor 5)

2. Mg sebab Mg bernomor atom 12, jika di konfigurasikan yaitu kulit 1S2 2S2 2P6 3S2 . Jadi elektron valensi atau elektron kulit terluar adalah

2.
(skor 10)

3. 32 Ge: 1S2 2S2 2P6 3S2 3P6 4S2 3d10 4P2 Si

Hubungan antara elektron valensi dan simbol lewis adalah bertujuan untuk pembentukan ikatan antara atom-atom unsur.

(skor 10)

MGMP KIMIA Page 121


4. 19K : 1S2 2S2 2P6 3S2 3P6 4S1
16S : 1S2 2S2 2P6 3S2 3P4
Atom K melepaskan 2 Atom S menerima 2
elektron elektron

K K

K K
S
S

Untuk mencapai kestabilannya, atom K cenderung melepaskan 2 elektron, sedangkan atom S menerima 2 elektron dari atom K. (skor 20)

MGMP KIMIA Page 122


5. PCl5

15P : 1S2 2S2 2P6 3S2 3P3

17Cl : 1S2 2S2 2P6 3S2 3P5

Cl

Cl P Cl
(skor 20)

MGMP KIMIA Page 123


6. Jika ion Mg2+ dan ion F- berikatan ion membentuk senyawa MgF2, maka dari data tersebut
apakah yang dimaksud dengan ikatan ion pada senyawa MgF2?
Jawab :
Ikatan ion pada senyawa MgF2 merupakan ikatan yang terjadi karena adanya gaya

elektrostatik antara ion Mg2+ dengan ion F- (skor 5)

7. Tuliskan proses pembentukan senyawa ionik antara ion Na+ dengan ion O2- !
Jawab :

Reaksi : Na → Na+ + e- (melepaskan e- ) == ( Skor 2)


Reaksi : O + 2e- → O2- ( menerima 2e- ) == ( Skor 2)
Berdasarkan notasi reaksi di atas, maka dapat di tuliskan
Na → Na+ + e- x 2 == (Skor 2)
O + 2e- → O2- x 1 == (Skor 2)
2Na → 2Na+ + 2e- == (Skor 2)
O + 2e- → O2- == (Skor 2)
2Na + O → 2Na+ + O2- == (Skor 2)
Reaksi dapat di tulis 2Na+ + O2- → Na2O == (Skor 2)
Senyawa ionik yang terbentuk yaitu Na2O
Total Skor == (Skor 16)
8. Yang termaksud senyawa ionik yaitu : CaS dan KF (Skor 5)
9. Dari percobaan di atas, percobaan 1 dan 4 yang menggunakan larutan ion (Skor 10)

Mengkonversi skor ke nilai:


Jumlah Skor Siswa
Nilai Siswa = X 100
Skor Total

Skor Total :

MGMP KIMIA Page 124


B. INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP DAN PEDOMAN PENILAIAN
1. Instrumen Penilaian Sikap
ASPEK YANG DI

Teliti ketika
N
NAMA mengamati Rasa ingin tahu Komunikatif T
O
fenomena

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2

1                                

2                                

3                                

4                                

5                                

dst                                

Keterangan :

125 MGMP KIMIA


No Aspek yang
Skor Penjabaran
. dinilai

5 Jika peserta didik teliti dengan sangat akurat.

Teliti ketika 4 Jika peserta didik teliti dengan akurat.

1 mengamati 3 Jika peserta didik teliti dengan cukup akurat.


Fenomena 2 Jika peserta didik teliti dengan kurang akurat.

1 Jika peserta didik teliti dengan tidak akurat.

5 Jika peserta didik rasa ingin tahunya sangat tinggi.

4 Jika peserta didik rasa ingin tahunya tinggi.

2 Rasa ingin tahu 3 Jika peserta didik rasa ingin tahunya cukup tinggi.

2 Jika peserta didik rasa ingin tahunya kurang.

1 Jika peserta didik rasa ingin tahunya tidak ada.

5 Jika peserta didik sangat baik bekerjasama dalam kelompok

4 Jika peserta didik baik bekerjasama dalam kelompok


Bekerjasama
3 3 Jika peserta didik cukup baik bekerjasama dalam kelompok
dalam kelompok
2 Jika peserta didik kurang baik bekerjasama dalam kelompok

1 Jika peserta didik tidak baik bekerjasama dalam kelompok

5 Jika peserta didik rasa komunikatifnya sangat tinggi.

4 Jika peserta didik rasa komunikatifnya tinggi.

4 Komunikatif 3 Jika peserta didik rasa komunikatifnya cukup tinggi.

2 Jika peserta didik rasa komunikatifnya kurang.

1 Jika peserta didik rasa komunikatifnya tidak ada.

5 Kritis 5 Jika peserta didik sangat kritis dalam mengemukakan pendap

4 Jika peserta didik kritis dalam mengemukakan pendapat dan p

3 Jika peserta didik cukup kritis dalam mengemukakan pendapa

2 Jika peserta didik kurang kritis dalam mengemukakan pendap

1 Jika peserta didik tidak kritis dalam mengemukakan pendapat

126 MGMP KIMIA


No Aspek yang
Skor Penjabaran
. dinilai

Konversi skor menjadi nilai:

Skor Keterangan

13-15 Sangat baik

10-12 Baik

7-9 Cukup baik

4-6 Kurang

1-3 Sangat kurang

127 MGMP KIMIA


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SMAN 1 Gemuh

Mata Pelajaran : Kimia

Kelas/Semester : X MIA-/1

Materi Pokok : Ikatan Kimia

Sub Materi : Ikatan Kovalen

Alokasi waktu : 3 × 45 menit

A. KOMPETENSI INTI
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun,
responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban,
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat danminatnya untuk memecahkan masalah
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR

128 MGMP KIMIA


1.1 Menyadari adanya keteraturan struktur partikel materi sebagai wujud
kebesaran Tuhan YME dan pengetahuan tentang struktur partikel materi
sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif
2.1. Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin,
jujur, objektif, terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti,
bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif) dalam
merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan
dalam sikap sehari-hari
Indikator :
2.1.1. Menunjukkan sikap rasa ingin tahu dalam menganalisis pembentukan
ikatan kovalen
2.1.2. Menunjukkan sikap komunikatif selama proses pembelajaran
berlangsung
2.2. Menunjukkanperilaku kerjasama, santun, toleran, cinta damai dan
peduli lingkungan serta hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam
Indikator :
2.2.1. Menunjukkan sikap kerjasama dalam berdiskusi kelompok selama
pembelajaran berlangsung
3.5 Membandingkan proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan
kovalen koordinasi, dan ikatan logam serta interaksi antar partikel (atom, ion,
molekul)materi dan hubungannya dengan sifat fisik materi
Indikator :
3.5.1 Menjelaskan pengertian ikatan kovalen
3.5.2 Menjelaskan proses pembentukkan ikatan kovalen tunggal, rangkap,
dan rangkap tiga diantara dua unsur non-logam.
3.5.3 Menjelaskan pengertian ikatan kovalen koordinasi
3.5.4 Mengambarkan proses terbentuknya ikatan kovalen koordinasi pada
beberapa senyawa
3.5.5 Menjelaskan pengertian ikatan kovalen polar dan non polar
3.5.6 Menggambarkan ikatan kovalen polar dan non polar berdasarkan
kaidah duplet dan oktet Lewis

129 MGMP KIMIA


3.5.7 Membedakan senyawa kovalen polar dan non polar berdasarkan
keelektronegatifan
3.5.8 Mengkorelasikan interaksi antar partikel (atom, ion, molekul) pada
unsur-unsur yang berikatan kovalen dan hubungannya dengan sifat
fisik materi
3.5.9 Membandingkan sifat fisik materi untuk unsur yang berikatan kovalen
dengan unsur yang berikatan ion
4.5. Mengolah dan menganalisis perbandingan proses pembentukan ikatan
ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen koordinasi, dan ikatan logam serta
interaksi antar partikel (atom, ion, molekul) materi dan hubungannya dengan
sifat fisik materi
Indikator :
4.5.1. Menggambarkan rumus dot-Lewis untuk pembentukan molekul
kovalen sederhana yang memiliki ikatan kovalen tunggal, rangkap,
dan rangkap tiga
4.5.2. Mengomunikasikan hasil diskusi mengenai materi ikatan kovalen
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti pembelajaran, peserta didik dapat :
Tujuan Afektif
2.1.1.1 Menunjukkan sikap rasa ingin tahu dalam menganalisis pembentukan
ikatan kovalen pada kegiatan mengamati dan menanya
2.1.2.1 Menunjukkan sikap komunikatif selama proses pembelajaran berlangsung
2.2.1.1. Menunjukkan sikap kerjasama dalam berdiskusi kelompok selama
pembelajaran berlangsung
Tujuan Pengetahuan
3.5.1.1 Menjelaskan pengertian ikatan kovalendengan kalimatnya sendiri melalui
diskusi
3.5.2.1. Menjelaskan proses pembentukkan ikatan kovalen tunggal, rangkap,
dan rangkap tiga diantara dua unsur non-logam melalui diskusi kelompok
3.5.3.1. Menjelaskan pengertian ikatan kovalen koordinasi dengan kalimatnya
sendiri melalui diskusi

130 MGMP KIMIA


3.5.4.1. Mengambarkan proses terbentuknya ikatan kovalen koordinasi pada
beberapa senyawa kovalen
3.5.5.1. Menjelaskan pengertian ikatan kovalen polar dan non polar
3.5.6.1. Menggambarkan ikatan kovalen polar dan non polar berdasarkan
kaidah duplet dan oktet Lewis
3.5.7.1. Membedakan senyawa kovalen polar dan non polar berdasarkan
keelektronegatifan
3.5.8.1. Mengkorelasikan interaksi antar partikel (atom, ion, molekul) pada
unsur-unsur yang berikatan kovalen dan hubungannya dengan sifat fisik
materi melalui diskusi
3.5.9.1. Membandingkan sifat fisik materi untuk unsur yang berikatan kovalen
dengan unsur yang berikatan ion melalui diskusi
Tujuan Keterampilan
4.5.1.1. Menggambarkan rumus dot-Lewis untuk pembentukan molekul
kovalen sederhana yang memiliki ikatan kovalen tunggal, rangkap, dan
rangkap tiga
4.5.2.1. Mengomunikasikan hasil diskusi mengenai materi ikatan kovalen
D. MATERI AJAR
1. Materi Prasyarat
a. Kestabilan unsur
b. Struktur Lewis
2. Materi Inti
a. Pengertian Ikatan Kovalen
Ikatan kovalen adalah ikatan yang terjadi karena pemakaian pasangan
elektron secara bersama oleh dua atom yang berikatan. Ikatan kovalen
terjadi akibat ketidakmampuan salah 1 atom yang akan berikatan untuk
melepaskan elektron (terjadi pada atom-atom non logam).Ikatan kovalen
terbentuk dari atom-atom unsur yang memiliki afinitas elektron tinggi
serta beda keelektronegatifannya lebih kecil dibandingkan ikatan ion
(Brady, 1990).
Atom non logam cenderung untuk menerima elektron sehingga jika
tiap-tiap atom non logam berikatan maka ikatan yang terbentuk dapat
dilakukan dengan caramempersekutukan elektronnya dan akhirnya

131 MGMP KIMIA


terbentuk pasangan elektron yang dipakai secara bersama. Pembentukan
ikatan kovalen dengan cara pemakaian bersama pasangan elektron
tersebut harus sesuai dengan konfigurasi elektron pada unsur gas mulia
yaitu 8 elektron (kecuali He berjumlah 2 elektron).
Berdasarkan jumlah pasangan elektron yang digunakan bersama
(pasangan elektron ikatan), ikatan kovalen yang terbentuk antara dua
atom unsur dapat berupa ikatan kovalen tunggal dan ikatan kovalen
rangkap.
b. Pembentukkan ikatan kovalen
1) Ikatan Kovalen Tunggal
Contoh: Ikatan yang terjadi antara atom H dengan atom H
membentuk molekul H2. Konfigurasi elektronnya:
1
1H= 1s

Ke-2 atom H yang berikatan memerlukan 1 elektron tambahan


agar diperoleh konfigurasi elektron yang stabil (sesuai dengan
konfigurasi elektron He).Untuk itu, ke-2 atom H saling meminjamkan
1 elektronnya sehingga terdapat sepasang elektron yang dipakai
bersama.
H⋅ +⋅H → H ¿¿ H
Rumus struktur = H-H
Rumus kimia = H2

2) Ikatan Kovalen Rangkap Dua


Contoh:Ikatan yang terjadi antara atom O dengan O
membentuk molekul O2. Konfigurasi elektronnya :
8O= 1s 2s 2p
2 2 4

Atom O memiliki 6 elektron valensi, maka agar diperoleh


konfigurasi elektron yang stabil tiap-tiap atom O memerlukan
tambahan elektron sebanyak 2.Kedua atom O saling meminjamkan 2
elektronnya, sehingga ke-2 atom O tersebut akan menggunakan 2
pasang elektron secara bersama.

O ¿¿ ¿ O ¿¿ ¿
+ O→ ⋅ O
¿
¿
⋅¿
¿
¿
¿
¿ ¿ ¿
¿

∗ ¿
∗ ¿


¿ ¿ ¿∗ ¿

¿⋅¿ ¿ ¿⋅¿ ¿

Rumus struktur : O=O


Rumus kimia : O2

132 MGMP KIMIA


3) Ikatan Kovalen Rangkap Tiga
Contoh:Ikatan yang terjadi antara atom N dengan N
membentuk molekul N2.Konfigurasi elektronnya:

7N= 1s2 2s2 2p3

Atom N memiliki 5 elektron valensi, maka agar diperoleh


konfigurasi elektron yang stabil tiap-tiap atom N memerlukan
tambahan elektron sebanyak 3.Kedua atom N saling meminjamkan 3
elektronnya, sehingga ke-2 atom N tersebut akan menggunakan 3
pasang elektron secara bersama.
** oo ** oo
N + N
***

ooo

N N

ooo
***
Rumus struktur : N≡N
Rumus kimia : N2
Cara atom-atom saling mengikat dalam suatu molekul dinyatakan oleh
rumus bangun atau rumus struktur.
4) Ikatan kovalen koordinasi
Ikatan Kovalen Koordinasi adalah ikatan yang terjadi karena
adanya pemakaian bersama pasangan elektron yang hanya berasal dari
salah satu atom yang berikatan. Ikatan kovalen koordinasi umumnya
terjadi pada molekul yang juga mempunyai ikatan kovalen. Ikatan
kovalen koordinasi hanya dapat terjadi jika salah satu atom
mempunyai pasangan electron bebas (PEB).
Proses pembentukan ikatan kovalen koordinasi dapat dilihat
dari beberapa contoh di bawah ini:

Contoh 1:
Perhatikan konfigurasi electron berikut:
1 H : 1 ev = 1 = electron valensi
hydrogen

8O: 2 6 ev = 6

= electron valensi oksigen

133 MGMP KIMIA


Unsur – Unsur hidrogen akan mengikat unsur oksigen membentuk
ikatan kovalen.

Pada ion hidronium H3O+ sebuah molekul H2O akan mengikat H+


dengan ikatankovalen koordinatif, perhatikan contoh di bawah ini:

Contoh 2:
Perhatikan molekul NH3 yang tersusun dari 1 atom N dan 3 atom H.
setiap atom H menggunakan bersama satu elektronnya dengan satu
electron dari atom N. Dengan demikian, terbentuk 3 ikatan kovalen di
sekeliling atom pusat N sesuai aturan oktet.
N
7 =2 5 ev = 5 = elektron valensi oksigen

1H : 1 ev = 1 = elektron valensi hidrogen

134 MGMP KIMIA


Atom N sudah memenuhi aturan oktet memiliki 8 elektron pada kulit
terluar. Jika molekul NH3 mengikat ion H+ akan membentuk ion NH4+
Ikatan antara atom N dan ion H+ dalam ion NH4+ dapat terbentuk
Karena ion H+ dapat menampung 2 elektron untuk mencapai
konfigurasi electron gas mulia. Atom N dapat bertindak sebagai atom
donor dengan menggunakan pasangan elektronnya bersama dengan
ion H+.

Penggambaran Ikatan Koordinasi

Pada diagram yang sederhana, ikatan koordinasi ditunjukkan


oleh tanda panah. Arah panah berasal dari atom yang mendonasikan
pasangan elektron mandiri menuju atom yang menerimanya.

Contoh senyawa ikatan kovalen koordinasi:


NH4Cl, H2SO4, SO3, NH4+,
c. Ikatan kovalen polar dan non polar
Berdasarkan kepolarannya, ikatan kovalen dibagi meliputi:
1) Ikatan kovalen polar, terjadi antara dua atom dengan
keelektronegatifan berbeda (unsur yang berbeda) sehingga kekuatan
gaya tarik pasangan elektron tidak sama.
Contoh ikatan H-Cl, H-F, N-H, dan O-H.
2) Ikatan kovalen nonpolar, terjadi antara dua atom dengan
keelektronegatifan sama (unsur yang sama) sehingga kekuatan gaya
tarik pasangan elektronnya sama.
Contoh ikatan H-H, O-O, dan Cl-Cl
Keelektronegatifan adalah
Adapun tabel kelektronegatifan atom-atom sebagai berikut:
kemampuan atau kecenderungan
suatu atom untuk menangkap atau
menarik elektron dari atom lain.

Dalam suatu molekul, pasangan


elektron yang digunakan bersama
akan tertarik kearah atom yang
lebih elektronegatif.
135 MGMP KIMIA
Untuk menentukan kepolaran suatu senyawa, perlu dilihat dari jenis
molekulnya
1) Untuk molekul diatomic
a) Untuk atom yang sejenis, jika ikatannya nonpolar maka
molekulnya bersifat nonpolar.
Contoh : H2, Cl2 dan O2
b) Untuk atom yang berbeda, jika ikatannya polar maka molekulnya
bersifat polar.
Contoh : HCl, HF, dan HBr

2) Untuk molekul poliatomik


a) Molekul bersifat nonpolar jika atom pusat tidak mempunyai
pasangan elektron bebas, maka bentuk molekul itu simetris
sehingga pasangan elektron ikatan tertarik sama kuat ke semua
atom. Contoh : molekul CCl4 dan CH4

b) Molekul bersifat polar jika atom pusat mempunyai pasangan


elektron bebas, maka bentuk molekul itu tidak simetris sehingga
pasangan elektron ikatan tertarik lebih kuat ke atom pusat,
akibatnya molekul tersebut polar. Contoh : molekul H2O dan NH3

136 MGMP KIMIA


Kepolaran juga bisa dinyatakan dalam suatu besaran yang
disebut momen dipol yaitu hasil kali antara selisih muatan (Q) dengan
jarak (r) antara pusat muatan positif dengan pusat muatan
negatif.Satuan momen dipol adalah debye (D), dimana 1D = 3,33 x
10-30 cm. Semakin polar suatu zat maka semakin besar momen
dipolnya, sedangkan non polar mempunyai momen dipol nol.

= q x r
Berikut momen dipol beberapa zat :

No Molekul  (D)
1 H2 0
2 Cl2 0
3 CO2 0
4 CH4 0
5 CCl4 0
6 HCl 1,08
7 HF 1,91
8 NH3 1,47
9 H2O 1,85
10 CH3Cl 1,87

d. Sifat fisik molekul kovalen


Senyawa-senyawa yang dibentuk oleh ikatan kovalen dinamakan
sebagai molekul. Beberapa sifat fisik dari molekul dibandingkan dengan
senyawa ionik adalah:
a) Titik Leleh dan Didih yang Rendah

137 MGMP KIMIA


Gambar 1. Data Titik Leleh dan Titik Didih Senyawa Kovalen dan Ionik

Akibat dari titik leleh dan didih yang rendah ini, menyebabkan senyawa
kovalen pada suhu ruangan berwujud cair atau gas.Sedangkan senyawa
ion berwujud padat.

Gambar 2. Wujud Senyawa Ionik (Kiri) dan Senyawa Kovalen (Kanan) Pada Suhu
Kamar

b) Daya Hantar Listrik yang Lemah


Senyawa kovalen pada saat dilarutkan akan tetap berbentuk
molekul-molekulnya. Sebagian kecil ada yang melarut menjadi
ion-ionnya.Sehingga senyawa kovalen seperti larutan gula
memiliki daya hantar listrik yang lemah dibandingkan larutan
garam.
c) Volatilitas (Kemampuan Menguap) Senyawa Kovalen Lebih
Tinggi Dibandingkan Senyawa Ion

138 MGMP KIMIA


Akibat dari lemahnya gaya interaksi antar atom dalam ikatan
kovalen, menyebabkan kemampuan menguap senyawa kovalen
lebih tinggi dibandingkan senyawa ionik.
E. STRATEGI PEMBELAJARAN
Model Pembelajaran : Inkuiri
Pendekatan Pembelajaran : Saintifik (5M)
Metode Pembelajaran : Ekspositori dan Diskusi
F. MEDIA DAN SUMER BELAJAR
1. Media
a. LKS (Lembar Kerja Siswa) Ikatan Kovalen
b. Alat tulis menulis (spidol, whiteboard, buku tulis, pulpen)
c. Slide power point, video pembelajaran, dan flash
2. Sumber Belajar
Chang, R. 2005. Buku Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti Jilid 1. Jakarta:
Erlangga.
Jauhari, J.M.C. dan M. Rachmawati. 2009. Kimia 2 (SMA dan MA untuk
kelas X). Jakarta : Esis.
Sunarya, Y dan Agus Setiabudi.2009.Mudah dan Aktif Belajar Kimia I:
Untuk Kelas X SMA/MA. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional.

Utami, Budi et all.2009. Kimia untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta : Pusat


Perbukuan DEPDIKNAS.

G. LANGKAH LANGKAH KEGIATAN


RINCIAN KEGIATAN WAKTU KODE
INDIKATOR
Pendahuluan
a. Siswa menjawab salam dari guru.
b. Siswa memulai pembelajarannya dengan 5 Menit
berdo’aterlebih dahulu.
c. Siswa diabsen kehadirannya oleh guru.
d. Siswa menjawab pertanyaan mengenai materi
sebelumnya mengenai kestabilan unsur
e. Siswa menjawab pertanyaan apersepsi
“Berapakah jumlah elektron valensi yang
dibutuhkan oleh suatu unsur untuk mencapai
kestabilan?”
“Bagaimanakah cara atom tersebut untuk menjadi

139 MGMP KIMIA


stabil?”
f. Siswa diberi penjelasan mengenai tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai
g. Siswa duduk dalam kelompok yang telah ditentukan
h. Siswa diberi LKS penuntun praktikum asam basa
menurut Arrhenius
Kegiatan Inti 35 menit
Sub materi : ikatan kovalen
c. Mengamati
Siswa membaca fenomena yang ada dalam LKS
yang sebelumnya sudah dibagikan
d. Menanya
 Dari bacaan yang dibagikan, siswa merumuskan
masalah dari fenomena tersebut. Pertanyaan yang
diharapkan adalah
 “bagaimana proses pembentukan ikatan
kovalen?”
e. Pengumpulan data
1. Siswa diminta mengidentifikasi rumus molekul
air (H2O)
2. Siswa diminta untuk menghitung elektron
valensi untuk atom hidrogen dan oksigen
3. Siswa diarahkan untuk bisa menjawab
bagaimana cara atom oksigen dan hidrogen
mencapai kestabilan
4. Siswa diarahkan untuk bisa menjawab berapa
elektron yang dibutuhkan atom oksigen dan
hidrogen agar stabil
f. Mengasosiasi
3. Siswa diminta memberikan contoh atom-atom
non logam yang berikatan melalui pertanyaan
menuntun berupa komponen penyusun udara
4. Siswa diminta untuk mencoba mengerjakan
LKS yang sudah diberikan sesuai dengan
pertanyaan yang bersifat menuntun di LKS
5. Siswa secara berkelompok diamati jawabannya
oleh guru
6. Siswa secara berkelompok membahas LKS

140 MGMP KIMIA


melalui diskusi antar kelompok. Setiap
kelompok mendapat jatah soal berbeda.
7. Siswa diberi penguatan mengenai materi ikatan
kovalen melalui penayangan slide dan video
8. Siswa mengasosiasi informasi kembali dari
video yang ditayangkan

9. Siswa menganalisis data untuk menyimpulkan


proses terbentuknya ikatan kovalen tunggal,
rangkap, dan rangkap tiga dan perbedaan dari
ketiga jenis ikatan kovalen itu.

10. Siswa diperlihatkan ikatan kovalen yang


jumlahnya lebih dari satu (contoh gas oksigen)

g. Mengkomunikasikan
Siswa menyajikan hasil analisis proses terbentuknya
dan perbedaan ikatan kovalen tunggal, rangkap,
dan rangkap tiga melalui tugas LKS yang telah
diberikan
Sub materi : ikatan kovalen koordinasi 20 menit
a. Mengamati

141 MGMP KIMIA


Siswa mengamati slide yang ditampilkan
Menunjukkan struktur lewis ikatan kovalen
senyawa NH3 dan ikatan kovalen koordinasi ion
NH4+. Dari dua hal tersebut permasalahan apa yang
kalian temukan?
b. Menanya
 Dari bacaan yang dibagikan, siswa merumuskan
masalah dari fenomena tersebut. Pertanyaan yang
diharapkan adalah
 “mengapa elektron yang digunakan untuk
berikatan dapat berasal dari salah satu atom saja?”
c. Pengumpulan data
1. Siswa diminta mengidentifikasi rumus struktur
Lewis senyawa berikut:
kelompok I senyawa H2SO4
kelompok II senyawa NH4Cl
kelompok III senyawa HNO2
kelompok IV senyawa H3PO4
2. Siswa menentukan electron valensi atom yang
terlibat dalam molekul untuk membuat struktur
lewis.
3. Setiap kelompok membuat struktur lewis dari
tugas kelompok yang diberikan.
d. Mengasosiasi
1. Menganalisis pembentukan ikatan dimana
hanya salah satu atom yang dipakai
elektronnya untuk berikatan.
2. Siswa membahas dan berdiskusi dari hasil
pengolahan data
3. Siswa melakukan diskusi kelompok untuk
membahas pengertian dari ikatan kovalen
koordinasi dan bagaimana proses
pembentukan ikatannya
e. Mengkomunikasikan
Masing-masing kelompok maju untuk membuat

142 MGMP KIMIA


struktur lewis dari senyawa yang menjadi tugas
kelompok masing-masing.
Sub materi : ikatan kovalen polar dan non polar 30 menit
a. Mengamati
Siswa mengamati video tentang tayangan air (H2O)
dan karbon tetraklorida (CCl4) yang didekatkan
dengan penggaris mika.

b. Menanya
 Dari bacaan yang dibagikan, siswa merumuskan
masalah dari fenomena tersebut. Pertanyaan yang
diharapkan adalah
“Mengapa air berbelok ketika didekatkan magnet?
Sedangkan CCl4 tidak berbelok?”
c. Pengumpulan data
- Siswa mengamati tabel keelektronegatifan
untuk beberapa molekuldi LKS
- Siswa menggambarkan ikatan antar atom dalam
molekul H2O, CCl4, Cl2 dan HCl berdasarkan
keelektronegatifan.
d. Mengasosiasi
1. Siswa menuliskan nilai keelektronegatifan dari
beberapa atom dalam molekul di LKS
2. Siswa mencari perbedaan nilai
keelektronegatifan antar ikatan dalam molekul
yang ada di LKS
e. Mengkomunikasikan
1. Siswa menyampaikan hasil diskusi
kelompoknya mengenai ikatan polar dan non
polar berdasarkan keelektronegatifan.
2. Kelompok yang lain menanggapi hasil diskusi,

Sub materi : sifat fisik senyawa kovalen dan senyawa 20 menit


ion

143 MGMP KIMIA


a. Mengamati
1. Siswa mengamati fenomena berupa data
perbedaan titik didih air dan garam dapur yang
ditayangkan di slide power point
a. Gambar air dan garam dapur disertai data
titik didih
b. Data sekunder sifat fisik titik leleh dan titik
didih senyawa kovalen (molekul) dan
senyawa ionik
2. Siswa mengamati fenomena wujud garam dapur
dan air
3. Siswa mengamati fenomena terciumnya bau cuka
daripada garam
b. Menanya
 Dari bacaan yang dibagikan, siswa merumuskan
masalah dari fenomena tersebut. Pertanyaan yang
diharapkan adalah
 Siswa bertanya mengenai fenomena perbedaan
titik didih yang terjadi pada air dan garam dapur
 S: Mengapa air mendidih lebih cepat yaitu
pada suhu yang lebih rendah daripada garam
dapur?
 S: Apakah unsur pembentuk air sama dengan
unsur pembentuk garam dapur?
 S: Mengapa perbedaan unssur pembentuk air
dan garam dapur bisa menyebabkan perbedaan titik
didih?
 S: Apakah ada perbedaan ikatan antara unsur
pembentuk air dengan unsur pembentuk garam
dapur?
c. Pengumpulan data
- Siswa berdiskusi mengenai sifat fisik garam dan
senyawa air dengan mengerjakan LKS yang
sudah disediakan
- Siswa membedakan kedua senyawa tersebut
berdasarkan jenis ikatan yag membentuknya

144 MGMP KIMIA


d. Mengasosiasi
Siswa memperluas pemahamannya dengan
membedakan sifat fisik senyawa ion lainnya dan
senyawa kovalen lainnya yang terdapat pada latihan
soal LKS.
e. Mengkomunikasikan
1. Siswa menyampaikan hasil diskusi
kelompoknya mengenai perbedaan sifat fisik
senyawa ion dan senyawa kovalen
3. Kelompok yang lain menanggapi hasil diskusi
PENUTUP
1. Siswa diberi latihan soal 30 Menit
2. Siswa diberi tugas mandiri untuk memperkuat
pemahaman terhadap konsep yang sudah di pelajari
3. Siswa diberi tahu pelajaran berikutnya yang akan di
pelajari adala teori ikatan logam

H. Penilaian Hasil Pembelajaran


7. Tujuan Evaluasi
h. Mengetahui kemampuan pengetahuan siswa dalam pemahaman materi
kesetimbangan reaksi
i. Mengetahui keaktifan dan sikap siswa selamaproses pembelajaran di
kelas
8. Jenis Evaluasi
h. Penilaian pengetahuan
Jawaban siswa dalam mengerjakan soal latihan dan soal dalam LKS.
Bentuk evaluasi : Pilihan Berganda
(instrument terlampir)
i. Penilaian Keterampilan
(instrument terlampir)
j. Penilaian Sikap
(instrument terlampir)

Gemuh, 17 Juli 2017

Mengetahui,

Kepala SMAN 1 Gemuh Guru Mata Pelajaran

145 MGMP KIMIA


Siswanto, S.Pd Agung S. Wardhono,
S.Pd

NIP. 19651018 198803 1 005 NIP. 19750914 200801 1


004

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMAN 1 Gemuh


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : X / I ( Ganjil )
Materi Pokok : Gaya Antarmolekul dan Sifat Fisik Senyawa
Alokasi Waktu : 3 x 45 Menit

U. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang di anutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural dan metakognitif dalam pengetahuan teknologi, seni
budaya dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan
dan keberadaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja
yang spesifik untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, menyaji dan mencipta dalam ranah kongkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan yang dilepajarinya disekolah secara
mandiri, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung.

146 MGMP KIMIA


V. Kompetensi Dasar
1.1 Menyadari adanya pengaruh gaya antarmolekul terhadap sifat fisik senyawa
sebagai wujud kebesaran Tuhan YME.
2.1 menunjukkan sifat ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif,
terbuka, mampu, teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif, demokratif,
komunikatif) dalam kegiatan pembelajaran yang diaplikasikan di kehidupan
sehari-hari
3.6. Menganalisis kepolaran senyawa
4.6. Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil
percobaan  kepolaransenyawa.

W. Indikator
1.1.1. Menyadari kebesaran Tuhan melalui fenomena perbedaan titik didih senyawa.
2.1.1 Menunjukkan sikap rasa ingin tahu selama proses pembelajaran berlangsung.
2.1.2 Menunjukkan sikap disiplin selama proses pembelajaran berlangsung
2.1.3 Menunjukkan sikap tanggung jawab dalam mengerjakan tugas yang diberikan
oleh guru
2.1.4 Menunjukkan sikap jujur selama proses pembelajaran berlangsung.
3.6.1. Menjelaskangaya interaksi antarmolekul dalam senyawa kovalen
3.6.2. Membedakan jenis gaya antarmolekul berdasarkan sifat kepolaran senyawa
3.6.3. Membedakan titik didih berdasarkan gaya antarmolekul
3.6.4. Menjelaskan titik didih berdasarkan gaya antarmolekul
4.6.1. Menganalisis gaya antarmolekul berdasarkan sifat kepolaran senyawa
4.6.2. Mengurutkan kekuatan titik didih molekul-molekul berdasarkan konsep gaya
antarmolekul

X. Tujuan Pembelajaran
1. Tujuan Afektif
2.1.1.1. Siswa menunjukkan rasa ingin tahu dengan bertanya kepada guru dan
mencari informasi di buku ajar atau sumber belajar lainnya.

147 MGMP KIMIA


2.1.1.2. Siswa menunjukkan sikap disiplin dengan tidak mengerjakan pekerjaan lain
diluar kegiatan pembelajaran.
2.1.1.3. Siswa menunjukkan sikap tanggung jawab dalam mengerjakan LKS dan
tugas yang diberikan oleh guru.
2.1.1.4. Siswa menunjukkan sikap jujur dalam mengerjakan LKS dan tugas yang
diberikan oleh guru.

2. Tujuan Kognitif
3.6.1.1. Siswa dapat menjelaskan gaya interaksi antarmolekul dalam senyawa
kovalen melalui bentuk analogi dari gaya antarmolekul.
3.6.2.1. Siswa dapat membedakan jenis gaya antarmolekul berdasarkan sifat
kepolaran senyawa melalui tayangan video tentang gaya antarmolekul.
3.6.3.1. Siswa dapat membedakan titik didih berdasarkan gaya antarmolekul melalui
pengetahuan yang diperolehnya setelah menyaksikan tayangan video dan
membaca literatur tentang gaya antarmolekul.
3.6.4.1. Siswa dapat menjelaskan perbedaan titik didih berdasarkan gaya
antarmolekul melalui pengetahuan yang diperolehnya setelah menyaksikan
video dan membaca literatur tentang gaya antarmolekul.
3. Tujuan Psikomotorik
4.6.1.1. Siswa dapat menganalisis gaya antarmolekul berdasarkan sifat kepolaran
senyawa.
4.6.2.1. Siswa dapat mengurutkan kekuatan titik didih molekul-molekul berdasarkan
konsep gaya antarmolekul.

Y. Materi Pembelajaran
1. Materi Prasyarat

a. Struktur Lewis c. Senyawa kovalen non polar


b. Senyawa kovalen polar d. Keelektronegatifan

2. Materi Inti

148 MGMP KIMIA


Gaya Antarmolekul
Kehidupan manusia di dunia ini tidak terlepas dari ikatan.Manusia
selalu ingin berikatan, karena pada hakikatnya manusia adalah makhluk
sosial.Rasanya sangat sulit untuk terlepas dari ikatan, misalnya ikatan
persahabatan, persaudaraan dan bentuk ikatan lainnya.Begitu pun halnya
dengan atom dan molekul yang merupakan benda mati tidak luput dari ikatan
yang selanjutnya disebut sebagai ikatan kimia.Ikatan kimia antaratom suatu
molekul/senyawa yang telah kita pelajari adalah ikatan ionik dan ikatan
kovalen. Namun, tidak hanya dalam molekul tetapi antar molekul pun
terdapat ikatan atau lebih dikenal sebagai gaya antarmolekul. Gaya
antarmolekul diibaratkan seperti keluarga yang bersilaturahmi ke keluarga
lain. Adanya bentuk silaturahmi diakibatkan adanya konflik antara salah satu
anggota keluarga dengan salah satu anggota keluarga yang lain. Kelompok
keluarga merupakan bentuk analogi dari molekul. Jadi, gayaantarmolekul
dapat diartikan sebagai interaksi antaramolekul dalam suatu zat melalui
gaya elektrostatik.Konflik antara kedua keluarga diibaratkan sebagai gaya
elektrostatik.

Perlu dicatat bahwa gaya antarmolekul hanya berlaku untuk molekul-


molekul kovalen atau senyawa kovalen. Karena senyawa ion lebih cenderung
membentuk kisi Kristal. Secara umum gaya antarmolekul dibagi menjadi dua yaitu
gaya van der Walls dan gaya/ikatan hidrogen.
a. Gaya van der Walls
Gaya van der Walls adalah gaya atau ikatan yang sangat lemah jika
dibandingkan dengan ikatan antaratom (ikatan ionik dan ikatan kovalen). Gaya van
der Walls bekerja jika jarak antarmolekul sudah sangat dekat, tetapi tidak melibatkan
terbentuknya ikatan antaratom. Secara umum, gaya van der Walls dibagi menjadi 3,
yaitu gaya dipol-dipol, gaya imbas/induksi, dan gaya dispersi (gaya London).
a. Gaya dipol-dipol
Gaya dipol-dipol terjadi pada molekul-molekul yang mempunyai dipol
permanen atau molekul polar. Antarksi antara kutub positif dari suatu molekul

149 MGMP KIMIA


dengan dan kutub negatif dari molekul yang lain kan menimbulkan gaya tarik-
menarik yang relatif lemah. Contoh: HCl

b. Gaya Imbas
Gaya imbas terjadi bila terdapat molekul dengan dipol permanen (molekul
polar) berinteraksi dengan molekul dengan dipol sesaat (molekul nonpolar). Adanya
molekul-moekul polar dengan dipole permanen akan menyebabkan imbasan dari
kutub molekul polar kepada mlekul nonpolar. Sehingga elektron-elektron dari
molekul nonpolar tersebut mengumpul pada salah satu sisi molekul (terdorong atau
tertarik), yang menimbulkan terjadinya dipol sesaat pada molekul nonpolar terebut.
Contoh: interaksi antara molekul H2O dengan molekul Cl2

c. Gaya Dispersi (gaya London)


Gaya dispersi terjadi akibat adanya pergerakan elektron mengelilingi inti
secara acak, sehingga pada suatu saat elektron-elektron tersebut akan mengumpul
pada salah satu sisi atom molekul. Pengumpulan elektron pada salah satu sisi atom
molekul ini mengakibatkan terjadinya dipol. Pada sisi yang banyak elektron tersebut
menjadi bermuatan negatif, sedangkan pada sisi yang lain terjadi kutub positif. Dipol
ini akan menghilang atau berganti tempat (sisi) seiring dengan terus berputarnya
elektron. Oleh sifatnya yang hanya sesaat maka disebut dipol sesaat.

150 MGMP KIMIA


b. Ikatan Hidrogen

Pengamatan terhadap titik didih hidrida unsur-unsur pada setiap


golongan mendapatkan hasil yang tidak sesuai dengan yang diharapkan,
seperti yang terlihat pada tabel berikut.

Tabel. Titik didih molekul hidrida beberapa golongan (0C)

Jumlah Golongan VII


Golongan IV A Golongan VA Golongan VI A
elektron A

10 CH4 -164 NH3 -33 H2O +100 HF +20

18 SiH4 -112 PH3 -87 H2S -61 HCl -85

36 GeH4 -90 AsH3 -55 H2Se -41 HBr -67


54 SnH4 -54 SbH3 -18 H2Te -2 HI -
Dari data tersebut tampak adanya suatu penyimpangan terutama
mulai dari hidrida golongan VA dan VIIA. Pada golongan IVA perubahan
titik didih yang semakin besar akibat adanya gaya van der Walls, sebab
semakin banyak elektron semakin besar volume molekul dan semakin tinggi
titik didihnya. Akan tetapi, mulai NH3 kemudian H2O dan HF pada masing-
masing golongan terdapat ketidaktepatan penjelasan tersebut. Oleh karena itu,
pasti ada gaya antarmolekul yang lain yang mirip dengan gaya van der Walls
yang bekerja pada molekul-molekul tersebut. Gaya yang bekerja pada
molekul-molekul tersebut adalah ikatan hidrogen.
Ikatan hidrogen merupakan gaya tarik-menarik dipol-dipol dengan
kekuatan besar. Ikatan ini terjadi jika molekul polar mengandung satu atom

151 MGMP KIMIA


hidrogen terikat pada atom yang sangat elektronegatif seperti F, O, dan N.
ikatan kovalen polar antara hidogen dan salah satu atom itu akan terpolarisasi
dan tarikan antara molekul-molekul itu cukup kuat. Ikatan hidrogen relatif
lebih kuat daripada gaya van der Walls. Contoh: interaksi antarmolekul HF,
H2O, dan NH3.

Z. Strategi Pembelajaran
4. Model Pembelajaran : Inkuiri-induktif
5. Pendekatan Pembelajaran : Sainstifik (5M)
6. Metode Pembelajaran : Ceramah-tanya jawab

AA.Media dan Sumber Pembelajaran


1. Media Pembelajaran
a. Power Point tentang gaya antarmolekul dan
sifat fisik senyawa
b. Video gaya antarmolekul
c. Alat tulis menulis (spidol/kapur,
whiteboard/blackboard)
2. Sumber pembelajaran
a. Unggul Sudarmo (2007).
Kimia untuk kelas XI. Jakarta, PT Phibeta Aneka Gama
b. Crys Fajar Partana,
Antuni Wiyarsi (2009). Mari Belajar Kimia untuk SMA-MA kelas XI IPA.
Jakarta, BSE.

152 MGMP KIMIA


c. Youtube:.http://www.you
tube.com/watch?v=BxxErcwnWnE(video tentang gaya antarmolekul).
d. Literatur dari internet
tentang gaya antarmolekul dan sifat fisik senyawa.

153 MGMP KIMIA


BB. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan Pertama

Tahap Alokasi
Kegiatan Siswa Nilai
Kegiatan Waktu
Kegiatan
Awal - Siswa menjawab salam pembuka yang
1. Etika diucapkan oleh guru
Religius 5 menit
Pendahuluan - Siswa berdoa sebelum memulai pembelajaran
- Siswa menginformasikan temannya yang tidak
hadir
2. Apersepsi - Siswa menjawab petanyaan guru tentang
ikatan kovalen polar dan non polar
- Siswa memberikan contoh senyawa kovalen
polar dan non polar
- Memotivasi siswa dengan mengajukan - Rasa
pertanyaan kontekstual ingin
“Pernahkah anda memasak air di rumah? tahu 10
“pernahkah anda mengukur suhu air pada saat menit
mendidih? - Tanggun
“menurut anda, apakah semua zat memiliki g Jawab
titik didih yang sama?
“Nah, pertanyaan-pertanyaan tersebut akan
terjawab setelah mempelajari materi berikut
yaitu tentang gaya antarmolekul”
Kegiatan Inti Teliti 5 menit
1. Mengamati Siswa mengamati fenomena berupa gambar air
dan alkohol yang memiliki titik didih yang
berbeda yang ditampilkan melalui media Power
Point.
PERBEDAAN TITIK DIDIH AIR DAN ALKOHOL

AIR ALKOHOL

H2O = 1000C C2H5OH = 73,80C

2. Menanya (siswa bertanya dari apa yang diamati pada


gambar)
- Mengapa titik didih air dan alkohol berbeda?
Rasa ingin
- Mengapa titik didih air lebih besar dari pada 5 menit
tahu
titik didih alkohol?
- Apakah semua zat memiliki titik didih yang
berbeda?
3. Mengumpul - Siswa menyimak penjelasan guru tekait - Rasa 30
kan data dengan materi gaya antarmolekul yang ingin menit
menganalogikan gaya antarrmolekul tersebut tahu
sebagai bentuk silaturahmi antarkeluarga yang
terjadi konflik antara salah satu anggota
masing-masing keluarga. - Teliti
- Siswa memperhatikan secara seksama
tayangan slidetentang gaya antar molekul yang
ditampilkan oleh guru di depan kelas. - Jujur

SABRIANTO
- Siswa mengumpulkan informasi terkait gaya
antarmolekul melalui buku pegangan yang
mereka miliki atau sumber literatur lainnya.
- Siswa menyimak video gaya antarmolekul
yang ditayangkan untuk menguatkan
informasi yang telah mereka peroleh dari
kegiatan sebelumnya.

- Siswa mengamati secara seksama data tabel


perbedaan titik didih molekul hidrida dalam
beberapa golongan yang ditampilkan melalui
mediapower point(tanpa menampilkan titik
didih H2O, NH3, dan HF terlebih dahulu).

Jumlah
Golongan IV A Golongan V A Golongan VI A Golongan VII A
Elektron

18 SiH4 -112 PH3 -87 H2S -61 HCl -85

36 GeH4 -90 AsH3 -55 H2Se -41 HBr -67

54 SnH4 -54 SbH3 -18 H2Te -2 HI -

- Sisiwa menemukan faktor yangmempengaruhi


titik didih suatu senyawaberdasarkan data
yang telah ditampilkan melalui tanya jawab.
- Siswa kembali mengamati data yang
ditampilkan secara utuh (lengkap dengan titik
didih H2O, NH3, dan HF).

Jumlah
Golongan IV A Golongan V A Golongan VI A Golongan VII A
Elektron

10 CH4 -164 NH3 -33 H2O +100 HF +20

18 SiH4 -112 PH3 -87 H2S -61 HCl -85

36 GeH4 -90 AsH3 -55 H2Se -41 HBr -67

54 SnH4 -54 SbH3 -18 H2Te -2 HI -

- Siswa mengumpulkan informasi terkait


penyimpangan titik didih yang dimiliki oleh
H2O, NH3, dan HF segolongannya melalui
proses tanya jawab.
- Siswa kembali mengumpulkan informasi
terkait alasan mengapa titik didih H2O lebih
besar dari pada HF padahal massa molekul
relatif HF lebih besar daripada H2O.
- Siswa mengerjakan LKS yang dibagikan oleh
guru.

4. Mangasosia - Siswa menyimpulkan definisi gaya Jujur 20


si antarolekulberdasarkan informasi yang telah menit
diperolehnya.
- Siswa menyimpulkan jenis-jenis gaya van der
Walls.
- Siswa menyimpulkan perbedaan gaya dipol-
dipol, gaya imbas dan gaya induksi (gaya
London).
- Siswa menyimpulkan molekul-molekul apa
saja yang bisa membentuk gaya dipol-dipol,
gaya imbas dan gaya induksi (gaya London).
- Siswa menyimpulkan fakor yang
mempengaruhi titik didih suatu senyawa
- Siswa menyimpulkan definisi dari ikatan
hidrogen.
- Siswa menyimpulkan alasan mengapa titik
didih H2O lebih besar dibandingkan dengan
HF.
5. mengkomu - Sisiwa mengemukakan kesimpulan-
15
nikasikan kesimpulannya tentang materi ikatan Kritis
menit
antarmolekul dan siswa lain menanggapi.
Kegiatan - Siswa menyimak penjelasan guru untuk
Akhir menguatkan pengetahuan siswa terkait
denagan materi gaya antarmolekul dan sifat
Tanggung 10
fisik senyawa.
jawab menit
- Siswa menerima tugas/PR dari guru
- Siswa memperoleh informasi tentang kegiatan
pembelajaran yang akan datang.

I. Penilaian Hasil Pembelajaran


9. Tujuan Evaluasi
Mengetahui kemampuan kognitif siswa dalam pemahaman materi nomor atom
dan nomor massa.
10. Jenis Evaluasi
a. Penilaian Kognitif
Jawaban siswa dalam mengerjakan soal latihan.
b. Penilaian Afektif
Hasil pengamatan sikap dan tingkah laku siswa
c. Penilaian keterampilan siswa
Hasil pengamatan keterampilan dalam proses pembelajaran/diskusi.
Gemuh, 17 Juli 2017

Mengetahui,
Kepala SMAN 1 Gemuh Guru Mata Pelajaran

Siswanto, S.Pd Agung S. Wardhono, S.Pd


NIP. 19651018 198803 1 005 NIP. 19750914 200801 1 004
INSTRUMEN PENILAIAN KOGNITIF

JENJANG
INDIKATOR SOAL
KOGNITIF
3.6.1. Menjelaskan gaya interaksi 1. Gaya dispersi pada molekul-molekul nonopolar terjadi akibat adanya …. C2
antarmolekul dalam senyawa a. Dipol-dipol permanen
kovalen b. Dipol-dipol sesaat
c. Imbasan dipol permanen
d. Gaya elektrostatis molekul polar
e. Ikatan hidrogen
2. Salah satu bukti adanya gaya antarmolekul yang sangat lemah adalah C2
….
a. Gas mulia sukar bereaksi dengan unsur lain
b. Gas mulia mempunyai titik didih yang sangat rendah
c. Gas mulia dapat dicairkan pada suhu yang sangat rendah
d. Adanya dipol permanen pada molekul polar
e. Adanya gaya van der Walls
3.6.2. Membedakan jenis gaya 3. Saat gas mulia diturunkan suhunya dan dilakukan kompresi akan segera C2
antarmolekul berdasarkan sifat mencair. Pada peristiwa tersebut gaya antarmolekul yang bekerja adalah
kepolaran senyawa ….
a. Gay dipol-dipol
b. Gaya dispersi
c. Ikatan hidrogen
d. Gaya imbas
e. Ikatan kovalen
4. Ikatan yang terdapat dalam molekul (antara atom N dengan atom H) dan C2
antarmolekul NH3 adalah ….
a. Kovalen dan van der waals
b. Ion dan gaya dispersi
c. Kovalen koordinasi dan gaya dipol-dipol
d. Kovalen dan ikatan hidrogen
e. Kovalen dan gaya london
3.6.3. Membedakan titik didih 5. Ukuran molekul H2O lebih kecil daripada ukuran olekul H2S, tetapi C2
berdasarkan gaya antarmolekul H2O mempunyai titik didih yang lebih tinggi daripada H2S. peristiwa
tersebut disebabkan oleh ….
a. Perbedaan massa rumus H2O dan H2S
b. Bekerja ikatan hidrogen pada H2O
c. Adanya gaya van der Walls pada H2O
d. Adanya gaya orientasi yang lebih besar pada H2O
e. H2O merupakan senyawa polar, sedangkan H2S nonpolar
3.6.4. Menjelaskan titik didih 6. Titik didih metana (CH4) lebih tinggi daripada neon (Ne) karena …. C2
berdasarkan gaya antarmolekul a. Massa molekul metana lebih besar daripada neon
b. Molekul metana mempunyai lebih banyak elektron daripada
neon
c. Polarisabilitas metana lebih besar daripada neon
d. Molekul metana membentuk ikatan hidrogen, neon tidak
e. Molekul metana polar, neon tidak
4.6.1. Menganalisis gaya antarmolekul 7. Di antara molekul-molekul berikutyang mempunyai dipol permanen C4
berdasarkan sifat kepolaran adalah ….
senyawa a. I2
b. CO2
c. CCl4
d. NH3
e. BCl3
4.6.2. Mengurutkan kekuatan titik didih 8. Berikut beberapa senyawa kovalen: C4
molekul-molekul berdasarkan I. HF
konsep gaya antarmolekul II. H2O
III. NH3
IV. CH4
Urutan kenaikan titik didih yang tepat untuk senyawa kovalen
diatas adalah . . . .
a. CH4> NH3> H2O > HF
b. HF > H2O > NH3> CH4
c. HF > H2O > CH4> NH3
d. H2O > HF > NH3> CH4
e. H2O > HF > CH4> NH3
Kunci Jawaban
1. B 4. D 7. D
2. B 5. B 8. D
3. B 6. A
Pedoman Penskoran (Pilihan Ganda)
B
Skor = x 100 (skala 0-100)
N
Keterangan:
B = banyaknya butir yang dijawab benar
N = banyak butir soal

KISI-KISI BUTIR SOAL

JENJANG
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR NOMOR SOAL
KOGNITIF
3.6 Menganalisis kepolara 3.6.1. Menjelaskan gaya interaksi antarmolekul dalam 1 dan 2 C2 dan C2
senyawa senyawa kovalen
3.6.2. Membedakan jenis gaya antarmolekul 3 dan 4 C2 dan C2
berdasarkan sifat kepolaran senyawa
3.6.3. Membedakan titik didih berdasarkan gaya 5 C2
antarmolekul
3.6.4. Menjelaskan titik didih berdasarkan gaya 6 C2
antarmolekul

4.6. Merancang, melakukan, 4.6.1. Menganalisis gaya antarmolekul berdasarkan 7 C4


dan menyimpulkan sifat kepolaran senyawa
serta menyajikan hasil 4.6.2. Mengurutkan kekuatan titik didih molekul- 8 C4
percobaan  kepolaranse molekul berdasarkan konsep gaya antarmolekul
nyawa.
INSTRUMEN PENILAIAN AFEKTIF
Kisi-Kisi Penilaian Afektif
KARAKTER INDIKATOR
Memperhatikan penjelasan guru
Mengumpulkan sumber informasi lain dari buku ajar lain
Rasa Ingin Tahu
dan penjelasan guru
Tertarik mempelajari kimia
Mengajukan pertanyaan kepada teman atau guru
Hadir tepat waktu
Mempersiapkan diri sebelum pembelajaran
Disiplin Mengumpulkan tugas tepat waktu
Tidak mengerjakan pekerjaan lain di luar kegiatan
pembelajaran
Mengerjakan tugas individu dengan baik
Tanggung Jawab Menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru
Menjawab pertanyaan yang ada di dalam LKS
Menanggapi sesuatu terkait dengn materi yang dianggap
Kritis masih kurang dimengerti dengan mengajukan pertanyaan
kritis kepada teman atau guru.
Mengamati fenomena, video, serta setiap tampilan slide
Teliti
yang ditayangkan secara serius dan cermat
Mengemukakan kesimpulan-kesimpulannya tentang materi
ikatan antarmolekul sesuai dengan informasi yang telah
Jujur diperoleh
Mengerjkan LKS dengan jujur

Aspek yang Dinilai

Menghargai
No. Nama Bertanya Berpendapat pendapat
orang lain

1 2 3 1 2 3 1 2 3

1                    

MGMP KIMIA 165


2                    

Dst                    

Pedoman Penilaian

No Aspek yang dinilai Skor Penjabaran


3 Jika siswa bertanya dengan jelas

1 Bertanya 2 Jika siswa bertanya dengan cukup jelas


Jika siswa bertanya dengan kurang
1
jelas
Jika siswa dapat mengemukakan
3
pendapat dengan jelas.
Jika siswa dapat mengemukakan
2 Berpendapat 2
pendapat dengan cukup jelas.
Jika siswa dapat mengemukakan
1
pendapat dengan kurang jelas.
Jika siswa menghargai pendapat
3
orang lain.
Menghargai
Jika siswa cukup menghargai
3 pendapat orang 2
pendapat orang lain.
lain
Jika siswa kurang menghargai
1
pendapat orang lain.

INSTRUMEN PENILAIAN KETRAMPILAN


Instrumen Penilaian Ketrampilan
Evaluasi ketrampilan diambil hasil diskusi kelompok menggunakan format sbb :
Berikan Tanda (√) sesuai prestasi kerja peserta didik!

No Kualitas kerja
Kegiatan
. Baik (3) Sedang (2) Kurang (1)
Membaca buku Kimia Kelas x
atau sumber literatur lainnya
1.
untuk mencari informasi
dengan serius.

MGMP KIMIA 166


Mengamati dan mencatat
hasil pengamatan mengenai
2.
gaya antarmolekul dan sifat
fisik senyawa
Mengamati dan mencatat
3. hasil pengamatan mengenai
teori atom mekanika kuantum.
Mempresentasikan hasil
4.
diskusi dengan baik

Pedoman Penilaian
Jumlah √ × Bobot
Nilai = ×100
12

MGMP KIMIA 167


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

NamaSekolah :SMAN 1 Gemuh


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : X/I ( Ganjil )
Materi Pokok : Ikatan Kimia
Sub Materi Pokok : Ikatan LogamdanSifatFisikLogam
AlokasiWaktu : 3 x 45Menit

CC. KompetensiInti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,
dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

DD. KompetensiDasardanIndikator
1.1. Menyadari adanya keteraturan struktur partikel materi sebagai wujud kebesaran
Tuhan YME dan pengetahuan tentang struktur partikel materi sebagai hasil
pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif.
2.1. Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif,
terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis,

MGMP KIMIA 168


kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif) dalam merancang dan melakukan
percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari.
Indikator:
2.1.1. Menunjukkansikap rasa ingintahupadasaatmengamatifenomena yang
ditampilkan
2.1.2. Menunjukkansikaptanggungjawabketikamelakukanpercobaan
2.1.3. Menunjukkansikapkomunikatifdalammengkomunikasikanhasildiskusidaneks
perimen

3.5. Membandingkanproses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen


koordinasi dan ikatan logam serta interaksi antar partikel (atom, ion, molekul)
materi dan hubungannya dengan sifat fisik materi.
Indikator:
3.5.1. Menggambarkan keadaan terjadinya ikatan logam pada kumpulan atom-atom
logam suatu unsur
3.5.2. Mengidentifikasiwujudsenyawalogamdalamkehidupanseharihari
3.5.3. Menghubungkanwujudlogamdenganjenisikatankimiasenyawatersebut.
3.5.4. Menghubungkantitiklelehsenyawalogamdenganjenisikatannya.
3.5.5. Menjelaskansifat-sifathantaranlistriklogamdengangejalasubmikroskopis yang
terjadidalam atom-atom senyawatersebut

4.5. Mengolah dan menganalisis perbandingan proses pembentukan ikatan ion, ikatan
kovalen, ikatan kovalen koordinasi, dan ikatan logam serta interaksi antar partikel
(atom, ion, molekul) materi dan hubungannya dengan sifat fisik materi.
Indikator:
4.5.1. Mengidentifikasisifatfisiklogamdanmenghubungkannyadenganikatanlogam
4.5.2. Mengamatisifathantaransenyawalogammelaluipengamatan video.

EE. TujuanPembelajaran
TujuanSikap
1.1.1.1. Peserta didik dapat menyadarikebesaran Tuhanmelalui fenomena materi yang
tersusun dari atom-atom yang berikatan logam

MGMP KIMIA 169


2.1.1.1. Peserta didik dapat menunjukkan sikap rasa ingin tahu dalam menganalisis
ikatan logam
2.1.1.2. Peserta didik dapat menunjukkan sikap jujur dalam diskusi kelompok
2.1.1.3. Peserta didik dapat menunjukkan sikap terbuka dalam diskusi kelompok
2.1.1.4. Peserta didik dapat menunjukkan sikap bertanggungjawab dalam diskusi
kelompok

TujuanPengetahuan
3.5.1.1. Pesertadidikmampumenggambarkan keadaan terjadinya ikatan logam pada
kumpulan atom-atom logam suatu unsur melalui diskusi kelompok
3.5.1.2. Mengidentifikasisenyawalogamdalamkehidupansehariharimelaluipengamatanse
nyawanyalangsungataumelaluipengamatangambar.
3.5.1.3. Menghubungkanwujudlogamdenganjenisikatankimiasenyawatersebutmelaluidis
kusikelompok
3.5.1.4. Mengkorelasikantitiklelehsuatusenyawalogamdenganjenisikatannyamelaluianali
sistabeltitikleleh.
3.5.1.5. Menjelaskansifat-sifathantaranlistriksenyawalogamdengangejalasubmikroskopis
yang terjadidalam atom-atom senyawatersebut

TujuanKeterampilan

4.5.1.1. Pesertadidikmampumengidentifikasisifatfisiklogamdanmenghubungkannyadeng
anikatanlogam melalui diskusi kelompok
4.5.1.2. Pesertadidikmampumengkomunikasikanhasilpengamatanbaikdalambentuklisan
maupuntulisan
4.5.1.3. Mengamatisifathantaransenyawa ion, danlogammelaluipengamatan video.

FF.MateriPembelajaran
5. MateriPrasyarat
 Ikatan ion dan ikatan kovalen

6. MateriInti

Ikatan Logam

MGMP KIMIA 170


Tembaga, Besi, danemasadalahbeberapadaricontohlogam. Apakegunaandariunsur-
unsurtersebut? Kawattembagadigunakansebagaipenghantarlistrikdalamkabel,
besidigunakanuntuksetrikasebagaipenghantarpanas,
danemasatauperakdigunakanuntukperhiasandalambentuk yang indah.

Apapenyebablogammemilikisifattersebut? Hal inidisebabkan atom-atom


padalogamtersebuttidakberdirisendiri-
sendiritetapibergabungmelaluiikatanlogam.Ikatanlogamadalahikatankimia yang
terbentukakibatpenggunaanbersamaelektron-elektronvalensiantar atom-atom logam.

Atom logammempunyaikeelektronegatifanyang rendah, artinyalogam


cenderungmudahmelepaskanelektronterluarnya.Jika atom
logammelepaskanelektronmakaterbentukkationatauion positif.

Berdasarkansinar X, logam-logammembentukkisikristal.
Strukturkisilogamtersusundalamkation-kation.Elektron-elektrondari atom logamditemukandi
dalamkisi-kisilogamdanbebasbergerak diantarasemuakation, membentuklautanelektron.Gaya
elektrostatikantarmuatan (+) logamdanmuatan (–)
darielektronvalensiakanmenggabungkankisi-kisilogamtersebut.

Tarik-menarikdarikation di dalamlautanelektron yang


bertindaksebagaiperekatdanmenggabungkankation-kationdisebutikatanlogam.Elektron yang
bebasbergerakpadalautanelektronmenyebabkanlogamdapatmenghantarkanlistrik,
sehinggalogambanyakdigunakansebagaipenghantarlistrikdalamkabel.

Atom logamdengan atom


logamtersusunrapatmembentukstrukturraksasasehinggalogammempunyaititiklelehdankekeras
an yang
tinggi.Dengandemikianlogambanyakdigunakansebagaipenghantarpanas.Logamdapatditempa,

MGMP KIMIA 171


olehkarenalogammudahdibentukdenganditempamakalogambanyakdigunakanuntukperhiasana
taupajangandenganbentuk yang indah.

Sifatfisislogam

Sifatfisislogamditetukanolehikatanlogamnya yang kuat, strukturnyayangrapat,


dankeberadaanelektron-eektronbebas.Beberapasifatfisislogam yang penting:

 Berupapadatanpadasuhuruang
Atom-atom logambergabungolehikatanlogamnya yang kuat, membentukstrukturkristal
yang rapat. Hal inimenyebabkan atom-atom
tidakmemilikikebebasanbergeraksepertihalnyapadazatcair. (Pengecualiannyaadalah Hg)
 Bersifatkerastetapilentur/tidakmudahpatahjikaditempa
Ikatanlogam yang kuatdanstrukturlogam yang rapatmenyebabkanlogambersifatkuat, keras,
danrapat.Akan tetapi, adanyaelektron-
elektronbebasmenyebabkanlogambersifatlentur/tidakmudahpatah. Hal
inidikarenakansewaktulogamdikenakangayaluar, makaelektron-
elektronbebasakanberpindahmengikuti ion-ion positif yang bergeser

 Mempunyaititiklelehdantitikdidih yang tinggi


Hal inidikarenakan atom-atom logamterikatolehikatanlogam yang
kuat.Untukmemutuskanikatantersebutdiperlukanenergidalamjumlah yang besar

 Menghantarlistrikdenganbaik
Di dalamikatanlogam, terdapatelektron-elektronbebas yang
dapatmembawamuatanlistrik.Jikadiberisuatubedategangan, makaelektron-
elektroniniakanbergerakdarikutubnegatifmenujukutubpositif

 Menghantarpanasdenganbaik
Elektron-elektron yang bergerakbebas di dalamkristallogammemilikienergikinetik.
Jikadipanaskan, elektron-elektronakanmemperolehenergikinetik yang
cukupuntukdapatbergerak/bervibrasidengancepat. Dalampergerakannya, elektron-
elektrontersebutakanbertumbukkandenganelektron-elektronlainnya. Hal
inimenyebutkanterjadinyatranferenergidaribagianbersuhutinggikebagianbersuhurendah

 Mempunyaipermukaanmengkilap
Di dalamikatanlogam, terdapatelektron-
elektronbebas.Sewaktucahayajatuhpadapermukaanlogam, makaelektron-
elektronbebasakanmenyerapenergicahayatersebut. Elektron-
elektronakanmelepaskembalienergitersebutdalambentukradiasielektromagnetikdenganfrek
uensi yang samadenganfrekuensicahayaawal. Olehkarenafrekuensinyasama,
makakitamelihatnyasebagaipantulancahaya yang datang.
Pantulancahayatersebutpermukaanlogamtampakmengkilap

MGMP KIMIA 172


 Memberiefekfotolistrikdanefektermionik
Apabilaelektronbebaspadaikatanlogammemperolehenergi yang cukupdariluar,
makaelektrontersebutdapatlepasdarilogam.Elektrontersebutdapatditarikkeluarolehsuatubed
apotensialpositif. Jikaenergi yang diperolehelektronbebasberasadariberkascahaya,
makafenomenapelepasanelektrondarilogamdisebutefekfotolistrik.Sedangkanjikaenergiters
ebutberasaldaripemanasan, makadisebutefektermionik.

7. Materi Pengayaan
 Alloy

GG. STRATEGI PEMBELAJARAN


 Metode : Diskusi, tanya jawab
 Pendekatanpembelajaran : Scientific (5M)
 Model Pembelajaran : Inquiry

HH. MEDIA DAN SUMBER BELAJAR


1. Sumber
Devi, Poppy Ket all.2009. Kimia 1 Kelas X SMA/MA. Jakarta :
PusatPerbukuanDepartemenPendidikanNasional

Jauhari, J.M.C. dan M. Rachmawati. 2009. Kimia 2 (SMA dan MA untuk kelas X).
Jakarta : Esis

2. Media Pembelajaran

a. LKS (Lembar Kerja Siswa) ikatanlogam


b. Alat tulis menulis (kapur, papan tulis, buku tulis, pulpen)
c. Slidepower point, video pembelajaran

II. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

TahapKegiatan RincianKegiatan Siswa AlokasiWaktu


Kegiatanawal a. Siswa menjawab salam pembuka yang diucapkan oleh 5 menit
guru
b. Siswa berdoa sebelum memulai proses pembelajaran
c. Siswa menginformasikan temannya yang tidak hadir
 Apersepsi
G: Minggu lalu kita sudah belajar mengenai beberapa

MGMP KIMIA 173


jenis ikatan kimia.
Ikatan ion : ikatan antara logam dengan non logam
Ikatan kovalen : ikatan antara non logam dengan non
logam
G: Nah, bagaimana dengan ikatan yang terjadiantara
logam dengan logam
Coba perhatikan gambar:

Sebongkah besi Partikel Besi


“Mengapa sesama atom-atom besi dapat saling
berikatan?”
“atau mengapa sesama atom-atom logam dapat saling
berikatan?”
Nah materi inilah yang akan kita pelajari pada hari ini.
Yaitu tentang Ikatan Logam.
 Siswa mendengarkan tujuan pembelajaran pada hari
ini
 Siswa duduk berdasarkan kelompok dan diberi LKS
Kegiataninti a. Mengamati fenomena 20menit
 SiswamengamatiVidio 1 yang ditayangkan

b. Menanya
 Siswa dibimbing melalui LKS untuk menanyakan
masalah-masalah yang timbul di dalam vidio
c. Mengumpulkan data
 Siswadibimbingmelalui LKS untuk
menganalisissifatlogam dan hubungannya
denganikatanlogam
d. Mengasosiasi
 Menyimpulkanbahwaikatanlogam

MGMP KIMIA 174


berpengaruhkepadasifatfisiklogam.
e. Mengkomunikasikan
 Siswamengkomunikasikanpengertianikatanlogam dan
hubungannya dengan sifat fisis logam

Kegiatanakhir a. Siswamenyimpulkanmateri yang 5 menit


telahdipelajaridenganbimbingan guru (penguatan)
menayangkan vidio 2 dan 3
b. Siswa mendapat tes
c. Siswamemperolehpekerjaanrumah(esis: 142, no 29 a dan
B)
d. Siswa melakukan refleksi tentang pembelajaran hari ini
e. Guru menginformasikan tentang materi selanjutnya yakni
gaya antar molekul
f. Siswamenjawabsalamdari guru

JJ. PENILAIAN
1. Penilaian proses : dilakukan melalui keaktifan
2. Penilaian hasil : dilakukan melalui tes tertulis
3. Bentuk instrumen dan instrumen (terlampir)

MGMP KIMIA 175


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

IDENTITAS
Satuan pendidikan : SMAN 1 Gemuh
Mata pelajaran : Kimia
Kelas/semester : X/I
Materi pokok : Senyawa kovalen polar dan non polar
Alokasi waktu : 3 x 45 menit

I. KOMPETENSI INTI
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai),
santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami ,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan.

II. KOMPETENSI DASAR


1.1 Menyadari adanya keteraturan struktur partikel materi sebagai wujud
. kebesaran Tuhan YME dan pengetahuan tentang struktur partikel
materi sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya
bersifat tentatif.

MGMP KIMIA 176


Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin,
2.1 jujur, objektif, terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet,
. teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis,
komunikatif ) dalam merancang dan melakukan percobaan serta
berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari.
Menganalisis kepolaran senyawa
Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil
3.6 percobaan kepolaran senyawa.
.
4.6
.
III. INDIKATOR
1. Mengidentifikasi fakta kepolaran senyawa dalam kehidupan sehari-hari
2. Merancang percobaan kepolaran beberapa senyawa (mewakili senyawa kovalen polar
dan nonpolar)
3. Menuliskan struktur lewis dari senyawa kovalen polar dan nonpolar
4. Menjelaskan pengertian senyawa kovalen polar dan nonpolar
5. Menyebutkan ciri-ciri senyawa kovalen polar dan non polar

IV. TUJUAN PEMBELAJARAN


Setelah selesai mengikuti pembelajaran peserta didik memiliki sikap menyadari adanya
keteraturan struktur partikel materi sebagai wujud kebesaran Tuhan YME dan
pengetahuan tentang struktur partikel materi sebagai hasil pemikiran kreatif manusia
yang kebenarannya bersifat tentatif dan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu,
disiplin, jujur, objektif, terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti,
bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif) dalam merancang
dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari,
serta mampu :
1. Mengidentifikasi fakta kepolaran senyawa dalam kehidupan sehari-hari
2. Merancang percobaan kepolaran beberapa senyawa (mewakili senyawa kovalen polar
dan nonpolar)
3. Menuliskan struktur lewis dari senyawa kovalen polar dan nonpolar
4. Menjelaskan pengertian senyawa kovalen polar dan nonpolar
5. Menyebutkan ciri-ciri senyawa kovalen polar dan non polar

MGMP KIMIA 177


V. MATERI AJAR
1. Senyawa kovalen polar dan non polar

VI. METODE PEMBELAJARAN


Discovery, inkuiri

VII. ALAT/MEDIA/BAHAN
1. Alat : Alat dan bahan Percobaan (terlampir)
2. Media :-
3. Bahan : Buku Teks Kimia

VIII. LANGKAH KEGIATAN


Rincian Kegiatan Waktu
PENDAHULUAN
i. Mempersilahkan siswa untuk berdoa sebelum
belajar, kemudian mendata kehadiran. 20 Menit
j. Sebagai apersepsi mengajukan pertanyaan :
 Menuliskan struktur lewis dari CH4 dan H2O
k. Mendemonstrasikan percobaan pencampuran air
dengan minyak dan pencampuran air dengan etanol
(CH3CH2OH)
l. Menjelaskan tujuan pembelajaran/KD yang ingin
dicapai
m. Menginformasikan cakupan materi yang akan
dipelajari.
n. Mengelompokan peserta didik masing-masing
kelompok 4 orang.
KEGIATAN INTI
Mengamati
1. Mengamati percobaan pencampuran air dengan 100 Menit
minyak dan pencampuran air dengan etanol
(CH3CH2OH)
Menanya

MGMP KIMIA 178


1. Mengajukan pertanyaan mengapa air dapat
bercampur dengan etanol namun tidak dapat
bercampur dengan minyak ?
2. Apakah yang membedakan kelarutan air dengan
etanol dan air dengan minyak ?
Pengumpulan data
1. Merancang percobaan tentang kepolaran beberapa
senyawa
2. Melakukan percobaan tentang uji kepolaran
senyawa
3. Mengamati dan mencatat hasil percobaan uji
kepolaran senyawa
4. Menuliskan struktur lewis dari senyawa polar dan
nonpolar yang diamati
5. Menentukan momen dipol dari senyawa tersebut
Mengasosiasi
11.Menganalisis data untuk menyimpulkan kepolaran
senyawa
12.Menyimpulkan definisi dan ciri-ciri senyawa polar dan
nonpolar
Mengkomunikasikan
4. Menyajikan hasil percobaan uji kepolaran senyawa
PENUTUP
4. Membuat kesimpulan tentang senyawa polar dan
nonpolar 15 Menit
5. Memberikan tugas untuk berlatih.
6. Menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran yang
akan datang.

IX. PENILAIAN
1. Mekanisme dan prosedur
Penilaian dilakukan dari proses dan hasil. Penilaian proses dilakukan melalui
keaktifan (aktif berdiskusi, mengkomunikasikan dan bertanya). Sedangkan penilaian
hasil dilakukan melalui tes tertulis.

MGMP KIMIA 179


2. Contoh Instrumen (Terlampir)

Catatan:
…………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………

Gemuh, 17 Juli 2017

Mengetahui,
Kepala SMAN 1 Gemuh Guru Mata Pelajaran

Siswanto, S.Pd Agung S. Wardhono, S.Pd


NIP. 19651018 198803 1 005 NIP. 19750914 200801 1 004

X. LAMPIRAN
A. Instrumen penilaian sikap dan pedoman penilaian
Pengamatan Sikap Afektif
No. Nama Kerja sama Disiplin Kejujuran Aktifitas Rata-rata

MGMP KIMIA 180


Pedoman Penilaian
Keterangan :
A = Amat Baik
B = Baik
C = Cukup

B. Instrumen penilaian pengetahuan dan pedoman penilaian


Butir Soal Kunci Jawaban Ranah Skor
Di antara senyawa berikut yang B C2
bukan
molekul kovalen polar adalah

a. HCl
b. NaCl
c. NH3
d. H2O
e. PCl3

Di antara senyawa berikut yang paling polar A C2


adalah

a. HF
b. HCl
c. F2
d. HBr
e. HI

E C2
kIatan yang terdapat apada CCl4 adalah
iiikatan ....
A. Kovalen Koordinasi
B. Ion
C. Logam
D. Ikatan Kovalen Polar
E. Ikatan Kovalen non Polar
Pedoman Penilaian
Skor yang diperoleh
Nilai = x 100%
100

C. Instrumen penilaian keterampilan dan rubrik penilaian /pedoman penilaian


Evaluasi keterampilan diambil hasil diskusi kelompok menggunakan format sbb :
Berikan Tanda (v) sesuai prestasi kerja peserta didik!

MGMP KIMIA 181


Kualitas kerja
Baik(3) Sedang(2) Kurang(1)
No Kegiatan
1. Menuliskan hasil
pengamatan tentang
kepolaran senyawa
2. Merancang percobaaan
kepolaran senyawa
3. Menuliskan struktur
lewis senyawa
4. Menemukan konsep
senyawa polar dan
nonpolar
Pedoman Penilaian
Jumlah x Bobot
Nilai = x 100%
12
Mennuangkan larutan (Melalui praktikum kepolaran larutan, siswa terampil
menuangkan larutan ke dalam buret)
0 : Tidak menggunakan corong
1 : menggunakan corong, tidak dengan benar melihat batas volum pada buret (skala
dilihat tidak sejajar dengan mata)
2 : menggunakan corong dan dengan benar melihat batas volume pada buret (skala dilihat
sejejar dengan mata)
Kerja Sama (Melalui praktikum kepolaran larutan)
0 : siswa tidak bekerja sama
1 : siswa bekerja sama diluar materi pembelajaran
2 : siswa bekerja sama membahas materi pembelajaran dengan baik

MGMP KIMIA 182


LEMBARAN KERJA (LK-1)

A. JUDUL : Senyawa polar dan nonpolar

B. KOMPETENSI DASAR :
1.1 Menyadari adanya keteraturan struktur partikel materi sebagai
wujud kebesaran Tuhan YME dan pengetahuan tentang struktur
partikel materi sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang
kebenarannya bersifat tentatif.
2.1. Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif,
terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis,
kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif ) dalam merancang dan melakukan
percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari.
3.6 Menganalisis kepolaran senyawa
4.6 Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan
kepolaran senyawa.

C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI :


6. Mengidentifikasi fakta kepolaran senyawa dalam kehidupan sehari-hari
7. Merancang percobaan kepolaran beberapa senyawa (mewakili senyawa kovalen
polar dan nonpolar)
8. Menuliskan struktur lewis dari senyawa kovalen polar dan nonpolar
9. Menjelaskan pengertian senyawa kovalen polar dan nonpolar
10. Menyebutkan ciri-ciri senyawa kovalen polar dan non polar

D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah selesai mengikuti pembelajaran peserta didik memiliki sikap menyadari adanya
keteraturan struktur partikel materi sebagai wujud kebesaran Tuhan YME dan pengetahuan
tentang struktur partikel materi sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya
bersifat tentatif dan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif,
terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif,
inovatif, demokratis, komunikatif) dalam merancang dan melakukan percobaan serta
berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari, serta mampu :
a. Mengidentifikasi fakta kepolaran senyawa dalam kehidupan sehari-hari
MGMP KIMIA 183
b. Merancang percobaan kepolaran beberapa senyawa (mewakili senyawa kovalen polar dan
nonpolar)
c. Menuliskan struktur lewis dari senyawa kovalen polar dan nonpolar
d. Menjelaskan pengertian senyawa kovalen polar dan nonpolar
e. Menyebutkan ciri-ciri senyawa kovalen polar dan non polar

E. LANGKAH KERJA
Tugas 1 : Pengamatan demonstrasi kepolaran senyawa
1. Amati dan perhatikan demonstrasi guru di depan kelas. Kemudian tuliskan hasil
pengamatanmu di bawah ini : (10)
Percobaan 1 : Air dicampurkan dengan minyak
………………………………………………………………………………………
Percobaan 2 : Air dengan etanol
………………………………………………………………………………………
Tugas 2 : Merancang percobaan uji kepolaran senyawa
1. Pilihlah alat yang diperlukan dan rancanglah percobaan untuk menguji kepolaran
beberapa senyawa di bawah ini : (10)
a. Aquades
b. Minyak tanah
c. CCl4
d. Etanol
2. Tuliskanlah prosedur percobaan yang anda lakukan : (10)
1. ……………………………………………………………
2. …………………………………………………………….
3. ……………………………………………………………..
Tugas 3 : Tuliskanlah hasil pengamatanmu dalam tabel dibawah ini
1. Tuliskanlah hasil percobaan di bawah ini : (40)
Percobaan ke- Bahan yang diuji Tertarik/tidak tertarik
1
2
3
4

2. Tuliskanlah struktur lewis dari H2O, CCl4 dan CH3CH2OH (10)


Jawab : …………………………………………………………………………………

MGMP KIMIA 184


3. Tentukanlah momen dipol dari senyawa H2O, CCl4 dan CH3CH2OH (10)
Jawab : ………………………………………………………………………………
4. Berdasarkan hasil pengamatan dan jawaban pertanyaan diatas. Jelaskanlah definisi
dan ciri-ciri dari : (10)
a. Senyawa kovalen polar
Jawab :
Definisi : ……………………………………………………………………………
Ciri-ciri :…………………………………………………………………………
b. Senyawa kovalen nonpolar
Jawab :
Definisi :
………………………………………………………………………………
Ciri-ciri :
……………………………………………………………………………

MGMP KIMIA 185


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

SEKOLAH : SMAN 1 Gemuh


MATA PELAJARAN : Kimia
KELAS/SEMESTER : X/1
MATERI POKOK : Bentuk Molekul
ALOKASI WAKTU : 3 x 45 Menit

A. KOMPETENSI INTI
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR


1.1. Menyadari adanya keteraturan struktur partikel materi sebagai wujud kebesaran
Tuhan YME dan pengetahuan tentang struktur partikel materi sebagai hasil pemikiran
kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif.

2.1. Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif,
terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis,

MGMP KIMIA 186


kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif ) dalam merancang dan melakukan percobaan
serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari.
Indikator:
2.1.4. Menunjukkan sikap rasa ingin tahu pada saat mengamati fenomena yang
ditampilkan
2.1.5. Menunjukkan sikap kritis terhadap fenomena yang ditampilkan
2.1.6. Menunujukkan sikap aktif dalam diskusi.
3.7. Menganalisis teori jumlah pasangan elektron di sekitar inti atom (Teori Domain
Elektron/VSEPR) untuk menentukan bentuk molekul.
Indikator:
3.7.1 Menentukan jumlah PEI dan PEB dari suatu senyawa
3.7.2 Menentukan kekuatan tolakan PEI dan PEB yang mempengaruhi bentuk molekul.
3.7.3 Menjelaskan teori Domain Elektron berdasarkan pengaruh PEI dan PEB terhadap
bentuk molekul.
3.7.4 Menentukan bentuk molekul suatu senyawa berdasarkan teori Domain Elektron.
3.7.5 Menjelaskan bentuk molekul suatu senyawa berdasarkan teori Domain Elektron.
4.7. Meramalkan bentuk molekul berdasarkan teori jumlah pasangan elektron di sekitar
inti atom (Teori Domain Elektron/VSEPR).
Indikator:
4.7.1 Merangkai bentuk molekul suatu senyawa menggunakan mollymood berdasarkan
jumlah teori Domain Elektron.
4.7.2 Menggambar bentuk molekul suatu senyawa berdasarkan teori Domain Elektron.
4.7.3 Mengamati dan mencatat hasil pengamatan kekuatan tolakan PEI dan PEB
berdasarkan teori Domain Elektron untuk meramalkan bentuk molekul.

C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah proses mencari informasi dengan mengidentifikasi, mengamati, menanya,
berdiskusi, dan melaksanakan pengamatan siswa dapat :
2.1.1.1. Menunjukkan sikap rasa ingin tahu pada saat mengamati fenomena yang
ditampilkan mengenai pembengkokan arah aliran H2O.
2.1.1.2. Menunjukkan sikap kritis terhadap fenomena yang ditampilkan mengenai
pembengkokan arah aliran H2O.
2.1.1.3. Menunjukkan sikap aktif dalam diskusi baik dalam bertanya, meyanggah
pendapat, memberi usulan, menjawab pertanyaan dan sebagainya.
MGMP KIMIA 187
3.7.1.1 Menentukan jumlah PEI dan PEB suatu senyawa dan menentukan pengaruh PEI
dan PEB terhadap suatu senyawa melalui diskusi kelompok.
3.7.1.2 Menentukan kekuatan tolakan PEI dan PEB yang dapat mempengaruhi bentuk
molekul melalui pengamatan struktur Lewis suatu senyawa dengan benar.
3.7.1.3 Menentukan bentuk molekul berdasarkan teori Domain Elektron dengan tepat.
3.7.1.4 Menjelaskan teori Domain Elektron berdasarkan pengaruh PEI dan PEB
terhadap bentuk molekul melalui kajian literatur/modul.
4.7.1.1. Mengaplikasikan teori Domain Elektron untuk meramalkan bentuk molekul
suatu senyawa dengan bantuan sesorang dengan tepat.
4.7.1.2. Merangkai bentuk molekul suatu senyawa dengan menggunakan mollymood.
4.7.1.3. Menggambar bentuk molekul suatu senyawa menentukan bentuk molekul
berdasarkan teori Domain Elektron dengan tepat.

D. MATERI PEMBELAJARAN
Materi Pra-syarat
 Struktur Lewis
Struktur Lewis secara umum mendeskripsikan distribusi elektron valensi dalam pasangan
ikatan yang digunakan bersama dan pasangan tidak berikatan.
 Atom Pusat
Atom yang terikat ke dua atau lebih atom lain.
 Ikatan kovalen
Ikatan yang terbentuk akibat kecenderungan atom-atom untuk menggunakan elektron
bersama agar memiliki konfigurasi elektron seperti gas mulia terdekat.
Materi Inti
1) Fenomena

Arah aliran senyawa dengan bentuk molekul simetris tidak akan dibelokkan oleh
MGMP KIMIA 188
medan listrik dan sebaliknya senyawa dengan bentuk molekul tak simetris akan dibelokkan
oleh medan listrik.
2) Bentuk Molekul Simetris dan Tak Simetris
Bentuk dasar dari suatu molekul ditentukan oleh jumlah pasangan elektron yang ada
pada atom pusatnya. Ada 5 bentuk molekul dasar dari suatu senyawa, yakni :
1. Linear
2. Segitiga Datar
3. Tetrahedral
4. Trigonal Bipiramida
5. Oktahedral
Bentuk-bentuk molekul tersebut bersifat simetris, apabila suatu senyawa yang
memiliki jumlah pasangan elektron pada atom pusat sama dengan bentuk molekul dasar
tersebut, namun memiliki bentuk yang berbeda. Hal tersebut disebabkan perbedaan
komposisi PEI dan PEB dari pasangan elektron yang ada pada atom pusatnya. Sehingga
bentuk molekul dasar (simetris) tersebut terdistorsi menjadi bentuk molekul yang berbeda
dan tidak simetris.
3) Teori Domain Elektron/VSEPR
Teori Domain Elektron adalah suatu cara untuk meramalkan bentuk molekul berdasarkan
gaya tolak-menolak elektron pada kulit luar atom pusat. Teori ini disebut juga teori VSEPR.
Domain elektron berarti kedudukan elektron atau daerah keberadaan elektron.
Jumlah domain elektron ditentukan sebagai berikut :
 Setiap PEI ( baik itu ikatan tunggal, rangkap 2 maupun rangkap 3 ) berarti 1 domain.
 Setiap PEB berarti 1 domain.
Prinsip dasar Teori Domain Elektron
 Antar domain elektron pada kulit luar atom pusat, saling tolak-menolak sehingga domain
elektron akan mengatur diri sedemikian rupa sehingga gaya tolaknya menjadi minimum.
 Urutan kekuatan gaya tolaknya : PEB – PEB > PEB – PEI > PEI – PEI
 Perbedaan gaya tolak ini terjadi karena PEB hanya terikat pada 1 atom saja, sehingga
bergerak lebih leluasa dan menempati ruang lebih besar daripada PEI.
 Akibat dari perbedaan gaya tolak ini, maka sudut ikatan akan mengecil karena desakan
dari PEB.
 Domain yang terdiri dari 2 atau 3 pasang elektron ( ikatan rangkap 2 atau 3 ) akan
mempunyai gaya tolak yang lebih besar daripada domain yang hanya terdiri dari sepasang
elektron.
MGMP KIMIA 189
Sudut yang terbentuk antara PEI dengan PEI akibat adanya PEB pada atom pusat
akan lebih kecil dibandingkan sudut yang terbentuk jika tidak terdapat PEB pada atom pusat.
Semakin banyak PEB maka sudut yang terbentuk antara PEI dengan PEI akan semakin kecil. 
4) Bentuk Molekul
Bentuk geometri berdasarkan jumlah PEI dan PEB

Jumlah Jumlah Jumlah Notasi Contoh


Bentuk Molekul Nama Bentuk
Domain PEI(X) PEB(E) VSEPR Molekul

2 2 - AX2 Linear BeCl2

3 - AX3 Segitiga Datar BCl3

2 1 AX2E Angular SO2

4 0 AX4 Tetrahedral CH4

4 Trigonal
3 1 AX3E NH3
Piramida

2 2 AX2E3 Bentuk V H2O

5
Trigonal
5 0 AX5 PCl5
Bipiramida

Bentuk
4 1 AX4E TeCl4
Jungkitan

3 2 AX3E2 Bentuk T ClF3

MGMP KIMIA 190


2 3 AX2E3 Bentuk Linear XeF2

6 0 AX6 Oktahedral SF6

6 Piramida
5 1 AX5E IF5
Segiempat

Segiempat
4 2 AX4E2 XeF4
Datar

E. STRATEGI PEMBELAJARAN
1. Model : Pemecahan Masalah
2. Pendekatan : Sainstifik
3. Metode : Diskusi

F. MEDIA DAN SUMBER BELAJAR


1. Media : Power point, video, mollymood, LKS
2. Sumber Belajar : Buku paket kimia

G. LANGKAH KEGIATAN
RINCIAN KEGIATAN WAKTU
Pendahuluan 10 Menit
1. Siswa berdiri dan menyampaikan salam, guru membalasnya dan
mempersilakan siswa duduk kemudian mendata kehadiran siswa.
2. Siswa membagi diri menjadi kelompok yang beranggotakan 3-4 orang.
3. Siswa menjawab pertanyaan apersepsi
“Masih ingatkah kalian tentang struktur Lewis? Coba kalian gambarkan
struktur Lewis suatu senyawa ? Selain itu, coba jelaskan apa yang
dimaksud dengan ikatan kovalen dan berikan contoh ?”
4. Siswa mendengarkan penjelasan mengenai tujuan pembelajaran yang
ingin dicapai
Kegiatan Inti 115 Menit

MGMP KIMIA 191


1. Mengamati
1. Siswa mengamati fenomena yang berkaitan dengan materi pembelajaran
yaitu video pembelokan arah aliran H2O oleh medan listrik dan CCl 4
yang tidak dibelokkan
2. Menanya
1. Siswa bertanya apa yang menyebabkan fenomena pembelokan arah aliran
H2O sedangkan CCl4 tidak dibelokkan oleh medan listrik?
3. Pengumpulan data
6. Siswa berdiskusi untuk menjawab LKS yang dibagikan
7. Siswa menentukan jumlah PEI dan PEB suatu senyawa
8. Siswa mengidentifikasi pengaruh kekuatan tolakan PEI dan PEB yang
mempengaruhi bentuk molekul dengan bantuan LKS dan membaca
literatur/modul.
9. Siswa mengidentifikasi pengaruh bentuk molekul simetris dan tidak
simetris yang menyebabkan pembelokan arah aliran H2O oleh medan
listrik dan CCl4 yang tidak dibelokkan dengan bantuan LKS dan modul.
10. Siswa merangkai bentuk molekul dengan menggunakan berdasarkan PEI
dan PEB dari pengamatan struktur lewisnya suatu senyawa dengan
bantuan bahan ajar.
11. Siswa mengidentifikasi bentuk molekul suatu senyawa berdasarkan
jumlah PEI dan PEB dengan melihat struktur Lewisnya.
12. Siswa menggambarkan bentuk molekul suatu senyawa yang telah
mereka rangkai dengan bantuan media powerpoint tentang bentuk
molekul dasar dan video bentuk molekul dasar.
4. Mengasosiasi
13. Siswa menganalisis untuk menyimpulkan pengaruh kekuatan tolakan
PEI dan PEB yang mempengaruhi bentuk molekul
14. Siswa menganalisis untuk menyimpulkan penyebab pembelokan H2O
oleh medan listrik dan CCl4 yang tidak dibelokkan berdasarkan bentuk
molekulnnya.
15. Siswa menganalisis data untuk mengurutkan kekuatan tolakan pasangan
elektron.
16. Siswa menganalisis pengaruh PEI dan PEB terhadap bentuk molekul
untuk menjelaskan teori Domain Elektron.
17. Siswa menggunakan teori Domain Elektron untuk meramalkan bentuk

MGMP KIMIA 192


molekul suatu senyawa.
5. Mengkomunikasikan
5. Siswa menyampaikan hasil diskusinya tentang urutan kekuatan pasangan
elektron bebas dan pengaruhnya pada bentuk molekul.
6. Siswa meyampaikan konsep tentang teori Domain Elektron.
7. Siswa mengkomunikasikan bentuk molekul yang mereka rangkai.
Penutup 10 Menit
7. Siswa menjawab pertanyaan dari guru untuk menguji kepahaman dari
materi yang telah diajarkan
8. Siswa mendengarkan penguatan yang diberikan guru
9. Siswa dibimbing untuk menyimpulkan hasil pembelajaran hari ini
10. Siswa diberi tugas mandiri dan membaca literatur untuk materi
selanjutnya.

H. PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN


3. Prosedur Penilaian
Penilaian pembelajaran dilakukan melalui dua jenis penilaian:
h. Penilaian proses belajar : Penilaian Sikap, Penilaian Kinerja
i. Penilaian hasil belajar : Tes Tulis

4. Bentuk Instrumen, Instrumen dan Pedoman Penskoran


c. Bentuk : Pilihan Ganda Biasa dan Soal Uraian
d. Instrumen : (terlampir)
a. Kisi-kisi soal (telampir)
b. Instrumen penilaian sikap
Sikap
No Rasa Ingin Tahu Kritis Aktif
Nama

Rubrik penilaian sikap:


Skala penilaian sikap dibuat dengan rentang nilai 1 s.d.3
1 = sangat kurang
2 = kurang konsisten
3 = konsisten

MGMP KIMIA 193


Gemuh, 17 Juli 2017

Mengetahui,
Kepala SMAN 1 Gemuh Guru Mata Pelajaran

Siswanto, S.Pd Agung S. Wardhono, S.Pd


NIP. 19651018 198803 1 005 NIP. 19750914 200801 1 004

MGMP KIMIA 194


MGMP KIMIA 195
MGMP KIMIA 196

Anda mungkin juga menyukai