A. Kompetensi Inti (KI)
Kompetensi Sikap : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya,
menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja
sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi
atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia”.
C. Tujuan Pembelajaran
D. Materi Pembelajaran
E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik
Model Pembelajaran : Discovery Learning
Metode Pembelajaran: Diskusi, eksperimen, presentasi, tanya jawab
G. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Pertemuan Ke-1: (3 JP)
Tahapan Pembelajaran:
Verification/ 10’
Pembuktian - Peserta didik membandingkan hasil
diskusikelompoknya dengan kelompok lain
melalui diskusi panel
- Peserta didik mengomentari hasil kerja
kelompok lain
Generalization 10’
/ - Peserta didik dengan bimbingan guru
Menarik membuat kesimpulan .
Kesimpulan
- Guru mempertegas kesimpulan yang sudah
disampaikan peserta didik
Penutup - Guru memfasilitasi dan membimbing peserta 15’
didik merangkum materi pelajaran
- Guru memfasilitasi dan membimbing peserta
didik untuk merefleksi proses dan materi
pelajaran
- Guru mengevaluasi (kuis) hasil pembelajaran
- Guru mengumumkan hasil penilaian
kelompok terbaik
- Guru menyampaikan rancangan
pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
Verification/ 10’
Pembuktian - Peserta didik membandingkan hasil
diskusikelompoknya dengan kelompok lain
melalui diskusi panel
- Peserta didik mengomentari hasil kerja
kelompok lain
Generalization 10’
/ - Peserta didik dengan bimbingan guru
Menarik membuat kesimpulan .
Kesimpulan
- Guru mempertegas kesimpulan yang sudah
disampaikan peserta didik
Penutup - Guru memfasilitasi dan membimbing peserta 15’
didik merangkum materi pelajaran
- Guru memfasilitasi dan membimbing peserta
didik untuk merefleksi proses dan materi
pelajaran
- Guru mengevaluasi (kuis) hasil pembelajaran
- Guru mengumumkan hasil penilaian
kelompok terbaik
- Guru menyampaikan rancangan
pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
2. Bentuk Penilaian :
a. Observasi : lembar pengamatan aktivitas peserta didik
b. Tes tertulis : pilihan ganda dan uraian
3. Instrumen Penilaian
4. Remedial
a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta didik yang capaian KD nya belum
tuntas
b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial teaching (klasikal),
atau tutor sebaya, atau penugasan dan diakhiri dengan tes.
c. Tes remedial, dilakukan sebanyak 3 kali dan apabila setelah 3 kali tes remedial
belum mencapai ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam bentuk penugasan
tanpa tes tertulis kembali.
5. Pengayaan
a. Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran
pengayaan sebagai berikut:
- Peserta didik yang mencapai nilai n(ketuntasan )<n<n(maksimum)
diberikan materi masih dalam cakupan KD dengan pendalaman sebagai
pengetahuan tambahan
- Peserta didik yang mencapai nilai n>n (maksimum) diberikan materi
melebihi cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan
I. Materi Pembelajaran
Materi Inti
1. Hakikat Ilmu Kimia
Pengenalan Ilmu Kimia
Ilmu kimia adalah ilmuyang mempelajari tentang susunan, struktur, sifat,
perubahan serta energi yang menyertai perubahan suatu materi. Materi sendiri adalah
sesuatu yang menempati ruang dan mempunyai massa. Jelas bahwa hampir semua benda
di alam dibahas dalam ilmu kimia karena pada dasarnya setiap benda menempati ruang
dan mempunyai massa. Artinya setiap benda merupakan materi.
Keterangan Gambar:
(1) Mengamati
Berdasarkan gambar, dapat disimpulkan bahwa ilmu kimia berkaitan dengan cara
mencari tahu tentang gejala alam secara sistematis atau sering dikenal dengan metode ilmiah.
Kimia sebagai suatu proses (alat atau metode) merupakan keterampilan-keterampilan dan
sikap-sikap yang dibutuhkan untuk memperoleh dan mengembangkan pengetahuan. Sebagai
proses dapat diartikan semua kegiatan ilmiah untuk menyempurnakan pengetahuan maupun
untuk menemukan hal baru.
Pada hakikatnya ilmu kimia dapat dikatakan sebagai produk ilmiah. Kimia
sebagai produk meliputi sekumpulan pengetahuan yang terdiri atas fakta-fakta, konsep-
konsep, prinsip-prinsip, hukum-hukum dan teori-teori yang diformulasikan sedemikian
rupa sehingga membentuk suatu sistematika. Sebagai produk juga dapat diartikan
sebagai hasil proses berupa pengetahuan untuk penyebaran pengetahuan. Semua fakta-
fakta, konsep-konsep prinsip-prinsip, hukum-hukum dan teori-teori dalam kimia
merupakan produk sains yang telah ditemukan oleh para ahli melalui berbagai macam
proses sains. Produk sains tersebut dikembangkan oleh para ilmuwan untuk
mencipkatan bahan kebutuhan hidup melalui industri maupun penelitian di
laboratorium.
Teori-teori dalam kimia meliputi teori atom yang berkembang dari teori atom
Demokritus hingga teori atom mekanika kuantum merupakan produk yang lahir dari
proses berpikir secara ilmiah, teori yang lain seperti teori asam basa dimulai dari teori
asam-basa Arrhenius, teori asam-basa Bronsted Lowry, teori asam-basa Lewis dan lain-
lain.
2. Metode Ilmiah
Pengertian Metode Ilmiah
Salah satu hakikat dari ilmu kimia adalah ilmu kimia sebagai proses. Ilmu kimia
berkembang berdasarkan dari metode ilmiah yang dilakukan oleh para Ilmuwan dan
dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.Metode ilmiah juga dapat menyelesaikan
persoalan-persoalan yang terdapat dalam kehidupan.Misalnya untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan mengapa besi bisa berkarat?Mengapa deterjen dapat
membersihkan noda pada pakaian?Mengapa air tidak dapat bercampur dengan minyak
goreng? Proses kimia apakah yang terjadi pada lilin yang terbakar? Mengapa gula lebih
mudah larut dalam air panas daripada air dingin? Dan berbagai fenomena lainnya yang
sering ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.
Kata metode berasal dari bahasa yunani methodos yang merupakan gabungan
dari katat depan meta (menuju, melalui, mengikuti,) dan kata benda hodos (jalan, cara,
arah). Metode Ilmiah berarti cara bertindak menurut system aturan tertentu. Jadi
Metode ilmiah adalah suatu langkah-langkah untuk memecahkan masalah yang
dilakukan secara sistematis dan terkontrol serta didasarkan pada data empiris.
1. Merumuskan Masalah
2. Melakukan pengamatan
3. Menyusun hipotesis
Dari data dapat dipelajari fenomena secara utuh untuk mengambil kesimpulan yang
bersifat sementara yang disebut hipotesis.Hipotesis hanya merupakan jawaban
sementara yang masih memerlukan pembuktian melalui eksperimen.
4. Melakukan eksperimen
5. Membuat kesimpulan
3. Keselamatan Kerja
Pengertian keselamatan kerja dan laboratorium
Laboratorium merupakan tempat untuk melaksanakan kegiatan penelitian
ilmiah, yang berpotensi menimbulkan bahaya kepada siswa yang tidak dibekali dengan
pengetahuan mengenai keselamatan kerja di laboratorium.
Keselamatan kerja merupakan suatu langkah-langkah yang di lakukan
berdasarkan aturan-aturan yang ada agar pekerjaan yang dilaksanakan dapat menjadi
aman dan nyaman
Tata Tertib Laboratorium
Untuk menjaga keselamatan kerja laboratorium, maka perlu diperhatikan tata
tertib dan kehati-hatian ketika bekerja dilaboratorium. Untuk itu, beberapa hal berikut
perlu dijadikan perhatian:
1. Siswa tidak diperkenankan masuk ke dalam laboratorium tanpa seizin guru.
2. Siswa membaca petunjuk praktikum atau merencanakan percobaan yang akan
dilakukan sebelum memulai praktikum.
3. Siswa menggunakan peralatan kerja ( kacamata, jas praktikum, sarung tangan, dan
sepatu tertutup).
4. Bagi wanita yang berambut panjang, diharuskan mengikat rambutnya.
5. Siswa dilarang makan dan minum dilaboratorium
6. Siswa tidak diperkenankan membawa keluar alat serta bahan yang ada di laboratorium
tanpa seizin guru.
7. Siswa harus menggunakan alat dan bahan sesuai dengan petunjuk praktikum yang
diberikan.
8. Jika ada alat-alat yang rusak atau pecah dan etiket bahan hilang atau rusak hendaknya
segera melapor pada guru.
9. Jika terjadi kecelakaan sekecil apapun segera laporkan pada guru.
10. Setelah selesai percobaan, alat-alat harus dikembalikan ke tempat semula dalam
keadaan kering dan bersih.
11. Buanglah sampah pada tempat sampah yang sudah disediakan, jangan pada bak cuci.
MGMP KIMIA Page 12
12. Sebelum meninggalkan laboratorium, meja praktikum harus dalam keadaan bersih,
kran air dan gas ditutup, kontak listrik dicabut.
2. Akibat asam, cuci dengan air lalu cuci dengan larutan natrium bikarbonat
1 %, lalu cuci dengan air lagi.
3. Akibat basa, cuci dengan air lalu cuci dengan larutan asam asetat 1 %,
lalu cuci dengan air lagi.
b. Tersiram basa keras, guyur dengan larutan cuka encer (1 bagian cuka
dapur + 1 bagian air) atau air biasa, guyur selama 30-45 menit terus
menerus dan harus mengenai bagian-bagian yang berada di balik kelopak.
Selama diguyur gerakan-gerakan bola matanya
3. Keracunan
Penanganan umum:
a. Cari jenis racun yang menjadi penyebabnya. (jenis racun akan
menentukan jenis penanganan).
b. Bersihkan saluran nafas penderita dari kotoran, lendir atau muntahan.
c. Jangan beri nafas buatan dengan mulut, jika perlu lakukan cara lain.
d. Apabila jenis racun belum diketahui, untuk sementara beri norit/ putih
telur/ susu/ air sebanyaknya untuk mengurangi akibat yang timbul.
Mengetahui,
Kepala SMAN 1 Gemuh Guru Mata Pelajaran
I. Kompetensi Inti (KI)
Kompetensi Sikap :Menghayatidan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya,
menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama,
toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”.
K. Tujuan Pembelajaran
Melalui model pembelajaran Discovery Learning dengan menggali informasi dari berbagai
sumber belajar, penyelidikan sederhana dan mengolah informasi, diharapkan Peserta didik
terlibat aktif selama proses belajar mengajar berlangsung, memiliki sikap ingin tahu, teliti
dalam melakukan pengamatan dan bertanggungjawab dalam menyampaikan pendapat,
menjawab pertanyaan, memberi saran dan kritikserta dapat menjelaskan perkembangan
model atom Dalton, Thomson, Rutherford, Bohr, dan Mekanika Gelombang, dan
menentukan nomor atom, nomor massa suatu atom dengan jumlah partikel dasar
penyusun atom serta Merancang model atom Dalton, Thomson, Rutherford, Bohr, dan
Mekanika Gelombang.
L. Materi Pembelajaran
Struktur Atom
8. Perkembangan Teori Atom
9. Partikel Dasar Penyusun Atom
10. Nomor Atom dan nomor massa
11. Isotop, Isobar dan isoton
M.Metode Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik
Model Pembelajaran : Discovery Learning
Metode Pembelajaran : Diskusi, presentasi, tanya jawab, dan ceramah
O. Langkah-langkah Pembelajaran
3. Pertemuan Ke-1: (3 JP)
Tahapan Pembelajaran:
Problem 10’
Statement/ - Peserta didik diberi kesempatan untuk bertanya
Identifikasi setelah memperhatikan dan menyimak tayangan
masalah video mengenai bom atom dan kacang atom, dengan
pertanyaan diantaranya sebagai berikut:
- Bagaimana bentuk sebuah atom?
- Mengapa di dalam sebuah kacang atom ada isi
lagi didalamnya apa hubungannya dengan
atom?
Data 45’
Collection/ - Secara berkelompok ( 1 kelompok terdiri dari 4
Pengumpulan orang ), peserta didik mencari informasi dari
Data berbagai sumber tentang:
Perkembangan teori atom
Partikel dasar penyusunan atom
- Secara berkelompok, peserta didik melakukan
kegiatan dalam membuatgambar teori-teori atom
dengan karton yang diberikan
Data Processing 20’
(Pengolahan - Secara berkelompok, peserta didik berdiskusi untuk
Data) menyelesaikan tugas mengenai:
Partikel dasar penyusunan atom
Perkembangan teori atom
Verification/ 10’
Pembuktian - Peserta didik berkeliling melihat hasil kerja masing-
masing kelompok dan membandingkan hasil
diskusinya dengan hasil dari kelompok lainnya.
- Peserta didik membandingkan hasil gambar teori-
teori atom kelompoknya dengan kelompok lainnya.
Generalization/ 10’
Menarik - Peserta didik dengan hasil terbaik
Kesimpulan mempresentasikan kesimpulannya
dalamMembedakan model atomdari model
atomDalton, Thomson,Rutherford,Bohr,dan
Mekanika Gelombang
- Peserta didik dengan hasil terbaik
mempresentasikangambar yang dibuatnya.
- Guru melengkapi kesimpulan yang sudah
disampaikan peserta didik
Pertemuan 2
3.2.5. Menentukan hubungan nomor atom dan nomor massa suatu atom dengan jumlah
partikel dasar penyusun atom
3.2.6. Menganalisis hubungan nomor atom dan nomor massa suatu atom dengan jumlah
partikel dasar penyusun atom
3.2.7. Membedakan isotop, isoton dan isobar
7. Bentuk Penilaian :
d. Observasi : lembar pengamatan aktivitas peserta didik
e. Tes tertulis : pilihan ganda dan uraian
f. Unjuk kerja : lembar penilaian praktikum
e. Portofolio : laporan praktikum
8. Instrumen Penilaian
9. Remedial
d. Pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta didik yang capaian KD nya belum tuntas
e. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial teaching (klasikal), atau
tutor sebaya, atau penugasan dan diakhiri dengan tes.
f. Tes remedial, dilakukan sebanyak 3 kali dan apabila setelah 3 kali tes remedial belum
mencapai ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam bentuk penugasan tanpa tes tertulis
kembali.
10. Pengayaan
b. Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran
pengayaan sebagai berikut:
- Peserta didik yang mencapai nilai n(ketuntasan )<n<n(maksimum)
diberikan materi masih dalam cakupan KD dengan pendalaman sebagai
pengetahuan tambahan
- Peserta didik yang mencapai nilai n>n (maksimum) diberikan materi melebihi
cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan
A. Materi Pembelajaran
1. Materi Prasyarat
a. Partikel penyusun atom
2. Materi Inti
a. Model Atom John Dalton
Pada tahun 1803, John Dalton mengemukakan pendapatnya tentang atom,
teori atom didasarkan pada dua hukum yaitu hukum kekekalan massa dan hukum
perbandingan (Proust). Teori atom Dalton menggambarkan atom seperti bola pejal.
1. Atom merupakan bagian terkecil dari materi yang sudah tidak dapat dibagi lagi
2. Atom digambarkan sebagai bola pejal yang sangat kecil, suatu unsur memiliki
atom-atom yang identik dan berbeda untuk unsur yang berbeda
3. Atom-atom bergabung membentuk senyawa dengan perbandingan bilangan bulat
dan sederhana. Misalnya air terdiri atom-atom hidrogen dan atom-atom oksigen
4. Reaksi kimia merupakan pemisahan atau penggabungan atau penyusunan kembali
dari atom-atom, sehingga atom tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan.
Kelemahan teori john Dalton adalah Dalton tidak dapat menjelaskan mengapa
larutan dapat menghantarkan arus listrik
b. Model Atom J.J Thomson
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menonton televise untuk
memperoleh informasi atau hiburan. Salah satu bagian dari televise adalah bagian
Dalil Thomson
Sekiranya teori atom Thomson dapat diringkas sebagai berikut :
1. Atom berupa bola yang bermuatan positif dengan adanya elektron yang bermuatan
negatif di sekelilingnya.
2. Muatan positif dan negatif pada atom besarnya sama. Hal ini menjadikan atom
bermuatan netral. Suatu atom tidak mempunyai muatan positif atau negatif yang
berlebihan.
1. Atom bukan merupakan bola pejal, karena hampir semua partikel alfa diteruskan
2. Jika lempeng emas tersebut dianggap sebagai satu lapisanatom-atom emas, maka
didalam atom emas terdapat partikel yang sangat kecil yang bermuatan positif.
3. Partikel tersebut merupakan partikelyang menyusun suatu inti atom, berdasarkan fakta
bahwa 1 dari 20.000 partikel alfa akan dibelokkan. Bila perbandingan 1:20.000
merupakan perbandingan diameter, maka didapatkan ukuran inti atom kira-kira
10.000 lebih kecil daripada ukuran atom keseluruhan.
C. Kompetensi Inti
KI.1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang di anutnya.
KI.2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI.3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural dan metakognitif dalam pengetahuan teknologi, seni
budaya dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan
dan keberadaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja
yang spesifik untuk memecahkan masalah.
KI.4. Mengolah, menalar, menyaji dan mencipta dalam ranah kongkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan yang dilepajarinya disekolah secara
mandiri, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung.
D. Kompetensi Dasar
1.1 Menyadari adanya keteraturan struktur partikel materi sebagai wujud kebesaran
Tuhan YME dan pengetahuan tentang bentuk dan penyusun atom sebagai hasil
pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif.
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif,
terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab,
MGMP KIMIA
kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif) dalam menghargai para penemu
dan memotivasi diri yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari.
3.2 Menganalisis perkembangan model atom
4.2 Mengolah dan menganalisis perkembangan model atom.
E. Indikator
1.1.1 Menyadari kebesaran Tuhan melalui fenomena keteraturan unsur di alam dengan
ciri masing-masing.
2.1.1 Menunjukkan rasa ingin tahu dalam mengkaji materi pembelajaran
2.1.2 Menunjukkan sikap disiplin selama proses pembelajaran berlangsung.
2.1.3 Menunjukkan sikap pro-aktif dalam tanya jawab.
3.2.1 Menganalisis perkembangan model atom untuk menjelaskan nomor atom dari
unsur yang telah diberikan.
3.2.2 Menghitungjumlah proton berdasarkan nomor atom dari tiap atom
3.2.3 Menjelaskan pengertian nomor massa atom dari keteraturan susunan atom dalam
beberapa data unsur.
3.2.4 Menghitung jumlah neutron suatu atom dilihat dari massa atomnya
3.2.5 Menuliskan notasi unsure berdasarkan nomor atom dan nomor massanya.
3.2.6 Mengelompokkan unsur-unsur isotop berdasarkan nomor atomnya.
3.2.7 Mengelompokkan unsur-unsur isobar berdasarkan nomor massanya.
3.2.8 Mengelompokkan unsur-unsur isoton berdasarkan jumlah neutronnya.
4.2.1 Mengkomunikasikanpenentuan nomor atom dan nomor massa melalui data unsur
yang telah ada.
4.2.2 Menyimpulkan definisi isotop berdasarkan nomor atomnya.
4.2.3 Menyimpulkan definisi isobar berdasarakan nomor massanya.
4.2.4 Menyimpulkan difinisi isoton berdasarkan jumlah neutronnya.
F. Tujuan Pembelajaran
Tujuan afektif
2.1.1 Siswa tertarik dalam mengkaji materi lebih dalam selama pembelajaran
berlangsung
2.1.2 Siswa menunjukkan sikap disiplin dalam proses pembelajaran.
2.1.3 Siswa aktif dan kritis dalam tanya jawab tentang nomor atom dan nomor massa.
MGMP KIMIA
Tujuan kognitif
3.2.1.1 Peserta didik dapat menganalisis perkembangan model atom untuk
menjelaskan nomor atom dari unsur yang telah diberikan melalui pengamatan
tabel data dan diskusi LKS.
3.2.2.1 Peserta didik dapat menghitungjumlah proton berdasarkan nomor atom dari
tiap atom melalui pengamatan tabel data.
3.2.3.1 Peserta didik dapat menjelaskan pengertian nomor massa atom dari
keteraturan susunan atom dalam beberapa data unsure dan kegiatan LKS.
3.2.4.1 Peserta didik dapat menghitung jumlah neutron suatu atom dilihat dari massa
atomnya melalui pengamatan tabel data
3.2.5.1 Peserta didik dapat menuliskan notasi atom berdasarkan nomor atom dan
nomor massanya melalui tanya jawab dan diskusi antar teman.
3.2.6.1 Peserta didikdapat mengelompokkan unsur-unsur isotop berdasarkan nomor
atomnya.
3.2.7.1 Peserta didikdapat mengelompokkan unsur-unsur isobar berdasarkan nomor
massanya.
3.2.8.1 Peserta didikdapat mengelompokkan unsur-unsur isoton berdasarkan jumlah
neutronnya.
Tujuan psikomotorik
4.2.1.1 Peserta didik dapat mengkomunikasikan hasil analisis perkembangan model
atom yaitu penentuan nomor atom dan nomor massa dengan data unsur yang
telah.
4.2.2.1 Peserta didik dapat menyimpulkan definisi isotop berdasarkan nomor
atomnya.
4.2.3.1 Peserta didik dapat menyimpulkan definisi isobar berdasarakan nomor
massanya.
4.2.4.1 Peserta didik dapat menyimpulkan difinisi isoton berdasarkan jumlah
neutronnya.
MGMP KIMIA
G. Materi Pembelajaran
3. Materi Prasyarat
b. Perkembangan model atom
c. Struktur atom
Struktur atom terdiri dari proton dan neutron yang berada dalam inti dan
elektron yang mengelilingi inti atom.
4. Materi Inti
Henry Gwyn-Jeffreys Moseley (1887 – 1915) pada tahun 1913 menemukan
bahwa jumlah muatan positif dalam inti atom merupakan sifat khasmasing-masing unsur.
Atom-atom dari unsur yang sama memiliki jumlahmuatan positif yang sama. Moseley
kemudian mengusulkan agar istilah nomoratom diberi lambang Z, untuk menyebutkan
jumlah muatan positif dalam intiatom.
Nomor atom unsur menunjukkan jumlah proton dalam inti. Setelahdilakukan
percobaan, diketahui bahwa atom tidak bermuatan listrik yangberarti dalam atom jumlah
muatan positif sama dengan jumlah muatan negatif,sehingga nomor atom juga
menunjukkan jumlah elektron dalam unsur.
Nomor atom (Z) = jumlah proton= jumlah elektron
Misalnya, unsur oksigen memiliki nomor atom 8 (Z = 8), berarti dalam atomoksigen
terdapat 8 proton dan 8 elektron.Selain nomor atom, ada juga yang disebut dengan nomor
massa yangbiasanya diberi lambang A. Nomor massa ini digunakan untuk menentukan
jumlah nukleon dalam atom suatu unsur. Nukleon sendiri adalah partikelpenyusun inti atom
yang terdiri dari proton dan neutron.
A(nomor massa) = jumlah proton (p) + jumlah neutron (n)
MGMP KIMIA
Dalam penulisan atom, nomor massa (A) ditulis di sebelah kiri
atas,sedangkannomor atom (Z) ditulis di sebelah kiri bawah dari lambang unsur.
PerananRadioaktifdalamBidangKesehatandanKedokteran
Bidangkesehatandankedokteranmerupakanbidang
terbesar yang
menggunakansenyawabertandaradioaktif.
Selaindigunakanuntukmendiagnosispenyakit,
radioisotopejuga
digunakanuntukterapiradiasi. Terapiradiasiadalahcarapengobatandenganmemakairadiasi.
Terapisepertiinibiasanyadigunakandalampengobatankanker.
Pemberianterapidapatmenyembuhkan, mengurangigejala, ataumencegahpenyebarankanker,
bergantungpadajenisdan stadium
kanker.Radiodiagnostikadalahkegiatanpenunjangdiagnosticmenggunakanperangkatradiasisin
arpengion (sinar x), untukmelihatfungsitubuhsecaraanatomi. Salah
satucontohradiodiagnosticadalahrontgen. Salah satu pemanfaatan radioisotop di bidang
kedokteran adalah Na-24 yang digunakan untukmendeteksigangguanperedarandarah manusia
seperti pada hasil foto rontgen pada gambar di atas.
Untuk lebih lanjut akan dibahas mengenai pengelompokan unsur radioaktifberdasarkan
perbedaan atom, nomor atom, nomor massa dan jumlah neutronnya.
Isotop
Atom-atom yang terdiridariunsuralam yang berbeda (nomor atom sama)
danmemilikinomormassa yang berbeda.
Contoh:
Unsur Isotop
Hidrogen 1
1 H , 21 H , 31 H
3
Helium 2 He , 42 He
12
Karbon C , 136C , 146C
6
14
Nitrogen N dengan 167 N
7
16
Oksigen 8 O , 178O , 188O
MGMP KIMIA
Isobar
Atom-atom darisuatuunsurealam yang berbeda (nomor atom berbeda) yang
mempunyainomormassasama.
Contoh:
Unsur Isobar
11 11
Boron danKarbon 5 B dengan C 6
81 81
KromdanRubidium 36 Kr dengan Rb 37
Isoton
Atom-atom darisuatu unsure alam yang berbeda (nomor atom berbeda) yang
mempunyaijumlah neutron sama.
Contoh:
H. Strategi Pembelajaran
1. Model Pembelajaran : Inkuiri-induktif
2. Pendekatan Pembelajaran : Saintifik (5M)
3. Metode Pembelajaran : Tanya Jawab dan diskusi
2. Sumber belajar
MGMP KIMIA
a. Utami, Budi (2009). Kimia untuk SMA/MA kelas X. Jakarta:Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional.
b. Sunarya, Yayan dan Agus Setiabudi (2009). Mudah dan Aktif Belajar Kimia I :
Untuk Kelas X SMA/MA. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional.
c. Raymond Chang(2008). General Chemistry The Essential Concepts 6th edition. New
York:The McGraw-Hill Companies, Inc.
d. Literatur dari internet.
MGMP KIMIA
J. Langkah-langkah pembelajaran
Tahapan Alokasi
Kegiatan Siswa Nilai
Kegiatan Waktu
Kegiatan
Awal - Siswa menjawab salam pembuka yang diucapkan oleh guru Religi 5 menit
1. Etika - Siswa berdoa sebelum memulai proses pembelajaran us
pendahulu - Siswa menginformasikan temannya yang tidak hadir
an 10 menit
2. Apersepsi - Memotivasi siswa dengan memberikan analogi tentang Rasa
identitas beberapa siswa. ingin
- Siswa menjawab pertanyaan guru tentang analogi yang tahu
diberikan guru tentang identitas masing-masing teman.
- Guru memberikan perbandingan analogi tentang siswa
dengan unsure yang ada di alam.
“ Pernahkah kalian berfikir mengapa setiap orang memiliki
identitas yang berbeda ?”
- Siswa akan menjawab dengan berbagai macam jawaban
seperti:
- “karena lahir di waktu yang berbeda-beda”
- “karena memiliki bentuk yang berbeda”
- “karena tergantung dari hatinya sehingga setiap orang tidak
sama”, dll.
- Guru kembali bertanya
“ Pernahkah kalian berfikir bahwa tiap unsure yang
memenuhi kita semuanya juga memiliki identias masing-
masing yang berbeda. Mengapa bisa?”
- Siswa mulai bertanya-tanya.
- “Nah hal inilah yang akan lebih lanjut kita bahas pada materi
nomor atom dan nomor massa”.
- Guru memberikan tujuan pembelajaran/KD yang ingin
dicapai serta cakupan materi yang akan dipelajari.
- Guru memberi penguatan singkat mengenai materi yang telah
diterima sebelumnya.
- “ Masih ingatkah kalian tentang model atom yang di jelaskan
MGMP KIMIA
Tahapan Alokasi
Kegiatan Siswa Nilai
Kegiatan Waktu
oleh tiap-tiap para ahli?”
- Siswa menjawab beberapa pertanyaan guru tentang materi
sebelumnya.
- “ diantara teori model atom yang dijelaskan para ahli yang
sangat berkaitan dengan materi kita kali ini adalah model
atom yang dijelaskan oleh Rutherford. Coba jabarkan
kembali hasil teori yang dijelaskan Rutherford tentang atom!”
- Siswa mencari lebih dalam mengenai teori atom Rutherford.
- Guru menjelaskan lebihlanjut tentang model atom Rutherford
dan struktur atom yang dijelaskan olehnya.
- Guru kemudian membagikan LKS.
- Siswa mempelajari bahan ajar (LKS) yang dibagikan oleh
guru.
Kegiatan Inti
Siswa memahamianalogi yang diberikan oleh guru yang berkaitan Teliti 20 menit
1. Mengamat
tentang materi nomor atom dan nomor , isotop, isobar dan isoton :
i
1. Keteraturan unsure dalam data beberapa unsure untuk nomor
atom
MGMP KIMIA
Atomic Name of proton neutron Mass Number Symbol of
Number Element Element
1
Tahapan Hydrogen 1 0 1 H
Alokasi
Kegiatan Siswa Nilai
2
Kegiatan Helium 2 … 4 He Waktu
3 Lithium … 4 7 Li
4 Beryllium 4 … 9 Be
5 Boron 5 5 … B
6 Carbon … 6 12 C
7 Nitrogen 7 7 14 N
8 Oxygen 8 8 … O
9 Fluorine 9 … 19 F
10 Neon … 10 20 Ne
MGMP KIMIA
Tahapan Alokasi
Kegiatan Siswa Nilai
Kegiatan Waktu
- Apa perbedaan nomor atom dan nomor massa dilihat dari
tabel?
- Bagaimana keterkaitan hubungan antara nomor atom dan
nomor massa suatu unsure?
Untuk Notasi Penulisan Atom
- Guru memberikan notasi atom
3. Mengump 1. Siswa mengkaji literatur dan LKS yang diberikan untuk Kriti 25 menit
ulkan data menjawab pertanyaan yang mereka ajukan s
MGMP KIMIA
Tahapan Alokasi
Kegiatan Siswa Nilai
Kegiatan Waktu
2. Siswa mempelajari kembali struktur atom dan penemuan
proton, elektron, dan neutron.
3. Siswa mengkaji literature serta LKS terkait nomor massa.
4. Menghubungkan kembali materi sebelumnya terkait
pengetahuan
tentang penemuan massa dari proton, elektron, dan neutron
3. Siswa mengumpulkan data terkait materi isotop, isobar dan
isoton dengan cara membaca bahan ajar, literatur lain disertai
dengan data pengelompokan unsur yang ditampilkan di depan
kelas
danisotondariunsur-unsurberikut!
A. 39
19 K D. 40
19 K
MGMP KIMIA
Tahapan Alokasi
Kegiatan Siswa Nilai
Kegiatan Waktu
B. 24
12 Mg E. 40
20 K
C. 23
11 Na F. 40
18 Ar
Kegiatan - Siswa membuat kesimpulan dari materi nomor atom dan Tang 5 M
Akhir nomor massa gung e
- Siswa menyimpulkan kembali definisi dari isotop, isobar dan jawab n
isoton. it
- Siswa menyimak penguatan kesimpulan guru mengenai
nomor atom dan nomor massa
- Siswa menyimak penguatan kesimpulan yang disampaikan oleh
guru
terkait definisi isotop, isobar dan isoton
- Siswa memperoleh informasi rencana kegiatan pembelajaran
yang akan datang.
MGMP KIMIA
K. Penilaian Hasil Pembelajaran
1. Tujuan Evaluasi
a. Mengetahui kemampuan kognitif siswa dalam pemahaman materi nomor atom
dan nomor massa.
b. Mengetahuikemampuankognitifsiswadalammenyimpulkan definisi isotop
c. Mengetahuikemampuankognitif siswadalammengelompokkan unsur isobar
d. Mengetahuikemampuan afektif siswa dalam mngkomunikasikan definisi isoton
2. Jenis Evaluasi
a. Penilaian Kognitif
Jawaban siswa dalam mengerjakan soal latihan.
b. Penilaian Afektif
Hasil pengamatan sikap dan tingkah laku siswa.
c. Penilaian Psikomotorik
Hasil pengamatan keterampilan berdiskusi dan mengolah data.
Mengetahui,
Kepala SMAN 1 Gemuh Guru Mata Pelajaran
MGMP KIMIA
Lampiran 1
MGMP KIMIA
INDIKATOR SOAL
3.2.1 Menganalisis perkembangan model atom 1. Bagian manakah dari model atom Rutherford yang me
untuk menjelaskan nomor atom dari unsur massa suatu atom?
yang telah diberikan. a. inti atom
b. ion dari atom
c. jumlah proton dan elektron dari atom
d. elektron dari atom
e. muatan ion dari atom
1. A 4. C 7. D 10. C 13. C
2. E 5. C 8. D 11. E 14. D
3. D 6. A 9. 12. B 15. A
a. 32
16 S 16 32 16 16 16
b. …
P 15 30 15 15 15
…
d. …
… O 8 16 8 8 16
e. …
Ba 56 137 56 56 81
56
MGMP KIMIA
Lampiran 3
INSTRUMEN PENILAIAN AFEKTIF
Karakter Indikator
Memperhatikan penjelasan guru
Mengumpulkan sumber informasi lain dari buku ajar lain
Rasa Ingin Tahu
dan penjelasan guru
Tertarik mempelajari kimia
Mengajukan pertanyaan kepada teman atau guru
Hadir tepat waktu
Mempersiapkan diri sebelum pembelajaran
Disiplin Mengumpulkan tugas dan LKS tepat waktu
Tidak mengerjakan pekerjaan lain di luar kegiatan
pembelajaran
Mengajukan pertanyaan kritis kepada guru
Aktif Menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru
MGMP KIMIA
Lampiran 4
LEMBARAN OBSERVASI
Nama Penilai :
Nama peserta didik yang dinilai :
Kelas :
Hari/ tanggal penilaian :
Respon
No. Pernyataan Serin Tidak
Selalu Jarang
g pernah
1 Siswa hadir tepat waktu
2 Siswa memperhatikan penjelasan guru
3 Siswa mengumpulkan sumber informasi lain dari
buku ajar lain dan penjelasan guru
4 Siswa bertanya kepada teman atau guru
5 Siswa mengumpulkan tugas tepat waktu
6 Siswa mengerjakan pekerjaan lain di luar
kegiatan pembelajaran
7 Siswa menyontek saat ujian
8 Siswa mendiskusikan hasil pengamatan dengan
teman kelompo
9 Siswa berinteraksi dengan teman
10 Siswa membantu teman dalam menyelesaikan
LKS
11 Siswa mengerjakan tugas LKS dengan sungguh-
sungguh
13 Siswa menerima kritik dan saran dari teman dan
guru
17 Siswa memotong pembicaraan teman maupun
guru
18 Siswa menyampaikan pendapat dengan jelas
19 Siswa mengerjakan tugas individu dengan baik
Kriteria penskoran
MGMP KIMIA
Pernyataan Positif Pernyataan Negatif
4 = Selalu 4 = tidak pernah
3 = Sering 3 = Jarang
2 = Jarang 2 = Sering
1 = tidak pernah 1 = Selalu
Lampiran 4
Penilaian
lan Indikator Her Novi Unna Iin Rizal Kik Kautsa Sab
y i r i
kasika Mengkreasikan data dengan data lain pada literature
MGMP KIMIA
yang lain.
Mengumpulkan sumber informasi data yang lain dari
buku ajar lain dan penjelasan guru.
Mengkomunikasikan hasil data temuan di dalam kelas
r Indikator Penilaian
Her Nov Unna Ii Rizal Kik Kautsa Sab
y i n i r i
Memperhatikan penjelasan guru
Mengumpulkan sumber informasi lain dari buku ajar
ahu
lain dan penjelasan guru
Tertarik mempelajari kimia
Mengajukan pertanyaan kepada teman atau guru
Hadir tepat waktu
Mempersiapkan diri sebelum pembelajaran
Mengumpulkan tugas dan LKS tepat waktu
Tidak mengerjakan pekerjaan lain di luar kegiatan
pembelajaran
Menjawab pertanyaan yang diberikan guru
Mengajukan pertanyaan kritis kepada guru
Keterangan:
MGMP KIMIA
*Ceklist bila terdapat indicator yang terlihat (√ )
MGMP KIMIA
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Identitas sekolah : SMA N 1 Gemuh
Matapelajaran : Kimia
Kelas/Semester : X/1
Materi Pokok : Teori Atom Bohr
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
B. Kompetensi Dasar
1.1 Menyadari adanya keteraturan struktur partikel materi sebagai wujud kebesaran Tuhan
YME dan pengetahuan tentang struktur partikel materi sebagai hasil pemikiran kreatif
manusia yang kebenarannya bersifat tentatif.
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, terbuka,
mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif,
C. Indikator
1.1.1 Menunjukkan sikap religius melalui pembiasaan salam dan doa dalam kehidupan
sehari-hari
2.1.1 Menunjukkan sikap ingin tahu dalam mengamati vidio
2.1.2 Menunjukkan sikap tanggung jawab dalam menyelesaikan soal-soal di LKS.
2.1.3 Menunjukkan sikap jujur dalam menuliskan jawaban hasil diskusi kelompok.
3.3.1. Menganalisis teori dan postulat atom Bohr
3.3.2. Menentukan Jumlah elektron maksimal suatu atom
3.3.3. Menentukan konfigurasi elektron suatu atom
3.3.4. Menentukan elektron valensi
4.3.1 Mengemukakan kesimpulan mengenai teori atom Bohr
4.3.2Menyajikan hasil diskusi mengenai tori atom Bohr
D. Tujuan Pembelajaran
Sikap
1.1.1.1. Peserta didik menunjukkan sikap religius melalui pembiasaan salam dan doa
sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran di kelas.
2.1.1.1 Peserta didik menunjukkan sikap ingin tahu dalam mengamati vidio.
2.1.2.1 Peserta didik menunjukkan sikap tanggung jawab dalam menyelesaikan soal-soal di
LKS.
2.1.3.1 Peserta didik menunjukkan sikap jujur dalam menuliskan jawaban hasil diskusi
kelompok.
Pengetahuan
II. Menyakan
Peserta didik membuat rumusan masalah dari gambar yang diamati
V. Mengkomunikasikan
Peserta didik menyajikan hasil kesimpulannya
I. Penilaian
3. Mekanisme dan prosedur
Penilaian dilakukan dari proses dan hasil. Penilaian proses terdiri dari penilaian sikap dan
penilaian keterampilan yang observasi melalui kegiatan diskusi. Sedangkan penilaian
hasil dilakukan melalui tes tertulis.
A. Kompetensi Inti
KI.1.Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI. 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli,
(gotong royong, kerjasama, toleran, dan damai), santun, responsif, dan pro-aktif,
dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
pergaulan dunia.
KI. 3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural,
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya
dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait, penyebab fenomena, dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
KI. 4. Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah kongkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan diri yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
1.1. Menyadari adanya kebolehjadian posisi elektron di dalam suatu atom sebagai wujud
kebesaran Tuhan YME.
2.1. Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif,
terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis,
2. Materi Inti
1. Hipotesis de Broglie
Pada tahun 1924, Louis de Broglie mengemukan hipotesisnya tentang sifat dualisme
materi bahwa materi dapat bersifat baik sebagai partikel maupun sebagai
gelombang.Persamaan de Broglie berlaku untuk semua materi. Persamaan tersebut juga
dapat menunjukkan bahwa materi bergerak dengan massa seperti mobil, lebih baik
dijelaskan oleh sifat partikelnya. Sedangkan materi bergerak dengan massa sangat kecil
seperti elektron, lebih baik dijelaskan oleh sifat gelombangnya.
Hipotesis de Broglie terbukti benar dengan ditemukannya sifat gelombang dari
elektron.Elektron mempunyai sifat difraksi seperti halnya sinar–X. Sebagai akibat dari
dualisme sifat elektron sebagai partikel dan sebagai gelombang, maka lintasan elektron yang
dikemukakan Bohr tidak dapat dibenarkan.Gelombang tidak bergerak menurut suatu garis,
melainkan menyebar pada suatu daerah tertentu (Johari dan Rachmawati, 2006).
2. Prinsip Ketidakpastian Heisenberg
Berdasarkan Hipotesis de Broglie yang menyatakan bahwa materi dapat bersifat
sebagai partikel dan sekaligus dapat mempunyai sifat sebagai gelombang.Akibat dualisme
sifat tersebut maka letak dan kecepatan elektron tidak dapat dipastikan secara
serentak.Dengan demikian ada ketidakpastian tentang letak dan kecepatan elektron
tersebut.Keadaan ini dikenal dengan prinsip ketidakpastian Heisenberg.Prinsip
ketidakpastian Heisenberg menyatakan bahwa tidak mungkin secara bersamaan dan akurat
mengukur posisi dan momentum dari partikel yang sedang bergerak. Ketidakpastian dapat
diabaikan untuk materi dengan massa besar, tetapi tidak untuk objek dengan massa kecil
(Johari dan Rachmawati, 2006).
h h
Δxx mΔv≥ atau Δx x Δv ≥ dengan h= 6,63 x 10-34 J/s
2π 2 πm
Menurut teori atom mekanika kuantum, posisi elektron dalam mengelilingi inti atom
tidak dapat diketahui secara pasti sesuai prinsip ketidakpastian Heisenberg.Oleh karena itu,
kebolehjadian (peluang) terbesar ditemukannya elektron berada pada orbit atom tersebut.
Dengan kata lain, orbitaladalah daerah kebolehjadian terbesar ditemukannya elektron dalam
atom (Yayan dan Agus, 2009).
F. Strategi Pembelajaran
1. Model Pembelajaran :Inkuiri
2. Pendekatan pembelajaran : Saintifik (5 M)
3. Metode Pembelajaran : Diskusi dan Tanya jawab
G. Media dan Sumber Belajar
1. Media Pembelajaran
a. LKS (Lembar Kerja Siswa) teori atom mekanika kuantum.
b. Alat tulis menulis (spidol, whiteboard, buku tulis, pulpen).
c. Power Point mengenai teori atom mekanika kuantum.
2. Sumber Belajar
a. Johari dan Rachmawati. 2006. Kimia SMA dan MA Untuk Kelas XI. Jakarta: Esis
H. Langkah-langkah Pembelajaran
Tahapan Alokasi
Rincian Kegiatan Nilai
Kegiatan Waktu
Kegiatan a. Pendahuluan
Awal Religius 15
- Peserta didik menjawab salam pembuka yang
Menit
diucapkan oleh guru
- Peserta didik berdoa sebelum memulai proses
pembelajaran
- Peserta didik menginformasikan temannya yang
tidak hadir Rasa ingin
tahu
b. Apersepsi :
- Peserta didik menjawab pertanyaan guru tentang Motivasi
kelemahan teori atom Bohr?
- Memotivasi peserta didik dengan mengajukan
pertanyaan kontekstual
“ Pernahkah Kalian memperhatikan bilah kipas angin
dalam keadaan off dan dalam keadaan menyala?”
“ Apakah pada saat kipas angin dalam keadaan off,
kalian dapat menentukan dimana posisi tiap bilah
yang ada pada kipas angin dan sebaliknya? “
Nah hal inilah yang akan lebih lanjut kita bahas pada
materi teori atom mekanika kuantum.
- Peserta didik memperhatikan tujuan
pembelajaran/KD yang ingin dicapai serta cakupan
materi yang akan dipelajari.
Rasa ingin
Kerja sama
Menanya
Peserta didik bertanya :
a.
Tanggung
b. jawab
Kerjasama
Mengumpulkan Data
- Menganalisis cara menyusun konfigurasi elektron
suatu unsur berdasarkan aturan aufbau.
1. Berlatih menuliskan konfigurasi elektron
berdasarkan aturan aufbau untuk unsur
Disiplin
❑
3
❑ ❑
Li , O , S , Al
8 16
❑
13
3+¿ ❑
17
−¿
, Cl ¿ ¿ Komunikati
f
2. Mengerjakan soal-soal yang ada pada LKS secara
berkelompok.
Mengasosiasi
- Peserta didik membahas dan berdiskusi di dalam
kelompok mengenai hasil teori atom mekanika
kuantum yang telah dibaca.
- Peserta didik membahas dan mendiskusikan di dalam
kelompok mengenai jawaban dari soal yang terdapat
di dalam LKS.
- Peserta didik menyimpulkan carapenyusunan
konfigurasi elektron berdasarkan aturan aufbau
berdasarkan jawaban pertanyaan di LKS.
Mengkomunikasikan
MGMP KIMIA Page 71
Tahapan Alokasi
Rincian Kegiatan Nilai
Kegiatan Waktu
- Peserta didik mempresentasikan hasil hasil diskusi
mengenai teori atom mekanika kuantum.
- Peserta didik mengkomunikasikan hasil diskusi
mereka tentang cara penulisan konfigurasi elektron
berdasarkan aturan aufbau.
Mengetahui,
Kepala SMAN 1 Gemuh Guru Mata Pelajaran
L. Kompetensi Inti
KI.1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI.2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI.3 Memahami,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI.4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
M. Kompetensi Dasar
1.1 Menyadari adanya keteraturan struktur partikel materi sebagai wujud kebesaran Tuhan
YME dan pengetahuan tentang struktur partikel materi sebagai hasil pemikiran kreatif
manusia yang kebenarannya bersifat tentatif.
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, terbuka,
mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif,
inovatif, demokratis, komunikatif) dalam merancang dan melakukan percobaan serta
berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari.
3.4 Menganalisis hubungan konfigurasi elektron dan diagram orbital untuk menentukan letak
unsur dalam tabel periodik dan sifat-sifat periodik unsur
N. Indikator
1.1.1 Membiasakan diri menjawab salam sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran
1.1.2 Membiasakan diri berdoa sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran
2.1.1 Menunjukkan sikap rasa ingin tahu dalam kegiatan pembelajaran
2.1.2 Menunjukkan sikap tanggung jawab selama proses diskusi kelompok
2.1.3 Menunjukkan sikap jujur dalam mengumpulkan data.
2.1.4 Menunjukkan sikap komunikatif dalam mengemukakan hasil diskusi
3.4.1 Menerapkan aturan Hund dalammenggambarkan orbital suatu unsur
3.4.2 Menerapkan Azas Larangan Pauli untuk menggambarkan orbital suatu unsur
3.4.3 Menerapkan aturan penuh setengah penuh dalam pengisian orbital
3.4.4 Menganalisis suatu unsur berdasarkan diagram orbitalnya
3.4.5 Menjelaskan makna keempat bilangan kuantum.
3.4.6 Mengaitkan antarbilangan-bilangan kuantum
3.4.7 Menghubungkan bilangan kuantum terhadap bentuk orbital
4.4.1 Menggambarkan diagram orbital unsur berdasarkan konfigurasi elektron
4.4.2 Mengkomunikasikan hasil pengamatan dan diskusi kelompok mengenai diagram orbital
baik secara lisan maupun tulisan.
4.4.3 Mengkomunikasikan hasil pengamatan dan diskusi kelompok mengenai bilangan
kuantum baik secara lisan maupun tulisan.
4.4.4 Menggambarkan bentuk orbital s, p, d dan f
O. Tujuan Pembelajaran
Sikap
1.1.1.1 Membiasakan diri menjawab salam sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran
1.1.2.1 Membiasakan diri berdoa sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran
2.1.1.1 Menunjukkan sikap rasa ingin tahu dalam mengamati fenomena mengenai fenomena
“Misteri Rumah Elektron”.
2.1.2.1 Menunjukkan sikap tanggung jawab selama proses diskusi kelompok
2.1.3.1 Menunjukkan sikap jujur dalam mengumpulkan data.
2.1.4.1 Menunjukkan sikap komunikatif dalam memaparkan hasil diskusi kelompok
Pengetahuan
Keterampilan
4.4.1.1 Peserta didik terampil menggambarkan diagram orbital suatu unsur berdasarkan
konfigurasi elektron
4.4.2.1 Peserta didik terampil mengkomunikasikan hasil pengamatan dan diskusi kelompok
mengenai bilangan orbital baik secara lisan maupun tulisan.
4.4.3.1 Peserta didik terampil mengkomunikasikan hasil pengamatan dan diskusi kelompok
mengenai bilangan kuantum baik secara lisan maupun tulisan.
4.4.4.1 Peserta didik terampil menggambarkanbentuk orbital s, p, d dan f
P. Materi Pembelajaran
1. Materi Prasyarat
Teori Atom Bohr
Teori Atom Mekanika Kuantum
Konfigurasi elektron
2. Materi Inti
2. Larangan Pauli
Pauli mengemukakan bahwatidak ada dua elektron dalam satu atom yang boleh
mempunyai keempatbilangan kuantum yang sama. Dua elektron yang mempunyai
bilangankuantum utama, azimut, dan magnetik yang sama dalam satu orbital,
harusmempunyai spin yang berbeda. Kedua elektron tersebut berpasangan.
3. Aturan penuh dan setangah penuh
Sifat ini berhubungan erat dengan hibridisasi elektron. Aturan ini menyatakan bahwa “
suatu elektron mempunyai kecenderungan untuk berpindah orbital untuk dapat
membentuk susunan elektron yang lebih stabil. Untuk konfigurasi elektron yang
berakhiran pada subkulit d berlaku aturan penuh setengah penuh.
B. BILANGAN KUANTUM
Berbicara mengenai bilangan kuantum berarti tidak terlepas dari model atom Bohr.
Mengapa demikian? Hal ini disebabkan model atom mekanikan kuantum mempunyai
persamaan dengan model atom Bohr dalam hal-hal tingkat-tingkat energi (kulit-kulit)
dalam atom. Akan tetapi, susunan kulit dalam model atom mekanika kuantum lebih
kompleks, dimana setiap kulit terdiri dari satu atau beberapa subkulit, sedangkan
subkulit terdiri dari satu atau beberapa orbital. Sekali lagi, perlu ditekankan bahwa istilah
obital berbeda dengan istilah orbit yang digunakan dalam teori atom Niels Bohr. Niels
Bohr menggunakan satu bilangan untuk menyatakan suatu orbit, yaitu bilangan kuantum
n. sementara itu, teori atom mekanika kuantum menggunakan empat bilangan untuk
menyatakan suatu orbital, yaitu bilangan kuantum utama(n), bilangan kuantum azimut
(l), bilangan kuantum magnetik (m), dan bilangan kuantum spin (s). Makna dan nilai
yang diijinkan untuk keempat bilangan kuantum tersebut adalah sebagai berikut.
1. Bilangan Kuantum Utama (n)
Bilangan kuantum utama (n) menentukan tingkat energi atau kulit atom.
Bilangan kuantum utama dapat mempunyai nilai semua bilangan bulat positif yaitu
1,2,3,4, dan seterusnya. Sama seperti dalam teori Bohr, kulit atom dinyatakan dengan
lambang K,L,M,N, dan seterusnya sesuai urutan abjad, masing-masing untuk nilai
n=1,2,3,4, dan seterusnya. Misalnya, elektron dengan bilangan kuantum utama (n)=3
berada pada kulit ketiga, yaitu kulit M.
2. Bilangan Kuantum Azimut (l)
Bilangan kuantum azimut menyatakan subkulit dan bentuk orbital suatu
atom. Bilangan kuantum azimut dapat mempunyai nilai semua bilangan bulat mulai
dari 0 sampai dengan (n-1) untuk setiap nilai n.
Nilaim =–l,0,hingga+l
Untuk l = 0 nilai m = 0
Untuk l = 1 nilai m = -1, 0, dan +1
Untuk l = 2 nilai m = -2, -1, 0, dan +1, dan +2, dan seterusnya.
Banyaknya nilai m yang diijinkan untuk suatu subkulit menentukan jumlah orbital
dalam subkulit itu, dimana setiap nilai m menyatakan satu orbital.
Subkulit s (l=0) ada 1 nilai m, yaitu m = 0, berarti s terdiri dari 1
orbital.
Subkulit p (l=1) ada 3 nilai m, yaitu m = -1,0,+1, berarti subkulit terdiri
dari 3 orbital.
Subkulit d (l=2) ada 5 nilai m, yaitu m = -2,-1,0,+1,+2, berarti subkulit
terdiri dari 5 orbital.
Subkulit f (l=3) ada 7 nilai m, yaitu m = -3,-2,-1,0,+1,+2,+3, berarti
subkulit terdiri dari 7 orbital, dan seterusnya.
4. Bilangan Kuantum Spin (s)
+1 −1
sumbunya. Harga s = atau s = . Tanda (+) artinya serah jarum jam,
2 2
sedangkan tanda (-) artinya berlawanan dengan jarum jam.
C. BENTUK ORBITAL
a. Orbital s
Orbital-s memiliki bilangan kuantum azimut,l = 0 dan m= 0. Oleh karena nilai m
sesungguhnya suatu tetapan (tidak mengandung trigonometri) maka orbital-s tidak
memiliki orientasialam ruang sehingga orbital-s ditetapkan berupa bola simetris di
sekeliling inti. Permukaan bola menyatakan peluang terbesar ditemukannya elektron
dalam orbital-s. Hal ini bukan berarti semua elektron dalam orbital-s berada di
1s 2s 3s
b. Orbital p
Orbital-p memiliki bilangan kuantum azimut, l = 1 dan m= 0, ±l. Oleh karena itu,
orbital-p memiliki tiga orientasi dalam ruang sesuai dengan bilangan kuantum
magnetiknya. Oleh karena nilai m sesungguhnya mengandung sinus maka bentuk
orbital-p menyerupai bentuk sinus dalam ruang, Ketiga orbital-p memiliki bentuk
yang sama, tetapi berbeda dalam orientasinya. Orbital-px memiliki orientasi ruang
pada sumbu-x, orbital-py memiliki orientasi pada sumbu-y, dan orbital-pz memiliki
orientasi pada sumbu-z. Makna dari bentuk orbital-p adalah peluang terbesar
ditemukannya elektron dalam ruang berada di sekitar sumbu x, y, dan z. Adapun
pada bidang xy, xz, dan yz, peluangnya terkecil.
c. Orbital d
Orbital-d memiliki bilangan kuantum azimut l= 2 dan m = 0, ±1, ±2. Akibatnya,
terdapat lima orbital-d yang melibatkan sumbu dan bidang, sesuai dengan jumlah
bilangan kuantum magnetiknya.Orientasi orbital-dxy berada dalam bidang xy,
demikian juga orientasi orbital-orbital lainnya sesuai dengan tandanya. Orientasi
orbital ini berada pada sumbu z dan terdapat “donat” kecil pada bidang-xy. Makna
dari orbital-d adalah, pada daerah-daerah sesuai tanda dalam orbital (xy, xz, yz, x 2–
y2, z2) menunjukkan peluang terbesar ditemukannya elektron, sedangkan pada
simpul-simpul di luar bidang memiliki peluang paling kecil.
Q. Strategi Pembelajaran
1. Metode Pembelajaran : Tanya Jawab dan Diskusi
2. Pendekatan Pembelajaran : Saintifik (5M)
3. Model Pembelajaran : Inkuiri-induktif
S. Langkah-Langkah Pembelajaran
Rincian Kegiatan Waktu Nilai
KEGIATAN AWAL 30 Menit
Peserta didik menjawab salam, berdoa dan menginformasikan
temannya yang tidak hadir
Memberikan apersepsi
- Peserta didik menjawab pertanyaan guru terkait materi
konfigurasi elektron yang telah dipelajari pada pertemuan
sebelumnya
- Peserta didik memberikan contoh konfigurasi elektron suatu
unsur
Kemudian guru melanjutkan dengan mengajukan pertanyan Rasa ingin
Mengetahui,
Kepala SMAN 1 Gemuh Guru Mata Pelajaran
A. KOMPETENSI INTI
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural dan metakognitif dalam pengetahuan teknologi, seni budaya dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan dan keberadaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, menyaji dan mencipta dalam ranah kongkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan yang dipelajarinya disekolah secara mandiri, dan mampu melaksanakan tugas spesifik
di bawah pengawasan langsung.
B. KompetensiDasar :
1.1 MenunjukkansikapreligiuskepadaTuhan Yang MahaEsamelauipembelajarankimia
Indikator:
1.1.1 Menunjukkansikapreligiusmelaluipembiasaansalamdandoadalamkehidupansehari-hari
2.1. Menunjukkan sifat ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, terbuka, teliti, bertanggung jawab,
kritis, kreatif, demokratif, komunikatif) dalam kegiatan pembelajaran kesetimbangan kimia yang
diterapkan dalam industri.
Indikator:
2.1.1 Menunjukkan sikap rasa ingin tahu dalam mengamatifenomena.
2.1.2 Menunjukkan sikap tanggung jawab selama diskusikelompok.
2.1.3 Menunjukkan sikap komunikatif dalam menyampaikan diskusikelompok.
4.4 Menyajikan hasil analisis hubungan konfigurasi elektron dan diagram orbital untuk
menentukan letak unsur dalam tabel periodik dan sifat-sifat periodik unsur.
Indikator:
4.4.1 Terampilmengemukakankesimpulanhasildiskusikelompoktentangperkembangansistemperiodi
kunsur
4.4.2 Terampilmengkomunikasikanhasildiskusikelompoktentangperkembangansistemperiodikunsur
C. TujuanPembelajaran:
Sikap
1.1.1.1 Peserta didik
menunjukkansikapreligiusmelaluipembiasaansalamdandoasebelumdansesudah proses
kegiatanbelajarmengajar
2.1.1.1 Peserta didik menunjukkan sikap rasa ingin tahu dalammengamatifenomena yang
ditampilkan
2.1.2.1 Peserta didik menunjukkan sikap tanggung jawab selama proses diskusikelompok
2.1.3.1Peserta didik menunjukkan sikap komunikatif dalam menyampaikan data
hasildiskusitentangperkembangansistemperiodikunsur.
Pengetahuan
3.4.1.1 Pesertadidikmampumembandingkankelebihandankekuarangantabelperiodikunsurdari
teori triade Dobereiner sampai dengan tabel periodik unsur moderen.
3.4.2.1 Pesertadidikmampumenjelaskan dasar pengelompokan unsur-unsur dalam setiap
tabel periodik unsur.
3.4.2.2 Pesertadidik meramalkan letak unsur dalam tabel periodik dengan konfigurasi
elektron.
D. MateriPelajaran
A. Materi Prasyarat
1. Notasi unsur
2. Konfigurasi elektron
B. Materi inti
Setelahparaahlisecaraterus-menerusmenemukanunsur-unsurbaru,
makajumlahunsursemakinbanyakdanhaliniakanmenimbulkankesulitandalammempelajarinya,
jikatidakadacara yang praktisuntukmempelajarinya. Olehkarenaitu,
paraahliberusahamembuatpengelompokansehinggaunsur-
unsurtersebuttertatadenganbaik.puncakdariusahatersebutadalahterciptanyasuatutabelunsur yang
disebuttabelperiodikunsur.
1. Penglompokkanatasdasarlogamdannonlogam
Penggolonganinidikemukakanoleh Lavoisier (1789), iamengelompokkanunusr-unsur
yang telahditemukanberdasarkansifatlogamdannonlogamnya. Unsur-unsur yang
dikelompokkanoleh Lavoisier baruterdapat 33 jenisunsur.
2. TriadeDobereiner
Padatahun 1892, Johann Wolfgang Dobereiner, profesorahlikimia di Jerman,
mengemukakanbahwamassa atom relatifStronsiumsangatdekatdenganmassa rata-
rata dua atom yang memilikisifatsamadenganStronsium, yaituKalsiumdan
Barium. Dobereinerjugamenemukanbeberapakelompoklain yang
memilikigejalasepertiini.
4. SistemPeriodik Mendeleev
Padatahun 1869, DimitriMendeleev, sarjanaasalRusia, iamenyimpulkanbahwasifat-
sifatunsuradalahfungsiperiodikdarimassa atom relatifnya. Artinya,jikaunsur-
unsurdiurutkanberdasarkankenaikanmassa atom
relatifnyamakasifatnyaakanberulangsecaraperiodik. Unsur-unsur yang
memilikisifat yang sama di
susunsatulajurvertikaldisebutgolongan,dankenaikanmassa atom relatifnyadalamsatulajur horizontal,
yang disebutperiode.
5. SistemPeriodikModeren
Awalabad 20, setelahpenemuan proton, Henry
Moseleymenyempurnakansistemperiodik Mendeleev,
iamenetapkanbahwapenyusunanunsurdalamsistemperiodikberdasarkankenaikan
nomor atom dankemiripansifat. Unsur-unsurdiurutkanmenurutkenaikannomor
atom unsur-unsurdengansifat yang miripberadapadagolongan yang sama.
Henry
Mosel C. Materi Pengayaan
ey Mekanika kuantum
E. STRATEGI PEMBELAJARAN
Model : Inkuiri
Pendekatan : Saintifik
Metode :Diskusi
G. Langkah-LangkahKegiatanPembelajaran
Wakt
Rincian kegiatan Nilai
u
Kegiatan Pembukaan 15
a. Siswa menjawabsalam Religius menit
b. Siswa diperiksa kehadirannya Disiplin
c. Apersepsi Tanggung
Siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan jawab
dengan materi prasyarat:
23
1. Berapakah no. Atom dari 11 Na?
2. Sebutkan jumlah proton, elektron, dan neutron pada 23
11 Na?
d. Motivasi:
Siswadiberi motivasi melalui analogi yang diberikan guru
Rasa ingin
tentang keterkaitan materi dengan kehidupan nyata.
tahu
Guru: Dalam kehidupan sehari-hari ada pengelompokan-
pengelompokan, sebagai contoh di sekolah kita, mengapa ada
siswa kelas 1, 2 dan 3? Keberadaan siswa di setiap kelas
disesuaikan dengan kesamaan tingkat usia dan perkembangan
intelektualnya. Selain itu, setiap siswa memiliki nama atau
identitas masing-masing sehingga guru dengan mudah dapat
mengenal siswa-siswanya. Hal yang sama terjadi juga pada
unsur-unsur di alam, setiap unsur diberikan nama dan simbol
tertentu sehingga unsur-unsur tersebut dikelompokkan ke
dalam suatu tabel berdasarkan kemiripannya yang disebut
dengan sistem periodik unsur.
e. Siswa memperoleh informasi dari guru tentang tujuan
Rasa ingin
tahu
Menanya
Siswamenanyakanfenomena yang dituliskan diLKS Komunikati
f
Mengumpulkan data
a. Kelompok I mempresentasikan hasil diskusi mereka tentang
pengelompokan unsur berdasarkan sifat logam dan nonlogam serta
sistem triade Dobereiner
b. Siswa melakukan tanya jawab dan mengisi LKS saat diskusi kelas
c. Kelompok II mempresentasikan hasil diskusi mereka tentang oktaf
Newlands
d. Siswa melakukan tanya jawab dan mengisi LKS saat diskusi kelas
e. kelompok III mempresentasikan hasil diskusi mereka tentang SPU
Meyer dan Mendeleev
f. Siswa melakukan tanya jawab dan mengisi LKS saat diskusi kelas
g. kelompok IV mempresentasikan hasil diskusi mereka tentang SPU
Modern
h. Siswa melakukan tanya jawab dan mengisi LKS saat diskusi kelas
i. siswa mengkaji keterkaitan antara letak unsur dalam tabel periodik
dengan konfigurasi elektron melalui bimbingan guru dan dibantu
dengan LKS
j. siswa meramalkan letak unsur dalam tabel periodik unsur melalui
konfigurasi elektron.
Mengasosiasi
1. Siswa menganalisis hasildiskusitentangperkembangan system
periodic unsur
2. Siswamendiskusikanbeberapapertanyaan yang terdapatdalam
LKS besertatemansekolompoknya
Mengkomunikasikan
1. Siswaperwakilandarimasing-masingkelompok menyampaikan
hasil diskusinya
2. Setelahperwakilandarimasing-
masingkelompokselesaimempresentasikanhasildiskusinya,
siswa lain bolehbertanyatentanghal yang belumdipahami.
3. Saat guru membimbingdiskusikelompok, guru
menilaikeaktifansiswa.
4. Siswadiberikanpenguatanmateridari guru,
berupapenjelasankonseppentingdaripembelajaran yang
telahberlangsung.
Penutup Disiplin 10
a. Siswa mendengarkanpenguatan yang diberikan guru menit
b. Siswadibimbinguntukmenyimpulkanhasilpembelajaranhariini
c. Siswadiberitugasmandiri dan membaca literatur untuk materi
selanjutnya.
Mengetahui,
Kepala SMAN 1 Gemuh Guru Mata Pelajaran
A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami ,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,
B. Kompetensi Dasar
1.1 : Menyadari adanya keteraturan struktur partikel materi sebagai wujud kebesaran
Tuhan YME dan pengetahuan tentang struktur partikel materi sebagai hasil
pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif.
2.1 : Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif,
terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis,
kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif) dalam merancang dan melakukan
percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari.
2.2 : Menunjukkan perilaku kerjasama, santun, toleran, cinta damai dan peduli
lingkungan serta hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam.
2.3 : Menunjukkan perilaku responsif dan pro-aktif serta bijaksana sebagai wujud
kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan.
3.4 : Menganalisis hubungan konfigurasi elektron dan diagram orbital untuk
menentukan letak unsur dalam tabel periodik dan sifat-sifat periodik unsur.
4.4 : Menyajikan hasil analisis hubungan konfigurasi elektron dan diagram orbital untuk
menentukan letak unsur dalam tabel periodik dan sifat-sifat periodik unsur.
C. Indikator
1.1.1. Menunjukkan rasa kagum atas kebesaran Tuhan YME yang telah menciptakan
manusia dengan akal yang kreatif sehingga dapat menemukan keteraturan sifat unsur-
unsur dalam sistem periodik unsurmemiliki sifat periodik yang teratur .
1.1.2. Bersyukur kepada Tuhan YME karena telahmenciptakan unsur-unsur yang disusun
dalam konfigurasi elektron dan memiliki sifat-sifat periodik yang berbeda
2.1.1 Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi yang ditunjukkan dengan banyak bertanya
mengenai hubungan konfigurasi elektron dengan sifat-sifat periodik
2.1.2 Menunjukkan perilaku teliti dalam mengolah data yang berupa tabel jari-jari atom dan
energi ionisasi.
D. Tujuan Pembelajaran
Tujuan Afektif
1.1.1.1. Peserta didik dapat menunjukkan rasa kagum atas kebesaran Tuhan YME yang
telah menciptakan manusia dengan akal yang kreatif sehingga dapat menemukan
keteraturan sifat unsur-unsur dalam sistem periodik unsurmemiliki sifat periodik
yang teratur .
Tujuan Kognitif
3.4.1.1 Peserta didik dapat menjelaskan definisi jari-jari atom
3.4.1.2 Peserta didik dapat menganalisis kecenderungan jari-jari atom dalam satu golongan
dan satu periode
3.4.1.3 Peserta didik dapat menelaah penyebab kecenderungan jari-jari atom dalam satu
golongan dan satu periode
3.4.1.4 Peserta didik dapat menjelaskan definisi energi ionisasi
3.4.1.5 Peserta didik dapat menganalisis kecenderungan energi ionisasi dalam satu
golongan dan satu periode
3.4.1.6 Peserta didik dapat menelaah penyebab kecenderungan energi ionisasi dalam satu
golongan dan satu periode
3.4.1.7 Menjelaskan defenisi aftinitas elektron
3.4.1.8 Peserta didik dapat menganalisis kecenderungan aftinitas elektron dalam satu
golongan dan satu periode
3.4.1.9 Peserta didik dapat menelaah penyebab kecenderungan aftinitas elektron dalam satu
golongan dan satu periode
3.4.1.10 Menjelaskan keeletronegatifan
3.4.1.11 Peserta didik dapat menganalisis kecenderungan keeletronegatifan dalam satu
golongan dan satu periode
3.4.1.12 Peserta didik dapat menelaah penyebab kecenderungan keeletronegatifan dalam
satu golongan dan satu periode
E. Materi Pembelajaran
a. Materi Prasyarat : 1. Konfigurasi elektron
b. Materi Inti
Faktual
Dalam kehidupan sehari-hari sering melihat keteraturan penyusunan barang-barang di
swalayan. Begitupun dalam penyusunan dalam sistem periodik unsur, memiliki keteraturan
pada golongan dan periode. SPU memiliki keteraturan sifat-sifatnya pada unsur-unsur. Sifat
periodik merupakan sifat yang berubah secara beraturan sesuai dengan kenaikan nomor
atom, yaitu dari kiri ke kanan dalam satu periode, atau dari atas ke bawah dalam satu
golongan.
Konseptual
1. Jari-jari Atom
Jari-jari atom adalah jarak elektron terluar ke inti atom.Panjang pendeknya jari-jari atom
tergantung pada jumlah tingkat energidan muatan inti atom.Makin banyak jumlah tingkat
energi elektron maka jari-jari atom semakin panjang, dan bila jumlah kulit atom sama
banyak maka yang berpengaruh terhadap panjangnya jari-jari atom ialah muatan inti.
Semakin banyak muatan inti atom, makin besar gaya tarik inti atom terhadap elektronnya
sehingga elektron lebih dekat ke inti. Jadi, semakin banyak muatan inti, maka semakin
pendek jari-jari atomnya.
a) Dalam satu golongan, konfigurasi unsur-unsur satu golongan mempunyai jumlah proton
yang bertambah namun jumlah tingkat energinya juga bertambah dari atas ke bawah.
Adanya gaya tarik dari muatan inti diimbangi dengan bertambahnya tingkat energi,
sehingga jari-jari atom dalam satu golongan makin ke bawah semakin besar.
b) Unsur-unsur yang seperiode memiliki jumlah tingkat energi yang sama. Akan tetapi,
tidaklah berarti mereka memiliki jari-jari atom yang sama pula. Semakin ke kanan letak
unsur, jumlah muatan inti yang dimiliki makin banyak, sehingga tarik-menarik inti
2. Energi Ionisasi
Energi ionisasi adalah energi minimum yang diperlukan atom untuk melepaskan satu
elektron yang terikat paling lemah dari suatu atom atau ion dalam wujud gas.Energi
ionisasi ini dinyatakan dalam satuan kJ/mol.
Harga energi ionisasi dipengaruhi oleh besarnya nomor atom dan ukuran jari-jari atom.
Makin besar jari-jari atom, maka gaya tarik inti terhadap elektron terluar makin lemah. Hal
itu berarti elektron terluar akan lebih mudah lepas, sehingga energi yang diperlukan untuk
melepaskan elektron terluar makin kecil
a. Dalam satu golongan energi ionisasi dari atas ke bawah makin kecil, karena jari-jari
atom bertambah besar. Meskipun jumlah muatan positif dalam inti bertambah tetapi
gaya tarik inti terhadap elektron terluar makin lemah karena jari-jari makin panjang.
Akibatnya energi ionisasi makin berkurang.
b. Dalam satu periode energi ionisasi unsur dari kiri ke kanan makin besar. Bertambahnya
jumlah muatan positif dalam inti dan jumlah kulit tetap menyebabkan gaya tarik inti
makin kuat. Selain itu jari-jarinya dari kiri ke kanan semakin kecil, sehingga pengaruh
gaya tarik inti terhadap elektron valensi semakin besar, akibatnya energi ionisasi (energi
yang diperlukan untuk melepaskan 1 elektron vaensinya) makin bertambah.
3. Aftinitas Elektron
Afinitas Elektron adalah energi yang terlibat pada saat suatu atom dalam keadaan
gas menerima elektron.
I. TEKNIK PENILAIAN
c. Bentuk Instrumen
Tes Pilihan Jamak
d. Contoh Instrumen (Tes dan Nontes)
Lembar soal dan lembar observasi
e. Kunci dan Pedoman Penskoran
Kunci jawaban
Pedoman : Rubrik Penilaian
Mengetahui,
Kepala SMAN 1 Gemuh Guru Mata Pelajaran
(RPP)
A. KOMPETENSI INTI
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
B. KOMPETENSI DASAR
4.5. Mengolah dan menganalisis perbandingan proses pembentukan ikatan ion, ikatan
kovalen, ikatan kovalen koordinasi, dan ikatan logam serta interaksi antar partikel (atom,
ion, molekul) materi dan hubungannya dengan sifat fisik materi.
C. INDIKATOR
1.1. 1 Menyadari kebesaran Tuhan melalui menjawab salam pembuka
2.2. 1 Menunjukkan sikap rasa ingin tahu melalui keaktifan bertanya.
2.2. 2 Menunjukkan sikap kerjasama selama proses pembelajaran berlangsung
2.2. 3 Menunjukkan sikap komunikatif dalam berdiskusi
2.2. 4 Menunjukkan sikap kritis selama proses pembelajaran berlangsung
2.2. 5 Menunjukkan sikap disiplin selama proses pembelajaran berlangsung.
2.2. 6 Menunjukkan sikap tanggung jawab selama proses pembelajaran berlangsung.
2.2. 7 Menunjukkan sikap teliti selama proses pembelajaran berlangsung.
3.5. 1 Menjelaskan penyebab kestabilan atom unsur gas mulia.
3.5. 2 Mengamati simbol Lewis dari beberapa unsur.
3.5. 3 Menjelaskan hubungan antara susunan elektron valensi dengan simbol Lewis.
3.5. 4 Menjelaskan pengertian ikatan ion
3.5. 5 Menjelaskan proses terbentuknya ikatan ion
3.5. 6 Membedakan senyawa ionik dengan yang bukan senyawa ionik
4.5. 1 Menganalisis kecenderungan suatu unsur untuk mencapai kestabilan dengan cara
melepas atau menerima elektron.
MGMP KIMIA Page 103
4.5. 2 Menganalisis pembentukan senyawa berdasarkan simbol Lewis (berhubungan
dengan kecenderungan atom untuk mencapai kestabilan).
4.5. 3 Menganalisis data hasil percobaan, sehingga dapat menentukan sifat senyawa ionik.
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
2.2.1.1 Peserta didik menunjukkan sikap rasa ingin tahu ketika mempelajari struktur lewis
dan ikatan ion.
2.2.2.1 Peserta didik menunjukkan sikap kerjasama dengan kelompoknya dalam proses
pembelajaran
2.2.3.1 Peserta didik menunjukkan sikap komunikatif dalam berdiskusi
2.2.4.1 Peserta didik menunjukkan sikap kritis selama proses pembelajaran berlangsung
2.2.5.1 Peserta didik menunjukkan sikap disiplin pada saat mengumpulkan LKS
2.2.6.1 Peserta didik menunjukkan sikap tanggung jawab ketika pembagian kelompok dan
mengerjakan tugas yang diberikan
2.2.7.1 Peserta didik menunjukkan sikap teliti ketika mengamati fenomena ion dari
gambar yang di tampilkan
3.5.1.1 Peserta didik dapat menjelaskan penyebab kestabilan atom unsur gas mulia.
3.5.2.1 Peserta didik dapat mengamati simbol Lewis dari beberapa unsur.
3.5.3.1 Peserta didik dapat menjelaskan hubungan antara susunan elektron valensi dengan
simbol Lewis.
3.5.4.1 Peserta didik dapat menjelaskan pengertian ikatan ion melalui LKS
3.5.5.1 Peserta didik dapat menjelaskan proses terbentuknya ikatan ion di LKS
3.5.6.1 Peserta didik dapat membedakan senyawa ionik dengan yang bukan senyawa ionik di
LKS
4.5.1.1 Peserta didik dapat menganalisis kecenderungan suatu unsur untuk mencapai
kestabilan dengan cara melepas atau menerima elektron.
4.5.2.1 Peserta didik dapat menganalisis pembentukan senyawa berdasarkan simbol Lewis
(berhubungan dengan kecenderungan atom untuk mencapai kestabilan).
4.5.3.1 Peserta didik dapat menganalisis data hasil percobaan, sehingga dapat menentukan
sifat senyawa ionik.
E. MATERI PEMBELAJARAN
1. Materi prasyarat :
a. KonfigurasiElektron
Natrium Klorida
Na ˣ + Cl → [Na]+ ˣ Cl
MGMP KIMIA Page 107
Gaya elektrostatis
Gambar : Struktur kristal NaCl
b) Proses pembentukan senyawa kalsium klorida (CaCl 2) dari atom kalsium dan
atom klor
20 Ca : 2 8 8 2 (untuk melepas 2e- )
Reaksi : Ca → Ca2+ + 2e-
17 Cl : 2 8 7 ( menerima e- )
Reaksi : Cl + e- → Cl-
Berdasarkan notasi reaksi di atas, maka dapat di tuliskan
Ca → Ca2+ + 2e- X 1
Cl + e- → Cl- x 2
Ca → Ca2+ + 2e-
2Cl + 2e- → 2Cl-
Ca + 2Cl → Ca2+ + 2Cl-
Reaksi dapat di tulis Ca2+ + 2Cl- → CaCl2
Antara Ca2+ dan Cl- terjadi gaya elektrostatis, sehingga kedua ion itu
bergabung membentuk CaCl2.
c. Contoh senyawa ionik
Senyawa ionik adalah senyawa yang terbentuk antara ion positif (kation) dan ion
negatif (anion). Senyawa ionik antara lain: NaCl, MgO, K 2O, KBr, MgCl2, NaI, LiF dan
CaCl2.
d. Sifat senyawa ionik
1) Kristalnya keras tetapi rapuh
Apabila senyawa ion dipukul, akan terjadi pergeseran posisi ion positif dan
ion negatif dari semula berselang seling menjadi berhadapan langsung. Hal ini
menyebabkan ion positif bertemu dengan ion positif dan terjadi gaya tolak menolak.
Inilah yang menyebabkan kristal senyawa ionik bersifat rapuh.
MGMP KIMIA Page 108
2) Mempunyai titik lebur dan titik didih yang tinggi
Secara umum, senyawa ionik mempunyai titik lebur dan titik didih yang tinggi
karena kuatnya gaya elektrostatis yang ditimbulkan oleh ion positif dan ion negatif.
Berikut beberapa wacana yang berkaitan dengan adanya senyawa ionik yang berkaitan
dengan nilai yang akan ditanamkan.
H. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Pertemuan I
Tahap Rincian Kegiatan Nilai Alokasi
Kegiatan Waktu
Tanggung
Teliti
Mengkomuni
kasikan
Tanggung
jawab
Ikatan Ion
Mengetahui,
Kelas/Semester : X/GANJIL
Struktur 3.5. 1 Menjelaskan penyebab kestabilan atom unsur C2 1. Mengapa atom unsur-unsur gas mulia bisa mencapai Essay
Lewis gas mulia. kestabilan?
3.5. 2 Mengamati simbol Lewis dari beberapa 2. Berdasarkan gambar di bawah ini, yang manakah
C2 Essay
unsur. simbol lewis yang paling benar dari Magnesium?
Berikan alasan!
Mg Mg Mg
3.5. 3 Menjelaskan hubungan antara susunan 3. Gambarkan dan jelaskan hubungan antara susunan
MGMP KIMIA Page 118
elektron valensi dengan simbol Lewis. C3 elektron valensi dengan simbol Lewis dari atom 13Al?
4.5.1 Menganalisis kecenderungan suatu unsur 4. Bagaimana senyawa K2S bisa mencapai kestabilan
C4
untuk mencapai kestabilan dengan cara dengan cara melepas dan menerima elektron.
melepas atau menerima elektron.
4.5.2 Menganalisis pembentukan senyawa 5. Bagaimana pembentukan senyawa PCl3 untuk mencapai Essay
Essay
Ikatan ion 3.5.4. Menjelaskan pengertian ikatan ion C2 4. Jika ion Mg2+ dan ion F- berikatan ion membentuk Essay
senyawa MgF2, maka dari data tersebut apakah yang
dimaksud dengan ikatan ion pada senyawa MgF2?
3.5.5 Menjelaskan proses terbentuknya ikatan ion C2 5. Tuliskan proses pembentukan senyawa ionik antara ion Essay
Na+ dengan ion O2- !
3.5.6 Membedakan senyawa ionik dengan yang C2 6. Berikut beberapa senyawa kimia : Essay
bukan senyawa ionik CaS, Cl2, NH3, dan KF
Manakah yang termaksud senyawa ionik ?
1. Unsur-unsur gas mulia bisa mencapai kestabilan karena memenuhi kaidah oktet dan duplet, dimana pada oktet memenuhi 8 elektron valensi dan
duplet memenuhi 2 elektron valensi. (skor 5)
2. Mg sebab Mg bernomor atom 12, jika di konfigurasikan yaitu kulit 1S2 2S2 2P6 3S2 . Jadi elektron valensi atau elektron kulit terluar adalah
2.
(skor 10)
Hubungan antara elektron valensi dan simbol lewis adalah bertujuan untuk pembentukan ikatan antara atom-atom unsur.
(skor 10)
K K
K K
S
S
Untuk mencapai kestabilannya, atom K cenderung melepaskan 2 elektron, sedangkan atom S menerima 2 elektron dari atom K. (skor 20)
Cl
Cl P Cl
(skor 20)
7. Tuliskan proses pembentukan senyawa ionik antara ion Na+ dengan ion O2- !
Jawab :
Skor Total :
Teliti ketika
N
NAMA mengamati Rasa ingin tahu Komunikatif T
O
fenomena
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2
1
2
3
4
5
dst
Keterangan :
2 Rasa ingin tahu 3 Jika peserta didik rasa ingin tahunya cukup tinggi.
Skor Keterangan
10-12 Baik
4-6 Kurang
(RPP)
Kelas/Semester : X MIA-/1
A. KOMPETENSI INTI
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun,
responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban,
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat danminatnya untuk memecahkan masalah
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan
O ¿¿ ¿ O ¿¿ ¿
+ O→ ⋅ O
¿
¿
⋅¿
¿
¿
¿
¿ ¿ ¿
¿
∗ ¿
∗ ¿
∗
¿ ¿ ¿∗ ¿
¿⋅¿ ¿ ¿⋅¿ ¿
ooo
N N
ooo
***
Rumus struktur : N≡N
Rumus kimia : N2
Cara atom-atom saling mengikat dalam suatu molekul dinyatakan oleh
rumus bangun atau rumus struktur.
4) Ikatan kovalen koordinasi
Ikatan Kovalen Koordinasi adalah ikatan yang terjadi karena
adanya pemakaian bersama pasangan elektron yang hanya berasal dari
salah satu atom yang berikatan. Ikatan kovalen koordinasi umumnya
terjadi pada molekul yang juga mempunyai ikatan kovalen. Ikatan
kovalen koordinasi hanya dapat terjadi jika salah satu atom
mempunyai pasangan electron bebas (PEB).
Proses pembentukan ikatan kovalen koordinasi dapat dilihat
dari beberapa contoh di bawah ini:
Contoh 1:
Perhatikan konfigurasi electron berikut:
1 H : 1 ev = 1 = electron valensi
hydrogen
8O: 2 6 ev = 6
Contoh 2:
Perhatikan molekul NH3 yang tersusun dari 1 atom N dan 3 atom H.
setiap atom H menggunakan bersama satu elektronnya dengan satu
electron dari atom N. Dengan demikian, terbentuk 3 ikatan kovalen di
sekeliling atom pusat N sesuai aturan oktet.
N
7 =2 5 ev = 5 = elektron valensi oksigen
= q x r
Berikut momen dipol beberapa zat :
No Molekul (D)
1 H2 0
2 Cl2 0
3 CO2 0
4 CH4 0
5 CCl4 0
6 HCl 1,08
7 HF 1,91
8 NH3 1,47
9 H2O 1,85
10 CH3Cl 1,87
Akibat dari titik leleh dan didih yang rendah ini, menyebabkan senyawa
kovalen pada suhu ruangan berwujud cair atau gas.Sedangkan senyawa
ion berwujud padat.
Gambar 2. Wujud Senyawa Ionik (Kiri) dan Senyawa Kovalen (Kanan) Pada Suhu
Kamar
g. Mengkomunikasikan
Siswa menyajikan hasil analisis proses terbentuknya
dan perbedaan ikatan kovalen tunggal, rangkap,
dan rangkap tiga melalui tugas LKS yang telah
diberikan
Sub materi : ikatan kovalen koordinasi 20 menit
a. Mengamati
b. Menanya
Dari bacaan yang dibagikan, siswa merumuskan
masalah dari fenomena tersebut. Pertanyaan yang
diharapkan adalah
“Mengapa air berbelok ketika didekatkan magnet?
Sedangkan CCl4 tidak berbelok?”
c. Pengumpulan data
- Siswa mengamati tabel keelektronegatifan
untuk beberapa molekuldi LKS
- Siswa menggambarkan ikatan antar atom dalam
molekul H2O, CCl4, Cl2 dan HCl berdasarkan
keelektronegatifan.
d. Mengasosiasi
1. Siswa menuliskan nilai keelektronegatifan dari
beberapa atom dalam molekul di LKS
2. Siswa mencari perbedaan nilai
keelektronegatifan antar ikatan dalam molekul
yang ada di LKS
e. Mengkomunikasikan
1. Siswa menyampaikan hasil diskusi
kelompoknya mengenai ikatan polar dan non
polar berdasarkan keelektronegatifan.
2. Kelompok yang lain menanggapi hasil diskusi,
Mengetahui,
U. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang di anutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural dan metakognitif dalam pengetahuan teknologi, seni
budaya dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan
dan keberadaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja
yang spesifik untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, menyaji dan mencipta dalam ranah kongkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan yang dilepajarinya disekolah secara
mandiri, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung.
W. Indikator
1.1.1. Menyadari kebesaran Tuhan melalui fenomena perbedaan titik didih senyawa.
2.1.1 Menunjukkan sikap rasa ingin tahu selama proses pembelajaran berlangsung.
2.1.2 Menunjukkan sikap disiplin selama proses pembelajaran berlangsung
2.1.3 Menunjukkan sikap tanggung jawab dalam mengerjakan tugas yang diberikan
oleh guru
2.1.4 Menunjukkan sikap jujur selama proses pembelajaran berlangsung.
3.6.1. Menjelaskangaya interaksi antarmolekul dalam senyawa kovalen
3.6.2. Membedakan jenis gaya antarmolekul berdasarkan sifat kepolaran senyawa
3.6.3. Membedakan titik didih berdasarkan gaya antarmolekul
3.6.4. Menjelaskan titik didih berdasarkan gaya antarmolekul
4.6.1. Menganalisis gaya antarmolekul berdasarkan sifat kepolaran senyawa
4.6.2. Mengurutkan kekuatan titik didih molekul-molekul berdasarkan konsep gaya
antarmolekul
X. Tujuan Pembelajaran
1. Tujuan Afektif
2.1.1.1. Siswa menunjukkan rasa ingin tahu dengan bertanya kepada guru dan
mencari informasi di buku ajar atau sumber belajar lainnya.
2. Tujuan Kognitif
3.6.1.1. Siswa dapat menjelaskan gaya interaksi antarmolekul dalam senyawa
kovalen melalui bentuk analogi dari gaya antarmolekul.
3.6.2.1. Siswa dapat membedakan jenis gaya antarmolekul berdasarkan sifat
kepolaran senyawa melalui tayangan video tentang gaya antarmolekul.
3.6.3.1. Siswa dapat membedakan titik didih berdasarkan gaya antarmolekul melalui
pengetahuan yang diperolehnya setelah menyaksikan tayangan video dan
membaca literatur tentang gaya antarmolekul.
3.6.4.1. Siswa dapat menjelaskan perbedaan titik didih berdasarkan gaya
antarmolekul melalui pengetahuan yang diperolehnya setelah menyaksikan
video dan membaca literatur tentang gaya antarmolekul.
3. Tujuan Psikomotorik
4.6.1.1. Siswa dapat menganalisis gaya antarmolekul berdasarkan sifat kepolaran
senyawa.
4.6.2.1. Siswa dapat mengurutkan kekuatan titik didih molekul-molekul berdasarkan
konsep gaya antarmolekul.
Y. Materi Pembelajaran
1. Materi Prasyarat
2. Materi Inti
b. Gaya Imbas
Gaya imbas terjadi bila terdapat molekul dengan dipol permanen (molekul
polar) berinteraksi dengan molekul dengan dipol sesaat (molekul nonpolar). Adanya
molekul-moekul polar dengan dipole permanen akan menyebabkan imbasan dari
kutub molekul polar kepada mlekul nonpolar. Sehingga elektron-elektron dari
molekul nonpolar tersebut mengumpul pada salah satu sisi molekul (terdorong atau
tertarik), yang menimbulkan terjadinya dipol sesaat pada molekul nonpolar terebut.
Contoh: interaksi antara molekul H2O dengan molekul Cl2
Z. Strategi Pembelajaran
4. Model Pembelajaran : Inkuiri-induktif
5. Pendekatan Pembelajaran : Sainstifik (5M)
6. Metode Pembelajaran : Ceramah-tanya jawab
Tahap Alokasi
Kegiatan Siswa Nilai
Kegiatan Waktu
Kegiatan
Awal - Siswa menjawab salam pembuka yang
1. Etika diucapkan oleh guru
Religius 5 menit
Pendahuluan - Siswa berdoa sebelum memulai pembelajaran
- Siswa menginformasikan temannya yang tidak
hadir
2. Apersepsi - Siswa menjawab petanyaan guru tentang
ikatan kovalen polar dan non polar
- Siswa memberikan contoh senyawa kovalen
polar dan non polar
- Memotivasi siswa dengan mengajukan - Rasa
pertanyaan kontekstual ingin
“Pernahkah anda memasak air di rumah? tahu 10
“pernahkah anda mengukur suhu air pada saat menit
mendidih? - Tanggun
“menurut anda, apakah semua zat memiliki g Jawab
titik didih yang sama?
“Nah, pertanyaan-pertanyaan tersebut akan
terjawab setelah mempelajari materi berikut
yaitu tentang gaya antarmolekul”
Kegiatan Inti Teliti 5 menit
1. Mengamati Siswa mengamati fenomena berupa gambar air
dan alkohol yang memiliki titik didih yang
berbeda yang ditampilkan melalui media Power
Point.
PERBEDAAN TITIK DIDIH AIR DAN ALKOHOL
AIR ALKOHOL
SABRIANTO
- Siswa mengumpulkan informasi terkait gaya
antarmolekul melalui buku pegangan yang
mereka miliki atau sumber literatur lainnya.
- Siswa menyimak video gaya antarmolekul
yang ditayangkan untuk menguatkan
informasi yang telah mereka peroleh dari
kegiatan sebelumnya.
Jumlah
Golongan IV A Golongan V A Golongan VI A Golongan VII A
Elektron
Jumlah
Golongan IV A Golongan V A Golongan VI A Golongan VII A
Elektron
Mengetahui,
Kepala SMAN 1 Gemuh Guru Mata Pelajaran
JENJANG
INDIKATOR SOAL
KOGNITIF
3.6.1. Menjelaskan gaya interaksi 1. Gaya dispersi pada molekul-molekul nonopolar terjadi akibat adanya …. C2
antarmolekul dalam senyawa a. Dipol-dipol permanen
kovalen b. Dipol-dipol sesaat
c. Imbasan dipol permanen
d. Gaya elektrostatis molekul polar
e. Ikatan hidrogen
2. Salah satu bukti adanya gaya antarmolekul yang sangat lemah adalah C2
….
a. Gas mulia sukar bereaksi dengan unsur lain
b. Gas mulia mempunyai titik didih yang sangat rendah
c. Gas mulia dapat dicairkan pada suhu yang sangat rendah
d. Adanya dipol permanen pada molekul polar
e. Adanya gaya van der Walls
3.6.2. Membedakan jenis gaya 3. Saat gas mulia diturunkan suhunya dan dilakukan kompresi akan segera C2
antarmolekul berdasarkan sifat mencair. Pada peristiwa tersebut gaya antarmolekul yang bekerja adalah
kepolaran senyawa ….
a. Gay dipol-dipol
b. Gaya dispersi
c. Ikatan hidrogen
d. Gaya imbas
e. Ikatan kovalen
4. Ikatan yang terdapat dalam molekul (antara atom N dengan atom H) dan C2
antarmolekul NH3 adalah ….
a. Kovalen dan van der waals
b. Ion dan gaya dispersi
c. Kovalen koordinasi dan gaya dipol-dipol
d. Kovalen dan ikatan hidrogen
e. Kovalen dan gaya london
3.6.3. Membedakan titik didih 5. Ukuran molekul H2O lebih kecil daripada ukuran olekul H2S, tetapi C2
berdasarkan gaya antarmolekul H2O mempunyai titik didih yang lebih tinggi daripada H2S. peristiwa
tersebut disebabkan oleh ….
a. Perbedaan massa rumus H2O dan H2S
b. Bekerja ikatan hidrogen pada H2O
c. Adanya gaya van der Walls pada H2O
d. Adanya gaya orientasi yang lebih besar pada H2O
e. H2O merupakan senyawa polar, sedangkan H2S nonpolar
3.6.4. Menjelaskan titik didih 6. Titik didih metana (CH4) lebih tinggi daripada neon (Ne) karena …. C2
berdasarkan gaya antarmolekul a. Massa molekul metana lebih besar daripada neon
b. Molekul metana mempunyai lebih banyak elektron daripada
neon
c. Polarisabilitas metana lebih besar daripada neon
d. Molekul metana membentuk ikatan hidrogen, neon tidak
e. Molekul metana polar, neon tidak
4.6.1. Menganalisis gaya antarmolekul 7. Di antara molekul-molekul berikutyang mempunyai dipol permanen C4
berdasarkan sifat kepolaran adalah ….
senyawa a. I2
b. CO2
c. CCl4
d. NH3
e. BCl3
4.6.2. Mengurutkan kekuatan titik didih 8. Berikut beberapa senyawa kovalen: C4
molekul-molekul berdasarkan I. HF
konsep gaya antarmolekul II. H2O
III. NH3
IV. CH4
Urutan kenaikan titik didih yang tepat untuk senyawa kovalen
diatas adalah . . . .
a. CH4> NH3> H2O > HF
b. HF > H2O > NH3> CH4
c. HF > H2O > CH4> NH3
d. H2O > HF > NH3> CH4
e. H2O > HF > CH4> NH3
Kunci Jawaban
1. B 4. D 7. D
2. B 5. B 8. D
3. B 6. A
Pedoman Penskoran (Pilihan Ganda)
B
Skor = x 100 (skala 0-100)
N
Keterangan:
B = banyaknya butir yang dijawab benar
N = banyak butir soal
JENJANG
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR NOMOR SOAL
KOGNITIF
3.6 Menganalisis kepolara 3.6.1. Menjelaskan gaya interaksi antarmolekul dalam 1 dan 2 C2 dan C2
senyawa senyawa kovalen
3.6.2. Membedakan jenis gaya antarmolekul 3 dan 4 C2 dan C2
berdasarkan sifat kepolaran senyawa
3.6.3. Membedakan titik didih berdasarkan gaya 5 C2
antarmolekul
3.6.4. Menjelaskan titik didih berdasarkan gaya 6 C2
antarmolekul
Menghargai
No. Nama Bertanya Berpendapat pendapat
orang lain
1 2 3 1 2 3 1 2 3
1
Dst
Pedoman Penilaian
No Kualitas kerja
Kegiatan
. Baik (3) Sedang (2) Kurang (1)
Membaca buku Kimia Kelas x
atau sumber literatur lainnya
1.
untuk mencari informasi
dengan serius.
Pedoman Penilaian
Jumlah √ × Bobot
Nilai = ×100
12
CC. KompetensiInti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,
dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
DD. KompetensiDasardanIndikator
1.1. Menyadari adanya keteraturan struktur partikel materi sebagai wujud kebesaran
Tuhan YME dan pengetahuan tentang struktur partikel materi sebagai hasil
pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif.
2.1. Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif,
terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis,
4.5. Mengolah dan menganalisis perbandingan proses pembentukan ikatan ion, ikatan
kovalen, ikatan kovalen koordinasi, dan ikatan logam serta interaksi antar partikel
(atom, ion, molekul) materi dan hubungannya dengan sifat fisik materi.
Indikator:
4.5.1. Mengidentifikasisifatfisiklogamdanmenghubungkannyadenganikatanlogam
4.5.2. Mengamatisifathantaransenyawalogammelaluipengamatan video.
EE. TujuanPembelajaran
TujuanSikap
1.1.1.1. Peserta didik dapat menyadarikebesaran Tuhanmelalui fenomena materi yang
tersusun dari atom-atom yang berikatan logam
TujuanPengetahuan
3.5.1.1. Pesertadidikmampumenggambarkan keadaan terjadinya ikatan logam pada
kumpulan atom-atom logam suatu unsur melalui diskusi kelompok
3.5.1.2. Mengidentifikasisenyawalogamdalamkehidupansehariharimelaluipengamatanse
nyawanyalangsungataumelaluipengamatangambar.
3.5.1.3. Menghubungkanwujudlogamdenganjenisikatankimiasenyawatersebutmelaluidis
kusikelompok
3.5.1.4. Mengkorelasikantitiklelehsuatusenyawalogamdenganjenisikatannyamelaluianali
sistabeltitikleleh.
3.5.1.5. Menjelaskansifat-sifathantaranlistriksenyawalogamdengangejalasubmikroskopis
yang terjadidalam atom-atom senyawatersebut
TujuanKeterampilan
4.5.1.1. Pesertadidikmampumengidentifikasisifatfisiklogamdanmenghubungkannyadeng
anikatanlogam melalui diskusi kelompok
4.5.1.2. Pesertadidikmampumengkomunikasikanhasilpengamatanbaikdalambentuklisan
maupuntulisan
4.5.1.3. Mengamatisifathantaransenyawa ion, danlogammelaluipengamatan video.
FF.MateriPembelajaran
5. MateriPrasyarat
Ikatan ion dan ikatan kovalen
6. MateriInti
Ikatan Logam
Berdasarkansinar X, logam-logammembentukkisikristal.
Strukturkisilogamtersusundalamkation-kation.Elektron-elektrondari atom logamditemukandi
dalamkisi-kisilogamdanbebasbergerak diantarasemuakation, membentuklautanelektron.Gaya
elektrostatikantarmuatan (+) logamdanmuatan (–)
darielektronvalensiakanmenggabungkankisi-kisilogamtersebut.
Sifatfisislogam
Berupapadatanpadasuhuruang
Atom-atom logambergabungolehikatanlogamnya yang kuat, membentukstrukturkristal
yang rapat. Hal inimenyebabkan atom-atom
tidakmemilikikebebasanbergeraksepertihalnyapadazatcair. (Pengecualiannyaadalah Hg)
Bersifatkerastetapilentur/tidakmudahpatahjikaditempa
Ikatanlogam yang kuatdanstrukturlogam yang rapatmenyebabkanlogambersifatkuat, keras,
danrapat.Akan tetapi, adanyaelektron-
elektronbebasmenyebabkanlogambersifatlentur/tidakmudahpatah. Hal
inidikarenakansewaktulogamdikenakangayaluar, makaelektron-
elektronbebasakanberpindahmengikuti ion-ion positif yang bergeser
Menghantarlistrikdenganbaik
Di dalamikatanlogam, terdapatelektron-elektronbebas yang
dapatmembawamuatanlistrik.Jikadiberisuatubedategangan, makaelektron-
elektroniniakanbergerakdarikutubnegatifmenujukutubpositif
Menghantarpanasdenganbaik
Elektron-elektron yang bergerakbebas di dalamkristallogammemilikienergikinetik.
Jikadipanaskan, elektron-elektronakanmemperolehenergikinetik yang
cukupuntukdapatbergerak/bervibrasidengancepat. Dalampergerakannya, elektron-
elektrontersebutakanbertumbukkandenganelektron-elektronlainnya. Hal
inimenyebutkanterjadinyatranferenergidaribagianbersuhutinggikebagianbersuhurendah
Mempunyaipermukaanmengkilap
Di dalamikatanlogam, terdapatelektron-
elektronbebas.Sewaktucahayajatuhpadapermukaanlogam, makaelektron-
elektronbebasakanmenyerapenergicahayatersebut. Elektron-
elektronakanmelepaskembalienergitersebutdalambentukradiasielektromagnetikdenganfrek
uensi yang samadenganfrekuensicahayaawal. Olehkarenafrekuensinyasama,
makakitamelihatnyasebagaipantulancahaya yang datang.
Pantulancahayatersebutpermukaanlogamtampakmengkilap
7. Materi Pengayaan
Alloy
Jauhari, J.M.C. dan M. Rachmawati. 2009. Kimia 2 (SMA dan MA untuk kelas X).
Jakarta : Esis
2. Media Pembelajaran
JJ. PENILAIAN
1. Penilaian proses : dilakukan melalui keaktifan
2. Penilaian hasil : dilakukan melalui tes tertulis
3. Bentuk instrumen dan instrumen (terlampir)
IDENTITAS
Satuan pendidikan : SMAN 1 Gemuh
Mata pelajaran : Kimia
Kelas/semester : X/I
Materi pokok : Senyawa kovalen polar dan non polar
Alokasi waktu : 3 x 45 menit
I. KOMPETENSI INTI
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai),
santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami ,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan.
VII. ALAT/MEDIA/BAHAN
1. Alat : Alat dan bahan Percobaan (terlampir)
2. Media :-
3. Bahan : Buku Teks Kimia
IX. PENILAIAN
1. Mekanisme dan prosedur
Penilaian dilakukan dari proses dan hasil. Penilaian proses dilakukan melalui
keaktifan (aktif berdiskusi, mengkomunikasikan dan bertanya). Sedangkan penilaian
hasil dilakukan melalui tes tertulis.
Catatan:
…………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
Mengetahui,
Kepala SMAN 1 Gemuh Guru Mata Pelajaran
X. LAMPIRAN
A. Instrumen penilaian sikap dan pedoman penilaian
Pengamatan Sikap Afektif
No. Nama Kerja sama Disiplin Kejujuran Aktifitas Rata-rata
E C2
kIatan yang terdapat apada CCl4 adalah
iiikatan ....
A. Kovalen Koordinasi
B. Ion
C. Logam
D. Ikatan Kovalen Polar
E. Ikatan Kovalen non Polar
Pedoman Penilaian
Skor yang diperoleh
Nilai = x 100%
100
B. KOMPETENSI DASAR :
1.1 Menyadari adanya keteraturan struktur partikel materi sebagai
wujud kebesaran Tuhan YME dan pengetahuan tentang struktur
partikel materi sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang
kebenarannya bersifat tentatif.
2.1. Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif,
terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis,
kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif ) dalam merancang dan melakukan
percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari.
3.6 Menganalisis kepolaran senyawa
4.6 Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan
kepolaran senyawa.
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah selesai mengikuti pembelajaran peserta didik memiliki sikap menyadari adanya
keteraturan struktur partikel materi sebagai wujud kebesaran Tuhan YME dan pengetahuan
tentang struktur partikel materi sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya
bersifat tentatif dan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif,
terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif,
inovatif, demokratis, komunikatif) dalam merancang dan melakukan percobaan serta
berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari, serta mampu :
a. Mengidentifikasi fakta kepolaran senyawa dalam kehidupan sehari-hari
MGMP KIMIA 183
b. Merancang percobaan kepolaran beberapa senyawa (mewakili senyawa kovalen polar dan
nonpolar)
c. Menuliskan struktur lewis dari senyawa kovalen polar dan nonpolar
d. Menjelaskan pengertian senyawa kovalen polar dan nonpolar
e. Menyebutkan ciri-ciri senyawa kovalen polar dan non polar
E. LANGKAH KERJA
Tugas 1 : Pengamatan demonstrasi kepolaran senyawa
1. Amati dan perhatikan demonstrasi guru di depan kelas. Kemudian tuliskan hasil
pengamatanmu di bawah ini : (10)
Percobaan 1 : Air dicampurkan dengan minyak
………………………………………………………………………………………
Percobaan 2 : Air dengan etanol
………………………………………………………………………………………
Tugas 2 : Merancang percobaan uji kepolaran senyawa
1. Pilihlah alat yang diperlukan dan rancanglah percobaan untuk menguji kepolaran
beberapa senyawa di bawah ini : (10)
a. Aquades
b. Minyak tanah
c. CCl4
d. Etanol
2. Tuliskanlah prosedur percobaan yang anda lakukan : (10)
1. ……………………………………………………………
2. …………………………………………………………….
3. ……………………………………………………………..
Tugas 3 : Tuliskanlah hasil pengamatanmu dalam tabel dibawah ini
1. Tuliskanlah hasil percobaan di bawah ini : (40)
Percobaan ke- Bahan yang diuji Tertarik/tidak tertarik
1
2
3
4
A. KOMPETENSI INTI
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
2.1. Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif,
terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis,
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah proses mencari informasi dengan mengidentifikasi, mengamati, menanya,
berdiskusi, dan melaksanakan pengamatan siswa dapat :
2.1.1.1. Menunjukkan sikap rasa ingin tahu pada saat mengamati fenomena yang
ditampilkan mengenai pembengkokan arah aliran H2O.
2.1.1.2. Menunjukkan sikap kritis terhadap fenomena yang ditampilkan mengenai
pembengkokan arah aliran H2O.
2.1.1.3. Menunjukkan sikap aktif dalam diskusi baik dalam bertanya, meyanggah
pendapat, memberi usulan, menjawab pertanyaan dan sebagainya.
MGMP KIMIA 187
3.7.1.1 Menentukan jumlah PEI dan PEB suatu senyawa dan menentukan pengaruh PEI
dan PEB terhadap suatu senyawa melalui diskusi kelompok.
3.7.1.2 Menentukan kekuatan tolakan PEI dan PEB yang dapat mempengaruhi bentuk
molekul melalui pengamatan struktur Lewis suatu senyawa dengan benar.
3.7.1.3 Menentukan bentuk molekul berdasarkan teori Domain Elektron dengan tepat.
3.7.1.4 Menjelaskan teori Domain Elektron berdasarkan pengaruh PEI dan PEB
terhadap bentuk molekul melalui kajian literatur/modul.
4.7.1.1. Mengaplikasikan teori Domain Elektron untuk meramalkan bentuk molekul
suatu senyawa dengan bantuan sesorang dengan tepat.
4.7.1.2. Merangkai bentuk molekul suatu senyawa dengan menggunakan mollymood.
4.7.1.3. Menggambar bentuk molekul suatu senyawa menentukan bentuk molekul
berdasarkan teori Domain Elektron dengan tepat.
D. MATERI PEMBELAJARAN
Materi Pra-syarat
Struktur Lewis
Struktur Lewis secara umum mendeskripsikan distribusi elektron valensi dalam pasangan
ikatan yang digunakan bersama dan pasangan tidak berikatan.
Atom Pusat
Atom yang terikat ke dua atau lebih atom lain.
Ikatan kovalen
Ikatan yang terbentuk akibat kecenderungan atom-atom untuk menggunakan elektron
bersama agar memiliki konfigurasi elektron seperti gas mulia terdekat.
Materi Inti
1) Fenomena
Arah aliran senyawa dengan bentuk molekul simetris tidak akan dibelokkan oleh
MGMP KIMIA 188
medan listrik dan sebaliknya senyawa dengan bentuk molekul tak simetris akan dibelokkan
oleh medan listrik.
2) Bentuk Molekul Simetris dan Tak Simetris
Bentuk dasar dari suatu molekul ditentukan oleh jumlah pasangan elektron yang ada
pada atom pusatnya. Ada 5 bentuk molekul dasar dari suatu senyawa, yakni :
1. Linear
2. Segitiga Datar
3. Tetrahedral
4. Trigonal Bipiramida
5. Oktahedral
Bentuk-bentuk molekul tersebut bersifat simetris, apabila suatu senyawa yang
memiliki jumlah pasangan elektron pada atom pusat sama dengan bentuk molekul dasar
tersebut, namun memiliki bentuk yang berbeda. Hal tersebut disebabkan perbedaan
komposisi PEI dan PEB dari pasangan elektron yang ada pada atom pusatnya. Sehingga
bentuk molekul dasar (simetris) tersebut terdistorsi menjadi bentuk molekul yang berbeda
dan tidak simetris.
3) Teori Domain Elektron/VSEPR
Teori Domain Elektron adalah suatu cara untuk meramalkan bentuk molekul berdasarkan
gaya tolak-menolak elektron pada kulit luar atom pusat. Teori ini disebut juga teori VSEPR.
Domain elektron berarti kedudukan elektron atau daerah keberadaan elektron.
Jumlah domain elektron ditentukan sebagai berikut :
Setiap PEI ( baik itu ikatan tunggal, rangkap 2 maupun rangkap 3 ) berarti 1 domain.
Setiap PEB berarti 1 domain.
Prinsip dasar Teori Domain Elektron
Antar domain elektron pada kulit luar atom pusat, saling tolak-menolak sehingga domain
elektron akan mengatur diri sedemikian rupa sehingga gaya tolaknya menjadi minimum.
Urutan kekuatan gaya tolaknya : PEB – PEB > PEB – PEI > PEI – PEI
Perbedaan gaya tolak ini terjadi karena PEB hanya terikat pada 1 atom saja, sehingga
bergerak lebih leluasa dan menempati ruang lebih besar daripada PEI.
Akibat dari perbedaan gaya tolak ini, maka sudut ikatan akan mengecil karena desakan
dari PEB.
Domain yang terdiri dari 2 atau 3 pasang elektron ( ikatan rangkap 2 atau 3 ) akan
mempunyai gaya tolak yang lebih besar daripada domain yang hanya terdiri dari sepasang
elektron.
MGMP KIMIA 189
Sudut yang terbentuk antara PEI dengan PEI akibat adanya PEB pada atom pusat
akan lebih kecil dibandingkan sudut yang terbentuk jika tidak terdapat PEB pada atom pusat.
Semakin banyak PEB maka sudut yang terbentuk antara PEI dengan PEI akan semakin kecil.
4) Bentuk Molekul
Bentuk geometri berdasarkan jumlah PEI dan PEB
4 Trigonal
3 1 AX3E NH3
Piramida
5
Trigonal
5 0 AX5 PCl5
Bipiramida
Bentuk
4 1 AX4E TeCl4
Jungkitan
6 Piramida
5 1 AX5E IF5
Segiempat
Segiempat
4 2 AX4E2 XeF4
Datar
E. STRATEGI PEMBELAJARAN
1. Model : Pemecahan Masalah
2. Pendekatan : Sainstifik
3. Metode : Diskusi
G. LANGKAH KEGIATAN
RINCIAN KEGIATAN WAKTU
Pendahuluan 10 Menit
1. Siswa berdiri dan menyampaikan salam, guru membalasnya dan
mempersilakan siswa duduk kemudian mendata kehadiran siswa.
2. Siswa membagi diri menjadi kelompok yang beranggotakan 3-4 orang.
3. Siswa menjawab pertanyaan apersepsi
“Masih ingatkah kalian tentang struktur Lewis? Coba kalian gambarkan
struktur Lewis suatu senyawa ? Selain itu, coba jelaskan apa yang
dimaksud dengan ikatan kovalen dan berikan contoh ?”
4. Siswa mendengarkan penjelasan mengenai tujuan pembelajaran yang
ingin dicapai
Kegiatan Inti 115 Menit
Mengetahui,
Kepala SMAN 1 Gemuh Guru Mata Pelajaran